• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I P E N D A H U L U A N Latar Belakang RTRW Kabupaten Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I P E N D A H U L U A N Latar Belakang RTRW Kabupaten Serdang Bedagai"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P E N D A H U L U A N

Bab I atau Pendahuluan ini secara garis besar berisikan latar belakang isi buku rencana selain itu dalam sub bab lainnya berisikan pengertian RTRW, Ruang Lingkup Materi Perencanaan, Wilayah Perencanaan, Jangka Waktu Perencanaan dan Methodologi Pendekatan didalam penyusunan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai ini, secara detail akan dijabarkan pada subbab-subbab berikut ini.

1.1. Latar Belakang RTRW Kabupaten Serdang Bedagai

Rencana Tata Ruang merupakan Pola dan Struktur Ruang untuk mewujudkan tujuan dari Program Pembangunan Daerah (Propeda) Kabupaten. Rencana Tata ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 – 2016 memberikan arahan dalam pemanfaatan ruang dimana didalamnya diatur alokasi pemanfaatan ruang dan penataan struktur tata ruang untuk memanfaatkan secara optimal semua potensi yang dimiliki kabupaten dengan mengatasi kendala dan persoalan pengembangan yang ada.

Mengingat sifat ruang yang terbatas serta memiliki potensi untuk menimbulkan konflik dalam pemanfaatannya dan kesempatan ekonomi yang tidak merata, maka perencanaan tata ruang perlu dilakukan sejak dini untuk mencegah berbagai permasalahan yang timbul serta mengantisifasi perkembangan di masa mendatang. Agar RTRW Kabupaten Serdang Bedagai memiliki landasan hukum yang mengikat, RTRWK harus ditetapkan sebagai Perda oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.

Dalam penyusunan RTRW dilakukan pengkajian aspek-aspek sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan, perumusan konsep dan strategi yang didasarkan pada asumsi tertentu dan faktor dinamika sosial ekonomi yang bersifat internal maupun eksternal terhadap wilayah. Proses penataan ruang dimaksud jelas harus ikut diperhatikan kondisi yang terdapat di dalam wilayah perencanaan, untuk maksud mengenai kondisi wilayah tersebut maka dalam

BAB

I

(2)

proses penyusunan dilakukan kegiatan rencana yaitu proses penyeleksian dan tabulasi data serta melakukan penganalisaan berdasarkan potensi atau kendala.

Dalam proses ini akan menghasilkan Buku Rencana.

1.2. Pengertian RTRW

Pengerian istilah yang banyak digunakan dalam penyusunan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai perlu diuraikan terlebih dahulu sehingga terdapat persepsi yang sama mengenai peristilahan pokok yang ada. Istilah dan pengertian tersebut beberapa diantaranya yang dianggap penting adalah :

1. Ruang adalah wadah kehidupan yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara, termasuk didalamnya tanah, air dan udara dan benda lainnya, serta daya dan keadaan, sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan mahkluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta pemeliharaan kelangsungan hidupnya.

2. Tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang wilayah Nasional, Propinsi dan ruang wilayah Kabupaten/Kota yang mencakup perkotaan dan perdesaan, baik direncanakan maupun tidak, yang menunjukkan adanya hirarki dan keterkaitan pemanfaatan ruang.

3. Penataan ruang adalah proses tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

4. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang.

5. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait didalamnya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau fungsional.

6. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung atau budi daya.

7. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

8. Kawasan budi daya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

(3)

9. Evaluasi Rencana Tata Ruang adalah proses perbaikan, penyempurnaan dan penyusunan rencana tata ruang yang didasarkan pada rekomendasi hasil evaluasi rencana tata ruang yang telah ada.

10. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah rencana tata ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai untuk mewujudkan keterkaitan antar kegiatan dalam memanfaatkan ruang dan kebijakan mengenai kawasan yang harus dilindungi, pengembangan kawasan budidaya, jaringan prasarana dan wilayah-wilayah yang diprioritaskan pengembangannya dalam kurun waktu rencana.

Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penatan Ruang pasal 22, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ke dalam strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang meliputi :

1. Pemanfaatan ruang wilayah kabupaten bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan.

2. Rencana Struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

3. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Selanjutnya, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten berisi : 1. Pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budi daya.

2. Pengelolaan kawasan pedesaan, kawasan perkotaan dan kawasan tertentu.

3. Sistem kegiatan pembangunan dan sistem permukiman pedesaan dan perkotaan.

4. Sistem prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan dan prasarana pengelolaan lingkungan.

5. Penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara dan penatagunaan sumber daya alam lainnya, serta memperhatikan keterpaduannya dengan sumber daya manusia dan sumber daya buatan.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk :

1. Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten.

2. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah kabupaten.

3. Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan Pemerintah dan atau masyarakat di kabupaten.

(4)

4. Penyusunan rencana rinci tata ruang di kabupaten.

5. Pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan.

1.3. Ruang Lingkup

1.3.1. Ruang Lingkup Materi Perencanaan

Pekerjaan buku rencana merupakan buku akhir suatu proses gabungan antara kompilasi data dengan analisa data yang memuat materi sebagai berikut :

a. Penyusunan dan analisis data kondisi fisik lingkungan meliputi aspek:

topografi, morfologi, hidrologi, menerologi, geologi tata lingkungan, klimatologi, vegetasi, struktur tata ruang, penggunaan lahan dan sebagainya.

b. Penyusunan dan penganalisaan data Kependudukan meliputi aspek jumlah penduduk, struktur, pertumbuhan, mobilisasi/migrasi penduduk dan menganalisa data kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia.

c. Penyusunan dan penganalisaan data Kondisi sosial kemasyarakatan meliputi aspek: struktur, kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia, fungsi kelembagaan masyarakat, tingkat pelayanan dan jangkauan pelayanan fasilitas sosial yang mencakup perumahan permukiman, sarana prsasarana sosial yang berkaitan dengan perkembangan penduduk.

d. Penyusunan dan penganalisaan data kondisi ekonomi wilayah meliputi aspek:

struktur/ciri-ciri ekonomi Kabupaten/Kecamatan dan pangsa ekonomi sektor- sektor produksi/unggulan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/

Kecamatan tingkat partisipasi angkatan kerja, sebaran dan perkembangan investasi, struktur pendanaan, kemampuan pendanaan dan sebagainya.

e. Penyusunan dan penganalisaan data sumberdaya alam meliputi aspek:

sumberdaya lahan/hutan (kesesuaian, daya dukung, status, produktifitas, kelestarian, ketersediaan air dan sebagainya), sumberdaya air, udara, hutan, mineral, hayati, dan sumberdaya alam lainnya.

f. Penyusunan dan penganalisaan sumberdaya buatan meliputi aspek: sarana prasarana transportasi (darat, laut, udara) sarana prasarana air, energi/listrik, telekomunikasi, penunjang lingkungan dan sebagainya.

(5)

g. Penyusunan dan penganalisaan kebijaksanaan pembangunan meliputi: tujuan, sasaran, strategi pembangunan, tantangan, kendala dan peluang pembangunan Kabupaten, arahan-arahan dan target Pembangunan Nasional, Provinsi, Kabupaten, sektor, serta rencana-rencana kemasyarakatan/swasta.

Selain data-data kauntitatif (angka-angka), juga dilakukan penyajian data secara kualitatif. Kesahihan data kualitatif tidak berbeda dengan data kuantitatif karena data langsung diambil ke objek data.

1.3.2. Ruang Lingkup Wilayah Perencanaan

Wilayah perencanaan RTRW Kabupaten adalah Kabupaten Serdang Bedagai dalam pengertian wilayah administrasi, dengan luas wilayah 1.900,22 Km² yang terdiri dari 17 Kecamatan, 237 Desa dan 6 Kelurahan, dengan batas administrasi :

 Sebelah Utara : Selat Malaka

 Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun

 Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)

 Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun

Dalam proses perencanaan tata ruang harus diperhatikan juga wilayah pengamatan, yaitu wilayah yang perlu diamati karena memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap wilayah perencanaan. Wilayah pengamatan dalam hal ini adalah Wilayah Pembangunan I Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Utara, sedangkan unit perencanaan dalam RTRW Kabupaten adalah unit kecamatan.

1.3.3. Jangka Waktu Perencanaan

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang maka RTRW Kabupaten Serdang Bedagai memiliki jangka waktu 10 (sepuluh) tahun yaitu dari tahun 2006 – 2016 yang dibagi dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan pembangunan yakni program pembangunan untuk 5 (lima) tahun pertama dan program pembangunan 5 (lima) tahun kedua.

1.4. Metodologi Pendekatan

Dalam penyusunan buku fakta dan analisis metode pedekatan yang digunakan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

(6)

a. Penyusunan Data

Penyusunan data adalah suatu tahap proses seleksi data, tabulasi data dan mengelompokkan/mengsistematiskan data sesuai dengan kebutuhan.

Tersusunya data secara sistematis dan siap untuk dianalisis, dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram dan peta.

b. Analisis data

Analisa data adalah suatu proses tahapan penginterpretasian data-data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder untuk menentukan kebijaksanaan yang diambil dalam perencanaan pembangunan.

c. Rencana

Rencana adalah suatu proses tahapan untuk menentukan kebijaksanaan dan sasaran yang diambil dalam perencanaan pembangunan.

1.4.1. Pendekatan Penyusunan

Sesuai dengan muatan RTRW Kabupaten yang diinginkan UUPR dan pendekatan wilayah, maka penyusunan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai dirinci seperti Gambar 1.1. Bagan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

1.4.2. Metodologi Studi

Methodologi Studi yang digunakan dalam penyusunan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 – 2016 adalah seperti diperlihatkan dalam Gambar 1.2.

1.5. Sistematika Penyajian

Untuk memudahkan dalam pemahaman ini laporan rencana maka disusun secara sistematis yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Yang berisikan tentang latar belakang di susunya buku rencana, pengertian RTRWK, ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup materi, wilayah dan jangka waktu, metodologi pendekatan serta sistematika penyajian dari rencana.

BAB II TINJAUAN RONA AWAL WILAYAH

Bab ini berisikan tentang kondisi dan data-data yang berkaitan dengan wilayah perencanaan yang terdiri dari rona fisik, rona sosial, rona ekonomi, dan rona prasarana sosial dan ekonomi.

(7)

- LOKASI TEPAT - CUKUP RUANG

- LALU LINTAS LANCAR - TDK KONFLIK KEPENTINGAN

- SISTEM TRANSPOTASI - STRUKTUR

ANALISIS DAN UTILITAS PEMANFAATAN RUANG

LOKASI - STRUKTUR UTAMA - PENATAAN

PUSAT PELAYANAN PENGGUNAAN TANAH

RENCANA TATA RUANG LINDUNG, BUDIDAYA

STANDAR KEBUTUHAN

RUANG VISI DAN MISI

PEMBANGUNAN WILAYAH

MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN DATA KECAMATAN,

KABUPATEN, PROPINSI

EFESIENSI NYAMAN/AMAN

KEBIJAKSANAAN DASAR PEMBANGUNAN WILAYAH

EVALUASI ALTERNATIF ALTERNATIF

POLA PEMBANGUNAN PEMILIHAN ALTERNATIF

BIDANG EKONOMI

BIDANG SOSIAL BUDAYA (SEKTOR-SEKTOR) PEMECAHAN MASALAH

GBHN PROPEDA PROPENAS

GAMBAR 1.1.

BAGAN PENYUSUNAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

(8)

M

ethodologi Pendekatan Penyusunan RTRW

Kabupaten

METHODOLOGI

METHODOLOGI

PENGUMPULAN DATA

PERUMUSAN ARAH PENGEMBANGAN

MENGANALISIS RONA WILAYAH

MERUMUSKAN STRATEGI PENGEMBANGAN

MERUMUSKAN STRUKTUR TATA RUANG YANG DITUJU

MERUMUSKAN RENCANA TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2006 - 2016

GAMBAR 1.2

PENGENALAN RONA AWAL WILAYAH

(9)

BAB III ANALISIS WILAYAH PERENCANAAN

Berisikan analisa kondisi dan data-data yang berkaitan dengan wilayah perencanaan yang terdiri dari analisis fisik dan lingkungan, analisis sosial dan kependudukan, analisis ekonomi, identifikasi struktur tata ruang, analisis prasarana dan sarana wilayah dan menemukenali kawasan prioritas.

BAB IV KEBIJAKSANAAN, STRATEGI, DAN ARAHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH

Berisikan tentang tinjauan terhadap Kebijaksanaan, Strategi, Arahan Pengembangan Kabupaten Serdang Bedagai, dan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2006 – 2016.

BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006-2016

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 – 2016.

Berisikan Rencana Struktur Ruang, Tata Jenjang Pusat Pelayanan, Rencana Umum Tata Ruang dan Rencana Kawasan Prioritas.

BAB VI RENCANA TAHAPAN PEMBANGUNAN

Rencana Tahapan Pembangunan Tahun 2006 – 2016 ini berisikan tujuan tahapan pembangunan, prioritas pembangunan, dan perumusan program pembangunan.

BAB VII PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Bab ini berisikan pengawasan, penertiban, serta perijinan pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan agar lebih terarah.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan property

Defek kecil yang melibatkan margo palpebra superior dapat diperbaiki dengan penutupan langsung jika teknik ini tidak mengambil tekanan yang terlalu besar pada luka.. Penutupan

E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang mind mapping serta dapat membuat suatu peta pikiran untuk meningkatkan dan menerapkan dalam hal prestasi belajar.. F

Mayoritas warga kampung nelayan pesisir Muara Angke memiliki keberanian menjadi wirausahawan karena tekanan ekonomi yang mendesak. Selain itu, mereka memiliki minat

Pada saat di a saat di IIGD pasi GD pasien masih belu en masih belum sadarkan di m sadarkan diri dan did ri dan didapatkan tekanan darah apatkan tekanan darah yan yang g tinggi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rumah kasa dapat mengurangi serangan hama sehingga biaya insektisida dapat dikurangi sebesar 73,19% dengan produksi lebih

Kami akan mempertimbangkan hal apa saja yang terlibat dalam mendengarkan, membahas hambatan untuk mendengarkan secara efektif dan cara menguranginya,

Bahan bakar yang digunakan adalah batubara, sedangkan proses pembuatan dengan sistem pemanasan langsung, yaitu batubara secara langsung dipanaskan dan dibakar di dalam kiln..