ABSTRAK
Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak merupakan penyebab utama penyakit gigi seperti karies dan penyakit periodontal. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengendalian plak, baik secara mekanis maupun kimia, salah satunya dengan menggunakan obat kumur yang mengandung agen antibakteri. Pada penelitian ini digunakan ekstrak buah mengkudu (Morinda
citrifolia Linn.) dengan konsentrasi 10% sebagai obat kumur. Buah mengkudu
telah diketahui memiliki efek antibakteri terhadap beberapa bakteri gram positif maupun negatif, termasuk Streptococcus Mutans yang banyak terdapat dalam plak gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai efektivitas berkumur dengan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) 10% terhadap penurunan indeks plak gigi.
Rancangan penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimental semu bersifat komparatif menggunakan pre test dan post test. Subjek sebanyak 20 orang, yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok (n=10). Kelompok pertama diberi perlakuan berkumur dengan ekstrak buah mengkudu 10% (Morinda
citrifolia Linn.), sedangkan kelompok kedua sebagai kontrol berkumur air putih.
Data yang diukur adalah indeks plak gigi dengan metode O’Leary. Analisis data persentase indeks plak gigi menggunakan paired T test dan di lanjutkan dengan uji independent T test dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata indeks plak gigi berkumur ekstrak buah mengkudu sebesar 27,5% dan berkumur air putih sebesar 49%. Hasil analisis data didapatkan nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang berkumur ekstrak buah mengkudu 10% dengan air putih.
Simpulan dari penelitian ini adalah berkumur dengan ekstrak buah mengkudu 10% menurunkan indeks plak gigi sehingga dianjurkan digunakan sebagai obat kumur.
Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda
ABSTRACT
Dental plaque is a soft deposit that consist of microorganism community that multiply on a matrix formed and adheres tenaciously to the tooth surfaces are not cleaned. Plaque is the main aetilogical agent for dental disease such as dental caries and periodontal disease. Therefore it’s necessary to do plaque control, either by mechanically or chemically, one of them by using mouthwash which contain antibacterial agent. In this study, noni fruit (Morinda citrifolia Linn.) extract with 10% concentration is used as mouthwash. Noni fruit has been known has antibacterial effects against several gram positive and gram negative bacteria including Streptococcus Mutans which are contained in dental plaque. The purpose of this study is assess the effectiveness of gargling with noni fruit
(Morinda citrifolia Linn.) extract 10% on the reduction of plaque index.
The study design was a quasi experimental research with comparative of pre test and post test. The subject were 20 people which were divided into two groups by random (n=10). The first group was treated by rinsing noni fruit (Morinda citrifolia Linn.) extract 10%, and the second group was treated by rinsing water as control. Measured data was plaque index using O’Leary methods. The data analysis was the percentage of dental plaque index using paired T test and followed by independent T test with α=0,05.
The results of the study showed that the average plaque index rinsed by noni fruit extract is 27,5% and rinsed by water is 49%. The result of data analysis showed the value of p<0,05, it means there is a significant differance between group rinsed with noni fruit extract 10% with group rinsed with water.
The conclusion of this study is rinse with noni fruit (Morinda citrifolia Linn.) extract 10% decrease the dental plaque index so it is recommended use as a mouthwash.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... .i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR DIAGRAM ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ... 5
1.6 Hipotesis Penelitian ... 7
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak gigi ... 8
2.1.1 Definisi dan Pengertian Plak Gigi ... 8
2.1.2 Komposisi Plak Gigi ... 9
2.1.3 Klasifikasi Plak Gigi ... 11
2.1.3.1 Plak Supragingiva ... 11
2.1.3.1 Plak Subgingiva ... 12
2.1.4 Mekanisme Pembentukan Plak ... 14
2.2 Kontrol Plak ... 19
2.2.1 Kontrol Plak Secara Mekanis ... 19
2.2.2 Kontrol Plak Secara Kimia ... 21
2.2.3 Motivasi dan Edukasi Pasien ... 23
2.2.3.1 Motivasi untuk Kontrol Plak yang Efektif ... 23
2.2.3.2 Edukasi dan sistem scoring ... 24
2.2.3.3 Instruksi dan Demonstrasi ... 25
2.3 Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 26
2.3.1 Taksonomi Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 26
2.3.2 Nama Lain Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 26
2.3.3 Asal dan Morfologi Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 27
2.3.4 Manfaat Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 29
2.3.6 Pengaruh Mengkudu terhadap Pembentukan Plak Gigi ... 32
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 34
3.2 Subjek Penelitian ... 35
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36
3.4 Metode Penelitian ... 36
3.4.1 Desain Penelitian ... 36
3.4.2 Variabel Penelitian ... 36
3.4.3 Definsi Operasional ... 37
3.4.4 Perhitungan Besar Sample ... 38
3.5 Prosedur Kerja ... 39
3.5.1 Pengumpulan Bahan... 39
3.5.2 Persiapan Bahan Uji ... 40
3.5.3 Persiapan Subjek Penelitian ... 40
3.5.4 Pelaksanaan Penelitian ... 41
3.5.5 Cara Pemeriksaan Indeks Plak ... 41
3.5.6 Alur Penelitian ... 43
3.6 Metode Analisis ... 44
3.6.1 Hipotesis Statistik... 44
3.6.2 Kriteria Uji ... 44
3.7 Aspek Etik Penelitian ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Hasil Uji Normalitas Perbandingan Persentase Indeks Plak Sebelum dan Setelah Diberi Perlakuan ... 47
4.1.2 Hasil Uji Perbandingan Rerata Persentase Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Diberi Ekstrak Buah Mengkudu ... 48
4.1.3 Hasil Uji Perbandingan Rerata Persentase Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Diberi Air Putih ... 49
4.1.4 Hasil Uji Normalitas Persentase Indeks Plak Antara Kelompok yang Diberi Ekstrak Buah Mengkudu dan Kelompok yang Diberi Air Putih ... 50
4.1.5 Hasil Uji T Dua Sample Independen ... 51
4.2 Pembahasan ... 52
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 54
4.3.1 Hal-hal yang mendukung... 54
4.3.2 Hal-hal yang tidak mendukung... 55
4.3.3 Simpulan Hasil Penelitian ... 55
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 56
5.2 Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
LAMPIRAN ... 62
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara plak supragingiva dengan plak subgingiva ... 14
Tabel 2.2 Kandungan nutrisi dalam buah mengkudu... 31
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persentase Indeks Plak Sebelum dan Setelah
Diberi Perlakuan Ekstrak Buah Mengkudu... 47
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Persentase Indeks Plak Sebelum dan Setelah
Diberi Perlakuan Air Putih ... 48
Tabel 4.3 Hasil Uji Paired T Test Rerata Persentase Indeks Plak Sebelum dan
Setelah Diberi Ekstrak Buah Mengkudu ... 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Paired t test Rerata Persentase Indeks Plak Sebelum dan
Setelah Diberi Air Putih ... 50
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Persentase Indeks Plak antara Kelompok yang
Diberi Ekstrak Buah Mengkudu dan yang Diberi Air Putih ... 51
Tabel 4.6 Hasil Uji T Independen pada Kelompok yang diberi Ekstrak Buah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 6
Gambar 2.1 Dental Plak Biofilm. Scanning Electron Micrograph (SEM) menunjukkan adanya bakteri (merah dan kuning) ... 9
Gambar 2.2 Plak supragingiva terlihat dengan bantuan disclosing agents ... 12
Gambar 2.3 Plak subgingiva yang berkaitan dengan permukaan gigi dan jaringan periodontal ... 13
Gambar 2.4 Fase pembentukan plak gigi ... 18
Gambar 2.5 Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) ... 26
Gambar 2.6 Struktur Kimia Molekul ... 32
Gambar 3.1 Contoh control plaque record dan perhitungan indeks plak dengan metode O’Leary ... 42
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Perbandingan rerata persentase indeks plak sebelum dan setelah
perlakuan pada kelompok yang berkumur ekstrak buah mengkudu
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Persetujuan Etik... 62
LAMPIRAN 2 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ... 63
LAMPIRAN 3 Informed Consent ... 65
LAMPIRAN 4 Plaque Control Record... 66
LAMPIRAN 5 Hasil Pemeriksaan Indeks Plak ... 67
LAMPIRAN 6 Hasil Analisis Statistik ... 68
LAMPIRAN 7 Foto Alat dan Bahan ... 71
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan
pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu
penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan pada masyarakat Indonesia.
Penyebab utama penyakit periodontal adalah plak. Penyakit periodontal yang
banyak ditemukan dalam masyarakat adalah gingivitis. Gingivitis dapat menetap
tanpa berlanjut menjadi periodontitis, namun pada beberapa kasus gingivitis dapat
berkembang menjadi periodontitis. Perlu dilakukan kontrol terhadap plak untuk
mencegah dan menyembuhkan gingivitis secara dini.1,2
Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak yang baru
terbentuk (plak supragingiva) terutama terdiri dari bakteri gram positif fakultatif
coccus, yang terutama terdiri atas spesies streptococcus. Seiring bertambahnya
waktu, pada daerah sulkus gingiva dapat didominasi oleh bakteri gram negatif.
Dalam plak gigi juga dapat ditemukan kombinasi antara bakteri gram positif dan
negatif.Komposisi mikroflora dalam plak sangat bervariasi walau pada kondisi
gingiva non patologis. Plak juga kaya akan matriks organik, yang berasal dari
2
Bakteri pada plak menghasilkan faktor virulensi dan produk berbahaya
(noksius) yang dapat menginisiasi terjadinya inflamasi, menyerang sistem
pertahanan tubuh dan menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal.
Kuantitas dari plak dianggap sebagai faktor penting dalam terjadinya
perkembangan dari penyakit periodontal. Peningkatan kuantitas dari plak dan
mikroorganisme patogen spesifik pada plak dipandang sebagai penyebab utama
penyakit periodontal dan bertanggung jawab atas perkembangan penyakit
periodontal.6
Kontrol plak dapat diartikan sebagai tindakan pencegahan yang bertujuan
untuk mengendalikan plak gigi dan mencegah penyakit periodontal yang
berulang. Hal ini dapat dicapai baik secara mekanis atau kimia. Kontrol plak
secara mekanis termasuk menyikat gigi dan flossing, sedangkan kontrol plak
secara kimia terutama melibatkan agen antibakteri, digunakan sebagai tambahan
dalam kontrol terhadap plak. Kontol plak secara kimia misalnya dengan
menggunakan obat kumur seperti chlorhexidine, povidone iodine, listerine, dan
sebagainya.7,8
Masyarakat umum sering beranggapan bahwa penggunaan tanaman obat herbal
relatif lebih aman dibandingkan obat kimia karena efek samping yang dapat
ditimbulkan. Efek samping yang ditimbulkan antara lain reaksi hipersensitivitas,
pewarnaan pada gigi, erosi pada mukosa, eritema lokal, peningkatan formasi
kalkulus, pembengkakan kelenjar parotis, dan lain-lain. Salah satu tanaman obat
3
Tanaman mengkudu yang oleh masyarakat Jawa dikenal dengan nama pace ini
sudah dikenal manfaatnya secara luas, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar
negeri. Tanaman ini terutama digunakan untuk merangsang sistem kekebalan
tubuh dan dapat digunakan untuk melawan infeksi bakteri, virus, parasit dan
jamur; juga digunakan untuk mencegah pembentukan dan proliferasi tumor,
termasuk yang ganas. Mengkudu juga dilaporkan dapat meringankan peradangan.
Mengkudu kebanyakan dikonsumsi dalam bentuk jus, meskipun daun, bunga,
kulit kayu dan akar juga dapat digunakan.11,12
Jus dari buah mengkudu banyak digunakan sebagai obat alternatif mengatasi
berbagai macam penyakit yang berbeda seperti arthritis, diabetes, tekanan darah
tinggi, sakit pada otot, penyakit jantung, kanker, ulser lambung, gangguan
pencernaan, atherosklerosis, dan lain-lain. Mengkudu juga telah dilaporkan
memiliki berbagai efek terapi termasuk antibakteri, antivirus, antijamur,
analgesik, anti-inflamasi dan meningkatkan kekebalan tubuh.13
Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah acubin,
alizarin, antrakuinon, xeronine, proxeronine, saponin, minyak atsiri, dan alkaloid.
Acubin, alizarin, dan antrakuinon terbukti mempunyai aktivitas anti bakteri
terhadap bakteri gram positif dan negatif seperti: Pseudomonas aeruginosa,
Proteus morganii, Straphylococcus aerus, Bacillus subtilis, Escherichia Coli,
Salmonella, dan Shigela. Plak gigi sendiri terdiri atas kumpulan bakteri gram
4
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai efek berkumur dengan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia
Linn.) terhadap indeks plak gigi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:
Apakah berkumur dengan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.)
10% dapat menurunkan indeks plak gigi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak buah
mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) terhadap indeks plak gigi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas berkumur dengan ekstrak
buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) 10% terhadap penurunan indeks plak
gigi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai informasi bagi masyarakat
mengenai manfaat buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) sebagai obat kumur
alternatif untuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat menjaga
5
Manfaat akademis penelitian ini adalah sebagai informasi dalam bidang
kedokteran gigi dan farmakologi mengenai manfaat ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia Linn.) terhadap indeks plak gigi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Plak terdiri dari mikroorganisme dan matriks interseluler yang berhubungan
dengan berbagai penyakit mulut termasuk karies dan penyakit periodontal.
Pengendalian plak gigi merupakan syarat dasar dalam mencegah terjadinya
penyakit tersebut. Plak dapat dibersihkan secara mekanis ataupun secara kimia.
Kontrol plak secara kimia salah satunya dapat menggunakan obat kumur.8
Agen antimikroba di dalam obat kumur dapat digunakan untuk menghambat
pembentukan plak dan mencegah atau mengatasi gingivitis kronis. Seperti yang
telah dikatakan sebelumnya, berbagai efek samping yang ditimbulkan dari
pemakaian bahan kimia dalam obat kumur cukup banyak dan signifikan, sehingga
diperlukan alternatif lain yaitu herbal sebagai bahan baku pembuatan obat kumur
dengan efek samping seminimal mungkin, ekonomis, dan berkhasiat.9
Mengkudu (Noni) merupakan tanaman obat serbaguna yang digunakan untuk
pengobatan berbagai penyakit. Tanaman mengkudu (Noni) dilaporkan memiliki
efek terapeutik berspektrum luas, termasuk di dalamnya efek antibakteri dan
merupakan tanaman obat yang aman.14
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nur Rifdayani,
(2014), ekstrak dari buah mengkudu memiliki efek anti bakteri terhadap
6
dalam plak gigi. Mengkudu mengandung senyawa fenolik, yaitu flavonoid dan
tanin yang merupakan antioksidan primer. Aktivitas antibakteri flavonoid pada
buah mengkudu dilaporkan cenderung lebih aktif membunuh bakteri gram positif,
seperti Streptococcus mutans. Mekanisme tanin sebagai antibakteri belum
diketahui secara pasti, tapi diperkirakan berkaitan dengan kemampuannya
menghentikan sintesis glukan dari Streptococcus mutans. Anti bakteri tanin
berinteraksi secara langsung dengan membran protein bakteri sehingga
menghambat perlekatan sel bakteri pada permukaan gigi dan menghambat kerja
enzim glukosiltranferase dan amilase yang dihasilkan oleh Streptococcus
mutans.9
Dari kerangka pemikiran di atas didapatkan bagan seperti dibawah ini:
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Plak Gigi Karies dan penyakit periodontal
Kontrol plak Mekanis
Kimia (obat kumur) Herbal dan non herbal.
Herbal mengkudu
Senyawa Antibakteri
7
1.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah berkumur dengan ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia Linn.) 10% menurunkan indeks plak gigi.
1.7 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Data yang diukur
adalah indeks plak gigi yang dinyatakan dalam persentase sebelum dan sesudah
berkumur dengan air putih dan berkumur dengan ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia Linn.) dengan menggunakan metode O’Leary.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) 10% menurunkan indeks
plak gigi sehingga dianjurkan digunakan sebagai obat kumur.
5.2 Saran
1. Perlu dikembangkan obat kumur dari bahan baku buah mengkudu sehingga
dapat langsung digunakan sebagai obat kumur tanpa harus dilarutkan terlebih
dahulu.
2. Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai
manfaat lain tanaman mengkudu terhadap kesehatan rongga mulut.
3. Dapat dilakukan penelitian serupa namun dengan menggunakan berbagai
konsentrasi yang berbeda untuk menilai keefektifan ekstrak buah mengkudu
DAFTAR PUSTAKA
1. Sugano N. Biological plaque control: Novel therapeutic approach to
periodontal disease. Journal of Oral Science; 2012: 54 (1): 1-5.
2. Indirawati Tjahja N, Made Ayu Lely S. Hubungan kebersihan gigi dan mulut
dengan pengetahuan dan sikap responden di beberapa puskesmas di propinsi Jawa Barat. Media Litbang Kesehatan; 2005: 15 (4): 1-7.
3. Hermina, Vera. Efektifitas metode pengajaran cara menyikat gigi terhadap penurunan indeks plak anak usia 3-5 tahun. Dentika dental jurnal; 2010: 15(1): 42-45.
4. Nield-Gehrig JS and Willmann DE. Foundations of periodontics for the
dental hygienist. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2003: 67-73.
5. Berkovitz B, Moxham B, Linden R, Sloan A. Master dentistry volume three
oral biology: Oral anatomy, histology, physiology and biochemistry. 3rd ed. Philadelphia: Churchill Livingstone Elsevier; 2010: 94.
6. Reddy S, Kaul S. Dental plaque: “Unveiling the biofilm inside”. E Journal of Dentistry. [serial online] 2012 [cited 24 September 2015]; 2 (1): 119-125. Available from URL: http://www.ejournalofdentistry.com/articles/e-JOD7BD5F6F930-02FB-4209-8A09-D82522.pdf
7. Menon L, Ramamurthy J. New vistas in plaque control. IOSR Journal of dental and medical sciences (IOSR-JDMS); 2014: 13 (3): 64-68.
8. Bhat M, Prasad KVV, Trivedi D, Acharya AB. Dental plaque dissolving
agents: An in vitro study. Int J Advanced Health Sci; 2014: 1 (3): 1-7.
9. Rifdayani N, Budiarti LY & Carabelly AN. Perbandingan efek bakterisidal ekstrak mengkudu (morinda citrifolia linn.) 100% dan Povidone Iodine 1% terhadap streptococcus mutans in vitro. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi; 2014: 2 (1): 1-6.
10. Gupta R, Chandavarkar V, Galgali SR, Mishra M. Chlorhexidine, a medicine
for all the oral diseases. Global Journal of Medicine and Public Health; 2012:
58
11. Supriadi, dkk. Tumbuhan obat Indonesia: Penggunaan dan khasiatnya. Ed 1. Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2001: 84-86.
12. Blanco YC, Vaillant F, Perez AM, Reynes M, Brillouet JM, Brat P. The noni
fruit (morinda citrifolia l.): A review of agricultural research, nutritional and therapeutic properties. Journal of Food Composition And Analysis; 2005: 19
(2006): 645–654.
13. Jain N, Rajwar YC, Batra M, Singh HP, Bhandari R, Agarwal P. Dentistry:
Turning towards herbal alternatives: A review. Scholars journal of applied
medical sciences (SJAMS); 2014: 2 (1C): 253-257.
14. Selvam P, Raj K, Vimisha V, Harikrishnan R, Sarija KS, Umalekshmi R.
Antimicrobial activity of fruit extracts of morinda citrifolia. Journal of
Applied Chemical Research; 2009: 10: 61-63.
15. Reddy S. Essentials of Clinical Periodontology and Periodontics. 2nd ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2008: 50,57-59,414.
16. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA. Carranza’s Clinical
Periodontology. 12th ed. St. Louis: Saunders; 2014: 140,141,144.
17. Marsh PD and Martin MV. Oral Microbiology. 5th ed. St. Louis: Churchill Livingstone; 2009: 74.
18. Seneviratne CJ, Zhang CF, Samaranayake LP. Dental plaque biofilm in oral
health and disease. The Chinese Journal of Dental Research; 2011: 13 (2):
87-94.
19. Bathla Shalu. Periodontics Revisited. 1st ed. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher; 2011: 65,67,68.
20. Nield-Gehrig JS and Willmann DE. Foundations of Periodontics for The
Dental Hygienist. 3rd ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/ Lippincott William & Wilkins; 2011: 99.
21. Wolf HF, Rateitschak HK, Hassel TM. Color Atlas of Dental Medicine
59
22. Mueller HP. Periodontology The Essentials. 1st ed. New York: Thieme; 2005: 14.
23. Carranza FA, Takei HH, Newman MG. Carranza’s Clinical
Periondontology. 9th ed. St. Louis: Saunders; 2002: 97.
24. Carranza FA, Takei HH, Newman MG. Carranza’s Clinical
Periondontology. 10th ed. St. Louis: Saunders; 2006: 144-145,728,733,735, 741-744.
25. Dharmadhikari P, Thosar N, Baliga S, Rathi N. Changing trends in oral
hygeine and plaque control in children. Journal of Dentistry and Oral Care;
2015: 2(1): 1-5.
26. Choo A, Delac DM, Messer LB. Oral hygiene measure and promotion:
review and considerations. Australian Dental Jounal; 2001: 46(3): 166-173.
27. Wade KJ and Meldrum AM. Gingival Disease-Their Etiology, Prevention
and Treatment. Croatia: In Tech; 2011: 141-147.
28. Santos A. Evidence-based control of plaque and gingivitis. Journal of Clinical Periodontology; 2003: 30(5): 13-16.
29. Jiyani T. Clinical comparison of plain Chlorhexidine (0.2%) and
Chlorhexidine (0.2%) in combination with Sodium Fluoride (0.05%) and Zinc Chloride (0.09%). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research; 2015:
7(6): 758-764.
30. Kukreja Band Dodwad V. Herbal Mouthwash-A Gift of Nature. International Journal of Pharma and Bio Sciences; 2012: 3(2): 46-52.
31. Aruna S, Rao RN, Deephti B, Prassana L, Prabha S. Ashyuka: A hub of
medicinal values. International Journal of Biological and Pharmaceutical
Research; 2013: 4(12): 1043-1049.
32. Assi RA, Darwis Y, Abdulbaqi IM, Khan AA, Vuanghao L, Laghari MH.
Morinda citrifolia (Noni): A comprehensive review on its industrial uses, pharmacological activities, and clinical trials. Arabian Journal of Chemistry;
60
33. Nelson SC. Morinda citrifolia L. [serial online] 2003 [cited 21 Januari 2016];
1-13. Available from URL:
http://gmr.landfood.unimelb.edu.au/Plantnames/Sor ting/Morinda.html
34. Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I). Jilid 1. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2000: 159-160.
35. Mathivanan N, Surendiran G, Srinivasan K, Sagadevan E, Malarvizhi K.
Review on the current scenario of Noni research: Taxonomy, distribution, chemistry, medicinal and therapeutic values of Morinda citrifolia.
International Journal of Noni Research; 2005: 1(1): 1-11.
36. Nagalingam S, Sasikumar CS, Cherian KM. Morinda citrifolia (noni) – a detailed review. International Journal of Universal Pharmacy and Bio
Sciences; 2013: 2(6): 494-509.
37. Singh DR. Morinda citrifolia L. (Noni): A review of the scientific validation
for its nutritional and therapeutic properties. Journal of Diabetes and
Endocrinology; 2012: 3(6): 77-91.
38. Wang MY, West BJ, Jensen CJ, Nowicki D, Chen S, Palu AK, dkk. Morinda
citrifolia (Noni): A literature review and recent advances in Noni research.
Acta Pharmacologica Sinica; 2002: 23(12):1127-1141.
39. Dewi Novianti. Kemampuan daya hambat ekstrak buah mengkudu (Morinda
citrifolia) terhadap bakteri Shigella Dysenteriae. [serial online] 2015: 12(1)
[cited 28 Januari 2016]; 1-7. Available from URL: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&c ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjyrJTtvsDLAhWJFpQKHdwiCJwQFggeMA A&url=http%3A%2F%2Fwww.univpgri-palembang.ac.id%2Fe_jurnal%2Findex.php%2Fsainmatika%2Farticle%2Fdo wnload%2F273%2F180&usg=AFQjCNGKxeAygvErtjfJifRieXlNnQ3GJA& bvm=bv.116636494,d.dGo
40. Efri dan Titik Nur Aeny. Keefektifan ekstrak mengkudu dalam berbagai konsentrasi terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Ralstonia Sp. secara in vitro. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika; 2004: 4(2): 83-88.
61
https://www.scribd.com/doc/152895041/Daya-Hambat-Ekstrak-Buah-Mengkudu-Morinda-Citrifolia
42. Mercy Ngajowa, Jemmy Abidjulu , Vanda S. Kamua. Pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal MIPA UNSRAT online. [serial online] 2013: 2(2) [cited 14 Desember 2015]; 128-132. Available from URL: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo
43. Galuh Puspitasari, Sri Murwani, Herawati. Uji daya antibakteri perasan buah mengkudu matang (Morinda citrifolia) terhadap bakteri methicillin resistan
Staphylococcus aureus secara in vitro. 2013: 2(1): 1-7.
44. Feibe Malinggas, D.H.C. Pangemanan, Ni Wayan Mariati. Uji daya hambat ekstrak buah mengkudu (M. Citrifolia. l) terhadap pertumbuhan
Streptococcus mutans secara in vitro. Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat; 2015: