i
PRODUKSI TELUR ANTI TETANUS PADA AYAM YANG DIBERI SUPLEMENTASI PIRIDOKSIN SERTA UJI KEMANJURANNYA
DALAM MENCEGAH GANGGUAN TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN DARAH TIKUS PUTIH
Oleh:
Olyva Brithgita Silalahi 4103210025 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis sampaikan kepada Allah Tri Tunggal Yang Maha Kudus dan Bunda Maria yang baik hati atas penyelenggaraan hidup dan cinta kasihNya yang senantiasa diberi kepada penulis mulai pembuatan proposal, penelitian, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini,sesuai dengan waktu yang direncanakan. Terimakasih kepada bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S selaku dosen pembimbing skripsi, mulai dari pengajuan judul proposal hingga penyusunan akhir skripsi ini, terimakasih kepada bapak Drs. Jamalum Purba, M. Si, bapak Drs. Rahmat Nauli, M. Si, dan ibu Dra. Ani Sutiani,M.Si selaku dosen penguji yang banyak memberi saran dan kritik demi kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis juga berterimaksih kepada bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku kepala laboratorium Kimia FMIPA Unimed Penulis berterimakasih kepada seluruh pembimbing penganalisaan sampel darah di Balai Laboratorium Kesehatan Medan.
Terimakasih yang sangat istimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang luar biasa, bapak Abner Silalahi dan ibu Monica Ria Sitanggang atas segala cinta kasih, doa, dan dukungan baik moral maupun material sehingga skripsi ini dapat selesai, kepada ketiga kakak penulis, Elfrida Gaudensia Silalahi, S.S, Fernandes Silalahi, S.T, Golfrid Silalahi dan kakak ipar A. Harianja, S.E , Berlian Hutagalung, S.T terimaksih atas doa, dan dukungan motivasi. Kepada keluarga yang selalu memperhatikan dan mendukung serta memotivasi penulis, Opung Toba, Nantulang Dona, Tulang Dona, Nantulang Hotma, Bou Deminta, Dona dan kepada keponakan penulis yang senantiasa mendoakan penulis Grace Martha Harianja, Deo Samuel Harianja, Ori Romora Harianja, Karina Baik Silalahi.
sampai penyusunan skripsi, terimaksih kepada Uskup Monsyiur Yuwono, Pr, Pater Cornelius Adi, Ofm. Conv, Frater Paskalis, Frater Rahmat, Pr. Terimakasih kepada Sabarina Pasaribu rekan sepenelitian penulis, juga kepada teman teman Kimia 2010 Unimed yang memberi warna perkuliahan penulis kurang lebih empat tahun, kepada semua kakak dan adik di jurusan Kimia yang banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.Juga keluarga besar UK KMK St. Martinus Unimed tempat penulis melayani yang memberi motivasi dan semangat. Terimaksih penulis untuk Astri Hutahuruk dan Ema Sinaga atas doa dan dukungan, mereka sahabat penulis sejak SMA yang sama sama berjuang menyelesaikan skripsinya, juga Ardina Harahap sahabat selama PKL di PT Inalum Persero, serta semua saudara di Blue House yang senantiasa memberi semangat dan dukungan pada penulis Trianita Panjaitan, Krystin Tarihoran, Desi Sagala, Noci Sembiring, Yudhi Nadeak, Annes Hutagalung, Debora Lumban Gaol, selain itu juga penulis berterimakasih kepada pembimbing PKL di PT Inalum yang memberi motivasi, dan dukungan Abang Junardo Sijabat, bapak Yandi, kak Yuyun, kak Lies, dan semua pegawai di SQA. Penulis berterimakasih juga atas kerjasama semua hewan percobaan yang dipakai selama penelitian, laptop, printer yang membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan ucapan terimaksih penulis semua pihak yang sudah banyak membantu serta mendoakan yang terbaik untuk penulis.
Penulis sudah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, dan menyadari masih banyak kekurangan Penulis mengharapkan masukan untuk menyempurnaan skripsi ini, semoga penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan menambah wawasan bagi pembaca.
Medan, Agustus 2014
Produksi Telur Anti Tetanus Pada Ayam Yang Diberi Suplementasi Piridoksin Serta Uji Kemanjurannya Mencegah Gangguan Terhadap
Kadar Hemoglobin Darah Tikus Wistar Olyva Brithgita Silalahi (4103210025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji kemanjuran kuning telur ayam yang diproduksi dengan pemberian suplementasi piridoksin dosis 3 mg/ransum/ekor ayam dalam mempertahankan kadar haemoglobin darah tikus putih sehingga tetap pada kondisi normal terhadap penyuntikan toksin tetanus. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juli 2014 di Laboratorium Kimia Unimed dan Balai Laboratorium Kesehatan Medan. Metode ekperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental (ANAVA) dengan RAL ( Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan pemberian 1 mL kuning telur/ekor/hari selama 2 hari berturut, pemberian 1 mL kuning telur/ekor/hari selama 4 hari berturut, pemberian mL kuning telur/ekor/hari selama 6 hari berturut,dan dan tanpa pemberian kuning telur, serta setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan Ig Y kuning telur ayam anti tetanus yang diberikan pada tikus putih mampu mempertahankan kadar hemoglobin darah tikus wistar pada kondisi normal. Kadar rataan haemoglobin darah tikus putih pada pemberian kuning telur ayam sebanyak 1 mL/ekor/hari secara berturut selama 2 hari, 4 hari, 6 hari, dan tanpa pemberian kuning telur kuning dan penyuntikan 0,5 mL toksin tetanus/ ekor tikus adalah 12,20 gr/dL; 13,30 gr/dL; 13,96gr/dL ; 9,56 gr/dL
vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1.Piridoksin 6
2.2.Sumber Dan Sifat –Sifat Vitamin B6 7
2.3.Metabolisme Dan Fungsi Biokimia Vitamin B6 8
2.4.Sistem Imun dan Sistem Immunoglobulin 11
2.5.Ayam Ras Petelur 16
2.5.1.Telur Ayam Sebagai Sumber Antibodi 17
2.5.2. Kandungan Zat Pada Kuning Telur 19
2.5.3. Kebutuhan Dan Defisiensi Piridoksin Pada Ayam 20
2.6.Tetanus 21
3.3.Prosedur dan Rancangan Percobaan 30
3.3.1.Produksi IgY Pada Kuning Telur Ayam 31
3.3.2.Uji Kemanjuran Ig Y Kuning Telur Ayam Pada Tikus Putih 31
3.3.3.Penentuan Kadar Haemoglobin Dengan Metode Sianmetheglobin 33
3.4. TeknikAnalisis Data 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37
4.1Hasil Penelitian 37
vii
4.2 Pembahasaan 38
BAB V KESIMPULAN 43
5.1Kesimpulan 43
5.2 Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat – Sifat Kimia Vitamin B6 8
Tabel 2.2. Beberapa Sifat Dasar kelas immunoglobulin 13
Tabel 2.3. Komposisi zat gizi telur berbagai jenis unggas 20
Tabel 2.4. Gambaran darah normal pada ayam broiler 24
Tabel 3.1. Rincian perlakuan IgY kuning telur pada tikus percobaan 32
Tabel 4.1. Rataan kadar haemoglobin darah tikus putih (g/dL) yang diberikan kuning telur ayam 1 mL/ekor/hari dan disuntikkan toksin tetanus
0,5 mL/ekor 38
Tabel 4.2. Analisis sidik ragam pengaruh Pemberian Kuning Telur Ayam Terhadap Penyuntikan Toksin Tetanus Pada Kadar Haemoglobin
Darah Tikus Putih 40
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Piridoksin, Piridoksal, Piridoksamin, Piridoksal fosfat, dan
