• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012."

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Fitri Ari Murti

Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran IPS materi koperasi.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini berjumlah 25 siswa pada siklus 1 dan 24 siswa pada siklus 2 dari 26 siswa. Pengumpulan data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2, sedangkan pengumpulan data minat siswa diperoleh dari lembar pengamatan dan lembar kuesioner.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah: (1) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012. (2) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.

(2)

ABSTRACT

IMPROVING SOCIAL STUDY’S LEARNING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW

TYPE AMONG 4TH GRADE STUDENTS OF YOGYAKARTA

CONDONGCATUR KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2011/2012

Fitri Ari Murti

Sanata Dharma University

2013

This research’s aimed to know about improvement of learning interest and achievement with cooperative learning model Jigsaw type among 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/2012 in social study which was taking subject about koperasi (institution of cooperation).

This was a classroom action research. Subjects for this research were 25 students in 1st cycle and 24 students in 2nd cycle from 26 students. Students

learning achievement’s data were collected from evaluations result from 1st and 2nd cycle, while their learning interest’s data were collected from observation and questionnaire papers.

Results from this research were: (1) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning interest of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. (2) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning achievement of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012.

Keywords: cooperative learning model Jigsaw type, social study’s learning

(3)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nama: Fitri Ari Murti NIM : 081134086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nama: Fitri Ari Murti NIM : 081134086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

PERSEMBAHAN

Hasil karya ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati dan menyertai setiap

langkahku.

Kedua orang tuaku, Bapak Murjiman dan Ibu Darmiyati.

Adikku, Filda Murti.

Kekasihku, Fx. Wahyu Sigit Laksana.

(8)

MOTTO

Emas yang terbaik selalu keluar dari dapur api yang terpanas, begitu

pula dengan berkat yang terbaik pasti lahir dari masalah yang terberat.

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok

mempunyai kesusahannya tersendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk

sehari.

(Matius 6:34)

K

A

p

: p

y g

doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan

p

.

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Januari 2013

Penulis

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fitri Ari Murti

Nomor Mahasiswa : 081134086

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 14 Januari 2013 Yang menyatakan

(11)

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS CONDONGCATUR

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Fitri Ari Murti

Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran IPS materi koperasi.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini berjumlah 25 siswa pada siklus 1 dan 24 siswa pada siklus 2 dari 26 siswa. Pengumpulan data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2, sedangkan pengumpulan data minat siswa diperoleh dari lembar pengamatan dan lembar kuesioner.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah: (1) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012. (2) Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.

(12)

ABSTRACT

IMPROVING SOCIAL STUDY’S LEARNING INTEREST AND ACHIEVEMENT WITH COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW

TYPE AMONG 4TH GRADE STUDENTS OF YOGYAKARTA

CONDONGCATUR KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL YEAR 2011/2012

Fitri Ari Murti

Sanata Dharma University

2013

This research’s aimed to know about improvement of learning interest and achievement with cooperative learning model Jigsaw type among 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/2012 in social study which was taking subject about koperasi (institution of cooperation).

This was a classroom action research. Subjects for this research were 25 students in 1st cycle and 24 students in 2nd cycle from 26 students. Students

learning achievement’s data were collected from evaluations result from 1st and 2nd cycle, while their learning interest’s data were collected from observation and questionnaire papers.

Results from this research were: (1) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning interest of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012. (2) Implementation of cooperative learning model Jigsaw type can improve learning achievement of 4th grade students of Condongcatur Kanisius Elementary School year 2011/ 2012.

Keywords: cooperative learning model Jigsaw type, social study’s learning

(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala penyertaan dan berkatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” ini dengan baik.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Drs.Y.B. Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing penyusunan skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

4. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji 1.

5. Theresia Yunia S., S.Pd., M.Hum. selaku Dosen Penguji 2.

6. Kepala Sekolah SD Kanisius Condongcatur yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

(14)

8. Siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur yang telah membantu kegiatan penelitian.

9. Orang tuaku, Bapak Murjiman dan Ibu Darmiati yang telah memberikan dukungan berupa material maupun spiritual.

10.Adikku, Filda Murti yang selalu memberi dukungan dan semangat.

11.Fx. Wahyu Sigit Laksana yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi. 12.Sahabatku: Brigita Krisnilasari Yulianto dan Yohanes Babtista Ibnu Pranowo

yang telah membantu dan menemani peneliti dalam kegiatan perkuliahan maupun penyusunan skripsi

13.Teman-teman kelas A angkatan 2008 yang sudah berjuang bersama untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah.

Peneliti menyadari penyusunan skripsi PTK ini jauh dari sempurna, sehingga peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran agar penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya menjadi lebih baik.

Yogyakarta, 14 Januari 2013

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah... 4

E. Pemecahan Masalah ... 5

(16)

G. Manfaat Penelitian ... 5

H. Batasan Pengertian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Minat ... 8

2. Prestasi Belajar ... 10

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 10

4. Pembelajaran Kooperatif ... 12

5. Model Jigsaw ... 14

B. Penerapan Pembelajaran ... 18

C. Penelitian-penelitian yang Relevan ... 20

D. Kerangka Berfikir ... 22

E. Hipotesis Tindakan ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Setting Penelitian ... 25

C. Rencana Penelitian ... 26

D. Sumber Data ... 35

E. Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 35

F. Analisis Data... 43

G. Indikator Keberhasilan ... 49

H. Jadwal Penelitian ... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Prapenelitian Tindakan Kelas ... 50

B. Hasil Penelitian ... 53

1. Pelaksanaan Siklus 1 ... 53

a. Perencanaan... 53

(17)

c. Pengamatan ... 57

d. Refleksi ... 60

2. Pelaksanaan Siklus 2 ... 62

a. Perencanaan... 62

b. Pelaksanaan Tindakan ... 62

c. Pengamatan ... 66

d. Refleksi ... 69

C. Pembahasan ... 72

1. Peningkatan Minat Belajar Siklus 1 dan 2 ... 72

2. Peningkatan Prestasi Belajar Siklus 1 dan 2 ... 73

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

(18)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 36

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi ... 37

Tabel 3. Lembar Observasi ... 40

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Minat ... 41

Tabel 5. Lembar Kuesioner ... 41

Tabel 6. Reliabilitas Metode Alpha Cronbach ... 44

Tabel 7. Hasil Validasi Soal untuk Siklus 1 ... 44

Tabel 8. Hasil Validasi Soal untuk Siklus 2 ... 45

Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1 ... 47

Tabel 10. Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 2 ... 47

Tabel 11. Indikator Keberhasilan ... 49

Tabel 12. Jadwal Penelitian... 49

Tabel 13. Tabulasi Hasil Lembar Kuesioner Minat Kondisi Awal Siswa Kelas IV ... 51

