• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN STRAIN GAUGE SEBAGAI SENSOR GAYA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SISTEM TRANSMISI

CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION ( CVT )

Oleh : HERLAMBANG BAGUS P.

NRP 2108 100 506

Dosen Pembimbing Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT.

NIP. 196509191990031003

JURUSAN TEKNIK MESIN

(2)

• Transmisi manual adalah sistem transmisi yang menggunakan perbandingan roda gigi transmisi dan dalam jumlah tingkatan tertentu.

• Transmisi CVT adalah sistem transmisi yang tidak menggunakan roda gigi. (contoh belt dan pulley)

Latar Belakang

(3)

Toroidal atau roller CVT

Latar Belakang

Electrical push belt

(4)

Latar Belakang

Beberapa Keunggulan :

• Pada CVT memiliki variasi rasio (i) transmisi yang banyak diantara harga ratio minimum – maksimum.

• CVT tidak adanya daya yang terbuang ketika proses perpindahan gigi seperti yang terjadi pada transmisi manual.

• CVT memiliki kesederhanaan dalam konstruksi.

(5)

Latar Belakang Kerugian :

• Faktor slip yang terjadi pada CVT belt dan pulley yang menyebabkan kinerja CVT menurun.

• Kapasitas Torsi Terbatas apabila dibandingkan dengan manual transmisi.

• Pada CVT tipe push belt, besarnya torsi yang dapat ditransmisikan tergantung gaya pencekaman pulley .

Sehingga pada tugas akhir ini digunakan strain gauge

sebagai sensor gaya pada fork screw untuk

(6)

Rumusan masalah

• Bagaimana merancang dan memilih komponen sensor gaya yang dapat digunakan pada push belt fork screw CVT.

• Bagaimana mengidentifikasi pengaruh putaran terhadap hasil gaya pencekaman fork screw dengan menggunakan strain gauge.

• Bagaimana memperoleh efisiensi transmisi yang lebih

baik.

(7)

• Untuk memperoleh rancangan sensor gaya yang sesuai untuk push belt fork screw CVT.

• Untuk mendapatkan data - data yang lebih lengkap mengenai pergerakan pulley.

• Untuk memperoleh efisiensi transmisi yang lebih baik.

Tujuan

(8)

Batasan masalah

• Model kendaraan yang dibuat dimodelkan simulasi yaitu analisa ½ chasis dan diharapkan nanti dapat diaplikasikan pada kendaraan

penumpang jenis city car pengerak FWD dengan daya mesin kurang lebih 37 HP dan isi silinder 1300 cc.

• Simulasi ½ chasis menggunakan putaran mesin 1 silinder dengan kapasitas 6.5 HP 100 cc sebagai pengganti mesin kendaraan.

• Analisa desain serta kekuatan rangka CVT dan chasis kendaraan tidak dibahas dalam penelitian ini.

• Jenis mekanisme pengatur rasio Continuous Variabel Transmission adalah menggunakan push belt dengan mekanisme Fork Screw yang digerakkan oleh motor DC.

• Pengujian pada prototipe pada kondisi kendaraan mulai berjalan.

(9)

Manfaat penelitian

• Mendapatkan rancangan sensor gaya yang sesuai sehingga mendapatkan sistem rasio CVT yang lebih optimal.

• Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain dalam pengembangan CVT.

• Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat membantu

masyarakat dalam mengetahui dan menganalisis prinsip

kerja dari CVT.

(10)

Kajian Pustaka

• Prasetyo (2007) mengembangkan CVT untuk penelitian Smart Car dengan menggunakan penggerak single actuator hidrolik. Pada pengembangan riset ini maka harga slip roda dipertahankan pada kondisi 20 % dan hasil yang diinginkan diperoleh 10 – 15%, namun losses rasio putaran rata – rata sebesar 70,3 % karena terjadi slip antara belt dan pulley, sistem kendali yang digunakan adalah Fuzzy.

• Widjokongko (2009) melakukan analisa dan perancangan sistem kendali tertutup dengan mode elektrik pada CVT untuk meningkatkan kinerja kendaraan. pengendalian ratio transmisi CVT yang digunakan adalah mekanisme fork screw CVT dengan 2 penggerak yang menghasilkan effisiensi torsi yang terjadi antara 67,12% - 70.26%.

(11)

CVT

CVT adalah salah satu metode pemindah daya yang memanfaatkan perubahan diameter dari puli penggerak (driver pulley) dan puli yang digerakkan (driven pulley)

(12)

4

6 5

8 7

1 2

3

CVT Push belt fork screw

1. Motor ICE 2. Flywheel

3. Belt CVT (Rubber Belt) 4. Driver Pulley

5. Mekanisme Push Belt Fork Srew

6. Motor DC sebagai penggerak Fork Srew.

7. Driven Pulley.

8. Shaft Input dan Output.

(13)

Strain gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur regangan. Strain gage menghasilkan perubahan nilai tahanan yang proporsional dengan perubahan panjang atau jarak (length).

R Vin

Vout R1 2

(14)

Flowchart Penelitian

START

Perencanaan sensor gaya fork screw sistem Transmisi CVT

Simulasi Komputer

Pemilihan Komponen Data Parameter

pendukung (Throttle valve, putaran mesin, dll)

Rumusan Masalah

Observasi Kajian Pustaka

Pembuatan dan Assembly sensor gaya

A

Pengujian pada prototipe

Sesuai dengan yang diinginkan

Analisa hasil pengujian

TIDAK

YA

B

(15)

Prototipe CVT Push Belt Fork Screw

(16)

Defeksi fork screw Resistansi strain gauge Wheatstone bridge

Voltage Output Op-Amp (gain)

Voltage output X gain

Kenaikan / penurunan Volt = Gaya Pencekaman pada fork screw

(17)

Komponen Sensor Gaya

komponen pendukung yaitu :

3 buah resistor dengan resistansi 120 Ω

1 buah variable resistor 5 kΩ

1 buah resistor 10 kΩ

1 buah power supply 9, 15 Volt DC

Rangkaian Op-Amp

(18)

Pengujian prototipe Push Belt Fork Screw CVT

SOFTWARE DELPHI

INTERFACE ADAPTOR DIGITAL

COM [1...4]

RS 232

WHEEL SPEED SENSOR SENSOR THROTTLE LAPTOP

MOTOR DC

ANALOG

Ratio CVT

RATIO SPEED SENSOR

DYAMOMETER

Gambar ilustrasi pengamatan dan pengambilan data

Proses pengambilan data dilakukan dengan

pengamatan dan alat bantu software Delphi serta

piranti interface yang menghubungkan peralatan

dengan komputer.

(19)

Prototipe kendaraan dengan Sensor Gaya

(20)

Langkah-langkah Percobaan

1) Start Engine stand 2) Kalibrasi sensor gaya

3) Ubah ratio untuk pengambilan data 1

4) Amati dan catat V SG sensor gaya baik primer maupun sekunder (normal)

5) Sesuaikan V SG antara primer dgn sekunder

Jika V SG primer lebih kecil maka pergerakan pulley primer ditambahkan ( diperbaiki )

Jika V SG sekunder lebih kecil maka pergerakan pulley sekunder ditambahkan ( diperbaiki )

6) Amati perubahan V SG primer dan sekunder jika nilainya relatif sama maka catat data-data yang dibutuhkan Xp, Xs, dll (diperbaiki)

7) Ulangi langkah percobaan ke-3 dengan ratio yang berbeda.

8) Selesai

(21)
(22)

Hasil dan Pembahasan

Gambar grafik diatas menunjukkan torsi yang dihasilkan dan gaya pencekaman memiliki kesamaan tren yang berubah sesuai dengan perubahan ratio yang terjadi.

