• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALLAH MENGENAL HADIRKAN PENDIDIKAN. Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid. >>Hal 12. >>Hal 13. >>Hal 34. Edisi No 153, Mei 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALLAH MENGENAL HADIRKAN PENDIDIKAN. Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid. >>Hal 12. >>Hal 13. >>Hal 34. Edisi No 153, Mei 2015"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 153, Mei 2015

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

Edisi No 153, Mei 2015

ik i DPU D t T hiid

Lembaga Amil Zakat Nasional

HADIRKAN PENDIDIKAN

ALLAH MENGENAL

Cinta Wakaf Hikmah Kolom Aa Gym

>>Hal 12

>>Hal 13

>>Hal

34

(2)
(3)

saparedaksi

BUKAN kebetulan, jika edisi kali ini kami memba- has tentang pendidikan. Selain bulan Mei identik dengan ‘aroma’ pendidikan, edisi Mei memang di- rancang sebagai satu rangkaian dengan edisi sebe- lumnya. Yakni edisi April yang mengupas mengenai kesehatan.

Pendidikan dan kesehatan masih menjadi masalah klasik negeri ini. Langkanya pendidikan berkualitas namun terjangkau oleh semua kalan- gan, setali tiga uang dengan memperoleh layanan kesehatan tanpa membuat yang sakit menjadi miskin karenanya.

Biaya untuk sekolah ataupun berobat, seringkali di luar batas logika kewajaran. Bagaimana mungkin biaya sekolah anak SD atau SMP mencapai jutaan per bulan, sedangkan orangtuanya hanya bergaji ra- tusan ribu setiap bulannya? Atau apakah wajar han- ya karena tak punya uang sepeser pun, seseorang yang sakit ditolak berobat di rumah sakit?

Tanya kenapa? Bisa jadi hanya itu yang lazim kita lakukan. Sekadar bertanya atau mengkritik re- alita tanpa berusaha menghadirkan solusi. Namun, bagi DPU Daarut Tauhid, hal tersebut pantang di- lakukan. Sejak didirikan, lembaga amil zakat nasi- onal ini istiqamah memberikan solusi bagi masalah pendidikan. Mulai dari pemberian beasiswa hingga mengadakan pelatihan-pelatihan life skill secara cuma-cuma bagi dhuafa.

Selain memotret kenyataan sulitnya memperoleh pendidikan tanpa berbayar, kualitas pendidikan di negeri ini juga patut jadi perhatian. Yakni kualitas pen- didikan yang miskin nilai tauhid. Masih jarang, ada kurikulum pendidikan yang terintegrasi dengan nilai bagaimana mengenal dan mencintai Allah. Semoga dengan upaya menghadirkan Allah dalam pendidikan bagi anak cucu kita, kelak mereka juga turut mera- sakan bahwa hidup mengenal Allah itu indah.

Redaksi

Sapa Redaksi Galeri

Jejak Program Kabar DPU

Pena Sahabat Keuangan

Kolom A Deda Salam

Fokus

Seputar Islam Ragam

Curhat Muslimah

Hikayat

Hidup Bugar

Cinta Wakaf

Info &

Kuis Sahabat

Hikmah Serba Serbi

Kabar Cabang Kolom Aa Gym hal

hal hal

hal hal

hal hal

hal

hal hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal hal

hal hal

hal Pendidikan

Mengenal Allah

Fariel Tutup Usia Dari Zakat ke

Beasiswa Dhuafa

Haji Berbekal 3 S

Cerdas Menjaga Kesehatan Gigi Mirisnya

Kondisi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan, Jalan Mengenal dan Mencintai Allah

Suami Izin Berpoligami Senyum

Mereka, Senyum Masa Depan Negeri Ini

Utang Tak Kunjung Hilang Enam Pelajaran

Kehidupan dari

Syaqiq al-Balkhi Dahsyatnya Kerokan

Sinergi Wakaf DT Memberdayakan Umat

Berjuang Mereformasi Lagu Anak-anak

Mengetahui Bakat Anak dengan Finger- print Analysis

Serba-serbi Bea- siswa DPU DT

Rumus Kehidupan

Galeri Cabang

3 4 20 5 22

24 6

7 10 25 11 26

28

12 32

13 33

16 34

18

S

Media Komunikasi Daarut Tauhiid

W adaya

Hadirkan Pendidikan Mengenal Allah

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdul- lah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H.

Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Pelaksana/Redaktur Astri Rahmayanti Sekretaris Redaksi/Reporter Cristi Aning- sih Sarif Reporter Hera Apriyani Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Vita Febriarini (Semarang) Nurdin Syaiful Bala- di (Yogyakarta) Eko Yulianto (Lampung) Indra Firdaus (Palembang) Putri Yulia (Batam) Agus Wijaya (Jambi) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail redaksimedia@gmail.com Website www.dpu-daaruttauhiid.org

daftarisi

Laporan Keuangan

(4)

Oleh: H. Herman, S.Sos Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid Oleh:

kabarDPU

Dari Zakat

ke Beasiswa Dhuafa

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim, baik muslimin maupun mus- limah.” (HR. Ibnu Majah). Mengacu pada hadis ini, setiap muslim berhak memperoleh pendidikan semaksimal mungkin. Apalagi hakikat pendidikan itu memberikan kita pengetahuan tentang bersikap, bertutur kata, dan mempe- lajari perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini kemudian dapat membuat seseorang lebih mengenal dan dekat Allah, serta bermanfaat untuk umat.

S

aat ini, banyak orang salah kaprah dalam meni- lai pendidikan. Pendidikan menjadi ajang men- cari nafkah uang atau materi. Pendidikan pun jadi cara agar mendapatkan pekerjaan yang lay- ak. Bahkan tak sedikit pula yang menempuh jalur yang tidak benar, seperti sogok-menyogok dan nepotisme.

Padahal tujuan pendidikan tidak seperti itu.

Menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi, tidak hanya bagi orang kaya. Semua orang berhak mengenyam pendidikan, tak terkecuali kaum yatim dan dhuafa. Sehu- bungan itu, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid memiliki program Beasiswa-Ku untuk anak-anak dhuafa.

Dalam hal ini, program beasiswa di DPU Daarut Tauhiid ada berbagai macam dan tingkatan. Mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Termasuk pendi- dikan informal seperti pelatihan Satguna (Santri Penanggulangan Bencana), Cleaning Service, Baby Sitter, dan pelatihan-pelatihan lainnya.

Selain mengikuti program pendidikan secara formal, para santri juga diajarkan dan dilatih kara- kter Baik & Kuat (BAKU). Hal ini penting diajarkan

agar mereka di masa depan, tak hanya cerdas dari sisi IQ, tapi juga cerdas secara spiritual.

Khusus pengembangan pendidikan, para santri ditekankan pada penguatan hafalan al-Quran, pem- bentukan karakter BAKU, dan membangun jiwa kepe- mimpinan. Harapannya dapat terwujud generasi hara- pan, yaitu siswa/santri yang memiliki kekuatan tauhid, akhlakul karimah, dan berprestasi sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber pada Quran dan Sunnah.

Terwujudnya harapan dan cita-cita tersebut, ten- tunya tidak terlepas dari peran donatur yang menya- lurkan dana zakat, infak, dan sedekahnya melalui DPU Daarut Tauhiid. Semoga donasi yang disalurkan dalam bentuk program pendidikan itu, pahalanya da- pat mengalir terus sebagai sedekah jariyyah hingga hari akhir. Sebagaimana hadis Rasulullah saw, “Jika seseorang manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa mendo- akannya.” (HR. Muslim).

kter Baik & Kuat (BAKU). Hal ini penting diajarkan

(5)

keuangan

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya,Batam, Jambi dan Bekasi) dan digunakan untuk membiayai program- program bulan berikutnya .

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN

BULAN MARET 2015 (UN AUDITED)

SUMBER DANA

Penerimaan dana Zakat Rp 507,154,407.38

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 424,362,271.43

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 451,616,076.80

Penerimaan dana Wakaf Rp 122,375,692.00

Penerimaan dana Pengelola Rp 466,698,251.64

Penerimaan dana Jasa Bank Rp 622,079.42

Jumlah Penerimaan Dana Rp 1,972,828,778.66

PENGGUNAAN DANA

Dana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 1,366,598,268.02

Penyaluran untuk Muallaf Rp 300,000.00

Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 710,000.00

Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 31,460,175.49

Jumlah Dana Zakat Rp 1,399,068,443.51

Dana Infaq Shadaqah

Program Pendidikan Rp 29,634,000.00

Program Kesehatan Rp 8,843,300.00

Program Ekonomi Rp 13,742,000.00

Program Dakwah Sosial Rp 296,182,008.88

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 348,401,308.88

Dana Infaq Shodaqoh Terikat

Program Dakwah Sosial Rp 89,582,700.00

Program Pendidikan Rp 2,100,000.00

Program pemberdayaan ekonomi Rp 11,525,000.00

Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 63,293,000.00

Program Pusosman Rp 22,414,000.00

Program Aqiqah Rp 12,200,000.00

Penyaluran non cash dan lainnya Rp 20,785,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 221,899,700.00

Dana Wakaf Rp 100,000,000.00

Jumlah dana Wakaf Rp 100,000,000.00

Dana Pengelola

Operasional Kantor Rp 575,229,082.14

Jumlah Dana Pengelola Rp 575,229,082.14

Jumlah Penggunaan Dana Rp 2,644,598,534.52

Surplus / Defi sit Rp (671,769,755.86)

Saldo Awal per 01 Maret 2015 Rp 8,905,057,492.06 Saldo Akhir per 31 Maret 2015 Rp 8,233,287,736.20

(6)

P

endidikan memiliki peranan penting dalam menjaga keberlangsungan pem- bangunan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun nonformal. Hingga saat ini, masalah pendidikan masih menjadi perhatian khusus pemerintah. Pasalnya, Indeks Pembangu- nan Pendidikan untuk Semua atau Education for All (EFA) di Indonesia menurun setiap tahunnya.

Pada 2011 Indonesia berada di peringkat 69 dari 127 negara, merosot dibandingkan dengan 2010 yang berada pada posisi 65. Indeks yang dike- luarkan pada 2011 oleh UNESCO ini lebih rendah dibandingkan dengan Brunei Darussalam (34), ser- ta terpaut empat peringkat dari Malay-

sia (65).

Salah satu penye- babnya adalah jumlah anak putus sekolah yang begitu tinggi. Se- dikitnya, setengah juta anak usia sekolah dasar (SD) dan 200 ribu anak usia sekolah menengah pertama (SMP) tidak dapat melanjutkan pendidikan. Data pendi- dikan pada 2010 juga me- nyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Bahkan laporan Departeman Pendidikan dan Kebudayaan menunju-

kan setiap menit ada empat anak yang putus se- kolah. Faktor ekonomi masih menjadi alasan utama permasalahan putus sekolah. Mulai dari mahalnya biaya masuk sekolah, biaya SPP, sumbangan pendi- dikan, dan lain-lain.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhid Jakarta hadir karena kebutuhan sebuah lembaga pemberdayaan umat dalam bidang pendidikan.

Amanah program yang diemban adalah pemben-

tukan dan pengembangan lembaga pendidikan formal dan nonformal, baik dari segi materi kuriku- lum (isi), infrastruktur, kompetensi PTK, dan seba- gainya. Fokus penerima manfaat program adalah lembaga pendidikan formal, nonformal maupun personal yang berasal dari masyarakat miskin atau minoritas.

Program-program yang dilaksanakan, meliputi:

Beasiswa tingkat SD, SMP, SMA, dan mahasiswa.

Benah Sekolah secara fi sik (renovasi ringan maupun berat).

Pondok Guru Kreatif, berupa pengadaan pela- tihan peningkatan kompetensi guru dalam me- ngembangkan KBM di dalam maupun

di luar kelas, seperti pelatihan PAIKEM

berbasis alam, p e m b e l a j a r a n berbasis karak- ter BAKU, dan

N e u r o Sains for Teacher ( N e u - roTeaching).

S a h a b a t Sekolah, berupa pendam- pingan manajemen sekolah dalam upaya peningkatan 8 standar nasional pendidikan.

SMP-SMA Adzkia Islamic School, sekolah berbasis beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu dari segi ekonomi tetapi memiliki sema- ngat tinggi untuk belajar.

Semoga hadirnya DPU Daarut Tauhiid Jakarta membawa keberkahan bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Lebih konkretnya, ma- syarakat kalangan bawah mampu mengenyam pendidikan berkualitas, dan memiliki mentalitas yang lebih baik dalam menjalani kehidupan ini.

Mirisnya Kondisi

Pendidikan di Indonesia

UUD 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.” Amanah pasal tersebut sangat jelas. Setiap warga negara, siapa pun itu (golongan/suku/kaya atau miskin) memiliki hak sama untuk memperoleh pendidikan.

Sopyan Supriyadi

Manager Sekretariat Lembaga DPU Daarut Tauhiid Jakarta Oleh:

fokus fokus salam

eh eh e

ehUUUNENENESCSCSCOOO inininiiilelelebibibihhhrererendndndahahah n

n

n Brunei Darussalam (34), ser- n

n

ngkat dari Malay- y

y ye-

h a a ah

Se- a a a anak D D D) dan

ekolah (SMP) u u utkan

e endi- a me- a a ak usia

putus poran idikan

Po Po

PondndndokokokGGGurururuuuKrKrKreaeaeatititifff,bbberererupupupaaa pepepengngngadadad tihan peningkatan kompetensi guru d ngembangkan KBM di dalam

di luar kela pelatihan berbasis p e m b e berbasi ter BA

roTea S Sekolah, berupa pingan manajemen dalam upaya pening standar nasional pendidik

(7)

JALAN MENGENAL DAN MENCINTAI ALLAH

PENDIDIKAN

fokus

Pendidikan dalam Islam

Pendidikan bukanlah hal baru yang kita kenal.

Bahkan sejak Allah menciptakan alam semesta, konsep pendidikan telah tergoreskan. Dalam al- Quran, Allah SWT merupakan pendidik dan guru terbaik bagi seluruh makhluk-Nya. Dialah yang mengatur dan mengelola alam semesta ini. Karena menempati posisi sebagai pendidik terbaik, Allah

MANUSIA adalah makhluk Allah yang dikaruniakan akal untuk berpikir dan memiliki tujuan hidup. Dengan kemampuan berpikirnya, manusia dapat menentukan dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Dan dengan

akalnya tersebut, manusia dapat mengetahui segala sesuatu rahasia penciptaan Allah SWT, baik yang ada di

langit maupun di bumi. Untuk mengetahui itu semua, manusia membutuhkan pendidikan.

P

endidikan merupakan salah satu kebutu- han dasar manusia yang diperlukan untuk menjalani kehidupannya. Dengan pen- dididikan, seseorang dapat meraih cita- citanya dan mendapatkan kebahagiaan melalui ilmu yang dimilikinya. Lewat pendidikan, manusia ditempa menjadi seorang pemikir dan dapat hidup bermasyarakat.

(8)

a. Periode Makkah

Pada periode ini, Rasulullah saw menyampaikan ilmu secara sembunyi-sembunyi. Hanya beberapa orang yang dapat menerimanya, seperti istrinya Khadijah, sepupunya Ali bin Abi Thalib, dan beberapa orang yang dekat dengan Rasulullah. Cara penyampaiannya pun dengan lemah lembut agar banyak orang yang tertarik.

Cara seperti ini bertahan selama hampir tiga tahun hing- ga turun ayat yang meminta Rasulullah saw menyam- paikannya secara terbuka.

Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidik- an Islam, menyatakan pembinaan pendidikan Islam pada fase Makkah meliputi:

Pendidikan keagamaan. Yaitu hendaklah mem- baca dengan nama Allah semata, jangan dipersekutu- kan dengan nama berhala.

Pendidikan akliyah dan ilmiah. Yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta.

Pendidikan akhlak dan budi pekerti. Yaitu Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.

Pendidikan jasmani atau kesehatan. Yaitu memen- tingkan kebersihan pakaian, badan, dan tempat ke- diaman.

Pokok pembinaan pendidikan Islam di Kota Makkah adalah pendidikan tauhid. Titik tekannya menanam- kan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu mus- lim, agar jiwa mereka ter- pancar sinar tauhid dan tecermin dalam perbu- atan serta tingkah laku sehari-hari.

tentu akan memberikan yang terbaik bagi ‘anak didik’-Nya (makhluk-Nya).

Ada pun para rasul adalah guru terbaik sepan- jang sejarah. Allah mengutus langsung para rasul untuk mendidik manusia agar tetap berjalan dalam koridor Islam. Allah SWT berfi rman, “Sungguh Al- lah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mer- eka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mem- bersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab dan al-hikmah. dan sesungguh- nya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran [3]: 164).

Imam Ghazali, salah seorang pemikir besar muslim, menilai pendidikan sebagai prinsip dasar pemasyarakatan manusia. Menyangkut hal ini, ia menyatakan, “Jika para ilmuan dan pendidik tidak ada, maka masyarakat akan hidup seperti hewan ternak.” Dengan kata lain, pendidikan dapat menai- kkan derajat seseorang sehingga tidak sama den- gan hewan.

Imam Ghazali juga menyatakan pendidikan merupakan ibadah dan upaya peningkatan kualitas diri. Pendidikan yang baik merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam Islam, al-Quran beserta kandungannya merupakan ilmu pengetahuan. Isinya sangat berman- faat bagi kehidupan, membersihkan jiwa, memperin- dah akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Hal inilah yang mendasari al-Ghazali ber- pendapat jika tujuan pendidikan untuk mendekat- kan diri kepada Allah SWT. Bukan mencari kedudu- kan, kemegahan dan kegagahan atau kedudukan yang menghasilkan uang. Karena jika tujuan pendi- dikan diarahkan bukan untuk mendekatkan diri ke- pada Allah, maka dapat menimbulkan kedengkian, kebencian, dan permusuhan.

