• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN PENGADAAN SARPRAS SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERIODE SATKER I. REALISASI ANGGARAN PENGADAAN SARPRAS SERAPAN II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SATKER

Satker

BRPBAP3 - Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan

Alamat

Jl. Makmur Daeng Sittaka No.129 Maros

Tlp

(0411) 371544

Fax

(0411) 371545

Email

maros@gmail.com

Website

http://bppbapmaros.kkp.go.id/

Pimpinan

Nama

Prof. Dr. Ir. Andi Akhmad Mustafa, MP

Email

maros@gmail.com

Telepon

-I. REALISASI ANGGARAN

Pagu

Rp. 16,838,066,000

Realisasi

Rp. 3,020,560,056

Anggaran

17.94 %

Fisik

0.00 %

Penjelasan

MASIH DATA DIPA LAMA

SERAPAN

Belanja

Pagu

Realisasi

Progres

Pegawai

Rp. 10,320,930,000

Rp. 2,304,500,074

22.33 %

Barang

Rp. 4,362,408,000

Rp. 536,692,982

12.30 %

Modal

Rp. 2,154,728,000

Rp. 179,367,000

8.32 %

PENGADAAN SARPRAS

Jumlah

:

2

Beproses

:

1

Anggaran

:

Rp. 1,325,250,000

Progres

:

18.75 %

II. RINGKASAN CAPAIAN KEGIATAN PRIORITAS (F8K)

No Kegiatan Anggaran Fisik Pencapaian

(2)

No Kegiatan Pencapaian

1 subkegiatan 1 (Kelti Sumber Daya Lahan): "PemantauanLingkungan Sumberdaya Perikanan".

Subkegiatan (Kelti Sumber Daya Lahan): “Pemantauan Lingkungan Sumberdaya Perikanan” : Populasi vibrio kuning tertinggi dalam sedimen ditemukan di stasiun C1 = 8,58 x 103 cfu/mL dan koloni hijau tertinggi 1,2 x 104 cfu/mL juga ditemukan di stasiun C1. Populasi terendah ditemukan pada stasiun B3 yakni koloni kuning = 1,05 x 103 cfu/mL dan hijau= 9 x 102 cfu/mL. Gambar. Populasi vibrio di sedimen laut Teluk Awerange 2017 Realisasi keuangan 47,14% (Rp 65.991.117 dari Rp 140.000.000)

Subkegiatan (Kelti Perbenihan, Genetika dan Bioteknologi): “Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau”: Pada minggu ke-2 bulan Juli 2017 tepatnya pada 12 Juli 2017 telah dilakukan sampling pertumbuhan tokolan krablet yang telah ditebar ditambak ukuran 1.000 m2 sebanyak 4 petak (padat tebar 350 ekor/petak, lokasi di ITP Marana. Ukuran krablet yang ditebar yaitu dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok besar (berat 1,5-2,5 g/ekor; lebar karapas 15,2-21,2 mm) dan kelompok kecil (0,5-1,49 g/ekor, lebar karapas 21,5-27,1 mm). Setelah satu bulan di tambak ukuran kepiting yang tertangkap rata-rata adalah 29,74 g/ekor, lebar karapas rata-rata 52,75 mm (ukuran besar), sedangkan ukuran kepiting kecil rata-rata adalah 16,57 g/ekor, lebar karapas rata-rata 43,2 mm.

Satu ekor induk F2 diperoleh dari tambak ITP Marana telah memijah, saat ini sedang diinkubasi. Pemesanan calon induk kepiting dari Kendari sudah dilakukan, sedang menunggu dikirim oleh pihak penjual.

Realisasi keuangan 28,69% (Rp 43.034.100 dari Rp 150.000.000)

Subkegiatan (Kelti Perbenihan, Genetika dan Bioteknologi): “Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Perakitan Calon Induk Udang Windu Unggul SPF”:Produksi larva udang windu SPF didukung oleh beberapa kegiatan litbang. Perbedaan kombinasi pakan induk meperlihatkan respon reproduksi induk dan larva yang berbeda. Induk yang diberi pakan A memperlihatkan presentasi induk yang memijah, fekunditas telur, produksi telur dan naupli, dan rata-rata frekuensi pemijahan dibandingkan dengan perlakuan B. Perendaman naupli dengan desinfektan (elbazu dan formalin) dapat menurunkanpopulasi bakteri Vibrio. Nilai morfologi dan vitalitas larva relatif sama pada pemeliharan larva dengan probitik dan elbazu. Data-data masih dalam proses analisis statistik. Produksi larva udang windu SPF siklus pertama telah dihasilkan larva SPF sebanyak 488.500 ekor didistribusikan untuk digunakan sebagai hewan uji penelitian Balai dan untuk pembudidaya di wilayah Sulawesi Selatan. Hasil sementara pelaksanaan siklus pertama menunjukkan bahwa penggunaan probiotik RICA dapat menekan vibriosis sampai dengan dosis tertentu. Pelaksanaan uji-coba pematangan induk udang transgenik hasil domestikasi di bak induk MC dimana hasil pendahuluan menunjukkan bahwa kualitas induk jantan belum matang. Koordinasi tim telah dilakukan untuk persiapan pelaksanaan siklus kedua litbang produksi larva SPF.

Produksi larva udang transgenik tahan penyakit back-up populasi F0 sebanyak 20 ribu dan kontrol populasi. Calon induk F0/F1/G1/G2 sementara dalam proses pemeliharaan lanjutan untuk menjadikan calon induk pada bak 10 ton, 20 ton, 90 ton, dan tambak 1.000m2. Ukuran hewan uji bervariasi dari 2-50 g. Koordinasi lintas kelti khususnya kelti keteknikan dan nutrisi telah dilakukan dalam rangka pemanfaatan hewan uji tersebut. Aplikasi dsRNA VP-15 metode injeksi pada udang windu setelah dilakukan uji tantang dengan WSSV menunjukkan bahwa sintasa terbaik adalah dosis 0,02 µg dibandingkan dengan kontrol dan dosis lainnya. Sedangkan respons imun berupa total hemosit dan pro-PO tidak memperlihatkan perbedaan. Analisis ekspresi gen sementara dilakukan. Aplikasi dsRNA menggunakan VP-24 dengan uji tantang WSSV menunjukkan bahwa dosis terbaik adalah 0,2 µg berdasarkan parameter sintasan kumulatif dan total hemositnya. Sedangkan pro-PO tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan. Analisis ekspresi gen respons imun pada udang windu sementara dianalisis. Realisasi keuangan 37,01% (Rp 135.081.000 dari 365.000.000)

(3)

No Kegiatan Pencapaian

2 SUB KEGIATAN 2 : (Kelti Kesehatan Ikan dan Lingkungan):“Pencegahan Penyakit Udang Windu”.

Subkegiatan (Kelti Kesehatan Ikan dan Lingkungan): “Pencegahan Penyakit Udang Windu”:Hingga minggu ke-4 Juli 2017 subkegiatan penelitian ini telah berlangsung yang meliputi unit kegiatan:

 Pencegahan Penyakit Udang Windu di Tambak yang Diaerasi Melalui Penggunaan Bakterin, Probiotik, dan Herbal Mangrove dan Pencegahan Penyakit Udang Windu Tradisional Melalui Penggunaan Bakterin, Probiotik, dan Herbal Mangrove

- Telah dilakukan sampling awal pada tanggal 12 April 2017 untuk mengetahui kondisis fisika-kimiawi-bakteriologi sedimen dan air tambak.

- Telah dilakukan penebaran benur di tambak pada tanggal 17 April 2017. Pengamatan populasi bakteri baik dalam air maupun sedimen telah dilakukan, demikian pula sifat fisika-kimia air.

- Aplikasi telah dilakukan sebanyak 8 kali. Untuk perlakuan probiotik menggunakan RICA 4 untuk pekan ke-2 Juni 2017.

- Terjadi kematian pada petak 9 (perlakuan bakterin) dan 10 (kombinasi herbal + bakterin + probiotik) pada umur 52 hari pemeliharaan dan petak 7 pada umur 59 hari pemeliharaan di tambak. Sebelumnya petak 11 telah mengalami kematian pada umur pemeliharaan 2 minggu di tambak. Pengambilan sampel untuk analisis WSSV dilakukan untuk menegakkan diagnosis yang ada karena udang yang tersisa pada karapaksnya terdapat bintik putih. Sampel yang diambil terdiri dari kaki renang, kaki jalan, insang, dan hepatopankreas udang.

- Karena adanya kematian tersebut maka diputuskan untuk melakukan panen paksa pada petakan yang tersisa yaitu petak 5, 6, dan 8 yang dilakukan pada tanggal 13 Juni 2017. Kesemua petakan tersebut menggunakan blower supercharge.

