• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA PELAJARAN IPA: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA PELAJARAN IPA: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB C"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

No.Daftar FIP: . . . /SKRIPSI/PLB/2013

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN

SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN

TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA

PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB Cibaduyut)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Biasa

Disusun oleh : Indah Purwanti Mugianti

NIM. 0703777

JURUSAN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

2013

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN

SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN

TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA

PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB Cibaduyut)

Oleh :

Indah Purwanti Mugianti 0703777

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Khusus

© Indah Purwanti Mugianti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

INDAH PURWANTI MUGIANTI 0703777

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN

SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA PEMBELAJARAN PERKEMBANGBIAKAN

TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA

PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB Cibaduyut)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Musjafak Assjari, M.Pd NIP. 19550516 198101 1 001

Pembimbing II,

Dr. Nia Sutisna, M.Si NIP. 19570131 197603 1 001

Mengetahui

(4)
(5)

ABSTRAK

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF ALAMI DALAM MATA PELAJARAN IPA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC YPLAB Cibaduyut)

( Indah Purwanti Mugianti 0703777 )

SKRIPSI, Jurusan Pendidikan Khusus (PKh), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Kegiatan Belajar Mengajar di kelas, siswa siswi tunagrahita di SLB BC YPLAB Cibaduyut mengalami kesulitan untuk menguasai materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai hasil belajar mata pelajaran tersebut yang rendah. Oleh sebab itu penelitian dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran perkembangbiakan vegetatif alami dalam mata pelajaran IPA. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dipilih metode penelitian eksperimen dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, tes lisan dan tulisan di dalam KBM. Setting penelitian ini berada di SLB BC YPLAB Cibaduyut dengan subyek 6 orang siswa tunagrahita kelas lima. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dan diawali dari observasi prasiklus, pelaksanaan siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan nilai rata-rata kelas pada tiap siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 sehingga mencapai Standar Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu sebesar 75 dan hingga nilai rata-rata kelas pada siklus tiga adalah 88,3. Dengan demikian pemanfaatan sumber belajar lingkungan sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas lima SLB YPLAB Cibaduyut pada mata pelajaran IPA.

(6)

ABSTRACT

USE OF ENVIRONMENTAL RESOURCES SCHOOL LESSONS BRING FORTH PLANTS IN THE SUBJECT natural vegetative science

( Indah Purwanti Mugianti 0703777 )

SKRIPSI, Programs Special Education (PKH), Faculty of Education (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GRAFIK ...vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Rumusan Masalah ...4

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Pembelajaran IPA ...6

B. Hakekat Sumber Belajar ...7

C. Lingkungan sebagai Sumber Belajar...12

D. Prestasi Belajar ...14

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ...19

B. Definisi Operasional ...20

C. Instrumen Penelitian ...22

D. Subyek Penelitian ...22

E. Prosedur Pengumpulan Data ...23

F. Metode Analisis Data ...26

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi dan analisis data ...27

B. Siklus I ...29

C. Siklus II ...32

D. Siklus III ...34

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ...38

B. Rekomendasi ...39

DAFTAR PUSTAKA ...41

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan dilaksanakan untuk memberikan bekal kemampuan

kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi

dan anggota masyarakat. Pendidikan merupakan hal terpenting yang harus

ditempuh oleh setiap orang. Tanpa pendidikan seseorang tidak akan

memperoleh statusnya dalam masyarakat. Status yang dimaksud adalah

pengakuan dari masyarakat yang diberikan pada seseorang yang dapat

dipercaya untuk menjadi anggota dan mempunyai kedudukan didalam

kelompoknya sehingga dapat menjadi warga negara yang bertanggung

jawab terhadap negaranya. Sesuai yang tertuang dalam Undang-undang

Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 3 tentang dasar, fungsi, dan

tujuan pendidikan yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (Sisdiknas, 2003 : 4). Untuk

mewujudkan pendidikan yang menghasilkan manusia yang beradab dan

berbermartabat tersebut maka diperlukan pendidikan yang bermutu

sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20

tahun 2003 pasal 5 ayat (1) tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan

bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu (Sisdiknas, 2003 : 5). Pendidikan yang bermutu

akan ditandai dengan sekolah yang merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi pendidikan dengan baik, meningkatkan dan mengembangkan

potensi akademik tiap peserta didiknya secara berkelanjutan sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini keterlibatan

(10)

serta pendidik yang paling dekat dengan siswa. Guru tidak sendirian di

dalam sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan siswanya ada faktor

lain seperti kurikulum, sarana, waktu bahkan kerja sama masyarakat yang

direncanakan dengan baik akan menghasilkan mutu yang baik terhadap

pendidikan.

Masalah muncul ketika di sekolah terdapat kesenjangan antara

kemampuan siswa dengan tuntutan pendidikan. Guru sering kali

mengeluhkan keterbatasan waktu, sementara itu guru pun dituntut untuk

bisa menyelesaikan program pengajaran yang telah diatur dalam kurikulum

demi terciptanya mutu yang baik bagi pendidikan. “Tugas dan kewajiban

para pendidik misalnya yang berkaitan dengan rencana pendidikan yang

akan dilaksanakan seharusnya mudah dicerna dengan konsep yang

sederhana, memiliki kejelasan hubungan materiil dan subtansial yang tidak

terputus maka semua materi pelajaran dapat dipahami oleh peserta didik

dengan mudah dan sederhana” ( Sukmadinata, 2011 : 103 ). Sehingga tidak

ada siswa yang mengeluh tidak menyukai mata pelajaran tertentu. Sebagai

contoh siswa kelas lima di SLB BC YPLAB Cibaduyut, masih ada beberapa

siswa yang mengaku tidak menyukai pelajaran IPA karena dinilai sulit dan

membosankan. Sebenarnya yang terjadi adalah Pembelajaran IPA tersebut

belum sepenuhnya efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari berbagai indikator

seperti rendahnya respon dan motifasi siswa selama pembalajaran

berlangsung, media yang kurang menarik, serta cara penyajian materi yang

tidak memotifasi siswanya.

Mata pelajaran IPA yang berkaitan erat dengan alam sekitar,

sebenarnya dapat mengarahkan guru untuk menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar. Keberadaan lingkungan sekitar siswa yang

mendukung proses pembelajaran IPA sangat menguntungkan bagi peserta

didik untuk memanfaatkannya sebagai media pembelajaran. Dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar IPA, maka diharapkan

dapat membantu dalam peningkatan mutu pembelajaran siswa tunagrahita

(11)

Melalui lingkungan sekolah siswa mampu mendapatkan ilmu

pengetahuan alam yang berharga. Demikian juga melalui kegiatan belajar

IPA siswa dapat lebih dekat dengan lingkungan serta mengetahui bagaimana

melestarikan lingkungan tersebut. Dengan demikian, lingkungan sekitar

menjadi media yang penting dalam kegiatan belajar IPA. Siswa tunagrahita

akan menemukan berbagai permasalahan dan menemukan pula solusinya

melalui lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran IPA yang berkaitan dengan lingkungan

menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa lebih baik jika dibanding

dengan mata pelajaran lainnya. Materi yang disajikan sebagian besar

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti ciri-ciri mahluk hidup,

hubungan sesama makhluk hidup dan antar makhluk hidup dengan

lingkungannya, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya

siswa tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut, ketuntasan belajar

yang dicapai pada mata pelajaran IPA materi perkembangbiakan tumbuhan

hanya sebesar 42%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir separuh dari

keseluruhan siswa tidak tuntas belajarnya. Berdasarkan analisis guru,

rendahnya ketuntasan yang dicapai siswa disebabkan oleh guru cenderung

menggunakan metode ceramah saja saat memberikan penjelasan tanpa

contoh-contoh nyata. Kegiatan ini membuat siswa bosan dan tidak

konsentrasi dengan materi yang dipelajari. Oleh karena hal tersebut, guru

bermaksud mengadakan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas (PTK)

Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Perkembangbiakan Tumbuhan

Secara Vegetatif Alami Dalam Mata Pelajaran IPA.

Berdasarkan uraian di atas, maka siswa tunagrahita kelas lima

SLB BC YPLAB Cibaduyut berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu

untuk mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin agar mereka

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga dapat berdiri

(12)

B. Identifikasi Masalah

Salah satu contoh media yang dapat mempengaruhi keberhasilan

proses pembelajaran, adalah dengan memanfaatan lingkungan sekolah. Guru

harus mampu mengolah semua sarana yang ada di lingkungan sekolah

tersebut karena dapat menjadi jembatan penentu keberhasilan dalam

pengajaran ditentukan.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini :

1. Siswa tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut kurang

mendapatkan metode belajar dengan menggunakan sumber belajar

lingkungan sekolah yang menarik, selama ini siswa tunagrahita hanya

berkutik di kelas dengan metode ceramah oleh guru.

2. Guru hanya menjadi penyampai materi karena tuntutan pencapaian

target program ( kurikulum ) yang harus diselesaikan dengan waktu

yang terbatas di jam belajar di sekolah saja.

3. Sarana penunjang yang dimiliki sekolah tidak dimanfaatkan dengan

maksimal. Pemanfaat lingkungan sekolah dapat menjadi hal yang

menarik bagi siswa dan memberikan dorongan belajar yang baik.

4. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar lingkungan sekolah pada

pelajaran perkembangbiakan tumbuhan dalam mata pelajaran IPA.

C. Rumusan Masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan masalah

yang akan diteliti dan untuk memperjelas arah dan batasan-batasan dalam

penelitian ini, maka dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana Pemanfaatan

Sumber Belajar Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif

Alami Dalam Mata Pelajaran IPA Siswa Tunagrahita Kelas Lima SLB BC

(13)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kondisi nyata pembelajaran siswa tunagrahita kelas

lima SLB BC YPLAB Cibaduyut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA siswa tunagrahita

kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut melalui pemanfaatan lingkungan

sumber belajar di sekolah.

E. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan data

yang empirik bagi kepentingan peningkatan prestasi belajar siswa

tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut. Hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

Peneliti:

1. Memberikan pengalaman praktis mengidentifikasi permasalahan di

kelas.

2. Mengembangkan kemampuan menemukan solusi terhadap

permasalahan di kelas.

3. Memiliki gambaran pembelajaran IPA yang efektif untuk siswa.

Siswa:

1. Menumbuhkan minat serta motivasi belajar pada siswa.

2. Mengembangkan kemampuan menemukan dan melestarikan

lingkungan belajar yang tepat untuk belajar.

3. Meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA.

Guru dan sekolah:

1. Memberikan masukan alternatif untuk meningkatakan prestasi belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.

2. Mendorong sekolah untuk mengembangkan sumber belajar lingkungan

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach ) atau

disingkat dengan PTK. Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan

pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. Sebagai

penelitian terapan, guru tetap melaksanakan tugasnya yaitu mengajar di

kelas, tidak harus meninggalkan siswanya. Penelitian PTK ini diharapkan

dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

sekaligus efektifitas kegiatan yang dilakukan guru di kelas. Suharsimi

Arikunto ( 2006 : 3 ) menyatakan bahwa :

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari gur yang dilakukan oleh siswa.

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui dalam

penelitian tindakan kelas yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanan, (3)

pengamatan, (4) refleksi.

Penelitian tindakan kelas sangat membutuhkan kolaborasi dengan

guru. Dalam pelaksanaan penelitian guru adalah pihak yang melakukan

tindakan dan peneliti yang melakukan pengamatan terhadap proses

berlangsungnya tindakan.

B.Definisi Operasional Variabel

1. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah manusia, bahan, kejadian / perisrtiwa,

setting, teknik yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan

bagi anak didik untuk belajar memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

(15)

(Sumartono, 1987:128) menjelaskan bahwa lingkungan sebagai

sumber belajar juga berfungsi sebagai media pembelajaran. Media sebagai

alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang

tidak dapat dipungkiri karena gurulah yang menghendakinya untuk

membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan

pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya.

Kebun sekolah berperan sebagai sumber belajar yang dapat

dimanfaatkan (learning resources by utilization) untuk keperluan

pembelajaran IPA, sehingga sumber belajar tersebut efektif dan efisien

dalam kegiatan belajar mengajar siswa.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar.

Program Pendidikan (GBPP) kelas V Sekolah Dasar dinyatakan : Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan manusia

yang berupa pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi

tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian

proses kegiatan ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian

gagasan-gagasan.

IPA (sains) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan

Sains di SLB bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar

siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga

dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar. Serta yang paling terpenting dalam

penelitian ini, siswa SLB BC YPLAB Cibaduyut dapat memahami materi

(16)

C.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Disusun serta

dirancang guna mengetahui perbedaan atau tidak terdapat perbedaan hasil

belajar siswa tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut melalui

lingkungan sekolah berupa media kebun sekolah.

Cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan

akurat dari siswa, guru / kolaborator meneliti menggunakan instrumen

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang terdiri dari : satu

RPP untuk pra siklus dan tiga RPP siklus. Instrumen lain yang digunakan

adalah lembar observasi siswa dan lembar pengamatan kegiatan

pembelajaran guru dan siswa.

D.Lokasi dan Subyek Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa tunagrahita kelas lima SLB BC

YPLAB di SLB BC YPLAB Cibaduyut yang beralamat di jalan

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 9 Juli 2001

Alamat: Jln. Bojong Malaka Indah No. 56

2. Nama: R A

Jenis Kelamin: Laki - Laki

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 27 Agustus 1998

Alamat: Kota Baru Jln. Sedap Malam Rt.02/05

3. Nama: R M

(17)

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 24 November 1995

Alamat: Jln. Nyengseret Utara No.191 B Rt. 04/03

4. Nama: S

Jenis Kelamin: Perempuan

Tempat Tanggal Lahir: Tasik, 18 September 1999

Alamat: Jln. Cibaduyut Gg. H. Ipung 197 B

5. Nama: R P

Jenis Kelamin: Perempuan

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 21 Juni 2001

Alamat: Jln. Cibaduyut Blok TVRI IV Rt. 04/03

6. Nama: D P

Jenis Kelamin: Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir: Bandung, 8 Januari 1998

Alamat: Jln. Sukamenak Indah Blok A No. 08

E.Prosedur Penelitian

Untuk melihat alur penelitian yang dilakukan dan bagaimana

langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang sebelumnya telah

disebutkan. Secara operasional dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan ( planing )

Merupakan tahap awal untuk menyusun rencana tindakan

berdasarkan permasalahan di lapangan seperti bahan atau materi

pelajaran yang akan di berikan, media yang akan dipakai. Membuat

pedoman observasi dan menyusun alat evaluasi. Assesmen dan

observasi awal yang berkaitan dengan prestasi dan situasi belajar serta

kemampuan awal siswa dilakukan pada tahap ini.

b. Tindakan ( acting )

Melaksanakan tindakan berupa pemanfaatan lingkungan sekolah

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran

perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami dalam pelajaran

(18)

menunjukkan serta mengambil contoh tumbuhan yang berkembangbiak

secara vegetatif alami.

c. Pengamatan (Observing )

Dalam tahap ini pelaksanaan tindakan akan dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disisapkan dengan tujuan

menghasilkan data yang objektif dan akurat. Observasi akan

dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran, meliputi aktivitas

siswa, pengembangan materi dan hasil belajar.

d. Refleksi ( reflecting )

Data hasil observasi meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran

siswa akan didiskusikan hingga dapat diketahui kelemahan dan

kekurangan dari tindakan yang dilakukan maka refleksi dilakukan

untuk melihat proses dan hasil tes pada tiap akhir siklus dan sekaligus

menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

Gambar 1 : Rangkaian Penelitian Tindakan Kelas Diadaptasi dari pendapat Kemmis dan Mc. Taggard ( Suharsimi : 117 )

Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat di jelaskan

(19)

Siklus I

1. Rencana tindakan

Merancang tindakan untuk mengatasi masalah pembelajaran IPA

di kelas. Dengan acuan hasil observasi awal, yaitu pemahaman konsep

perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami dengan umbi lapis.

2. Tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah mencirikan perkembangbiakan

tumbuhan secara vegetatif alami dengan umbi lapis. Serta mencari satu

contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis dan

menanamnya di kebun. Sebagai wujud memanfaatkan lingkungan

sekolah sebagai media pembelajaran yang aktif untuk siswa.

3. Pengamatan

Peneliti membuat catatan pengamatan dari kegiatan pembelajran

yang dilakukan guru serta keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan pedoman observasi serta menilai

hasil unjuk kerja siswa dan mengolah data hasil tes tersebut.

4. Refleksi

Data yang diperoleh berupa catatan proses kegiatan guru, siswa

dan skor prestasi belajar yang nantinya akan menentukan tingkat

keberhasilan rancangan pembelajaran pada identifikasi awal. Bila

diketahui ada masalah yang belum terselesaikan maka akan ditentukan

dan direvisi sebagai dasar strategi untuk siklus 2.

Siklus II

Setelah dilakukan kegiatan refleksi pada siklus 1 maka akan

dirumuskan rencana pada siklus 2. Mencari dan menentukan hal yang

dianggap perlu unuk diperbaiki dalam siklus 2. Pada pelaksanaan tindakan

siklus 2 harus sudah mencerminkan perubahan dari tindakan yang kurang

(20)

Membuat catatan pengamatan melalui pedoman observasi serta

memeriksa hasil belajar. Data yang diperoleh berupa catatan kegiatan yang

di interprestasikan kemudian dianalisis untuk menetukan rencana tindakan

selanjutnya.

Perencanaan yang selajutnya dibicarakan dan dirangcang untuk

kemudian sebagai dasar untuk pelaksanaan, hal yang harus dilakukan atau

hal yang diperlukan untuk merancang kembali langkah-langkah

pembelajaran pada siklus 3.

F. Metode Analisis Data

Data dikumpulkan melalui catatan observasi dan hasil catatan

lapangan bersama mitra kolaborasi yaitu guru kelas. Catatan observasi

digunakan untuk mengetahui perubahan pada setiap proses pembelajaran

dan aktivitas siswa. Lalu data hasil observasi pembelajaran dianalisa

bersama-sama mitra kolaborasi guru kelas, sedangkan hasil belajar siswa

(evaluasi) dianalisis berdasarkan ketentuan belajar siswa. Pada bagian

refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan

yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak

dilaksanakannya PTK, sehingga mencapai tujuan dari penelitian ini yaitu

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang

pemanfaatan sumber belajar lingkungan sekolah untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa pada pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan

secara vegetatif alami dalam mata pelajaran IPA siswa tunagrahita kelas

lima SLB BC YPLAB Cibaduyut dapat disimpulkan : Terdapat perubahan

positif terhadap hasil belajar siswa kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut

setelah menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan sumber belajar

lingkungan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami dalam

mata pelajaran IPA. Hal ini dibuktikan dari meningkatnya hasil belajar

siswa pada tiap siklus yang dilaksanakan.

Terdapat perubahan dan peningkatan jumlah skor dalam evaluasi

akhir belajar siswa tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut

dalam mata pelajaran IPA.

Dari strategi pembelajaran yang digunakan di kelas lima SLB BC

YPLAB Cibaduyut, melalui penelitian pemanfaatan sumber belajar

lingkungan sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami adalah

pilihan yang tepat dalam mata pelajaran IPA. Dengan demikian dapat

dirumuskan bahwa pemanfaatan sumber belajar lingkungan sekolah untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran perkembangbiakan

tumbuhan secara vegetatif alami dalam mata pelajaran IPA adalah

pembelajaran yang efektif bagi siswa tunagrahita kelas lima SLB YPLAB

(22)

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pemanfaatan sumber

belajar lingkungan sekolah pada pembelajaran perkembangbiakan

tumbuhan secara vegetatif alami dalam mata pelajaran IPA adalah

pembelajaran yang efektif bagi siswa kelas lima SLB YPLAB Cibaduyut.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut dengan segala kerendahan hati

izinkanlah peneliti untuk memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Untuk guru kelas atau pengajar mata pelajaran IPA di kelas lima SLB

BC YPLAB Cibaduyut.

a. Dapat mengembangkan lebih lagi dalam pemanfaatan sunber

belajar yang ada di lingkungan sekolah, sehingga dapat

mengoptimalkan proses belajar mengajar di sekolah bagi seluruh

siswa tunagrahita kelas lima SLB BC YPLAB Cibaduyut

b. Memberikan penugasan-penugasan yang lebih variatif lagi agar

aktifitas pembelajaran siswa lebih aktif dan kondusif dengan

memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkunga sekolah di

SLB BC YPLAB Cibaduyut.

2. Untuk Kepala Sekolah SLB BC YPLAB Cibaduyut.

a. Mendorong seluruh guru untuk lebih menfungsikan kebun sekolah

yang dalam pengamatan peneliti kurang di manfaatakan sebagai

sumber belajar yang ada di sekolah di SLB BC YPLAB Cibaduyut.

b. Memberi penekanan pada guru untuk merancang proses

pembelajaran yang lebih memacu minat belajar siswa, dengan

menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan sumber belajar

yang ada di lingkungan sekolah yang dapat meningkatkan performa

belajar siswa pada mata pelajaaran IPA.

3. Untuk peneliti selanjutnya.

a. Guna memperoleh hasil penelitian yang lebih teruji, maka

penelitian ini perlu dikaji kembali dengan menggunakan populasi

yang lebih luas dan variatif dengan tujuan memperoleh populasi

(23)

b. Pengujian dapat menggunakan mata pelajaran lain dengan sumber

(24)

Daftar Pustaka

Ambarwati, S dan Susilorini. (2007). Bertanam sayur-sayuran. Jakarta : PT Musi Perkasa Utama

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

. . . (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Febru, E. (2011). Assesmen dan evaluasi. Malang : Aditya Media Publishing.

Hamdani. (2011). Dasar-dasar kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Indar, D. (1990). Perencanaan pendidikan strategi dan implementasinya. Surabaya : Karya Abitama.

Moenta, P. (2003). Himpunan Prundang-undangan Republik

Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional ( SISDIKNAS ) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

Bandung : Nuansa Aulia.

Nurhayati, N. (2009). Ringkasan Dan Bank Soal Pengetahuan Alam

Terpadu untuk SD. Bandung : Margahayu Permai.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Syamsuddin, A. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdaya.

Takari, E. (2008). Penelitian Tindakan Kelas pada Kegiatan

Pengembangan Profesi Guru IPA. Bandung : PT Genesindo.

Gambar

Gambar 1 :  Rangkaian Penelitian Tindakan Kelas Diadaptasi dari pendapat Kemmis dan Mc

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Kata kunci

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA.. Kata kunci

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran video animasi berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA anak tunalaras kelas IV di SLB E

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang “Hubungan Minat belajar dan Pemanfaatan sumber belajar dengan Prestasi belajar mata pelajaran siklus

Achmad Sodikul Faiq, 2022: konseling behavioral dalam meningkatkan minat belajar anak tunagrahita (studi kasus SLB Negeri Jember). Kata kunci: behavioral, minat

Untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Mendeskripsikan pemanfaatan kertas lipat dalam upaya meningkatkan kemampuan menentukan

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan media film dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau

“Metode Kooperatif Tipe Group Investigasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Girimoyo 03 Karangploso”.. Kata Kunci: