• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantasterucapkehadirat Allah Yang MahaKuasa,selain pujidan puja. AtasberkatdanrahmatNya yang telahdiberikanpadapenulis.

ShalawatdansalamsemogatercurahkeharibaanBagindaRasulullah SAW yang telahmembawaajakankeselamatan, kepadakeluarganya, dankepadapengikut yangsetiakepadanya. Syukur Alhamdulillah, akhirnyatugaspenyusunanskripsi inidapatterselesaikan.

Dipahamibahwapenyusunanskripsiinipadadasarnyasalahsatusyarat untukmengikutiSidangdalammemperolehgelarSarjanaPendidikanpada

Program S1 Pendidikan Guru SekolahDasarUniversitasPendidikan Indonesia. Penulismenyadaribahwateramatbanyakkekurangandankekhilafan dalampenyusunanskripsiini. Hal inisemata-mataatasketerbatasankemampuan yangsayamiliki. Olehkarenaitu, dengankerendahanhati yang terdalam, semoga tanggapandankritik yang disampaikanakanmenjadipemacudanpemicubagi penulisuntukselalubelajar.

Terakhir, kepadasemuapihak kami

mengucapkanterimakasihatassegalapetunjukdanarahannyadalampenyusunanskrips iini. Semoga Allah SWT selalumemberikan yang terbaik.Amin

Bandung, Agustus 2014

(2)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakang ... 1

B. RumusanMasalah ... 5

C. TujuanPenelitian ... 5

D. ManfaatPenelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan F. Definisi Operasional BABII KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. TinjauantentangBelajardanPembelajaran ... 7

B. PengertianMatematika ... 9

C. PembelajaranKooperatifTipe Snowball Throwing ... 10

D. Model PembelajaranTipe Snowball Throwing ... 13

Kelebihan model pembelajaranTipe Snowball Throwing ... 13

Kekurangan Model PembelajaranTipe Snowball Throwing... 13

E. PemahamanKonsep ... 14

F. BilanganPecahan ... 15

1.PengertianBilanganPecahan ... 15

2.Jenis-jenisPecahan ... 15

(3)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.Pengertian PTK ... 16

2.Karakteristik PTK ... 19

3.Prinsip PTK ... 19

4.Tujuan PTK ... 20

5.Manfaat PTK ... 20

6.Jenis-jenis PTK ... 21

H.HipotesisTindakan ... 21

BAB III METODELOGIPENELITIAN A. MetodePenelitian ... 22

B. SubjekPenelitian ... 23

C. RancanganPenelitian ... 23

D. ProsedurPenelitian ... 24

1.perencanaanpenelitian ... 24

2.pelaksanaanpenelitian ... 24

3.pengamatan ... 25

4.Refleksi ... 26

E. InstrumenPenelitian ... 26

1.instrumenPembelajaran ... 26

2.InstrumenPengumpul Data ... 26

F. TeknikPengumpulan Data ... 27

G. TeknikAnalisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. HasilPenelitian ... 29

a.Kondisi awal penelitian b.Pelaksanaan penelitian c.Hasil belajar B. Pembahasan ... 29

(4)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.Silus II

BABV SIMPULAN DAN REKOMENDASI………..

43

A. Smpulan………...………... 43

B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA………. 45

LAMPIRAN………. 47

(5)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

4.1 skorpemahamankonsepsiswasiklus ... 34

4.2 skorpemahamankonsepsiswasiklus II... 35

4.3 responsiswaterhadappembelajaranmatematika ... 36

4.4 responsiswaterhadappembelajaran model snowball throwing………..37

4.5 responsiswaterhadaptujuanpembelajaran……….38

4.6 kriteriaresponsiswauntuksetiapindikator………...38

4.7 level aktivitas guru setiapsiklus………..39

(6)

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(7)

1

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABB1B

PENDAHULUANB

A. LatarBBelakangBMasalahB

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.

Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan mengoptimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestarikan nilai-nilai luhur sosial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Serentak dengan itu, melalui pendidikan juga diharapkan dapat di tumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun dari luar masyarakat yang bersangkutan.

Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan itu sendiri.

Dalam UU nomor 2 tahun 1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sedangkan UU nomor 29 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

(8)

2

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Esa dan berbudi luhur, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.”

Sehubungan pendidikan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Pentingnya peningkatan pendidikan karena mempunyai tujuan yang akan dicapai mulai dari tujuan pendidikan nasional sampai pada tujuan pendidikan yang ruang lingkupnya sempit seperti tujuan pembelajaran khusus atau indikator hasil belajar yang harus dikembangkan oleh guru dalam setiap pembelajaran.

Sejauh ini pendidikan kita masih di dominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai seperangkat fakta yang harus dihafal. Sehingga hasil pendidikan hanya tampak dari kemampuan siswa menghafal fakta-fakta. Walaupun banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya tetapi pada kenyataanya mereka tidak memahami secara mendalam substansi materinya.

Orientasi pendidikan selama ini cenderung menitikberatkan pada penguasaan materi semata, yang terbukti keberhasilan hanya terjadi pada kompetensi jangka pendek tetapi gagal membekali anak dalam memecahkan masalah atau persoalan jangka panjang.

Berbagai pembaharuan yang dilakukan pemerintah guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan perlu di tingkatkan lagi, tidak hanya dalam kurikulum saja tetapi juga dalam mata pelajarannya, tidak terkecuali pada mata pelajaran matematika. Tujuan tersebut dapat dicapai salah satunya melalui pelaksanaan pembelajaran matematika disekolah. Karena salah satu pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh manusia adalah pendidikan matematika. Tanpa bantuan matematika kiranya tidak mungkin dicapai kemajuan yang begitu pesatnya baik dalam bidang obat-obatan, ilmu pengetahuan alam, teknologi, komputer dan sebagainya.

(9)

3

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disebabkan oleh faktor siswa yaitu mengalami masalah secara komperhensif atau secara parsial dalam matematika.

Pelajaran matematika yang selama ini memang dianggap sulit oleh mayoritas peserta didik. Bedasarkan pengalaman penulis ketika melaksanakan kegiatan PLP di SDN.Kubangsari Kabupaten Cianjur ,cenderung peserta didik tidak memiliki masalah baik dalam proses maupun dalam pemahaman konsep dalam pelajaran matematika, hal ini terlihat dari hasil belajar mereka yang kebanyakan berada dibawah KKM. Hal tersebut harus dicari jalan keluarnya sebab akan berdampak negatif terhadap pelajaran lainnya.

Kegiatan belajar mengajar merupakan proses pendidikan secara keseluruhan yang mengandung serangkaian aktivitas guru dan siswa sebagai komponen pendidikan. Begitu pula dengan pembelajaran Matematika yang sangat diperlukan bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, namun proses pembelajaran yang tidak dirancang sebaik mungkin dapat mengakibatkan peserta didik cenderung diam dan tidak aktif.

Peserta yang paling menonjol yaitu siswa yang kurang kreatif dan terlibat dalam proses pembelajaran, kurang memiliki inisiatif dan kontributif baik secara intelektual maupun secara emosional, sehingga intelegensia yang dimilikinya hanya sebatas dari faktor pembawaan sejak lahir. Ungkapan para pakar (Somerset dan Suryanto, 1996; Schoenfeld, 1991; Wilson dan Yuwono, 2000; Tom Goris, 1998; Soedjaji, 2001; Marpaung, 1999, dll) yang menjelaskan tentang fenomena kegitan pembelajaran saat ini yaitu :

• Pembelajaran Matematika yang selama ini dilaksanakan oleh guru adalah pendekatan konvensional, yakni ceramah, Tanya jawab dan pemberian pada “behaviorist” atau “srtukturalist”;

• Pengajaran Matematika secara tradisional mengakibatkan siswa hanya bekerja secara prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran.;

• Pembelajaran Matematika yang berorientasi pada psikologi perilaku dan strukturalist, yang lebih menekankan hafalan dan drill merupakan penyiapan yang kurang baik untuk kerja profesional para siswa nantinya;

• Kebanyakan guru mengajar dengan buku paket sebagai “resep”, mereka mengajarkan Matematika halaman perhalaman sesuai dengan apa yang tertulis di buku paket.

(10)

4

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik. Dalam hal ini guru harus mampu memilih dan menggunakan berbagai komponen yang berhubunagn dengan proses pembelajaran agar siswa termotivasi dan hasil belajarnya meningkat.

Diantara komponen yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran adalah penerapan model pembelajaran yang efektif dan efisien.Penerapan model pembelajaran yang tepat akan memperlancar jalannya pembelajaran sehingga mencapai hasil yang baik. Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari proses pendidikan yang bertujuan untuk membawa suatu keadaan kepada keadaan baru yang lebih baik. Pemilihan model atau metode pembelajaran tersebut didasarkan bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan taraf berfikir yang berbeda-beda, sehingga pemilihan model atau metode yang tepat akan membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran sesuai dengan target yang ditempuh dalam kurikulum.

Guru memegang peranan penting dalam memilih model pembelajaran karena guru sebagai figure sentral dalam pembelajaran sehingga berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar harus diatasi dengan baik. Oleh karena itu, guru harus mencari jalan keluarnya termasuk memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran tradisional dirasakan sudah tidak relevan dengan situasi dan kondisi saat ini sebab lebih berpusat pada guru, sedangkan peserta didik lebih bersifat pasif. Hal ini seperti dikemukakan oleh Ruseffendi (2005:17) yaitu sebagai berikut : ‘metode mengajarkan Matematika tradisional terutama berorientasi pada dunia guru. Guru-guru yang baik ialah guru yang dapat mengajarkan program yang sudah tetap dan baik. Dalam metode baru kita mengubah dari situasi guru mengajar kepada pengalaman murid, dari dunia guru kepada dunia murid. Mengorganisir sekolah bukan untuk kita mengajar tetapi untuk anak-anak belajar. Guru yang modern adalah orang yang mengayom proses belajar anak’.

Bedasarkan pendapat tersebut, model pembelajaran yang digunakan harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dan kreatif dalam belajar sehingga pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika meningkat. Siswa harus diperlakukan seperti anak-anak yang mempunyai sifat ingin tahu, ingin mencoba, dan aktif dalam melakukan berbagai aktifitas belajar.

(11)

5

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran matematika sehingga mendapatkan hasil dan nilai yang baik,selain itu akan timbul pula minat yang tinggi dalam belajar matematika. Kelemahan model ini yaitu apabila siswa yang lemah dalam memahami materi pelajaran, maka akan mengalami masalah dalam menjelaskan, membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan menyempurnakan jawaban temannya.

Sehubungan dengan kelemahan tersebut, maka penelitian ini akan menguji cobakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada pembelajaran matematika. Adapun judul penelitian ini yaitu “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Pecahan Siswa.

B. BRumusanBBMasalahB

BBBBBBBBBBBBRumusan penelitian ini adalah sbb :

1. Bagaimana Penerapan pembelajaran matematika pada konsep bilangan pecahan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing di kelas V SDN. Kubangsari?

2. Bagaimana peningkatan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika pada konsep bilangan pecahan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing di kelas V SDN.Kubangsari ?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman Konsep bilangan pecahan setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada pembelajaran matematika di kelas V SDN.Kubangsari ?

C. BBBTujuanBPenelitianB

Adapun tujuan penelitian ini adalah sbb :

1. Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran matematika pada konsep bilangan pecahan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.

2. Untuk meningkatkan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika pada konsep bilangan pecahan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.

(12)

6

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. ManfaatBBPenelitianB

BBBBBBBBBBBBPenelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khalayak umum, adapun manfaat yang diperoleh adalah sbb :

1. Bagi siswa, meningkatkan pemahaman konsep belajar siswa, juga meningkatkan komunikasi, kemampuan berpendapat, bertanya dan berkreasi.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan suatu pengalaman dan wawasan dalam strategi dan pola pembelajaran matematika, sehingga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melengkapi sarana dan prasarana belajar dalam menunjang peningkatan kualitas belajar. 4. Bagi peneliti, agar memiliki pengetahuan yang luas tentang metode pembelajaran dan

memiliki keterampilan untuk menerapkan, khususnya dalam pembelajaran matematika.