Piridoksamin Fosfat 6
Gambar 2.2. Metabolisme vitamer – vitamer vitamin B6 pada sel hewan 8
Gambar 2.3. Proses pembentukan basa Schiff pada PLP 9
Gambar 2.4. Proses Metabolisme Enzim Piridoksal posfat 11
Gambar 2.5. Struktur Immunoglobulin Y 14
Gambar 2.6 Struktur Haemoglobin 25
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 36
Gambar 4.1 Diagram Batang Kadar Haemoglobin Darah Tikus Putih (g/dL) yang Diberi Kuning Telur 1 mL/ekor dan Disuntikkan Toksin
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhiyungan Jumlah Piridoksin Yang Harus Dicekoki Untuk
Ayam Percobaan 50
Lampiran 2. Data Hasil Pengukuran Kadar Haemoglobin Darah Tikus Putih Yang Diberi Kuning Telur 1 mL/ekor/hari dan Disuntikkan Toksin
Tetanus 0,5 mL/ekor 51
Lampiran 3. Perhitungan Data Statistik Kadar Haemoglobin Darah Tikus Putih Yang Diberi Kuning Telur 1 mL/ekor/hari dan Disuntikkan Toksin
Tetanus 0,5 mL/ekor 53
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya pencegahan dan pengobatan berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan oleh
mikroorganisme patogen seperti virus dan bakteri sangat perlu mendapat perhatian
dari seluruh lapisan masyarakat. Pencegahan dapat dilakukan melalui imunisasi aktif
dan imunisasi pasif. Pencegahan dengan imunisasi aktif dilakukan dengan cara
memasukkan atau menyuntikkan antigen tertentu kedalam tubuh sehingga tubuh akan
meresponnya dengan membentuk antibodi spesifik, sedangkan imunisasi pasif
dilakukan dengan cara mengkonsumsi bahan makanan yang telah mengandung
antibodi spesifik terhadap antigen tertentu sehingga tubuh akan kebal terhadap
serangan antigen tersebut. Immunoglobulin merupakan protein yang mempunyai
aktifitas antibodi. Protein ini dihasilkan oleh sel – sel plasma sebagai akibat adanya
interaksi antara limfosit B peka antigen dengan antigen spesifik (Kresno,1984).
Ayam telah dikenal sebagai pabrik biologis penghasil antibodi yaitu
immunoglobulin Y (IgY) dalam kuning telur (yolk) (L1,1998 ; Soejoedono, 2005 ;
Suartha, 2006). Apabila ayam diimunisasi dengan antigen tertentu, maka biosintesis
antibodi akan berlangsung dalam sistem imun ayam dan selanjutnya ditransfer ke
embrio melalui telur sehingga antibodi dapat ditemukan dalam telur ayam.
Selanjutnya jika kuning telur tersebut dikonsumsi, maka yang bersangkutan
memperoleh imunisasi pasif dan akan kebal terhadap serangan antigen spesifik
tersebut.
Berbagai penelitian telah berhasil memproduksi antibodi atau immunoglobulin
yolk (IgY) dengan memanfaatkan ayam sebagai pabrik biologis untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit. Tetapi permasalahan yang dihadapi dalam hal produksi IgY
hingga saat ini adalah jumlah produk IgY yang dihasilkan dari setiap butir telur
2
adanya metode atau cara praktis yang murah dan efektif untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan jumlah produksi IgY tersebut merupakan masalah yang masih
belum terpecahkan hingga saat ini. Ayam yang diimunisasi empat kali dengan 25-100
µg antigen hanya mampu menghasilkan 40-100 mg IgY per butir telur (Carlander,
2002). Pada keadaan normal, dalam satu butir telur terkandung IgY antara 22,5-43,9
mg dalam kuning telurnya dan beberapa mikro gram dalam putih telurnya. Schade
(1996) melaporkan bahwa jumlah antibodi unggas dalam sebutir telur yaitu 50
sampai 100 mg/mL.
Upaya alternatif yang dapat meningkatkan produksi antibodi dalam kuning telur
adalah dengan cara suplementasi piridoksin pada ayam petelur. Piridoksin atau
vitamin B6 sebagai salah satu vitamin yang larut dalam air, merupakan vitamin yang
sangat penting dalam proses metabolisme. Piridoksal posfat (PLP) sebagai bentuk
aktif dari vitamin B6 merupakan koenzim yang serbaguna yang berperan untuk
mengkatalisis berbagai reaksi metabolisme asam amino dan protein seperti reaksi –
reaksi transaminasi, dekarboksilasi, rasemisasi, dan transulfurasi. Salah satu peranan
piridoksi paling menarik adalah adanya fakta-fakta bahwa vitamin ini berperan
dalam aspek pembentukan sistem pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme. Dari
berbagai hasil penelitian telah ditemukan sekitar 60 jenis reaksi-reaksi asam amino
yang melibatkan piridoksal posfat (Conn, 1987).
Berbagai penelitian tentang hubungan piridoksin dengan aspek kekebalan
tubuh pada hewan dan manusia telah dilaporkan. Total sel-sel pembentuk antibodi
pada tikus defisiensi piridoksin ternyata lebih sedikit dibandingkan dengan tikus
normal ( Kumar dan Axelrod, 1968). Jika induk tikus diberi ransum defisiensi
piridoksin semasa kehamilan dan laktasi, maka ditemukan bahwa jumlah limfosit dan
sel – sel pembentuk antibodi pada anak tikus tersebut lebih sedikit dibandingkan
dengan anak tikus yang induknya diberi ransum dengan tingkat piridoksin yang
3
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Chen (2005) yang melaporkan bahwa
pada kondisi defisiensi piridoksin terjadi penurunan fungsi- fungsi immun pada
kerang laut. Defisiensi piridoksin pada hewan dan manusia , dapat menurunkan
respon immun berperantara sel (‘’cel mediated immune response’’) dan respon
immun humoral terhadap berbagai jenis antigen (Beisel, 1982).
Studi tentang pengaruh piridoksin terhadap sintesis antibodi pada ayam
broiler menunjukkan bahwa pemberian piridoksin berpengaruh terhadap titer HI (titer
antibodi) dan kadar globulin serum, dimana pemberian piridoksin dengan dosis 3,0
mg/kg ransum memberikan kadar globulin paling tinggi (Silitonga, 1992). Penelitian
selanjutnya menunjukkan bahwa piridoksin berpengaruh nyata terhadap kadar
imunoglobulin serum, kadar DNA dan RNA organ Fabricus. Defisiensi piridoksin
memberikan kadar imunoglobulin yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok
defisiensi (Silitonga, 1996). Selanjutnya Silitonga (2008) mengemukakan bahwa
kadar IgG dan IgM pada subjek yang mengalami defisiensi piridoksin lebih rendah
dibandingkan dengan subjek yang diberi piridoksin dengan dosis normal dan
berlebih.
Upaya meningkatkan produksi IgY kuning telur telah dilakukan Silitonga (2013).
Hasil penelitian membuktikan bahwa suplementasi piridoksin secara oral/cekok
dengan dosis 3,0 mg/kg ransum memberikan produksi antibodi / immunoglobulin
yolk (IgY) anti tetanus dalam kuning telur sebesar 106,1 mg/ butir telur yang berarti
telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kandungan IgY yang ditemukan
peneliti terdahulu. Walaupun produksi IgY kuning telur anti tetanus dengan cara
suplementasi piridoksin telah menunjukkan peningkatan, tetapi kemanjuran IgY
kuning telur yang dihasilkan tersebut belum teruji apakah cukup efektif mencegah
timbulnya gangguan atau kelainan /penyakit akibat serangan toksin tetanus. Penyakit
tetanus adalah salah satu jenis penyakit yang berbahaya apabila tidak ditangani secara
4
dilaporkan terjadi kasus tetanus sekitar 350.000 hingga 400.000 di seluruh dunia
(Suartha 2006).
Kasus penyakit tetanus yang lebih tinggi umumnya terjadi di negara negara
sedang berkembang yang program imunisasinya tidak teratur dan tingkat kesadaran
masyarakatnya tentang kesehatan rendah (Bruggeman, 2003). Gejala klinis yang
dapat diakibatkan oleh penyakit tetanus diantaranya adalah gemetar, punggung
bengkok, kaki pincang dan dapat mengakibatkan kematian. Gangguan metabolisme
dapat terjadi pada keseimbangan elektrolit, metabolisme karbohidrat, protein, lipid
dan metabolisme asam nukleat (Bizzini,1993).
Berdasarkan hal tersebut diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan
produksi telur anti tetanus dengan cara suplementasi piridoksin pada ayam petelur
serta melakukan uji kemanjurannya dalam mencegah gangguan terhadap kadar
haemoglobin pada tikus putih.
1.2Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas peningkatan immunoglobulin Y (IgY) kuning telur oleh
pengaruh suplementasi piridoksin dan uji kemanjurannya dalam mencegah gangguan
terhadap metabolisme protein khususnya kadar haemoglobin darah.
1.3Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah sebagaimana dikemukakan diatas, maka
disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah IgY
kuning telur yang diproduksi dengan pemberian suplementasi piridoksin pada ayam,
5
1.4Batasan Masalah
Dalam penelitian ini IgY yang diproduksi dibatasi hanya IgY anti tetanus, sedang
metabolisme protein yang diamati dalam uji kemanjuran dibatasi hanya kadar
haemoglobin darah.
1.5Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan produksi IgY kuning telur ayam anti tetanus dengan
suplementasi piridoksin pada ayam petelur.
2. Untuk menguji kemanjuran IgY telur ayam anti tetanus yang diproduksi
dengan cara pemberian suplementasi piridoksin pada ayam dalam
mempertahankan kadar haemoglobin darah tikus putih sehingga tetap pada
kondisi normal.
1.6Manfaat penelitian
1. Meningkatkan produksi antibodi (IgY) kuning telur ayam terhadap penyakit
tetanus.
2. Mengembangkan penyediaan bahan pangan yang efektif untuk meningkatkan
imunitas masyarakat terhadap serangan mikroorganisme patogen.
3. Sebagai tambahan informasi bagi pengembangan ilmu tentang peranan
produksi telur anti tetanus pada ayam yang disuplemetasi piridoksi serta uji
kemanjurannya mencegah gangguan terhadap kadar haemoglobin tikus putih.
4. Sebagai bahan masukan bagi pembaca, khususnya mahasiswa Jurusan
43
BAB V
KESIMPULAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Produksi peningkatan Ig Y kuning telur dengan pemberian suplementasi piridoksin
pada dosis 3mg/ransum/ekor ayam.
2. IgY kuning telur yang diproduksi dengan pemberian suplementasi piridoksin pada
ayam dengan dosis 3 mg/ransum/ekor ayam, efektif kemanjurannya
mempertahankan kadar haemoglobin darah pada tikus putih dalam kondisi normal.
5.2.Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan perlakuan penyuntikan toksin tetanus
pada tikus dengan variasi waktu (per jam) sehingga diketahui kadar haemoglobin
darah yang dipertahankan Ig Y kuning telur sebelum pada kondisi normal.
2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan perlakuan peningkatan dosis toksin
44
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah R, Listyawati S, Widiyani T. Efek Pemberian Natrium Siklamat Secara Oral Terhadap Karakteristik Hematologis Tikus Putih (Rattus Norvegicus L.) [homepage on the Internet]. c2003 [updated 2003 Oct; cited 2010 Jul 15]. Available from : http://www.scribd.com/doc/13096859/b050212
Akoso., 1997. Kesehatan Unggas. Kanisium, Yogyakarta.
Anonim. 2002. Hyperimmune egg background .http://www.Hyperimmuneegg.org
/background .html (4 Maret 2002).
Anonim, Rattus norvegicus, information from NPGS/GRIN, www.ars-grin.gov. (3 Maret 2008)
Akdur o, Ozhan s, Koyuncu, Ikichi M. A forgotten diagnosis in emergency departemen tetanus. Bratis lek listy 2011;112.469-471.
Asturi, A.A.,(2006), Purifikasi dan Karakterisasi Immunoglobulin Y (Igy) Kuning Telur Ayam Spesifik Salmonela Enteritidis Menggunakan Metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly Acrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Babiker, M.S., S.A. Abbas, C. Kijora and J. Danier. 2010. The effect of dietary protein and energy levels during the growing period of egg-type pullets on early egg production and egg weight and dimensions in arid hot
climate. Int. Poult. Sci. 9: 935-943.
Babu U, Scott M, Myres MJ, Okamura M, Gaines D, Yancy HF, Lillehoj H, Heckert RA, Raybourne RB. 2003. Effects of live attenuated and killed salmonella vaccine on t-lymphocyte mediated immunity in laying hens. Vet Immun And Immunopathol 91:39-44.
Beisel, W.R.,(1982), Single nutrients and immunity. Am.J.Clin.Nutr.35: 417 -464.
Bogoyavlensky, AP.,V.E. Bersin and VP. Tolmachva.,(1999),Immunogenicity of influenza glicoprotein with different forms of supramolecular organization in hens. Balt. J.lab. anim. Sci.44:99-105
45
Breggeman, H., .Baumer.S., WF.Fricke., A.Wiezer., H.Liesegang., I.Decker., C.Hezberg., RM.Arias., R.Merki., A.Henne and G. Gottschalk. 2003. The Genome sequenseof Clostridium tetani, the causative agents of tetanus disease. PNAS 100 (3) :1316-1321
Carlander, D., (2002), Avian IgY antibody, invitro and invivo. Dissertation. Acta Universitatis Upsaliensis. Upsala.
Chang HM, Ou-Yang RF, Chen YT, Chen CC., (1999), Productivity and some properties of immunoglobulin specific against streptococcus mutans serotype C in chicken egg yolk (IgY). J Agric Food Chem 47: 61-66
Chen, H.,K.Ma, W.Zang, Z. Liufu, W. Xu, and B. Tan., (2005),Effects of dietary pyridoxine on immune responses in abalone, Haliotis discus hannai Ino. Fish & shellfish immunology. 19 (3):241-52
Conn, E.E.P.K.Stumf, G. Bruening and R.H. Doi., (1987), Outlines of Biochemistry. New York :John Weley dan Sons
Davalos PL, Ortego VJL, Bastos GD, Hodalgo AR., (2000), Collodial stability of IgY coated latex microspheres. Colloids and surfaces B. Biointerfaces.
20 (2): 165-175.
Davis C, Reeves R. 2002. High value opportunities from the chicken egg. A report for the rural industries research and development corporation. RIRDC Pub.
Debes, S.A., and A Kirksey., (1979), Influence of dietary pyridoxine on selected immune capasities of rat dams and pups. J. Nutr.109: 744-250.
Dellmand, H. D dan E. M. Brown. 1992 Bruening and R. H. Doi., (1987) Outlines of Biochemistry. New York : Jhon Wiley and Sons.
Djanah,D., (1991),Berternak Ayam. CV. Yasaguna, Surabaya.
Farar J, Yen I, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J. Tetanus. J Neurol Neurosurg Psychiatry 2000;69:292-301.
Freed, M., (1966),Methods of vitamin Assay. New York: Inter- Science Publishers
Frandson. 1992. Structur Of haemoglobin. Penerbit Buku Kedokteran E.G.C. Jakarta
46
Grindra, A. 1989. Petunjuk Praktikum Biokimia Patologi P.A.U Ilmu Hayati. IPB Bogor.
Guyton, A. C. dan J. E. Hall. 1997. Sel Darah Merah, Anemia Dan Polisitimia di Dalam Fisiologi Kedokteran. Terjemahan : dr. Irawati, dr L.M.A. Ken Arita. Penerbit Buku Kedokteran E.G.C. Jakarta Hlm 93-130.
Hatta H, Tsuda K, Akachi S, Kim M, and Yamamoto T., (1993), Productivity and some properties of egg yolk antibody (IgY) against human rotavirus compared with rabbit IgG. Biosci Biotechnol Biochem 57: 450–454.
Heard, G.S. and E.F. Annison., (1986) Gastrointestinal absorption of vitamin B6 in the Chicken (Gallus demseticus). J.Nutr.,116: 107-120
Hirai, K.,H. Arimitsu.,K Umeda., K Yokota.,L. Shen ., K. Ayada ., Y. Kodama., T. Tsuji., Y. Hirai and. K.Oguma.,(2010) Passive oral immunization by egg yolk immunoglobulin (IgY) to Vibrio Cholerae efectively prevents cholera. Acta Med.Okayama. 64 (3) 163-170
Hoffbrand, B. Spector, A. Arthur., (1996), Biokimia, Penerjemah : Prof. Dr. M. Ismadi, Jilid 1, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hudson, B.P., R.J. Lien and J.B. Hess. 2000. Effects of early protein intake on development and subsequent egg production of broiler breeder hens. J. Appl. Poult. Res.9: 324-333.
Ink, S.L., and L.M. Henderson., (1984) Vitamin B6 Metabolism. Ann. Rev. Nutr.,
4:450-470.
Kermani, AV., T. Moll.,BR. Cho., WC.Davis and YS. Lu., (2001) effects of IgY antibodi on the development of marek’s disease. Avian Dis. 20: 32-41
Khare, M.L.,S Kumar and J. Gru., (1996) immunoglobulins of the chicken antibody to newcastle Disease Virus (Muktewwar and F Strain). Polutry Sci.55-159.
Kirksey J.1979. Immunology 3th ed. W.H freeman and company; New york
Klaassen CD, editor. Casaree and Doull’s Toxicology : The Basic Science of Poisons Sixth Edition [monograph online]. USA : Th McGraw-Hill Companies, Inc ; 2001 [cited 2010 Jan 18]. Available from : Net Library
47
Kumar, M., and a.E. Axelrod., (1968) Cellular antibody Sythesis in Vitamin B6- deficient rats. J. Nutr. 96: 53-59
Leeson, S. and J.D. Summers. 1987. Effect of immature body weight on laying performance. Poult. Sci. 66: 1924-1928.
Lehninger , A.L., (1982) principles of Biochemistry. Worth Publisher, Inc
Li X., T. Nakano., HH. Sunwood., BH. Paek., HS. Chae and JS. Sim., (1998) Effects of egg and yolk weighst on yolk antibody (IgY) production in laying chickens Poult Sci. 77 : 266-270
Lewis SM, Bain BJ, Bates I. Dacie and Lewis Practical Haematology [monograph online]. Philadelphia : Elsevier Ltd ; 2006 [cited 2010 Jan 18]. Available from : NetLibrary (1999). Biokimia Harper, Ed.24, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mustopa AZ. (2004) Peran imunoglobulin Y (IgY) sebagai anti adhesi dan opsonin untuk pencegahan serangan Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) K 1.1. [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Narat M. 2003. Production of Antibodies in Chickens. Food Technol. Biotechnol
(3):259-267.
Research Animal Resources. Guidelines for Collection of Blood from Experimental Animals [homepage on the Internet]. No date [cited 2010 Aug 17]. Available from : http://www.ahc.umn.edu/rar/blood.html
48
Scott, M.L., M.C., Neishem and R.J. Young., (1982) Nutrition of the chickens (3 rd ed). Ithaca, New York : M.L. Scoot & Associates.
Shimizu M, Nagashima H, Sano K, Hashimoto K, Ozeki M, Tsuda K, Hatta H. 1992.
Molecular stability of chicken and rabbit immunoglobulinG. Biosci
Biotechnol Biochem 56, 270–274.
Sikar, S.H.S. (1987) Peranan Bursa Fabricus Dalam Produksi Antibodi Terhadap Antigen NDV Pada ayam Kampung dan White Leghorn. Disertasi. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
Silitonga, P.M. 1992. Pengaruh Piridoksin Terhadap Sintesis Antibodi Pada Ayam Broiler. MS – Thesis, Institut Pertanian Bogor.
Silitonga, P.M., M.Simorangkir dan M.Silitonga. 1996. Pengaruh Piridoksin Terhadap Kadar Immunoglobulin, DNA dan RNA Pada Ayam Broiler , Laporan Hasil Penelitian Proyek PPTG-Dikti-Depdikbud.
Silitonga, P.M., dan M. Silitonga., (2008). Pengaruh piridoksin terhadap biosintesis immunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM), Jurnal Sains Indonesia, 32 (42) 1-7
Silitonga, P.M., dan M. Silitonga., (2013). Upaya Meningkatkan Produksi Immunoglobulin Y (IgY) Kuning Telur dengan uplementasi Piridoksin. Laporan Penelitian Hibah Bersaing-Dikti-Kemdikbud.
Silitonga, P.M. 2011. Statistik:Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan.
Smith, J.B. dan Mangkoewidjojo, S., (1998), Pemeliharaan, Pembiakan dan
penggunaan Hewan percobaan di Daerah Tropis, Jakarta; Universitas Indonesia.
Sosroseputro, H. 1987. Hal Ihwal Imunisasi dan Aplikasinya.
Bandung.PT.Gardawastu. Pp: 69-77.
49
Strurki PD. 1976. Avian Physiology. 3rd Ed. New York. Comstuck Publishing Associates A Devision Of Cornell University
Suartha, IN., IWT. Wibawan., dan IBP. Darmono., (2006) Produksi immunoglobulin Y spesifik antitetanus pada ayam. J.Vet.7 (1); 21-28
Suartini, IGAA, IWT. Wibawan, MT.Suhartono, Supar dan IN.Suarta. 2007. Aktivitas IgY dan IgG antitetanus setelah perlakuan pada berbagai pH, suhu dan enzim proteolitik. J.Vet.8 (4): 160-166.
Sulaksono, ME. Penentuan Nilai Rujukan Parameter Faal Hewan Percobaan sebagaiModel Penyakit Manusia dan Hewan [homepage on the Internet]. 2002 [updated 2002 Des 12; cited 2010 Jul 22]. Available from : http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkbppk-gdl-res-1994-medhie-792-animal2cl
Swanson, Lauralee. 1984. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Alih Bahasa: Brahm U. Jakarta: EGC
Suwarno. 2003. Prinsip dasar, optimalisasi dan interpretasi hasil uji ELISA. Surabaya: Lab virologi dan immunologi FKH Unair.
Talbott, M.C, L.T. Miller and N.I. Kerkvliet. 1987. Pyridoxine supplementation: Effect on lymphocyte responses in elderly persons. Am. J. Chin. Nutr. 46:659-664.
Tizard, I.R., (1982). An Introduction to Veterinary Immunology. (M. Partodiredjo, cs). Penerbit Universitas Airlangga, Surabaya.
Van Regenmortel, M.H.V.1993. Eggs as Protein and Antibody Factory. In
Proceedings of The European Symposium on the Quality of Poultry Meat. Pp
257-263.Tours,France INRA.
Wahju, J., (1988) Ilmu Nutrisi Unggas. Gajahmada University Press,Yogyakarta
Weiss, F.G., and M.L. Scott., (1989), Influence of vitamin B6 upon reproduction and upon plasma and egg cholesterol in chickens. J. Nutr.109: 1010-1017