• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X - Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Plagiarism Checker X - Report"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

Overall Similarity: 40%

Date: Apr 9, 2021

Statistics: 3497 words Plagiarized / 8851 Total words

Remarks: High similarity detected, you must need to improve the document.

(2)

TUGAS AKHIR Manfaat Eceng Gondok Untuk Air Asam Tambang di PT. Statika di Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat Yuandre Anjas Putera NPM. 1610017411028 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG (STTIND) PADANG 2021 ABSTRACT AAT is acidic water that is formed due to the presence of sulfide minerals which occur as a result of sulfide minerals reacting with air, especially oxygen in the presence of water, then the formation of AAT occurs. AAT is usually found in mining results, one of which is split rock mining. Open split rock mining can pollute the surrounding environment, one of which is river water activities. River water activity can increase pH, temperature, TDS, TSS, and EC values ​​in rivers. One way that can be used to reduce river water pollution is by utilizing plants, namely water hyacinth. The method used to reduce contamination of42acid mine drainageis by planting water hyacinth inacid mine drainagesources. The results obtained are a decrease in the pH value, from the numbers 8.58 to 8.51, 8.64 to 8.61, 8.64 to 8.44 8.62 to 8.38, for

temperature values ​​from 38-40 ° C to the same temperature which is 30 ° C, for TDS values

​​from 44 to 17, 44 to 14, 40 to 24, 41 to 27, for EC values ​​94 to 34, 93 to 29, 90 to 52, 92 to 56, and for TSS values ​​are 48 to 21, 48 to 18, 44 to 28, and 45 to 31. Keywords: AAT, Water Hyacinth, pH, Temperature, TDS, TSS and EC ABSTRAK AAT merupakan air asam yang terbentuk karena adanya mineral sulfida yang terjadi akibat mineral sulfida bereaksi dengan udara khususnya oksigen dengan adanya air maka terjadilah pembentukan AAT.

AAT biasanya dijumpai pada hasil penambangan salah satunya yaitu penambangan batu split. Penambangan batu split secara terbuka dapat mencemari lingkungan sekitar, salah satunya aktivitas air sungai. Aktivitas air sungai bisa meningkatkan, nilai pH, temperature, TDS, TSS, dan nilai EC pada sungai. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengurangi pencemaran air sungai dengan memanfaatkan tumbuhan yaitu eceng gondok. Metode yang digunakan untuk mengurangi pencemaran air asam tambang dengan penanaman eceng gondok pada sumber air asam tambang. Hasil yang didapatkan yaitu penurunan nilai pH, dari angka 8,58 ke 8,51, 8,64 ke 8,61, 8,64 ke 8,44 8,62 ke 8,38, untuk nilai

temperature dari 38-40°C ke suhu yang sama yaitu 30°C, untuk nilai TDS dari 44 ke 17, 44

(3)

ke 14, 40 ke 24, 41 ke 27, untuk nilai EC 94 ke 34, 93 ke 29, 90 ke 52, 92 ke 56, dan untuk nilai TSS yaitu 48 ke 21, 48 ke 18, 44 ke 28, dan 45 ke 31. Kata Kunci: AAT, Eceng Gondok, pH, Temperatur, TDS, TSS dan EC DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK i KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB. I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan masalah 2 1.3 Tujuan

masalah 2 1.4 Mamfaat penelitian 3 BAB. II TINJAUAN TEORI 4 2.1 Deskripsi Perusahaan PT.

Statika 4 2.1.1 Sejarah singkat perusahaan 4 2.1.2 Peta kesampaian daerah 4 2.1.3 Struktur organisasi PT. Statika 5 2.2 Pengertian Air Asam Tambang 5 2.2.1 tipe-tipe Air Asam

Tambang 7 2.3 Derajat Keasaman (pH) 9 2.4 TDS air 10 2.5 TSS 12 2.6 EC 13 2.7 Temperatur air (T) 15 2.8 Standar Kualitas Air 17 2.8.1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 17 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 19 3.1 Jenis Penelitian 19 3.2 Tempat Dan Waktu

Penelitian 19 3.2.1 Tempat Penelitian 19 3.2.2 Waktu Penelitian 19 3.3 Variabel Penelitian 19 3.3.1 Variabel Bebas 19 3.3.2 Variabel terikat 19 3.4 Data, Jenis Data dan Sumber Data 20 3.4.1 Data jenis data 20 3.4.2 Sumber Data 20 3.5Teknik Pengumpulan Data20 3.6 Teknik Pengolahan Data 22 3.7 Analisa Data 24 3.8 Kerangka Metodologi 24 BAB. IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 26 4.1 Pengumpulan Data 26 4.1.1 Koordinat dan Pengambilan Sampel 1- 4 26 4.1.2 Data Pengujian pH, temperature, TDS, EC dan TSS 29 4.2 Pengolahan Data 29 4.2.1 Data Pengujian pH, temperature, TDS, EC dan TSS 29 4.2.2 Pengaruh30Air Asam TambangTerhadap Kualitas Air Limbah Pabrik 33 BAB. V Analisa Pengolahan Data 36 5.1 Kadar pH, Temperatur, TDS, EC dan TSS 36 5.1 PengaruhAir Asam TambangTerhadap Kualitas Air Limbah Pabrik PT. Statika 36 BAB. VI Analisa Pengolahan Data 38 6.1 Kesimpulan 38 6.2 Saran 38 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar lokasi Prapenelitian PT. Statika 1 Gambar 2.1 Peta Kesampaian daerah 4 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Statika 5 Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian 25 Gambar 4.1 Titik Koordinat Sampel 1-4 26 Gambar 4.2 Hasil Pengujian (A) Ph, (B) Temperatur, (C) TDS, (D) EC sampel 1 27 Gambar 4.3 Hasil Pengujian (A) Ph, (B) Temperatur, (C) TDS, (D) EC sampel 2 27 Gambar 4.4 Hasil Pengujian (A) Ph, (B) Temperatur, (C) TDS, (D) EC sampel 3 28 Gambar 4.5 Hasil Pengujian (A) Ph, (B) Temperatur, (C) TDS, (D) EC sampel 4 28 Gambar 4.6

(4)

Kadar pH Air limbah pabrik PT Statika 30 Gambar 4.7 Temperatur Air limbah pabrik PT Statika 30 Gambar 4.8 Kadar TDS Air limbah pabrik PT Statika 31 Gambar 4.9 Kadar EC Air limbah pabrik PT Statika 32 Gambar 4.10 Kadar TSS Air limbah pabrik PT Statika 32 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Mineral sulfida yang diketahui sebagai pembentuk Air Asam 1 Tabel 2.1 Klasifikasi Padatan di Perairan Berdasarkan Ukuran Diameter 6 Tabel 2.2 Ion-ion yang diteukan dalam perairan 11 Tabel 2.3 Batasan Maksimum EC 15 Tabel 4.1 Data hasil pengujian menggunakan eceng gondok 42 Tabel 4.2 Kadar pH, Temperatur, TDS, EC dan TSS 29 Tabel 4.3 Indeks Pencemaran Air limbah Pabrik PT.Statika 33 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Analisa Data LA-1 Lampiran B. Peta Geologi dan Peta Topografi LB-1 Lampiran C. Dokumentasi LA-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan tumbuh-tumbuhannya. Baik hasil pertanian maupun hasil perkebunan.

Tumbuh-tumbuhan kaya akan mamfaat salah satunya yaitu tanaman ecceng gondok.

Populasi tanaman eceng gondok banyak dijumpai di rawa-rawa. Eceng gondok merupakan salah satu tanaman yang dapat dimamfaatkan untuk air asam tambang. Ditambah eceng gondok adalah tanaman yang sangat mudah tumbuh dan sangat mudah dijumpai

terutama di ken. Muara kiawai. PT. Statika merupakan perusahaan tambang batu split yang berada di nagari Muara Kiawai, kecamatan Gunung Tuleh, kabupaten Pasaman Barat. Salah satu perusahaan tambang batu split, PT. Statika berperan dalam penyebab kerusakan lingkungan salah satunya yaitu masalah air asam tambang (AAT). AAT merupakan air asam yang terbentuk karena adanya mineral sulfida yang terjadi akibat mineral sulfida bereaksi dengan udara khususnya oksigen dengan adanya air maka terjadilah pembentukan AAT.

Adapun gambar lokasi penelitian pada PT. Statika10sebagai berikut. Gambar1.1 Gambar lokasi prapenelitian PT. Statika Penambangan batu split secara terbuka dapat mencemari lingkungan sekitar, salah satunya aktivitas air sungai. Oksigen bebas yang tersedia di penambangan dapat mempercepat proses pembentukan AAT sebagai dampak negatif dari penambangan batu split. (Hanif faisol nurofiq,2016) Terbentuknya AAT dapat

mempengaruhi kualitas air sungai yang terdapat di area penambangan. Peraturan

Pemerintah Repoblik Indonesia No.2682 Tahun 2001 Tentang pengendalian pencemaran

(5)

air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.Menurut UU No.7 baku mutu air memiliki ciri-ciri seperti air harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa, derajat keasaman (pH) netral yaitu berkisar dengan rentang 6,8-7,2, tidak mengandung zat kimia yang berbahaya, tingkat kesadahan rendah, dan tidak mengandung bakteri berbahaya. Air yang dikatakan tidak tercemar harus memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan UU No.7. Mengingat air merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia maka hal ini harus mendapat perhatian serius dan harus dilindungi agar dapat tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.37Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

”Manfaat Eceng Gondok Untuk Air Asam Tambang di PT. Statika di Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat”. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap PH air di settling pond PT. Statika ? 2.

