• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPEJIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR Penerapan Metode Demonstrasi Dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd N Mantingan Kecamatan Jaken

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPEJIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR Penerapan Metode Demonstrasi Dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd N Mantingan Kecamatan Jaken"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR

IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

DEWI KISMIATUN

NIM. A54E090084

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR

IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

TAHUN AJARAN 2012/2013

Dewi Kismiatun, A54E090084, Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2012, 63 halaman.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SDN Mantingan yang berjumlah 19 siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis komparatif dan kritis dan interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan/verifikasi. Prosedur penelitian meliputi tahap, identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan, pengamatan, dan penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan analisis dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreatifitas siswa. Adapun peningkatan kreatifitas siswa dapat dilihat dari perolehan persentase kreatifitas dalam pelajaran IPA yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan kriteria kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA sebesar 52,63% dengan jumlah 10 siswa dan pada siklus II sebesar 78,95% dengan jumlah 15 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

(3)
(4)

PENDAHULUAN

Belajar pada dasarnya merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri

seseorang. Proses kognitif yang terjadi dalam belajar menurut Bruner

(Winataputra, 2008: 3.13) adalah (1) proses perolehan informasi baru, (2)

proses mentransformasikan informasi yang diterima, (3) menguji relevansi dan

ketepatan.

Selain pandangan dari Bruner ada teori lagi yaitu dari Ausubel

(Winataputra, 2008: 3.20), dimana belajar bermakna akan terjadi apabila

informasi yang baru diterima oleh siswa mempunyai kaitan erat dengan konsep

yang sudah ada/diterima sebelumnya dan tersimpan dalam struktur kognitifnya.

Sebagai pendidik kita harus mampu melakukan suatu proses

pembelajaran yang dapat mentransformasikan informasi kepada siswa,

sehingga siswa dapat memperoleh suatu informasi yang baru, agar wawasan

siswa tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bertambah. Selain itu kita

harus merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan

kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat

menjadi bermakna.

Dalam pelajaran IPA, seorang anak harus mempunyai kreatifitas.

Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran IPA dan

guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas

tersebut. Dalam hal ini kreatifitas merupakan salah satu bentuk kecenderungan

(5)

Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang

sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya

kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Ciri-ciri kemampuan berpikir

kreatif menurut Utami Munandar (Satiadarma, Waruwu, 2003: 109) antara lain

: (1) berpikir lancar, (2) berpikir luwes, (3) berpikir rasional, (4) ketrmpilan

mengelaborasi, (5) ketrampilan menilai.

Praktik di lapangan yang diterapkan pada siswa SDN Mantingan

Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, dari siswa sejumlah 19 anak yang terdiri dari

10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan hanya 30% yang kreatif dalam

proses pembelajaran di kelas dan ditemukan beberapa kendala. Kendala–

kendala tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: (1) banyak siswa yang

kurang berani mengungkapkan pendapat, (2) banyak siswa yang tidak fokus

terhadap kegiatan pembelajaran, (3) banyak siswa yang pasif, hal ini terbukti

pada saat siswa diberikan pertanyaan oleh guru hanya beberapa siswa yang

mampu menjawab pertanyaan tersebut, (4) dijumpai pula siswa yang bermain

sendiri dengan temannya.

Setelah menemui kendala-kendala tersebut, penulis melakukan refleksi

dan ditemukan beberapa akar masalah, antara lain: (1) penyampaian materi

yang dilakukan guru kurang menarik minat belajar siswa, (2) alat peraga yang

digunakan kurang mempunyai daya tarik bagi siswa, (3) metode mengajar yang

digunakan kurang tepat, (4) kurang tepatnya guru dalam membagi kelompok.

Dari refleksi tersebut akhirnya diterapkan metode demonstrasi dan model

(6)

untuk berkreasi dan berkompetisi sehingga harapan untuk meningkatkan

kreatifitas belajar siswa dapat tercapai. Dengan pendekatan tersebut diharapkan

dapat memberikan motivasi kepada guru dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas terutama pada mata pelajaran IPA.

