• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PT INDO SETU BARA RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

Laporan Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Statements Pada Tanggal 31 Desember 2015 / As Of December 31, 2015

Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut / And For The Year Then Ended

Serta Laporan Auditor Independen / And Independent Auditors’ Report (Mata Uang Indonesia) / (Indonesian Currency)

Robijanto, SE Laura Mariyani Febriana

Presiden Direktur / President Director Direktur / Director

(2)

Serta Laporan Auditor Independen And Independent Auditors’ Report (Mata Uang Indonesia) (Indonesian Currency)

Daftar Isi / Table of Contents

Halaman / Pages

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Consolidated Statement of Profit or Loss

Komprehensif Lain Konsolidasian 3 and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Defisiensi Modal Consolidated Statement of Changes in

Konsolidasian 4 Capital Deficiencies

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 53 Notes to the Consolidated Financial Statements

Informasi Tambahan 54 - 58 Additional Information

(3)
(4)
(5)
(6)

28 Maret 2016

(7)
(8)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

Catatan/

Notes 2015 2014

January 1, 2014/

December 31, 2013

ASET

ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 2f,4,19,20 15.667.161 47.787.257 2.760.059 Cash on hand and in banks

Piutang lain-lain –

pihak ketiga 2f,5,19,20 985.312.516 1.970.625.032 -

Other receivable – third party Uang muka dan biaya

dibayar di muka 2h 23.264.845 12.957.331 42.054.190

Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar di muka 2m,10a 454.311.368 423.246.208 380.798.577 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 1.478.555.890 2.454.615.828 425.612.826 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Aset pajak tangguhan –

bersih 2d,2m,10d 256.961.189 77.078.278 80.337.300 Deferred tax assets – net

Aset eksplorasi dan

evaluasi 2i,6 9.187.115.339 9.187.115.339 9.158.442.438

Explorations and evaluation assets

Aset tetap - bersih 2j,7 829.625 2.869.109 8.516.402 Fixed assets – net

Properti investasi 2k,8 894.155.908 894.155.908 894.155.908 Investment property

Aset lain-lain 2f,19,20 1.150.000 19.150.000 150.000 Other asset

Goodwill - - 12.855.185 Goodwill

Jumlah Aset Tidak

Lancar 10.340.212.061 10.180.368.634 10.154.457.233 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 11.818.767.951 12.634.984.462 10.580.070.059 TOTAL ASSETS

(9)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

2

Catatan/

Notes 2015 2014

31 Desember 2013/

January 1, 2014/

December 31, 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)

LIABILITIES AND

EQUITY (CAPITAL DEFICIENCIES)

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA

PENDEK CURRENT LIABILITIES

Beban masih harus dibayar

2f,9,19,

20 643.745.709 877.724.166 626.389.989 Accrued expenses

Utang lain-lain 19,20 - 11.325.500 - Other payable

Utang pajak 2m,10b - 1.742.715.328 3.719.786 Taxes payable

Utang dividen

2f,2p,11,

19,20 657.278.150 657.278.150 657.278.150 Dividend payable

Utang pihak berelasi

2e,2f,16,

19,20 13.917.516.879 10.264.177.159 8.350.083.266 Due to related parties

Jumlah Liabilitas

Jangka Pendek 15.218.540.738 13.553.220.303 9.637.471.191 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 2d,2n,12 42.532.235 308.313.107 321.349.195

Estimated liabilities for employeesbenefits Jumlah Liabilitas

Jangka Panjang 42.532.235 308.313.107 321.349.195

Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 15.261.072.973 13.861.533.410 9.958.820.386 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)

EQUITY (CAPITAL

DEFICIENCIES) Ekuitas (Defisiensi

Modal) yang dapat diatribusikan kepada pemilikEntitas Induk:

Equity (Capital

Deficiencies) attributable to the ownersof the Parent:

Modal saham Share capital

Nilai nominal Rp 1.000 per saham

Rp 1,000 par value per share Modal dasar –

80.000.000 saham

Authorized - 80,000,000 shares Modal ditempatkan

dan disetor penuh -

34.198.115 saham 13 34.198.115.000 34.198.115.000 34.198.115.000

Issued and fully paid – 34,198,115 shares

Tambahan modal disetor 14 2.476.380.000 2.476.380.000 2.476.380.000 Additional paid-in capital

Defisit (40.015.915.719 ) (37.815.054.434 ) (35.982.014.542 ) Deficits

Ekuitas (Defisiensi Modal) Yang Dapat Diatribusikan kepada

PemilikEntitas Induk (3.341.420.719 ) (1.140.559.434 ) 692.480.458

Equity (Capital Deficiencies) Attributable to Owners

of the Parent Kepentingan Non –

Pengendali 2c (100.884.303 ) (85.989.514 ) (71.230.785 ) Non - Controlling Interest

JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI

MODAL) (3.442.305.022 ) (1.226.548.948 ) 621.249.673

TOTAL EQUITY (CAPITAL DEFICIENCIES)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI

MODAL) 11.818.767.951 12.634.984.462 10.580.070.059

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL

DEFICIENCIES)

(10)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

kembali lihat Catatan 2d/

As restated – see Note 2d) Catatan/

Notes 2015 2014

PENDAPATAN - - REVENUES

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Umum dan administrasi 2o,15 (2.676.206.504 ) (1.893.221.091 ) General and administrative

Pendapatan lainnya – bersih 2o 379.550 8.702 Other income - net

RUGI SEBELUM MANFAAT

PAJAK PENGHASILAN

TANGGUHAN (2.675.826.954 ) (1.893.212.389 )

LOSSES BEFORE INCOME TAX BENEFITS

249.929.903 8.909.176

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN TANGGUHAN

2d,2m, 10d

DEFERRED INCOME TAX BENEFIT

RUGI BERSIH TAHUN

BERJALAN (2.425.897.051 ) (1.884.303.213 ) NET LOSSES FOR THE YEAR

PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN

OTHER COMPREHENSIVE

INCOME

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

Item that will not be reclasified to profit or loss Pengukuran kembali liabilitas

diestimasi atas imbalan

kerja karyawan 280.187.969 48.672.790

Remeasurement of estimated liabilities for employees benefit

Pajak penghasilan terkait 10d (70.046.992 ) (12.168.198 ) Related income tax

PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH DIKURANGI

PAJAK 210.140.977 36.504.592

OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR, NET OF TAX

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN (2.215.756.074 ) (1.847.798.621 )

TOTAL COMPREHENSIVE LOSSES FOR THE YEAR

Rugi Komprehensif Yang Dapat

Diatribusikan Kepada:

Comprehensive Losses Attributable To:

Pemilik entitas induk (2.200.861.283 ) (1.833.039.893 ) Owners of the parent

Kepentingan Non - Pengendali 2c (14.894.791 ) (14.758.728 ) Non - Controlling Interest

JUMLAH RUGI

KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN (2.215.756.074 ) (1.847.798.621 )

TOTAL COMPREHENSIVE LOSSES FOR THE YEAR

RUGI PER SAHAM 2q,17 (64,36 ) (53,60 ) LOSS PER SHARE

(11)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of these consolidated financial statements.

4 Modal Saham /

Share Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-in

Capital Defisit /Deficits Jumlah / Total

Kepentingan Non- Pengendali / Non-controlling

Interest

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) / Total Equity (Capital

Deficiencies)-Net Saldo pada tanggal

1 Januari 2014 (disajikan

sebelumnya) 34.198.115.000 2.476.380.000 (35.902.802.620) 771.692.380 (71.230.785) 700.461.595

Balance as of January 1, 2014 (as previously reported)

Dampak penyesuaian atas penerapan

PSAK No. 24 (revisi 2013) - - (79.211.922) (79.211.922) - (79.211.922)

Effect of adjustment on adoption of PSAK 24

(revised 2013) Saldo pada tanggal 1 Januari 2014/

31Desember 2013

(disajikan kembali) 34.198.115.000 2.476.380.000 (35.982.014.542) 692.480.458 (71.230.785) 621.249.673

Balance as of January 1, 2014/ December 31,

2013 (as restated)

Jumlah rugi komprehensif tahun 2014,

(disajikan kembali) - - (1.833.039.892) (1.833.039.892) (14.758.729) (1.847.798.621)

Total comprehensive loss for the year 2014,

(as restated)

Saldo 31 Desember 2014

(disajikan kembali) 34.198.115.000 2.476.380.000 (37.815.054.434) (1.140.559.434) (85.989.514) (1.226.548.948)

Balance as of December 31, 2014

(as restated)

Jumlah rugi komprehensif tahun 2015 - - (2.200.861.285) (2.200.861.285) (14.894.789) (2.215.756.074)

Total comprehensive loss for the year 2015 Saldo 31 Desember 2015 34.198.115.000 2.476.380.000 (40.015.915.719) (3.341.420.719) (100.884.303) (3.442.305.022)

Balance as of December 31, 2015

(12)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara

keseluruhan.

See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM

AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Pembayaran kas kepada karyawan (288.215.365 ) (671.792.254) Cash payment to employees

Pembayaran untuk Cash payment for operating

beban usaha dan lainnya (3.414.546.451 ) (1.148.918.540) expenses and others

Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in

Aktivitas Operasi (3.702.761.816 ) (1.820.710.794 ) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Perolehan aset tetap (698.000 ) (683.000 ) Acquisition of fixed assets

Pencairan refundable deposit 18.000.000 - Proceeds from refundable deposit

Penempatan refundable deposit - (19.000.000 ) Placement of refundable deposit

Pembayaran atas penambahan Additional exploration

aset eksplorasi dan evaluasi - (28.672.901 ) and evaluation assets

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used in)

untuk) Aktivitas Investasi 17.302.000 (48.355.901 ) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan utang pihak berelasi 3.653.339.720 1.914.093.893 Proceeds from due to related parties

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN BANK (32.120.096) 45.027.198 CASH ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 47.787.257 2.760.059 AT BEGINNING OF YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 15.667.161 47.787.257 AT END OF YEAR

(13)

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Indo Setu Bara Resources Tbk (dahulu PT Cipendawa Tbk) (“Perusahaan") didirikan pada tanggal 25 November 1970 dengan nama PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, dengan Akta Notaris Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., No. 90. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A 5/79/25 tanggal 7 Juni 1972 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 Tambahan No. 188 tanggal 16 Maret 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H. No. 166 tanggal 23 Juni 2014 mengenai antara lain menyetujui perubahan susunan Dewan Direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-21250.40.22.2014 tanggal 22 Juli 2014.

PT Indo Setu Bara Resources Tbk (formerly PT Cipendawa Tbk) ("the Company") was established under the name of PT Tjipendawa Farm Enterprise Ltd, based on Notarial Deed No. 90 of Juliaan Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., dated November 25, 1970. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. JA 5/79/25 dated June 7, 1972 and was published in State Gazette No. 22, Supplement No.188 dated March 16, 1973. The Articles of Association have been amended, the latest was by Notarial Deed of Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H. No. 166 dated June 23, 2014 concerning among others the approval on the changes to the composition of the Board of Directors of the Company.

The amendments were approved by theMinister of Law and Human Rights throught his letter No. AHU-21250.40.22.2014 dated July 22, 2014.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha peternakan, industri, pertanian, pertambangan, jasa, angkutan dan perdagangan.

According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is farming, industry, agriculture, mining, service, transportation and trading.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1971.

The Company commenced its commercial operations in the beginning of 1971.

Perusahaan berkedudukan di ANZ Tower Lantai 23, Suite 43 Jalan Jenderal Sudirman Kav 33A, Jakarta.

The Company is located at ANZ Tower 23rd floor, Suite 43 Jalan Jenderal Sudirman Kav 33A, Jakarta.

(14)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering Pada tanggal 20 April 1990, Perusahaan

memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) untuk menawarkan 3.000.000 sahamnya terdiri dari 2.546.200 saham baru dan 453.800 saham milik pemegang saham lama di Bursa Efek di Indonesia kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp. 5.900 per saham. Pada tanggal 18 Juni dan 2 Juli 1990, seluruh saham perusahaan telah dicatat masing-masing di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).

On April 20, 1990, the Company obtained the effective letter from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam), in connection with the public offering of 3,000,000 shares of stock consisting of 2,546,200 new shares and 453,800 shares of existing stockholders to the public through Indonesia Stock Exchanges at a nominal value of Rp 1,000 per share with offering price of Rp 5,900 per share. As of June 18, and July 2, 1990 all the Company's shares have been listed in Jakarta Stock Exchanges and Surabaya Stock Exchanges, respectively (now Indonesian Stock Exchanges) (IDX).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Desember 2004, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu sejumlah 14.198.115 saham dengan nominal Rp 1.000 per saham yang diambil bagian oleh PT Graha Pustaka. Penambahan saham tersebut telah disetujui oleh Direksi Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Melalui Surat No. S-0212/BEJ-PSR/03-2005 tanggal 7 Maret 2005.

Based on the extraordinary general meeting of shareholders dated December 15, 2004, the Company's shareholders resolved to increase the paid-up capital stock without pre-emptive rights to the shareholders of 14,198,115 shares with nominal value of Rp 1,000 per share which is taken by PT Graha Pustaka.

The additional paid-up capital stock have been approved by Director of Jakarta Stock Exchanges (now Indonesian Stock Exchanges) (IDX) in its letter No. S-0212/BEJ-PSR/03-2005 dated March 7, 2005.

Berdasarkan pengumuman dari Bursa Efek Indonesia (BEI):

Based on the announcement of the Indonesia Stock Exchanges (IDX):

1. Peng-SPT-00011/BEI.PPR/07-2013 tanggal 8 Juli 2013 mengenai Penghentian

Sementara Perdagangan Efek

PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW) di Pasar Negosiasi;

1. Peng-SPT-00011/BEI.PPR/07-2013 dated July 8, 2013 on Securities Trading Moratorium PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW) in Negotiation Market;

2. Peng-DEL-00004/BEI.PPR/08-2013 tanggal 14 Agustus 2013 perihal Penghapusan Pencatatan Efek PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW); dan

2. Peng-DEL-00004/BEI.PPR/08-2013 dated August 14, 2013 regarding Elimination Stock Listing PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW); and

3. Peng-DEL-00006/BEI.PPR/09-2013 tanggal 9 September 2013 perihal Penghapusan pencatatan (delisting) saham PT Indo Setu Bara Resources Tbk yang akan berlaku efektif pada tanggal 12 September 2013.

3. Peng-DEL-00006/BEI.PPR/09-2013 dated September 9, 2013 concerning the Abolition of the listing (delisting) PT Indo Setu Bara Resources Tbk, which will be effective on September 12, 2013.

Perusahaan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai Perusahaan Tercatat dan BEI akan menghapus Perseroan dari daftar Perusahaan Tercatat yang mencatatkan sahamnya di BEI.

The Company has no longer obligations as a Listed Company and the IDX will delist the Company from the list of Listed Companies on the IDX.

(15)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s Public Offering (continued) Dalam hal PT Indo Setu Bara Resources Tbk

(CPDW) akan mencatatkan sahamnya kembali di BEI, maka proses pencatatan saham dapat dilakukan paling cepat 6 (enam) bulan sejak dilakukan delisting oleh BEI sepanjang Perseroan memenuhi persyaratan untuk dicatatkan kembali di BEI sesuai dengan Peraturan Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan dan Pencatatan Kembali Saham di Bursa.

In case PT Indo Setu Bara Resources Tbk (CPDW) will re-list its shares on the IDX, the stock listing process can be made at the earliest 6 (six) months since the delisting by the IDX as long as the Company meets the requirements to be listed on the IDX in accordance with the Regulation No. I-I about Delisting and Re-listing on the Exchange.

c. Struktur Entitas Anak c. The Subsidiaries' Structure Perusahaan memiliki secara langsung dan tidak

langsung Entitas Anak sebagai berikut:

The Company has direct and indirect ownership in the following Subsidiaries:

Entitas Anak/

Subsidiaries

Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership

Bidang Usaha / Business

Activity

Tempat Kedudukan /

Domicile

Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/

Total Assets (Before Elimination)

2015 2014

Kepemilikan Langsung / Direct Ownership

PT Sentra Alam Resources

(SAR) 99,952%

Perusahaan Investasi/

Investment

Company Jakarta 9.207.548.401 9.195.213.816

Kepemilikan Tidak Langsung / Indirect Ownership PT Pratama Sumber Bumibara

(PSB) 98,0%

Penambangan Batubara/Coal

Mining Jakarta 9.207.161.376 9.194.116.420

PSB memiliki Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUPE) dari Bupati Berau dengan No. 320 dan No. 321, keduanya tertanggal 16 Juni 2009. Pertambangan eksplorasi dengan komoditi batubara yang berada di Kampung Labanan Makarti dan Tumit Dayak, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten/Kota Berau, Provinsi Kalimantan Timur masing-masing dengan luas 2.000 hektar dan 1.612 hektar. Pada tahun 2012, PSB memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi (IUPOP) dari Bupati Berau No. 351 tahun 2012 tertanggal 28 Juni 2012.

