Shopping Mall di Klungkung i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan seminar tugas akhir dengan judul “Shopping Mall Di Klungkung” tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi seluruh hasil selama proses seminar tugas akhir dari bab I sampai bab V. Pada bab I memuat mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah dan tujuan serta metode yang digunakan dalam menyusun laporan. Pada bab II berisi pemahaman terhadap mall, kajian pustaka tentang mall, studi dari proyek sejenis yang telah terbangun dan spesifikasi umum. Pada bab III terdapat pembahasan lokus perancangan, analisa SWOT, dan spesifikasi khusus perancangan. Pada bab IV berisi tema, pemrograman ruang dan analisa tapak. Terakhir pada bab V berisi konsep perancangan sebagai suatu kesimpulan penyelesaian permasalahan berupa desain.
Tersusunnya laporan seminar tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, petunjuk, informasi serta bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang pada saat penyusunan laporan ini yang telah memfasilitasi dengan pemberian surat izin observasi yang sangat membantu dalam mendapatkan data-data di lapangan.
2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang telah memantau pelaksanaan kegiatan seminar tugas akhir di Jurusan Arsitektur serta memfasilitasi dalam pemberian izin untuk melakukan kegiatan observasi.
3. Ibu Dr. Ir. Widiastuti, MT., selaku dosen pembimbing akademik yang sejak semester I telah menemani dan membimbing sehingga bisa melalui semua proses hingga ditempuhnya seminar tugas akhir.
4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan awal dalam seminar tugas akhir.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, MSi., selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dari sejak pemilihan judul hingga meluangkan waktunya membimbing dalam proses seminar tugas akhir hingga selesai.
Shopping Mall di Klungkung ii 6. Bapak Ir. Ida Bagus Ngurah Bupala, MT., selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan membimbing proses seminar tugas akhir hingga selesai.
7. Seluruh staf Bappeda Kabupaten Klungkung yang bersedia membantu dalam proses penyusunan seminar tugas akhir.
8. Orang tua, Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan yang sangat banyak baik dari segi moril maupun materiil.
9. Adik saya, Kadek Angga Dwipayana yang selalu memberikan dukungan dalam proses pengerjaan seminar tugas akhir.
10. Rekan-Rekan Mahasiswa Arsitektur Universitas Udayana terutama angkatan 2013 dan fungsionaris Himpunan Mahasiswa Arsitektur yang selalu memberi dukungan dan bantuan moril selama proses seminar tugas akhir.
11. Seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan seminar tugas akhir yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.
Saya menyadari bahwa laporan seminar tugas akhir ini masih belum sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk penyempurnaan selanjutnya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca dan menjadi suatu referensi bagi dunia arsitektur di Bali.
Denpasar, Desember 2016 Penulis
( Putu Arik Defana Putra ) NIM. 1304205063
Shopping Mall di Klungkung iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
Daftar Gambar ... vii
Daftar Tabel ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan ... 4
1.4 Metode Penelitian ... 4
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP MALL ... 7
2.1 Tinjauan Umum Mall ... 7
2.1.1 Pengertian Mall ... 7
2.1.2 Klasifikasi Mall... 8
2.1.3 Unsur Kegiatan dalam Mall ... 9
2.1.4 Faktor yang Memengaruhi Pengembangan Mall (Shopping Center) ... 12
2.2 Studi Perancangan Mall ... 13
2.2.1 Elemen-elemen dalam Mall ... 13
2.2.2 Lokasi Mall ... 14
2.2.3 Aspek Arsitektural ... 15
2.2.4 Aspek Struktural ... 22
2.2.5 Aspek Utilitas ... 23
2.3 Studi Bangunan Sejenis ... 25
2.3.1 Beachwalk Kuta Bali ... 25
2.3.2 Mall Bali Galeria ... 31
2.3.3 Mall Taman Anggrek Jakarta ... 35
2.3.4 Komparasi Studi Bangunan Sejenis ... 38
2.4 Spesifikasi Umum Proyek... 40
2.4.1 Pengertian Shopping Mall ... 40
Shopping Mall di Klungkung iv
2.4.2 Jenis dan Klasifikasi Shopping Mall sebagai pusat perbelanjaan ... 40
2.4.3 Tujuan Shopping Mall ... 41
2.4.4 Fungsi yang terdapat pada Shopping Mall ... 41
2.4.5 Fasilitas pada Shopping Mall ... 42
2.4.6 Prinsip Desain ... 42
BAB III SHOPPING MALL DI KABUPATEN KLUNGKUNG ... 44
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klungkung ... 44
3.1.1 Data Fisik sebagai Dasar Pengadaan Pertimbangan Shopping Mall ... 44
3.1.2 DataNon Fisik sebagai Dasar Pengadaan Pertimbangan Shopping Mall ... 46
3.1.3 Persebaran Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Klungkung ... 50
3.1.4 Peraturan dan Perizinan Membangun di Kabupaten Klungkung... 51
3.2 Studi Pengadaan Shopping Mall di Kabupaten Klungkung ... 54
3.2.1 Strategi Pengadaan dengan Analisis S.W.O.T ... 54
3.2.2 Kesimpulan Analisis S.W.O.T ... 56
3.3 Spesifikasi Khusus Shopping Mall di Klungkung ... 57
3.3.1 Pengertian Shopping Mall di Klungkung... 57
3.3.2 Klasifikasi Shopping Mall di Klungkung ... 57
3.3.3 Tujuan Pengadaan Shopping Mall di Klungkung ... 58
3.3.4 Fungsi Pengadaan Shopping Mall di Klungkung ... 59
3.3.5 Sasaran Pengadaan Shopping Mall di Klungkung ... 60
3.3.6 Aktivitas pada Shopping Mall di Klungkung ... 60
3.3.7 Fasilitas pada Shopping Mall di Klungkung ... 61
3.3.8 Sistem Manajemen dan Operasional Shopping Mall di Klungkung ... 62
3.3.9 Skema dan Jadwal Kegiatan Tahunan ... 63
3.3.10 Persyaratan Lokasi ... 63
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN SHOPPING MALL DI KLUNGKUNG ... 65
4.1 Tema Perancangan ... 65
4.1.1 Pengertian Tema Rancangan ... 65
4.1.2 Pendekatan Tema Rancangan ... 66
4.1.3 Penentuan Tema Rancangan ... 67
Shopping Mall di Klungkung v
4.1.4 Penerapan Tema Rancangan ... 68
4.2 Pemrograman ... 69
4.2.1 Program Fungsional ... 69
4.2.2 Program Performansi (Tuntutan Ruang)... 81
4.2.3 Program Arsitektural... 83
4.2.4 Hubungan Ruang ... 95
4.2.5 Sirkulasi Ruang ... 96
4.2.6 Organisasi Ruang ... 97
4.3 Program Tapak ... 98
4.3.1 Kebutuhan Luas Tapak ... 98
4.3.2 Pemilihan Lokasi ... 98
4.3.3 Pemilihan Tapak ... 99
4.3.4 Analisis Tapak ... 103
4.3.5 Kesimpulan Karakteristik Tapak ... 114
BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 115
5.1 Kerangka Pikir Konsep Perancangan ... 115
5.2 Konsep Perancangan Tapak ... 116
5.2.1 Konsep Entrance Tapak ... 116
5.2.2 Konsep Zoning Tapak ... 119
5.2.3 Konsep Bentuk, Pola Massa, dan Orientasi ... 121
5.2.4 Konsep Sirkulasi Tapak ... 123
5.2.5 Konsep Parkir ... 125
5.2.6 Konsep Ruang Luar ... 126
5.3 Konsep Perancangan Bangunan ... 127
5.3.1 Konsep Entrance Bangunan ... 127
5.3.2 Konsep Zoning Bangunan ... 131
5.3.3 Konsep Sirkulasi Bangunan ... 132
5.3.4 Konsep Ruang Dalam ... 134
5.3.5 Konsep Tampilan Bangunan ... 137
5.3.6 Konsep Struktur dan Bahan ... 138
5.4 Konsep Utilitas... 140
Shopping Mall di Klungkung vi
5.4.1 Konsep Jaringan Listrik ... 140
5.4.2 Konsep Pencahayaan ... 142
5.4.3 Konsep Penghawaan ... 143
5.4.4 Konsep Sistem Plumbing ... 144
5.4.5 Konsep Penangan Sampah ... 146
5.4.6 Konsep Pemadam Kebakaran ... 147
5.4.7 Konsep Sistem Keamanan ... 148
5.4.8 Konsep Sistem Penangkal Petir ... 149
5.4.9 Konsep Sistem Jaringan Komunikasi ... 150
DAFTAR PUSTAKA ... 151 LAMPIRAN
Shopping Mall di Klungkung vii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem retail dengan banyak koridor ... 17
Gambar 2.2 Sistem retail Plaza ... 17
Gambar 2.3 Sistem mall ... 17
Gambar 2.4 Pola Peletakan Generator Mall ... 18
Gambar 2.5 Pola aktivitas dalam sebuah retail ... 19
Gambar 2.6 Contoh bentuk shop front ... 19
Gambar 2.7 One Way Service Road ... 21
Gambar 2.8 One Way Service Road to shops ... 21
Gambar 2.9 Sistem T ... 22
Gambar 2.10: Pola Loading Deck ... 22
Gambar 2.11: peta lokasi Beachwalk Kuta Bali ... 25
Gambar 2.12: rencana tapak Beachwalk Kuta Bali ... 26
Gambar 2.13: layout plan Beachwalk Kuta Bali ... 27
Gambar 2.14: sirkulasi Beachwalk Kuta Bali ... 28
Gambar 2.15: retail Beachwalk Kuta Bali ... 29
Gambar 2.16: Fasilitas utama pada Beachwalk Kuta Bali ... 29
Gambar 2.17: Fasilitas penunjang berupa taman dan foodcourt pada Beachwalk Kuta Bali ... 30
Gambar 2.18: Fasilitas pelengkap pada Beachwalk Kuta Bali ... 30
Gambar 2.19: Fasilitas servis pada Beachwalk Kuta Bali ... 31
Gambar 2.20: Lokasi Mall Bali Galeria ... 31
Gambar 2.21: Layout Mall Bali Galeria ... 32
Gambar 2.22: Fasilitas Utama pada Mall Bali Galeria ... 33
Gambar 2.23: Fasilitas Penunjang pada Mall Bali Galeria ... 34
Gambar 2.24: Fasilitas Pelengkap pada Mall Bali Galeria ... 34
Gambar 2.25: Fasilitas servis pada Mall Bali Galeria ... 35
Gambar 2.26: lokasi mall taman anggrek ... 35
Gambar 2.27: layout mall taman anggrek ... 36
Gambar 2.28: Anchor Tenant pada Mall Taman Anggrek Jakarta ... 37
Gambar 2.29: Atrium pada Mall Taman Anggrek Jakarta ... 37
Gambar 2.30: Fasilitas pelengkap pada Mall Taman Anggrek Jakarta ... 38
Shopping Mall di Klungkung viii
Gambar 3.1: Peta Kabupaten Klungkung ... 45
Gambar 3.2: persebaran tenaga kerja Kabupaten Klungkung ... 47
Gambar 3.3: Grafik Kunjungan Wisata Kabupaten Klungkung ... 49
Gambar 3.4: Peta Persebaran Pusat Perbelanjaan Kabupaten Klungkung ... 50
Gambar 3.5: Peta RTRW Kabupaten Klungkung ... 52
Gambar 3.6: Peta Pengembangan Wisata Tegal Besar- Goalawah ... 53
Gambar 4.1: Kepanjangan Flow dalam Tema Rancangan ... 68
Gambar 4.2: Struktur Organisasi Pengelola Shopping Mall ... 70
Gambar 4.3: Alur Aktivitas Pengunjung Reguler Shopping Mall ... 72
Gambar 4.4: Alur Aktivitas Tamu Mall Shopping Mall ... 72
Gambar 4.5: Alur Aktivitas Pengelola Shopping Mall ... 73
Gambar 4.6: Alur Aktivitas Pengelola Operasional Shopping Mall ... 73
Gambar 4.7: Alur Aktivitas Pengelola Servis Shopping Mall ... 73
Gambar 4.8: Alur Aktivitas Suplier Shopping Mall ... 74
Gambar 4.9: Alur Aktivitas Penyewa Tenant Shopping Mall ... 74
Gambar 4.10: matrix hubungan ruang pada mall... 96
Gambar 4.11: Sirkulasi Ruang ... 96
Gambar 4.12: organisasi ruang horizontal ... 97
Gambar 4.13: Organisasi Ruang Vertikal ... 97
Gambar 4.14: Alternatif Tapak Pada Jalan ByPass Ida Bagus Mantra, Klungkung... 100
Gambar 4.15: eksisting tapak Alternatif 1 ... 100
Gambar 4.16: eksisting tapak Alternatif 2 ... 101
Gambar 4.17: eksisting tapak Alternatif 3 ... 102
Gambar 4.18: Kriteria analisis tapak ... 103
Gambar 4.19: Lokasi Tapak Terpilih ... 104
Gambar 4.20: view sekitar tapak ... 105
Gambar 4.21: gambar orientasi bangunan ke arah view ... 106
Gambar 4.22 : Build Up Area ... 107
Gambar 4.23 : Eksisting topografi tapak ... 107
Gambar 4.24 : perbedaan ketinggian terhadap jalan dan tapak ... 108
Gambar 4.25 : leveling pada area sirkulasi bypass ida bagus mantra ... 109
Gambar 4.26 : Kondisi Geografi tapak sebagai lahan persawahan ... 109
Shopping Mall di Klungkung ix
Gambar 4.27: diagram iklim pada tapak ... 110
Gambar 4.28: respon iklim ... 111
Gambar 4.29: respon trafik dan rekomendasi sirkulasi ... 112
Gambar 4.30: respon kebisingan dari trafik ... 112
Gambar 4.31: eksisting utilitas pada tapak ... 113
Gambar 4.32: Karakteristik pada tapak ... 114
Gambar 5.1 : Skema Konsep Perancangan Arsitektur ... 115
Gambar 5.2 : Titik Perletakan Entrance tapak alternatif satu ... 117
Gambar 5.3 : Titik Perletakan Entrance tapak alternatif dua ... 118
Gambar 5.4 : Bentuk Entrance tapak ... 119
Gambar 5.5 : Konsep Entrance tapak ... 119
Gambar 5.6 : Konsep Zoning tapak ... 120
Gambar 5.7 : Konsep Bentuk, Pola, dan Orientasi Tapak alternatif 1 ... 121
Gambar 5.8 : Konsep Bentuk, Pola, dan Orientasi Tapak alternatif 2 ... 122
Gambar 5.9 : Bentuk Massa secara vertical ... 123
Gambar 5.10 : view keluar tapak dari lantai atas bangunan ... 123
Gambar 5.11 : Konsep Sirkulasi Tapak ... 124
Gambar 5.12 : Konsep Parkir... 125
Gambar 5.13 : Zonasi Ruang Luar ... 126
Gambar 5.14 : Konsep Ruang Luar Depan Bangunan ... 127
Gambar 5.14 : Konsep Ruang Luar Depan Tapak ... 128
Gambar 5.15 : Konsep Pada Bangunan ... 128
Gambar 5.16 : Titik Entrance Bangunan ... 129
Gambar 5.17 : Tampilan Drop Off. ... 130
Gambar 5.18 : tampilan entrance ... 130
Gambar 5.19 : tangga dan ramp untuk kebutuhan entrance... 131
Gambar 5.20 : zoning lantai 1 ... 132
Gambar 5.21 : zoning lantai 2 ... 132
Gambar 5.22 : zoning lantai Basement ... 133
Gambar 5.23 : koridor sebagai sirkulasi dalam bangunan secara horizontal ... 134
Gambar 5.24 : sky bridge sebagai penguhubung massa pada lantai 2 ... 134
Gambar 5.25 : perletakan escalator pada mall ... 135
Shopping Mall di Klungkung x
Gambar 5.26 : tangga dan ram untuk perubahan level bangunan ... 135
Gambar 5.27 : penggunaan material yang hangat pada bangunan... 136
Gambar 5.28 : konsep ruang dalam pada retail... 136
Gambar 5.29 : konsep ruang dalam pada atrium ... 137
Gambar 5.30 : Konsep Tampilan Bangunan ... 138
Gambar 5.31 : Penggunaan Grid/ struktur rangka pada bangunan ... 139
Gambar 5.32 : Konsep Struktur Bangunan ... 139
Gambar 5.33 : Titik Dilatasi Pada Bangunan ... 140
Gambar 5.34: Sistem jaringan Listrik ... 141
Gambar 5.35 : Konsep Jaringan Listrik pada Mall ... 141
Gambar 5.36 : Konsep Pencahayaan alami ... 142
Gambar 5.37 : Konsep Pencahayaan Buatan ... 143
Gambar 5.38 : Konsep Penghawaan ... 144
Gambar 5.39 : Konsep Air Bersih... 145
Gambar 5.40 : Konsep Air Kotor ... 145
Gambar 5.41 : Konsep Sistem Plumbing ... 146
Gambar 5.42 : Konsep Penanganan Sampah ... 147
Gambar 5.43 : Konsep Pemadam Kebakaran ... 148
Gambar 5.44 : Konsep Penangkal Petir ... 149
Gambar 5.45 : Konsep Sistem Komunikasi ... 150
Shopping Mall di Klungkung xi DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tipe Tenant sesuai ukurannya ... 20
Tabel 2.2: Kebutuhan Pencahayaan Untuk Berbagai kegiatan ... 24
Tabel 2.3 Komparasi Studi Banding ... 39
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Masing-Masing Kecamatan... 46
Tabel 3.2 Ketenagaa Kerjaan Kabupaten Klungkung... 47
Tabel 3.3 Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Klungkung ... 51
Tabel 3.4: Kesimpulan Analisis SWOT... 56
Tabel 4.1 Faktor Penentuan Tema ... 67
Tabel 4.2: Analisis Kebutuhan Ruang ... 75
Tabel 4.3 Pengelompokan Ruang ... 79
Tabel 4.4 Program Performansi ... 81
Tabel 4.5 Peringkat Waktu Kunjungan Mall dalam periode satu jam ... 85
Tabel 4.6 Kapasitas Retail dan Tenaga Kerja pada Mall ... 86
Tabel 4.7 Jumlah Civitas Pengelola ... 86
Tabel 4.8 Kapasitas Parkir ... 88
Tabel 4.9 Studi Besaran Ruang ... 89
Tabel 4.10 Pembobotan Kriteria Lokasi ... 99
Tabel 4.11 Pemilihan Lokasi secara meso ... 99
Tabel 4.12 penentuan alternatif tapak ... 103
Tabel 4.13 Kendaraan Melintas di sekitar tapak ... 111
Tabel 5.1 Pemilihan alternatif konsep entrance ... 118
Tabel 5.2 Pemilihan Konsep Bentuk, Pola, dan Orientasi massa ... 122
Shopping Mall di Klungkung xii ABSTRACT
A Mall truely is a path that is laid out or positioned in such a way as to connect two or more generators and support its retailers. Mall nowadays has become a trend of functional shift where currently Shopping Mall facility is more oriented to recreation facilities other than used for the shopping needs who enjoyed by the whole society. In the Klunkung Shopping Mall Design should follow the trends and behavior of people who do activities that are spontaneous and visitors who have a purpose for a brand. Implementing a flowing pattern will not only help the visitor to achieve a desired brand but also help the retail-retailer in the mall to be seen by visitors so that it has the ability to be accessed by visitors. In addition to the space inside, on the facade of the mall also given the dynamic impression to attract visitors into the mall. Then the application of the Flow theme is applied with an emphasis on circulation and skyline that gives the impression of flowing.
Keywords: mall, shopping, recreation, flow ABSTRAK
Mall sejatinya suatu jalur pedestrian bebas kendaraan yang ditata atau diposisikan sedemikian rupa untuk menghubungkan dua generator atau lebih dan menunjang retail-retailnya. Fasilitas mall saat ini telah menjadi tren pergeseran fungsi dimana saat ini fasilitas Shopping Mall sudah lebih berorientasi kepada fasilitas rekreasi selain dipergunakan untuk kebutuhan belanja yang dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Pada Rancangan Shopping Mall di Klungkung ini harusnya mengikuti tren dan perilaku masyarakat yang melakukan aktivitas yang bersifat spontan maupun pengunjung yang memiliki tujuan terhadap suatu brand. Menerapkan pola yang mengalir tidak hanya akan membantu pengunjung untuk mencapai suatu brand yang diinginkan tetapi juga membantu retail-retail pada mall agar dilihat oleh pengunjung sehingga memiliki kemungkunginan untuk dimasuki oleh pengunjung.
Selain ruang dalamnya, pada fasad bangunan juga diberi kesan yang mengalir sehingga mampu dalam menarik pengunjung ke dalam mall. Maka penerapan tema Flow diterapkan dengan penekanan kepada sirkulasi dan skyline yang memberi kesan yang mengalir.
Kata Kunci: mall, belanja, rekreasi, mengalir
Shopping Mall di Klungkung xiii
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas gambaran umum keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, serta metode yang digunakan dalam penyusunan tugas.
1.1 Latar Belakang
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan bahwa, berbelanja adalah membeli untuk suatu kebutuhan di pasar, toko, kedai dan sebagainya
.
Berbelanja merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia
.
Bahkan berbelanja menjadi bagian yang tak bisa terlepas dari kehidupan manusia dan telah menjadi salah satu kebiasaan hidup (lifestyle) tersendiri bagi manusia saat ini.
Minat berbelanja konsumen di Indonesia termasuk tinggi, bahkan cenderung terus mengalami peningkatan
.
Hal ini dapat dibuktikan dengan makin bertambahnya jumlah tempat perbelanjaan di Indonesia.
Tempat perbelanjaan yang ada pun sangat beragam kondisi dan kelasnya.
Sehingga sangat memungkinkan jika berbelanja kiniShopping Mall di Klungkung xiv telah berkembang menjadi salah satu industri yang menjanjikan keuntungan ekonomi yang cukup besar (Nurlalia dalam Parsika. 2016:1).
Perkembangan industri dari pusat perbelanjaan atau yang biasa disebut mall sendiri juga sangat pesat
.
Sejatinya mall merupakan suatu jalur pedestrian bebas kendaraan yang ditata atau diposisikan sedemikian rupa untuk menghubungkan dua generator atau lebih dan menunjang retail-retailnya (Beddington, 1982:13).Setiap mall saling berinovasi dalam memberikan desain maupun fasilitas- fasilitas rekreasi selain fasilitas utama sebagai sarana memenuhi kebutuhan dengan berbelanja
.
Pada mulanya, masyarakat yang berkunjung ke mall hanya memiliki tujuan untuk membeli suatu kebutuhan,
tetapi saat ini mall tidak hanya sebagai suatu pusat perbelanjaan,
tetapi juga menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat dalam berbagai kalangan.Saat ini perkembangan mall di Bali hanya berpusat di daerah Badung dan Denpasar
.
Dapat dilihat dimana di Kabupaten Badung terdapat lima mall yaitu, Mal Bali Galeria, Beachwalk Kuta Bali, Park 23, Lippo Mall Kuta, dan Discovery Shopping Mall, sedangkan di Kota Denpasar terdapat lebih dari empat pusat perbelanjaan diantaranya terdapat Matahari Departement Store, Robinson, Tiara Dewata, Ramayana (observasi September 2016).
Hal tersebut mengakibatkan perkembangan Mall di Bali menjadi tidak merata sehingga di kabupaten lain menjadi minim fasilitas dalam melaksanakan aktivitas perdagangan dan jasa sekaligus melaksanakan aktivitas rekreasi dalam satu wadah.
Potensi beberapa daerah di Bali sesungguhnya tidak kalah dengan Kota Denpasar ataupun Kabupaten Badung. Melihat perkembangan wisata dan tingkat konsumsi dan pendapatan penduduknya, salah satu Kabupaten di Bali yang layak dalam pembangunan mall adalah kabupaten Klungkung. Berdasarkan statistik kunjungan wisata
,
jumlah pengunjung ke obyek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung mengalami perubahan yang berfluktuasi.
Kunjungan wisatawan ke objek wisata tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,
yaitu sebesar 1,07 persen.
Tahun 2011 kunjungan wisatawan mencapi 242.612 orang tahun 2012 naik menjadi 245.196 orang.
Setiap tahunnya kunjungan wisatawan ke KabupatenShopping Mall di Klungkung xv Klungkung juga mengalami peningkatan dimana tahun 2013 sebanyak 298.809 orang
,
tahun 2014 sebanyak 328.313 orang, dan tahun 2015 sebanyak 372.051 orang
.
Selain kunjungan wisata, populasi penduduk dan laju pertumbuhan penduduk pada di Kabupaten Klungkung pada tahun 2011-
2015 juga terus meningkat dimana jumlah penduduk pada tahun 2011 berjumlah 172.
100 orang dan tahun 2015 berjumlah 175.700 orang (BPS. Kab. Klungkung 2016).
Selain sebagai sarana rekreasi belanja, sebuah shopping mall juga bisa menjadi wadah bagi masyarakat yang memiliki usaha untuk meningkatkan usahanya dengan mempergunakan retail-retail di Kabupaten Klungkung. Berdasarkan BPS Kabupaten Klungkung (2015), jumlah perusahaan industri besar dan sedang sebanyak 14 perusahaan yang didominasi golongan industri tekstil, pakaian jadi dan kulit (50 persen). Industri tekstil yang dimaksud yaitu industri tenun ikat endek dan songket.
Penyerapan tenaga kerja pada Perusahaan industri yang dominan di Kabupaten Klungkung adalah golongan industri rumah tangga dan industri kecil. Perusahaan industri rumah tangga di Kabupaten Klungkung tahun 2015 sebanyak 1.668 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.943 orang.
Menurut RPJMD Kabupaten Klungkung 2013-2018
,
disebutkan bahwa salah satu Rencana Pemerintah Kabupaten adalah meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Klungkung dengan meningkatkan dan menambah sarana prasarana di beberapa tempat. Di Kabupaten Klungkung sendiri tidak terdapat mall sebagai sarana berbelanja dan rekreasi.
Saat ini, seluruh aktivitas berbelanja hanya terpusat pada pasar tradisional dan juga minimarket atau toko swalayan yang terdapat di beberapa desa.
fasilitas yang disediakan oleh toko-toko tersebut pun hanya sebatas sebagai tempat berbelanja bahan kebutuhan sehari-hari. Tidak adanya fasilitas- fasilitas rekreasi yang bisa dinikmati pada toko-toko tersebut. hal tersebut mengakibatkan masyarakat di Bali timur, khususnya kabupaten Klungkung untuk menikmati fasilitas rekreasi di Denpasar ataupun Kabupaten Badung yang terpusat di Bali Selatan.Adanya Mall sebagai suatu pusat perbelanjaan dan sarana rekreasi di Kabupaten Klungkung akan menjadi landmark tersendiri yang mampu menarik masyarakat sekitar maupun wisatawan untuk berkunjung dan berekreasi karena di
Shopping Mall di Klungkung xvi Kabupaten Klungkung sendiri tidak terdapat fasilitas untuk melakukan aktivitas belanja dan rekreasi dalam suatu pusat perbelanjaan
.
Selain itu, pusat perbelanjaan tersebut akan mampu dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten Klungkung dari segi pendapatan industri lokal, perluasan lapangan pekerjaan, dan juga pendapatan pemerintah setempat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut
:
1. Apa saja yang dipertimbangkan dalam merancang Shopping Mall di Kabupaten Klungkung?
2. Mengapa Kabupaten Klungkung memerlukan Shopping Mall?
3. Bagaimana Rancangan Shopping Mall yang kompleks untuk memenuhi segala fasilitas untuk aktivitas belanja dan rekreasi untuk semua umur di Kabupaten Klungkung?
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang diharapkan dari pemecahan masalah pada penelitian ini adalah
:
1. Menghasilkan Pertimbangan-pertimbangan yang matang sehingga mampu menjadi landasan dalam merancang Shopping Mall di Kabupaten Klungkung
.
2. Menunjukkan fasilitas Shopping Mall diperlukan di Kabupaten Klungkung sebagai sarana belanja yang rekreatif dan sebagai sarana pengembangan fasilitas wisata.
3. Menghasilkan rancangan Shopping Mall untuk mewadahi segala aktivitas berbelanja dan rekreasi di Kabupaten Klungkung
.
1.4 Metode Penelitian
Menurut Sevilla (1993:40), metode penelitian merupakan langkah atau cara ilmiah untuk mendapatkan data dan mengolah data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Proposal Shopping Mall ini menggunakan beberapa langkah metode penelitian yaitu, metode pengumpulan data, metode pembahasan, dan metode penyimpulan.
Shopping Mall di Klungkung xvii 1.4.1. Teknik pengumpulan data
Pada saat pengumpulan data terdapat dua jenis sumber data yang dilakukan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
Sumber data Primer:
a. Metode Wawancara dan Diskusi
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan tanya jawab dengan responden atau pihak-pihak berkompeten untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan judul. (Sangadji.2010:28).
b. Observasi
Menurut Dane (2000), Survey atau observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengutamakan pada pengamatan pada saat tertentu terhadap gejala, peristiwa, dan kondisi aktual di masa sekarang pada suatu objek. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai tapak dan juga mengobservasi beberapa bangunan sejenis untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
Sumber Data Sekunder
a. Studi Literatur (Kepustakaan)
Mempelajari literatur relevan yang terkait sebagai bahan pedoman dalam merancang Shopping mall dan membandingkan antara teori yang ada dengan kebutuhan perancangan. Literatur tersebut dapat berupa buku-buku, hasil penelitian, majakah, Koran, dan media internet.
1.4.2. Teknik Pembahasan
Menurut Sangaji (2010), data-data yang dikumpulkan tersebut dibahas dan dianalisis secara komparasional yaitu dengan membandingkan data-data yang didapat.
Data yang dibandingankan adalah data yang didapat dari literatur dan juga data yang didapat berdasarkan wawancara dan observasi. Terdapat dua jenis dalam melakukan metode pembahasan, yaitu:
a. Kualitatif, merupakan data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. Penelitian kualitatif merupakan suatu proses penyelidikan yang menggabungkan data-data utama sekaligus tambahannya. Analisis yang dipergunakan dalam Analisis Kualitatif bersifat umum dan sementara sehingga bisa berubah pada akhir penelitian (Paturusi dalam Widiastuti, 2015:4)
Shopping Mall di Klungkung xviii b. Kuantitatif, merupakan data yang bisa diukur dan dinyatakan dalam angka-angka,
kuantitatif bersifat penilaian obyektif terhadap suatu masalah, pengambilan keputusan menggunakan model matematika dengan menghitung dan menjabarkan tabel atau diagram.
1.4.3. Teknik Penyimpulan
Tahap ini mengenai penyampaian gagasan yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang telah dianalisis. Kesimpulan diambil sebagai rangkuman dari semua jawaban atas masalah yang telah diangkat. Setelah proses analisis terhadap data yang terkumpul selesai, maka dilanjutkan kedalam penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara membandingkan antara rumusan masalah dengan hasil yang didapat, sehingga akhirnya diperoleh suatu kesimpulan pokok atau kesimpulan yang utama. Penarikan yang dilakukan bersifat deduktif yakni penarikan kesimpulan dari umum ke khusus (Sangadji, 2010:210).