BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Dakwah
Komunikasi dakwah merupakan proses penyampaian informasi atau pesan yang bersumberkan dari Al- qur’an dan hadist dari seseorang atau sekelompok kepada seseorang atau sekelompok yang bertujuan dalam pengubahan sikap,prilaku dan pendapat pada orang lain agar berbuat menjadi lebih baik sesuai dengan petunjuk dan ajaran dalam agama Islam, baik secara verbal atau non verbal dengan bantuan alat komunikasi.
Dalam artian lain komunikasi dakwah juga disebut sebagai cara da’I (yang menyampaikan pesan) untuk mengirim pesan yang bersumberkan dari Al-qur’an dan hadist kepada pemeluk agama Islam yang bertujuan pemahaman,pengetahuan serta mengamalkan dalam kehidupan dan Al-qur’an beserta hadist dijadikan sebagai petunjuk dan patokan hidup. Pengartian umum,komunikasi dakwah merupakan proses perngiriman pesan dakwan yang dilakukan baik secara berencana oleh komunikator kepada komunikan dengan maksud tertentu (Aziz, 2009).
2.2 Pengertian Dakwah
Dakwah merupaka suatu aktivitas untuk mempengeruhi orang lain baik secara berencana atau sadar yang berbentuk lisan,tulisan tingkah lakudan lainnya baik secara individua atau kelompok dengan tujuan menimbulkan pengertian serta kesadaran dalam dirinya.
Secara etimologi (Bahasa) Kata dakwah berasal dari Bahasa Arab yaitu da’aa yad’u, du’aah/da’watan. Jadi kata duaa’ atau dakwah isim Masdar dari du’aa’, kedua kata tersebut memiliki art yang sama yaitu ajakan atau pangilan (Zaidallah, 2002).
Para ahli juga memberi pendapat serta mendefinisi tentang dakwah dalam pengertian dan maksud yang tidak jauh berbedah, dan saling melengkapai satu dengan lainnya. Pengertian dakwah secara Terminolaogi (Isitilah) yang menurut para ahli yaitu :
a. Muhammmad Natsir
Dakwah merupakan upaya menyeruhkan dan menymapaikan
perorangan manuis dan seluruh umat manusia Islam mengenai presepsi,dan tujuan hidup manusia didunia , dan yang meliputi al- amar bi al-ma’ruf annahyu al-mun kar dengan berbagai cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalammnya dalam perkehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara (Amin, 2009).
b. Hamazah Ya’cub
Pengertian dakwah secara umum merupakan suatu pengetahuan yang mengajarkan dan teknik menarik perhatian orang, guna mengikuti suatu idiologi dan pekerjaan tertentu. Adapun definisi dakwah islam adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksaaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul (Zaidallah, 2002).
c. Warson Munawwir
Warson Munawwir menyebutkan bahwa dakwah merupakan memanggil ( to call), mengundang ( to invite),mengajak (to summon ), menyeruh (to propose), mendorong (to urge) dan memohon (to pray) (Aziz, 2009)
Peneliti menarik kesimpulan, bahwa dakwah merupakan kegiatan menyampaikan dan menyerukan amr ma’ruf (ajaran kepada kebaikan) dan nahi munkar (larangan kemunkaran atau keburukan) sesuai dengan ajaran dalam agama Islam kepada semua pemeluk agama Islam dari seseorang ataupun kelompok untuk mendapatkan kebahagiaan dunia atau akhirat dan menjalankan keidupan yang lebih baik.
2.2.1 Unsur Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah meliputi setiap komponen yang ada saat melakukan aktivitas berdakwah dalam komponen ini mencakup (Munir & Ilaihi, 2006) :
1. Da’i (komunikator)
Dai merupakan tokoh dakwah atau seseorang yang menyampaikan pesan dakwah berupa lisan, tulisan, tingkah laku baik secara individu, kelompok, atau lewat kepada Ma’u ( komunikan) 2. Mad’u (komunikan)
Mad’u merupakan individu atau kelompok yang menjadi target
dalam berdakwah, atau penerima pesan dakwah yang telah disampaikan oleh da’I sebelumnya baik secara individu atapun kelompokan.
3. Maddah (Materi Dakwah )
Maddah merupakan isi atau materi yang digunakan da’I untuk disampaikan untuk ma’du (komunikan).
4. Thariqah (Metode Dakwah )
Thariqah merupakan cara atau teknik da’I dalam mengirim pesan atau materi kepada mad’u.Metode dakwah terbagi menjadi 3 macam yaitu:
a. Bil Hikmah, merupakan berdakwah dengan cara memerhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga didalam menjalankan ajaran-ajaran islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.
b. Mau’izatul Hasanah, merupakan cara berdakwah dengan memberi petua -petua, menggerakkan hati dan menyampaikan ajaran islam dengan kasih sayang, dengan maksud menyentuh hati.
c. Mujadalah, merupakan cara berdakwah dengan melakukan diskusi seperti bertukan pikiran kemudian saling membantah dengan cara sebaik baiknua. Dengan tidak memberikan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah
5. Atsar (Efek Dakwah)
Atsar (efek) atau feed back (umpan balik). Agar mendapatkan tujuan dakhwah maka aktivitas berdakwah selalu diarahkan untuk mempengaruhi tiga spek perubahan dari objeknya. Jalaluddin Rahmat, membagi atsar menjadi 3 macam yaitu :
a. Effek kongitif terjadi apabila terdapat perubahan terhadap yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,kepercayaan, atau informasi.
b. Efek afektif timbul apabila terjadi perubahan terhadap apa yang dirasakan, disenangi,atau dibenci, yang meliputi segala yang berhubungan dengan emosi, sikap,
serta nilai.
c. Efek behavioral merajuk pada prilaku nyata dangan dapat diamati, yang meliputi tindakan,kegiatan,atau kebiasaan berprilaku.
2.2.2 Media Dakwah
Media merupakan alat yang digunakan da’i untuk menyampaikan materi dakwah kepada ma’du, menurut Hamzah Ya’qub media dakwah terbagi menjadi lima yaitu (Aziz, 2009) :
1. Lisan, menjadi media yang sederhana dengan memanfaatkan lidah serta suara untuk menyampaikan pesan. berupa khotbah, seminar dan sebagainya.
2. Tulisan, media tulisan bisa berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk dan lain sebagainya.
3. Lukisan, berbentuk gambar, karikatur dan lainnya.
4. Audio Visual, seperti televisi, film, slide, internet dan sebagainya merupakan media dakwah yang mengasah indra pendengaran dan penglihatan.
5. Akhlak, merupakan prilaku atau perbuatan yata yang mencerminkan ajaran Islam yang bisa dilihat atau didengarkan mad’u.
2.3 Pesan komuniaksi dalam film
Pesan dalam film biasanya dirangkum kedalam bentuk jalan cerita yang berupa drama, horror, komedi, action. Dimana sutradara dan penulis ceritalah yang membuat pesan tersebut, dengan tujuan berbeda beda. Pesan dalam film harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi khalayak yang menonton sehingga menimbulkan efek kepada khalayak kemudian dapatlah tercapainya tujuan yang ingin disampaikan (Baksin, 2003).
2.3.1 Pengertian pesan dakwah
Pesan dakwah terdiri dari dua kata yaitu pesan dan dakwah. Kata pesan merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, baik secara individu ataupun kelompok yang berbentuk pikira, penjelasan, statement dari suatu prilaku (Tasmara, 1997).
Secara general, pesan dibagi menjadi dua, Pesan verbal merupakan jenis pesan yang disampaikan dengan kata-kata. Penerima bisa memahami isinya
sesuai dengan apa yang didengarkan. Sementara pesan non verbal merupakan jenis pesan tidak secara lansung menggunakan kata- kata, penerima dapat memahami isinya berdasarkan tindakan,prilaku,ekspresi wajah, ekspresi wajah pengirim pesan. Dalam pesan non verbal ini menggandalkan pengelihatan sebagai penangkap stimulus. Sedangkan kata dakwah bisa diartikan sebagai proses menyiarkan ajaran islam,menyuruh berbuat dalam kebaikan serta mnghindari perbuatan munkar (amar ma’ruf nahyi mungkar).
Pesan dakwah mweupakan maddah atau pesan yang disampaikan da’i saat berdakwah kepada mad’u. ketika menyampaikan dan menyusun pesan dakwah harus menggunkan system yang sesuai dengan kondisi mad’u atau pendengar, agar mad’u dapat menangkap pesan dakwah sesuai dengan apa yang disampaikan atau diharapkan oleh da’i. (Munir & Ilaihi, 2006)
Paparan diatas memberikan penjelasan bahwa bagian yang menjadi pesan dakwah merupakan segala hal yang berhubungan dengan ajaran Islam (Aziz, 2009). Pesan ini disampaikan da’I dengan bantuan washila (media dakwah) untuk mencapai keberhasilan dan kelancaran proses dakwah. Dengan bantua media pesan dapat disampaikan dari komunikator kemudia diterima komunikan kemudia pesan dikemas dengan sebaik mungkin untuk menghindari gangguan saat menyampaikan pesan, agar tidak terjadi perbedaan makna saat diterima oleh komunikan.
2.3.2 Sumber Pesan Dakwah
Secara umum semua materi dakwah berasal dari dua sumber yaitu (Amin, 2009):
1. Al-qur’an
Al-qur’an adalah salah satu kitab suci yang diturunkan tuhan kepada nabi Muhammad AS yang menjadi sumber pedoman bagi umat Islam. Oleh sebab itu materi utama dalam berdakwah bersumberkan lansung dari Al-qur’an. Karena itu seorang da’I wajib menguasai isi Al-qur’an dan mampu membaca Al-qurdan serta memahami isi kandungan didalamnya.
2. Hadist
Hadist adalah sumber pedoman kedua setelah Al-qur’an. Hadist adalah semua perkataan,perbuatan dari nabi yang dijadikan dasar
syariat islam. Penguasaan terhadap materi hadist ini menjadi sangat penting untuk pendakwa, karena beberapa ajaran islam yang bersumberkan dari Al- qur’an diinterpretasikan lewat sabda-sabda nabi yang beradap dalam hadist.
2.4 Tinjauan Tentang Film
2.4.1 Film dalam bentuk Media Komunikasi Massa
Cangara mengakatakan bahwa film dapat diartikan dalam artian yang kecil yaitu penyampaian gambar menggunakan layar lebar sedangkan secara luas merupakan sebuah gambar yang disiarkan dalam televisi dan dikelompokan sebagai film. Film adalah media komunikasi guna mengirim pesan dari kominikan kepada komunikator akan tetapi bukan hanya kepada seseorang penyampaian pesan dengan media film ini bisa menyasar ke khalayak luas. Paparan diasa bisa disimpulkan bahwasanya film termasuk kedalam jenis media komunikasi massa melihat film mampu menggubungkan antara komunikator dengan komunikan dengan jangkauanya luas,heterogen,berbeda lokasi dan lainnya (Wahyuningsih, 2019).
Seperti yang tertuliskan dalam UU nomer 33 pada tahun 2009 tentang perfileman yang tertulis bahwasanya film adalah sebuah karya seni dengan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi.
Film adalah bentuk media massa yang tidak hanya digunakan sebagai media dalam merefleksi sebuah realitas,namu juga dalam bentuk suatau realitas.
Film memiliki kapasitas dalam menyimpan pesan secara serempak dengan sasaran yang bervariasi mulai dari agaman,etnis, budaya,usia,status,dan lainya (Wahyuningsih, 2019).
2.4.2 Film dalam bentuk Media dakwah
Media merupakan alat yang digunakan sebagai wadah untuk menghubungkan ide atau pesan kepada khalayak, media termasuk emelen vital dalam komunikasi dakwah.
Medel terbaru baru untuk berdakwah bermunculan di stasiun tevelisi untuk menarik perhatian para penonton mulai dari berdakwah lewat teater, musik, yang dikemas menarik menjadi film dan sinetron religi. Kegiatan berdakwah menggunakan film dianggap sangat efektif, hal ini terbuktan melalui film Bilal dan Ayyubi film berasal dari mesir ini merupakan film tentang Islam yang pertama kali
ditanyangkan di Indonesia.
Secara etimologi kata media berasal dari bahasa Latin yaitu “median”, yang berartikan alat perantara. media berarti segala hal yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (Syuksi, 1983).
Selama ini dakwah identik dengan kegiatan ceramah menggunakan lisan (dakwah bil lisan ). Dengan perkembangannya teknologi informasi dan komunikasi, media film menggambil peran tersebu. walaupun dakwah dengan lisan masih tetap eksis, media film bisa dianggap mampu dalam menyebarkan pesan -pesan keagaamn hingga hari ini. Onong Uchjana Effendi turut menegaskan bahwasa film merupakan salah satu media komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan Pendidikan termasuk dakwah (Wahyuningsih, 2019).
Peningkatan kemajuan teknologi tadi membawa inovasi dalam berdakwah.
Dakwah yang biasanya dilakukan secara tatap lasung antara pendakwah dan mad’u kini menggunkan media atau wasilah dakwah yaitu film. Dengan menggunkan media ini untuk saranan untuk berdakwah yang menuntut sajian tontonan yang berkaitan dengan pesan dakwah. Pembuatan film menampilakan dan dimasukan berbagai adegan yang mencerminkan contoh nilai-nilai yang sesuai dalam syariat Islam yang bersumberkan dari Al-qur’an dan Hadist.
Melalui media film dan sinetron, informasi yang disampaikan dapat teratur sehingga menarik saat ditonton, saat menggunkan media film sebagai alat untuk berdakwah yang harus diperhatikan pertama kali adalah isi atau naskanya yang mengandung pesan dakwah itu tersendiri, kemudian (Munir & Ilaihi, 2006).
Terdapat kelebihan dalam film sebagai media dakwah yaitu dapat menjangkau khalayak dari berkabagi kalayan dan sangat luas kemudian dapat diputar secara berulang dan sesuai kebutuhan dengan melihat situasi dan juga kondisi. Film juga memiliki kelemahan sebagai media dakwah karena biaya yang digunakan untuk membuat film cukup terbilang mahal, proses pempuatan yang terbilang Panjang dan melibatkan berbagai pihak lainnya(Aziz, 2009).
Dalam film dengan fungsi informatif, edukatif maupun persuasive selain itu. Film memiliki kelebihan audio visual yang menajdikan film dijadikan media berdakwah dan keunikan film sebgai washilah yaitu:
1. Secara psikologis, penyuguhannya secara hidup dan tampak yang dapat melanjutkan dengan kecenderungan keunggulan
daya efektifnya terhadap penonton. Banyak hal yang abstrak dan samar- samar dan sulit untuk kata-kata, dengan media film ini dapat disuguhkan kepada khalayak yang lebih baik dan efisien.
2. Media film yang menyuguhkan pesan hidup dapat mengurangi keraguan, animasi apa yang memiliki yang unik dalam yang disuguhkan mudah diingat dan mengurangi kelupaan (Aziz, 2009)
3. Dapat menghadirkan kenyataan karena gambar dalam film selalu menggunakan bahasa kekinian
4. Ada suasana alamiah yang konkret karena selalu menampakkan masyarakat atau benda secara actual dan yang tak kalah pentingnya adalah dalam film idealismenya bisa terlihat saat semua yang ditayangkan mendominasi penonton.
2.5 Kategori Pesan Dakwah
Pesan atau materi yang digunakan untuk komunikasi dakwah merupakan pesan yang akan disampaikan da’i kepada mad'u. Secara umum dikatakan bahwa materi dakwah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga masalah pokok sebagai berikut (Aziz, 2009):
1. Akidah
Akidah merupakan pesan dakwah mengenai kepercayaan atau keyakinan dengan indikator sebagai berikut :
2. Iman kepada Allah
Pada kategori Iman Kepada Allah dapat dimasukan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan berkaitan dengan rukun iman antara lain,melafazkan syahadat,menunaika Sholat,puasa ramadhan, berzakat dan Haji.
3. Iman kepada Malaikat
Pada kategori Iman kepada malaikat dapat jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berkaitan dengan percaya adanya malaikat, seperti mengetahui nama -nama dan mengetahui tugas dari setiap malaikat.
4. Iman pada Kitab Allah
pada kategori iman kepada kitab allah jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan segala yang berkaitan dengan kitab- kitab Allah, seperti adegan membaca Alqur’an, atau orang yang berdakwah mengunkan Al-qur’an sebagai sumber dari materinya.
5. Iman Pada Rasul Allah
pada kategori iman kepada rasul allah dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau menjadikan para rasul sebagai Uswatun Hasanah, seperti mencontoh prilaku nabi sebagai acuan dalam berprilaku.
6. Iman Kepada Hari Akhir
Pada kategori iman kepada hari akhir dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau membahas tentang hari akhir, dan seluruh ciptahan Allah beserta alam semesta akan kembali kepada Allah.
7. Iman Kepada Qodha dan Qadar
Pada ketegori iman qadha dan qadhar dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap ikhtiar. iman kepada qadar adalah menyakini bahwa Allah lah yang menetapkan segala sesuatau qidamnya dan hanya Allah yang mengetahui segala yang terjadi dan kapan, dan semua berjalan menurut ketetapan Allah.
1. Akhlak
Yaitu Pesan Dakwah yang berhubungan dengan sikap hidup pribadi manusia, dengan indikator sebagai berikut:
1. Akhlak terhadap Allah
Dalam Kategori Akhlak terhadap dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat yang menjelaskan sikap suka memberi, menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim, tidak mengganggu atau menyakiti orang lain.
2. Akhlak kepada diri sendiri
Dalam Kategori Akhlak kepada diri sendiri dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap menuntut ilmu,memelihara kesucian dan kehormatan diri
3. Akhlak kepada Keluarga
Dalam Kategori Akhlak kepada Keluarga dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat yang menjelaskan sikap berbakti kepada orang tua
4. Akhlak kepada tetanga
Dalam Kategori akhlak kepada tetanga dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap dalam menjaga hubunagn silaturahmi sesama tetangga.
5. Akhlak kepada Masyarakat lainnya
Dalam Kategori khlak kepada Masyarakat lainnya dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap saling tolong menolong dengan orang lain
6. Akhlak kepada flora
Dalam Kategori akhlak kepada flora lainnya dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap memelihara tumbuhan, dan menjaga.
7. Akhlak kepada fauna
Dalam Kategori Akhlak kepada fauna lainnya dapat dicantumkan jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan sikap memberi makan dan minuman, menyayangi dan berbelas kasih.
2. Syari’ah
Yaitu Pesan Dakwah yang berhubungan erat dengan amal lahir ( nyata) dalam mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubunngan antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup manusia atara sesama manusia dengan sikap hidup pribadi manusia, dengan indikator sebagai berikut:
1. Thaharah
Pada kategori Thaharah jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berkaitan degan sikap memelihara kesucian dan kebersihan diri.
2. Sholat
Dalam Kategori Sholat jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berkaitan degan melakukan sholat dan mengajak
3. Zakat
Dalam Kategori Zakat jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berkaitan degan memabayar zakat
4. Puasa
Dalam Kategori Puasa jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berkaitan degan puasa 5. Haji
Dalam Kategori Haji jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum atau tatacara Haji
6. Muamalah
Dalam Kategori Muamalah jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum mengenai tukar menukar harta seperti,jual beli,pinjam -meminjam,kerjasama,dan lainnya.
7. Munakahat ( Pernikahan )
Dalam Kategori Munakahat jika terdapat adegan atau percakapan yang menggambarkan atau mejelaskan hukum yang berhubungan tentang ikatan antara dua insan yang ingin menyempernakan ibadah dengan cara ikatan pernikahan atau berkeluarga, seperti perkawinan,perceraian,pengaturan nafkah,pemeliharaan anak , pergaulan suami istri, mas kawin, meminang, walimah dan sebagainya
8. Waratsah (Warisan)
Dalam Kategori Waratsah dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat tentang peraturan yang mengatur tentang warisan.
9. Hinayah ( Hukum Pidanah)
Dalam Kategori Hinayah dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat tentang peraturan yang mengambarkan perbuatan yang dilarang dan termasuk kedalam tindakan pidana
10. Khilafah (Hukum Negara)
Dalam Kategori Khilafah dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat menjelaskan tentang peraturan -peraturan hukun negara.
11. Jihad ( Hukum Perang dan Damai)
Dalam Kategori Jihad dapat dicantumkan apabila terdapat gambar atau kalimat apabila dalam scene mengambarkan sikap berjuang,usaha,ikhtiyar
dan sungguh sunggin.
2.6 Definisi Konseptual
Definisi konsep adalah penarikan Batasan yang berguna untuk mendeskripsikan terkaitan variable yang digunkan secara singkat, tegas dan jelas.
Pesan Dakwah
Pesan merupakan suatu yang ingin disampaikan dari seorang kepada orang lain, baik secara individu ataupun kelompok yang berbentuk pikira, penjelasan, statement dari suatu prilaku (Tasmara, 1997).
Dakwah berasal dari kata da’a,yad’u,da’watan yang mempunyai makna seruan,ajakan,panggilan,undangan dan doa. Dakwah juga dapat diartikan sebagai proses menyiarkan ajaran agama islam,menyuruh berbuan dalam kebaikan serta mnghindari perbuatan munkar (amar ma’ruf nahyi mungkar).
Pesan dakwah adalah maddah atau pesan yang disampaikan da’i saat berdakwah kepada mad’u. Saat menyampaikan dan menyusun pesan dakwah harus menggunkan system yang sesuai dengan kondisi mad’u atau pendengar, agar mad’u dapat menerima pesan dakwah sesuai dengan apa yang disampaikan atau diharapkan oleh da’i. (Munir & Ilaihi, 2006). Secara umum materi dakwah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok permasalahan sebagai berikut (Aziz, 2009):
1. Akidah adalah menyangkut keimanan atau kepercayaan seseorang terhadap Allah SWT. Hal ini yang melandasi fundamental dalam setiap aktifitas seorang muslim, baik yang menyangkut sifat mental maupun sikap lakunya dan sifat-sifat yang dimiliki.
2. Syari’ah adalah rangkaian ajaran yang berhungunan dengan aktifitas umat muslim yang meliputi segala aspek hidup serta kehidupannya, menyangkut sesuatu yang boleh dilakukan dan tidak diperbolehkan serta yang halal dan haram, serta yang mubah dan sebagainya, dan juga menyangkut hubungan manusia sesama manusia lainnya.
3. Akhlaq adalah rangkaian ajaran berkaitan dengan hubungan secara vertical antara manusia dengan tuhannya ataupun secara horizontal sesame umat manusia serta kepada semua ciptaan.
Film
Film adalah alat komunikasi untuk mengirimkan pesan dari komunikator kepada
komunikan, film juga mampu menjangkau khalayak lebih luas. esimpulan dari penjelasan diatas bahwa film termasuk kedalam kelompok media komunikasi massa sebab film mampu menghubungkan antara komunikator dan komunika dengan jangkauan yang lebih luas,heterogen,hingga perbedaan wilaya dan banyak lagi (Wahyuningsih, 2019).