• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNGUNGU (Solanum melongena L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL UjiEfek Ekstrak Etanol 70% Biji Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar Kolesterol HDL Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Ga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNGUNGU (Solanum melongena L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL UjiEfek Ekstrak Etanol 70% Biji Terung Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar Kolesterol HDL Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Ga"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UJI EFEK PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI BUAH TERUNG UNGU(Solanum melongena L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL

SERUM DARAH TIKUS PUTIH JANTAN(Rattus norvegicus) GALUR WISTAR

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh: Baiq Nova Fajriyatun

J.500 900 47

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Uji Efek Pemberian Ekstrak Etanol 70% Biji Buah Terung Ungu (Solanum Melongena L.) Terhadap Kadar Kolesterol HDL Serum Darah Tikus Putih Jantan(Rattus Norvegicus) Galur Wistar

Baiq Nova fajriyatun1, EM Sutrisna2, Retno Sintowati2, Dona Dewi Nirlawati2 1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta 2

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Latar Belakang : Ekstrak biji buah terung ungu (Solanum melongena L.) merupakan tanaman yang memiliki efek anti hiperkolesterol pada keadaan dislipidemia. Salah satu senyawa yang terkandung di dalamnya yaitu flavonoid nasunin yang mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein). HDL dianggap sebagai senyawa yang memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan kolesterol dari pembuluh darah arteri, dan karena itu disebut kolesterol baik.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan pendekatan pretest dan postest control group. Besar sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I adalah kontrol negatif (-), Kelompok II adalah kontrol positif (+), kelompok III adalah perlakuan 1(dosis 1), kelompok IV adalah perlakuan 2 (dosis 2), dan kelompok V adalah perlakuan 3 (dosis 3). Setiap kelompok diberi diet tinggi kolesterol. Kelompok kontrol negatif dan positif tidak diberi ekstrak biji buah terung ungu, kelompok perlakuan III, IV, dan V diberi ekstrak biji buah terung ungu dengan dosis masing-masing 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB, 80 mg/kgBB diberikan selama 4 minggu. Kadar kolesterol HDL diukur sebelum dan sesudah diberi diet kolesterol dan dihitung setiap minggu setelah pemberian ekstrak. Data yang diperoleh akan diuji dengan uji statistikOne-Way Anova.

Hasil : Kadar kolesterol HDL kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna antar kelompok. Kelompok perlakuan 1 dan 2 kadar kolesterol HDL lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan 3. Pemberian ekstrak biji buah terung ungu dosis 80 mg/kgBB menunjukkan peningkatan kadar kolesterol HDL secara bermakna (p<0,05).

Kesimpulan : Ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu dengan dosis 80 mg/kgBB dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL secara bermakna.

(4)

ABSTRACT

Baiq, J500090047, 2013. Effect of Giving Ethanol 70% Extract of Eggplant Fruit (Solanum melongenaL.) Seed On Blood Serum HDL Cholesterol Levels Male White Rat(Rattus norvegicus)Wistar strain

Baiq Nova fajriyatun1, EM Sutrisna2, Retno Sintowati2, Dona Dewi Nirlawati2 1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta 2

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Background : Extract of eggplant fruit (Solanum melongena L.) seed is a plant that has anti-hypercholesterolemia effect on the state of dyslipidemia. One of the compounds contained in them are flavonoids nasunin which can increase levels of HDL cholesterol (high density lipoprotein). HDL cholesterol is considered as a compound have the ability to remove excess cholesterol from the arteries, and therefore called good cholesterol.

Methods : This study is a laboratory experimental research using pretest and posttest control group. The sample consisted of 25 rats were divided into 5 groups. Group I is a negative control (-), Group II is a positive control (+), group III was treated 1 (dose 1), group IV was treated 2 (dose 2), and V is the treatment group 3 (dose 3). Each group was given a high-cholesterol diet. Negative and positive control group were not given the extract of fruit seed of eggplant, the treatment groups III, IV, and V were given the extract of fruit seed of eggplant with each dose of 20 mg/kg, 40 mg/kg, 80 mg/kg were given for 4 weeks. HDL cholesterol levels will be measured before and after cholesterol diet and calculated each week after giving of the extract. The data obtained tested with statistical tests One-Way Anova.

Results : HDL cholesterol positive control group and the treatment group showed significant differences between groups. Treatment groups 1 and 2 levels of HDL cholesterol lower than the positive control group and the treatment group 3. Extract of eggplant fruit seed dose of 80 mg/kg show an increase in HDL cholesterol levels were significantly (p <0.05).

Conclusions : 70% ethanol extract of eggplant fruit seed at a dose of 80 mg/kg can increase HDL cholesterol levels significantly.

(5)

PENDAHULUAN

Penyakit Jantung Koroner (PJK) salah satu akibat dari perilaku masyarakat negara modern dan pola hidup modern. Hal ini disebabkan karena penyebab penyakit jantung berkaitan dengan keadaan dan perilaku masyarakat maju misalnya tingginya stress, salah makan, dan gaya hidup modern seperti rokok dan minum alkohol yang berlebihan (Bustan, 2007).

Makanan siap saji atau fast food banyak mengandung sodium, natrium, lemak jenuh dan kolesterol. Sodium dan natrium merupakan bagian dari garam. Asupan natrium berlebihan, dapat mengakibatkan kekurangan kalium sehingga terjadi penurunan fungsi otot jantung dan kelambatan proses penghantaran rangsangan saraf, yang meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat berpengaruh munculnya gangguan penyakit jantung. (Apriadji, 2007).

Pada beberapa studi epidemiologis yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan erat antara penurunan kadar kolesterol HDL(high density lipoprotein) dengan risiko PJK (penyakit jantung koroner) dimana kolesterol HDL (high density lipoprotein) memiliki peran yang sangat penting pada keadaan dislipidemia (Castelli, W.P.,et al., 1977).

Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL (low densit lipoprotein), dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein)(Adam, 2009).

Peningkatan kadar high density lipoprotein (HDL) telah muncul sebagai target terapi baru yang potensial untuk pengobatan penyakit jantung. Dimana peran HDL (high-density lipoprotein) sendiri sebagai pembawa kolesterol bebas berlebih di jalur transpor balik kolesterol yang diyakini untuk memberikan perlindungan terhadap aterosklerosis (Brewer, 2004).

Terung ungu merupakan salah satu tumbuhan yang diindikasikan untuk pengobatan beberapa penyakit, termasuk diabetes, arthritis, asthma, dan bronchitis. Beberapa penelitian memiliki bukti bahwa ekstrak terung ungu mempunyai efek yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah dan kolesterol hati pada manusia (Khan 1997; Jorgeet al. 1998) (Magioli dan Mansur, 2005).

(6)

Namun, pada beberapa penelitian yang dilakukan terhadap terung ungu tidak menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein), meskipun telah dilaporkan bahwa terung ungu memiliki efek hipolipidemik.

Berdasarkan hal di atas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu untuk meneliti apakah biji buah terung ungu memiliki pengaruh terhadap kadar kolesterol HDL(high density lipoprotein)pada tikus putih.

TINJAUAN PUSTAKA

[image:6.612.130.511.332.446.2]

Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Karena penyebaran terung di berbagai negara, membuat sebutan untuk terung sangat beraneka ragam, yaitu eggplant, gardenegg, aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch (Astawan, 2008).

Gambar 1.Solanum melongenaL.(Anonim, 2012)

Tumbuhan sayur-sayuran seperti terung, dan tomat dari family Solanaceae memiliki kandungan tinggi fenolik, khususnya terung ungu yang kaya akan fitokimia fenolik yang memiliki aktivitas tinggi dalam perannya sebagai scavenging radikal bebas dan antioksidan (Hussein, 2012).

Flavonoid dari buah terung menunjukkan pengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Berpengaruh secara signifikan terhadap hipolipidemik pada tikus yang diberi makan normal dan diet kolesterol. Nasunin antosianin, ditemukan dari kulit buah-buahan, dan sebagai perlindungan terhadap peroksidasi lipid (Anonim, 2004). Kayamori dan Igarashi (1994) menguji efek nasunin, suatu antosianin yang diekstraksi dari terung, dan delfidin pada kadar kolesterol serum pada tikus dan menyimpulkan bahwa keduanya berkontribusi pada pengurangan dan elevasi, masing-masing dari kolesterol total dan kolesterol HDL(high density lipoprotein), sebagian lain karena penghambatan absorpsi usus kolesterol dan asam empedu (Silva,et al.,1999).

(7)

(1998;2000) mengatakan nasunin menghambat peroksidasi lipid yang nantinya berperan dalam proses radikal bebas (Magioli dan Mansur, 2005).

Buah terung (Solanum melongena L.) dapat menjadi penting sumber antioksidan alami, termasuk asam fenolik. Efek buah terung pada pencegahan dan bahkan pengobatan aterosklerosis ditentukan oleh adanya pitosterol, yang disintesis oleh tanaman terung. Berikut beberapa senyawa lain yang ditemukan dalam buah terung adalah campesterol,-sitosterol, stigmasterol, dan sejumlah kecil kolesterol (Zimowski & Wojciechowski, 1996). Ada juga laporan tentang komposisi anthocyanin termasuk dalam terung (Pifferi & Zamorani, 1969; Tanchev et al, 1970;. Fiorini, 1995) (Kowalski dan Kowalska, 2005). Selain kandungan nasunin, terung ungu mengandung serat yang tinggi terdiri dari vitamin B1, B6, K, copper, Mg, Mn, phospor, asam folat, nasunin, antosianin yang terkandung di dalam kulit terung ungu merupakan antioksidan yang memiliki potensi tinggi sebagai scavenger radikal bebas dan memiliki aktivitas protektif terhadap peroksidasi lipid (Kwon, 2008).

Kolesterol terdapat dijaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau dalam bentuk simpanan, yang berikatan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai ester kolesteril. Di dalam plasma, kedua bentuk diangkut dalam liporotein. Kolesterol adalah lipid amfipatik dan merupakan komponen struktural esensial pada membran dan lapisan luar lipoprotein plasma. Sebagai produk tipikal metabolisme hewan, kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati, dan otak. Lipoprotein berdensitas rendah (LDL) plasma adalah kendaraan untuk membawa kolesterol dan ester kolesteril ke banyak jaringan. Kolesterol bebas dikeluarkan dari jaringan oleh liporotein berdensitas tinggi (HDL) plasma dan diangkut ke hepar, tempat senyawa ini dieliminasi oleh tubuh tanpa diubah atau setelah diubah menjadi asam empedu (Murray,et al., 2009).

Ada empat kelompok utama lipoprotein yang sudah dikenali yaitu kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan. Lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL; very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas rendah (LDL; low density lipoprotein) merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL, dan lipoprotein densitas tinggi (HDL ; high density lipoprotein) juga merupakan protein yang kaya akan kolesterol, tetapi terlibat di dalam pengeluaran kolesterol dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya (Murray,et al., 2009).

(8)

plak (plaque). Terbentuknya plak tersebut menyebabkan penyakit artheriosklerosis (Murray,et al., 2009).

Penyakit yang menyebabkan peningkatan berkepanjangan kadar VLDL, LDL, sisa kilomikron, dan LDL dalam darah misalnya diabetes melitus, nefrosis lipid, hipotiroidisme, dan penyakit hiperlipidemia lainnya. Juga terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL (HDL2) dan penyakit jantung koroner

sehingga ratio koelesterol LDL : HDL merupakan parameter prediktif yang penting (Murray,et al., 2009).

Kolesterol HDL mencapai nilai tinggi lebih baik. Kolesterol HDL rendah (kurang dari 40 mg/dl untuk pria, kurang dari 50 mg/dl untuk wanita) memiliki risiko tinggi untuk penyakit jantung. Dalam rata-rata pria, kadar kolesterol HDL berkisar dari 40 sampai 50 mg/dl. Dalam rata-rata wanita, mereka berkisar 50 sampai 60 mg/dl. Kadar kolesterol HDL 60 mg/dl atau lebih memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung (Anonim, 2012).

Peningkatan kolesterol HDL merupakan target terapi baru yang potensial untuk pengobatan penyakit jantung. Penelitian telah menunjukkan korelasi terbalik antara tingkat kolesterol HDL dan risiko penyakit kardiovaskular. Meningkatkan kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein) 1 mg dapat mengurangi risiko peyakit kardiovaskular 2-3%. Penelitian pada tikus dan kelinci hiperlipidemia yang diberi penambahan apolipoprotein A-I dan fosfolipid terjadi overexpressing apolipoprotein A-I yang meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan perkembangan aterosklerosis. Penelitian pada manusia, diberikan salah satu dari kompleks atau proapolipoprotein A-I dalam jangka pendek memberikan hasil dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL, kolesterol empedu, dan fecalsterol loss, memperkuat konsep bahwa meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (Brewer, 2004).

Apolipoprotein A-I (apoA-I) yang disintesis oleh hati, setelah berinteraksi dengan ATP-binding cassette transporter 1 (ABCA1) di hati, disekresi ke plasma sebagai lipid-poor apolipoprotein A-I. Sebaliknya transportasi kolesterol, yang baru disintesis oleh lipid-poor apolipoprotein A-I berinteraksi dengan ABCA1, menghilangkan kelebihan kolesterol selular dan membentuk pre-β-HDL. Pre-β-HDL diubah menjadi HDL mature oleh Lesitin Cholesterol Acyltransferase (LCAT). Kolesterol HDL kembali ke hati melalui dua jalur yaitu penyerapan selektif kolesterol oleh reseptor scavenger hati, kelas B, tipe I (SR-BI), atau transfer kolesterol ester oleh protein transfer kolesterol ester (CETP) ke VLDL-LDL, dengan penyerapan oleh hati melalui reseptor LDL (Brewer, 2004).

(9)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan pendekatan pretest dan postest control group dengan alokasi random yang mempelajari efek ekstrak etanol biji terung ungu terhadap kadar kolesterol HDL pada tikus putih jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran dan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Oktober 2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa tikus putih (Rattus norvegicus) jantan berumur 2-3 bulan, dengan berat badan 150-200 gram. Besar sampel ditentukan berdasarkan panduan penelitian WHO yaitu minimal 5 ekor tikus tiap kelompok. Dalam penelitian ini tikus dibagi menjadi 5 kelompok, sehingga didapatkan jumlah sampel tiap kelompok sebanyak 5 ekor. Untuk mengantisipasi terjadinyadrop outmaka jumlah sampel diperbesar menjadi 6 ekor tiap kelompok, sehingga diperoleh jumlah sampel keseluruhan 30 ekor. Dengan kriteria inklusi yaitu tikus putih jantan (Rattus norvegitus) galur Wistar, sehat dan mempunyai aktivitas normal, berumur 2-3 bulan, berat badan 150-200 gr. Sedangkan kriteria ekslusi yaitu tikus dengan kondisi fisik terlihat cacat dan tikus yang mati. Data hasil pengukuran kadar kolesterol HDL kemudian dianalisis menggunakan uji statistik, yaitu :

1. Uji statistik Shapiro Wilk, untuk menguji distribusi data yang didapat dengan jumlah sampel sedikit (kurang dari 50)

2. Uji statistikTest of Homogenety of Variences, untuk menguji homogenitas dari varian data tiap kelompok.

3. Uji statistik One-way Anova, untuk menguji rata-rata perbandingan data tiap kelompok.

4. Uji statistikLSD (Least Significant Difference), untuk menguji signifikasi dari perbedaan rata-rata data antar kelompok perlakuan.

Jika p<0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan menggunakan lima kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif (aquades), kelompok II sebagai kontrol positif (simvastatin), kelompok perlakuan III, IV, dan V. Untuk dosis pada ketiga kelompok perlakuan didapatkan dari uji orientasi, dimana didapatkan kelompok perlakuan III = 20 mg/200grBB, kelompok perlakuan IV = 40 mg/200grBB, dan kelompok perlakuan V = 80 mg/200grBB.

(10)
[image:10.612.155.482.113.165.2]

Tabel 1. Hasil uji statistikOne-Way Anovaminggu 1 dan 2

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 229.250 6 20.618 1.619 .009

Within Groups 123.710 18 12.736

Total 352.960 24

Hasil pengukuran kadar kolesterol data memperlihatkan bahwa pada kelompok kontrol negatif kadar kolesterol HDL mengalami penurunan data yang tidak konstan, sedangkan pada kelompok kontrol positif dan perlakuan menunjukkan data yang tetap konstan. Untuk melihat hasil efek yang ditimbulkan pada pemberian ekstrak biji buah terung ungu maka pengujian statistik dimulai dengan membandingkan data pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan pada minggu ke-2 (post induksi) sampai minggu ke-6. Hasil pengujian statistik pada kelompok II (kontrol positif) sampai kelompok V (kelompok perlakuan) didapatkan distribusi data normal dan data homogen pada minggu ke-2 (post induksi) sampai minggu ke-6. Kemudian dilanjutkan dengan uji LSD didapatkan hasil perbedaan yang bermakna pada semua kelompok pada tiap minggu .

Kadar kolesterol HDL pada kelompok kontrol negatif relatif menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Penurunan kadar kolesterol HDL ini disebabkan oleh kerja propiltiourasil yang bekerja sebagai antitiroid yang dapat menghambat sel-sel tiroid pada tikus untuk memproduksi hormon tiroid. Penghambatan sintesis hormon tiroid oleh propiltiourasil dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Ekstrak etanol 70% buah biji terung ungu dengan dosis 20 mg/200grBB, 40 mg/200grBB, dan 80 mg/200grBB mempunyai efek meningkatkan kadar HDL pada serum darah tikus putih yang mulai terlihat pada minggu ke-3(minggu pertama setelahpost induksiatau minggu pertama pemberian ekstrak), minggu ke-4, minggu ke-5, dan minggu ke-6. Pada kelompok kontrol negatif dan kontrol positif terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada setiap minggu, hal ini menunjukkan bahwa adanya efek peningkatan kadar kolesterol HDL pada penggunaan preparat simvastatin dengan dosis 0,72 mg/200grBB/hari. Perbedaan bermakna juga didapatkan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan atau kelompok dosis I (20 mg/200grBB), kelompok dosis II (40 mg/200grBB), dan dosis III (80 mg/200grBB) mulai terlihat peningkatan kadar kolesterol HDL pada minggu ke-3. Hal ini menunjukkan bahwa pada dosis 20 mg/200grBB sudah mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL dibandingkan dengan kontrol negatif.

Signifikansi data pengukuran kadar kolesterol pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan mulai menunjukan perbedaan yang signifikan. Data pada kelompok kontrol positif (kelompok II) menunjukkan nilai p=0,000. Data untuk dosis 20 mg/200grBB (kelompok III) menunjukkan p=0,000. Data dosis 40 mg/200grBB (kelompok IV) nilai p menunjukkan p=0,000. Dan data untuk dosis 80 mg/200grBB (kelompok V) menunjukan nilai p=0,000.

(11)

mg/200grBB menunjukkan perbedaan bermakna pada tiap minggu terhadap peningkatan kolesterol HDL. Begitu juga dengan kelompok V menunjukkan data terdapat prbedan bermakna pada tiap kelompok pada minggu ke-2 (post induksi) sampai minggu ke-6.

Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang diberikan perlakuan dengan dosis 80 mg/200grBB mempunyai efek peningkatan kadar kolesterol HDL lebih baik dibandingkan dengan dosis 20 mg/200grBB dan 40 mg/200grBB, karena pada dosis 80 mg/200grBB mempunyai mean penurunan kadar kolesterol HDL lebih tinggi dari pada dosis 20 mg/200grBB dan 40 mg/200grBB. Efek ekstrak etanol 70 % biji buah terung ungu dosis 80 mg/200grBB terhadap kadar kolesterol HDL sebanding dengan kelompok kontrol positif yang diberi preparat simvastatin 0,72 mg/200grBB.

Berdasarkan hasil tersebut dapat membuktikan bahwa hipotesis pemberian ekstrak etanol 70% biji buah terung ungu mempunyai efek terhadap kadar kolesterol HDL pada serum darah tikus. Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terung ungu menunjukkan efek peningkatan kadar kolesterol HDL.

Kelemahan pada penelitian ini yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan pada kadar kolesterol LDL serum darah tikus putih untuk membandingkan apakah ada penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL. Menurut Sianipar dan Isnawati (2012), kolesterol LDL dan kolesterol HDL adalah dua jenis lipoprotein yang berkaitan dengan penyakit jantung. Kadar kolesterol LDL paling signifikan pada lipid darah yang meningkatkan rasio penyakit jantung sedangkan kadar kolesterol HDL memiliki fungsi yang berkebalikan dengan kolesterol LDL dalam penyakit jantung koroner.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan uji statistik dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Ekstrak etanol 70% biji buah Terung Ungu(Solanum melongena L.)Dosis 20 mg/200grBB, 40 mg/200grBB mempunyai efek terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL pada serum darah tikus. Dan dosis 80 mg/200grBB yang memiliki peningkatan kadar kolesterol HDL pada serum darah paling tinggi.

2. Ekstrak etanol ekstrak etanol 70% biji buah Terung Ungu (Solanum melongena L.) Dosis 80 mg/200grBB mempunyai efek yang sebanding dengan simvastatin dosis 0,72 mg/200grBB terhadap penurunan kadar kolesterol HDL pada serum darah tikus.

B. Saran

Saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(12)

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek penurunan kadar kolesterol LDL serum darah pada pemberian ekstrak etanol 70% biji terung ungu (Solanum melongenaL.)

3. Perlu dilakukan uji ketoksikan akut dan subakut untuk mengetahui tingkat keamanan dalam menggunakan ekstrak etanol 70 % biji buah Terung Ungu(Solanum melongena L.).

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J.M.F., 2009. Dislipidemia, Dalam :Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta : Interna Publishing.

Anonim, 2012. Solanum melongena L. Italia. http:// luirig.altervista.org/flora/taxa/index1.php?scientific-name=solanum+

melongena (15 Juli 2012)

Anonim, 2004. Solanum melongena L. http://www.prota4u.org/protav8.asp?h=M4&t=Solanum,esculentum&p=Sol anum+melongena#Synonyms (20 Desember 2013)

Alan, R.T., 2007. CETP Inhibitors to Increase HDL Cholesterol Levels. N.Eng.J.Med.356:1364-1366

Atjung, B., 1982. Tumbuhan Obat-obatan di Indonesia, 11. Jakarta : PT. Kurnia Esa.

Apriadji, H.W., 2007. Healthy Fast Food : Hidup Sehat Cpt. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. pp 12-13

Armitage, D., 2008.Rattus Novergicus. Universitas of Machigan. Available at:http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/information/Ratttus _norvegicus.html. Accessed at 03/15 2012

Astawan, 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, pp.187-99

Botham, K.M., Mayes, P.A., 2009. Sintesis, Transpor, dan Ekskresi Kolesterol, Dalam:Biokimia Harper edisi 27. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp 128-138., 225-237., 239-249.

Brewer, H.B, 2004. Increasing HDL Cholesterol Levels. The New England Journal of Medicine.N Eng J Med. 350/15 : 1491-1494

Bustan, M.N., 2007.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta.

Goncalves, M.C.R., Diniz, M., Melo, F.F., Dantas, Alexandre, H.G., Borba, J.D.C., 2006. Modest Hypolipidemic Effect Of Eggplant (Solanum Melongena L.) Dry Extract In Women With Dislipidemy, Under Nutritional Control. Rev. Bras. Farmacogn. 16:656-663

Guinmaraes, P.R., Galvao, A.M.P., Batista, C.M., Azevedo, G.S., Ollveira, R.D., et al., 2000. Eggplant (Solanum melongena) Infusion has a Modest and Transitory Effect on Hypercholesterolemic Subjects. Braz.J.Med.Biol.Res. 33:1027-1036

(13)

Hussein, E.A., 2012. Potential Therapeutic Effects of Dried Cabbage and Eggplant on Hypercholestrimic Rat. Minofiya University.

Kayamori, F., Igarashi K., 1994. Effects of Dietary Nasunin on the Serum Cholesterol Level in Rats. Biosci, Biotech, Biochem.58(3) : 570-571

Kowalski, R., Kowalska, G., 2005. Phenolic Acid Contents In Fruits Of Aubergine (Solanum MelongenaL.).Pol. J. Food Nutr. Sci.14/55:37-42 Magioli, C., Mansur, E., 2005. Eggplant (Solanum melongenaL.): Tissue Culture,

Genetic Transformation and Use as an Alternative Mpdel Plant. Acta Bot.Bras.19:139-148

Nafriadi & Gan, Sulistia., 2011. Antikanker, in :Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : Badan Penerbit FKUI, pp 740, 760.

Notoatmodjo, S., 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. pp 29-30; 56-64; 100-111.

Nursalim, 2003. Terung Jepang (Solanum melongena L.), Warintek-Progressio, Jakarta, pada http://warintek.progressio.or.id/terungjpg/pertanian/warintek/ merintisbisnis/progressio.htm. (Maret 2012)

Castelli, W.P., Doyle, J.T., Gordon, T., Hames, C.G., Hjortland, M.C.,et al.,1977. HDL Cholesterol And Other Lipids In Coronary Heart Disease The Cooperative Lipoprotein Phenotyping Study.Circulation.55: 767-772 Pratiknya, A.W., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, pp. 131

Ricardo, K.F.S., Oliveira, T.T., Nagem, T.J., Pinto, A.S., Oliveira, M.G.A.,et al., 2001. Effect of Flavonoids Morin; Quercetin and Nicotinic Acid on Lipid Metabolism of Rats Experimentally Fed with Triton. Brazilian Archives of Biology and Technology. 44: 263 – 267

Sadilova, E.. Stintzing, F.C., Carle R., 2006. Anthocyanins, Colour and Antioxidant Properties of Eggplant (Solanum melongena L.) and Violet Pepper (Capsicum annuumL.) Peel Extracts.Z. Naturforsch.61 : 527-535 Sartika, R.A.D., 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam

Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jakarta :KESMAS. 2(4) : 2

Smith J.B., Mangkoewidjojo S., 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunakan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta, Universitas Indonesia, pp. 37-44

Silva, M., Santos, R.C., O’Leary, M.C., Santos, R.S., 1999. Effect of Aubergine (Solanum melongena) on Serum and Hepatic Cholesterol and Triglycerides in Rats.Arch. Biol. Technol.42:339-342

Suyatna, F. D. 2009. Hipolipidemik, Dalam: Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Hal: 383-384.

Thomas, A.N.S., 2007. Tanaman Obat Tradisional. Jakarta : Kanisius. pp 107-110.

Gambar

Gambar 1. Solanum melongena L. (Anonim, 2012)
Tabel 1. Hasil uji statistik One-Way Anova minggu 1 dan 2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan profil masyarakat desa Golan dan Mirah, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo (2) Mendeskripsikan bentuk dan

Setelah menyelesaikan studi S1, pada tahun yang sama penulis mengikuti ujian tes seleksi dosen pada Universitas Sriwijaya dan dinyatakan lulus dengan status masih sebagai

Berdasarkan kecenderungan yang ditemukan McDermott (1990: 416) pada para guru, bahwa “Apabila mereka belajar melalui kuliah didominasi ceramah, walaupun bentuk perkuliahan ini tidak

Studi tentang Reduksi Kebisingan Menggunakan Vegetasi dan Kualitas Visual Lanskap Jalan To1 Jagorawi (di bawah bimbingan Dr. WABJU QAMARSL MZTGNISJAH,

There is an interaction between teaching methods and students’ self - esteem on the reading skill of the seventh grade students of SM P

This study attempts to find answers on: the connotation of animal idioms shared by two or all of the languages (English, Indonesian, and Uzbek), the

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetest kemampuan para peserta sejauh mana mereka sudah mengenal huruf dan angka yang telah diajarkan.. Peserta diminta untuk menuliskan

pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepada Bupati dan semua unit kerja/perangkat kerja pemerintah pusat dan daerah dibidang kebudayaan, destinasi dan pengembangan