• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan memecahkan masalah siswa pada pengimplementasian pembelajaran problem solving. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan one group pretest posttest design yang dilaksanakan pada siswa kelas XII di salah satu Madrasah Aliyah di Jakarta pada tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 37 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes soal pilihan ganda sebanyak 15 soal untuk mengukur penguasaan konsep siswa dan dua soal esai untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa, serta lembar observasi, dan angket. Hasil pengukuran dari kedua bentuk soal tes dianalisis dengan N-Gain; lembar observasi dianalisis melalui data pengamatan; hasil tanggapan siswa dianalisis melalui prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada penelitian ini memperoleh nilai N-Gain sebesar 62,5% dan 46% dengan kategori sedang. Pelaksanaan pembelajaran problem solving pada kegiatan belajar mengajar berlangsung cukup baik dan tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran problem solving cukup baik dengan perolehan prosentase sebesar 65%.

(2)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

The Implementation of Problem Solving Method on the Learning of Colligative Properties of Solution to Enhance Students’ Mastery of Concept

and Problem Solving Ability

ABSTRACT

This research aimed to explore the improvement of students’ mastery of concept and problem solving ability through the implementation of Problem Solving method in learning. Pre-experimental with one group pretest posttest design was used in this research. The subjects of this research were thirty seven twelfth grade students in one of Islamic Senior High School in Jakarta enrolled in 2013/ 2014 academic year. Data were collected through fifteen multiple choice items to measure students’ mastery of concept, two essay items to measure students’ problem solving ability, questionnaire and observation sheets. Data from multiple choice and essay items were analyzed in term of N-gain; observation sheets were analyzed through observational data; and students’ response were analyzed in percentage. The result of this research indicated that students’ mastery of concept and problem solving ability improved as much as 62,5 % and 46 % respectively which were categorized as moderate. The implementation of Problem Solving method in learning was quite good and students’ response toward the implementation of the method was also good with 65% gain.

(3)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Penjelasan Istilah ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 7

A. Pembelajaran Problem Solving ... 7

1. Hakikat Pembelajaran Problem Solving ... 7

2. Tahapan-tahapan Problem Solving ... 9

3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Problem Solving . 11 4. Kemampuan Memecahkan Masalah ... 12

B. Penguasaan Konsep ... 13

C. Hubungan Pembelajaran Problem Solving dengan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Memecahkan Masalah ... 17

D. Sifat Koligatif Larutan ... 18

(4)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Model dan Desain Penelitian ... 24

B. Subjek Penelitian ... 24

C. Prosedur Penelitian ... 24

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Pembuatan Instrumen ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Solving ... 35

B. Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Terhadap Penguasaan Konsep Siswa ... 44

C. Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 57

BAB V PENUTUP ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(5)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tahapan Kemampuan Pemecahan Masalah yang Diadopsi dari

Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah ... 12

Tabel 2.2 : Hubungan Hubungan antara Tahapan Problem solving dengan Kemampuan Pemecahan Masalah ... 17

Tabel 2.3 : Harga Kd Beberapa Pelarut ... 21

Tabel 2.4 : Harga Kb Beberapa Pelarut ... 21

Tabel 3.1 : Desain Penelitian ... 24

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep ... 27

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Memecahkan Masalah ... 28

Tabel 3.4 : Kisi-kisi Angket Siswa ... 28

Tabel 3.5 : Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Jenis Data dan Alat Pengumpulan Data yang Digunakan ... 30

Tabel 3.6 : Teknik Analisis Data Berdasarkan Jenis Data yang Dikumpulkan ... 32

Tabel 3.7 : Interpretasi Rata-rata N-Gain ... 33

Tabel 3.8 : Tafsiran Persentase Data Kualitatif ... 34

Tabel 4.1 : Hasil Observasi yang Dilakukan Observer Pada Tahap Identifikasi Masalah ... 37

Tabel 4.2 : Hasil Observasi yang Dilakukan Guru Pada Tahap Identifikasi Masalah ... 37

Tabel 4.3 : Hasil Observasi yang Dilakukan Observer Pada Tahap Mendefinisikan Masalah ... 38

Tabel 4.4 : Hasil Observasi yang Dilakukan Guru Pada Tahap Mendefinisikan Masalah ... 39

Tabel 4.5 : Hasil Observasi yang Dilakukan Observer Pada Tahap Mencari Solusi ... 40

(6)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.7 : Hasil Observasi yang Dilakukan Guru Pada Tahap Melaksanakan Strategi ... 42 Tabel 4.8 : Hasil Observasi yang Dilakukan Guru Pada Tahap Mengkaji

Kembali dan Mengevaluasi Pengaruhnya ... 43 Tabel 4.9 : Deskripsi Hasil Penguasaan Konsep Berdasarkan Kelompok

Rendah, Sedang dan Tinggi ... 47 Tabel 4.10: Deskripsi Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

(7)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran ... 23 Gambar 3.1 : Alur Penelitian ... 26 Gambar 4.1 : Kegiatan Praktikum Siswa ... 39 Gambar 4.2 : Jawaban Salah Satu Siswa Mengenai Identifikasi Masalah .... 63 Gambar 4.3: Jawaban Salah Satu Siswa Mengenai Merumuskan Masalah .. 64 Gambar 4.4 : Jawaban Salah Satu Siswa Mengenai Mencari Solusi ... 66 Gambar 4.5: Jawaban Salah Satu Siswa Mengenai Melaksanakan

(8)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 : Peroleh Nilai Pretest, Posttest dan Rata-rata N-Gain ... 45

Grafik 4.2 : Perolehan Nilai Rata-rata dan N-Gain Indikator Penguasaan Konsep Siswa ... 48

Grafik 4.3 : Penguasaan Konsep Siswa Pada Indikator C2 ... 50

Grafik 4.4 : Penguasaan Konsep Siswa Pada Indikator C3 ... 52

Grafik 4.5 : Penguasaan Konsep Siswa Pada Indikator C4 ... 54

Grafik 4.6 : Perolehan Nilai Rata-rata Skor Pretest, Posttest dan N-Gain .. 58

Grafik 4.7 : Perbandingan Nilai Rata-rata dari setiap Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah ... 60

Grafik 4.8 : Perolehan Nilai Rata-rata Pretest, Posttest dan N-Gain Pada Indikator Identifikasi Masalah ... 62

Grafik 4.9 : Perolehan Nilai Rata-rata Pretest, Posttest dan N-Gain Pada Indikator Merumuskan Masalah ... 64

Grafik 4.10 : Perolehan Nilai Rata-rata Pretest, Posttest dan N-Gain Pada Indikator Mencari Solusi ... 65

Grafik 4.11 : Perolehan Nilai Rata-rata Pretest, Posttest dan N-Gain Pada Indikator Melaksanakan Strategi ... 67

(9)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 77

Lampiran A.2 : Lembar Kerja Percobaan Siswa ... 87

Lampiran A.3 : Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep ... 93

Lampiran A.4 : Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah ... 100

Lampiran A.5 : Soal Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pememcahan Masalah Materi Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku ... 108

Lampiran A.6 : Standar Penskoran Tes ... 113

Lampiran A.7 : Kisi-kisi Angket Siswa ... 119

Lampiran A.8 : Lembar Observasi Guru dan Kegiatann Siswa ... 122

Lampiran A.9 : Lembar Validasi Soal Tes Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah ... 126

Lampiran B.1 : Kegiatan Peningkatan Pencapaian Siswa Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest Siswa Untuk Soal Penguasaan Konsep ... 149

Lampiran B.2 : Perhitungan Distribusi Frekuensi Skor Pretest Penguasaan Konsep ... 150

Lampiran B.3 : Kegiatan Peningkatan Pencapaian Siswa Berdasarkan Skor Pretest dan Posttest Siswa Untuk Soal Kemampuan Pemecahan Masalah ... 152

Lampiran B.4 : Perhitungan Skor Pretest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 153

Lampiran B.5 : Perhitungan Skor Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 154

(10)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Arifin (2003) siswa merupakan individu yang aktif, baik dalam berpikir maupun bertindak, setiap individu itu diciptakan dengan keadaan yang sebaik-baiknya. Namun siswa juga memiliki keterbatasan untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi yang dimiliki. Keterbatasan tersebut antara lain tingkat intelektual, kultural, personal, sosial dan emosional. Keterbatasan tersebut akan menimbulkan hasil belajar yang berbeda. Hal-hal inilah yang mengacu guru untuk memberikan arahan yang tepat sehingga siswa mampu mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

Pengembangan potensi siswa yang tercantum dalam standar isi mata pelajaran kimia SMA/MA tertulis dalam tujuan pembelajarannya, yaitu memperoleh pengalaman dalam metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis dengan merancang eksperimen melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan interpretasi data, serta mengkomunikasikan hasil eksperimen secara lisan dan tulisan (BSNP, 2006). Akan tetapi pembelajaran kimia saat ini pada umumnya hanya menekankan pada hasil, siswa diminta untuk menerapkan rumus tanpa harus memahami konsep materinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk dapat menerapkan pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari adalah membiasakan siswa untuk berhadapan langsung dengan masalah dan menyelesaikan masalah, dalam proses belajar mengajar.

(11)

2

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu pembelajaran yang dapat digunakan untuk menggali kemampuan pemecahan masalah adalah dengan menggunakan pembelajaran problem solving. Problem solving merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang di

dalamnya diberikan masalah kemudian mereka memecahkan masalahnya dan memaparkan penemuan mereka. Oleh karena itu, pembelajaran ini dapat mendorong siswa untuk memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan kemudian akan mendorong siswa untuk memecahkan masalahnya.

Proses belajar mengajar dengan memecahkan masalah, mampu mendorong siswa mengaplikasikan konsep (Kirley, 2003). Oleh karena itu, sebelum melakukan pemecahan masalah diharapkan siswa mampu terlebih dahulu menguasai konsep-konsep yang terlibat di dalam masalah tersebut, sehingga siswa dapat mengaitkan dari satu konsep menuju konsep yang lain dan dengan cara ini siswa menjadi lebih mudah dalam memecahkan masalah.

Menurut Farwati (2013), pembelajaran pemecahan masalah (problem solving) merupakan kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa

menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Dengan demikian penerapan pembelajaran problem solving secara tidak langsung dapat melatih kemampuan mereka dalam memecahkan masalah dan tidak hanya kemampuan pemecahan masalah yang dilatih, kemampuan mereka dalam memahami suatu konsep secara tidak langsung juga dapat terlatih. Bagaimana siswa mampu memecahkan masalah jika mereka sendiri tidak mengerti konsep apa yang mereka pelajari.

Selain kemampuan pemecahan masalah yang dikembangkan, penguasaan konsep tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran karena penguasaan konsep merupakan tujuan inti dari suatu pembelajaran (Dahar, 1989). Dengan memecahkan masalah, artinya siswa telah mengaplikasikan konsep (Kirley, 2003). Maka sebelum memecahkan masalah, siswa terlebih dahulu harus menguasai konsep-konsep yang terlibat di dalamnya.

(12)

3

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan operasional ilmiah, sikap mereka terhadap pemecahan masalah dan nilai-nilai mereka yang diperoleh dalam penguasaan tes lingkungan. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Gok dan Silay (2010) mengenai pengaruh strategi problem solving terhadap prestasi, sikap dan motivasi siswa, diperoleh bahwa

hasil rata-rata prestasi kelompok eksperimen dalam hal motivasi, tingkat strategi, dan sikap ditemukan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.

Selanjutnya, menurut penelitian yang telah dilakukan Bilgin (2005) strategi pembelajaran problem solving dapat meningkatkan interaksi verbal antar siswa, hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah. Penelitian lainnya yang telah dilakukan oleh Sukardi (2012) dan Lestari (2012) mengenai pengembangan model pemecahan masalah untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa SMA khusus atlit pada pembelajaran hidrolisis garam, diperoleh bahwa dengan model pemecahan masalah dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, respon yang didapati dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran problem solving menarik minat siswa untuk belajar serta membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Berdasarkan hasil-hasil studi literatur yang dilakukan, penerapan problem solving pada materi sifat koligatif larutan belum pernah dilakukan. Hal ini yang

pada akhirnya membuat penulis tertarik untuk menerapkan problem solving pada materi sifat koligatif larutan karena materi ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu, karena pembelajaran problem solving memiliki kekhasan memberikan masalah secara kontekstual kepada siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menyelidiki pengaruhnya terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Latar belakang yang telah diungkapkan di atas mengarahkan penulis untuk meneliti tentang “Implementasi Pembelajaran Problem Solving Pada Materi Sifat Koligatif larutan Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan

(13)

4

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pembelajaran Problem Solving Pada Materi Sifat Koligatif Larutan yang Dapat Meningkatkan Penguasaan Konsep

dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa?”

Untuk memperjelas masalah di atas, maka dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran problem solving pada materi sifat koligatif larutan?

2. Bagaimana pengaruh pembelajaran problem solving terhadap penguasaan konsep siswa?

3. Bagaimana pengaruh pembelajaran problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa?

4. Indikator kemampuan pemecahan masalah apa yang dominan berkembang pada pembelajaran yang menerapkan pembelajaran problem solving?

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Pembelajaran problem solving yang digunakan adalah menurut Bransford’s (Kirkley, 2003) yang mengembangkan pembelajaran pemecahan masalah yang dinamakan IDEAL, yaitu: Identify the problem (Identifikasi Masalah), Define the problem (Mendefinisikan Masalah), Explore solution (Mencari Solusi), Act the strategy (Melaksanakan

(14)

5

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penguasaan konsep yang diukur meliputi: memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4)

3. Materi sifat koligatif larutan, yaitu pada materi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik problem solving dalam upaya meningkatkan penguasaan konsep dan

kemampuan pemecahan masalah pada materi sifat koligatif larutan. 2. Mengetahui efektifitas keterlaksanaan pembelajaran problem solving

pada materi sifat koligatif larutan terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa, problem solving ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan konsep siswa.

2. Bagi pendidik, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran serta memperkaya pengetahuan pengajar tentang model pembelajaran pada materi sifat koligatif larutan dengan menggunakan pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan penguasaan konsep siswa.

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam mengembangkan pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan penguasaan konsep siswa pada bahan kajian lain.

(15)

6

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut :

1. Pemecahan masalah berarti menemukan atau menciptakan solusi baru untuk menyelesaikan masalah atau menerapkan aturan baru yang harus dipelajari (Mayer & Wittrock, 1996) problem solving dapat dilakukan baik dalam kelompok maupun pribadi. Selanjutnya menurut (Stones, 1994) pemecahan masalah meliputi integrasi konsep dan keterampilan untuk mengatasi situasi yang tidak lengkap. (dalam Dogru, 2008).

2. Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami suatu abstarksi dan gambaran karakteristik, baik secara teori maupun dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (Dahar, 1996)

3. Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan manusia yang menggabungkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang telah diperoleh sebelumnya untuk dapat memecahkan masalah. (Dahar, 1996)

(16)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pre-experimental design dengan one group pretest posttest design (Sugiyono, 2010). Dalam desain penelitiannya terdapat langkah-langkah yang menunjukkan suatu urutan kegiatan penelitian, yaitu pretest atau tes awal (O), treatment atau perlakuan (X), dan posttest atau tes akhir (O). Gambaran desain penelitian ditunjukkan pada tabel

berikut.

Tabel 3.1. Desain penelitian

Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

O1 X1 O2

(Sugiyono,2010) B. Subyek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah 35 siswa di salah satu Madrasah Aliyah Swasta di Jakarta Selatan. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA, yang mempelajari materi sifat koligatif larutan. Pada pembelajaran ini, siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 6 orang. Kemampuan kelompok siswa bersifat heterogen artinya setiap kelompok terdapat siswa dengan kemampuan berbeda.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data. Langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan

(17)

25

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memvalidasi instrumen, menentukan subjek penelitian, dan mengurus surat izin penelitian dan koordinasi dengan pihak sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian, memberikan perlakuan. Perlakuannya berupa pembelajaran kimia yang menggunakan problem solving pada materi sifat koligatif larutan. Pembelajaran dilakukan selama 4 kali pertemuan dalam 2 minggu, masing-masing selama 3 jam pelajaran dan 2 jam pelajaran. Pemberian pretest dan posttest (tes soal subjektif), LKS, dan angket siswa setelah pembelajaran problem solving diterapkan.

3. Tahap penyelesaian

Pada tahap ini meliputi pengumpulan data yang berupa hasil tes dan lembar kerja siswa, kemudian dianalisis data yang diperoleh, ditemukan suatu hasil lalu ditarik suatu kesimpulan.

Tahapan-tahapan tersebut digambarkan dalam bentuk alur penelitian pada gambar 3.1.

(18)

26

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis materi sifat

Soal Uraian Angket Lembar Observai

(19)

27

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas : 1. Tes penguasaan konsep

Tes adalah instrumen yang harus direspon oleh subyek penelitian dengan menggunakan penalaran dan pengetahuannya. Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau soal yang harus dijawab oleh siswa dengan pengetahuan-pengetahuan serta kemampuan penalarannya (Firman, 2000).

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap materi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Tes penguasaan konsep dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran (posttest). Soal tes ini dalam bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Soal-soal disusun berdasarkan indikator penguasaan konsep kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Jumlah soal yang disusun adalah 15 soal. Seperti pada tabel 3.2. berikut :

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep

Indikator Penguasaan Konsep Nomor Soal

Indikator 1 :

Menjelaskan konsep kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan dari berbagai jenis larutan elektrolit dan non elektrolit.

1,2 Indikator 2 :

Menerapkan konsep kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan dari berbagai jenis larutan elektrolit dan non elektrolit.

3,4,5,6,7,8,9 Indikator 3 :

Mengidentifikasikan konsep kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan dari berbagai jenis larutan elektrolit dan non elektrolit.

10,11,12,13,14,15 2. Tes kemampuan pemecahan masalah

(20)

28

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penebakan, dan mendorong siswa mengerti lebih dalam tentang suatu gagasan atau hubungan-hubungan. Tes kemampuan pemecahan masalah dilakukan sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran (posttest). Setiap pertanyaan tes berhubungan dengan aspek kemampuan pemecahan masalah.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kemampuan Memecahkan Masalah

Indikator Penguasaan Konsep Nomor Soal

Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan

kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan 1a, 2a Merumuskan masalah yang berkaitan dengan kenaikan

titik didih dan penurunan titik beku larutan. 1b, 2b Mencari solusi untuk masalah yang berkaitan dengan

kenaikan titik didih dan penurunan titik beku akibat penambahan zat terlarut.

1c, 2c Melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan

kenaikan titik didih dan penurunan titik beku akibat penambahan zat terlarut.

1d, 2d Mengevaluasi masalah yang berkaitan dengan kenaikan

titik didih dan penutunan titik beku akibat penambahan zat terlarut.

1e, 2e 3. Angket Siswa

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran problem solving pada materi sifat koligatif larutan. Angket ini menggunakan skala sikap Likert yang terdiri atas5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif dengan menggunakan 4 pilihan yaitu: 1) Sangat setuju; 2) Setuju; 3) Tidak setuju; dan4) Sangat tidak setuju. Kisi-kisi respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Siswa

Aspek / Dimensi No. Item Jumlah

Item Positif Negatif

Menunjukkan ketertarikan terhadap pembelajaran problem solving.

2 3 2

Menunjukkan kemudahan terhadap pembelajaran problem solving pada pembelajaran kimia.

1, 4, 10 5, 8 5

Menunjukkan kepuasan siswa terhadap aktivitas pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah.

6, 12 7, 11, 9 5

(21)

29

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat keberlangsungan siswa dalam memecahkan masalah melalui penerapan pembelajaran problem solving dan keterlaksanaan pembelajaran problem solving. Format lembar observasi siswa ditunjukkan pada lampiran A.8.

E. Pembuatan Instrumen

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2007). Artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Dengan kata lain, valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat ukur tersebut untuk mengukur ketercapaian tujuan yang dikehendaki dengan tepat (Sofyan, 2006).

Proses validasi terhadap instrumen penelitian yang digunakan diuraikan sebagai berikut:

a. Lembar observasi

Sebelum digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu lembar observasi ini didiskusikan dengan pembimbing. Revisi dilakukan pada setiap butir pernyataan yang dianggap belum valid. Revisi terus dilakukan sampai lembar observasi dinyatakan layak digunakan, baik dari segi format sampai pada pernyataan setiap butir pengamatan.

b. Soal tes

Sebelum digunakan dalam penelitian, semua butir soal divalidasi. Soal tes diajukan kepada ahli untuk dipertimbangkan valid atau tidaknya setiap butir soal yang telah dikembangkan. Dalam penyusunan tes tidak mempertimbangkan tingkat kesukaran soal, tetapi harus dapat mengukur indikator pembelajaran yang telah dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, RPP (Rustaman, 2004).

(22)

30

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran penguasaan konsep dan kesesuaian butir soal dengan indikator pembelajaran kemampuan memecahkan masalah. Semua butir soal dianggap valid karena dari 4 panelis yang menyatakan tidak valid hanya satu orang, sebagaimana yang dikemukakan oleh salah satu panelis bahwa indikator pembelajaran terlalu luas. Untuk mengetahui lebih jelas hasil evaluasi dapat dilihat pada lampiran A.9.

c. Angket siswa

Sebelum digunakan untuk pengambilan data, terlebih dahulu angket siswa ini didiskusikan dengan pembimbing. Revisi dilakukan pada setiap butir pernyataan yang dianggap belum valid. Revisi terus dilakukan sampai angket siswa dinyatakan layak, baik dari segi format sampai pada pernyataan setiap butir pengamatan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Mengacu pada data yang diperlukan yaitu gambaran keterlaksanaan strategi pembelajaran dan hasil belajar siswa, serta data pendukung lainnya maka pada penelitian ini digunakan berbagai teknik pengumpulan data. Tabel 3.5 merangkum teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan jenis data dan alat yang digunakan.

Pengumpulan data dimulai dari sebelum penerapan strategi pembelajaran yang diujicobakan sampai setelah penerapan. Berikut penjelasan untuk masing-masing teknik pengambilan data.

Tabel 3.5. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Data dan Alat Pengumpul Data yang Digunakan

Pengamatan selama pembelajaran berlangsung

2 Hasil belajar siswa

(23)

31

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 3.5. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan Jenis Data dan Alat

Angket Pemberian angket yang terdiri dari pernyataan mengenai pengalaman siswa pada saat pembelajaran problem solving.

1. Pengamatan selama pembelajaran berlangsung

Dilakukan tiga kali pertemuan atau kegiatan belajar mengajar untuk menerapkan strategi pembelajaran problem solving berbasis lingkungan. Tiga kali pertemuan tersebut berjumlah delapan jam pelajaran, yang terbagi menjadi 3 x 45 menit untuk kegiatan belajar mengajar pertama, 2 x 45 menit untuk kegiatan belajar mengajar kedua, dan 3 x 45 menit untuk kegiatan belajar mengajar ketiga.

Selama pembelajaran problem solving berlangsung, lembar observasi dibuat sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran problem solving. Dari lembar observasi tersebut akan terlihat keterlaksanaan dari

setiap tahapan kegiatan, terkandung di dalamnya pendekatan pembelajaran yang diharapkan berdampak baik pada hasil belajar siswa.

2. Pemberian soal tes

Soal tes diberikan pada siswa sebanyak dua kali yaitu pada saat sebelum pelaksanaan pembelajaran problem solving disebut sebagai pretest dan setelah pelaksanaan pembelajaran tersebut yang disebut sebagai posttest. Pretest dan posttest dilakukan pada jam pelajaran reguler dan alokasi waktu

pengerjaan soal disesuaikan dengan proses pembelajaran.

Pretest menggambarkan penguasaan konsep dan kemampuan

(24)

32

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pemberian angket

Angket digunakan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran problem solving pada materi sifat koligatif larutan. Pemberian angket dilakukan setelah pembelajaran problem solving dilakukan.

G. Analisis Data

Teknik analisis data terhadap data yang telah dikumpulkan berbeda-beda. Pada akhirnya, teknik analisis berujung pada informasi yang saling mendukung untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Tabel 3.6. menyajikan rangkuman teknik analisis data yang dilakukan berdasarkan jenis data yang dikumpulkan. Berikut penjelasan masing-masing teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini.

Tabel 3.6. Teknik Analisis Data Berdasarkan Jenis Data yang Dikumpulkan

No. Jenis Data Teknik Analisis Data

1 Keterlaksanaan strategi pembelajaran problem solving.

Analisis deskriptif 2 Hasil belajar siswa

 penguasaan konsep

 kemampuan pemecahan masalah

Data dihitung:

 Statistik deskriptif, N-Gain untuk melihat peningkatan penguasaan konsep siswa.

 Statistik deskriptif, N-Gain untuk setiap indikator butir soal

3 Pengalaman belajar siswa dan

pemahaman terhadap

pembelajaran problem solving.

 Analisis deskriptif

 Hitung persentase setiap butir pernyataan

1. Analisis deskriptif

(25)

33

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk analisis data hasil belajar siswa, baik untuk penguasaan konsep maupun kemampuan pemecahan masalah. Statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum dari hasil belajar yang diperoleh siswa. Biasanya hasil dari perhitungan statistik deskriptif berupa skor rata-rata, standar deviasi, mode, skor minimum, skor maksimum, dan jumlah data yang diolah.

3. Rata-rata N-Gain

Rata-rata N-Gain dapat menentukan tinggi/rendahnya pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap pencapaian skor tertentu. Misalnya pada hasil belajar siswa, N-Gain dapat dihitung dengan rumus berikut.

N-Gain =

Menginterpretasi hasil perhitungan rata-rata N-Gain <g> mengikuti kategori yang dikemukakan oleh Hake (1999) yang disajikan pada Tabel 3.7. menyajikan kategori tersebut berdasarkan nilai N-Gain.

Tabel 3.7. Interpretasi Rata-rata N-gain

Nilai N-Gain Kategori

Respons siswa terhadap pembelajaran problem solving yang diterapkan, dapat dihitung melalui hasil angket yang telah dibagikan oleh siswa pada saat pembelajaran problem solving berakhir, Prosentase siswa dapat dihitung dengan rumus berikut :

(26)

34

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8. Tafsiran Persentase Data Kualitatif Nilai Kategori

80 – 100 Baik sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 0 – 39 Kurang sekali

(27)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan :

1. Pembelajaran problem solving menerapkan penguasan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit. Pembelajaran problem solving pada materi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit mempunyai 5 tahap yang terdiri dari tahap mengidentifikasikan masalah, pada tahapan ini proses pembelajaran berlangsung cukup baik hampir sebagian siswa fokus kepada artikel yang diberikan. Tahap kedua adalah mendefinisikan masalah, pada tahap ini siswa diminta untuk menganalisis masalah dan membuat rumusan masalah. Tahap ketiga mencari solusi, tahapan ini memberikan siswa kebebasan untuk mencari berbagai macam alternatif cara untuk menjawab rumusan masalah, kemudian siswa memilih salah satu solusi yang tepat. Tahapan keempat adalah melaksanakan strategi, tahapan ini dimulai dengan melakukan langkah-langkah pemecahan masalah yang sesuai dengan salah satu alternatif pemecahan masalah yang dipilih siswa. Tahapan kelima adalah mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruhnya, ini merupakan tahapan terakhir pada proses pembelajaran problem solving, pada tahap ini siswa diminta untuk mengoreksi kembali cara

pemecahan masalahan yang telah dilakukan apakah sudah benar, sudah lengkap atau sudah sempurna, tetapi pada kenyataannya cara pemecahannya sudah benar hanya saja belum sempurna, hal ini dikarenakan siswa yang tidak terbiasa dengan proses pembelajaran problem solving.

(28)

73

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tinggi. Pada indikator mengidentifikasikan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit mempunyai rata-rata N-Gain sebesar 0,48 dengan kategori sedang.

3. Pembelajaran problem solving secara umum dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, kelompok siswa dengan kemampuan tinggi mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai N-Gain 0,73 (kategori tinggi), pada kelompok sedang dengan jumlah siswa yang lebih banyak sebanyak 26 siswa, penguasaan konsep siswa mengalami peningkatan dengan nilai N-Gain 0,52 (kategori sedang), dan pada kelompok rendah siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai N-Gain 0,01 (kategori rendah). Hal ini memberikan kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran problem solving lebih baik diterapkan pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi, dikarenakan pembelajaran problem solving membutuhkan kemampuan berpikir yang baik dalam proses

pembelajarannya.

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Pembelajaran problem solving mengalami kendala pada tahapan kemampuan pemecahan masalah, hal ini disebabkan karena siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran yang diawali oleh masalah. Disarankan, menerapkan pembelajaran problem solving pada saat proses belajar mengajar, akan membiasakan siswa memecahkan masalah dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran dengan problem solving memerlukan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran. Disarankan yang ingin melakukan penelitian serupa untuk mempersiapkan kemampuan siswa secara optimal.

(29)

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2010). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (Edisi Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anita. (2007). Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) pada Topik Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arifin, A. (2005). Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bilgin, I. (2005). The effect of different problem solving strategies on University students’ problem solving achievements of quantitative problems in chemistry. Educational Sciences: Theory & Practice. 5 (2). 628-635.

Brady, J.E. (1990). General Chemistry, Principles and Structure. Edisi Kelima. New York: John Wiley and Sons

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dahar, R. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

(1996). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Danjuma, M.I. (2012). Analiysis Of Pre-Servise Teachers’ Problem Solving

(30)

75

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dogru, M. (2008). The application of problem solving method on science teacher trainees on the solution of the enverinmental problems. Journal Of Environment & Science Education, 3 (1), 9-18

Farwati. R. (2013). Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Problem Solving Berbasis Lingkungan. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Firman, H.(2000). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia, Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia.

Hake, R. Richard, “Analyzing Change/Gain Scores” Dari: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses 21 maret 2009

Kirley, J. (2003). Principle for Teaching Problem Solving. India: Indiana University.

Lestari, R.D. (2012). Pengembangan Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA Khusus Atlet Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

National Science Teachers Association in Collaboration with the Association for the Education of Teachers in Science. (2003). Standars for Science Teacher Preparation.

Petrucci, R. H. (1985). Kimia Dasar: Prinsip Dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.

Purba, J. P. (2003). Pengembangan dan Implementasi Model Pembelajaran Fisika Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah. Disertasi. PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rustaman, N. Y. (2004). Asesmen Pendidikan IPA. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1950123119 79032-NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdf [17 Februari 2014]

(31)

76

Nabilah, 2014

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiono, S. (1994). Sumbangan Penguasaan Konsep Kimia dan Keterampilan Proses terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Penerapan Kimia, dari Siswa Kelas III A1, A2 SMAN di Kotamadya Bandung. Tesis pada Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Silay.I dan Gok T. (2010). The Effect of Problem Solving Strategies on Students’ Achievement, Attitude and Motivation. Journal Physic of Education, Vol. 4, No. 1, Jan. 2010.

Sofyan, A, Tonih, F dan Burhanudin, M. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press.

Sudjana. N. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, Model Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet ke 5

Sukardi. (2012). Pengembangan Model Problem Solving Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA Khusus Atlet Pada Pembelajaran Hidrolisis Garam. Tesis pada Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sunarya, Y. (2003). Kimia Dasar 2. Bandung: Alkemi Grafisindo Press

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Invatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wijaya, A.F.C. (2010). Collaborative Ranking Task (CRT) to Improve The Mastery of Earth and Space Science Concept for Prospective Physics

Teacher. [Online]. tersedia :

Gambar

Tabel 3.1. Desain penelitian Tes Awal
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Konsep Indikator Penguasaan Konsep
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Siswa Aspek / Dimensi
+5

Referensi

Dokumen terkait

A two-loop iterative method is proposed to calculate sea surface height using the relative delay between the direct and the reflected GNSS signals.. The preliminary results

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah ikan gabus pasir (Butis amboinensis) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum

 Menyapih dimulai saat anak berusia diatas 24 bulan  Mengoleskan betadin/obat merah pada putting  Member perban/plester pada putting.  Dioleskan jamu, brotowali, atau kopi

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kawasan Tujuh Titik Bebas Pkl Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Prinsip kerja rangkaian ini secara umum adalah sistem minimum dihubungkan ke sumber tegangan PLN dengan menggunakan adabter, setelah sistem aktif maka dilakukan penyambungan

Web site sebagai bagian dari teknologi internet berperan penting dalam penyebaran informasi, berbagai kegiatan bersifat online, serta berbagai aktifitas lain yang membutuhkan

Dan dengan kebutuhan manusia yang seperti ini maka sistem pengontrolan menggunakan android sangatlah tepat untuk membantu pekerjaan manusia untuk membuka dan menutup pagar

Aplikasi Pengolahan Data Penerimaan Murid di SMA 113 merupakan sebuah aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 yang berisi mengenai penginputan data murid