Tabel 14. Tabulasi Nilai Prestasi Belajar Siswa Tahun 2010/2011 ... 52

Tabel 15. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 53

Tabel 16. Tabulasi Hasil Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 1 ... 57

Tabel 17. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 1 ... 58

(19)

Tabel 19. Kendala dalam Pembelajaran Siklus 1 ... 61

Tabel 20. Tabulasi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus 2 ... 66

Tabel 21. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 2 ... 67

Tabel 22. Tabulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 ... 68

Tabel 23. Perbandingan Penilaian Nontes Siklus 1 dan Siklus 2 ... 70

(20)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. Silabus ... 80

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 83

Lampiran 3. Materi Belajar ... 96

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 106

Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS ... 110

Lampiran 6. Soal Evaluasi Siklus 1 ... 114

Lampiran 7. Soal Evaluasi Siklus 2 ... 117

Lampiran 8. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ... 120

Lampiran 9. Contoh Hasil Soal Evaluasi 1 ... 121

Lampiran 10. Contoh Hasil Soal Evaluasi 2 ... 124

Lampiran 11. Contoh Catatan Siswa ... 127

Lampiran 12. Surat Izin untuk Melakukan Penelitian ... 131

Lampiran 13. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 132

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan pengertian.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, yaitu untuk mengarahkan manusia menjadi manusia yang berkualitas dan mampu bersaing sehingga tidak menjadi manusia yang buta dengan perkembangan zaman. Pengetahuan merupakan bagian dari perkembangan yang membuat manusia terus berpikir untuk berkembang, bahkan rasa ingin tahu yang dimiliki anak sekarang sudah sampai pengetahuan yang mendunia, sehingga perlu diberi batasan pengertian mana yang baik dan yang tidak baik untuk dikonsumsi anak. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu lembaga formal dasar yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional yang mengemban misi untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyelenggarakan pendidikan untuk mengarahkan anak didiknya ke arah yang lebih positif.

(23)

terkecuali mata pelajaran IPS. Pembelajaran itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir logis, kritis, dan kreatif dalam mengenal, menggunakan, dan memecahkan masalah atau menerima informasi yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari (Maryudani, 2010:1). Guru hendaknya harus selalu kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran agar kegiatan belajar menjadi aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, inovatif, gembira, dan berbobot (PAIKEM GEMBROT), serta dapat merangsang aktivitas dan minat siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas pada tanggal 25 Januari 2012 ditemukan pada siswa kelas IV tahun lalu bahwa 6 siswanya tidak tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM yang ditentukan sekolah: 60,00 dan baru dituntaskan 16 siswa dari 22 siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta.

(24)

Masalah ini bila tidak segera diatasi akan mengakibatkan anak kurang menghargai orang lain dan kurang berminat untuk mengikuti mata pelajaran IPS. Berhadapan dengan situasi seperti yang dijelaskan di atas, peneliti mencoba menawarkan sebuah pemecahan masalah demi mengoptimalkan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

Peneliti memilih pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam penelitiannya karena dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Jigsaw

dapat melatih siswa untuk mau bekerjasama dengan teman yang lain, tidak hanya dengan teman kelompoknya saja. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

juga melatih siswa untuk bertanggung jawab atas bagian materi yang diberikan untuk disampaikan pada anggota lain, berani berbicara di depan orang banyak, kejujuran, dan melatih siswa untuk aktif mencari tahu sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan guru, sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa.

(25)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SD Kanisius Condongcatur adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran pengetahuan sosial di kelas masih berjalan monoton. 2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat.

3. Situasi dan kondisi kelas belum mendukung, karena siswa sangat ramai. 4. Prestasi belajar belum diperoleh secara maksimal oleh siswa saat

pembelajaran IPS.

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada peningkatan prestasi dan minat belajar siswa tentang materi koperasi pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012?

(26)

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian pada mata pelajaran IPS khususnya materi mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

F. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.

2. Mengetahui apakah model pembelajaaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012 .

G. Manfaat Penelitian

1. Untuk guru:

(27)

2. Untuk sekolah:

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan memberikan sumbangan bagi perbaikan mutu sekolah.

3. Untuk siswa:

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS khususnya dalam kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Untuk peneliti:

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran saat mengajar.

H. Batasan Pengertian

1. Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.

2. Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

(28)

4. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penerapan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis.

A. Kajian Teori

1. Minat

a. Pengertian Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:744) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Fryer dalam Nurkancana & Sumartana (1983:224) minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Hurlock dalam Dewi (2011:8) mengemukakan minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Kesenangan merupakan minat yang sementara.

(30)

yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut, atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

b. Faktor-faktor yang mendasari timbulnya minat

Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa di dalam kelas menurut Aritonang dalam Puspitasari (2012:14), ”(1) cara mengajar guru, (2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, (4)

fasilitas belajar yang digunakan”. Selain Aritonang, pendapat lain juga

dikemukakan oleh Sardiman dalam Puspitasari (1986:90), minat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1) Faktor dari dalam

Faktor dari dalam yang mendasari timbulnya minat adanya dorongan dari dalam diri siswa dan dorongan ingin tahu.

2) Faktor motif sosial

(31)

3) Faktor emosional

Minat erat kaitannya dengan perasaan dan emosi. Aktifitas dalam suatu kegiatan memunculkan perasaan senang, dan mendorong atau menimbulkan minat di dalamnya.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu (Tirtonegoro dalam Prasetyaningtyas, 2010:25). Penguasaan ilmu pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Alwi dalam Prasetyaningtyas, 2010:25). Prestasi belajar adalah kemampuan seseorang untuk mencapai pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman belajar (Suryobrata dalam Prasetyaningtyas, 2010:25).

3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

(32)

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sedangkan menurut Sumantri dalam Trianto (2010:171) IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan merupakan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan.

Banyak istilah selain ilmu pengetahuan sosial, berikut ini adalah penjabaran dua isilah yang sering dipakai yaitu Ilmu Sosial (Social Science), dan Studi Sosial (Social Studies).

a. Ilmu Sosial (Social Science)

Sanusi dalam Trianto (2010:171) memberikan batasan tentang Ilmu

Sosial adalah sebagai berikut: ”Ilmu sosial terdiri dari disiplin-disiplin

ilmu pengetahuan sosial yang bertahap akademis dan biasanya

dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.”

(33)

ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Studi Sosial (Social Studies)

Sanusi dalam Trianto (2010:175) memberi penjelasan bahwa studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.

4. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sugiyanto (2010:44) terdapat empat model dalam pembelajaran kooperatif yaitu:

a. Model STAD (Student Teams Achievement Division)

Model STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran yang melibatkan 4-5 anggota kelompok secara heterogen dan bekerja sama saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi setiap minggu atau dua minggu untuk mengetahui penguasaan bahan akademik yang telah dipelajari dan akan memperoleh penghargaan apabila siswa secara individu atau secara tim meraih prestasi tinggi. b. Model GI (Group Investigation)

(34)

suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari mengikuti investigasi yang mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.

c. Model Struktural

Model struktural adalah model pembelajaran pembelajaran yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok-kelompok kecil secara kooperatif dan bekerja sama saling ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa memberikan jawaban setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru, bisa juga dengan siswa berkirim soal antar siswa, mencari pasangan yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab pertanyaan tersebut. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ketrampilan sosial.

d. Model Jigsaw

(35)

Savage (1987:217) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok.

Menurut Sugiyanto (2009:37) pembelajaran kooperatif adalah

“pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok

kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar

untuk mencapai tujuan belajar”. Slavin (2008:8) ikut berpendapat bahwa

dalam model pembelajaran kooperatif para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.

5. Model Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengambil pola cara kerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama (Rusman, 2010:217). Lie dalam Rusman (2010:218) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

(36)

terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

a. Karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Menurut Maran (2007:43) karakteristik pembelajaran dengan Model Jigsaw memiliki unsur-unsur dasar dalam pembelajaran Jigsaw

sebagai berikut:

1) Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan.

2) Setiap siswa juga memiliki tanggung jawab pada siswa yang lain dalam kelompoknya, disamping tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi yang diberikan.

3) Siswa haruslah berpandangan bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

4) Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

5) Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan ketrampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6) Siswa akan dimintai pertanggungjawaban secara individual

mengenai materi yang ditangani di dalam kelompoknya.

(37)

1) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

2) Jika memungkinkan, setiap anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.

3) Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.

4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individual.

b. Keunggulan dan Kelemahan Model Jigsaw

1) Keunggulan Model Jigsaw

Menurut Johnson & Johnson dalam Maran (2007: 44) beberapa keunggulan model Jigsaw adalah sebagai berikut

a) Model Jigsaw akan memotivasi belajar siswa dan mengaktifkan siswa dalam mengikuti pelajaran.

b) Model Jigsaw akan membantu siswa lebih cepat mencerna isi dari materi pelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat. c) Model Jigsaw membentuk sikap siswa menjadi bijaksana, menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak mudah menyalahkan orang lain tanpa bukti atau data-data yang lengkap.

(38)

berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah:

a) Meningkatkan hasil belajar b) Meningkatkan daya ingat

c) Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi d) Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu) e) Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen

f) Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah g) Meningkatkan sikap positif terhadap guru

h) Meningkatkan harga diri anak

i) Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif j) Meningkatkan ketrampilan hidup bergotong-royong.

2) Kelemahan Model Jigsaw

Selain keunggulan yang dimiliki, metode Jigsaw juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan metode Jigsaw adalah sebagai berikut:

a) Apabila guru tidak merencanakan dengan baik, dimana setiap anggota kelompok aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok, kerjasama tidak akan berjalan.

(39)

beberapa anggota saja yang benar-benar memecahkan materi pelajaran untuk kelompoknya.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan perencanaan sebagai berikut.

a) Permasalahan-permasalahan yang akan dipecahkan dalam kelompok merupakan tanggung jawab bersama dalam kelompok dan disamping itu juga guru sebaiknya memberikan tugas pada siswa secara individu.

b) Guru merencanakan tugas dengan baik yaitu dengan membuat lembar kegiatan siswa yang disusun untuk memperlancar dan mempermudah siswa memahami materi.

B. Penerapan Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

(40)

Kemudian untuk siklus kedua dilakukan pengundian ulang dengan ketua tetap pada siklus pertama. Guru juga menambahi untuk mengkondusifkan kelasnya, maka semua siswa harus mendapat tugas semua supaya tidak ada siswa yang menganggur bahkan mengganggu teman yang lainnya. Sehingga peneliti memutuskan untuk pembagian kelompok diketuai oleh siswa yang pandai dan semua anggotanya mencatat hasil diskusi dari kelompok sendiri dan kelompok lain.

Penerapan pembelajaran IPS dalam model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw adalah siswa dibagi dalam kelompok kecil 5-6 anak (kelompok asal) dengan memberikan satu gulungan kertas pada masing-masing siswa. Setiap anggota kelompok diberi soal yang berbeda-beda. Anggota kelompok yang mendapat soal yang sama bergabung menjadi satu kelompok dan menjadi kelompok ahli. Materi pada siklus 1 mengenai sendi-sendi koperasi, organisasi, dan arti lambang koperasi.

(41)

lambang koperasi . Nilai dari evaluasi direfleksikan bersama observer dan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada siklus 1.

Pada siklus 2, siswa kembali diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok dan ketuanya masih sama seperti pada siklus 1. Kegiatan belajarnya juga sama seperti pada siklus 1 namun dengan materi dan anggota kelompok yang berbeda. Materi yang disampaikan peneliti adalah modal, usaha dan macam-macam koperasi. Evaluasi siklus 2 dilaksanakan pada pertemuan ke-4. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara individu sebanyak 15 soal pilihan ganda untuk mengecek pemahaman siswa tentang materi tersebut. Nilai dari evaluasi direfleksikan bersama observer dan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada siklus 2 dan perbedaan dengan hasil evaluasi siklus 1.

C. Penelitian-penelitian yang Relevan

Maran (2007) meneliti tentang efektivitas model Jigsaw dalam peningkatan pemahaman siswa pada konsep gerak di kelas XI IPA SMAK Frateran Podor Larantuka. Berdasarkan Uji T nilai Pre-Test, Tobs -0,289

(42)

Rusianto (2010) meneliti tentang upaya peningkatan minat dan prestasi belajar matematika pada materi logika, melalui pembelajaran kooperatif tipe

student teams achievement division (STAD) dikalangan siswa kelas X elektro SMK Marsudi Luhur II Yogyakarta. Peningkatan minat siswa pada siklus satu 67,28% menjadi 68,52% pada siklus kedua. Penguasaan siswa tehadap materi pembelajaran menunjukkan peningkatan sebesar 3,7. Pada siklus 1, diperoleh rata-rata hasil evaluasi kelompok dn evaluasi pribadi sebesa 87,91 sedangkan pada silus 2 diperoleh 91,61. Kesimpulannya bahwa dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika siswa. Susanto (2010) meneliti tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dalam mata peajaran IPS siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan naiknya nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 53,69 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69,37 dengan prosentase ketuntasan sebesar 62,5%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,25 dengan prosentase ketuntasan sebesar 81,25%. Kesimpulannya adalah pembelajaran dengan menggunakan model

Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan semester genap tahun pelajaran 2009/2010 dalam mata pelajaran IPS.

(43)

pelajaran IPS siswa kelas V SDN Tidar Magelang. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 58,89 meningkat pada akhir siklus pertama yaitu 64,42 dan pada akhir siklus kedua mencapai 75,38. Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Tidar 7 Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam mata pelajaran IPS.

Hasil penelitian-penelitian di atas mengemukakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa, dan bentuk pembelajaran kooperatif dapat juga meningkatkan minat belajar siswa. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw guna memperkaya hasil penelitian mengenai penerapannya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa sekolah dasar.

D. Kerangka Berpikir

(44)

aktivitas di luar pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa.

Penggunaan pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas perlu dilakukan inovasi dan perbaikan untuk menstimulus minat dan sikap belajar siswa, sehingga prestasi belajar IPS siswa bisa sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharap dapat mengaktifkan siswa. Jika model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang melibatkan setiap siswa dalam pembelajaran diterapkan, minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur pada mata pelajaran IPS semester genap tahun ajaran 2011/2012 diharapkan akan meningkat.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan 2 hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat pada siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur tahun pelajaran 2011/2012.

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, sumber tindakan, teknik pengumpulan dan alat pengumpulan data, analisis data, indikator keberhasilan, jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kasbolah (2011:11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang ada di kelas. Penelitian tindakan ini juga termasuk penelitian deskriptif sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

(46)
[image:46.595.71.523.109.673.2]

Gambar 1. Skema Model Penelitian

(adaptasi dari Arikunto dalam Nugroho, 2011: 24)

Penelitian ini dilakukan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 1-2 jam pelajaran dengan rentang waktu tiap jam pelajaran adalah 40 menit.

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: subjek penelitian, objek penelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian sebagai berikut:

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur yang terdiri dari 26 siswa dengan komposisi 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

SIKLUS I

SIKLUS II

4. Refleksi 2. PelaksanaanTindakan

3. Observasi

7. Observasi 8. Refleksi

5. Perencanaan

6. PelaksanaanTindakan 1. Perencanaan

(47)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah minat dan prestasi belajar siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur terhadap mata pelajaran IPS tentang mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

3. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan akan dilaksanakan di SD Kanisius Condongcatur, Jalan Tambakboyo, Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru 2012/2013, yaitu bulan April hingga Juni 2012. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus dari proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

C. Rencana Penelitian

Peneliti merencanakan dua siklus dalam penelitian ini dan satu siklus terdiri dari dua pertemuan dengan lama tatap muka 1-2 jam pelajaran dengan durasi waktu 40 menit tiap jam pelajaran. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian antara lain:

1. Persiapan

Pada tahap prapenelitian, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: a. Peneliti meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas untuk

(48)

b. Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas IV dan siswa kelas V.

c. Meminta surat izin penelitian dari sekertariat prodi PGSD.

d. Observasi lanjutan berupa kuesioner minat terhadap mata pelajaran IPS di kelas V.

e. Mengidentifikasi masalah dan menetukan alternatif pemecahan masalah.

f. Mengkaji Standar Kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan materi pokok yaitu mengenai koperasi.

g. Membuat kisi-kisi soal dan penilaian.

h. Menyusun lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal evaluasi. i. Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa soal sebanyak 60

soal pilihan ganda di SD Kanisius Ganjuran dan SD Kanisius Minggir.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus a. Siklus 1

1) Perencanaan

(49)

2) Pelaksanaan Pertemuan 1

Pada pertemuan 1, rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti meliputi:

Kegiatan awal:

 Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

 Salam pembuka.

 Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).

 Apersepsi:

− Apakah kalian sudah pernah berbelanja di koperasi?

− Apa saja barang yang disediakan di koperasi?

 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti: Eksplorasi

 Siswa diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok.

 Kelompok dibagikan satu bendel bagan koperasi.

Elaborasi

 Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk membuat bagan

koperasi. Konfirmasi

 Siswa dan guru membahas bersama hasil bagan koperasi yang

(50)

 Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

 Refleksi:

− Apakah saya sudah mampu menyusun bagan koperasi?

− Apakah saya sudah mampu menunjukkan rasa percaya diri

saat mengerjakan tugas?

− Apakah saya sudah mampu membantu teman saya yang

sedang mengalami kesulitan?

 Tindak lanjut: siswa diberi PR.

 Salam penutup.

Pertemuan 2

Kegiatan awal

 Salam pembuka.

 Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).

 Apersepsi:

− Apakah di sekolahmu memiliki koperasi?

 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti Eksplorasi

 Siswa dan guru bertanya jawab tentang bagian-bagian dari

bagan yang mereka susun.

 Setiap anggota kelompok diberi bahan diskusi yang

(51)

dengan anggota kelompok lain yang mendapat bahan diskusi yang sama (kelompok ahli).

Elaborasi

 Kelompok ahli mendiskusikan soal yang diberikan peneliti.

 Setelah berdiskusi, masing-masing anggota kelompok kembali

ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli.

 Seluruh siswa menulis hasil diskusi dan pemaparan dari tiap

kelompok ahli di buku catatan masing-masing siswa. Konfirmasi

 Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang

belum dipahami hari ini. Evaluasi

 Siswa diberi soal evaluasi.

Kegiatan akhir

 Siswa dan guru membahas bersama-sama hasil diskusi.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang

pelajaran hari ini.

 Refleksi.

 Salam penutup.

3) Pengamatan

(52)

4) Refleksi

 Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran (kendala,

kekurangan, dan temuan-temuan lain selama proses pembelajaran)

 Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

b. Siklus 2

1) Perencanaan

Sebelum penelitian dilaksanakan, persiapan yang harus dilakukan adalah menyusun silabus, RPP, LKS, lembar observasi, lembar kuesioner, soal evaluasi, dan alat peraga yang akan digunakan.

2) Pelaksanaan Pertemuan 3

Pada pertemuan 3, rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti meliputi:

Kegiatan awal:

 Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

 Salam pembuka.

 Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).

 Apersepsi:

− Siapa yang tahu modal koperasi berasal dari mana?

(53)

Kegiatan inti: Eksplorasi

 Siswa diberi satu gulungan kertas yang berisi nomor kelompok.

 Siswa dibagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan urutan

nomor yang diterima.

 Setiap anggota kelompok diberi bahan diskusi yang

berbeda-beda, kemudian masing-masing anggota kelompok berkumpul dengan anggota kelompok lain yang mendapat bahan diskusi yang sama (kelompok ahli).

Elaborasi

 Kelompok ahli mendiskusikan soal yang diberikan peneliti.

 Setelah berdiskusi, masing-masing anggota kelompok kembali

ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli.

 Seluruh siswa menulis hasil diskusi dan pemaparan dari tiap

kelompok ahli di buku catatan masing-masing siswa. Konfirmasi

 Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi hari ini

yang belum dimengerti. Kegiatan akhir

 Siswa dan guru membahas bersama hasil diskusi.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama tentang

(54)

 Refleksi.

 Tindak lanjut: siswa diberi PR untuk mempelajari kembali

materi hari ini.

 Salam penutup.

Pertemuan 4

Kegiatan awal

 Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti pelajaran.

 Salam pembuka.

 Doa dan pengecekan kehadiran (presensi siswa).

 Mengulas pembelajaran pertemuan lalu.

Kegiataninti Eksplorasi

 Siswa kembali ke dalam kelompok seperti pertemuan lalu.

 Siswa dibagikan tugas minggu lalu.

Elaborasi

 Siswa melanjutkan mengerjakan tugas minggu lalu.

Konfirmasi

 Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum

dipahami hari ini. Evaluasi

(55)

Kegiatan akhir

 Siswa dan guru membahas bersama-sama hasil diskusi.

 Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

 Refleksi.

 Salam penutup.

3) Pengamatan

 Mengamati kegiatan pembelajaran.

 Mengamati perkembangan minat dan pola belajar siswa.

4) Refleksi

 Mencatat dan mengevaluasi proses pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw (kendala, kekurangan, dan temuan-temuan yang lain selama kegiatan pembelajaran).

 Membicarakan permasalahan yang ditemui dengan guru kelas.

 Menganalisis hasil pembelajaran, melihat ketercapaian

(56)

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian terdiri dari guru, siswa, dan teman sejawat. 1. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang minat dan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan kuesioner dan tes evaluasi tiap siklus.

2. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, hasil belajar, dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

3. Teman sejawat dan kolaborator

Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara menyeluruh, baik dari sisi siswa maupun dari sisi guru.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik

Teknik pengumpulan data dalam penelitaian ini adalah tes, observasi, dan kuesioner .

(57)
[image:57.595.72.519.80.754.2]

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Hasil Belajar

Standar Kompetensi:

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

Kompetensi Dasar:

2.2Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Siklus Indikator

Pilihan Ganda

Jumlah soal pilihan ganda Siklus 1 1. Menjelaskan pengertian koperasi

1,2,6 3

2. Menyebutkan arti dari lambang koperasi

3,4,5 3

3. Menjelaskan

prinsip koperasi 7 1

4. Ciri-ciri koperasi 8 1

5. Manfaat dan tujuan

koperasi 9 1

6. Menjelaskan perangkat

organisasi koperasi

10,12, 15 3

7. Menyebutkan hak dan kewajiban anggota koperasi

11 1

8. Menyebutkan tugas dan wewenang perangkat

organisasi koperasi

13,14 2

Siklus 2

9. Menjelaskan perangkat

organisasi koperasi

1,5,14 3

10.Menyebutkan macam-macam koperasi

4,6,11, 13,15 5 11.Perangkat

(58)
[image:58.595.70.521.110.745.2]

b. Observasi: digunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) dan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Minat Belajar

Indikator Pedoman Skor

1. Keterlibatan dalam mengikuti kegiatan berdiskusi dengan kelompok ahli

Ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru secara berkelompok dengan menyumbangkan ide-ide serta mampu memecahkan masalah tanpa diminta oleh guru.

5

Ikut berpartisipasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru secara berkelompok dengan menyumbangkan ide-ide serta mampu memecahkan masalah

4

Mau mengerjakan tugas secara berdiskusi dalam kelompok mengenai tugas yang diberikan oleh guru.

3

Mau mengerjakan tugas, tanpa berdiskusi dengan kelompok

2

Hanya diam dalam 1

sekolah

12.Menjelaskan tujuan dan manfaat

didirikan koperasi sekolah.

8 1

13.Menjelaskan modal dan usaha

menigkatkan usaha koperasi

(59)

kelompok dan

mendengarkan hasil diskusi teman lainnya. 2. Kesesuaian kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok asal Kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi secara jelas, lengkap, serius dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal.

5

Kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi secara lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku, kepada kelompok asal.

4

Kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi secara jelas, namun

informasi yang diberikan tidak lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal

3

Kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi tidak lengkap, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal, namun menjelaskannya terbata-bata sehinga

informasi kurang ditangkap dengan baik oleh kelompok asal.

2

Kelompok ahli

menyampaikan hasil diskusi tidak lengkap, tidak jelas, dan dengan menggunakan bahasa yang baku kepada kelompok asal. 1 3. Menghargai kelompok ahli yang sedang menyampaikan hasil diskusi ke

Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat hasil diskusi dengan antusias tanpa diminta oleh guru.

(60)

kelompok asal Mendengarkan dan

mencatat hasil diskusi tanpa diminta oleh guru.

4

Mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat hasil diskusi bila dipaksa teman.

3

Mendengarkan saja dan tidak menulis hasil diskusi teman.

2 Tidak memperhatikan sama

sekali hasil diskusi teman, tetapi mengganggu teman lainnya. 1 4. Mempresentasikan hasil diskusi masing-masing kelompok Kesiapan, kejelasan,

ketepatan dan kelengkapan dalam menjelaskan hasil diskusi.

5

Kesiapan, kejelasan, ketepatan, namun kurang lengkap dalam

menjelaskan hasil diskusi.

4

Kesiapan, kejelasan, namun kurang tepat dalam menjelaskan hasil diskusi.

3 Siap namun kurang jelas,

kurang tepat, dan kurang lengkap dalam menjelaskan hasil diskusi.

2

Tidak jelas sama sekali dan jawabannya salah dalam menjelaskan hasil diskusi.

(61)
[image:61.595.69.527.137.668.2]

Tabel 3. Lembar Observasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw KLP dan Nama Siswa Indikator 1. Keterlibatan dalam mengikuti kegiatan berdiskusi dengan kelompok ahli 2. Kesesuaian kelompok ahli menyampaik an hasil diskusi kepada kelompok asal 3. Menghargai kelompok ahli yang sedang menyampaik an hasil diskusi ke kelompok asal 4. Mempresenta sikan hasil diskusi masing-masing kelompok

(62)

c. Kuesioner: untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat terhadap pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe

[image:62.595.70.520.148.758.2]

Jigsaw.

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Minat

Variabel Indikator No Soal

Minat belajar IPS Kelas IV

-Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru. 1, 2, 3 -Keterlibatan diskusi

4, 5, 6 -Sikap terhadap teman dalam

diskusi. 7, 8

-Pengerjaan tugas/PR

9, 10

Tabel 5. Lembar Kuesioner Minat

No Pernyataan Selalu Sering Kadang-kadang

Tidak pernah 1. Apakah aku selalu

memperhatikan penjelasan guru? 2. Apakah aku selalu

bertanya bila mengalami kesusahan dalam mengerjakan tugas dari guru?

3. Apakah aku selalu menuruti perintah guru?

4. Apakah aku mau mengikuti diskusi kelompok

tersebut?

(63)

Keterangan

Skor Keterangan 4 Selalu

3 Sering

2 Kadang-kadang 1 Tidak pernah

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi tes, observasi, dan kuesioner sebagai berikut:

a. Tes: menggunakan instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. b. Observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat

partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar IPS. bekerja sama

dengan kelompok? 6. Apakah aku selalu

mengikuti diskusi kelompok?

7. Apakah aku selalu memperhatikan teman lain yang sedang

berpendapat? 8. Apakah aku mau

mendengarkan pendapat orang lain?

9. Apakah aku selalu mengerjakan tugas di rumah?

(64)

c. Kuesioner: untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat terhadap pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

F. Analisis Data

1. Prestasi Belajar

Peningkatan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur dengan teknik tes pilihan ganda sebanyak 15 soal tiap siklus. Setiap jawaban benar bernilai 1 (satu), akumulasi nilai evaluasi sebagai berikut:

Total nilai= jumlah jawaban benar x 2 3

Soal evaluasi dipersiapkan dengan tes validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas merupakan penilaian untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah SPSS 16.0.

[image:64.595.67.521.164.682.2]
(65)

Tabel 6. Reliabilitas Metode AlphaCronbach

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00-0,20 Kurang Reliabel

0,21-0,40 Agak Reliabel

0,41-0,60 Cukup Reliabel

0,61-0,80 Reliabel

0,81-1,00 Sangat Reliabel

[image:65.595.72.512.136.752.2]

Uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi siklus 1 dilaksanakan di kelas V SD Kanisius Ganjuran sebanyak 30 soal pilihan ganda dan uji validitas dan reliabilitas soal evaluasi dilaksanakan di SD Kanisius Minggir pada bulan Januari 2012 sebanyak 30 soal pilihan ganda. Penilaian validitas untuk masing-masing SD berbeda. Butir soal dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel. Nilai validitas soal yang diujikan di SD Kanisius Ganjuran dari 36 siswa sebesar 0.329 dan nilai validitas soal yang diujikan di SD Kanisius Minggir dari 28 siswa sebesar 0.374.

Tabel 7. Hasil validasi soal untuk siklus 1

No. item

Total

Keterangan r hitung r tabel N

1 .329* 0.329 36 Valid

2 .331* 0.329 36 Valid

3 .329* 0.329 36 Valid

4 .528** 0.329 36 Valid

5 .351* 0.329 36 Valid

6 .341* 0.329 36 Valid

(66)

8 .085 0.329 36 Tidak Valid

9 .057 0.329 36 Tidak Valid

10 .351* 0.329 36 Valid

11 .528** 0.329 36 Valid

12 .508** 0.329 36 Valid

13 .191 0.329 36 Tidak Valid

14 .351* 0.329 36 Valid

15 .225 0.329 36 Tidak Valid

16 .513** 0.329 36 Valid

17 .528** 0.329 36 Valid

18 -.027 0.329 36 Tidak Valid

19 .229 0.329 36 Tidak Valid

20 .534** 0.329 36 Valid

21 .528** 0.329 36 Valid

22 .391** 0.329 36 Valid

23 -.062 0.329 36 Tidak Valid

24 .437** 0.329 36 Valid

25 .610** 0.329 36 Valid

26 .606** 0.329 36 Valid

27 .360* 0.329 36 Valid

28 .225 0.329 36 Tidak Valid

29 .409** 0.329 36 Valid

30 .329* 0.329 36 Valid

* correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed) ** correlation is significant at the 0,01 (1-tailed)

[image:66.595.70.516.99.750.2]

Dalam SPSS 16.0 hasil perhitungan validitas soal ditandai dengan tanda bintang (*). Dari tabel perhitungan di atas diketahui terdapat 22 soal valid.

Tabel 8. Hasil validasi soal untuk siklus 2

No. item

Total

Keterangan r hitung r tabel N

1 .443** 0.374 28 Valid

2 .377* 0.374 28 Valid

3 .167 0.374 28 Tidak Valid

(67)

5 .402* 0.374 28 Valid

6 .469** 0.374 28 Valid

7 .400* 0.374 28 Valid

8 .033 0.374 28 Tidak Valid

9 .227 0.374 28 Tidak Valid

10 .218 0.374 28 Tidak Valid

11 .377* 0.374 28 Valid

12 .403* 0.374 28 Valid

13 .484** 0.374 28 Valid

14 -.055 0.374 28 Tidak Valid

15 .379* 0.374 28 Valid

16 .161 0.374 28 Tidak Valid

17 .377* 0.374 28 Valid

18 .155 0.374 28 Tidak Valid

19 -.040 0.374 28 Tidak Valid

20 .a 0.374 28 Tidak Valid

21 .032 0.374 28 Tidak Valid

22 .305 0.374 28 Tidak Valid

23 .079 0.374 28 Tidak Valid

24 .050 0.374 28 Tidak Valid

25 .092 0.374 28 Tidak Valid

26 .667** 0.374 28 Valid

27 -.049 0.374 28 Tidak Valid

28 .248 0.374 28 Tidak Valid

29 -.130 0.374 28 Tidak Valid

30 .501** 0.374 28 Valid

* correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed) ** correlation is significant at the 0,01 (1-tailed)

a. Can not be computed because at least one of the variables is constant

(68)

Tabel 9. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.810 22

[image:68.595.73.519.165.655.2]

Berdasarkan data di atas, soal evaluasi yang diujikan termasuk dalam kategori sangat reliabel.

Tabel 10. Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.750 12

Berdasarkan data di atas, soal evaluasi yang diujikan termasuk dalam kategori reliabel.

2. Minat

(69)

dilakukan oleh 3 orang pengamat yaitu peneliti, guru, dan rekan pengamat. Hasil dari pengamatan akan digabungkan satu sama lain untuk menentukan nilai rata-rata minat tiap siswa dari tiap siklus. Akumulasi nilai sebagai berikut:

Nilai: �� � +� � � + � � � ���

6

Rentang skor:

Nilai Keterangan

0-2,50 Sangat rendah (Sr) 2,51-4,50 Rendah (R)

4,51-6,50 Cukup (C) 6,51-8,50 Tinggi (T)

8,51-10 Sangat tinggi (St)

Kuesioner dibagikan dan diisi oleh siswa pada waktu siswa selesai melakukan kegiatan evaluasi. Siswa diminta untuk memberikan tanda cek pada lembar yang disediakan guru. Kuesioner menggunakan skala grafis berkaitan dengan pengalaman siswa selama mengikuti kegiatan belajar. Akumulasi nilai sebagai berikut:

Nilai= jumlah jawaban 4

Rentang skor:

Nilai Keterangan

0-2,50 Sangat rendah (Sr) 2,51-4,50 Rendah (R)

4,51-6,50 Cukup (C) 6,51-8,50 Tinggi (T)

(70)

G. Indikator Keberhasilan

[image:70.595.69.523.189.722.2]

Indikator keberhasilan yang digunakan pada PTK ini adalah pencapaian rata-rata ulangan kelas di akhir siklus.

Tabel 11. Indikator keberhasilan

No. Variabel Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 1. Minat Tinggi 5 anak 17 anak 20 anak 2. Prestasi belajar

- Nilai rata-rata - Jumlah siswa yang

mencapai KKM (60)

65 59,1%

70 65%

73 70%

H. Jadwal Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan pada tahun 2012 dengan pemetaan sebagai berikut:

Tabel 12. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 1 Persiapan

2 Penelitian 3 Penyusunan

Laporan 4 Ujian

(71)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai pra penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.

A. Pra Tindakan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara kepada wali kelas IV dan siswa kelas V. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2012. Guru mengatakan bahwa pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya pada mata pelajaran IPS tentang koperasi, kesulitan siswa saat itu adalah sebagian besar siswanya melakukan aktivitas sendiri di luar pelajaran yang terkait, konsentrasi untuk mengikuti pelajaran kurang, sehingga siswa kurang memahami materi yang diajarkan.

Menurut siswa pada kegiatan wawancara terpisah mengatakan bahwa guru menghabiskan sebagian besar kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah, banyak mencatat, banyak menghafal dan interaksi guru dengan siswa kurang sehingga siswa merasa bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran. Siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru hanya 5 siswa dari 22 siswa.

(72)
[image:72.595.70.521.264.751.2]

dilakukan pada tanggal 26 Januari 2012. Lembar kuesioner tersebut bertujuan untuk melihat minat belajar siswa, sedangkan untuk kondisi awal prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan nilai ulangan tahun lalu dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama dari data yang dimiliki guru sebelumnya. Berikut ini data lembar kuesioner minat dan prestasi belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw:

Tabel 13. Tabulasi hasil lembar kuesioner minat kondisi awal siswa kelas IV

Nama Minat Keterangan

J 4 Kurang berminat

O 3.75 Kurang berminat

L 9.5 Berminat

S 3.5 Kurang berminat

A 4.5 Kurang berminat

A 4.25 Kurang berminat

H 4.25 Kurang berminat

L 4 Kurang berminat

R 2.5 Kurang berminat

B 3 Kurang berminat

T 7.5 Berminat

N 3.75 Kurang berminat

M 3.75 Kurang berminat

N 7.75 Berminat

J 3.75 Kurang berminat

A 3.5 Kurang berminat

D 7.5 Berminat

B 7.5 Berminat

R 3.25 Kurang berminat

E 3 Kurang berminat

A 3.75 Kurang berminat

P 4.5 Kurang berminat

L 4.25 Kurang berminat

N 4 Kurang berminat

K 4 Kurang berminat

Rata-rata 4.6 Jumlah siswa yang tidak

(73)
[image:73.595.69.523.140.580.2]

Tabel 14. Tabulasi nilai prestasi belajar siswa tahun 2010/2011 Nama KKM Nilai Keterangan

R 60 68 Tuntas

L 60 72 Tuntas

V 60 80 Tuntas

I 60 70 Tuntas

R 60 68 Tuntas

A 60 60 Tuntas

C 60 46 Tidak Tuntas

F 60 58 Tidak Tuntas

M 60 22 Tidak Tuntas

N 60 54 Tidak Tuntas

Y 60 86 Tuntas

J 60 62 Tuntas

A 60 76 Tuntas

A 60 78 Tuntas

E 60 82 Tuntas

V 60 86 Tuntas

A 60 48 Tidak Tuntas

J 60 62 Tuntas

A 60 58 Tidak Tuntas

H 60 64 Tuntas

K 60 66 Tuntas

Rata-rata 65 Jumlah siswa tidak tuntas

KKM 6 siswa

(74)

B. Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakaan dengan 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 terdapat 2 pertemuan dan siklus 2 terdapat 2 pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD Kanisius Condongcatur sebanyak 26 siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS dengan Model

[image:74.595.67.519.190.738.2]

Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Kanisius Condongcatur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dilaksanakan selama dua minggu. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dicermati sebagai berikut :

Tabel 15. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan Hari/ tanggal

I 1 Selasa, 10 April 2012

2 Kamis, 12 April 2012

II 3 Selasa, 17 April 2012

4 Jumat, 20 April 2012

1. Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

(75)

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

1) Pertemuan 1

Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 10 April 2012 dengan berpedoman pada RPP dan media yang sudah disiapkan peneliti. Pada pertemuan 1 terdapat 1 siswa tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Jadi, jumlah siswa yang masuk hanya 25 siswa. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 1 adalah menyusun bagan koperasi tentang koperasi.

Kegiatan awal yang dilakukan adalah apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai koperasi.

Peneliti memberikan pertanyaan “Apakah kalian sudah pernah

berbelanja di koperasi?”, “Apa saja barang-barang yang disediakan

di koperasi?”. Setelah itu peneliti mengkaitkan apersepsi dengan

materi yang akan dipelajari siswa saat ini.

(76)

dari bagan koperasi tersebut sebagai acuan untuk materi yang akan dipelajari bersama peneliti.

Kondisi kelas yang sangat ramai dan siswanya yang sangat susah diatur membuat kegiatan pembelajaran berlangsung lama, sehingga tugas yang peneliti berikan ada sebagian kelompok yang belum selesai mengerjakan dan terpaksa untuk PR. Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai kegiatan yang baru saja mereka lakukan dan mengisi lembar refleksi. Siswa diberi

Gambar

Tabel 21. Tabulasi Hasil Kuesioner Minat Siklus 2 ........................................................
Gambar 1. Skema Model Penelitian
Tabel 1. Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Hasil Belajar
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi Minat Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji evaluasi sifat alir menyatakan bahwa semua formula memnuhi syarat sifat alir yaitu untuk formula 1 sebesar 1,635g/s lalu formula 2 sebesar 1,9g/s dan untuk formula 3

itu sebelum mendirikan bangunan harus ada kejelasan status tanah yang bersangkutan. Artinya, pemilik bangunan tersebut harus memiliki surat-surat yang bersangkutan dengan

Ayat tersebut menjelaskan bahwa qadzaf (menuduh) perempuan yang baik baik melakukan perbuatan zina adalah merupakan salah satu perbuatan yang masuk dalam kategori tindak

1) Persyaratan yang tidak bertentangan dengan tujuan akad. Misalnya: seseorang mahasiswa membeli sebuah laptop dan mensyaratkan kepada penjual agar menanggung segala cacat

Novel-novel komponen sastera dalarn bahasa Melayu ialah novel yang digunakan untuk dijadikan bacaan wajib untuk pelajar-pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 5 dilaksanakan

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan laporan tugas akhir ini yang berjudul “ Rancang

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dari Puji Riyanti (2010) yang menyatakan bahwa adanya jarak sosial yang lebih banyak dipengaruhi oleh etnisitas

1) Pembelian buku secara langsung yang dilakukan oleh perpusakaan baik langsung ke penerbit, maupun toko buku dan juga pemesanan buku kepada penerbit maupun toko buku.