- Pengambilan sampel haemolimph pada udang yang berhasil dipanen dilakukan untuk melihat konsentrasi propenol oksidasi dan kemungkinan adanya parasit darah pada haemolimph tersebut.

- Telah diulakukan sampling dan pemberian probitik dan herbal mangrove pada penelitian yang tidak

menggunakan blower supercharge (tradisional) yang masih tersisa 9 petak (umur udang telah mencapai 72 hari). - Telah dilakukan pengukuran berat dan panjang udang dan pemberian probiotik dan herbal mangrove pada umur udang 85 hari.

 Pencegahan Penyakit Udang Melalui Penggunaan Ekstrak Mangrove Skala Laboratorium - Sudah dilakukan pengambilan benur dari hatchery udang windu di daerah Kupa Kabupaten Barru. - Sementara dilakukan pentokolan udang windu hingga mencapai mencapai ukuran 3-5 g (udang yang bisa disuntik) .

- Telah dilakukan persiapan air laut dan wadah penelitian.

- Telah dilakukan pengambilan antigen WSSV dan sementara dalam proses penyiapan. - Telah dilakukan persiapan ekstrak mangrove.

- Proses pemurnian antigen WSSV yang telah diambil dari haemolimp udang.

- Pemeliharaan udang windu yang ditokolkan hingga mencapai ukuran yang bisa diinjeksi dengan antigen WSSV. - Telah dilakukan pemurnian antigen WSSV yang akan digunakan sebagai patogen pada udang.

- Telah dilakukan persiapan wadah dan air laut untuk penelitian uji invivo ekstrak mangrove di laboratorium basah.

 Pencegahan Vibriosis Melalui Metoda Penghambatan Quorum Sensing Skala Labaoratorium - Telah dilakukan optimasi kultur semimassal untuk jenis Porpyridium, Melosira dan Phaeodactylum. - Telah dilakukan persiapan air dan wadah untuk kultur semimassal mikroalga.

- Telah berhasil diisolasi bakteri Vibrio berpendar dari benur udang di IPUW Barru. Isolat ini kemudian akan diremajakan dan selanjutnya digunakan pada uji aktivitas AQS Mikroalga secara In-Vitro dan In-Vivo. - Telah dilakukan uji tantang antaran vibrio patogen dengan mikroalga pengahsil kourum sensing.

- Sedang dipersiapkan bahan dan alat untuk uji toksisitas mikroalga penghasil kourum sensing terhadap udang windu.

- Telah dilakukan persiapan untuk pengadaan benur untuk uji toksisitas miroalga penghasil antikourum sensing terhadap benur.

- Telah dilakukan pemurnian mikroalgae jenis Phaeodactylum dan dialkukan pengenceran bertingkat dan kultur ulang pada media pupuk hijau cair dan media agar.

- Telah dilakukan pengadaan benur untuk uji toksisitas mikroalga terhadap udang windu. - Telah dilakuka uji toksisitas mikroalgae terhadap udang windu

Realisasi keuangan 48,31% (Rp 105.475.500 dari Rp 218.330.000)

Subkegiatan (Kelti Keteknikan Budidaya): “Budidaya Udang Windu Semiintensif di Tambak”:Perkembangan kegiatan Budidaya Udang Windu P. monodon Intensif di Tambak. dilaporkan bahwa semua petak yang dipelihara terserang penyakit bintik putih (WSSV) dan hasil analisa pada darah udang terindikasi penyakit parasit cacing. Jumlah populasi bakteri vibrio hijau berpendar berkisar 2,0-5,0 x 101 CFU/mL dan bakteri vibrio kuning berpendar berkisar 0,5-3,0 x 101 CFU/mL yang melimpah yang diduga sebagai penyebab penyakit tersebut. Total Koloni bakteri di air tambak berkisar 1,75 – 4,8 x 104 CFU/mL dan di tandon sebesar 4,175 x 104 CFU/mL. Gambar. Udang yang terserang penyakit WSSV dan parasit cacing

Realisasi keuangan 32,54% (Rp 74.848.000 dari Rp 230.000.000

Subkegiatan (Kelti Nutrisi dan Teknologi Pakan): “Pakan Prematurasi Udang Windu Pengayaan Pakan Komersial dengan Vitamin C dan E”: Subkegiatan “Pakan Prematurasi Udang Windu Tambak (Pengayaan pakan komersil dengan vitamin C dan vitamin E), pelaksanaannya dilakukan berdasarkan 2 kelompok karena keterbatasan hewan uji dalam waktu yang bersamaan.

- Kelompok pertama telah dilakukan panen hewan uji (udang windu) setelah pemeliharaan selama 3 bulan di tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang windu yang diberi pakan dengan suplementasi vitamin C dan E memiliki bobot rata-rata 88,8 g untuk betina dan 70,9 g untuk jantan dengan sintasan 15,5%, dan pada udang yang diberi pakan kontrol (tanpa suplementasi vitamin C dan E) memiliki bobot rata-rata 87,8 g untuk betina dan 67,5 g untuk jantan dengan sintasan 10,5%. Hasil pengamatan secara visual tingkat kematangan gonad pada individu udang betina yang dipanen di tambak menunjunkan tingkat kemtangan gonad 1 (TKG 1) untuk kedua perlakuan. Pada saat ini masih sedang dilakukan pengamatan dan analisis respon immune, preparasi sampel jaringan untuk analisis kandungan vitamin C, E dan proksimat. Sisa udang yang dipelihara dalam bak beton sebagian besar telah memasuki TKG II dan III dan telah dilakukan pembedahan gonad untuk penyiapan sampel analisis histologi dan vitamin C dan E dan serta perhitungan jumlah kandungan sperma. Nilai kisaran peubah kualitas air tambak selama pemeliharaa meliputi salinitas 23-34 ppt, suhu air 28,75-33,45oC, pH 7,23-8,80; TAN 0,0681-0,0810 ppm, nitrit 0,0010-0,1315 ppm; alkalinitas 60 –120 ppm.

- Kelompok kedua telah dilakukan pemeliharan dan aplikasi pakan uji selama 8 minggu. Hasil sampling pada pemeliharaan 1 bulan pertama menunjukkan bahwa udang windu yang diberi pakan dengan suplementasi vitamin C dan E memiliki bobot rata-rata 67,4 g untuk betina dan 64,0 untuk jantan, sementara udang yang diberi pakan kontrol (tanpa suplementasi vitamin C dan E) memiliki bobot rata-rata 64,9 g untuk betina dan 61,7 untuk jantan. Nilai kisaran peubah kualitas air tambak selama masa pemeliharaan meliputi salinitas 27-33 ppt, suhu air 26,14-31,17oC, pH 8,29-8,43; TAN 0,0600-0,3637 ppm, nitrit 0,0056-0,0077 ppm; alkalinitas 90 –116 ppm. Realisasi keuangan 25,47% (Rp 48.395.412 dari Rp 190.000.000)

(4)

No Kegiatan Pencapaian

3 Non Litbang

Usulan Paten : BRPBAP3 telah mengusulkan paten sederhana "Metode Penggunaan Probiotik Berbahan Baku Bakteri Untuk Perbaikan Mutu Air Tambak Udang".

Penjajakan Kerja sama dengan :Telah dilakukan penjajakan kerja sama antara BRPBAP3 Maros dengan Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Bidang Perikanan Khususnya Kesehatan Satwa Akuatik.

Kuliah Umum : Tiga peneliti BRPBAP3 Maros memberikan kuliah umum dalam rangka Peningkatan Komptenesi Calon Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2016/2017

Pendampingan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI : Kepala dan Staf BRPBAP3 Maros telah mendampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Kepala BRSDMKP dan Sekretaris BRSDMKP dalam kunjungan kerja di Sulawesi Selatan. Upacara Bendera dan Berbagai Kegiatan dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia : Staf BRPBAP3 Maros telah melaksanakan Upacara Bendera dan berbagai kegiatan olahraga dan permainan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia

IV. HAL POSITIF atau PENCAPAIAN LAINNYA

No Bidang Progres

1 Riset Perikanan

Tata Usaha :  Mempersiapkan perayaan Kemerdekaan ke-72 RI

 Telah mengikuti pertemuan dalam rangka pembahasan hasil kinerja semester I PUI dan pembahasan efisiensi pendanaan PUI 2017.

 Pendistribusian Petikan SK Penugasan sebagai Pengolah Data Nomor 151/MENSJ/KP.444/V/2017 Tanggal 22 Mei 2017

 Updating data SAIBA, SAS, dan Persediaan  Setoran PNBP total Rp 210.672.391 yang terdiri dari: - Pendapatan fungsional Rp 159.931.750

- Pendapatan umum Rp 50.740.641

 Setoran PNBP ini tidak akan berubah selama cut off DIPA. Walaupun ada pendapatan, untuk sementara tidak disetorkan ke Kas Negara. Pertimbangan ini dilakukan karena dari hasil konsultasi dengan KPPN didapatkan informasi bahwa belum ada petunjuk teknis mengenai kondisi seperti ini.

Pelayanan Teknis :  Melakukan proses untuk rencana kerja sama dengan PT Kamil Karya Selaras

 Melakukan pertemuan dalam rangka menindaklanjuti temuan Tim Irjen terkait Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah bebas Korupsi dan Wiayah Birokrasi Bersih dan Melayani.

 Update informasi kegiatan harian BRPBAP3 di twitter.

 Koordinasi dengan PT Badak LNG tentang pelatihan budidaya kepiting bakau. Telah ditindaklanjuti dengan mengirimkan gambaran dan materi pelatihan. PT Badak telah mengirim surat permohonan pelatihan kepada BRPBAP3. Saat ini sedang dikoordinasikan internal untuk merespon surat tersebut.

 Sebanyak 9 mahasiswa/siswa/pegawai mengikuti Praktek Kerja Industri, Kerja Praktek Akhir, Praktek Kerja Lapang, Penelitian, Magang dan Kunjungan di BRPBAP3 Maros.

Tata Operasional :  Mengikuti Penyusunan dan Penelaahan (Quality Control 1) RKA-K/L Pagu anggaran lingkup BRSDMKP Tahun 2018

 Menindaklanjuti Catatan Hasil reviu Itjen dan Setjen terkait penyusunan RKA-K/L TA 2018 Pagu anggaran lingkup BRSDM KP

 Penyusunan dan pengiriman laporan perjalanan luar negeri keikutsertaan Asian-Pacific Aquaculture 2017 dan kunjungan ke Institute Akuakultur (Akuatrop) Universiti Malaysia Terenggamu (UMT), Malaysia tanggal 23-31 Juli 2017 ke Ka.BRSDMKP untuk memenuhi output Pusat Unggulan Iptek (PUI) Udang TA 2017

 Mengikuti Uji beban Rancangan Permenpan RB dan Perka LIPI terkait Jabatan Fungsional Peneliti

 Mengikuti pendampingan kinerja manajerial serta validasi data aplikasi dalam rangka penerapan e-government lingkup BRSDM KP.

 Telah menyiapkan Adendum Kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan - Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan BRBBAP3 Maros.

 Update aplikasi E-Monev DJA, E-monev Bappenas dan Dashboard BRSDMKP

V. PEMANFAATAN FASILITAS PERKANTORAN

No Kegiatan Progres

1 Instalasi, Lab, dan Perpustakaan

ITP Marana, Maros : Pemanfaatan sekitar 66% untuk budidaya berbagai komoditas dengan teknologi rendah ITP Punaga, Takalar : Pemanfaatan 100% untuk kerja sama budidaya udang vaname teknologi superintensif dan penelitian budidaya udang windu teknologi semiintensif. Pada kerja sama penelitian dengan pihak mitra telah dilakukan penebaran benur vaname dengan kepadatan 500 ekor/m2 pada 6 petak tambak berukuran 1.000 m2, sedangkan 2 petak lainnya yang berukuran 1.000 m2 digunakan untuk tandon cadangan.

IPUW Barru, Barru :Pemanfaatan 100% untuk pembenihan udang windu, pembenihan kepiting bakau, dan pembenihan ikan baronang, pemeliharaan induk udang windu dan penelitian berbagai aspek budidaya air payau lainnya.

Laboratorium Penguji : Dilakukan pengujian terhadap 69 sampel dan menerbitkan 9 Laporan Hasil Uji (LHU). Perpustakaan dan Pengelolaan Laman :  Laman bppbapmaros.kkp.go.id dikunjungi 181 pengunjung dengan total 36.971 pengunjung.

 Upload data/berita 2 judul, jumlah total artikel = 584 judul pada laman: bppbapmaros.kkp.go.id/basisdata. Sebanyak 687 pengunjung atau total 27.208 pengunjung.

 Uji coba online Laboratorium Uji. Dengan url: http://bppbapmaros.kkp.go.id/labuji, sudah ter-upload layanan analisis sebanyak 22 ruang lingkup yang terakreditasi.

(5)

VI. TANTANGAN atau KENDALA

No Kegiatan Tantangan atau Kendala Solusi atau Rekomendasi

1 Litbang

 Subkegiatan “Pencegahan Penyakit Udang Windu”. Kematian udang di petak 9 akibat serangan WSSV yang tidak bisa lagi ditanggulangi menular ke petak 10 sehingga dilakukan pemanen paksa pada petakan tersebut, namun untuk mengatisipasi semakin banyak petakan yang tertular maka dilapkukan pemanen pada petakan yang lain yaitu petka 8,7, 6, 5 ,4 , 3, dan 1 pada umur udang 52 hari.

Telah dilakukukan pemanenan

VII. RENCANA AKSI MINGGU DEPAN 28-Aug s/d 03-Sep 2017

No Kegiatan Uraian Tanggal

1 libang

Litbang :  Subkegiatan “Pemantauan Lingkungan Sumberdaya Perikanan”, akan dilakukan analisis data lanjutan dan analisis contoh di laboratorium.

 Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi dan Perakitan Calon Induk Mendukung Domestikasi Kepiting Bakau”: Akan mengadakan induk kepiting dari daerah lain untuk uji kawin silang antar populasi kepiting. Sampling pertumbuhan kepiting yang ditebar di tambak.

 Subkegiatan “Perbaikan Sistem Produksi Larva dan Perakitan Calon Induk Udang Windu Unggul SPF”:

- Kegiatan rutin pemeliharaan hewan uji F0/G0/G1 di MC dan tambak serta di bak beton 90 ton.

- Persiapan pelaksanaan uji tantang dan analisis ekspresi gen respons imun dan siklus ke-2 produksi massal larva SPF udang windu.

- Subkegiatan “Pakan Prematurasi Windu Pengayaan Pakan Komersial dengan Vitamin C dan E”.

- Penyiapan sampel untuk analisa vitamin C, Vitamin E, proksimat tubuh udang. - Pengamatan kematangan gonad udang windu yang dipelihara dalam bak pematangan.

- Pembuatan pakan dan dan pemeliharaan udang windu fase prematurasi kelompok kedua di tambak beton.

- Monitoring kualitas air.

 Subkegiatan “Pencegahan Penyakit Udang Windu” Dalam satu minggu ke depan penelitian ini akan dilakukan:

- Pemberian probiotik, herbal dan bakterin sesuai perlakuan - Sampiling pertumbuhan udang (umur udang 3 bulan)

- Penebaran udang untuk uji invivo pada penggunaan ekstrak mangrove untuk pencegahan udang windu di laboratorium.

- Panen udang windu pada penelitian pencegahan penyakit udang windu di tambak

2017-08-18 - 2017-08-24

2 manajerial

 Pengajuan UP DIPA baru satker BRPBAP3 ke KPPN Makassar.  Pengajuan Gaji induk, uang makan dan Tukin ke KPPN Makassar  Perbaikan tampilan menu http://bppbapmaros.kkp.go.id.  Penambahan artikel/berita http://bppbapmaros.kkp.go.id/basisdata.

 Penyempurnaan http://bppbapmaros.kkp.go.id/labuji dengan melengkapi diskripsi masing-masing jenis layanan.

 Audiensi Balitbangda Kabupaten Luwu.

 Rencana kerja sama dengan Balitbangda Kabupaten Maros.  Koordinasi teknis pelatihan dengan PT Badak LNG

 Akan melaksanakan pembahasan terkait dengan Output PUI UDANG di BRPBAP3 Maros

Referensi

Dokumen terkait

Menusukan jarum melalui dinding dada terus masuk ke rongga pleura dengan demikian tekanan udara yang positif dirongga pleura akan berubah menjadi negatif

erdasarkan pengujian yang telah dilakukan melalui uji reaksi khusus rhodamin , didapatkan hasil bahwa perubahan warna akhir sampel dibagian bawah permukaan sampel

Dengan tidak adanya pengaturan dalam Undang - Undang Jabatan Notaris tentang perlindungan bagi karyawan notaris yang menjadi saksi instrumentair dalam peresmian akta, maka

Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi dengan bantuan saran dalam perancangan sistem transakasi keuangan penjualan barang berbasis client server

Perjanjian kredit ini mendapat perhatian khusus, baik oleh bank maupun oleh nasabah, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pemberian,

Berdasarkan perbandingan data perhitungan dengan referensi ROI, POT, BEP, SDP dan DCF untuk pabrik beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar, sehingga dari