• Tidak ada hasil yang ditemukan

kualitas Lely Riawati, ST, MT P e n g e n d a l I A N k u A l i T A s

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kualitas Lely Riawati, ST, MT P e n g e n d a l I A N k u A l i T A s"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

kualitas

Lely Riawati, ST, MT

P e n g e n d a l I A

N

k u A l i T A s

(2)

Perubahan Terjadi Karena

 Sifat Sementara  pendeknya umur produk (perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan corak persaingan)

 Keanekaragaman  jenis produk makin banyak dipasaran

 Teknologi baru, ilmu baru, produk-jasa baru dll

Latar Belakang:

(3)

• Perubahan  ada resiko

• Tidak mau berubah  resiko lebih besar.

Tidak hanya berusaha menguasai pasar domestik tetapi juga domestik dan luar negeri

Produk dan jasa yg berkualitas yang akan bertahan dipasar dan memenangkan persaingan

Perlu pengendalian kualitas

Latar Belakang:

(4)

Kualitas

Identik

MahaL

P A R A D I G M

A

L A M

A

(5)

Kualitas tidak berdampak pada peningkatan biaya kualitas

bahkan dapat menghemat biaya kualitas

P A R A D I G M

A

B A R u

“Quality has no

cost”

(6)

Konsep kualitas harus

bersifat menyeluruh, baik bahan baku, produk

maupun proses (proses produksi, distribusi, jasa dll)

Kualitas memerlukan suatu proses perbaikan yang terus-menerus

(continuous improvement process) yang dapat

diukur dengan dukungan manajemen, karyawan,

dan pemerintah.

(7)

 Juran (1962) "kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.“

 Crosby (1979) "kualitas adalah kesesuaian

dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery, realibility, maintainability dan cost effectiveness”

 Feigenbaum (1991) "kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,

manufacture dan maintenance ,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan.“

Definisi Kualitas :

(8)

 Elliot (1993) "kualitas adalah sesuatu yang berbeda

untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan.“

 David L. Goetsch dan Stanley Davis bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang

diharapkan.

 ISO 8402 dan dari Standar Nasional Indonesia (SNI 19- 8402-1991), kualitas adalah keseluruhan ciri dan

karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang

dinyatakan secara tegas maupun tersamar.

Definisi Kualitas :

(9)

5 Definisi Kualitas menurut GArvin:

• Definisi Transcendent (kualitas relatif):

Sesuatu yang sangat abstrak, berhubungan erat dengan perasaan

• Definisi Berbasiskan Produk:

Komponen dan atribut yang dimiliki produk

• Definisi Berbasiskan Pengguna :

Kesesuaian terhadap kegunaan yang diinginkan  saat konsumen/customer merasa puas, maka produk tersebut berkualitas

• Definisi Berbasiskan Manufactur

Barang yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan (berat, ukuran, dst), maka barang tersebut

berkualitas

• Definisi Berbasiskan Nilai :

Ketika produk memiliki nilai jual yang bersaing (harga), maka produk tersebut dikatakan berkualitas.

(10)

• Memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

• Siapakah pelanggan itu?

– Pelanggan External : Penerima output tetapi bukan merupakan bagian dari organisasi

yang menyuplainya

– Pelanggan Internal. Penerima output dari orang atau departemen lain yang

merupakan bagian dari organisasi

Definisi Kualitas yg MODERN:

(11)

Mengapa Kualitas Penting ?

1. Reputasi perusahaan

Perusahaan dengan produk atau

jasa yang berkualitas  dikenal sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas

(punya nilai “lebih” )  dipercaya masyarakat.

2. Penurunan biaya

Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi

 berorientasi pada customer satisfaction (jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk disesuaikan kebutuhan pelanggan )  tidak ada pemborosan yang harus dibayar mahal

(12)

Mengapa Kualitas Penting ?

3. Peningkatan pangsa pasar

Akan meningkat bila minimasi biaya tercapai  harga dapat ditekan

dengan tetap mengutamakan kualitas mendorong konsumen membeli lagi produk / jasa  pangsa pasar meningkat.

4. Pertanggungjawaban produk

Dengan meningkatnya kualitas produk/jasa  semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses maupun pendistribusian produk.

Perusahaan tidak membayar mahal untuk memberikan jaminan thd produk / jasa tsb.

(13)

Mengapa Kualitas Penting ?

5. Dampak Internasional

Bila produk / jasa berkualitas  dikenal pasar lokal dan internasional  kesan “baik” thd perusahaan

6. Fanatisme produk atau jasa

Bila produk/jasa berkualitas  kepercayaan pelanggan akan bertambah dan perusahaan lebih dihargai  timbul fanatisme dari pada konsumen terhadap produk2 yang ditawarkan.

(14)

Mengapa Kualitas Penting ?

7. Kualitas yang ditawarkan

Banyak konsumen bersedia membeli produk berkualitas (secara menyeluruh /total quality:

barang, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan ) dengan harga tinggi  arah persaingan tidak lagi hanya “harga murah”

(15)

merupakan suatu pendekatan

untuk melaksanakan bisnis dgn berusaha memaksimumkan

persaingan organisasi melalui perbaikan secara menyeluruh

dalam kualitas produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan.

Total Quality :

(16)

 Berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal

 Tujuan utamanya adalah kualitas

 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan Penyelesaian masalah

 Komitmen terhadap kualitas dalam jangka panjang

 Mengadakan kerja tim

 Mengadakan perbaikan proses secara terus-menerus dan berkesinambungan

 Memberdayakan pendidikan dan pelatihan

 Adanya kebebasan dalam mengadakan pengendalian

 Adanya keseragaman dan kesamaan tujuan

 Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan maupun seluruh personil organisasi

Karakteristik Total Quality :

(17)

The Meaning of Quality

Consumer’s perspective Producer’s

perspective

Quality of design : - Quality Characteristics - Price

Quality of conformance :

- Conformance to spesification - Cost

Fitness for Consumer Use

M a

r k e t

i n g P

r o d u c t i o n

Quality

Perspective

(18)

Quality Perspective:

1.Perspektif produsen 2.Perspektif konsumen

disatukan  dapat tercapai “fitness for consumer use”

kesesuaian antara konsumen dan produsen

Terdapat suatu standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah pihak

(19)

DIMENSI KUALITAS

 Kualitas produk  mempunyai nilai subyektivitas antara satu konsumen dengan konsumen lain  dimensi kualitas yang berbeda satu dengan yang lain.

 Tidak semua dimensi kualitas di gunakan semua oleh perusahaan

 Akan berbeda pada industri manufaktur dan industri jasa

(20)

1.Performance (Kinerja):

kesesuaian produk dengan fungsi utama produk itu sendiri

2.Feature :

ciri khas produk yang membedakan dari produk lain  menimbulkan kesan baik bagi pelanggan 3.Reliability(Kemampuan untuk

diandalkan ):

kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya (kemungkinan kerusakan rendah ) DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI

MANUFAKTUR Menurut Garvin (1996) :

(21)

4.Conformance (Kesesuaian ):

kesesuaian produk dengan syarat, ukuran,

karakteristik desain dan operasi yang ditetapkan 5.Durability (Daya tahan) :

tingkat ketahanan produk atau lama umur produk 6.Serviceability (kemampuan memberikan

service) :

kemudahan perbaikan atau ketersediaan komponen produk

7.Aesthetic (Estetika ):

keindahan atau daya tarik produk 8.Perception:

fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena citra atau reputasinya.

DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI MANUFAKTUR

(22)

Contoh Dimensi Kualitas untuk printer

• Performance

 Jumlah halaman per menit

 Kepekatan hasil print out

• Features

 Dilengkapi dengan penyangga ganda

 Kemampuan mencetak foto digital

• Reliability

 Rata-rata waktu antar kerusakan

• Conformance

 Ketajaman cetak dibandingkan dengan kompetitor

• Durability

 Dugaan waktu hingga produk ketinggalan jaman (obsolescence)

 Rata-rata usia komponen utama

• Serviceability

 Tersedianya pusat reparasi

• Aesthetics

 bentuk dan warna

 rangka tata letak tombol kendali

• Perception

 jaminan merek

 rating yang diberikan

dalam laporan pelanggan

 rating yang diterbitkan majalah byte

(23)

Dimensi Bobot Performance 0,30

Features 0,05

Reliability 0,15 Conformance 0,10 Durability 0,15 Serviceability 0,10 Aesthetics 0,05 Percieved Quality 0,10

Total 1

Kepentingan relatif tiap-tiap dimensi dapat ditunjukkan dengan memberikan bobot, yang nilainya antara 0 dan 1 sehingga total bobotnya adalah 1.

Contoh Dimensi Kualitas untuk printer

Setiap dimensi diuji dengan memberikan skor antara 0 dan 10.

Skor 10 berarti nilai dimensi tersebut

sempurna, sedangkan 0 berarti nilai dimensi tersebut sangat buruk

(24)

Dimensi Bobot Merk X Merk Y

Skor Skb Skor Skb Performance 0,30 8 2,40 7 2,10 Features 0,05 6 0,30 2 0,10 Reliability 0,15 5 0,75 6 0,90 Conformance 0,10 8 0,80 7 0,70 Durability 0,15 9 1,35 8 1,20 Serviceability 0,10 6 0,60 9 0,90 Aesthetics 0,05 7 0,35 9 0,45 Percieved

Quality

0,10 9 0,90 6 0,60

Total 1,00 7,45 6,95

Contoh Dimensi Kualitas untuk printer

• Kalikan skor

dimensi dengan bobotnya,

sehingga

dihasilkan skor

dimensi terboboti.

• Jumlahkan seluruh 8 skor dimensi

terboboti tersebut, sehingga diperoleh rating kualitas

relatif untuk kedua merk.

(25)

1.Communication

hubungan antara penerima jasa dengan pemberi jasa.

2.Credibility

kepercayaan pihak penerima jasa terhadap pemberi jasa.

3.Security:

keamanan terhadap jasa yang ditawarkan.

4.Knowing the customer:

pemahaman pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan pemakai jasa.

Menurut Garvin (1996) :

DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI JASA

(26)

5.Tangibles

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan harus dapat diukur atau dibuat standarnya.

6.Reliability:

Konsistensi kerja pemberi jasa dan kemampuan pemberi jasa dalam memenuhi janji para

penerima jasa.

7.Responsiveness:

Tanggapan pemberi jasa terhadap kebutuhan dan harapan penerima jasa.

8.Competence:

Kemampuan atau keterampilan pemberi jasa

untuk memberikan jasanya kepada penerima jasa.

DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI JASA

(27)

9.Access:

Kemudahan pemberi jasa untuk dihubungi oleh penerima jasa.

10.Courtesy:

Kesopanan, respek, perhatian, dan kesamaan dalam hubungan personil.

 Meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan tidak semudah usaha meningkatkan kualitas produk, karena karakteristiknya yang unik.

 Peningkatan kualitas jasa juga akan berdampak pada organisasi secara menyeluruh

DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI JASA

(28)

Menurut Parasuraman :

DIMENSI KUALITAS PADA INDUSTRI JASA

• SERVQUAL Dimensions.

1. Tangibles 2. Reliability

3. Responsiveness 4. Assurance

5. Empathy

(29)

1. Pelayanan merupakan output tak berbentuk.

2. Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat dikonsumsi dalam produksi.

3. Terdapat hubungan langsung yang erat

dengan pelanggan melalui proses pelayanan.

4. Pelanggan berpartisipasi dalam proses memberikan pelayanan.

KARAKTERISTIK UNIK INDUSTRI JASA

(30)

5. Keterampilan personil “diserahkan” atau

“diberikan” secara langsung kepada pelanggan.

6. Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya. Fasilitas pelayanan berada dekat lokasi pelanggan. Pengukuran efektivitas pelayanan bersifat subyektif.

7. Pengendalian kualitas terutama dibatasi pada pengendalian proses. Option penetapan harga lebih rumit.

KARAKTERISTIK UNIK INDUSTRI JASA

(31)

Hidden Quality Cost

(32)

BIAYA KUALITAS

Cost of achieving good quality Cost of

poor quality

Prevention costs Appraisal

costs Internal

failure costs External

failure costs

Quality planning costs

Production design costs

Process costs

training costs

Information costs

Inspection & testingcosts

Test equipment costs

Operator costs

Scrap costs

Rework costs

Process failurecosts

Product liability costs Warranty claims costs Product return costs Customer complaintcosts Process downtimecosts

Price-downgrading costs

Lost sales costs

Biaya Kualitas :

(33)

1. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (Cost of

achieving good quality)  dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk berkualitas sesuai dengan keinginan pelanggan :

a. Biaya pencegahan (prevention costs) yaitu biaya untuk mencegah kerusakan atau cacat produk ,terdiri :

 Biaya perencanaan kualitas (quality planning costs)

 Biaya perancangan produksi (production design costs)

 Biaya pemrosesan (process costs)  proses produksi.

 Biaya pelatihan (training costs)

 Biaya informasi kualitas produk (information costs) survey kualitas produk yang diharapkan pelanggan.

1. Cost of achieving good quality

(34)

b. Biaya penilaian (appraisal costs)  pengujian terhadap produk, terdiri :

 Biaya untuk mengadakan inspeksi dan pengujian (inspection and testing costs)

 Biaya peralatan pengujian (test equipment costs)

 pengadaan alat pengujian kualitas produk.

 Biaya operator (operator costs)  upah pada

orang yang bertanggung jawa dalam pengendalian kualitas

1. Cost of achieving good quality

(35)

2. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat (cost of poor quality), a. Biaya kegagalan internal (internal failure costs) 

produk cacat, diketahui sebelum sampai ke pelanggan :

 Biaya produk harus dibuang (scrap costs)  produk cacat harus dibuang dan biaya untuk membuang.

 Biaya pengerjaan ulang (rework costs)  perbaikan produk cacat

 Biaya kegagalan proses (process failure costs)  biaya produksi untuk produk cacat

 Process downtime costs produksi tdk berjalan sebagaimana mestinya

 Price-downgrading costs produk dijual di bawah harga krn cacat

2. Cost of poor quality

(36)

b. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs)  produk cacat, telah diterima oleh konsumen, terdiri

 Customer complaint costs service terhadap keluhan pelanggan

 Product return cost produk cacat dikembalikan oleh konsumen

 Warranty claims costs tuntutan konsumen terhadap adanya jaminan kualitas produk

 Product liability cost  krn perusahaan hrs

memberikan jaminan atau garansi bagi konsumen bahwa produknya baik.

 Lost sales costs  perusahaan tidak dipercaya oleh konsumen sehingga tidak mau lagi membeli produk ke perusahaan tersebut

2. Cost of poor quality

(37)

Strategi Reduksi Biaya Kualitas :

Deming’s chain reaction

Perbaikan Kualitas Reduksi Biaya

Peningkatan Produktivitas Harga Kompetitif

Perluasan Pasar Tetap dalam Bisnis

Peningkatan kesempatan kerja

Peningkatan ROI (Return of Investment)

(38)

“ ukuran biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan perbaikan kualitas”

 Biaya kualitas vs nilai penjualan (prosentase biaya kualitas total terhadap nilai penjualan)

 Biaya kualitas vs keuntungan (prosentase biaya kualitas total terhadap nilai keuntungan )

 Biaya kualitas vs harga pokok penjualan

(prosentase biaya kualitas total terhadap nilai harga pokok penjualan )

semakin rendah maka perbaikan kualitas semakin sukses

(39)

Indeks penilaian pelanggan, yang merupakan harga yang dibayarkan

pelanggan atas hasil atau manfaat yang dirasakan karena kualitas produk atau proses sesuai dengan harapannya

Nilai Kualitas :

Menurut Bester (1999):

Pelanggan mengharapkan mendapat produk/jasa yang sebanding dengan

“nilai” ketika mereka membayar produk/jasa tsb

(40)

Quality by objective (QBO).

1. Manajer kualitas harus mempunyai komitmen untuk

menentukan biaya sasaran kualitas  kontribusi keuntungan tiap tahun dapat diprediksi.

2. Sasaran kualitas secara menyeluruh merupakan serangkaian sasaran dan pencapaian masing-masing bagian  perlu

identifikasi secara tepat sasaran masing-masing bagian.

3. Masing-masing manajer dan setiap orang yang memegang

fungsi kualitas harus mendukung pencapaian sasarannya untuk menjamin pencapaian sasaran kualitas secara menyeluruh.

Menurut Bester (1999), metode QBO:

(41)

Produktivitas sebagai perbandingan output dengan input dikalikan dengan faktor kualitas

 Input = sumber daya yang digunakan

 Output = hasil yang dicapai

 Faktor kualitas = skor / nilai yang berkaitan dengan jaminan kualitas  dihitung berdasar jawaban positif responden thd kualitas produk yang dihasilkan

Produktivitas =

Menurut Omachnu dan Beruvides (1998) :

(42)

42

?

Pertanyaan? Ada

Selamat Belajar…

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Karakteristik Individu dan Kondisi Kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Studi pada Operator Komputer Warung Internet di Kelurahan Sumbersari

Informasi penerima manfaat Raskin yang merasa kurang puas dengan pelayanan tersebut beralasan bahwa informan pelaksana program kurang memperhatikan lokasi dan waktu

Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan maka hasil penelitian ini dapat disimpuikan bahwa adanya pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Handpone Iphone

MEMANTAPKAN PRODUK LOKAL WONOGIRI DAN PENYEDIAAN SARANA PRASARANA PASAR TRADISONAL YANG MEMADAI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT.. MEMANTAPKAN KUALITAS PELAYANAN

Hal ini menyatakan bahwa hubungan kondisi peralatan dan teknologi dengan lingkungan fisik sangat mempengaruhi sistem kerja pada perusahaan sehingga dapat

Kualitas pelayanan meruapakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan

• Sebagian lahan belum bebas • Perubahan metode lelang. akibat perubahan desain dengan nilai yang melebihi

Kualitas pelayanan merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.Menurut Sunyoto, 2013 dimensi dan