26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Strauss dan Corbin dalam Cresswell (1999:24) adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran).
Menurut Lexy J. Moleong (2016: 6), pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Yang membedakan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif adalahh asumsi filosofis yang dibawa peneliti ke dalam penelitiannya, jenis strategi yang digunakan peneliti, dan metode spesifik yang diterapkan untuk melaksanakan strateginya. Pendekatan kualitatif tidak mencari hubungan atau pengaruh antar variabel-variabel tetapi untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai suatu fenomena, sehingga akan dapat diperoleh teori.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti akan
27
menyajikan data dalam bentuk naratif-deskriptif dalam kontekspenelitian daribeberapa informan, dengan cara wawancara dan ditunjang dengan berbagai referensi kepustakaan yang membahas informasi yang berkaitan sehingga peneliti dapat meneliti secara lebih mendalam mengenai judul penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu berkaitan dengan program dinas sosial dalam upaya pembinaan anak jalanan di kota malang.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang (Jl.Raya Ki Ageng Gribig No.5, Kedungkandang, Kec.
Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur). Adapun pemilihan tempat penelitian ini berdasarkan pertimbangan karena kota malang merupakan salah satu kota terbesar di indonesia dengan tingkat jumlah populasi anak jalanan yang sangat tinggi sehingga peneliti mencoba mengetahui lebih dalam lagi sejauh mana upaya penanganan, perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak jalanan yang ada di kota malang oleh instansi maupun lembaga terkait khususnya dinas sosial sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
D. Subyek Penelitian
Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
Menurut Moleong (2000) mengemukakan bahwa subjek data utama dalam penelitian kualitatif adalah orang yang kita teliti dari tuturan dan tingkah laku, dan selebihnya berupa data tambahan, seperti dokumen dan lain-
28
lain. Berkaitan dalam hal ini, jelas bahwa data dibagi menjadi kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Saat proses wawancara untuk mengumpulkan data, sumber datanya disebut informan, yaitu seseorang yang merespon atau menjawab pertanyaan secara tertulis ataupun lisan. Dalam obeservasi, sumber data berupa objek, gerakan , atau proses sesuatu (Harsini, 2002). Dalam penelitian ini subjek penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan informan. Informan merupakan unit analisis yang akan dijadikan sumber informasi dalam penelitian. Dalam pengertian lain informan dapat dikatakan sama dengan responden.
Teknik pemilihan informan yang dipergunakan dalam penelitian ini yakni purposive sample, artinya pengambilan dengan sengaja untuk mengetahui key informan, dengan kriteria yaitu pegawai dinas sosial kota malang terdiri dari laki-laki maupun perempuan yang mengurus bidang atau mengetahui tentang masalah anak jalanan, pegawai yang terlibat aktif dalam pelaksanaan program pembinaan anak jalanan.
Adapun subyek penelitiannya yaitu kepala bidang rehabilitasi dan perlindungan jaminan sosial dinas sosial P3AP2KB kota malang serta seluruh kepala seksi yang ada didalamnya. Dengan total jumlah subyek penelitiannya yaitu kurang lebih 5 orang.
29 2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh melalui sumber kedua/data secara tidak langsung melalui laporan-laporan, buku-buku, data-data yang telah dipublikasikan dalam bentuk surat kabar, majalah, literature dokumen-dokumen yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti.
E. Tehnik Pengumpulan Data 1. Observasi
Adalah pengamatan langsung ke lapangan dengan cara memantau dan mencatat data atau fakta sesuai dengan fokus penelitian. Peneliti melakukan observasi dengan mengamati langsung ke lapangan, yaitu kantor dinas sosial kota P3AP2KB Kota Malang, dan camp tempat penampungan anak-anak jalanan.
2. Wawancara
Adalah proses tanya jawab secara langsung yang ditujukan terhadap infoman di lokasi penelitian dengan menggunakan panduan atau pedoman wawancara, sehingga data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut merupakan data pendukung bagi terlaksananya penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan obyek penelitian. Tujuan peneliti menggunakan metode ini untuk
30
memperoleh data yang lebih akurat dan lebih jelas serta menjadi pendukung dari observasi dan wawancara.
F. Tehnik Analisis Data
Analisa data adalah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian. Dalam model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok.
Menurut Miles dan Huberman Dalam Sugiyono (2012), ketiga komponen pokok tersebut antara lain yaitu :
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, dan kompleks. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing/Verification)
31
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Tehnik Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep dari validitas dan kendala menurut versi penelitian kualitatif dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan tehnik pemeriksaan dan pelaksanaan. Tehnik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik triangulasi sumber yaitu pengumpulan data yang lebih dari satu sumber, yang menunjukkan informasi yang sama. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara dan dokumen-dokumen yang ada. Kemudian peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. Menurut Sugiyono (2012), Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.