• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Feminine Hygiene Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Dengan Infeksi Saluran Reproduksi Tahun 2009.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Feminine Hygiene Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Dengan Infeksi Saluran Reproduksi Tahun 2009."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FEMININE HYGIENE MAHASISWI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DENGAN

INFEKSI SALURAN REPRODUKSI TAHUN 2009

Desthi Minaristy, 2010. Pembimbing I : DR. dr. Felix Kasim, M.Kes, II : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG

Kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi salah satunya adalah tentang kebersihan atau higienisasi. Hal ini penting terutama pada wanita dimana kesehatan reproduksi akan berpengaruh pada kehidupan proses reproduksinya dimasa yang akan datang dalam memperoleh keturunan. Infeksi saluran reproduksi tidak hanya ditemukan pada pekerja seks komersial seperti asumsi masyarakat kebanyakan namun sudah banyak ditemukan pada wanita remaja. Tingkat pemahaman yang kurang akan pentingnya kebersihanpun terkadang masih diabaikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan sikap dan perilaku tentang feminine hygiene mahasiswi Universitas Kristen Maranatha dengan Infeksi Saluran Reproduksi.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan

cross sectional dan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Sampel menggunakan

kriteria Proportional Random Sampling dan diperoleh 330 Responden sebagai sampel.

Dari hasil penelitian, didapatkan pengetahuan sebesar 95,46% baik, sikap 80% dan perilaku 56,37 % baik dan dengan analisis bivariat adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai feminine hygiene terhadap infeksi saluran reproduksi. Kesimpulan pengetahuan, sikap dan perilaku adalah baik, tetapi tidak sesuai dengan penelitian terdahulu.

Kata kunci : Pengetahuan, sikap dan perilaku; kesehatan reproduksi; feminine

(2)

iv ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT FEMININE HYGIENE ESPECIALLY WOMEN STUDENTS AT MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY TOWARDS REPRODUCTIVE TRACT

INFECTION ON 2009

Desthi Minaristy, 2010. 1st Tutor : DR. dr. Felix Kasim, M.Kes,

2nd Turor : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG The lack of awareness about cleanliness and hygiene are one of the major problem regarding reproduction health. This issue are important especially on women whom her reproduction health took a crucial role on her reproduction life in order to gain offspring. The infection of the reproduction tract often happen on sex worker, but now the spreading of these disease have reach teenanger whose engage on an unsafe sex. We often neglected these kind of things. The purpose of this research is to find the relation of knowledge, attitude and behaviuor about feminine hygiene toward reproduction tract infection on female students at Maranatha Christian University.

Research method use descriptive analytic method with device research of cross sectional and especially selected is quisioner as a means of data collecting. For sample criteria using proprtional random sampling with 330 responders as a sample.

The result of this research show that 95,46% of the knowledge were good, 80% of the attitude were good and 56,37% of the behaviour were good and the bivariat analysis showing that there are significant relation between knowledge, attitude and behaviuor about feminine hygiene towards reproductive health infection. The summary is that the knowledge, attitude and behaviour were good, but not accordingly with previous research.

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Karya tulis ini dibuat penulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengankat tema yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita remaja. Tema ini dipilih karena penulis ingin mengetahui tentang masalah yang dihadapi para wanita remaja dalam bidang kesehatan reproduksinya dan bahaya yang dapat timbul bila kurang memperhatikan kesehatan reproduksinya.

Atas terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Sehingga penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Surya Tanuraharja, MPH, DTM & H, Sp. Ak selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes, selaku pembimbing utama atas dukungannya, bantuannya dan arahannya serta kesediaannya meluangkan waktu dan untuk membimbing penulis hingga karya tulis ini dapat selesai.

3. Dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG, selaku pembimbing pendamping atas dukungannya, bantuannya dan arahannya serta kesediaannya meluangkan waktu dan untuk membimbing penulis hingga karya tulis ini dapat selesai.

4. Tim KTI yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

(4)

vi

6. Pak Deni dan ibu Ani yang sudah sangat membatu penulis.

7. Wisnu M. Prabowo terima kasih atas ide, bantuan, semangat dan waktunya untuk sealalu menemani penulis dalam proses menyelesaikan karya tulis ini.

8. Keluarga yang selalu mendoakan, membantu, dan memberikan semangat serta dorongan dan nasihat yang berguna kepada penulis. 9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah memberi semangat, doa, serta bantuan kepada penulis dalam pelaksanaan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis terbuka terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan selamat membaca karya tulis ini dan semoga memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bandung, Januari 2010

(5)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... i

SURAT PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5

1.6 Metodologi Penelitian... 6

1.7 Lokasi dan Waktu... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku... 7

2.1.1 Pengetahuan... 7

2.1.1.1 Tingkatan Pengetahuan... 7

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 9

2.1.2 Sikap... 9

(6)

viii

2.5.1 Hal- hal yang Berhubungan dengan Feminine Hygiene... 19

(7)

ix

2.6.3.1 Sistitis Akut... 37

2.6.3.2 Urethritis... 38

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat/Subjek Penelitian... 39

3.1.1 Alat Penelitian... 39

3.1.2 Subjek Penelitian... 39

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 39

3.3 Metode Penelitian... 40

3.3.1 Desain Penelitian... 40

3.3.2 Variabel Penelitian... 40

3.3.2.1 Definisi Konsepsional... 40

3.3.2.2 Definisi Operasional... 41

3.3.3 Besar Sampel Penelitian... 43

3.4 Prosedur Penelitian... 48

3.5 Metode Analisis... 50

3.5.1 Analisis Univariat... 50

3.5.1.1 Identitas Responden... 50

3.5.1.2 Infeksi Saluran Reproduksi... 50

3.5.1.3 Pengetahuan... 50

3.5.1.4 Sikap... 51

3.5.1.5 Perilaku... 52

3.5.2 Analisis Bivariat... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat... 54

4.1.1 Identitas Responden... 54

4.1.1.1 Distribusi Responden Menurut Fakultas ... 54

4.1.1.2 Distribusi Responden Menurut Usia... 55

4.1.1.3 Distribusi Responden Menurut Status Pernikahan... 55

(8)
(9)

xi

4.1.4.5 Distribusi Sikap Responden Terhadap Penggunaan

Kondom Dalam Pencegahan Infeksi Saluran Reproduksi... 63

4.1.4.6 Distribusi Sikap Responden Tentang Pantyliner Dapat Menyebabkan Infeksi Saluran Reproduksi... 64

4.1.4.7 Distribusi Tingkat Sikap Responden Secara Keseluruhan.. 64

4.1.5 Perilaku... 65

4.1.5.1 Distribusi Perilaku Responden Tentang Pemakaian Produk Pembersih Alat Kelamin Setiap Hari... 65

4.1.5.2 Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengganti Pakaian Dalam Lebih Dari 2x Dalam 1 Hari... 66

4.1.5.3 Distribusi Perilaku Responden Tentang Mengganti Pembalut Lebih Dari 2x Dalam 1 Hari Selama Menstruasi... 66

4.1.5.4 Distribusi Perilaku Responden Tentang Membilas Alat Kelaminnya Hingga Bersih... 67

4.1.5.5 Distribusi Perilaku Responden Tentang Penggunaan Pantyliner... 67

4.1.5.6 Distribusi Tingkat Perilaku Responden Secara Keseluruhan... 68

4.2 Analisis Bivariat... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 71

5.2 Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA... 72

LAMPIRAN... 75

(10)

xii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Distribusi jumlah mahasiswi 7 fakultas angkatan 2006... 46

Tabel 3.2 Distribusi jumlah mahasiswi 7 fakultas angkatan 2007... 47

Tabel 3.3 Distribusi jumlah mahasiswi 7 fakultas angkatan 2008... 48

Tabel 4.1 Distribusi jumlah reponden menurut fakultas... 54

Tabel 4.2 Distribusi responden menurut usia... 55

Tabel 4.3 Distribusi responden menurut status pernikahan... 55

Tabel 4.4 Distribusi pengetahuan responden tentang pernah tidaknya mengalami infeksi saluran reproduksi... 56

Tabel 4.5 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi kesehatan reproduksi remaja... 56

Tabel 4.6 Distribusi pengetahuan responden tentang definisi feminine hygiene... 57

Tabel 4.7 Distribusi pengetahuan responden tentang infeksi saluran reproduksi hanya karena hubungan seksual... 57

Tabel 4.8 Distribusi pengetahuan responden tentang syarat celana dalam yang baik... 58

Tabel 4.9 Distribusi pengetahuan responden tentang cara membersihkan alat kelamin yang benar... 58

Tabel 4.10 Distribusi pengetahuan responden tentang jumlah penggunaan pantyliner yang benar dalam sehari... 59

Tabel 4.11 Distribusi pengetahuan responden tentang gejala-gejala infeksi saluran reproduksi... 59

Tabel 4.12 Distribusi pengetahuan responden tentang cara mengobati infeksi saluran reproduksi... 60

Tabel 4.13 Distribusi pengetahuan responden tentang jumlah penggunaan pembalut yang benar pada saat menstruasi dalam sehari... 60

(11)

xiii

kebersihan alat kelaminnya... 61 Tabel 4.16 Distribusi sikap responden terhadap infeksi saluran reproduksi disebabkan oleh hygiene yang buruk... 62 Tabel 4.17 Distribusi sikap responden terhadap pentingnya feminine hygiene 62 Tabel 4.18 Distribusi sikap responden terhadap aktif tidaknya melakukan

hubungan seksual (hubungan intim)... 62 Tabel 4.19 Distribusi sikap responden terhadap penggunaan kondom dalam pencegahan infeksi saluran reproduksi... 63 Tabel 4.20 Distribusi sikap responden tentang pantyliner dapat

menyebabkan infeksi saluran reproduksi... 64 Tabel 4.21 Distribusi tingkat sikap responden secara keseluruhan... 64 Tabel 4.22 Distribusi perilaku responden tentang pemakaian produk

pembersih alat kelamin setiap hari... 65 Tabel 4.23 Distribusi perilaku responden tentang mengganti pakaian dalam lebih dari 2x dalam 1 hari... 66 Tabel 4.24 Distribusi perilaku responden tentang mengganti pembalut lebih dari 2x dalam 1 hari selama menstruasi... 66 Tabel 4.25 Distribusi perilaku responden tentang membilas alat kelaminnya hingga bersih... 67 Tabel 4.26 Distribusi perilaku responden tentang penggunaan pantyliner... 67 Tabel 4.27 Distribusi tingkat perilaku responden secara keseluruhan... 68 Tabel 4.28 Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan, sikap dan

perilaku mengenai feminie hygiene terhadap infeksi saluran reproduksi, serta hasil analisisnya di Universitas Kristen

(12)

xiv DAFTAR GAMBAR

(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Surat Persetujuan Komite Etik Penelitian... 75 Lampiran 2. Informed Consent... 76 Lampiran 3. Kuisioner... 77 Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Chi-Square Dengan Bantuan Perangkat

Lunak... 81

(14)
(15)

76

Lampiran 2

LEMBAR INFORMED CONSENT

Nama Peneliti Utama : Desthi Minaristy

Anggota Tim Peneliti : Dr. dr. Felix Kasim, M.kes Fakultas Penanggung Jawab : Fakultas Kedokteran

Bidang Penelitian : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Judul Penelitian : Pengetahuan Sikap dan Perilaku Mengenai

Feminine Hygiene Terhadap Infeksi Saluran

Reproduksi Pada Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha

Lokasi Penelitian : Universitas Kristen Maranatha Instansi Penanggung Jawab : Universitas Kristen Maranatha

Waktu Penelitian : Februari 2009 – September 2009

(16)
(17)

81 Lampiran 4

Hasil Uji Statistik Chi-Square Dengan Bantuan Perangkat Lunak

(18)

82

0 cells (.0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum expected c ount is 14. 00.

0 cells (.0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum expected c ount is 30. 55.

(19)

77

Lampiran 3

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN

MARANATHA BANDUNG

Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Mengenai

Feminine Hygiene Terhadap Infeksi Saluran Reproduksi Pada

Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha

.

Identitas responden Fakultas :

Usia :

Status : menikah/ belum menikah

_____________________________________________________________

I. Petunjuk Pengisian

Isilah identitas anda (Fakultas, Usia dan status) pada tempat yang telah disediakan dibawah ini

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Baca dan pahamilah dengan baik setiap pertanyaan di bawah ini 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut

saudari benar

3. Diharapkan anda menjawab dengan jujur setiap butir pertanyaan 4. Kuesioner ini hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian 5. Seluruh jawaban dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya

(20)

78

PENGETAHUAN

1. Menurut anda,apakah yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja ? A. Kesehatan mental. Fisik, social sistem reproduksi serta fungsi dan

prosesnya (10)

B. Kebesihan menjaga alat reproduksi (alat kelamin ) (5) C. Bebas dari penyakit menular seksual (1)

2. Apakah yang dimaksud dengan feminine hygiene?

A. Kebersihan wanita untuk menjaga alat rerproduksinya (alat kelamin) (10)

B. Produk pembersih atau pembalut yang digunakan untuk alat kelamin (5)

C. Kebersihan wanita untuk menjaga tubuhnya (1)

3. Apakah menurut anda infeksi saluran reproduksi hanya karena hubungan seksual?

A. Ya (1) B. Tidak (10)

4. Syarat Celana dalam yang baik dipakai oleh remaja putri ? A. Terbuat dari katun (10)

B.Terbuat dari nylon (5) C. Terbuat lycra (1)

5. Bagaimana cara mebersihkan alat kelamin (cebok) yang benar? A. . Mulai dari alat kelamin ke anus (10)

B. Mulai dari anus ke alat kelamin (5)

C. Mulai dari anus kesamping dan alat kelamin (1)

6. Berapa jumlah pengguanaan pantyliner yang benar dalam sehari? A. >2 / hari (10)

B. < 2 / hari (1)

7. Apakah anda tahu gejala-gejala dari infeksi saluran reproduksi A. Ya, saya tahu (10)

(21)

79

8. Bagaimana mengobati infeksi saluran reproduksi? A. Berobat ke dokter (10)

B. Beli obat sendiri di apotek (5) C. Tidak tahu (1)

9. Berapa jumlah penggunaan pembalut (pada saat menstruasi) yang benar dalam sehari ?

A. >2 kali / hari (10) B. 2 kali / hari (5) C. 1 kali /hari (1)

SIKAP

1. Apakah anda peduli dengan kebersihan alat kelamin anda? A. Sangat peduli, karena menurut saya sangat penting (1) B. Biasa Saja, karena banyak hal yang lebih penting (0)

2. Apakah anda setuju infeksi saluran reproduksi disebakan karena higienisasi yang buruk?

A. Setuju (1) B. Tidak setuju (0)

3. Apakah anda setuju bahwa Feminine hygiene itu penting? A. Setuju (1)

B. Tidak setuju (0)

4. Apakah anda aktif dalam berhubungan seksual (hubungan intim)? A. Ya (0)

B. Tidak (1)

5. Apakah anda setuju kondom dapat mencegah infeksi saluran reproduksi? A. Setuju (1)

B. Tidak setuju (0)

6. Apakah anda setuju bahwa pantyliner dapat menyebabkan infeksi saluran reproduksi?

(22)

80

PERILAKU

1. Apakah anda memakai produk (samacam sabun) untuk membersihkan alat kelamin anda setiap hari ?

A. Ya (0) B. Tidak (1)

2. Apakah Anda mengganti pakaian dalam anda lebih dari 2x dalam 1 hari ? A. Ya (1)

B. Tidak (0)

3. Bila anda sedang menstruasi (datang bulan) ,apakah anda mengganti pembalut lebih dr 2x dalam 1 hari?

A. Ya (1) B. Tidak (0)

4. Apakah anda yakin selalu membilas alat kelamin anda hingga besih? A. Ya (1)

B. Tidak (0)

5. Apakah anda sering menggunakan pantyliner? A. Ya (1)

B. Tidak (0)

Infeksi saluran reproduksi

1. Apakah anda pernah mengalami infeksi saluran reproduksi ? A.Pernah

(23)

83 Lampiran 5

Data Hasil Kuisioner

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X1 X2 X3 P S P usia status pernikahan ISR

1 5 5 10 10 5 1 10 1 5 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 52 3 3 Baik Buruk Buruk 21 belum menikah 10

2 5 10 10 10 1 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 53 6 2

Baik Baik Buruk 21 belum menikah 10 3 10 10 10 10 10 1 1 10 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 63 5 4 Baik Baik Baik 21 belum menikah 1

4 10 10 10 10 10 1 10 5 5 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 71 3 3 Baik Buruk Buruk 20 menikah 10

5 10 5 10 1 10 1 1 10 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 53 5 4 Baik Baik Baik 20 belum menikah 1

6 10 5 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 62 5 5 Baik Baik Baik 21 belum menikah 10

7 10 10 10 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 62 6 4 Baik Baik Baik 21 belum menikah 10

8 10 10 10 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 62 5 5 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10

9 5 10 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 62 5 3 Baik Baik Buruk 21 belum menikah 10 10 10 10 10 5 1 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 62 6 3 Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10

11 10 5 1 10 5 1 10 5 5 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 52 5 3 Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10

12 10 5 10 10 10 1 10 10 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 76 6 3 Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10 13 10 10 10 10 10 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 76 6 3

Baik Baik Buruk 19 belum menikah 10 14 10 10 10 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 62 5 5 Baik Baik Baik 19 belum menikah 10 15 5 5 10 10 5 10 10 10 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 70 5 5 Baik Baik Baik 19 belum menikah 10

16 5 10 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 62 5 5

Baik Baik Baik 19 belum menikah 10

17 10 10 10 5 10 1 1 10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 58 6 4 Baik Baik Baik 20 belum menikah 1

18 10 10 10 10 10 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 76 6 4 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10 19 10 10 10 10 5 1 10 10 5 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 71 5 3

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

96

308 10 1 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 58 4 5 Baik Buruk Baik 20 belum menikah 10

309 10 10 10 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 62 6 2

Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10 310 10 10 1 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 53 5 3 Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10 311 5 5 10 10 10 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 66 6 5 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10 312 10 10 10 10 5 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 71 6 3

Baik Baik Buruk 20 belum menikah 10 313 10 10 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 67 6 5 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10 314 10 10 10 5 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 6 5 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10

315 5 1 10 10 10 1 1 10 10 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 58 5 1

Baik Baik Buruk 20 belum menikah 1 316 5 10 10 10 5 10 10 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 71 6 5 Baik Baik Baik 20 belum menikah 10 317 10 10 10 10 10 1 10 10 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 76 5 4 Baik Baik Baik 19 belum menikah 10

318 5 10 10 1 10 1 1 10 5 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 53 4 4

Baik Buruk Baik 19 belum menikah 1 319 5 10 10 10 10 1 1 1 5 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 53 4 4 Baik Buruk Baik 19 belum menikah 1

320 5 10 10 10 10 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 53 5 4 Baik Baik Baik 19 belum menikah 1

321 10 1 10 1 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 49 6 3 Buruk Baik Buruk 18 belum menikah 10 322 10 10 10 10 10 1 1 10 10 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 72 5 3 Baik Baik Buruk 19 belum menikah 1

323 10 1 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 58 5 5

Baik Baik Baik 19 belum menikah 10 324 10 10 10 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 62 6 2 Baik Baik Buruk 19 belum menikah 10 325 10 10 1 10 5 1 10 1 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 53 5 3 Baik Baik Buruk 19 belum menikah 10

326 5 5 10 10 10 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 66 6 5

Baik Baik Baik 19 belum menikah 10 327 10 10 10 10 5 1 10 10 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 71 6 3 Baik Baik Buruk 19 belum menikah 10 328 10 10 10 10 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 67 6 5 Baik Baik Baik 19 belum menikah 10 329 10 10 10 5 10 1 10 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 62 6 5 Baik Baik Baik 19 belum menikah 10

330 5 1 10 10 10 1 1 10 10 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 58 5 1

(37)

98

RIWAYAT HIDUP

Nama : Desthi Minaristy NRP : 0610052

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 30 Desember 1988

Alamat : Jl. Cikapayang No. 16 Dago Bandung Riwayat Pendidikan :

TK Mutiara, Semarang: 1992 SD Kartini I Batam: 2000 SLTP Putra I Jakarta: 2003 SMAN 3 Bandung: 2006

(38)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan reproduksi pada wanita akan berpengaruh pada fungsi reproduksinya dalam memperoleh keturunan dimasa yang akan datang. Masalah yang timbul akibat kurangnya pemahaman akan kesehatan reproduksi diantaranya adalah mengenai kebersihan atau higienisasi yang dapat mengakibatkan suatu penyakit.

Sekitar 6,75 milyar manusia di dunia ini, 1/3 manusia terdiri dari remaja atau hampir 2,2 milyar remaja hidup di negara berkembang (Geohive, 2009).

Dilihat dari batasan usia, masa remaja merupakan masa dimana sudah lewatnya masa kanak-kanak tetapi belum mencapai masa dewasa. Sehingga menimbulkan berbagai kerawanan (Alderman, 1999).

Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina (Sugiarto, 2009).

Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) semakin disadari telah menjadi masalah kesehatan dunia yang berdampak kepada laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, ISR jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki (WHO, 2000).

Infeksi saluran reproduksi dapat terjadi tidak hanya ditemukan pada pekerja seks komersial seperti asumsi masyarakat kebanyakan namun sudah banyak ditemukan pada wanita remaja (DEPKES RI, 2008).

(39)

2

Remaja merupakan kelompok generasi harapan bangsa, yang tumbuh dengan berbagai permasalahannya sendiri, selain karena jumlahnya yang besar, masa remaja juga merupakan masa yang labil. Adalah fakta bahwa remaja merupakan sumber daya yang potensial untuk masa depan dengan energi yang segar, yang disertai berbagai ide dan harapan-harapan. Di Indonesia saat ini belum ada data nasional yang bisa digunakan sebagai parameter kesehatan reproduksi remaja (Utomo dkk, 1998).

ISR telah menyebar luas dan akan terus menjadi masalah kesehatan dunia. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada 1995 setiap tahunnya terdapat lebih dari 333 juta kasus baru PMS yang dapat diobati. Dari perkiraan tersebut, trikomoniasis menduduki angka tertinggi, yaitu 170 juta kasus baru per tahun. Klamidia pada urutan kedua dengan 89 juta kasus baru/tahun, kemudian gonore dengan 62 juta serta sifilis dengan 12 juta kasus baru tiap tahunnya (UNAIDS/WHO, 1999). Sementara itu, WHO dan UNAIDS juga memperhitungkan bahwa pada akhir tahun 1999 sekitar 32,4 juta orang dewasa dan 1,2 juta anak-anak akan hidup dengan HIV/AIDS (UNAIDS/WHO, 1999). ISR yang bukan ditularkan melalui hubungan seksual diyakini lebih banyak lagi jumlahnya.

Namun, beberapa penelitian terakhir menunjukan bahwa remaja di Indonesia berisiko untuk terkena infeksi saluran reproduksi / PMS / HIV / AIDS. Berdasarkan data hasil penelitian PKBI 2001 terhadap responden remaja khususnya siswa SMU dan mahasiswa penelitian melibatkan 2.479 responden berusia 15-24 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 52,67 % responden memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi tidak memadai, karena sumber pengetahuan mereka hanya dari teman. Sedangkan sebanyak 72,77% memiliki pengetahuan memadai mengenai cara penularan ISK/ IMS/ terutama HIV / AIDS. Sekitar 16,46% (227 orang) responden mengaku pernah melakukan hubungan seksual (PKBI, 2001).

(40)

3

oleh berbagai informasi yang menyesatkan, serta adanya status kesehatan reproduksi yang kurang baik, yang dalam jangka panjang dapat merusak masa depan remaja itu sendiri.

Banyak hal yang dapat mengakibatkan infeksi saluran reproduksi, salah satunya adalah masalah pengetahuan sikap dan perilaku wanita remaja yang cenderung kurang memperhatikan kebersihan alat reproduksinya. Tingkat pemahaman yang kurang akan pentingnya kebersihanpun terkadang masih diabaikan.

Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi (KESPRO INFO, 2007)

Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha untuk mencegah terjadinya infeksi saluran reproduksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Bagaimana gambaran sikap mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang

feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Bagaimana gambaran perilaku mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Apakah ada hubungan pengetahuan mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Apakah ada hubungan sikap mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang

feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

(41)

4

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mahasiswi Universitas Kristen Maranatha tentang feminine hygiene dan hubungannya dengan Infeksi saluran reproduksi.

Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan sikap dan perilaku tentang feminine hgygiene mahasiswi Universitas Kristen Maranatha dengan Infeksi saluran reproduksi .

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis :

Manfaat Karya Tulis ilmiah bagi penulis adalah sebagai perwujudan aplikasi ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Selain itu manfaat Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswi adalah agar dapat menambah informasi tentang infeksi saluran reproduksi dan kewaspadaan tentang pentingnya menjaga higienisasi alat reproduksi.

Manfaat praktis :

Bagi masyarakat, khususnya wanita remaja, Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang femine hygiene yang benar dan gambaran bahwa kebersihan alat reproduksi merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran reproduksi.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran.

Pada dasarnya pengetahuan merupakan syarat dasar dari seseorang untuk berperilaku. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi

(42)

5

Menurut Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. 3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total

attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan berpikir, keyakinan

dan emosi memegang peranan penting.

Berdasarkan teori, dengan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang feminine

hygiene maka akan berpengaruh terhadap infeksi saluran reproduksi, tetapi saat ini

terjadi perubahan paradigma mengenai feminine hygiene dimana akan mengakibatkan kesalah pemahaman yang mengarah kepada penyakit yang disebakan kebersihan alat reproduksi yang kurang, untuk menghindari hal tersebut diperlukan pembetulan paradigma mengenai hal tersebut (Newton, 1964).

Pengetahuan

Sikap Feminine hygiene Infeksi Saluran Reproduksi Perilaku

1.5.2 Hipotesis Penelitian

H01 : Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Ha1 : Ada hubungan antara pengetahuan tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

H02 : Tidak ada hubungan antara sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

Ha2 : Ada hubungan antara sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

(43)

6

Ha3 : Ada hubungan antara perilaku tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi.

1.6Metodologi Penelitian

Rancangan penelitian : cross sectional Metode penelitian : Kuantitatif

Jenis penelitian : Deskriptif Analitik Teknik pengumpulan data : Survey Instrumen pokok penelitian : Kuisioner

Populasi : Mahasiswi Universitas Kristen Maranatha Jumlah populasi : 3611

Sampel : 330

Teknik pengambilan sampel : Proportional Random Sampling Analisis data : chi-square

1.7Lokasi dan Waktu

(44)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tingkat pengetahuan tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik. Tingkat sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik.

Tingkat perilaku tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi pada mahasiswi Universitas Kristen Maranatha adalah baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang feminine

hygiene dengan infeksi saluran reproduksi. Hal ini dilihat dari hasil

pengujian Chi-Square yang menunjukkan nilai p < 0,05.

Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap tentang feminine hygiene dengan infeksi saluran reproduksi. Hal ini dilihat dari hasil pengujian

Chi-Square yang menunjukkan nilai p < 0,05.

Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku tentang feminine

hygiene dengan infeksi saluran. Hal ini dilihat dari hasil pengujian

Chi-Square yang menunjukkan nilai p < 0,05.

5.2 Saran

(45)

72

DAFTAR PUSTAKA

Adi S. Acquired Immuno Deficiency Syndrom. http//:www.petra.ac.id. 29 Februari 2009.

Adhi D. 1994. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed. 2. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Alderman, Elizabeth. M. 1999. Contemporary Adolescent Gynecology.

http://www.einstein.yu.edu/home/faculty/profile.asp?id=5724&O=1. 3 Maret 2009.

Azwar, Saifudin. 1988. Sikap Manusia. Liberty. Yogyakarta.

Bambang W. 2006. Ilmu Ginekologi Dasar. Jakarta : Bagian Obstetri Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya.

Beusang, C.C., Razor, A.G. 2000. Young western women’s experiences of

menarche and menstruation in dalam Adolescent friendly health service in India : a need og the hour. Health Care for Women International. p. 517-528.

Bhatti. Lubna Ishaq, Fikree. Fariyal F. 2001. Health-seeking behavior of Karachi women with reproductive tract infections. Department of Community Health

Sciences, The Aga Khan University.

Bin M. 2009. Mengetahui kesehatan vagina.

http://holisticbiomedicine.blogspot.com/2009_08_01_archive.html. 2 Agustus 2009.

Carolina S. 2009. Cara merawat alat kelamin.

http://www.tanyadokteranda.com/artikel/seksualita/2009/01/cara-merawat-alat- kelamin. 2 Agustus 2009.

Cholil. 1994. Konsep pemikiran tentang kesehatan reproduksi wanita.

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/kesehatan-reproduksi-wanita/. 18 April 2009.

Departeman Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Infeksi Saluran Reproduksi. www.depkes.go.id. 12 Juni 2009.

Didik Sugiarto. 2009. Merawat organ kewanitaan.

(46)

73

Foxman B, Chi JW. 1990. Health behavior and urinary tract infection in college-

aged women. Journal of clinical epidemiology.

Green L. 1980. Rose HS, Mico PR. Dalam: Theory and practice in health

education . California: Maxfield Publ. Co.

Guthrie, Meredith. 2003. The process of becoming a woman’s body: menstruation and the containment of femininity. Feminist Journal.

http://www.academinist.org/mp/mp_archive/archive_01_07/amp074.htm. 12

Agustus 2009.

Info Dasar Penyakit Menular Seks, HIV dan AIDS. http://www.kondomku.com 29 Februari 2008.

Informasi Kesehatan Reproduksi Indonesia. 2009. Infeksi Vagina. http://www.kesrepro.info/?q=node/315. 28 Januari 2010.

Irene. Muhamin, Toha. Sabri Luknis. 2005. Jurnal Ilmiah Nasional : Infeksi

saluran reproduksi.Perpustakaan Unika Atmajaya. http:// www.google.co.id. 15 Desember 2008.

Jalaludin, Rakhmat. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. hal.40

Juniardi S. 2008. Infeksi saluran reproduksi. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/kedokteran/infeksi-saluran-reproduksi. 10 Juli 2009. Junita Indarti. 2005. Merawat organ kewanitaan. Kompas Cyber Media. http :// www.kompas0online.com. 15 Desember 2008.

Komisi penanggulangan AIDS. 2008. Jurnal Nasional : Pentingnya pemahaman

kesehatan reproduksi. http ://www.aidsindonesia.or.id. 12 Desember 2008.

Martin, Emily. 2008. Gunakan kondom cegah penyakit kelamin.

http://www.conectique.com/get_updated/article.php?article_id=7819. 5 Maret 2009.

Nento, Deetje. 2004. Sikap masyarakat daerah industri. Jurnal Parameter. h.4

Newton, Michael. 1964. Feminine. http://www.jstor.org/pss/3419474. 5 Agustus 2009.

Nurchayo. 2009. Herpes Simpleks. http://www.indonesiaindonesia.com/f/11327-herpes-simpleks/. 3 Desember 2009.

Rex, JH, Walsh, TJ, Sobel, JD, et al. 2000. Practice guidelines for treatment of

(47)

74

Sallam, S.A, et al. 2000. Woman Reproductive Health. Department of Obstetrics and Gynaecology, College of Medicine, Ain Shams University, Cairo, Egypt.

Santi Virgianti. 2005. Potret buruk kesehatan reproduksi remaja. http://www.kesproinfo.com. 15 Desember 2008.

Siregar, Tiur Marlina. 2008. Keluhan klinis wanita. Bangka Pos. http:// www.google.co.id. 15 Desember 2008.

Soekidjo Notoatmojo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Soekidjo Notoatmojo. 2007. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Soper, David. E. 2007. Genitourinary infection and sexually transmitted

diseases. In :Berek, Jonathan S. Berek & Novak’s Gynecology. 14th ed. Philadelphia : Lippicott William & Wilkins. p : 541.

Syamsul A. 2008. Tingginya angka infeksi saluran reproduksi. http://www.ipin4u.esmartstudent.com/infeksi.htm. 8 Maret. 2009.

Tchoudomirova K et al. 1998. History, clinical findings, sexual behavior and

hygiene habits in women with and without recurrent episodes of urinary symptom. Acta obstetricia et gynecologica Scandinavica.

World Health Organization. 2000. Reproductive Health Infection. www.who.com.

(48)

75

TOZIE,..http://blogger-pesta.blogspot.com/2009/03/penyebab-keputihan-dan.html Kespro info http://www.kesrepro.info/?q=node/299

http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_cara_penularan_penyebaran_virus_ hiv_aids_info_informasi_penyakit_menular_seksual_pms

http://nusaindah.tripod.com/langkahdiagnosahiv.htm

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www3.niaid .nih.gov/topics/HIVAIDS/Understanding/Treatment/default.htm&prev=/transla te_s%3Fhl%3Did%26q%3Dpengobatan%2Bhiv%2Baids%26tq%3Dhiv%2Bai ds%2Btreatment%26sl%3Did%26tl%3Den

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/145_14SeksPranikah.pdf/145_14SeksPranik ah.html

http://www.kesrepro.info/?q=node/356 http://www.kesrepro.info/?q=node/312

http://ackogtg.wordpress.com/2009/05/11/membedakan-gonore-dengan-klamidiasis/

http://yosefw.wordpress.com/2007/12/27/penggunaan-antibiotik-penisilin-untuk-pengobatan-sifilis/

http://irwanashari.blogspot.com/2009/05/ulkus-mole.html

http://drhandri.wordpress.com/2008/05/14/kesehatan-reproduksi-remaja/ http://drhandri.wordpress.com/2008/05/14/kesehatan-reproduksi-remaja/ http://www.indonesiaindonesia.com/f/11323-herpes-genitalis/

http://medicastore.com/penyakit/230/Herpes_Genitalis.html

http://medicom.blogdetik.com/2009/03/10/herpes-simplek-genitalis/ http://www.kesrepro.info/?q=node/380

Referensi

Dokumen terkait

This study was aimed to see which type of questions (Display Question or Referential Question) was dominantly asked by four English teachers from three

Penelitian yang dilakukan Sutriyono (2012) yang berjudul “ Skim Pengurangan Bilangan Bulan Siswa SD Kela s 2&amp;3” menunjukkan bahwa siswa pada peringkat. kognitif yang

Untuk mengetahui jenis bakteri yang berperan di zona anaerob dilakukan identifikasi bakteri, sehingga dapat diketahui jenis dan karakteristik bakteri serta peranan

merupakan tingkat motivasi, arousal , atau ketertarikan terhadap sebuah aktivitas rekreasi atau suatu produk, dengan kata lain bahwa seorang selebriti dapat turut menjadi objek dari

Pernyataan terima kasih dan penghargaan yang sama juga patut saya sampaikan kepada para Staf Pengajar Program Studi S3 Studi Pembangunan UKSW yakni Prof.Dr.(HC).

Harapannya Agar para broker property Agent dapat segera memberikan jawaban dan solusi kepada calon pembeli rumah tanpa harus menunggu lama untuk datang ke pakar

“penilaian kinerja organisasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator – indikator yang melekat pada birokrasi itu seperti efesiensi dan

Kendala yang dihadapi oleh DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam melaksanakan fungsi anggaran antara lain pemerintah daerah yang belum taat pada Peraturan Menteri