Bagaimana pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap parameter TDS, TSS, EC, dan temperatur air di settling pond PT. Statika ? 3. Bagaimana model penyebaran kualitas air (PH, TDS, TSS, EC, dan temperatur) di settling pond PT. Statika ? 1.3 Tujuan masalah 1.

Menganalisa pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap PH air di settling pond PT.

Statika. 2. Menganalisa pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap parameter TDS, TSS, EC, dan temperatur air di settling pond PT. Statika. 3. Membuat model penyebaran kualitas air (PH, TDS, TSS, EC, dan temperatur)201.4 Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Bagi peneliti39Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan sehingga dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata. 2. Bagi Instansi Dapat menambah10ilmu pengetahuan danwawasan mahasiswa/mahasiswi yang membacanya,dapat dijadikan sebagai salah satumasukan untuk pembuatan jurnal, referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini bisa menjadi pedoman bagi PT. Statika untuk lebih

memperhatikan tentang masalah air asam tambang yang nantinya berpengaruh terhadap aliran sungai pada pemukiman warga pada sekitar area penambangan PT. Statika.20BAB II

(6)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1Deskripsi Perusahaan PT. Statika 2.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT. Statika merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan, lahan yang dikeloka PT. Statika dahulunya merupakan tanah milik masyarakat/warga Muara Kiawai.

Dimana pada awal tahun 2017 PT. Statika membelinya untuk dijadikan base camp. PT.

Statika telah melakukan kegiatan penambngan batu split sejak awal tahun 2017 di

Kenagarian Muara Kiawai beroperasi sampai sekarang. 2.1.2 Lokasi dan Kesampaian Daerah Secara administratif konsensi penambangan PT. Statika termasuk dalam wilayah

penambangan Kenagarian Muara Kiawai21Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat,Sumatra barat. Lokasi tambang PT. Statika terletak kurang lebih 20 M dari jalan lintas dan dapat dicapai melalui jalan raya Padang-Simpang Empat-Muara Kiawai (200 km).Dari jalan rayaKenagarian Muara Kiawai lokasi tambang bejarak 20 M Gambar 2.1 Peta

Kesampaian Daerah PT. Statika 2.1.3.Struktur Organisasi PT. Statika PT. Statika salah satu

20perusahaan pertambangan yangmemasok kebutuhan batu split, untuk dipasarkan maka perusahaan membentuk struktur keorganisasiannya yang berusaha untuk mendukung perkembangan perusahaan maupun pengaruh didalam lingkungan lokal maupun regional.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Statika 2.2 PengertianAir Asam Tambang Air asam tambang merupakan salah satuisu lingkungan yang sering kali dihadapi oleh perusahaan pertambangan, baik tambang batubara maupun bijih.7Hal ini tentu berpotensi

menimbulkan konflik kepada masyarakat lokal sekitar area penambangan dan berdampak pada terganggunya operasional penambangan. Oleh karena itu, penting bagi seluruh stakeholders, khususnya perusahaan pertambangan, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sehingga potensi dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan.

Pada dasarnya, industri pertambangan yang meliputi setiap bagian dari siklus kegiatan penambangan memiliki potensi untuk dapat menimbulkan dampak positif maupun

dampak negatif bagi seluruh komponen dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.30Air asam tambangatauacid mine drainage adalah istilah umum yangdigunakan untuk

menyebutkan air lindian (leachate), rembesan (seepage) atau aliran (drainage).31Air ini terjadi akibat pengaruh oksidasi alamiah mineralsulfide(mineral belerang) yang

(7)

terkandung dalam batuan yang terpapar selama penambangan.13Proses ini menghasilkan air yang mempunyai pH rendahyangberpotensimelarutkan logam-logam berat dari batuan yang dilaluinya. Jika air asam tambang telah terbentuk, prosesnya akan sulit untuk dihentikan, karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan sampai salah satu

reaktannya habis. Perlu diketahui, air asam sebenarnya tidak saja terbentuk akibat kegiatan penambangan saja. Bahkan, setiap kegiatan yang berpotensi menyebabkan terbuka dan teroksidasinya mineral sulfida, akan menyebabkan terbentuknya air asam. Beberapa kegiatan seperti pertanian, pembuatan jalan dan drainase, dan pengolahan tanah lainnya pada areal yang mengandung mineral belerang, tentu akan menghasilkan air asam.

Karakteristiknya pun sama dengan air asam tambang.7Salah satu isu besar dalam kegiatan pertambangan yakni pembentukan air asam tambang. Air asam tambang ini akan

merembes kedalam sumber-sumber air, mengakibatkan kualitas pH yang rendah,

peningkatan kadar logam terlarut dan terganggunya ekosistem mahluk hidup sekitarnya.

Air asam tambang yang timbul akibat dari kegiatan pertambangan berpotensi memberikan dampak negatifterhadappenurunankualitas lingkungan, terutama bila sudah masuk ke dalam sistemairpermukaan,air bawah tanah serta tanah di sekitarnya. Berdasarkan dari hal tersebutdi atas, prediksi keberadaan sumber dari air asam tambang harus telah

dilakukansejakawal operasi sehingga upaya pencegahan dan pengelolaan

penurunankualitaslingkungan akibat air asam tambang dapat dilakukan dengan baik.

Mineral Formula Sulfida yang menghasilkan AAT dengan oksigen sebagai oksidan: Pyrite, marcasite FeS2 Pyrrhotite Fe1-xS Bornite Cu5FeS4 Arsenopyrite FeAsS Enargite/famatinite Cu3AsS4/Cu3SbS4 Tennantite/tetrahedrite (Cu,Fe,Zn)12As4S13/(Cu,Fe,Zn)12Sb4S13 Realgar AsS Orpiment As2S3 Stibnite Sb2S3 2.2.1 Tipe-Tipe30Air Asam TambangTipe air tambang merupakan hasil dari reaksi kimia yang menghasilkan berbagai macam species senyawa kimia yang mengalami degradasi secara alami dan mengakibatkan ditemukannya

6berbagai macam tipe atau bentuk senyawa air tambangtersebut.Dalammenentukan kualitas air tambang diperlukan beberapa kriteria yang dapat menentukan apakah air tambang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia, seperti air minum, air mandi dan

(8)

cuci, air toilet, air irigasi untuk pertanian, air minum untuk pertenakan atau air untuk usaha budidaya perikanan atau juga untuk dimanfaatkan sebagai wilayah pariwisata. Adakalanya wilayah kolam air dapat juga digunakan untuk tempatpengembanganpemukimanatau sering dimanfaatkan sebagai water front city area. Air asam tambang adalah air bersifat asam dan mengandung zat besi dan sulfat, yang terbentuk pada kondisi alami pada saat strata geologi yang mengandung pyrite terpapar ke atmosfir atau lingkungan yang bersifat oksidasi. Air asam tambang dapat terbentuk dari tambang batubara, baik pada

pertambangan permukaan maupun pertambangan bawah tanah.Air tambang alkali (alkaline mine drainage)14adalah air tambang yang mempunyai tingkat keasaman (pH) 6 atau lebih, mengandung alkalinitas tetapi masih mengandung logam terlarut yang dapat menghasilkan asam seperti pada persamaan reaksi(2.2) dan (2.3).6Kualitas air tambang, asam atau alkali, bergantung pada ada atau tidaknya kandungan mineral asam (sulfida) dan material alkali (material karbonat) di dalam strata geologi. Umumnya material yang banyak mengandung sulfida dan mengandung sedikit material alkali cenderung membentuk air asam tambang. Sebaliknya material yang banyak mengandung alkali, walaupun

mengandung material sulfida dengan konsentrasi yang banyak, sering menghasilkan air alkali (netakalinewater).4Menurut Skousen dan Ziemkiewicz (1996) air tambang dapat dikelompokkan ke dalam 5 tipe yaitu:·Air Tambang Tipe 1 adalah air tambang yang tidak atau sedikit mengandung alkalinitas (pH < 4,5) dan mengandung Fe, Al, Mn, dan logam lainnya, asam(H+)dan oksigen dengan konsentrasi yang tinggi. Air tambang tipe ini disebut air asam tambang (acid mine drainage, AMD).14Air asam tambang (AMD) mungkin juga merujuk pada air yang mempunyai pH < 6 dan mengandung keasaman bersih (net acidity), yaitu keasamannya lebih besardaripadaalkalinitasnya. ·4Air Tambang Tipe 2 adalahair tambang yang mempunyai kandungan zat padat terlarut yang tinggi, yakni mengandung besi ferro dan Mn yang tinggi, sedikit atau tanpamegandung oksigen, dan pH > 6.Pada kondisi teroksidasi, pH air tipe ini dapat turun secara tajam sehingga berubah menjadi airtipe1. ·Air Tambang Tipe 3 adalah air tambang yang mengandung zat padat terlarut dengan konsentrasi sedang sampai tinggi, mengandung besi ferro dan Mn dengan

(9)

konsentarsi rendah sampai sedang, tanpa atau sedikit mengandung oksigen, pH > 6, dan alkalinitas14lebih besar dari keasaman (acidity). Umumnya disebut juga dengan air

tambang alkali (alkaline minedrainage).Pada kondisi teroksidasi, asam yang terbentuk dari hidrolisa logam dan reaksi pengendapan akan dinetralkan oleh senyawa alkali yang sudah terdapat didalamair. · Air Tambang Tipe 4 adalah air asam tambangtipe1 yang dinetralkan hingga pH-nya > 6 dan mengandung partikel tersuspensi dengan konsentrasi yang tinggi.

Pengendapan hidroksida logam21di dalam airbelum terjadi.4Dengan waktu tinggal yang cukup di dalam kolam, maka partikel tersuspensi akan mengendap.·Air Tambang Tipe 5 adalah air asam tambang yang telah dinetralkan sehingga pH-nya > 6 dan mengandung zat padat terlarut dengan konsentrasi yang tinggi. Setelah hampir seluruh hidroksida logam diendapkan di dalam kolam pengendap, kation utama yang masih tertinggal di dalam air dengan konsentrasi yang tinggi umumnya adalah kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)

terlarut. Anion terlarut seperti bikarbonat dan sulfat masih tertinggal di dalam air. Jika pada proses netralisasi mengalami kekurangan alkalinitas, air tambang tipe 5 ini tidak akan terbentuk. Tipe lain dari air tambang terjadi dari tambang yang mengandung sedikit sulfida dan karbonat dengan konsentrasi rendah sampai sedang. Air tipe ini biasanya mendekati pH netral, spesifik konduktan rendah (< 100μS/mm)dan alkalinitas mendekati setimbang.

Air tipe ini dikelompokkan sebagai air netralatauinert. Di antara tipe-tipe air tambang di atas terdapat kemungkinan adanya tipe transisi sehingga pengambilan data yang sesuai dan analisa konsentrasi logam, pH air, serta status oksigen perlu dilakukan untuk

menentukan tipe atau karakteristik airtambang. 2.3 Derajat Keasaman Air (pH Air) pH air adalah sebuah satuan ukur yang mengukur kadar keasaman atau kebasaan air. Rentang ukur pH air dimulai dari 0 hingga 14.pH air dengan 0 sampai 6 memiliki kadar keasaman sedangkan pH air dari 8 sampai 14 memiliki kadar kebasaan. pH air 7 merupakan kadar air netral dan sering digunakan untukminum.Arti pH yang sebenarnya adalah ukuran jumlah relatif ion hidrogen dan hidroksil yang bebas. Karena kandungan pH dapat dipengaruhi oleh bahan kimia, maka pH merupakan indikator penting dalam air yang berubah secara kimia. Setiap angka mewakili perubahan 10 kali lipat dalam keasaman / kebasaan air. Air

(10)

dengan pH lima adalah sepuluh kali lebih asam dari air yang memiliki pH enam. Dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh kandungan pH terhadap air sangat besar. Air yang memiliki pH air terlalu rendah akan berasa pahit /asam, sedangkan jika air yang memiliki pH terlalu tinggi maka air berasa tidak enak (kental/licin). Ikan hias yang hidup dalam air dengan kandungan pH terlalu rendah atau tinggi akan menyebabkan kematian bagi ikan tersebut. Selain itu, salah satu fungsi air bagi manusia adalah mengeluarkan racun dari dalam tubuh, air dengan kandungan pH netral dapat membantu produksi darah netral sehingga mudah mengeluarkan racun dari tubuh. Ahli kesehatan merekomendasikan untuk mengkonsumsi pH air yang berada diantara 6,5 – 8,5. Apabila manusia meminum air

dengan kadar pH air tidak sesuai dengan rekomendasi, biasanya akan terjadi berberapa gejala seperti Gangguan pencernaan, rasa sakit pada sendi dan mudah lelah. Hal ini disebabkan karena darah menjadi terlalu asam atau basa sehingga berdampak sulitnya racun untuk terbawa oleh darah bahkan darah tersebut dapat menjadi racun bagi tubuh.

pH dalam kandungan air dapat diukur dan untuk melakukan pengukuran kandungan pH dalam air umumnya menggunakan pH Meter. pH Meter hanya dapat mengukur kandungan pH tanpa pencatat otomatis, sehingga hasil pengukuran masih dituliskan secara manual.

Saat ini, sudah ada pH Data Logger yang mengukur dan mencatat hasil pengukuran pH air secara otomatis. pH Data Logger dapat mengukur pH air dalam jangka waktu yang panjang dengan interval pengukuran yang dapat diatur. Selain itu, pengambilan data pada pH data logger sangatlah mudah. Karena cukup mengunduh data dari logger ke perangkat pribadi seperti laptop atau smartphone dan juga data dapat dikirimkan secara otomatis oleh waktu yang sudah ditentukan olehpenggunaan. 2.4 TDS Air9TDS adalah kepanjangan dari Total Dissolved Solid (Jumlah Padatan Logam Terlarut dalam Air). TDS ini sendiri adalah

parameter daru jumlah partikel baik organik maupun non-organik. Satuan ukuran TDS adalah ppm alias part per million yang mana cara menghitungnya adalah miligram per liter (mg/l)). Zat terlarut yang biasanya terdapat pada air sendiri biasanya adalah natrium, magnesium, kalium, mangan, klorida, sulfat, nitrat dan banyak lainnya. Sebagai infomasi, air Murni hanya memiliki 3 ppm dari H2O (2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Oxygen). Semakin

(11)

tinggi nilai TDS, semakin banyak jumlah kandungan logam yg terlarut didalam air yang ikut terminum tubuh.5Kelarutan zat padat dalam air atau disebut sebagai total Dissolved solid (TDS) adalah terlarutnya zat padat, baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air.

Sebagai contoh adalah air permukaan apabila diamati setelah turun hujan akan

mengakibatkan air sungai maupun kolam kelihatan keruh yang disebabkan oleh larutnya partikel tersuspensididalamair, sedangkan pada musim kemarau air kelihatan berwarna hijau karena adanya ganggangdi dalam air. Konsentrasi kelarutan zat padat ini dalam keadaan normal sangat rendah, sehingga tidak kelihatan oleh mata telanjang(Situmorang, 2007).38Residu dianggap sebagai kandungan total bahan terlarut dan tersuspensi dalam air.1Selama penentuan residu ini, sebagian besar bikarbonat yang merupakan ion utama di perairan telah mengalami transformasi menjadi karbondioksida, sehingga karbondioksida dan gas-gas lain yang menghilang pada saat pemanasan tidak tercakup dalam nilai

padatan total (Boyd, 1988). Padatan yang terdapat di perairan diklasifikasikan berdasarkan ukuran diameter partikel, seperti yang ditunjukan pada tabel di bawah iniTabel 2.2.

Klasifikasi Padatan di Perairan Berdasarkan Ukuran Diameter No Klasifikasi Padatan Ukuran Diameter (µm) Ukuran Diameter (mm) 1Padatan terlarut < 10-3 < 10-6 2 Koloid 10-3-1 10-6-10-3 3 Padatan Tersuspensi >1 >10-3 Sumber : Effendi, 2003.Padatan Terlarut Total (Total Dissolved Solidatau TDS) adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10-6 mm) dan koloid (diameter 10-6 - 10-3 mm) yang berupa 8senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas sarng berdiameter 0,45µm (Rao, 1992). TDS biasanya disebabkan oleh bahan anorganik yang berupa ion-ion yang biasanya ditemukan di perairan. Adapun ion-ion yang terdapat di perairan ditunjukan dalam tabel dibawah ini : Tabel2.3Ion-ion yang biasa ditemukan di perairan Major Ion (Ion Utama)(1,0-1.000 mg/L) Secondary Ion (Ion Sekunder) (0,01-10,0 mg/L) Sodium (Na) Calsium (Ca) Magnesium

27(Mg) Bikarbonat (HCO3) Sulfat(SO 4)Klorida (Cl) Besi (Fe) Strontium (Sr) Kalium (K) Karbonat(CO 3) Nitrat (NO 3)Fluorida (F) Boron (Br) Silika (SiO2) Sumber : Todd, 1970.

1Total padatan terlarut merupakan konsentrasi jumlah ion kation (bermuatan positif) dan anion (bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut

(12)

menyediakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan ion. Selain itu, pengujian tidak memberikan wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik. Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator untuk menentukan kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut total dapat mencakup semua kation dan anion terlarut (Oram, 2010).5Total zat padat terlarut biasanya terdiri atas zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut. Bila total zat padat terlarut bertambah maka kesadahan akan naik pula.Selanjutnya efek padatan terlarut ataupun padatanterhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut (Slamet, 1994).2.5TSS (Total Suspended Solid) TSS (Total Suspended Solid) Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapatlangsung mengendap,terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil1dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya (Nasution, 2008) . Padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid atau TSS) adalah bahan-bahan tersuspensi (diameter > 1µm) yang

tertahan pada saringan milli-pore dengan daiameter pori 0.45µm (Effendi, 2003). Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan dan Edward, 2003).

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-6989-26 Tahun 2005, untuk

menganalisis zat padat tersuspensi menggunakan metode yaitu Kertas saring 934-AHTM circle 90mm dibilas terlebih dahulu dengan air aquades dan dipanaskan dalam oven selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan kemudian ditimbang dengan cepat. Sampel yang telah dikocok merata, sebanyak 100mL dipindahkan dengan menggunakan pipet, ke dalam alat penyaring yang sudah ada kertas saring didalamnya dan disaring dengan sistem vakum. Kertas saring diambil dari alat penyaring secara hati- hati kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu105°Cselama 1 jam di desikator selama 15 menit dan timbang.Hitung menggunakan rumus: keterangan5: a = beratfilter dan residu sesudah pemanasan 105°C (g)b = beratfilter kering (sudah dipanaskan105°C

(13)

(g) c = mL sampel 2.6 EC (Eletrical Conductivity) Elektrokonduktivitas atau Electrical (or Electro) Conductivity (EC)merupakan kepekatan unsur hara dalam larutan. Semakin pekat larutan makasemakin besar pengantaran aliran listrik dari kation (+) dan anion (-) ke anode dankatode EC meter sehingga EC semakin tinggi. Seberapa baik larutanmenghantarkan listrik tergantung pada beberapa faktor yaitu konsentrasi,mobilitas ion, valence ion, dan suhu. Semua zat memiliki beberapa tingkatkonduktivitas. Dalam larutan air tingkat

kekuatan ion bervariasi dari konduktivitasrendah ultra air murni dengan konduktivitas yang tinggi dari sampel kimiaterkonsentrasi.Konduktivitas listirk (EC- Electrical Conductivity), daya hantar listrik(DHL) dan TDS (Total Dissolved Solids) merupakan pengukur kadar garamdalam larutan hidroponik. Satuan pengukur konduktivitas adalah mili

siemens.cm-1atau ms.cm-1. Nilai EC 1 ms.cm-1setara dengan 650 ppm garam hara. NilaiEC memberikan indikasi mengenai hara yang terkandung pada larutan dan yang diserap oleh akar tanaman. Larutan yang kaya hara akan mempunyai konduktivitas listrik yang lebih besar daripada larutan yang miskin hara.Nilai ECdarisuatu larutan hara tergantung dari konsentrasi ion yang terkandung dalam larutan dan suhu larutan(Herdian, 2000).

Tingkatan konsentrasi larutan hara (EC) rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Suhu larutan yang terlampau tinggi juga dapat menyebabkan daya absorbsi akar menurun sehingga penyerapan larutan nutrisi menjadi kurang optimal.Setiap jenis airmemiliki nilai EC yangberbeda diantaranya air tawar, air murni dan air laut.32Air laut adalah airyang berasaldari laut atau samudra. Air laut memiliki kadar garam yang terdapatdidalam batu- batuan dan tanah antara laincontohnya natrium, kalium,

kalsium,dan lain-lain.Kadar garam yang terlalut dalam air tersebut dapat menghantarkan ion ion listrik.Air tawar adalah air yang tidak23mengandung banyak larutan garam dan larutan mineral didalamnya. Air tawar bisa didapatkan pada air dari sumur,danau,sungai, salju atau es. Pembawa muatan pada logam jumlahnya adalah tetap (= jumlah elektron bebas) dan ketergantungan suhu konduktivitas listrikhanyadatang dari mobilitasnya.

16Electrical Conductivity (EC) Adalah ukuran konduktivitas listrik dari unsur atau senyawa yg mengandung listrik (ion) dalam satuan mS/cm2 atau dS/m2, terutama untuk mengukur

(14)

tingkat salinitas larutan nutrisi dalamhidroponik.Nilai EC biasa dikonversike dalam satuan part per million (ppm) utk mengetahui nilai Total Padatan Terlarut/Total Dissolved Solid (TDS). Nilai konversi bisa berbeda-beda tergantung dari bahan kalibrasinya.22- US konversi 1 EC = 500 ppm, bahan kalibrasinyamenggunakanNaCl - Eropa konversi 1 EC = 640 ppm, bahan kalibrasinyamenggunakan4:4:2 - Australia konversi 1 EC = 700 ppm, bahan

kalibrasinyamenggunakanKCl Penelitian tentang kebutuhan EC untuktanaman sudah dilakukan sejak tahun 70-an (E.V. Maas & G.J. Hoffman, 1977) dimana setiap tanaman diuji dan dicari batasan maksimum dan toleransi terhadap EC nya (salinity tolerance).Sebagai contoh batasan EC maksimum10bisa dilihat pada tabelpada gambar berikut: Tabel 2.4 Batasan Maksimum EC 2.7 Temperatur Air (T air) Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada ditempat budidaya, baik kolam, karamba, maupun karamba jaring apung maupuan budidaya air payau ditambak serta budidaya laut.Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibanding suhu udara. Energi cahaya matahari sebagian besar diserap di lapisan permukaan air. Intensitas cahaya matahari semakin kedalam semakin berkurang. Transfer panas dari lapisan atas ke bawah tergantung kekuatan pengadukan air oleh angin. Untuk meningkatkannya maka dipasang kincir angin. semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya. Suhu air mempengaruhi densitasnya.

semakin tinggi suhu air, densitasnya semakin rendah (gr/cm3).17Menurut Kordi dan Tancung (2005), suhu mempengaruhi aktivitas metabolieme organisme, oleh karena itu penyebaran organisme di perairan tawar dibatasi oleh suhu perairan tersebut.

Memperhatikansuhu yang diperoleh padakolam budidaya lele Kelurahan Melajeh,

Kabupaten Bangkalan memberikan gambarankualitas air padalokasi tersebut sedikit lebih dingin dari perkiraan dan suhu ideal yang diperlukan untukbudidaya ikan leleyang

menghendaki kisaran suhu 27-31°C, walaupun masih pada batas standar baku kualitas air untuk budidaya secara umum sebagaimana menurutKordi (2010), bahwa suhu yang cocok untuk kegiatan budidaya biota air antara 23 hingga32°C.35Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur,larva danbenih sampai ukuran dewasa.24Suhu

(15)

media pemeliharaan akan berpengaruh terhadap perkembangan larva setelah telur, hal ini dikarenakan suhu dapat mempengaruhi laju penyerapan kuning telur yang menjadi sumber energi untuk proses metabolisme bagi larva.Menurut Kamler (1992), suhu berpengaruh terhadap laju metabolisme hewan akuatik. Ditegaskan pula oleh Avault (1985) dalam Sriharti (1997), menyatakan suhu air berpengaruh terhadap aktifitas ikan untuk mendapatkan pakan.25Kohno et al. (1986)dalam Pramono dan Marnani (2006), melaporkan bahwa cepatnya pertambahan panjang larva pada fase awal tergantung kepada kecepatan penyerapan kuning telur.Suhu air yang terlalu rendah dapat

mengakibatkan proses metabolisme41menjadi lambat hal inidapat berpengaruh terhadap lajupertumbuhan larva ikanakan menjadi lambat tumbuh. Menurut Kurniawan (2012),

25laju penyerapan kuning telur semakin meningkat seiring denganpeningkatan suhu. Suhu mempengaruhi sintasan larva secara signifikan. Ditegaskan oleh Sriharti (1997), suhu rendah akan mempengaruhi metabolisme dan pencernaan makanan. Namun, suhu terlalu tinggi dapat mengurangi nafsu makan (BPP Teknologi 2000). Menurut Sriharti (1997), rentang fluktuasi suhu yang tinggi dapat menurunkan aktivitas makan larva ikan. Ketika suhu yang diperlukan larva tidak sesusai dengan keperluan untuk tumbuh dan

berkembang, maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap fisiologi larva terutama dalam metabolisme, sehingga larva tidak mau makan yang tersedia sumber makanan didalam tubuh dan tidak tumbuh10dan lama kelamaanmenyebabkan daya tahan hidupnya hilang (Shierman dan Smith 1983 dalam Sriharti 1997). 2.828Standar Kualitas Air2.8.1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

menetapkan standar kualitas air bersihatauyang disebut metrologi air.3Metrologi ini akan digunakan untuk mengetahui kelayakan air untuk konsumsi, penyebab air tercemar, dan keefektifan sistem pengolahanair.Selamaini, pengecekan status air layak konsumsi bisa dilakukan dengan berbagai cara dan tahap. Namun, hasil yang didapatkan bisa berbeda.

"Metrologi ini akan menetapkan kualitas air di Indonesia dengan satuan pengukuran berstandar internasional," kata Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto, pada Asia Pacific Metrology Programme (APMP) Focus Group on Metrology for Clean Water

(16)

Meetings: Simposium, Workshop and Focus Group Meeting "Quality Water for Quality Life", Selasa (19/9), di Bogor. Dia mengatakan, metrologi air ini akan mengukur air dari berat, suhu, letak, maupun kandungan material seperti mineral dan sifat asam air. "Kami juga sedang mengembangkan metrologi biologi yang akan melihat jumlah

mikroorganisme yang terkandung dalam air," ujarBambang.Berdasarkansyarat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), air minum yang ideal adalah yang aman dikonsumsi, jernih, tidak berbau, tidak berasa aneh, bersuhu wajar, bersih dari bakteri, dan mengandung sedikit jumlah mineral. Minimnya akses air bersih untuk konsumsi di Indonesia menjadi pembunuh sunyi karena banyak orang yang meninggal dari berbagai penyakit yang muncul karena hal ini. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi yang layak mencapai 100 persen pada2019."Pengecekankualitas air di Indonesia terkendala karena lebih dari 9.000

puskesmas tidak mempunyai perangkat untuk mengetes dan memonitor kualitas air, kurangnya sumber daya manusia, dan dana yang terbatas," ujar Kepala Subdirektorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian

Kesehatan, Sonny Priajaya Warouw. Metrologi air dari LIPI ini, kata Sonny, untuk sementara bisa diterapkan kepada perusahaan air swasta dan PDAM, sumur gali komunal, dan

perusahaan air minum isiulang.Kunciutama mendapatkan air bersih adalah dengan menjaga sumber mata air dan pengolahan limbah. Deputy Director of Chemical Metrology

& Analytical Science Division from National Institute of Metrology, Ma Liandi, menyatakan, Pemerintah China bahkan menyediakan polisi sungai khusus yang mengawasi kebersihan dan menjaga mata air.BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis

penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian terapan (applied research). Penelitian terapanadalah penelitian yang bertujuan untukhati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan segera untuk keperluan tertentu (M.Nazir, 1988). Hasil penelitian yang dilakukan33tidak perlu sebagai suatu penemuan baru,akantetapi merupakan aplikasiyangbaru dari penelitian yang telah ada.3.2

10Tempat dan Waktu Penelitian3.2.1Tempat Penelitian Penelitiandilakukan di pemukiman

(17)

yang terdapat disekitar lokasi penambanganPT. Statika yaitu di Kenagarian Muara Kiawai dapat dicapai oleh kendaraan roda dua maupun roda empat 3.2.2 Waktu Penelitian Waktu dalam melakukanpenelitian ini yaitupada bulan Oktober 2020 sampai selesai. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas atau variable penyebab adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi,yaitu faktor-faktor yangdiukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untukmenentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau

diamati.Variabel bebas disebut juga variabel x.20Dalam penelitian inivariable bebas adalah air asam tambang.3.3.219Variabel Terikat Variabelterikatadalah faktor-faktor yang

diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruhvariablebebas, yaitu faktor yang muncul atau tidak muncul atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.Variabel terikat disebut juga variabel y.Dalam penelitian inivariable terikat adalah kualitas air tanah. 3.4Data, Jenis Data dan Sumber Data3.4.1 Data dan Jenis DataData yang dikumpulkanberupa: 1. Data primer, yaitudata yang dikumpulkandengan melakukan pengamatan atau pengukuran secara langsung dilapangan, dan pengukuran dilakukan di kolam PT Statikayang terdiri dariempat titik dan dikur dengan alat TDS, TSS, EC, dan termometer. Adapun cara menggunakan alat TDS, EC dan termometer10sebagai berikut: a.

Siapkan alat TDS, EC, dan termometer b. Celupkan TDS, EC, dan termometer secara bergantian kedalam kolam pada empat titikyang telah ditentukan.c. Didapatkan hasil masing-masing alat. Data primerdalam penelitian ini adalah:a. Titik koordinat sampel b.

TDS sampel c. TSS sampel d. EC sampel e. Temperatur air 2. Data sekunder, yaitu

merupakan data yang diperoleh daridata-datayang sudah adadi PT. Statika ,buku atau studi kepustakaan dan beberapa literature yang mendukung penelitian ini. a. Peta

Kesampaian Daerah b. Peta Pengambilan Titik Sampel c. Kepmen LH No 113 Tahun 2003 d.

Kepmen LH No 115 Tahun 2003 3.4.2 Sumber39Data Sumber data yang didapatkan berasal dari pengamatan langsung di lapangan ataupun studi kepustakaan serta dari arsip-arsip PT.

Statika. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Metode pengambilan contoh air asam terdapat dalam SNI a. Cara Pengukuran di Lapangan a. Penentuan koordinat dan elevasi titik lapangan 1. Lakukan penentuan koordinat dan elevasi dengan alat GPS bila diperlukan. 2.

(18)

Catat semua hasil penentuan dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.b.

Pengukuran pH air 1. Lakukan pengukuran TDS di lapangan 2.Catat semua hasil

pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.c. Pengukuran TDS 1.

Lakukan pengukuran TDS di lapangan 2.Catat semua hasil pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.d. Pengukuran TSS 1. Lakukan pengukuran TSS di

lapangan 2.Catat semua hasil pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.e. Pengukuran EC 1. Lakukan penguuran EC di lapangan 2.Catat semua hasil pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaan di lapangan.f. Pengukuran temperatur air 1. Lakukan pengukuran temperatur air di lapangan 2.Catat semua hasil pengukuran dalam buku catatan khusus pemeriksaanlapangan. 2.Cara Pengambilan Contoha.Cara pengambilan contoh padakolam limbah 1).Cara pengambilan contoh pada kolam limbahLakukan pengambilan contoh padakolam limbah dengan cara mengukur Titik koordinat, TDS, TSS, EC, dan Temperatur air sebanyak empat titik,dengan masing- masing alat di celupkan ke airselama 1 menit - 2 menitkemudian baru dilihat dan catat hasil nya. 3.6 Teknik Pengolahan Data 1. Pengukuran titik koordinat, Kadar pH,TDS, TSS Pengukuran kadar pH, TSS dan (Fe dan Mn) yang terkandung dalam air tanah yaitu dengan melakukan uji laboratorium berpedoman kepada Kepmen LH No 11310Tahun 2003

tentangBaku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan Pertambangan a. Untuk pengukuran titik koordinat menggunakan alat GPS dilapangan. Alat GPS digunakan dengan cara mengaktifkan alat GPS pada titik telah ditentukan. b. Untuk pengukuran pH sampel menggunakan alat pH meter dilapangan. Alat pH meter digunakan dengan cara

mengaktifkan alat pH meter, kemudian dicelupkan pada titik yang telah ditentukan. c.

Untuk pengukuran TDS sampel menggunakan alat TDS meter dilapangan.5Alat TDS meter digunakan dengan cara mengaktifkanalat TDS meter,kemudian dicelupkan pada titik yang telah ditentukan. d. Untuk pengukuran temperatur sampel menggunakan alat termometer dilapangan. Alat termometer digunakan dengan dicelupkan pada titik10yang telah

ditentukan.e. Untuk pengukuran TSS harus mengetahui nilai TDS terlebih dahulu,

kemudian substitusikan pada rumus. Keterangan : TSS = Total Suspended Solid (mg/L) TDS

(19)

=9Total Disolved Solid(mg/L) f. Untuk pengukuran EC sampel menggunakan alat EC dilapangan. g. Untuk pengukuran Temperatur sampel menggunakan alat Termometer dilapangan. 2. Pengaruh Air Asam Tambang Terhadap Kualitas Air Penentuan status baku mutu air dengan berpedoman kepada Kepmen LH No 115 Tahun 2003 menggunakan Metode Indeks Pencemaran dengan persamaan sebagai berikut: a. Jika nilai konsentrasi parameter menurun makanilai Ci/Lij yaitu (Ci/Lij)baru = b. Jika nilai baku memiliki rentang UntukCiLij rata-rata (Ci/Lij)baru = c. Jika dua nilai (Ci/Lij) berdekatan dengan nilai acuan 1,0 maka 1) Penggunaan nilai (Ci/Lij) hasilpengukuran kalau nilai ini lebih kecil dari 1,0. 2) Penggunaannilai (Ci/Lij)barujikanilai (Ci/Lij) hasilpengukuran lebih besar dari 1,0.

(Ci/Lij)baru = 1,0 + P.log(Ci/Lij) hasilpengukuran f. Tentukan nilai maksimum dan rata-rata g. Tentukan harga Indeks Pencemaran IPj = Keterangan: IPj :8Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j)Ci :Konsentrasi parameter kualitas air (i)Lij :Konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu air(j) M : Maksimum R : Rata-Rata 3.7 Analisa Data Setelah melalui tahapan dalam pengumpulan dan10pengolahan data makadilakukan analisa dengan menggunakan TDS, EC, dan termometer untuk data awal, kemudian masukan eceng gondok kedalam sampeluntuk mengetahui pengaruheceng gondok terhadap sampel, lalu ukur kembali nilai TDS, EC, dan temperatur, dan bandingkan nilai awal dan akhir20dari data yangdidapat. 3.8 Kerangka Metodologi Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian7dapat dilihat pada gambar3.1 Analisis PengaruhAir asam TambangTerhadapKualitas Air di Lingkungan Sekitar Lokasi

Penambangan PT. Statika Kenagarian Muara Kiawai,21Kabupaten Pasaman Barat,Provinsi Sumatera Barat. Identifikasi Masalah 1. Dekatnya kolam pengendapan dengan pemukiman warga (510 m) 2. Topografi kolam pengendapan yang lebih tinggi daripemukiman warga 3. Dekatnya kolam pengendapat dengan aliran sungai (300 m)1Tujuan Penelitian 1.

Menganalisa pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap PH air disettling pond PT.

Statika. 2. Menganalisa pengaruh pemanfaatan Eceng Gondok terhadap parameter TDS, TSS, EC, dan temperatur air di settling pond PT. Statika. 3. Membuat model penyebaran kualitas air (PH, TDS, TSS, EC, dan temperatur)10Pengumpulan Data Data Primer Data

(20)

Sekunder 1. Pengukuran titik koordinat 1. PetaKesampaian Daerah 2.8Pengukuran pH air2.

Kepmen LH No 113 Tahun 2003 3. Pengukuran TDS 3. Kepmen LH No115 Tahun 20034.

Pengukuran TSS 4. SNI 6989.58:200 5. Pengukuran EC 6. Pengukuran Temperatur Pengolahan Data 1. Pengukuran titik koordinat, pH air, TDS, EC dan temperatur air 2.

Pengujian di rumah dengan menanamkan eceng gondok pada sampel 3. Pengaruh34Air Asam Tambangsebelum dan sesudah penelitian dengan menggunakan eceng gondok Analisa Data Menganalisa Pengaruh eceng gondok terhadapair asam tambang

menggunakanalat TDS, EC, dan termometer Mengetahui titik koordinat, kadar pH Air, TDS, TSS, EC dan temperatur air Gambar 3.1 Diagram Alur Peneliti BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan pada 4 titik

21yang terdapat dikenagarian Muara KiawaiKecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Baratberupa sampel1air limbah PTstatika.Pengambilan sampel airlimbah ini diperlukan untuk mengetahui kadar pH, Temperatur,TDS, TSS danEC yang terkandung pada air limbah tersebut untuk dilakukan pengujian dilapangan. Pengambilan sample dilakukan berdasarkan SNI,12metoda pengambilan contoh air limbahterdapat pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 37 Tahun 2003.4.1.1 Koordinat

17dan Pengambilan Sampel1- 4 Berikut peta titik koordinat 1 LU 051858 BT 0025387, titik koordinat 2 LU 0581860 BT 0025380, titik koordinat 3 LU 0581853 BT 0025385, dan titik koordinat 4 LU 0581858 BT 0025388 pada PT statika dapat dilihat pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Titik Koordinat Sampel 1-4 1. Hasil pengujian menggunakan tumbuhan Eceng Gondok pada sampel 1 Hasil pengujian tumbuhan eceng gondok untuk sampel 1 dengan hasil nilai pH, temperatur,1TDS, TSS danECdapat dilihat pada Gambar 4.2.(a) (b) (c) (d) Gambar 4.2 hasil pengujian (a) pH, (b) temperatur, (c) TDS, (d) EC 2. Hasil pengujian menggunakan tumbuhan Eceng Gondok sampel 2 Hasil pengujian tumbuhan eceng gondok untuk sampel 1 dengan hasil nilai pH, temperatur,1TDS, TSS danECdapat dilihat padaGambar 4.3. v (a) (b) (c) (d) Gambar 4.3 hasil pengujian (a) pH, (b) temperatur, (c) TDS, (d) EC 3. Hasil pengujian menggunakan tumbuhan Eceng Gondok sampel 3 Hasil pengujian tumbuhan eceng gondok untuk sampel 3 dengan hasil nilai pH, temperatur,1TDS, TSS dan

(21)

ECdapat dilihat padaGamb ar 4.4. v (a) (b) (c) (d) Gambar 4.4 hasil pengujian (a) pH, (b) temperatur, (c) TDS, (d) EC 4. Hasil pengujian menggunakan tumbuhan Eceng Gondok sampel 4 Hasil pengujian tumbuhan eceng gondok untuk sampel104 dengan hasilnilai pH, temperatur, TDS, TSS dan ECdapat dilihat padaGambar 4.5 (a) (b) (c) (d) Gambar 4.5 hasil pengujian (a) pH, (b) temperatur, (c) TDS, (d) EC 4.1.2 Data Pengujian pH, temperatur, TDS, EC dan TSS Setelah melakukan pengambilan sampel dan titik koordinat, sampel air limbah pabrik PT. Statika tersebut di tanami dengan eceng gondok di masing-masing sampel, kadar pHhasil dari uji8menggunakan alat pH meter,TDS dan termometer untuk

menentukan kadardari masing-masing parametertersebut. Hasil dari pengujian tersebut

1dapat dilihat pada tabel4.1Tabel 4.1 Data Hasil Pengujianmenggunakan eceng gondok No Titik Sampel Parameter pH T (°C) TDS EC TSS 1 Titik kooridnat 1 8,51 30 17 34 21 2 Titik koordinat 2 8,61 30 14 29 18 3 Titik koordinat 3 8,44 30 24 52 28 4 Titik koordinat 4 8,38 30 27 56 31 4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Data Pengujian pH, temperatur, TDS, EC dan TSS Kadar pH, temperatur, TDS, EC, dan TSS pada air limbah PT Statika, Muara kiawai10yang

dilakukan disampel dengan 5 titik koordinat. Hasil pengujian kadar dari8parameter tersebut dapat dilihat pada tabel4.2 Tabel 4.2 Kadar pH, Temperatur, TDS,EC dan TSS No Titik Sampel Parameter pH T (°C) TDS (mg/l) EC (mS/cm) TSS (mg/l) 1 Titik kooridnat 1 8,58 38 44 94 48 2 Titik koordinat 2 8,64 40 44 93 48 3 Titik koordinat 3 8,64 40 40 90 44 4 Titik koordinat 4 8,62 38 41 92 45 Baku mutu 6-9 5-45 1000 200 400 1. pH Kadar pH air limbah pabrik PT statika di Muara Kiawai dapat dilihat pada gambar 4.6 Gambar 4.6 Kadar pH Air limbah pabrik PT Statika Derajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan sifat asam dan basa suatu perairan. Pada grafik diatas diketahui pH pada sampel dengan Titik

Koordinat101 sampai dengan 4,adapaun nilainya yaitu, pada titik koordinat 1 nilainya yaitu 8,51, titik koordinat 2 nilainya 8,61, titik koordinat 3 yaitu 8,64 dan titik koordinat 4 yaitu 8,62. Kadar pH pada titik koordinat1 sampai dengan 4dinyatakan basa atau tidak memenuhi baku mutu. 2. Temperatur Grafik Temperatur air limbah pabrik PT statika di Muara Kiawai dapat dilihat pada gambar 4.7 Gambar 4.7 Temperatur Air limbah pabrik PT Statika11Temperatur atau suhu air adalah ukuran tinggi rendahnya panas air yang berada

(22)

disungai, laut, maupun limbah pabrik.Air mempunyai kapasitas yang besar untuk

menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibanding suhu udara. Semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut dalam air maka akan tinggi penyerapan panasnya.Temperature pada titik koordinat 1 yaitu, 38°C, titik koordinat 2 dan 3 yaitu, 40°C dan titik koordinat 4 yaitu 38°C. pada temperatur air terjadi fluktuasi dikeranakan suhu udara mempengaruhi saat pengambilan sampel. Menurut standar air limbah di M.E.E., Official Journal of the EEC, No. C 214/6 s/d 11, 18/9/75 Directives, temperatur atau suhu yang dizinkan8sesuai baku mutuyaitu 5°C sampai dengan 45°C.berdasarkan baku mutu airlimbah, PT statika memenuhi kriteria. 3. TDS Grafik Temperatur air limbah pabrik PT statika di Muara Kiawai dapat dilihat pada gambar 4.8 Gambar 4.8 Kadar TDS Air limbah pabrik PT Statika9TDS adalah kepanjangan dari Total Dissolved Solid (Jumlah Padatan Logam Terlarut dalam Air).

TDS ini sendiri adalah parameter dari jumlah partikel5baik organik maupunnon-organik.

Kelarutan zat padat dalam air atau disebut sebagai total Dissolved solid (TDS) adalah

terlarutnya zat padat, baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air.9Semakin tinggi nilai TDS, semakin banyak jumlah kandungan logam yg terlarut didalam air.Kadar masing- masing TDS di berbagai titik koordinat yaitu, pada titik koordinat 1 dan 2 yaitu 44 (mg/l), pada titik koordinat 3 dan 4 berturut-turut yaitu 40 dan 38 (mg/l). Peraturan gubernur No.

8/2007 baku mutu TDS5yaitu 1.000 mg/Ldengan kadar yang sudah didapat air limbah baku mutu memenuhi standar. 4. EC Grafik EC air limbah pabrik PT statika di Muara Kiawai dapat dilihat padagambar 4.9. Gambar 4.9 Kadar EC Air limbah pabrik PT Statika

Elektrokonduktivitas atau Electrical (or Electro) Conductivity (EC) merupakan kepekatan unsur hara dalam larutan. Menurut peraturan pusat geologi ambang batas kadar EC dalam air tidak boleh melebihi 200 mS/cm.1Berdasarkan data tersebutnilai EC memenuhi standar baku mutu dari nilai EC. 5. TSS Grafik TSS air limbah pabrik PT statika di Muara Kiawaidapat dilihat padagambar 4.10. Gambar 4.10 Kadar TSS Air limbah pabrik PT Statika5Total

Suspended Solidataupadatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak dapat mengendap.dan melebihi baku mutu yang ditetapkan maka akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga akan

(23)

mengganggu proses fotosintesis menyebabkan turunnya oksigen terlarut yang dilepas ke dalam air oleh tanaman.Total Suspended Solid (TSS) juga menyebabkan penurunan kejernihandalam air. Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa kadar TSS di berbagai titik koordinat yaitu, pada titik koordinat 1 dan 2 yaitu 48 (mg/l), pada titik koordinat 3 dan 4 berturut-turut yaitu 44 dan 45 (mg/l). Kadar TSS pada air limbah pabrik di PT. Statika tersebut masih memenuhi baku mutu. 4.2.2. Pengaruh Air Asam Tambang8Terhadap Kualitas AirLimbah PabrikPenentuan status mutu airlimbah pabrik ditetapkan dalam Kepmen LH No115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran.Indeks Pencemaran18air limbah pabrikdi PT.

Statikadapat dilihat pada tabel4.3 Tabel 4.3 Indeks PencemaranAir limbah Pabrik PT.Statika No Titik Sampel Parameter Ci Lij Ci/Lij Ci/Lijbaru IP 1 TK 1 pH 8.51 7.5

0.673333333 0.673333 0.51760154 T 30 35.5 0.180327869 0.180328 TDS 17 1000 0.017 0.017 EC 90 200 0.45 0.45 TSS 46 400 0.115 0.115 2 TK 2 pH 8.64 7.5 0.76 0.76 0.59849131 T 40 35.5 0.473684211 0.473684 TDS 44 1000 0.044 0.044 EC 93 200 0.465 0.465 TSS 48 400 0.12 0.12 3 TK 3 pH 8.64 7.5 0.76 0.76 0.59669754 T 40 35.5 0.473684211 0.473684 TDS 40 1000 0.04 0.04 EC 90 200 0.45 0.45 TSS 44 400 0.11 0.11 4 TK 4 pH 8.62 7.5 0.746666667 0.746667 0.57572494 T 38 35.5 0.263157895 0.263158 TDS 41 1000 0.041 0.041 EC 92 200 0.46 0.46 TSS 45 400 0.1125 0.1125 Berdasarkan perhitungan tersebut maka8status mutu airlimbah pabrik PT. Statikamenurut Kepmen LHNo115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Airdiketahui bahwa air limbah pabrik PT. Statikamemenuhi baku mutu atau tidaktercemar karena berada dalam rentang aman yaitu0 ≤ PIj≤ 1,0.18Air limbah pabrikPT. Statika tidak mempengaruhi kualitas air sungaiyang ada diMuara Kiawa hal ini dikarenakan, air limbah tersebutsebelum dibuang ke sungai,dilakukan perlakuan dengan penambahan alkali, dimana alkali dapat mengendapkan logam didalam air. Air asam yang ditampung diendapkan di kolam pengendapan12yang berfungsi sebagaisarana pemantauan kualitas airasam sebelum dilepaskan kealam. Itulah yang membuat1air sungai yangdialiriair limbah PT.Statika di Muara Kiawai sangat kecil kemungkinan akan tercemar oleh air asam tambang. BAB V ANALISA10HASIL PENGOLAHAN DATA5.1 Kadar

(24)

pH, Temperatur, TDS, EC dan TSS Pengujian kadar pH, Temperatur, TDS, EC dan TSS dilakukan dengan parameter eceng gondok setelah pengambilan sampel di 5 titik koordinatyang terdapat diPT Statika. Setelah dilakukan uji dengan ditanami tanaman eceng gondok kadar pH didapatkan pada titik koordinat 1 yaitu 8,51, titik koordinat 2 dengan nilai 8,61, titik koordinat83 dan 4berturut-turut 8,44 dan 8,38. Sampel titik koordinat101 sampai dengan 4masing-masing mempunyai sifat basa. Sampel air tanah dengan pH paling basa terdapat pada titik koordinat 2 dengan nilai 8,61. Menurut Kepmen LH No 113 Tahun 2003 baku mutu untuk pH yaitu 6-9. Kadar temperatur setelah dilakukan uji menggunakan tanaman eceng gondok didapatkan didapatkan suhu dengan20nilai yang samayaitu 30°C. Suhu dengan nilai 30°C sudah memenuhi baku m utu yang berdasarkan Menurut standar air limbah di M.E.E., Official Journal of the EEC, No. C 214/6 s/d 11, 18/9/75 Directives, temperatur atau suhu yang dizinkan7sesuai baku mutuyaitu 5°C sampai dengan 45°C. Setelah dilakukan uji menggunakan tanaman eceng gondok kadar

8TDS tertinggi terdapat padasampel dengan titik koordinat 4 yaitu 27 Mg/l. Pada titik koordinat 2dengan nilai 17,titik koordinat 2 dengan nilai 14 dan titik koordinat 3 yaitu 24 mg/l. Peraturan gubernur No. 8/2007 baku mutu TDS5yaitu 1.000 mg/Ldengan kadar yang sudah didapat air limbah baku mutu memenuhi standar. Kadar EC di uji yang telah

ditanami media eceng gondok10yang paling tinggiteerdapat pada sampel dengan titik koordinat 4 yaitu 56 mS/cm. pada sampel titik koordinat 1, titik koordinat 2 dan titik koordinat 3 berturut-turut yaitu 34 mS/cm, 29 mS/cm 52 m,S/cm 1,621Mg/l. Menurut peraturanpusat geologi ambang batas kadar EC dalam air tidak boleh melebihi 200 mS/cm. dengan nilai yang didapat maka kadr EC masih dalam rentang yang aman. Kadar TSS setelah dilakukan penanam eceng gondok kadar TSS paling tinggi pada sampel titik koordinat 4 yaitu 31 Mg/l, namun10masih berada dalamrentang aman. Pada titik

koordinat 1, titik koordinat 2 dan titik koordinat 3 berturut-turut yaitu 21mg/l, 18 mg/l, 28 mg/l.8Menurut Kepmen LHNo 113 Tahun 2003 baku mutu untuk TSS yaitu 400 Mg/l. TSS yang tinggi dapat menyebabkantingkat kekeruhan yangsemakin tinggi pula.5.2 Pengaruh Air Asam TambangTerhadap Kualitas AirLimbah Pabrik PT. Statika Setelah dilakukan

(25)

perhitunganuntuk menentukan status baku mutu airlimbah pabrik PT. Statika43dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran (IP)diketahui IP paling tinggi terdapat pada titik koordinat 2 yaitu 0,59849131. Pada titik koordinat 1 nilai IP didapatkan yaitu 0,51760154, pada titik koordinat 3 didapatkan IP senilai 0.59669754, dan pada titik koordinat 4 IP senilai 0,57572494. Semua sampel yang telah diuji dinyatakan8memenuhi baku mutu atau tidaktercemar sebagaimana terdapat dalam Kepmen LH 115tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Airyaitu jika air tersebut 0 ≤ IP ≤ 1,0 maka dinyatakan memenuhi baku mutudalam berada dalam kondisi baik. Air sungai PT. Statika termasuk memenuhi baku atau tidak tercemar30air asam tambangdari air limbah Pt. Statika karena sudah ditambahkan alkali untuk mentetrallkan pH, dan dillakukan pengendapan. Namun meskipun18air limbah pabriktersebutmemenuhi baku mutu atau tidak terkontaminasi air asam tambang,air limbah pabriktersebut sebaiknya tidak digunakan untuk bahanbaku air minumkarena masih banyak kandungankimia yang lainyang belum diketahui nilainya.

Seperti nilai Fe, Al10dan masih banyakparaterlain yang harus menjadi standar kualitas air minum.36Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minumdijelaskan bahwa baku mutu air minum untuk parameter pH senilai 6,5-8,5. Meskipun nilai pH memenuhi standar tetapi nilai kandungan18kimia yang lainbelum diketahui, sehingga didapatkan bahwa sampel per masing-masing titik koordinat tidak bisa digunakan untukbaku air minum karena semua parameter yang diujikan untuk standar kualitas air minum belum terpenuhi.

29BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Daripenelitian dan hasil pengolahan data dapat dibuatkesimpulan sebagai berikut: 1.Dari analisayang telah dilakukandengan penanam media eceng gondok didapatkan kadar pH dalam rentang normal yaitu 6-9 pada Titik koordinat1, 2 ,3dan4memenuhi baku mutudengan nilai 8,51, 8,61, 8,44 dan 8,38.

21Begitu juga dengannilai temperaturberada dalam rentangaman 5-45 dengan nilai permasing-masing-masing titik koordinat 1, 2, 3, dan 4 yaitu sama dengan nilai 30°C. Nilai TDS untuk semua titik sampelberada dalam rentangaman yaitu dibawah 1000 mg/l pada titik koordinat 1 (17 mg/l), titik koordinat 2 (14mg/l), titik koordinat 3 (24 mg/l0, dan titik

(26)

koordinat 4 (27 mg/l). Titik koordinat 1 (34), titik koordinat 2 (29), titik koordinat 3 (52), dan titik koordinat 4 (56). Kadar ECberada dalam rentangaman yaitu dibawah 7200 mS/cm.

Nilai TSSberada dalam rentangaman yaitu titik koordinat 1 (21 mg/l), titik koordinat 2 (18mg/l), titik koordinat 3 (28 mg/l), dan titik koordinat 4 (31 mg/l). 2. Berdasarkan hasil analisa Air Asam Tambang dengan pemamfaatan eceng gondok dapat menurunkan nilai pH, temperature,1TDS, TSS danEC, artinya tanamanini bisa digunakanuntuk menurunkan AAT terhadap limbah pabrik. 6.240Saran Setelah melakukan penelitian danpengolahan data, penulis dapat memberikan beberapa saransebagai berikut: 1.Meskipun kondisi air tanah di Desa Sikalang termasuk8memenuhi baku mutu atau tidaktercemar namun sebaiknya air tanah tersebut tidak digunakanuntuk bahan baku air minumkarena kadar kandungan bahan kimia dari air tersebut belum diketahui. 2. Meskipun20Air Asam

Tambangdari PT. Statika tidak mencemari kualitas air sungai namun sebaiknya perusahaan tambang lebih meningkatanpengolahan Air Asam Tambang tersebut.DAFTAR PUSTAKA Nicola,Fendra.2015.1HUBUNGAN ANTARA KONDUKTIVITAS, TDS (Total Dissolved Solid) DAN TSS (Total Suspended Solid) DENGAN KADAR Fe2+ DAN Fe TOTALPADAAIR SUMUR GALI. JEMBER.

