PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
Oleh :
ADITA PRAMASARI 1013010105 / FE / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi
Diajukan Oleh :
ADITA PRAMASARI
1013010105/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
ADITA PRAMASARI 1013010105/FE/AK
telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 28 Febuari 2014
Pembimbing: Tim Penguji:
Pembimbing Utama Ketua
Dr.Gideon Setyo Budiwitjaksono, M.Si Dr.Gideon Setyo B, M.Si
Sekretaris
Dra. Ec. Sri Hastuti , M.Si
Anggota
Dra. Ec. Tituk DW, M.aks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSE PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Yang diajukan
ADITA PRAMASARI
1013010105/FE/EA
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Drs. Ec. Eko Riyadi, M. Aks Tanggal : …………
NIP. 19570501 199303 1001
Mengetahui,
Ketua Progdi Akuntansi
Dr. Hero Priono, SE, Msi, Ak, CA
SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Yang diajukan
ADITA PRAMASARI
1013010105/FE/EA
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Drs. Ec. Eko Riyadi, M. Aks Tanggal : …………
NIP. 19570501 199303 1001
Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
DRS. H. RAHMAN A. SUWAIDI, MS
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi dengan judul :
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT
BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga
dapat menyelesaikan tugas-tugas sebagai mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Ucapan terima kasih khususnya penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
& Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. H. Rahman A. Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, MSi, Ak, CA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Ec. Eko Riyadi, M. Aks selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi
mahasiswa.
7. Bapak, Ibuk, Adik dan seluruh keluarga yang telah memberi doa restu, kasih
sayang, dukungan moril dan materiil selama kuliah hingga penyelesaian
skripsi ini.
8. Buat saying’ku Bayu Rizky, teman – temanku Bunga Mentari, Reza, Joko
Permana, Septi, Mbak Titis , Rinda, Monika, Anisa, Puspita, serta
sahabat-sahabat lainnya yang telah menjadi sahabat-sahabat seperjuangan, teman diskusi dan
banyak memberikan dukungan, doa dan perhatian kepada penulis selama
proses penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saran dan kritik sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi ini, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi akademika UPN
“Veteran” umumnya, serta bagi mahasiswa Program Studi Akuntansi khususnya.
Surabaya, 26 Maret 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN……….. viii
ABSTRAK……… ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 9
2.2 Landasan Teori ... 12
2.2.3. Pemahaman Akuntansi ... 16
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi ... 16
2.2.3.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi ... 18
2.2.4. Motivasi ... 18
2.2.4.1. Pengertian Motivasi ... 18
2.2.4.2. Tujuan Motivasi ... 20
2.2.5. Kualitas Dosen Pengajar ... 20
2.2.5.1. Pengertian Mengajar ... 21
2.2.5.2. Prinsip-Prinsip Mengajar yang Efektif ... 22
2.2.6. Minat Belajar ... 23
2.2.6.1. Pengertian Minat Belajar ... 23
2.2.6.2. Pengertian Belajar... 24
2.2.6.3. Tujuan Minat Belajar ... 24
2.2.6.4. Teori Minat Belajar ... 25
2.3. Pengaruh Motivasi, Kualitas Dosen Pengajar, dan Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 26
2.3.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi ... 26
2.3.3. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi ... 28
2.4. Kerangka Pemikiran ... 29
2.5. Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1. Objek Penelitian ... 31
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32
3.2.1. Definisi Operasional ... 32
3.2.2. Pengukuran Variabel ... 34
3.3. Teknik Penentuan Sampel ... 37
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.4.1. Jenis Data ... 40
3.4.2. Sumber Data ... 40
3.4.3. Pengumpulan Data ... 41
3.5. Uji Kualitas Data ... 42
3.5.1. Uji Validitas ... 42
3.5.2. Uji Realibilitas ... 42
3.5.3. Uji Normalitas Data ... 43
3.6. Teknik Analisis ... 43
3.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 43
3.6.2. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 46
3.6.3. Uji Hipotesis ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... .50
4.1 Deskripsi Penelitian ... 50
4.1.1. Karakteristik Responden... 50
4.1. 2. Deskripsi Variabel Penelitian ... .52
4.1.2.1. Variabel Motivasi ... .52
4.1.2.2. Variabel Kualitas dosen pengajar ... .54
4.1.2.3. Variabel Minat Belajar ... .56
4.1.2.4. Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi ... .58
4.2. Hasil Penelitian ... .60
4.2.1. Uji Validitas, Realibitas, dan Normalitas ... .60
4.2.1.1. Uji Validitas ... .60
4.2.1.2. Uji Realibilitas ... .64
4.2.1.3. Uji Normalitas ... .66
4.2.2. Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ... .67
4.2.2.1. Uji Autokorelasi ... .67
4.2.2.2. Uji Multikolonieritas ... .67
4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... .68
4.2.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... .70
4.2.3.1. Persamaan Regresi ... .70
4.2.3.3. Pengujian Hipotesis dengan
Uji Parsial (Uji t) ... 74
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85
5.3. Keterbatasan dan Implikasi Penelitian... 86
5.3.1. Keterbatasan Penelitian ... 86
5.3.2. Implikasi Penelitian ... 87
DAFTAR PUSTAKA
Kelamin………50
4.2. : Karakteristik Berdasarkan IPK Mahasiswa………50
4.3. : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Motivasi (X1)………...52
4.4. : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Kualitas Dosen Pengajar (X2)………..54
4.5 : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Minat Belajar (X3) ...56
4.6. : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y) ...58
4.7. : Hasil Uji Validitas Motivasi (X1) ...60
4.8. : Hasil Uji Validitas Kualitas Dosen Pengajar (X2) ...61
4.9. : Hasil Uji Validitas Minat Belajar (X3) ...62
4.10. : Hasil Uji Validitas Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y) ...63
4.11. : Hasil Uji Reliabilitas ...64
4.12. : Hasil Uji Normalitas ...65
4.13. : Hasil Uji Multikolineritas ...67
4.14. : Hasil Uji Heteroskedastisitas ...68
4.15 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ...69
4.16 : Hasil Analisis Kesesuaian Model ...72
4.17 : Koefisien Determinasi (R square / R2) ...73
4.18 : Hasil Uji t...74
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Motivasi(X1)
Lampiran 3 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Kualitas Dosen Pengajar (X2)
Lampiran 4 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Minat Belajar (X3)
Lampiran 5 : Tabulasi Jawaban Kuesioner Tingkat Pemahaman Akuntansi
(Y)
Lampiran 6 : Data Analisis Deskriptif Jawaban Responden Motivasi (X1)
Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 7 : Data Analisis Deskriptif Jawaban Responden Kualitas Dosen
Pengajar (X2) Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 8 : Data Analisis Deskriptif Jawaban Responden Minat Belajar
(X3) Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 9 : Data Analisis Deskriptif Jawaban Responden Tingkat
Pemahaman Akuntansi (Y) Dengan Program SPSS For
Windows
Lampiran 10 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Motivasi (X1) Dengan
Program SPSS For Windows
Lampiran 11 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kualitas Dosen Pengajar (X2)
Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 12 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Minat Belajar (X3) Dengan
Program SPSS For Windows
Lampiran 13 : Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Tingkat Pemahaman
Akuntansi (Y) Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 14 : Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov-Test Dengan Program
SPSS For Windows
Lampiran 15 : Uji Heteroskedastisitas Dengan Program SPSS For Windows
Lampiran 16 : Uji Regresi Linier Berganda Dengan Program SPSS For
PENGARUH MOTIVASI, KUALITAS DOSEN PENGAJAR, DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA
MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Oleh :
ADITA PRAMASARI
Abstrak
Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memhami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai yang didapatkannya dalam mata kuliah tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat menguasai konsep-konsep yang terkait timbul adanya kelamahan mahasiswa. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh dari motivasi, kualitas dosen pengajar, dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 73 responden yang telah menempuh mata kuliah akuntansi angakatan 2011. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data primer yang berasal dari jawaban kuesioner. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan tekhnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi (X1), kualitas dosen pengajar (X2), dan Minat Belajar (X3) secara bersama (simultan) berpengaruh nyata terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y). Secara parsial variabel Kualitas Dosen Pengajar (X2) berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y), sedangkan variabel Motivasi (X1) dan Minat Belajar (X3) tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y).
Keyword : Motivasi, Kualitas Dosen Pengajar, dan Minat Belajar, Tingtkat
1.1. Latar Belakang
Perkembangan masyarakat Indonesia berjalan semakin hari semakin cepat
searah dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan, maka
pendidikan dalam kehidupan suatu bangsa mempunyai peranan yang sangat
penting. Kita sebagai bangsa Indonesia harus senantiasa dituntut untuk
menyelesaikan dan meyempurnakan pendidikan yang ada selama ini. Negara
kita adalah Negara yang sedang berkembang maka diperlukan tenaga ahli
yang terampil serta ahli dalam bidangnya untuk membangun bangsa dan
Negara. Oleh karena itu bidang pendidikan menempati prioritas pertama.
Saat ini realitas yang dihadapi adalah terus bertambahnya lulusan
Perguruan Tinggi dari tahun ke tahun. Setiap tahun, puluhan ribu lulusan
perguruan tinggi (Sarjana dan Diploma) masuk ke pasar kerja, namun hanya
sebagian kecil saja dapat diserap oleh dunia kerja. Hal ini dapat disebabkan
rendahnya kualitas sebagian besar lulusan perguruan tinggi sehingga tidak
dapat memenuhi kebutuhan lowongan kerja yang ada, disamping faktor masih
Sementara itu beberapa kalangan yang berkepentingan juga
mengemukakan pendapat bahwa dunia perguruan tinggi kurang cepat
menanggapi dengan tepat tuntutan persyaratan baru dunia kerja terhadap
kemampuan, keterampilan, dan sikap para luluasan di sektor modern.
Berbagai kekurangan dikeluhkan, seperti dasar pengetahuan yang kurang
memadai, belum siap kerja, kurang produktif, kurang dapat bekerja sama
dalam tim, dan lain sebagainya. Dikemukakan juga pendapat bahwa perguruan
tinggi kurang antisipatif terhadap perkembangan besar yang akan dihadapi di
masa depan dengan globalisasi dan pasar bebas Asia Pasifik (Anonim, 2007).
Pendapat lain mengatakan bahwa di dalam sebuah perusahaan, kualitas
yang paling dibutuhkan tentu saja adalah mampu bekerjasama dengan baik,
dapat mengelola diri, serta memiliki semangat motivasi tinggi dalam
melaksanakan pekerjaannya (Anonim, 2009). Sesuai dengan kondisi yang
demikian maka setiap perguruan tinggi baik swasta maupun negeri perlu
memperhatikan seberapa besar tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki mahasiswanya sehingga nantinya dapat diperoleh lulusan yang
berkualitas.
Goleman (2003) dalam penelitian Ayu (2013), menyatakan bahwa
kemampuan akademik bawaan, nilai, rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan
tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau
proses belajar mengajar dalam berbagai aspek sangat terkait dengan
kecerdasan emosional mahasiswanya. Kecerdasan emosional ini mampu
melatih kemampuan mahasiswa untuk mengelola perasaannya, kemampuan
untuk memotivasi diri sendiri, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi
frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat,
dapat mengikuti suasana hati serta mampu berempati dan bekerja sama dengan
orang lain.
Menurut (Budhiyanto dan Nugroho, 2004) akuntansi sebagai bahasa
bisnis, sangat membantu dunia usaha dalam mengukur, mengkomunikasikan
dan menginterprestasikan informasi aktifitas keuangan akuntansi banyak
disalah artikan, sebagai bidang studi yang banyak menggunakan angka-angka
untuk menghasilkan laporan keuangan. Kesalahan dalam pendekatan
pengajaran akuntansi sering menyebabkan adanya presepsi dan pemahaman
yang keliru tentang akuntansi. Padahal akuntansi tidak hanya memfokuskan
pada masalah perhitungan semata, namun lebih pada penalaran yang
membutuhkan logika berfikir.
Proses belajar mengajar dalam berbagai aspek sangat terkait dengan
kecerdasan emosional mahasiswanya karena mampu melatih kemampuan
mahasiswa. Dukungan media pendidikan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di kampus. Media pendidikan erat hubungannya
seorang tenaga pengajar pada waktu memberikan perkuliahan dipakai pula
oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan tersebut.(Oemar:1982)
Seseorang yang menaruh perhatian terhadap sesuatu yang dianggapnya
menarik, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara
lebih aktif dengan sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin
bertambah jika disalurkan dalam suatu kegiatan dan akan semakin menumbuh
kembangkan minat. Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan maka
semakin kuat pula minat dan keterkaitan orang tersebut dalam mendalami
kegiatannya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja
yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa keterkaitan, keinginan, dan
kesenangan terhadap objek yang diminati.
Minat berperan penting dalam tingkat pemahaman akuntansi seseorang
mahasiswa. Jika ketika ada mahasiswa yang memiliki minat yang tinggi untuk
mempelajari bidang akuntansi maka berbanding lurus dengan itu, tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa tersebut akan tinggi pula.
Kemampuan motivasi juga berpengaruh terhadap prestasi dan
pemahamannya dalam belajar karena dapat mendorong mahasiswa untuk tidak
mudah menyerah, sehingga ia akan mencari jalan untuk menemukan
kesuksesan, sehingga mahasiswa mempunyai keinginan untuk berkembang
dan maju untuk memaksimumkan pemahaman atas ilmu yang mereka
Menurut Budhiyanto dan Nugroho (2004) dalam penelitian Dian (2011),
tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan seberapa
mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajarinya yang
dalam konteks ini mengacu pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang
mahasiswa memahami akuntansi tidak hanya ditunjukkan dari nilai-nilai yang
didapatkan, tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan dapat
menguasai konsep-konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan
menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi yang sudah
diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat atau
dapat dipraktekkan di dunia kerja.
Dari hasil indeks prestasi kumulatif mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2011 yang
menempati prosentasi terbesar adalah kisaran > 3,0 seperti dalam tabel berikut
:
Tabel 1.1 Hasil Survey Pendahuluan
Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK)
Angkatan
2011
Jumlah
Mahasiswa
>3,0 65% 174 mahasiswa
2,5-2,99 29% 76 mahaasiswa
<2,5 6% 16 mahasiswa
Berdasarkan hasil survey terhadap mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khusunya angkatan 2011
menunjukkan bahwa 65% sangat paham terhadap mata kuliah akuntansi, 29%
cukup paham terhadap mata kuliah akuntansi, dan 6% tidak paham terhadap
mata kuliah akuntansi.
Dengan adanya fenomena tersebut berarti bahwa pemahaman pada bidang
pokok akuntansi sudah memiliki perkembangan yang baik, semua mahasiswa
progdi akuntansi keseluruhan memiliki pemahaman terhadap akuntansi hampir
lebih dari cukup bahkan bisa dikatakan sudah memenuhi tingkat
signifikannya. Hal ini bisa dilihat dari perolehan indeks prestasi mahasiswa
yang jumlahnya lebih banyak di atas rata-rata dibandingkan dengan yang di
bawah rata-rata. Dari data di atas bisa disimpulkan bahwa mahasiswa
akuntansi angkatan 2011 sudah memahami betul akuntansi dan mengerti benar
dasar-dasar akuntansi. Dari hal ini berarti mahasiswa yang memiliki
pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai, mengerti benar tentang
akuntansi, memiliki pengetahuan akuntansi, mampu menanamkan sikap
positif terhadap pengetahuan akuntansi, mampu memotifasikan agar
pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dengan baik serta terampil. Hal ini
mempunyai kemungkinan apakah hal tersebut disebabkan karena adanya
pengaruh motivasi, kualitas dosen pengajar, dan minat belajar yang
dimilikinya sehingga mahasiswa mampu mengembangkan prestasi dengan
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka penulis
tertarik mengadakan penelitian mengenai “ Pengaruh Motivasi, Kualitas
Dosen Pengajar, dan Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan fenomena-fenomena dan latar belakang di atas, dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur
2. Apakah kualitas dosen pengajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Apakah minat belajar berpengaruh berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penyusunan penelitian ini
Untuk membuktikan secara empiris apakah motivasi, kualitas dosen pengajar,
dan minat belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada
mahasiswa akuntansi.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pemahaman tetang beberapa faktor
yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa serta
sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teori-teori yang
diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penelitian akan ilmu akuntansi.
b. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
bagi mahasiswa Progdi Akuntansi agar dapat lebih meningkatkan kualitas
para pengajar sehingga menciptakan lulusan terbaik dalam bidang
akuntansi serta dapat menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khusunya Fakultas
Ekonomi.
c. Bagi Pihak Lain
Memberikan informasi kepada pembaca tentang beberapa faktor yang
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang pernah
dilakukan oleh :
1. Arnike Amisye Manansal (2013)
Penelitian ini mengambil judul :
“Kecerdasan Emosi Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”
a. Perumuan Masalah :
Bagaimana pengaruh motivasi, keterampilan sosial terhadap
tingkat pemahaman akuntansi ?
b. Kesimpulan yang dihasilkan :
1. Motivasi dan keterampilan sosial berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa.
2. Motivasi dan keterampilan sosial secara persial berpengaruh
2. Defri Triwantoro (2013)
a. Perumusan Masalah :
“Apakah media pendidikan, minat belajar dan motivasi
berpengaruh terhadap tingkat pemahamanakuntansi pada
mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur angkatan 2011?
b. Kesimpulan Yang Dihasilkan :
1. Variabel media pendidikan dan minat belajar tidak berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman akuntansi
2. Variabel motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi
3. Dian (2011)
Penelitian ini mengambil judul :
“Pengaruh Beberapa Faktor Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada
Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur mahasiswa akuntansi
a. Perumusan Masalah :
Apakah minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar
akuntansi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
pada mahasiswa akuntansi ?
b. Kesimpulan Yang Dihasilkan :
1. Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar
mahasiswa akuntansi di Universita Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur
2. Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi dosen pengajar
secara parsial maupun individu mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
3. Variabel kualitas dan potensi dosen pengajar mempunyai
pengaruh yang paling dominan terhadap tingkat pemahaman
Akuntansi
Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang
No Nama
Peneliti Judul Variabel
Alat
1.Minat, motivasi, kualitas dan potensi pengajar secara simultan berepngaruh signifikan terhadap tingkat pemahmana akuntansi, sedangkan secara parsial, hanya sikap yang berpengaruh signifikan 2.Sikap merupakan variabel yang paling dominan
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Akuntansi
2.2.1.1. Pengertian Akuntansi
Sofyan S. Harahap (2007:3) menyebutkan beberapa pengertian
akuntansi yaitu :
A Statement of Accounting Theory (ASOBAT) mendifinisikan
akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan
menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternative dalam memngambil kesimpulan
oleh para pemakainya.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA)
mendifinisikan akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi,
dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya.
Menurut Arnike (2013) akuntansi merupakan hal yang sangat
penting dan kini telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis baik dalam
pmerintahan maupun dalam perusahaan- perusahaan. Hal mendasar yang
menjadi penyebab semakin berkembangnya pengerahuan terhadap
akuntansi adalah semakin meningkatnya kesadaran dan pemahaman
akan pengelolaan operasi perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan.
Dalam hal ini akuntansi telah menjadi perangkat pengetahuan yang
sekaligus menjadi bagian penting dari kehidupan bisnis sehingga tak dapat
dipungkiri bahwa ternyata peranan akuntansi dalam kehidupan sehari-hari
sangatlah diperlukan.
Menurut Suwardjono (2005) pengetahuan akuntansi dapat
dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi
(keahlian) yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu
disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Akuntansi
sebagai objek pengetahuan di perguruan tinggi, akademis memandang
akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Bidang
praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek dijalankan
sesuai dengan prinsip akuntansi. Bidang teori berkepentingan dengan
penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktek
akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut
teori akuntansi.
Dari beberapa defrinisi di atas akuntansi dapat dipandang sebagai
suatu proses atau kegiatan yang meliputi proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan,
pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan dasar, yang terjadi sebagai
akibat dari kegiatan operasi suatu unit organisasi, dengan cara-cara
tertentu, untuk mengahasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
2.2.1.2. Tujuan Akuntansi
Akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi
kuantitatif yaitu akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan
mengenai entitas ekonomi yang diperkirakan bermanfaat dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara
alternative-alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja maupun
dalam tindakan (Ikhsan dan Ishak, 2005:6)
Menurut Ikhsan dan Ishak (2005:6) informasi keuangan melalui
pelaporan keuangan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya :
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan
bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan
keputusan dan pemberi kredit.
2. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan yang dapat
menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan serta asal dari
kekayaan tersebut.
3. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.
5. Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
6. Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai
dalam memperkirakan kas masuk ke dalam perusahaan.
2.2.2. Akuntansi Keperilakuan
2.2.2.1. Pengertian Akuntansi Keperilakuan
Menurut Ikhsan dkk (2005:1 dan 27), akuntansi merupakan suatu
sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para
pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis, sedangkan ilmu
kepperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan manusia. Jadi, akuntansi keperilakuan didefinisikan ilmu
yang menghubungkan antara pperilaku manusia dengan sistem akuntansi.
Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam
memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya
yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan
penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek
keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi
tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan
organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Kinerja
masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja masa
lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi perilaku
di masa depan. Proses akuntansi melibatkan ringkasan dari sejumlah
kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan
perilaku, yang pada gilirannya secara bersama-sama akan menentukan
semua keberhasilannya peristiwa ekonomi (Ikhsan, dkk, 2005:26-27)
2.2.2.2. Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakuan mempertimbangkan hubungan antara
perilaku manusia dengan sistem akuntansi. Ruang lingkup akuntansi
keperilakuan meliputi :
1. Aplikasi dari konsep ilmu kepribadian terhadap desain
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan
akuntansi.
3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu
dalam pengambilan keputusan.
4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat
mengkomunikasikan perilaku para pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku, cita-cita, serta tujuan dari
orang-orang yang menjalankan organisasi. (Ikhsan, dkk, 2005:24).
2.2.3. Pemahaman Akuntansi
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman Akuntansi
Tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa dinyatakan dengan
seberapa mengerti seorang mahasiswa terhadap apa yang sudah dipelajari
pada mata kuliah akuntansi. Tanda seorang mahasiswa memahami
mata kuliah tetapi juga apabila mahasiswa tersebut mengerti dan
menguasai konsep-konsep yang terkait. Mahasiswa dapat dikatakan
menguasai atau memahami akuntansi apabila ilmu akuntansi yang
diperoleh selama ini dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat
atau dapat dipraktekkan di dunia kerja. (Budhiyanto dan Nugroho, 2004)
dalam penelitian Dian (2011:29)
Paham dalam kamus besar bahasa Indonesia (1996:741) memiliki
arti pandai atau mengerti benar, sedangkan pemahaman adalah proses,
cara, perbuatan, memahami atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang
yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan
mengerti benar akuntansi. Dalam hal ini pemahaman akuntansi dapat
diukur dengan menggunakan nilai mata kuliah akuntansi yaitu pengantar
akuntansi1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan 1, akuntansi
keuangan 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan
2, audit 1, audit 2, dan teori akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan
mata kuliah yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan
akuntansi secara umum. (Melandy dan Aziza, 2006) dalam penelitian Ayu
2.2.3.2. Tujuan Pemahaman Akuntansi
Menurut Suwardjono (1999:1) dalam penelitian Liandri (2011),
tujuan pemahaman akuntansi adalah :
1. Memahamkan pengetahuan akuntansi tanpa menimbulkan
kekeliruan tentang akuntansi.
2. Menanamkan sifat positif terhadap pengetahuan akuntansi yang
cukup luas lingkupnya.
3. Memotivasi agar pengetahuan akuntansi dimanfaatkan dalam
praktik bisnis atau organisasi yang keberhailannya sebenarnya
ditentukan oleh informasi keuangan.
2.2.4. Motivasi
2.2.4.1. Pengertian Motivasi
Menurut Reber (dalam Ayu, 2013: 151) mendefinisikan motivasi
sebagai keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi
berarti pemasok daya (energizer), untuk bertingkah laku secara terarah.
Menurut Mc Donald (dalam Sanjaya, 2008:251) mengemukakan
motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
oleh munculnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Satrock (2007:510) mendefinisikan motivasi sebagai
perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan
bertahan lama.
Perumusan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang
mengarakan perilaku seseorang. Motivasi dapat dipandang sebagai suatu
rantai reaksi yang dimulai dengan adanya kebutuhan, kemudian timbul
rasa untuk memuaskan (mencapai tujuan), sehingga menimbulkan
ketegangan psikologis yang akan mengarahkan perilaku kepada tujuan
(kepuasan).
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu motivasi ekstrinsik dan intrisik. Motivasi intrisik adalah
hal dan keadaan berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar. Motivasi ekstrinsik adalah hal
dan keadaan yang datang dari luar individu siswa juga mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar (Syah, 151-152)
Menurut Dimiyati dan Mujiono (dalam Ambarwati, 2007:11-14)
menyebutkan sumber-sumber motivasi intrinsic dan ekstrinsik adalah :
1. Motivasi intrinsik
a. Bakat siswa
b. Kemampuan siswa
c. Ketrampilan
2. Motivasi Ekstrinsik
a. Sarana dan Prasarana
b. Lingkungan sebagai sumber media
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi
adalah dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, bisa timbul dari diri
mahasiswa itu sendiri dan dari orang lain dalam Pemahaman Akuntansi
yang meliputi motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
2.2.4.2.Tujuan Motivasi
Menurut Purwanto, (2006:73) dalam Ayu (2013) motivasi
mempunyai tujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga
dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang
mahasiswa motivasi mempunyai tujuan untuk memacu diri sendiri agar
timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.
2.2.5. Kualitas Dosen Pengajar
Dalam proses belajar mengajar, tenaga pengajar pengantar
akuntansi, akuntansi menengah 1, akuntansi menengah 2, akuntansi
keuangan lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, pemeriksaan
akuntansi 1, pemeriksaan akuntansi 2, dan teori akuntansi mempunyai
tugas untuk mendorong, membimbing, dan member fasilitas belajar bagi
merupakan salah satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu
proses yang dinamis dalam segala frase dan proses perkembangan anak
didiknya. (Slamento, 2003:97).
Ayu (2013), dalam proses belajar mengajar, faktor tenaga pengajar
dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana
sikap dan kepribadian tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang
dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu
mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan
bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai.
2.2.5.1. Pengertian Mengajar
Pada dasarnya mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu
situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Dengan
demikian dengan jelasnya tujuan pengajaran, cara dan sarana yang
digunakan dalam kegiatan mengajar dapat dirancang sedemikian hingga
proses belajar dapat berlangsung dengan optimal. Dari pihak anak didik
yang belajar, tujuan dan rancangan tersebut memberinya pengetahuan
tentang kemampuan, kegiatan dan materi apa yang harus dipelajari
pengetahuan ini dapat berguna sebagai pedoman belajarnya. Dengan
demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk
Menurut Setiawan (2010), menyatakan bahwa setiap proses
interaksi belajar mengajar selalu ditandai dengan adanya sejumlah unsur,
yaitu :
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Adanya dosen dengan peserta didik sebagai individu yang
terlibat dalam proses interaksi tersebut.
c. Adanya bahan pelajaran
d. Adanya metode sebagai alat untuk menciptakan situasi
belajar mengajar.
2.2.5.2. Prinsip-prinsip Mengajar yang Efektif
Menurut Mahmud (1989:23), mengajar yang efektif meliputi tiga langkah,
yaitu :
1. Langkah sebelum mengajar, meliputi :
a. Menentukan tujuan pengajaran, baik tujuan jangka panjang
maupun tujuan jangka pendek.
b. Memilih strategi mengajar untuk memilih tujuan-tujuan tersebut
dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan serta keterampilan
yang berguna untuk mengajar tersebut.
c. Menyadari tingkat kesiapan anak didiknya untuk menerima
materi-materi yang diajarkan.
2. Langkah pelaksanaan mengajar
Langkah ini berupa pelaksanaan strategi-strategi yang telah
dirancang untuk membawa anak didik mencapai tujuan pengajaran.
Pada umumnya langkah ini meliputi komunikasi, kepemimpinan,
motivasi dan kontrol.
3. Langkah sesudah mengajar
Langkah ini berupa pengukuran dan penelitian hasil
mengajar sehubungan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tenaga pengajar sebelum mengajar. Dari proses penilaian ini dapat
diketahui efektif tidaknya proses mengajar, tepat tidaknya tujuan
pengajaran, seberapa tinggi tingkat kesiapan anak diik, tepat
tidaknya strategi mengajar yang digunakan dan bahkan derajat
relevansi dan ketepatan prosedur penilaian yang ditempuh.
2.2.6. Minat Belajar
2.2.6.1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar
sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
Menurut Slamento (1991:182) dalam (Febianto,2007) minat adalah
kesadaran seseorang, bahwa suatu subyek, seseorang, suatu soal atau suatu
situasi mengandung sangkut-paut dengan dirinya. Seseorang dikatakan
berminat terhadap suatu objek, apabila orang tersebut menyadari akan
objek tersebut.
Suparlan, dkk (2009:130) menayatakan bahwa kurangnya minat
dalam belajar menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar,
sehingga semua itu akan menghambat studinya.
2.2.6.2. Pengertian Belajar
Ayu (2013:29), secara psikologi, belajar merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku sesorang sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
2.2.6.3. Tujuan Minat Belajar
Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk
melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan
cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat belajar dapat menimbulkan sebuah
motivasi dalam diri seseorang dan mendorong seseorang untuk melakukan
Dan dapat membuat seseorang memiliki kepuasan tersendiri ketika dia
mendapatkan suatu prestasi dalam belajarnya atau kuliyahnya. (Ayu :
2013)
2.2.6.4. Teori Minat Belajar
Menurut Lester & Alice Crow dalam (Febianto, 2007)
mengemukakan lima butir motif penting yang dapat dijadikan
alasan-alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang
yankni :
1. Suatu hasrat keras untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam
semua mata pelajaran.
2. Suatu dorongan batin memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain
bidang studi.
3. Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4. Hasrat untuk menerima pujian dari orangtua, guru dan teman.
5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam bidang
2.3. Pengaruh Motivasi, Kualitas Dosen Pengajar, dan Minat Belajar
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
2.3.1. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Menurut Dian (2011: 30), motivasi merupakan suatu proses
mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk
kegiatan yang dikehendaki, dimana motivasi mencakup di dalamnya arah
atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tingkah laku.
Menurut Dian (2011: 30), motivasi berarti menggunakan hasrat kita yang
paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun kita menuju sasaran,
membantu kita mengambil inisiatif, dan bertindak sangat efektif, dan
untuk bertahan kegagalan dan frustasi. Motivasi yang paling ampuh adalah
motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
dapat mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. Seorang mahasiswa
akuntansi dapat termotivasi untuk berprestasi, akan lebih jeli untuk
menemukan cara-cara untuk belajar lebih baik, berusaha membuat inovasi,
atau menemukan keunggulan kompetitif.
2.3.2. Pengaruh Kualitas Dosen Pengajar Akuntansi Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi
Menurut Purwanto (1990 : 104) dalam Dian (2011: 31), dalam
merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian
tenaga pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga
pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan
pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil
belajar yang dapat dicapai anak didiknya. Slamento (2003 : 66),
menyatakan bahwa proses belajar mengajar terjadi antara seorang
pendidik dengan siswanya. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi
yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara berpikir mahasiswa juga
dipengaruhi oleh relasinya dengan dosennya. Menurut Ernawatie (2007),
kualitas dan potensi tenaga pengajar akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dosen pengajar
akuntansi dan cara mengajarnya merupakan salah satu faktor yang
penting. Apabila seseorang pendidik memiliki kualitas dan potensi yang
baik dalam memberikan perkuliahan kepada anak didiknya, maka
kemungkinan besar mahasiswa akan memiliki pemahaman yang luas pula
karena hal tersebut membantu mahasiswa untuk menerima informasi
yang diberikan oleh seorang dosen pengajar dengan baik. Sehingga bagi
mahasiswa akuntansi, hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman
2.3.3. Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi
Berdasarkan teori dikemukakan Suparlan, dkk (2009: 129), minat
menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seseorang. Minat yang besar
akan mendorong motivasi siswa itu sendiri. Kurangnya minat
menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga
menghambat studinya. Dengan adanya minat pada diri individu, maka ia
akan lebih memusatkan perhatian dan meningkatkan kegiatannya dalam
mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Oemar
Hamalik (1998: 116)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar dalam
diri mahasiswa akuntansi sangat penting. Minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dengan
memiliki minat untuk belajar, maka mahasiswa tersebut akan cenderung
mempunyai dan berusaha untuk mempelajari tentang mata kuliah
akuntansi sehingga akan memperoleh pemahaman tentang akuntansi.
Kelak dengan benar-benar memahami akuntansi, maka mahasiswa
akuntansi akan memiliki potensi lebih dan lebih siap untuk bersaing dalam
2.4. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah
dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut :
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Motivasi (X1)
Kualitas Dosen Pengajar (X2)
Minat Belajar (X3)
2.5. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Bahwa motivasi mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
H2 : Bahwa kualitas dosen pengajar berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman akuntansi mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur
H3 : Bahwa minat belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1989 :622). Menurut Supranto (2000 : 21) objek penelitian
adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang
yang akan diteliti. Kemudian dipertegas Anton Dayan (1986 : 21) objek
penelitian adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan
data secara lebih terarah. Menurut Suharsini Ari Kunto (1998 : 18) objek
penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi obejek penelitian adalah Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan yang menjadi unit
samplingnya adalah Mahasiswa Progdi Akuntansi Angkatan 2011. Program
studi Akuntansi yang sekarang ini terakreditasi “A” mencoba untuk
mempertahankan status akreditasi tersebut. Salah satu usaha progdi akuntansi
adalah dengan memberikan pelayanan (tangible, reliability, responsiveness,
assurance, emphaty ) terbaik agar mahasiswa merasa nyaman dan puas dalam
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.2.1. Definisi Operasional
Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang
pengoperasionalan atau pendefinisian konsep-konsep penelitian menjadi
variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran
variabelnya. Pengoperasioanalan konsep menjadi variabel didasarkan atau
dapat bersumber dari teori yag ada, hasil penelitian terdahulu maupun
pengalaman empiris serta fakta yang ada (Anonim, 2011 :IV-10).
Dalam definisi operasional ini, hal-hal yang perlu didefinisikan dan
diamati adalah Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa UPN
“Veteran” Jawa Timur. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X)
adalah motivasi (X1), kualitas dosen pengajar (X2), minat belajar (X3).
Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah Tingkat Pemahaman
Akuntansi (Y).
1. Variabel Dependen
Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y)
Tingkat pemahaman adalah sejauh mana seseorang mahasiswa
akutansi mengerti terhadap apa yang sudah dipelajari dalam akuntansi
mengerti terhadap apa yang sudah dipelajari yang dalam konteks ini
akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan
menengah 2, pengauditan 1, dan teori akuntansi.
2. Variabel Independen
Variabel yang menjadi penyebab atau munculnya hubungan sebab
akibat terhadap variabel Y yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Motivasi (X1)
Motivasi adalah sikap yang menjadi pendorong suatu usaha
yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar
tergerak hatinya untuk bertindak atau melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu.
2. Kualitas Dosen Pengajar (X2)
Kemampuan yang dimiliki oleh seorang pengajar untuk
mendorong atau membimbing anak didiknya dalam proses belajar
mengajar.
3. Minat Belajar (X3)
Minat merupakan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap
sesuatu hal. Dengan kata lain, minat dapat dilihat berdasarkan
adanya perbedaan rasa suka terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas,
kurangnya perhatian dan usaha belajar sehingga dapat menghambat
studinya.
3.2.2. Pengukuran Variabel
Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
interval. Menurut Indriantoro dan Supomo (1992 : 99), skala interval
merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan
jarak construck (abstraksi dari fenomena yang dapat berupa kejadian,
proses, atribut, subyek atau ojek tertentu) yang diukur. Dengan
pengukuran intervalnya dimulai dari angka 1 sampai dengan angka 7 yang
menunjukkan nilai tertinggi.
Sedangkan Skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur
variabel-variabel ini adalah menggunakan skala Semantic Differential,
yaiu untuk mengukur objek yang bersifat psikologi, sosial maupun
fisik.Skala ini tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat
positifnya terletak disebelah kanan, jawaban sangat negative terletak
disebelah kiri atau sebaliknya, (Sumarsono,2004:25)
1 2 3 4 5 6 7
Jawaban bernilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju sekali dengan
pernyataan yang diberikan, sedangkan jawaban bernilai 7 berarti sangat setuju
sekali dengan pernyataan yang diberikan. Jika memberikan jawaban pada angka 4
berarti ragu-ragu. Kesimpulan jawaban dengan nilai 1 sampai 3 cenderung sangat
tidak setuju sekali dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan jawaban antara 5
sampai 7 berarti cenderung sangat setuju sekali dengan pernyataan yang
diberikan.
Instrument yang digunakan dalam penelitian berupa kuisioner, pertanyaan
pada kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dari variabel tersebut.
Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu :
1. Tingkat Pemahaman Akuntansi (Y)
Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
pemahaman akuntansi tentang mata kuliah pengantar akuntansi,
akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan
menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan 1, akuntansi
keuangan lanjutan 2, pemeriksaan akuntansi 1, pemeriksaan
akuntansi 2, teori akuntansi. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur tingkat pemahaman akuntansi ini terdiri dari 8 item
pernyataan yang dikembangkan dari penelitian
2. Motivasi (X1)
Pengukuran menggunakan Instrumen berupa kuesioner dengan
7 item pernyataan. Dengan penilaian yang digunakan adalah
dengan melihat adanya dorongan, kesiapan, dan kegigihan
mahasiswa untuk dapat memahami akuntansi, kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan teman kuliah, serta peranan
keluarga, dosen pengajar, dan teman dalam membantu
memahami akuntansi. . Instrumen yang digunakan untuk
mengukur motivasi ini terdiri dari 7 item pernyataan yang
dikembangkan oleh (Liandri, 2010)
3. Kualitas Dosen Pengajar (X2)
Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
kompetensi dosen pengajar adalah dengan melihat kemampuan
dosen dalam menguasai dan menyanpaikan materi perkuliahan,
megelola dan mengendalikan kelas, menggunakan media dan
alat bantu pembelajaran, serta menjawab dan memberikan
tanggapan atas pertanyaan mahasiswa. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur kualitas dosen pengajar ini terdiri
dari 7 item pernyataan yang dikembangkan dari penelitian
4. Minat Belajar (X3)
Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur minat
pada mahasiswa dalam memahami akuntansi adalah dengan
melihat ketertarikan mahasiswa untuk mengikuti dan
mempelajari akuntansi, serta selalu fokus dan bersemangat
dalam mengerjakan tugas perkuliahan akuntansi. Instrument
yag digunakan untuk mengukur minat belajar ini terdiri dari 5
item pernyataan yang dikembangkan oleh (Liandri, 2010)
3.3. Teknik Penentuan Sampel
a. populasi
Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang
memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan
kelompok subyek atau obyek lain, dan kelompok tersebut akan dikenai
generalisasi dari hasil penelitian (Ayu,2013: 47).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata satu
(S1) program studi akuntansi UPN “VETERAN” Jawa
Timur,dikarenakan keterbatasan data yang diperoleh dari objek
penelitian maka yang dijadikan populasi adalah mahasiswa Strata satu
(S1) Program studi akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur angkatan 2011 yang masih aktif mengikuti
(Sumber : Biro Admik 2013). Diasumsikan bahwa mahasiswa
angkatan 2011 yang telah menempuh mata kuliah pengantar akuntansi
1dan 2, akuntansi keuangan menengah 1 dan 2, akuntansi keuangan
lanjutan 1 dan 2, pemeriksaan akuntansi (auditing) 1 dan 2, serta teori
akuntansi.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan
karakteristik sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004:44).
Dalam melakukan penarikan sampel, digunakan teknik metode
Simple Random Sampling yaitu teknik penarikan sampel dimana cara
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan tingkatan dalam anggota populasi tersebut.
(Riduwan, 2004:58). Rumus teknik pengambilan sampel :
(Riduwan, 2004:65)
Keterangan :
n = jumlah sampel
d2 = presisi yang ditetapkan (10%)
Maka sampel yang digunakan adalah :
=
72,68
=
73 respondenJadi dengan jumlah populasi sebanyak 266 mahasiswa
akuntansi dan prosentase kelonggaran ketidak telitian sebesar 0,1 maka
dapat diperoleh jumlah sampel sebanyak 73 responden. Dalam
pengambilan sampel ini, peneliti menggunakan tingkat signfikan
sebesar 0,1 berdasarkan pertimbangan menurut (Arikunto, 2002:112)
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena
menyangkut banyak sedikitnya data yang diperoleh
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
Data yang diperoleh dalam penyusunan penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
ditempat yang menjadi objek peneliti dan diolah sendiri dalam
melakukan analisis.
Data primer ini berupa hasil jawaban responden atau kuisioner
yang disebarkan kepada mahasiswa Akuntansi angkatan 2011 UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini primer berasal dari jawaban kuisioner
yang telah diisi para mahasiswa strata satu (S1) Program studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
angkatan 2011 yang menempuh studi dan tidak sedang cuti kuliah sebagai
3.4.3. Pengumpulan Data
Dalam peelitian ini, teknik yang digunakan untuk memperoleh data antara
lain :
1. Wawancara
Merupakan cara pengumpulan data dengan tanya jawab secara
langsung dengan responden yang bersangkutan untuk mendapatkan
data dari informasi atau keterangan yang diperlukan untuk penelitian.
2. Kuisioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan yang sudah disusun rapi dan terstruktur, tertulis, langsung
dan tertutup kepada responden untuk diisi menurut pendapat pribadi
sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap
jawaban diberikan nilai (skor). Dalam penelitian ini yang mengisi
kuisioner adalah para mahasiswa Strata satu (S1) Program studi
Akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur angkatan tahun 2011 yang
3.5. Uji Kualitas Data
3.5.1. Uji Validitas
Menurut Sumarsono ( 2004 : 31 ) Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana alat pengukur itu ( kusioner ) mengukur apa yang
diinginkan. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi Pearson . Valid
atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara
skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor
total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila
korelasi antara skor total dengan skor masing- masing pertanyaan
signifikan (ditujukan dengan taraf signifikan < 0,05 ), maka dapat
dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.
3.5.2. Uji Realibilitas
Menurut Sumarsono (2004:34), uji realibilitas digunakan untuk
mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pegukuran tetap
konsisiten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek
dan alat pengukur yang sama.
Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2011:46), pengukuran
realibilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha yaitu suatu konstruk, atau
3.5.3. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang
diperoleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan
berbagai metode diantaranya metode Kolmogrov Smirnov dan metode
Shapiro Wilk, dengan menggunakan program SPSS.
Menurut Sumarsono (2004: 40-42), pedoman dalam mengambil
keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi normal adalah :
1. Jika nilai signifikansi (nilai profabilitasnya) lebih kecil dari
0,05 maka distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikansi (nilai profabilitasnya) lebih besar dari
0,05 maka distribusi adalah normal
3.6. Teknik Analisis
3.6.1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik menyatakan bahwa persamaan regrensi harus
bersifat BLUE ( Best Linier Unbiased Estimator), artinya pengambilan
keputusan melalui uji F dan uji T tidak boleh bias. Untuk menghasilkan
keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar
1. Tidak terdapat multikolineritas
2. Tidak terdapat heteroskedastisitas
3. Tidak terdapat autokorelasi
`Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka
persamaan regrensi linier yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE,
sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji T menjadi bias.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation
Factor (VIF). VIF dapat dihitung dengan rumus :
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel independent lainnya. Jadi nilai
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Deteksi adanya multikolineritas dapat dilihat dari besaran
VIF, yaitu (Ghozali, 2001:95) :
I.
Jika besaran VIF < 10, maka tidak terjadimultikolinieritas.
II.
Jika besaran VIF > 10, maka terjadimultikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastistas
Menurut Ghozali (2006:125) dalam Dian (2011)
menyatakan bahwa, uji heteroskedasitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan
residual suatu pengamat ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual suatu pengamat ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastitas.
Dan jika berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi
yang baik adalah model yang bersifat homoskedastistas atau
tidak terjadi heteroskedastistas. Pendektesian heteroskedastistas
a. Bila probabilitas > 0,05 berarti tidak terdapat
heteroskedastistas.
b. Bila probabilitas < 0,05 berarti terdapat heteroskedastistas.
3.6.2. Teknik Analisis Regresi Linier Beranda
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model Regresi
Linear Berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji
pengaruh variabel independen (motivasi, kualitas dosen pengajar, dan
minat belajar) terhadap variabel dependen (tingkat pemahaman
akunatansi), yang dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + β1Х1 + β2Х2 + β3Х3 + + εi...(Anonim, 2010: L21)
Keterangan :
Y = Tingkat Pemahaman Akuntansi
a = Konstanta
X1 = Motivasi
X2 = Kualitasn Dosen Pengajar
X3 = Minat Belajar
β1....β3 = Koefisien regrensi variabel X1 sampai dengan X3
3.6.3. Uji Hipotesis
Prosedur pengujian yang dilakukan untuk masing-masing hipotesis
adalah sebagai berikut :
a. Uji Kesesuaian Model (Uji F)
Untuk menguji kesesuaian model yang digunakan dalam penelitian atas
pengaruh variabel motivasi, kualitas dosen pengajar, minat terhadap
variabel tingkat pemahaman akuntansi. Adapun prosedur pengujian
sebagai berikut :
1. Penentuan Hipotesis Statistik
H0 : β1 = β2 = β3 = 0 → X1, X2, X3, tidak terdapat kesesuaian model
yang digunakan pengaruh motivasi, kualitas dosen pengajar, minat
belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi.
Ha ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 → X1, X2, X3, terdapat kesesuaian model
yang digunakan pengaruh motivasi, kualitas dosen pengajar, minat
belajar terhadap variabel tingkat pemahaman akuntansi.
2. Tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas (n-k), dimana n adalah
jumlah pengamatan dan k adalah jumlah variabel.
3. F hitung sebesar = R2 / (k-1)
(1-R2) / (n-k)
Keterangan :
F = nilai F hasil perhitungan