• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI MODERATING VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI MODERATING VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta)."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS

TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI MODERATING VARIABLE

(Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

MEGA PURWANDARI B 200.050.208

FAKULTAS EKONOMI

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini telah membaca skripsi berjudul:

PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS

TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI

MODERATING VARIABLE (Surve y pada Perguruan Tinggi di Surakarta)

Yang ditulis oleh:

Nama : MEGA PURWANDARI

Nim : B 200 050 208

Penandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk

diterima.

Surakarta, Mei 2009 Pembimbing Utama

( Dra. Mujiyati, M.Si )

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI

Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta – 57102

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MEGA PURWANDARI

NIRM : 05.6.106.02030.50208

Jurusan : AKUNTANSI

Judul Skripsi : PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP

KEPUASAN PEMAKAI DALAM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS,

KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH

PEMAKAI SEBAGAI MODERATING

VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di

Surakarta)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya buat dan serahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa skripsi hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi dan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta batal saya terima.

Surakarta, Mei 2009 Yang membuat pernyataan,

(4)

MOTTO

Jadikanlah sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

(Q.S. Al- Baqoroh 1:53)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

Q.S. Alam Nasyrah: 6-7)

Dengan Ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah, dan dengan agama kehidupan

menjadi terarah dan bermakna

( H.A Mukti Ali)

Sahabat yang sejati adalah orang-orang yang dapat berkata benar dengan mu, bukan orang-orang yang dapat

membenarkan kata-katamu

(5)

PERSEMBAHAN

Teriring do’a dan syukur, karya tulis ini kupersembahkan kepada :

? ALLAH SWT atas segala karunia, limpahan berkah, dan

bimbingan-Mu yang telah diberikan kepada hamba-Mu ini

? Ayah dan ibu, atas kasih sayang yang tiada henti ? Adik-adikku tersayang

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat hidayah-Nya serta memberikan kekuatan, ketabahan,

kemudahan dan kedamaian berpikir dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“PENGARUH PARTISIPASI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN KOMPLEKSITAS

TUGAS, KOMPLEKSITAS SISTEM DAN PENGARUH PEMAKAI SEBAGAI

MODERATING VARIABLE (Survey pada Perguruan Tinggi di Surakarta)” ini

dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih banyak kekuranganya.

Oleh karena itu, tegur sapa yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.Dengan

tersusunya skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. Syamsudin, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Drs. Suyatmin Waskito Adi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Dra. Mujiyati, M.Si, selaku Pembimbing Utama yang dengan sabar, arif,

dan bijaksana memberikan arahan bimbingan, petunjuk dan saran-saran bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Eko Sugiyanto., SE., M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang

(7)

5. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Jurusan Akuntansi FE UMS yang dengan

tulus dan ikhlas telah berbagi ilmunya kepada penulis selama ini.

6. Bapak Drs. Agus Utomo., MM. selaku wakil pimpinan dan ketua STMIK AUB

yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi ini.

7. Ibu Arul Ratnawati selaku karyawan di STMIK AUB yang telah membantu

dalam penyebaran dan pengumpulan kesioner.

8. Bapak Drs. Singgih Purnomo., MM. selaku pimpinan dan ketua STMIK Duta

Bangsa yang telah memberikan ijin dalam penelitian skripsi.

9. Bapak Wijiyanto., S., Kom. selaku wakil ketua STMIK Duta Bangsa yang telah

membantu dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner.

10.Bapak DR. Agus Ulinuha., ST., MT. yang telah memberikan ijin untuk meneliti

di Kantor Biro Administrasi Akademik dan Pusat Komunikasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

11.Bapak A. Popo Fauzan yang telah membantu penyebaran dan pengumpulan

kuesioner di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

12.Ayah dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian,

dukungan dan do’a kepada penulis, adik-adikku tersayang (Dwiky Herlambang

dan Alya Viandra) yang selalu memberikan keceriaan dan kebahagiaan.

13.Keluarga Besarku yang berada di Solo,Jakarta,dan Jambi (Eyang, dan

saudara-saudaraku semua) terima kasih atas bantuan yang luar biasa yaitu

do’a.

14.My beLOVEd, ”TiO” thanks for everything. Selama ini telah sabar, setia dan

memberikan motivasi, cinta, perhatian dan do’a walaupun sedang berada jauh

(8)

15.Dear $eenta, sohibku yang selalu ada dalam suka dan duka, you is my best

friend. Browniez ku NoVry (Hukum’07), Juga tak lupa terima kasih untuk

semua orang-orang yang terdekat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

16.Teman-teman di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi angkatan 2005

(khususnya kelas E) yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, S’moga

persahabatan kan tetap abadi selamanya.

17.Thanks to MaZ Toni media.com atas bantuan penyelesaian Analisis dan Olah

Data nya.

18.Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga semua bantuan dan amal kebaikan yang diberikan kepada penulis

mendapatkan imbalan pahala dan keridlaan dari Allah SWT. Penulis menyadari

skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnyanya

skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 6

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 10

1. Hakekat Pengembangan Sistem... 10

(10)

3. Pertimbangan-Pertimbangan Perilaku Dalam Pengembangan

Sistem ... 18

4. Beberapa Kebijakan Konvensional dalam Siklus Pengembangan Sistem... 19

5. Tinjauan atas Dokumentasi Pengembangan Sistem ... 20

6. Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram ... 22

7. Teknologi Informasi ... 25

8. Pengertian Sistem Informasi ... 26

9. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Akuntansi ... 34

10.Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ... 36

11.Pengaruh Partisipasi-Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi ... 37

12.Kompleksitas Tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi 38 13.KompleksitasSistemdalam Pengembangan Sistem Informasi 39 14.Pengaruh Pemakai (user influence) dalam Pengembangan Sistem Informasi... 40

B. Kerangka Teoritis ... 41

C. Penelitian Terdahulu ... 42

D. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Obyek Penelitian ... 45

B. Populasi dan Sampel... 45

C. Metoda Pengumpulan Data ... 46

(11)

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 47

F. Metoda Analisa Data ... 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data ... 58

B. Uji Instrumen ... 60

C. Analisis Data ... 63

1. Uji Asumsi Klasik ... 63

a. Uji Normalitas ... 63

b. Uji Multikolinieritas ... 64

c. Uji Heteroskedastisitas ... 64

2. Pengujian Hipotesis ... 65

a. Analisis Regresi Metode MRA (Moderating Regression Analysis) ... 65

b. Pengujian Hipotesis Pertama (H1) ... 66

c. Pengujian Hipotesis Kedua (H2) ... 67

d. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)... 68

e. Pengujian Hipotesis Keempat (H4) ... 69

D. Pembahasan ... 70

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Keterbatasan Penelitian ... 74

C. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 16

Tabel IV.1 Kriteria Perguruan Tinggi yang Dijadikan Sampel ... 58

Tabel IV.2 Kriteria Pimpinan dan Karyawan yang Menjadi Sampel ... 59

Tabel IV.3 Daftar Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 59

Tabel IV.4 Karakteristik Responden ... 60

Tabel IV.5 Hasil Uji Validitas ... 61

Tabel IV.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 62

Tabel IV.7 Hasil Uji Normalitas Data ... 63

Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 64

Tabel IV.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 65

Tabel IV.10 Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA) ... 66

Tabel IV.8 Hasil Uji F ... 51

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Siklus Pengolahan Data... 31

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Skor Hasil Kuesioner

Lampiran 3. Data Penelitian

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 5. Statistik Deskriptif

Lampiran 6. Uji Normalitas

Lampiran 7. Uji Multikolinieritas

Lampiran 8. Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 9. Uji Hipotesis 1

Lampiran 10. Uji Hipotesis 2

Lampiran 11. Uji Hipotesis 3

Lampiran 12. Uji Hipotesis 4

(15)

ABSTRAK

Penggunaan teknologi informasi akan memberikan dampak yaitu perubahan kondisi kerja, yang dulu semua serba manual digantikan dengan teknologi informasi berbasis komputer yang tentunya akan meningkatkan peran masing- masing karyawan dalam penyelesaian tugas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasai terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perguruan Tinggi di Surakarta yang melakukan pengembangan sistem informasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 38 orang pimpinan unit dan karyawan pada Perguruan Tinggi di Surakarta yang melakukan pengembangan sistem informasi yang bersedia mengisi kuesioner dan menjadi responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji validitas dan reliabilitas angket menggunakan korelasi Product Moment dan Cronbach’s alpha. Data dianalisis menggunakan Moderated Regrression Analysis (MRA).

Hasil penelitian memperoleh hasil sebagai berikut: (1) Partisipasi pemakai berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H1 diterima. Hasil uji t

memperoleh nilai thitung = 2,782 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Hasil

pengujian koefisien determinasi memperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,177, artinya sekitar 17,7% variasi dari kepuasan pemakai dapat dijelaskan oleh variabel partisipasi pemakai. (2) Interaksi partisipasi pemakai dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai dan H2 diterima. Hasil analisis

regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk interaksi partisipasi dan kompleksitas

tugas sebesar 3,009 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kompleksitas tugas merupakan variabel moderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai. (3) Interaksi partisipasi pemakai dan kompleksitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H3

diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk interaksi

partisipasi dan kompleksitas sistem sebesar 2,668 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya kompleksitas sistem merupakan variabel moderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai. (4) Interaksi partisipasi pemakai dan pengaruh pemakai berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan H4 diterima. Hasil analisis regresi MRA memperoleh nilai thitung untuk

interaksi partisipasi dan pengaruh pemakai sebesar 2,760 diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya pengaruh pemakai merupakan variabelmoderator yang berpengaruh terhadap hubungan partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi masyarakat membutuhkan informasi secara cepat,

tepat, dan akurat. Hal tersebut mendorong penyedia informasi untuk terus

mengembangkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi bisa kita

lihat di segala aspek kehidupan, baik dalam kegiatan bisnis, pendidikan, maupun

dalam kegiatan sosial lainnya. Sistem informasi tidak hanya berkaitan dengan

perangkat keras, perangkat lunak, tetapi juga perpaduan antara pengetahuan,

metode dan teknik penggunaan informasi dalam dunia bisnis.

Perkembangan sistem informasi yang begitu cepat itu membuat setiap

orang ingin memperoleh informasi secepat mungkin dan mengetahui sistem

informasi yang mencakup pemenuhan kebutuhan informasinya.

Perkembangan teknologi komputer dan teknologi yang lain mendorong

transformasi lingkungan bisnis, sehingga kondisi pasar pada berbagai skala

(lokal, regional atau global) menjadi semakin deferensial produk untuk

memperoleh keunggulan bersaing dan lebih berorientasi pada pencapaian laba

dalam jangka panjang. Teknologi sistem informasi tidak terlepas dari masalah

komputer. Alat Bantu ini sudah digunakan dalam berbagai aktifitas, bahkan

sampai pada kehidupan rumah tangga. Adanya penggunaan komputer di

berbagai bidang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan seperti pencatatan

tenaga kerja diganti dengan sistem data base, mesin ketik diganti dengan word

(17)

Sistem informasi mengalami perkembangan yang dramatis sejak pertama

kali untuk kepentingan bisnis pada tahun 60-an, keberadaan sistem informasi

berbasis komputer (computer based information system/CBIS) semakin

mengarah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi sekitar tahun

70-an. Mulai saat itu para spesialis informasi tidak selalu berperan serta dalam

pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Keterlibatan pemakai sangat

diperlukan dalam keseluruhan tahap System Development Live Cycle (mulai

tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan penggunaan

sistem). Karena pemakai merupakan bagian integral kesuksesan suatu sistem

informasi (Nes and olson, 1983, dalam kutipan : Shinta Permata Sari, BENEFIT.

Vol. 6. No.1. Juni. 2002) keterlibatan pemakai dalam semua tahap tersebut

merupakan suatu komponen penting dalam menentukan keberhasilan suatu

sistem informasi.

Suatu survey nasional terhadap manajer-manajer sektor publik di

Amerika merangking End User Computing (EUC) sebagai salah satu dari 5

masalah penting dalam sistem informasi. Hasil survei ini didukung oleh survei

yang dilakukan oleh komite sistem informasi GMA merangking EUC sebagai

masalah yang penting yang dihadapi oleh manajer. Ketergantungan dunia usaha

pada sistem-sistem perangkat lunak sekarang ini makin meningkat, namun satu

hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sistem tersebut harus sesuai

dengan spesifikasi, agar dapat memenuhi kebutuhan keinginan pemakainya.

Pengembangan atas sistem informasi tersebut harus dilaksanakan untuk

menjamin keefektifannya, terlebih lagi apabila sistem informasi tersebut telah

(18)

pengembangan sistem (Henry C. Lucas, 1986, dalam kutipan: Shinta Permata

Sari, BENEFIT Vol. 6. No.1. Juni. 2002). Umumnya kelompok perancang atau

tim proyek pengembangan sistem meliputi para pemakai sistem, analis dan

wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai sistem,

mengembangkan spesifikasi teknis dan implementasi sistem baru.

Kecenderungan atas meningkatnya peran pemakai dalam semua tahap sistem

development live cycle, membuat minat pemakai dalam mengembangkan

aplikasi komputer mereka sendiri juga semakin meningkat. Hubungan antara

partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai akan menunjukkan keefektifan sistem

informasi.

Baroudi (1991) mengemukakan bahwa partisipasi pengembangan sistem

berkaitan langsung dengan penggunaan sistem dan kepuasan pemakai. (Calter,

1976 dalam kutipan: Indriantoro. 2000) mengemukakan bahwa pemakai

resistance dengan perubahan sistem bila tidak dilibatkan dalam pengembangan

sistem, dengan aktifnya pemakai dalam partisipasi pengembangan sistem dapat

lebih memahami masalah yang ada dalam desain sistem. Baroudi (1983) dalam

Tait and Vessey (1988) menyatakan kepuasan pengguna informasi (User

Information Satisfaction/UIS) dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan sistem

(dalam Erico Afriyani,2008). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan sistem (System Use) dan kepuasan pengguna informasi. Kedua

konstruksi tersebut (Penggunaan Sistem dan Kepuasan Pengguna) telah

digunakan dalam riset sistem informasi sebagai pengganti (surrogate) untuk

mengukur kinerja (performance). Partisipasi pemakai penting dalam

(19)

Sedangkan beberapa penelitian terhadap faktor- faktor kontekstual seperti

kompleksitas dalam masalah bisnis yang didukung oleh sistem, kompleksitas

dari sistem yang dikembangkan dan pelatihan pemakai serta hubungan timbal

balik antara sistem yang dikembangkan dan pelatihan pemakai telah diteliti oleh

McKeen, 2004 (dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000)

hasil- hasil penelitian masih tidak konsisten dan cenderung saling bertentangan,

beberapa peneliti menunjukkan bahwa partisipasi pemakai berhubungan positif

dengan keberhasilan sistem, bahkan kadang-kadang berhubungan tidak

signifikan dengan keberhasilan sistem(dalam Erico Afriyani,2008).

