PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS
TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI MODERATING VARIABLE
(Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
MEGA PURWANDARI B 200.050.208
FAKULTAS EKONOMI
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca skripsi berjudul:
PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS
TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI
MODERATING VARIABLE (Surve y pada Perguruan Tinggi di Surakarta)
Yang ditulis oleh:
Nama : MEGA PURWANDARI
Nim : B 200 050 208
Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk
diterima.
Surakarta, Mei 2009 Pembimbing Utama
( Dra. Mujiyati, M.Si )
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta – 57102
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MEGA PURWANDARI
NIRM : 05.6.106.02030.50208
Jurusan : AKUNTANSI
Judul Skripsi : PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP
KEPUASAN PEMAKAI DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS,
KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH
PEMAKAI SEBAGAI MODERATING
VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di
Surakarta)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat dan serahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa skripsi hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima.
Surakarta, Mei 2009 Yang membuat pernyataan,
MOTTO
Jadikanlah sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar
(Q.S. Al- Baqoroh 1:53)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
Q.S. Alam Nasyrah: 6-7)
Dengan Ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah, dan dengan agama kehidupan
menjadi terarah dan bermakna
( H.A Mukti Ali)
Sahabat yang sejati adalah orang-orang yang dapat berkata benar dengan mu, bukan orang-orang yang dapat
membenarkan kata-katamu
PERSEMBAHAN
Teriring do’a dan syukur, karya tulis ini kupersembahkan kepada :
? ALLAH SWT atas segala karunia, limpahan berkah, dan
bimbingan-Mu yang telah diberikan kepada hamba-Mu ini
? Ayah dan ibu, atas kasih sayang yang tiada henti ? Adik-adikku tersayang
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat hidayah-Nya serta memberikan kekuatan, ketabahan,
kemudahan dan kedamaian berpikir dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS
TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI
MODERATING VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta)” ini
dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih banyak kekuranganya.
Oleh karena itu, tegur sapa yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.Dengan
tersusunya skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Syamsudin, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Dra. Mujiyati, M.Si, selaku Pembimbing Utama yang dengan sabar, arif,
dan bijaksana memberikan arahan bimbingan, petunjuk dan saran-saran bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Eko Sugiyanto., SE., M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang
5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Akuntansi FE UMS yang dengan
tulus dan ikhlas telah berbagi ilmunya kepada penulis selama ini.
6. Bapak Drs. Agus Utomo., MM. selaku wakil pimpinan dan ketua STMIK AUB
yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi ini.
7. Ibu Arul Ratnawati selaku karyawan di STMIK AUB yang telah membantu
dalam penyebaran dan pengumpulan kesioner.
8. Bapak Drs. Singgih Purnomo., MM. selaku pimpinan dan ketua STMIK Duta
Bangsa yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi.
9. Bapak Wijiyanto., S., Kom. selaku wakil ketua STMIK Duta Bangsa yang telah
membantu dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner.
10.Bapak DR. Agus Ulinuha., ST., MT. yang telah memberikan ijin untuk meneliti
di Kantor Biro Administrasi Akademik dan Pusat Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
11.Bapak A. Popo Fauzan yang telah membantu penyebaran dan pengumpulan
kuesioner di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
12.Ayah dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian,
dukungan dan do’a kepada penulis, adik-adikku tersayang (Dwiky Herlambang
dan Alya Viandra) yang selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan.
13.Keluarga Besarku yang berada di Solo,Jakarta,dan Jambi (Eyang, dan
saudara-saudaraku semua) terima kasih atas bantuan yang luar biasa yaitu
do’a.
14.My beLOVEd, ”TiO” thanks for everything. Selama ini telah sabar, setia dan
memberikan motivasi, cinta, perhatian dan do’a walaupun sedang berada jauh
15.Dear $eenta, sohibku yang selalu ada dalam suka dan duka, you is my best
friend. Browniez ku NoVry (Hukum’07), Juga tak lupa terima kasih untuk
semua orang-orang yang terdekat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.
16.Teman-teman di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi angkatan 2005
(khususnya kelas E) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, S’moga
persahabatan kan tetap abadi selamanya.
17.Thanks to MaZ Toni media.com atas bantuan penyelesaian Analisis dan Olah
Data nya.
18.Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.
Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis
mendapatkan imbalan pahala dan keridlaan dari Allah SWT. Penulis menyadari
skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnyanya
skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta,
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 6
C. Perumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 10
1. Hakekat Pengembangan Sistem... 10
3. Pertimbangan-Pertimbangan Perilaku Dalam Pengembangan
Sistem ... 18
4. Beberapa Kebijakan Konvensional dalam Siklus Pengembangan Sistem... 19
5. Tinjauan atas Dokumentasi Pengembangan Sistem ... 20
6. Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram ... 22
7. Teknologi Informasi ... 25
8. Pengertian Sistem Informasi ... 26
9. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Akuntansi ... 34
10.Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ... 36
11.Pengaruh Partisipasi-Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi ... 37
12.Kompleksitas Tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi 38 13.KompleksitasSistemdalam Pengembangan Sistem Informasi 39 14.Pengaruh Pemakai (user influence) dalam Pengembangan Sistem Informasi... 40
B. Kerangka Teoritis ... 41
C. Penelitian Terdahulu ... 42
D. Hipotesis ... 44
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Obyek Penelitian ... 45
B. Populasi dan Sampel... 45
C. Metoda Pengumpulan Data ... 46
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 47
F. Metoda Analisa Data ... 50
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data ... 58
B. Uji Instrumen ... 60
C. Analisis Data ... 63
1. Uji Asumsi Klasik ... 63
a. Uji Normalitas ... 63
b. Uji Multikolinieritas ... 64
c. Uji Heteroskedastisitas ... 64
2. Pengujian Hipotesis ... 65
a. Analisis Regresi Metode MRA (Moderating Regression Analysis) ... 65
b. Pengujian Hipotesis Pertama (H1) ... 66
c. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) ... 67
d. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)... 68
e. Pengujian Hipotesis Keempat (H4) ... 69
D. Pembahasan ... 70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73
B. Keterbatasan Penelitian ... 74
C. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel II.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 16
Tabel IV.1 Kriteria Perguruan Tinggi yang Dijadikan Sampel ... 58
Tabel IV.2 Kriteria Pimpinan dan Karyawan yang Menjadi Sampel ... 59
Tabel IV.3 Daftar Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 59
Tabel IV.4 Karakteristik Responden ... 60
Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas ... 61
Tabel IV.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 62
Tabel IV.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 63
Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 64
Tabel IV.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 65
Tabel IV.10 Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA) ... 66
Tabel IV.8 Hasil Uji F ... 51
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Siklus Pengolahan Data... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Skor Hasil Kuesioner
Lampiran 3. Data Penelitian
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Lampiran 5. Statistik Deskriptif
Lampiran 6. Uji Normalitas
Lampiran 7. Uji Multikolinieritas
Lampiran 8. Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 9. Uji Hipotesis 1
Lampiran 10. Uji Hipotesis 2
Lampiran 11. Uji Hipotesis 3
Lampiran 12. Uji Hipotesis 4
ABSTRAK
Penggunaan teknologi informasi akan memberikan dampak yaitu perubahan kondisi kerja, yang dulu semua serba manual digantikan dengan teknologi informasi berbasis komputer yang tentunya akan meningkatkan peran masing- masing karyawan dalam penyelesaian tugas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perguruan Tinggi di Surakarta yang melakukan pengembangan sistem informasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 38 orang pimpinan unit dan karyawan pada Perguruan Tinggi di Surakarta yang melakukan pengembangan sistem informasi yang bersedia mengisi kuesioner dan menjadi responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji validitas dan reliabilitas angket menggunakan korelasi Product Moment dan Cronbach’s alpha. Data dianalisis menggunakan Moderated Regrression Analysis (MRA).
Hasil penelitian memperoleh hasil sebagai berikut: (1) Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H1 diterima. Hasil uji t
memperoleh nilai thitung = 2,782 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Hasil
pengujian koefisien determinasi memperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,177, artinya sekitar 17,7% variasi dari kepuasan pemakai dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi pemakai. (2) Interaksi partisipasi pemakai dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H2 diterima. Hasil analisis
regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk interaksi partisipasi dan kompleksitas
tugas sebesar 3,009 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kompleksitas tugas merupakan variabel moderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai. (3) Interaksi partisipasi pemakai dan kompleksitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H3
diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk interaksi
partisipasi dan kompleksitas sistem sebesar 2,668 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kompleksitas sistem merupakan variabel moderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai. (4) Interaksi partisipasi pemakai dan pengaruh pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H4 diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk
interaksi partisipasi dan pengaruh pemakai sebesar 2,760 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya pengaruh pemakai merupakan variabelmoderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi masyarakat membutuhkan informasi secara cepat,
tepat, dan akurat. Hal tersebut mendorong penyedia informasi untuk terus
mengembangkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi bisa kita
lihat di segala aspek kehidupan, baik dalam kegiatan bisnis, pendidikan, maupun
dalam kegiatan sosial lainnya. Sistem informasi tidak hanya berkaitan dengan
perangkat keras, perangkat lunak, tetapi juga perpaduan antara pengetahuan,
metode dan teknik penggunaan informasi dalam dunia bisnis.
Perkembangan sistem informasi yang begitu cepat itu membuat setiap
orang ingin memperoleh informasi secepat mungkin dan mengetahui sistem
informasi yang mencakup pemenuhan kebutuhan informasinya.
Perkembangan teknologi komputer dan teknologi yang lain mendorong
transformasi lingkungan bisnis, sehingga kondisi pasar pada berbagai skala
(lokal, regional atau global) menjadi semakin deferensial produk untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan lebih berorientasi pada pencapaian laba
dalam jangka panjang. Teknologi sistem informasi tidak terlepas dari masalah
komputer. Alat Bantu ini sudah digunakan dalam berbagai aktifitas, bahkan
sampai pada kehidupan rumah tangga. Adanya penggunaan komputer di
berbagai bidang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan seperti pencatatan
tenaga kerja diganti dengan sistem data base, mesin ketik diganti dengan word
Sistem informasi mengalami perkembangan yang dramatis sejak pertama
kali untuk kepentingan bisnis pada tahun 60-an, keberadaan sistem informasi
berbasis komputer (computer based information system/CBIS) semakin
mengarah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi sekitar tahun
70-an. Mulai saat itu para spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam
pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Keterlibatan pemakai sangat
diperlukan dalam keseluruhan tahap System Development Live Cycle (mulai
tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan penggunaan
sistem). Karena pemakai merupakan bagian integral kesuksesan suatu sistem
informasi (Nes and olson, 1983, dalam kutipan : Shinta Permata Sari, BENEFIT.
Vol. 6. No.1. Juni. 2002) keterlibatan pemakai dalam semua tahap tersebut
merupakan suatu komponen penting dalam menentukan keberhasilan suatu
sistem informasi.
Suatu survey nasional terhadap manajer-manajer sektor publik di
Amerika merangking End User Computing (EUC) sebagai salah satu dari 5
masalah penting dalam sistem informasi. Hasil survei ini didukung oleh survei
yang dilakukan oleh komite sistem informasi GMA merangking EUC sebagai
masalah yang penting yang dihadapi oleh manajer. Ketergantungan dunia usaha
pada sistem-sistem perangkat lunak sekarang ini makin meningkat, namun satu
hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sistem tersebut harus sesuai
dengan spesifikasi, agar dapat memenuhi kebutuhan keinginan pemakainya.
Pengembangan atas sistem informasi tersebut harus dilaksanakan untuk
menjamin keefektifannya, terlebih lagi apabila sistem informasi tersebut telah
pengembangan sistem (Henry C. Lucas, 1986, dalam kutipan: Shinta Permata
Sari, BENEFIT Vol. 6. No.1. Juni. 2002). Umumnya kelompok perancang atau
tim proyek pengembangan sistem meliputi para pemakai sistem, analis dan
wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai sistem,
mengembangkan spesifikasi teknis dan implementasi sistem baru.
Kecenderungan atas meningkatnya peran pemakai dalam semua tahap sistem
development live cycle, membuat minat pemakai dalam mengembangkan
aplikasi komputer mereka sendiri juga semakin meningkat. Hubungan antara
partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai akan menunjukkan keefektifan sistem
informasi.
Baroudi (1991) mengemukakan bahwa partisipasi pengembangan sistem
berkaitan langsung dengan penggunaan sistem dan kepuasan pemakai. (Calter,
1976 dalam kutipan: Indriantoro. 2000) mengemukakan bahwa pemakai
resistance dengan perubahan sistem bila tidak dilibatkan dalam pengembangan
sistem, dengan aktifnya pemakai dalam partisipasi pengembangan sistem dapat
lebih memahami masalah yang ada dalam desain sistem. Baroudi (1983) dalam
Tait and Vessey (1988) menyatakan kepuasan pengguna informasi (User
Information Satisfaction/UIS) dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan sistem
(dalam Erico Afriyani,2008). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan sistem (System Use) dan kepuasan pengguna informasi. Kedua
konstruksi tersebut (Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna) telah
digunakan dalam riset sistem informasi sebagai pengganti (surrogate) untuk
mengukur kinerja (performance). Partisipasi pemakai penting dalam
Sedangkan beberapa penelitian terhadap faktor- faktor kontekstual seperti
kompleksitas dalam masalah bisnis yang didukung oleh sistem, kompleksitas
dari sistem yang dikembangkan dan pelatihan pemakai serta hubungan timbal
balik antara sistem yang dikembangkan dan pelatihan pemakai telah diteliti oleh
McKeen, 2004 (dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000)
hasil- hasil penelitian masih tidak konsisten dan cenderung saling bertentangan,
beberapa peneliti menunjukkan bahwa partisipasi pemakai berhubungan positif
dengan keberhasilan sistem, bahkan kadang-kadang berhubungan tidak
signifikan dengan keberhasilan sistem(dalam Erico Afriyani,2008).
Terdapat beberapa faktor kontijensi yang dianggap berpengaruh pada
hubungan pertisipasi dan kepuasan pemakai oleh beberapa hasil penelitian
terdahulu, dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Indriantoro 2000 seperti
kompleksitas sistem, sikap pemakai (Tait and Vessey, 1988), tingkat keterlibatan
(McKeen 2004). Hubungan langsung antara variabel-variabel independen
dengan variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain. Salah satu diantaranya adalah variabel-variabel moderasi (moderating
variable) yaitu tipe variabel- variabel yang memperkuat dan memperlemah
hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel
moderasi merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau
arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel- variabel
independen dengan variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam
hal ini tegantung kepada variabel moderasi. Di Indonesia penelitian yang
dilakukan oleh Chandralin dan Nur Indriantoro (1997) memasukkan dua faktor
variable dalam hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pemakai sistem
informasi dengan hasil penulisan adanya hubungan positif antar partisipasi
dengan pemakai, penelitian ini merupakan replikasi dari Nurika Restuningdiah
dan Nur Indriantoro (2000).
Dengan dasar tersebut di atas, dalam penelitian ini penulis ingin
mencoba memperluas pembahasan partisipasi pemakai dalam pengembangan
sistem informasi dengan melakukan pengujian terhadap tiga faktor kontijensi:
kompleksitas sistem, kompleksitas tugas, dan pengaruh pemakai dalam
hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pemakai. Berdasarkan uraian di
atas tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat topik dengan judul “Pengaruh
Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem
Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan
Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variable”
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis akan menguji sejauh mana pengaruh
partisipasi terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi
dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai
moderating variable. Untuk itu penelitian dibatasi hanya dilakukan pada
pengguna sistem informasi yang telibat dalam pengembangan sistem informasi
yaitu pimpinan unit dan karyawan yang terlibat dalam pengembangan sistem
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai
dalam proses pengembangan sistem informasi?
2. Apakah kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, serta pengaruh pemakai
berpengaruh sebagai moderating variable terhadap hubungan antara
partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.
D. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah:
1. Untuk menguji adanya pengaruh partisipasai terhadap kepuasan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas,
kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.
2. Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh partisipasi terhadap kepuasan
pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas,
kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk memberikan bukti empiris tentang hubungan antara partisipasi
dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai
sebagai moderating variable.
2. Untuk memperluas pembahasan partisipasi pemakai dalam pengembangan
sistem informasi terhadap kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan
pengaruh pemakai dalam hubungan antara partisipasi dengan kepuasan
pemakai.
3. Untuk digunakan sebagai masukan bagi pemakai maupun partisipasi
pemakai sistem informasi yang sedang dan akan mengembangkan sistem
informasi tersebut. Sehingga pengembangan sistem informasi akan semakin
cepat.
4. Untuk memberikan masukan bagi analis sistem dengan memberi gambaran
bagaimana bentuk partisipasi pemakai untuk mewujudkan kepuasan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi.
5. Sebagai pedoman bagi penelitian selanjutnya dalam bidang sistem informasi.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN. bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. bab ini berisi tentang hakekat
pengembangan sistem, siklus hidup pengembangan sistem,
pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam pengembangan sistem dampak perkembangan
pengembangan sistem, tinjauan atas dokumentasi pengembangan sistem,
pengendalian produktivitas analis/pemrogram, teknologi informasi, pengertian
sistem informasi, sistem informasi akuntansi dan sistem akuntansi,
karakteristik-karakteristik sistem informasi akuntansi, pengaruh partisipasi-kepuasan pemakai
dalam pengembangan sistem informasi, kompleksitas tugas dalam pengembangan
sistem informasi, kompleksitas sistem dalam sistem informasi, penga ruh pemakai
dalam pengembangan sistem informasi, kerangka teoritis, penelitian terdahulu dan
hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN. bab ini menguraikan tantang metode
penelitian, populasi, sample dan pemilihan sample, data dan teknik pengumpulan
data, definisi operasional dan pengukuran variable, teknik pengujian data, serta
metode analisis data.
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. bab ini berisi
gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan pengumpulan data, hasil
penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan
masalah.
BAB V. PENUTUP. bab ini mengemukakan kesimpulan, keterbatasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa pengaruh tehadap
jalannya organisasi bisnis, pendidikan, pemerintah dan lainnya.
Organisasi-organisasi tersebut membutuhkan akses informasi yang cepat dan tepat, agar
dapat mengimbangi persaingan yang semakin ketat.
Dalam penelitian ini landasan teori yang digunakan sebagai konsep dasar
kerangka pemikiran di dalam membahas permasalahan adalah penjelasan
mengenai Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam
Pengembangan Sistem Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas
Sistem dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variable.
1. Hakekat Pengembangan Sistem
Alasan dilakukannya pengembangan sistem meliputi:
a. Kebutuhan
Kebutuhan pemakai yang semakin meningkat akan penyajian
informasi yang cepat, tepat dan akurat. Menyebabkan perlunya
perkembangan sistem informasi yang membuat setiap orang dapat
memperolah informasi secepat mungkin dan mengetahui sistem informasi
yang mencakup pemenuhan kebutuhan informasinya. ( Ives and Olson, 1983
b. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah akan pengembangan sistem yang menyangkut
standarisasi teknologi mau tidak mau membuat para penyedia sistem
melakukan pengembangan sistem yang sesuai dengan standar atau kebijakan
pemerintah walaupun sistem yang telah digunakan sudah dioperasiona lkan.
Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico Afriyani
2008).
c. Penyempurnaan atas evaluasi sistem tedahulu
Penyempurnaan atas avaluasi sistem terdahulu menyebabkan para
penyedia informasi melakukan pengembangan sistem untuk mengatasi
kekurangan akan sistem tedahulu sehingga sistem berjalan sesuai yang
diharapkan. Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico
Afriyani 2008).
d. Perkembangan Teknologi yang Semakin Meningkat
Perkembangan teknologi yang semakin meningkat membuat para
penyedia informasi berlomba-lomba mengembangkan sistem dengan
pemilihan technology plat form yang semakin mudah, cepat, dan akurat
dalam menyediakan output informasi yang akan digunakan oleh pemakai
sistem. (McKeen, 2004 dalam Erico Afriyani,2008).
Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico
Afriyani,2008) proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase
umum yaitu: analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.
Analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem.
Dasar dari semua ini dalah analisis untung rugi diantara tujuan-tujuan sistem.
Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Untuk memperbaiki kualitas informasi.
2. Untuk memperbaiki pengendalian intern.
3. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan.
Pendekatan sistem adalah prosedur umum untuk
mengadministrasikan proyek sistem. Tujuannya adalah untuk membantu
pengembangan sistem yang efektif. Pendekatan sistem dapat dipandang
sebagai proses yang mencakup enam langkah berikut ini: Bodnar dan
Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:22 dan Erico Afriyani 2008):
1. Pernyataan tujuan-tujuan sistem.
2. Pembuatan alternatif-alternatif.
3. Analisis sistem.
4. Perancangan sistem.
5. Implementasi sistem.
6. Evaluasi sistem.
Tujuan sistem yang dinyatakan adalah tujuan yang harus dicapai.
Untuk mencapai tujuan ini, dapat dibuat alternatif-alternatif. Tujuan-tujuan
alternatif kemudian dapat dianalisis dan yang paling layak dirancang,
diimplementasikan dan dievaluasi.
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Burch dan Garry (1991) mengemukakan pengembangan sistem
informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu
dan sumber daya dan merupakan aktifitas berkesinambungan dalam banyak
organisasi (dalam Erico Afriyani,2008).
Dalam fungsi sistem informasi terdapat tiga(3) subfungsi yaitu,
analisis sistem, perancangan sistem, dan operasi, sejalan dengan fungsi
pemakai, tercakup di dalam proses pengembangan sistem. Bodnar dan
Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000: 356-358 dan Erico Afriyani,2008).
a. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tanggung jawab untuk pengembangan
rancangan umum aplikasi-aplikasi sistem. Analisis sistem bekerja sama
pemakai untuk mengidentifikasikan kebutuhan informasi spesifik mereka.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian dikomunikasikan ke fungsi
perancangan sistem.
Terdapat empat tahap atau langkah umum dalam analisis sistem.
Tahap pertama adalah survei berjalan sebelum perubahan atau modifikasi
diusulkan. Juga penting bagi analis untuk menetapkan hubungan kerja
dengan pemakai, kesuksesan sistem baru sangat tergantung pada
penerimaan pemakai.
Tahap umum kedua analisis sistem adalah mengidentifikasi
kebutuhan informasi pemakai. Analis harus mempelajari
keputusan-keputusan yang dibuat pemakai dalam konteks kebutuhan informasi
mereka. Tahap analis sistem ini sering kali yang paling sulit karena
pemakai sering kali tidak yakin pada informasi apa yang sebenarnya
Tahap umum ketiga dalam analisis sistem adalah mengidentifikasi
kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemakai. Kebutuhan itu biasanya dispesifikasikan sebagai masukan dan
keluaran-keluaran. Pertimbangan pemrosesan akan ditetapkan selama
perancangan sistem
Tahap keempat atau yang terakhir dalam analisis sistem adalah
penyajian laporan analisis sistem. Laporan ini harus mendokumentasikan
spesifikasi pemakai untuk sistem yang diusulkan. Laporan analisis sistem
akan ditelaah oleh manajemen untuk menetapkan apakah pekerjaan yang
sistem diusulkan merupakan hasil tahap perancangan sistem dari
pengembangan sistem.
b. Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan formulasi spesifikasi rinci dan sistem
yang diusulkan terdapat tiga(3) tahap atau langkah umum dalam
perancangan sistem. Tahap pertama adalah evaluasi rancangan alternatif
dari sistem yang diusulkan. Rancangan alternatif harus dilihat satu per
satu, diuraikan, dan dievaluasi dengan menggunakan kriteria manfaat dan
biaya.
Tahap kedua perancangan sistem adalah penyajian spesifikasi
rancangan rinci. Perancang harus bekerja mundur (backwards) dari
keluaran yang diinginkan ke masukan yang dibutuhkan. Format- format
laporan, struktur data, dan langkah- langkah pemrosesan harus
Tahap ketiga atau terakhir dari perancangan sistem adalah penyajian
laporan perancangan sistem. Laporan ini harus mencakup semua hal yang
penting untuk mengimplementasikan sistem ya ng diusulkan.
c. Operasi
Sub fungsi operasi sistem informasi mengoperasikan
peralatan-peralatan komputer. Implementasi terjadi manakala sistem terbaru telah
terpasang dan berjalan di dalam peralatan komputer. Kemudian keluaran
disediakan bagi pemakai, sebagai perlengkapan proses pengembangan
sistem.
Langkah implementasi akan berbeda dari suatu sistem ke sistem
lainnya. Untuk itu diperlukan pelatihan karyawan. Barang kali peralatan
baru harus dibeli dan dipasang. Sering kali sistem baru membutuhkan
pengubahan atau implementasi. Penggunaan teknik manajemen proyek
untuk mengendalikan aktifitas implementasi jika sistem telah
diimplementasikan, harus ada tindak lanjut resmi dan evaluasi sistem baru.
Tindak lanjut ini harus mencakup komentar pemakai.
Proyek pengembangan sistem umumnya dilakukan oleh tim proyek
yang terdiri dari analis sistem, pemrogram, akuntan dan orang lain di
dalam organisasi yang mengetahui mengenai dan yang diakibatkan oleh
proyek. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hid up
pengembangan sistem (system development life cycle) yang secara hakiki
relatif sama, perancangan dan analisis, perancangan, dan implementasi.
Pengabaian setiap porsi dari siklus hidup sistem akan menyebabkan
untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas pengembangan
rinci. Bodnar dan hopwood (dalam : Abadi Yusuf, 2000).
Tabel II.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Tahap-tahap Umum Tahap-tahap Rinci
Analisis
Perancangan
Implementasi
Penilaian Kelayakan Analisis Informasi Perancangan Sistem Pengembangan Program Pengubahan
Operasi dan pemeliharaan Post-Audit dan Penelaahan
Sumber : Bodnar G.H and Hopwood W.S (1995), Accounting Information System.
1. Penilaian Kelayakan, mendefinisikan dengan jelas apa yang harus
dilakukan, sistem output apa yang harus dihasilkan, input apa yang
harus diterima, bagaimana input data diperoleh, baris data seperti apa
yang diperlukan dan seberapa cepat output harus tersedia.
2. Analisis Informasi, dilakukan pendefinisian sistem secara rinci tentang
apa saja yang diperlukan untuk penulisan komputer bagi sistem yang
dikembangkan.
3. Perancangan Sistem, melibatkan keputusan hardware dan software apa
saja yang digunakan, mendesain isi dan struktur baris data dan
mendefinisikan modul (program) pengembangan sistem.
4. Pengembangan Program, membuat program komputer dan mendesain
5. Pengembangan Prosedur, tahap penyusunan kumpulan dokumen yang
terorganisasi yang berkaitan dengan prosedur operasi yang mencakup
aplikasi-aplikasi tertentu dan interaksi operasi.
6. Pengubahan, dalam tahap implementasi personal-personal operasi perlu
dikoordinasikan dilatih ulang dan pengubahan fisik yang berasal dari
sistem baru juga perlu dibuat.
7. Operasi dan Pemeliharaan, tahap penyusunan skedul operasi yang
berhubungan dengan pemrosesan data perusahaan serta pemeliharaan
sistem.
8. Pos Audit dan Penelaahan, menspesifikasikan hakekat setiap audit yang
akan dilakukan untuk mengevaluasi operasi sistem serta
mengumpulkan data menelaah tanggapan-tanggapan pemakai dalam
sistem setelah dioperasionalkan.
3. Pertimbangan-pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan personal sistem diperlukan dalam
perancangan dan pengoperasian selanjutnya dari sistem informasi. Umumnya
kelompok perancangan atau tim proyek meliputi para pemakai, para analis, dan
wakil-wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan
spesifikasi-spesifikasi teknis dan mengimplementasikan sistem baru.( Burch dan
Garry 1991 dalam Erico Afriyani,2008).
Masalah- masalah teknis, organisasi, dan manajemen proyek akan
muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang
baru menimbulkan hubungan-hubungan kerja baru diantara personel yang ada,
formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan personel yang berkaitan harus
dipertimbangkan. Lebih jauh kerjasama pemakai secara terus- menerus
diperlukan untuk mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, verifikasi
keluaran setelah sistem itu diimplementasikan.
Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai membantu membentuk
perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang mempertimbangkan
konteks organisasional. Para pemakai harus terlibat dalam perancangan
aplikasi-aplikasi. Perhatian terhadap keluaran, baik terhadap kuantitas maupun format,
dalam fase perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data
atau meminta laporan baru mana kala sistem sedang bekerja. Keluaran-keluaran
harus diarahkan kepada keputusan para pemakai harus memahami hakekat dan
tujuan keluaran untuk dapat memanfaatkannya. Hal terpenting dalam
pengembangan sistem adalah manusia. (Burch dan Garry 1991 dalam Erico
Afriyani,2008).
4. Beberapa Kebijakan Konvensial dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Pendekatan berorientasi-pemakai dalam perancangan sistem adalah
pendekatan sistem yang sebenarnya, karena melibatkan interaksi pemakai
dengan pemakai. Interaksi ini merupakan tujuan sistem, sehingga hanya akan
bermanfaat jika melibatkan mereka dalam pengembangan sistem. Pemakai harus
terlibat aktif dalam perancangan dan pengujian sistem. Tujuannya adalah
memaksimalkan daya terima pemakai dan meminimalkan perubahan yang
dibawa oleh pemakai setelah proyek dimulai. Biaya pengubahan proyek untuk
Masalah perubahan kebutuhan pemakai merupakan varian dari masalah
komunikasi, dan merupakan masalah yang sangat nyata dalam praktik. Pemakai
mengubah pikiran mereka mengenai apa yang mereka inginkan dan akan selalu
demikian. Bahkan pemakai yang terlibat aktif pun meningkatkan perubahan
kebutuhan. Modifikasi yang dapat dibuat secara mudah dalam perancangan
awal sistem: membuat perubahan yang sama dalam setiap sistem yang
diimplementasikan jauh lebih sulit dan mahal. Beberapa penulis menganjurkan
agar dokumentasi definisi sistem yang dihasilkan dalam tahap analisis harus
disetujui secara formal oleh pemakai dan selanjutnya dipandang sebagai kontrak
antara pemakai dan pembuat, dengan sangsi yang memadai untuk setiap
”Pelanggaran Kontrak”. Sementara pandangan kontraktual menguntungkan dari
sudut pembuat (karyawan sistem atau konsultan eksternal) tidaklah
menguntungkan bagi pemakai dalam hal hasil- hasil sistem yang tidak lagi dapat
digunakan oleh pemakai. Bodnar dan Hopwood (dalam : Abadi yusuf,
2000:359-361).
5. Tinjauan atas Dokumentasi Pengembangan Sistem
Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:356-367 dan Erico
Afriyani,2008) format khusus dari dokumentasi pengembangan sistem biasanya
disebutkan dalam standar-standar dokumentasi pengembangan sistem organisasi.
Pengecekan periodik atas dokumentasi sistem harus dibuat untuk memverifikasi
apakah sudah lengkap, relevan, dan memadai.
Studi Kelayakan. Studi kelayakan adalah analisis yang dilakukan untuk
studi kelayakan adalah untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis,
ekonomis dan operasional. Kelayakan teknis meliputi penentuan apakah sistem
yang diusulkan memungkinkan, dengan teknologi yang ada. Kelayakan
ekonomis meliputi penentuan apakah sistem yang diusulkan akan menghasilkan
keuntungan melebihi biaya yang dikeluarkan. Kelayakan operasional berkaitan
dengan apakah sistem yang diusulkan akan dapat bekerja setelah dipasang.
Bekerja, dalam hal ini mempunyai arti lebih dari sekedar kelayakan ekonomis
atau teknis, itu berarti bahwa sistem akan digunakan dan diterima oleh
pemakainya.
Spesifikasi Pemakai. Dokumen ini harus memberikan deskripsi naratif
dari karakteristik operasional sistem yang diusulkan. Normalnya, naratif ini
didasarkan pada wawancara-wawancara dengan pemakai langsung. Deskripsi
harus bersifat non-teknis dan ditelaah dan disetujui oleh pemakai langsung.
Perancangan Konseptual. Laporan perancangan konseptual yang dapat
berupa diagram aliran logis dan spesifikasi pemakai merupakan dasar
perancangan sistem yang rinci. Akan memuat tinjauan naratif sistem dalam
bahasa non-teknis, spesifikasi rinci kebutuhan masukan dan keluaran,
kebutuhan-kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan
pembahasan mengenai pertimbangan biaya dan yang terpenting, rencana dan
anggaran pengembangan. Perancangan konseptual harus menspesifikasikan
secara jelas, keluaran sistem yang dibuthkan mencakup format, isi, jangka
waktu, dan pendistribusian. Ini biasanya dilakukan dengan meliputi laporan
keluaran proforma. Kebutuhan-kebutuhan masukan dan setiap format-format
Laporan Perancangan Sistem. Laporan Perancangan Sistem
merupakan translasi dari laporan- laporan perancangan konseptual. Ke dalam
kinerja sistem yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan, untuk
memulai perancangan sistem secara fisik. Hal- hal berikut baiasanya tercakup:
1. Kebutuhan-kebutuhan masukan. Dokumen-dokumen sumber yang akan
digunakan, arti penyajian dan penyampaian dokumen, frekuensi penyajian,
dan volume transaksi yang diharapkan akan dirincikan.
2. Spesifikasi pemrosesan. Prosedur-prosedur baru harus didefinisikan.
Bagaimana masukan akan dapat digunakan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan, haruslah ditentukan. Seluruh file dan catatan yang akan
digunakan dan dibuat harus diidentifikasi, frekuensi file harus diketahui, dan
volume pemrosesan (baik yang berjalan maupun yang diharapkan) yang
berkaitan dengan file- file harus dispesifikasikan.
3. Kebutuhan-kebutuhan keluaran. Spesifikasi keluaran harus mencakup
format, isi, dan frekuensi laporan.
a. Ketentuan pengendalian. Lengkah- langkah yang akan diambil untuk
memberikan pengendalian intern yang perlu, haruslah dispesifikasi.
b. Estimasi biaya. Estimasi awal atas biaya-biaya konversi dan biaya operasi tahunan dengan menggunakan sistem baru, harus dikembangkan. Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:369 dan Erico Afriyani,2008).
6. Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram
Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000: 369 dan Erico
dan pemrogram. Peningkatan keterlibatan manajemen dalam pengembangan
sistem menimbulkan faktor- faktor yang mempengaruhi produksi dan
pemeliharaan program. Pekerjaan seorang analis tidaklah sebaku pekerjaan
pemrogram. Hasil akhir pekerjaan analis adalah perancangan sistem untuk
program, yang belum lagi konkrit seperti halnya program komputer yang
sebenarnya. Karena itu banyak perhatian yang diarahkan pada produktivitas
fungsi- fungsi pemrograman. Praktik pengendalian utama yang terdapat pada
fungsi analis adalah dokumentasi eksplisit hubungan antara analis dengan
pemakai. Analis dan pemakai berkomunikasi melalui bahasa ilmiah (misalnya,
bahasa inggris), dan bahasa alamiah tidak tepat dan tidak akurat untuk suatu
komunikasi teknis. Komunikasi lisan (pewawancaraan) kurang tepat
dibandingkan dengan komunikasi tertulis. Hubungan verbal, oleh karena itu
harus di dokumentasikan oleh analis dan ditelaah dan disetujui pemakai.
Penggunaan analisis, perancangan, dan teknik-teknik grafik terstruktur harus
mengembangkan hubungan analis-pemakai dan dengan demikian meningkatkan
keseluruhan produktifitas fungsi analis.
Pengendalian yang disarankan untuk memperbaiki produktivitas para
pemrogram yang berkaitan dengan cara perancangan dan pengkodean program
dan pengorganisasian personel-personel pemrogram. Perhatian utama adalah
daya-pelihara program-program yang dihasilkan seperti halnya juga
produktivitas selama pengembangan program. Estimasi jumlah waktu yang
digunakan dalam pemeliharaan dibandingkan dengan pemrograman
pengembangan baru oleh organisasi meningkat. Pengendalian yang langsung
signifikan atas biaya-biaya ini melalui reduksi waktu yang dibutuhkan untuk
memelihara program.
Siagian (1988) menyatakan bahwa perkembangan teknologi akan terjadi
dua bidang utama, yaitu: (1) hardwarenya teknologi informasi, dan (2)
softwarenya teknologi informasi. Yang dimaksud hardware teknologi informasi
adalah segala peralatan masinal dan elektronis yang dipergunakan dalam
menangani informasi. Sebaliknya yang dimaksud dengan software teknologi
informasi adalah semua unsur-unsur non- masinal dan non-elektronis yang
terutama berkisar pada sistem yang digunakan dalam menangani informasi.
Dalam masyarakat yang mempergunakan teknologi informasi yang
sudah maju, terdapat tujuh fungsi utama pada masyarakat, fungsi- fungsi utama
itu adalah:
1. Penciptaan informasi.
2. Penciptaan dan pemeliharaan saluran informasi.
3. Pengiriman (transmisi) informasi.
4. Penyimpanan untuk kemudian diambil kembali.
5. Penggunaan informasi dan
6. Penilaian kritis dan ”feed back”.
Langkah- langkah yang perlu diambil dalam pengembangan sistem
informasi adalah (Siagian,1998):
1. Identifikasi masalah dalam arti bahwa hakekat daripada masalah informasi
dalam organisasi harus didasari kepentingannya.
2. Melakukan feasibility study, artinya suatu studi perlu dilakukan untuk
3. Hasil feasibility study disampaikan kepada pimpinan organisasi untuk
diterima atau ditolak.
4. Dengan diterimanya hasil feasibility study, langkah selanjutnya adalah
menyelesaikan ”system design”.
5. Diterimanya system design yang terperinci, segera memerlukan pembinaan
suatu sistem apresiasi bagi para pemakai.
6. Pelaksanaan sistem informasi.
Chusing Barry. E (1986 dalam Erico Afriyani,2008) terdapat dua difisi
pokok utama dari fungsi sistem informasi. Yang pertama adalah aktifitas yang
berhubungan dengan pengolahan data sehari-hari pada sistem komputer, yang
kedua adalah aktifitas sistem yang menyangkut pengembangan dan penelitian.
7. Teknologi Informasi
Istilah teknologi informasi merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu
teknologi dan informasi. Teknologi dapat diuraikan sebagai pelaksanaan ilmu,
sinonim dengan terapan, sedangkan pengertian teknologi informasi sebagai
bentuk yang digunakan untuk pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
penyajian data yang kemudian ditransformasikan menjadi informasi yang
diperlukan bagi suatu kegiatan usaha yang mencakup hardware, software, dan
jaringan komunikasi, Chusing (1986:12 dalam Erico Afriyani,2008).
Teknologi informasi merupakan sesuatu yang digunakan untuk
menciptakan sistem informasi, termasuk didalamnya adalah komputer, disk, file,
modem dan sebagainya, yang semua itu perangkat keras dan perangkat lunak
Dalam konsep yang luas teknologi informasi merupakan kumpulan dari
beberapa sistem informasi, perangkat dan manajemen untuk keseluruhan
organisasi, Bodnar (1980 dalam Erico Afriyani,2008).
8. Pengertian Sistem Informasi
8.1 Pengertian Sistem
Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental
tentang komputer dan program, kenyataannya istilah ini memiliki makna yang
luas, sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain mencul
secara (buatan), bodnar (1980:12 dalam Erico Afriyani,2008)
Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purposes). Komponen ganda, sebuah
sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian, misalnya sebuah komputer
yang terdiri dari hardisk adalah sebuah sistem, tanpa hardisk komputer
tersebut bukan sebuah sistem. Keterkaitan (relatedness), suatu tujuan bersama
menghubungkan semua bagian dalam sistem walaupun fungsi setiap bagian
bersifat independen satu sama lain semua bagian mendukung tujuan sama jika
suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ketujuan bersama maka
bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut. Jadi sistem adalah suatu
rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan
mempengaruhi (biasa disebut dengan subsistem), yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari subsistem, dan subsistem itu
memiliki lingkungan. Lingkungan mengandung arti universal yaitu, tempat
suatu sistem berada. Garis yang memisahkan sistem dengan lingkungannya
dan sistem ini disebut sistem terbuka. Namun demikian ada pula sistem yang
tidak berinteraksi dengan lingkungannya dan sistem ini disebut sistem tertutup.
Jerry, Ardra dan Stallings (dalam Jogiyanto 2000:34)
8.2 Dekomposisi Sistem
Dekomposisi sistem adalah membagi sistem menjadi bagian-bagian
subsistem yang lebih kecil, ini adalah cara yang nyaman untuk memanfaatkan,
memandang dan memahami relasi antara subsistem dengan mendekomposisi
suatu sistem kita dapat menyajikan keseluruhan sistem sebagai hierarki dan
memandang hubungan antara subsistem, subordinat, dengan subsistem tingkat
yang lebih tinggi, setiap subsistem, subordinat, melakukan satu atau lebih
fungsi tertentu untuk membantu keseluruhan sistem tingkat yang lebih tinggi
untuk me ncapai tujuannya. Setiap subsistem dengan caranya yang unik
berkontribusi untuk mencapai tujuan sistem. Subsistem tingkat kedua ini
selanjutnya didekomposisikan menjadi dua atau lebih subsistem subordinat
pada tingkat ketiga. Setiap subsistem tingkat ketiga melakukan tugasnya untuk
secara langsung mendukung sistem tingkat kedua. Adapun gambaran sebuah
sistem secara umum terdiri dari input, proses dan output. Sistem terbuka
menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk
lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan
tidak menghasilkan output untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup
adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana terdiri dari satu
input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula. Jerry, Ardra dan
Stallings (dalam Jogiyanto 2000:35).
8.3 Pengertian Informasi
Salah satu definisi yang cukup relevan dengan pembahasan kita telah
dikemukakan oleh ives and olson 1994 (dalam Erico Afriyani,2008).
Dinyatakan bahwa informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga
mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai ”nilai pengaruh” atas
tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa akan datang. Jadi
pengertian antara data dan informasi harus dibedakan. Selanjutnya mereka
mengatakan bahwa data merupakan bahan baku informasi yang didefinisikan
sebagai sekelompok simbol-simbol tertentu yang mempunyai makna kuantitas,
tindakan, objek dan sebagainya.
8.4 Sistem Informasi
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat kita jabarkan bahwa sistem
informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai atau suatu
sistem yang mengubah atau memproses data menjadi informasi, sehingga
merupakan model dasar sistem informasi. Model dasar sistem informasi yang
diperluas dengan penambahan elemen penyimpanan data (data storage).
(Richard dan Robert 1986 dalam Erico Afriyani,2008).
Fungsi penyimpanan data merupakan suatu penegasan bahwa selama
proses berlangsung, semua input yang masuk langsung diolah menjadi
keluaran semuanya. Sebagian data yang masuk atau output yang dihasilkan
atau bersama input yang baru, atau diambil kembali dari penyimpanannya
untuk dikeluarkan menjadi informasi. Burch dan Garry (1991 dalam Erico
Afriyani,2008).
Dalam menyajikan informasi kepada pemakai penggunaan teknologi
informasi berbasis komputer dapatdigunakan dalam organisasi sistem
informasi ”berbasis komputer” merupakan sekelompok perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang
bermanfaat.
Menurut Jogiyanto (2000:30) penghasil informasi merupakan proses
mengumpulkan, mengatur, memformat dan menyajikan informasi untuk para
pemakai informasi dapat berupa dokumen operasional seperti: pesanan
penjualan, suatu laporan yang terstruktur atau pesan dilayar komputer. Tanpa
memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki
karakteristik berikut ini:
a. Relevan, isi laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan.
b. Tepat waktu, umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam
menentukan kegunaannya, informasi harus tidak lebih tua dari periode
waktu tindakan yang didukungnya.
c. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.
d. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi
pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.
8.5 Tujuan Sistem Informasi
Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non
SIA terdiri atas tiga subsistem utama (1) Sistem pemrosesan transaksi SPT
(Transaction Processing System) yang mendukung operasional bisnis setiap
hari dengan jumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai organisasi
(2) Sistem pelaporan buku besar/keuangan, yang menghasilkan laporan
keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas,
pengembalian pajak dll (3) Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan
manajemen internal dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varian, laporan
pertanggung jawaban. Chusing (1974:8 dala m Erico Afriyani,2008).
a. Pengolahan data elektronik-electronik data processing (EDP)
Menurut Jogiyanto (2000) EDP adalah aplikasi sistem informasi
akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. Sehubungan dengan
perkembangan teknologi komputer, istilah pengolahan data mulai dikenal dan
mempunyai arti penting yang sama dengan istilah EDP.
Siklus pengolahan data adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk
melakukan pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. Suatu
proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan
Siklus Pengolahan data (Data Processing Cycle), yaitu input, Processing,
output.
Gambar : Siklus Pengolahan data
Sumber : Jogiyanto, 2000 Sistem Informasi Akuntansi
Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat
dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan lebih
lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanded data processing
cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu origination,
storage, distribution.
b. Sistem Informasi Manajemen
Pihak manajemen sering kali memerlukan informasi yang melampaui
kapabilitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA), ketika sebuah organisasi tumbuh
dalam ukuran dan kompleksitas wilayah-wilayah fungsional yang khusus
memerlukan informasi tambahan untuk perencanaan dan kontrol produksi,
peramalan penjualan, perencanaan gudang persediaan, riset pasar, dan lain
sebagainya. SIM memproses transaksi non keuangan yang biasanya tidak
diproses SIA tradisional. Chusing (1974:8 dalam Erico Afriyani,2008).
Menurut davis (dalam Jogiyanto, 2000:40) Sistem Informasi Manajemen
(SIM) menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan
informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan
beragam informasi di luar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam
organisasi. SIM menyadari bahwa para manajer organisasi menggunakan dan
membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan, sehingga sistem
informasi berbasis komputer dapat menyediakan informasi yang bersangkutan
kepada para manajer.
Sistem pelaporan manajemen menyediakan informasi keuangan internal
yang diperlukan untuk manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera
kegiatan operasi mereka, para manajer memerlukan informasi yang berbeda
untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan. Laporan- laporan tipikal
yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya,
volume laba dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan yang
historis) Jogiyanto (2000:41-42).
c. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jogiyanto (2000:47) sistem informasi akuntansi adalah sistem
akuntansi dalam bentuk formal, yang mempunyai karakteristik dan
elemen-elemen yang telah diuraikan di atas. Sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan dan sumber-sumber, seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk
mentransformasi data keuangan menjadi informasi. Informasi ini
dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.
Menurut Barry E. Chusing (1992 dalam Erico Afriyani,2008), SIA
adalah sebagai kumpulan dari manusia dan sumber daya modal dalam organisasi
yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga
informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi.
Sama dengan pembahasan di atas, kita juga harus mendefinisikan sistem
informasi (SIA) sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi, istilah sistem informasi
lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi,
penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi. Bodnar
d. Perubahan Peran Informasi Akuntansi
Sebagian keputusan manajemen memerlukan informasi yang
menyatukan data keuangan dan non keuangan, misalnya seorang manajer
pembelian mengevaluasi kinerja para pemasok, ingin mengetahui jumlah nilai
keuangan pemesanan persediaan dari pemasok tertentu selam periode waktu
tertentu, informasi ya ng terintegrasi seperti itu, jika dapat disediakan semuanya,
secara tradisional dihasilkan dari aplikasi SIA dan SIM yang berfungsi secara
independen. Aplikasi SIA akan memberikan data pembelian, sementara waktu
pengiriman dan data habisnya persediaan (jika ada) akan datang dari aplikasi
SIM, kedua rangkaian ini kemudian akan diintegrasikan dan dilaporkan kepada
manajer.
Untuk memperbaiki efisiensi operasional dan mendapatkan keuntungan
kompetitif dalam pasar, banyak organisasi merekayasa teknologi informasinya
(reengineered) untuk memasukkan kedua sistem SIA dan SIM tersebut.
Tindakan ini telah mempengaruhi peran tradisional akuntan ketika kemudian
mereka memiliki tanggung jawab baru untuk menghasilkan data non keuangan
yang dapat diandalkan. Moscove dan Simkin (dalam jogiyanto, 2000:49-50).
9. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Akuntansi
Menurut Richard and Robert (1984 dalam Erico Afriyani,2008) sistem
informasi akuntansi mempunyai pengertian sama dengan sistem akuntansi.
Perbedaan nama ini sebenarnya hanya disebabkan perkembangan ilmu
akuntansi itu sendiri. Sebelumnya hasil yang paling pokok dari sistem akuntansi
intern maupun pihak eksternal perusahaan. Dengan berkembangnya ilmu
akuntansi dan tuntutan terhadap informasi yang dihasilkan juga meningkat,
maka pihak-pihak terkait tidak lagi puas dengan laporan yang bersifat umum.
Manajemen membutuhkan laporan yang lebih bermanfaat dalam pengambilan
keputusan-keputusan yang akan dibuatnya. Konsekuensinya, tugas akuntansi
sebagai sistem akuntansi semakin berkembang. Laporan- laporan yang akan
digunakan manajemen untuk membuat keputusan merupakan suatu informasi,
sehingga penggunaan kata sistem akuntansi dianggap tidak relevan lagi sejalan
dengan berkembangnya kebutuhan informasi. Pemberian kata informasi lebih
mempertegas pengertian akuntansi sebagai sebuah sistem informasi. Dalam
hubungan akuntan dengan sistem informasi, para akuntan terutama terlibat
dengan tiga (3) cara James. A. Hall (2000 dalam Erico Afriyani,2008) yaitu:
a. Akuntan Sebagai Pemakai
Dalam kebanyakan pemakai, akuntan merupakan pemakai tunggal yang
paling besar dari jasa komputer. Semua sistem yang memproses transaksi
keuangan dalam berbagai cara mempengaruhi fungsi akuntansi. Sebagai
pemakai akhir, para pemakai harus memberikan gambaran yang jelas tentang
kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.
Pemakai akhir (end user) dibagi menjadi dua yaitu pemakai eksternal dan
internal. Pemakai internal meliputi para kreditur, para pemegang saham, para
investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, pelanggan. Para pemakai
internal adalah pihak manajemen disetiap tingkat organisasi juga personil
operasi.
Apresiasi terhadap tanggung jawab akuntan untuk suatu desain sistem
memerlukan perspektif historis yang mendahului komputer sebagai alat
informasi bisnis. Pada masa sekarang kita mengetahui bahwa tanggung jawab
desain sistem dibagi diantara akuntan dan profesional sebagai berikut:
1. Fungsi akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual. Melibatkan
kriteria-kriteria spesifik untuk mengidentifikasi pelanggan yang melanggar
dan informasi yang diperlukan. Akuntan menentukan hakekat informasi yang
diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan informasi yang
perlu diterapkan.
2. Fungsi komputer bertanggung jawab untuk sistem fisik merupakan media
dan metode untuk menangkap dan menyajikan informasi tersebut. Para
profesional komputer menetukan teknologi yang paling ekonomis dan yang
paling efektif untuk menjalankan tugas tersebut.
c. Akuntan Sebagai Auditor Sistem
Auditing adalah suatu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh
seorang ahli auditor yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran sebua h
laporan keuangan. Audit dilakukan baik oleh auditor internal maupun
eksternal, auditing eksternal sering disebut sebagai ”auditing independent”
karena dilakukan oleh perusahaan akuntansi publik yang bersetifikat
independen dari manajemen organisasi. Auditor eksternal mewakili
kepentingan stakeholders pihak ketiga dalam organisasi, seperti pemegang
10. ` Karakteristik-karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Bodnar 1995 (dalam Erico Afriyani,2008) mengemukakan
karakteristik-karkteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Informasi yang dihasilkan SIA dapat menjadi masukan bagi subsistem
informasi lain dalam organisasi
2. Berdasarkan pemakai informasi, SIA dapat dibagi menjadi dua kategori,
yang pertama adalah SIA yang menyediakan informasi untuk pihak internal
organisasi dan yang kedua adalah yang menyediakan pihak informasi untuk
pihak eksternal.
3. SIA untuk pihak eksternal harus mengikuti suatu aturan khusus atau
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum dalam penyajian laporan keuangan.
4. SIA menggunakan sistem tata buku berpasangan transaksi keuangan
merupakan pertukaran antara satu nilai moneter lainnya dimana setiap nilai
moneter dapat dicatat terpisah dan diproses dengan cara yang berbeda.
5. Menghasilkan laporan yang memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan organisasi selam periode yang bersangkutan dengan cara
mengikhtisarkan seluruh transaksi.
6. SIA melakukan pencatatan atas dasar akrual dan menetapkan beban serta
pendapatan pada dasarnya menyangkut dua (2) hal yaitu pengakuan
pendapatan sebelum periode dan penentuan beban terjadi sehubungan
dengan pendapatan, misalnya biaya penyusutan aktiva, dibebankan selama
11. Pengaruh Partisipasi-Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem
Informasi
Dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak
berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi. Hal ini
dapat terjadi karena pemakai terlibat secara langsung yang mereka butuhkan
dalam suatu sistem informasi apabila keinginan-keinginan pemakai tersebut
dapat menjadi masukan dan dilaksanakan dalam proses pengembangan sistem
informasi, maka hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup baik.
Indriantoro (2000). Ives and Olson (1994) dalam kutipan Nurika Restuningdiah
dan Nur Indriantoro 2000. Menyatakan bahwa kepuasan pemakai
mengungkapkan kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang
diperolehnya, dikarenakan adanya partisipasi selama pengembangan sistem.
12. Kompleksitas Tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi
Pada kompleksitas tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi ada dua
jenis kompleksitas yang berpengaruh pada pengembangan sistem yaitu:
kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem. Kompleksitas tugas berasal dari
lingkungan yang ada disekitar dunia bisnis. Kompleksitas sistem berasal dari
lingkungan pengembang dan berkaitan dengan ambiguitas dan ketidakpastian
yang terjadi di sekitar praktik pengembangan sistem. Menurut model kontijensi
yang dikemukakan oleh McKeen et al (2004 dalam kutipan Nurika
Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000), peningkatan kompleksitas dalam
suatu proyek (tugas dan / atau sistem), akan menurunkan tingkat kepastian
pengaruh interaksi antara partisipasi pemakai dan ketidakpastian tugas dalam
hubungannya dengan keberhasilan sistem McKeen et al (2004 dalam kutipan
Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000). Jadi hubungan antara
partisipasi, pemakai dengan keberhasilan sistem akan berbeda bergantung
kepada tingkat ketidakpastian tugas.
13. Kompleksitas Sistem dalam Pengembangan Sistem Informasi
Pada awalnya kompleksitas sistem berada dalam lingkungan
pengembang sistem (developer) dan berkaitan dengan ambiguitas dan
ketidakpastian yang berada di lingkungan bisnis. Berbeda dengan
kompleksitas tugas yang muncul dari ambiguitas dan ketidakpastian yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan pada pemilihan metode (billing
cycle, billing method dan sebagainya), kompleksitas sistem muncul dari
ambiguitas dan ketidakpastian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
pada pemilihan technology plat form yang mendukung automation of billing,
teknis desain dan bahasa komputer yang akan digunakan, metodologi
pengembangan yang akan dilakukan dan sebagainya (McKeen et al, 2004
dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro).
Pada saat kompleksitas sistem rendah, maka kebutuhan akan partisipasi
pemakai dalam pengembangan secara teknis dapat dikurangi. Pada saat
kompleksitas tinggi, maka kejadian yang tidak terlihat atau tidak dapat
diantisipasi sebelumnya akan dapat merubah spesifikasi awal. Hal ini