• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tradisi malem negor pada masyarakat Betawi dan relevansinya terhadap perkawinan dalam Islam: Studi di perkampungan budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta-Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tradisi malem negor pada masyarakat Betawi dan relevansinya terhadap perkawinan dalam Islam: Studi di perkampungan budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta-Selatan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

TRADISI MALEM NEGOR PADA MASYARAKAT BETAWI

DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERKAWINAN DALAM

ISLAM (STUDI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI,

SETU BABAKAN, JAGAKARSA, JAKARTA-SELATAN)

SKRIPSI

O l e h:

INDRA JULIANSYAH

NIM 09210038

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

ii

TRADISI MALEM NEGOR PADA MASYARAKAT BETAWI

DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERKAWINAN DALAM

ISLAM (STUDI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI,

SETU BABAKAN, JAGAKARSA, JAKARTA-SELATAN)

SKRIPSI

O l e h:

INDRA JULIANSYAH

NIM 09210038

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah,

Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan, penulis mengatakan bahwa skripsi dengan judul:

TRADISI MALEM NEGOR PADA MASYARAKAT BETAWI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERKAWINAN DALAM ISLAM (STUDI DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI, SETU BABAKAN,

JAGAKARSA, JAKARTA-SELATAN)

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindahkan data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skrispi ini ada kesamaan baik isi, logika, maupun datanya, secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh karenanya secara otomatis batal demi hukum.

Malang, 7 September 2013 Penulis,

(4)

iv

NIM 09210038

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Indra Juliansyah, NIM 09210038, Jurusan Al-Ahwal Al-Syahkshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:

TRADISI MALEM NEGOR PADA MASYARAKAT BETAWI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERKAWINAN DALAM ISLAM (STUDI

DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI, SETU BABAKAN, JAGAKARSA, JAKARTA-SELATAN)

Maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada majelis dewan penguji.

Mengetahui Malang, 7 September 2013

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing, Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Dr. Sudirman, M.A. Dr. H. Fadil, M.Ag

(5)

v

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan Penguji Skripsi saudari Indra Juliansyah, NIM 09210038, mahasiswa Fakultas Syariah, Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:

TRADISI MALEM NEGOR PADA MASYARAKAT BETAWI DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERKAWINAN DALAM ISLAM (STUDI

DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI, SETU BABAKAN, JAGAKARSA, JAKARTA-SELATAN)

Telah dinyatakan lulus dengan nilai A (cumlaude)

Dewan Penguji:

1. Dr. H. Saifullah, S.H. M.Hum. (____________________) NIP 196512052000031001 (Ketua)

2. Dr. H. Fadil, M.Ag. (____________________) NIP 196512311992031003 (Sekretaris)

3. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. (____________________) NIP 197108261998032002 (Penguji Utama)

Malang, 27 September 2013 Dekan,

(6)

vi

NIP 196812181999031002

MOTTO

نهجورف متللحتساو للها ةنمأب نهىمت ذخا مكنإف ءاسنلا يف للها اىقتإ

للها ةملكب

“Takutlah kepda Allah dalam urusan perempuan. Sesungguhnya kamu ambil mereka dengan kepercayaan Allah, dan kamu halalkan kehormatan mereka

(7)

vii

Halaman Persembahan Skrpisi ini saya persembahakan untuk :

 Ayahanda H.Amat bin H.Qosim yang telah rela mencucurkan kringatnya disaat matahari tersenyum menyinari bumi, dan Ibunda tercinta Hj. Sutinah yang selalu memberikan nasehat luar biasa, dan tiada henti-hentinya kalian berikan cinta, cita-cita dan kasih sayang sungguh tiada kudapatkan cinta sejati di dunia ini kecuali dari engkau.

 Drs,KH.M.Zubaidi Muslich (Alm) beserta keluarga. Walaupun Buyah sudah bahagia disisi Allah, Tapi pengabdian dan rasa hormat Indra sampai akhir hayat tidak akan pernah hilang.

 Keluarga Besar H.Amat : kakanda tercinta Syarifuddin, Nahrowi, Annisa, Heru Tri Pamungkas, Yuningsih, Abdul Husein, Faisal Rizal dan adik tersayang Aida Soraya. Karena kebersamaan kalianlah Indra sadar bahwa Istana yang paling megah di dunia ini adalah Keluarga.

 Seluruh Sahabat Rayon “Radikal” Al-Faruq Angkatan 09‟ As‟ad BU, Musthafa kamal, Shodiqin, Ja‟faron, Fauzi, Aliv dan para gladiator Al-faruq Farah Hasan, Irwanto, Chairul Lutfi, Ifan hamim, Mustiko Romdhoni. Sungguh mengingat kalian “Gunung Semeru” seperti 1 cm dari dahi. Terimakasiih Sahabat.

 Sahabat perjuangan tiada ampun bersama M. Faiq, Imam Tabrani, Logista Deni, Irma Rosalina, Nanda Himatul, Utsman Al-farisi, Dery Prtama, Aliza Azwar Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

 Sahabat PMII pengurus Komisariat Sunan Ampel Malang 2012/13.

 Adinda My Special Inspiration Haifa Maulika, terimkasih Cantik..atas segala perjuangan yang telah kita lalui melawan “kejamnya” kota Malang. Kau adalah wanita terindah yang Allah berikan. Aku Beruntung atas segala kasih dan kebaikan-kebaikanmu.

(8)

viii

PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan memohon Ridho dan Rahmat Allah swt yang maha Pemurah dan Bijaksana, Tuhan semesta alam, tiada kekuatan selain Allah hanya kepada-Nya lah kami memanjatkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya, atas pertolongan-Nya lahPenulis dapat menyelesaikan Skrispi ini yang bejudul:Tradisi “Malem Negor” Pada Masyarakat Betawi Dan Relevansinya

Terhadap Perkawinan Dalam Islam (Studi Di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta-Selatan). Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada kekasih Allah Muhammad SAW manusia paling sempurna di permukaan bumi ini, beliaulah yang membawa umatnya dari zaman gelap gulita menuju zaman yang terang menderang seperti saat ini.

Penulis merasa bahwa terlalu banyak pihak yang membantu secara moral dan spirit dalam proses penelitian ini. Tidak ada kata persembahan yang pantas untuk mewakili dan membalas kebaikan ini semua, kecuali dengan ucapan terima kasih tiada tara dan untaian doa bahwa hanya Allah yang sanggup membalas semua kebaikannya. Karenanya ucapan tersebut sangat perlu Penulis haturkan kepada:

1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si.selakuRektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

(9)

ix

2. Dr. H. Roibin, M.H.I. selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Maliki Malang. Terimakasih Penulis haturkan atas segala ilmu yang telah beliau berikan kepada Penulis.

3. Dr. Sudirman, M.A. selaku ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Dr. H. Fadil, M.Ag.selaku Dosen Pembimbing serta Dosen Wali penulis selama menempuh kuliah di Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Terimakasih penulis haturkan kepada beliau yang telah memberikan bimbingan, saran, serta motivasi selama menempuh perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah menyampaikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta membentuk karakter Penulis menjadi manusia yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Semoga Allah memberikan pahala-Nya yang sepadan kepada beliau semua.

6. Staf Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, penulis ucapkan terimakasih atas partisipasinya dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Staf Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, lebih khusus untuk Bapak Indra Sutisna dan kepada anggota Lembaga Kebudayaan Betawi Bapak Yahaya Andi Saputra, dan Ahmad Shofi yang telah banyak membantu dan memberikan informasi beserta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

(10)

x

8. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon “Radikal” Al-Faruq. Tangan terkepal dan maju ke muka.

9. Sahabat-sahabati Pergerakan Mahasiswa Islam Indonseia Komisariat Sunan Ampel Malang.

10. Temen-temen jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah dan Hukum Bisnis Syariah 2009.

Adalah suatu kenyataan yang tak terpungkiri lagi terhadap kekurangan dan ketidaktahuan diri Penulis dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, untuk itu kritik dan saran konstruktif selalu Penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.Akhirnya hanya kepada Allah jualah Penulis memohon dan berharap, semoga skripsi yang sederhana ini ada guna dan manfaatnya, baik untuk pribadi Penulis maupun bagi mereka yang mencintai ilmu pengetahuan khususnya penelitian hukum Islam.

Malang, 7 September 2013

Indra Juliansyah 09210038

(11)

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Umum

Transliterasi ialah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia (Latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Termasuk dalam kategori ini ialah nama Arab, sedangkan nama Arab dari bangsa selain Arab ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.

Banyak pilihan dan ketentuan transliterasi yang dapat digunakan dalam penulisan karya ilmiah, baik yang berstandard internasional, maupun ketentuan khusus yang digunakan penerbit tertentu. Transliterasi yang digunakan Fakultas syariah Universitas Islam Negeri Malang Maulana Maluk Ibrahim Malang menggunakan EYD plus, yaitu transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendididkan dan Kebudayaan Repiblik Indonesia, tanggal 22 Januari 1998, No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku pedoman Transliterasi Bahasa Arab (A Guide Arabic Transliteration),INIS Fellow 1992.

(12)

xii B. Konsonan ا = Tidak dilambangkan ض = Dl ب = B ط = Th ت = T ظ = Dh ث = Ts ع = „(koma menghadap ke atas) ج = J غ = Gh ح = H ف = F خ = Kh ق = Q د = D ك = K ذ = Dz ل = L ر = R م = M ز = Z ن = N س = S و = W ش = Sy ىه = H ص = Sh ي = Y

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak diawalkata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namunapabila terletak di tengah atau di akhir kata maka dilambangkan dengan tanda komadiatas (‟), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “ع”.

(13)

xiii

C. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulisdengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjangmasing-masing ditulis dengan cara sebagai berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya لاق menjadi qâla Vokal (i) panjang = î misalnya ليق menjadi qîla Vokal (u) panjang = û misalnya نود menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”, melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat diakhirnya.Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = و misalnya لوق menjadi qawlun Diftong (ay) = ي misalnya ريخ menjadi khayrun

D. Ta’marbûthah (ة)

Ta’marbûthah ditransliterasikan dengan “t” jika berada

ditengah-tengah kalimat, tetapi apabila ta’marbûthah tersebut berada diakhir kalimat, maka ditaransliterasikan dengan menggunakan “h” misalnya: ةسردمللةلاسرلا menjadi alrisalatli al-mudarrisah, atau apabila berada ditengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat berikutnya, misalnya: للهاةمحريف menjadi firahmatillâh.

(14)

xiv

E. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (لا) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâlam yasyâ lam yakun.

(15)

xv DAFTAR ISI HALAMAN COVER

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Oprasional ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kerangka Teori ... 17

1. Pernikahan ... 17

a. Makna Pernikahan ... 17

b. Rukun dan Syarat Pernikahan ... 19

1) Syarat Pernikahan ... 20

2) Rukun Pernikahan ... 22

3) Tujuan Pernikahan ... 23

2.Tradisi ... 25

a. Pengertian ... 25

b. Hubungan Tradisi dengan Islam ... 26

(16)

xvi

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Pendekatan Penelitian ... 38

C. Lokasi Penelitian ... 39

D. Sumber Data ... 39

E. Metode Pengumpulan Data ... 42

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Setting Penelitian Perkampungan Budaya BetawiSetu Babakan Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan ... 48

B. Prosesi Tradisi Malem NegorPada Masyarakat Betawi ... 53

C. Makna Yang Terkandung Pada Tradisi Malem Negor ... 60

D. Relevansi Tradisi Malem Negor Terhadap Perkawinan Dalam Islam ... 63

1. Malem Negor Pada Tahun 1930-an ... 67

2. Malem Negor Pada Taun 1970-an ... 70

BAB V PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Bukti konsultasi

Lampiran II Surat keterangan telah melakukan penelitian di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta-Selatan Lampiran III Dokumen pendukung penelitian lainnya

(18)
(19)

ABSTRAK

Juliansyah Indra, 2013. Tradisi Malem Negor pada Masyarakat Betawi dan Relevansinya Terhadap Perkawinan dalam Islam (Studi di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta-Selatan) Skripsi Jurusan Al- Ahwal Al- Syakhshiyyah. Universitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Dr. H. Fadil, M.Ag

Kata Kunci: Tradisi, Malem Negor, Betawi

Masyarakat Betawi merupakan masyarakat yang memiliki corak dan ragam kebudayaan yang melingkupi seluruh sektor kehidupan. Salah satunya adalah upacara atau tata cara perkawinan. Di Betawi upacara perkawinan menempati posisi yang paling sakral dalam rangkaian proses kehidupan yang dijadikan falsafah bagi masyarakat Betawi, diantaranya masyarakat Betawi memiliki satu upacara tradisi yang unik yaitu tradisi

Malem Negor. Tradisi Malem Negor dilaksanakan setelah resepsi

pernikahan, dimana mempelai laki-laki menginap dikediaman mempelai perempuan. Walaupun pada hakikatnya kedua mempelai sudah sah, keduanya tidak boleh saling berkomunikasi dan berhubungan badan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi dari “Malem Negor”, selain itu juga agar dapat memahami makna-makna dari tradisi “Malem Negor” serta memahami relevansi tradisi “Malem Negor” terhadap pembaharuan perkawinan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif. Sedangkan data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder yang dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian data tersebut diedit, diperiksa dan disusun secara cermat serta diatur sedemikian rupa yang kemudian dianalisis.

Dalam penelitian ini diperoleh tiga kesimpulan. Pertama, proses Malem Negor dilakukan untuk menjaga harga diri dan kesucian bagi pengantin perempuan. Untuk berakhirnya proses tradisi ini maka pengantin laki-laki harus bisa menaklukan hati pengantin perempuan dengan beberapa cara diantaranya adalah merayu, dan memberikan Uang Tegor. Kedua, Tradisi Malem Negor memliki makna yang sangat baik bagi pengantin laki-laki dan perempuan, tradisi ini memberi suatu arah kepada suami dan istri untuk menjaga nilai kesakralan pernikahan, dengan tahapan-tahapan yang benar, baik kesiapan lahir dan batin, bahwa segala sesuatu membutuhkan proses dan tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan oleh suami dan istri. Ketiga, Malem Negor terbagi menjadi dua zaman. Pertama pada tahun 1930 ± tradisi ini masih dikatakan bertentangan dengan hukum Islam karena bertentangan dengan tujuan pernikahan serta kaidah Islam. Sedangkan Malem Negor yang terjadi pada saat ini tidak lagi bertentangan dengan prinsip hukum Islam, tradisi ini menjadi baik karena tidak merusak dari tujuan-tujuan pernikahan dan memberi makna untuk menjaga nilai-nilai budaya, maka tradisi ini bisa dikatagorikan sebagai „urf dan mengandung kemaslahatan.

(20)

ABSTRACT

Juliansyah Indra. 2013. Malem Negor Tradition in The Betawi Community and Its Relevance To The Marriage in Islam (Study at Betawi Cultural Settlement, Setu Babakan, Jagakarsa, South Jakarta).

Thesis. AL-Ahwal Al-Syakhshiyyah Department. Islamic State University of Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Dr. H. Fadil, M.Ag.

Keyword: Tradition, Malem Negor, Betawi

Betawi community is the community that has cultural pattern and tune that include all life sectors. One of them is the ceremony or marriage procedure. In the betawi community, the marriage ceremony occupies the most sacred position in series life process that become the philosophy of the Betawi community, Betawi community has unique tradition such as

Malem Negor. The Malem Negor tradition is conducted after marriage

reception, where the bridegroom stay overnight at the bridge house. Although essentially the marriage has been legal, they are prohibited to communicate and do sexual intercourse.

The research aimes at knowing the procession of Malem Negor, and understand meaning of Malem Negor tradition and understand the relevance of Malem Negor tradition to the Islamic marriage. The research used qualitative approach. While the collected data in the form of primary and secondary data are collected by interview and documentation, then the data were edited and were arranged well then were analyzed.

From the research it was obtained three conclusion. First, Malem Negor, process is done to maintain the self esteem and holiness of the bride. To end the tradition process, the bridegroom should able to conquer the bride heart by seducing or giving Uang Tegor. Second, the Malem Negor tradition has good meaning for the bride and bridegroom, the tradition give direction to the husband and wife to keep the marriage sacred values, with true steps, either physical and spiritual preparation, that all things need process and steps that should be done by husband and wife. Third, Malem Negor is divided into two era. First, about 1930s the tradition considered still against the Islamic law because oppose with the marriage goals and the Islamic faith. While Malem Negor that is occurred today is not against with the Islamic law principle, the tradition become good because do not damage the goals of marriage and give meaning to keep the cultural values, then the tradition can be categorized ad urf and contain goodness.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian didapatkan hipertensi merupakan faktor risiko terbanyak pasien dengan keluhan nyeri dada yang datang ke Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia pada

Kembar Mayang merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam upacara tradisional Jawa, biasanya digunakan pada upacara perkawinan maupun kematian apabila orang yang meninggal itu

Secsra keseluruhannya, keputusan kajian ini menunjukkan keberkesanan teori kepemimpinan transformasional dalam bidang sukan apabila terdapatnya hubungan yang

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soemantri, bahwa anak dengan intellectual disability tidak hanya memiliki kemampuan intellectual dibawah

Nilai 1 : Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal Nilai 2 : Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal Nilai 3 : Jika

Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS materi Uang dan Pengelolaan Uang dalam Tema Permainan di SD Negeri 1 Pepedan

Cara ini membolehkan halaman-halaman yang berbeda diakses dari halaman yang sedang aktif, dan jika didisain dengan baik, user akan merasa lebih mudah

I have good motivation for progress and growing, I am a hard worker, eager to learn and can work with a team (team work) or by myself.. Beside that I also can operating computer