• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIRIN WIDYASTUTI M3109065

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RIRIN WIDYASTUTI M3109065"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PEMBUATAN APLIKASI TIMBER TRACKING BERBASIS WEB

SERVICE DENGAN TEKNOLOGI ASP.NET SEBAGAI

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh :

RIRIN WIDYASTUTI NIM. M3109065

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PEMBUATAN APLIKASI TIMBER TRACKING BERBASIS WEB SERVICE DENGAN TEKNOLOGI ASP.NET SEBAGAI

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Disusun Oleh

RIRIN WIDYASTUTI NIM. M3109065

Tugas Akhir ini disetujui untuk dipresentasikan pada Ujian TA

pada tanggal 3 Juli 2012

Pembimbing

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PEMBUATAN APLIKASI TIMBER TRACKING BERBASIS WEB SERVICE DENGAN TEKNOLOGI ASP.NET SEBAGAI

SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

Disusun oleh :

RIRIN WIDYASTUTI NIM. M3109065

Pembimbing Utama,

Didiek Sri Wiyono, S.T., M.T. NIP. 19750331 200501 1 001

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji Tugas Akhir Program Diploma III Teknik Informatika

pada hari Selasa tanggal 3 Juli 2012

Dewan Penguji:

1. Penguji 1 : Didiek S. Wiyono, S.T., M.T.

NIP : 19750331 200501 1 001 (...)

2. Penguji 2 : Dr. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si.

NIP : 19770625 200312 1 001 (...)

3. Penguji 3 : Tutut Maitanti, S.Si.

NIDN : 0625058501 (...)

Disahkan Oleh :

Dekan FMIPA UNS

Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc(Hons), Ph.D. NIP. 19610223 198601 1 001

Ketua

Program DIII Teknik Informatika UNS

(4)

commit to user

iv

ABSTRACT

Ririn Widyastuti NIM M3109065.Developing Timber Tracking Application

by using ASP.Net and Web Service as Instrument of Timber Legality

Assurance System. Program of Diploma III Faculty of Mathematics and Natural Science, Sebelas Maret University. 2012.

Timber Legality Assurance System (TLAS) is a regulation which is provided to prevent illegal logging. The system insists the furniture manufacturers have certification of timber used for their production. They must ensure that the

raw materials (log) that used are legal and traceable.

were made by using ASP.NET Web Service

Technology which used SOAP protocol and WSDL interface so it could be used for multi platform system to system communication which using HTTP protocol. The database of Timber Tracking was designed by using Microsoft SQL Server

DBMS which had fully compatibility with other applications that made by ASP.NET framework.

Object oriented C# is needed to make the application for client side. The Web Service services has been integrated with Timber Tracking Application which based on desktop application, so it will be accessed easily, and it can be used to help maintain and manage the Timber Legality Verification System

variables.

(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Ririn Widyastuti NIM M3109065. Pembuatan Aplikasi Timber Tracking

Berbasis Web Service dengan Teknologi ASP.Net sebagai Sistem Verifikasi

Legalitas Kayu. Program Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 2012.

Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (TLAS) adalah peraturan yang dibuat untuk mencegah pembalakan liar. Sistem ini menegaskan kepada produsen furnitur agar memiliki sertifikasi kayu yang digunakan untuk proses produksi.

Konsumen harus memastikan bahwa bahan baku (log) yang digunakan adalah legal dan dapat dilacak.

Service untuk aplikasi Timber Tracking dibuat dengan Teknologi ASP.NET Web Service yang menggunakan protokol SOAP dan menggunakan interface WSDL sehingga dapat digunakan untuk komunikasi antar system dengan platform yang berbeda melalui protokol HTTP. Database untuk service aplikasi Timber Tracking dirancang menggunakan DBMS Microsoft SQL Server yang mendukung integrasi dengan aplikasi - aplikasi yang dibuat dengan ASP.NET Framework.

Aplikasi Timber Tracking pada bagian clientnya dibuat dengan bahasa pemrograman C# dengan metode pemrograman berbasis objek. Layanan- layanan

pada Web Service tersebut telah diintegrasikan dengan aplikasi Timber Tracking yang berbasis aplikasi desktop, sehingga dapat dengan mudah diakses dan digunakan untuk membantu dalam pengawasan dan manajemen variabel - variabel yang ada dalam Sistem Verifikasi Legalitas Kayu.

(6)

commit to user

vi

HALAMAN MOTTO

Success is My Right

(7)

commit to user

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Final Project is dedicated to :

(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah ,

atas rahmat dan karunia-NYA, yang telah melimpahkan segala kemudahannya hingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan laporan tugas akhir.

Laporan ini ditulis untuk memenehui syarat kelulusan Kurikulum Tingkat Diploma III Jurusan Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Berbagai pihak telah ikut berperan membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan memberikan arahan dan bimbingan serta

motivasi. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam - dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Y. S Palgunadi, M.Sc. selaku ketua Program D3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Didiek Sri Wiyono, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah benar-benar mengarahkan dan memberi dukungan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

3. Bapak Dr. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan dalam pelaksanaan tugas akhir ini.

4. Bapak dan ibu yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir.

5. Rekan rekan yang terkait dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Demikian laporan Tugas Akhir ini penulis susun dengan harapan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Surakarta, Juni 2012

(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Supply Chain Management (SCM) ... 8

2.2 Konsep Dasar Illegal Loging ... 8

2.3 Bahasa Pemrograman C# ... 9

2.4 ASP .NET Web Service ... 9

2.5 DBMS Microsoft SQL Server ... 11

2.6 Radio Frequency Identification ... 11

2.7 Unified Modeling Language ... 12

2.7.1 Use Case ... 12

(10)

commit to user

x

2.7.3 Class Diagram ... 14

2.7.4 Sequence Diagram ... 15

2.7.5 Component Diagram ... 17

2.7.6 Deployment Diagram ... 17

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN ... 19

3.1 Perancangan Sistem ... 19

3.1.1 System Requirement Specification (SRS) ... 19

3.1.1.1 SRS Functional ... 19

3.1.1.2 SRS Non Functional ... 20

3.1.2 Use Case Diagram ... 21

3.1.2.1 Use Case Diagram Customs ... 21

3.1.2.2 Use Case Diagram Corporation ... 23

3.1.2.3 Use Case Diagram Forestry ... 25

3.1.2.4 Use Case Diagram Consumer ... 26

3.1.2.5 Use Case Diagram Non Functional ... 27

3.1.3 Activity Diagram ... 28

3.1.3.1 Activity Diagram Processing Product ... 28

3.1.3.2 Activity Diagram Transaction Product ... 29

3.1.4 Class Diagram ... 30

3.1.4.1 Class Diagram Consumer ... 30

3.1.4.2 Class Diagram Forestry ... 30

3.1.4.3 Class Diagram Corporation ... 31

3.1.4.4 Class Diagram Customs ... 32

3.1.5 Sequence Diagram ... 42

3.1.5.1 Sequence Diagram Login User ... 42

3.1.5.2 Sequence Diagram Transaction Consumer ... 43

3.1.5.3 Sequence Diagram Transaction Corporation ... 43

3.1.5.4 Sequence Diagram Transaction Forestry ... 45

3.1.5.5 Sequence Diagram Customs Melakukan Checking Data ... 45

3.1.6 Component Diagram ... 47

(11)

commit to user

xi

3.1.8 Skema Diagram ... 48

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA ... 49

4.1 Implementasi Aplikasi Timber Tracking dan Service ... 49

4.1.1 Kebutuhan Hardware ... 49

4.1.2 Kebutuhan Software ... 49

4.1.3 Layer Aplikasi Supply Chain Management ... 50

4.1.4 Arsitektur Aplikasi Timber Tracking ... 51

4.2 Hasil dan Pembahasan ... 51

4.2.1 WMS Service(System Interface) ... 51

4.2.2 Karakteristik Sistem dalam Konsep Supply Chain Management ... 53

4.2.3 Desktop Application (User Interface) ... 54

4.2.3.1 User Interface Halaman Utama Aplikasi ... 54

4.2.3.2 User Interface untuk Consumer ... 56

4.2.3.3 User Interface untuk Forestry ... 58

4.2.3.4 User Interface untuk Corporation ... 59

4.2.3.5 User Interface untuk Customs ... 73

4.2.3.6 Report Transaksi Produk ... 75

BAB V PENUTUP ... 79

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Simbol Use Case ... 13

Tabel 2. Simbol Activity Diagram ... 14

Tabel 3. Simbol Class Diagram ... 15

Tabel 4. Simbol Sequence Diagram ... 15

Tabel 5. Simbol Component Diagram ... 17

Tabel 6. Simbol Deployment Diagram ... 18

Tabel 8. SRS Functional ... 19

Tabel 9. SRS Non Functional... 20

Tabel 10. Use Case Diagram Customs ... 22

Tabel 11. Use Case Diagram Corporation ... 24

Tabel 12. Use Case Diagram Forestry ... 25

Tabel 13. Use Case Diagram Consumer ... 27

Tabel 14. Definisi Class Diagram ... 33

Tabel 15. Spesifikasi Server Mandiri ... 49

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan metodologi penelitian ... 6

Gambar 2.1 Struktur Supply Chain ... 8

Gambar 2.2 Arsitektur ASP.Net ... 10

Gambar 2.3 Basis Data pada Sistem RFID ... 12

Gambar 3.1 Use Case Diagram Customs ... 21

Gambar 3.2 Use Case Diagram Corporation... 23

Gambar 3.3 Use Case Diagram Forestry... 25

Gambar 3.4 Use Case Diagram Consumer ... 26

Gambar 3.5 Use Case Diagram Non Functional ... 27

Gambar 3.6 Activity Diagram Processing Product ... 28

Gambar 3.7 Activity Diagram Transaction Product ... 29

Gambar 3.8 Class Diagram Consumer ... 30

Gambar 3.9 Class Diagram Forestry ... 30

Gambar 3.10 Class Diagram Corporation ... 31

Gambar 3.11 Class Diagram Customs ... 32

Gambar 3.12 Sequence Diagram Login User ... 42

Gambar 3.13 Sequence Diagram Transaction Consumer ... 43

Gambar 3.14 Sequence Diagram Transaction Corporation ... 44

Gambar 3.15 Sequence Diagram Transaction Forestry ... 45

Gambar 3.16 Sequence Diagram Customs Melakukan Checking Data ... 46

Gambar 3.17 Component Diagram ... 47

Gambar 3.18 Deployment Diagram ... 47

Gambar 3.19 Skema Diagram ... 48

Gambar 4.1 Layer Client Timber Tracking... 50

Gambar 4.2 Layer Server Timber Tracking ... 50

Gambar 4.3 Arsitektur Jaringan ... 51

Gambar 4.5 Screenshot dari Timber Tracking Service ... 53

Gambar 4.6 Proses Bisnis Pengolahan Bahan Baku ... 54

(14)

commit to user

xiv

Gambar 4.8 Halaman About ... 55

Gambar 4.9 Halaman Registrasi Consumer ... 56

Gambar 4.10 Halaman Permintaan Consumer ... 57

Gambar 4.11 Halaman Account Consumer ... 57

Gambar 4.12 Halaman Inventory Log dan Papan ... 58

Gambar 4.13 Halaman Account Forestry... 59

Gambar 4.14 Halaman Total Permintaan Consumer ... 59

Gambar 4.15 Halaman Nilai Konversi Produk Indoor... 60

Gambar 4.16 Halaman Nilai Konversi Produk GF ... 61

Gambar 4.17 Halaman Inventory Manufaktur ... 61

Gambar 4.18 Halaman Inventory Log AII GF ... 62

Gambar 4.19 Halaman Inventory Log AIII GF ... 62

Gambar 4.20 Halaman Pengolahan Papan AII GF ... 63

Gambar 4.21 Halaman Pengolahan Papan AIII GF ... 64

Gambar 4.22 Halaman RST AII GF ... 64

Gambar 4.23 Halaman RST AIII GF ... 65

Gambar 4.24 Halaman Produk Garden Furniture ... 66

Gambar 4.25 Halaman Menambah Produk GF ... 66

Gambar 4.26 Halaman Inventory Log AII Indoor ... 67

Gambar 4.27 Halaman Inventory Log AII Indoor ... 67

Gambar 4.28 Halaman Pengolahan Papan AII Indoor ... 68

Gambar 4.29 Halaman Pengolahan Papan AIII Indoor ... 69

Gambar 4.30 Halaman RST AII Indoor ... 69

Gambar 4.31 Halaman RST AIII Indoor... 70

Gambar 4.32 Halaman Produk Indoor ... 71

Gambar 4.33 Halaman Menambah Produk Indoor ... 71

Gambar 4.34 Halaman Account Corporation... 72

Gambar 4.35 Halaman Account Consumer dan Forestry ... 72

Gambar 4.36 Halaman Produk Furniture ... 73

Gambar 4.37 Halaman Account Customs ... 74

(15)

commit to user

xv

Gambar 4.39 Report Product Indoor ... 76 Gambar 4.40 Certificate Product Garden Furniture ... 77

(16)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Sistem Verifikasi Legalitas Kayu adalah suatu peraturan yang ditetapkan untuk mencegah pembalakan liar. Peraturan ini menegaskan industri furnitur agar

memiliki sertifikasi kayu yang digunakan untuk produksi. Pasar internasional (Eropa dan Amerika Serikat) meminta furnitur yang berasal dari Indonesia harus

menggunakan kayu legal dan bersertifikat. Mereka harus memastikan bahwa bahan baku (log) yang digunakan tersebut legal dan dapat dilacak. Jika Sistem Verifikasi Legalitas Kayu tidak bisa diselesaikan oleh produsen, mereka tidak dapat mengekspor produksinya menuju pasar global (Brown, 2006; Sudarsono,

2009).

Attenborough (1997) menjelaskan bahwa kayu merupakan salah satu

bahan yang paling penting bagi manusia. Kayu digunakan untuk membuat rumah, furnitur dan berbagai kebutuhan lain. Kayu sangat diperlukan untuk meningkatkan akses pasar produsen furniture seiring dengan meningkatnya tuntutan dunia atas kayu legal yang digunakan untuk furniture. Produsen furniture kayu harus memastikan bahwa bahan baku kayu yang digunakan bukan berasal dari sumber yang tidak jelas asal - usulnya. Terhitung lebih dari 50 persen dari semua kayu di

beberapa negara mengalami kerusakan besar akibat illegal logging. Hal ini menyebabkan kerugian besar baik pendapatan dan sumber daya hutan (Glastra, 1999). Pasokan kayu di masa depan terancam oleh penebangan yang tidak lestari. Namun, keadaan ini bisa berubah jika massa kritis perusahaan mulai menerapkan praktek pengelolaan hutan dengan baik (Dykstra, 2002). Dalam konteks rencana

dan program pembangunan, partisipasi dapat didefinisikan sebagai proses dimana stakeholder mempengaruhi dan mengambil bagian dalam pengambilan keputusan yang direncanakan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program maupun proyek (Hidayat, 2011). Oleh karena itu, perusahaan furnitur harus mulai

(17)

commit to user

Departemen Kehutanan memiliki suatu kebijakan baru untuk melacak asal - usul kayu dari tiap furnitur di seluruh perusahaan Indonesia. Untuk mencegah

terjadinya penggunaan bahan kayu secara ilegal maka perusahaan furnitur perlu membangun suatu alat verifikasi legalitas yang kredibel dan efisien sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan diri menghadapi peraturan tentang penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu (Peraturan

Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.02/VI-BPPHH/2010). Menanggapi hal tersebut maka perlu dikembangkan suatu sistem yang

berupa prototype aplikasi (tracking) untuk jenis log kayu jati yang dimulai dari bagian pengadaan bahan baku hingga produk siap dijual. Menurut Dennis (2002) penggunaan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dapat diterapkan untuk konsesi hutan industri, konsesi hutan produksi dan komunitas perhutanan. Sistem

ini dapat membantu meyakinkan konsumen bahwa mereka tidak membeli kayu curian. Sistem ini akan memberikan keunggulan yang kompetitif bagi produsen

furniture dan dapat dipastikan bahwa pasokan bahan baku dapat ditelusuri asal usulnya sehingga menciptakan industri produk furniture berorientasi ekspor.

Diharapkan aplikasi ini mampu membangun suatu implementasi sistem yang dapat mempermudah pelacakan asal - usul bahan kayu bagi perusahaan furniture secara efisien.

1.2Rumusan Masalah

(18)

commit to user

1.3Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini. Masalah

masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Pembuatan sistem aplikasi verifikasi legalitas kayu ini berjalan di sisi server dengan memanfaatkan teknologi web service ASP.NET.

2. Pembuatan web service yang menyediakan service service mengenai

manajemen pengolahan bahan baku kayu untuk digunakan pada server.

1.4Tujuan dan Manfaat

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk membangun suatu aplikasi pelacakan kayu atau alat verifikasi legalitas yang kredibel, efisien dan adil sebagai upaya untuk membuktikan legalitas kayu berorientasi eksport dan

untuk melacak asal-usul bahan furnitur dari proses pengadaan bahan baku sampai produk siap untuk dijual.

Manfaat yang penulis harapkan dari penyusunan tugas akhir ini antara lain:

1. Untuk pengguna :

Penggunaan aplikasi sistem pelacakan asal - usul bahan kayu dapat menjawab tuntutan pasar yaitu menghasilkan produk furniture yang berorientasi ekspor dan memberikan pelaporan asal - usul bahan baku dengan jelas. Sistem ini

memiliki peluang dalam meraih kesempatan yang lebih besar bagi perkembangan produk kayu Indonesia.

2. Untuk penulis :

Pembuatan aplikasi ini merupakan media kreativitas dalam menerapkan ilmu - ilmu yang telah dipelajari selama proses belajar di bangku kuliah dengan

(19)

commit to user

1.5Metodologi Penelitian

Aplikasi Timber Tracking dirancang dengan menggunakan metode Unified Modeling Language (UML). Metode ini dilakukan untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur Sistem Verifikasi Legalitas Kayu. Tahapan perancangan sistem yaitu :

1. Tahap Persiapan

Melakukan persiapan studi pustaka untuk memperoleh informasi dari suatu penelitian. Studi ini dilakukan dengan memberikan definisi dari setiap variabel

dan mencari informasi yang relevan lalu mengkaji teori teori dasar dengan pokok masalah dalam pelacakan kayu.

2. Tahap Analisa dan Desain a. Analisa

Tujuan dilakukannya analisa yaitu untuk memahami implementasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu. Analisa dilakukan dengan menentukan System Requirement Spesification (SRS) dan penggambaran Use Case pada perancangan aplikasi Timber Tracking.

b. Desain

Desain adalah tahapan untuk memetakan spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep berorientasi objek ke desain pemodelan agar lebih mudah diimplementasikan dalam perancangan

aplikasi Timber Tracking. Pemodelan aplikasi dilakukan dengan membuat Class Diagram dan Sequence Diagram. Sedangkan pemodelan database dilakukan dengan membuat Skema Diagram. Untuk desain antar muka user dirancang dengan pembuatan layout dan interface aplikasi.

3. Tahap Implementasi

Proses implementasi dari sistem yang dirancang diawali dengan pembuatan database, membangun web service lalu mengintegrasikan user interface dan web service. Proses ini diakhiri dengan debugging. Hasil implementasi menghasilkan sertifikat yang menyatakan bahwa kayu yang dilacak dari

(20)

commit to user

4. Tahap Pembuatan Laporan

Pelaporan hasil rancangan menguraikan bagaimana perancangan aplikasi ini

(21)

commit to user

Bagan metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Bagan Metodologi Penelitian PREPARATION PHASES

Library studies Interview

ANALYSIS AND DESIGN PHASES

DESIGN

Design Model Application

Creating Class Diagrams

Creating Sequence Diagrams

Design Model Database

Creating Schema Diagrams

Design Interface

Design Layout Application

Creating Interface Application ANALYSIS

Determine SRS

Creating Use Case

Creating Activity Diagrams

REPORTING PHASES

ANALYSIS AND DESIGN PHASES

Creating Database

Building Web Service

Integrating User Interface & Web

Service

(22)

commit to user

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dari penulisan tugas akhir ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan tugas akhir, manfaat yang didapatkan dari penulisan tugas akhir, metodologi serta sistematika

penulisan yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini. 2. Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan penulis sebagai dasar untuk menyusun tugas akhir ini.

3. Bab III Analisa Dan Perancangan

Bab ini membahas tentang bentuk desain dan perancangan aplikasi Timber Tracking. Pemodelan yang dipakai untuk merancang aplikasi Timber Tracking ini adalah dengan pembuatan SRS (System Requirement Spesification) dan UML (Unified Model Language). Diagram UML yang digunakan untuk merancang aplikasi Timber Tracking ini adalah Use Case diagram, Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram, Component diagram dan Deployment diagram.

4. Bab IV Implementasi Dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang implementasi aplikasi sistem pada jaringan

komputer, spesifikasi hardware maupun software yang dipakai, serta analisa hasil aplikasi yang kemudian ditampilkan dalam bentuk report.

5. Bab V Penutup

(23)

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Supply Chain Management (SCM)

Prinsip manajemen rantai pasokan pada dasarnya merupakan sinkronisasi dan koordinasi aktivitas aktivitas yang terkait dengan aliran material atau produk, baik yang ada dalam suatu organisasi maupun antar organisasi. Sebuah rantai pasokan sederhana memiliki komponen komponen yang disebut channel yang terdiri atas supplier, manufaktur, distribution center, wholesaler dan rantai pasokan bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur dalam suatu rantai hulu ke hilir. Sebuah rantai pasokan tidak selamanya merupakan rantai lurus

(Anatan, 2008). Struktur Supply Chain dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Upstream

Physical flow

The flow of payment

Flow of information

Downtream

Gambar 2.1 Struktur Supply Chain

2.2Konsep Dasar Illegal Loging

Dalam istilah kehutanan, logging adalah suatu aktivitas atau kegiatan penebangan kayu di dalam kawasan hutan yang dilakukan oleh seseorang, kelompok ataupun atas nama perusahaan, berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah atau instansi yang berwenang (kehutanan) sesuai dengan prosedur tata cara penebangan yang diatur dalam peraturan perundangan kehutanan. Dengan demikian, logging atau penebangan dapat dibenarkan sepanjang, mempunyai izin,

(24)

commit to user

127/Kpts-II/2003 tentang Penatausahaan Hasil Hutan; sebagai pengganti Kep. Menteri Kehutanan No. 316/Kpts-II/1999 tentang Tata Usaha Kayu/Hasil Hutan).

Illegal logging adalah penebangan liar atau penebangan tanpa izin yang

termasuk kejahatan ekonomi dan lingkungan karena menimbulkan kerugian material bagi negara serta kerusakan lingkungan/ekosistem hutan dan dapat dikenakan sanksi pidana dengan ancaman kurungan paling lama 10-15 tahun dan denda paling banyak Rp 5-10 miliar (UU No. 41 1999 tentang Kehutanan, Pasal 78).

Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.38/Menhut-II/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada

Hutan Hak, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan telah menerbitkan Peraturan Nomor P.6/VI-Set/2009 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

2.3Bahasa Pemrograman C#

Miles (2008) menjelaskan bahasa C# merupakan object oriented dan

kumpulan dari bahasa pemrograman. C# adalah bahasa yang tidak diragukan lagi di lingkungan .Net. C# merupakan bahasa baru yang terbebas dari kompatibilitas dengan kapasitas berlebih, fitur yang menarik dan menjanjikan. C# adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dan pada intinya memiliki banyak kesamaan

dengan Java, C++ dan VB. Bahkan C# menggabungkan kekuatan dan efisiensi dari C++, desain object oriented yang sederhana dibanding Java dan merupakan

bahasa penyederhanaan dari Visual Basic.

2.4ASP .NET Web Service

Web service merupakan salah satu implementasi dari teknologi XML pada

proses pertukaran data (data exchange) antar platform yang berbeda. Definisi web service menurut Richards (2006) adalah :

(25)

commit to user

described in a machine-processable format(specifically WSDL).Other systems interact with the Web service in a manner prescribed by its description using SOAP messages, typically conveyed using HTTP with an XML seriali-zation in conjunction with other Web-related standards

Web service dapat digunakan untuk berkomunikasi antara mesin satu dengan mesin yang lain melalui interface perantara yang umumnya berupa WSDL (Web Service Definition Language), layanan ini biasa bekerja pada protokol HTTP dengan bentuk response dan request berupa SOAP messange.

Nagel (2010) menjelaskan ASP.NET web services adalah sebuah teknologi

web service keluaran Microsoft yang menggunakan protokol SOAP (Simple Object Access Protocol) dan dibuat menggunakan .Net Framework. ASP.Net Web Service menggunakan bahasa pemrograman C# dan teknik- teknik pemrograman

.Net Framework, namun meskipun menggunakan bahasa dan teknik yang beraroma kental dengan Microsoft, service service yang dibuat dengan .Net Framework tetap bisa dikonsumsi oleh berbagai macam platform, selama platform tersebut mendukung penggunaan protokol HTTP untuk berhubungan dengan Server. Sehingga bisa disebut juga service service yang dibuat menggunakan .Net Framework merupakan service yang multi platform dan juga multi OS. Berikut ini adalah bagan arsitektur ASP.Net :

(26)

commit to user

2.5DBMS Microsoft SQL Server

Menurut Kalen (2000) Microsoft SQL Server atau biasa disebut sebagai SQL Server adalah DBMS (Database Management System) keluaran Microsoft..

SQL Server pertama dikeluarkan untuk platform OS/2 (-+ 1988) dengan kerjasama antara Microsoft, Sybase dan Ashton-Tate. Pada tahun 1992 Microsoft baru mengeluarkan SQL Server untuk platform Windows, platform pertama yang dapat mengaplikasikan SQL Server adalah platform Windows NT. SQL Server memiliki beberapa kelebihan, antara lain :

1. Kehandalan performa dengan jumlah pengguna yang tinggi. SQL Server

dapat digunakan untuk aplikasi- aplikasi dengan jumlah pengguna yang tinggi seperti web sites.

2. Keamanan data di SQL Server lebih terjaga dan terjamin dibandingkan dengan DBMS lain.

Pengelolaan database menjadi lebih mudah karena dengan adanya fasilitas automated repair, transaction logs, trigger dan stored procedure.

2.6 RadioFrequencyIdentification

Menurut United States Government Accountability Office, RFID adalah teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag RFID. Para pengamat RFID menganggap RFID sebagai suksesor dari barcode

optik yang banyak dicetak pada barang-barang dagangan dengan dua keunggulan pembeda (Ari, 2005)

RFID (Radio Frequency Identification) adalah teknologi yang muncul dengan tujuan sebagai pelengkap atau pengganti teknologi kode komputer yang masih tradisional untuk mengidentifikasi dan melacak item secara otomatis. RFID diakui dapat menambah informasi bagi sebagian lembaga dalam proses

pengidentifikasian menggunakan perangkat elektronik. Definisi RFID menurut Dykstra (2002) adalah :

(27)

commit to user

chain of custody systems. Tools that can be used to verify or enforce legal compliance in forest operations and related international trade in forest products, or to expose illegal activities. The most promising of these are RFID labels, which combine radio-frequency transmitters with capabilities for recording and reading significant quantities of data. Their cost is too high at present to warrant widespread use in the forestry sector, although the cost will probably decline significantly over the next few years. RFID labels can be used at present to support investigations of possible theft or fraud and are effective when placed covertly because they can be read at a distance.

Gambar 2.3 Basis Data pada Sistem RFID

2.7Unified Modeling Language

Menurut Shalahuddin (2011) UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

2.7.1Use Case

Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa

(28)

commit to user

hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case. Berikut adalah simbol simbol yang ada pada diagram use case :

Table 1. Simbol Use Case

Simbol Deskripsi

Use Case

nama use case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit unit yang saling bertukar pesan antar unit atau actor. Biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase

nama use case Aktor / actor

nama aktor

Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang. Biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama actor

Asosiasi / association

Komunikasi antara actor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan actor

Ekstensi / extend

<<extend>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu

Generalisasi / generalization

Hubungan generalisasi spesialisasi (umum - khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya

Include

<< include>>

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya

2.7.2Activity Diagram

(29)

commit to user

menggambarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem bukan apa yang dilakukan actor. Berikut adalah simbol simbol yang ada pada diagram aktivitas :

Table 2. Simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

Aktivitas

aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

Swimlane

nama swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi

2.7.3Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variabel variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Berikut adalah simbol simbol

(30)
[image:30.595.125.496.139.523.2]

commit to user

Table 3. Simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

+operasi() -atribut

nama_kelas

Kelas pada struktur system

Antarmuka / interface

nama_interface

Sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut

kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi

Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Asosiasi berarah / directed association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umum - khusus)

Kebergantungan / dependency

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas

Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part)

2.7.4Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Berikut adalah simbol simbol yang ada pada sequence diagram :

Table 4. Simbol Sequence Diagram

Simbol Deskripsi

(31)

commit to user

nama aktor

walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang. Biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama actor

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek

nama objek : nama kelas

Menyatakan objek yang berinteraksi pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan

berinteraksi pesan.

Pesan tipe create

<<create>>

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Pesan tipe call

1 : nama_metode()

Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri

Pesan tipe send

1 : masukan

Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi

Pesan tipe return

1 : keluaran

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi/metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah

(32)

commit to user

2.7.5Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah

[image:32.595.125.493.244.527.2]

sistem. Diagram komponen focus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Berikut adalah simbol simbol yang ada pada diagram komponen :

Table 5. Simbol Component Diagram

Simbol Deskripsi

Package

package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih komponen

Komponen

nama_komponen

Komponen sistem

Kebergantungan / dependency

Kebergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai

Link Relasi antar komponen

2.7.6Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal hal berikut :

1. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware

2. Sistem client / server 3. Sistem terdistribusi murni

(33)

commit to user

[image:33.595.126.494.162.498.2]

Berikut adalah simbol simbol yang ada pada diagram deployment : Table 6. Simbol Deployment Diagram

Simbol Deskripsi

Package

package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih node

Node

nama_node

Biasanya mengacu pada hardware dan software jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikutsertakan harus sesuai dengan komponen yang telah didefinisikan sebelumnya pada diagram komponen

Kebergantungan / dependency

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai

(34)

commit to user

19

BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1Perancangan Sistem

3.1.1System Requirement Specification (SRS)

System requirement specification adalah spesifikasi dari apa yang harus diimplementasikan dan mendeskripsikan bagaimana sistem harus berkerja atau bagian bagian yang ada di dalam sistem, dapat juga menjadi batasan dalam proses pengembangan sistem.

3.1.1.1SRS Functional

[image:34.595.124.499.242.736.2]

System requirement specification fungsional merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana menerima dan mengolah masukan dan bagaimana system mengatasi situasi situasi tertentu. Selain itu requirement juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh sistem. SRS fungsional menggambarkan system requirement secara detil seperti input, output dan pengecualian yang berlaku.

Tabel 8. SRS Functional

Kode SRS Deskripsi Kebutuhan Fungsional

Customs

SRS-TTF01 Set login as customs SRS-TTF02 Set logout as customs

SRS-TTF03 Get logs of raw materials information SRS-TTF04 Get boards of raw materials information SRS-TTF05 Get RST of raw materials information SRS-TTF06 Get products information

SRS-TTF07 Get all report tracking SRS-TTF08 Get all transactional data Corporation

SRS-TTF09 Set login as corporation SRS-TTF10 Set logout as corporation

(35)

commit to user

3.1.1.2SRS Non Functional

Non Functional requirement secara umum berisi batasan batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah

[image:35.595.126.494.129.533.2]

batasan waktu, batasan proses pembangunan dan standar standar tertentu.

Tabel 9. SRS NonFunctional

Kode SRS Deskripsi Kebutuhan Non-Fungsional

User

SRS-TTNF01 Get user friendly interface SRS-TTNF02 Using the English version

SRS-TTF15 Organize products information data SRS-TTF16 Set all report tracking

SRS-TTF17 Set all transactional data Forestry

SRS-TTF18 Set login as forestry SRS-TTF19 Set logout as forestry SRS-TTF20 Providing raw materials

SRS-TTF21 Set volume and type logs of raw materials SRS-TTF22 Set report the raw materials inventory SRS-TTF23 Set transactional data of the raw materials Consumer

SRS-TTF24 Set login as consumer SRS-TTF25 Set logout as consumer SRS-TTF26 Set volume and type products SRS-TTF27 Set report products

(36)

commit to user

3.1.2Use Case Diagram

3.1.2.1Use Case Diagram Customs

[image:36.595.148.474.188.596.2]

Rancangan use case diagram Customs dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Use Case DiagramCustoms

Get logs of raw materials information <<UC-TTF03>>

Get boards of raw materials information <<UC-TTF04>>

Get RST of raw materials information <<UC-TTF05>> Get products information

<<UC-TTF06>> Set logout as customs

<<UC-TTF02>> Set login as customs

<<UC-TTF01>>

<<include>> Get all transactional data

<<UC-TTF08>>

<<include>>

(37)

commit to user

Definisi Use Case DiagramCustoms

[image:37.595.130.493.220.646.2]

Berikut ini adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi timber tracking sebagai sistem verifikasi legalitas kayu :

Tabel 10. Use Case DiagramCustoms Nama Use Case Use Case DiagramCustoms

Deskripsi Customs wajib melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses aplikasi sesuai dengan hak aksesnya sebagai customs. Customs memperoleh laporan semua pelacakan kayu meliputi informasi pengolahan bahan baku kayu dari log, papan, raw sawn timber hingga menjadi produk furniture yang siap dijual. Customs memperolah transaksi semua data untuk dilacak asal mula proses pengolahan

kayu

Aktor Customs

Relationship Include set logout as customs, get all report tracking, get all transactional data.

Extend get logs of raw materials information, get boards of raw materials information, get RST of raw materials information, get products information

Pre-Condition Setiap aktor telah memiliki account.

Customs mengakses aplikasi, kemudian login memasukkan username dan password sebagai customs. Setelah login Customs mendapatkan laporan dan data transaksi dari pelacakan kayu

(38)

commit to user

3.1.2.2Use Case Diagram Corporation

[image:38.595.130.503.171.632.2]

Rancangan use case diagram Corporation dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Use Case Diagram Corporation

Set logs of raw materials information <<UC-TTF11>>

Set boards of raw materials information <<UC-TTF12>>

Set RST of raw m aterials information <<UC-TTF13>>

Set produc ts information <<UC-TTF14>>

Set logout as c orporation <<UC-TTF10>> Organize products information data

<<UC-TTF15>>

<<ex tend>> Set all report tracking

<<UC-TTF16>>

<<ex tend>>

<<ex tend>>

<<ex tend>>

Set all transactional data <<UC-TTF17>> Set login as c orporation

(39)

commit to user

Definisi Use Case DiagramCorporation

Berikut ini adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi timber tracking sebagai sistem verifikasi legalitas kayu :

Tabel 11. Use Case DiagramCorporation Nama Use Case Use Case DiagramCorporation

Deskripsi Corporation wajib melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses aplikasi sesuai dengan hak aksesnya sebagai

corporation. Corporation mengatur semua laporan pelacakan kayu meliputi informasi pengolahan bahan baku kayu dari log, papan dan raw sawn timber. Corporation mengatur transaksi semua data meliputi menghitung kayu yang hilang, menghitung jumlah kayu yang digunakan dan menghitung sisa kayu yang tidak terpakai. Melalui laporan

pengolahan bahan baku, Corporation mengatur pengolahan barang jadi agar mendapatkan data informasi yang valid

Aktor Corporation

Relationship Include set logout as corporation, set all transactional data, Set all report tracking, Organize products information data.

Extend set logs of raw materials information, set boards of raw materials information, set RST of raw materials information, set products information

Pre-Condition Setiap aktor telah memiliki account.

Corporation mengakses aplikasi, kemudian login memasukkan username dan password sebagai corporation. Setelah login Corporation mengatur transaksi dan pengolahan data untuk mendapatkan informasi dari pelacakan kayu

(40)

commit to user

3.1.2.3Use Case Diagram Forestry

Rancangan use case diagram Forestry dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Use Case Diagram Forestry

Definisi Use Case DiagramForestry

Berikut ini adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi timber tracking sebagai sistem verifikasi legalitas kayu :

Tabel 12. Use Case DiagramForestry Nama Use Case Use Case DiagramForestry

Deskripsi Forestry wajib melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses aplikasi sesuai dengan hak aksesnya sebagai forestry. Forestry mengatur transaksi bahan baku log kayu, menyediakan bahan baku furnitur dan mengatur inventoris

Set volume and ty pe logs of raw materials

<<UC-TTF21>>

Set logout as fores try <<UC-TTF19>> Providing raw m aterials

<<UC-TTF20>> Set report the raw materials

inventory <<UC-TTF22>>

<<extend>>

Set transactional data of the raw materials

<<UC-TTF23>> Set login as fores try

(41)

commit to user

pelaporan bahan baku furnitur yang meliputi informasi jenis dan volume.

Aktor Forestry

Relationship Include set logout as forestry, set transactional data of the raw materials, providing raw materials, set report the raw materials inventory.

Extend set volume and type logs of raw materials Pre-Condition Setiap aktor telah memiliki account.

Forestry mengakses aplikasi, kemudian login memasukkan username dan password sebagai forestry. Setelah login Forestry dapat mengatur persediaan bahan baku furnitur Post Condition Forestry dapat melakukan login dan mengakses aplikasi

3.1.2.4Use Case Diagram Consumer

Rancangan use case diagram Consumer dapat dilihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Use Case Diagram Consumer

Set volume and type products <<UC-TTF26>> Set report products

<<UC-TTF27>>

<<extend>>

Set transactional data of products <<UC-TTF28>>

Set login as consumer <<UC-TTF24>> Consumer

Set logout as consumer <<UC-TTF25>> <<include>>

<<include>>

(42)

commit to user

Definisi Use Case DiagramConsumer

Berikut ini adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi timber tracking sebagai sistem verifikasi legalitas kayu :

Tabel 13. Use Case DiagramConsumer Nama Use Case Use Case DiagramConsumer

Deskripsi Consumer wajib melakukan login terlebih dahulu untuk mengakses aplikasi sesuai dengan hak aksesnya sebagai

consumer. Consumer meminta produk furniture dengan menentukan volume dan jenis produk. Consumer melakukan transaksi produk furniture

Aktor Consumer

Relationship Include set login as consumer, set report products, set transactional data of products.

Extend set volume and type products

Pre-Condition Setiap aktor telah memiliki account. Consumer mengakses aplikasi, kemudian login memasukkan username dan password sebagai consumer. Setelah login Consumer melakukan transaksi dengan meminta produk furnitur Post Condition Consumer dapat melakukan login dan mengakses aplikasi

3.1.2.5Use Case Diagram NonFunctional

Rancangan use case diagram non functional dapat dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 Use Case Diagram NonFunctional

Get user friendly interface <<UC-TTNF01>>

(43)

commit to user

3.1.3Activity Diagram

3.1.3.1Activity Diagram Processing Product

Activity Diagram Processing Product dapat dilihat pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Activity Diagram Processing Product

Set login as consumer

N

login success Y

set volume and type product

set transactional data of product

set report product

set logout as consumer

Set login as corporation login success Get demand product Check inventory product Set Product Check inventory RST Set Transaction of product Set RST Check inventory board Set transaction of RST Set Board Check inventory log Set transaction of board Set log N Set report product

(44)

commit to user

3.1.3.2Activity Diagram Transaction Product

Activity Diagram Transaction Product dapat dilihat pada Gambar 3.7

Gambar 3.7 Activity Diagram Transaction Product

Organize products

Set all transactional

Set all report trac king

Set logout as corporation Set login as

corporation

Set login as customs

Set logout as customs Get all report

trac king

(45)

commit to user

3.1.4Class Diagram

3.1.4.1Class Diagram Consumer

Class diagram Consumer dapat dilihat pada Gambar 3.8

Gambar 3.8 Class Diagram Consumer

3.1.4.2Class Diagram Forestry

Class diagram Forestry dapat dilihat pada Gambar 3.9

(46)

commit to user

3.1.4.3Class Diagram Corporation

(47)

commit to user

3.1.4.4Class Diagram Customs

(48)

commit to user

Definisi Class Diagram

Tabel 14. Definisi Class Diagram

No Nama Class Atribut dan Method Keterangan

1 Main Merupakan kelas yang

memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem

dijalankan

2 Login Merupakan kelas kontrol

yang diambil dari pendefi-nisian use case login

3 TCustoms Merupakan kelas data yang

digunakan untuk

membung-kus data TCustoms menjadi sebuah kesatuan yang

disimpan atau diambil ke basis data

4 TransactionLog AII_Indoor

Merupakan kelas entitas

yang menangani proses menampilkan, memasukan,

(49)

commit to user

5 TCorporation Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TCorporation menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data

6 TLogAIIGF Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TLogAIIGF

menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

7 Transaction PapanAIIGF

(50)

commit to user

8 TForestry Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TForestry menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke

basis data

9 TLogAIIIGF Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TLogAIIIGF menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data

10 Transaction LogAIIGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

(51)

commit to user

11 TConsumer Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TConsumer menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data

12 TLogAII_Indoor Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TLogAII_Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

13 TPapanAIIGF Merupakan kelas data yang

(52)

commit to user

14 TLogAIII_

Indoor

Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TLogAIII_Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data

15 Organize

Corporation

Merupakan kelas yang mendefinisikan Transaction Corporation dan mengatur tampilan ke pemakai

16 TPapanAIIIGF Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TPapanAIIIGF menjadi sebuah kesatuan

yang disimpan atau diambil ke basis data

17 TPapanAII_ Indoor

Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TPapanAII_Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

(53)

commit to user

18 TransactionLog

AIIIGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TLogAIIGF 19 TPapanAIII_

Indoor

Merupakan kelas data yang digunakan untuk

membung-kus data TPapanAIII_ Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

20 Organize Forestry

Merupakan kelas yang mendefinisikan Transaction Forestry dan mengatur tampilan ke pemakai

21 TRSTAIIGF Merupakan kelas data yang

digunakan untuk

membung-kus data TRSTAIIGF menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

22 Transaction PapanAIIGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus

(54)

commit to user

23 TRSTAII_

Indoor

Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TRSTAII_Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data 24 TRSTAIII_

Indoor

Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TRSTAIII_Indoor menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

25 TProductIndoor Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TProductIndoor

menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

26 TProductGF Merupakan kelas data yang

digunakan untuk membung-kus data TProductGF

menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

27 Transaction PapanAII_ Indoor

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

(55)

commit to user

Indoor

28 Transaction PapanAIII_ Indoor

Merupakan kelas entitas yang menangani proses menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TPapanAIII_ Indoor

29 Transaction RSTAIIGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TRSTAIIGF 30 Transaction

RSTAIIIGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses menampilkan, memasukan,

mengedit dan menghapus dari class TRSTAIIIGF

31 TRSTAIIIGF Merupakan kelas data yang

digunakan untuk

membung-kus data TRSTAIIIGF menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil ke basis data

32 Transaction ProductGF

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus

(56)

commit to user

33 Transaction

ProductIndoor

Merupakan kelas entitas yang menangani proses menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TProductIndoor 34 Organize

Customs

Merupakan kelas yang mendefinisikan Transaction Customs dan mengatur tampilan ke pemakai

35 Transaction RequestProduct

Merupakan kelas entitas yang menangani proses menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TProductGF 36 Organize

Consumer

Merupakan kelas yang

mendefinisikan Transaction Consumer dan mengatur tampilan ke pemakai

37 TransactionRST AII_Indoor

Merupakan kelas entitas

yang menangani proses menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus dari class TRSTAII_Indoor 38 TransactionRST

AIII_Indoor

Merupakan kelas entitas yang menangani proses

menampilkan, memasukan, mengedit dan menghapus

(57)

commit to user

39 TRequestProduct Merupakan kelas data yang digunakan untuk membung-kus data TRequestProduct menjadi sebuah kesatuan yang disimpan atau diambil

ke basis data

3.1.5Sequence Diagram

3.1.5.1Sequence Diagram Login User

User melihat layar interface untuk memasukan username, password dan

status. Akan dilakukan pengecekkan oleh sistem. Apabila username, password dan status yang dimasukkan salah maka sistem akan memunculkan peringatan

bahwa user gagal login. Kelas Main sebagai kelas interface yang merupakan tatap muka user dengan system. Login sebagai kelas control yang akan mengecheck username, password dan status yang kita masukan. Kelas OrganizeUser merupakan kelas proses entitas yang menampung proses data user. Sequence diagram login user dapat dilihat pada Gambar 3.12

Gambar 3.12 Sequence Diagram Login User

: Us er : Main : Login : Organiz eUs er showUIM ain setUsername getUsername chec kUsername setPas sword getPas sword chec kP assword

setStatus

getStatus

chec kS tatus

validasiLogin() display M essage

invalid

(58)

commit to user

3.1.5.2Sequence Diagram Transaction Consumer

Consumer melihat layar interface transaksi consumer. Dalam hal ini consumer telah sukses login lalu memasukan volume produk yang diminta. Sistem akan menampilkan transaksi produk yang diminta. Kelas Main sebagai kelas interface yang merupakan tatap muka user dengan system. Login sebagai kelas control untuk login user. Kelas OrganizeConsumer merupakan kelas proses entitas yang menampung proses transaksi data. Kelas TransactionalRequest sebagai kelas entitas yang menampilkan data produk dari kelas TRequestProduct. Sequence diagram transaction Consumer dapat dilihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Sequence Diagram Transaction Consumer

3.1.5.3Sequence Diagram Transaction Corporation

Corporation melihat layar interface transaksi corporation. Dalam hal ini corporation telah sukses login lalu memasukan data pengolahan produk. Sistem akan menampilkan transaksi pengolahan produk yang diminta. Kelas Main

sebagai kelas interface yang merupakan tatap muka user dengan system. Login sebagai kelas control untuk login user. Kelas OrganizeCorporation merupakan kelas proses entitas yang menampung proses transaksi data produk. Kelas TransactionalProduct sebagai kelas entitas yang menampilkan data produk dari kelas TProduct. Sequence diagram transaction Corporation dapat dilihat pada Gambar 3.14

: Consumer : Main : Login : OrganizeConsumer : TransactionRequest : TRequestProduct showUImain

loginSuccess()

displayUIOrganizeConsumer

setRequestProduct

getRequestProduct

showTransactionProduct

(59)

commit to user

Gambar 3.14 Sequence Diagram Transaction Corporation

: Corporation : Main : Login : OrganizeCorporation : TransactionProduct : TProduct showUImain

loginSuccess()

displayUIOrganizeCorporation

setLogGF

setLogIndoor

setPapanGF

setPapanIndoor

setRSTGF

setRSTIndoor

setProductGF

setProductIndoor

getLogGF showTransactionLogGF

getLogIndoor showTransactionLogIndoor

getPapanGF showTransactionPapanGF

getPapanIndoor showTransactionPapanIndoor

getRSTGF showTransactionRSTGF

getRSTIndoor showTransactionRSTIndoor

getProductGF showTransactionProductGF

getProductIndoor showTransactionProductIndoor

[image:59.595.133.512.126.692.2]
(60)

commit to user

3.1.5.4Sequence Diagram Transaction Forestry

Forestry melihat layar interface transaksi forestry. Dalam hal ini forestry telah sukses login lalu memasukan data persediaan log. Sistem akan menampilkan

transaksi persediaan log. Kelas Main sebagai kelas interface yang merupakan tatap muka user dengan system. Login sebagai kelas control untuk login user. Kelas OrganizeForestry merupakan kelas proses entitas yang menampung proses transaksi data log kayu. Kelas TransactionalStockLog sebagai kelas entitas yang menampilkan data produk dari kelas TStockLog. Sequence diagram transaction Forestry dapat dilihat pada Gambar 3.15

