• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019

TENTANG

PELAKSANAAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DENPASAR,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Pendataan Penduduk Nonpermanen perlu membentuk Peraturan Walikota tentang Pelaksanaan Pendataan Penduduk Nonpermanen;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3465);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4647) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6219);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6354);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman Pendataan Penduduk Nonpermanen (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);

7. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2015 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 1 );

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Denpasar.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Denpasar.

3. Walikota adalah Walikota Denpasar.

4. Camat adalah pimpinan dan koordinator penyelengaraan Pemerintahan di wilayah kerja Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan Pemerintahan dari Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi Daerah dan menyelengarakan tugas umum Pemerintahan.

5. Perbekel adalah seseorang yang memimpin di Pemerintahan Desa yang merupakan pimpinan tertinggi dari Pemerintahan Desa.

6. Lurah adalah seseorang yang bertugas melakukan penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan Pemerintahan umum dan urusan Pemerintahan Daerah di wilayahnya.

7. Kepala Lingkungan /Kelihan Dusun adalah unsur pembantu Perbekel/Lurah dalam penyelenggaraan Pemerintahan pada bagian wilayah Desa/Kelurahan dan bertanggung jawab kepada Perbekel/Lurah.

(3)

8. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar yang selanjutnya disebut Dinas adalah Perangkat Daerah yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan administrasi kependudukan.

9. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Daerah Kota Denpasar yang bertanggung jawab melakukan pelayanan dalam urusan administrasi kependudukan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekertaris Daerah.

10. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

11. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang Bangsa Indonesia asli orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga Negara Indonesia.

12. Penduduk Nonpermanen adalah Penduduk WNI yang bertempat tinggal diluar wilayah Daerah tempat tinggal tetapnya yang berbeda dengan alamat pada KTP-elektronik yang dimilikinya, dan tidak berniat untuk pindah menetap.

13. Pendataan adalah pencatatan dan pengelolaan data Penduduk Nonpermanen.

14. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

15. Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.

16. Mitra adalah pihak masyarakat dan institusi masyarakat yang mempunyai peran dan tanggung jawab langsung/tidak langsung untuk ikut serta dalam mendukung pendataan Penduduk Nonpermanen yang meliputi pemilik rumah kontrakan/sewa, pengelola asrama, perusahaan yang mempekerjakan pegawai kontrak, perusahaan pengerah pembantu rumah tangga, yang mempekerjakan pekerja domestik maupun bukan pekerja domestik, pengelola apartemen, dan pengelola rumah kost.

BAB II

MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Bagian Kesatu

Maksud Pasal 2

Maksud dari Peraturan Walikota ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pendataan, pengendalian dan pelaporan Penduduk Nonpermanen.

(4)

Bagian Kedua Tujuan Pasal 3

Tujuan Peraturan Walikota ini sebagai pedoman Pemerintah Daerah, Mitra dan Institusi Adat dalam melaksanakan pendataan Penduduk Nonpermanen termasuk dalam melakukan pengolahan, penyajian dan pemanfaatan data Penduduk Nonpermanen yang digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Penduduk Nonpermanen.

Bagian Ketiga Ruang Lingkup

Pasal 4

Ruang Lingkup Peraturan Walikota ini meliputi:

a. kewenangan Pemerintah Daerah

b. persyaratan, hak dan kewajiban Penduduk Nonpermanen;

c. peran dan tanggung jawab Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun dalam pendataan Penduduk Nonpermanen;

d. peran dan tanggung jawab mitra dalam pendataan Penduduk Nonpermanen;

e. mekanisme koordinasi pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan pendataan Penduduk Nonpermanen;

f. pendataan Penduduk Nonpermanen;

g. pengolahan, penyajian dan pemanfaatan data Penduduk Nonpermanen dapat digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan Daerah; dan

h. monitoring, evaluasi dan pelaporan

BAB III

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 5

(1) Walikota bertanggung jawab dalam pendataan Penduduk Nonpermanen.

(2) Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Dinas dan/atau dapat ditugaskan kepada Perbekel/Lurah untuk menyelenggarakan sebagian urusan administrasi kependudukan.

(3) Pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali.

(5)

BAB IV

PERSYARATAN, HAK DAN KEWAJIBAN PENDUDUK NONPERMANEN Bagian Kesatu

Persyaratan Pasal 6

(1) Penduduk Nonpermanen harus memenuhi persyaratan pendataan Penduduk Nonpermanen.

(2) Persyarataan pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. KTP-el;

b. Kartu keluarga; dan

c. dokumen pendukung lainnya.

Pasal 7

(1) Dokumen pendukung lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c antara lain:

a. surat tugas;

b. surat keterangan dari instansi pendidikan;

c. surat keterangan dari instansi/perusahaan;

d. Surat penyataan dari mitra; dan/atau e. surat keterangan berobat.

(2) Selain dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penduduk Nonpermanen harus melengkapi dokumen pendukung:

a. pas photo ukuran 2x3 cm (dua kali tiga centimeter), sebanyak 2 (dua) lembar;

b. Kartu Indonesia Sehat/ Kartu kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan/ Ketenagakerjaan; dan

c. surat pengantar dari Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun.

Bagian Kedua Hak Pasal 8

Setiap Penduduk Nonpermanen berhak:

a. mendapatkan informasi terhadap pendataan Penduduk Nonpermanen;

b. didata dan mendapatkan pelayanan pendataan Penduduk Nonpermanen; dan

c. mendapatkan Surat Keterangan Bukti pendataan Penduduk Nonpermanen sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

Bagian Ketiga Kewajiban

Pasal 9

Setiap Penduduk Nonpermanen berkewajiban:

a. melengkapi persyaratan pendataan Penduduk Nonpermanen;

(6)

b. melaporkan kedatangan dan keberadaan tempat tinggalnya kepada Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun;

c. menyerahkan fotocopy dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga dan KTP-el dari Daerah asal kepada Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun;

d. mematuhi segala ketentuan Peraturan di Daerah.

BAB V

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA LINGKUNGAN/KELIHAN DUSUN DALAM PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN

Pasal 10

(1) Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun bertanggung jawab dalam membantu Perbekel/Lurah:

a. menyampaikan pemberitahuan tentang pendataan Penduduk Nonpermanen kepada Penduduk dan Mitra diwilayahnya;

b. dalam melaksanakan pencatatan Penduduk Nonpermanen dalam buku registrasi Desa/Kelurahan ;

c. memverifikasi dan validasi data Penduduk Nonpermanen yang dilakukan dengan cara memeriksa dan meneliti data Penduduk Nonpermanen; dan

d. secara aktif untuk mendata keberadaan Penduduk Nonpermanen yang ada diwilayahnya.

(2) Selain tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun juga bertanggung jawab melaporkan hasil pendataan Penduduk Nonpermanen kepada Perbekel/Lurah.

BAB VI

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MITRA DALAM PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN

Pasal 11

(1) Mitra memiliki peran dan tanggung jawab dalam pendataan Penduduk Nonpermanen.

(2) Peran dan tanggung jawab Mitra sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:

a. berperan aktif untuk melaporkan keberadaan Penduduk Nonpermanen kepada Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun;

b. menjadi penjamin dari Penduduk Nonpermanen yang betempat tinggal dan/atau bekerja bersama Mitra dengan mengisi surat pernyataan penjamin;

c. memastikan seluruh persyaratan yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 dipenuhi oleh Penduduk Nonpermanen; dan

d. mendaftarkan Penduduk Nonpermanen sebagai peserta jaminan asuransi ketenagakerjaan atau dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, bagi Mitra yang mempekerjakan Penduduk Nonpermanen.

(7)

(3) Setiap Mitra yang bertanggung jawab sebagai penjamin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b wajib melaksanakan isi dari surat pernyataan penjamin.

(4) Ketentuan mengenai format surat pernyataan penjamin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

BAB VII

MEKANISME KOORDINASI PELAKSANAAN, PENGENDALIAN DAN PELAPORAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN

Bagian Kesatu Koordinasi Pelaksanaan

Pasal 12

(1) Walikota melalui Camat menyampaikan surat pemberitahuan tentang pendataan Penduduk Nonpermanen kepada Perbekel/Lurah dan dapat melibatkan Prajuru Desa Adat.

(2) Surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri formulir pendataan Penduduk Nonpermanen dan formulir data anggota yang dibawa serta cara pengisiannya.

(3) Perbekel/Lurah menyampaikan pemberitahuan tentang pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) kepada Penduduk dan Mitra melalui Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun diwilayahnya.

(4) Kepala Dinas melakukan koordinasi persiapan pendataan dengan Perbekel/Lurah dan Camat.

(5) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) melakukan pendataan.

Pasal 13

Pencatatan Penduduk Nonpermanen dalam buku registrasi Desa/Kelurahan dilaksanakan dengan cara:

a. petugas melakukan verifikasi dan validasi data Penduduk Nonpermanen;

b. petugas Desa/Kelurahan menandatangani formulir pendataan Penduduk Nonpermanen serta formulir data anggota keluarga yang dibawa; dan

c. petugas Desa/Kelurahan mencatat dalam buku registrasi.

Pasal 14

Verifikasi dan validasi data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a dilakukan dengan cara memeriksa dan meneliti:

a. kepemilikan KTP-el;

b. alasan untuk tinggal sementara;

c. jangka waktu berdomisili sementara;

d. alamat domisili sementara;

(8)

e. data anggota keluarga yang dibawa; dan f. dokumen pendukung lainnya.

Bagian Kedua Pengendalian

Pasal 15

(1) Walikota berwenang melakukan pengendalian Penduduk Nonpermanen.

(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan pertimbangan laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah, kebutuhan dan daya tampung Penduduk Nonpermanen di Daerah, serta pemenuhan persyaratan Penduduk Nonpermanen.

(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan cara:

a. melaksanakan sosialisasi kebijakan pendataan Penduduk Nonpermanen kepada aparat/pemangku kepentingan, Mitra dan perwakilan dari Penduduk Nonpermanen;

b. melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah asal Penduduk Nonpermanen dan Mitra; dan

c. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pendataan Penduduk Nonpermanen.

(4) Kebijakan pendataan Penduduk Nonpermanen kepada aparat/pemangku kepentingan dan Mitra sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berupa:

a. kebijakan Mitra untuk melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11; dan

b. Pemberian sanksi administratif bagi Mitra yang tidak melaksanakan peran dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.

(5) Kebijakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah asal Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan dengan:

a. pelaksanaan kerja sama terkait pendataan dan pencegahan Penduduk Nonpermanen yang tidak memenuhi persyaratan;

b. pelaksanaan peningkatan keterampilan Penduduk Nonpermanen yang ingin bekerja ke Daerah; dan

c. kerja sama pengembalian atau pemulangan Penduduk Nonpermanen yang tidak memenuhi persyaratan sebagai Penduduk Nonpermanen berdasarkan Peraturan Walikota ini.

(6) Kebijakan koordinasi dengan Mitra sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilakukan dengan pelaksanaan kerja sama kepada Mitra khususnya Badan Usaha yang menyelenggarakan urusan penyeberangan orang dan barang melalui pelabuhan penyeberangan untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pendataan Penduduk Nonpermanen, dengan memberlakukan syarat kepemilikan KTP-el pada setiap pembelian tiket penyeberangan menuju ke Pelabuhan Benoa dan/atau pelabuhan lainnya di Provinsi Bali.

(9)

(7) Kebijakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dilakukan sesuai dengan Peraturan Walikota ini.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan koordinasi dengan Pemerintah Daerah asal Penduduk Nonpermanen dan Mitra ditetapkan dengan kerja sama Daerah berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan tentang Kerja Sama Daerah.

BAB VIII

PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN Bagian Kesatu

Umum Pasal 16

(1) Pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f dilaksanakan melalui:

a. pencatatan; dan b. pengelolaan data.

(2) Pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir pendataan.

(3) Formulir pendataan sebagaimana dimaksud ayat (2), memuat antara lain:

a. formulir pendataan Penduduk Nonpermanen (F.4-01);

b. formulir data anggota keluarga yang dibawa (F.4-02); dan

c. formulir laporan rekapitulasi Penduduk Nonpermanen Daerah (F.4-05).

(4) Ketentuan mengenai Formulir pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Bagian Kedua Pencatatan

Pasal 17

(1) Pencatatan data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf a, meliputi:

a. NIK;

b. nama lengkap;

c. tempat tanggal lahir;

d. jenis kelamin;

e. alamat tempat tinggal di Daerah asal;

f. tanggal kedatangan di Daerah tujuan;

g. alasan tinggal sementara;

h. alamat domisili sebelumnya;

i. alamat tempat tinggal sementara; dan

j. jumlah dan data anggota keluarga yang dibawa.

(2) Pencatatan data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir pendataan Penduduk Nonpermanen.

(10)

(3) Formulir pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah diisi dengan lengkap dan benar di tandatangani oleh yang bersangkutan dan petugas pendata

(4) Pencatatan data anggota keluarga yang mengikuti Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j menggunakan formulir data anggota keluarga yang dibawa.

(5) Formulir data anggota keluarga yang dibawa Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) setelah diisi dengan lengkap dan benar di tandatangani oleh yang bersangkutan dan petugas pendata

Pasal 18

(1) Penduduk Nonpermanen dan anggota keluarga yang mengikutinya yang telah dicatat datanya diberi bukti pendataan Penduduk Nonpermanen.

(2) Ketentuan mengenai format bukti pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

Bagian Ketiga Pengelolaan Data

Paragraf 1 Umum Pasal 19

(1) Data Penduduk Nonpermanen yang telah dicatat dalam formulir pendataan Penduduk Nonpermanen selanjutnya dilakukan pengelolaan.

(2) Pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

a. pengolahan; dan b. penyajian.

Paragraf 2 Pengolahan

Pasal 20

(1) Walikota melalui Kepala Dinas melakukan pengolahan data Penduduk Nonpermanen.

(2) Pengolahan data Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan cara:

a. merekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen dalam formulir laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah, perkecamatan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan;

b. rekapitulasi jumlah Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada huruf a diolah dari hasil pendataan Penduduk Nonpermanen di Kecamatan; dan

(11)

c. formulir laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud pada huruf b yang telah diisi dengan lengkap dan benar ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Walikota.

Paragraf 3 Penyajian Pasal 21

(1) Walikota menyampaikan penyajian data Penduduk Nonpermanen hasil dari pengolahan data sesuai dengan kewenangannya.

(2) Penyajian data sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah.

Pasal 22

Walikota menyajikan laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah menggunakan formulir laporan rekapitulasi pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah.

BAB IX

PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN PEMANFAATAN DATA PENDUDUK NONPERMANEN DAPAT DIGUNAKAN DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 23

(1) Data pendataan Penduduk Nonpermanen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembangunan Daerah.

(2) Proses pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. perencanaan;

b. pelaksanaan; dan c. pengendalian.

(3) Proses pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang- undangan.

BAB X

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Bagian kesatu

Monitoring dan Evaluasi Pasal 24

(1) Walikota melalui Dinas melaksanakan monitoring dan evaluasi pendataan Penduduk Nonpermanen dengan melibatkan Intansi terkait Desa Adat dan Mitra yang dilaksanakan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali

(12)

(2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar pelaksanaan pendataan Pendudukan Nonpermanen periode berikutnya.

Bagian kedua Pelaporan

Pasal 25

(1) Pelaporan pendataan Penduduk Nonpermanen dilaksanakan mulai dari Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun kepada Perbekel/Lurah, Perbekel/Lurah kepada camat diteruskan kepada Kepala Dinas setiap bulan;

(2) Walikota melaporkan hasil pendataan Penduduk Nonpermanen Daerah kepada Gubernur melalui Dinas Provinsi atau Sekretaris Daerah Provinsi yang membidangi urusan administrasi kependudukan setiap tahun paling lambat pada bulan April tahun berikutnya. Formulir pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini

BAB XI

SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 26

(1) Setiap Mitra yang menyewakan tempat tinggal dan/atau mempekerjakan Penduduk Nonpermanen yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) dan/atau ayat (3) dikenai sanksi administratif.

(2) Setiap Penduduk Nonpermanen yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 dikenai sanksi administratif berupa pemulangan ke Daerah asal dengan biaya sendiri atau, biaya dari Mitra atau sumber lain yang sah sesuai Peraturan Perundang - undangan.

(3) Pemulangan dilaksanakan oleh Mitra atau penjamin diawasi oleh Pemerintah Daerah.

(4) Biaya pemulangan yang dapat dialokasikan oleh Pemerintah Daerah dan/atau Daerah asal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan jika Penduduk Nonpermenen tidak memiliki biaya untuk pemulangan paksa dan/atau dilakukan jika telah dilaksanakan perjanjian kerjasama Daerah antara Daerah dengan Daerah asal Penduduk Nonpermanen.

BAB XII PENDANAAN

Pasal 27

Pendanaan pendataan Penduduk Nonpermanen di Daerah dibebankan pada:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(13)

c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 28

(1) Semua formulir pendataan dan bukti pendataan Penduduk Nonpermanen yang telah diterbitkan sebelum Peraturan Walikota ini ditetapkan, wajib menyesuaikan dengan Peraturan Walikota ini.

(2) Persyaratan Penduduk Nonpermanen sebelum Peraturan Walikota ini ditetapkan, wajib menyesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Peraturan Walikota ini.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 29

Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka Peraturan Walikota Nomor 55 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pendataan Penduduk Nonpermanen (Berita Daerah Kota Denpasar Tahun 2017 Nomor 55) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 30

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Denpasar.

Ditetapkan di Denpasar

pada tanggal 27 Desember 2019

WALIKOTA DENPASAR,

RAI DHARMAWIJAYA MANTRA Diundangkan di Denpasar

pada tanggal 27 Desember 2019

SEKRETARIS DAERAH KOTA DENPASAR,

RAI ISWARA

BERITA DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2019 NOMOR 87

(14)

LAMPIRAN I

PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019

TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN

SURAT PERNYATAAN JAMINAN TEMPAT TINGGAL

Yang bertanda tangan di bawah ini saya ;

1. Nama :

2. No. Kartu Keluarga : 3. No. Induk Kependudukan : 4. Alamat Lengkap :

5. Status : Pemilik rumah/kost/...

Dengan ini menyatakan bahwa yang namanya tersebut di bawah ini : 1. Nama Lengkap :

2. Tempat tanggal lahir : 3. Status perkawinan : 4. Berasal dari daerah : 5. Jumlah pengikut :

6. Alamat sekarang : Jalan:...

Dusun/Lingkungan :...

Kecamatan : ...

Kota : Denpasar Provinsi Bali

Memang benar yang bersangkutan bertempat tinggal pada alamat tersebut diatas, dan saya bertanggung jawab dan menjamin, mengijinkan penduduk tersebut memakai alamat saya dipergunakan dalam proses penerbitan KK baru.

Demikian Surat pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya, apabila di kemudian hari isi surat pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia di tuntut sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Mengetahui Denpasar,... 20....

Kepala Lingkunga/Dusun Yang membuat Pernyataan ( Penjamin ),

(...) (...)

WALIKOTA DENPASAR,

RAI DHARMAWIJAYA MANTRA

(15)

LAMPIRAN II

PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN DAN PENDATAAN PENDUDUK NON PERMANEN

A. F.4 - 01 (FORMULIR PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN) I. Identitas Lokasi

a. Nama Provinsi :

b. Nama Kabupaten/Kota :

c. Nama :

Kecamatan/Kelurahan/Desa/nama lainnya

II. Identitas Penduduk

a. NIK :

b. Nama Lengkap :

c. Tempat dan Tanggal Lahir/umur : d. Alamat Daerah Asal :

e. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2.Perempuan

f. Pendidikan :

g. Pekerjaan :

h. Tanggal Kedatangan di daerah tujuan : i. Alasan Domisili Sementara : j. Alamat Domisili Sementara Sebelumnya : k. Alamat Tempat Domisili Sementara : l. Jangka Waktu Berdomisili Sementara : m. Jumlah Anggota Keluarga yang dibawa :

Penduduk Nonpermanen ………., ……….

Petugas

(Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun)

( nama jelas ) ( nama jelas )

(16)

B. F.4 – 02 (FORMULIR DATA ANGGOTA KELUARGA YANG DIBAWA)

N

O. NIK NAMA UMU

R L/P

STATUS PERKAWIN

AN

AGAM A

PEKERJA AN

HUBUNG AN DENGAN

KEPALA KELUAR

GA

KE T

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

………, ………

PETUGAS PENDATAAN KEPALA KELUARGA

(Kepala Lingkungan/Kelihan Dusun)

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

(17)

C. F4-05 (FORMULIR LAPORAN REKAPITULASI PENDUDUK NONPERMANEN KABUPATEN/KOTA)

N

O. KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

JUMLAH

a.n BUPATI/WALIKOTA SEKRETARIS DAERAH

(Nama Lengkap)

………

(18)

D. FORMULIR LAPORAN REKAPITULASI PENDUDUK NONPERMANEN KECAMATAN

N

O. DESA/KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

JUMLAH

CAMAT

(Nama Lengkap)

………

(19)

E. FORMULIR LAPORAN REKAPITULASI PENDUDUK NONPERMANEN DESA/KELURAHAN

N O.

DUSUN/LINGKUNG

AN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

JUMLAH

PERBEKEL/LURAH

(Nama Lengkap)

………

WALIKOTA DENPASAR,

RAI DHARMAWIJAYA MANTRA

(20)

LAMPIRAN III

PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 86 TAHUN 2019

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN DAN PENDATAAN PENDUDUK NONPERMANEN

SURAT TANDA BUKTI PENDATAAN PENDUDUK NON-PERMANEN Provinsi : BALI

Kota : DENPASAR

No. Pendataan :

NIK :

Nama Lengkap :

Tempat dan Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Alamat Domisili Sementara :

RT / RW :

Kel / Desa :

Kecamatan :

Alamat Daerah Asal :

RT / RW :

Kel / Desa :

Kecamatan :

Agama :

Status Perkawinan :

Pekerjaan :

Berlaku Hingga :

DENPASAR, ………

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA DENPASAR

WALIKOTA DENPASAR,

RAI DHARMAWIJAYA MANTRA

Referensi

Dokumen terkait

Plant 1-7 bertanggung jawab untuk bagian produksi dari sepatu, departemen QIP bertugas untuk melakukan bonding test, mengolah data yang ada menjadi informasi yang nantinya

Warga masyarakat yang telah ditetapkan sebagai keluarga miskin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan telah sesuai dengan indikator kemiskinan sebagaimana dimaksud

Meskipun cara yang digunakan beragam, namun keenam narasumber secara umum sudah dapat dikatakan telah merefleksikan nilai-nilai pengajaran Konfusius dalam bidang “qǐ fǎ

Rasio lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktiva lancar atau bisa dibilang likuiditas tinggi dan resiko rendah, tetapi dalam hal ini mempunyai pengaruh yang tidak

Dari hasil observasi peneliti, didapatkan bahwa Stupp Macaroni, Sayur Ikan Gereh, Gudeg, Sosis Solo dan Es Puter Jawa tidak dapat ditemukan di area Keraton Surakarta maupun

Sehingga kedua negara selain menyepakati untuk melakukan kerjasama di bidang budaya tetapi juga meningkatkan kerjasama di bidang lain, dikarenakan negara Suriname yang

Setelah melakukan pera- malan maka akan dilakukan pembentukan kurva yield menggunakan model Nelson Siegel Dinamik, dengan menggunakan data yang diperoleh dari Indonesia Bond

harga agar mampu bersaing, kompetitif namun tetap dapat diterima dan terjangkau oleh konsumen. 4) Digital Marketing di Grand Wahid Hotel Salatiga sudah baik, namun perlu