• Tidak ada hasil yang ditemukan

MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTAnG TAHUN AJARAN 2OO8/2OO9.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTAnG TAHUN AJARAN 2OO8/2OO9."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MACROMEDIA

FLASH

DALAM

PEMBELAJARAN

BIOLOGI

UNTUK

MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP

SISWA KELAS

X

SMA NEGERI 1

TUNTAIIG

TAHUN

AJARAN

2OO8/2OO}

,

Dudy Istiyartor), Riezky Maya probosarir)

ABSTRAK

Tgjuan penelitian

ini

adalah

ulhrk

mengetahui penerapan macromedia

flash

dalarn pembelajaran biologi rurhrk meningkatkan penguasaan konsep siswa..

Penelitian

ini

merupakan penelitian tindakan kelas (C/assroom Action Research) kolaboratif yang dilaksanakan dalam2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan yang berupa penylrsunan langkahJangkah pembelajaran dengan penggunaan jurnal belajar dengan

*oiro*"dio

flash, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi untuk tindakan berikutnya. Subyek

penelitian adalah siswa kelas

X.2

SMA

Negeri

lTuntang.

Data

diperoleh

melalui

observasi, wawancara, penyebaran angket, kajian dokumen, catatan lapangan dan tes evaluasi kognitif. Teknik analisis data menggunakan. analisis deslc'iptif kualitatif. Validasi data menggunakan teknik Triangulasi metode yaitu angket, lembar observasi, dan tes yang digunakan untuk

-t

gut*

penguasaan konsep.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan macromedia

flash

padapembelajaran biologi bisa meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkat4n^penguaiaan konsef.

Pada akhir siklus

II

semua siswa berhasil melewati batas tuntas minimal. Kata kurci: macrornedia flash, penguasaan konsep, biologi

Gtuu SMAN

I

Tuntang Kab. Semarang

Dosen di Frodi P.Biologi FKIP IINS

l)

2)

A.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan lembaga sosial yang harus menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan nurmpu beradaptasi dengan perkenrbangan ilmu pengetahuaan dan teknologi Belkaitan dengan hal tersebut diperlukan inovasi dalam proses belajar: mengajar antara

lain

dalam

pendekatan pembelajarall yang bertujuan unhrk membantu perkembangan p-otettsi

au"

f..tnu*p"u"

subyek didik sehingga bei'nranfaat bagi dilinya sendiri dan dan masyaraiat, serta meningkatkan mutu pendidikan.

Dalamproses penrbelajaran IPA, khususnya biologi, diharapkan peserta didik dapat mengalami proses penrbelajaran secara utuh, memahami fenomena alam meialui kegiatan

p"m.cihan

misalah, metode ilnriah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan lakta baru. Kecenderungan pen$elajaran

IPA

pada masa

kini

adalah peserta

didik

hanya mempelajari

IpA

sebagai

proluk

menghafalkan konsep, teori, dan hukum Keadaan

ini

diperparah oteh

p.*tlUiu.*

yurrg b"roiientasi

pada tes atau

ujian.

Akibatnya

IPA

sebagai proses, sikap, dan aplikasi

iiaut

i"tJ""toh

dalam pernbelajaran, pengalaman belajar yang diperoieh

di

kelas^iiaak ututr Can tidak terorientasi pada tercapainya standar konpetensi dan korrpetensi dasar. Selain itu umumnya pembelajaran lebih bersifat tea,cher- centered, guru hanya menyampaikan

IPA

sebagai produk dan peserta

didik

menghafal informasi faktual.

Hadil observasi dan wawancara dengan siswa

di

SMAN 1

Tuntang menunjukkan bahwa umumnya siswa merasa pembelajaran

biologi

selama

ini

terlalu membosankan karena cenderwrg menghapal saja, selain itu siswa merasa kesutitan menerjenrahkan konsep dan abshak menjadi

k;;k;;

sehingga rnateri yang diberikan sulit

urtuk

diserap. Dalam satu kelas ununmya pada tiap materi

rllsih

ada siswa yang rnendapatkan nilai di bawah batas trmtas yang diharapkan.

Seminar Lofur[gtrya t farionateenfrfrfotn Eiotogi

f,fla

,U$l'g
(2)

Media pelrbelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pembelajaran. Salah sah,r frrngsi utama media pembelajaran adalah ' sebagai alat bantu mengajar

yang

turut

memotivasi,

rneirpengruhi

iklinl

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Salah satu

ptogrutt

"rTware

yang sedang berkernbang adalah

macro.media flash. .\aclomedia flash merupakan sahlr satu

itogt"*

tifitror"

yang

nrarpu

menyajikan visual sec:lra jelas kepada siswa dan materi yang bersifat abstrak dapat diilustrasikan secara lebih menarik kepada siswa dengan berbagai gambar anirnasi (Sutopo,

2003).

Chotirrah (2008) menyatakan bahwa

Mauomedia Flash

merupakan gabungal koniep pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang

marpu

menghasilkan

fitur-Iitrn

Uu* ying dapat dimanfaatkan dalampendidikan. Pembelajaranberbasis multimedia dapat menyajikan nrateri pelajaran yang lebih menarik, tidak nronoton, dan memudahkan penyanpaian

B.

METODE

PENELITIAN

Penelitian

ini

melupakan penelitian tindakan kelas (C/cssroom Action Research (CAR) kolaboratif. Subjek penelitian dalam penelitian

ini

adalah siswa kelas

X.2

semester genap tahun pelajaran 2OOB/iO}g: Rancangan penelitian dan pemecahan masalah disusun sesuai dengan kondisi yang terjadi pada proses pernbelajaran di kelas dan dialami oleh gruu atau peneliti. Adapun solusi

pemecalran nrasalah yang diterapkan adalahpenggunaan media Macromedia Flash'.

Sh.ategi

yang

digunakan dalam penelitian

ini

adalah deskriptif

kualitatif.

Shategi

ini

bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di lapangan. Kenyataan yang dimaksud adalan proses pembelajaran

biologi

sebelum

dan

sesudah

diberi

tindakan berupa penggunaan rnacrontedia

flash.

Pola unrunr pembelajaran melalui media macrotnedia

flash

yang dilalsanakan

dalam peneliiian adalah diskusi kelas, presentasi kelonpok dan

evaluasi.

Indikator keberhasilan

adalah seinua siswa tuntas belajar dengan nilai rata-rata minimal 75'

C.

HASIL PENELITIAN

DAN

PEMBAIIASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi dapat disajikan data sebagai berikut:

Tabel 1. Prosentase Pencapaian Konsep Kemampuan Awal-Kemarpuan

Akhir

No Konsep

Presentase Pencapaian Konsep (%)

Siklus Siklus II

Awal Akhir

siklus

Materi gabungan

Awal

Akhir

siklus

Materi gabungan

A

Konrponen

ekosistem

60,5 70,1 73,5

B Aliran energi 61, 3 65,7 70,5

c

Daru

biogeokinria

55,5 68,5 70

D Kegiatan manusia dan masalah lingkungan

60,5 72,7 75,9

E Pencemaran

lingkungan

6V,7 72,8 77,9

F Pelestarian

lingkungan

7l

78,9 80,

I

[image:2.595.51.578.272.785.2]
(3)

Setelah digunakannya media pembetrajaranmacromedia

flash

maka penguasaan konsep siswa

terhadap nrateri menjadi meningkat. Pada akhir siklus

II

semua siswa telah melewati batas tuntas yang ditetapkan dengan rala-ratanilai ulangan harian sebesar 77,9.

Tabel 2. Hasil Penilaian Diskusi Preseirtasi

No Aspek Sikius 1

(%)

Siklus

II

(%)

I Bekerjasama dalam kelomp ok 15 80

2 Keaktifan anggota kelonp ok 67,5 74,5

J Menanggapi perintah guru untuk segera memulai presentasi

80 95

4 Menanggapi pendapat orang lain 65 75

5 Kenurrpuan rnenj awab p ertanyaan 75 80

6 Menggunakan bahasa penyajian yang nrudah ditangkap 60 70

1 Mengkomunikasikan hasil diskusi 65 75

8 Mengatul plesentasi dengan baik 72,5 80

I

Rata-rata 70 78,7

Pada akhir siklus

II

hasil prosentase penilaian diskusi-presentasi mengalami kenaikan disemua aspek. Siswa bisa mengerjakan presentasi dengan lebih baik. Presentasi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu, Siswa

lebih

tertarik mengikuti pelajaran karena siswa

mulai

terbiasa belajar berdiskusi dan melaksanakan presentasi. Siswa bisa saling menrbanhr mengerjakan tugas dan siswa

berusaha lebih menghargai pendapat siswa lain pada kegiatan diskusi presentasi.

Penggunaan macromedia

flash

dengan bantuan komputer sangat membantu siswa untuk menyelap materi dengan mudah dan nreiryenangkan. Hamalik

(1989)

menyatakan bahwa media pernbelajaran

yalg

tepat dapat mernbangkitkan motivasi dan pelangsang kegiatan belajar'. Selanjutnya motivasi

ini

akan menyebabkan terjadinya suahr perubahan energi baik yang menyangkut kejiwaan,

perasaan dan emosi untuk kenrudian bertindak atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Penggunaan media rnacromedia

flash

dengan

LCD

yang digunakan

grru

awalnya belum menggugah semangat semua siswa dalam berdiskusi dan menyampaikan pendapat secara aktif. Berdasarkan hasil penganratan, kebarryakan siswa hanya teltarik memperhatikan animasi dan ilush'asi yang disajikan, tetapi kwang memperhatikan mated yang terkandung

di

dalamnya sehingga ketika gulu beltanya, mereka tidak bisa rnenjawab dengan tepat. Hanya beberapa siswa tertentu saja yang aktif bertanya dan berinisiatif menjawab pertanyaan ketika plesentasi berlangsung. Siswa

di

kelas urnulnnya lebih memilih bertanya pada teinan di sekitarnya daripada langsung menanyakan kepada guru: Hal

ini

menjadi perhatian guru sehinggapada siklus

II

guru mengemas materi dengan lebih sistematis dan

taktis.

Tanpilan rnateri yang lebih terperinci ini berhasil menggugah semangat siswa untuk lebih memperhatikan nrateri pelajaran, bukan hanya animasinya.

Dalam penrbelajaran guru

juga

berusaha meningkatkan keaktifan siswa melalui kegiatan diskusi presentasi. Menurut Rusyan dkk (1989) keda kelorrpok dianggap berhasil apabila didasarkan partisipasi para anggota dan tidak mengharnbu-hamburkan waktu ketika mengerjakan tugas. Dengan adanya diskusi kelor4:ok

ini,

siswa dapat saling memotivasi, saling memberi semangat dan pada akhinrya mendorong siswa lebih giat dalam menrahami dan menyelasaikan materi yang dipelajari. [image:3.595.77.536.67.351.2]
(4)

D.

I$SIMPULAII

Hasil penelitial menunjukkan bahwa penerapan mauomedia flash pada pembelajaran biologi bisa meningkittan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan penguasaan konsep dimana pada akhir siklus

II

semua siswa berhasil melewati batas tuntas minimal.

DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, AH. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu

Chotinialr,

C.

2008. Macromedia Flash. http://www.smunet.com/main.php?act=int&xkd=169..

diakses 30 APril 2008

Mulyasa, E. 2003. Implementasi Kurilatlum 2004.Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hamalik, O. 1989. Media Pendidiknn. Jakarta: Bumi Aksara

Rusyan, T.. 1989. pendekatan DalamProses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya

Gambar

Tabel 1. Prosentase Pencapaian Konsep Kemampuan Awal-Kemarpuan Akhir
Tabel 2. Hasil Penilaian Diskusi Preseirtasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja dilihat dari mengatasi kesukaran, umpan balik, berkerja dibawah tekanan, menjadi teladan, memberikan saran dan

Sehingga sistem informasi manajemen tersebut dapat memberikan solusi pada perusahaan untuk menentukan jumlah persediaan produk jadi yang sesuai.

Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kematangan cinta antara pria dan wanita usia dewasa awal.. Uji statistik yang digunakan untuk

Merujuk pada tahun 2009, sebagai referensi pengalaman pelaksanaan pemilu dengan sistem yang sama, baik sistem pemilu maupun sistem partai politik dengan berbagai

They are a study on ontological metaphor involved in the book Song of Songs and relate them with the structural point of view which might give more valuable knowledge

ditatapnya dalam-dalam. Aku tahu, ibuku terkejut. Kelakuanku bagi ibu adalah sesuatu yang baru, tentu saja; karena ibu datang dari dunia hiruk-pikuk. la memandang seperti

menahan diri untuk tidak memukul sebisa mungkin juga merupakan sunnah Nabi SAW, karena Rasulullah tidak pernah memukul istri maupun pembantu beliau kecuali dengan pukulan ringan

Berdasarkan ura ian dari hasil penelit ian mu lai dari hasil pe laksanaan siklus I, hasil Observasi, hasil tes, data respon siswa menunjukkan bahwa pe mbela jaran pada