Gambar 3.15 Sequence Diagram Transaction Forestry

3.1.5.5Sequence Diagram Customs Melakukan Checking Data

Customs melihat layar interface transaksi customs. Dalam hal ini customs telah sukses login lalu memasukan data persediaan log. Sistem akan menampilkan

transaksi persediaan log. Kelas Main sebagai kelas interface yang merupakan tatap muka user dengan system. Login sebagai kelas control untuk login user. Kelas OrganizeCustoms merupakan kelas proses entitas yang menampung proses transaksi data log kayu. Kelas TransactionalStockLog sebagai kelas entitas yang melakukan permintaan data dari pengolahan bahan baku hingga menjadi produk.

: Forestry : Main : Login : OrganizeForestry : TransactionStockLog : TStockLog showUImain

loginSuccess()

displayUIOrganizeForestry

setStockLog

getStockLog showTransactionLog

[image:60.595.127.494.248.517.2]
(61)

commit to user

[image:61.595.138.501.185.512.2]

Data tersebut diambil dari kelas TStockLog. Sequence diagram Customs melakukan checking data dapat dilihat pada Gambar 3.16

Gambar 3.16. Sequence Diagram CustomsMelakukan Checking Data

: Customs : Main : Login : OrganizeCustoms : TransactionProduct : TProduct showUImain

loginSuccess()

displayUIOrganizeCustoms

checkLog()

showTransactionLog checkPapan()

showTransactionPapan checkRST()

showTransactionRST checkProduct()

(62)

commit to user

3.1.6Component Diagram

Component diagram dapat dilihat pada Gambar 3.17

Gambar 3.17 Component Diagram

3.1.7Deployment Diagram

Deployment diagram dapat dilihat pada Gambar 3.18

Gambar 3.18 Deployment Diagram Client

Server

User Interface <<Application>>

IIS Server ASP .Net

web service

DBMS SQL Server

IIS Web Server <<device>>

Timber Tracking Application Timber Tracking

Web Service <<device>>

[image:62.595.126.500.193.623.2]
(63)

commit to user

3.1.8Skema Diagram

[image:63.595.132.488.189.659.2]

Skema diagram dapat dilihat pada Gambar 3.19

(64)

commit to user

49

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN ANALISA

4.1Implementasi Aplikasi Timber Tracking dan Service

Implementasi aplikasi Timber Tracking dan Service menyangkut kebutuhan hardware dan software dalam penggunaannya.

4.1.1Kebutuhan Hardware

Aplikasi Timber Tracking dan Service menggunakan rekomendaasi hardware sebagai berikut :

[image:64.595.124.498.226.558.2]

1. Server Mandiri

Tabel 15. Spesifikasi Server Mandiri

Web Server Database Server

Processor Intel Dual Core 2,2 GHz Microsoft Server

RAM 2 GHz RAM 8 GHz

Harddisk 20 GB SCSI Harddisk 240 Gb SATA

2. Server Hosting 3. Client

Personal Computer dengan spesifikasi : a. Processor Pentium Dual Core

b. RAM 1 GB c. Harddisk 120 GB

d. Koneksi internet min 56kbps

4.1.2Kebutuhan Software

Aplikasi Timber Tracking dan server menggunakan spesifikasi rekomendasi software sebagai berikut :

1. Server

Tabel 16. Spesifikasi Server

Web Server Database Server

OS Windows Server 2008 Windows OS

(65)

commit to user

2. Client

a. Microsoft Visual Web Developer 2008 Express Edition

b. Microsoft Visual C# 2008 Express Edition c. OS Windows 7

d. Web Browser Firefox

4.1.3Layer Aplikasi Supply Chain Management

Layer aplikasi merupakan struktur lapisan teknologi yang digunakan untuk

[image:65.595.127.500.240.692.2]

membentuk aplikasi. Layer aplikasi Timber Tracking terdiri dari 2 diagram layer yaitu diagram untuk server dan diagram untuk client, dimana setiap diagram terdiri dari 3 buah lapisan. Arsitektur layer aplikasi Timber Tracking digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Layer Client Timber Tracking

Gambar 4.2 Layer Server Timber Tracking

4.1.4Arsitektur Aplikasi Timber Tracking

WSDL

IIS Web Server

ASMX Web Service

Microsoft SQL Server Middle Tier Services Tier Front-End Tier

Database Microsoft SQL

Desktop Application

IIS Web Server

(66)

commit to user

Aplikasi timber tracking berjalan dengan memanfaatkan service yang dimiliki oleh sistem tersebut dengan cara mengambil WSDL dari service yang

dibutuhkannya. Pengambilan WSDL tersebut dapat menggunakan protokol SOAP atau HTTP dengan menggunakan C# Windows Form Application.

Implementasi aplikasi timber tracking pada sisi client dan server di dalam jaringan komputer dapat digambarkan sebagai berikut :

Database Server Web Server

Internet Microsoft SQL Server

Timber Tracking Database

IIS Web Server Timber Tracking Service

[image:66.595.167.439.249.490.2]

Desktop Application

Gambar 4.3 Arsitektur Jaringan

4.2Hasil dan Pembahasan

4.2.1Web Service (System Interface)

(67)
(68)

Gambar

Table 3. Simbol Class Diagram
Table 5. Simbol Component Diagram
Table 6. Simbol Deployment Diagram
Tabel 8. SRS Functional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika tertelan, ia dapat masuk ke dalam paru-paru dan boleh menyebabkan pneumonitis kimia, kerosakan paru-paru yang teruk dan kematian. Kesan kronik: Sentuhan berpanjangan

Umbi keladi dapat diolah menjadi produk tepung yang lebih luas penggunaannya yaitu dapat digunakan sebagai bahan baku sop, biskuit, roti, minuman beralkohol, makanan bayi dan

Seandainya user memilih Premis 1 dan Premis 6, amak sistem akan mengarah pada aturan 4 dengan konklusinya adalah konklusinya 4, tetapi karena aturan tersebut premisnya

Bab analisis dan perancangan berisi penjelasan mengenai dataset yang digunakan untuk pengujian, bentuk data keluaran dari hasil klasifikasi yang akan dilakukan, ekstraksi

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Prinsip dari metode biuret adalah ikatan peptida dapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana basa (Carprette, 2005)..

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Agung, yang melimpahkan anugerah dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”UPAYA

Fasilitas terbaru tersebut adalah fasilitas pengaksesan data Visual Basic versi 6.0 kemampuan akan pengolahan database lebih canggih karena adanya aplikasi yang terbaru seperti