Mengenal Pendidikan Islam Zaman Rasulullah

Pendidikan Islam telah dimulai sejak zaman Rasulullah Saw, dan dibagi men- jadi dua periode yakni periode Makkah dan periode Madinah. Baik di Makkah maupun Madinah, inti dari ‘pelajaran’

yang disampaikannya adalah tentang tauhid.

Pendidikan keagamaan. Yaitu hendaklah mem- baca dengan nama Allah semata, jangan dipersekutu- kan dengan nama berhala.

Pendidikan akliyah dan ilmiah. Yaitu mempelajari kejadian manusia dari segumpal darah dan kejadian alam semesta.

Pendidikan akhlak dan budi pekerti. Yaitu Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran tauhid.

Pendidikan jasmani atau kesehatan. Yaitu memen- tingkan kebersihan pakaian, badan, dan tempat ke- diaman.

Pokok pembinaan pendidikan Islam di Kota Makkah adalah pendidikan tauhid. Titik tekannya menanam- kan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu mus- lim, agar jiwa mereka ter- pancar sinar tauhid dan tecermin dalam perbu- atan serta tingkah laku sehari-hari.

ang pemikir besar ebagai prinsip dasar

nyangkut hal ini, ia dan pendidik tidak idup seperti hewan idikan dapat menai-

ga tidak sama den-

yatakan pendidikan peningkatan kualitas rupakan jalan untuk h, dan mendapatkan

.

serta kandungannya sinya sangat berman- kan jiwa, memperin- ri kepada Allah.

ari al-Ghazali ber- an untuk mendekat- an mencari kedudu- an atau kedudukan na jika tujuan pendi- mendekatkan diri ke- bulkan kedengkian,

mulai sejak bagi men- Makkah Makkah

ajaran’

entang

(9)

b. Periode Madinah

Selama di Madinah, Rasulullah saw menempati dua posisi secara bersamaan yakni sebagai tokoh agama dan sebagai pemimpin negara. Setelah membangun Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi, sis- tem pendidikan Islam mengalami perubahan. Mas- jid menjadi sekolah yang pertama dalam sistem pendidikan lslam.

Konsep yang disampaikan Rasulullah saw lebih bertumpu pada masalah ibadah dan syariah, tanpa melupakan persoalan lain. Dalam pendidikan iba- dah, terdapat perkara yang diwajibkan seperti salat Jumat. Selain itu, terdapat juga perkara yang disu- natkan seperti salat Hari Raya. Pendidikan berpuasa telah bermula pada tahun kedua Hijrah dan ibadah Haji pun bermula pada tahun keenam Hijrah. Selain itu, pendidikan zakat dan hukum perkawinan turut diperkenalkan.

Pendidikan membaca dan menulis telah ber- kembang pada periode tersebut. Rasullulah saw memerintahkan para sahabat yang pandai menulis dan membaca supaya mencatat dan menulis ayat- ayat al-Quran yang diwahyukan. Mereka juga di- minta supaya mengajar umat Islam yang tidak tahu

menulis dan membaca.

Pokok pembinaan pendidikan Islam di Kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendi-

dikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pen-

didikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran

tauhid.

Jika para ilmuan dan pendidik Ɵ dak ada, maka masyarakat akan hidup seperƟ hewan ternak.”

Nah, untuk di negeri kita ini, pola penddikan se- perti apa yang diterapkan? Apakah pola pendidik- an yang mengacu kepada Rasulullah (pendidikan bertauhid)? Atau pola pendidikan yang diperoleh dari sumber ‘antah berantah’?

Kiranya, jawaban sudah jelas dengan melihat rupa dan ragam generasi muda negeri ini. Generasi yang sebagian besarnya mulai terasingkan oleh ni- lai tauhid. Pendidikan diberlakukan sekadar status atau alat mengeruk keuntungan duniawi. Ada pun untuk mengenal Allah, jauh panggang dari api.

(Astri Rahmayanti) yang sebagian besa

lai tauhid. Pendidika atau alat mengeruk untuk mengenal Alla telah bermula pada tahun kedua Hijrah dan ibadah

Haji pun bermula pada tahun keenam Hijrah. Selain itu, pendidikan zakat dan hukum perkawinan turut diperkenalkan.

Pendidikan membaca dan menulis telah ber- kembang pada periode tersebut. Rasullulah saw memerintahkan para sahabat yang pandai menulis dan membaca supaya mencatat dan menulis ayat- ayat al-Quran yang diwahyukan. Mereka juga di- minta supaya mengajar umat Islam yang tidak tahu

menulis dan membaca.

Pokok pembinaan pendidikan Islam di Kota Madinah dapat dikatakan sebagai

pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendi- dikan tauhid di Makkah, yaitu

pembinaan di bidang pen- didikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran

tauhid.

Nah, untuk di ne perti apa yang diter an yang mengacu k bertauhid)? Atau po dari sumber ‘antah b Kiranya, jawaba rupa dan ragam gen

(10)

ragam

SENYUM MEREKA SENYUM MASA

DEPAN NEGERI INI

(11)

hikayat

Enam Pelajaran

Kehidupan dari Syaqiq al-Balkhi

Pada suatu hari, Syaqiq al-Balkhi—seorang dokter hati—berkata kepada muridnya, Hatim al-Asham,

“Apa yang telah engkau pelajari sejak menyertaiku selama 30 tahun ini?”

Hatim al-Asham menjawab, “Ada enam hal, yaitu:

Pertama saya melihat orang-orang masih ragu mengenai rezeki. Tidak ada di antara mereka me- lainkan kikir terhadap harta yang ada di sisinya dan tamak terhadap hartanya. Lantas saya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala berdasarkan fi rman-Nya, “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Al- lah rezekinya.” (QS. Hud [11]: 6).

Karena saya termasuk makhluk bergerak, maka saya tidak perlu menyibukkan hati ini dengan sesuatu yang telah dijamin oleh Dzat yang Mahakuat dan Kokoh.”

Beliau berkata, “Engkau benar.”

“Kedua, saya memandang setiap orang mem- punyai teman yang menjadi tempat baginya untuk membuka rahasia dan mencurahkan isi hatinya.

Akan tetapi, mereka tidak akan menyembunyikan rahasia dan tidak mampu melawan takdir. Oleh karena itu, yang saya jadikan sebagai teman ialah amal saleh agar dapat menjadi pertolongan bagi saya pada saat dihisab, mengokohkan saya di hada- pan Allah, serta menemani melewati shirath.”

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

“Ketiga, saya memandang setiap orang mem- punyai musuh. Lalu saya merenung. Ternyata orang yang menggunjing saya bukanlah musuhku, bu- kan pula orang yang berbuat zalim kepada saya, dan bukan pula orang yang berbuat buruk kepada saya. Sebab, dia justru memberi hadiah kepada saya dengan amal-amal kebaikannya dan memikul per- buatan-perbuatan buruk saya. Akan tetapi, musuh saya ialah sesuatu yang pada saat saya melakukan ketaatan kepada Allah, dia membujuk saya berbuat maksiat kepada-Nya. Hal tersebut adalah iblis, naf- su, dunia, dan keinginan. Oleh karena itu, saya men- jadikan hal tersebut sebagai musuh, saya menjaga darinya, dan saya mempersiapkan diri untuk mem- eranginya. Maka, saya tidak akan membiarkan salah satu dari semua itu mendekati saya.”

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

“Keempat, saya memandang setiap orang hi- dup adalah orang yang dicari sedangkan malaikat maut adalah pihak yang mencari. Oleh karena itu, saya mencurahkan diri saya untuk bertemu de- ngannya. Sehingga, ketika dia datang, saya dapat bersegera berangkat dengannya tanpa rintangan.”

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

“Kelima, saya melihat orang-orang saling men- cintai dan saling membenci. Saya melihat orang yang mencintai tidak memiliki sedikit pun terha- dap orang yang dicintainya, lalu saya merenungkan sebab cinta dan benci. Saya tahu sebabnya ialah keinginan dan dengki. Saya menyingkirkannya dari diri saya dengan menyingkirkan hal-hal yang menghubungkan antara diri saya dengannya, yaitu syahwat. Oleh karena itu, saya mencintai seluruh kaum muslimin. Saya hanya rida kepada mereka se- bagaimana saya rida terhadap diri sendiri.”

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

“Keenam, saya memandang setiap orang yang bertempat tinggal pasti meninggalkan tempat tinggalnya dan sesungguhnya tempat kembali setiap orang yang bertempat tinggal ialah alam kubur. Oleh karena itu, saya mempersiapkan semua amal perbua- tan yang mampu saya lakukan yang dapat membuat saya gembira di tempat tinggal yang baru, yang di be- lakangnya tidak lain adalah surga atau neraka.”

Kemudian Syaqiq al-Balkhi berkata, “Itu sudah cukup. Lakukanlah semua itu sampai mati.” (sum- ber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1, dengan beberapa perubahan)

memandang setiap orang mem- saya merenung. Ternyata orang saya bukanlah musuhku, bu- ng berbuat zalim kepada saya, ng yang berbuat buruk kepada ru memberi hadiah kepada saya kebaikannya dan memikul per- buruk saya. Akan tetapi, musuh yang pada saat saya melakukan ah, dia membujuk saya berbuat a. Hal tersebut adalah iblis, naf- inan. Oleh karena itu, saya men- t sebagai musuh, saya menjaga mempersiapkan diri untuk mem- ya tidak akan membiarkan salah mendekati saya.”

ata, “Engkau benar.”

orang yang bertempat tinggal ialah alam kubur. Oleh karena itu, saya mempersiapkan semua amal perbua- tan yang mampu saya lakukan yang dapat membuat saya gembira di tempat tinggal yang baru, yang di be- lakangnya tidak lain adalah surga atau neraka.”

Kemudian Syaqiq al-Balkhi berkata, “Itu sudah cukup. Lakukanlah semua itu sampai mati.” (sum- ber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1, dengan beberapa perubahan)

(12)

Sinergi Wakaf DT Memberdayakan Umat

cintawakaf

M

enurut Agus Kurniawan, banyak masyarakat yang belum tahu me- ngenai sebagian besar tanah dan bangunan di DT merupakan milik umat. Untuk itu, manfaatnya pun harus

kembali kepada umat. 

Agus juga menuturkan, antara zakat dan wakaf ha- rus saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.

Apalagi hingga saat ini, ba- nyak program yang disiner- gikan dengan DPU Daarut Tauhiid, seperti pembangun- an sarana pendidikan untuk TK, SMP, SMA, SMK, RPA, dan lain-lain. Di masa mendatang, juga akan direalisasikan pembangunan gedung pemberdayaan umat untuk DPU Daarut Tauhiid cabang dan unit.

Wakaf yang Memberdayakan Siswa/i atau santri yang mendapat beasiswa pen- didikan dari DPU Daarut Tauhiid, tentunya menda- patkan manfaat dari berbagai aset wakaf tersebut.

Karena, mereka belajar dan bertempat tinggal di atas tanah dan bangunan wakaf.

“Berbagai pembangunan yang sedang dan sudah dibangun oleh wakaf DT, manfaatnya tentu bukan untuk kami saja, melainkan untuk semua.

Termasuk para santri yang mendapat beasiswa dari DPU untuk mengenyam pendidikan di DT,” ujar Agus.

Oleh karenanya, baik zakat maupun wakaf, ke- duanya punya kedudukan sama penting. Apalagi hal ini telah dicontohkan Rasulullah saw. Walau- pun hukumnya tidak wajib, wakaf memiliki posisi

PADA akhir Maret lalu, Tim Wakaf Daarut Tauhiid (DT) menyosialisasikan program Wakaf DT di Aula Gedung Pemberdayaan Ummat Daarut Tauhiid

di Bandung. Di hadapan para pimpinan Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid pusat dan cabang, Agus Kurniawan, Wakil Direktur Wakaf DT

menyampaikan pentingnya sinergi antara amil (pengelola zakat) dan nadzir (pengelola wakaf).

istimewa dibandingkan dengan sekadar bederma (sedekah) biasa. Pahala dan manfaat berwakaf le- bih besar baik untuk muwakif (pemberi wakaf) maupun masyarakat umum. Pahala akan terus mengalir bagi muwakif meski ia sudah me-

ninggal dunia. Selain itu, manfaat atas pemberiannya dapat dirasakan oleh banyak orang, selama yang di-

wakafkannya masih ada. 

“Ada beberapa kebaikan yang bisa didapat para mu- wakif. Pertama, pahala kebaik- an karena berjihad dengan harta atau dalam hal ini me- wakafkan sebagian hartanya ke DT. Kedua, muwakif akan mendapat pahala dari berbagai aktivitas kebaikan yang dilakukan di tanah dan bangunan wakaf tersebut,” tambah Agus.

Wakaf DT tak hanya mengembangkan aset berupa sarana pendidikan dan ibadah, tetapi juga mengembangkan aset wakaf agar lebih produktif.

Dengan demikian, manfaat yang didapatkan men- jadi berlipat. Beberapa aset wakaf yang diproduk- tifkan di DT, adalah SMM DT, area bazar DT, ATM, Cottage Daarul Jannah, dan lain-lain.

Daarut Tauhiid membuka bagi siapa pun yang hendak berwakaf. Wakaf bisa disalurkan melalui transfer ke rek. BNI Syariah 83003.83006 a.n Yayas- an Daarut Tauhiid. Bisa juga dengan mengguna- kan fasilitas jemput wakaf oleh tim wakaf dengan menghubungi nomor 022-200-6655 atau 085-200- 123-123. Apabila ada waktu luang, bisa langsung bersilaturahim ke kantor wakaf DT, Gedung Yayasan lantai 2, jalan Gegerkalong Girang, no.67, Bandung.

(Cristi Aningsih Sarif/Astri Rahmayanti)

(13)

hikmah

T

entunya masalah. Bisa jadi ketika dewasanya menjadi seorang nona yang agresif. Tidak berbeda jauh dengan lagu-lagu anak lainnya.

“Seperti lagu, ‘Matahari tenggelam, hari mulai malam.’ Kalau hari mulai malam kan magrib, harusnya azan. Tapi yang terdengar di lagu itu suara burung hantu,” kata Sigit Baskara mengawali perbincangan.

Menjelang petang beberapa waktu lalu, tim majalah Swadaya berkesempatan bersilaturahim dengan Sigit Baskara di kediamannya. Musisi ke- namaan dari Yogyakarta ini, memulai perbincangan mengenai tekadnya dalam berkiprah di dunia seni suara, khususnya lagu anak-anak.

Sejak 2004, lelaki kelahiran 19 Juli 1972 ini me- mutuskan fokus menggarap lagu anak-anak berka- rakter islami. Untuk itu, dia harus merelakan jabatan sebagai wakil kepala sekolah di sebuah SMK swasta di Yogyakarta. “Tidak mudah ya, banting stir dari yang semulanya digaji tetap sebagai guru sekitar 12 tahun,”

ujar Sigit. Namun panggilan jiwanya yang prihatin ter- hadap kondisi musik anak-anak, membuat Sigit berani mengambil keputusan tersebut.

SIGIT BASKARA

Berjuang Mereformasi Lagu Anak-anak

“POTONG bebek angsa, masak di kuali. Nona minta dansa, dansa empat kali...” Kira-kira pendidikan karakter seperti apa yang diperoleh seorang

anak, ketika lagu seperti ini diajarkan di sekolah-sekolah Islam?

Berawal dari “Senandung Doa”

Alumni pendidikan teknik mesin UNY itu, menya- dari banyak lagu anak-anak yang beredar di sekolah formal tidak konsisten, bahkan berlawanan dengan hukum-hukum alam (ilmiah). Ia menunjuk salah satu contohnya, yaitu lagu “bintang kecil di langit yang biru.” Dan hal itu belum ditambah dengan ‘keterpak- saan’ anak-anak untuk mengonsumsi lagu orang de- wasa. Betapa sebenarnya mereka teraniaya.

Sigit kemudian berpikir, mengapa tidak mem- buat lagu yang bersumber dari al-Quran dan hadis.

Karena ia yakin sumber dari segala sumber ilmu bagi kaum muslimin adalah al-Quran dan hadis.

Pada 2004, muncullah album lagu anak-anak per- tamanya bertajuk Senandung Doa. Album ini berisi doa sehari-hari yang dinyanyikan dalam bentuk musik edukatif. Waktu itu, untuk wilayah Yogya- karta terjual 14 ribu copy. Master albumnya pun dibeli oleh produser dari Royal Prima Musikindo, Jakarta.

Berkat keberhasilan album Senandung Doa, ayah tiga anak ini kemudian memberanikan diri membuka studio rekaman. Sederhana, namun studio itu telah

(14)

menelurkan tujuh album lagu anak, yang tiga di an- taranya beredar secara resmi pada lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah. Bahkan beberapa seko- lah Islam terkemuka di Jakarta, juga menggunakan lagu-lagu karyanya sebagai media dalam mengajar.

Sakit Berkepanjangan

Dalam perjuangannya itu, Sigit diberi ujian sakit komplikasi yang berat. Ia sempat tidak mampu berja- lan, dan kesulitan bangun dari tempat tidur. Bahkan, untuk duduk salat pun harus berjuang keras, sampai ia merasa bosan bertemu dokter. Namun bagi suami Susanti ini, tidak ada alasan berputus asa.

Selama masa penyembuhan, Sigit berubah haluan. Sebelumnya, ia menggaet anak-anak juara menyanyi dari sekolah-sekolah ternama un- tuk mengisi suara di album terdahulu, kini beralih mencari anak-anak dari sekolah marjinal/terping- girkan. Sigit memotivasi mereka agar bisa ber- prestasi. Tidak kalah dibanding anak-anak yang

berlimpah fasilitas mewah dari orangtua dan sekolahnya.

Lewat upayanya tersebut, lahir- lah The Q yang dikenal dengan

suara merdu Dona. Seorang ga- dis cilik asal Sukabumi, Jawa Ba- rat. Dona telah menetap di Yo- gjakarta sejak usia lima tahun, setahun setelah ibunya me- ninggal. Lagu yang dinyanyikan Dona yang diunggah di Youtube, lan, dan kesulitan bangun dari tempat tidur. Bahkan, untuk duduk salat pun harus berjuang keras, sampai ia merasa bosan bertemu dokter. Namun bagi suami Susanti ini, tidak ada alasan berputus asa.

Selama masa penyembuhan, Sigit berubah haluan. Sebelumnya, ia menggaet anak-anak juara menyanyi dari sekolah-sekolah ternama un- tu

t t

t k mengisi suara di album terdahulu, kini beralih me

meencari anak-anak dari sekolah marjinal/terping- gi

gi gi

girkrrrkanana . Sigit memotivasi mereka agar bisa ber- p

pr

pesssstatt sisisis. Tidak kalah dibanding anak-anak yang berlimpah fasilitas mewah dari

orangtua dan sekolahnya.

Lewat upayanya tersebut, lahir- lah The Q yang dikenal dengan suara merdu Dona. Seorang ga- dis cilik asal Sukabumi, Jawa Ba- rat. Dona telah menetap di Yo- gj

gj

gjakaarta sejak usia lima tahun, se

se se

setatatahuhuhun nn setelah ibunya me- ni

nii n

nngngngngn gaaal.l.l.LLLagaga u yang dinyanyikan Do

Do

Dooooonnanannannayyyyyannngggdiiunuu ggah di Youtube,

sebagian penontonnya berasal dari negeri jiran.

Berjihad Multi Dimensi

Anak pertama dari empat bersaudara ini, mengibarat- kan seandainya anak-anak Palestina dibantai di depan mata kita, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kira-kira seperti itu yang sedang berlangsung terhadap anak-anak di Indone- sia, yakni pembunuhan karakter. Lebih mendasar, tapi jauh lebih mudah dilakukan.

“Cobalah kita buat lagu bagaimana beras dibuat. Bagaimana proses beras ditanam, proses gula ditanam. Karena anak kita kalau ditanya se- karang, dari mana gula berasal? Jawabannya dari minimarket,” seloroh Sigit.

Indonesia tidak memiliki pertahanan budaya. Keza- liman atau penghancuran karakter terjadi sepanjang hari. Menciptakan masyarakat konsumtif dan kapitalis.

Karena itu, hampir seluruh album yang diproduksinya ia kerjakan sendiri. “Sampai membuat video klip dan men- gunggahnya di Youtube,” kelakarnya.

Sigit berkarya hanya bermodalkan dukungan kelu- arga. Ia tak sanggup jika harus membayar pekerja profe- sional. Di zaman sekarang ini, tidak ada orang yang mau bekerja tanpa digaji. Kondisi tersebut beriringan dengan kebingungan para produser dalam menjual VDC, yang makin hari makin tak laku.

Oleh sebab itu, ia mencoba lebih mengarahkan anak didiknya di Pondok Pesantren Duha (Dukung Harapan Indonesia), ke bidang multimedia. Meski- pun ia tetap tidak membatasi potensi masing-ma- sing anak, di sekolah gratis yang baru setahun didirikan dengan dukungan para donatur.

“Sekarang tidak harus pegang senapan mesin kalau berjihad. Coba lihat peperangan di internet kayak apa?

Kita coba membangun cara pandang baru, bahwa ber- jihad fi sabilillah itu sekarang sudah multi dimensional.

Kalau ada para mujahid yang berani mengorbankan nyawanya, kenapa kita tidak bikin mujahid-mujahid yang pegang kamera, misalnya?” ujar Sigit bersemangat.

(15)

bermakna, apabila setiap kreator atau setiap po- tensi umat Islam itu diberikan dorongan untuk berkarya. Apa pun karyanya, baik buku maupun VCD diproduksi sebanyak dan sesering mungkin, kemudian disebarkan. Hanya dengan begitu, kita bisa mengimbangi produk-produk yang dahsyat sekali membunuh karakter anak-anak.

“Gambarannya, kalau Amerika berani mengin- vestasikan dana yang besar untuk membuat Hol- lywood, Cina di Shanghai, India dengan Bollywood, Indonesia punya apa? Nggak ada,” kata Sigit.

Menurutnya, kondisi seperti itu harus diubah.

Kurikulum pendidikan atau semua pelajaran seni dan budaya yang masuk ke sekolah, harus diverifi - kasi dengan kebudayaan bangsa yang berkarakter.

Jangan dibiarkan pendidikan generasi masa depan hancur karena keteledoran kita sendiri. Lebih-lebih pendidikan dasar, seperti PAUD dan TK, yang masih sangat muda dan mudah dicemari.

“Ayo mereformasi lagu anak-anak nasional!”

ujar Sigit mengajak semuanya berperan serta. Tidak hanya orang-orang yang hebat di bidang musik, tapi para guru TK dan PAUD juga jangan hanya menjadi pengguna. Karena lagu untuk anak-anak sebenarnya lebih baik dibuat gurunya sendiri.

Khusus bagi para orangtua, Sigit berpesan agar lebih berhati-hati memberikan asupan musik ke- pada anak-anaknya. Walaupun terdengar enak, tapi tetap cermati isi liriknya. Kalau perlu para orangtua/

ibu mencari lagu-lagu yang baik untuk anaknya.

Termasuk dalam menonton sinetron. Sinetron iba- rat rokok. Hati-hatilah terhadap anak-anak yang menjadi “perokok pasif” dari tontonan sinetron.

(Isa Hakari) Berdakwah Kultural

Sebagai anggota Muhammadiyah, Sigit pernah menanyakan solusi atas kerusakan budaya saat ini kepada Khoirul Umam, yang ketika itu menjabat ketua bidang seni dan budaya organisasi Muham- madiyah. “Ya, dakwah kultural saja. Nggak bisa hanya diseminarkan terus-menerus,” ujar Sigit me- nirukan jawaban yang didapatnya.

Ibarat kisah Mahabharata, ketika terjadi kezaliman di depan Yudistira, Bima, dan lakon lainnya, tapi me- reka tidak bisa berbuat apa-apa. Begitulah Indonesia.

Kita punya banyak profesor dan orang-orang hebat di bidang musik, tapi tidak bisa berbuat banyak. Ka- lau dalam Mahabharata persoalannya selesai setelah Krisna turun tangan, seharusnya tidak dengan kita.

Kita bisa mengerjakan dakwah kultural yang

Sekarang Ɵ dak harus pegang senapan mesin kalau berjihad. Coba lihat peperangan di internet kayak apa?

Kita coba membangun cara pandang baru, bahwa berjihad fi sabilillah itu sekarang sudah mulƟ dimensional.

Kalau ada para mujahid yang berani

mengorbankan nyawanya, kenapa

kita Ɵ dak bikin mujahid-mujahid yang

pegang kamera, misalnya?”

(16)

kabarcabangBandung

MAHALNYA biaya pendidikan menjadi salah satu sebab tingginya angka putus sekolah, termasuk kualitas siswa di Indonesia yang rendah.

Tidak bisa dipungkiri, pendidikan di Indonesia masih tergolong ‘barang mahal’. Tidak semua masyarakat dapat memperolehnya. Tentu saja, kondisi ini sangat memprihatinkan.

Ini karena seluruh anak di Indonesia harus memperoleh pendidikan dasar minimal 12 tahun.

SERBA-SERBI

BEASISWA DPU DAARUT TAUHIID

M

encermati realita tersebut, Oha Hoer, per- wakilan Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Bandung menjelaskan ten- tang program Beasiswa-Ku. Program biaya pendidikan yang diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa. “Sejak 1999, DPU Daarut Tauhiid menyalurkan dana zakat dan infak, salah satunya untuk program Bea- siswa-Ku atau program beasiswa pendidikan. Beasiswa ini diberikan bagi anak-anak Indonesia yang berasal dari keluarga kurang mampu tetapi berprestasi. Program beasiswa ini mulai dari tingkat TK, SMP, SMA, SMK, sam- pai perguruan tinggi,” kata Oha.

“Beasiswa untuk Tingkat TK itu diperuntuk- kan bagi anak-anak kurang mampu di sekitar Gegerkalong, Isola, dan Ledeng. Karena anak TK sistem pendidikannya bukan boarding school, jadi untuk di daerah Bandung yang cukup jauh, apalagi luar kota dan luar provinsi belum bisa,” ujar Oha.

Berbeda dengan beasiswa di SMP DT, peneri-

(17)

Beasiswa untuk Tingkat TK itu diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu di sekitar Gegerkalong, Isola, dan Ledeng. Karena anak TK sistem pendidikannya bukan boarding school, jadi untuk di daerah Bandung yang cukup jauh, apalagi luar kota dan luar provinsi belum bisa.”

maannya sudah bisa untuk daerah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Sedangkan untuk tingkat SMA dan SMK, penerimaan siswanya sudah skala nasional karena mereka sudah cukup dewasa, dan siap menerima sistem boarding school. Tentu saja hal ini membuat mereka tidak bisa bebas pulang ke rumah dalam jangka waktu cukup lama.

“Sekolah TK, SMP akhwat, dan SMK lokasin- ya di Komplek Pesantren Daarut Tauhiid, Jalan Gegerkalong Girang, sedangkan untuk SMP Ikh- wan, dan SMA-Ku lokasinya di Eco Pesantren DT, Ja- lan Parongpong Bandung. Untuk perguruan tinggi, kami bekerja sama dengan Universitas Nasional Pa- sim Bandung. Jadi, para siswa atau santri yang ingin ikut program beasiswa ke tingkat perguruan tinggi melalui DPU Daarut Tauhiid, nanti kuliahnya di Unas Pasim tersebut,” jelas Oha.

Beasiswa yang diberikan pun tak hanya untuk pendidikan formal, tetapi juga pendidikan nonformal seperti pelatihan. “Beberapa waktu lalu, kita mem- buka pelatihan Baby Sitter, Cleaning Service, dan yang kemarin baru dilantik adalah pelatihan Satguna (Santri Penanggulangan Bencana),” tutur Oha.

DPU Daarut Tauhiid juga aktif memberikan ban- tuan untuk korban bencana. Tidak hanya bantuan yang bersifat logistik dan materi/uang, tetapi juga sisi rohani. “Setelah tim Satguna usai melakukan pelatihan dan pelantikan, ada bencana longsor di Sukabumi. Kami dari DPU Daarut Tauhiid tak hanya datang membawa bantuan barang, tetapi juga tim Satguna untuk proses rescue, termasuk ustaz untuk membina ruhiyah para korban agar tidak larut da- lam kesedihan dan rida atas takdir yang sudah ter- jadi,” ujar Oha. (Cristi Aningsih Sarif)

(18)

galeri

Batam: Bakti sosial di Pulau Karas bekerja sama dengan Taklim Taman Raya, Senin (30/3).

Samarang: Pelatihan motivasi bagi 100 anak panti bekerja sama dengan Fatimah Zahra Umroh dan Haji Plus Travel, Selasa (31/3).

jambi: Gerai Zakat di Masjid Muhajirin Perumnas Jambi, 3 April 2015

Jakarta: Seminar Guru Neuroscience For Teacher’s hasil kerja sama dengan Yayasan Pendidikan al-Khasanah, Jakarta, Jumat (20/3).

Bogor: Pengajian karya dengan Rohis Giant di G (25/3).

Bandung:Pemberian 117 ekor domba bakalan bagi 18 peternak

di Desa Jatisari, Kotawaringin, bekerja sama dengan PT. POS

Indonesia, Rabu (11/3).

Bandung: Bantuan kursi roda ke berbagai pelosok Jawa Barat, Kamis

(26/3).

Lampung: Tebar Paket Chicken dilaksanakan setiap Jumat untuk disebar ke pelosok Lampung, Jumat (13/3).

Lampung: DPU Daarut Tauhiid berkerja sama dengan PLN untuk program Beasiswa Pendidikan, Senin (16/3).

Lampung :Tablig Akbar A Taqwa Kota Metro dihadir Sabtu (4/4).

(19)

galeri

karyawan bekerja sama nt di Giant Yasmin, Rabu

Bandung: Pelatihan Santri Penanggulangan Bencana (Satguna) Daarut Tauhiid, Senin-Ahad (23-29/3).

Priangan Timur: Launching program beasiswa SMP KU 2015 bekerja sama dengan lembaga pendidikan Prawita, Selasa (17/3).

Yogyakarta: Upgrading pengurus Relawan Yogja 2015 di Pantai Drini, Gunung Kidul, Ahad (8/3).

Batam: Serah terima donasi dari Bank Syariah Mandiri,

Kamis (12/3).

Priangan Timur: Program Cinta Masjid Ku di Masjid al- Barokah, Ciamis, Senin (30/3).

kbar Aa Gym di Masjid dihadiri ribuan jamaah,

Palembang: MTMQ goes to School bekerja sama dengan SMP Negeri 10 Palembang, Jumat (13/3).

Palembang: Tabligh Akbar Aa Gym di Gedung Ogan Pertamina RU III Palembang, Jumat (20/3).

Yogyakarta: Sosialisasi program Misykat di Pantog Kulon, Kulon Progo, Kamis (5/3).

(20)

jejakprogram

Fariel Tutup Usia

INNALILLAAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN. Balita mungil bernama lengkap Alfariel Zikri Azhar telah wafat pada Senin (23/3) pukul 13.56 di Rumah Columbus Asia, Jakarta Timur. Di usianya yang belum genap setahun, Fariel diketahui menderita penyakit Caroli Disease (pem- bengkakan organ-organ pencernaan) dan sirosis hati.

Selama ini, Fariel didampingi Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid Jakarta menjalani ber- bagai pengobatan dari beberapa rumah sakit. Biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Walaupun demikian, bantuan terus mengalir baik dari individu maupun instansi/lembaga.

Adanya bantuan advokasi dan pendampingan dari DPU Daarut Tauhiid kepada Fariel, balita pender- ita sirosis hati mendapatkan apresiasi dari pihak kelu- arga Fariel. Haryono, ayah Fariel sangat berterima ka- sih. Ia bersyukur atas segala bentuk dukungan moral dan fi nansial yang diberikan DPU Daarut Tauhiid.

“Saya bersyukur kepada Allah atas begitu ban- yak bantuan yang diberikan kepada Fariel. Alham- dulillah sejak DPU Daarut Tauhiid datang dan ber- gabung dalam kerja relawan yang mengurus Fariel, banyak bantuan yang kami terima baik support dana dan dukungan psikologis,“ ujarnya.

Menjelang wafatnya Fariel, pihak relawan DPU Daarut Tauhiid masih memberikan bantuannya se- cara maksimal. Selain itu, dukungan dari donatur juga masih mengalir deras. “Terima kasih atas ban- tuannya. Kami juga menyampaikan terima kasih ke- pada donatur yang membantu Fariel melalui DPU Daarut Tauhiid. Semoga Allah membalas semua ke- baikan yang diberikan, “ tambah Haryono.

Harun Masykur, Manager Pemberdayaan DPU

Daarut Tauhiid Jakarta, mengatakan banyak hik- mah yang bisa dipetik dalam kasus Fariel ini. “Kami bersyukur diberikan kesempatan membantu Fariel, dapat menularkan semangat persaudaraan, belajar tentang perjuangan dan kesabaran keluarga dalam menghadapi musibah,” ujarnya. 

Terima kasih sahabat peduli atas bantuan dan doanya selama ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan sahabat dengan berlipat ganda. Mari kita rapatkan barisan untuk selalu membantu saudara- saudara kita yang memerlukan. Masih banyak “Fari- el-fariel” yang lain, yang masih menanti uluran ta- ngan kita. Semoga Allah SWT meringankan langkah kita agar selalu berbuat kebaikan.

(Inggar Saputra/Astri Rahmayanti)

(21)

SATGUNA DT

EVAKUASI KORBAN LONGSOR SUKABUMI

BENCANA Longsor yang terjadi di Kampung Cimer- ak, Cireunghas. Sukabumi, Selasa (31/3) lalu, menim- bulkan banyak korban jiwa. Sejak hari pertama kejadi- an, Tim Satguna (Santri Penanggulangan Bencana) Daarut Tauhiid (DT) dikirim ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). Hingga Jumat (3/4), Tim Satguna DT masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi korban, memberikan bantuan dan recovery pascabencana.

Tim Satguna DT ini dibagi menjadi 3 kelompok, yakni pertama untuk evakuasi korban yang tertim- bun tanah longsor dan membersihkan tanah yang menimbun jalan utama. Kedua, memberikan trauma healing kepada anak-anak korban longsor di pen- gungsian. Ada pun yang ketiga, membantu Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid untuk menyalur- kan berbagai bantuan kepada korban longsor.

“Kami dari TNI AD merasa terbantu sekali dengan adanya Tim Satguna dari DT ini. Proses evakuasi korban, pembersihan jalan, penyaluran bahan makanan dan bantuan logistik lainnya bisa teratasi. Kerja mereka cepat dan sigap. Terima kasih kepada DPU Daarut Tauhiid dan Aa Gym yang telah mengirimkan Tim Satguna ke sini,”

kata Safrudin, personel Kodim Sukabumi.

Tim Satguna DT diturunkan ke lokasi bencana setelah usai menjalani pelatihan oleh DPU Daarut Tauhiid bekerja sama dengan Basarnas. Mereka di- harapkan bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk penanggulangan bencana. “Tim Satguna yang dikirim ke lokasi bencana, tentu yang sudah menjalani berbagai pelatihan. Supaya kehadir- an mereka dapat meringankan beban masyarakat korban bencana, bukan malah merepotkan karena kurangnya keahlian dalam penanganan,” ujar Kom- aludin, Ketua Satguna DT. (Cristi Aningsih Sarif)

(22)

Ibu Rumah Tangga di Bandung*

Oleh:

SEDEKAH ITU PEMBUKA REZEKI

Menjadi seorang ibu dan orangtua dari darah daging kita sendiri adalah sebuah anugerah. Merasakan proses mengandung, melahirkan hingga merawat sang buah hati adalah suatu kebahagiaan.

Itulah yang saya rasakan sekarang, menjadi seorang ibu, istri dan juga madrasah pertama bagi anak dan keluarga.

penasahabat

M

erasakan menjadi seorang ibu rumah tangga, mengingatkan saya akan perjuangan orangtua tatkala membesarkan dan merawat anak- anaknya. Terasa sekali, bagaimana susah payah mengandung, melahirkan hingga merawat dan mendidik hingga diantarkan ke perguruan tinggi dan dilabuhkan kepada mahligai pernikahan.

Kini, tanggungjawab tersebut menjadi tanggung jawab suami dan saya sebagai seorang ibu bagi anak-anak saya kelak.

Kami dan suami memiliki tanggung jawab penuh atas amanah yang telah Allah titipkan ini. Biaya pendidikan, kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan keluarga menjadi rencana pengeluaran rutin yang disiapkan.

Setelah hampir 3 tahun berumah tangga, suami dan saya memikirkan bagaimana membalas kebaikan kedua orangtua yang telah mereka lakukan hingga kami menjadi seperti sekarang. Akhirnya, setelah bermusyawarah dan berdiskusi panjang dengan suami, kami menemukan jalan keluarnya.

Kami memutuskan untuk mengirimkan uang kepada kedua orangtua, yang kami pikir tidak seberapa. Namun, niat untuk rutin bersedekah kepada orangtua dengan memberikan sedikit rezeki yang telah Allah titipkan kepada keluarga kecil ini, bagi kami adalah sebuah langkah kecil sebagai bakti seorang anak.

Sebelum kami mengirimkan uang, saya menghubungi kedua orangtua dengan maksud memberikan penjelasan.

Jawaban orangtua saya adalah tidak ingin merepotkan, kalau bisa ditabung saja untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, saya menegaskan, bahwa uang ini adalah alokasi yang sudah kami anggarkan untuk msaing-masing orangtua, yaitu dari pihak saya pun juga orangtua suami.

Setelah berbincang lebar, akhirnya orangtua saya mengerti dan menerima niat baik kami. Begitu pula suami, beliau menegaskan kepada ayah dan ibu tentang niat baik yang akan kami lakukan. Kurang lebih jawaban orangtua semua sama, tidak ingin merepotkan dan bahkan menyarankan untuk ditabung untuk keperluan rumah tangga kami. Sekali lagi, kami khususnya suami menegaskan bahwa ini sudah jadi keputusan dan jalan kami.

Akhirnya keluarga suami pun menerima niatan dari kami.

Walau kami belum berlimpah harta, belum memiliki rumah, mobil dan investasi yang banyak, namun kami berniat untuk bisa menyisihkan sedikit rezeki bagi kedua orangtua kami.

Bukan semata-mata memaksakan diri, namun saya dan suami

(23)

sudah waktunya membalas sedikit demi sedikit kasih sayang dan kebaikan yang telah orangtua lakukan terhadap kami.

Setelah beberapa bulan kami mengirimkan sedikit rezeki kepada masing-masing orangtua, kami mendapatkan banyak kemudahan rezeki. Bahkan 5 kali lipat dari yang sudah kami berikan. Kemudahan- kemudahan pekerjaan, urusan dan juga ibadah dapat kami rasakan. Mahabesar Allah yang telah membukakan pintu rezeki kepada kami. Memang benar, sedekah tidak membuat orang itu miskin, bahkan dengan sedekah menjadi jalan pembuka pintu rezeki yang tiada terduga.

Subhanallah, ketika saya dan suami meniatkan bersedekah kepada kedua orangtua, insya Allah ini adalah niat tulus dari usaha kecil yang kami lakukan.

Hanya rida ilahi yang kami harapkan, karena semua rezeki ini pun Allah yang memberi. Semoga, dengan berbakti pada orangtua, dan doa anak yang saleh, akan menjadi tabungan untuk kedua orangtua kami kelak di surga. Pun harapan besar tercurah kepada anak-anak kami kelak. Amiin ya Rabbal ‘alamin.

* atas permintaan penulis agar namanya tidak dicantumkan.

…Setelah beberapa bulan kami mengirimkan sedikit rezeki kepada masing-masing orangtua, kami mendapatkan banyak kemudahan rezeki.

Bahkan 5 kali lipat dari yang

sudah kami berikan..…

(24)

kolomadeda

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357.

Abdurrahman Yuri Dewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid Oleh:

Cerdas Menjaga Kesehatan Gigi

MENURUT World Health Organization (WHO), pada 2012 ada sekitar 60-90% penduduk sebuah negara memiliki gigi berlubang. Adapun gigi berlubang adalah “investasi untuk penyakit-penyakit kronis,” jelas Dr. drg.

Zaura Rini Anggraeni, MDS.

Lalu, bagaimana menjaga agar gigi tidak

berlubang/rusak? Untuk menjaga gigi tetap sehat, beberapa hal—yang kadang terdengar remeh—ini perlu dilakukan. Berikut tips bagaimana merawat gigi agar selalu sehat:

1. Rutin menggosok gisi atau bersiwak.

“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridai oleh Allah.” (Sahih, HR. an-Nasa’i, Ahmad, dll).

Disunahkan gosok gigi pada saat:

Berwudhu. “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka bersiwak setiap hendak menunaikan salat.” (HR.

Bukhari).

Hendak melaksanakan salat.

Saat memasuki rumah. “Aku bertanya pada Aisyah,

‘Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?’ Aisyah menjawab, ‘Bersiwak.’” (HR. Muslim).

Saat akan membaca al-Quran.

Setelah makan dan sebelum tidur.

2. Gosoklah gigi dengan pasta gigi

yang mengandung fl uoride. Kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi? Setelah makan pagi dan sebelum tidur.

3. Sekali dalam seminggu, berkumurlah dengan obat kumur. Ini dapat membantu mencegah terjadinya plak dan karang gigi.

4. Sikat gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dengan arah dari gusi ke gigi.

5. Berhati-hati menggunakan pemutih gigi.

6. Pilih sikat gigi yang mempunyai bulu sikat lembut dan segera ganti jika sudah tidak baik.

7. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula, seperti permen, atau makanan bertepung.

Sisa-sisa makanan ini dapat melekat pada gigi.

8. Konsumsi buah dan sayur yang dapat membersihkan gigi, seperti apel, wortel, dan seledri.

9. Batasi minum kopi dan teh, termasuk berhenti merokok.

10. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. 

(25)

seputarislam

Suami Izin Berpoligami

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl Dewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Oleh:

Apakah boleh kita memimpin doa yang di antaranya ada orang non-Islam ikut juga berdoa?

+6285768273xxx 

Tidak apa-apa, asal kita tetap berdoa dengan cara kita dan tidak dengan cara agama lain.

Bagaimana menyikapi perilaku seorang perempuan sepuh yang meskipun sering datang ke pengajian, tetapi suka ngomongin orang lain? Lalu, pertanyaan berikutnya, di lingkungan tempat tinggal saya ada sekelompok aliran Islam yang dibai’at syahadat kepada pemimpinnya.

Namun, kehidupan sehari-hari mereka tidak sesuai syariat Islam. Seperti tidak salat, mengkafirkan orang di luar kelompok mereka, dan menganggap harta orang lain itu halal. Bagaimana menyikapinya?

+622296059xxx Ngomongin orang lain dalam bahasa al-Quran disebut ghibah yang sangat dilarang Islam (QS.

al-Hujurat [49] ayat 12). Kewajiban kita adalah menyadarkan yang bersangkutan atau tidak memberi peluang kepada yang bersangkutan untuk berghibah, baik dengan diberi kesibukan sehingga tidak sempat berghibah atau tidak ada yang menemani atau melayaninya dalam berghibah.

 Ketika kita menghadapi kelompok sesat, kita wajib menyadarkan mereka dan tidak diberi kesempatan untuk menyebarkan ajaran sesatnya tersebut kepada orang lain. Tidak salat, mengkafi rkan orang muslim, menghalalkan mengambil yang di luar haknya adalah perbuatan dosa. Jika sampai membahayakan bagi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara, segera laporkan kepada yang berwajib.

Pak kiai, ketika suami minta izin

berpoligami, hati saya gelisah meskipun niat suami untuk ibadah. Ingin mengantarkan saya ke surga dan supaya saya tidak mempertuhankan suami. Namun, apakah tindakan berpoligami menjadi solusi tepat? Apakah berdosa bila orangtua tidak diberitahu, karena saya tidak mau menyakiti hati mereka. Saya hanya seorang istri yang ingin mempertahankan pernikahan demi anak. Mohon penjelasannya, terima kasih.

+6285956325xxx Kalau Anda hendak melakukan sesuatu, harus yakin apa yang dilakukan itu benar dan baik bagi anda atau keluarga. Jangan melakukan sesuatu perbuatan yang dapat menyakiti orang lain, apalagi orangtua sendiri. Menikah yang ideal itu menikah yang memberikan kebahagiaan kepada yang bersangkutan, dan juga memberikan kebahagiaan kepada ayah dan ibu yang bersangkutan. Kalau menikah dengan cara menyakiti orangtua, pernikahannya tidak akan bahagia. Poligami bisa menjadi solusi tapi juga dapat menjadi musibah, tergantung kepada yang bersangkutan menjalaninya. Semangat mempertahankan pernikahan jangan hanya demi anak, tapi juga untuk kebahagiaan keluarga di dunia dan akhirat.

(26)

Ninih Muthmainnah Ketua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah Oleh:

Utang Tak Kunjung Hilang

curhatmuslimah

Teh Ninih, saya mau curhat. Saya seorang ibu rumah tangga, memiliki 2 orang anak. Saya juga bekerja sebagai karyawan tetap di salah satu pabrik. Hati saya sering tidak tenang karena memikirkan utang yang setiap bulannya terus bertambah. Saya sudah berusaha

meminta pinjaman lagi kepada orang lain untuk membayar utang-utang saya, tetapi tidak ada yang mau memberi pinjaman. Yang saya inginkan saat ini adalah bisa membayar semua utang saya dan berharap ada orang yang mau memberi pinjaman dengan cicilan ringan, tapi di zaman sekarang ini jarang ada orang seperti itu, bahkan mungkin tidak ada. Menurut Teteh bagaimana?

+6285351326xxx Saudariku, kita seringkali merasakan hidup yang dijalani terasa amat berat, bahkan kita merasa tidak sanggup memikulnya. Nah, semua ini terjadi karena kita berhitung dalam kemampuan manusia yang terbatas dan lemah. Namun, apabila hitungannya sesuai dengan hitungan Allah Yang Mahakuasa dan Mahatahu, kita tidak pernah merasa berat menjalani kehidupan ini.

Memang, sangat wajar apabila manusia mengalami kepanikan, kerisauan, khawatir dengan kondisi yang sedang dan akan dihadapi. Namun jangan terlalu lama paniknya, segera bangkit dan kembalikan kepada Dia yang memberikan ujian dan pemilik solusi. Berdoalah dan terus mendekatlah kepada Allah Ta’ala dengan ketaatan yang utuh dan penuh terhadap aturan-Nya.

Berharaplah agar Allah senantiasa menolong dan menunjukkan jalan yang terbaik.

Saudariku, rezeki yang kita dapatkan bukan hanya terpaku pada uang yang dihasilkan tiap bulannya atau dari pinjaman seseorang.

Kesehatan, kebahagiaan, dan utuhnya keluarga pun termasuk rezeki yang tidak ternilai harganya.

Manusia seringkali hanya bisa melihat satu arah pandang saja bahwa yang dapat menolong adalah manusia, padahal Allah-lah sebenar- benarnya penolong. Manusia hanya sebagai sarana yang Allah Ta’ala hadirkan untuk mempermudah jalan kita. Kita seringkali hanya menggantungkan harapan hanya pada manusia yang belum tentu bisa menjamin. Namun kepada Allah, Zat Mahapenjamin seringkali jarang sekali kita harapkan.

Mari kita ubah posisinya bahwa hanya Allah sajalah tempat kita meminta, bergantung dan satu satunya harapan yang dapat menolong kita untuk melewati setiap episode kehidupan ini. Maka, sebelum meminta tolong kepada manusia, semisal meminjam uang, pastikan agar kita “berkonsultasi”

terlebih dahulu kepada Allah. Mohonlah jalan terbaik. Andaikan harus meminjam, kita melakukannya atas petunjuk Allah.

Saudariku, Rasulullah saw pernah

mencontohkan untuk berdoa yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudhri ra. Dia mengatakan,

“Pada suatu hari Rasulullah saw masuk masjid.

Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah ra sedang duduk di sana. Beliau bertanya, “Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di luar waktu salat?” Dia menjawab, “Aku bingung memikirkan utangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya, “Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah doa yang apabila kau baca, niscaya Allah Ta’ala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Dia menjawab, ”Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, ”Jika kau berada di waktu pagi maupun sore hari, bacalah doa: ‘Allaahuma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatid-daini wa qahrir rijaal.’”

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada

(27)

Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Abu Umamah ra pun berkata, ”Setelah membaca doa tersebut (dengan sepenuh keyakinan), Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas utangku.” (HR Abu Dawu, 4:353).

Doa ampuh yang diajarkan Nabi saw kepada Abu Umamah merupakan doa untuk mengatasi problem utang berkepanjangan. Di dalam doa tersebut terdapat beberapa permohonan agar Allah Ta’ala lindungi seseorang dari beberapa masalah dalam hidupnya. Dan segenap masalah tersebut ternyata sangat berkorelasi dengan keadaan seseorang yang sedang dililit utang.

Saudariku, solusi atas masalah ini sebenarnya lebih pada masalah keyakinan, yaitu bagaimana kita bisa semakin yakin pertolongan Allah; semakin dekat dan taat kepada-Nya. Kalau kita mantap dengan pertolongan Allah, seberat apa pun masalahnya pasti akan bisa diatasi. Ada pun caranya Allah pasti akan mengatur, boleh jadi ada yang memberi pinjaman, menangguhkan pembayaran, membebaskan, kita mendapatkan jalan rezeki untuk melunasi utang, dan banyak hal lain di luar perhitungan kita.

Nah, sebagai penguat, ada sejumlah amalan yang dapat membukakan pintu rezeki, antara lain:

1. Tobat dan perbanyak istighfar.

“... dan seorang hamba dicegah baginya rezeki karena dosa yang dibuatnya.” (HR Tirmizi)

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa dosa itu

menghalangi turunnya rezeki. Jadi ada aktivitas-aktivitas maksiat yang apabila kita kerjakan ternyata menjadi penghambat turunnya rezeki. Oleh karena itu, tobat dan istighfar atas maksiat dapat membuka hambatan- hambatan aliran rezeki.

Ada pun secara khusus Allah dalam al-Quran menjelaskan perihal istighfar sebagai solusi rezeki dalam surat Nuh [71] ayat 10-12.

2. Mulai belajar berbisnis walaupun kecil-kecilan.

“Hendaklah kalian berdagang, karena di dalamnya terdapat 9 dari 10 pintu rezeki.” (HR Ahmad)

Pada zaman sekarang, kini kita bisa berdagang, jualan atau bisnis dengan hanya sedikit modal, waktu dan tempat yang sangat fl eksibel dengan memanfaatkan internet.

3. Jangan malas mendirikan salat Dhuha.

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (salat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR. Hakim, Thabrani).

4. Sering-seringlah bersedekah walaupun sedikit.

Nabi saw berpesan kepada Zubair bin Awwam, “Hai Zubair, ketahuilah bahwa kunci rezeki hamba itu dibentangkan di Arsy, yang dikirim oleh Allah Azza wa Jalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, niscaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, niscaya Allah menyedikitkan baginya.”

(HR. Daruquthni dari Anas ra).

5. Tingkatkan bakti kita kepada orangtua.

“Barangsiapa yang berbakti kepada ibu bapaknya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (HR. Abu Ya’ala, Thabrani, Hakim).

(28)

Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba Oleh:

DAHSYATNYA KEROKAN

KEROKAN! Ada apa dengan kerokan (AADK)? Ya, kerokan termasuk salah satu terapi tradisional yang dikenal luas di masyarakat kita. Cara kerjanya mirip dengan hijamah atau bekam, yang mana efek atau hasilnya pun langsung terasa.

hidupbugar

Referensi

Dokumen terkait

yang menjadi tinggi hati karenanya.. J ika Ramadan diibaratkan perhiasan, dan per- hiasan tersebut memiliki kilau yang menakjub- kan, maka ramailah orang-orang menginginkan- nya.

Gastropoda yang ditemukan di Pantai Kawal dan Pantai Pengudang adalah 42 spesies yang termasuk dalam 15 famili dengan nilai kelimpahan 3433 ind/m 2 untuk Pantai Kawal dan 1564 ind/m

Teh Kartika yang baik, ketika Allah SWT mem- berikan hadiah anak dari setiap istikharah, insya Allah di sana ada rencana baik untuk teteh dan keluarga, juga memberikan kesempatan

Istri sebagai ummu warabatul bait (ibu dan pengatur rumah tangga), sedangkan suami sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya.

menggenggam (istri) dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” Ayat ini mem- berikan dua pilihan kepada seorang suami terkait istrinya, yaitu menggenggam

Kami dari DPU Daarut Tauhiid mengajak kepada kaum muslim yang memiliki kelebihan harta dari Allah, dan bisa menunaikan kurban, mari bersama- sama menunaikannya.. Meskipun

Bagi orang berwakaf, selain mendapatkan pahala dari wakaf yang dilakukan, juga mendapatkan pa- hala dari optimalisasi sarana wakaf tersebut.Tidak ada salahnya jika kita

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah