• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Indeks Harga dan Inflasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Indeks Harga dan Inflasi"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

A. Indeks Harga dan Inflasi

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b

1) Indeks harga yang harus dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani untuk biaya proses produksi. Apabila dimasukkan unsur jumlah biaya, hipotek, pajak, upah pekerja yang harus dibayar oleh petani dalam menghitung indeks harga disebut indeks paritas. 2) Ratio paritas adalah rasio antara indeks harga

yang harus dibayar oleh petani dengan indeks paritas dalam waktu tertentu.

3) Indeks harga produsen adalah indeks harga yang dapat menggambarkan perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu.

4) Indeks harga konsumen adalah indeks harga yang dapat menggambarkan perubahan harga eceran barang dan jasa berdasarkan belanja konsumen.

5) Indeks laspeyres adalah metode indeks yang sering digunakan untuk menentukan angka indeks harga.

2. Jawaban: d

Ciri-ciri indeks harga sebagai berikut.

1) Indeks harga menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan kebijakan harga pada masa depan.

2) Indeks harga menjadi dasar perbandingan untuk mengatur tingkat kemajuan ekonomi. 3) Indeks harga menjadi dasar untuk

menetap-kan pola kebijamenetap-kan ekonomi secara keseluruh-an dkeseluruh-an kebijakkeseluruh-an moneter.

4) Indeks harga menjadi dasar untuk me-ngetahui faktor penghambat dan pendorong kemajuan ekonomi.

3. Jawaban: e

Indeks harga dapat dijadikan petunjuk kondisi ekonomi karena dengan data indeks harga dapat diketahui apakah produksi dan konsumsi mengalami kenaikan dan penurunan. Selain itu, dengan indeks harga dapat diketahui kenaikan harga terjadi secara terus-menerus atau hanya sementara sehingga dapat dijadikan dasar untuk menghitung inflasi. Indeks harga juga dapat di-gunakan sebagai dasar perbandingan harga. Data indeks harga dapat digunakan untuk mengetahui pergerakan harga-harga.

4. Jawaban: b

No. Jenis Barang 2012 2013

1) Penghapus Rp1.100,00 Rp1.200,00 2) Bolpoin Rp1.500,00 Rp1.700,00 3) Penggaris Rp 700,00 Rp 850,00 4) Buku tulis Rp2.500,00 Rp3.200,00 5) Pensil Rp 850,00 Rp 950,00 IHAS = n 0 P P ∑ ∑ × 100% = 7.900 6.650× 100% = 118,79%

Jadi, IHAS tahun 2013 sebesar 118,79% 5. Jawaban: b

Kenaikan harga-harga umum pada inflasi berat antara 30–100% per tahun. Pada tingkat inflasi ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan mulai sulit untuk dikendalikan. Kondisi negara M mengalami tingkat inflasi sebesar 45% sehingga inflasi negara M termasuk inflasi berat. Hiperinflasi lajunya lebih dari 100% per tahun. Pada tingkat ini perekonomian sangat kacau sekali. Inflasi sedang lajunya 10–30% per tahun. Inflasi ringan terjadi kenaikan harga-harga kurang dari 10% per tahun. Inflasi ini tidak terlalu mengganggu perekonomian nasional.

(2)

6. Jawaban: d

Imported inflation umumnya terjadi di negara berkembang yang sebagian besar bahan baku dan peralatan unit produksinya berasal dari luar negeri. Kenaikan harga dapat berasal dari kenaikan bahan baku di negara pengekspor, kenaikan tarif impor, atau inflasi di negara pengekspor. Berdasarkan ilustrasi tersebut, negara A mengimpor bahan baku berupa wol dari negara B yang sedang terjadi inflasi. Dikarenakan harga bahan baku di negara B mahal, harga di negara A juga mengalami kenaikan. Domestic inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam negeri, seperti terjadi gagal panen dan defisit anggaran terus-menerus. Demand pull inflation, yaitu inflasi yang disebabkan peningkatan permintaan barang dan/atau jasa dari masyarakat. Cost push inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi.

7. Jawaban: a Jenis Harga (Rp) Kuantitas (kg) Pn× Q0 P0× Q0 2012 2013 2012 2013 Terigu 7.000 7.500 10 14 75.000 70.000 Telur 15.000 16.000 7 8 112.000 105.000 Beras 8.500 9.000 15 20 135.000 127.500 Daging ayam 25.000 25.500 22 25 561.000 550.000 Jumlah 883.000 852.500 IL = 883.000 852.500× 100% = 103,58%

Jadi, indeks laspeyres untuk empat bahan makanan tersebut sebesar 103,58%. 8. Jawaban: d

Operasi pasar terbuka, yaitu kebijakan Bank Indonesia dengan membeli dan menjual surat-surat berharga. Bank Indonesia meningkatkan jumlah uang yang beredar dengan melakukan pembelian surat-surat berharga yang bertujuan agar bank umum memiliki cadangan dana sehingga dapat meningkatkan jumlah pinjaman. 9. Permintaan masyarakat yang terlalu besar terhadap berbagai barang akan menyebabkan inflasi. Produsen

tidak selalu dapat memenuhi permintaan konsumen. Ketika akan memasuki hari raya Idul Fitri kebutuhan masyarakat meningkat sehingga mendorong kenaikan harga.

10. Jawaban: e

Kenaikan harga bahan baku akan menyebabkan terjadinya inflasi atau disebut juga inflasi dorongan biaya (cost push inflation). Akibatnya, produsen akan mengurangi produksi karena biaya produksi meningkat. Keadaan tersebut berdampak pada menurunnya hasil produksi yang dilakukan oleh produsen.

B. Uraian 1. Jawaban: Jenis Barang Harga (Rp) 2012 2013 Beras 8.000,00 9.000,00 Minyak goreng 12.000,00 12.500,00 Telur 17.000,00 18.000,00 IHAS = n 0 P P ∑ ∑ × 100% = 39.500 37.000× 100% = 106,75%

Angka 106,75% menunjukkan bahwa dibandingkan tahun 2012 indeks harga tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,75%.

(3)

2. Jawaban:

Inflasi dapat menguntungkan bagi produsen apabila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Produsen akan termotivasi untuk meningkatkan produksinya. Inflasi juga dapat merugikan produsen apabila biaya produksinya lebih tinggi daripada pendapatan yang diperolehnya. Akibatnya, produsen tidak melanjutkan produksi bahkan sampai mengalami kebangkrutan.

3. Jawaban:

Pendapatan menurun terjadi pada tenaga kerja yang memiliki pendapatan tetap. Pada saat terjadi inflasi, kenaikan harga tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan sehingga inflasi cenderung mengakibatkan pendapatan tenaga kerja menurun. Misalnya, pegawai negeri sipil memiliki pendapatan tetap sedangkan harga kebutuhan pokok terus-menerus mengalami kenaikan. Kenaikan harga yang tidak diimbangi kenaikan pendapatan akan mengurangi pendapatan riil tiap bulan.

4. Jawaban:

Pemerintah dapat menetapkan harga di tingkat eceran (HET). Agar dapat menetapkan harga dengan baik, perlu dilakukan pengawasan. Pengawasan yang tidak baik sering menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan pengawasan distribusi agar lancar dan tidak merugikan produsen serta konsumen. 5. Jawaban:

Barang

Harga (Rp) Jumlah (unit)

Pn× Q0 P0× Q0 2012 2013 2012 2013 M 4.000 4.500 15 23 92.000 103.500 N 2.500 3.000 25 32 80.000 96.000 O 1.500 2.500 10 17 25.500 42.500 P 5.000 5.500 20 23 115.000 126.500 Jumlah 312.500 368.500 IP = n n 0 n (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100% = 368.500 312.500× 100% = 117,92%

(4)

B. Permintaan dan Penawaran Uang

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c

Motif berjaga-jaga digunakan untuk menghadapi masalah yang timbul pada masa akan datang. Dalam kasus tersebut Ani menyimpan persediaan uang untuk berjaga-jaga dalam bentuk tabungan. 2. Jawaban: c

Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang antara lain selera masyarakat, kekayaan masya-rakat, tersedianya fasilitas kredit, harapan tentang harga, dan sistem atau cara pembayaran yang berlaku. Apabila masyarakat tidak memiliki variasi kekayaan yang besar, permintaan uang akan meningkat.

3. Jawaban: a

Permintaan uang dengan tujuan transaksi dipengaruhi pendapatan. Semakin tinggi pendapat-an, semakin besar uang yang akan dibutuhkan masyarakat untuk tujuan transaksi.

4. Jawaban: e

Pilihan selain e, merupakan faktor yang me-mengaruhi permintaan uang. Tingkat pendapatan nasional memengaruhi penawaran uang. Apabila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, Bank Indonesia akan meningkatkan jumlah uang beredar. Hal ini bertujuan meningkatkan perminta-an agregat sehingga dunia usaha termotivasi untuk meningkatkan produksinya. Daya beli konsumen juga akan meningkat sehingga perekonomian meningkat. 5. Jawaban: d Diketahui: M = Rp35 miliar V = 25 T = 35 Ditanya: P = ? Jawab: MV = PT 35 miliar × 25 = P × 35 875 miliar = P × 35 P = 25 miliar

Jadi, tingkat harga sebesar 25 miliar. 6. Jawaban: a

Masyarakat membutuhkan uang untuk membayar pembelian-pembelian yang dilakukannya. Uang untuk membayar pembelian merupakan tujuan

yang mendasar. Dengan memiliki uang, masya-rakat mudah membeli barang yang mereka inginkan. Uang yang dimiliki Danang dipakai dengan tujuan pembayaran atau transaksi untuk memenuhi kebutuhan.

7. Jawaban: c

Pernyataan nomor 2) merupakan motivasi seseorang memegang uang untuk tujuan spekulasi. Pernyataan nomor 5) merupakan motivasi seseorang memegang uang untuk tujuan berjaga-jaga. Uang berperan sebagai alat tukar dalam kegiatan transaksi tunai. Pada soal tersebut pernyataan 1), 3), dan 4) merupakan motivasi seseorang memegang uang untuk tujuan transaksi karena memerlukan uang tunai untuk kegiatan transaksi.

8. Jawaban: c

Motif spekulasi terjadi karena adanya keinginan untuk memperoleh keuntungan berdasarkan ramalan dan perhitungan pada masa depan. Misalnya, seseorang membeli saham dengan harapan akan memperoleh keuntungan pada masa depan.

9. Jawaban: a

Selera masyarakat dalam mengonsumsi barang atau jasa dapat memengaruhi permintaan uang. Misalnya selera masyarakat terhadap barang impor yang berharga mahal akan berpengaruh terhadap peningkatan permintaan uang tunai. Masyarakat membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar untuk membeli barang impor yang berharga mahal. 10. Jawaban: b Diketahui: M = Rp500.000.000,00 P = Rp2.500,00 T = 3.000.000 unit Ditanya: V = ? Jawab: MV = PT 500.000.000 × V = 2.500 × 3.000.000 500.000.000 × V = 7.500.000.000 V = 7.500.000.000 500.000.000 V = 15

(5)

B. Uraian 1. Jawaban:

Motif masyarakat memegang uang tunai sebagai berikut.

a. Motif transaksi, yaitu sebagai alat tukar untuk membayar pembelian-pembelian yang dilakukannya. Uang untuk tujuan membayar pembelian merupakan tujuan yang mendasar. Dengan memiliki uang, masyarakat akan mudah membeli barang yang mereka ingin-kan. Per mintaan uang dengan tujuan transaksi dipengaruhi pendapatan.

b. Motif berjaga-jaga, yaitu sebagai alat untuk menghadapi masalah yang mungkin timbul pada masa akan datang.

c. Motif spekulasi, yaitu masyarakat memilih untuk melakukan permintaan uang karena keinginan untuk berspekulasi. Mereka berpikir dengan memiliki banyak uang tunai dapat membeli aset berupa surat berharga, tanah atau emas, yang diharapkan memiliki harga tinggi di kemudian hari.

2. Jawaban:

Motif spekulasi dipengaruhi tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, harga surat berharga akan turun. Naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat suku bunga turun, harga surat berharga akan naik.

3. Jawaban:

Teori penawaran uang tanpa bank dalam pen-ciptaan uang tidak dipengaruhi oleh bank, tetapi sistem standar emas. Emas merupakan alat pembayaran satu-satunya dalam perekonomian. Jumlah uang yang beredar tergantung pada ketersediaan emas di masyarakat. Penawaran uang akan meningkat apabila produksi emas meningkat. Pemerintah tidak dapat meningkatkan penawaran uang. Apabila harga emas naik, produsen emas akan menaikkan produksi emas sehingga penawaran uang meningkat.

4. Jawaban:

Permintaan uang akan meningkat ketika rakat melakukan pembayaran tunai karena masya-rakat membutuhkan uang kas untuk melakukan transaksi. Pada pembayaran kredit, permintaan uang akan menurun karena masyarakat dapat melakukan pembayaran di kemudian hari. 5. Jawaban: Diketahui: M = 5.000 V = 100 T = 1.000 Ditanya: P? (M = 10.000) Jawab: MV = PT 10.000 × 100 = P × 1.000 P = 1.000

Jadi, tingkat harga (P) sebesar 1.000.

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b

Indeks harga konsumen yaitu indeks harga yang dapat menggambarkan perubahan barang dan jasa berdasarkan belanja konsumen. Indeks harga konsumen dapat berubah-ubah berdasarkan pola konsumsi masyarakat.

2. Jawaban: b

Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani untuk biaya proses produksi seperti pupuk, alat pertanian, dan benih. Pernyataan nomor 3) dan 5) tidak termasuk barang-barang untuk proses produksi sehingga bukan termasuk indeks harga yang diterima petani.

3. Jawaban: b

Perhitungan indeks harga mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai data dalam menghitung inflasi, sebagai acuan dalam menetapkan kebijak-an harga pada masa depkebijak-an, dkebijak-an dasar perbkebijak-anding- perbanding-an dalam mengukur kemajuperbanding-an ekonomi dari masa ke masa. Pernyataan nomor 2) tidak termasuk dalam tujuan indeks harga karena meningkatkan tingkat suku bunga merupakan kebijakan Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi. Pernyataan nomor 5) merupakan kebijakan fiskal yang diambil Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi. 4. Jawaban: c

Pemerintah dapat memprediksi kenaikan harga pada masa depan dengan melihat pergerakan harga-harga. Hal tersebut menjadikan kebijakan harga yang dikeluarkan pada masa depan dapat meningkatkan keadilan. Dengan demikian, tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

(6)

5. Jawaban: c

Penghitungan indeks harga memiliki tujuan yaitu untuk melihat perkembangan perekonomian secara nasional karena dengan indeks harga dapat mengetahui tingkat inflasi suatu negara. Tingkat inflasi yang stabil menunjukkan perkembangan perekonomian yang baik. Indeks harga berguna sebagai deflator karena dengan membandingkan perubahan harga dari waktu ke waktu dapat diketahui angka inflasinya sehingga berguna untuk menentukan tingkat inflasi.

6. Jawaban: b Barang

Harga (Rp) Jumlah (unit)

Pn× Q0 P0× Q0 2011 2012 2011 2012 A 4.000 4.500 120 150 540.000 480.000 B 9.000 10.000 160 110 1.600.000 1.440.000 C 3.000 3.500 50 65 175.000 150.000 Jumlah 2.315.000 2.070.000 IL = n 0 0 0 (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100% = 2.315.000 2.070.000× 100% = 111,84%

Jadi, indeks harga tahun 2012 dengan metode laspeyres sebesar 111,84%. 7. Jawaban: c No. Barang Harga (Rp) 2008 2009 2010 1) Premium 2.500 4.500 4.500 2) Beras 7.300 7.800 8.325 3) Telur ayam 9.000 10.000 14.000 Jumlah 18.800 22.300 26.825 IHAS = n 0 P P ∑ ∑ × 100% = 26.825 22.300× 100% = 120,29%

Angka 120,29%, artinya dibandingkan tahun 2009, indeks harga tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 20,29%. Inflasi yang terjadi pada tahun 2010 tergolong jenis inflasi sedang. Inflasi sedang yaitu ketika kenaikan harga 10–30% per tahun.

8. Jawaban: e Barang

Harga (dalam ribuan) Jumlah (unit)

Pn× Qn P0× Qn Po Pn Q o Q n A 5 8 5 11 88 55 B 12 14 6 8 112 96 C 10 11 9 10 110 100 D 8 9 13 12 108 96 Jumlah 418 347 IP = n n 0 n (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100%

(7)

= 418

347× 100%

= 120,46%

Jadi, indeks paasche sebesar 120,46%. 9. Jawaban: c IHAS = n 0 P P ∑ ∑ × 100% = 130% 125%× 100% = 104,00%

Angka 104,00% artinya dibandingkan tahun 2012, indeks harga tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 4,00%. 10. Jawaban: c IL = n 0 0 0 (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100% = 3.686.000 3.325.000× 100% = 110,86%

Jadi, indeks laspeyres sebesar 110,86%. 11. Jawaban: b

Tidak hanya negara berkembang yang menghadapi inflasi, semua negara di dunia pernah mengalami per-masalahan inflasi. Inflasi dapat berdampak pada barang impor, apabila biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor dapat menyebabkan inflasi.

12. Jawaban: e

Inflasi tekanan permintaan disebabkan permintaan masyarakat terhadap berbagai macam barang terlalu kuat, sedangkan produksi barang/jasa tetap. Kondisi ini menyebabkan penciptaan uang secara berlebihan. 13. Jawaban: d

Inflasi dapat menyebabkan masyarakat enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Walaupun tabungan menghasilkan bunga, tingkat inflasi di atas bunga menyebabkan nilai mata uang tetap mengalami penurunan.

14. Jawaban: a

Apabila suku bunga rendah, masyarakat enggan menabung di bank sehingga jumlah uang yang beredar meningkat. Sebaliknya, apabila suku bunga bank tinggi, masyarakat akan lebih tertarik untuk menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang beredar akan menurun. Kebijakan mengurangi jumlah uang beredar merupakan salah satu cara untuk mengendalikan tingkat inflasi.

15. Jawaban: d

A1), B1), B2), dan C2) termasuk dalam kebijakan nonmoneter dan nonfiskal yang merupakan kebijakan untuk mengatasi inflasi tanpa memengaruhi jumlah uang beredar dan pendapatan atau pengeluaran pemerintah. A3) dan C1) merupakan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.

16. Jawaban: a

Pada saat kebutuhan pokok mengalami peningkatan yang cukup tajam, pemerintah biasanya melakukan operasi pasar dengan tujuan agar dapat menekan dan menstabilkan harga. Dengan demikian konsumen tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

17. Jawaban: e

Pemerintah meningkatkan suku bunga bank untuk mengendalikan laju inflasi. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan jumlah uang beredar berkurang dan masyarakat lebih memilih menyimpan uang di bank daripada investasi.

(8)

18. Jawaban: d

Bencana banjir yang terjadi di kawasan pantura mengakibatkan kemacetan yang panjang sehingga terjadi keterlambatan pengiriman bahan makanan. Permintaan barang oleh masyarakat tidak diimbangi dengan distribusi barang mengakibatkan harga barang naik.

19. Jawaban: c

Inflasi = Indeks harga (bulan n) Indeks harga (bulan n 1) Indeksharga (bulan n 1) − − − × 100% 12,57% = a 105,23%− 105,23% × 100% 1.322,74% = a × 100% – 10.523% 1.322,74% + 10.523% = a × 100% 11.845,74% = a × 100% a = 118,46%

Jadi, IHK pada bulan Maret tahun 2013 sebesar 118,46. 20. Jawaban: b

Agar pemerintah dapat menekan laju inflasi, pemerintah mengambil tindakan berupa menaikkan tingkat bunga, bukan menurunkan tingkat bunga. Menaikkan tingkat bunga akan mengurangi jumlah uang beredar. 21. Jawaban: e

Dalam ekonomi klasik, uang hanya sebagai alat tukar. Oleh karena itu, jumlah uang seimbang dengan tingkat output atau pendapatan. Pencetus teori kuantitas uang adalah Irving Fisher.

22. Jawaban: c

Tujuan motif spekulasi yaitu masyarakat memilih melakukan permintaan uang karena keinginan untuk berspekulasi. Mereka berpikir dengan memiliki banyak uang tunai dapat membeli aset berupa surat berharga, tanah atau emas, yang diharapkan memiliki harga tinggi di kemudian hari sehingga memperoleh keuntungan. 23. Jawaban: b

Permintaan uang tunai akan meningkat apabila masyarakat tidak memiliki variasi kekayaan yang beragam. Sebaliknya, apabila masyarakat memiliki variasi kekayaan yang beragam seperti emas, properti, tanah, atau saham, permintaan uang tunai akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, kenaikan kekayaan masyarakat tidak selalu menyebabkan kenaikan permintaan uang tunai.

24. Jawaban: d

Motif transaksi berhubungan dengan tindakan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya agar kelangsungan hidup terjamin. Motif berjaga-jaga berhubungan dengan tindakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pada saat tertentu atau kondisi yang tidak terduga, seperti orang mengeluarkan uang untuk berobat ketika sakit.

25. Jawaban: c

Motif berjaga-jaga menempatkan uang sebagai alat untuk menghadapi masalah yang mungkin muncul di masa depan atau di waktu yang akan datang. Hal itu disebabkan setiap orang tidak dapat menduga kejadian di waktu yang akan datang. Demikian juga dengan Dewi yang tidak mengetahui tentang tambahan pelajaran sampai malam atau tidak.

26. Jawaban: b Diketahui: M = Rp35 miliar V = 45 T = 75 Ditanya = P Jawab:

Penghitungan dalam miliar. MV = PT

35 × 45 = P × 75 1.575 = P × 75 P = 21 miliar

(9)

27. Jawaban: a

Inflasi berhubungan dengan kenaikan harga barang yang terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan tingkat inflasi akan memengaruhi jumlah uang beredar. Semakin tinggi tingkat inflasi, jumlah uang beredar akan meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk membeli barang.

28. Jawaban: a

Tujuan motif spekulasi yaitu masyarakat memilih untuk melakukan permintaan uang karena keinginan untuk berspekulasi. Masyarakat berpikir dengan memiliki banyak uang tunai, akan dapat membeli aset berupa emas, saham, dan tanah yang diharapkan memiliki harga tinggi pada masa depan. Seperti pada soal tersebut pernyataan 1), 2), dan 3) merupakan motif spekulasi karena memilih aset berupa emas, saham, dan valuta asing dengan harapan akan mendapat keuntungan pada masa depan.

29. Jawaban: d

Tujuan motif spekulasi yaitu masyarakat memilih untuk melakukan permintaan uang karena keinginan untuk berspekulasi. Masyarakat berpikir dengan memiliki banyak uang tunai akan dapat membeli aset berupa emas, saham, dan tanah yang diharapkan memiliki harga tinggi di masa depan. Seperti pada soal tersebut, pernyataan nomor 2), 3), dan 4) merupakan motif spekulasi karena mereka memilih aset berupa saham, emas, dan mata uang asing dengan harapan mendapat keuntungan pada masa depan.

30. Jawaban: d

Jumlah permintaan uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain selera masyarakat, kekayaan masyarakat, tersedianya fasilitas kredit, harapan tentang harga, dan sistem atau cara pembayaran yang berlaku. Pernyataan nomor 1) dan 2) merupakan faktor yang memengaruhi penawaran uang.

B. Uraian 1. Jawaban:

Barang

Jumlah (unit) Harga (Rp)

P0× Q0 Pn× Q0 2012 2013 2012 2013 A 25 30 5.500 6.500 137.500 162.500 B 45 55 7.400 8.000 333.000 360.000 C 15 20 2.500 3.000 37.500 45.000 D 30 35 6.200 7.500 186.000 225.000 Jumlah 694.000 792.500 IL = n 0 0 0 (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100% = 792.500 694.000× 100% = 114,19%

Jadi, indeks laspeyres tahun 2013 sebesar 114,19% 2. Jawaban:

Barang

Jumlah (unit) Harga (Rp)

Pn× Qn P0× Qn 2012 2013 2012 2013 A 25 30 5.500 6.500 195.000 165.000 B 45 55 7.400 8.000 440.000 407.000 C 15 20 2.500 3.000 60.000 50.000 D 30 35 6.200 7.500 262.500 217.000 Jumlah 957.500 839.000

(10)

IP = n n 0 n (P Q ) (P Q ) ∑ ∑ i i × 100% = 957.500 839.000× 100% = 114,12%

Jadi, indeks paasche tahun 2013 sebesar 114,12%.

3. Jawaban:

Komponen yang dianggap termasuk indeks harga konsumen (IHK) yaitu:

a. kelompok makanan, c.

kelompok pangan, serta b. kelompok pakaian,

d.

kelompok kesehatan. 4. Jawaban:

Nilai ekspor di negara berkembang cenderung lebih sedikit dibandingkan negara maju. Pertumbuhan barang-barang ekspor hanya terbatas pada hasil pertanian dan hasil hutan sehingga mendorong negara berkembang mengalami inflasi. Hal ini dapat diatasi dengan mengembangkan komoditas ekspor yang memiliki nilai jual tinggi dalam perdagangan internasional.

5. Jawaban:

Inflasi dapat menguntungkan pihak yang me-minjam uang kepada bank (debitur) karena saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang menjadi lebih rendah dibandingkan saat meminjam. Sebaliknya, inflasi merugikan bagi pihak yang meminjamkan uang karena nilai uang pengembali-an lebih rendah jika dibpengembali-andingkpengembali-an pada saat pe-minjaman.

6. Jawaban:

Akibat inflasi sebagai berikut.

a. Penimbunan barang-barang karena takut persediaan barang tidak mencukupi. b. Keadaan sulit yang dialami produsen dan

konsumen akibat tingginya harga.

c. Produsen kesulitan memperhitungkan biaya produksi.

7. Jawaban:

Dampak inflasi tidak hanya dirasakan oleh konsumen dan produsen. Akan tetapi, pihak lain juga ikut merasakan dampak inflasi yaitu pe-merintah. Dampak yang dirasakan pemerintah yaitu dalam neraca pembayaran. Dampak inflasi terhadap neraca pembayaran yaitu neraca pembayaran mengalami defisit akibat harga barang impor mengalami kenaikan.

8. Jawaban:

Kartu kredit dapat dipakai untuk menarik dana dari bank setiap saat selama dananya masih tersedia di bank. Saat ini kartu kredit dapat dijadikan alat pembayaran. Pemilik kartu kredit tidak mem-butuhkan uang tunai untuk bertransaksi. Dampak yang dihasilkan dapat mengurangi jumlah uang yang beredar. Jadi, fasilitas kredit seperti peng-gunaan kartu kredit memengaruhi permintaan uang.

9. Jawaban:

Barang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi harga barang dan/ atau jasa maka permintaan uang akan semakin meningkat. Apabila harga barang dan/atau jasa yang ditawarkan rendah, masyarakat membutuh-kan sedikit uang tunai untuk membelinya. Sebalik-nya, apabila harga barang dan/atau jasa yang ditawarkan tinggi, masyarakat membutuhkan uang tunai lebih banyak untuk membeli barang dan/atau jasa tersebut.

10. Jawaban:

Konsep jumlah uang beredar sangat erat kaitannya dengan konsep inflasi menurut persamaan yang dikemukakan Irving Fisher, yaitu M × V = P × T. Diasumsikan bahwa kecepatan peredaran uang (M) dan jumlah barang dan/atau jasa yang diperjualbelikan selama satu tahun (T) adalah tetap, pertumbuhan jumlah uang beredar akan memengaruhi secara langsung kenaikan harga atau inflasi.

(11)

A. Kebijakan Moneter

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c

Devaluasi dapat menyebabkan harga produk dalam negeri menjadi lebih murah jika dibeli dengan mata uang asing. Dengan devaluasi, nilai ekspor akan meningkat. Kebijakan moneter berupa kebijakan devaluasi dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri ke posisi berimbang atau surplus (nilai ekspor lebih besar dibandingkan nilai impor). Dengan melakukan devaluasi, kebijakan moneter dapat berperan dalam memperbaiki neraca pembayaran dan neraca perdagangan.

2. Jawaban: e

Kebijakan kredit selektif merupakan kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dengan cara menentukan syarat-syarat yang ketat untuk memperoleh pinjaman (kredit). Dengan adanya kebijakan kredit ketat ini, bank sentral dapat mengontrol jumlah uang beredar dalam masyarakat.

3. Jawaban: a

1) Kebijakan moneter kontraktif (monetary contractive) atau kebijakan uang ketat (tight money policy), yaitu upaya bank sentral untuk membatasi jumlah uang beredar.

2) Kebijakan moneter ekspansif yaitu upaya bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar.

3) Kebijakan fiskal kontraktif, yaitu kebijakan dengan menurunkan pengeluaran pe-merintah dan menaikkan penerimaan pajak agar jumlah uang yang beredar berkurang.

4) Kebijakan fiskal ekspansif merupakan kebijakan dengan menaikkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan penerimaan pajak agar jumlah uang beredar bertambah. 5) Kebijakan anggaran merupakan kebijakan

fiskal.

4. Jawaban: e

Kebijakan menurunkan kurs mata uang rupiah ter-hadap mata uang asing untuk memperbaiki neraca pembayaran disebut devaluasi. Kebijakan ini diharapkan agar harga barang ekspor menjadi lebih murah di luar negeri sehingga ekspor me-ningkat. Sementara itu, harga barang luar negeri menjadi lebih mahal sehingga dapat mengurangi impor.

5. Jawaban: d

Jumlah uang beredar terlalu banyak dalam masyarakat dapat menyebabkan inflasi. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral akan menjual SBI, menaikkan suku bunga, menaikkan cadangan kas, menetapkan kebijakan kredit selektif, dan imbauan moral. Pernyataan nomor 1) merupakan kebijakan devaluasi, agar harga-harga barang ekspor menjadi relatif lebih murah. Pernyataan nomor 4) merupakan kebijakan diskonto yang akan menambah jumlah uang beredar.

6. Jawaban: c

Jaminan (collateral) merupakan harta tetap atau surat-surat berharga yang dapat digunakan untuk menjamin kredit yang diterima. Jaminan berkaitan dengan jaminan sertifikat tanah yang dimiliki Pak Wawan untuk mengajukan kredit.

7. Jawaban: c

Penurunan suku bunga bank dapat menambah jumlah uang beredar. Hal ini disebabkan rendahnya suku bunga di bank menyebabkan minat me-nabung masyarakat menurun dan minat masya-rakat untuk meminjam uang meningkat sehingga peredaran uang di masyarakat semakin banyak. 8. Jawaban: b

Open market atau operasi pasar terbuka merupa-kan kebijamerupa-kan moneter untuk mengurangi/me-nambah jumlah uang beredar melalui penjualan/ pembelian surat berharga di pasar uang.

(12)

9. Jawaban: a

Pada saat inflasi, harga-harga kebutuhan pokok menjadi naik sehingga pemerintah melalui bank sentral perlu mengurangi jumlah uang beredar. Melalui kebijakan moneter, bank sentral (BI) dapat mengendalikan jumlah uang beredar untuk memacu per tumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan harga. Bank sentral atau otoritas moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh, dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.

10. Jawaban: c

Pemerintah melalui bank sentral menggunakan kebijakan moneter untuk mengurangi jumlah uang beredar antara lain dengan cara:

1) operasi pasar terbuka, dengan cara menjual surat berharga/SBI;

2) politik diskonto, dengan cara menaikkan suku bunga bank;

3) politik cadangan kas, dengan cara menaikkan cadangan kas; serta

4) kebijakan kredit selektif, dengan cara me-nentukan syarat-syarat yang ketat untuk memperoleh pinjaman (kredit).

B. Uraian 1. Jawaban:

Kebijakan moneter digunakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Kebijakan moneter juga dapat dipakai untuk memulihkan perekonomian, menjaga kestabilan harga, dan menjaga neraca pembayaran inter-nasional agar seimbang.

2. Jawaban:

Apabila bank sentral menaikkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan naiknya cadangan kas

berarti bank umum harus lebih banyak menahan uang tunai untuk tidak diedarkan. Sebaliknya, apabila bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin manambah jumlah uang beredar. Bank-bank umum bisa mengedarkan uang lebih banyak melalui pemberian kredit sehingga jumlah uang yang beredar pun bertambah. 3. Jawaban:

Imbauan moral dilakukan bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara mengarahkan atau mengimbau lembaga perbank-an dperbank-an masyarakat. Imbauperbank-an moral bertujuperbank-an agar lembaga perbankan dan masyarakat me-mahami situasi ekonomi dan bisa bekerja sama untuk mendukung kebijakan pemerintah. Imbauan moral dilakukan oleh bank sentral dengan cara pengumuman, melalui media massa, atau pidato. 4. Jawaban:

Dengan menerapkan operasi pasar terbuka, apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar (inflasi) bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sehingga memengaruhi cadang-an bcadang-ank umum dcadang-an menarik ucadang-ang beredar. Operasi pasar terbuka dilakukan dengan tujuan mencapai target operasional kebijakan moneter dalam rangka mendukung pencapaian sasaran akhir kebijakan moneter Bank Indonesia.

5. Jawaban:

Pemberian kredit perlu memperhatikan prinsip 5C yang salah satunya character (karakter). Karakter adalah sifat dan tingkah laku calon peminjam (debitur) dalam kehidupan berusaha. Kreditur perlu meneliti kebiasaan dan kepribadian calon debitur. Debitur yang dipercaya dapat memenuhi kewajib-annya.

B. Kebijakan Fiskal

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran negara untuk memengaruhi perekonomian

nasional. Instrumen dari kebijakan fiskal terdiri atas pajak, subsidi, dan pinjaman publik. Per-nyataan nomor 2), 4), dan 5) termasuk penerapan kebijakan fiskal. Pernyataan nomor 1) dan 3) termasuk dalam penerapan kebijakan moneter.

(13)

2. Jawaban: d

Jika terjadi resesi (kelesuan ekonomi), negara sebaiknya tidak menggunakan kebijakan anggar-an seimbanggar-ang karena dapat memperburuk perekonomian. Pada masa resesi, penerimaan negara sangat rendah sehingga negara perlu mendapat pinjaman untuk memperbaiki per-ekonomian. Dengan demikian, negara tidak bisa melakukan kebijakan anggaran seimbang. Adapun kebijakan anggaran yang tepat diguna-kan pada saat resesi adalah kebijakan anggaran defisit. 3. Jawaban: b

Instrumen kebijakan fiskal terdiri atas pajak, subsidi, dan pinjaman publik. Instrumen kebijakan moneter terdiri atas operasi pasar terbuka, politik diskonto, politik cadangan kas, kebijakan kredit selektif, imbauan moral, serta kebijakan devaluasi dan revaluasi.

4. Jawaban: b

Salah satu peran kebijakan fiskal adalah mem-perluas kesempatan kerja dalam rangka atasi pengangguran dan kemiskinan. Cara meng-atasi pengangguran antara lain mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri; mempermudah kredit usaha rakyat yang mendorong berkembangnya sektor industri dalam negeri; menyelenggarakan program padat karya untuk memperluas kesempatan kerja; dan menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya. Memberikan bantuan langsung tunai tidak efektif mengurangi pengangguran dan hanya membuat pengangguran malas untuk mencari kerja.

5. Jawaban: b

Subsidi dilakukan pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi. Pemberian subsidi bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Subsidi juga diberikan kepada perusahaan-perusahaan untuk menekan biaya produksi supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor.

6. Jawaban: e

Kebijakan fiskal merupakan instrumen pemerintah berupa tindakan menaikkan atau menurunkan jumlah pungutan pajak dan memperbesar atau memperkecil pengeluaran pemerintah. Instrumen penting yang berpengaruh terhadap kebijakan fiskal adalah pajak dan pengeluaran/penerimaan pemerintah dalam APBN.

7. Jawaban: a

Kebijakan anggaran defisit merupakan kebijakan dengan menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. Ilustrasi pada soal diketahui pengeluaran Rp512 triliun dan penerimaan ditambah hibah Rp353 triliun. Kebijakan ini dapat digunakan ketika tingkat pertumbuhan ekonomi rendah, terjadi inflasi, dan daya beli masyarakat turun.

8. Jawaban: a

Fungsi alokasi bertujuan mendorong ter-ciptanya efisiensi perekonomian dan stimulasi per-tumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Fungsi alokasi digunakan untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat secara maksimal.

9. Jawaban: d

Penyediaan sarana sosial dan ekonomi ber-tujuan untuk menciptakan lapangan kerja serta me-ningkatkan usaha produktif. Pemerintah dapat mendorong industri rumah tangga melalui pem-berian modal atau pelatihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar pengangguran dan kemiskinan berkurang. Pemerintah juga harus mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Jika jumlah penduduk tidak dapat di-kendalikan, kesempatan kerja akan semakin ber-kurang.

10. Jawaban: a

Pengeluaran pemerintah yang tepat sasaran seperti pengeluaran untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial ekonomi berdampak pada distribusi pendapatan yang meningkat melalui peningkatan gaji pegawai negeri. Kebijakan fiskal perlu diper-hatikan agar kegiatan ekonomi tetap stabil dan tidak memicu krisis ekonomi.

B. Uraian 1. Jawaban:

Kebijakan fiskal tercermin dalam APBN yang merupakan salah satu sarana pemerintah me-wujudkan tujuan pembangunan untuk menyejah-terakan masyarakat. APBN yang disusun pe-merintah setiap tahun dimanfaatkan untuk menentukan kebijakan anggaran (fiskal) yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian suatu negara.

2. Jawaban:

Pemerintah menutup defisit dengan cara meminjam dana luar negeri atau dalam negeri. Sumber pinjaman dalam negeri diperoleh dalam bentuk

(14)

pinjaman perbankan dan nonperbankan yang men-cakup penerbitan obligasi negara dan privatisasi. Pinjaman luar negeri pemerintah diperoleh dari lembaga-lembaga internasional seperti IMF atau bank dunia dan pinjaman dari negara lain. 3. Jawaban:

Kestabilan ekonomi melalui kebijakan fiskal dapat dicapai dengan peningkatan investasi, perluasan kesempatan kerja, pemerataan distribusi pen-dapatan, dan pertumbuhan ekonomi tinggi. 4. Jawaban:

Pinjaman publik dibutuhkan ketika pemerintah membutuhkan dana untuk meningkatkan kualitas perekonomian, baik melalui pembangunan

infrastruktur atau pengadaan barang. Pinjaman publik dilakukan jika APBN mengalami defisit. Pinjaman publik juga dapat mengurangi ke-tergantungan utang dari negara lain.

5. Jawaban:

Pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik di daerah terpencil atau tertinggal dianggarkan dari APBN. Kondisi perekonomian masyarakat akan mengalami kenaikan sehingga kesenjangan pen-dapatan antara masyarakat daerah satu dengan daerah lainnya akan berkurang. Dana pajak dapat dioptimalkan sehingga dapat digunakan untuk pembangunan daerah-daerah terpencil atau tertinggal.

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a

Kebijakan kredit selektif merupakan kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menentukan syarat-syarat yang ketat untuk memperoleh pinjaman (kredit). Dengan adanya kebijakan kredit ketat ini, bank sentral dapat mengontrol jumlah uang beredar dalam masyarakat.

2. Jawaban: b

Capacity (kapasitas) berkaitan dengan ke-mampuan calon pemohon untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu. Hal ini harus diperhatikan oleh pemberi kredit dengan memperhatikan jenis usaha dan kemampuan memperoleh laba (diukur dari laporan keuangan).

3. Jawaban: b

Kebijakan moneter ekspansif (monetar y expansive) atau kebijakan uang longgar (easy money policy), yaitu upaya bank sentral untuk melonggarkan kredit agar jumlah uang beredar bertambah. Apabila bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin me-nambah jumlah uang beredar dalam masyarakat. 4. Jawaban: a

Kebijakan moneter merupakan kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pen-dapatan dan belanja pemerintah. Instrumen dari

kebijakan moneter berupa operasi pasar terbuka, politik diskonto, cash ratio, kredit selektif, dan imbauan moral. Instrumen kebijakan moneter berupa pajak, subsidi, dan pinjaman publik. 5. Jawaban: b

Character (karakter) berkaitan dengan sifat dan kepribadian calon peminjam (debitur). Karakter merupakan sifat dan tingkah laku calon peminjam (debitur) dalam kehidupan berwirausaha. Kebiasa-an dKebiasa-an kepribadiKebiasa-an calon debitur yKebiasa-ang dipercaya dapat memenuhi kewajiban.

6. Jawaban: e

Apabila bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank-bank umum bisa menyalurkan uang lebih banyak melalui pemberian kredit sehingga jumlah uang yang beredar pun bertambah. Kebijakan moneter berupa kebijakan politik cadangan kas dengan cara menurunkan cadang-an minimum di bcadang-ank umum akcadang-an memengaruhi pemberian kredit yang lebih besar kepada masya-rakat sehingga masyamasya-rakat memiliki modal untuk berwirausaha.

7. Jawaban: c

Pada politik cadangan kas (cash ratio) atau giro wajib minimum, apabila terjadi inflasi bank sentral akan menaikkan cadangan kas. Hal ini berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan naiknya cadangan kas berarti bank umum harus lebih banyak menahan uang tunai untuk tidak diedarkan.

(15)

12. Jawaban: a

Instrumen kebijakan moneter sebagai berikut. 1) Operasi pasar terbuka, dengan cara menjual

atau membeli surat berharga di pasar uang, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 2) Politik diskonto, dengan cara menaikkan atau

menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

3) Politik cadangan kas, dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank-bank umum. 4) Kebijakan kredit selektif, dengan cara

me-nentukan syarat-syarat yang ketat untuk memperoleh pinjaman (kredit).

5) Imbauan moral, dengan cara mengarahkan atau mengimbau lembaga perbankan dan masyarakat melalui pengumuman atau konferensi pers.

13. Jawaban: e

Kebijakan moneter untuk mengurangi jumlah uang beredar dalam masyarakat dengan cara menjual surat berharga (SBI), menaikkan suku bunga, menaikkan cash ratio, kebijakan kredit selektif, dan imbauan moral.

14. Jawaban: c

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pe-ngendalian jumlah uang beredar dan/atau suku bunga.

15. Jawaban: a

Apabila perekonomian stabil akan menimbulkan dampak positif bagi iklim investasi atau iklim usaha karena para investor akan tertarik untuk mengembangkan investasi baru di negara tersebut. Pertumbuhan investasi naik, produksi juga naik sehingga membuka kesempatan kerja baru melalui pendirian berbagai pabrik ataupun perusahaan. Peningkatan produksi juga ber-dampak positif terhadap perbaikan kesejahtera-an karyawkesejahtera-an sehingga kemakmurkesejahtera-an dapat terwujud. Pendirian pabrik atau perusahaan baru akan membuka banyak kesempatan kerja bagi penduduk.

16. Jawaban: c

Kebijakan anggaran surplus merupakan kebijakan dengan menyusun penerimaan lebih besar daripada pengeluaran. Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah dan mengendalikan inflasi. Dengan memperkecil jumlah pengeluaran (belanja), diharapkan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tidak meningkat. Jika permintaan 8. Jawaban: e

Kebijakan moneter ekspansif (monetary expan-sive) yaitu upaya bank sentral untuk melonggar-kan kredit agar jumlah uang beredar bertambah. Pada politik diskonto, apabila bank sentral me-nurunkan suku bunga, masyarakat akan lebih senang meminjam uang daripada menyimpan sehingga jumlah uang beredar dalam masyarakat meningkat.

9. Jawaban: b

Character (karakter) berkaitan dengan sifat dan kepribadian calon peminjam (debitur). Capacity (kapasitas) berkaitan dengan kemampuan seorang debitur untuk mengembalikan pinjaman. Berdasarkan soal, Bu Tia selalu membayar angsuran rutin dan tertib. Bu Tia telah memenuhi syarat calon peminjam dari segi character dan capacity.

10. Jawaban: e

Pasangan yang benar mengenai kebijakan moneter sebagai berikut.

No. Karakteristik Kebijakan Moneter

1 ) Operasi Menjual atau membeli pasar terbuka. surat berharga di pasar

uang.

2 ) Politik diskonto. Menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 3 ) Politik cadangan Menaikkan atau

kas. menurunkan cadangan

minimum yang harus dipenuhi oleh bank-bank umum. 4 ) Kebijakan Menentukan

syarat-kredit selektif. syarat yang ketat untuk memperoleh pinjaman (kredit).

5 ) Imbauan moral. Mengarahkan atau mengimbau lembaga perbankan dan masyarakat. 11. Jawaban: c

Pada operasi pasar terbuka, pemerintah dapat menjual atau membeli surat berharga di pasar uang, misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, bank sentral akan menjual SBI sehingga memengaruhi cadangan bank umum dan menarik uang beredar. Apabila bank swasta membeli SBI dari bank sentral, berarti ikut membantu upaya pemerintah mengatasi inflasi, yaitu mengurangi jumlah uang beredar dalam masyarakat.

(16)

terhadap barang dan jasa tidak meningkat, harga barang dan jasa juga tidak akan naik sehingga inflasi bisa dicegah. Kebijakan anggaran seimbang merupakan kebijakan dengan menyusun penerimaan dan pengeluaran sama besar. Kebijakan anggaran defisit merupakan kebijakan dengan menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan. Kebijakan anggaran dinamis merupakan kebijakan dengan cara menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran yang se-makin besar (tidak statis).

17. Jawaban: b

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran negara untuk memengaruhi perekonomian nasional. Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan pendapatan dan pengeluaran negara atau APBN. Dengan kebijakan fiskal pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti pengangguran, inflasi, dan neraca pembayaran internasional yang terus-menerus. Kebijakan fiskal dibuat pemerintah untuk mencapai dan memper-tahankan kestabilan ekonomi. Instrumen kebijakan fiskal terdiri atas, pajak, subsidi, dan pinjaman publik. Nomor 3) dan 5) merupakan pernyataan mengenai kebijakan moneter.

18. Jawaban: e

Kebijakan anggaran seimbang menyebabkan negara tidak perlu berutang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kebijakan anggaran dinamis merupakan kebijakan dengan cara menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran yang semakin besar (tidak statis). Anggaran dinamis diperlukan karena semakin besar pengeluaran rutin dan pem-bangunan yang dibiayai negara.

19. Jawaban: b

Pengeluaran Rp456 triliun lebih besar dari penerimaan Rp395 triliun menunjukkan bahwa pemerintah menjalankan kebijakan anggaran defisit. Kebijakan anggaran defisit merupakan kebijakan dengan menyusun pengeluaran lebih besar daripada penerimaan yang berakibat negara mengalami defisit anggaran dan harus menutupi-nya dengan berutang.

20. Jawaban: b

Salah satu fungsi kebijakan fiskal adalah fungsi stabilisasi. Fungsi stabilisasi bertujuan mendorong terwujudnya stabilitas fundamental perekonomian. Fungsi stabilisasi dimaksudkan untuk memelihara keseimbangan ekonomi terutama berupa ke-sempatan kerja yang tinggi, tingkat harga barang pokok relatif stabil, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai.

21. Jawaban: c

Kebijakan fiskal diartikan sebagai kebijakan pe-merintah dalam mengatur penerimaan dan penge-luaran negara untuk memengaruhi perekonomian nasional. Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan pendapatan dan pengeluaran negara atau pe-merintah.

22. Jawaban: a

Instrumen dari kebijakan fiskal terdiri atas pajak, subsidi, dan pinjaman publik yang terdapat pada pernyataan nomor 1), 2), dan 3). Instrumen ke-bijakan moneter terdiri atas operasi pasar terbuka, politik diskonto, politik cadangan kas, kebijakan kredit selektif, imbauan moral, serta kebijakan devaluasi dan revaluasi yang terdapat pada nomor 4) dan 5).

23. Jawaban: e

Pada kebijakan anggaran surplus, penerimaan lebih besar daripada pengeluaran. Kelebihan anggaran surplus diterapkan untuk mencegah dan mengendalikan inflasi. Cara yang dilakukan dengan mengurangi jumlah pengeluaran sehingga diharapkan jumlah barang atau jasa yang diminta tidak bertambah.

24. Jawaban: e

Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Kebijakan ini ditempuh pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi. Pemberian subsidi bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah dimaksudkan untuk menjaga daya beli masyarakat.

25. Jawaban: d

Kebijakan fiskal yang diambil pemerintah dapat bersifat ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif merupakan kebijakan dengan menaik-kan pengeluaran pemerintah dan menurunmenaik-kan penerimaan pajak agar jumlah uang beredar ber-tambah.

26. Jawaban: e

Kebijakan fiskal dapat juga diartikan sebagai kebijakan pemerintah dalam mengatur penerima-an dpenerima-an pengeluarpenerima-an negara untuk memengaruhi perekonomian nasional. Kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.

27. Jawaban: b

Apabila pemerintah menurunkan pajak, pengaruh-nya terhadap kebijakan fiskal yaitu daya beli masyarakat akan meningkat sehingga sektor

(17)

per-ekonomian lain seperti industri juga akan ter-pengaruh naik. Risiko penurunan pajak adalah pendapatan negara akan turun. Akan tetapi, jika pajak dinaikkan akan menyebabkan semakin mahalnya harga di pasar.

28. Jawaban: c

Kebijakan fiskal yang diambil pemerintah dapat bersifat ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal kontraktif atau kebijakan uang ketat (tight money policy), yaitu kebijakan dengan menurunkan pe-ngeluaran pemerintah dan menaikkan penerima-an pajak agar jumlah upenerima-ang ypenerima-ang beredar berkurpenerima-ang. Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar yaitu dengan menaikkan pajak, me-nurunkan subsidi, dan menjual surat berharga.

29. Jawaban: a

Kebijakan anggaran seimbang merupakan ke-bijakan dengan menyusun penerimaan dan pe-ngeluaran sama besar. Kebijakan ini menyebab-kan negara tidak perlu berutang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jika terjadi depresi (kelesuan ekonomi), negara sebaiknya tidak menggunakan kebijakan anggaran seimbang karena dapat memperburuk perekonomian. 30. Jawaban: e

Subsidi merupakan pembayaran yang dilakukan pemerintah kepada perusahaan atau rumah tangga untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dapat memproduksi atau mengonsumsi suatu produk dalam jumlah yang lebih besar atau pada harga murah. Subsidi diberikan kepada perusahaan-perusahaan untuk menekan biaya produksi.

B. Uraian 1. Jawaban:

Revaluasi merupakan kebijakan menaikkan kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Dengan adanya revaluasi nilai produk dalam negeri menjadi lebih mahal daripada produk luar negeri sehingga nilai impor akan me-ningkat. Dampak revaluasi terhadap perekonomian adalah pe-ningkatan permintaan terhadap mata uang asing sehingga dapat menurunkan cadang-an mata uang asing di dalam negeri akibat peningkatan impor. Selain itu, barang-barang impor akan membanjiri pasar dalam negeri karena rupiah mengalami penguatan sehingga harga barang-barang impor murah.

2. Jawaban:

Kebijakan moneter bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah dapat menciptakan kestabilan ekonomi.

Kestabilan perekonomian dapat terjadi ketika pertumbuhan ekonomi berlangsung secara ber-kelanjutan. Ekonomi yang stabil merupakan ke-adaan dimana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara terkendali dan berkelanjutan. Untuk men-capai keseimbangan antara pertumbuhan arus barang dan jasa dengan tingkat perputaran uang, bank sentral perlu mengatur jumlah uang beredar agar sesuai dengan kebutuhan sehingga akan tercipta keadaan ekonomi yang stabil.

3. Jawaban:

Kredit selektif dilakukan dengan cara menentukan syarat-syarat kredit yang ketat. Dengan adanya kebijakan kredit ketat ini, bank sentral dapat mengontrol jumlah uang beredar di masyarakat. Pengetatan syarat kredit akan berpengaruh ter-hadap keinginan masyarakat atau bank umum dalam pengajuan kredit. Akibatnya, jumlah uang yang beredar semakin berkurang karena uang tertahan di bank.

4. Jawaban:

Inflasi yang timbul akibat naiknya harga-harga barang dan jasa dapat diatasi dengan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan suku bunga yang tidak sesuai dengan kondisi riil perekonomian masyarakat berdampak pada melemahnya daya saing produk dalam negeri, perlambatan kredit, perlambatan investasi, dan tersendatnya per-tumbuhan ekonomi.

5. Jawaban:

Persamaan kebijakan fiskal dengan kebijakan moneter, yaitu untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua kebijakan yang merupakan alat utama bagi perencana ekonomi nasional untuk me-ngendalikan keseimbangan makro perekonomian. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah pusat memberi implikasi pada proses penyelenggaraan pemerintah dan pembangunannya. Peran dan tujuan dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yaitu menjaga stabilitas harga, meningkatkan kesempatan kerja, dan pemerataan distribusi pendapatan.

6. Jawaban:

Kebijakan anggaran surplus merupakan kebijakan dengan menyusun penerimaan lebih besar daripada pengeluaran. Dampak yang terjadi apabila pemerintah menerapkan kebijakan surplus yaitu pemerintah berusaha menurunkan permintaan dalam perekonomian karena pengeluaran negara lebih kecil daripada pemasukan. Dengan ber-kurangnya pengeluaran, jumlah uang yang beredar dapat berkurang sehingga dapat mengatasi inflasi.

(18)

7. Jawaban:

Saat mengalami kelesuan ekonomi (resesi) pe-merintah akan menambah jumlah anggaran belanja untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Anggaran yang telah ditambah-kan pemerintah dapat meningkatditambah-kan produksi suatu perusahaan sehingga produksi nasional (PDB) juga ikut meningkat. Apabila PDB ningkat, pertumbuhan ekonomi juga terus me-ningkat.

8. Jawaban:

Pinjaman publik dilakukan pemerintah apabila pendapatan melalui pajak tidak mencukupi untuk pembangunan infrastruktur ataupun peng-adaan barang. Mekanismenya yaitu dengan menerbitkan obligasi (surat berharga). Obligasi tersebut bisa dibeli oleh investor dalam negeri maupun luar negeri. Kebijakan pinjaman publik juga dapat diperoleh pemerintah dengan menerbitkan surat berharga berupa Surat Utang Negara (SUN). Masyarakat yang membeli atau memegang surat berharga tersebut akan menerima pembayaran bunga atau kupon dari pemerintah. Pinjaman publik dapat mengurangi ketergantungan utang dari negara lain.

9. Jawaban:

Kebijakan anggaran seimbang menyebabkan negara tidak perlu berutang baik dari dalam negeri maupun luar negeri karena penerimaan dan

pengeluaran sudah sama besar. Apabila terjadi depresi (kelesuan ekonomi), sebaiknya tidak menggunakan kebijakan anggaran seimbang karena dapat memperburuk perekonomian. 10. Jawaban:

Kebijakan fiskal akan berpengaruh terhadap per-ekonomian melalui penerimaan dan pengeluaran negara. Hal ini dapat dilihat dari selisih antara penerimaan dan pengeluaran maupun jenis sumber penerimaan negara dan bentuk kegiatan yang dibiayai oleh pengeluaran negara. Dalam peng-hitungan penerimaan dan pengeluaran negara akan diperoleh anggaran surplus atau defisit APBN. Apabila anggaran surplus dalam APBN, maka terjadi peningkatan dalam perekonomian yang besarnya tergantung pada pengaruh anggaran surplus tersebut. Anggaran surplus tersebut akan digunakan untuk membayar utang pemerintah. Apabila terjadi defisit dapat dibiayai dengan pinjaman luar negeri atau dalam negeri. Penge-luaran pemerintah yang disalurkan secara tepat, berdampak pada meningkatnya perekonomian suatu negara seperti pelaksanaan pembangunan fasilitas publik. Fasilitas penting lain juga dapat merata akibat alokasi pengeluaran pemerintah yang tepat sasaran. Pengeluaran pemerintah lain juga berdampak pada distribusi pendapatan yang meningkat melalui peningkatan gaji pegawai negeri.

(19)

A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a

Indeks harga merupakan perbandingan perubah-an harga tahun tertentu dengperubah-an tahun dasar. Indeks harga digunakan untuk mengetahui perubahan variabel-variabel ekonomi sebagai acuan keadaan ekonomi. IHK merupakan indeks harga yang menggambarkan perubahan harga eceran barang dan jasa berdasarkan belanja konsumen dan dapat berubah-ubah berdasarkan pada konsumsi masyarakat.

2. Jawaban: d

Indeks harga konsumen (IHK) mengukur perubah-an harga sekelompok besar barperubah-ang konsumsi yang dibeli konsumen dengan melakukan konversi harga atas berbagai barang dan jasa ke sebuah indeks konsumen. Indeks harga konsumen (IHK) dapat digunakan sebagai indikator ekonomi dari tingkat inflasi, penentu pengaruh peningkatan harga terhadap daya beli masyarakat, penentu daya beli mata uang tertentu, dan dasar peng-hitungan gaji buruh pada masa inflasi.

3. Jawaban: c Barang Po × Qo Pn × Qo Telur 460.000 480.000 Tepung 393.600 225.000 Gula 408.000 270.000 Jumlah 1.108.600 1.158.000 IL = (P Q ) P Q 0 0 0 n # #

^

h

/ / = 1.108.600 1.158.000 × 100% = 104,46%

Jadi, indeks harga tahun 2013 dengan metode laspeyres sebesar 104,46%.

4. Jawaban: a

Penghitungan kenaikan harga = 38.600 – 36.800 = 1.800

Persentase kenaikan harga = 36 8001 800.. × 100% = 4,89% IHAS = P Pn 0

/

/

× 100% = . . 36 800 38 600 × 100% = 104,89%

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang benar adalah indeks harga agregatif tahun 2013 sebesar 104,89%.

5. Jawaban: b Jenis Po × Qn Pn × Qn A 560 600 B 1.920 2.160 C 1.425 1.500 D 2.860 3.190 E 5.375 5.500 Jumlah 12.140 12.950

Rumus indeks paasche: IP = P Q P Q o n n n # # ^ ^ h h

/

/

× 100% = . . 12 140 12 950 × 100% = 106,67%

Jadi, indeks paasche adalah 106,67%. 6. Jawaban: b

Diketahui: S Pn = 53.500 S Po = 50.200

Penghitungan indeks harga agregatif sederhana sebagai berikut. IHAS = P Pn 0

/

/

× 100% = . . 50 200 53 500 × 100% = 106,57%

Jadi, indeks harga tahun 2013 mengalami kenaik-an sebesar 6,57%.

(20)

7. Jawaban: d Barang Harga (Rp) 2011 2012 2013 Daging sapi 75.000 82.000 90.000 Minyak goreng 10.000 11.500 12.500 Beras 7.200 8.500 9.000 Gula 8.500 9.200 10.000 Telur 13.800 15.600 16.000 Jumlah 114.500 126.800 137.500

Penghitungan indeks harga agregatif sederhana tahun 2013 IHAS = P Pn 0

/

/

× 100% = 126.800 137.500 × 100% = 108,44%

Jadi, indeks harga agregatif sederhana pada tahun 2013 sebesar 108,44%.

8. Jawaban: a

Grafik tersebut menunjukkan inflasi yang disebab-kan adanya kenaidisebab-kan biaya produksi. Cost push inflation (inflasi akibat naiknya biaya produksi) merupakan naiknya biaya produksi yang dapat disebabkan oleh penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Akibatnya, jumlah produksi/output yang turun saat permintaan tetap mengakibatkan tingkat harga naik P1 ke P2. 9. Jawaban: b

Kenaikan harga mengindikasikan adanya inflasi yang nantinya diikuti oleh adanya kebijakan pe-merintah untuk mengatasinya, salah satunya menaikkan suku bunga. Tujuan kebijakan ini adalah agar masyarakat lebih banyak menabung sehingga jumlah uang yang beredar menurun, penurunan investasi akan terjadi karena masyarakat lebih memilih menyimpan uang di bank.

10. Jawaban: a

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dengan cara meng-urangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk menaikkan pajak akan berdampak pada penurun-an pendapatpenurun-an masyarakat ypenurun-ang dapat dibelpenurun-anja- dibelanja-kan. Pemerintah mengharapkan dengan kenaikan pajak penghasilan, tingkat konsumsi masyarakat akan berkurang sehingga dapat menekan laju inflasi.

11. Jawaban: a

Inflasi dapat disebabkan naiknya biaya produksi. Kenaikan biaya produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kenaikan bahan bakar, kenaikan

upah pekerja, dan naiknya harga bahan baku. Pengaruh naiknya biaya produksi akan meng-akibatkan harga barang menjadi tinggi sehingga eksportir sulit bersaing di pasar internasional. 12. Jawaban: c

No. Nama Barang

Harga (Rp) 2011 2012 2013 1) Tepung terigu 6.500 7.500 8.000 2) Minyak goreng 10.500 11.000 12.500 3) Beras 7.000 8.000 9.000 Jumlah 24.000 26.500 29.500 Rumus indeks harga agregatif sederhana sebagai berikut. IHAS = P Pn 0

/

/

× 100% = . . 26 500 29 500 × 100% = 111,32%

Indeks harga tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 111,32% –100% = 11,32%. Oleh karena kenaikan harga antara 10–30% inflasi pada tahun 2013 dapat digolongkan inflasi sedang.

13. Jawaban: d

Rumus menghitung inflasi bulanan sebagai berikut. Inflasi = Indeks harga (bulan n) Indeks harga (bulan n 1)

Indeks har − − g ga (bulan n 1)− × 100% = 144 63 140 03 140 03 , , , − × 100% = 4 6 140 03 , , × 100% = 3,28%

Jadi, laju inflasi pada bulan Juli 2013 sebesar 3,28%.

14. Jawaban: e

Inflasi merupakan peristiwa ekonomi yang terjadi terus-menerus dengan jangka waktu lama. Inflasi akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang memiliki penghasilan tetap, misalnya PNS dan penabung. Penabung mengalami kerugian ketika terjadi inflasi karena nilai mata uang yang ditabung mengalami penurunan. Selain penabung, kreditur yang memberikan pinjaman dalam jangka waktu lama juga akan mengalami kerugian. 15. Jawaban: e

Salah satu cara untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga. Suku bunga yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk menabung di bank sehingga jumlah uang beredar menurun.

(21)

16. Jawaban: c

Tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang beredar bertambah, harga akan naik atau terjadi inflasi. Pertambahan jumlah uang yang beredar dapat disebabkan oleh defisit APBN atau adanya perluasan kredit. 17. Jawaban: b

Peredaran uang harus tetap diatur agar perekonom-ian dalam negeri tetap stabil. Kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar dapat dilakukan dengan menambah persediaan kas, menaikkan tingkat suku bunga, dan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

18. Jawaban: b

Penawaran uang dalam perkembangannya telah berubah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan keuangan di tiap-tiap negara. Faktor yang memengaruhi jumlah uang beredar antara lain tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan deflasi, tingkat produksi dan pendapatan nasional, serta struktur ekonomi.

19. Jawaban: b

Irving Fisher mengemukakan bahwa jumlah uang beredar (M) berbanding lurus dengan perubahan harga. Daya beli masyarakat (permintaan uang) dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar. Per-nyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

MV = PT Keterangan:

M = jumlah uang yang beredar V = laju peredaran uang (kecepatan) P = tingkat harga T = jumlah produksi 20. Jawaban: a Diketahui: M = Rp200.000.000,00 P = Rp800.000,00 T = 5.000 Ditanya: V = . . .? Jawab: MV = PT 200.000.000 × V = 800.000 × 5.000 200.000.000 × V = 4.000.000.000 V = 4 000 000 000 200 000 000 . . . . . V = 20 21. Jawaban: e

Motif memegang uang untuk berjaga-jaga artinya bahwa permintaan uang bisa juga karena orang ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang tidak dikehendaki seperti sakit, kecelakaan, atau terkena bencana. Pak Rendra memanfaatkan

uang untuk keperluan asuransi karena Pak Rendra ingin berjaga-jaga terhadap suatu peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari.

22. Jawaban: c

Motif spekulasi yaitu motif menggunakan uang untuk investasi. Suku bunga dapat naik turun sehingga ada risiko yang ditanggung oleh pemilik modal. Oleh karena ada risiko dan hasil yang tidak pasti, masyarakat berspekulasi dalam meng-investasikan uangnya untuk memperoleh ke-untungan.

23. Jawaban: a

Penyebab terjadinya inflasi yaitu kelebihan jumlah uang beredar dalam masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah melakukan pengurangan jumlah uang beredar dengan menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan tingkat suku bunga diharapkan akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uang-nya di bank sehingga jumlah uang beredar akan stabil.

24. Jawaban: a

Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan me-nentukan syarat-syarat yang ketat untuk memper-oleh pinjaman atau kredit dari bank. Bank sentral dapat mengontrol jumlah uang yang beredar sehingga laju inflasi dapat dikendalikan.

25. Jawaban: c

Kebijakan moneter dilakukan pemerintah untuk mem-per-tahankan, mengurangi, dan menambah jumlah uang beredar dalam masyarakat. Apabila jumlah uang beredar dalam masyarakat tinggi, pemerintah akan menetapkan kebijakan tertentu untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan untuk menambah jumlah uang beredar disebut dengan kebijakan moneter ekspansif (monetary expansive policy).

26. Jawaban: b

Devaluasi merupakan turunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri yang dilakukan secara sengaja. Dalam keadaan tertentu, penurunan nilai mata uang dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor. Peningkatan nilai ekspor akan berpengaruh positif terhadap neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Kebijakan moneter berupa devaluasi akan memperbaiki posisi neraca perdagangan luar negeri ke posisi surplus.

27. Jawaban: c

Pada saat industri mengalami kelesuan dan nilai rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing, pemerintah mengambil kebijakan moneter dengan menaikkan jumlah uang beredar. Salah satu

(22)

kebijakan moneter yang tepat untuk mengatasi masalah pada soal yaitu memberikan pijaman modal kepada perusahaan. Pinjaman modal kepada perusahaan dapat meningkatkan jumlah uang beredar dalam masyarakat.

28. Jawaban: b

Imbauan moral atau moral persuasion yaitu tindak-an ytindak-ang diambil btindak-ank sentral untuk mengendaliktindak-an jumlah uang beredar yang dilakukan dengan pem-berian saran kepada lembaga keuangan. Pe-ngendalian dan pengarahan oleh bank sentral dilakukan melalui media massa, pengumuman, ataupun pidato.

29. Jawaban: e

Kebijakan moneter kontraktif disebut sebagai kebijakan uang ketat, yaitu upaya bank sentral untuk mengetatkan kredit agar jumlah uang beredar berkurang. Kebijakan moneter yang bersifat ekspansif disebut kebijakan uang longgar, yaitu tindakan bank sentral untuk melonggarkan pemberian kredit agar jumlah uang beredar bertambah.

30. Jawaban: a

Kebijakan sanering merupakan kebijakan motongan daya beli masyarakat melalui pe-motongan nilai uang. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah uang beredar akibat kenaikan harga barang. Kebijakan sanering jarang dilakukan karena menimbulkan banyak masalah dan menurunkan daya beli masyarakat secara drastis. 31. Jawaban: d

Kebijakan pengawasan kredit secara selektif memiliki tujuan agar bank yang memberi pinjaman dan pihak yang melakukan investasi harus sesuai dengan rencana pemerintah. Kebijakan ini untuk mengurangi jenis pinjaman dan sasaran investasi. 32. Jawaban: b

Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar bagi Indonesia. Besar kecil penerimaan pendapat-an bergpendapat-antung pada besar kecil pajak ypendapat-ang diper-oleh. Salah satu pajak yang memengaruhi pen-dapatan negara adalah pajak penjualan atas barang mewah. Dengan dinaikkannya pajak ter-sebut diharapkan pendapatan negara akan mengalami kenaikan.

33. Jawaban: a

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan dalam bidang anggaran dan belanja negara yang ber-tujuan memengaruhi jalannya perekonomian. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah yaitu dengan menaikkan pajak atau menurunkan pajak serta menambah atau mengurangi pengeluaran pemerintah.

34. Jawaban: b

Distribusi pendapatan nasional men-cipta-kan perubahan dan perbaikan dalam masyarakat seperti mengurangi kemiskinan dan penganggur-an. Distribusi pendapatan yang tidak merata tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat umum. Oleh karena itu, untuk mem-perbaiki pe-merataan distribusi pendapatan dapat dilakukan sistem perpajakan dan subsidi.

35. Jawaban: b

Kebijakan fiskal (anggaran) terdiri atas:

1) pemberlakuan tarif pajak progresif untuk membatasi pengeluaran;

2) kebijakan ekonomi terbuka untuk menarik investor;

3) anggaran surplus dan anggaran berimbang; serta

4) segala sesuatu yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, komponen yang termasuk ke-bijakan fiskal adalah A1), B1), dan C2). Komponen A2), A3), dan C3) merupakan kebijakan moneter. Komponen B2), B3), dan C1) adalah kebijakan nonmoneter dan nonfiskal.

36. Jawaban: b

Besar kecil pajak yang dipungut negara me-mengaruhi besar pendapatan negara. Besar pen-dapatan negara akan memengaruhi pembangunan sarana dan prasarana perekonomian. Pemerintah akan menaikkan pajak untuk mengurangi jumlah uang beredar. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi akan berkurang sehingga ke-stabilan perekonomian tercapai.

37. Jawaban: d

Kebijakan menaikkan pajak sebagai upaya me-ngurangi peredaran uang di masyarakat untuk mengendalikan inflasi. Dengan menaikkan pajak, penghasilan masyarakat akan berkurang karena sebagian penghasilan diberikan kepada pe-merintah untuk membayar pajak. Apabila peng-hasilan berkurang, tingkat konsumsi pun ber-kurang. Akibatnya, jumlah uang beredar menurun. 38. Jawaban: a

Berdasarkan peristiwa tersebut, pemerintah dapat mengambil kebijakan berupa mengimpor bawang sehingga pemerintah akan mengubah jumlah pengeluaran atau belanja pemerintah. Kebijakan tersebut mengakibatkan harga barang menjadi lebih terjangkau sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya. Kebijakan fiskal dapat menstabilkan harga barang dengan mengubah jumlah pengeluaran atau belanja pemerintah.

(23)

39. Jawaban: e

Kebijakan fiskal atau kebijakan anggaran dapat dibedakan berdasarkan segi perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran, yaitu kebijakan anggaran seimbang, kebijakan anggaran defisit, kebijakan anggaran surplus, dan kebijakan anggaran dinamis. Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional merupakan kebijakan fiskal dilihat dari segi teori.

40. Jawaban: b

Kebijakan publik dilakukan pemerintah dengan menerbitkan surat berharga berupa Surat Utang Negara (SUN) dan surat obligasi, baik yang berjangka pendek maupun berjangka panjang. Pinjaman publik tidak hanya mengatasi kekurangan dana untuk APBN, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri.

B. Uraian 1. Jawaban:

Nama Barang Harga (Rp) Kuantitas (Unit) Pn × Qo Po × Qo Pn × Qn Po x Qn 2012 2013 2012 2013 Pensil 1.700 2.500 470 250 1.175.00 799.000 1.300.000 884.000 Penggaris 850 900 200 220 180.000 170.000 198.000 187.000 Penghapus 2.100 3.300 340 370 1.122.000 714.000 1.221.000 777.000 Bolpoin 2.400 2.700 275 280 742.500 660.000 756.000 672.000 Buku tulis 1.800 12.000 155 160 310.000 279.000 320.000 288.000 Jumlah 3.529.500 2.622.000 3.795.000 2.808.000 Metode laspeyres: IL = (P Q ) P Q 0 0 0 n # #

^

h

/

/

× 100% = 2 622 0003 529 500.. .. × 100% = 134,61 %

Jadi, indeks harga pada tahun 2013 menurut metode laspeyres sebesar 134,61%. Metode paasche: IP = (P (P n 0 × ×

Q Q n n ) ) × 100% = . . . . 2 808 000 3 795 000 × 100% = 135,15%

Jadi, indeks harga pada tahun 2013 menurut metode paasche sebesar 135,15%. 2. Jawaban:

Saat terjadi inflasi, harga barang akan naik terlebih dahulu daripada tingkat upah karyawan. Keuntungan yang diperoleh pengusaha akan meningkat. Pengusaha akan memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak agar keuntungan semakin besar karena adanya kenaikan keuntungan. Dengan demikian, iklim investasi akan meningkat.

3. Jawaban:

Tingkat inflasi yang tinggi akan mendorong kenaikan suku bunga. Kondisi tersebut akan menyebabkan berkurangnya dana atau modal yang dapat digunakan oleh produsen untuk memproduksi barang. Berkurangnya dana atau modal untuk memproduksi barang akan menurunkan tingkat atau hasil produksi para produsen. 4. Jawaban:

Investasi barang yang bernilai stabil akan memberikan keuntungan yang lebih pasti dibandingkan investasi produktif. Investasi pada usaha produktif pada saat inflasi cenderung akan menurunkan nilai modal investasi. Oleh karena itu, investor lebih senang menanamkan modalnya pada investasi yang bernilai lebih stabil daripada investasi produktif saat perekonomian mengalami inflasi.

Gambar

Grafik tersebut menunjukkan inflasi yang disebab- disebab-kan adanya kenaidisebab-kan biaya produksi

Referensi

Dokumen terkait

Uraian pada mata kuliah ini dimulai dari pengertian pendidikan secara umum sebagai dasar Pembahasan tentang landasan-landasan kependidikan1. Landasan-landasan kependidikan

Itu merupakan contoh tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar, contoh lain tanggung jawab sosial suatu perusahaan untuk karyawan, yaitu pihak perusahaan

dalam Bahasa Inggris adalah lebih rendah dibandingkan skor rata-rata untuk soal dalam Bahasa Indonesia, maka ada indikasi bahwa program SBI dapat dianggap tidak berhasil

Section 2 presents an overview of the ISO 9126 model of quality; section 3, the structure of the QEST model; and section 4, the prototype developed for a Web-based implementation

Klein’s claim is that his empirical model (the Klein-Goldberger model) vindicates Keynes’s theoretical insights, in particular the existence of involuntary unemployment..

Hal ini dikarenakan bahwa pada proses Med-Arb, arbitrase hanya dapat dilakukan apabila para pihak yang bersengketa itu setuju untuk melanjutkannya kepada proses arbitrase,

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Mapping , subjek dapat mencari hubungan yang identik dari karakteristik antara masalah sumber dan masalah target kemudian membangun kesimpulan untuk selanjutnya hubungan