• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN IKLAN 3 ( THREE ) CELLULAR ( Analisis Semiotik Terhadap Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Mobil kecil bermuatan surat-surat pada media Billboard ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKNAAN IKLAN 3 ( THREE ) CELLULAR ( Analisis Semiotik Terhadap Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Mobil kecil bermuatan surat-surat pada media Billboard )."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FI SI P UPN : “Veteran” Jaw a Timur

OLEH :

MUHAMMAD HARI S YOGI WAHI DI N

NPM. 0643010289

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDI DI KAN DAN PERUMAHAN UNI VERSI TAS PEMBANGUNAN NASI ONAL “VETERAN” JAWA TI MUR

FAKULTAS I LMU SOSI AL DAN I LMU POLI TI K PROGRAM STUDI KOMUNI KASI

(2)

(Studi Semiotik Pemaknaan Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Mobil kecil

bermuatan surat – surat pada Media Bilboard )

Oleh :

Muhammad Haris Yogi Wahidin 0643010289

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji skripsi Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur” Pada tanggal 14 juni 2011

Menyetujui,

Pembimbing Utama Tim Penguji :

1. Ketua

Juwito S.sos, M.si Juwito S.Sos, M.Si

NPT. 3 6704 9500036 1 NPT. 3 6704 9500036 1

2. Sekretaris

Dra. Sumardjijati, M.si

NIP. 196902103231993092001

3. Anggota

Dra. Diana Amalia M.si

NIP. 196902103231993092001

(3)

YME, yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini.

Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis membuat

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat usaha, dorongan serta

bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini, maka pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan.

Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada bapak

Juwito S.sos, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis yang selama ini telah

membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh

kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :

1. Dra. Hj. Suparwati, M. Si, Dekan FISIP UPN Veteran JATIM

2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

UPN Veteran JATIM

3. Drs. Saiffudin Zuhri, M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi

(4)

Penelitian Ini.

5. Dra. Herlina Suksmawati, M.Si, sebagai Dosen Wali

6. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran JATIM

7. Keluarga penulis, Drs H Didik Efendi, Dra Hj Tirasma, Siska Holilatul ,

serta keluarga besar penulis terima kasih atas segala dorongan, bimbingan,

nasihat-nasihat, serta doanya.

8. Sahabat dan teman-teman dekat penulis Mardiyah, Munir, Nopan, Yugoh,

Budi, Ridhoi, Gupil, Heru, Arif, Diaz, Jefry, Hilman, Sonny, Hamdan, Yeye,

Dhinar, Shila, Nakito, SNC Crew. dan semua angkatan 07 dan 08 fisip yang

dekat dengan penulis.

9. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis memohon kehadirat Tuhan YME semoga segala

bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari

Tuhan YME.

Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang

menggunakannya.

(5)

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

ABSTRAKSI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 10

2.1.1. Periklanan ... 10

2.1.2. Billboard ... 15

2.1.3. Konsep Strategi Pemasaran... 16

2.1.4. Proses Pemasaran... 18

2.1.5. Iklan Sebagai Unsur Komunikasi Pemasaran... 20

2.1.6. Iklan 3 (Three) Cellular Versi Mobil Kecil Berwarna Biru Bermuatan Surat-surat di Media Billboard ... 22

2.1.7. Pemaknaan Warna ... 29

2.1.8. Pendekatan Semiotik ... 33

2.1.9. Semiotik Iklan ... 37

2.1.10. Model Semiotik ... 38

(6)

3.1. Metode Penelitian ... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek ... 49

4.1.1. 3 (three) celluar ... 49

4.2. Penyajian dan Analisis Data ... 50

4.3. Gambar Iklan 3 (three) Cellular Versi Mobil Kecil Bermuatan surat-surat ... 51

4.4. Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Satu Mobil Kecil Bermuatan Surat-surat Dalam Kategori Tanda Pierce ... 52

4.5. Analisis iklan 3 (three) cellular ... 55

4.5.1. Ikon (icon) ... 55

4.5.2. Indek (index) ... 58

4.5.3. Simbol (symbol) ... 59

4.6. Pemaknaan Iklan 3 (three) cellular versi mobil kecil bermuatanSurat – surat pada media billboard dalam model triangle of meaning ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(7)

Versi Mobil kecil bermuatan surat-surat Pada Media Billboard )

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna yang disampaikan atau dikomunikasikan iklan tri melalui media cetak berupa poster yang berukuran besar dengan sebutan billboard. Kedalam sistem komunikasi berupa ikon, indeks, dan simbol.

Sifat iklan seluler tri akan diteliti dengan menggunakan pendekatan studi semiotik, yaitu teori semiotik menurut Charles S. Pierce. Berdasarkan teori semiotik maka iklan seluler tri tersebut diteliti berdasarkan pengelompokan tanda pierce. Teks yang dipaparkan oleh iklan selular tri menimbulkan maksud yang berbeda bagi konsumen dengan gambar iklan yang ada, ikon (icon) yaitu suatu hubungan antara tanda dan objek yang bersifat kemiripan. Indeks (index) yaitu adanya suatu hubungan alamiah dengan antara tanda dan petanda yang terdapat hubungan sebab akibat. Simbol (symbol) yaitu merupakan tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara peanda dengan petandanya.

Berdasarkan metode penelitian penulis terhadap iklan seluler tri maka penulis memakai ikon seluler tri adalah mobil kecil berwarna biru bermuatan surat. Indeks dalam iklan tersebut salah satunya adalah kalimat “Cuma sekali SMS gratisnya 20 hari”, “SMSan sepuasnya kemana aja terserah” sebuah bukti dari penawaran iklan tri versi mobil kecil bermuatan surat - surat, dimana iklan tri memberikan sesutu yang besar dari segi keuntungan yang akan diperoleh oleh konsumennya. Sedangkan simbol pada iklan ini adalah gambar angka tiga berwarna kombinasi orange, kuning, dan putih sebagai lambang tri, Cuma sekali SMS gratisnya 20 Hari berwarna putih, warna biru pada beckgroun, Sms-an sepuasnya kemana aja terserah” berwarna kuning.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada masa yang sedang berkembang teknologinya seperti saat ini,

kebutuhan manusia semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi

yang dapat menunjang kemajuan di bidang lainnya, yang salah satu di

antaranya adalah bidang komunikasi. Dalam kegiatan sehari-hari manusia

tidak lepas dari kegiatan komunikasi, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan

secara tatap muka namun ada juga kegiatan komunikasi yang membutuhkan

alat bantu media untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada

komunikan, atau penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Media yang

menyediakan jasa dalam penyampaian pesan pada khalayak disebut media

massa. Di dalam peyampaian informasinya, media mempunyai cara

pengemasan yang beragam yang disesuaikan dengan khalayaknya, orientasi

internal dari media itu sendiri dan banyak faktor-faktor kepentingan yang lain.

Kegiatan komunikasi massa ini yang dilakukan secara rutin dan konstan bukan

hanya bersifat normative, yaitu agar orang lain jadi tahu dan mengerti, tetapi

juga mengandung unsur persuasi agar orang lain bersedia menerima suatu

(9)

kehadiaran media massa adalah suatu gejala yang menandai

kehidupan masyarakat modern. Memasuki penghujung dasawarsa 1990-an

masyarakat seolah-olah diserbu disetiap pemburu waktu oleh berita, hiburan

atau informasi mengalir begitu saja dari berbagai media massa yang ada.

Mulai dari media elektronik seperti televisi, radio, bahkan internet dan media

komunikasi. Maka hampir tiada waktu tanpa kehadiran informasi.

Perkembangan teknologi komunikasi yang sedemikan canggihnya dalam

penggunaan teknologi dan sistem elektronik modern, membuat semakin

terbukannya saluran komunikasi dalam masyarakat yang akhirnya menggiring

masyarakat ke abad infromasi dan teknologi.

Komunikasi massa ( mass comunikation ) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak ( surat kabar, majalah, baliho,

billboard, poster pamflet, dan tabloid ) atau elektronik ( radio, televisi, dan

internet ) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang lembagakan.

Yang di tujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat,

anonim, heterogen ( Mulyana, 2003: 75 ).

Menyadari akan persaingan yang cukup ketat pada industri layanan

telekomunikasi seluler, para oprator layanan telekomunikasi seluler berlomba–

lomba memperomosikan produknya agar dapat dikenal dipasaran. Untuk

menampilkan pesan iklan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan

dan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang di tawarkan

memerlukan daya tarik bagi audiens sasaran. daya tarik iklan sangat penting

(10)

pemasar mengiklankan produknya adalah untuk mendapat perhatian dari

konsumen, tidak akan berarti apa–apa bagi perusahaan jika iklan yang

ditayangkan tidak mampu menarik perhatian konsumen. Pesan dalam satu

iklan merupakan suatu stimulus-dorongan- rangsangan yang disampaikan oleh

pihak komunikator dengan harapan dapet mempengaruhi konsumen dalam

bentuk respon atau tanggapan yang diinginkan komunikator.

Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi penyampaian barang

dan jasa, penting dilaksanakan untuk menunjang usaha peningkatan volume

penjualan terutama untuk produk baru. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi

perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan

citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan

periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku

konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.

Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran

promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara

sederhana iklan didefinisikan sebagai suatu pesan yang menawarkan suatu

produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun

demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih di

arahkan untuk bertujuan membujuk orang agar membeli suatu produk yang

(11)

Iklan seolah-olah hidup dan berada, kapan dan dimana saja yang

ada di sekitar lingkungan, keberadaanya merupakan sebuah proses penyebaran

informasi tentang barang, jasa, ide serta gagasan yang disalurkan melalui

penyewaan ruang dan waktu dari media massa atas tanggung jawab sponsor

tertentu. Iklan harus mamapu menciptakan merk produk menjadi bernyawa

dan hidup. Iklan harus dibuat semenarik mungkin karena iklan dapat

membentuk perilaku dari pembacanya, apabila iklan yang dibuat tidak

menarik maka pembaca pun akan malas dan enggan untuk melihat iklan

tersebut terlebih lagi untuk membeli dan mencoba produk tersebut.

Pada kenyataanya keinginan dari produsen dan konsumen terhadap

iklan sangatlah berbeda, Pada produsen dalam memasang iklan yang

produknya ingin diiklankan digunakan dan dibeli oleh konsumen, Sedangkan

para konsumen melihat iklan terkadang hanya sebagai hiburan atau sekedar

mencari sebuah informasi tentang adanya produk atau jasa. Oleh karena itu,

iklan harus dibuat serta dirancang sedemikian rupa agar memikat perhatian

konsumen, kemudian konsumen merasa yakin untuk membeli sebuah produk

atau jasa tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya iklan yang melalui

media cetak maupun media elektronik diharapkan dapat memberikan nilai

yang lebih, dan untuk menjamin ketertarikan konsumen terhadap barang dan

jasa yang diiklankan. Bahkan terkadang ada sebuah iklan yang senantiasa

diingat oleh konsumen dari tanda-tandanya, seperti gambarnya yang menarik

atau hiasan yang unik (bukan nama pengiklan atau penawaran yang diajukan).

(12)

iklan maka ia akan terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasikan

hal-hal yang penting lainnya yang tertera pada sebuah iklan tersebut (Jefkins,

1995:16-17).

Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada

sebagian atau seluruh khalayak mengenai penawaran sebuah produk atau jasa

dengan menggunakan media. Menurut Wahyu Wibowo (2003:5) iklan atau

periklanan didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi (barang atau jasa)

melalui media massa.

Promosi merupakan suatu program dari suatu prusahaan yang

memiliki tujuan untuk merangsang intensitas ekonomi, hiburan, atau informasi

yang di tawarkan perusahaan kepada distributor atau kepada konsuen secara

langsung. Promosi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk menarik minat

daya beli konsumen terhadap sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan

penghasil produk (kotler, 2000:257).

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempromosikan produk

layanan telekomunikasi seluler, melalui televisi, radio, brosur, dan salah

satunya beriklan melalui media percetakan yaitu bellboard seperti yang

dilakukan oleh produsen operator layanan telekomunikasi 3 ( three ).

Iklan adalah sebuah produk yang dibuat untuk memenuhi

kebutuhan pemasang iklan, karena itulah pengiklan memanfaatkan kekuatan

pencitraan terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan

(13)

komoditas yang dimediakan. Bahasa dan tanda merupakan instrumennya,

seperti yang diungkapkan oleh Dedy Jamaludin dan Idy Subandy:

Produk iklan harus dipahami lebih dari sekedar hasil

kreatifitas pemasang iklan dalam melakukan improvisasi

seperti melalui trik-trik iklan, bahasa atau kata-kata

(Jamaludin, 1997 : 180).

Pesan iklan yang ideal menurut Philip Kotler harus mampu

menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest),

membangkitkan keinginan (desire) dan menggerakkan tindakan (action).

(Darmadi Durianto, 2003 : 105).

Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok

iklannya akan diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian

dari tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada

akhirnya jika seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan

terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang

tertera pada iklan tersebut (Jefkins, 1994 : 16).

Alasan peneliti dalam meneliti penelitian ini Salah satunya adalah

karena iklan telekomunikasi bermerek celluler 3 ( three ) yang berada di JL.

Darmo perempatan Polisi Istimewa Surabaya, Dimana iklan ini mengiklankan

tentang media pertelekomunikasian salah satunya cellular 3 ( three ), dimana

iklan 3 ( three ) dalam media billboard tersebut tidak menampilkan gambar

cellular atau statrepack serta model HP, tidak seperti media–media

(14)

melainkan menampilkan gambar mobil kecil berwarna biru yang bermuatan

surat-surat, dimana muatan surat-surat yang di dalam mobil tersebut sampai

tercecer keluar, hal itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan dunia

pertelemunikasian di Indonesia, dengan versi Cuma sekali SMS, gratisnya 20

hari, SMS-an sepuasnya kemana aja terserah, cukup jelas, versi iklan yang

ditampilkan tersebut menurut penulis cukup unik dan menarik dan mudah

diingat.

Penulis memilih iklan ini terlihat unik dan menarik. Di dalam iklan

ini operator three memasarkan promo yang menrik yaitu dengan mengirim

satu sms gratis selama 20 hari. Operator layanan telekomunikasi seluler GSM

3 karena dalam beriklan provider three menggunakan permainan warna,

animasi kartun untuk menarik perhatian konsumen pada iklan. Dan juga

banyak menggunakan paparan dalam bentuk karakter yang berbeda dengan

iklan provider lain yang hanya menampilkan huruf. Merek 3 sendiri

diciptakan agar dapat diaplikasikan ke berbagai negara dengan masyarakat

berbeda. Merek ini harus dapat beradaptasi dengan budaya lokal namun tetap

menjaga identitasnya. Sebagai operator baru di Indonesia operator seluler 3

tidak kalah dengan pesaingnya yang sudah lama. Dari segi teknologi

misalnya operator seluler 3 juga mempunyai layanan data generasi ketiga

(3G) yang telah dimiliki oleh operator-operator seluler yang sudah lama. Dan

dari segi fitur, tarif yang murah serta penawaran yang diberikan juga tidak

kalah bersaing dengan operator seluler lainnya, misalnya bila mengisi ulang

(15)

kali lipatnya, dan hanya 3 yang punya penawaran seseru ini. Produk kartu

perdana 3 (Three) hadir untuk memudahkan hidup para konsumennya, karena

itu setiap saat perusahaan terus memperbaiki diri agar pelayananannya dapat

dinikmati dengan lebih mudah. Hal yang tak kalah penting adalah bagaimana

operator tersebut memberikan kualitas layanan yang baik, dari sisi kualitas

layanan jaringan, costumer service, dan sebagainya. Berbicara soal tarif dan

bonus-bonus yang menjanjikan. Peningkatan jumlah pelanggan berawal dari

tarif murah yang menjanjikan dari 3 cellular (http://3indonesia.com/).

Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik yaitu studi

tentang tanda yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya serta

hubungannya dengan tanda-tanda lain selain itu peneliti juga menggunakan

warna sebagai acuan untuk meneliti iklan ini karena warna memiliki makna

bermacam-macam dan dapat menimbulkan kesan tertentu pada objeknya.

Dengan menggunakan metode semiotik Charles Sanders Pierce

maka tanda-tanda yang sarat dengan makna pada ilustrasi iklan tersebut dapat

di jelaskan melalui tiga hubungan tanda yaitu hubungan ikon, indek dan

simbol serta digunakan kode pembacaan untuk memaknai. Realitas sosial dan

identitas diri dari hasil interpretan itulah maka dapat diungkapkan muatan

makna yang terkandung dalam iklan 3 (three versi mobil biru bermuatan

surat pada media bilboard.

Dari Uraian tersebut diatas menarik minat penulis untuk meneliti

(16)

three ) tersebut, yang dituangkan dalam sistem tanda dan lambang, dengan

menggunakan pendekatan semiotik.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat

merumuskan permasalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pemaknaan iklan 3 (three) cellular versi mobil

kecil berwarna biru bermuatan surat-surat di media billboard?

1.3. Tujuan Penelitian

Bertujuan untuk menelaah pesan yang terkandung pada iklan 3

(three) versi mobil kecil berwarna biru bermuatan surat-surat pada media

billboard di JL.Darmo perempatan polisi istimewa Surabaya ke dalam

sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah

sebagai berikut:

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tentang

(17)

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur tentang iklan

dengan menggunakan pendekatan semiotik, terutama yang berkaitan

(18)

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Periklanan

Periklanan adalah suatu usaha untuk mengenalkan produk atau jasa kepada

masyarakat luas yang bertujuan untuk memasarkan dan menjual. Iklan juga

memiliki arti suatu pesan dari perusahaan yang berupa tulisan atau gambar yang

disampaikan melalui media yang bersifat persuasif. Tidak ada perusahaan yang

mau maju dan bersaing dalam kompetisi bisnis tanpa menggunakan iklan, karena

periklanan merupakan salah satu strategi dalam pemasaran yang sangat penting

peranannya.

Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliskan, misalnya

oleh Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk

kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan

membayar ruang yang dipakai untuk menyampaikan pesan yang bersifat

membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga

non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. (Widyatama, 2007 : 15)

Menurut Alo Liliweri dalam kutipan bukunya, menuliskan bahwa iklan

juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi

lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses

komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran

(19)

melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. (Widyatama,

2007 : 15)

Iklan juga memiliki fungsi, seperti yang dikatakan oleh Alo Liliweri

(1998) yaitu :

1. Fungsi Pemasaran

Fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual

produk. Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan

mengkonsumsi produk.

2. Fungsi Komunikasi

Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada

komunikan (khalayak).

3. Fungsi Pendidikan

Iklan merupakan alat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar

mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini dimaksud

agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.

4. Fungsi Ekonomi

Iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi dapat tetap

(20)

5. Fungsi Sosial

Iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan

membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya muncul budaya

konsumerisme, menciptakan status sosial baru.

Periklanan juga memiliki berbagai jenis, jika kita bedakan secara umum

maka dibagi mencadi 2, yaitu iklan above the line dan iklan bellow the line. Iklan

media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud

adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling

kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan media bellow

the line adalah iklan yang menggunakan media khusus.

Media itu sendiri adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi

sebagai perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian

pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik

(tv, radio) yang kita spesifikasikan dengan media massa. Karena semakin

banyaknya media maka khalayak / komunikan-nya juga berperan dalam pemilihan

medianya, seperti model Uses and Gratifications, dikatakan bahwa semakin

banyak media yang bermunculan maka khalayak juga semakin bisa memilih

media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar

mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa

yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap

(21)

sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja

menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003 : 289).

Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas

tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5 media,

yaitu pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar-ruang

(outdoor),dan sinema/bioskop (Jefkins, 1997 : 86), dan billboard adalah iklan

outdoor.

Iklan luar ruangan (outdoor) terdiri dari poster-poster dalam berbagai

ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi, kayu atau

bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang

terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin

orang yang lewat (Jefkins, 1997 : 127).

Iklan luar ruangan juga memiliki beberapa karakteristik, antara lain :

1. Ukuran dan Dominasi

Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka poster

mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.

2. Warna

Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan

pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat

produk yang diwakilinya.

3. Pesan-pesan Singkat

Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang

(22)

atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar

satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.

4. Zoning

Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota

tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat dirancang

secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster. Pemasangan poster

dalam jumlah minimum bisa diatur disetiap kota untuk menjamin kesempatan

penyimak yang maksimum dari pemirsa. Penempatan poster secara strategis

dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis. Dalam

perencanaan kampanye yang memakai aneka rupa media, wilayah siaran

televisi regional biasanya digunakan sebagai basis pemilahan masing-masing

media iklan.

5. Efek Mencolok

Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya

dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna,

ukuran dan pengulangan (Jefkins, 1997 : 128).

Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya adalah double

crown. Double Crown : 762 mm x 508 mm (30 inci x 20 inci). Ini adalah unit

ukuran yang lebih besar. Misalnya saja 16 sheet adalah setara 16 double crown.

Double Crown digunakan pada billboard dan pada panel informasi umum yang

ditempatkan pada trotoar da tempat-tempat belanja (Jefkins, 1997 : 130), maka

poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan diatas tadi dapat

(23)

2.1.2. Billboard

Berasal dari kata biil yang berarti poster, karena poster–poster iklan

tersebut kemudian ditempel di papan agar lebih eye cathing maka kemudian di

namakan billboard. Ada tiga format billboard: poster panel, painted bulletins, dan

spectaculars ( Sigit, 2002, p.16 )

Billboard adalah salah satu media luar ruang yang dewasa ini telah

menjadi bagian dari kehidupan masyarakat urban, yang memiliki tujuan

menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa. Lokasi strategis merupakan

kunci keberhasilan pemasangan billboard, agar dapat memberikan rangsangan

stimulasi visual secara langsung kepada khalayak publik melalui pengaturan

visual, seperti tampilan warna, gambar, tipografi / huruf, serta layout.

Elemen-elemen ini diatur sedemikian rupa menjadi sebuah satu kesatuan dan ditampilkan

pada media billboard agar tampak menarik perhatian dan pesan-pesannya dapat

tersampaikan secara tepat kepada khalayak umum.

Permasalahan kemudian timbul ketika masing-masing billboard berusaha

bersaing dengan billboard lainnya, dengan memperebutkan area publik yang

dianggap strategis, sehingga ruang-ruang publik tersebut menjadi semakin

terbatas. Bahu jalan, façade dan atap gedung, area hijau semua dioptimalisasi dan

dieksploitasi untuk pemasangan titik-titik billboard, seperti yang terjadi pada

kawasan JL.Darmo perempatan polisi istimewa Surabaya. Karena itu para

pengguna jalan akan mendapatkan pemandangan pada sebuah ruas kawasan yang

dipenuhi oleh ragam media billboard, sehingga pada akhirnya menimbulkan

(24)

mengidentifikasi dan tertarik pada tampilan visual media billboard tersebut,

mengingat tingginya tingkat kepadatan media billboard.

( http://www.dumitos.com/tell-products/biilboard1.htm )

2.1.3. Konsep Strategi Pemasaran

Pengertian pemasaran yang paling popular adalah penjualan. Pengertian

lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau

penjualan secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran

mencakupsejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuanharga atau

perencana’an produk. Pemasaran adalah konsep yang menyangkut suatu sikap

mental, suatu cara berpikir yang membimbing melakukan sesuatu yang tidak

menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karier,tempat(pariwisata,

rumah, lokasi industri), undang-undang, jasa(pengangkutan,penerbangan), hiburan

dan kegiatan-kegiatan nirlaba.

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan

dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan

konsumen yang di lanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product)

yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada

harga (price) tertentu serta mendistribusikan agar tersedia di tempat-tempat

(place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu dilaksanakan

suatu program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran

(25)

dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri atas elemeny-element

yaitu: product, price, place (ditribution) dan promotion.

Dalam level komunikasi pemasaran, bahwa seluruh pesan harus di

sampaikan dan di terima secara konsisten dalam upaya untuk menciptakan

persepsi yang utuh diantara pelanggan dan pihak terkait lainya. Hal ini

memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran serta

integrasi fungsi berbagai fasilitator promosi seperti biro iklan, konsultan, humas,

tenaga promosi penjualan, perusahaan perancang product dan sebagainya.

Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara satu penampilan

dan satu citra dalam kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk mengidentifikasi

serta memposisikan perusahaan dengancara konsisten. Morissan,2007:2-9)

Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam pemasaran

harus terlebih dahulu memiliki suatu perencanaan trategis (strategic marketing

plan) yang berfungsi sebagai panduan dengan menggunakan sumber daya yang

dimiliki.

a. Analisa Peluang

Analisa yang cermat terhadap pasar akan memberikan peluang bagi setiap

produk untuk masuk ke pasar. Peluang pasar (market opportuities) adalah

wilayah dimana terdapat kecenderungan permintaan yang menguntungkan,

dimana perusahaan percaya kebutuhan konsumen belum terpuaskan dan

dimana perusahaan dapat bersaing secara efektif. Suatu perusahaan

(26)

terdapat kecenderungan kenaikan permintaan dan juga memperhatikan

tingkat kompetisi yang terdapat pada pasar.

b. Analisa Kompetitif

Salah satu aspek penting dalam perencanaan strategis pemasaran adalah

meneliti keuntungan kompetitif (competitive advantage) yaitu something

special a firm does or has gives it an edge competitors (satuhal khusus

yang dimiliki atau di lakukan perusahaan yang memberikan keunggulan di

banding kompetitor)

c. Target Pemasaran

Pemasaran yang baik tidak akan pernah memasuki kseluruhan segmen

pasar hanya mengandalkan satu produk, satu merek dan satu jasa. Mereka

akan menggunakan produk yang berbeda dan strategi yang berbeda pula.

Pasar dibagi-bagi dalam sejumlah segmen yang kemudian di pilih untuk

dijadikan target pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran dan

promosi. Target atau sasaran setiap segmen tertentu saja tidak sama, ini

berarti praktisi pemasaran harus menyediakan anggaran yang berbeda serta

strategi baryan yang berbeda juga. (morissan 2007:38-41)

2.1.4 Proses Pemasaran

Suatu proses yang harus di jalankan praktisi pemasaran dalam memilih atau

menentukan pasar disebut dengan proses target pemasaran (target marketing

(27)

yang belum terpenuhi kebutuhannya, (2) Menentukan segmentasi pasar (3)

Memilih pasar yang akan di jadikan target, (4) Menentukan positioning produk

melalui strategi pemasaran.

a. Identifikasi Pasar

Identifikasi pasar sasaran mencakup kegiatan untuk mengelompokan

konsumen yang memiliki gaya hidup, kebutuhan dan kesukaan yang sama.

Dalam hal ini, pemasar harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin

mengenai kebutuhan konsumen. Semakin banyak informasi yang diketahui

pemasar mengenai kebutuhan konsumen maka akan semakin efektif tugas

pemasar dalam melakukan program komunikasi pemasaran.

b. Segementasi Pasar

Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam

pemasaran, Eric Berkowitz dalam Morisaan, 2007, mendefinisikan pasar

sebagai “diving up market into distinct groups that (1) have commons need

and (2) will respon similliary to a market action”. (membagi suatu pasar ke

dalam kelompok – kelompok yang jelas yang (1) memiliki kebutuhan yang

sama dan (2) memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan

pemasaran). Dengan demikian segmentasi pasar adalah suatu kegiatan

untuk membagi – bagi atau mengelompokan – kelompokan konsumen ke

dalam kotak – kotak yang lebih homogen. Khalayak konsumen umum

memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan sulit bagi perusahaan

untuk melayani semuanya.

(28)

Target pasar adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang

akan menjadi fokus kegiatan – kegiatan pemasaran dan promosi. Kadang –

kadang targeting disebut juga dengan selecting karena audiens harus di seleksi.

Perusahaan harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada

beberapa bagian saja (segmen) konsumen dan meninggalkan bagian lainnya.

Target konsumen berhubungan erat dengan adanya media yang

dapat digunakan untuk menjangkau kelompok – kelompok atau segmen –

segmen tertentu dalam masyarakat. Target pasar mempunyai 2 fungsi

sekaligus yaitu menyeleksi konsumen sasaran sesuai dengan kriteria –

kriteria tertentu dan menjangkau konsumen sasaran tersebut (reaching).

d. Positioning

Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan

bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan

di dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki

penilaian tertentu. Dengan demikian positioning harus dilakukan dengan

perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Pengelola pemasaran

harus mengetahui bagaimana konsumen memproses informasi,

menciptakan persepsi dan bagaimana persepsi mempengaruhi

pengambilan keputusannya. (Morisaan, 2007 : 42 - 55)

2.1.5 Iklan Sebagai Unsur Dalam Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur

pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana

(29)

dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan

organisasi lainnya mentransfer nilai – nilai (pertukaran) antara mereka dengan

pelanggannya. Pemasaran lebih umum pengertiannya daripada komunikasi

pemasaran, namun kegiatan pemasaran banyak melibatkan aktifitas komunikasi.

Jika di gabung semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang menfasilitasi

terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada

pelanggan atau kliennya. (Shimp, 2000 : 4)

Konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah

rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing – masing bentuk

komunikasi misalnya ; iklan, direct response, promosi penjualan dan humas.

Kesemuanya dipadukan untuk meraih kejelasan, konsistensi dan dampak.

Komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. Dalam pengembangan

konsep komunikasi pemasaran mencakup empat jenjang. Pertama, aspek filosofis

yaitu mulai dari visi yang di jabarkan jadi misi, hingga di rumuskan menjadi

sasaran korporat yang menjadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan. Kedua,

menyangkut keterkaitan kerja antar fungsi yakni pemasaran, distribusi, penjualan.

Ketiga, menjaga keterpaduan atau intergrasi berbagi fungsi konstitusi positioning

untuk meraih reputasi, terjalin ikatan hubungan yang kokoh dan mendongkrak

nilai tambah di mata stakeholder. Keempat, memantapkan jalinan hubungan untuk

membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk dan korporat) terhadap

(30)

2.1.6. Iklan 3 ( three ) cellular Versi mobil kecil berwarna biru bermuatan

surat-surat di media billboard

Iklan 3 ( three ) cellular versi mobil kecil berwarna biru bermuatan

surat-surat di media billboard sangat menarik perhatian. Dengan menampilkan gambar

mobil kecil berwarna biru bermuatan surat-surat dan adanya angka 3 dikaca

mobil,

Mobil adalah (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani

'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak) adalah kendaraan beroda empat atau

lebih yang membawa mesin sendiri. Jenis mobil termasuk bus, van, truk.

Pengoperasian mobil disebut menyetir (http://id.wikipedia.org/wiki/mobil).

Surat adalah dokumen tertulis yang umumnya berada di dalam amplop.

Untuk mengirim surat, seseorang harus membeli perangko yang berfungsi sebagai

alat pembayaran Sistem ini. Perangko kemudian ditempelkan di surat. Nilai

perangko tergantung kepada tujuan pengiriman. Semakin besar nilai nominalnya,

maka surat yang dikirimkan akan semakin cepat sampai kepada tujuan

(http://id.wikipedia.org/wiki/surat).

Surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan pihak

yang lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain tentang surat dapat

dikemukakan bahwa,surat adalah sehelai kertas bertulis atau lebih yang memuat

suatu bahan komunikasi berupa pemberitahuan,permohonan,undangan dan

lain-lain. Yang disampaikan seseorang orang atau pihak lain,baik atas nama pribadi

(31)

Dalam praktik surat menyurat senantiasa ada informasi atau pesan yang

disampaikan ,ada pihak pengirim dan penerima pesan dan informasi, ada media

yaitu tulisan kertas bertulis,surat menyurat akan menjadi bila minimal ada dua

pihak yang saling berkepentingan.

(http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/04/definisi-surat.html)

Fungsi surat dalam kehidupan yang bermasyarakat antara lain dapat dirumuskan

yaitu:

1) Surat sebagai alat komunikasi tertulis.

2) Surat sebagai alat bukti otentik.

3) Surat sebagai alat bukti historis.

4) Surat sebagai duta atau wakil.

5) Surat sebagai pedoman .

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang ditulis dalam secarik kertas dan

di masukkan ke dalam amplop.

Kriteria surat :

1. Dikemas dalam bentuk yang menarik.

2. Bahasanya mudah dimengerti.

3. Langsung kepada intinya (tidak bertele-tele).

(32)

1. Surat Dinas

Surat dinas digunakan untuk keperluan dinas, instansi-instansi. Bahasa surat

dinas harus menggunakan bahasa yang baku, formal, jelas, muudah dipahami dan

menggunakan EYD sebagai panduan penulisannya. Surat dinas menyangkut

kedinasan dan surat resmi.

Fungsi surat dinas:

1. Dokumen tertulis dan bukti hitam diatas putih.

2. Alat pengingat, karena surat itu dapat diarsipkan sehingga mudah dicari

apabila di perlukan.

3. Bukti sejarah, seprti pada surat-surat tentangperubahan perkembangan

suatu instansi.

4. Pedoman kerja, seperti surat keputusan dan surat instruksi.

Ciri-ciri surat dinas:

1. Menggunakan instrument yang sesuai termasuk ukuran kertas, jenis &

warna, tinta, serta bentuk tulisan.

2. Memakai bentuk surat yang standar.

3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku dengan penyampaian singkat,

lugas, jelas dan santun, serta menyajikan fakta yyang benar jika

diperlukan.

4. Menghindari kata-kata singkatan dan tidak umum, perhatikan kerapihan

(33)

Surat dinas dibagi :

1) Kepala surat (kop surat)

2) Nomor surat

3) Lampiran

4) Perihal

5) Tanggal surat

6) Alamat yang dituju

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10)Tanda tangan

11) Nama jelas pengirim

12) Jabatan

13) Tembusan

2. Surat pribadi

Surat pribadi adalah surat perseorangan kepada orang lain atau organisasi.

Pengirim surat pribadi harus menyebut dirinya dengan kata saya atau kata ganti

orang pertama.

(34)

1. Surat pribadi resmi

2. Surat pribadi tidak resmi

3. Surat Niaga

Surat Niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan usaha atau bisnis. Biasanya surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuntungan.

Surat niaga terdiri dari :

1. Surat jual beli

2. Kwitansi

3. Perdagangan

Surat niaga dibagi menjadi :

1. Surat niaga intern

2. Surat niaga ekstern

Macam-macam surat niaga yang sering digunakan oleh perusahaan :

1. Permintaan penawaran

Surat yang dibuat oleh calon pembeli untuk meminta keterangan

tentang harga, diskon, pembayaran, dll.

2. Penawaran (offerte)

Surat yang dibuat oleh penjual kepada calon pembeli.

3. Pesanan (order)

Surat yang dibuat calon pembeli kepada penjual yang berisi pesanan

pembelian barang-barang.

(35)

Secara garis besarnya, surat merupakan sarana komunikasi atau media

komunikasi yang penting serta sebagai alat pembayaran dan merupakan benda

yang sangat ringan, serta mobil adalah sesuatu yang kuat dan kokoh serta berat,

hal ini sangat bertolak belakang dengan dunia pertelemunikasian, sama halnya

makna gambar mobil yang penuh dengan surat surat yang akhirnya tercecer

dijalan dalam iklan 3 cellular tersebut, yang berarti penampilan gambar iklan

tersebut sangat unik dan berbobot, serta tidak wajar jika dihubungkan dengan

media pertelemunikasian di indonesia, tetapi iklan tersebut menggambarkan

kelebihan dari 3 cellular, dimana surat di ibaratkan dalam arti materi, sedangkan

mobil sebagai penyambung / perantara ( pada saat pulsa berkurang ),Cuma sekali

sms gratisnya 20 hari smsan kemana aja terserah. Di ibaratkan dengan gambar

mobil yang penuh dengan surat. Bila di lihat dari segi materei, untuk mendapatkan

keuntungan dengan Cuma sekali sms,kita bisa gratis sms selama 20 hari kemana

aja terserah. contohnya pada operator lainnya, operator lain tidak ada yang berani

membuat iklan seperti 3 cellular, hanya di 3 three kita bisa memperoleh keringana

( surat) dari segi materi, cukup hanya dengan sekali sms pada versi tri kali ini.

Versi atau Version dalam kamus bahasa inggris yang berarti adalah sebuah

terjemahan atau cara menceritakan atau membuat, menimbulkan, menampilkan

sesuatu makna, logo, gambar, produk atau tegline baru dari sebelumnya, dimana

versi tersebut berkaitan dengan versatitle dan versa’tility yang artinya ketidak

tetapan atau sesuatu yang selalu akan berubah – ubah. Di ciptakannya sebuah

versi agar khalayak masyarakat dapat melihat sesuatu yang berbeda dari produk

(36)

versi – versi sebelunnya. Kaliini penulis meneliti arti makna Pada iklan 3( three)

cellular versi mobil kecil bermuatan surat-surat.

Teks menurut Aart Van Zoest, tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki

kemampuan untuk memanipulasi pembaca kearah suatu ideologi (Zoest, 1991 :

70). Ideologi adalah sistem ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi.

Tipografi juga merupakan bagian dari teks. Tipografi, atau sering juga

disebut jenis huruf. Biasanya, jenis huruf yang dipakai dalam pembuatan poster

tidak banyak, maksimal 3 jenis. Itu pun, huruf-huruf yang jelas-tegas, tidak

berkaitan. Teorinya: jangan menyulitkan audience memahami pesan anda! Dibuat

mudah saja orang sering malas membaca, apalagi kalau tulisannya tidak jelas dan

ada baying-bayangnya. (Putra, 2007 : 74)

Perancang poster dapat memilih jenis-jenis huruf yang tersedia, ada begitu

banyak pilihan, dengan mempertimbangkan keindahan dan karakternya.

Sebagai contoh :

1. Broadway

2. Kodchiang UPC

3. Lucida Bright

4. Arial Black

5. AvantGarde Md BT

6. Bodoni MT Black

7. Gill Sans Ultra Bold

8. Century, Century Gothic

(37)

Jenis tulisan yang digunakan pada iklan 3 ( three ) cellular tersebut hanya

menggunakan jenis font Arial.

Lucida Bright sama halnya dengan jenis font Lucida, lucida di

keluarkandari keluarga besar Lucida yang mempunyai julukan type faces, desain

ini di rancang oleh CharlesBigelow dan Kris Holmes (1985), pada jamannya font

ini di gunakan untuk jenis tex, taligrafi, dan jenis matematika/angka–angka.

(http://www.searchfreefonts.com/font/lucida-bright.htm). Pada iklan 3 (three)

cellular font ini digunakan dalam tulisan pada angka, yakni pada tulisan “20”

yang terdapat pada kalimat Cuma sekali SMS,gratisnya “20” hari.

Arial dirancang untuk jenis yang satu pada tahun 1982 oleh Robin

Saunders Patricia Nicholas dan desain A kontemporer sans serif, Arial berisi

karakteristik lebih humanis daripada banyak dari pendahulunya dan sebagai

tersebut lebih cocok dengan suasana dekade terakhir abad kedua puluh. Perlakuan

keseluruhan kurva adalah lebih lembut dan lebih lengkap dibandingkan di

sebagian besar industri gaya sans serif wajah. stroke Terminal yang dipotong

diagonal yang membantu untuk memberikan wajah penampilan kurang mekanis.

Arial adalah sebuah keluarga yang sangat serbaguna dari tipografi yang dapat

digunakan dengan keberhasilan yang sama bagi teks pengaturan dalam laporan,

presentasi, majalah dll, dan untuk menampilkan digunakan dalam surat kabar,

(38)

2.1.7. Pemaknaan Warna

Para teoritis bahasa mengemukakan bahwa kebanyakan kata memiliki

makna majemuk. Setiap kata dari kata-kata seperti : merah, kuning, hitam, dan

putih memiliki makna konotatif yang berlainan. Dalam Roget’s Thesaurus, seperti

dikutip Mulyana (2003: 260-261), terdapat kira-kira 12 sinonim untuk kata hitam,

dalam beberapa kepercayaan warna-warna seperti warna hitam dan abu-abu

memiliki asosiasi yang kuat dengan bahasa, hitam tidak dapat dipisahkan dari

hal-hal yang bersifat buruk dan negatif, misal : daftar hitam, dunia hitam, dan

kambing hitam.

Sedangkan terdapat sinonim untuk kata putih, dan semua bersifat positif.

Warna putih kebalikan dari warna hitam. Putih mewakili sesuatu yang

menyenangkan dan mencerminkan segala sesuatu yang bersifat kebaikan, seperti :

murni, bersih, dan suci. Jadi, kata hitam umumnya berkonotasi negatif,

sedangkan warna putih berkonotasi positif (Sobur, 2001: 25).

Warna mampu memberikan pemaknaan tentang sesuatu hal, misalnya warna

merah, berarti bisa api atau darah, dibeberapa kata merah darah lebih tua

dibandingkan dengan kata merah itu sendiri. Namun dibeberapa bahasa kata

merah digunakan pada saat bersamaan menjadi merah darah. Karena unsur-unsur

tersebut, merah dapat diartikan sebagai hasrat yang kuat dalam hubungannya

dengan ikatan, kebenaran dan kejayaan, namun tak jarang pula warna merah

diartikan sebagai suatu kebencian dan dendam tergantung dari situasi.

Warna menurut Hoed dan Benny Hoedoro 1992 dalam bukunya

(39)

karena perpaduan dan kombinasi warna yang menarik akan mempunyai nilai

ketertarikan tersendiri dibenak khalayak, diantaranya :

1. Merah

Merah merupakan warna power, energi, kehangatan, cinta, nafsu,

agresif, bahaya, kekuatan, eksentrik, aktif, bersaing. Warna ini

memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat.

Sering juga diapresiasikan untuk menunjuk emosi atau debaran

jantung.

2. Biru

Biru melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan,

teknologi, kebersihan, keteraturan, komunikasi, peruntungan yang

baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi, spiritual, kelembutan,

dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepercayaan,

loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan,

kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi,

idealisme, empati, dingin, konservatisme, menenangkan namun

juga dapat berarti dingin dan depresi. Sebagai dari akibat efek

menenangkan, warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi.

3. Putih

Putih melambangkan positif, ketetapan, ketidakbersalahan, steril,

kematian, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas,

(40)

kebersihan, kesempurnaan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan,

netral, dan fleksibel.

4. Hitam

Hitam melambangkan elegan, power, seksualitas, kecanggihan,

kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan,

perlindungan, pengusiran sesuatu yang negatif, mengikat,

formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan,

harga diri dan ketangguhan.

5. Abu-abu

Abu-abu melambangkan intelek, masa depan, kesederhanaan,

kesedihan, keamanan, reabilitas, kepandaian, tenang, serius,

kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan,

professional, kualitas, dan diam.

6. Orange

Orange melambangkan kehangatan, semangat, mencintai seni,

keseimbangan, ceria, Hinduisme, Bubhisme, energi, panas api,

antusiasme, kecerahan, keceriaan, musim gugur, keinginan,

sagitarius, september Meminta, mencari perhatian, agresi,

kesmbongan, berlebihan, terlalu emosi, peringatan, bahaya.

7. Kuning

Kuning melambangkan kecerdasan, kekayaan, emas, sinar

(41)

idealisme, kemakmuran, musim panas, pengharapan, udara,

liberialisme, feminin, keceriaan, persahabatan, taurus, leo (kuning

emas), April, September, penipuan, keberanian. Cemburu, iri hati,

tidak jujur, resiko, sakit, penakut, bahaya, ketidakjujuran, loba,

kelemahan.

(http://www.nahninu.com/Articles/Blog/263/Warna-dan-Maknanya.html)

Warna kuning,merah, putih dan biru pada gambar ikalan 3 (three) cellular

yang terdapat di dalam media billboard:

Warna putih pada tulisan”Cuma sekali sms gratisnya 20 hari..”, serta

warna kuning“pada smsan sepuasnya kemana aja terserah”, warna kuning, biru,

dan merah pada mobil, kalimat berwarna putih pada dinding iklan billboard warna

biru pada backgroun iklan tersebut.warna - warna tersebut termasuk warna ideal (

warna terang ) yang memiliki makna yang sama dengan warna - warna pada

umumnya.

2.1.8. Pendekatan Semiotik

Komunikasi adalah usaha memperoleh makna dan komuniaksi merupakan

transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan

(42)

Proses komuniaksi merupakan suatu proses dimana pengirim

(komunikator) menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan) dan pesan

yang disampaikan itu dinyatakan kedalam sisitem tanda, supaya pesan dapat

diterima dengan baik. Pesan membutuhkan konteks yang idacu yang dapat

diterima oleh komunikan. Kode yang dikenal oleh komunikator dan komunikan

itu akhirnya menjadi suatu konteks yang menghasilkan komunikasi yang efektif.

Komunikasi menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami dengan baik (common)

berdasarkan pengalaman pengirim maupun penerima. Sebuah pengalaman, yang

disebut juga perceptual field, adalah jumlah total berbagai pengalaman yang

dimiliki seorang selama hidupnya. Semakin besar kesesuaian (commonality)

dengan perceptual field si penerima pesan, semakin besar tanda-tanda dapat

diartikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh pihak pengirim. (Shimp, 1999

: 166)

Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna, kitalah yang memberi

makna pada lambang tersebut. Makna sebenarnya ada dalam kepala kita bukan

terletak pada lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa

kata-kata mempuyai makna, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu

mendorong orang untuk memberi makna (yang telah disepakati bersama) terhadap

kata-kata itu. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada hubungan yang dialami

antara lambang dengan referent (objek yang dirujuknya).

Dalam hal ini penekanan yang ada pada sistem tanda dan lambang lebih

pada pemaknaan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dapat

(43)

banyak tanda yang sama digunakan, maka pemaknaan terhadap sesuatu hal itupun

akan menjadi relatif sama.

Secara estimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang

berarti “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi

sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain

(Eco, 1979 : 16). Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan seluruh

kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979 : 6).

Semiologi atau semiotika adalah “ilmu umum tentang tanda” (Pierce,

1931 : 35 ). Semiologi berusaha menggali hakekat sistem tanda yang beranjak

keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang mengatur arti teks yang rumit,

tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan

perhatian pada makna tambahan (konotatif) dan arti penunjukkan (denotatif) –

kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan

kombinasi tanda.

Beberapa pakar memiliki pandangan yang bermacam-macam tentang

makna semiotik, seperti :

1. Van Zoest (1996: 5) mengartikan semiotik “ilmu tanda (sign) dan segala yang

berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain,

pengirimannya oleh mereka yang mempergunakannya”.

2. Preminger (2001 : 89) mengartikan semiotik sebagai ilmu tentang tanda-tanda.

Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan

(44)

3. Saussure (Budiman, 1999 : 107) mengartikan semiotik sebagai sebuah ilmu

yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat.

4. Dick Hartoko (1984) memberi semiotik adalah bagaimana karya itu

ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau

lambang-lambang.

Semiologi juga mencakup strukturalisme. Secara umum, strukturalisme

merupakan sebuah paham filsafat yang memandang dunia sebagai realitas

berstruktur. Strukturalisme merupakan suatu perkembangan ilmu bahasa yang

berasal dari DeSaussure (1915) dan mengkombinasikan beberapa prinsip

antropologi struktural dengan ilmu bahasa. Strukturalisme berbeda dengan ilmu

bahasa dalam dua hal; strukturalisme tidak hanya menaruh perhatian pada bahasa

verbal tapi juga pada setiap sistem tanda yang mengandung sifat seperti bahasa,

strukturalisme kurang mengarahkan perhatian pada sistem tanda itu sendiri dan

lebih memusatkan perhatian pada upaya pemilik teks dan artinya dalam

hubungannya dengan kebudayaan “tuan rumah”. Ia menekankan perhatian pada

penjelasan kebudayaan dan juga arti dari sudut ilmu bahasa, dan ia merupakan

suatu aktifitas untuk mana pengetahuan tentang sistem tanda merupakan hal yang

instrumental tetapi tidak memadai.

Pendekatan semiotik memiliki tiga bidang studi utama, yaitu :

1. Tanda itu sendiri (the sign itself)

Terdiri dari studi tentang beragam perbedaan dari tanda, perbedaan cara

(45)

penggunaannya. Tanda merupakan hasil buatan manusia dan hanya bisa

dimengerti oleh orang yang menggunakannya.

2. Kode-kode atau sistem-sistem dimana tanda-tanda tersebut diorganisir. Studi ini

meliputi cara-cara dari beragam kode-kode yang telah dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya ataupun penggunaan dari

saluran komunikasi yang dipakai untuk transmisinya.

3. Budaya dimana kode-kode dan tanda-tanda digunakan dalam hal ini tergantung

pada penggunaan kode dan tanda bagi eksistensi dan bentuknya sendiri.

(Fiske, 1990 : 40)

2.1.9. Semiotik Iklan

Seperti yang kita tahu, semiotika adalah cabang dari ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang tanda. Dalam kaitannya dengan iklan adalah semiotik

banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Iklan

memiliki pengertian sebagai proses penyampaian pesan kepada komunikan

melalui media dengan tujuan agar komunikan tertarik memilih dan membeli.

Menurut Hoed (1992) Iklan tidak hanya memberikan informasi tentang suatu

produk (ide, jasa dan barang) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat mendorong dan

membujuk agar orang menyukai, memilih kemudian membeli.

Iklan pada umumnya memiliki fungsi komunikasi secara langsung

sehingga unsur pesan merupakan aspek utama dalam iklan. Dari sudut pandang

semiotik, setiap pesan pemasaran mempunyai 3 komponen dasar, yaitu : objek,

(46)

yang akan digunakan untuk menyampaikan pengertian kepada konsumen.

(Sutisna, 2002 : 182)

Semiotik bagi para pengiklan sangat penting, terlebih lagi dalam membuat

iklan dan sasaran produk. Semiotik penting untuk memahami perilaku konsumen,

karena konsumen menggunakan produk untuk mengekpresikan identitas sosial

mereka. (Setiadi, 2003 : 178)

2.1.10. Model Semiotik

Semiotik modern mempunyai dua Bapak : yang satu adalah Charles

Sanders Pierce (1834 – 1914), yang lain Ferdinand De Saussure (1857 – 1913).

Mereka tidak saling mengenal (Zoest, 1996 : 1). Kenyataan bahwa mereka tidak

saling mengenal, menurut Zoest, menyebabkan adanya perbedaan – perbedaan

yang penting , terutama dalam penerapan konsep – konsep, antara hasil karya para

ahli semiotik yang berkiblat pada Pierce disatu pihak dan hasil pengikut karya De

Saussure dipihak yang lain. Ketidak samaan itu, mungkin disebabkan oleh dua hal

yang mendasar : Pierce adalah seorang ahli Filsafat dan logika, sedangkan De

Saussure adalah cikal bakal linguistik umum. Pierce menjelaskan modelnya

sebagai berikut :

“ A sign is something which stand to somebody for somethingin

same respect of capacity” sesuatu yang digunakan agar tanda bisa

berfungsi, oleh pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign

atau representamen) selalu terdapat didalam hubungan triadic,

(47)

Sign

Objek Interpretant

Pierce menjelaskan tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya

menjadi Qualisign (kualitas yang ada pada tanda), Sinsign (eksistensi aktual

benda atau peristiwa yang ada pada tanda), Legisign (Norma yang dikandung

oleh tanda).

Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representament) dibagi atas rheme

(tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan), dicent sign

(tanda sesuai kenyataan) dan argumen (tanda yang langsung memberikan alasan

tentang sesuatu).

Gambar 1.

Model Semiotik Pierce

(Fiske, 1990 : 42)

Garis – garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya

antara satu elemen dengan elemen yang lain. Tanda merujuk pada sesuatu diluar

(48)

Icon

Symbol Index

Istilah tanda (sign) yang merupakan representasi dari sesuatu diluar tanda

itu sendiri yang disebut object, dimana berdasarkan object Pierce membagi tanda

atas icon, index, dan symbol.

Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan

obyeknya.

Index : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan

petandanya

Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah

secara konvensi telah lazim digunakan didalam masyarakat.

Gambar 2.

Model Kategori Tanda

(Fiske, 1990 : 47)

Dengan mengacu pada model Pierce, makna dalam suatu teks tidak terjadi

dengan sendirinya, tetapi diproduksi dalam hubungan antara teks dengan

pengguna tanda. Hal ini merupakan suatu tindakan dinamis, kedua elemen (teks

dan pengguna tanda) saling memberikan sesuatu yang sejajar. Bila suatu teks dan

(49)

lebih mudah terjadi, konotasi (pengertian tambahan) dan mitos (cara pencapaian

suatu pengertian) dalam teks elah menjadi referensi pengguna tanda yang

bersangkutan. (Fiske 1990 143)

Penelitian ini mengutamakan pemaknaan pesan yang ditampilkan didalam

sebuah iklan. Peristiwa tersebut dipaparkan secara implisit dalam pembentukan

tanda – tanda (gambar, kata – kata, pewarnaan dan lain lain ), dalam format

sebuah iklan.

2.2. Kerangka Berpikir

Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam

memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman

dan pengetahuan yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penelitian

dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman

dan pengetahuan peneliti.

Pada penelitian ini akan menganalisa iklan 3 ( three ) cellular melalui

media billboard (outdoor), beberapa kelebihan dalam iklan cetak adalah

mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian, serta sasaran dari

penyebaran pesannya secara luas dan serempak yang khalayaknya bersifat

heterogen. Melalui media billboard, iklan 3 ( three ) cellular ditampilkan dengan

menggunakan gambar yang cukup unik yaitu mobil kecil yang penuh dengan surat

(50)

Dalam penelitian ini peneliti merepresentasikan pesan komunikasi yang

disampaikan dalam iklan 3 ( three ) cellular dengan versi mobil kecil yang penuh

dengan surat.

Dengan pendekatan semiotik pierce, Berdasarkan tanda verbal dan tanda

visual maka bisa dicermati pesan dalam proses pemaknaan melalui petanda dan

penandaan yang terbagi menjadi ikon, indeks, dan simbol. Maka pendekatan

semiotik pierce digunakan membedah iklan 3 ( three ) cellular sehingga didapat

maksud yang menyeluruh dari tampilan iklan tersebut dan akan memunculkan

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan

pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif

terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif

kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini

kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara

langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga metode

deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak

pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moeloeng, 2002: 33).

Selain itu pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif interpretatif, yaitu

suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek

kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik tanda dan

teks tersebut (Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48).

Data yang dikumpulkan berupa kata–kata dan sebuah gambar benda,

kemudian semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang sedang diteliti. Penelitian ini pada dasarnya merupakan

upaya untuk menemukan teori. Data yang di kumpulkan, di analisis, dan akan

(52)

Dengan menggunakan pendekatan semiotik, penelitian ini berusaha

mengetahui makna dari gambar iklan 3 ( three ) cellular versi mobil kecil

berwarna biru yang penuh dengan surat pada media billboard.

3.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah bagaimana hubungan konsep-konsep atau

variabel dengan penelitian, dalam hal ini maka konsep-konsep adalah iklan 3

( three ) cellular di media billboard dan gambar mobil yang penuh surat pada

iklan tersebut.

Pemaknaan iklan 3 ( three ) cellular dalam penelitian ini merupakan

pemberian makna terhadap gambar mobil kecil berwarna biru bermuatan

surat-surat hingga surat tersebut berceceran hingga ke luar mobil dan

bertuliskan Cuma sekali SMS gratisnya 20 hari,sms’an sepuasnya kemana aja

terserah.

Iklan dibuat semenarik mungkin untuk mempengarui para

pembacanya secara persuasif, yang hal tersebut memiliki tujuan untuk

melakukan tindakan timbal balik atas produk yang di iklan kan tersebut,

makna dari iklan 3( three ) cellular ini menimbulkan makna atau pengertian

yang berbeda–beda pada setiap individu, tergantung dari sudut pandang mana

individu tersebut memaknai.

Inilah yang menjadi dasar batasan untuk diteliti menggunakan studi

semiotika oleh Chalres S.Pierce dengan mengkategorikan ikon, indeks, dan

(53)

3.2.1 Korpus Penelitian

Korpus ialah kata lain dari sampel dan khusus digunakan untuk

analisis semiotik dan analisis wacana. Korpus haruslah cukup luas untuk

memberi harapan yang beralasan bahwa unsur–unsurnya dan memelihara

sebuah sistem dari kemiripan serta perbedaan yang lengkap. Korpus juga

bersifat sehomogen mungkin, baik homogeny pada taraf substansi maupun

homogeny pada taraf waktu (sinkroni) (kurniawan, 2001:70). Korpus dalam

penelitian ini adalah iklan 3 (three) cellular versi mobil kecil biru bermuatan

surat-surat pada media billboard, yang terdapat seperti dalam lampiran pada

halaman 51.

3.2.2 Unit Analisis

Unit analisis dari penelitian ini adalah tanda-tanda berupa gambar dan

tulisan pada iklan 3 (three) cellular versi versi mobil kecil biru bermuatan

surat-surat . Unit analisis diidentifikasi berdasarkan ikon, indeks, dan simbol,

yang kemudian diintrepretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotik

Pierce. Tanda–tanda berupa gambar dan teks yang ada dalam iklan 3 (three)

cellular adalah mobil kecil berwarna biru bermuatan surat-surat dan

bertuliskan Cuma sekali SMS gratisnya 20 hari, sms’an sepuasnya kemana aja

terserah.

Dengan menginterpretasikan segala bentuk penandaan baik yang

berupa gambar serta tulisan yang terdapat pada ikla 3 (three) cellular, peneliti

(54)

di iklan 3 (three) cellular ini menjadi korpus dalam sebuah penelitian ini,

yang kemudian dimasukkan ke dalam kategori hubungan antara tanda dengan

acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce, yang terdiri dari tiga

kategori tersebut, yakni ikon, indeks, dan simbol.

1. Ikon (Icon)

Ikon adalah hubungan yang serupa antara tanda dan objek atau acuan

yang bersifat kemiripan. (Sobur, 2001: 41). Dengan kata lain tanda memiliki

ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Ikon dalam iklan 3 (three)

cellular ini adalah:

a. Mobil kecil berwarna biru.

b. Surat – surat yang ada di dalam mobil dan yang tercecer di

luar mobil.

2. Indeks (Index)

Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah

antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat

(Sobur, 2004: 42), atau disebut juga dengan tanda sebagai bukti. Indeks dalam

iklan 3 ( three ) cellular adalah:

a. Cuma sekali SMS gratisnya 20 hari, berwarna putih.

b. SMSan sepuasnya kemana aja terserah, berwarna kuning.

c. Lambang selular 3 ( three ) yang ada di badan mobil berwarna

orange.

d. Beberapa gambar amplop surat (lambang sms) berwarna

(55)

3. Simbol (Symbol)

Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara

tanda penanda dengan petandanya, bersifat arbitrer atau semena, hubungan

berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat) (Sobur, 2004: 42). . Indeks

dalam iklan 3 ( three) cellular adalah:

a. Tulisan super tri, berwarna putih pada pintu mobil.

b. Gambar angka tiga berwarna domonasi orange dan kuning

sebagai simbol dari tri seluler.

c. Kalimat “Jaringan GSM mu” berwarna putih, yang terletak di

bawah logo tri.

d. Warna Biru Pada Background.

e. Warna putih pada teks “ Cuma sekali SMS gratisnya 20 Hari “.

f. Warna kuning pada teks “ Sms-an sepuasnya kemana aja

terserah “.

Penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks, simbol, tergantung

dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak (point of interest) yang

memaknainya. Sehingga penempatan tanda-tanda dalam iklan 3( three )

cellular di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks, dan mana

sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi

Gambar

Gambar 1. Model Semiotik Pierce
Gambar 2. Model Kategori Tanda

Referensi

Dokumen terkait

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya.. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Sehubungan dengan itu diusulkan pemecahan masalah dengan membuat perancangan sistem informasi yang dapat membantu pembukuan, pengolahan data, nota transaksi dan

[r]

So far, this method has identified services, process flows, service components, functional components, and technical components. It also argued that technical components belong to

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, nilai perusahaan, ukuran perusahaan, risiko keuangan, dan kepemilikan

Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen, Jurnal Bisnis dan Akuntansi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat dengan judul “SISTEM PEMBATAS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM

Hal ini dipandang perlu mengingat begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat multi displin, sehingga melalui kerjasama dengan pihak-pihak