Dengan melihat kreatifitas siswa dalam pembelajaran IPA, maka

diadakan penelitian dengan judul : “Penerapan Metode Demonstrasi Dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar IPA

Pada Siswa Kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupatan Pati Tahun

Ajaran 2012/2013.” Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

kreatifitas belajar IPA pada siswa SDN Mantingan Kecamatan Jaken

Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013?

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini antara lain:

a. Untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan

kreatifitas belajar IPA melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe

jigsaw pada siswa kelas IV SD N Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Dapat meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran,

khususnya pelajaran IPA.

2. Bagi Guru

a. Guru memperoleh pengalaman langsung dalam penggunaan metode

demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan

kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV.

b. Guru dapat melihat perkembangan kreatifitas siswa dalam proses

pembelajaran IPA.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam menyusun program

pembelajaran khususnya pelajaran IPA.

b. Dapat meningkatkan mutu sekolah karena meningkatnya kreatifitas siswa

dalam pelajaran IPA.

(8)

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mantingan Kecamatan Jaken

Kabupaten Pati. Pemilihan tempat ini berdasarkan pertimbangan terhadap

permasalahan kreatifitas siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV

SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.Dengan pertimbangan

tersebut sangat memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian

tindakan kelas.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dan guru sebagai peneliti

dan kolabulator. Adapun jumlah siswanya adalah 19 anak terdiri dari 10 siswa

laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Jenis Data

Ditinjau dari jenis data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

a. Data Kualitatif yaitu data berupa hasil pengamatan observer dari kreatifitas

belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatf tipe jigsaw.

b. Data Kuantitatif yaitu data berupa hasil belajar siswa atau nilai ulangan

siswa yang diperoleh.

Sumber Data

Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

a. Data Primer yaitu data dari siswa yang diperoleh secara langsung dari siswa

(9)

b. Data Sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan

teman sejawat.

Pengumpulan Data 1. Observasi

Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang

menggambarkan bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan

menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Observasi

juga dilakukan kepada guru yang sedang mengajar IPA melalui lembar

pengamatan.

2. Tes

Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian untuk

membukikan kreatifitas siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Soal tes sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah

ditentukan dan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang

dirumuskan pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tes ini dikerjakan

siswa secara individual setelah mempelajari suatu materi.

Validitas Data

Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang

diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji

dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung

jawakan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data. Peneliti

menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi

(10)

Indikator Kinerja

Penerapan metode demonstrasi dan model kooperatf tipe jigsaw

dinyatakan dapat meningkatkan kreatifitas siswa apabila:

1. 75% dari jumlah siswa memiliki kreatifitas dalam proses pembelajaran.

2. 75% dari jumlah siswa mendapat nilai diatas KKM ( 65 ).

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan kreatifitas

belajar siswa. Perkembangan ini disajikan dengan analisis komparatif dan kritis

dan interaktif.

Analisis ini terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data,

penarikan kesimpulan dan/verifikasi.

Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan terdiri atas berbagai

kegiatan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, analisis dan

refleksi. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan adalah 2 siklus.

HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Sekolah

Berikut ini adalah profil SD N Mantingan :

a. Nama Sekolah : SDN Mantingan

b. Alamat Sekolah

1) Jalan : JL. Mantingan-Kolutan Km 4

(11)

3) Kecamatan : Jaken

4) Kabupaten : Pati

5) Provinsi : Jawa Tengah

6) Kode Pos : 59184

c. Status Tanah : Hak Pakai

d. Daya Listrik : 900 Volt

Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Unggul dalam prestasi, dinamis dalam olahraga, terampil dalam karya seni dan

budaya yang berkepribadian luhur berlandaskan iman dan taqwa.

b. Misi Sekolah

1) Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) secara komprehensif yang didukung oleh semua stake holders

(pemangku kepentingan di bidang pendidikan) di sekolah dasar berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta berazaskan iman dan taqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Contextual Teachingg and Learning) serta Discovery Teaching Learning (DTL) yang berorientasi kepada Broad Base Education (BBE) atau pendidikan berbasis

luas untuk mengembangkan life skill (kecakkapan/keterampilan hidup).

3) Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan kompetensi akademik dan

(12)

dan psikomotor sehingga berani bersaing di setiap event kompetensi secara

jujur dan sportif.

4) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali, memahami, dan

menghayati tentang potensi diri sehingga dapat dikembangkan secara

optimal sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita.

5) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan

budaya bangsa, serta adat ketimuran, sehingga disuatu saat kemudian dapat

memberikan kebijakan dann keputusan yang memiliki nilai demokratis

yang berkeadilan.

6) Menumbuhkembangkan penghayatan olah raga, keesehatan jasmani dan

rohani, seni, budaya, serta keterampilan sehingga menghasilkan sifat

sportifitas, jujur, berjiwa besar, lapang dada, dan memiliki rasa estetis dalam

kehidupan yang harmoni di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan

negara.

Refleksi Awal

Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada saat

pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan kurang kreatif. Dari

hasil observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi,

antara lain:

1. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat.

2. Siswa tidak fokus terhadap kegiatan pembelajaran.

3. Siswa pasif pada saat proses pembelajaran.

(13)

5. Metode mengajar yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat

siswa merasa bosan.

Deskripsi Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2012. Pembelajaran

dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 2 jam pelajaran (70 menit). Hasil

dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, sebagian besar

siswa belum memilki kreatifitas belajar dan belum mengalami banyak

kemajuan. Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus I diperoleh

hasil 10 siswa telah memenuhi batas persentase kreatifitas (65) sehingga

didapat persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 52,63%, namun masih ada 9

siswa atau 47,37% siswa belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data

tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kreatifitas siswa, tetapi belum

mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini,

sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II untuk

memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

Deskripsi Penelitian Siklus II

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal 21

Juli 2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta

pengarahannya terhadap siswa agar siswa lebih kreatif dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus II diperoleh hasil 15

(14)

persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 78,95% dan masih ada 4 siswa atau

21,05% siswa yang belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data tersebut

menunjukkan bahwa kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA mengalami

peningkatan dibanding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian

keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada siklus

II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan.

Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil

penelitian dan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas yang terlibat

dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan kerja dialog pada kerja

kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan

pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran

IPA.

Dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa, guru selalu melakukan

pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum

diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan

materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam

pembelajaran. Tindakan yang dilakukan guru kelas dalam meningkatkan

kreatifitas belajar siswa pada pelajaran IPA adalah dengan metode demonstrasi

dan model kooperatif tipe jigsaw.

Adapun peningkatan persentase kreatifitas siswa dapat dilihat pada tabel

(15)

P

ers

ent

a

se

Tabel 11 Daftar Persentase Kreatifitas Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan

No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Khofifah Nurul Q. 84 90 96

2. Lisa Aprilia 70 76 80

3. Lumdatul Khasanah 60 66 70

4. M. Agung Listiyono 50 56 66

5. M. Agung Saputro 56 66 70

6. M. Khoirun Najib 74 76 80

7. M. Labib Suhartono 56 60 66

8. Musyahadatul K. 60 60 70

9. Nafiul Huda 56 56 60

10. Nur Rohman Sya’bani 50 56 56

11. Prasetyo Jaelani 56 70 70

12. Ratna Anggraeni 70 70 70

13. Safana Salsabila 74 76 76

14. Sulastri 50 56 60

15. Tri Setyo Wardoyo 50 56 60

16. Welly Dheayu Hapsari 56 60 66

17. Ngartono 56 70 76

18. Sulhah Nurul Laili 78 75 86

19. Abdul Husen 50 60 70

Jumlah siswa yang memenuhi

Kriteria Kreatifitas 6 10 15

Presentase Ketuntasan Kriteria

Kreatifitas 31,58% 52,63% 78,95%

Grafik Persentase Kreatifitas Siswa Pada Pelajaran IPA 90

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 7 Grafik Persentase Peningkatan Kreatifitas Siswa Melalui Metode

(16)

Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan metode

demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw, kreatifitas siswa meningkat.

Penelitian ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

beberapa peneliti.

Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung diterimanya

hipotesis bahwa dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw

dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas IV SDN Mantingan Kec.

Jaken Kab. Pati.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa : “Penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV SDN

Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013”.

Peningkatan kreatifitas siswa yang ditunjukkan dengan adanya

peningkatan jumlah siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65)

adalah sebagai berikut :

1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah

10 siswa dari 19 siswa (52,63%).

2. Pada siklus II,siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah

15 siswa dari 19 siswa (78,95%).

(17)

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan

cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dari seorang guru akan

memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada

kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode

demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu metode yang

memiliki manfaat dalam pembelajaran IPA untuk membantu siswa dalam

mengembangkan kreatifitas belajar.

Dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw yang

diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada

siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase kreatifitas siswa.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

untuk meningkatkan kreatifitas siswa melalui metode demonstrasi dan model

kooperatif tipe jigsaw, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode

pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA. Salah satunya yaitu

dengan menerapkan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw.

Karena dengan metode tersebut dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA

pada siswa kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.

b. Guru perlu memberikan perhatian khusus bagi siswa yang belum mencapai

batas persentase kreatifitas dalam pembelajaran IPA.

(18)

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, agar

mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode

yang lebih variatif, sehingga kreatifitas siswa dapat ditingkatkan melalui

metode inovatif. Hal ini dilakukan agar pembelajaran IPA menjadi suatu

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Hawadi, Reni dkk. 2001. Kreatifitas Belajar. Dapat diakses pada http://www.google.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.

Fatirul, A.N. 2008. Cooperative Learning. Dapat diakses pada http://www.trimanjuniarso.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.

Hanafiah dan Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Hartati, Sri. 2010. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Menentukan Pencerminan Pada Koordinat Kartesius Dengan Metode Demontrasi Menggunakan Media Pembelajaran Di Kelas VI SD Denasari Kulon 02 Tahun 2009/2010.” Semarang: Universitas Terbuka.

Kholid, Abdul dkk. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Dapat diakses pada http://blog.unila.ac.id/ . Diakses tanggal 6 juni 2012.

Komariyah, Siti. 2010. ”Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Mantingan Semester I Tahun Pelajaran 2010-2011.” Semarang: UNNES.

Mudjiastuti , Sri. 2006. Metode-metode Pembelajaran. Dapat diakses pada http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.

Munandar , Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanadianto, 2008. Media dan Metode Pembelajaran. Dapat diakses pada http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.

Satiadarma , Monty P dan Waruwu, Fedelis E. 2003. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Media Grafika.

Styasa, Wayan I. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Dapat diakses pada http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.

Sugiyono. 2006. Dapat diakses pada http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal 6 juni 2012.

Sumantri. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Dapat diakses pada http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.

Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solobaru: Qinant.

(20)

Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gambar

Grafik Persentase Kreatifitas Siswa Pada Pelajaran IPA

Referensi

Dokumen terkait

Medan Timur mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor

pada bahasa Mandailing dan Toba yang digunakan peneliti dalam Perubahan Bunyi Vokal. Proto Austronesia dalam bahasa Mandailing dan Toba yang meliputi adanya

bahwa dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada konsumen dan mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran, perlu melakukan penundaan penyesuaian tarif tenaga

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32

Abstract  The main purpose of this article is to do approximations graphically and mathematically the four-parameter generalized log-logistic distribution, denoted

ICT yang bersifat sejagat ini walaupun teknologi asasnya adalah sama bagi sesebuah masyarakat dan Negara namun oleh kerana terdapat perbezaan latar belakang budaya

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara