Ishak Abdullah Kamil, 2014
EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
Ishak Abdullah Kamil
0901364
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Ishak Abdullah Kamil, 2014
LEMBAR PENGESAHAN ISHAK ABDULLAH KAMIL
NIM. 0901364 Judul :
EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN DI
PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI.
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Ace Suryadi, Ph.D, M.Sc. NIP. 19520725 197803 1 001
Pembimbing II
Dr. Yanti Shantini, M.Pd. NIP. 19730128 200501 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Ishak Abdullah Kamil, 2014
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Evaluasi
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat di PKBM Bina Terampil Mandiri”. Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini aya menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya
ini.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan,
Ishak Abdullah Kamil, 2014
ABSTRAK
Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat di PKBM Bina Terampil Mandiri
Evaluasi memegang peranan penting dalam mengetahui ketercapaian program. Hal tersebut mendorong penelit untuk mengkaji evaluasi program dalam penyelenggaraan layanan program di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan : 1) bagaimana evaluasi penyelenggaraan program, 2) perubahan yang terjadi pada warga belajar setelah penyelenggaraan program, 3) upaya tindak lanjut yang dilakukan PKBM Bina Terampil Mandiri untuk memberdayakan masyarakat pada program pendidikan kecakapan hidup.
Konsep yang dijadikan tinjauan teori dalam penelitian ini adalah Konsep Evaluasi Program yang terdiri dari pengertian, tujuan, model, dan langkah-langkah evaluasi. Konsep Evaluasi Dampak yang terdiri dari pengertian, tujuan, evaluasi pengaruh program, dan taksonomi bloom. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup yang terdiri dari pengertian, tujuan, manfaat, dan evaluasi. Konsep Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari pengertian, jenis, pendekatan, dan karakteristik dari proses pemberdayaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara, studi literatur, studi dokumentasi, dan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data dengan mendeskripsikan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah delapan orang, yang terdiri dari pengelola, pendidik, tokoh masyarakat, penilik dan empat warga belajar. Penelitian dilakukan di PKBM Bina Terampil Mandiri, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Hasil penelitian terungkap bahwa evaluasi yang dilakukan oleh tutor dan pengelola PKBM sebatas mengevaluasi dari aspek masukan sarana, proses, dan keluaran saja, masih perlu memperhatikan aspek-aspek lainnya yang penting untuk dievaluasi dalam program seperti masukan lingkungan, masukan lain, dan pengaruh pada program pendidikan kecakapan hidup tersebut. Untuk perubahan yang dirasakan oleh warga belajar setelah penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup pada warga belajar telah mengalami perubahan, dilihat dari perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku, namun untuk pengaplikasian dalam kehidupannya belum terlihat perubahan yang signifikan. Hal yang terakhir diungkap adalah upaya tindak lanjut pada penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup, PKBM telah melakukan pengorganisasian dengan membentuk kelompok belajar usaha, membuat struktur organisasi, membagi peran atau wewenang, melibatkan warga belajar dan tokoh masyarakat pada setiap kegiatan, mengadakan pertemuan rutin untuk membahas masalah, mendorong dan merangsang warga belajar untuk berperan aktif.
Ishak Abdullah Kamil, 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK………...i
KATA PENGANTAR………ii
UCAPAN TERIMA KASIH………...iii
DAFTAR ISI……….iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
G. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Konsep Evaluasi Program ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Evaluasi Program ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Evaluasi Program ... Error! Bookmark not defined.
3. Model Evaluasi Program ... Error! Bookmark not defined.
4. Langkah-langkah Evaluasi Program ... Error! Bookmark not defined.
B. Konsep Evaluasi Dampak ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Evaluasi Dampak ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Evaluasi Dampak ... Error! Bookmark not defined.
3. Evaluasi Pengaruh Program ... Error! Bookmark not defined.
4. Taksonomi Bloom ... Error! Bookmark not defined.
C. Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skill) ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup ... Error! Bookmark not defined.
Ishak Abdullah Kamil, 2014
4. Evaluasi Program Pendidikan Kecakapan Hidup ... Error! Bookmark not defined.
D. Konsep Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
2. Jenis Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
3. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat . Error! Bookmark not defined.
4. Karakteristik Proses Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
D. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Letak Geografis Desa Kertawangi ... Error! Bookmark not defined.
2. Keadaan Penduduk ... Error! Bookmark not defined.
B. Profil PKBM Bina Terampil Mandiri ... Error! Bookmark not defined.
1. Latar Belakang PKBM Bina Terampil Mandiri Error! Bookmark not defined.
2. Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined.
3. Legalitas Lembaga Penyelenggara ... Error! Bookmark not defined.
4. Program Pembelajaran PKBM Bina Terampil Mandiri .. Error! Bookmark not defined.
5. Pendidik dan tenaga pendidik ... Error! Bookmark not defined.
6. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
7. Jalinan Kerjasama PKBM Bina Terampil Mandiri ... Error! Bookmark not defined.
8. Gambaran Program Pendidikan Kecakapan Hidup Membuat Aneka Jajanan Kue Pasar. ... Error! Bookmark not defined.
C. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang
Ishak Abdullah Kamil, 2014
2. Perubahan yang Terjadi Pada Warga Belajar Setelah Mengikuti Program Pendidikan Kecakapan Hidup Keterampilan Membuat Aneka Kue Jajanan Pasar yang Diselenggarakan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri. ... Error! Bookmark not defined.
3. Tindak Lanjut yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri dari Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Upaya
Memberdayakan Masyarakat. ... Error! Bookmark not defined.
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup ... Error! Bookmark not defined.
2. Perubahan yang Terjadi Pada Warga Belajar Setelah Mengikuti Program Pendidikan Kecakapan Hidup Keterampilan Membuat Aneka Kue Jajanan Pasar yang Diselenggarakan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri. ... Error! Bookmark not defined.
3. Tindak Lanjut yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri dari Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Upaya
Memberdayakan Masyarakat. ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
Ishak Abdullah Kamil, 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber- menjadi
kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Kata “berdaya” apabila diberi awalan pe- dengan mendapat sisipan -m- dan akhiran –an menjadi “pemberdayaan”, artinya
membuat sesuatu lebih berdaya atau mempunyai daya atau mempunyai kekuatan.
Pemberdayaan merupakan sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat
untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas, dan mempengaruhi
terhadap, kejadian-kejadian atau lembaga-lembaga yang mempengaruhi
kehidupannya. (Edi Suharto, 2005:58-59). Menurut Parson (1994) dalam Edi
Suharto (2005:75) pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Jadi
pemberdayaan lebih terfokus terhadap pembinaan, penggerakan, pendayagunaan
dan pengembangan segala kompetensi, kemampuan, motivasi, kesadaran diri dan
kemandirian yang dimiliki oleh setiap individu agar berdayaguna, baik dari segi
ekonomi, sosial, hukum dan politik serta dapat membentuk pola fikir yang
dinamis, memiliki motivasi yang tinggi, memiliki pengetahuan dan perubahan
sikap yang mandiri sebagai bekal modal dasar untuk memperoleh kehidupan yang
lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan, harapan dan cita-cita dimasa
mendatang.
Melihat penjelasan di atas, berbagai upaya pemberdayaan masyarakat miskin
melalui penyelenggaraan program-program dengan menggunakan pendekatan
pendidikan dilakukan pemerintah untuk memenuhi keragaman keantitas dan
kualitas kebutuhan masyarakat miskin, selain itu untuk mengembangkan segala
2
Ishak Abdullah Kamil, 2014
oleh setiap individu masyarakat di Indonesia agar berdayaguna, sesuai dengan
tujuan pembangunan nasional untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya
dan masyarakat Indonesia seluruhnya yang adil dan makmur berdasarkan
pancasila, agar terciptanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di
Indonesia yang memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang terjadi di
Negara ini. Dijelaskan juga dalam tujuan pendidikan menurut UU Sisdiknas No
20 tahun 2003 Bab II pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya masyarakat menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulis, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Sisdiknas
No 20 tahun 2003, pasal 13 ayat 1 menyatakan bahwa jalur pendidikan , formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Pendidikan merupakan salah satu program pembinaan yang mampu mencetak
manusia agar memiliki kedewasaan dalam menjalani kehidupannya dalam
kaitannya dengan pendidikan, UU Sisdiknas No 20 pasal 1 tahun 2003
menjelaskan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pendidikan memiliki
kedudukan yang penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas
dan memiliki kedewasaan. Pendidikan juga memiliki peranan hakiki dalam
pembangunan suatu bangsa. Seperti yang dikemukakan Kartini Kartono (1990)
bahwa “Pendidikan merupakan kunci pembuka usaha untuk meningkatkan taraf kecerdasan bangsa dan pembudayaan rakyat bisa menjadi cakap, susila, dan
terampil selaku subyek pembangunan”
Maka dari itu penyelenggaraan pendidikan melalui jalur pendidikan formal
maupun nonformal diharapkan akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan
ataupun produktifitas kerja seseorang, yang disesuaikan dengan perkembangan
3
Ishak Abdullah Kamil, 2014
khususnya. Pendidikan nonformal sebagai salah satu jalur dalam sistem
pendidikan nasional memiliki peranan yang penting dalam memberikan layanan
pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan, hal ini dijelaskan oleh Sudjana
(2004:22) mengenai pengertian Pendidikan Nonformal, yaitu :
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
Penyelenggaraan program pendidikan dalam satuan Pendidikan Nonformal
merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat agar dapat berkembang melalui perlindungan ataupun peningkatan
keterampilan.
Dilihat dari penjelasan tersebut maka perlu adanya program atau kegiatan
yang dapat membantu masyarakat yang tidak berdaya, agar dapat memiliki
pengetahuan dan keterampilan khusus supaya masyarakat siap bersaing dalam
dunia kerja. Dilihat dari masalah tersebut pendidikan kecakapan hidup Life Skilsl
dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya pengetahuan dan
keterampilan masyarakat.
Pendidikan kecakapan hidup (life skills) sebagai salah satu satuan program
dari pendidikan nonformal memiliki peran yang penting dalam rangka membekali
warga belajar agar dapat hidup secara mandiri. Ditjen PLS Depdiknas dalam
Pedoman Program Life Skills (2012:3) menggambarkan bahwa program
pendidikan kecakapan hidup ini secara khusus bertujuan untuk memberikan
pelayanan kepada peserta didik agar 1). Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja secara mandiri
(wirausaha) atau bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan
yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) memiliki motivasi
dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan
mampu bersaing di pasar global, 3) memiliki kesadaran yang tinggi tentang
4
Ishak Abdullah Kamil, 2014
4) memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dalam rangka
mewujudkan keadilan pendidikan di setiap lapisan masyarakat.
Melalui kegiatan kecakapan hidup (life skills) diharapkan dapat
menanggulangi ketimpangan antara keadaan saat ini (jumlah pengangguran)
dengan keadaan yang diharapkan (berkurangnya jumlah pengangguran),
kecakapan hidup (life skills) diharapkan dapat mengatasi kekurangan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki baik untuk mencapai kemandirian masyarakat,
ataupun bekerja pada suatu lembaga atau perusahaan.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat, maka
diperlukan suatu wadah untuk menampung potensi diri masyarakat tersebut.
Kesadaran bahwa masyarakat memegang peranan sangat penting dalam memiliki
potensi besar untuk membangun dirinya sendiri, yang diwujudkan dalam suatu
pendekatan. Pendekatan seperti ini merupakan pemicu dan perantara saja,
selanjutnya peran masyarakat yang dominan dalam pembangunannya. Pendekatan
seperti ini disebut pendekatan pendidikan yang berbasis masyarakat yang
diwujudkan dalam bentuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai
wahana untuk memberdayakan potensi-potensi yang ada di masyarakat.
Berdasarkan karakteristik Pendidikan Luar Sekolah, Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu bentuk satuan kegiatan pendidikan
luar sekolah yang dilaksanakan di masyarakat dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan masyarakat. PKBM merupakan tempat kegiatan pembelajaran
masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi masyarakat untuk
meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya
yang pengelolaannya dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Maka PKBM Bina Terampil Mandiri melakukan suatu usaha dalam hal
pemberdayaan, yang merupakan salah satu unit kegiatan program life skills.
Kegiatan yang ada di PKBM Bina Terampil Mandiri lebih menekankan pada
kualitas intelektual dan kecakapan hidup life skills melalui program pendidikan
dan pelatihan keeterampilan. Program pendidikan dan keterampilan yang ada di
5
Ishak Abdullah Kamil, 2014
pendidikan dan keterampilan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas
ekonomi masyarakat sekitar.
Salah satu pendidikan keterampilan kecakapan hidup yang diselenggarakan
oleh PKBM Bina Terampil Mandiri terutama yaitu keterampilan pembuatan aneka
kue jajanan pasar. Diadakannya pelatihan pembuatan aneka kue jajanan pasar ini
merupakan upaya memberikan bekal pengetahuan, kemampuan fungsional praktis
termasuk perubahan sikap untuk bekerja maupun berusaha mandiri.
Mayoritas warga belajar yang mengikuti keterampilan membuat aneka kue
jajanan pasar adalah ibu-ibu RT di sekitar Desa Kertawangi. Karena agar
memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya
sendiri maupun untuk anggota keluarga lainnya di sekitar RT masing-masing.
Keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar ini dilatarbelakangi oleh
banyak penduduk Desa Kertawangi yang mengandalkan produksi makanan dari
pasar. Warung-warung yang tersedia di Desa Kertawangi membeli makanannya
semua dari pasar. Dengan kondisi ini, perlu adanya pemberdayaan masyarakat
sekitar untuk mengantisipasi agar masyarakat Desa Kertawangi pun mampu
memproduksi. Dengan demikian, ada penghasilan bagi mereka untuk menambah
pendapatan keluarga. Proses pembelajaran keterampilan membuat aneka kue
jajanan pasar merupakan tindak lanjut dari pelatihan keterampilan membuat aneka
kue jajanan pasar di PKBM Bina Terampil Mandiri.
Pada proses pembelajaran keterampilan membuat kue aneka jajanan pasar
warga belajar mulanya diberikan materi mengenai konsep-konsep kewirausahaan
serta teknik menggali potensi lokal atau lingkungannya sendiri, diperkenalkan
membuat aneka jenis kue jajanan pasar dan praktek pembuatannya, sehingga
warga belajar dapat memperkuat tentang materi-materi yang telah diajarkan
menjadi sebuah pengalaman dan kemampuan untuk berwirausaha secara mandiri.
Sudah jelas bahwa tujuan dari dilaksanakannya pelatihan keterampilan membuat
aneka kue jajanan pasar yaitu untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan,
dan sikap warga belajar di bidang pembuatan aneka kue, sehingga mereka
memiliki bekal kemampuan pengalaman dan keterampilan untuk memproduksi
6
Ishak Abdullah Kamil, 2014
Keberhasilan dalam mencapai tujuan dari program pemberdayaan sangat
ditentukan oleh faktor bagaimana seseorang atau lembaga mengelola dan
menjalankan setiap programnya. Dalam hal ini keberhasilan kegiatan pelatihan
keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar tidak lepas dari peran lembaga
dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut
yang baik.
Pendapat Stake dalam Farida Yusuf Tayibnapis (2008: 21) memandang
bahwa evaluasi program adalah kegiatan untuk merespon suatu program yang
telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Stake mengemukakan bahwa evaluasi
program pendidikan berorientasi langsung pada kegiatan dalam pelaksanaan
program dan evaluasi dilakukan untuk merespon pihak-pihak yang membutuhkan
informasi mengenai program tersebut.
PKBM Bina Terampil Mandiri melakukan evaluasi program bukan hanya
pada saat setelah program selesai akan tetapi pada saat sebelum dan sedang
berjalan program atau kegiatan yang diselenggarakan. Kegiatan evaluasi tersebut
untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah mengetahui
keterlaksanaan kegiatan program sehingga dapat menentukan keputusan atau
tindak lanjut berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program yaitu,
menghentikan program, merevisi program, melanjutkan program, atau
menyebarluaskan program. Hal tersebut mendorong penulis untuk mencari tahu
evaluasi yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap
penyelenggaraan program kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue
jajanan pasar di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung
7
Ishak Abdullah Kamil, 2014
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui pengamatan dan wawancara
terhadap pengelola, tenaga pendidik, dan warga belajar di PKBM Bina Terampil
Mandiri, maka penulis memperoleh informasi mengenai identifikasi masalahnya
yaitu sebagai berikut :
1. Sebagian kecil saja dari lulusan program PKH PKBM Bina Terampil Mandiri
yang melakukan kegiatan usaha secara mandiri sesuai dengan program PKH
yang dikembangkan di PKBM.
2. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh lulusan program PKH PKBM Bina
Terampil Mandiri umumnya dalam bentuk kelompok sehingga kegiatan usaha
memberikan dampak terhadap kesejehteraan bersama.
3. Kegiatan PKH yang dilakukan di PKBM Bina Terampil Mandiri didasarkan
atas hasil identifikasi terhadap minat dan kebutuhan calon sasaran dan potensi
yang ada di lingkungan masyarakat, sehingga program PKH dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh lulusan.
4. Keberlanjutan PKH yang dilaksanakan oleh lulusan selama ini tidak terlepas
dari peran pendampingan yang dilakukan oleh pengelola PKBM Bina Terampil
Mandiri baik secara langsung maupun tidak langsung.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari hasil identifikasi yang telah dipaparkan di atas maka penulis membatasi
mengenai penelitian yaitu mengkaji mengenai kegiatan evaluasi yang telah
dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri terhadap penyelenggaraan program
pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar di
Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Maka dapat
dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana penyelenggaraan program kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar oleh PKBM Bina Terampil
8
Ishak Abdullah Kamil, 2014
Bedasarkan permasalahan di atas maka dapat dimunculkan pertanyaan dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran evaluasi penyelenggaraan program pendidikan
kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar yang
dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri?
2. Bagaimanakah perubahan yang terjadi pada warga belajar setelah mengikuti
program pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue
jajanan pasar yang diselenggarakan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri?
3. Bagaimanakah tindak lanjut yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil
Mandiri dari penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup dalam
upaya memberdayakan masyarakat?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka peneliti memiliki tujuan dari
penelitian yang dilakukan. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran evaluasi penyelenggaraan program pendidikan kecakapan
hidup yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri. Sedangkan tujuan
secara khususnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan dan menganalisis evaluasi penyelenggaraan program
pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka jajanan pasar yang
dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis perubahan yang terjadi pada warga belajar
setelah mengikuti program pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat
aneka kue jajanan pasar yang dilaksanakan oleh PKBM Bina Terampil
Mandiri.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis tindak lanjut PKBM Bina Terampil
Mandiri dari penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup dalam
9
Ishak Abdullah Kamil, 2014
E.Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif, karena pada hakekatnya ingin memahami dan
mengungkapkan secara mendalam bagaimana evaluasi penyelenggaraan
kecakapan hidup (life skills) yang sudah dilaksanakan oleh PKBM Bina Terampil
Mandiri dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Menurut Sugiyono (2013:1) “metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpul data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”. Hal
tersebut sependapat dengan Arikunto (2009:234) “penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk pengumpulan informasi mengenai status suatu
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan”. Berdasarkan kecenderungan data yang di dapat dari studi ke lapangan
dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh
penulis adalah penelitian kualitatif. Sedangkan pengertian dari penelitian itu
sendiri adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara
alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan
tingkat ilmu serta teknologi.
Adapun untuk memperoleh data yang akurat dan jelas serta representative,
maka dalam pengumpulan data dilakukan teknik-teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan mempelajari suatu gejala dan peristiwa melalui
upaya melihat dan mencatat data atau informasi secara sistematis (D. Sudjana,
program-10
Ishak Abdullah Kamil, 2014
program kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh PKBM Bina Terampil
Mandiri.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013:72).
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, Arikunto. 1999:207).
4. Triangulasi data
Dalam proses pengumpulan data bertujuan untuk mengecek kredibilitas data
dengan teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. “Triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2011:241)”.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai evaluasi penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah yaitu
evaluasi penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup sebagai upaya
memberdayakan masyarakat.
b. Bagi lembaga
Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi lembaga penyelenggara dalam
evaluasi program pendidikan luar sekolah yaitu evaluasi penyelenggaraan
program pendidikan kecakapan hidup sebagai upaya memberdayakan masyarakat.
2. Manfaat secara teoritis
Dari segi teoritis, melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
11
Ishak Abdullah Kamil, 2014
program pendidikan luar sekolah, serta memberikan masukan dan informasi di
lapangan tentang evaluasi penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup
(Life Skills) sebagai upaya dalam memberdayakan masyarakat di PKBM Bina
Terampil Mandiri.
G.Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan penelitian ini dibagi ke dalam lima bab guna mempermudah
pembahasan serta penyusunan penulisan, ke lima bab tersebut terdiri atas:
BAB I Pendahuluan, berisikan uraian-uraian yang meliputi latar
belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi.
BAB II Kajian Pustaka, merupakan konsep yang melandasi
permasalahan penelitian dalam penelitian yang dilakukan.
BAB III Metode Penelitian, meliputi metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian, teknik
pengumpulan data, lokasi dan subjek penelitian,
langkah-langkah penelitian, analisis data, dan validitas data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan mengenai
uraian-uraian hasil penelitian dan pembahasannya.
BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisikan kesimpulan dari
hasil penelitian yang telah dilakukan dan direkomendasi
bagi pihak-pihak yang terkait atau pembaca pada umumnya
Ishak Abdullah Kamil, 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina
Terampil Mandiri di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung
Barat yang menjadi tempat berlangsungnya penyelenggaraan pendidikan
kecakapan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi
program yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri dan perubahan
warga belajar serta tindak lanjut dari evaluasi program tersebut. PKBM Bina
Terampil Mandiri yang merupakan tempat dimana proses kegiatan evaluasi yang
dilakukan oleh tutor dan pengelola program pendidikan kecakapan hidup
keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar. Lokasi penelitian tersebut
merupakan tempat penelitian yang diharapkan mampu memberikan informasi
mengenai evaluasi pada program pendidikan kecakapan hidup keterampilan
membuat kue jajanan pasar yang mencakup aspek evaluasi penyelenggaraan,
hasil, dan tindak lanjut program pendidikan kecakapan hidup di PKBM Bina
Terampil Mandiri.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari satu orang pengelola, satu
orang tutor, dan empat orang warga belajar yang mengikuti pendidikan
kecakapan hidup sebagai informan utama, serta satu orang tokoh masyarakat dan
penilik PNF sebagai informan triangulan. Dalam penelitian kualitatif, subjek
penelitian pada dasarnya tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak.
Subjek penelitian biasanya sedikit dipilih secara purposif, yang penting subjek
tersebut dapat memberikan informasi secara tuntas sehingga mampu mengungkap
permasalahan penelitian.
B.Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan metode deskriptif, karena pada
38
Ishak Abdullah Kamil, 2014
penyelenggaraan kecakapan hidup (life skills) oleh PKBM Bina Terampil Mandiri
dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Arikunto (2009:234) mengemukakan tentang “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk pengumpulan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Berdasarkan kecenderungan data yang di dapat dari studi ke lapangan dan kesesuaian dengan
tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis adalah penelitian
kualitatif. Penggunaan kualitatif didasari oleh pemikiran bahwa pendekatan
tersebut memiliki kesesuaian dengan fokus penelitian yang pada hakikatnya ingin
melakukan eksplorasi pada objek penelitian atau memperoleh gambaran secara
mendalam. Salah satu karakteristik utama dari penelitian kualitatif adalah
memfokuskan pada kejadian tertentu, yaitu kasus atau fenomena.
Untuk menggunakan pendekatan kualitatif secara tepat, diperlukan sebuah
metode. Metode penelitian deskriptif tertuju kepada pemecahan masalah yang ada
pada masa sekarang, pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai
pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan
interpretasi arti data. Metode penelitian deskriptif ini mengarahkan penelitian
yang bermaksud untuk membuat pecandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi
atau kejadian-kejadian. Tujuannya untuk membuat pecandraan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, penulis berupaya untuk memperoleh
suatu gambaran yang jelas mengenai penyelenggaraan program pendidikan
kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar oleh PKBM
Bina Terampil Mandiri sebagai upaya memberdayakan warga masyarakat di Desa
Kertawangi.
C.Definisi Operasional
Dalam memperoleh pemahaman yang tepat mengenai penelitian yang
dilakukan maka diperlukan definisi operasional yang berisi judul serta fokus dari
39
Ishak Abdullah Kamil, 2014
digunakan dalam penelitian ini, maka diuraikan pengertian istilah dalam
penjelasan berikut :
1. Evaluasi Program
Suatu proses penilaian terhadap suatu program yang hasilnya berupa data dan
informasi untuk mengetahui sejauh mana dari pencapaian tujuan suatu program,
selanjutnya data dan informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan apakah harus diperbaiki, dikembangkan, ataupun di berhentikan.
2. Kecakapan Hidup (life skills)
Kecakapan hidup(life skills) merupakan suatu keterampilan yang dimiliki
seseorang untuk mau dan berani menghadapi, dan memecahkan masalah hidup
dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
3. Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah suatu upaya yang dilakukan dengan tujuan agar peserta
didik dapat berdaya dan mandiri dalam menjalani kehidupan serta dapat
memecahkan masalah secara sendiri ataupun kelompok.
D.Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan instrumen penelitian atau alat pengumpul
data. Hal ini penting untuk memperoleh data yang valid, untuk itu diperlukan
suatu alat yang tepat dan akurat. Dalam penelitian kualitatif ini yang berperan
sebagai instrumen penelitian adalah peneliti sendiri (Sugiyono, 2013:59).
Menurut Sugiyono (2013:59) “dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman
metode penelitian kualitatif”. Jadi yang menjadi instrumen penelitian dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrumen), yang berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan
40
Ishak Abdullah Kamil, 2014
Dengan langkah diatas diharapkan data yang terkumpul akan memiliki
tingkat kepercayaan dan tingkat adaptibilitas yang tinggi yang meyakinkan
peneliti, sehingga hasil penelitian yang diperoleh akan memenuhi persyaratan.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis bertindak sebagai instrumen utama dan
terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang
keadaan atau kondisi yang sesungguhnya.
E.Teknik Pengumpulan Data
Suatu penelitian memerlukan data atau informasi yang akan berguna untuk
bahan pemecahan dalam penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang
sangat penting dalam metode ilmiah, karena data yang dikumpulkan harus
menunjang permasalahan. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi
yang akurat dan lengkap, maka dilakukan penggalian data di PKBM Bina
Terampil Mandiri yaitu pengelola, tutor, warga belajar, tokoh masyarakat, dan
penilik PNF dengan tekhnik wawancara mendalam, studi dokumentasi. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilaksanakan pada kegiatan identifikasi masalah
penelitian, menggambarkan lokasi dan lembaga yang diteliti serta program
pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar.
Selain dari itu juga tingkah laku dari pengelola, tutor, warga belajar, serta
terhadap sarana dan prasarana yang mendukung dalam program pendidikan
kecakapan hidup yang diteliti, proses observasi tersebut dilaksanakan secara
intensif selama proses penelitian. Proses pelaksanaan observasi tersebut hana
mencakup pada kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh informan. Observasi
dilakukan secara partisipatif dimana penulis ikut serta dalam kegiatan evaluasi
yang dilakukan oleh informan.
Adapun jadwal observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Jadwal Observasi
No. Tanggal dan Waktu Aspek Alat yang dipakai
1. 03 Oktober 2013 Pukul 09.00-12.00
Studi awal dan identifikasi masalah
41
Ishak Abdullah Kamil, 2014
No. Tanggal dan Waktu Aspek Alat yang dipakai
Handphone 2. 23 Oktober 2013
Pukul 13.00-15.00
Gambaran umum lokasi penelitian
-Recorder
-Foto Handphone 3. 02 November 2013
Pukul 13.00-15.00
Gambaran umum lembaga dan program yang diteliti
-Recorder -Video dan foto
Handphone 4. 26 November 2013
Pukul 09.00-11.00
Sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran
-Recorder -Video dan foto
Handphone 5. 03 Oktober 2013 sampai
selesai penelitian
Tingkah laku dari informan
-Recorder -Pengamatan
langsung
2. Wawancara
Proses wawancara dilakukan bertahap disesuaikan dengan kebutuhan akan
informasi yang perlu diperoleh dari informan, selama satu bulan terhitung 1-3 kali
dari masing-masing informan utama juga kepada informan triangulan. Sebelum
dilakukan wawancara penulis menyiapkan pedoman wawancara yang dijadikan
pedoman dalam setiap pertanyaan yang disampaikan kepada informan. Namun
untuk menggali lebih jauh informasi dari informan maka penulis juga
menggunakan wawancara informal yang dilakukan dari pembicaraan yang tidak
formal, berlangsung secara alamiah, tidak difokuskan kepada hal-hal tertentu.
Pertanyaan yang ditanyakan berdasarkan pedoman wawancara yang sudah dibuat
secara sistematis. Adapun jadwal wawancara yang dilakukan dijabarkan seperti
berikut :
Jadwal Wawancara No. Tanggal
Wawancara
Tempat Subjek Wawancara
Aspek Durasi
Wawancara 1. 23 Oktober
2013 Pukul 09.00-12.00
PKBM Pengelola dan Tutor - Identifikasi kebutuhan - Perencanaan program - Input/sumberdaya 180 menit
2. 02
November 2013 Pukul
PKBM Pengelola dan Tutor
- Proses
pembelajaran - Tes formatif - Tes sumatif
42
Ishak Abdullah Kamil, 2014
No. Tanggal Wawancara
Tempat Subjek Wawancara
Aspek Durasi
Wawancara 13.00-15.00
3. 04
November 2013 Pukul 09.00-11.00
PKBM Tutor - Kognitif - Afektif - Psikomotor
120 menit
3. 07
November 2013 Pukul 10.00-15.00 PKBM dan rumah Warga Belajar Warga Belajar - Input/sumberdaya - Proses pembelajaran - Tes formatif - Tes sumatif
300 menit
4. 08
November 2013 Pukul 09.00-14.00 PKBM dsn rumah Warga Belajar Warga Belajar - Kognitif - Afektif - Psikomotor 240 menit
5. 11
November 2013 Pukul 16.00-18.00 Rumah Kepala Desa Tokoh Masyarakat - Kognitif - Afektif - Psikomotor 120 menit
6. 26
November 2013 Pukul 15.00-17.30
PKBM Pengelola - Organisasi Masyarakat - Pengelolaan Diri - Partisipasi - Pendidikan untuk
Keadilan
150 menit
7. 04
Desember 2013 Pukul 15.00-17.00 Rumah Tutor
Tutor - Organisasi Masyarakat - Pengelolaan Diri - Partisipasi - Pendidikan untuk
Keadilan
120 menit
8. 12
Desember 2013 Pukul 13.00-15.30 UPTD Kecamatan Cisarua
Penilik - Organisasi Masyarakat - Pengelolaan Diri - Partisipasi - Pendidikan untuk
Keadilan
150 menit
3. Studi Dokumentasi
Dokumen-dokumen yang dihimpun pada penelitian ini dipilih sesuai dengan
43
Ishak Abdullah Kamil, 2014
kelahiram, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan pengkajian. Isinya
dianalisis, dibandingkan yang satu dengan yang lain, dan dipadukan sehingga
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, terpadu dan utuh.
Dalam penelitian ini, dihimpun berbagai dokumen berupa foto kegiatan yang
terkait dengan kegiatan program yang dilakukan oleh tutor dan pengelola kepada
warga belajar, kegiatan evaluasi yang sering dilakukan oleh pengelola, tutor pada
program pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan
pasar di PKBM Bina Terampil Mandiri.
5. Triangulasi data
Peneliti menggunakan triangulasi sumber pada penelitian ini yang berarti
peneliti menanyakan kembali pertanyaan yang sama kepada subjek yang lain
untuk menguji kredibilitas jawaban oleh subjek sebelumnya. Sebagai informan
utama atau informan kunci dalam penelitian ini adalah pengelola dan tutor PKBM
Bina Terampil Mandiri, sedangkan sebagai triangulasi subjek penelitian, peneliti
mengambil informan lain yaitu warga belajar, narasumber, dan penilik PNFI.
F. Analisis Data
Dalam teknik analisis kualitatif merupakan analisis yang berdasarkan pada
adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Hubungan antar
semantis sangat penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak
menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik
analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul
menjadi data yang sistematik, teratut, terstruktur dan mempunyai makna. Selama
dilapangan dan setelah selesai di lapangan sebagaimana yang dikemukakan oleh Nasution (Sugiyono, 2011:245) menyatakan “Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengumpulan data, yaitu mempersiapkan pedoman wawancara dan observasi yang
44
Ishak Abdullah Kamil, 2014
yang akan diteliti agar proses wawancara dapat berlangsung secara efektif dan
efisien serta mengurus dan mempersiapkan surat ijin untuk lancarnya penelitan
ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan kegiatan penggalian informasi data secara mendalam
dengan mengenal lebih dekat kepada subjek penelitian, kegiatan-kegiatan dan
interaksi antara pengelola atau penyelenggara, tutor belajar, dan warga belajar
PKH, serta penilik PNF, kemudian diadakan kegiatan partisipatif bersama subjek
penelitian dengan melakukan wawancara dengan pengelola atau penyelenggara,
sumber belajar, dan warga belajar PKH, serta penilik PNFI. Pada tahap ini
merupakan kegiatan utama dalam pengumpulan data dan melakukan analisis data
terhadap hasil pengumpulan data tersebut. Analisis data yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan beberapa model sebagai berikut :
a. Mendeskripsikan Data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna
memperoleh bentuk nyata dari responden atau narasumber. Data yang diperoleh
yaitu mengenai evaluasi program yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil
Mandiri yang meliputi hasil dari evaluasi, dampak/pengaruh dari evaluasi
program tersebut, serta kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat.
b. Reduksi Data
Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas.
c. Penarikan Kesimpulan
Pada penarikan kesimpulan peneliti menyampaikan ringkasan hasil yang
dianggap penting dan diuraikan hasil analisis data dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami, karena kesimpulan berisikan jawaban dari tujuan atau
Ishak Abdullah Kamil, 2014
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dan rekomendasi
mengenai keseluruhan hasil penelitian yang merupakan kristalisasi dari hasil
pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Pada kesimpulan diperoleh gambaran
bagaimana evaluasi penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup,
perubahan yang dirasakan warga belajar setelah mengikuti program pendidikan
kecakapan hidup keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar, dan upaya
tindak lanjut program pendidikan kecakapan hidup keterampilan membuat aneka
kue jajanan pasar di PKBM Bina Terampil Mandiri. Sementara pada poin
rekomendasi, peneliti akan mencoba untuk memberikan saran kepada pengelola,
tutor, warga belajar, dan pihak terkait program.
1. Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang dilakukan oleh PKBM Bina Terampil Mandiri.
Evaluasi yang dilakukan oleh pengelola dan tutor PKBM Bina Terampil
Mandiri hanya sebatas memperhatikan dan lebih menekankan pada ketercapaian
dari tujuan program tersebut, maka secara tidak langsung upaya mereka dalam
mengevaluasi lebih kepada karakteristik Goal Oriented Evaluation Model yang
memiliki ciri bahwa evaluasi yang dilaksanakan secara terus menerus untuk
mengetahui ketercapaian pelaksanaan program, selain dari itu yang mendekati
karakteristik model evaluasi lainnya yaitu Formatif Summatif Evaluation Model
yang memiliki cirri bahwa evaluasi ini dilakukan ketika program masih berjalan
(evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai (tes sumatif). Namun
aspek-aspek yang dievaluasi oleh pengelola hanya sebatas atau lebih memperhatikan
dari ketercapaian tujuan aspek masukan sarana (tutor), masukan mentah (warga
102
Ishak Abdullah Kamil, 2014
2. Perubahan yang Dialami Warga Belajar Setelah Mengikuti Program Pendidikan Kecakapan Hidup Keterampilan Membuat Aneka Kue Jajanan Pasar.
Warga belajar setelah mengikuti program pendidikan kecakapan hidup terjadi
perubahan signifikan pada tiga aspek diantaranya:
a. Kognitif yaitu meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan, dan
keahlian mentalitas, bisa dilihat bahwa warga belajar sudah memahami konsep
wirausaha dan jenis usaha yang dapat dikembangkan, ilmu pemasaran, serta
mengetahui resep pembuatan aneka kue jajanan pasar.
b. Afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan, terlihat
bahwa warga belajar mengalami perubahan yang signifikan seperti munculnya
rasa kepercayaan diri, tanggung jawab, dan dapat bekerjasama dengan baik.
c. Psikomotorik meliputi keterampilan yang menggunakan berbagai isyarat
sensor untuk melakukan aktivitas motorik, terlihat bahwa warga belajar
mengalami perubahan atau peningkatan pada segi keterampilan seperti
keterampilan membuat aneka kue jajanan pasar.
Melihat penjelasan di atas sudah cukup baik dalam perubahan yang dialami
oleh warga belajar, namun bertolak belakang dengan pengaplikasian yang
dilakukan oleh warga belajar setelah mengikuti program pendidikan kecakapan
hidup terhitung beberapa orang warga belajar sudah dapat mengaplikasikannya,
hal ini dikarenakan karakteristik dari setiap warga belajar berbeda-beda yang
memungkinkan adanya ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok
minimal itu tergantung pada kemauan dan kemampuan dari masing-masing warga
belajar sendiri. Dana dan modal merupakan alasan penghambat terbesar untuk
mengembangkan usaha yang akan dibuat, namun hal tersebut tidak terlepas dari
peran pendidik atau pengelola program tersebut dalam memotivasi dan mencari
jalan keluar bersama-sama dari masalah yang dihadapi, khususnya dalam
103
Ishak Abdullah Kamil, 2014
3. Tindak Lanjut PKBM Pina Terampil Mandiri dari Hasil Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat
Tindak lanjut yang dilakukan PKBM Bina Terampil Mandiri dalam
memberdayakan masyarakat telah melakukan tahap-tahap proses pemberdayaan
dengan sistematis dan terstruktur dimana tahap-tahap yang dilakukan yaitu :
1. Organisasi masyarakat dengan pengorganisasian dari warga belajar lulusan
program pendidikan kecakapan hidup menjadi kelompok belajar usaha yang
bertujuan untuk mengembangkan program yang sudah diselenggarakan
sebelumnya agar warga belajar diharapkan aktif dan mandiri dalam mengatasi
masalah yang dihadapi.
2. Pengelolaan diri dengan membuat struktur dan pembagian peran/wewenang
pada kelompok belajar usaha tersebut, yang bertujuan untuk kejelasan tugas
dan tanggung jawab setiap orang, namun pada kenyataannya dari hasil
lapangan masih saja ada yang kurang bertanggung jawab pada peran dan
wewenang yang diembannya.
3. Pendekatan partisipasi dengan melibatkan tokoh masyarakat dan elemen
lainnya dalam setiap penyelenggaraan program yang akan atau yang sedang
berlangsung agar warga belajar program tersebut dapat menambah wawasan
dan pengalaman, selain itu
4. Pendidikan untuk keadilan dengan mengadakan pertemuan rutin kelompok
belajar usaha tersebut untuk membahas atau memecahkan masalah secara
bersama, yang bertujuan untuk merangsang dan mendorong warga belajar
untuk berperan aktif.
Melihat penjelasan di atas, bisa dikatakan PKBM Bina Terampil Mandiri
telah melakukan proses memberdayakan masyarakat secara sistematis, sebagai
upaya tindak lanjut dari penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup.
Namun pembinaan dan arahan masih perlu diperlukan pada kelompok belajar
104
Ishak Abdullah Kamil, 2014
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, bahwa evaluasi dan
upaya memberdayakan yang dilakukan oleh pihak PKBM Bina Terampil Mandiri,
sudah cukup baik, akan tetapi masih perlu perbaikan mengenai aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam mengevaluasi program. Untuk lebih jelasnya
saran/rekomendasi dari penulis diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk pengelola
a. Pihak pengelola harus lebih intensif lagi dalam memonitor, memantau dan
mengevaluasi program yang akan atau yang sedang berlangsung, lebih
memperhatikan aspek-aspek yang dievaluasi pada program untuk
mengetahui sejauhmana keberhasilan program tersebut dan memperbaiki
secepatnya apabila ada kekurangan.
b. Pihak pengelola agar lebih meningkatkan pendampingan lagi terhadap
perkembangan dari KBU, baik dalam perencanaan, pelaksanaan,
pendampingan dalam proses evaluasi KBU, sehingga warga belajar merasa
termotivasi dan akan senantiasa stabil karena merasa diperhatikan.
2. Untuk Pendidik
Perlu adanya jejaring/koneksi serta jalinan kemitraan yang lebih banyak lagi
dengan berbagai organisasi selain dengan organisasi pemerintahan desa, untuk
lebih meningkatkan peluang usaha bagi warga belajar dan selain itu dengan
jejaring yang luas bisa dijadikan kesempatan untuk magang bagi para warga
belajar sehingga dengan adanya pengalaman magang tersebut dapat
menumbuhkan motivasi serta percaya diri untuk bisa berwirausaha secara mandiri
nantinya.
3. Untuk Warga Belajar
Warga belajar disarankan untuk mencari dan mengembangkan akses ke
berbagai pihak yang dapat membantu untuk mempermudah memulai usaha untuk
warga belajar sendiri seperti akses untuk mendapatkan modal, kerjasama, tempat
105
Ishak Abdullah Kamil, 2014
4. Untuk Penilik
Perlu adanya pembinaan dan bimbingan lebih kepada pengelola yang
menyelenggarakan program pendidikan luar sekolah di wilayah Kecamatan
Cisarua khususnya, dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan lebih ditekankan
lagi dalam menilai atau mengevaluasi program yang diselenggarakannya, dengan
begitu maka diharapkan program-program pendidikan luar sekolah di Kecamatan
Cisarua dapat terselenggara baik dan berdampak positif bagi semua lapisan
Ishak Abdullah Kamil, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
_________ (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.
_________ (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
\
Bungin, B. (2000). Analisis Data Penelitian Kualitatif : Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers.
Depdiknas. (2012). Pedoman Program Life Skill. Jakarta : Ditjen PLS.
Ditjen PLSP. (2004). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Non Formal. Jakarta : Ditjen PLSP
Dirjen PNFI. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup (Life Skills) Pendidikan Non Formal. Jakarta : Dirjen PNFI
Hiryanto. (2008). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal. Yogyakarta : BAPPEDA
Kartasasmita, G. (1997). Pembangunan Masyarakat : Konsep Pembangunan yang Berakar Pada Masyarakat. Yogyakarta : UGM
Kusnadi. (2007). Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Kelompok. Yogyakarta : AR-Ruzz Medi.
Mulyana, E. (2008). Model Tukar Belajar (Learning Exchange). Bandung : Falah Production.
Nasution, Prof. Dr. S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Production.
Ishak Abdullah Kamil, 2014
Rossi P H & Freeman, H.E. (1985). Evaluation a Systematic Approach. SAGE Publication, California.
Sudjana, D. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Rosdakarya.
________ (2004). Pendidikan Nonformal. Bandung : Falah Production.
________ (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung : Falah Production.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Suharto, E. (2006). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama
Sutisna, A. (2011). Pengendalian Mutu dan Evaluasi Dampak Program Pada Jalur Pendidikan Nonformal dan Informal. Jakarta : UNJ
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yusuf, F. (2008). Evaluasi Program dan Instrument Evaluasi. Bandung : Rineka Cipta
Sumber lain :
Wikipedia. (2008). Impact Evaluation. [online]. Tersedia :