Terdapat beberapa faktor kontijensi yang dianggap berpengaruh pada

hubungan pertisipasi dan kepuasan pemakai oleh beberapa hasil penelitian

terdahulu, dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Indriantoro 2000 seperti

kompleksitas sistem, sikap pemakai (Tait and Vessey, 1988), tingkat keterlibatan

(McKeen 2004). Hubungan langsung antara variabel-variabel independen

dengan variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain. Salah satu diantaranya adalah variabel-variabel moderasi (moderating

variable) yaitu tipe variabel- variabel yang memperkuat dan memperlemah

hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel

moderasi merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau

arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel- variabel

independen dengan variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam

hal ini tegantung kepada variabel moderasi. Di Indonesia penelitian yang

dilakukan oleh Chandralin dan Nur Indriantoro (1997) memasukkan dua faktor

(20)

variable dalam hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pemakai sistem

informasi dengan hasil penulisan adanya hubungan positif antar partisipasi

dengan pemakai, penelitian ini merupakan replikasi dari Nurika Restuningdiah

dan Nur Indriantoro (2000).

Dengan dasar tersebut di atas, dalam penelitian ini penulis ingin

mencoba memperluas pembahasan partisipasi pemakai dalam pengembangan

sistem informasi dengan melakukan pengujian terhadap tiga faktor kontijensi:

kompleksitas sistem, kompleksitas tugas, dan pengaruh pemakai dalam

hubungan antara partisipasi dengan kepuasan pemakai. Berdasarkan uraian di

atas tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat topik dengan judul “Pengaruh

Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem

Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan

Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variable”

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis akan menguji sejauh mana pengaruh

partisipasi terhadap kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi

dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai

moderating variable. Untuk itu penelitian dibatasi hanya dilakukan pada

pengguna sistem informasi yang telibat dalam pengembangan sistem informasi

yaitu pimpinan unit dan karyawan yang terlibat dalam pengembangan sistem

(21)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang

menjadi pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan pemakai

dalam proses pengembangan sistem informasi?

2. Apakah kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, serta pengaruh pemakai

berpengaruh sebagai moderating variable terhadap hubungan antara

partisipasi dan kepuasan pemakai dalam pengembangan sistem informasi.

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Untuk menguji adanya pengaruh partisipasai terhadap kepuasan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas,

kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.

2. Untuk mengidentifikasi adanya pengaruh partisipasi terhadap kepuasan

pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas,

kompleksitas sistem dan pengaruh pemakai sebagai moderating variable.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memberikan bukti empiris tentang hubungan antara partisipasi

(22)

dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan pengaruh pemakai

sebagai moderating variable.

2. Untuk memperluas pembahasan partisipasi pemakai dalam pengembangan

sistem informasi terhadap kompleksitas tugas, kompleksitas sistem, dan

pengaruh pemakai dalam hubungan antara partisipasi dengan kepuasan

pemakai.

3. Untuk digunakan sebagai masukan bagi pemakai maupun partisipasi

pemakai sistem informasi yang sedang dan akan mengembangkan sistem

informasi tersebut. Sehingga pengembangan sistem informasi akan semakin

cepat.

4. Untuk memberikan masukan bagi analis sistem dengan memberi gambaran

bagaimana bentuk partisipasi pemakai untuk mewujudkan kepuasan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi.

5. Sebagai pedoman bagi penelitian selanjutnya dalam bidang sistem informasi.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN. bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. bab ini berisi tentang hakekat

pengembangan sistem, siklus hidup pengembangan sistem,

pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam pengembangan sistem dampak perkembangan

(23)

pengembangan sistem, tinjauan atas dokumentasi pengembangan sistem,

pengendalian produktivitas analis/pemrogram, teknologi informasi, pengertian

sistem informasi, sistem informasi akuntansi dan sistem akuntansi,

karakteristik-karakteristik sistem informasi akuntansi, pengaruh partisipasi-kepuasan pemakai

dalam pengembangan sistem informasi, kompleksitas tugas dalam pengembangan

sistem informasi, kompleksitas sistem dalam sistem informasi, penga ruh pemakai

dalam pengembangan sistem informasi, kerangka teoritis, penelitian terdahulu dan

hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN. bab ini menguraikan tantang metode

penelitian, populasi, sample dan pemilihan sample, data dan teknik pengumpulan

data, definisi operasional dan pengukuran variable, teknik pengujian data, serta

metode analisis data.

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. bab ini berisi

gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan pengumpulan data, hasil

penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan

masalah.

BAB V. PENUTUP. bab ini mengemukakan kesimpulan, keterbatasan

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa pengaruh tehadap

jalannya organisasi bisnis, pendidikan, pemerintah dan lainnya.

Organisasi-organisasi tersebut membutuhkan akses informasi yang cepat dan tepat, agar

dapat mengimbangi persaingan yang semakin ketat.

Dalam penelitian ini landasan teori yang digunakan sebagai konsep dasar

kerangka pemikiran di dalam membahas permasalahan adalah penjelasan

mengenai Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai Dalam

Pengembangan Sistem Informasi Dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas

Sistem dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variable.

1. Hakekat Pengembangan Sistem

Alasan dilakukannya pengembangan sistem meliputi:

a. Kebutuhan

Kebutuhan pemakai yang semakin meningkat akan penyajian

informasi yang cepat, tepat dan akurat. Menyebabkan perlunya

perkembangan sistem informasi yang membuat setiap orang dapat

memperolah informasi secepat mungkin dan mengetahui sistem informasi

yang mencakup pemenuhan kebutuhan informasinya. ( Ives and Olson, 1983

(25)

b. Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah akan pengembangan sistem yang menyangkut

standarisasi teknologi mau tidak mau membuat para penyedia sistem

melakukan pengembangan sistem yang sesuai dengan standar atau kebijakan

pemerintah walaupun sistem yang telah digunakan sudah dioperasiona lkan.

Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico Afriyani

2008).

c. Penyempurnaan atas evaluasi sistem tedahulu

Penyempurnaan atas avaluasi sistem terdahulu menyebabkan para

penyedia informasi melakukan pengembangan sistem untuk mengatasi

kekurangan akan sistem tedahulu sehingga sistem berjalan sesuai yang

diharapkan. Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico

Afriyani 2008).

d. Perkembangan Teknologi yang Semakin Meningkat

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat membuat para

penyedia informasi berlomba-lomba mengembangkan sistem dengan

pemilihan technology plat form yang semakin mudah, cepat, dan akurat

dalam menyediakan output informasi yang akan digunakan oleh pemakai

sistem. (McKeen, 2004 dalam Erico Afriyani,2008).

Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:21 dan Erico

Afriyani,2008) proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase

umum yaitu: analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem.

Analisis sistem meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem.

(26)

Dasar dari semua ini dalah analisis untung rugi diantara tujuan-tujuan sistem.

Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki kualitas informasi.

2. Untuk memperbaiki pengendalian intern.

3. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan.

Pendekatan sistem adalah prosedur umum untuk

mengadministrasikan proyek sistem. Tujuannya adalah untuk membantu

pengembangan sistem yang efektif. Pendekatan sistem dapat dipandang

sebagai proses yang mencakup enam langkah berikut ini: Bodnar dan

Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:22 dan Erico Afriyani 2008):

1. Pernyataan tujuan-tujuan sistem.

2. Pembuatan alternatif-alternatif.

3. Analisis sistem.

4. Perancangan sistem.

5. Implementasi sistem.

6. Evaluasi sistem.

Tujuan sistem yang dinyatakan adalah tujuan yang harus dicapai.

Untuk mencapai tujuan ini, dapat dibuat alternatif-alternatif. Tujuan-tujuan

alternatif kemudian dapat dianalisis dan yang paling layak dirancang,

diimplementasikan dan dievaluasi.

2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Burch dan Garry (1991) mengemukakan pengembangan sistem

(27)

informasi. Proses ini membutuhkan komitmen substansial mengenai waktu

dan sumber daya dan merupakan aktifitas berkesinambungan dalam banyak

organisasi (dalam Erico Afriyani,2008).

Dalam fungsi sistem informasi terdapat tiga(3) subfungsi yaitu,

analisis sistem, perancangan sistem, dan operasi, sejalan dengan fungsi

pemakai, tercakup di dalam proses pengembangan sistem. Bodnar dan

Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000: 356-358 dan Erico Afriyani,2008).

a. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tanggung jawab untuk pengembangan

rancangan umum aplikasi-aplikasi sistem. Analisis sistem bekerja sama

pemakai untuk mengidentifikasikan kebutuhan informasi spesifik mereka.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian dikomunikasikan ke fungsi

perancangan sistem.

Terdapat empat tahap atau langkah umum dalam analisis sistem.

Tahap pertama adalah survei berjalan sebelum perubahan atau modifikasi

diusulkan. Juga penting bagi analis untuk menetapkan hubungan kerja

dengan pemakai, kesuksesan sistem baru sangat tergantung pada

penerimaan pemakai.

Tahap umum kedua analisis sistem adalah mengidentifikasi

kebutuhan informasi pemakai. Analis harus mempelajari

keputusan-keputusan yang dibuat pemakai dalam konteks kebutuhan informasi

mereka. Tahap analis sistem ini sering kali yang paling sulit karena

pemakai sering kali tidak yakin pada informasi apa yang sebenarnya

(28)

Tahap umum ketiga dalam analisis sistem adalah mengidentifikasi

kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan informasi

pemakai. Kebutuhan itu biasanya dispesifikasikan sebagai masukan dan

keluaran-keluaran. Pertimbangan pemrosesan akan ditetapkan selama

perancangan sistem

Tahap keempat atau yang terakhir dalam analisis sistem adalah

penyajian laporan analisis sistem. Laporan ini harus mendokumentasikan

spesifikasi pemakai untuk sistem yang diusulkan. Laporan analisis sistem

akan ditelaah oleh manajemen untuk menetapkan apakah pekerjaan yang

sistem diusulkan merupakan hasil tahap perancangan sistem dari

pengembangan sistem.

b. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan formulasi spesifikasi rinci dan sistem

yang diusulkan terdapat tiga(3) tahap atau langkah umum dalam

perancangan sistem. Tahap pertama adalah evaluasi rancangan alternatif

dari sistem yang diusulkan. Rancangan alternatif harus dilihat satu per

satu, diuraikan, dan dievaluasi dengan menggunakan kriteria manfaat dan

biaya.

Tahap kedua perancangan sistem adalah penyajian spesifikasi

rancangan rinci. Perancang harus bekerja mundur (backwards) dari

keluaran yang diinginkan ke masukan yang dibutuhkan. Format- format

laporan, struktur data, dan langkah- langkah pemrosesan harus

(29)

Tahap ketiga atau terakhir dari perancangan sistem adalah penyajian

laporan perancangan sistem. Laporan ini harus mencakup semua hal yang

penting untuk mengimplementasikan sistem ya ng diusulkan.

c. Operasi

Sub fungsi operasi sistem informasi mengoperasikan

peralatan-peralatan komputer. Implementasi terjadi manakala sistem terbaru telah

terpasang dan berjalan di dalam peralatan komputer. Kemudian keluaran

disediakan bagi pemakai, sebagai perlengkapan proses pengembangan

sistem.

Langkah implementasi akan berbeda dari suatu sistem ke sistem

lainnya. Untuk itu diperlukan pelatihan karyawan. Barang kali peralatan

baru harus dibeli dan dipasang. Sering kali sistem baru membutuhkan

pengubahan atau implementasi. Penggunaan teknik manajemen proyek

untuk mengendalikan aktifitas implementasi jika sistem telah

diimplementasikan, harus ada tindak lanjut resmi dan evaluasi sistem baru.

Tindak lanjut ini harus mencakup komentar pemakai.

Proyek pengembangan sistem umumnya dilakukan oleh tim proyek

yang terdiri dari analis sistem, pemrogram, akuntan dan orang lain di

dalam organisasi yang mengetahui mengenai dan yang diakibatkan oleh

proyek. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hid up

pengembangan sistem (system development life cycle) yang secara hakiki

relatif sama, perancangan dan analisis, perancangan, dan implementasi.

Pengabaian setiap porsi dari siklus hidup sistem akan menyebabkan

(30)

untuk perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas pengembangan

rinci. Bodnar dan hopwood (dalam : Abadi Yusuf, 2000).

Tabel II.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Tahap-tahap Umum Tahap-tahap Rinci

Analisis

Perancangan

Implementasi

Penilaian Kelayakan Analisis Informasi Perancangan Sistem Pengembangan Program Pengubahan

Operasi dan pemeliharaan Post-Audit dan Penelaahan

Sumber : Bodnar G.H and Hopwood W.S (1995), Accounting Information System.

1. Penilaian Kelayakan, mendefinisikan dengan jelas apa yang harus

dilakukan, sistem output apa yang harus dihasilkan, input apa yang

harus diterima, bagaimana input data diperoleh, baris data seperti apa

yang diperlukan dan seberapa cepat output harus tersedia.

2. Analisis Informasi, dilakukan pendefinisian sistem secara rinci tentang

apa saja yang diperlukan untuk penulisan komputer bagi sistem yang

dikembangkan.

3. Perancangan Sistem, melibatkan keputusan hardware dan software apa

saja yang digunakan, mendesain isi dan struktur baris data dan

mendefinisikan modul (program) pengembangan sistem.

4. Pengembangan Program, membuat program komputer dan mendesain

(31)

5. Pengembangan Prosedur, tahap penyusunan kumpulan dokumen yang

terorganisasi yang berkaitan dengan prosedur operasi yang mencakup

aplikasi-aplikasi tertentu dan interaksi operasi.

6. Pengubahan, dalam tahap implementasi personal-personal operasi perlu

dikoordinasikan dilatih ulang dan pengubahan fisik yang berasal dari

sistem baru juga perlu dibuat.

7. Operasi dan Pemeliharaan, tahap penyusunan skedul operasi yang

berhubungan dengan pemrosesan data perusahaan serta pemeliharaan

sistem.

8. Pos Audit dan Penelaahan, menspesifikasikan hakekat setiap audit yang

akan dilakukan untuk mengevaluasi operasi sistem serta

mengumpulkan data menelaah tanggapan-tanggapan pemakai dalam

sistem setelah dioperasionalkan.

3. Pertimbangan-pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem

Manajemen, pemakai, dan personal sistem diperlukan dalam

perancangan dan pengoperasian selanjutnya dari sistem informasi. Umumnya

kelompok perancangan atau tim proyek meliputi para pemakai, para analis, dan

wakil-wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan

spesifikasi-spesifikasi teknis dan mengimplementasikan sistem baru.( Burch dan

Garry 1991 dalam Erico Afriyani,2008).

Masalah- masalah teknis, organisasi, dan manajemen proyek akan

muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang

baru menimbulkan hubungan-hubungan kerja baru diantara personel yang ada,

(32)

formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan personel yang berkaitan harus

dipertimbangkan. Lebih jauh kerjasama pemakai secara terus- menerus

diperlukan untuk mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, verifikasi

keluaran setelah sistem itu diimplementasikan.

Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai membantu membentuk

perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang mempertimbangkan

konteks organisasional. Para pemakai harus terlibat dalam perancangan

aplikasi-aplikasi. Perhatian terhadap keluaran, baik terhadap kuantitas maupun format,

dalam fase perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data

atau meminta laporan baru mana kala sistem sedang bekerja. Keluaran-keluaran

harus diarahkan kepada keputusan para pemakai harus memahami hakekat dan

tujuan keluaran untuk dapat memanfaatkannya. Hal terpenting dalam

pengembangan sistem adalah manusia. (Burch dan Garry 1991 dalam Erico

Afriyani,2008).

4. Beberapa Kebijakan Konvensial dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Pendekatan berorientasi-pemakai dalam perancangan sistem adalah

pendekatan sistem yang sebenarnya, karena melibatkan interaksi pemakai

dengan pemakai. Interaksi ini merupakan tujuan sistem, sehingga hanya akan

bermanfaat jika melibatkan mereka dalam pengembangan sistem. Pemakai harus

terlibat aktif dalam perancangan dan pengujian sistem. Tujuannya adalah

memaksimalkan daya terima pemakai dan meminimalkan perubahan yang

dibawa oleh pemakai setelah proyek dimulai. Biaya pengubahan proyek untuk

(33)

Masalah perubahan kebutuhan pemakai merupakan varian dari masalah

komunikasi, dan merupakan masalah yang sangat nyata dalam praktik. Pemakai

mengubah pikiran mereka mengenai apa yang mereka inginkan dan akan selalu

demikian. Bahkan pemakai yang terlibat aktif pun meningkatkan perubahan

kebutuhan. Modifikasi yang dapat dibuat secara mudah dalam perancangan

awal sistem: membuat perubahan yang sama dalam setiap sistem yang

diimplementasikan jauh lebih sulit dan mahal. Beberapa penulis menganjurkan

agar dokumentasi definisi sistem yang dihasilkan dalam tahap analisis harus

disetujui secara formal oleh pemakai dan selanjutnya dipandang sebagai kontrak

antara pemakai dan pembuat, dengan sangsi yang memadai untuk setiap

”Pelanggaran Kontrak”. Sementara pandangan kontraktual menguntungkan dari

sudut pembuat (karyawan sistem atau konsultan eksternal) tidaklah

menguntungkan bagi pemakai dalam hal hasil- hasil sistem yang tidak lagi dapat

digunakan oleh pemakai. Bodnar dan Hopwood (dalam : Abadi yusuf,

2000:359-361).

5. Tinjauan atas Dokumentasi Pengembangan Sistem

Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:356-367 dan Erico

Afriyani,2008) format khusus dari dokumentasi pengembangan sistem biasanya

disebutkan dalam standar-standar dokumentasi pengembangan sistem organisasi.

Pengecekan periodik atas dokumentasi sistem harus dibuat untuk memverifikasi

apakah sudah lengkap, relevan, dan memadai.

Studi Kelayakan. Studi kelayakan adalah analisis yang dilakukan untuk

(34)

studi kelayakan adalah untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis,

ekonomis dan operasional. Kelayakan teknis meliputi penentuan apakah sistem

yang diusulkan memungkinkan, dengan teknologi yang ada. Kelayakan

ekonomis meliputi penentuan apakah sistem yang diusulkan akan menghasilkan

keuntungan melebihi biaya yang dikeluarkan. Kelayakan operasional berkaitan

dengan apakah sistem yang diusulkan akan dapat bekerja setelah dipasang.

Bekerja, dalam hal ini mempunyai arti lebih dari sekedar kelayakan ekonomis

atau teknis, itu berarti bahwa sistem akan digunakan dan diterima oleh

pemakainya.

Spesifikasi Pemakai. Dokumen ini harus memberikan deskripsi naratif

dari karakteristik operasional sistem yang diusulkan. Normalnya, naratif ini

didasarkan pada wawancara-wawancara dengan pemakai langsung. Deskripsi

harus bersifat non-teknis dan ditelaah dan disetujui oleh pemakai langsung.

Perancangan Konseptual. Laporan perancangan konseptual yang dapat

berupa diagram aliran logis dan spesifikasi pemakai merupakan dasar

perancangan sistem yang rinci. Akan memuat tinjauan naratif sistem dalam

bahasa non-teknis, spesifikasi rinci kebutuhan masukan dan keluaran,

kebutuhan-kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan

pembahasan mengenai pertimbangan biaya dan yang terpenting, rencana dan

anggaran pengembangan. Perancangan konseptual harus menspesifikasikan

secara jelas, keluaran sistem yang dibuthkan mencakup format, isi, jangka

waktu, dan pendistribusian. Ini biasanya dilakukan dengan meliputi laporan

keluaran proforma. Kebutuhan-kebutuhan masukan dan setiap format-format

(35)

Laporan Perancangan Sistem. Laporan Perancangan Sistem

merupakan translasi dari laporan- laporan perancangan konseptual. Ke dalam

kinerja sistem yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan, untuk

memulai perancangan sistem secara fisik. Hal- hal berikut baiasanya tercakup:

1. Kebutuhan-kebutuhan masukan. Dokumen-dokumen sumber yang akan

digunakan, arti penyajian dan penyampaian dokumen, frekuensi penyajian,

dan volume transaksi yang diharapkan akan dirincikan.

2. Spesifikasi pemrosesan. Prosedur-prosedur baru harus didefinisikan.

Bagaimana masukan akan dapat digunakan untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan, haruslah ditentukan. Seluruh file dan catatan yang akan

digunakan dan dibuat harus diidentifikasi, frekuensi file harus diketahui, dan

volume pemrosesan (baik yang berjalan maupun yang diharapkan) yang

berkaitan dengan file- file harus dispesifikasikan.

3. Kebutuhan-kebutuhan keluaran. Spesifikasi keluaran harus mencakup

format, isi, dan frekuensi laporan.

a. Ketentuan pengendalian. Lengkah- langkah yang akan diambil untuk

memberikan pengendalian intern yang perlu, haruslah dispesifikasi.

b. Estimasi biaya. Estimasi awal atas biaya-biaya konversi dan biaya operasi tahunan dengan menggunakan sistem baru, harus dikembangkan. Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000:369 dan Erico Afriyani,2008).

6. Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram

Bodnar dan Hopwood (dalam Abadi Yusuf, 2000: 369 dan Erico

(36)

dan pemrogram. Peningkatan keterlibatan manajemen dalam pengembangan

sistem menimbulkan faktor- faktor yang mempengaruhi produksi dan

pemeliharaan program. Pekerjaan seorang analis tidaklah sebaku pekerjaan

pemrogram. Hasil akhir pekerjaan analis adalah perancangan sistem untuk

program, yang belum lagi konkrit seperti halnya program komputer yang

sebenarnya. Karena itu banyak perhatian yang diarahkan pada produktivitas

fungsi- fungsi pemrograman. Praktik pengendalian utama yang terdapat pada

fungsi analis adalah dokumentasi eksplisit hubungan antara analis dengan

pemakai. Analis dan pemakai berkomunikasi melalui bahasa ilmiah (misalnya,

bahasa inggris), dan bahasa alamiah tidak tepat dan tidak akurat untuk suatu

komunikasi teknis. Komunikasi lisan (pewawancaraan) kurang tepat

dibandingkan dengan komunikasi tertulis. Hubungan verbal, oleh karena itu

harus di dokumentasikan oleh analis dan ditelaah dan disetujui pemakai.

Penggunaan analisis, perancangan, dan teknik-teknik grafik terstruktur harus

mengembangkan hubungan analis-pemakai dan dengan demikian meningkatkan

keseluruhan produktifitas fungsi analis.

Pengendalian yang disarankan untuk memperbaiki produktivitas para

pemrogram yang berkaitan dengan cara perancangan dan pengkodean program

dan pengorganisasian personel-personel pemrogram. Perhatian utama adalah

daya-pelihara program-program yang dihasilkan seperti halnya juga

produktivitas selama pengembangan program. Estimasi jumlah waktu yang

digunakan dalam pemeliharaan dibandingkan dengan pemrograman

pengembangan baru oleh organisasi meningkat. Pengendalian yang langsung

(37)

signifikan atas biaya-biaya ini melalui reduksi waktu yang dibutuhkan untuk

memelihara program.

Siagian (1988) menyatakan bahwa perkembangan teknologi akan terjadi

dua bidang utama, yaitu: (1) hardwarenya teknologi informasi, dan (2)

softwarenya teknologi informasi. Yang dimaksud hardware teknologi informasi

adalah segala peralatan masinal dan elektronis yang dipergunakan dalam

menangani informasi. Sebaliknya yang dimaksud dengan software teknologi

informasi adalah semua unsur-unsur non- masinal dan non-elektronis yang

terutama berkisar pada sistem yang digunakan dalam menangani informasi.

Dalam masyarakat yang mempergunakan teknologi informasi yang

sudah maju, terdapat tujuh fungsi utama pada masyarakat, fungsi- fungsi utama

itu adalah:

1. Penciptaan informasi.

2. Penciptaan dan pemeliharaan saluran informasi.

3. Pengiriman (transmisi) informasi.

4. Penyimpanan untuk kemudian diambil kembali.

5. Penggunaan informasi dan

6. Penilaian kritis dan ”feed back”.

Langkah- langkah yang perlu diambil dalam pengembangan sistem

informasi adalah (Siagian,1998):

1. Identifikasi masalah dalam arti bahwa hakekat daripada masalah informasi

dalam organisasi harus didasari kepentingannya.

2. Melakukan feasibility study, artinya suatu studi perlu dilakukan untuk

(38)

3. Hasil feasibility study disampaikan kepada pimpinan organisasi untuk

diterima atau ditolak.

4. Dengan diterimanya hasil feasibility study, langkah selanjutnya adalah

menyelesaikan ”system design”.

5. Diterimanya system design yang terperinci, segera memerlukan pembinaan

suatu sistem apresiasi bagi para pemakai.

6. Pelaksanaan sistem informasi.

Chusing Barry. E (1986 dalam Erico Afriyani,2008) terdapat dua difisi

pokok utama dari fungsi sistem informasi. Yang pertama adalah aktifitas yang

berhubungan dengan pengolahan data sehari-hari pada sistem komputer, yang

kedua adalah aktifitas sistem yang menyangkut pengembangan dan penelitian.

7. Teknologi Informasi

Istilah teknologi informasi merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu

teknologi dan informasi. Teknologi dapat diuraikan sebagai pelaksanaan ilmu,

sinonim dengan terapan, sedangkan pengertian teknologi informasi sebagai

bentuk yang digunakan untuk pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan

penyajian data yang kemudian ditransformasikan menjadi informasi yang

diperlukan bagi suatu kegiatan usaha yang mencakup hardware, software, dan

jaringan komunikasi, Chusing (1986:12 dalam Erico Afriyani,2008).

Teknologi informasi merupakan sesuatu yang digunakan untuk

menciptakan sistem informasi, termasuk didalamnya adalah komputer, disk, file,

modem dan sebagainya, yang semua itu perangkat keras dan perangkat lunak

(39)

Dalam konsep yang luas teknologi informasi merupakan kumpulan dari

beberapa sistem informasi, perangkat dan manajemen untuk keseluruhan

organisasi, Bodnar (1980 dalam Erico Afriyani,2008).

8. Pengertian Sistem Informasi

8.1 Pengertian Sistem

Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental

tentang komputer dan program, kenyataannya istilah ini memiliki makna yang

luas, sebagian sistem muncul secara alami, sementara sebagian lain mencul

secara (buatan), bodnar (1980:12 dalam Erico Afriyani,2008)

Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk

mencapai tujuan yang sama (common purposes). Komponen ganda, sebuah

sistem harus terdiri atas lebih dari satu bagian, misalnya sebuah komputer

yang terdiri dari hardisk adalah sebuah sistem, tanpa hardisk komputer

tersebut bukan sebuah sistem. Keterkaitan (relatedness), suatu tujuan bersama

menghubungkan semua bagian dalam sistem walaupun fungsi setiap bagian

bersifat independen satu sama lain semua bagian mendukung tujuan sama jika

suatu komponen tertentu tidak memberikan kontribusi ketujuan bersama maka

bagian itu bukan bagian dari sistem tersebut. Jadi sistem adalah suatu

rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan

mempengaruhi (biasa disebut dengan subsistem), yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari subsistem, dan subsistem itu

(40)

memiliki lingkungan. Lingkungan mengandung arti universal yaitu, tempat

suatu sistem berada. Garis yang memisahkan sistem dengan lingkungannya

dan sistem ini disebut sistem terbuka. Namun demikian ada pula sistem yang

tidak berinteraksi dengan lingkungannya dan sistem ini disebut sistem tertutup.

Jerry, Ardra dan Stallings (dalam Jogiyanto 2000:34)

8.2 Dekomposisi Sistem

Dekomposisi sistem adalah membagi sistem menjadi bagian-bagian

subsistem yang lebih kecil, ini adalah cara yang nyaman untuk memanfaatkan,

memandang dan memahami relasi antara subsistem dengan mendekomposisi

suatu sistem kita dapat menyajikan keseluruhan sistem sebagai hierarki dan

memandang hubungan antara subsistem, subordinat, dengan subsistem tingkat

yang lebih tinggi, setiap subsistem, subordinat, melakukan satu atau lebih

fungsi tertentu untuk membantu keseluruhan sistem tingkat yang lebih tinggi

untuk me ncapai tujuannya. Setiap subsistem dengan caranya yang unik

berkontribusi untuk mencapai tujuan sistem. Subsistem tingkat kedua ini

selanjutnya didekomposisikan menjadi dua atau lebih subsistem subordinat

pada tingkat ketiga. Setiap subsistem tingkat ketiga melakukan tugasnya untuk

secara langsung mendukung sistem tingkat kedua. Adapun gambaran sebuah

sistem secara umum terdiri dari input, proses dan output. Sistem terbuka

menerima input dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk

lingkungannya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan

tidak menghasilkan output untuk lingkungannya. Output dari sistem tertutup

adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang sederhana terdiri dari satu

(41)

input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula. Jerry, Ardra dan

Stallings (dalam Jogiyanto 2000:35).

8.3 Pengertian Informasi

Salah satu definisi yang cukup relevan dengan pembahasan kita telah

dikemukakan oleh ives and olson 1994 (dalam Erico Afriyani,2008).

Dinyatakan bahwa informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga

mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai ”nilai pengaruh” atas

tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa akan datang. Jadi

pengertian antara data dan informasi harus dibedakan. Selanjutnya mereka

mengatakan bahwa data merupakan bahan baku informasi yang didefinisikan

sebagai sekelompok simbol-simbol tertentu yang mempunyai makna kuantitas,

tindakan, objek dan sebagainya.

8.4 Sistem Informasi

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat kita jabarkan bahwa sistem

informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,

diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai atau suatu

sistem yang mengubah atau memproses data menjadi informasi, sehingga

merupakan model dasar sistem informasi. Model dasar sistem informasi yang

diperluas dengan penambahan elemen penyimpanan data (data storage).

(Richard dan Robert 1986 dalam Erico Afriyani,2008).

Fungsi penyimpanan data merupakan suatu penegasan bahwa selama

proses berlangsung, semua input yang masuk langsung diolah menjadi

keluaran semuanya. Sebagian data yang masuk atau output yang dihasilkan

(42)

atau bersama input yang baru, atau diambil kembali dari penyimpanannya

untuk dikeluarkan menjadi informasi. Burch dan Garry (1991 dalam Erico

Afriyani,2008).

Dalam menyajikan informasi kepada pemakai penggunaan teknologi

informasi berbasis komputer dapatdigunakan dalam organisasi sistem

informasi ”berbasis komputer” merupakan sekelompok perangkat keras dan

perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi informasi yang

bermanfaat.

Menurut Jogiyanto (2000:30) penghasil informasi merupakan proses

mengumpulkan, mengatur, memformat dan menyajikan informasi untuk para

pemakai informasi dapat berupa dokumen operasional seperti: pesanan

penjualan, suatu laporan yang terstruktur atau pesan dilayar komputer. Tanpa

memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna memiliki

karakteristik berikut ini:

a. Relevan, isi laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan.

b. Tepat waktu, umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam

menentukan kegunaannya, informasi harus tidak lebih tua dari periode

waktu tindakan yang didukungnya.

c. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.

d. Lengkap, tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi

pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

8.5 Tujuan Sistem Informasi

Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non

(43)

SIA terdiri atas tiga subsistem utama (1) Sistem pemrosesan transaksi SPT

(Transaction Processing System) yang mendukung operasional bisnis setiap

hari dengan jumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai organisasi

(2) Sistem pelaporan buku besar/keuangan, yang menghasilkan laporan

keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas,

pengembalian pajak dll (3) Sistem pelaporan manajemen yang menyediakan

manajemen internal dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan

untuk pengambilan keputusan seperti anggaran, laporan varian, laporan

pertanggung jawaban. Chusing (1974:8 dala m Erico Afriyani,2008).

a. Pengolahan data elektronik-electronik data processing (EDP)

Menurut Jogiyanto (2000) EDP adalah aplikasi sistem informasi

akuntansi paling dasar dalam setiap organisasi. Sehubungan dengan

perkembangan teknologi komputer, istilah pengolahan data mulai dikenal dan

mempunyai arti penting yang sama dengan istilah EDP.

Siklus pengolahan data adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk

melakukan pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. Suatu

proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan

Siklus Pengolahan data (Data Processing Cycle), yaitu input, Processing,

output.

Gambar : Siklus Pengolahan data

Sumber : Jogiyanto, 2000 Sistem Informasi Akuntansi

(44)

Tiga tahap dasar dari siklus pengolahan data tersebut dapat

dikembangkan lebih lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan lebih

lanjut. Siklus pengolahan data yang dikembangkan (expanded data processing

cycle) dapat ditambahkan tiga atau lebih tahapan lagi, yaitu origination,

storage, distribution.

b. Sistem Informasi Manajemen

Pihak manajemen sering kali memerlukan informasi yang melampaui

kapabilitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA), ketika sebuah organisasi tumbuh

dalam ukuran dan kompleksitas wilayah-wilayah fungsional yang khusus

memerlukan informasi tambahan untuk perencanaan dan kontrol produksi,

peramalan penjualan, perencanaan gudang persediaan, riset pasar, dan lain

sebagainya. SIM memproses transaksi non keuangan yang biasanya tidak

diproses SIA tradisional. Chusing (1974:8 dalam Erico Afriyani,2008).

Menurut davis (dalam Jogiyanto, 2000:40) Sistem Informasi Manajemen

(SIM) menguraikan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan

informasi bagi pengambilan keputusan para manajer. SIM menyediakan

beragam informasi di luar yang berkaitan dengan pengolahan data dalam

organisasi. SIM menyadari bahwa para manajer organisasi menggunakan dan

membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan, sehingga sistem

informasi berbasis komputer dapat menyediakan informasi yang bersangkutan

kepada para manajer.

Sistem pelaporan manajemen menyediakan informasi keuangan internal

yang diperlukan untuk manajemen sebuah bisnis. Para manajer harus segera

(45)

kegiatan operasi mereka, para manajer memerlukan informasi yang berbeda

untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan. Laporan- laporan tipikal

yang diproduksi oleh SPM meliputi anggaran, laporan varian, analisis biaya,

volume laba dan laporan yang menggunakan data biaya lancar (bukan yang

historis) Jogiyanto (2000:41-42).

c. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jogiyanto (2000:47) sistem informasi akuntansi adalah sistem

akuntansi dalam bentuk formal, yang mempunyai karakteristik dan

elemen-elemen yang telah diuraikan di atas. Sistem informasi akuntansi adalah

kumpulan dan sumber-sumber, seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk

mentransformasi data keuangan menjadi informasi. Informasi ini

dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Barry E. Chusing (1992 dalam Erico Afriyani,2008), SIA

adalah sebagai kumpulan dari manusia dan sumber daya modal dalam organisasi

yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan juga

informasi yang didapat dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi.

Sama dengan pembahasan di atas, kita juga harus mendefinisikan sistem

informasi (SIA) sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk

mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi, istilah sistem informasi

lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi,

penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi. Bodnar

(46)

d. Perubahan Peran Informasi Akuntansi

Sebagian keputusan manajemen memerlukan informasi yang

menyatukan data keuangan dan non keuangan, misalnya seorang manajer

pembelian mengevaluasi kinerja para pemasok, ingin mengetahui jumlah nilai

keuangan pemesanan persediaan dari pemasok tertentu selam periode waktu

tertentu, informasi ya ng terintegrasi seperti itu, jika dapat disediakan semuanya,

secara tradisional dihasilkan dari aplikasi SIA dan SIM yang berfungsi secara

independen. Aplikasi SIA akan memberikan data pembelian, sementara waktu

pengiriman dan data habisnya persediaan (jika ada) akan datang dari aplikasi

SIM, kedua rangkaian ini kemudian akan diintegrasikan dan dilaporkan kepada

manajer.

Untuk memperbaiki efisiensi operasional dan mendapatkan keuntungan

kompetitif dalam pasar, banyak organisasi merekayasa teknologi informasinya

(reengineered) untuk memasukkan kedua sistem SIA dan SIM tersebut.

Tindakan ini telah mempengaruhi peran tradisional akuntan ketika kemudian

mereka memiliki tanggung jawab baru untuk menghasilkan data non keuangan

yang dapat diandalkan. Moscove dan Simkin (dalam jogiyanto, 2000:49-50).

9. Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Akuntansi

Menurut Richard and Robert (1984 dalam Erico Afriyani,2008) sistem

informasi akuntansi mempunyai pengertian sama dengan sistem akuntansi.

Perbedaan nama ini sebenarnya hanya disebabkan perkembangan ilmu

akuntansi itu sendiri. Sebelumnya hasil yang paling pokok dari sistem akuntansi

(47)

intern maupun pihak eksternal perusahaan. Dengan berkembangnya ilmu

akuntansi dan tuntutan terhadap informasi yang dihasilkan juga meningkat,

maka pihak-pihak terkait tidak lagi puas dengan laporan yang bersifat umum.

Manajemen membutuhkan laporan yang lebih bermanfaat dalam pengambilan

keputusan-keputusan yang akan dibuatnya. Konsekuensinya, tugas akuntansi

sebagai sistem akuntansi semakin berkembang. Laporan- laporan yang akan

digunakan manajemen untuk membuat keputusan merupakan suatu informasi,

sehingga penggunaan kata sistem akuntansi dianggap tidak relevan lagi sejalan

dengan berkembangnya kebutuhan informasi. Pemberian kata informasi lebih

mempertegas pengertian akuntansi sebagai sebuah sistem informasi. Dalam

hubungan akuntan dengan sistem informasi, para akuntan terutama terlibat

dengan tiga (3) cara James. A. Hall (2000 dalam Erico Afriyani,2008) yaitu:

a. Akuntan Sebagai Pemakai

Dalam kebanyakan pemakai, akuntan merupakan pemakai tunggal yang

paling besar dari jasa komputer. Semua sistem yang memproses transaksi

keuangan dalam berbagai cara mempengaruhi fungsi akuntansi. Sebagai

pemakai akhir, para pemakai harus memberikan gambaran yang jelas tentang

kebutuhan mereka kepada para profesional yang mendesain sistem mereka.

Pemakai akhir (end user) dibagi menjadi dua yaitu pemakai eksternal dan

internal. Pemakai internal meliputi para kreditur, para pemegang saham, para

investor potensial, agen-agen pembuat peraturan, pelanggan. Para pemakai

internal adalah pihak manajemen disetiap tingkat organisasi juga personil

operasi.

(48)

Apresiasi terhadap tanggung jawab akuntan untuk suatu desain sistem

memerlukan perspektif historis yang mendahului komputer sebagai alat

informasi bisnis. Pada masa sekarang kita mengetahui bahwa tanggung jawab

desain sistem dibagi diantara akuntan dan profesional sebagai berikut:

1. Fungsi akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptual. Melibatkan

kriteria-kriteria spesifik untuk mengidentifikasi pelanggan yang melanggar

dan informasi yang diperlukan. Akuntan menentukan hakekat informasi yang

diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan informasi yang

perlu diterapkan.

2. Fungsi komputer bertanggung jawab untuk sistem fisik merupakan media

dan metode untuk menangkap dan menyajikan informasi tersebut. Para

profesional komputer menetukan teknologi yang paling ekonomis dan yang

paling efektif untuk menjalankan tugas tersebut.

c. Akuntan Sebagai Auditor Sistem

Auditing adalah suatu bentuk pengujian independen yang dilakukan oleh

seorang ahli auditor yang menunjukkan pendapatnya tentang kejujuran sebua h

laporan keuangan. Audit dilakukan baik oleh auditor internal maupun

eksternal, auditing eksternal sering disebut sebagai ”auditing independent”

karena dilakukan oleh perusahaan akuntansi publik yang bersetifikat

independen dari manajemen organisasi. Auditor eksternal mewakili

kepentingan stakeholders pihak ketiga dalam organisasi, seperti pemegang

(49)

10. ` Karakteristik-karakteristik Sistem Informasi Akuntansi

Bodnar 1995 (dalam Erico Afriyani,2008) mengemukakan

karakteristik-karkteristik sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Informasi yang dihasilkan SIA dapat menjadi masukan bagi subsistem

informasi lain dalam organisasi

2. Berdasarkan pemakai informasi, SIA dapat dibagi menjadi dua kategori,

yang pertama adalah SIA yang menyediakan informasi untuk pihak internal

organisasi dan yang kedua adalah yang menyediakan pihak informasi untuk

pihak eksternal.

3. SIA untuk pihak eksternal harus mengikuti suatu aturan khusus atau

prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum dalam penyajian laporan keuangan.

4. SIA menggunakan sistem tata buku berpasangan transaksi keuangan

merupakan pertukaran antara satu nilai moneter lainnya dimana setiap nilai

moneter dapat dicatat terpisah dan diproses dengan cara yang berbeda.

5. Menghasilkan laporan yang memberikan gambaran mengenai posisi

keuangan organisasi selam periode yang bersangkutan dengan cara

mengikhtisarkan seluruh transaksi.

6. SIA melakukan pencatatan atas dasar akrual dan menetapkan beban serta

pendapatan pada dasarnya menyangkut dua (2) hal yaitu pengakuan

pendapatan sebelum periode dan penentuan beban terjadi sehubungan

dengan pendapatan, misalnya biaya penyusutan aktiva, dibebankan selama

(50)

11. Pengaruh Partisipasi-Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem

Informasi

Dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak

berpartisipasi, akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi. Hal ini

dapat terjadi karena pemakai terlibat secara langsung yang mereka butuhkan

dalam suatu sistem informasi apabila keinginan-keinginan pemakai tersebut

dapat menjadi masukan dan dilaksanakan dalam proses pengembangan sistem

informasi, maka hal ini dapat memberikan pengaruh yang cukup baik.

Indriantoro (2000). Ives and Olson (1994) dalam kutipan Nurika Restuningdiah

dan Nur Indriantoro 2000. Menyatakan bahwa kepuasan pemakai

mengungkapkan kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang

diperolehnya, dikarenakan adanya partisipasi selama pengembangan sistem.

12. Kompleksitas Tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi

Pada kompleksitas tugas dalam Pengembangan Sistem Informasi ada dua

jenis kompleksitas yang berpengaruh pada pengembangan sistem yaitu:

kompleksitas tugas dan kompleksitas sistem. Kompleksitas tugas berasal dari

lingkungan yang ada disekitar dunia bisnis. Kompleksitas sistem berasal dari

lingkungan pengembang dan berkaitan dengan ambiguitas dan ketidakpastian

yang terjadi di sekitar praktik pengembangan sistem. Menurut model kontijensi

yang dikemukakan oleh McKeen et al (2004 dalam kutipan Nurika

Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000), peningkatan kompleksitas dalam

suatu proyek (tugas dan / atau sistem), akan menurunkan tingkat kepastian

(51)

pengaruh interaksi antara partisipasi pemakai dan ketidakpastian tugas dalam

hubungannya dengan keberhasilan sistem McKeen et al (2004 dalam kutipan

Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro 2000). Jadi hubungan antara

partisipasi, pemakai dengan keberhasilan sistem akan berbeda bergantung

kepada tingkat ketidakpastian tugas.

13. Kompleksitas Sistem dalam Pengembangan Sistem Informasi

Pada awalnya kompleksitas sistem berada dalam lingkungan

pengembang sistem (developer) dan berkaitan dengan ambiguitas dan

ketidakpastian yang berada di lingkungan bisnis. Berbeda dengan

kompleksitas tugas yang muncul dari ambiguitas dan ketidakpastian yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan pada pemilihan metode (billing

cycle, billing method dan sebagainya), kompleksitas sistem muncul dari

ambiguitas dan ketidakpastian yang berkaitan dengan pengambilan keputusan

pada pemilihan technology plat form yang mendukung automation of billing,

teknis desain dan bahasa komputer yang akan digunakan, metodologi

pengembangan yang akan dilakukan dan sebagainya (McKeen et al, 2004

dalam kutipan Nurika Restuningdiah dan Nur Indriantoro).

Pada saat kompleksitas sistem rendah, maka kebutuhan akan partisipasi

pemakai dalam pengembangan secara teknis dapat dikurangi. Pada saat

kompleksitas tinggi, maka kejadian yang tidak terlihat atau tidak dapat

diantisipasi sebelumnya akan dapat merubah spesifikasi awal. Hal ini

Gambar

Gambar : Siklus Pengolahan data
Tabel IV.1
Tabel IV.2
Tabel IV.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti tertarik untuk mengembangkan inovasi produk yoghurt dengan tambahan rasa keju untuk dijadikan analisis kualitas produk dan daya terima konsumen sehingga

4 BBB: Berlatih Bercak ap- cakap bersam a Siswa- siswi kelas 4 dan 5 SDN Nanggun g 01 Bogor sebanyak 40 orang Membuat peserta dapat berdialog dengan baik dalam seni

ìò Õ»µ«¿¬¿² ¼¿² Õ»¬»®¾¿¬¿-¿² л®·µ´¿²¿² Ô«¿® Ϋ¿²¹ òò ïê. Ýò

Media pendidikan gizi yang digunakan untuk penyuluhan yang dilakukan pemerintah pada saat ini adalah leaflet dan poster, akan tetapi leaflet dan poster yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembelajaran kegiatan bermain recorder dengan jari tangan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia TK.. Indikator keberhasilan

Selain itu, kolagen hasil ekstraksi dari kulit ikan gabus dapat digunakan untuk skrining isolat penghasil kolagenase, dimana bakteri akan ditumbuhkan pada media yang

[r]

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA PADA TK PERTIWI PULUHAN I.. DI KELOMPOK