primastoria.net
Puji Yosep Subagiyo
disusun oleh
[01]
Sekilas Perawatan Lukisan
Primastoria Studio
Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510
17 Agustus 2016
[02]
(1). https://primastoria.files.wordpress.com/2016/01/konservasi-lukisan.pdf(2). https://primastoria.files.wordpress.com/2015/12/identifikasi-kanvas-lukisan.pdf (3). https://primastoria.files.wordpress.com/2016/09/sekilas_konservasi_lukisan.pdf (4). https://primastoria.files.wordpress.com/2016/09/sketsa_sains_konservasi.pdf (5). Marion F. Mecklenburg, A. Elena Charola, and Robert J. Koestler (2013): New Insights
into the Cleaning of Paintings, Washington DC., Smithsonian Institution Press.
(6). http://www.huevaluechroma.com/
(7). https://www.royaltalens.com/en-gb/ (8). http://www.winsornewton.com/row/
Kata Pengantar
Pekerjaan konservasi dapat dilakukan apabila tenaga konservasi telah mengenal bahan
pembentuk benda yang akan ditangani; dan jenis kerusakan yang sedang dihadapi. Hampir
semua bahan - khususnya benda organik - sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti
kelembaban, suhu udara, dan radiasi cahaya. Kerusakan dapat juga terjadi karena kesalahan
penggunaan bahan atau cara penanganannya. Dalam kasus semacam ini, konservator harus
dapat memilah atau menggolongkan benda koleksi menurut jenis bahan pembentuknya, serta
mengidentifikasi dan klasifikasi berbagai jenis bahan, berikut sifat-sifatnya (fisik dan kimiawi).
Konservator adalah orang yang mampu melakukan pengamatan (kajian), berpikir analitik,
dan melaksanakan konservasi karya seni, artefak, relik, dan benda lain dengan menggunakan
metode atau teknik yang benar. Sehingga seorang konservator harus memiliki pengetahuan
cukup tentang metode dan teknik konservasi; serta dapat memilih dan menerapkan bahan
(materials) atau alat dalam proses konservasi dengan baik. Nantinya, mereka dapat pula
mengkhususkan diri pada satu atau lebih bidang konservasi, seperti: batu, logam, kayu, tekstil,
lukisan, karya seni bermedia kertas, buku, (pita) film, pita perekam suara, foto, atau benda lain
bermedia komplek (campuran).
Konservasi adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif – restoratif (penghentian proses
kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif (penghambatan dari
kemungkinan proses kerusakan). Konservasi benda koleksi museum menurut American
Association of Museums (AAM 1984:11) dirujuk kedalam 4 tingkatan.
Pertama adalah perlakuan secara menyeluruh untuk memelihara koleksi dari kemungkinan suatu
kondisi yang tidak berubah; misalnya dengan kontrol lingkungan dan penyimpanan benda
yang memadai, didalam fasilitas penyimpanan atau displai;
Kedua adalah pengawetan benda, yang memiliki sasaran primer suatu pengawetan dan
penghambatan suatu proses kerusakan pada benda;
Ketiga adalah konservasi restorasi secara aktual, perlakuan yang diambil untuk mengembalikan
artifak rusak atau 'deteriorated artifact' mendekati bentuk, desain, warna dan fungsi aslinya.
Tetapi proses ini mungkin merubah tampilan luar benda; dan
Keempat adalah riset ilmiah secara mendalam dan pengamatan benda secara teknis.
Dengan “Sekilas Perawatan Lukisan” ini (melalui infografis, gambar atau ilustrasi berwarna,
tabel, dll.), kita akan mendapatkan pengetahuan terapan dan teknis konservasi koleksi di
museum atau galeri secara utuh, sistematis dan terarah. Khususnya dalam rangka penyusunan
instrumen pengumpulan dan pengolahan data, analisis data serta identifikasi masalah kondisi
koleksi benda bernilai seni - budaya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk
mengetahui pemecahannya.
Bekasi, 17 Agustus 2016
Puji Yosep Subagiyo
Rujukan :1. UU CAGAR BUDAYA (UU No. 11 Tahun 2010)
2. PP No. 66 Tahun 2015 tentang MUSEUM
3. Prestasi Kerja => Sasaran Kerja PNS [SKP]
(PP No. 46 Thn. 2011 dan Perka BKN No. 1 Thn. 2013). 4. Standar Kompetensi Manajerial (SKM PNS)
(Perka BKN No. 7 Tahun 2013) 5. Standar Kompetensi Teknis (SKT PNS)(Perka BKN No. 8 Tahun 2013)
1. NOMOR KODE JABATAN : E.068
2. NAMA JABATAN : Analis Pemeliharaan dan Pemugaran Cagar Budaya dan Koleksi Museum
3. UNIT KERJA ATASAN :
3.1. Eselon IV : Seksi Pemeliharaan dan Pemugaran 3.2. Eselon III : Subdirektorat Pelindungan
3.3. Eselon II : Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman
3.4. Eselon I : Direktorat Jenderal Kebudayaan. 4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis data, menyusun bahan dan saran pemecahan masalah pemeliharaan dan pemugaran serta menyusun laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan. 1. NOMOR KODE JABATAN : E.223
2. NAMA JABATAN : Pengkaji Pelestari Cagar Budaya 3. UNIT KERJA ATASAN :
3.1. Eselon IV : Seksi
3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya 4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis dan mengkaji serta menyusun saran pemecahan masalah dalam kegiatan pelestarian cagar budaya sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.122
2. NAMA JABATAN : Juru Pelestari Cagar Budaya
3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi
3.2. Eselon III : Balai Pelestarian Cagar Budaya 4. RUMUSAN TUGAS :
Mengumpulkan data kerusakan, merawat dan memelihara benda cagar budaya sesuai dengan prosedur dalam rangka pelestarian cagar budaya. 1. NOMOR KODE JABATAN : E.125
2. NAMA JABATAN : Konservator
3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ... 3.2. Eselon III : ... 3.3. Eselon II : ... 4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan, dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di ....
1. NOMOR KODE JABATAN : E.126 2. NAMA JABATAN : Kurator 3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : ... 3.2. Eselon III : ... 3.3. Eselon II : ... 4. RUMUSAN TUGAS :
Menyusun konsep kajian dan menganalisis data, serta saran pemecahan masalah/ konsep petunjuk pelaksanaan identifikasi, klasifikasi, pencarian, pengumpulan dan katalogisasi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) sebagai bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.
7 Ikhtisar Jabatan di Museum, Galeri & Balai Pelestarian
(Permendikbud No. 8 Tahun 2015)
Konservator
Juru Pelestari
Pengkaji Pelestari
Landasan/ Dasar Hukum Konservasi :
1. NOMOR KODE JABATAN : E.152
2. NAMA JABATAN : Penata Koleksi
3. UNIT KERJA ATASAN : 3.1. Eselon IV : Seksi Registrasi
3.2. Eselon III : Bidang Registrasi dan Dokumentasi 3.3. Eselon II : Museum Nasional
4. RUMUSAN TUGAS :
Melaksanakan penataan koleksi secara berkelan- jutan dan peninjauan kembali rencana penataan di seluruh ruang penyimpanan untuk kepentingan pemanfaatan dan pengendalian koleksi.
1. NOMOR KODE JABATAN : E. 153
2. NAMA JABATAN : Penata Pameran
3. UNIT KERJA ATASAN :
3.1. Eselon IV : Seksi ... 3.2. Eselon III : Bidang ... 3.3. Eselon II : ... 4. RUMUSAN TUGAS :
Menata benda koleksi sesuai dengan kondisi sarana pameran dan desain layout tata pamer untuk kerapihan dan kelancaran pameran.
1. NOMOR KODE JABATAN : E.061
2. NAMA JABATAN : Analis Pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi SDM Kebudayaan.
3. UNIT KERJA ATASAN :
3.1 Eselon IV : Subbidang Evaluasi
3.2 Eselon III : Bidang Peningkatan Kompetensi 3.3 Eselon II : Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kebudayaan
3.4 Eselon I : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan. 4. RUMUSAN TUGAS :
Menganalisis data dan menyusun saran pemecahan masalah, konsep pedoman, konsep petunjuk pelaksanaan, konsep kebijakan pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM Kebudayaan sebagai
bahan informasi dan penyusunan kebijakan pimpinan.
Kurator
Penata Koleksi
Penata Pameran
Analis Pemeliharaan & Pemugaraan
Menganalisis data dan mengidentifikasi masalah kondisi koleksi serta melakukan observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka pelestarian koleksi di ...
A. Ikhtisar Jabatan Konservator
Ikhtisar Jabatan dan Uraian Tugas Konservator
[No. KJ : E.125]Identifikasi Kompetensi (Manajerial, Teknis & Tambahan)
Penjelasan Permendikbud No. 8 Tahun 2015
Per = Perencanaan; BK = Berpikir Konseptual; BA = Berpikir Analitis; BpK = Berorientasi pada Kualitas; PI = Pencarian Informasi; KtO = Komitmen terhadap Organisasi.
Penjelasan Kode Identifikasi Kompetensi [
Key Performance Indicators (KPI)
]
1. Menyiapkan bahan rencana kerja seksi sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan dan hasil evaluasi pelaksanaan tugas tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Menyusun instrumen pengumpulan dan pengolahan data observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai dengan program kerja Bidang Perawatan dan Pengawetan sebagai panduan pelaksanaan tugas;
3. Menganalisis data hasil kegiatan observasi, perawatan dan pengawetan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui permasalahan;
4. Mengidentifikasi masalah kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemecahannya; 5. Menyiapkan bahan dalam pembuatan konsep penanganan masalah kondisi koleksi
benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk memecahkan masalah dan peningkatan kinerja;
6. Menyiapkan bahan dalam pembuatan materi/ naskah pengkajian perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penetapan perawatan dan pengawetan koleksi; 7. Melakukan uji laboratorium tentang jenis dan proses kerusakan/ pelapukan koleksi
benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui karakteristik benda bernilai budaya berskala nasional;
8. Melakukan pembersihan, perbaikan dan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk merawat koleksi agar tetap lestari;
9. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam rangka penelusuran bentuk;
10. Melakukan konsolidasi, penguatan, pelapisan, dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;
11. Melakukan fumigasi pada koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk melindungi koleksi organik dari faktor penyebab kerusakan berupa hama;
12. Melakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kerusakan koleksi lebih lanjut;
13. Menyiapkan bahan materi pemberian bantuan teknis dan layanan konsultasi di bidang observasi, perawatan dan pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari pelayanan;
14. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
B. Uraian Tugas Konservator
[KtO] [PI] [BpK] [BpK] [BpK] [BpK] [PI] [PI] [BA] [BA] [BK] [Per] [BpK] [BpK] [BpK] IDENTIFIKASI KOMPETENSI
KPI
Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016Detail Proses
Observasi, Perawatan & Pengawetan
Skema Proses
Observasi,
Perawatan &
Pengawetan
Observasi
Kerusakan
Lingkung
an Mikro
dan Lainny
a
1. Rapuh 2. Kotor 3. Lemak 4. Kelupas 5. Gores 6. Retak 7. Patah 1. Lapuk 2. Pudar 3. Korosi 4. Oksidasi 5. Bau 6. Noda 7. Kristal garam 1. Jamur (Fungi) 2. Serangga (Insect) 3. Ganggang (Algae) 4. Lumut (Moss) 5. Lumut-kerak (Lichens) [ ... %] [ ... %] [ ... %] [ ... %] [ ... %]Fisik
Kimiawi
Biotis
Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan
A. Intensitas Cahaya (Lux)
B. Radiasi UV (μW/cm2) --C. Suhu Udara (0C) ---D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) -- F. Kandungan Air (%) ---G. Keasaman (pH)
---H. ORP (mili Volts)
---= ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) I. Catatan: ... Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan
ORP = Oxidation -
Reduction Potential
(Potensial Redoks), diukur dalam mili Volts). Semakin nilai negatifnya kuat - semakin baik kondisi tersebut menekan oksidasi.
Perawatan dan Pengawetan
Benda
Cat
Media
Pigura
1. Kayu. 2. Kulit. 3. Bambu. 4.Rotan.
Selulose
Protein
1. Kulit
2. Bulu
3. 4. SuteraLain
Organik
Anorganik
Campuran
Lukisan
* C. Air * C. min yak.Keramik
Patung
Bentuk
(Konstruksi)
Bahan
(Komposisi)
Tulang Kerang Pigmen/ Cat Manik-manik Batu Kaca Keramik Plester Emas Perak Timah Perunggu 1. 2. 3.4.
Logam
Non Logam
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Komposisi, Identifikasi dan Klasifikasi Bahan (Mengenal Sifat - Interaksi Bahan)
Konstruksi (Pertimbangan Restorasi)
2A 2B 2C 4 1 2A 2B 2C
Analisis
3BUji Lab
3APersiapan
2Perawatan dan Pengawetan
Analisis
Observasi
Benda
Lingkungan Mikro
dan Lainnya
2C 2AKerusakan
4 1 3B
Uji Lab
3APersiapan
2 2BPENJELASAN TEKNIS
V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :
...
VI. TEKNIK PENGAMATAN
A. Mata biasa (tanpa-alat)
B. Kaca Pembesar
C. Mikroskop. ... X
D. ...
E. ...
F. ...
VII. TANGGAL PENGAMATAN
Tandatangan Observator, Konservator, dll. Nama : ... (DD/MM/YYYY)... ANALISIS
Identifikasi dan Klasifikasi Bahan dan Mengenal Sifat - Interaksi Bahan
Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan
Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan Identitas dan Lokasi Benda
Ruang A
Temperatur (°C) Min. Ave. Max.
26 28 29
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.
44 50 59
Ruang B.
Temperatur (°C) Min. Ave. Max.
27 28 28,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.
60 66 75
Data Iklim Makro
Beresiko ~ Bahaya 1 Ideal ~ Cukup 3 Cukup ~ Beresiko 2 Keterangan : BANTUAN TEKNIS
Identifikasi Serat, Pigmen, Jenis Oksidasi, Efek Bahan Lemari Simpan dan Pamer, Lampu Dalam Vitrin, dll. Teknis Penguatan Kain Rapuh, Penetralan Keasaman,
perhitungan Equilibrium Moisture Content (EMC),
EMC/RH isotherm bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.);
kapasitas buffering (MH), rekondisi silicagel, dll.
menelaah hubungan iklim mikro-makro, tekanan barometrik, dll. Analisis (mempelajari, menelaah atau mengkaji) hubungan antara jenis kerusakan, bahan dan iklim (mikro/ makro)
Rekomendasi
LEMBAR KONDISI LUKISAN
Ruang C.
Temperatur (°C) Min. Ave. Max.
22 24 26,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.
60 66 99
Ruang D.
Temperatur (°C) Min. Ave. Max.
28,5 29 29,5
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.
72 74 76
Ruang E.
Temperatur (°C) Min. Ave. Max.
26 27 28
Kelembaban (%) Min. Ave. Max.
76 78 99
Catatan: Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”.
UJI LABORATORIUM
III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA :
A. Intensitas Cahaya (Lux)
B. Radiasi UV (μW/cm2) -C. Suhu Udara (0C) ---D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH)
---H. ORP (mili Volts)
---= ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) I. Polusi Udara --- = ... (...)
Catatan :ORP = Potensial Redoks.
10 April 2016
Puji Yosep Subagiyo
X
Lampu Ultra Violet
Kotor Lemak Deposit Rapuh Patah Retak Distorsi Gelombang Gores Sobek Kelupas Lubang Basah Jamur Serangga Busuk Karat Kristal Oksidasi Pudar Lapuk Bau Noda FISIK: BIOTIS: LAIN: KIMIAWI: No Foto : Lain-lain Lain-lain Lain-lain Baik Cukup Rusak KONDISI SPANRAM: Baik Cukup Rusak KONDISI PIGURA: C. B. A. D. E. F. G. II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 1. 2. 3. ... ... X X X X X X X X X parah sobekan di 3 tempat kendor BAHAN PEMBENTUK BENDA C.minyak Cat air Tinta Akrilik Pastel Krayon Kanvas Kertas Kayu Kaca Logam C.minyak Aquarel Pastel Guase Tempera Litografi Batik Lain-lain Lain-lain Lain-lain JENIS CAT JENIS MEDIA (SUBSTRAT) TEKNIK I. A. B. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Catatan : X X X Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive). i s i d n o K Nama Seniman Judul Karya . v n I . o N
No. Ukuran dan Tahun
Lokasi: Prioritas Tindakan : A. Segera B. Sedang C. Rendah 98 x 145,5 cm, 1956 Pahlawan Teuku Umar Hendra Gunawan
X
002
Penguatan dan Konsolidasi
penguatan cat dengan ... penguatan kanvas/ substrat ... perbaikan kanvas/ substrat. perbaikan/ konsolidasi cat, dll. Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)
air white-spirit turpentin air sabun (amonia)
2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol Penyempurnaan (finishing treatment)
isolating (varnish) inpainting (+mixing varnish) dressing/ retouching (varnish) (re)varnishing
Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.)
Perlakuan lain.
CATATAN:
REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :
Pembersihan lemak, varnis, dsb. dengan pelarut: IV. ... 5. 6. 7. 8. A. B. C. D. E. F. G. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. toluene acetone X X X X X X MEK X X X
sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem bongkar pasang spanram dan mengencangkan kanvas
A ge = Umur B eau ty = Keindahan C ondition = Kondisi P rice = Harga Q uali ty = Kualitas R ari ty = Kelangkaan
Gambaran Ilmu Dasar
dan T
ekno
lo
gi B
ahan
Sistem Perujukan B
enda
Seni - Budaya
Dat a Isian Regist rasiStudi Koleksi dan Konservasi
DATA KOLEKSI KOLEKSI
1. Nomor Regist rasi 2. Nomor I nv entaris 3. Nama Koleksi 4. Kelompok a. Sementa ra b. Tetap 5. Lokasi Simpan (Sub Kelompok) Dat a Isian Inventaris 1. Nomor Regist rasi 2. Nomor I nv entaris 3. Nama Koleksi 4.
Kelompok dan a. Sementa
ra b. Tetap 5. Lokasi Simpan Sub Kelompok REINVENTARISASI HEREGISTRASI Data Ko ndisi Koleksi 1. Nomor Inventa ris 2. Nama Koleksi 6. B ahan 3. Kelompok da n 5. Asal (T empat) 4. Lokasi Simpan Sub Kelompok 7. Kondisi RE-OBSERVASI REGISTRASI INVENTARISASI OBSERVASI 1. Nomor Regist rasi 2. Nomor I nv entaris 3. Nama Koleksi 4. Kelompok a. Sementa ra b. Tetap 5. Lokasi Simpan (Sub Kelompok) 1. Nomor Regist rasi 2. Nomor I nv entaris 3. Nama Koleksi 4. Kelompok a. Sementa ra b. Tetap 5. Lokasi Simpan (Sub Kelompok)
KONTEKS KULTURAL (benda
da lam konteks ny a) INTERPRETASI (benda ke-konteks ny a)
PROSES KURASI (benda
hila ng konteks ny a) ANALISA KOMPARATIF 3 4 1
Skema Pro
ses Kurasi
AB
C-PQR
RUMUS Ja mes Clifford (1988:224) Susan M. Pearce (1994:263) La wrence van Vlack (1985) Pamela B. Vandi ve r, et.al. (1991) Susan M. Pearce, edit . (1989:99) (1000) ETNOGRAF I (Klp) Kelo mpok & Ko de (1100) Tekstil (Su bKlp) (1101) Batik (Su bSu bKlp) (1102) Ikat (1176) Ikat Paka n (2000) GEOGRAFI (3000) SE JARAH (4000) ARKEO LOGI (6000) KERAM IK (7000) PR ASE JARAH (1179) Ikat Paka n + Song ket (5000) NUMISM ATIK & HERA LD IKAL
UR
REGISTRASI, INVENTARISASI (
STUDI)
DAN OB
SERVASI
KOLE
KSI
2B
AT
U
LOGAM
K
AY
U
TEKSTIL
LUKISAN
SPESIALISASI KONSERVASIKERT
AS
C
AMPUR
1. Nomor Inventa ris 2. Nama Koleksi 6. B ahan 3. Kelompok da n 5. Asal (T empat) 4. Lokasi Simpan Sub Kelompok 7. Kondisi Data Ko ndisi Koleksi Dat a Isian Inventaris Dat a Isian Regist rasiIII. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA : A. In te nsi tas Cah ay a (Lux) B. Radiasi UV ( μ W/Lmn) -C. Suhu Uda ra ( 0C) ---D. Suhu Pe rmu kaan ( 0C) --E. Kelembaban Uda ra (%) F. Kandun gan A ir (%) --G. Ke asaman (pH) ---H. ORP ( mili Volts ) ---= ... (...) ---= ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) I. Polusi Uda ra ---= ... (...) Ca ta ta n :
ORP = Potensial Redoks.
V. USULAN UJI BAHAN ( LAB) D AN TAM BAHAN : ... ... VI. TEKNIK PENGAM AT AN A. M at a biasa ( tanpa-al at) B. Ka ca Pe mbe sar C. Mik ros kop. ... X D. ... E. ... F. ... VII. TANGGAL PENGAM AT AN Tanda tangan O bse rva to r, Konse rva to r, dll. Nama : ... (DD/MM/YYYY)
...10 April 2016 Puji Yosep Subagiyo
X
Lampu Ultra Violet
LEMB
AR KONDI
SI LUKISAN
Penguatan dan Konsolidasi
penguatan cat dengan ... penguatan kanvas/ substrat ... perbaikan kanvas/ substrat. perbaikan/ konsolidasi cat, dll.
Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)
air white-spirit turpentin air sabun (amonia) 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol
Penyempurnaan (finishing treatment)
isolating (varnish) inpainting (+mixing varnish) dressing/ retouching (varnish) (re)varnishing
Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.)
Perlakuan lain. CATATAN: REKOMENDASI PER AW AT AN DAN PENG AWE TAN :
Pembersihan lemak, varnis, dsb. dengan pelarut:
IV . ... ... 5. 6. 7. 8. A. B. C. D. E. F. G. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. toluene acetone X X X X X
bongkar pasang spanram dan mengencangkan kanvas
X
MEK
X X X
sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem
Kotor Lemak Deposit Rapuh Patah Retak Distorsi
Gelombang Gores Sobek Kelupas Lubang Basah
Jamur Serangga
Busuk
Karat Kristal Oksidasi Pudar Lapuk Bau Noda
FISIK: BIOTIS: LAIN: KIMIAWI: No Foto : Lain-lain Lain-lain Lain-lain
Baik Cukup Rusak
KONDISI SPANRAM:
Baik Cukup Rusak
KONDISI PIGURA: C. B. A. D. E. F. G. II. KONDISI SA AT PENGAM AT AN : Baik Cuk up Rusak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 1. 2. 3. ... ... X X X X X X X X X parah sobekan di 3 tempat kendor BA HA N PEMBEN TU K BEN D
A C.minyak Cat air Tinta Akrilik Pastel Krayon Lain-lain Kanvas Kertas Kayu Kaca Logam Lain-lain C.minyak Aquarel Pastel Guase Tempera Litografi Batik Lain-lain
JENIS
CA
T
JENIS MEDIA (SUBST
RA T) TEKNIK I. A. B. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Catatan : X X X
Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).
isi dn o K Nama Seniman Judul Karya .v nI . o N No. Uku ra n dan Tahun Lo kasi : Priori tas Tinda kan : A. Se ge ra C. Re ndah B. Sedang 98 x 145,5 cm , 1 956
Pahlawan Teuku Umar
Hendra Gunawan X 002 0 200 400 800 900 Past el Ca t min yak Ca t air Ba tik Ak rilik Jumlah
Teknik dan Jumlah Per Jenis Lukisan
133 74 1.153 254 36 115 (86%) 7 (5%) 11 (8%) 66 (89%) 2 (3%) 6 (8%) 227 (89%) 4 (2%) 23 (9%) 48 (4%) 2 (6%) 2 (6%) 32 (89%) 211 (18%)
S
ed
an
g
R
us
ak
B
ai
k
894 (78%)Penjelasan Teknis
:
Instrumen Pengumpulan dan Pengolahan Data
Observasi
OUTPUT OBSERVASI
Instrumen (Alat) Observasi
Instrumen (Alat)
Uji Lab
Portable XRF Spectrometer Alat Identifik
asi Unsur/ Elemen L
og
am
Digital Microscope Alat P
er ek am G amba r M ik ro
Output Analisis Data Bahan & Kerusakan
Ruang A Temp er atur (°C ) M in. Av e. Max. 26 28 29 Kelembaba n (%) M in. Av e. Max. 44 50 59 Ber esiko ~ Bahay a 1 Ideal ~ Cuk up 3 Cuk up ~ Ber esiko 2 Ket er angan :
Instrumen Pengumpul dan
Pengolah Data (KONVENSIONAL)
Instrumen Pengumpul dan Pengolah Data (DIGITAL)
Komputer + Database Konservasi 900
Perba
nding
an Jumlah
Kerusak
an L
uk
isa
n
terhada
p T
ek
nik L
uk
isa
n.
Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016Penguatan dan Konsolidasi
penguatan cat dengan ... penguatan kanvas/ substrat ... perbaikan kanvas/ substrat. perbaikan/ konsolidasi cat, dll.
LEMBAR KONDISI LUKISAN
i s i d n o K Nama Seniman Judul Karya . v n I . o N
No. Ukuran dan Tahun
BAHAN PEMBENTUK BENDA
Lokasi: Prioritas Tindakan : A. Segera B. Sedang C. Rendah
C.minyak Cat air Tinta Akrilik Pastel Krayon Other... Kanvas Kertas Kayu Kaca Logam Other... C.minyak Aquarel Pastel Guase Tempera Litografi Batik Lain-lain Lain-lain Lain-lain JENIS CAT JENIS MEDIA (SUBSTRAT) TEKNIK Kotor Lemak Deposit Rapuh Patah Retak Distorsi Gelombang Gores Sobek Kelupas Lubang Basah Kering Jamur
Serangga BusukOther...
Karat Kristal Oksidasi Pudar Lapuk Bau Noda Other... FISIK: BIOTIS: LAIN: KIMIAWI: No Foto : Lain-lain Lain-lain Lain-lain Baik Cukup Rusak Other... KONDISI SPANRAM: Baik Cukup Rusak KONDISI PIGURA:
Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.) air
white-spirit turpentin air sabun (amonia)
2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol Penyempurnaan (finishing treatment)
isolating (varnish)
inpainting (+mixing varnish) dressing/ retouching (varnish) (re)varnishing
Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.) Perlakuan lain.
CATATAN:
REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :
Pembersihan lemak, varnis, dsb. dengan pelarut:
I.
IV.
...
V. USULAN UJI BAHAN (LAB) DAN TAMBAHAN :
...
VI. TEKNIK PENGAMATAN
A. Mata biasa (tanpa-alat)
B. Kaca Pembesar
C. Mikroskop. ... X
D. ...
E. ...
F. ...
VII. TANGGAL PENGAMATAN Tandatangan Observator, Konservator, dll. Nama : ... (DD/MM/YYYY)... A. B. C. C. B. A. D. E. F. G. 5. 6. 7. 8.
II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. A. B. C. D. E. F. G. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. ...
III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA : A. Intensitas Cahaya (Lux)
B. Radiasi UV (μW/cm2) ---C. Suhu Udara (0C) ---D. Suhu Permukaan (0C) --E. Kelembaban Udara (%) F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH)
---H. ORP (mili Volts) ---= ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) J. Polusi Udara --- = ... (...)
Catatan :ORP = Potensial Redoks.
toluene acetone Catatan : ... 98 x 145,5 cm, 1956 X X X X X X X X X X X X X bongkar pasang spanram dan mengencangkan kanvas X MEK Pahlawan Teuku Umar Hendra Gunawan
Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).
X X X
10 April 2016
Puji Yosep Subagiyo
X X X X X X parah sobekan di 3 tempat
sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem kendor
Lampu Ultra Violet 002 ATAS 50 0,4 20 50 dianjurkan I. Tekanan Udara (mb) = ... (...)
Catatan:
1. Pembersihan ringan = pembersihan ringan dengan kwas/ penyedot debu; 2. Chemical cleaning = pembersihan kotoran yang sudah berkerak, mengangkat varnis lama yang sudah menguning/ teroksidasi dengan bahan pelarut, seperti: white spirits, turpentine,
dietoxy-ethanol, diacetone alcohol, MEK (methyl-ethyl-ketone), dll.; 3. Framing/ reframing = bongkar/ pasang kanvas dari spanram (dan
pigura) karena kanvas kendor, mengganti paku yang berkarat, dll.; 4. Restretching = mengencangkan kanvas yang kendor atau reshaping kanvas yang bergelombang; 5. Inpainting = tusir warna bagian cat yang terkelupas; 6. Repainting = lukis ulang pada bagian cat yang hilang karena cleaning atau inpainting yang salah; 7. Retouching = pembuatan efek khusus dengan cat/ varnis; 8. Varnishing = varnish for retouching or protection; 9. Penguatan cat dengan perekat thermosetting atau lainnya; 10. Fumigasi dengan thymol, dll.
Pembersihan ringan Chemical cleaning Framing/ reframing Restretching Inpainting Repainting Retouching Varnishing Penguatan cat Fumigasi X X X X X X X MEK X Rekomendasi Konservasi : Lain-lain sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem
X
sobek
Liquin LocTite Gel Glue 4 gram2
picture cleanerwhite spirits turpentine toluene & acetone 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol
Proses Konservasi Lukisan
Kotor debuKanvas kendor Varnis menguning Varnis cacat Cat rapuh/ kering Cat kelupas Jamur
Lain-lain Kondisi :
Hendra Gunawan [Pahlawan
Teuku Umar, 98 x 145,5 cm,
Oils
on Canvas, 1956]
X X X X parah sobekan di 3 tempatA.
B.
kan vas spanr am1
Luk isan air white-spirit turpentin air sabun (amonia) 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. toluene acetone X X pigur a X Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016Ambron, Emilio Covarrubias, Miguel Dooijeward, Willem (1892-1990) Friend, Donald Israel, Isaac Mooijen, P. A. J. Meier, Theo (1908-1982) Smit, Arie Sonnega, Auke C. Sten, John
Pelukis Asing
(di Bali, dari 1904 - 1967)
1904 > W. O. J. Nieuwenkamp
1938 > Willem & Maria Hofker
1927 > Walter Spies
1941 > Lee Man-fong (1913-1988)
1935 > Adrien Jean Le Mayeur
de Merpres (1880 - 1958)
1928 > Rudolf Bonnet (1895-1978)
1922 > Rolland Strasser (1895-?)
1915 > Carel Lodewijk Dake Jr.
(1886-1946) 1952 > Antonia Blanco (1912 - 1999) 1990 1980 1970 1960 1950 19401941 19421943 1944 19451946 1947 19481949 1951 19521953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1961 1962 19631964 19651966 1967 1968 1969 1971 19721973 1974 19751976 1977 19781979 1981 19821983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1900 1800 1904
PERKEMBANGAN SENIRUPA INDONESIA
Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)
Masa Raden Saleh (1814 - 1880)
Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI), 1938 - 1942:
Agus Djaya, S. Sudjojono, Emiria Sunassa, Sukirno, Otto Djaya
Poesat Tenaga Rakyat (POETERA), 1942 - 1944:
Affandi, K. Yudhokusumo, Ny. Ngendon, Basuki Abdullah W. Spies & Gde A. Sukowati PITA MAHA (1935)
Keimin Bunka Shidoso (1944)
Otto Djaya, Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan.
Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Yogya, 1945:
Djajengasmoro, Sindusisworo, Indrosughondo, Prawito.
Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) Medan, 1945:
Ismail Daulay, Nasjah Djamin, Hasan Djafar, Husein. Dr. Moerdowo Himpunan Budaya Surakarta (1945)
Pelukis Rakyat (1947)
Sudjojono, Affandi, Hendra, Soedarso,Sudiardjo, Trubus,
Sasongko, Kusnadi, Sudjono Kerton, Rustamadji, Sumitro, Sajono, Saptoto, C.J. Ali, Juski, Permadi.
Seniman Indonesia Muda (SIM),1946
di Yogyakarta: Affandi, Hendra, Trubus, Dullah, Soedarso,
Suromo, Surono, Kartono Yudhokusumo, Basuki Resobowo,
Rusli, Harijadi S., Abdul Salam, D. Joes, Zaini.
SIM pindah dari Yogya ke Solo (1948), anggota tambah Trisno Sumarjo, Oesman Effendi, Sasongko, Suparto,
Mardian, Wakijan, Srihadi S.
Gabungan Pelukis Indonesia (1948):
Affandi, Sutiksna, Nasyah Djamin, Handriyo, Zaini,
Sjahri, Nashar, Oesman Effendi, Trisno Sumardjo.
Sularko Pelangi di Surakarta (1947 - 1949)
Seniman Muda Indonesia (SEMI), 1946:
di Bukittinggi: Zetka, A.A. Navis, Zanain.
Masa Terisolir dari Negara Luar:
Kanvas dibuat dari blaco/ kertas dan satu tube cat minyak harus bergantian dengan seniman lain
Masa Abdullah Sr. (1878 - 1914) Wakidi (1889 - 1979), M. Pirngadie (1875 - 1936)
1
2
3
4
Akademi Senirupa Indonesia di Yogya (1950)
G. Sidharta, Widayat, Edi Sunarso, Rulijati, Muljadi W., Sjahwil,
Sunarto Pr., Wardojo, Danarto, Arief Sudarsono
Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), 1950-1965
mempolitikkan kesenian
Pameran ASRI - ITB (>1950) Alibasyah, G. Sidharta, Edhi Sunarso, But Muchtar, Pirous, Sunarso,
Yusuf Affendi, Muljadi, Arief Sudarsono, Mudjita, Irsam, Danarto, Aming Prayitno, Budiani, Bagong Kussudiardjo, Amri Yahya,
Harijadi, Sutanto, Adi Munardi.
REVOLUSI FISIK (1945 - 1949)
Pelukis Asing
Amato, L. Dezentje, Ernest Giovanetti, G.Imandt, Wilhelmus Jean Frederic Kinsen, Mori Kichigoro (1888-1959) Koenig, Arthur Johann
Li Shuji (1943 - ?) Makovsky, Konstantin E. (1839-1915) Renato, Cristiano Simonetti Snel, Han (1925 - 1998) Talwinski, Igor (1907-1983) (Lukisan Ada Di Indonesia)
Alimin
Henk Ngantung (1921 - 1990) Ida Bagus Made Nadera I Gusti Putu Gede I Gusti Ketut Kobot Lim Wasim (1929 - 2004) Mahjuddin S. Nashar (1928 -1994) Sobrat, A. A. Gede Sumardi Thamdjidin, M. Wayan Sudana
7
6
Pelukis Koleksi Istana, dll.
5
Fadjar Sidik, Widayat, A. Sadali, Srihadi S., Popo Iskandar, Abas
Lukisan Dinding Gua di Maros - Sulawesi berusia 40.000 tahun Created by Puji Y. Subagiyo 2016
KRONOLOGI dan KONDISI
88 Lukisan Le Mayeur
Created by Puji Y. Subagiyo 2015
3 buah lukisan pastel diatas
kertas [
2R
/
1C
]
4 buah lukisan cat-minyak
diatas kanvas [
4C
]
3 buah lukisan cat-minyak
diatas hard-board [
3C
]
27 buah lukisan: 5 cm/
knv, 2 cm/tripleks, 18
cm/h.board, 2 cm/kayu.
[
5R
/
10C
/13B]
Le Mayeur (52) ketemu &
menikahi Ni Pollok (18).
3 buah lukisan pastel diatas
kertas [
1R
/
2C
]
13 buah lukisan: 1pastel/
kertas, 8 cm/knv, 3 cm/kayu,
1 cm/tripleks [1R/
6C
/6B]
23 buah lukisan: 22
cat-TB/ bagor, 1
cm/hard-board [
14R
/
7C
/2B]
1 buah lukisan cm/
knv [1R]
10 buah lukisan
cat-minyak diatas
kanvas [
6R
/
3C
/1B]
MLMB052 MLMB015 MLMB082 MLMB021 MLMB035 MLMB012 MLMB075 MLMB045 MLMB0841957
1945
1942
1938
1937
1935
1928
1921
1927
1929
... ... 2. Kelompok Koleksi:
4. Nama Pembuat/ Seniman:
a. Bentuk/ Tema (Karya): c. Ukuran (Lukisan): d. Bahan:
e. Warna:
b. Aliran Seniman (Lukisan):
f. Teknik Pembuatan: g. Lain-lain: b. Asal (Benda/Pembuat/Seniman): c. Riwayat (Benda/Pembuat/Seniman): a. Tahun Pembuatan: d. Tahun Perolehan: Beli
Temuan Hadiah/ HibahTransaksi lain e. Cara Perolehan: Periode Pembuatan: 9. Kondisi: 10. Keterangan: Mata biasa Kaca pembesar Mikroskop Lain-lain
11. Teknik Pengamatan: Tanggal Pengamatan:
Tanda tangan Kurator: Nama Kurator: 5. Tempat Penyimpanan: 1. Nomor Inv.: Nomor Reg.: (lama) (baru) X 7. Visualisasi Benda: Foto Digital Foto Cetak Slide Video 3. Nama/ Judul: 6. Deskripsi Benda: 8. Riwayat Benda:
Baik (kondisi fisik kuat, utuh, tanpa/ sedikit kerusakan).
Cukup (kondisi fisik cukup kuat/ sedikit utuh, sedikit/ tanpa kerusakan). Rusak (kondisi fisik tidak kuat/ rapuh, sedikit/ tidak utuh, banyak kerusakan). Lain-lain Lain-lain (Pigura): ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
LEMBAR INVENTARIS KOLEKSI
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Lukisan Keramik Patung Lain
Sub Kelompok Koleksi: ... 0020
Hutan Wataturi Irian
Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar Srihadi Soedarsono
1975
0020
Bagian atas noda ada goresan 92 x 142 cm
2 Januari 2007
Puji Yosep Subagiyo
X
Cat-minyak, kanvas. X
X
Naturalisme
Cat-minyak dengan sapuan kuas. Hijau, biru, coklat, hitam, krem (putih).
ATAS
Prof. KRHT H. Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, MA. lahir di Surakarta (Jawa Tengah) pada 4 Desember 1931. Pada tahun 1952 ia mulai memasuki pendidikan seni di Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung). Pada tahun 1955, ia juga menciptakan logo Keluarga Mahasiswa Seni Rupa (KMSR). Logo berbentuk sebuah palette dengan kata-kata "SENI RUPA BANDUNG" dengan lambang Universitas Indonesia. Setelah Maret 1959, bentuk Ganesha menggantikan logo UI di palette tersebut.
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. X
Lukisan karya Hendra Gunawan (1918 - 1983 ) Lukisan karya Affandi (1907 - 1990 )
Close
-up
“plot
otan
”
Lukisan karya Raden Saleh (1814 - 1880) Lukisan Dinding Gua di Maros [40.000 tahun]
Lukisan karya S. Sudjojono (1913 - 1985)
Lukisan karya Abdullah Sr. (1878-1941) Harijadi S.
(1919 - 1997)
Pemandangan karya Soedjono Abdullah (1911-1991) Basoeki Abdullah Basoeki Abdullah (1915 - 1993)
Handheld XRF Spectrometer
Alat Identifikasi Unsur/ Elemen Logam
Tabby 1/1, 16/22, Z Tabby 2/2, 24/24, Z Twill 2/2, 20/24, Z
NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN & KERAPATAN KANVAS
{
{
{
CAT
GESSO
PRIMING
KANVAS
gesso grosso
gesso sottile
cat dasaran
cat lukisan
cat detail
retakanVARNIS
priming
{
{
{
Binder
CAT =
Pigmen
+ Binder
Pigmen
WARNA C
AT
Pigmen CAT
Cat Minyak, Cat Air,
Akrilik, Tinta, Guase, Dll.
Lead Carbonate
Varnis Gesso Priming Varnis SprayPENGENALAN BAHAN LUKISAN
KANVAS, CAT, VARNIS dan PIGMEN
CAT
Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016MENGENAL WARNA CAT
H : 45
0S : 95%
B : 100%
R : 255
G : 197
B : 12
C : 0%
M : 23%
Y : 98%
K : 0%
Lab Color RGB Color CMYK Color
113 A S2 Cadmium Yellow Light 346 A S1 Lemon Yellow 346 A S1 113 A S2 115 A S1 099 A S2 104 A S2 502 A S1 468 A S1 137 AA S2 138 AA S1 178 AA S2 116 A S2 109 A S1 098 A S1 095 A S1 119 A S1Cadmium Yellow Light
Cadmium
Cadmium Red Hue Cadmium Red Dark Cadmium Red Deep Hue
Rose
Permanent
Permanent Alizarin Crimson
Cobalt Blue
Cerulean Blue Hue Cadmium Yellow Medium
Yellow Hue
Yellow Deep Hue
Cadmium Yellow Pale Hue
Cadmium
Lemon Yellow Cadmium Red Medium Cerulean Blue
Pigmen Cat Air Cat Akrilik Cat Minyak Cat Minyak Cat Minyak
Chroma Meter
(Konica-Minolta R-410)
Alat Perekam Data Warna
Key to Coding
AA Extremely Permanent
A Permanent
S Series number
Transparent
Semi -Transparent
Opaque
Semi-Opaque
http://w w w .huev aluechr oma.c om/ Creat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016Bagus Cukup Rusak Lain-lain 8. Kondisi:
0020
C.minyak
Cat air TintaAkrilik PastelKrayon Lain-lain
Kanvas
Kertas HardboardTripleks KayuKaca LogamLain-lain
C.minyak Aquarel Pastel Tempera Litografi Batik Kolase Lain-lain A. KETERANGAN POKOK
LEMBAR PENGAMATAN LUKISAN
B. SAMPLING 1. Nomor Inv.:
D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas) 2. Judul : 3. Seniman: 4. Tahun: 5. Bahan: 6. Teknik: 7. Ukuran: Tema: Aliran Seniman:
Hutan Wataturi Irian
1. Jenis Tenunan : Tabby 2/2
2. Kerapatan Tenunan: Agak longgar, regular
3. Jumlah Benang: 28/24 4. Arah Pilinan: Z 5. Kuat Pilinan: 6. Jenis Serat: 7. Keterangan Kanvas: per 1 cm2 Srihadi Soedarsono 1975 Cat Media C. FOTO No. Sample: 008
Tempat Sampel
No. Foto: 0020 E. KETERANGAN TAMBAHAN 1. Catatan Pengamatan Visual: 2. Catatan Pengamatan Teknis:Bagian atas noda ada goresan Periode/ Angkatan:
92 x 142 cm
DETAIL MEDIA
FOTO DEPAN
Detail Obyek / Lukisan Belakang
[Hasil Identifikasi XRF: SiO2 (5%); S (4%); K2O (7%);
CaO (4%); Fe2O3 (1%): ZnO (44%); SrO (1%); BaO
(30%); PbO (3%)]
Regular
a. Kanvas lukisan ini kemungkinan telah dipriming CaSO4.1/2H2O (Kalsium Sulfat, dikenal sebagai Gesso Sottile), Barium
Sulphate, dan diberi dasaran cat warna putih dengan nama Zinc White (Pigment White 4).
b. Silicon Dioxide (SiO2), Strontium White, dan Flake White (Pigment White 1) juga teridentifikasi, walaupun persentasenya kecil.
