• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERIAL ( 14 Files )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MATERIAL ( 14 Files )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Komparasi Analisis Ukuran Kristal Partikel Nano Magnetit Berbasis

Data Difraksi Sinar-X dengan Beragam Metode

NURULHIDAYAT*), SUNARYONO,AHMADTAUFIQ

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang E-mail : [email protected]

*)PENULISKORESPONDEN TEL: 0341-552125

ABSTRAK: Makalah ini memaparkan beberapa teknik analisis penentuan ukuran kristal dari data XRD partikel nano magnetit (Fe3O4) hasil sintesis dengan metode kopresipitasi. Komparasi ini dilakukan karena karakterisasi dan analisis (terutama ukuran) nanomaterial merupakan tahapan krusial dalam riset material maju dan nanoteknologi. Teknik analaisis diawali dengan analisis single line pada pola pelebaran puncak difraksi menggunakan persamaan Scherrer berdasarkan nilai lebar setengah puncak setengah maksimum (FWHM-full width at half maximum). Berikutnya dilanjutkan dengan analisis full parrternmenggunakan metode Rietveld yang dilengkapi dengan koreksi pelebaran komponen puncak Lorentzian XRD material standard. Terakhir, analisis distribusi ukuran kristal partikel nano magnetit juga diberikan. Hasil-hasil analisis ukuran kristal tersebut kemudian dibandingkan dengan data HR-TEM (high resolution transmission electron microscopy) dan SANS (small angle neutron scattering).

Kata Kunci: ukuran kristal, XRD, partikel nano magnetit.

PENDAHULUAN

Perkembangan sains dan teknologi nano, khususnya yang berbasis partikel nano Fe3O4, telah memasuki babak yang sangat progresif. Realita ini paling tidak dibuktikan

oleh fantastisnya angka hasil pencarian konten yang berhubungan dengan topik ini di mesin pencari (search engine) paling popular di dunia, Google (www.google.com). Bahkan jika hasil pencarian secara spesifik dilakukan di pengelola jurnal internasional bereputasi dan berfaktor dampak, misalnya Elsevier, melalui platform Sciencedirect (www.sciencedirect.com) seperti diberikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pencarian Konten yang Berhubungan dengan Sains dan Teknologi Nano (Fe3O4) melalui A (www.google.com) dan B (www.sciencedirect.com) Per Agustus 2016

Kata Kunci Hasil Pencarian Fe3O4Nanoparticles 270.000 16.011

Partikel nano Fe3O4 merupakan salah satu material primadona yang menarik

(2)

kristal dari data pelebaran puncak difraksi (Scherrer, 1918). Penting untuk diperhatikan bahwa pelebaran puncak difraksi tidak hanya dipengarungi oleh ukuran kristal, tetapi juga oleh regangan kisi dan faktor instrumen (Mishra dkk, 2015). Oleh karena itu, beberapa peneliti melakukan modifikasi pada persamaan Scherrer dengan memperhatikan koreksi alat (Monshi dkk, 2012). Lebih jauh, Pratapa dkk (2010) menekankan bahwa penentuan ukuran kristal berdasarkan data difraksi ada pada dekonvolusi profil spesimen dan profil terukur.

Dalam makalah ini, asesmen ukuran kristal berbasis data XRD dilakukan dengan beragam cara sehingga diperoleh guidline cara mana yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran kristal, secara spesifik untuk partikel nano Fe3O4.

METODE PENELITIAN

Metode kopresipitasi digunakan untuk mensistesis partikel nano Fe3O4 dengan

material dasar pasir besi dari Tulungagung. Pasir besi yang telah dipisahkan dengan separator magnetik kemudian dilarutkan ke dalam HCl (PA, Sigma Aldrich) menggunakan pengaduk magnetik dan ditetesi NH4OH (PA, Sigma Aldrich) secara

perlahan-lahan sampai terbentuk presipitat Fe3O4. Selanjutnya, presipitat Fe3O4dicuci

denganDI-waterhingga tercapai pH normal dan dikeringkan.

Data difraksi sinar-X diperoleh melalui pengujian sampel menggunakan difraktometer sinar-X Bragg-Brentano dengan radiasi Cu-K 1,54060 Å yang dihasilkan oleh sumber tegangan 40 kV dan sumber arus 30 mA. Sudut pengukuran 2θ dimulai dari 20-70menggunakanautomatic divergence slit.

Analisis data XRD dimulai dengan indentifikasi fasa dengan perangkat lunakX Pert High Score Plus berbasis data PDF2. Analisis ukuran kristal dilakukan dengan pendekatan klasik melalui penerapan persamaan Scherrer (Pers. (1)), dengan menggunakan data pelebaran puncak setengah maksimum (FWHM). Selanjutnya, ukuran kristal juga dianalisis dengan menggunakan metode Rietveld (Rietveld, 1969) melalui program Rietica (Hunter, 1998) dan MAUD (Lutteroti, 2016). Metode Rietveld dengan Rietica dan MAUD dipilih karena dengan analisis ini koreksi alat dimungkinkan untuk dilakukan untuk asesmen data ukuran kristal.

(1)

dengan D ukuran kristal (nm), λ adalah panjang gelombang sinar-X (nm), k adalah konstanta yang berhubungan dengan bentuk kristalin (umumnya diambil nilai 0,9), β

adalah FWHM, sementara θadalah sudut difraksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Fasa denganX Pert High Score Plus

Hasil identifikasi fasa dengan menggunakan teknik search-match menunjukkan dengan sangat jelas bahwa sampel Fe3O4 hasil sintesis dengan metode kopresipitasi

bersesuaian dengan pola XRD magnetit Fe3O4dengan kode referensi (PDF) 01-088-0315.

Tidak ada satu pun puncak difraksi yang tidak teridentifikasi sebagai Fe3O4. Dengan

kata lain, sampel yang dihasilkan adalah Fe3O4 berfasa tunggal; tanpa adanya

(3)

Position [°2Theta]

Gambar 1. Plot identifikasi puncak difraksi sampel Fe3O4 dengan X pert High Score Plus.

Analisis Ukuran Kristal: Persamaan Scherrer

Nilai ukuran kristal yang diperoleh dari persamaan Scherrer ditampilkan dalam Tabel 1. Nilai 2θ dan FWHM dalam Tabel 1 diperoleh dari luaran analisis identifikasi fasa menggunakan X Pert High Score Plus. Dari Tabel 1 nampak dengan jelas bahwa nilai FWHM untuk setiap puncak difraksi tidak seragam. Ketakseragaman nilai FWHM ini berimplikasi pada nilai ukuran kristal yang juga bervariasi. Puncak difraksi yang menghasilkan ukuran kristal sekitar 13 nm adalah puncak difraksi pada bidang hkl (022) dan (044); (h, k = l). Ukuran kristal sekitar 20 nm dihasilkan dari puncak difraksi pada bidanghkl(113), (004), (224), dan (115); (h=k,l). Semenatar itu, bidang (133) memberikan ukuran kristal yang sangat besar, 96 nm. Hal ini dikarenakan relative rendahnya intensitas difraksi pada sudut 47,22sehingga nilai ukuran kristal menjadi bias.

Tabel 1. Ukuran Kristal; Persamaan Scherrer

Banyak artikel jurnal ilmiah yang melaporkan ukuran kristal berbasi Persamaan Scherrer ini dengan mengambil puncak tertinggi saja. Untuk data XRD Fe3O4,

umumnya yang diambil adalah puncak (113) pada sudut difraksi 35,66. Dengan demikian, ukuran kristal yang diperoleh adalah 21,20 nm.

Ukuran kristal yang diperoleh dari persamaan Scherrer terkoreksi dari luaran analisis Rietveld diberikan secara lengkap dalam Tabel 2. Dibandingkan dengan Tabel 1, Tabel 2 memberikan informasi yang lebih menggembirakan dengan seragamnya ukuran kristal yang dihasilkan oleh semua puncak difraksi. Nilai 2θ dan FWHM dalam Tabel 2 diperoleh dari luaran analisis Rietveld menggunakan RIETICA. Plot luaran hasil analisis Rietveld dengan RIETICA diberikan pada Gambar 2.

(4)

kubik dan parameter kisi 8,379(2) Å. Lebih lanjut, Tabel 2 memberikan informasi bahwa semua bidang (hkl) memberikan ukuran kristal sekitar 11 nm dengan deviasi yang sangat kecil. Faktor koreksi instrument yang diperhitungkan dengan jelas menjadikan hasil perhitungan ukuran kristal semakin valid.

Tabel 2. Ukuran Kristal; Persamaan Scherrer Terkoreksi

(hkl) 2θ

(°) FWHM(°) Ukuran Kristal(nm)

(022) 30,14 0,748 11,00

(113) 35,50 0,757 11,02

(222) 37,14 0,761 11,01

(004) 43,15 0,775 11,02

(133) 47,24 0,786 11,03

(224) 53,53 0,805 11,05

(115) 57,21 0,818 11,06

(044) 62,66 0,840 11,07

Analisis Ukuran Kristal: Metode Rietveld

Gambar 2. Plot Luaran Analisis Rietveld menggunakan RIETICA untuk Partikel Nano Fe3O4. GoF = 0,6%. Data terukur direpresentasikan dengan tanda (+) dan data kalkulasi oleh garis penuh. Garis hijau di bagian bawah menunjukkan selisih antara

data terukur dan terhitung.

Di samping RIETICA, MAUD dikenal sebagai salah satu perangkat lunak analisis Rietveld yang diklaim lebih baik dalam penentuan ukuran kristal (Pratapa dkk, 2010). Pasalnya, perangkat lunak ini dapat mengekstraksi ukuran kristal rata-rata beserta distribusi frekuensi berdasarkan model matematis yang mencakup factor koreksi eksternal standar. Fungsi profil puncak yang dipilih untuk keperluan analisis ini adalah TCH-pseudo Voigt (Thompson dkk, 1987) yang memungkinkan distribusi lognormal ukuran kristal dapat ditampilkan.

(5)

Gambar 3. Plot Luaran Analisis Rietveld menggunakan MAUD untuk Partikel Nano Fe3O4. GoF = 0,9%. Data terukur direpresentasikan dengan tanda () dan data kalkulasi

oleh garis penuh. Garis hitam di bagian bawah menunjukkan selisih antara data terukur dan terhitung.

(6)

(primary particle) 3,8 nm yang membentuk ukuran partikel besar (secondary particle) 9,3 nm. Ukuran partikel dari data HRTEM dan SANS yang dapat dibandingkan dengan data XRD adalah ukuran partikel sekunder. Dengan demikian, data ukuran kristal Fe3O4 berdasarkan data XRD hasil analisis MAUD adalah nilai yang paling dekat

dengan data HRTEM dan SANS.

KESIMPULAN

Untuk partikel nano Fe3O4, hasil ukuran kristal berdasarkan persamaan Scherrer

dengan memperhatikan koreksi pelebaran puncak difraksi menunjukkan nilai ukuran kristal yang lebih sergam . Ukuran kristal Fe3O4dari analisis Rietveld dengan program

MAUD menunjukkan nilai yang relatif dekat dengan data HRTEM dan SANS.

DAFTAR RUJUKAN

Chen, R., Cheng, J., Wei, Y., 2012. Preparation and Magnetic Properties of Fe3O4 Microparticles with Adjustable Size and Morphology. Journal of Alloys and Compounds, vol. 20, 266 271.

Hunter, B., 1998. Rietica - A visual Rietveld program. International Union of Crystallography Commission on Powder Diffraction Newsletter No. 20, 21.

Liu, Y., Cui, Tingting., Li, Yana., Zhao, Yanting., Ye, Yucheng., Wu, Wenhua., Tong, Guoxiu., 2016. Effects of Crystal Size and Sphere Diameter on Static Magnetic and Electromagnetic Properties of Monodisperse Fe3O4Microspheres. Materials Chemistry and Physics, vol. xxx, 1-9.

Lutteroti, L., http://www.ing.unitn.it/~maud (accessed 1 August, 2016)

Mishra, S. K., Roy, H., Lohar, A.K., Samanta, S. K., Tiwari, S., Dutta, K., A Comparative Assessment of Crystallite Size and Lattice Strain in Differently Cast A356 Aluminium Alloy. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, vol. 75, 012001.

Monshi, A., Foroughi, M. R., Monshi, M. R., 2012. Modified Scherrer Equation to Estimate More Accurately Nano-Crystallite Size Using XRD. World Journal of Nano Science and Engineering, vol. 2, 154-160.

Scherrer, P., 1918. Bestimung der Grosse und der Inneren Struktur von Kolloidteilchen Mittels Röntgenstrahlen, Nachrichten von der Gesellschaft der Wissenschaften, Göttingen.Mathematisch-Physikalische Klasse, Vol. 2, 98-100.

Pratapa, S., Susanti, L., Insany, Y.A.S., Alfiati, Z., Hartono, B., Mashuri, Taufiq, A., Fuad, A., Triwikantoro, Baqiya, M.A., Purwaningsih, S., Yahya, E., Darminto., 2010. XRD Line-broadening Characteristics of M-oxides (M = Mg, Mg-Al, Y, Fe) Nanoparticles Produced by Coprecipitation Method. AIP Conference Proceedings, vol. 1284, 125 128.

Rietveld, H.M., 1969. A Profile Refinement Method for Nuclear and Magnetic Structures. Journal of Applied Crystallography, vol. 2, 65-71.

Taufiq, A., Sunaryono, Putra, E. G. R., Okazawa, A., Watanabe, I., Kojima, N., Pratapa, S., Darminto., 2015. Nanoscale Clustering and Magnetic Properties of MnxFe3 xO4 Particles Prepared from Natural Magnetite. Journal of Superconductivity Novel Magnetism, vol. 28, 2855 2863.

Gambar

Tabel 1. Hasil Pencarian Konten yang Berhubungan dengan Sains dan Teknologi Nano(Fe3O4) melalui A (www.google.com) dan B (www.sciencedirect.com) Per Agustus 2016
Gambar 1. Plot identifikasi puncak difraksi sampel Fe3O4 dengan X�pert High ScorePlus.
Tabel 2. Ukuran Kristal; Persamaan Scherrer Terkoreksi
Gambar 3. Plot Luaran Analisis Rietveld menggunakan MAUD untuk Partikel Nano

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana disajikan pada Gambar 5, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kadar air volumetri tetap memiliki hubungan yang sangat erat dengan impedensi listrik bila nilai

Hasil analisis pola difraksi sinar-x dengan metode Rietveld pada kelima sampel YBa2Cu307_x hasil pelelehan menunjukkan bahwa semua parameter struktur kristal baik fasa-123

Gambar (a) menunjukkan material dengan sifat ulet yang sangat tinggi sehingga pada bagian patahan mampu mulur sampai membentuk ujung yang lancip ketika patah.. Gambar (b)

Tabel 5 menunjukkan nilai variabel untuk bak keperluan ternak dan kebun sangat rendah yaitu 1 (kondisi sangat tidak baik) dengan prosentase 20 %, sedangkan bak untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode LSB dan algoritma Huffman Coding dapat dikombinasikan dengan baik sehingga ukuran gambar yang digunakan sebagai

Hasil analisis pola difraksi sinar-x dengan metode Rietveld pada kelima sampel YBa2Cu307_x hasil pelelehan menunjukkan bahwa semua parameter struktur kristal baik fasa-123

Sebagaimana disajikan pada Gambar 5, hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kadar air volumetri tetap memiliki hubungan yang sangat erat dengan impedensi listrik bila nilai

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis Rietveld menunjukkan bahwa fraksi fasa Mg2AI3 meningkat seiring bertambahnya waktu milling seperti yang ditunjukkan pada Gambar