IUP tersebut berlaku sejak tanggal 28 Juni 2012 sampai dengan 27 Juni 2027 dan dapat diperpanjang masing-masing 10 tahun.

PSB has obtained its Exploration Mining Business Permit No. 320 and No. 321, both dated June 16, 2009 from the Head of Regent of Berau. Coal mining and commodities exploration are located in Kampung Labanan Makarti and Tumit Dayak, in Teluk Bayur, District of Berau, East Kalimantan, with covering areas of 2,000 hectares and 1,612 hectares, respectively. In 2012, PSB acquired, for both areas, Operation and Production Mining Business Permit (IUP) from Regents of Berau No. 351 of 2012, dated June 28, 2012.

The IUP is valid from June 28, 2012 until June 27, 2027 and can be extended 10 years respectively.

Pada tanggal 2 April 2015, PSB memperoleh Sertifikat Clear and Clean dengan No. 543/Bb/03/2015 dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.

On April 2, 2015, PSB obtained Clear and Clean Certificate with certificate No.543/Bb/03/2015 from the Director General of Mineral and Coal.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, PSB belum melakukan kegiatan produksi penambangan dan penjualan batubara.

As of the completion date of the consolidated financial statements, PSB has no coal mining production and sales activities yet.

(16)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Board of Commissioners, Board of Directors and Employees

Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 19 yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Based on the minutes of the General Meeting o f Sh a r e h o l d e r s No. 19 held on J u n e 23 , 2014, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Presiden Komisaris : Fakir Chand : President Commissioner

Komisaris : Hari Kiran Vadlamani : Commissioner

: Sharan Pal :

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur : Robijanto : President Director

Direktur : Satyanarayana Murthy : Director

Vadlamani

: Laura Mariyani Febriana : Tidak ada perubahan dalam susunan Dewan

Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015.

There is no change in the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015.

Gaji dan kompensasi kesejahteraan lainnya yang diperoleh Dewan Direksi Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 60.382.656 dan Rp 338.095.596 untuk tahun 2015 dan 2014.

Salaries and other compensation benefits by the Company’s Board of Directors amounted to Rp 60,382,656 and Rp 338,095,596 in 2015 and 2014, respectively.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 3 dan 5 karyawan tetap.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and Subsidaries had 3 and 5 permanent employees, respectively.

Cause First Ventures Ltd., didirikan di British Virgin Island adalah entitas induk langsung Perusahaan. Francatina Development Inc, Singapore, adalah entitas induk terakhir Perusahaan.

Cause First Ventures Ltd., in British Virgin Islands is the immediate parent company of the Company. Francatina Development Inc, Singapore, is the ultimate parent company of the Company.

e. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian e. Issuance of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian PT Indo Setu Bara Resources Tbk (Perusahaan) dan Entitas Anak ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 28 Maret 2016.

The consolidated financial statements of PT Indo Setu Bara Resources Tbk (the Company) and Subsidiaries have been authorized for issuance by the Board of Directors of the Company, as the party who is responsible for the preparation and completion of the consolidated financial statements on March 28, 2016.

(17)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

a. Compliance with Financial Accounting Standards (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak telah disusun sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, (sepanjang tidak bertentangan dengan PSAK ataupun ISAK).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include, among others, the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Indonesian Accounting Standards Board – Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) and related regulations issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), specifically Rule No. VIII.G.7, Attachment of the Chairman of BAPEPAM-LK. Kep 347/BL/2012 dated June 25, 2012 on “Financial Statements Presentation and Disclosure of Public Listed Companies” (as long as it does not contradict with PSAK or ISAK).

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Basis Preparation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disajikan atas basis akrual. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian adalah nilai historis (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are presented under the accrual basis of accounting. The measurement basis of the consolidated financial statements is the historical cost, except for certain accounts that are measured on the basis as described in related accounting policies.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam catatan ini. Laporan posisi keuangan tambahan per 1 Januari 2014/

31 Desember 2013 disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dikarenakan pengaplikasian retrospektif dari kebijakan akuntansi tertentu.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements in respect of the previous period, except for the adoption of several amended and new PSAK and ISAK effective January 1, 2015 as disclosed in this note. An additional statement of financial position as at January 1, 2014/ December 31, 2013 is presented in these consolidated financial statements due to retrospective application of certain accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung di mana penerimaan dan pembayaran dari kas dan bank dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method which receipts and payments of cash and cash equivalents are classified into operating, investing and financing activities.

(18)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

b. Basis Preparation of Consolidated Financial Statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian dilaporkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak.

The consolidated financial statements are reported in Rupiah, which is the functional currency and presentation currency of the Company and Subsidiaries.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgment, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

Although these estimates are based on management’s best knowledge and judgment of current events and actions, actual results may ultimately differ from those estimates.

The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3 to the consolidated financial statements.

c. Dasar Konsolidasi c. Basis of Consolidation

Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain.

A Subsidiary is consolidated from the acquisition date, being the date when the Company obtains control, until the date when the Company’s control ceases.

The consolidated financial statements are prepared using the same accounting policies for each transaction and other events in similar circumstances, unless otherwise stated.

Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra Perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh.

All material intra-company balances, revenues and expenses including unrealized gain or losses resulting from intra-company transaction and dividend are fully eliminated.

Kepentingan Non-Pengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit.

Non-Controlling Interest (NCI) is a portion of subsidiary’s equity which are not directly or indirectly attributable to the Company. NCI is presented in the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from the equity section attributable to the Company, as the parent entity. The comprehensive income is attributed to the Company and to the NCI even if this results in a deficit balance in NCI.

(19)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Dasar Konsolidasi (lanjutan) c. Basis of Consolidation (continued) Perubahan dalam bagian kepemilikan

Perusahaan atas Entitas Anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut:

Changes in the Company's ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control are accounted for within equity. If the Company loses control of a subsidiary, on the date of loss of control, the Company shall:

 menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya;

 menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

 mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada);

 mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya;

 mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan;

 mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

 derecognize the assets (include goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amount;

 derecognize the carrying amount of any NCI;

 recognize the fair value of the consideration received (if any);

 recognize the fair value of any investment retained;

 reclassify the Company’s share of components previously recognized in other comprehensive income to the consolidated statements of comprehensive income or retained earnings, as appropriate and;

 recognize any surplus or deficit as gain or loss in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

d. Penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi

d. Adoption of new and revised standards and interpretation

Perusahaan dan Entitas Anak telah mengadopsi untuk pertama kalinya beberapa PSAK dan ISAK baru dan revisi yang wajib untuk aplikasi efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah dilakukan seperti yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar interpretasi.

The Company and Subsidiaries have adopted for the first time several new and revised PSAK and ISAK that are mandatory for application effective January 1, 2015. Changes to the Company and Subsidiaries’ accounting policies have been made as required in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretation.

Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang

"Penyajian Laporan Keuangan". PSAK No. 1 (Revisi 2013) memperkenalkan pengelompokan item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari item yang tidak akan direklasifikasi. Perubahan-perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan konsolidasian atau kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.

The Company and Subsidiaries have applied the amendments of PSAK No. 1 (Revised 2013) on “Presentation of Financial Statements”. PSAK No. 1 (Revised 2013) introduces a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified to profit or loss at a future point in time have to be presented separately from the items that will not be reclassified. The amendments affect presentation only and have no impact on the Company and Subsidiaries’

consolidated financial position or performance.

(20)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi (lanjutan)

d. Adoption of new and revised standards and interpretation (continued)

Di antara PSAK baru dan revisi dan ISAK, PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang "Imbalan Kerja"

memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Among these new and revised PSAK and ISAK, PSAK No. 24 (Revised 2013) on

“Employee Benefits” has significant impact on the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements in relation to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits. The changes in the Company and Subsidiaries’

accounting policies include the following:

1. Semua keuntungan dan kerugian aktuaria segera diakui melalui penghasilan komprehensif lain, maka menghilangkan

"pendekatan koridor" yang diizinkan di versi PSAK No. 24 sebelumnya.

2. Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi.

3. Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/aset imbalan pasti.

1. All actuarial gains and losses are recognized immediately through other comprehensive income, hence eliminate the “corridor approach” permitted in the previous version of PSAK No. 24.

2. Past service costs are recognized immediately in profit or loss.

3. Interest cost and expected return on plan assets are replaced with net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the defined benefit liability/asset.

Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja karyawan. Laporan posisi keuangan konsolidasian tahun komparatif yang disajikan, 1 Januari 2014/

31 Desember 2013, dan angka perbandingan untuk tahun 2014 telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas dirangkum dalam tabel berikut:

The Company and Subsidiaries’ have applied PSAK No. 24 (Revised 2013) retrospectively in accordance with the transitional provision set out in the revised standard and recognized the difference in computation on the estimated liabilities for employees benefits. The consolidated statement of financial position of the earliest comparative year presented, January 1, 2014/ December 31, 2013 and the comparative figures for 2014 have been appropriately restated. The adjustments that resulted from the above changes in accounting policies are summarized in the following table:

(21)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi (lanjutan)

d. Adoption of new and revised standards and interpretation (continued)

31 Desember 2014 /December 31, 2014 (Disajikan Sebelumnya/

Previously Reported)

Penyesuaian/

Adjustments

31 Desember 2014 /December 31, 2014

(Disajikan Kembali/As

Restated)

Aset Assets

Aset pajak tangguhan 212.233.868 (135.155.590 ) 77.078.278 Deferred tax assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja

karyawan 848.935.472 (540.622.365 ) 308.313.107

Estimated liabilities for employees

benefits

Ekuitas Equity

Saldo laba (38.220.521.209 ) 405.466.775 (37.815.054.434 ) Retained earnings

Laba rugi Profit or loss

Beban umum dan

administrasi 2.490.786.563 (597.565.472 ) 1.893.221.091

General and administrative

expenses

Penghasilan komprehensif lain

Other comprehensive

income Penghasilan

komprehensif lain tahun berjalan, setelah dikurangi

pajak - 36.504.592 36.504.592

Other comprehensive income for the year, net of tax

1 Januari 2014/

31 Desember 2013 January 1, 2014/

December 31, 2013 (Disajikan Sebelumnya/

Previously Reported)

Penyesuaian/

Adjustments

1 Januari 2014/

31 Desember 2013 January 1, 2014/

December 31, 2013 (Disajikan Kembali/As

Restated)

Aset Assets

Aset pajak tangguhan 53.933.325 26.403.975 80.337.300 Deferred tax assets

Liabilitas Liabilities

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja

karyawan 215.733.298 105.615.897 321.349.195

Estimated liabilities for employees

benefits

Ekuitas Equity

Saldo laba (35.902.802.620 ) (79.211.922 ) (35.982.014.542 ) Retained earnings

(22)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi (lanjutan)

d. Adoption of new and revised standards and interpretation (continued)

PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”, menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian dalam hal suatu entitas memiliki pengendalian pada satu atau lebih entitas lain.

Standar ini menyatakan model pengendalian baru yang diterapkan pada seluruh hal berikut, yakni apakah Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil yang diterima.

Perusahaan dan Entitas Anak telah mengevaluasi kembali seluruh investasi untuk menentukan apakah terdapat pengendalian berkelanjutan atas entitas anak yang sebelumnya telah dikonsolidasi dan apakah terdapat investasi yang seharusnya diperlakukan sebagai entitas anak dengan penerapan persyaratan baru tersebut.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan bahwa tidak terdapat perubahan pada entitas anak yang sebelumnya telah dikonsolidasi sehubungan dengan hal tersebut.

PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”, establishes the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

This standard introduces a new control model that focuses on whether the Company and Subsidiaries have power over an investee, exposure or rights on variable return from its involvement in the investee and ability to use its power to affect those returns.

The Company and Subsidiaries have evaluated all its investments to determine whether there are continues control of the subsidiaries that previously were consolidated and whether there are any investments that should be treated as a subsidiary by applying the new requirements.

The Company and Subsidiaries did not identify any change in the previously consolidated subsidiaries.

PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”, mensyaratkan pengungkapan informasi mengenai sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingan pada entitas lain, serta dampak dari kepentingan tersebut terhadap laporan keuangan. Pengungkapan tersebut disyaratkan untuk kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama dan entitas asosiasi.

Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan pengungkapan kepentingan dalam entitas anak pada Catatan 1c.

PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”, requires disclosure of information on the nature of, and risks associated with, interests in other entities, and the effects of those interests on the primary financial statements. The required disclosures relate to interests in subsidiaries, joint arrangements and associates.

The Company and Subsidiaries have disclosed their interests in subsidiaries in Note 1c.

Selain itu, penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi berikut tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak dan tidak memiliki efek material terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode keuangan berjalan atau sebelumnya:

In addition, the adoption of the following new and revised standards and interpretation did not result in substantial changes to the Company and Subsidiaries accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:

(23)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penerapan standar dan interpretasi baru dan revisi (lanjutan)

d. Adoption of new and revised standards and interpretation (continued)

 PSAK No. 4 (Revisi 2013) tentang "Laporan Keuangan Tersendiri"

 PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"

 PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak Penghasilan”

 PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang

“Penurunan Nilai Aset”

 PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”

PSAK No. 4 (Revised 2013) on “Separate Financial Statements”

 PSAK No. 15 (Revised 2013) on

“Investments in Associates and Joint Ventures”

PSAK No. 46 (Revised 2014) on “Income Taxes”

 PSAK No. 48 (Revised 2014) on

“Impairment of Assets”

 PSAK No. 50 (Revised 2014) on

“Financial Instruments: Presentation”

 PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

 PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

 PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”

 PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”

 PSAK No. 68 tentang “Pengukuran Nilai Wajar”

 ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali Derivatif Melekat”

 PSAK No. 55 (Revised 2014) on

“Financial Instruments: Recognition and Measurement”

 PSAK No. 60 (Revised 2014) on

“Financial Instruments: Disclosures”

PSAK No. 66 on “Joint Arrangements”

PSAK No. 67 on “Disclosure of Interests in Other Entities”

PSAK No. 68 on ”Fair Value Measurement”

ISAK No. 26 on “Remeasurement of Embedded Derivatives”

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties Sesuai dengan PSAK No. 7 pihak yang berelasi

jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam membuat keputusan keuangan dan operasional.

In accordance with PSAK No. 7 parties are considered to be related if one party has the ability to control (by the way of ownership, directly or indirectly) or exercise significant influence (by the way of participation in the financial and operating policies) over the other party in making financial and operating decisions.

Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.

All significant transaction with related parties are disclosed in Notes to the Consolidated Financial Statements.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Financial assets are recognized when the Company and Subsidiaries have a contractual right to receive cash or other financial assets from other entities. All purchases or sales of financial assets in regular way are recognized using trade date accounting. Trade date is the date when the Company and Subsidaries have a commitment to purchase or sell a financial asset.

(24)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pengakuan Awal Initial Measurement

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Initially, financial assets are recognized at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of the financial assets, except for financial assets measured at fair value through profit or loss (FVTPL).

Financial assets at FVTPL are initially measured at fair value, and transaction costs are expensed in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada pengelompokan dari asset yang bersangkutan di mana aset keuangan dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kategori berikut:

Subsequent measurement of financial assets after its initial measurement depends on the classification of the financial asset which might be classified into these following 4 (four) categories:

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) di mana aset tersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki akun aset keuangan yang diklasifikasikan pada kelompok ini.

(i) Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL)

Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) are assets classified as held for trading or upon their initial recognition are designated by management (if meet the certain criteria) to be measured at this category.

Financial assets in this category are subsequently measured at fair value and any gain or loss arising from change in the fair value (include interest and dividend) recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

The Company and Subsidiaries’ have no financial assets which are classified in this category.

Referensi

Dokumen terkait

lebih dimengerti apabila didukung dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran

Untuk mengetahui hubungan antara kebutuhan pelatihan K3 dengan peningkatan performa K3 pada sumber daya manusia maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan

Sesuai dengan hasil wawancara, perencanaan program pembelajaran Al- Qur'an dengan metode tilawati dipersiapkan oleh koordinator tilawati cabang dengan pihak yayasan dimulai

Saya bangun untuk mengambil bahagian dalam perbahasan usul yang dibawa oleh Ahli Yang Berhormat Pontian berkenaan dengan ucapan yang disampaikan oleh Duli Yang Maha Mulia Seri

Peternak sapi perah di KUB Tirtasari Kresna Gemilang secara keseluruhan sudah menerapkan breeding yang cukup baik pada usaha ternak sapi perah sesuai dengan

Mana-mana orang yang memungut zakat atau fitrah atau menyebabkan dipungut zakat atau fitrah tanpa dia dilantik sebagai amil atau selainnya diberi kuasa oleh Majlis

edema sclera dapat terjadi pada pasien dengan Ventilasi Mekanik bila tekanan vena meningkatE. Atur posisi kepala

Bagi seseorang wanita yang memasuki masa menopause, dukungan dari orang terdekat seperti dukungan dari suami adalah hal yang penting karena akan menentukan atau