• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh electronic word of mouth pada keputusan pembelian konsumen kendaraan roda empat merek HONDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh electronic word of mouth pada keputusan pembelian konsumen kendaraan roda empat merek HONDA"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMBELIAN KONSUMEN KENDARAAN RODA EMPAT MEREK HONDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Natalia Kinanti Rahayu

NIM: 122214021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

“If you spend too much time thinking about a thing, you'll never get it done.”

-Bruce Lee-

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

-Filipi 4:13-

“Your life will not be changed by fate, but be transformed by the changes that you did.”

-Jim Rohn-

(5)
(6)
(7)

vii

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Electronic Word of Mouth Pada Keputusan Pembelian Konsumen Kendaraan

Roda Empat Merek HONDA”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bagi mahasiswa

program S-1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan

penuh rasa hormat peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik

secara langsung maupun secara tidak langsung:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajamen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., MBA., Ph. D., selaku dosen pembimbing I,

yang selama ini dengan sabar telah membimbing dan selalu mendukung

peneliti dalam segala kondisi, serta memberikan ilmu dan pengetahuan

(8)

viii

yang telah membimbing peneliti dengan sabar dalam melengkapi dan

menyempurnakan skripsi ini.

5. Responden yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner penelitian guna mendukung terselesaikannya penelitian ini.

6. Alm. Papa dan Mama tersayang, yang tanpa kenal lelah selalu mendoakan,

mendukung dan memberikan motivasi pada peneliti, serta selalu

mengingatkan peneliti agar segera menyelesaikan skripsinya. Terima kasih

untuk Alm. Papa dan Mama.

7. Alm. Mas Eko dan Mas Arie tersayang, yang selalu mendukung dan

mengingatkan peneliti untuk terus tekun dan fokus dalam menyelesaikan

skripsinya.

8. Sahabatku Agit, Ira, Maya, Putri, Anastasia, Shinta, Oktaviani, Adolfina,

Irma, Bestari, dan Riga yang selalu mendukung, menyemangati dan

mengingatkan peneliti untuk segera menyelesaikan skripsinya.

9. Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2012, yang membuat peneliti

(9)
(10)

x

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Batasan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ... 10

(11)

xi

C. Rumusan Hipotesis ... 30

D. Kerangka Konseptual ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Pendahuluan ... 36

B. Jenis Penelitian ... 36

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

E. Populasi dan Sampel ... 38

F. Jenis dan Sumber Data ... 38

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Variabel Penelitian ... 39

I. Definisi Konseptual dan Operasional ... 39

J. Skala Pengukuran ... 42

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 43

L. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 55

A. Sejarah HONDA ... 55

B. Electronic Word of Mouth ... 58

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Karakteristik Responden ... 60

B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 63

(12)

xii

E. Analisis Regresi Linier Berganda... 73

F. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 75

G. Uji Beda ... 75

H. Diskusi dan Pembahasan ... 77

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Implikasi Hasil Penelitian ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(13)

xiii

Tabel Judul Halaman

I.1 Data Pengguna Internet Aktif di Dunia Tahun 2010 – 2014 ... 2

I.2 Data Pengguna Internet Aktif di Indonesia Tahun 2010 – 2014 ... 2

III.1 Tabel Skala Likert ... 43

V.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60

V.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia ... 61

V.3 Persentase Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 62

V.4 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan ... 62

V.5 Hasil Uji Validitas ... 64

V.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

V.7 Hasil Pengukuran Variabel Penelitian Untuk Variabel Sikap Terhadap WOM Konvensional ... 66

V.8 Hasil Pengukuran Variabel Penelitian Untuk Variabel Sikap Terhadap WOMOnline ... 67

V.9 Hasil Pengukuran Variabel Penelitian Untuk Variabel Sikap Terhadap Produk ... 67

V.10 Hasil Pengukuran Variabel Penelitian Untuk Variabel Keputusan Pembelian ... 68

V.11 Hasil Pengukuran Uji Normalitas ... 69

V.12 Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

V.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji F Untuk

(14)

xiv

V.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji T Untuk

Variabel WOM Konvensional Pada Sikap Terhadap Produk Dan

WOM Online Pada Sikap Terhadap Produk ... 74

V.15 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk

Variabel Sikap Terhadap Produk Pada Keputusan Pembelian ... 75

V.16 Hasil Uji Beda Untuk Variabel WOM Konvensional ... 76

(15)

xv

Gambar Judul Halaman

II.1 Elemen Dalam Proses Komunikasi ... 10

II.2 Kerangka Konseptual ... 35

V.1 Normal P – P Plot ... 70

V.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

(16)

xvi

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Tabel Pengujian Uji Validitas ... 86

Lampiran 2 Tabel Pengujian Uji Reliabilitas ... 87

Lampiran 3 Tabel Pengujian Uji Regresi Linier Berganda ... 89

Lampiran 4 Tabel Pengujian Uji Asumsi Klasik (Normalitas) ... 90

Lampiran 5 Tabel Pengujian Uji Asumsi Klasik (Multikolinieritas) ... 91

Lampiran 6 Tabel Pengujian Uji Asumsi Klasik (Heteroskedastisitas) ... 91

Lampiran 7 Tabel Pengujian Uji Regresi Linier Sederhana ... 92

Lampiran 8 Tabel Pengujian Uji Beda Sikap Terhadap WOM Konvensional Dan Sikap Terhadap WOM Online Dilihat Dari Karakteristik Responden (Kelas Sosial Ekonomi) ... 92

Lampiran 9 Kuesioner Penelitian ... 95

(17)

xvii

PEMBELIAN KONSUMEN KENDARAAN RODA EMPAT MEREK HONDA

Natalia Kinanti Rahayu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian dengan topik pengaruh electronic word of mouth pada keputusan pembelian konsumen kendaraan roda empat merek HONDA ini memiliki tujuan, antara lain 1) untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap WOM Konvensional pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA. 2) untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap WOM Online pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA. 3) untuk mengetahui perbedaan sikap terhadap WOM Konvensional dan sikap terhadap WOM Online dilihat dari karakteristik konsumen yaitu kelas sosial ekonomi. 4) untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap produk pada keputusan pembelian kendaraan roda empat merek HONDA.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang responden yang sudah memiliki kendaraan roda empat dengan merek HONDA di Yogyakarta. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana, teknik analisis regresi linier berganda dan teknik analisis anova.

Hasil penelitian pertama menunjukkan adanya pengaruh sikap terhadap

WOM Konvensional pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA. Hasil penelitian kedua menunjukkan adanya pengaruh sikap terhadap

WOM Online pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA. Hasil penelitian ketiga menunjukkan tidak adanya perbedaan sikap terhadap

WOM Konvensional dan sikap terhadap WOM Online dilihat dari karakteristik konsumen yaitu kelas sosial ekonomi. Hasil penelitian keempat menunjukkan adanya pengaruh sikap terhadap produk pada keputusan pembelian kendaraan roda empat merek HONDA.

(18)

xviii

CONSUMER PURCHASING DECISIONS FOUR-WHEELED VEHICLES BRAND HONDA

Natalia Kinanti Rahayu Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

The topic of the research is on the influence of electronic word-of-mouth (WOM) on consumer purchasing decision of four-wheeled vehicles of brand HONDA. The objectives of the research are: 1) to determine the influence of attitude toward Conventional WOM on attitude toward four-wheeled vehicles of brand HONDA, 2) to determine the influence of attitude toward Online WOM on attitude toward four-wheeled vehicles of brand HONDA, 3) to determine the difference in attitude toward Conventional WOM and attitude toward Online WOM based on consumer characteristic, that is socioeconomic class, and 4) to determine the influence of attitude toward product on consumer purchasing decisions of four-wheeled vehicles of brand HONDA.

The sample in this study was 100 respondents who already have a four-wheeled vehicle of brand HONDA in Yogyakarta. Analysis of data employed simple linear regression analysis, multiple linear regression analysis techniques and ANOVA.

Results show the positive influence of attitude toward Conventional WOM on attitude toward four-wheeled vehicles of brand HONDA. Results also show the positive influence of attitude toward Online WOM on attitude toward four-wheeled vehicles of brand HONDA. Further, results show no difference in attitude toward Conventional WOM and attitude toward Online WOM based on consumer characteristic, that is socioeconomic class. Lastly, there is a positive influence of attitude toward product on consumer purchasing decisions of four-wheeled vehicles of brand HONDA.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan global yang

menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya diseluruh dunia. Dengan

internet, komputer dapat saling terhubung untuk berkomunikasi, berbagi dan

memperoleh informasi. Dengan begitu maraknya informasi dan kegiatan di

internet, menjadikan internet seakan-akan sebagai dunia tersendiri yang tanpa

batas.

Menurut data terakhir dari Internet Live States, pengguna internet aktif di

seluruh dunia tiap tahunnya mengalami kenaikan. Berikut disajikan data

pengguna internet aktif:

Tahun(pada 1 Juli)

Sumber: www.InternetLiveStats.com

Grafik I.1 Grafik peningkatan pengguna internet aktif di Dunia tahun

2010-2014

2010 2011 2012 2013 2014

Pengguna Internet

(20)

Tabel I.1 Data pengguna internet aktif di dunia tahun 2010-2014

tiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi untuk pertumbuhan pengguna

internet justru mengalami penurunan yang dikarenakan banyaknya penduduk di

dunia yang belum menggunakan internet.

Tabel I.2 Data pengguna internet aktif di Indonesia tahun 2010-2014

* Perkiraan

** Pengguna Internet = individu yang dapat mengakses internet di rumah, melalui jenis perangkat dan koneksi apa saja.

Sumber: www.InternetLiveStats.com

Berbeda dengan data pengguna internet aktif di dunia, Tabel I.2

menunjukkan bahwa pengguna internet aktif di Indonesia mengalami

(21)

peningkatan tiap tahun dan pertumbuhan penggunanya tidak selalu mengalami

penurunan tetapi juga mengalami peningkatan meskipun tidak banyak.

Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh layanan internet telah

mengubah cara pandang dan hidup manusia. Berbagai bidang kehidupan bisa

dilakukan secara elektronik. Kini orang dengan mudah mendapatkan informasi

yang lengkap dan beragam mulai dari tulisan, program komputer, database,

gambar, musik, video, film dan lain sebagainya di internet. Bahkan orang dapat

membeli barang-barang yang diinginkan hanya dengan membuka komputer

dimanapun dia berada dan melakukan transaksi secara online. Dari hal tersebut

munculah istilah E-Marketing yang menurut Strauss dan Frost (2012)

e-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses membuat,

berkomunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan. Dari e-marketing ini

muncul juga istilah seperti eWOM (electronic Word of Mouth). Electronic

word of mouth (eWOM) adalah jenis komunikasi dalaminternet platform yang

tidak secara langsung bertatap muka dengan muka.

Komunikasi pemasaran sekarang ini merupakan komunikasi pemasaran

modern yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi dan

membandingkan beberapa produk serupa sebelum mereka melakukan suatu

pembelian. Dengan adanya informasi yang didapatkan di internet, konsumen

dapat mengenal lebih dalam mengenai produk dan perusahaan sehingga

konsumen mampu melakukan pengambilan keputusan pembelian yang tepat.

Teknologi internet juga dapat membantu perusahaan dalam memulai

(22)

menciptakan electronic word of mouth (eWOM) yang baik mengenai produk

yang ditawarkan.

Di Indonesia, eWOM banyak dijumpai pada situs forum online seperti,

Kaskus (www.kaskus.co.id), Detik Forum (www.detikforum.com),

Indowebster (www.indowebster.com), Forum VIVA (www.forum.viva.co.id),

dan Forum Kompas (www.forum.kompas.com). Kaskus merupakan situs

forum komunitas maya terbesar Indonesia. Kaskus menempati urutan ketiga

forum online terbesar di dunia. Kaskus didirikan pada tanggal 6 November

1999. Kaskus merupakan singkatan dari Kasak Kusuk. Kaskus sekarang

memiliki sekitar 7,8 juta member teregistrasi, dengan jumlah pageview tiap

bulannya mencapai lebih dari 800 juta (2014). Dengan jumlah member yang

banyak, Kaskus tidak pernah sepi dari pengunjung yang selalu ramai

membahas suatu topik atau ulasan tertentu. Kaskus banyak digunakan oleh

konsumen sebagai alat untuk mencari data mengenai produk yang akan dibeli.

Konsumen biasa mencari informasi terkait produk yang akan dibeli

berdasarkan pengalaman pribadi ataupun dari pengalaman orang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa seseorang juga memperhatikan respon orang lain terkait

suatu produk.

Cara pandang dan hidup manusia yang telah mengalami perubahan

menghasilkan kebutuhan dan keinginan yang semakin beragam. Karena

kebutuhan dan keinginan yang semakin beragam, maka cara untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan tersebut pun menjadi turut beragam. Manusia

(23)

terus berkembang dan modern saat ini, informasi akan mudah didapatkan

sehingga manusia tidak mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang

dibutuhkan. Secara tidak langsung, informasi di internet dalam hal ini

electronic word of mouth dirancang untuk mempengaruhi sikap konsumen.

Sikap konsumen merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk

bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik

ataupun kurang baik secara konsukuen. Sikap konsumen turut mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen akan sebuah produk. Keputusan pembelian

merupakan perilaku konsumen dalam memilih produk dari beberapa alternatif

untuk dicarikan jalan keluar dan melahirkan keputusan untuk menggunakan

produk tersebut.

Penelitian ini akan membahas mengenai sejauh mana WOM online

(eWOM) memiliki pengaruh pada keputusan pembelian produk. Penelitian

akan menggunakan konsumen kendaraan roda empat merek HONDA di

(24)

B. Rumusan Masalah

Dengan adanya internet dan teknologi, konsumen semakin dimudahkan

dalam mendapatkan informasi akan suatu produk. Informasi positif yang ada di

internet dapat mempengaruhi sikap konsumen dan membentuk nilai yang baik

bagi produk tersebut. Untuk menciptakan itu semua, para pemasar dapat

membangun komunikasi pemasaran yang baik kepada konsumen. Namun

sebelumnya para pemasar harus mengetahui terlebih dahulu komunikasi

pemasaran seperti apa yang efektif dan efisien saat ini dan platform seperti apa

yang digunakan pada era digital selama ini. Komunikasi pemasaran via internet

atau electronic word of mouth (eWOM) merupakan salah satu komunikasi

pemasaran yang efektif dan efisien saat ini yang dapat dimanfaatkan oleh para

pemasar.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah sikap terhadap WOM konvensional berpengaruh pada sikap

terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA?

2. Apakah sikap terhadap WOM online (eWOM) berpengaruh pada sikap

terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA?

3. Apakah ada perbedaan sikap terhadap komunikasi pemasaran WOM

konvensional dan komunikasi pemasaran WOM online (eWOM) dilihat

dari karakteristik konsumen yaitu kelas sosial ekonomi?

4. Apakah sikap terhadap produk berpengaruh pada keputusan

(25)

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian produk. Secara

spesifik penelitian ini diajukan untuk tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap WOM konvensional pada

sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA.

2. Mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap WOM online (eWOM)

pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA.

3. Mengetahui perbedaan sikap konsumen terhadap komunikasi pemasaran

WOM konvensional dan komunikasi pemasaran WOM online (eWOM)

dilihat dari karakteristik konsumen yaitu kelas sosial ekonomi.

4. Mengetahui pengaruh sikap terhadap produk pada keputusan pembelian

(26)

D. Batasan Penelitian

Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan

menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Perilaku pembelian konsumen

pada dasarnya merupakan proses memilih, membeli dan menggunakan produk

untuk memenuhi kebutuhan. Perilaku pembelian mobil oleh konsumen

dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

1. Kebutuhan mengakomodasi jumlah keluarga yang bertambah besar

2. Mendapatkan suatu prestige yang akan memberikan kepuasan tersendiri

bagi seseorang yang memiliki dan menaiki mobil tersebut

3. Mendapatkan fitur terbaru

4. Mendapatkan mobil yang lebih irit

Sebelum melakukan pembelian akan produk tersebut, konsumen akan

melakukan riset terlebih dahulu dengan mencari informasi yang lengkap

mengenai produk tersebut. Informasi yang dibutuhkan dapat dengan mudah

konsumen dapatkan melalui berbagai media, salah satunya media online

(internet). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membatasi penelitian pada

pengaruh komunikasi pemasaran WOM online (eWOM) pada keputusan

(27)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi

pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan untuk

pengembangan pemasaran yang tepat dan perusahaan dapat lebih

memahami perilaku konsumen dengan membangun interaksi yang baik

dengan konsumen agar tercipta nilai konsumen yang baik bagi produk dan

perusahaan.

2. Bagi Konsumen

Manfaat bagi konsumen adalah diharapkan konsumen dapat lebih

teliti dan bijak dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah

produk. Selain itu, diharapkan konsumen terlebih dahulu melakukan riset

dengan mencari informasi yang lengkap mengenai spesifikasi produk atau

keunggulan dan kelemahan serta tidak lupa untuk membandingkan produk

yang serupa agar tidak terjadi penyesalan atau salah langkah.

3. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat lebih memahami komunikasi pemasaran

modern saat ini dan perilaku konsumen serta dapat menerapkan ilmu yang

pernah didapatkan selama masa perkuliahan untuk dipraktekkan langsung

di lapangan dan menjadi sarana evaluasi bagi penulis dalam memperoleh

(28)

10 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Landasan Teori

1. Komunikasi Pemasaran

a. Pengertian Komunikasi Pemasaran

Menurut Hermawan (2012:4), komunikasi merupakan suatu

proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak

kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara

keduanya. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan

dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan

seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Gambar II.1 dibawah ini menggambarkan elemen-elemen

yang terdapat dalam setiap tindak komunikasi.

Gambar II.1 Elemen dalam proses komunikasi

Model ini menunjukkan beberapa faktor penting dalam

komunikasi yang baik. Pengirim perlu mengetahui harapan yang

ingin dicapai dan respons yang diinginkan oleh audience sasaran. Ganggu

Umpan Balik

Penerima Pengirim Pengiriman

pesan Media

Pesan Penguraian pesan

(29)

Mereka harus menyampaikan pesan yang benar, sehingga harus

mempertimbangkan cara audience sasaran menguraikannya. Pesan

harus dikirim melalui media agar mencapai audience sasaran, dan

mereka harus mengembangkan saluran umpan balik sehingga dapat

mengukur respons audience terhadap pesan.

Menurut Buchory dan Saladin (2010:2) pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial menyangkut individu atau

kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui

penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan yang

lain. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:4),

“Marketing is a societal process by which individuals and group obtain what they need and want through creating, offering, and exchanging products and services of value freely with others”.

Berdasarkan definisi di atas, pemasaran diartikan sebagai

suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

menawarkan, dan bertukar produk dan jasa yang bernilai secara

bebas dengan orang lain.

Selanjutnya, komunikasi pemasaran merupakan proses

dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara

pembeli dan penjual dalam suatu tempat pemasaran (market place).

Menurut Mahmud (2010:16), komunikasi pemasaran adalah istilah

yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk

(30)

b. Proses Komunikasi Pemasaran

Proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian

informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau

beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan

dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan

dan orang lain. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada

interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk

mewujudkan motif komunikasi.

Machfoedz (2010:17) menguraikan unsur-unsur yang

merupakan tahapan dalam proses komunikasi, yaitu:

1) Sumber Informasi. Sumber informasi ialah pemasar

(perusahaan atau organisasi).

2) Kode/Program. Proses pembentukan pesan atau ide ke dalam

bentuk yang dapat dipahami dan diharapkan dapat

mempengaruhi penerima.

3) Pesan. Pesan dapat diungkapkan dengan berbagai cara,

meliputi kata-kata (secara lisan atau tertulis), diagram, gambar,

dan dramatisasi dalam berbagai bentuk.

4) Media. Saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan

pesan, seperti radio, televisi, media cetak, telepon, faksimili,

dan hubungan langsung antara wiraniaga dan konsumen, atau

(31)

5) Penguraian kode. Pesan yang sama dapat ditafsirkan berbeda

oleh penerima yang beragam, yang mempunyai pengalaman,

pengetahuan, dan lingkungan masing-masing.

6) Penerima. Pihak yang menerima pesan, perusahaan, konsumen,

atau stakeholder pengirim pesan yang ingin mempengaruhi

dengan cara tertentu.

7) Umpan balik. Respons penerima terhadap pesan, yang

diharapkan oleh pemasar akan dapat mengubah sikap atau

perilaku atau permintaan informasi yang lebih rinci.

c. Bauran Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009:172), bauran komunikasi

pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen

secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek

yang dijual. Intinya, komunikasi pemasaran mempresentasikan

suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana

perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan

dengan konsumen. Bauran komunikasi pemasaran merupakan alat

efektif untuk berkomunikasi dengan para pelanggan (baik

konsumen maupun perantara) yang perlu ditangani secara cermat

karena masalahnya bukan hanya menyangkut bagaimana

(32)

besarnya biaya yang akan dipergunakan (Buchory dan Saladin,

2010:192).

Bauran komunikasi pemasaran mempunyai delapan model

komunikasi dalam komunikasi pemasaran (Kotler & Keller, 2009),

yaitu:

1) Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal

dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.

2) Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk

mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.

3) Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori

perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian

atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

4) Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang

dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra

perusahaan atau produk individunya.

5) Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, facsimile,

e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung

dengan atau meminta respons atau dialog dari pelanggan dan

prospek tertentu.

6) Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang

dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara

(33)

memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan

jasa.

7) Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan

elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan

keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan

produk atau jasa.

8) Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih

pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi,

menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.

d. Komunikasi Pemasaran via Internet

Jika di dunia ada Craigslist yaitu sebuah web platform yang

memfasilitasi informasi mengenai apa yang sedang dicari dan apa

yang sedang ingin dijual oleh orang, maka di Indonesia ada Kaskus

(kasak kusuk) yang merupakan situs forum komunitas maya

terbesar Indonesia. Tidak hanya Kaskus, Indonesia juga memiliki

beberapa situs forum diskusi lainnya seperti, Detik Forum,

Indowebster, Forum VIVA, Forum Kompas, dan lain-lain.

Situs-situs forum tersebut didirikan dengan maksud untuk

menyebarluaskan informasi dan pengetahuan kepada orang lain

yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Di dalam forum

tersebut semua orang dapat berinteraksi di dalam

komunitas-komunitas yang terbagi berdasarkan topik permasalahan yang

(34)

Melihat kedua fenomena Craigslist dan Kaskus, kita dapat

sama-sama menyadari bahwa di era yang semakin modern ini,

pasar memang menjadi semakin berubah. Pasar global telah

menjadi datar dan semua marketer memiliki kesempatan yang

sama. Thomas Friedman, kolumnis dari New York Times,

mencetuskan tesisnya mengenai “The World is Flat”, dimana ia

berkata bahwa kemajuan teknologi berbasis internet akan mampu

mentransformasikan dan membebaskan individu, membebaskan

potensinya, membebaskan kreativitasnya, dan membebaskan

kapabilitasnya. Dengan teknologi tersebut, umat manusia, siapa

saja, dimana saja, kapan saja, bisa bersaing di tingkat global,

asalkan terhubung ke internet. Dengan adanya teknologi terutama

didorong oleh berbagai macam platform yang ada di dunia online

dan mobile, konsumen mendapatkan keleluasaan untuk memilih

berbagai penawaran dari manapun untuk mendapatkan value yang

terbaik.

Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, aktifitas

komunikasi pemasaran kini semakin luas. Dahulu kita mengenal

komunikasi pemasaran konvensional yaitu penyebaran informasi

secara lisan dari mulut ke mulut atau yang disebut word of mouth

(WOM). Menurut Hasan (2010:32), word of mouth adalah tindakan

konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain dari

(35)

merek, produk maupun jasa. Setiap orang setiap harinya berbicara

dengan yang lainnya, saling tukar pikiran, saling tukar informasi,

saling berkomentar dan proses komunikasi lainnya. WOM

konvensional menjadi perhatian konsumen karena WOM

konvensional memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi karena

penerima pesan (receiver) menyadari siapa yang menjadi sumber

rekomendasi, sehingga penyelesaian masalahnya terletak pada

apakah pengirim (sender) merupakan orang yang tepat untuk

dimintai pendapat. Selain memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi, konsumen lebih mudah memahami bahasa WOM

konvensional dibanding iklan-iklan yang ada sekarang ini. Karena

banyaknya iklan yang menawarkan produk dengan berbagai gaya

dan bahasa membuat konsumen sulit untuk memahami isi pesan

yang disampaikan dalam iklan tersebut, sehingga konsumen

cenderung untuk lebih memilih menggunakan WOM konvensional.

Banyak peneliti menyatakan bahwa jika seorang konsumen

merasa puas, maka dia hanya akan berbicara kepada satu orang

saja, dan sebaliknya jika tidak puas dia akan berbicara

ketidakpuasannya tersebut kepada sepuluh orang. Komunikasi

mulut ke mulut akan berbahaya bagi perusahaan yang mempunyai

citra negatif, sebaliknya akan menguntungkan jika dalam

komunikasi dari mulut ke mulut itu adalah mengenai citra yang

(36)

Dengan adanya internet dan teknologi, terciptalah sebuah

paradigma baru dalam komunikasi word of mouth dan inilah awal

munculnya istilah electronic word of mouth (eWOM). Dalam

komunikasi pemasaran, WOM adalah komunikasi antara orang ke

orang, antara pemberi dan penerima pesan mengenai merek,

produk atau layanan. Tetapi eWOM adalah jenis komunikasi dalam

internet platform yang tidak secara langsung bertatap muka dengan

muka.

Perbedaan antara word of mouth dan electronic word of

mouth dapat dibedakan berdasarkan pada media yang digunakan;

penggunaan WOM biasanya bersifat face to face atau tatap muka,

sedangkan penggunaan eWOM biasanya bersifat secara online

melalui cyberspace. Cyberspace atau dunia maya adalah media

elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk

keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik

secara online (terhubung langsung). Adapun lingkungan WOM dan

eWOM menurut Schiffman dan Kanuk (2010:283) yaitu:

1) Social Network. Jaringan sosial seorang opinion leader yang

luas sangat membantu dalam penyebaran komunikasi word of

mouth. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari hubungan

pertalian yang kuat antara setiap individu yang

(37)

kepercayaan baik hubungan sosial yang terjadi baik disengaja

maupun tidak.

2) Brand Communities. Komunitas terhadap merek ini

maksudnya dimana seorang pemasar yang tanpa disengaja

masuk pada komunitas tertentu yang mengakibatkan orang

tersebut masuk pada gaya hidup mereka yang pengaruhnya

cukup besar akan produk-produk tertentu yang bersifat unik,

menarik dan beragam. Contohnya seperti komunitas

pengendara mobil merek HONDA.

3) Consumer massage broad and weblog. Pesan konsumen yang

luas yang tidak bisa dijangkau pada pertemuan face to face

yang memaksa orang untuk mengikuti penggunaan internet

sebagai media yang menyediakan informasi yang mendunia

secara luas yang sedang terjadi pada dunia nyata maupun dunia

maya yang dapat diakses dengan menggunakan internet.

Internet dan teknologi telah memberdayakan providers dan

konsumen melalui berbagai bentuk platform komunikasi yang

memungkinkan mereka untuk berbagi informasi dan pendapat baik

dari Business to Consumer dan dari Consumer to Consumer.

Konsumen berperan utama sebagai inovator, sebagai sumber

informasi seputar keinginan dan preferensi. Hal ini menjadi potensi

dasar untuk keunggulan kompetitif, berpotensi karena pelanggan

(38)

Aksesibilitas tinggi eWOM dapat mencapai jutaan orang,

dapat dilakukan untuk jangka waktu yang panjang, dan dapat

ditemukan oleh siapa saja yang tertarik pada produk tertentu atau

perusahaan. Electronic word of mouth menjadi sebuah venue atau

sebuah tempat yang sangat penting untuk konsumen memberikan

opininya dan dianggap lebih efektif dibandingkan WOM karena

tingkat aksesibilitas dan jangkauannya yang lebih luas daripada

WOM tradisional yang bermedia offline. Electronic word of mouth

lebih efektif daripada promosi langsung yang dilakukan oleh

pemasar karena konsumen lebih mudah terpengaruh oleh

rekomendasi orang lain yang sudah merasakan manfaat produk

daripada janji yang ditawarkan oleh pemasar.

Dengan adanya rekomendasi ataupun review yang

diberikan konsumen lain misal dalam sebuah sharing review

platform ataupun komunitas niscaya mampu mempengaruhi

konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu

produk atau jasa. Komunikasi eWOM melalui media elektronik

mampu membuat konsumen tidak hanya mendapatkan informasi

mengenai produk dan jasa terkait dari orang-orang yang mereka

kenal, namun juga dari sekelompok orang yang berbeda area

geografisnya yang memiliki pengalaman terhadap produk atau jasa

(39)

Konsumen yang kritis dapat bersatu untuk membentuk

suatu community dan dapat mengerahkan kekuasaan di atas

perusahaan. Pelanggan menggunakan media online dengan tujuan

untuk berbagi pengalaman mereka sendiri terhadap suatu merek,

produk, ataupun layanan yang sudah pernah mereka alami sendiri.

Selain itu, konsumen juga memanfaatkan pengalaman orang lain,

ketika ingin membeli sesuatu sebelum akhirnya memutuskan untuk

melakukan pembelian terhadap sesuatu barang atau jasa.

Ada beberapa dimensi yang mendasari alasan penggunaan

komunikasi eWOM dalam web berbasis opini menurut Schiffman

dan Kanuk (2010) yaitu:

1) Kekuatan ikatan (tie strength) yaitu tingkat keintiman dan

frekuensi interaksi antara pencari informasi dan sumbernya,

2) Kesamaan (similarity) yaitu kesamaan antar anggota baik

secara demografik dan gaya hidup,

3) Kredibilitas sumber informasi (source credibility) yaitu

persepsi pencari informasi terhadap keahlian/kompetensi si

pemberi informasi atau saran.

Thurau dan Walsh (2003) mengungkapkan motivasi yang

mendorong seseorang membaca komunikasi eWOM dalam web

berbasis opini antara lain untuk mengurangi resiko pembelian,

mengurangi waktu pencarian informasi, untuk mempelajari

(40)

menetapkan posisi sosial, rasa memiliki komunitas virtual,

mendapatkan keuntungan finansial dan untuk mempelajari produk

baru yang beredar di pasaran. Schiffman dan Kanuk (2010)

menyatakan komunikasi eWOM terjadi secara online di jejaring

sosial, komunitas merek tertentu, dan boards yang berisi pesan

antarkonsumen. Proses eWOM sendiri dapat lebih menguntungkan

perusahaan di banding proses WOM pada umumnya karena ketika

proses tersebut terjadi ketika konsumen hanya sekali memposting

pengalamannya mencoba produk namun semua rekan dari

konsumen tersebut dapat melihat dan bertanya kepada konsumen

atas apa yang telah dia posting.

2. Sikap Konsumen

a. Pengertian Sikap Konsumen

Danang Sunyoto (2012:271) sikap merupakan sesuatu yang

mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam bentuk tindakan,

ucapan, perbuatan maupun emosi seseorang. Sikap konsumen

merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik

ataupun kurang baik secara konsekuen.

Sebelum memutuskan untuk membeli produk, terlebih

dahulu konsumen akan melihat manfaat atau hal positif yang

(41)

terhadap manfaat yang diberikan sebuah produk, maka konsumen

akan bersikap untuk selalu setia dan menggunakan produk tersebut.

Namun, apabila produk tersebut tidak memberikan manfaat yang

baik, maka sikap konsumen adalah tidak akan mau untuk membeli

dan menggunakan produk tersebut.

b. Fungsi sikap

Menurut Walgito (2010:111) terdapat empat fungsi sikap,

antara lain:

1) Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri.

Bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable,

artinya sesuatu yang mudah menjalar, sehingga mudah pula

menjadi milik bersama.

2) Sikap berfungsi sebagai pengatur tingkah laku.

3) Sikap berfungsi sebagai alat pengukur

pengalaman-pengalaman. Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa

manusia di dalam menerima pengalaman-pengalaman dari

dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi diterima secara aktif,

artinya pengalaman yang berasal dari dunia luar itu tidak

semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih

mana-mana yang perlu dan mana yang tidak perlu dilayani.

4) Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian. Sikap

(42)

karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang

mendukungnya.

3. Proses Pengambilan Keputusan

a. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam

memilih produk dari beberapa alternatif untuk dicarikan jalan

keluar dan melahirkan keputusan untuk mengggunakan produk

tersebut. Menurut Danang Sunyoto (2012:279) setiap keputusan

membeli mempunyai suatu struktur. Terdapat tujuh struktur dengan

komponen-komponen sebagai berikut:

1) Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil

keputusan untuk membeli sebuah produk.

2) Keputusan tentang bentuk produk. Keputusan ini menyangkut

ukuran, mutu, corak dan sebagainya.

3) Keputusan tentang merek. Konsumen harus mengambil

keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.

4) Keputusan tentang penjualnya. Konsumen harus mengambil

keputusan dimana produk tersebut akan dibeli.

5) Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen dapat

mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

(43)

6) Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen dapat

mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan

pembelian.

7) Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus

mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran

produk yang akan dibeli.

Menurut Kotler dan Keller (2009:184) terdapat lima proses

keputusan pembelian yang dilalui oleh setiap individu dalam

melakukan pembelian, yaitu:

1) Pengenalan kebutuhan. Tahap awal keputusan membeli,

konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan akan produk

yang akan dibeli. Konsumen merasa adanya perbedaan antara

keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan sangat

dipicu oleh ransangan internal (kebutuhan) dan eksternal

(pengaruh pengguna produk serupa sesuai kebutuhan).

2) Pencarian informasi. Tahap keputusan pembelian yang dapat

meransang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak.

Konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau

mungkin aktif mencari informasi.

3) Evaluasi alternatif. Proses yang dilakukan konsumen untuk

menggunakan informasi yang didapat untuk mengevaluasi

(44)

4) Keputusan pembelian. Konsumen merencanakan untuk

membeli sebuah produk dan kemudian membeli produk

tertentu untuk pemenuhan kebutuhan.

5) Tingkah laku pasca pembelian. Tindak lanjut setelah membeli

berdasarkan pada rasa puas atau tidaknya konsumen pada

produk yang digunakannya.

b. Keterkaitan antara eWOM terhadap keputusan pembelian

Dalam media promosi yang berpengaruh terhadap

keputusan pembelian salah satunya ialah word of mouth yaitu

komunikasi interpersonal antara dua bahkan lebih individu seperti

anggota kelompok referensi atau konsumen dan tenaga penjual

dimana semua orang mempunyai pengaruh atas pembelian terus

menerus melalui suatu komunikasi sedangkan Word of Mouth

online adalah proses word of mouth dengan menggunakan media

internet atau web. Internet saat ini telah diberdayakan konsumen

untuk berbagi informasi yang dapat dengan mudah diakses dan

sebagian besar konsumen dapat memberitahukan pengalamannya

melalui internet dan mempengaruhi konsumen lainnya melalui

eWOM. Ketika terjadi pertukaran informasi melalui eWOM,

konsumen akan melakukan evaluasi terhadap produk terlebih

(45)

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian pertama yang digunakan sebagai referensi dalam

penelitian ini diambil dari Viranti Mustika Sari dengan judul penelitian

“Pengaruh Electronic Word of Mouth (eWOM) di Social Media Twitter Terhadap Minat Beli Konsumen” dengan studi kasus pada Restoran

Holycowsteak pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh electronic word of mouth (eWOM) di social media

twitter terhadap minat beli konsumen. Populasinya adalah konsumen yang

pernah terpapar informasi mengenai holycowsteak dengan jumlah sampel

100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

metode non-probability sampling serta teknik snowball. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak

langsung (kuesioner) dengan menggunakan alat analisis multiple

regression. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa electronic word of

mouth (eWOM) di socia l media twitter memiliki pengaruh kuat terhadap

minat beli.

Penelitian kedua yang digunakan sebagai referensi dalam

penelitian ini diambil dari Tommi Wijaya dan Eristia Lidia Paramita

dengan judul penelitian “Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian Kamera DSLR” dengan studi kasus pada komunitas

fotografi KOKAS (Komunitas Kamera Apa Saja) dalam grup facebook

pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

(46)

DSLR. Populasinya adalah seluruh anggota komunitas fotografi di

Salatiga dengan sampel dalam penelitian ini adalah anggota Komunitas

Kamera Apa Saja (KOKAS) yang tergabung dalam grup facebook

KOKAS dan memiliki kamera DSLR sebanyak 30 responden. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling

dengan teknik judgement sampling. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung (kuesioner).

Penelitian ketiga yang digunakan sebagai referensi dalam

penelitian ini diambil dari Mustika Ekawati, Srikandi Kumadji, dan

Andriani Kusumawati dengan judul penelitian “Pengaruh Electronic Word of Mouth Terhadap Pengetahuan Konsumen Serta Dampaknya Pada

Keputusan Pembelian” dengan studi kasus pada followers account twitter

@WRPdiet pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menjelaskan pengaruh electronic word of mouth terhadap

pengetahuan konsumen, mengetahui dan menjelaskan pengaruh electronic

word of mouth terhadap keputusan pembelian, mengetahui dan

menjelaskan pengaruh pengetahuan konsumen terhadap keputusan

pembelian. Populasinya adalah followers pada account twitter @WRPdiet

yang pernah menggunakan produk WRP dengan jumlah sampel sebanyak

116 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah teknik komunikasi tidak langsung (kuesioner). Kesimpulan pada

(47)

langsung dan signifikan terhadap variabel pengetahuan konsumen,

electronic word of mouthberpengaruh langsung dan signifikan terhadap

keputusan pembelian, pengetahuan konsumen berpengaruh langsung dan

(48)

C. Rumusan Hipotesis

1. Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM konvensional dan sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA

WOM konvensional berkaitan erat dengan pengalaman penggunaan

suatu merek produk. WOM konvensional merupakan suatu cara untuk

mengurangi ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman dan

kerabat atau orang yang sudah pernah menggunakan produk tersebut

informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan mengurangi

penelusuran dan evaluasi merek. Inilah yang membuat WOM

konvensional memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Selain

memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, WOM konvensional juga

semakin diperhatikan karena konsumen lebih mudah dalam

memahami bahasa WOM konvensional dibandingkan iklan-iklan yang

ada sekarang ini. Jangankan mengerti pesan iklan-iklan itu, untuk

mengingatnya pun sudah sulit. Jika dilihat dari proses pengambilan

keputusan oleh konsumen, pengaruh WOM konvensional akan

semakin besar dibanding iklan pada tahap-tahap akhir proses

pengambilan keputusan. Pada tahap awal, yaitu pada tahap

pengumpulan informasi tentang barang atau brand apa saja yang ingin

dibeli, konsumen akan menggunakan iklan untuk mengetahui nama

produk atau brand. Ketika masuk pada tahap penilaian informasi,

(49)

dengan yang lainnya. Pada tahap ini konsumen cenderung

menggunakan informasi WOM konvensional daripada iklan.

Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan

Hipotesis 1 sebagai berikut.

H1: Sikap terhadap WOM konvensional berpengaruh positif pada

sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA.

2. Relasi antara sikap konsumen terhadap WOM online (eWOM) dan

sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA

Sebuah komunikasi WOM online (eWOM) akan berpengaruh pada

konsumen yang tertarik dengan saran dari orang yang telah

berpengalaman terhadap suatu produk tertentu. Konsumen yang

merasa tidak yakin terhadap suatu produk akan mencari informasi

melalui internet yaitu berupa komentar online dalam web berbasis

opini. Komentar-komentar online tersebut membantu konsumen dalam

penambahan informasi karena dalam komentar online terdapat banyak

pendapat dari pengguna produk di berbagai daerah dan hanya dengan

melihat komentar online, konsumen merasa mudah dan nyaman dalam

melakukan keputusan pembelian. WOM online (eWOM) positif dapat

mempersuasi pelanggan potensial dan mempengaruhi purchase

intentions pelanggan terhadap produk yang direkomendasikan

(50)

Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan

Hipotesis 2 sebagai berikut.

H2: Sikap konsumen terhadap WOM online (eWOM) berpengaruh

positif pada sikap terhadap produk kendaraan roda empat merek

HONDA.

3. Perbedaan sikap konsumen terhadap WOM konvensional dan WOM online (eWOM) dilihat dari kelas sosial ekonomi

Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu

hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas

secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas

lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Ada tiga

kelas sosial yang sudah kita kenal, yaitu:

a. Kelas sosial golongan atas dikenal memiliki kecenderungan

membeli barang-barang yang mahal dan bermerek terkenal.

Dengan uang yang mereka miliki, mereka cenderung melakukan

pemborosan uang dan terkadang mereka membeli sesuatu tanpa ada

pertimbangan yang baik. Karena merasa memiliki banyak uang,

bagi mereka tidak perlu berpikir lama-lama untuk membeli suatu

produk tertentu.

b. Kelas sosial golongan menengah cenderung berkeinginan membeli

barang mahal dengan kualitas cukup memadai dan harga yang

(51)

produk mereka akan mulai melakukan beberapa pertimbangan

terlebih dahulu.

c. Kelas sosial golongan rendah cenderung mengutamakan membeli

barang yang dibutuhkan, memberikan manfaat yang baik, dan

harga yang terjangkau. Sebelum membeli produk tertentu, akan ada

banyak hal yang menjadi pertimbangan mereka dalam pengambilan

keputusan pembelian produk, misalnya dalam hal informasi

manfaat, kelebihan dan kekurangan produk, serta spesifikasi

lainnya. Dapat dikatakan bahwa kelas sosial untuk golongan ini

cenderung lebih teliti dalam membeli suatu produk tertentu untuk

menghindari kerugian atau penyesalan di akhir.

Bagi kelas sosial golongan atas, informasi melalui satu saluran

WOM atau eWOM sudah cukup sehingga tidak perlu berlama-lama

atau bersusah-susah dalam mencari informasi yang lengkap mengenai

produk tersebut. Asal memiliki uang untuk membeli produk tersebut,

pertimbangan lain seringkali kurang diperhatikan oleh mereka. Tidak

masalah bagi mereka jika produk yang dibeli tidak sepenuhnya sesuai

dengan keinginan mereka. Berbeda dengan kelas sosial golongan

menengah dan bawah, sangat dibutuhkan informasi yang lengkap

mengenai suatu produk tertentu dengan mencari informasi

sebanyak-banyaknya dari berbagai saluran komunikasi pemasaran WOM dan

eWOM sebelum mengambil keputusan pembelian produk. Hal ini

(52)

Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan

Hipotesis 3 sebagai berikut.

H3: Ada perbedaan sikap konsumen terhadap komunikasi

pemasaran WOM konvensional dibanding WOM online (eWOM) dilihat dari kelas sosial ekonomi.

4. Relasi antara sikap terhadap produk dan keputusan pembelian

kendaraan roda empat merek HONDA

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa

sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil

dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan

yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa,

internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap dapat

mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen

dari perilaku tertentu. Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat

bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi. Berkenaan

dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen

berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen.

Konsumen yang suka atau bersikap positif terhadap suatu produk akan

cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memilih dan membeli

produk yang disukainya tesebut. Sebaliknya, kalau konsumen bersikap

negatif terhadap suatu produk, maka biasanya akan tidak

(53)

tidak jarang akan menyampaikan ketidaksukaannya tersebut kepada

teman, kerabat atau tetangganya.

Berdasarkan argumen tersebut, maka penelitian ini mengajukan

Hipotesis 4 sebagai berikut.

H4: Sikap terhadap produk berpengaruh positif pada keputusan

pembelian kendaraan roda empat merek HONDA.

D. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian dalam bab 2, maka kerangka konseptual dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar II.2 Kerangka Konseptual

Keputusan pembelian Sikap terhadap

WOM konvensional

Sikap terhadap WOM online

(eWOM)

Sikap terhadap

produk Kelas

(54)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendahuluan

Pada bab ini peneliti memaparkan perancangan penelitian yang

digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Metode yang

digunakan dimulai dengan mengidentifikasi pengaruh electronic word of

mouth pada keputusan pembelian produk. Data didapatkan dengan

melakukan survei langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang selanjutnya dianalisis

dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk membuktikan adanya pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel

lain.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survei. Penelitian survei

adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Survei dalam penelitian ini dilakukan untuk membuktikan hubungan

sebab-akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari

(55)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang

dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dari

penelitian ini adalah pemilik kendaraan roda empat merek HONDA di

Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu hal yang akan diteliti dengan

mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik

kesimpulan. Objek dari penelitian ini adalah electronic word of mouth

dalam web berbasis opini dan keputusan pembelian mobil merek

HONDA.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini meliputi beberapa wilayah di Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(56)

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pemilik

kendaraan roda empat merek HONDA di Yogyakarta. Lokasi yang

akan diteliti meliputi beberapa wilayah di Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah memiliki

mobil dengan merek HONDA sebagai pengguna atau pemakai yang

ikut ambil bagian dalam proses pemilihan mobil merek HONDA di

Yogyakarta. Penelitian ini akan mengambil sampel 100 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Sampling

Insidental. Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau

insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

narasumber. Dalam pengambilan sampel, peneliti terjun langsung ke

beberapa tempat yang dapat dijadikan lokasi penelitian di sekitar

wilayah Yogyakarta.

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data

(57)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan survei kepada responden melalui kuesioner. Kuesioner

digunakan untuk mendapatkan data langsung dari responden terkait

dengan masalah yang akan diteliti.

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

1. Sikap terhadap WOM konvensional

2. Sikap terhadap WOM online

3. Kelas sosial ekonomi

4. Sikap terhadap produk

5. Keputusan pembelian

I. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan penggambaran secara umum dan

menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut

(58)

Berikut beberapa definisi konseptual yang digunakan dalam penelitian

ini:

a. Komunikasi pemasaran online yang dalam hal ini ialah electronic

word of mouth dalam web berbasis opini. eWOM adalah jenis

komunikasi dalam internet platform yang tidak secara langsung

bertatap muka dengan muka. eWOM memuat informasi mengenai

suatu produk atau jasa dimana informasi tersebut merupakan

opini-opini yang disampaikan oleh konsumen suatu produk berdasarkan

pengalamannya dengan tujuan berbagi informasi dan pengalaman

kepada konsumen lainnya.

b. Sikap konsumen. Sikap konsumen adalah pikiran atau pandangan

konsumen yang menggambarkan kepercayaan terhadap manfaat

yang baik dari produk. Sikap konsumen dibentuk oleh beberapa

faktor diantaranya, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang

dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga

pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosional.

c. Keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah perilaku

konsumen dalam memilih produk dari beberapa alternatif untuk

dicarikan jalan keluar dan melahirkan keputusan untuk

menggunakan produk tersebut. Ada beberapa tahapan yang

dilakukan oleh konsumen dalam melakukan pembelian yaitu

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

(59)

2. Definisi Operasional

a. WOM konvensional

Komunikasi pemasaran konvensional atau yang disebut juga

Word of Mouth (WOM) konvensional merupakan penyebaran

informasi secara lisan dari mulut ke mulut. WOM konvensional

dapat berupa tindakan konsumen dalam memberikan informasi

kepada konsumen lain mengenai sebuah produk ataupun jasa.

b. WOM online

WOM online atau yang disebut juga Electronic Word of Mouth

(eWOM) merupakan jenis komunikasi dalam internet platform yang

tidak secara langsung bertatap muka dengan muka atau bersifat

online.

1) Sikap terhadap WOM konvensional

a) Suka atau Tidak Suka

b) Percaya atau Tidak Percaya

c) Informasi Kredibel atau Tidak Kredibel

d) Mendukung atau Tidak Mendukung

e) Selalu Memantau atau Tidak

2) Sikap terhadap WOM online

a) Suka atau Tidak Suka

b) Percaya atau Tidak Percaya

c) Informasi Kredibel atau Tidak Kredibel

(60)

e) Selalu Memantau atau Tidak

3) Sikap terhadap produk

a) Suka atau Tidak Suka

b) Percaya atau Tidak Percaya

c) Informasi Kredibel atau Tidak Kredibel

4) Keputusan pembelian

a) Saya tidak ragu-ragu saat membeli mobil merek HONDA.

b) Saya berketetapan hati saat membeli mobil merek

HONDA.

c) Saya yakin saat membeli mobil merek HONDA.

d) Saya tidak pernah menyesal telah membeli mobil merek

HONDA.

5) Kelas sosial ekonomi

a) Penghasilan di bawah Rp 10.000.000,- per bulan

b) Penghasilan Rp 10.000.000,- - Rp 15.000.000,- per bulan

c) Penghasilan Rp 15.100.000,- - Rp 20.000.000,- per bulan

d) Penghasilan di atas Rp 20.000.000,- per bulan

J. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

(61)

kategori jawaban dari kemungkinan jawaban responden dengan skor

sebagai berikut:

Tabel III.1 Tabel Skala Likert

Kategori Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

K. Teknik Pengujian Instrumen

Setelah kuesioner dibagikan kepada responden, selanjutnya akan

dilakukan tes validitas dan tes reliabilitas untuk menguji instrumen

penelitian.

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang

digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara

mengkorelasi setiap skor variable jawaban responden dengan total skor

masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan

nilai kritis pada taraf siginifikan 0,05 dan 0,01. Tinggi rendahnya

(62)

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud. Pada uji validitas akan digunakan teknik perhitungan

korelasi pearson product moment, yaitu teknik yang digunakan untuk

mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat

mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut.

Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi Pearson

Product Moment adalah sebagai berikut:

(√

)

keterangan:

: Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

: Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

responden

: Total butir dari jawaban responden

: Jumlah skor butir

: Jumlah hasil kali antara X dan Y

: Jumlah sampel yang diuji

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

– Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka

instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan

(63)

– Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka

instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi

signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian

alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan

dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas digunakan

untuk melihat sejauh mana pengukuran dari suatu uji coba yang

dilakukan tetap memiliki hasil yang sama meskipun dilakukan secara

berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama.

Instrumen alat ukur dianggap bisa diandalkan apabila memberikan

hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama dan tidak bisa

diandalkan bila pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang itu

memberikan hasil yang relatif tidak sama.

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus

Alpha Cronbach sebagai berikut:

keterangan:

: Koefisien reliabilitas instrumen (Alpha Cronbach)

: Jumlah item pertanyaan yang diuji

: Jumlah varian skor tiap-tiap item

(64)

L. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini akan dilakukan dua teknik analisis data yaitu

analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier sederhana.

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap WOM

konvensional dan sikap terhadap WOM online (eWOM) pada sikap

terhadap produk kendaraan roda empat merek HONDA, maka

peneliti akan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda Analisis regresi linier berganda

adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel

independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis

ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen apakah masing-masing

variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Rumus regresi linier berganda:

keterangan:

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel Pengujian Uji Regresi Linier Sederhana  .........  92
Grafik I.1 Grafik peningkatan pengguna internet aktif di Dunia tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa electronic word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian di forum jual beli online OLX.. Kata kunci : Electronic word

Penelitian sejenis mengenai variabel-variabel bebas apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda pada user-user Forum Otomotif Roda Dua

Penelitian ini memiliki tujuan dalam menjelaskan pengaruh Electronic Word Of Mouth, Lifestyle, Dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Skincare The

Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Richeese Factory Medan).. Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri

Penelitian ini adalah deskriptif kausal yang dilakukan untuk mengetahui data pengaruh citra merek dan word of mouth terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Pengaruh Social Media Marketing Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dan Dampaknya Terhadap Electronic Word Of Mouth.. Pengaruh Electronic Word of Mouth Melalui Social

Artinya jika pelaksanaan pemasaran digital semakin baik maka keputusan pembelian akan meningkat; 2 Terdapat pengaruh positif dan signifikan electronic word of mouth terhadap keputusan

Electronic word of mouth Kepercayaan 0.736 Hubungan yang kuat 0.000 Signifikan Electronic word of mouth Keputusan pembelian 0.815 Hubungan yang sangat kuat 0.000 Signifikan