xiii ABSTRAK
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi kasus di CV Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh CV. Andi Offset sudah sesuai dengan teori atau belum. CV. Andi Offset merupakan perusahaan percetakan dan salah satu proses bisnisnya adalah memproduksi barang berdasarkan permintaan konsumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini akan membandingkan penentuan harga pokok produksi pesanan dan perhitungan harga pokok produksi pesanan antara CV. Andi Offset dan teori.
xiv ABSTRACT
EVALUATION DETERMINATION OF JOB ORDER COSTING (A case study at CV. Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research was to find out the conformity of the determination of job order costing in CV. Andi Offset to the theory. CV. Andi Offset was a printing company and one of it business process was producing goods based on costumer demand.
Data collection techniques in this research were interview, observation, and documentation. This research compared the determination of job order costing and the calculation of job order costing between CV. Andi Offset and theory.
i
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN
Studi Kasus di CV. Andi Offset
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustinus Jody Pranajati NIM : 122114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN
Studi Kasus di CV. Andi Offset
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Agustinus Jody Pranajati NIM : 122114037
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Apriori diperlukan Untuk Memungkinkan Manusia Sampai pada Paham dan Kebenaran”
-Thomas Aquino-
“Knowledge Speak, but Wisdom Listen” -Jimi Hendrix-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memenuhi gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan trimakasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis
2. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA., selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
3. Pak Ananta selaku HRD dan Pak Alex selaku kepala bagian produksi yang
sudah membantu dan memperbolehkan saya melakukan penelitian di CV. Andi
Offset
4. Ayah saya Himawan Nugroho dan ibu saya Triramdanis yang sudah memberi
arahan, dukungan, dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Teman-teman grub line AKT A Wisuda Santai, SUKSESKAN SKRIPSI, dan
akuntansi angkatan 2012 yang sudah membantu dalam memberi dukungan
ix
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
2. Manfaat informasi harga pokok produksi ... 11
3. Unsur-unsur Biaya Produksi…... 12
4. Metode Penentuan harga pokok produksi…... 14
E. Metode Harga Pokok Produksi ... 15
1. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan ... 15
x
3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok
Pesanan ... 17
G. Sistem Kompensasi dan Jaminan Sosial... 47
H. Kegiatan Usaha ... 48
I. Pemasaran Produk ... 55
J. Cabang CV. Andi Offset ... 55
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Perbandingan Deskriptif ... 57
B. Analisis Perhitungan ... 60
BAB VI PENUTUP ... 78
A. Kesimpulan ... 77
B. Keterbatasan Penelitian ... 77
C. Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 81
A. Pedoman Wawancara ... 82
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Deskriptif ... 32 Tabel 5.1 Tabel Perbandingan Deskriptif ... 57
Tabel 5.2 Taksiran biaya overhead pabrik CV. Andi Offset Tahun
2015 ... 61 Tabel 5.3 Total harga pokok produksi pesanan buku-1 CV. Andi Offset 62
Tabel 5.4 Total harga pokok produksi pesanan buku-2 CV. Andi Offset 63
Tabel 5.5 Total harga pokok produksi pesanan buku-3 CV. Andi Offset 64
Tabel 5.6 Taksiran biaya overhead pabrik menurut teori Tahun 2015 ... 68 Tabel 5.7 Harga pokok produksi pesanan buku-1 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 69 Tabel 5.8 Harga pokok produksi pesanan buku-2 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 71
Tabel 5.9 Harga pokok produksi pesanan buku-3 menurut teori metode
harga pokok pesanan ... 73 Tabel 5.10 Perbandingan harga pokok produksi pesanan buku-1
(400 eksemplar) ... 74
Tabel 5.11 Perbandingan harga pokok produksi pesanan buku-2
(380 eksemplar) ... 75 Tabel 5.12 Perbandingan harga pokok produksi pesanan Buku-3
(520 eksemplar) ... 75
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel 4.1 Bagan Organisasi CV. Andi Offset ... 39
Tabel 4.2 Pesanan Dari Luar (Barang Cetakan)... 52
Tabel 4.3 Cetakan Buku Baru Dengan Penerbit ... 53
xiii
ABSTRAK
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN (Studi kasus di CV Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penentuan harga pokok produksi pesanan yang dilakukan oleh CV. Andi Offset sudah sesuai dengan teori atau belum. CV. Andi Offset merupakan perusahaan percetakan dan salah satu proses bisnisnya adalah memproduksi barang berdasarkan permintaan konsumen.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini akan membandingkan penentuan harga pokok produksi pesanan dan perhitungan harga pokok produksi pesanan antara CV. Andi Offset dan teori.
xiv
ABSTRACT
EVALUATION DETERMINATION OF JOB ORDER COSTING (A case study at CV. Andi Offset)
Agustinus Jody Pranajati NIM: 122114037 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2016
The purpose of this research was to find out the conformity of the determination of job order costing in CV. Andi Offset to the theory. CV. Andi Offset was a printing company and one of it business process was producing goods based on costumer demand.
Data collection techniques in this research were interview, observation, and documentation. This research compared the determination of job order costing and the calculation of job order costing between CV. Andi Offset and theory.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan setiap individu yang terus meningkat menekan
perkembangan dunia untuk berkembang dengan cepat. Uang sudah menjadi
salah satu tujuan hidup manusia jaman sekarang, di mana dengan uang yang
banyak kebutuhan setiap individu pasti akan terpenuhi, baik untuk kebutuhan
hidup maupun kebutuhan yang lainnya. Setiap individu yang hidup akan terus
bersaing untuk mendapatkan uang agar kebutuhan terpenuhi, persaingan yang
terjadi membuat manusia harus dapat bertahan untuk kelangsungan hidup tentu
dengan cara-cara yang positif.
Persaingan yang timbul bukan hanya persaingan antar individu
melainkan juga antar perusahaan. Setiap perusahaan yang berdiri di Indonesia
maupun belahan dunia lainnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
memperoleh laba dan dapat mempertahankan hidupnya. Laba yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut sering digunakan untuk patokan dalam menentukan
kinerja suatu perusahaan dan sebagai dasar keberhasilan mengelola sumber
daya perusahaan. Agar dapat mencapai tingkat laba yang tinggi dapat di
pengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang mendukung adalah
penentuan harga pokok produksi.
“Harga pokok produksi adalah biaya barang yang telah diselesaikan
selama satu periode” (Winwin dan Ilham, 2008). Dalam penentuan harga
setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang berbeda. Akan tetapi,
perusahaan tidak bisa sembarangan dalam menentukannya, karena jika tidak
tepat dalam penentuan harga pokok produksi akan mempengaruhi pengambilan
keputusan penentuan harga jual. Apabila penentuan harga pokok produksi
terlalu tinggi maka harga jualnya akan menjadi tinggi, dan akan menyebabkan
berkurangnya minat konsumen untuk membeli produk, sebaliknya apabila
penentuan harga pokok produksi terlalu rendah maka harga jualnya juga
rendah. Disamping itu perhitungan harga pokok produksi yang kurang tepat
akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen selama
periode tersebut, misal pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak
suatu pesanan pada suatu perusahaan yang menghasilkan barang berdasar
pesanan. Agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi dengan
tepat, perusahaan harus mampu menentukan biaya yang timbul dalam produksi
sesuai dengan proses bisnis perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk meneliti
penentuan harga pokok produksi dalam perusahaan, terutama pada perusahaan
yang memiliki proses bisnis berdasarkan pesanan konsumen. Proses bisnis
seperti ini akan membuat pemilik usaha untuk bisa membuat produk yang
berbeda-beda (Heterogen) tergantung permintaan dan dapat menentukan harga
jual diawal sebelum proses produksi dimulai untuk mendapatkan kesepakatan.
Salah satu jenis usaha yang menggunakan proses bisnis berdasarkan pesanan
CV Andi Offset merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang percetakan. Perusahaan ini memiliki beberapa proses bisnis salah
satunya adalah melakukan produksi bila ada pesanan dari konsumen. Oleh
karena itu, peneliti ingin mengevaluasi penentuan harga pokok produksi
pesanan oleh CV Andi Offset untuk mengetahui apakah telah sesuai dengan
kriteria dari teori metode harga pokok pesanan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah yaitu, Apakah
penentuan harga pokok produksi pesanan pada CV Andi Offset sudah sesuai
dengan teori metode harga pokok pesanan?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penentuan harga pokok produksi pesanan pada CV Andi
Offset sudah sesuai dengan teori metode harga pokok pesanan atau belum.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi
sehingga membantu perusahaan dalam mengembangkan dan memperbaiki
dalam penentuan harga pokok produksi pesanan.
2. Mahasiswa dan Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bisa menjadi bagian kepustakaan Universitas Sanata
atau hanya sekedar menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi
manajemen.
3. Peneliti
Bagi peneliti penelitian ini dapat menambah pengetahuan
mengenai penentuan harga pokok produksi pesanan lebih mendalam,
karena peneliti bisa memperaktikan teori yang ada secara langsung di
lokasi penelitian.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal seperti latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang berguna untuk membenatu penulis
dalam proses pengolahan data dan menjadi pedoman dalam
melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, sehingga
penulis dapat mengambil kesimpulan untuk penelitian yang telah
dilakukan dan memberikan solusi kepada Perusahaan.
Bab III : Metodelogi Penelitian
Di bab ini akan diuraikan dengan jelas tentang jenis penelitian,
tempat, subyek dan obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai sejarah obyek
penelitian, lokasi, struktur organisasi, dan penjelasan
bagian-bagian pada CV Andi Offset.
Bab V : Analisis Data dan Perusahaan
Hasil penelitian yang diproleh akan diuraikan dalam bagian ini
beserta dengan evaluasinya. Dari hasil evaluasi tersebut akan
ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang
pertama. Selanjutnya, menghitung penentuan harga pokok
produksi pesanan berdasarkan teori dan membandingkan
berdasarkan perhitungan CV Andi Offset. Perbandingan ini
dilakukan untuk melihat perbedaan penentuan harga pokok
berdasarkan pesanan.
Bab VI : Penutup
Dalam bab ini akan di jelaskan beberapa kesimpulan yang di
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Evaluasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia evaluasi memiliki makna sebagai
penilaian terhadap suatu kasus tertentu secara teknis dan sistematis. Dalam
konteks penelitian ini berarti menilai perusahaan dalam penentuan harga pokok
produksinya.
B. Biaya
1. Pengertian
Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar,
pengeluaran atau pengorbanan yang digunakan untuk menjamin perolehan
manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada
tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau dimasa yang akan datang” (Carter, 2009: 30).
2. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya menurut Riwayadi (2014: 17) dibagi menjadi tiga
yaitu :
a. Klasifikasi biaya berdasarkan kemudahan penelusuran (traceability)
Kemudahan penelusuran menunjukan mudah atau tidaknya
penelusuran ke Obyek biaya. Semakin mudah biaya tersebut
ditelusuri ke obyek biayanya, semakin akurat pembebanan biaya
tersebut ke obyek biaya. Obyek biaya (cost object) adalah segala
sesuatu yang akan diukur dan dihitung biayanya. Istilah obejk biaya
obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, departemen,
proyek, aktivitas, pelanggan, dan lain-lain.
Ada dua klasifikasi biaya berdasrkan kemudahan
penelusuran biaya, yaitu:
1) Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat secara mudah
dan akurat ditelusuri ke Obyek biaya. “Mudah” berarti
penelusurannya tidak rumit, sehingga tidak memerlukan biaya mahal. “Akurat” brarti biaya sumber daya yangf dikonsumsi
oleh obyek biaya tersebut dapat dihitung secara akurat karena tidak memerlukan “alokasi biaya”. Biaya yang dapat secara
mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya adalah biaya untuk
sumber daya (resources) yang semata-mata dikonsumsi oleh
Obyek biaya tersebut. Karena sumber dayanya hanya
dikonsumsi oleh Obyek biaya tertentu, biaya sumber daya
tersebut dapat sepenuhnya dibebankan ke Obyek biaya tersebut.
oleh karena itu pembebanan biaya yang paling akurat ke Obyek
biaya adalah biaya langsung.
2) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat
secara mudah dan akurat ditelusuri ke obyek biaya. Hal itu
karena biaya dikonsumsi secara bersama oleh beberapa obyek
ini dibebankan pada produk dengan menggunakan alokasi.
Keakuratan pembebanan biaya ke obyek biaya sangat
dipengaruhi oleh keakuratan pemilihan dasar alokasi. Jika dasar
alokasinya tidak akurat pembebanan biaya ke obyek biaya juga
tidak akan akurat. Oleh karena itu, masalah utama dalam
perhitungan biaya ke suatu obyek biaya adalah pembebanan
biaya tidak langsung, yaitu bagaimana membebankannya pada
produk secara akurat agar tidak terjadi harga pokok produksi
terlalu tinggi (overcosting) atau terlalu rendah (undercosting).
b. Klasifikasi berdasarkan fungsi utama organisasi
Struktur organisasi perusahaan dapat dibagi menjadi tiga
fungsi utama, yaitu fungsi produksi, pemasaran, administrasi dan
umum. Fungsi produksi adalah fungsi yang kegiatan utamanya
adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Departemen
produksi, pabrik I, pabrik II, dan pabrik III adalah bagian organisasi
yang menjalankan fungsi produksi. Fungsi pemasaran adalah fungsi
yang kegiatan utamanya memasarkan produk yang dihasilkan.
Struktur organisasi yang menjalankan fungsi selain pemasaran dan
produksi dimasukan dalam fungsi administrasi dan umum.
Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi utama organisasi ada tiga,
1) Biaya Produksi
Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang
berhubungan dengan fungsi produksi. Biaya produksi terdiri
atas biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik.
2) Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran (marketing expenses) adalah biaya
yang berhubungan dengan fungsi pemasaran.
3) Biaya Administrasi dan Umum
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang
berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya gaji,
departemen personalia, dan lain-lain adalah contoh dari biaya
administrasi dan umum.
c. Klasifikasi biaya berdasarkan prilaku biaya
Prilaku biaya mengkaji hubungan total biaya dan biaya per unit
dengan perubahan output aktivitas. Apabila output aktivitas berubah
apakah total biaya dan biaya per unitnya juga berubah?
Klasifikasi biaya berdasarkan perilaku ada tiga, ya itu:
1) Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap tanpa
dipengaruhi oleh perubahan output aktivitas dalam batas relevan
tertantu, sedangkan biaya per unit berubah berbanding terbalik.
Sebaliknya semakin rendah output aktivitas semakin tinggi biaya
per unitnya.
2) Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara
proporsional dengan perubahan output aktivitas, sedangkan biaya
per unitnya tetap dalam batas relevan tertentu. Semakin tinggi
output aktivitas, semakin tinggi total biayanya, dan semakin
rendah output aktiviasnya, semakin rendah total biaya. Jika tidak
ada aktivitas maka tidak ada biaya.
C. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi
operasi untuk memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas
dan pengambilan keputusan yang lain (Mulyadi, 2007: 1). Definisi ini
mengandung tiga frasa penting: (1) sistem informasi, (2) informasi biaya dan
informasi operasi, (3) pengelolaan aktivitas dan pengambilan keputusan yang
lain.
Dalam peranan akuntansi biaya menurut Carter (2009: 11) pengumpulan,
penyajian, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan manfaat membantu
manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroprasi dalam
kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah di presiksikan sebelumnya.
orang agar berkinerja dengan cara yang konsisten dengan tujuan
perusahaan,
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian
aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari
setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga dan
untuk evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan laba dan biaya perusahaan untuk periode akuntansi satu tahun
atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan
nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan
pelaporan eksternal.
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
panjang yang dapat mengubah pendapatan atau biaya.
D. Harga Pokok Produksi
1. Pengertian
Harga pokok produksi menurut, Winwin dan Ilham (2008) “yaitu
biaya barang yang telah diselesaikan selama satu periode”. Haryono
(2005), menyatakan bahwa “harga pokok produksi adalah biaya untuk
menghasilkan produk pada perusahaan manufaktur”.
2. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi
Perusahaan manufaktur dalam informasi harga pokok produksi yang
dihitung untuk jangka waktu tertentu, bermanfaat bagi manajemen.
produksi yaitu: menentukan harga jual produk, memantau realisasi biaya
produksi., menghitung laba atau rugi periodik, menentukan harga pokok
persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam
neraca.
3. Unsur-Unsur Biaya Produksi
Supriyono (2015) menyatakan, unsur-unsur biaya produksi yaitu :
a. Biaya bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk
selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya
atau merupakan bagian integral pada produk tertentu.
Menurut Carter (2009: 40-42) biaya bahan baku dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
1) Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk
integral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplinsit dalam
perhitungan biaya produk.
2) Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak di klsifikasikan
sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak
b. Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang
diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.
Menurut Carter (2009: 40-42) tenaga kerja dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
1) Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konveksi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsunga adalah tenaga kerja yang tidak
secara langsung ditelusuri kekonstruksi atau komposisi produk
jadi.
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung, yang elemennya dapat digolongkan ke dalam:
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan
dan amortisasi aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap, biaya listrik dan air pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya
overhead lain-lain.
d. Biaya Pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai
sampai dengan pengumpulan piutang menjaddi kas. Biaya ini
meliputi: fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai,
fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi adpertensi, fungsi
e. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka
penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
perusahaan secara keseluruhan.
f. Biaya keuangan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan
fungsi keuangan.
4. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Kamaruddin (2013: 148) menyatakan bahwa biaya (cost) merupakan
komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga
jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa pada umumnya
ditentukan dari jumlah semua biaya ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan ‘markup’. Cara penentuan harga jual tersebut dikenal dengan
Pendekatan ‘Cost-Plus’ (Cost Plus Approach). Pengertian cost plus ,
adalah nilai biaya tertentu ditambah dengan kenaikan (mark-up) yang
ditentukan. Didalam konsep perhitungan harga pokok dikenal dua
pendekatan yaitu:
a. Perhitungan harga pokok penuh (Full costing). (Firmansyah: 2013)
Dalam pendekatan ini harga pokok produksi terdiri dari biaya-biaya
yang berkaitan dengan pembuatan produk baik yang bersifat variable
maupun yang bersifat tetap. Harga Pokok Produksi:
1) Biaya Bahan baku
2) Biaya tenaga kerja langsung
4) Biaya Overhead pabrik tetap
b. Perhitungan harga pokok variabel (Variable costing). Dalam
pendekatan ini yang dimasukkan sebagai komponen harga pokok
produksi adalah seluruh biaya-biaya yang bersifat variabel. Biaya
variable tersebut adalah :
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja langsung
3) Biaya Overhead Variabel
E. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Metode pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode harga pokok pesanan. Menurut Riza (2013: 62),
Dalam metode pengumpulan biaya ini, semua biaya produksi diakumulasikan
pada setiap pesanan, baik biaya bahan baku, biaya pekerja, dan biaya overhead
pabrik.
1. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Kalkulasi biaya pesanan merupakan salah satu sistem perhitungan
biaya yang dapat digunakan oleh perusahaaan yang memproduksi
produknya berdasarkan pesanan dari pelangan. Berikut ini akan di jelaskan
beberapa karakteristik penting yang terdapat di dalam sistem perhitungan
biaya berdasarkan pesanan, adalah:
a. Sistem ini diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan pesanan
antara pesanan yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain
produk yang dihasilkan heterogen.
b. Biaya produksi diakumulasikan ke masing-masing pesanan (job).
Pesanan dapat berupa produk atau sekelompok produk (batch of
goods).
c. Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi total biaya
pesanan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dari pesanan
tersebut.
d. Di dalam sistem biaya pesanan terdapat kartu biaya pesanan sebaagai
dokumen yang digunakan mengakumulasi biaya ke dalam pesanan
tertentu.
2. Aliran Proses Produksi
Aliran kegiatan produksi dalam perusahaan yang menerapkan
kalkulasi biaya pesanan terdiri dari sembilan tahap yang meliputi:
a. Pembelian bahan baku
b. Penggunaan bahan baku
c. Penggunaan biaya pekerja
d. Pendistribusian biaya pekerja
e. Penggunaan biaya overhead aktual yang terjadi
f. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik
g. Pembebanan biaya overhead pabrik
h. Penyerahan pesanan yang sudah selesai ke gudang
3. Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan
Menurut Supriyono (2015: 61) Prosedur akuntansi biaya pada
metode harga pokok pesanan meliputi organisasi formulir, catatan-catatan
dan laporan-laporan yang terkoordinasi dalam rangka melekasanakan
kegiatan untuk melayani pesanan dan menyajikan informasi biaya bagi
manajemen. Dalam hal ini prosedur akuntansi biaya dikelompokan sebagai
berikut:
a. Prosedur akuntansi biaya bahan dan suplies
b. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja
c. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik
d. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir
periode
e. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada
pemesan
Berikut ini akan dibahas setiap prosedur tersebut:
a. Prosedur Akuntansi Biaya Bahan dan Suplies
Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies meliputi
prosedur pembelian sampai dengan pemakaian bahan dan supplies di
dalam pabrik. Agar supaya jumlah persediaan bahan dapat diketahui
setiap saat umumnya perusahaan manufaktur menggunakan metode
persediaan perpetual (perpetual inventory method). Tahap-tahap
1) Pembelian Bahan dan Supplies
Pembelian bahan baku dan supplies diulai dari pembuatan
pesanan pembelian (purchase order) oleh bagian pembelian dan
mengirimkannya kepada supplier. Apabila bahan dan supplies
yang dipesan datang, oleh Seksi Gudang Bahan dibuatkan
dokumen berupa bukti penerimaan barang setelah diperiksa
kecocokan jumlah dan kualitas baraang yang dibeli. Faktur
pembelian dari suplier bersama pesanan pembelian dan bukti
penerimaan barang diberikan pada Depertemen Akuntansi untuk
dibuat jurnal dan memasukkan ke dalam rekening buku besar
pembantu yaitu Kartu Persediaan.
2) Pengembalian (Return) Bahan dan supplies yang dibeli kepada
supplier
Apabila bahan dan suplies yang dibeli tidak sesuai dengan
yang dipesan, maka perusahaan dapat mengembalikan kepada
suplier dengan dibuatkan dokumen yang disebut note debet
(debet memorandum) atau laporan pengiriman pengembalian
pemebelian.
3) Potongan Pembelian (Tunai) atau Pembelian Bahan dan Suplies
Seringkali dalam pembelian bahan dan suplies diperoleh
potongan pembelian, apabila praktis potongan tunai mengurangi
keluar akan dibuat jurnal dan dimasukan kedalam kartu
persediaan.
4) Pemakaian Bahan dan Supplies
Atas dasar perintah produksi, departemen produksi yang
memerlukan mengisi dokumen Bon Permintaan Bahan kepada
seksi gudag bahan untuk meminta bahan baku, bahan penolong,
suplies pabrik, dan barang lainya diperlukan untuk mengolah
produk yang dipesan pembeli.
Bon Permintaan Bahan untuk meminta bahan baku akan
menunjukan bagian yang meminta, elemen, dan jumlah satuan
bahan baku yang diminta, serta pesan yang memerlukan bahan
baku tersebut. Dokumen ini akan diberikan pada Departemen
Akuntansi dan oleh Seksi akuntansi biaya dokumen Bon
Permintaan Bahan tersebut akan diisi harga perolehan satuan dan
jumlah totalnya untuk dasar pembuatan jurnal dan memasukan ke
dalam kartu perseiaan bahan baku dan kartu harga pokok pesanan
yang bersangkutan. Dalam metode harga pokok pesanan, biaya
overhead pabrik dibebankan pada pesanan atas dasar tarip yang
ditentukan dimuka.
5) Pengembalian Bahan Baku dari Pabrik ke Gudang bahan
Dapat pula timbul pembelian bahan baku dari pabrik ke
gudang bahan. Misalnya terjadi kelebihan bahan baku yang
pesanan tertentu, agar bahan baku tidak rusak di pabrik maka
bahan baku tersebut dikembalikan kegudang bahan. Atas bahan
baku yang dikembalikan tersebut dibuatkan dokumen yang
disebut laporan pengembalian bahan oleh departemen produksi
dikirim ke seksi gudang bahan dan tembusanya depertemen
akuntansi untuk membuat jurnal dan memasukan ke kartu
persediaan bahan baku dan kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan.
b. Prosedur Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja meliputi prosedur
terjainya gaji dan upah, pembayaran gaji dan upah, dan distribusi gaji
dan upah untuk semua karyawan perusahaan baik produksi maupun
non produksi, baik karyawan yang gajinya tetap perbulan maupun
yang ditentukan jam kerjanya.
1) Penentuan Besarnya Gaji dan Upah
Cara penentuan besarnya gaji dan upah karyawan dapat
dikelompkan menjadi dua yaitu:
a) Gaji dan Upah karyawan besarnya tergantung pada lamanya
waktu kerja (jam Kerja) atau jumlah produk yang dihasilkan.
Apabila karyawa dibayar atas dasar lamanya waktu kerja,
umumnya sistem ini untuk tenaga kerja, untuk menentukan
besarnya upah ditentukan diperlukan dokumen daftar hadir
hari dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka
waktu pembayaran upah.
b) Gaji dan Upah karyawan tetap per bulan
Untuk karyawan tetap per bulan funsi Daftar Hadir untuk
mengetahui kedisiplinan karyawan apakah sering datan
terlambat dan pulang lebih cepat atau datang dan pulang
pada waktu yang tepat. Umumnya sistem ini dipakai untuk
pimpinan, staf, karyawan perusahaan yang tidak termasuk
tenaga kerja langsung dala berproduksi.
2) Pembayaran atas Gaji dan Upah
Menjelang tanggal pembayaran gaji dan upah, kasir
membayarkan gaji dan upah kepada juru bayar gaji dengan
menggunakan dokumen bukti kas ke luar. Pada saat gaji
dibayarkan, juru bayar gaji meminta karyawan untuk menghitung
kesesuaian gaji dan upahnya serta menandatangani daftar gaji dan
upah.
3) Distribusi biaya Gaji dan Upah
Biaya gaji dan upah untuk dikelompokan ke dalam biaya
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang
merupakan elemen biaya overead pabrik yang sesungguhnya.
4) Beban atas Gaji dan Upah yang ditanggung perusahaan
Pada perusahaan tertentu seringkali perusahaan ikut
pajak pendapatan, dana pensiun, simpanan hari tua, atau asuransi
tenaga kerja karyawa. Beban yang ditanggung perusahaan
merupakan elemen biaya, beban yang berhubungan denga
karyawan pabrik diperlakukan sebagai elemen biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya karena sifat biaya ini tidak dapat
diidentifikasi pada produk tertentu, beban yang berhubungan
dengan karyawan pemasaran masuk pada beban pemasaran,
beban yang berhubungan dengan karyawan administrasi dan
umum masuk elemen biaya administrasi dan umum.
5) Penyetoran Potongan dan Beban atas Gaji dan Upah kepada
badan-badan yang berhak
Dokumen bukti kas keluar digunakan untuk menyetorkan
potongan dan beban atas gaji dan upah pada badan-badan yang
berhak.
c. Prosedur Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling
kompleks, untuk keadilan dan ketelitian pembebanan harus
menggunakan tarip biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.
1) Adanya biaya overhead yang timbul setelah aktivitas berlalu.
Misalnya reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalau,
maka apabila pembebanan pada pesanan dilakukan saat
terjadinya biaya, akibatnya menjadi tidak teliti dan adil
2) Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode.
Misalnya penyusutan, biaya listrik PLN. Biaya ini apabila
dibebankan pada pesanan saat dapat dihitung berakibat menjadi
tidak teliti dan adil.
3) Adanya biaya yang terjadi pada interval waktu tertentu misalnya
Ipedea, setahun dibayar sekali atau dicicil dua kali. Biaya ini
apabila dibebankan pada pesanan saat terjadinya, berakibat
menjadi tidak teliti dan adil karena manfaat Ipeda dinikmati
selama setahun.
Dari uraian tersebut jelas bahwa biaya overhead yang
sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal harga
pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai tanpa menunggu
akhir periode, jadi untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada
pesanan harus digunakan tarif yang ditentukan dimuka. Rumus
� =��
Di mana:
T = Tarif biaya overhead pabrik
B = Budged Biaya overhead pabrik periode tertentu
K = Budged kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan
Carter (2009: 441-445) Dalam perhitungan rumus tersebut kita
juga harus menentukan dasar alokasi terlebih dahulu. Pemilihan dari
dasar ini adalah penting jika suatu sistem biaya ingin menyediakan
data yang berarti. Tujuan utama dalam pemilihan dasar adalah untuk
memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar
terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh
pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan. Biasanya dasar
tersebut sebaiknya berkaitan erat dengan fungsi yang diwakili oleh
biaya overhead yang akan dibebankan.
Berikut adalah dasar-dasar yang bisa digunakan dalam
penentuan biaya overhead pabrik:
1) Output Fisik
Output fisik atau unit produksi adalah dasar yang paling
sederhana untuk membebankan overhead pabrik. Penggunaanya
adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
2) Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
Pengukuran ini biasanya digunakan di perusahaan yang
sebagian besar pekerjaan produksi terdiri atas penerimaan,
inspeksi, penyimpanan, pengambilan, dan penanganan dari
banyak lot bahan baku yang mahal. Penggunaanya adalah
sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Biaya Bahan Baku x % = �� �ℎ � Pabrik
3) Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk
membebankan overhead pabrik kepesanan atau produk. Dasar
biaya tenaga kerja langsung relatif lebih mudah untuk digunakan,
karena informasi yang dibutuhkan untuk biaya tenaga kerja
langsung biasanya sudah tersedia. Penggunaanya adalah sebagai
berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Biaya Tenaga Kerja Langsung x % = �� �ℎ �
4) Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi
kelemahan dari biaya tenaga kerja langsung. Penggunaanya
adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
5) Dasar Jam Mesin
Ketika mesin digunakan sebagai ekstensif maka jam mesin
mungkin mrupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan
overhead. Penggunaanya adalah sebagai berikut:
Estimasi �� �ℎ � Pabrik
Estimasi Jam Mesin = �� �ℎ � Pabrik
6) Dasar Transaksi
Sekolompok biaya mungkin dapat diasosiasikan dengan suatu
aktivitas tertentu yang tidak terwakili oleh dasar manapun.
Semakin besar perbedaan dan kompleksitas lini produk, semakin
besar jumlah transaksi. Transaksi semacam ini sering kali
merupakan presentase yang besar dari biaya overhead, dan kunci
untuk mengelola overhead adalah dengan mengendalikan
transaksi yang memicunya.
Apabila tarip biaya overhead pabrik sudah ditentukan,
prosedur akuntansi biaya overhead pabrik selanjutnya sebagai berikut:
1) Prosedur pembebanan biaya overhead pabrik pada pesanan
Suatu pesanan akan dibebani biaya overhead pabrik sesuai
dengan kapasitas yang dinikmati oleh pesanan yang
bersangkutan dikalikan dengan tarip biaya overhead pabrik
2) Prosedur akuntansi pengumpulan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam
periode yang bersangkutan akan ditampung dalam rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya dan dimasukan kedalam
kartu pembantu biaya overhead pabrik. Berikut
elemen-elemen biaya overhead pabrik (Mulyadi: 2012)
a) Biaya bahan penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian
produk jadi tetap nilainya relatif kecil bila dibandingkan
dengan harga pokok produksi tersebut.
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik
yang upahnya tidak dapat di perhitungkan secara langsung
kepada produk atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja
tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan, dan biaya
kesejahterahan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak
langsung tersebut.
c) Biaya reparasi dan pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa suku cadang,
biaya habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap
aktiva tetap.
Biaya-biaya yang timbul dalam kelompok ini adalah biaya
depresiasi emplasemen pabrik, mesin dan equipmen,
perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva lain yang
digunakan dalam pabrik.
e) Biaya yang timbul akibat berlalunya waktu
Dalam kelompok ini seperti biaya asuransi mesin,
kendaraan, kecelakaan, dan lain-lain.
f) Biaya overhead pabrik yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai.
Biaya overhead pabrik yang masuk dalam kelompok ini
antara lain biaya reparasi dari pihak luar, air, listrik dan
sebagainya.
3) Prosedur Akuntansi perhitungan dan perlakukan selisih biaya
overhead pabrik
Pada akhir periode akuntansi akan dihitung besarnya selisih
biaya overhead pabrik yang sesungguhnya dengan yang
dibebankan kepada pesanan.
a) Menutup biaya overhead pabrik dibebankan ke biaya
overhead pabrik sesungguhnya
b) Menutup biaya overhead pabrik sesungguhnya dan
c) Salah satu perlakuan selisih yaiutu masuk rekening Rugi
Laba
d. Produk akuntansi Produk Selesai dan Produk Dalam Proses Akhir
Periode
Pada metode harga pokok pesanan setiap ada pesanan yang selesai
dipindahkan dari departemen produksi ke seksi gudang produk selesai
dan harus dihitung harga pokoknya, jumlah harga pokok pesanan yang
selesai dapat dihitung dengan merekam kartu harga pokok pesanan dan
selanjutnya memindahkan kartu tersebut dari fugsi sebagai rekening
pembantu barang dalam proses ke fungsi yang baru sebagai pembantu
rekening persediaan produk selesai.
Sedangkan apabila pada akhir periode masih ada pesanan dalam
proses maka kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan fungsinya
berubah dari rekening pembantu barang dalam proses menjadi rekening
pembantu persediaan produk dalam proses.
e. Prosedur Akuntansi Penjualan atau Penyerahan Produk kepada
Pemesan
Setiap pesanan diserahkan, maka kartu harga pokok pesanan semula
berfungsi sebagai rekening pembantu persediaan produk selesai
dipindahkan fungsinya sebagai rekening pembantu harga pokok
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu melaksanakan penelitian
terhadap obyek penelitian tertentu yang populasinya terbatas, sehingga
kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang
diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di percetakan CV Andi Offset yang beralamat di
Jl.Beo, Catur Tunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
C. Subjek dan Obyek Penelitian
1. Subjek Penelitian:
a. Pemimpin Perusahaan
b. Kepala Bagian Produksi
c. Kepala Bagian akuntansi
d. Bagian-bagian lain yang mendukung penelitian ini
2. Obyek Penelitian:
a. Data pesanan
b. Data penggunaan bahan baku dan supplies
c. Data biaya tenaga kerja
d. Data biaya overhead pabrik
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut (Jogiyanto 2013: 114) wawancara adalah komunikasi dua
arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik ini merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan informasi secara primer sebagai penunjang
untuk melakukan penelitian. Peneliti akan melakukan wawancara terhadap
subjek dalam penelitian ini.
2. Observasi
“Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan
data primer dengan cara mengamati langsung objek data” (Jogiyanto 2013:
109-110).
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh
dokumen atau arsip dari CV Andi Offset. Pendokumentasian dilakukan
pada data yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produksi.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, maka dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok produksi pesanan
yang dilaksanakan oleh CV Andi Offset.
2. Mendeskripsikan prosedur penentuan harga pokok pesanan menurut
teori. Prosedur tersebut meliputi:
b. Pembebanan biaya tenaga kerja
c. Pembebanan biaya overhead pabrik
d. Pembebanan harga pokok produksi
3. Melakukan pembandingan antara prosedur penentuan harga pokok
produksi menurut perusahaan dengan teori metode harga pokok
pesanan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tabel Perbandingan Deskriptif
No Tahapan Menurut Teori Menurut
4. Mengambil tiga sampel produk pesanan dari CV. Andi Offset.
5. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan menurut
6. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan
pendekatan full costing menurut teori harga pokok pesanan sebagai
berikut:
a. Menghitung biaya produksi sebagai harga pokok produksi
pesanan tertentu yang didasarkan pada biaya yang ditentukan
dimuka (taksiran). Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke
dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif ditentukan dimuka,
yaitu dengan membagi antara anggaran biaya overhead pabrik
periode tertentu dengan anggaran kapasitas pembebanan untuk
periode yang bersangkutan dan menentukan harga pokok
produksi pesanan dengan metode full costing.
Menentukan tarif biaya overhead Pabrik:
� =��
Di mana:
T = Tarif biaya overhead pabrik
B = Taksiran Biaya overhead pabrik periode tertentu
K = Taksiran kapasitas pembebanan untuk periode yang
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing:
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Harga pokok produksi xxx
b. Kemudian membandingan antara harga pokok produksi menurut
perhitungan perusahaan dan menurut teori metode harga pokok
37
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah
CV Andi Offset merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
percetakan dan penerbitan buku. Perusahaan ini didirikan oleh Johanes
Herman Gondowijoyo, pada tanggal 4 Januari 1980. Nama Andi berasal
dari nama anak pertama Johanes Herman Gondowijoyo yang memiliki
makna sebagai “anak didik Emanuel”.
Awal berdirinya Andi Offset memiliki bentuk perusahaan
perseorangan yang seluruh aktivitasnya terbatas yaitu hanya dalam bidang
percetakan. Akan tetapi, tanggal 4 Februari 1988 atau 8 tahun kemudian
setelah perusahaan berdiri, perusahaan ini merubah bentuk perusahaanya
menjadi CV (Commaditaine Venootschap), dengan akta No. 15/1988 yang
disahkan oleh Nyonya Djohar Ningsih di Sleman.
Perusahaan yang berada di Jl. Beo No. 38-40 Demangan Baru,
Yogyakarta ini membagi unit bisnis menjadi dua ya itu penerbit Andi dan
penerbit Yayasan Andi, perbedaan antara dua unit bisnis ini terletak pada
output-nya dimana penerbit Andi mencetak buku yang bersifat umum
sedangkan penerbit Yayasan Andi mencetak buku yang bersifat rohani.
Pada akhirnya penerbit Yayasan Andi berganti nama menjadi buku dan
majalah rohani Andi. Hingga saat ini kepemilikan dari CV Andi Offset
B. Visi dan Misi
1. Visi
a. Melayani konsumen dengan sebaik-baiknya berdasarkan kisah tanpa
membedakan suku, ras, dan agama.
b. Berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan berbagiai lembaga
kemasyarakatan.
c. Mendukung pemrograman pendidikan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia dengan menerbitkan buku-buku ilmiah.
d. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar
perusahaan sehingga dapat membantu mengurangi pengangguran
dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Misi
a. Menertibkan literature dalam rangka memenuhi mandate sepiritual
Illahi yaitu menerbitkan dan mengajarkan Kabar Baik (Matius 28:
19-20).
b. Terlibat dalam pembangunan kultural bangsa (Kejadian 1: 28b).
c. Yayasan Andi berdiri dalam rangka meningkatkan kesejahterahan
para stakeholder (karyawan, pelanggan, gereja, dan masyarakat
luas).
d. Yayasan Andi hadir di tengah masyarakat Indonesia guna
C. Struktur Organisasi
CV Andi memiliki struktur organisasi yang jelas, karena struktur
organisasi dibuat agar dapat memisahkan dengan jelas setiap kegiatan yang
ada. Dengan demikian tanggung jawab akan dipisahkan sehingga keputusan
yang diambil akan lebih relevan berdasarkan bidang yang diambilnya.
Berikut adalah struktur organisasi yang ada di CV andi Offset:
D. Deskripsi Pekerjaan
Berikut adalah deskripsi tugas yang dijalankan oleh masing-masing bidang,
ya itu:
1. Direksi
a. Memberi nasehat kepada direktur utama dalam mengendalikan
perusahaan.
b. Mendampingi para direktur dalam kaitannya dengan relasi bisnis
dalam pihak tertentu
c. Bertindak sebagai penasehat untuk penambahan keuntungan
2. Komisaris
a. Memberi nasehat, tanggapan dan/ atau persetujuan secara tepat
waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai.
b. Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan.
c. Melaksanakan rapat secara berkala selama satu bulan sekali.
d. Melakukan pengawasan dengan itikat baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan
perusahaan.
3. Direktur Utama
a. Mengendalikan secara menyeluruh kegiatan perusahaan.
b. Mengadakan rapat pertemuan untuk koordinasi kerja saat
menghadapi masalah-masalah khusus maupun pekerjaan
c. Menumbuhkan dan mengembangkan suasana kerja dan gairah kerja
yang harmonis untuk perusahaan.
d. Melakukan dan menentukan kebijakan baik yang sifatnyua
mendesak maupun yang sudah direncanakan.
e. Menjalankan tugas yang dilimpahkan oleh direksi.
4. Sekertaris Direktur Utama
a. Membantu direktur utama dalam kegiatan administrasi sehari-hari.
b. Mengatur jadwal rapat, pertemuan dan tamu.
c. Menjalankan tugas administrasi yang dilimpahkan oleh direktur
utama sehari-hari.
5. Direktur Keuangan
a. Mencatat, menerima, mengendalikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan administrasi keuangan baik yang masuk maupun yang
keluar.
b. Mengkoordinasi penanganan pelaksanaan administrasi keuangan
dan laporannya.
c. Melaksanakan dan mengusahakan agar alur keuangan dapat berjalan
seimbang.
d. Merencanakan Annual budget.
e. Mengawasi penggunaan dana, barang dan peralatan pada
masing-masing bagian dalam perusahaan.
f. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan
g. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama.
6. Direktur Umum dan Personalia
a. Mengkoordinasikan penanganan dan pelaksanaan kegiatan yang
berkaitan dengan masalah rumah tangga, lingkungan, keamanan dan
transportasi perusahaan.
b. Memprogramkan peningkatan SDM (karyawan).
c. Mengkoordinir dan mengusahakan terciptanya ketertiban karyawan,
ketertiban tempat kerja dan pemeliharaan perlengkapan alat-alat
kantor dan alat-alat transportasi.
d. Mengatur pelaksanaan dan penerimaan tamu.
e. Menjalankan tugas lain yang diminta direktur utama.
7. Direktur Produksi
a. Menentukan dan mengendalikan penjadwalan pelaksanaan alat-alat
mesin cetak atau order yang dicetak.
b. Mengkoordinasikan penanganan kegiatan percetakan,
cetak-mencetak dan pasca cetak.
c. Mengkoordinasikan persediaan, penyimpanan dan pemakaian bahan
baku dalam menunjang kegiatan percetakan.
d. Bertanggung jawab secara penuh terhadap setiap tugas oprasional
cetak yang dilakukan oleh bawahanya.
e. Memprediksi secara menyeluruh pelaksanaan kegiatan oprasional
f. Mengkoordinasikan jajaran oprasioanal untuk berhubungan dengan
pihak lain guna menjalin relasi.
g. Menciptakan suasana kerja yang berkesinambungan dan keterkaitan
antara satu bagian dengan bagian lain dalam suasana harmonis
karena setiap bagian berkaitan dengan bagian lainnya.
h. Mengkoordinasikan pembuatan desain dan art sampai selesai.
i. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama.
8. Direktur Pemasaran
a. Menyusun perencanaan program kerja baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
b. Melakukan perencanaan pengembangan dan alokasi sumber daya
manusia.
c. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian tugas.
d. Bertanggung jawab terhadap manajeman bagian pemasaran.
e. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan
ketentuan perusahaan yang berlaku.
f. Melakukan pengawasan yang efisien dan efektiv dalam kegiatan
kerja di bagian pemasaran.
9. Direktur Penerbitan Buku Umum dan Rohani
a. Mengkoordinasikan penanganan pelaksanaan kegiatan penerbitan.
b. Bertanggung jawab akan tersedianya naskah penerbitan, persiapan
sebelum diterbitkan dan bertanggung jawab penuh atas naskah yang
c. Menjalin kerja sama dengan pihak lain.
d. Mengkoordinasikan penanganan pemasaran dari apa yang sudah di
terbitkan.
e. Menjalankan tugas lain yang diminta oleh direktur utama.
10.Kepala Bagian Personalia
a. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian karyawan dan
menyelesaikan konflik antara sesama karyawan, karyawan dengan
atasan, dan atasan dengan pemilik
b. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan.
c. Membantu direktur umum dan personalia dalam promosi dan mutasi
karyawan.
d. Memeriksa kelengkapan syarat administrasi dan melakukan
wawancara calon pekerja.
e. Membuat absensi karyawan dan melaporkan datanya ke direktur
umum dan personalia.
f. Membuat surat ijin karyawan, surat pangilan dinas, surat
pembinaan, surat peringatan, PHK, dan lain-lain pada karyawan.
g. Memproses karyawan yang PHK atau mengundurkan diri dari
perusahaan.
h. Menindak lanjuti surat yang masuk.
11.Kepala Bagian Produksi
a. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahanya serta
b. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi .
c. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin dan peralatan kebutuhan
produksi.
d. Bertanggung jawab atas kegiatan produksi berlangsung lancar dan
evisien.
12.Kepala Bagian Penjualan
a. Memberikan usulan strategi penjualan yang efektif dan evisien.
b. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya pelanggan yang
complain.
c. Menciptakan kenyamanan kerja.
d. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerjasama yang baik di dalam
interen bagian penjualan maupun bagian yang lain.
e. Bertanggung jawab terhadap kelancaran, dan keakuratan data
administrasi penjualan.
f. Melaksanakan penjualan dan pengawasan dari buku, majalah dan
order cetakan.
g. Mencari pelanggan baru dan peluang di pasar.
h. Menemukan dan mendengar keluhan pelanggan baik pelanggan
lama dan baru.
i. Memperhatikan kepuasan konsumen.
j. Mengatur pendistribusian penjualan buku.
13.Kepala Bagian Penerbitan
a. Bertanggung jawab atas isi penerbitan.
b. Bertanggung jawab atas kualitas produk penerbitan.
c. Memberikan arahan kepada karyawan tentang isi dan berita yang
akan dimuat.
d. Menentukan layak atau tidaknya brita, foto dan desain sebelum
penerbitan
e. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.
f. Menjalin lobi-lobi dengan narasumber untuk mempermudah
mencari berita.
g. Bertanggungf jawab terhadap pihak lain apabila pihak lain merasa
di rugikan.
14.Kepala bagian Akuntansi
a. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerjasama yang baik di dalam
intern bagian Akuntansi maupun dengan bagian lain.
b. Memastikan prosedur dan kebijakan perusahaan dijalankan dengan
baik oleh seluruh staf akuntansi.
c. Mengatur dan mengawasi pembukuan perusahaan.
d. Menganalisis, mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan
secara berkala.
e. Mengusulkan sistem dan prosedur Akuntansi dan keuangan yang
E. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan percetakan dan penerbitan CV. Andi Offset Yogyakarta
per 8 Januari 2016 adalah:
1. Kaeryawan Departemen Umum sebanyak 24 orang
2. Karyawan Departemen Produksi sebanyak 105 orang
3. Karyawan Departemen Keuangan sebanyak 16 orang
4. Karyawan Departemen Penerbitan sebanyak 24 orang
5. Karyawan Departemen Pemasaran sebanyak 34 orang
6. Karyawan Departemen Desain and Art sebanyak 28 orang
7. Karyawan Departemen Penerbit sebanyak 27 orang
F. Jam Kerja
Jam kerja karyawan CV. Andi offset Yogyakarta:
1. Senin-Jumat: Pukul 08.00-16.00 WIB
2. Sabtu : Pukul 08.00-14.00 WIB
Waktu istirahat yang di berikan perusahaan adalah 45 menit pada
pukul 12.00 hari senin-Jumat dan pukul 11.00 pada hari sabtu. Pekerjaan
lembur jika di perlukan dilakukan hingga pukul 22.00 WIB.
G. Sistem Kompensasi dan Jaminan Sosial
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan CV Andi Offset
Yogyakarta di luar gaji atau upah pokok adalah sebagai berikut:
1. Makan siang sebanyak satu kali setiap hari kerja dan dua kali untuk
2. Pelayanan kesehatan berupa obat-obatan bagi karyawan yang
mengalami sakit ringan dan biaya sebesar 50% apabila karyawan
harus berobat ke dokter. Dalam hal ini CV Andi Offset Yogyakarta
bekerja sama dengan rumah sakit Panti Rapih dan Betesdha.
3. Pemberian tunjangan akhir tahun dan tunjangan lebaran.
4. Koprasi simpan pinjam untuk melayani kebutuhan karyawan.
Anggota koprasi ini adalah seluruh karyawan.
5. Seluruh karyawan diasuransikan pada asuransi tenaga kerja dan
kecelakaan.
6. Pemberian cuti bagi karyawan akan melahirkan selama tiga bulan.
Cuti juga diberikan kepada karyawan yang mempunyai keperluan
tertentu seperti menikah dan sebaginya.
H. Kegiatan Usaha
1. Aktivitas Usaha
Untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan, maka dilakukan
usaha percetakan dan penerbitan buku-buku dengan menjalankan
aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Aktivitas Pokok
1) Menerima orderan atau pesanan dari konsumen yang berupa
tulisan, undangan, atau brosur.
2) Mengedit tulisan dari penulisan yang akan di cetak.
3) Menerima order khusus untuk kulit buku atau cover depan
4) Mencetak buku-buku ilmiah dan non-ilmiah.
5) Menerbitkan buku-buku yang telah di cetak.
b. Aktivitas Usaha Pengembangan
1) Membeli dan mempergunakan teknologi baru guna mendukung
proses percetakan dan penerbitan agar dapat dilakukan dengan
lebih cepat.
2) Mencari informasi yang lebih luas dari berbagai kalangan sesuai
dengan perkembangan zaman guna memenuhi kebutuhan
buku-buku ilmiah, khususnya buku-buku yang di terbitkan oleh Penerbit
Buku Umum (PBU) dan kebutuhan buku-buku rohani serta
mengelola Majalah Bahana yang diterbitkan oleh Penerbit Buku
Rohani (PBR) CV Andi Offset Yogyakarta.
3) Mengadakan relasi dengan segala pihak didalam negeri maupun
luar negri guna memenuhi kebutuhan informasi dan melakukan
promosi jasa percetakan dan penjualan buku-buku.
2. Produk CV. Andi Offset
Berikut ini adalah Produk-produk yang dihasilkan oleh CV Andi
Offset Yogyakarta, ya itu:
a. Buku Rohani
Buku rohani ya itu buku rohani, majalah bahana, renungan
b. Buku umum
Buku umum ya itu buku komputer, novel, buku anak-anak.
Buku-buku tanaman, buku pelajaran, buku motivasi dan lain-lain.
c. Barang Cetakan
Barang cetakan digolongkan menjadi dua ya itu order kecil dan
order besar. Contohnya seperti: undangan, nota, brosur, buku dan
lain-lain.
3. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi CV. Andi Offset
dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Bahan Baku
Kertas dan Cover
Jenis kertas yang di gunakan dalam proses produksi adalah:
art papaer, mattpaper, linen, BC, CD (buram), buffalo, HVS,
kunsdruk, krungkut, kertas anti sobek, ivory. Bahan baku ini di
pesan melalui internet, telepon, fax, atau salesman yang
langsung datang ke prusahaan. Beberapa prusahaan yang
menjadi suplier bahan baku kertas adalah: PT. Citoputra
Indoprima, PT. Cakrawala Megah Indah, PT. Surya Prima
b. Bahan Penolong
1) Plate
Media berupa lempengan logam tipis atau lembaran kertas
yang dimasukan ke dalam mesin cetak yang nantinya
menimbulkan tulisan dan atau gambar pada kertas.
2) Plastik
Bahan yang digunakan untuk melapisi buku-buku pada tahap
terakhir proses produksi.
3) Lem
Bahan yang digunakan untuk menjilid buku.
4) Tinta
Tinta yang digunakan untuk cetak hitam adalah tinta tipe
WS, sedangkan cetak warna menggunakan tipe DEG. Pemasok
bahan baku tinta adalah: CV. Konita dan PT. Berkat Abadi
Utama.
4. Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses bisnis yang dijalankan oleh CV.
Andi Offset untuk membuat perusahaanya bisa terus hidup dan dapat
bertahan. Dari proses produksi ini CV Andi Offset menghasilkan produk
buku dan non buku, untuk lebis sepesifiknya sama seperti sub bab
Gambar 4.2: Pesanan Dari Luar (Barang Cetakan) BAGIAN
PRA CETAK
Pesanan
Front office
Desain dan Setter
Kalkulasi Biaya
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding (Jilid)
Wrapping (pengemasan plastik)
Gambar 4.3: Cetakan Buku baru dengan Penerbit Pengarang
Pengembangan Produk
Editor
Desain dan Setter Front Office
Plate Making
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding
Wrapping
Gudang
Marketing BAGIAN
Pesanan
Front Office
Bagian Produksi
Cetak
Lipat
Pemotongan
Binding
Wrapping
Gudang
Pengiriman
I. Pemasaran produk
Pemasaran produk Andi dilakukan oleh Departemen Pemasaran. Para
sales dalam menjual produk Andi diatur dalam pembagian wilayah sesuai
dengan mapping area yang telah disepakati bersama. Setiap sales
mempunyai target penjualan yang dicapai perbulan untruk mendapatkan
reward berupa insentif yang sudah ditentukan. Sedangkan banyak jumlah
sales tergantung dari luasnya wilayah cabang yang akan dikerjakan.
J. Cabang CV. Andi Offset
Sampai sat ini CV. Andi Offset memiliki cabang sebanyak 11 yang
tersebar di wilayah Indonesia dengan wilayah Yogyakarta sebagai pusatnya.
11 cabang tersebut, yaitu:
1. Surabaya
2. Jakarta
3. Bandung
4. Medan
5. Palembang
6. Makasar
7. Manado
8. Samarinda
9. Pekanbaru
10.Bali