(https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65590/081810301013%20wiwik.

bak.pdf?sequence=1) Wahyudi, Indra. 2018. Analisis Penanganan34air asam tambang batubara.Makassar Nurliana, Leni.2018.Air Asam Tambang.Cilacap. Majalah Seribu Guru (http://majalah1000guru.net/2016/08/air-asam-tambang/) Sony, Muhammad.2017. Apa Itu

30Air Asam Tambang.Bandung. Ganeca Enviromental Service. (https://www.gesi.co.id/apa- itu-air-asam-tambang/) Subiyanto, Bambang. 2017.3Lipi Menetapkan Standar Kualitas Air.

Jakarta. LIPI Indonesian Insitute Of Science (http://lipi.go.id/lipimedia/lipi-menetapkan- standarkualitasair/19053#:~:text=Berdasarkan%20syarat%20Organisasi%20Kesehatan%20D unia,dan%20mengandung%20sedikit%20jumlah%20mineral) Lampiran A Analisa Data 1.

Hasil pengujian sampel sebelum digunakan media Tabel LA-1. Kadar pH, Temperatur, TDS,EC dan TSS No Titik Sampel Parameter pH T (°C) TDS (mg/l) EC (mS/cm) TSS (mg/l) 1 Titik kooridnat 1 8,58 38 44 94 48 2 Titik koordinat 2 8,64 40 44 93 48 3 Titik koordinat 3

(27)

8,64 40 40 90 44 4 Titik koordinat 4 8,62 38 41 92 45 Baku mutu 6-9 5-45 1000 200 400 LAMPIRAN B PETA GEOLOGI DAN PETA TOPOGRAFI 1. PETA GEOLOGI 2. PETA TOPOGRAFI LAMPIRAN C DOKUMENTASI 1. Pengukuran Sample pada Titik 1 (a) (b) (c) (d) (e)

8Keterangan : a.Pengukuran pH b. Pengukuran TDS c. Pengkuran EC d. Pengukuran Temperatur e. Pengukuran Titik Koordinat 2. Pengukuran Sample pada Titik 2 (a) (b) (c) (d) (e)Keterangan : a.Pengukuran pH b. Pengukuran TDS c. Pengkuran EC d. Pengukuran Temperatur e. Pengukuran Titik Koordinat 3. Pengukuran Sample pada Titik 3 (a) (b) (c) (d) (e)Keterangan : a.Pengukuran pH b. Pengukuran TDS c. Pengkuran EC d. Pengukuran Temperatur e. Pengukuran Titik Koordinat 4. Pengukuran Sample pada Titik 4 (a) (b) (c) (d) (e)Keterangan : a.Pengukuran pH b. Pengukuran TDS c. Pengkuran EC d. Pengukuran Temperatur e. Pengukuran Titik Koordinat Lokasi Pengambilan Sample i i i i i

(28)

Sources

1

https://123dok.com/document/lzgrlwnq-hubungan-konduktivitas-total-dissolved-solid-total-suspended-solid.html INTERNET

5%

2

https://www.loggerindo.com/definisi-ph-air-dan-kegunaannya-dalam-kehidupan-sehari-hari-302 INTERNET

4%

3

http://lipi.go.id/lipimedia/LIPI-MENETAPKAN-STANDAR-KUALITAS-AIR/19053 INTERNET

4%

4

https://www.coursehero.com/file/53333360/2411-4248-1-SMpdf/

INTERNET

3%

5

https://123dok.com/document/ky65pnz0-analisis-terlarut-dissolved-solid-trsuspensi-suspended-khususnya- sungai.html

INTERNET

2%

6

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1568423&val=4559&title=TEKNOLOGI%20PENGOLAHAN%

20AIR%20ASAM%20TAMBANG%20BATUBARA%20Alternatif%20Pemilihan%20Teknologi INTERNET

2%

7

https://www.gesi.co.id/pengelolaan-air-asam-tambang/

INTERNET

2%

8

https://123dok.com/document/myjd7kyl-analisis-kualitas-pencemaran-pondok-kecamatan-salapian-kabupaten- langkat.html

INTERNET

2%

9

https://hydro.co.id/apa-itu-tds/

INTERNET

1%

10

http://repository.radenintan.ac.id/6489/1/DISERTASI%20LENGKAP%20.doc INTERNET

1%

11

https://www.viternaplus.com/2015/09/panduan-pengelolaan-air-budidaya-ikan.html INTERNET

1%

12

http://www.indonesian-publichealth.com/prosedur-pengambilan-contoh-air/

INTERNET

1%

13

http://majalah1000guru.net/2016/08/air-asam-tambang/

INTERNET

1%

14

https://www.academia.edu/38033841/Nusa_Idaman_Said_Teknologi_Pengolahan_Air_Asam_Tambang_Batubara INTERNET

1%

(29)

15

https://khorymuhammad.blogspot.com/

INTERNET

1%

16

https://www.kebundzikri.com/2018/10/penjelasan-ec-atau-electrical.html INTERNET

1%

17

https://docobook.com/kualitas-air-disekitar-lokasi-budi-daya-ikan-di.html INTERNET

1%

18

https://123dok.com/document/nzw6vgye-analisa-kadar-fosfat-suspended-sungai-dengan-metode- spektrofotometri.html

INTERNET

1%

19

https://adoc.pub/analisis-pengaruh-faktor-fundamental-terhadap-beta-saham.html INTERNET

1%

20

https://www.slideshare.net/auliarhmha/pdf-epid INTERNET

1%

21

https://driwancybermuseum.wordpress.com/2012/page/7/

INTERNET

<1%

22

https://www.facebook.com/belajarilmuhidroponik/posts/

INTERNET

<1%

23

https://look-better.fun/2017/12/geolistrik-metode-resistivitasb581281o0gt.html INTERNET

<1%

24

https://www.academia.edu/40224862/Pengaruh_Suhu_Salinitas_Dan_Oksigen_Terlarut_Terhadap_Pertumbuhan_Udang_

Vaname_Litopenaeus_vannamei_

INTERNET

<1%

25

https://aquaculture-unri.blogspot.com/2009/02/pola-penyerapan-kuning-telur-dan.html INTERNET

<1%

26

https://sustainability.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/PP-NO-82-TH-2001_Pengelolaan-air.pdf INTERNET

<1%

27

https://www.scribd.com/document/322168743/081810301013-FENDRA-NICOLA INTERNET

<1%

28

https://www.mongabay.co.id/2018/11/28/air-bersih-bergantung-pada-pembuat-kebijakan-dan-pencemaran-farmasi- seperti-apa/

INTERNET

<1%

29

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5788/08E00842.pdf.txt;sequence=3 INTERNET

<1%

(30)

30

https://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/5629?page=2 INTERNET

<1%

31

http://eprints.ummi.ac.id/22/3/artikel.pdf INTERNET

<1%

32

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_laut INTERNET

<1%

33

http://lilyasusanti.lecture.ub.ac.id/files/2018/03/MODUL-METODE-PENELITIAN.pdf INTERNET

<1%

34

https://www.academia.edu/1993332/PENGOLAHAN_AIR_ASAM_TAMBANG_MENGGUNAKAN_SISTEM_PASSIVE_TREATM ENT_

INTERNET

<1%

35

https://www.academia.edu/8856514/pengaruh_suhu_terhadap_pertumbuhan_dan_reproduksi_ikan INTERNET

<1%

36

https://issuu.com/deny_bpost/docs/bp20160106 INTERNET

<1%

37

http://digilib.uinsgd.ac.id/5393/4/4_bab1.pdf INTERNET

<1%

38

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/877/4/4%20Chapter%202.pdf INTERNET

<1%

39

https://123dok.com/document/ky6onrgy-sistem-informasi-laboraturium-klinik-klinik-duta-kartini-bandung.html INTERNET

<1%

40

http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/viewFile/17/15 INTERNET

<1%

41

https://www.academia.edu/15645830/Pengaruh_Suhu_terhadap_Aktivitas_Organisme INTERNET

<1%

42

https://nepis.epa.gov/Exe/ZyPURL.cgi?Dockey=910206CX.TXT INTERNET

<1%

43

https://123dok.com/document/6zkw19pz-penilaian-kualitas-lingkungan-kegiatan-wisata-kawasan-ekowisata- tangkahan.html

INTERNET

<1%

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut dipandang perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan natrium siklamat dalam es lilin oleh produsen serta hubungannya

Oleh karena sorbitol tidak larut dalam pelarut organik, maka diperlukan proses pengulangan sampai konsentrasi surfaktan yang diinginkan tercapai.Untuk mencegah hal ini, beberapa

▪ Menerapkan algoritma Levenshtein Distance, Longest Common Subsequence, dan Soundex pada sistem validasi data berkas persyaratan beasiswa untuk melakukan pencocokan kumpulan

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk Membangun teknologi manufaktur berupa desain screw conveyor untuk mesin pengisi polibag yang dapat berguna bagi petani

a) Hükme esas teşkil eden asıl nass'larm bilinmesi, bu nass'­ların ifade ettiği hükümlerde müessir olan sebeplerle hakkında nass bulunmayan meselelere tatbik edilen

Upaya pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat maupun oleh masyarakat setempat dilakukan terhadap lingkungan hutan, air, udara,

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebijakan tata ruang dan bangunan reklamasi Pantai Metro Tanjung Bunga Kota Makassar dari pendekatan strategi pemerataan yaitu Pemerintah

Mencermati uraian di atas dapat dikatakan bahwa masalah pengunaan metode statistik kriminal dalam kajian kriminologi juga merupakan masalah yang penting dalam hukum pidana,