Grafik torsi yang dihasilkan kendaraan

86.378 100.467 108.430 110.264

105.972 95.552

79.004 56.330

27.528

0.000 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000

0.5 1 1.5 2 2.5 3

Torsi ( N m)

Ratio

Grafik Ratio Vs Torsi (N.m)

Torsi (N.m)

3271.951 3498.442 3493.671

3305.857 2970.687 2515.136 1959.974 1321.452 612.469 0.000

500.000 1000.000 1500.000 2000.000 2500.000 3000.000 3500.000 4000.000

0.5 1 1.5 2 2.5 3

Gaya Pencekaman(N)

Ratio

Grafik Ratio Vs Gaya Pencekaman (N)

Fc Primer

(23)

Berdasarkan hasil simulasi Catia akibat pengaruh Clamping Force pada fork screw defleksi terjadi maksimum sebesar 0.2956 mm.

Terdapatnya daerah yang dimungkinkan terjadi kegagalan akibat defleksi yaitu pada 20 mm dari ujung forkscrew. Pada daerah tersebut sensitif terhadap

Simulasi defleksi pada fork screw

(24)

Hasil Simulasi Matlab

Gambar simulasi Matlab prototipe CVT

(25)

Tabel Data hasil Voltase Output sensor gaya (MATLAB Plan Prototipe CVT )

Pada hasil output dari simulasi matlab menunjukkan gaya pencekaman (Fc) antara primer dan sekunder adalah sama, Sehingga pada plan matlab prototipe CVT menunjukkan V SG yang sama antara primer dan sekunder. ( ideal )

0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09

0 20 40 60 80

gaya pencekaman ( N )

bukaan throttle ( % )

Grafik V SG Vs bukaan throttle

V SG primer (volt) V SG sekunder (volt)

Data Clamping Force (matlab)

Ѳ % rpm Fc (primer) N

Fc (sekunder)

N

V SG primer (volt)

V SG sekunder

(volt)

10 1800 2100 2100 0.0781 0.0781

20 2500 2159 2159 0.0825 0.0825

30 3100 2084 2084 0.0768 0.0768

40 3600 1873 1873 0.0621 0.0621

50 4000 1519 1519 0.0408 0.0408

60 4300 1010 1010 0.0181 0.0181

70 4500 300.7 300.7 0.0026 0.0026

(26)

Hasil pengujian Online

Gambar Grafik hasil Output dari Software Interface Delphi

Gambar Grafik Pergerakan Xp, Xs dan ratio pada prototipe CVT

(27)

Hasil pengujian Online sensor Gaya pada prototipe CVT

Ratio Xp Xs np ns

V SG Primer (Volt)

V SG sekunder

(Volt)

2.506 1.11 1.6 1120 950 0.089 0.063

2.477 1.33 1.84 1100 960 0.098 0.087

1.98 4.14 5.87 958 808 0.045 0.028

1.08 9.3 13.13 1195 1249 0.032 0.026 0.616 11.9 16.9 1185 1615 0.029 0.023

Tabel Data hasil Voltase Output sensor gaya (tanpa memperbaiki V SG)

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Voltase

Ratio

Grafik Vout Sensor Vs Ratio

V SG Primer V SG sekunder

 Pada Grafik Vout sensor Vs Ratio terlihat pada ratio tinggi

2.506 dihasilkan Voltase cukup besar kemudian seiring

berubahnya ratio, Voltase yang dihasilkan menurun hal ini

(28)

Pada grafik normal diatas terlihat V SG primer menghasilkan voltase lebih tinggi dibandingkan V SG Sekunder . Hal ini menunjukkan bahwa gaya pencekaman antara pulley primer dengan sekunder tidaklah sama. Sehingga diperlukannya perbaikan terhadap gaya pencekaman pulley sekunder.

0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Voltase

Ratio

Grafik Vout Sensor Vs Ratio ( normal )

V SG Primer

V SG sekunder 0

0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Voltase

Ratio

Grafik Vout Sensor Vs Ratio ( diperbaiki )

V SG Primer'' V SG sekunder''

(29)

Hasil pengujian

Ratio xp' xs' np ns

V SG Primer (Volt)

V SG sekunder

(Volt)

V SG Primer

(Volt)

V SG sekunder

(Volt)

baru normal Diperbaiki

2.506 1.11 1.6 0.46 1160 930 0.089 0.063 0.098 0.094 2.477 1.33 1.84 1.15 1080 890 0.098 0.087 0.11 0.098 1.98 4.14 5.87 5.64 947 790 0.045 0.028 0.048 0.039 1.08 9.3 13.3 10.48 1173 1141 0.032 0.026 0.031 0.028 0.616 11.9 16.9 16.7 1077 1507 0.029 0.023 0.031 0.029

Tabel Data hasil Voltase Output sensor gaya ( Dengan memperbaiki V SG )

 Rata-rata perbedaan Voltase SG primer dan sekunder pada kondisi normal 32.75 %

 Rata-rata perbedaan Voltase SG primer dan sekunder pada kondisi diperbaiki 9.97 %

(30)

Hasil pengujian

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45

0 0.5 1 1.5 2 2.5

Slip

Ratio

Grafik Slip putaran vs ratio

slip

slip diperbaiki

Pada grafik slip putaran Vs Ratio menunjukkan slip putaran terjadi pada prototipe telah dapat diperbaiki hingga 0.044

Ratio

slip

slip diperbaiki 2.506 0.417 0.388 2.477 0.420 0.376 1.98 0.355 0.352 1.08 0.107 0.044 0.616 0.186 0.154

(31)

Perhitungan Torsi

Perhitungan Torsi

Pada pengujian simulink MATLAB untuk ratio 1.98 menghasilkan Torsi sebesar 122.7 N m

Pada Pengujian online untuk ratio 1.98 menghasilkan Torsi sebesar 100.1 N m

(32)

Kesimpulan

• Strain gauge yang dipasang untuk sensor gaya pada push belt fork screw sistem transmisi CVT telah bekerja dan mewakili nilai Clamping force yang terjadi pada fork screw.

• Selisih Voltase Output pada Sensor gaya push belt fork screw antara pulley primer dan sekunder dapat diperbaiki hingga 5 – 10

% sehingga didapatkan pergerakan Xs yang sesuai dengan Clamping force.

• Kinerja sistem transmisi dapat menjadi lebih baik, yang ditunjukkan pada kondisi tertentu nilai slip putaran yang yang terjadi yaitu 0.15

% dan 0.38 % dan efisiensi Torsi yang terjadi adalah 81.5 %

(33)

Terima Kasih

Mohon kritik dan Saran untuk

Perbaikan Tugas Akhir

Gambar

Gambar ilustrasi pengamatan dan pengambilan data
Gambar grafik diatas menunjukkan torsi yang dihasilkan dan gaya pencekaman memiliki kesamaan tren yang berubah sesuai dengan perubahan ratio yang terjadi.
Gambar simulasi Matlab prototipe CVT
Tabel Data hasil Voltase Output sensor gaya  (MATLAB Plan Prototipe CVT )
+6

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi keseluruhan aturan hukum atas pelarangan diskriminasi di Uni Eropa bermuara pada bentuk perlindungan yang dijabarkan dalam empat cara, yaitu Pertama, dalam

Penelitian ini menemukan bahwa variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel organizational citizenship behavior sementara itu ko-

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh melalui penelitian tentang peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan

Skenario yang dikembangkan dengan ektensifikasi lahan areal tanaman (dari 4 persen meningkat menjadi 8 persen per tahun) dan intensifikasi lahan (dengan peningkatan

Kesimpulan dari penelitian medapati bahwa kalangan orang tua pengguna wifi gratis di Desa Gedongan, Gondangrejo, dan wilayah Bejen Karanganyar adalah untuk konten agama,

Jumlah anak masih hidup sebagian besar responden unmet need KB yang memiliki anak 1-2 anak yaitu sebanyak 110 orang (75,34%), sedangkan paling sedikit yaitu responden yang

Dashboard digunakan untuk menampilkan tampilan utama dari Aplikasi Rekap Permintaan Barang berbasis web pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Elemen Dashboard

SUAKA melibatkan para pakar dari berbagai lembaga yang memiliki pengetahuan dan       pengalaman yang memadai sebagai narasumber dalam kegiatan Upgrading Session sehingga