• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

25

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data untuk kampanye ini, penulis menggunakan mix method dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Penulis menyebarkan kuisioner kepada 102 orang secara acak. Untuk melakukan penelitian kualitatif penulis melakukan studi eksisting dan juga studi literasi untuk melengkapi data pada kampanye ini. Penulis juga melakukan wawancara kepada dokter spesialis untuk memperkuat data.

3.1.1 Kuesioner

Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh 102 responden, 60,8%

responden memiliki jenis kelamin perempuan, 82,4% berusia 17-22 tahun.

Sebanyak 46,1% berdomisili di Jakarta, sisahnya tersebar di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Merauke.

Gambar 3. 1 Data jumlah orang yang menjumpai pengguna knalpot bising

Dari 102 responden, 55,9% mengaku sangat sering menjumpai sepeda motor yang menggunakan knalpot bising pada sepeda motor. Dari 102 responden, sebanyak 56,9% memiliki sepeda motor dan sebanyak 68,6% tidak mengetahui tentang adanya peraturan lalu lintas yang mengatur tentang pembatasan desibel/kebisingan pada knalpot sepeda motor mereka.

(2)

26

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

Gambar 3. 2 Data orang yang mengetahui tentang peraturan batas desibel

Menurut 102 responden, sulit mencari informasi yang jelas dan padat tentang peraturan pembatasan kebisingan pada knalpot motor merupakan salah satu alasan teratas, sedangkan sulit mencari informasi yang kredibel menjadi alasan nomor dua. Sebanyak 58,8% dari 102 responden sudah mengetahui angka batas kebisingan yang memiliki dampak buruk pada kesehatan manusia dan mahluk hidup lainya.

Gambar 3. 3 Data alasan orang tidak mengetahui peraturan tentang desibel

3.1.2 Wawancara

(3)

27

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

Wawancara dilakukan kepada dr. Wawan Siswadi, Sp.THT-KL untuk memperkuat data tentang efek negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran suara kepada tubuh manusia. Wawancara dilakukan melalui aplikasi Halodoc pada tanggal 16 September 2021 dan dimulai pada pukul 19:00 WIB.

Gambar 3. 4 Profil dr. Wawan Siswadi

Pada wawancara ini, dr.Wawan menjelaskan bahwa efek negatif yang sangat jelas dapat terjadi karena pencemaran suara adalah gangguan pada pendengaran, dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga, dan jika terpapar pada waktu yang lama akan menyebabkan hilangnya pendengaran secara total.

Dr. Wawan menyebutkan batas aman kebisingan yang dapat diterima oleh telinga adalah 30-50dB. Sedangkan batas maksimal kebisingan bisa mencapai 85dB, namun tidak dapat terpapar dalam waktu yang terlalu lama.

Dr. Wawan menambahkan, bahwa kebisingan yang melebihi 90dB dapat menyebabkan nyeri pada telinga. Selanjutnya dr. Wawan menjelaskan bahwa terpapar kebisingan yang mencapai 80dB hingga 90dB dalam waktu satu bulan dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.

(4)

28

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

Gambar 3. 5 Wawancara dengan dokter Wawan

Tidak hanya telinga, paparan dari suara bising yang diterima telinga dapat menyebabkan gangguan lain pada tubuh manusia. Seperti orang dengan gangguan jantung, jika mendengar suara bising yang cukup keras bisa menyebabkan serangan jantung secara mendadak dan akhirnya dapat membahayakan nyawa dari orang tersebut, tambah dr. Wawan.

3.1.3 Forum Group Discussion (FGD)

Forum Group Discussion (FGD) dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021, pukul 23.00 – 00.00 WIB dengan lima orang yang mewakili target audien. FGD ini dilakukan untuk memperoleh data kualitatif mengenai motif para target menggunakan knalpot bising.

(5)

29

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

Penulis memulai diskusi dengan mengajukan pertanyaan tentang pendapatan perbulan. Dari jawaban yang diberikan para peserta, penghasilan yang didapat berada di antara Rp. 1.500.000 hingga Rp.

3.500.000. Penulis kemudian mengajukan pertanyaan selanjutnya mengenai pengalaman peserta dalam menggunakan knalpot bising, seluruh peserta mengaku pernah menggunakan knalpot bising pada motor mereka masing- masing.

Pada pertanyaan selanjutnya penulis menanyakan tentang motor yang mereka gunakan dan juga motif mereka dalam mengganti knalpot standar menjadi knalpot bising. Peserta A mennggunakan motor Yamaha N- Max 150cc, mengaku mengganti knalpot menggunakan knalpot bising dengan alasan hobi. Peserta B menggunakan motor Yamaha R-15 150cc, mengaku menggantu knalpot menggunakan knalpot bising dengan alasan agar penampilan dan suara menjadi keren. Peserta C menggunakan motor Vespa, mengaku menggunakan knalpot bising dengan alasan agar terlihat berbeda dari pengendara lain. Peserta D menggunakan motor Honda Scopy 110cc, mengaku menggunakan knalpot bising hanya untuk kepentingan pamer. Peserta E menggunakan motor Vespa, mengaku menggunakan

(6)

30

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

knalpot bising dengan alasan agar tidak mengantuk di jalan saat mengendarai motor.

Selanjutnya penulis mengajukan pertanyaan tentang pengalaman mereka terkena sanksi tilang di jalan saat menggunakan knalpot bising.

Peserta A, B, D, E mengaku pernah terkena sanksi tilang di jalan karena menggunakan knalpot bising. Penulis kemudian mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan mereka mengenai batas kebisingan yang tertera pada peraturan lalu lintas. Semua peserta mengetahui tentang adanya peraturan larangan menggunakan knalpot bising, namun tidak mengetahui batasan desibel yang diperbolehkan.

Penulis melanjutkan percakapan dengan menanyakan tentang dampak negatif dari penggunaan knalpot bising yang mereka ketahui.

Seluruh peserta setuju bahwa menggunakan knalpot bising dapat membuat orang di sekita merasa kesal, sedangkan dampak negatif bagi kesehatan, dapat menganggu pendengaran.

Selanjutnya penulis memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberika saran menurut pengalaman pribadi mereka. Seluruh peserta berpendapat bahwa lebih baik tidak menggunakan knalpot bising dan mengikuti peraturan yang tertera agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan juga kesehatan.

3.1.4 Studi Eksisting

Penulis melakukan studi eksisting kepada kampanye-kampanye yang serupa dan telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan tambahan referensi mengenai cara penyampaian pesan dan juga untuk referensi gaya visual. Penulis melakukan studi eksisting pada kampanye

“#WeBreatheTheSameAir”. Kampanye ini diselengarakan oleh Greenpeace Indonesia, sebuah komunitas yang bergerak dengan tujuan membuat bumi lebih baik. Penulis juga akan melakukan studi eksisting kepada kampanye yang diselenggarakan oleh komunitas Swara Sunyi. Komunitas ini memberikan solusi untuk menikmati konser tanpa polusi suara.

(7)

31

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

3.1.4.1 We Breathe The Same Air

#WeBreatheTheSameAir merupakan sebuah kampanye yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia dengan tujuan menyampaikan bahwa kualitas udara di Jakarta dinilai tidak sehat. Dalam artikel yang diperoleh dari hijauku.com dalam artikel yang berjudul “Greenpeace Launches ‘We Breathe The Same Air’” dan diakses pada 9 September 2021, kampanye ini dilakukan dengan cara membuat papan reklame yang diletakan di Jalan Jendral Gatot Soebroto (Taman Ria Senayan). Papan reklame ini berisikan tentang data kualitas udara Jakarta yang diperoleh dari data milik beberapa lembaga yang berbeda. Berikut adalah analisis SWOT yang dilakukan oleh penulis terhadap kampanye ini.

Gambar 3. 6 We Breathe The Same Air

(https://hijauku.com/2018/08/21/greenpeace-launches-we-breathe-the-same-air/)

(8)

32

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

3.1.4.2 Swara Sunyi

Dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia akan mempengaruhi jumlah acara yang akan diselenggarakan. Acara yang dijalankan ini bisa beragam mulai dari pernikahan hingga acara-acara besar yang tentunya membutuhkan pengeras suara. Pengeras suara berfungsi untuk menjangkau seluruh pengunjung acara tersebut. Swara Sunyi merupakan sebuah gerakan yang berangkat dari kegiatan untuk mengurangi polusi suara yang diciptakan dari pengeras suara dalam acara-acara yang diselengarakan tersebut.

Gambar 3. 7 Logo Swara Sunyi (https://www.facebook.com/swarasunyi/)

Swara Sunyi sendiri menawarkan solusi bagi penyelenggara tanpa perlu menimbulkan polusi suara yang bisa berdampak pada orang lain.

Solusi ini berbentuk silent event yang mana mereka mereka merancang sebuah acara dengan kemasan yang unik dan menarik. Hal ini akan terkesan lebih akrab tanpa harus mengeluarkan suara bising yang merusak suasana.

Swara Sunyi menawarkan perkembangan teknologi headphones nirkabel, dengan hal ini Swara Sunyi berharap acara yang diselenggarakan dapat lebih intim dan ramah lingkungan.

(9)

33

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

3.1.5 Studi Literasi

Penulis melakukan studi literasi untuk mengumpulkan informasi mengenai pencemaran suara dengan menggunakan data-data dari sumber yang terpercaya.

3.1.5.1 Pencemaran Suara

Menurut artikel yang ditulis oleh Kurniawan dalam merdeka.com (2021), berbeda dengan pencemaran lainnya, pencemaran suara tidak dapat dilihat namun memberikan efek yang nyata baik di darat maupun di bawah laut. Suara yang tidak diinginkan merupakan sebuah polusi yang dapat berdampak pada kesehatan manusia dan organisme lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan paparan suara kurang dari 70 dB tidak merusk organisme hidup. Sedangkan paparan suara melebihi 85 dB dalam kurun waktu 8 jam secara terus menerus dapat memberikan efek bahaya.

Pencemaran suara memberikan dapak kesehatan yang negatif bagi manusia maupun mahluk hidup lainnya. Mulai dari lalu lintas dan juga konser musik, akan menyebabkan gangguan pendengaran hingga tekanan darah tinggi. Berikut ini merupakan beberapa penyebab pencemaran suara, efek bagi mahluk hidup, dan juga tips untuk menghindari pencemaran suara (Kurniawan, 2021).

3.1.5.2 Gangguan yang Disebabkan Pencemaran Suara 1) Hipertensi

Dampak secara langsung yang dapat ditimbulkan dari pencemaran suara adalah meningkatnya kadar darah di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.

2) Kehilangan pendengaran

Kehilangan pendengaran adalah salah satu dampak yang akan ditimbulkan jika terpapar pencemaran suara. Mulai dari mendengarkan musik keras, atau terpapar suara konstruksi di

(10)

34

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

tempat kerja yang mencapai 140 dB untuk dewasa dan 120dB untuk anak-anak.

3) Gangguan tidur

Paparan suara dari lalu lintas darat maupun udara yang terdengar pada malam hari secara terus menerus membuat gangguan tidur yang dapat mempengaruhi kinerja pada siang hari dan menyebabkan penyakit serius.

4) Perkembangan anak

Suara memberikan efek yang lebih sensitif pada anak.

Pencemaran suara dapat mempengaruhi pendengaran dan psikologis anak.

5) Disfungsi kardiovaskular

Tekanan darah yang meningkat dapat memicu penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.

6) Demensia

Walau demensia tidak selalu disebabkan oleh polusi suara, namun permulaan demensia dapat dipengaruhi oleh polusi suara.

(11)

35

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

3.1.5.3 Pengaruh Pencemaran Suara pada Satwa dan Kehidupan Laut Pencemaran suara dapat berpengaruh juga pada kehidupan di bawah laut. Bor minyak hingga sonar dapat mempengaruhi beberapa hewan laut seperti paus. Pendengaran paus memiliki peran penting dalam penyesuaian diri, makan, hingga berkomunikasi. Polusi suara mempengaruhi pola makan hingga pola reproduksi hingga menyebabkan pendarahan dan kematian.

3.1.5.4 Tips Menghindari Polusi Suara

1) Menggunakan penutup telinga jika menemui suara yang terlalu bising.

2) Mempertahankan suara pada kamar tidur di malam hari sekitar 35 dB dan 40 dB pada siang hari.

3) Pilih tempat tinggal yang jauh dari lalu lintas.

4) Hindari menggunakan headphone terlalu lama.

5) Hindari pekerjaan yang menghasilkan suara yang bising.

3.2 Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan penulis adalah menurut Robin Landa (2011, hlm. 77). Berikut ini beberapa metode yang dilakukan:

1) Orientasi

Pada tahap ini, penulis melakukan proses pengumpulan data tentang topik yang akan diangkat. Penulis melakukan wawancara dengan dokter spesialis THT-KL untuk mengetahui batasan desibel yang aman untuk diterima telinga, dan juga efek negatif pencemaran suara bagi kesehatan manusia. Penulis melanjutkan pengumpulan data kuantitatif dengan cara menyebar kuesioner secara online untuk mendapatkan data mengenai pengetahuan masyarakat tentang peraturan pembatasan desibel pada knalpot, serta untuk mendapatkan data media informasi yang akan digunakan kedepannya. Penulis melakukan observasi eksisting dan literasi terhadap media kampanye untuk menentukan strategi yang akan digunakan dalam kampanye ini. Penulis juga

(12)

36

Perancangan Kampanye Sosial…, Felix Andreas Ramadhan, Universitas Multimedia Nusantara

melakukan Forum Group Discussion untuk mengetahui motif dari pengguna knalpot bising itu sendiri. Seluruh data yang didapat akan ditinjau kembali untuk melanjutkan proses perancangan desain.

2) Analisis

Melalui analisis topik yang telah ditentukan, penulis akan menyusun strategi perancangan desain yang meliputi creative brief dan design brief. Penyusunan strategi akan mempertimbangkan target sasaran, gaya visual, dan juga penggunaan media yang sesuai.

3) Konsep

Penulis lalu akan merancang konsep desain. Pada tahap ini, penulis akan memulai dengan proses brainstorming untuk menentukan konsep yang sesuai dengan perancangan design dan dilanjutkan dengan menyusun mindmap. Berdasarkan tahap tersebut, penulis dapat menentukan konsep yang tepat untuk perancangan kampanye ini.

Setelah menentukan konsep, proses kan dilanjutkan dengan menentukan gaya visual yang sesuai.

4) Pengembangan Desain

Penlusi akan mengembangkan konsep yang telah ditentukan berdasarkan hasil dari brainstorming dan mindmapping. Perancangan akan meliputi sketsa awal dan jenis konten yang akan disampaikan.

Lalu penulis akan mengumpulkan referensi visual, layout, tipografi, warna dan juga aspek penting lainnya. Pengembangan dilakukan dengan memilih alternatif desain yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses digitalisasi dan finalisasi.

5) Implementasi

Pada tahap terakhir, penulis akan mengaplikasikan desain yang telah dirancang kedalam lingkungan para target audien yang dituju. Penulis juga akan melakukan peninjauan terhadap hasil perancangan yang telah diterapkan.

Gambar

Gambar 3. 1 Data jumlah orang yang menjumpai pengguna knalpot bising
Gambar 3. 2 Data orang yang mengetahui tentang peraturan batas desibel
Gambar 3. 4 Profil dr. Wawan Siswadi
Gambar 3. 5 Wawancara dengan dokter Wawan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di rumah sakit bhayangkara Palembang tahun 2014.. Palembang: Akademi Kebidanan

Partisipan sudah memiliki kesadaran akan timbulnya perilaku konsumtif yang ditimbulkan oleh pemakaian dompet digital, namun belum melakukan tindakan untuk mengurangi

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) lokasi kandang unggas berpengaruh dengan tingkat serangan wabah flu burung, (2) keberlanjutan usaha unggas dipengaruhi oleh tingkat

Penulis memperoleh data yang mengatakan bahwa mayoritas responden lebih mengutamakan alur cerita dari sebuah komik, diikuti dengan hasil terbanyak kedua

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Suryanto, selaku pegawai kelurahan Desa Wiladeg, Gunungkidul untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang terdapat

Berdasarkan Sobar, nama “Kampung Gerabah” diperoleh dari pemerintah sehingga desa Anjun Gempol tersebut mulai dikenal dengan nama Kampung Gerabah, namun Kampung

Healthbar yang dirancang menggunakan studi referensi dari “Kamen Rider Battride War”, awal perancangan penulis menambahkan kepala main character dalam healthbar untuk

Dari wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan persepsi wisatawan mancanegara yang menjadi narasumber terhadap Tanjung Kelayang adalah destinasi wisata