E. HipotesisBBTindakan

‘’Jika model pembelajaran snowball throwing diterapkan dengan tepat dalam proses pembelajaran pada materi bilangan pecahan , maka pemahaman konsep belajar siswa kelas V akan meningkat’’.

F. DefinisiBOperasional

A. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing

Model pendididkan alternatif yang berdasarkan kepada kebersamaan yang disebut dengan pendidikan kooperatif (cooperative learning). Falsafah yang mendasari model pembelajaran ini adalah falsafah homo homini socius ,yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial, kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup.

(13)

7

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan pada materi konsep dasar pecahan setelah memperoleh pembelajaran . Pemahaman ini diukur dengan menggunakan test setelah pembelajaran dilaksanakan.

C. Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q, dengan p dan q adalah bilangan bulat dan q#0. Bilangan p disebut pembilang dan bilangan q disebut penyebut.Pecahan dapat dikatakan senilai apabila pecahan tersebut mempunyai nilai atau bentuk paling sederhana sama.

(14)

22

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBIIIB

METODELOMIBPENELITIANB

A. MetodeBPenelitianB

Metode eang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan aktivitas siswa terhadap materi operasi hitung pecahan. Aqib (2006:13) mengemukakan “PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan eang sengaja dimnculkan dan terjadi dalam sebuah kelas”. Sedangkan menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam (Kunandar 2008: 42 dalam Inaeatulaeni 2010 :37) ‘PTK adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif eang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan eang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktek itu dilaksanakan’.

Berdasarkan dua definisi diatas, Penelitian Tindakan Kelas memiliki peranan penting dan strategis untuk meningkatkan suatu mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik, artinea pihak eang terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah eang terjadi dalam pembelajaran di dalam kelas melalui kegiatan bermakna eang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaanea untuk mengukur tingkat keberhasilannea. Melalui PTK, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengujicobakan berbagai pendekatan, model pembelajaran, atau teknik tertentu. Guru sebagai pengajar dapat memperbaiki dengan berbagai masukan teman sejawat eang menjadi pengamat siswa sebagai pembelajar.

Komponen PTK menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Kunandar 2008:71 dalam Inaeatulaeni 2010:38) adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (planning) adalah mengembangkan rencana tindakan eang secara kritis untuk meningkatkan apa eang terjadi.

2. Pelaksanaan tindakan (action) adalah tindakan eang dilakukan secara sadar dan terkendali eang merupakan variasi praktik cermat dan bijaksana.

(15)

23

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Refleksi (reflection) adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti eang telah dicatat dalam observasi.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka PTK eang dilaksanakn pada penelitian ini adalah sebagai mana pendapat eang dikemukakan diatas eakni melakukan perencanaan berupa (1) peneusunan rencana pelaksanaan pembelajaran eang meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar kegiatan siswa, dan lembar soal;, (2) melaksanakan tindakan eang dilakukan dalam 3 siklus; (3) mengadakan observasi selama tindakan berlangsung, baik terhadap guru maupun siswa, dan (4) mengadakan refleksi untuk mengetahui berbagai temuan dalam rangka perbaikan tindakan berikutnea.

B.BBSubjekBPenelitianB

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SDN. Kubangsari Kabupaten Cianjur, eang berada di jalan K.H Ahmad Suja'i Kabupaten Cianjur, dengan jumlah siswa 25 orang, eang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.

Adapun pertimbangan dan alasan pemilihan subjek tersebut adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil studi lapangan dan wawancara dengan guru kelas SDN.Kubangsari

Kabupaten Cianjur bahwa sebagian besar siswa kelas V mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika.

2. Siswa kelas V SDN.Kubangsari Kabupaten Cianjur belum terbiasa berdiskusi dan bertukar pikiran atau meneampaikan pendapat.

C.BBRancanganBPenelitianB

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2006: 3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, eang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) sebagai upaea meningkatkan pemahaman konsep pada pokok bahasan bilangan pecahan.

Adapun rencana penelitian kelas ini mengacu pada teori PTK Kemmis dan Mc. Taggart B

(16)

24

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus tindakan dengan pokok bahasan operasi hitung pecahan, Siklus I membahas penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan,perkalian dan pembagian pecahan. Siklus II membahas tentang bentuk pecahan dengan peneebut,dengan peneebut tidak sama,dengan desimal,dan dengan berbagai bentuk,serta bentuk perkalian dengan skalar,dengan pecahan,dengan pecahan desimal dan berbagai bentuk pecahan kemudian tentang bentuk pembagian pecahan dengan pembagian pecahan biasa dengan skalar,pembagian pecahan biasa dengan pecahan dan pembagian pecahan desimal.

D.BBBBProsedurBPenelitianB

1. PerencanaanBPenelitianB

Pada tahap perencanaan penelitian, penulis melakukan persiapan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pengajuan judul kepada Pembantu Dekan 1 FIP Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

b. Pengajuan proposal kepada pembimbing untuk memperoleh izin penelitian

c. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada FIP Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

d. Mengajukan permohonan penelitian kepada Dinas P & K Kabupaten Cianjur untuk melaksanakan penelitian di SDN.Kubangsari Cianjur

e. Mengajukan surat izin penelitian dari Dinas P & K kepada bagian kurikulum

(17)

25

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Merancang instrumen untuk melaksanakan penelitian

2.BPelaksanaanBPenelitianB

Pada tahap pelaksanaan penelitian, penulis terlebih dahulu merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah dalam pelaksanaan eang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan/ Persiapan Tindakan

1. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Peneusunan bahan ajar

3. Peneusunan perangkat tes

4. Perangkat pedoman observasi kelas 5. Pembuatan pedoman wawancara b. Pelaksanaan Tindakan

1. Apersepsi dan mengkondisikan kelas 2. Peneampaian tujuan eang akan dicapai

3. Penjelasan langkah-langkah kegiatan pembelajaran c. Guru meneampaikan materi eang akan disajikan

d. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi.

e. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknea masing-masing kemudian menjelaskan materi eang disampaikan oleh para guru kepada temannea.

f. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertaneaan apa saja eang meneangkut materi eang sudah dijelaskan ketua kelompok g. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa eang lain

h. Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertaneaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertaneaan eang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian

i. Guru memberikan kesimpulan terhadap jawaban eang sudah dijawab oleh siswa eang mendapatkan lemparan soal dari temannea

j. Guru mengadakan evaluasi terhadap materi eang sudah diajarkan k. Sebagai penutup, guru dan siswa melakukan refleksi

(18)

26

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.BPengatatanB

Pengamatan dalam penelitian ini tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus tindakan. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat (rekan sejawat peneliti dan guru pamong) ketika proses belajar mengajar berlangsung. Metode pengamatan eang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini eaitu dengan menggunakan lembar observasi eang berupa daftar checklist untuk mengamati kegiatan guru (peneliti) dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, eang diisi oleh pengamat secara objektif.

4.BRefleksiB

Refleksi dilakukan setelah selesai pengamatan dengan cara masing-masing pengamat mengemukakan aktifitas siswa dikelas, serta kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pelaksanaan eang dilakukan. Setelah itu merencanakan kembali tindakan eang akan dilakukan pada siklus berikutnea.

E. InstrutenBPenelitianB

BBBBBB1B.InstrutenBPetbelajaran.B

a..RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan perencanaan jangka pendek eang dibuat oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan eang akan dilaksanakan di kelas ,baik eang dilakukan oleh guru maupun siswa.Dalam upaea meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa, maka persiapan pembelajaran mutlak dilakukan oleh guru untuk setiap kali pertemuan . Persiapan eang matang dapat mendorong guru lebih siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran .

b. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Lembar kerja siswa eang berupa soal uraian hasil rancangan peneliti berdasarkan kurikulum eang berlaku dan disesuaikan dengan materi eang diajarkan pada siswa kelas V eaitu pada pokok bahasan operasi hitung pecahan . Tes formatif (Arikunto dalam Inaeatulaeni 2011 : 45) dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti sesuai program tertentu.

BBBBB2.BInstrutenBPengutpulBDataBB

a. Lembar Observasi

(19)

27

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menerapkan model kooperatif Snowball Throwing dalam pembelajaran bilangan pecahan. Adapun sasaran utama observasi dari kegiatan eaitu interaksi sosial, pemahaman konsep, implementasi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku eang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data eang relevan penelitian, Riduan (dalam Apriliani 2008 : 32, dalam Inaeatulaeni 2011: 47). Dalam penelitian ini dokumentasi hanea berbentuk foto-foto mengenai aktivitas siswa dikelas selama proses pembelajaran.

c.Wawancara

Pedoman wawancara adalah instrument eang digunakan untuk mengumpulkan data melalui tanea jawab dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan beberapa orang siswa dan guru mengadakan observasi tentang kegiatan pembelajaran bilangan pecahan melalui model kooperatif tipe Snowball Throwing. Pokok-pokok eang ditaneakan dalam kegiatan wawancara adalah hal-hal eang berkaitan langsung dengan pembelajaran eang sudah dilaksanakan.

d. Evaluasi

Hasil penguji cobaan terhadap siswa baik dari hasil belajar maupun dari hasil LKS untuk mengetahui variasi jawaban siswa dari setiap soal dan pertaneaan eang diberikan , dan juga untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep eang ditangkap oleh setiap siswa.apakah lebih baneak siswa eang pemahaman nea bagus sekali,sedang atau eang pemahaman nea kurang,karena hal ini merupakan salah satu eang menjadi tolak ukur dari keberhasilan metode eang diterapkan.

e. Soal test akhir siklus

Untuk mengetahui hasil akhir dari pemahaman siswa melalui pertaneaan atau soal- soal eang diberikan ,dan dari situ dapat diambil kesimpulan mengenai materi eang disampaikan dan model pembelajaran eang digunakan sudah tepat atau masih mengalami kesulitan dalam proses pemahaman konsep siswa dalam materi eang disampaikan.

F. TeknikBPengutpulanBDataB

(20)

28

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh guru/ peneliti. Adapun rancangan solusi eang dimaksud adalah tindakan berupa model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing di SDN.Kubangsari Cianjur dengan subjek kelas V. Dalam menerapkan model pembelajaran tersebut digunakan 2 siklus dalam setiap pembelajaran, artinea cara penerapan model pembelajaran kooperatif pada pembelajaran pertama sama dengan diterapkan pada pembelajaran kedua, hanea refleksi terhadap setiap pembelajaran berbeda, bergantung dari fakta dan interpretasi data eang ada atau situasi dan kondisi eang dijumpai. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil eang maksimal mengenai cara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing.

Selain itu teknik pengumpulan data eang direncanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Tes Siklus dilakukan pada akhir setiap siklus untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Snowball Throwing.

2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada setiap proses pembelajaran sebagai bahan refleksi untuk melakukan kegiatan berikutnea.

3. Dokumentasi berupa foto-foto mengenai aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran.

M. TeknikBAnalisisBDataB

BB1.BDataBpetahatanBkonsepBbilanganBpecahanBsisiaB

Pemahaman konsep bilangan pecahan siswa dilihat dari score tes akhir siklus untuk setiap siswa. Rata-rata score siswa dihitng dengan rumus:

n x x

(21)

45

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (1999). Pendedekan Bage Anak Berkesuletan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta

Aqib, Z. (2001). Peneletean Tendakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, S. (2001). Dasar-Dasar Evaluase Pendedekan. Jakarta: Bumi Aksara Choiriawati, B. (1998). Motevase Seswa Dalam Sekolah Luar Beasa Dalam

Mengerjakan Tugas Kokulekuler Keagamaan Hubungan Dengan Kemampuan Mereka Untuk Menghafal Surat-Surat Pendek Al-Quran. Skripsi Pada: IAIN BANDUNG. Tidak Diterbitkan.

Darsono, M. (2000). “Belajar dan Pembelajaran”. Semarang Universitas Negeri Semarang Press.

Dimyati., Mudjiono. (2001). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Guru Pkn. (2007). Model Pembelajaran Snowball Throweng. [Online]

http://gurupkn-wordpress.com/2007/11/19/snowball throwing/ [19 0ktober 2007)

Herdian. (2009). Model Pembelajaran Snowball Throweng. [Online] http://herdy09-wordpress.com/2009/04/29/model-pembelajaran-snowball-throwing/ [29 April 2009]

Inayatulaeni. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatef Tepe Snowball Throweng Sebagae Upaya Menengkatkan Motevase Belajar Seswa Smp. Skripsi Pada: FKIP UNSUR CIANJUR: Tidak Diterbitkan.

Isjoni.(2009). “Cooperateve Learneng: Mengembangkan kemampuan belajar berkelompok”. Bandung: Alfabeta.

Karso, M.(2007). Dasar-dasar Pendedekan MIPA. Jakarta:Erlangga Kunandar. (2008). Peneletean Tendakan Kelas. Jakarta: Grafindo Persada

Lie, A. (2005). Cooperateve Learneng. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Nasuiton, N. (1994). Psekologe Pendedekan, Jakarta: Universitas Terbuka,

Depdikbud.

Noname, (2009) Pengertian Motivasi. [online]http://sunartombs.wordpress.com /2009/03/09/pengertean motevase [ 29 April 2010]

(22)

46

WIDA YULIA WARDANI,2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Russefendi, H E.T.(2001).” Pengantar Kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensenya dalam pengajaran Matemateka untuk Menengkatkan CBSA”. Bandung: Tarsito.

Salahudin, E. (2007). Upaya menengkatkan Motevase Belajar Seswa Melalue Apersepse Menak Dengan Penerapan Bahan Ajar Matemateka Interaktef.

Skripsi Pada: FKIP UNSUR: Tidak Diterbitkan.

Sanjawa, W. (2008). Kurekulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Sardiman, A.M. (2008). Interakse Dan Motevase Belajar Mengajar, Jakarta: Rajagrafindo Pesada.

Sisdiknas Segi Pemerintah RI. (2008). UU RI No. 20 Tahun 2003 Sesdeknas Dan Peraturan Pemerentah RI No. 47 Tahun 2008 Tentang WAJIB BELAJAR.

Bandung: Citra Umbara

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhenya. Jakarta:Rineka Cipta

Sudjana, N. (2004) .” Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar”. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sunarya, S. (2009). Upaya Menengkatkan Hasel Belajar Matemateka MenggunaAkn Model Pembelajaran Kooperatef Tepe Snowball Throweng. Skripsi Pada: FKIP UNSUR CIANJUR: Tidak Diterbitkan.

Suprijono,A. (2009).”Cooperateve Learneng: Teore dan Aplekase PAIKEM”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ciri cyberculture yang berkembang di Indonesia dapat diketahui sebagai berikut : komunikasi global berkembang sangat cepat, meretas batasan jarak dan waktu, dapat dilihat

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK TETAPI TERMASUK DALAM PEREDARAN USAHA. JUMLAH (3a

dilakukan oleh Kasno,dkk.(2003), menunjukkan bahwa dari 1.577 contoh tanah sawah di Sumatera Barat dan Selatan, Kalimantan Selatan mencapai angka di atas 2 %, karena tergolong

Potensi Jerami Padi untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Lahan Sawah Terdegradasi, Lombok Barat.. Balai

MASTER DATA KEBIASAAN KONSUMSI TUAK DAN STATUS GIZI PADA PRIA DEWASA DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN PAHAE JAE KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2012.

[r]

Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam matematika antara siswa subkelompok tinggi dan siswa subkelompok sedang, terdapat perbedaan

Pada saat inisialisasi yang dilakukan modul adalah memberi tegangan pada pin heater sensor ditandai dengan nyala berkelip cepat LED hijau dimodul sensor agar sensor bisa