Oleh
E L L Y A N U R
JURUSAN alzl M A S Y A R A K A T D A N SUMBERDAYA KELUARGA
F A K U L T A S P E R T A N I A N I N S T I T U T P E R T A N I A N B O G O R
RINGKASAN
ELLYANUR. Telaahan Mengenai I n d i k a t o r K u a l i t a s Hidup Penduduk I n d o n e s i a ( D i bawah bimbingan DJITENG ROEDJITO dan DIAH KRISNATUTI PRANADJI).
I'ujuan umum p e n e l i t i a n i n i a d a l a h menelaah kembali i n d i k a t o r k u a l i t a s hidup penduduk Indonesia. Sedangkan t u j u a n khusus adalah m e l l h a t s e j a u h m a n a k e t e r k a i t a n an-
tara h a s i l pembangunan dengan k u a l i t a s hidup penduduk dalam p o p u l a s i masyarakat yang bersangkutan.
Sesungguhnya i n d i k a t o r k u a l i t a s hidup penduduk i t u s e n d i r i sudah ada, yakni kombinasi u n s u r Angka Melek Hu-
ruf (AMH), Angka Harapan Hidup (AHH), Angka F e r t i l i t a s ( ~ l i T ) dan Angka Mortalitas (AMT). T e t a p i kombinasi yang l e b i h umum digunakan a d a l a h AMH, AHFI dan AMT dengan kom- p o s i s i sumbangan s e t i a p u n s u r adalah sama, yakni seper- t i g a
(1/3).
Namun dalam p e n e l i t i a n i n i , diajukan s a t u w s u r tambahan yakni Angka S t a t u s Gizi-baik (ASG), untuk menelaah kembali bentuk i n d i k a t o r k u a l i t a s hidup pendu- duk Indonesia t e r s e b u t .Untuk menganalisa apakah unsur ASG cukup b e r a l a s a n untuk d i t e r i m a sebagai i n d i k a t o r dan bagaimanakah sebaik- nya komposisi lima u n s u r t e r s e b u t dalam mengukur k u a l i - t a s hidup penduduk, yang dalam ha1 i n i d i s e b u t
nama Indeks K u a l i t a s Hidup (IKH) digunakan a n a l i K o r e l a s i Spearman a n t a r a lima unsur t e r s e b u t ,
hasil pembangunan yang meliputi variabel pendapatan, pendidikan, spsial budaya, kesehatan lingkungan dan
tingkat konsumsi dalam populasi masyarakat yang bersang- kutan, dengan menggunakan 27 provinsi di Indonesia seba- gai sample.
Hasil analisis menunjukkan, bahwa kecuali terhadap variabel tingkat konsumsi terdapat korelasi positif an- tara hasil pembangunan dengan lima unsur tersebut di atas. Artinya, bahwa dengan semakin berhasilnya pemba- ngunan maka kualitas hidup penduduk dalam populasi ma-
syarakat yang bersangkutan juga semakin tinggi atau se- baliknya. Sedangkan dengan variabel tingkat konsumsi adalah sebaliknya bahwa semakin tinggi tingkat konsumsi maka kualitas hidup penduduk semakin rendah atau seba- liknya. Hasil korelasi yang bertentangan tersebut, di- duga disebabkan kevaliditasan data yang diragukan. Oleh karena itu, untuk menelaah indikator kualitas hidup pen- duduk tersebut di atas data tingkat konsumsi tidak di- pergunakan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa keberhasilan peme- rintah dalam meningkatkan pendapatan penduduk, memang dapat meningkatkan AHH atau sebaliknya, bahwa keberha- silan pemerintah dalam menurunkan A F T dan
AMT
dapat me- ningkatkan pendapatan penduduk. Namun peningkatan pen- dapatan belum diikuti dengan peningkatanASG
(r,=0,1459).Dengan melihat t i n g g i rendahnya n i l a i k o e f i s i e n ko- r e l a s i dapat disimpulkan bahwa ASG cukup b e r a l a s a n untuk d i t e r i m a sebagai i n d i k a t o r . Diantara lima unsur penyu- sun IKH t e r s e b u t d i a t a s , unsur AMH adalah unsur yang p a l i n g rendah k o e f i s i e n k o r e l a s i n y a terhadap h a s i l pem- bangunan. Adapun p e r s e n t a s e komposisi sumbangan masing- masing unsur dalam membentuk IKEI adalah sebagai b e r i k u t : 8,401 persen
AMH,
21,487 persen ASG, 24,637 persenAHH,
2O,Lc87 persen A F T dan 24,988 persenAMT.
Rendahnya per- s e n t a s e sumbangan AMH dalam menyusunIKH
disebabkan ka- r e n a , keberhasilan pemerintah dalam memberantas buta hu-ruf belum d i i k u t i o l e h kebiasaan penduduk untuk melaku- kan k e g i a t a n s o s i a l budaya ( r s = 0,1117), misalnya mem- baca. Kegiatan s o s i a l budaya adalah v a r i a b e l yang pa-
l i n g e r a t kaitannya dengan k u a l i t a s hidup penduduk ( r s =
0,7179) dibandingkan v a r i a b e l h a s i l pembangunan lainnya. Peningkatan AMH juga t i d a k d i i k u t i oleh peningkatan kea- daan kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan i t u
s e n d i r i sangat dipengaruhi o l e h keadaan s o s i a l budaya (1)s = 0,4078) disamping pendidikan ( r s = 0,5684). H a l i n i menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mening- katkan t a r & hidup penduduk, a n t a r a l a i n dengan membe-
Dengan menggunakan bentuk rumusan IKH t e r s e b u t d i
a t a s , d i k e t a h u i bahwa d a r i
27
p r o v i n s i Indonesia, b e r t u - r u t - t u r u t p r o v i n s i Yogyakarta, J a k a r t a dan B a l i a d a l a h t i g a p r o v i n s i yang mencapai p e r i n g k a t IKH t e r t i n g g i dansebaliknya dengan p r o v i n s i Nusa Tenggara Barat, Timor Timur dan Sulawesi Tengah. Tingkat kesenjangan I K H t e r - t i n g g i (Yogyakarta) dan I K H terendah (Nusa Tenggara Ba- r a t ) a d a l a h s e b e s a r 83,67, yakni s u a t u t i n g k a t kesen- jangan yang sangat t i n g g i b i l a d i l i h a t d a r i s e g i pemera- t a a n .
Berdasar h a s i l a n a l i s i s t e r s e b u t di a t a s , d i s a r a n - kan kepada i n s t a n s i B i r o Pusat S t a t i s t i k untuk mengkaji kembali metode pendataan konsumsi yang digunakan selama i n i dan kepada pemerintah a g a r kebijakan dalam memberan- t a s b u t a huruf d i i k u t i a n t a r a l a i n dengan mendorong m i - n a t penduduk, untuk menggunakan keterampilan baca t u l i s t e r s e b u t . Misalnya meningkatkan program koran masuk de- s a . Mengingat sebagian b e s a r penduduk Indonesia berdo- m i s i l i d i pedesaan. Disamping i t u , juga disarankan ke- pada pemerintah untuk l e b i h memperhatfkan p r o v i n s i yang minus sumberdaya alam dan manusia, a g a r t i n g k a t kesen- jangan I K H t i d a k t e r l a l u t i n g g i dalsm rangka program pe- merataan pembangunan.
TELAAHAN MENGENAI I N D I K A T O R 'KUALITAS HIDUP PENDUDUK INDONESIA
O l e h ELLYANUR A 2 0
1425
KARYA I I d i l I A H
Sebagai Salah Satu Syarat U n t u k M e m p e r o l e h G e l a r
Sarjana Pertanian
Pada
F a h l t a s P e r t a n i a n , I n s t i t u t Pertanian B o g o r
J U R U S A N G I Z I MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA PAKULTAS P E R T A N I A N
I N S T I T U T P E R T A N I A N BOGOR
Nama Mahasiswa
Honor Pokok
:
TELAABAN
MENGmAI INDIKATORKUALITAS
HIDUP PENDUDUK
INDONESIAMeny e t u j u i
(Ir, D.
Roedjito, D-Ntr)(Ir-
Di&K.
Pxanadji, MS.)Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
K o m i si Pendidikan Ketua Jurusan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bukittinggi pada tanggal 23 Oktober 1962, dari Ibu Nurmaya dan Bapak Muhammad Noer,
sebagai putri keempat dari empat orang bersaudara. Penulis lulus pada tahun 1975 dari Sekolah Dasar
Negeri Babakan Tarogong II Bandung. Kemudian melanjut.,..
kan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri XII
Bandung dan lulus pada tahun 1979. Pada tahun 1979
pe-nulis masuk Sekolah Menengah Atas Negeri X Bandung, ke-mudian pertengahan tahun ajaran 1980/1981 penulis pindah ke Sekolah Menengah Atas Negeri II Bogor hingga lulus pada tahun 1982.
Pada tahun 1983 penulis diterima di Institut Perta-nian Bogor sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
(TPB) malalui Proyek Perintis I. Kemudian pada tahun
1985 penulis diterima di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Perta-nian Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak
Ir. Djiteng Roedjito, D.Ntr dan Ibu Ir. Diah Krisnatuti Pranadji, MS sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu sejak awal penelitian sampai tersusunnya karya ilmiah ini. Tak lupa penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Hartoyo se-bagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sa-ran untuk penyempurnaan karya ilmiah ini.
ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Said Rusli dari Jurusan So sial Ekonomi, Fakul-tas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan kepada Bapak Kepala Biro Pusat Statistik beserta jajarannya serta se-mua pihak yang telah membantu penulisan karya ilmiah ini.
Penulis berharap semoga apa yang tertuang dalam tu-lisan ini dapat bermantaat bagi yang membacanya.
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR PENDAHULUAN DAFrAR lSI
.
.
. .
.
. .
.
. .
. .
.
.
. . . .
. .
. . .
.
. . .
. .
.
. . .
.
. . .
.
. . .
.
. . .
.
.
. .
.
.
.
. . .
. .
.
.
.
. . . .
.
.
. .
. .
.
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
. .
.
.
Latar Belakang. . .
.
. . . .
.
.
. . .
. .
.
.
Tujuan Penelitian • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Kegunaan Penelitian.
. . .
.
.
.
. .
.
.
.
. . .
TINJAUAN PUSTAKA. . .
.
. .
.
. . . .
.
.
. .
.
. .
. .
.
. . .
.
Halaman vii ix 1 1 4 45
Faktor-Faktor Pembentuk Kualitas Hidup ••
5
Indikator Kualitas Hidup
. . .
.
.
.
.
. . .
.
8Teori Perumusan Indikator Kualitas Hidup. 10
KERANGKA DASAR PENELITIAN
. . .
.
. . . .
.
. . .
.
.
.
.
.
.
.
Kerangka Pemikiran.
. . .
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
.
.
. . . .
Hipotesis. . .
.
. . .
.
.
.
. . .
.
.
.
.
.
. . .
Batasan Istilah • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • METODOLOGI PENELITIAN. . .
.
.
. .
. . . .
.
.
. . .
.
Waktu dan Tempat Penelitian • • • • • • • • • • • •
14 14
17
18 21 21Jenis dan Cara Pengumpulan Data •••••••• 21
Analisis Data
.
.
. . . .
.
.
.
.
. . .
. . .
.
.
.
. .
.
.
.
. .
HASIL DAN PEMBAHASAN. . .
.
.
.
. .
.
.
.
.
.
.
. .
.
.
.
. . .
Profil Penduduk Indonesia Tahun 1985 • • •
Hubungan Variabel Hasil Pembangunan dan
24 26 26
Kualitas Hidup Penduduk Indonesia..
33
Pendapatan dan Kualitas Hidup •••••
33
Pendidikan dan Kualitas Hidup •••••