Flake White dikenal juga sebagai White Lead [basic lead carbonate, 2PbCO3. Pb(OH)2]. Perlu diketahui pula bahwa beberapa
logam, seperti Timbal, Mangan, dan Kobal dalam bentuk garam logam difungsikan sebagai bahan pengering pada cat dan varnis (Mayer: 244-245). Pigmen jenis ini pula yang banyak dianggap sebagai penyebab keretakan lapisan cat.
c. Sebagai rujukan, perlu dipahami pula beberapa bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengisi cat (inert filler for paints), seperti Whiting, Gypsum, China Clay dan Silica. Whiting adalah bahan campuran terdiri dari Calcium Carbonate (98%) dengan Magnesium Carbonate (0,1%), Silica (1%), Alumina (0,4%) dan Iron Oxide (Nil). Gypsum atau Hydrated Calcium
Sulphate yang biasanya adalah bahan campuran antara Calcium Oxide (32 ~ 60%), Sulphur Trioxide (46 ~ 50%) dan Air (20 ~
90%). China Clay atau Kaolin kualitas baik adalah dalam bentuk Hydrated Silicate of Alumina (Al2O3.2SiO2.2H2O). Silica atau
Kuarsa biasa terbentuk dari Silicon antara 46 ~ 47% dan Oxygen antara 53 ~ 33% (Remington & Francis, op. cit.: 63-71; Mayer, op. cit.: 142-144). Disini Barium terdeteksi 16% dan Belerang (S) terdeteksi 13%. Secara teori, komposisi Barium Sulfat adalah Barium Oxide (BaO) antara 65 sampai 70% dan Sulphur Trioxide (SO3) antara 34 sampai 30%. Barites kualitas baik hanya
terdapat 99% Barium Sulphate dan sisanya campuran bahan seperti Silica, Iron Oxide dan Alumina (Remington & Francis, op.
cit.: 58-62). 2 Januari 2007 Tgl. Pengamatan: Tanda tangan Konservator Konservator: Penjelasan :
Puji Yosep Subagiyo [substrat]
Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar Naturalisme
China Clay = Kaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]; English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]; Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2];
Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]; Gypsum = Kalsium Sulfat Hidrat [CaSO4.1/2H2O]; Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]; Zinc White = Zinc Oxide [ZnO]; Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04].
Catatan:
1. Mayer 1991:142-144
2. Remington & Francis 1954:53-61 3. Remington & Francis 1954:67-71 4. Remington & Francis 1954:36-39 5. Mayer 1991:308-310,488-489 6. Mayer 1991:290-291 7. Mayer 1991:114
REFERENSI (Library Research) :
8. Mayer 1991:116 9. Mayer 1991:115 10. Mayer 1991:50 11. Mayer 1991:52,116,452 12. Mayer 1991:38-39 13. Mayer 1991:44,60,67,82,229 14. Mayer 1991:148-9
{
{
{
CAT GESSO PRIMING KANVAS gesso grosso gesso sottile cat dasaran cat lukisan cat detail retakan VAR NIS primingKaolin [Aluminum Silika Hidrat, Al2O3.2SiO2.2H2O]
Barytes [98% BaS04 + Silica, Iron Oxide, Alumina]
English Kaolin [SiO, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, K2O]
Flake White [2PbCO3.Pb(OH)2] Timbal (Pb)
Kalsium Sulfat [CaSO4.1/2H2O] Kalsium (Ca)
Leaded Zinc Oxide [PbSO4+Cd, Fe & Zn Oxide+Cl]
Mg (Magnesium, Magnesium Carbonate) Ni (Nickel, Nickel Titanium Yellow)
Si (Silikon, Silikon Dioksida [SiO2])
Sr (Strontium, Strontium White)
Titanium White [25% TiO2 + 75% BaS04]
Zn (Zinc, Zinc White = Zinc Oxide [ZnO]) Cu (Copper), Prussian Blue?
P (Phosphorus), “cat luminous” 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 2 3 7 8 9 2 10 12 11 13 14 5 1
Hasil Interpretasi Data Spektroskopi Fluoresensi Sinar-X
Tabel 2.Skema Interpretasi Data Unsur
Gambar 1.
Hasil Analisa Spektroskopi Fluoresensi Sinar-X
Tabel 1.Senyawa Mayor/Minor, Unsur Ikutan dan Kegunaannya No. Sampel Basuki A. 07 Hendra G. 17 Srihadi S. 20 Sudibyo 26 Sudjojono 31 Sudjojono 35 Sunarto 42 Sunarto 43 Sunarto 45 Kaolin? Kaolin?
Flake White, E. Kaolin Kaolin? Flake White Kaolin? E. Kaolin? Kaolin? E. Kaolin?
+++ Kalsium Sulfat, + Titanium White + Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (+ Barytes) + Kalsium Sulfat,+++ Leaded Zinc White (++ Barytes) + Kalsium Sulfat, ++ Zinc White (++ Barytes)
++ Kalsium Sulfat, - Titanium White, + Leaded Zinc Oxide (+ Barytes) + Kalsium Sulfat, - Titanium White, ++ Zinc White (++ Barytes) ++ Kalsium Sulfat, +++ Titanium White, - Zinc White
++ Kalsium Sulfat, ++ Titanium White, - Zinc White +++ Kalsium Sulfat, + Titanium White, - Zinc White
Fe (2), K (2), P (0,2) Fe (2), K (1), Cu (3), Sr (2) Fe (1), K (7), Sr (1), Pb (4) Fe (3), K (1), Sr (1), P (0,4) Fe (8), K (3), P (1) Fe (4), K (5), Sr (1), P (1) Fe (10), K (9), P (1) Fe (9), K (5), P (2), Ni (0,3) Fe (2), K (4), Mg (2), Pb (1)
Priming Gesso (Grosso/ Sottile), Cat Dasaran, Campuran Unsur Ikutan
Unsur-unsur Terdeteksi dengan XRF (%/w) No. Sampel Mg Al Si P S Cl K Ca Ti Fe Ni Cu Zn Sr Ba Pb -2 3 4 -6 9 4 2 10 1 6 9 3 12 23 7 8 25 2 0,2 -0,4 1 1 1 2 -8 13 5 4 7 10 6 6 6 6 -17 2 1 7 1 3 5 9 5 4 50 14 4 7 20 10 14 19 56 15 -2 3 52 24 7 2 2 1 3 8 4 10 9 2 -0,3 -3 -8 37 44 36 10 36 1 2 1 -2 1 1 -1 -16 32 29 3 21 -4 -14 -1 Basuki A. 07 Hendra G. 17 Srihadi S. 20 Sudibyo 26 Sudjojono 31 Sudjojono 35 Sunarto 42 Sunarto 43 Sunarto 45 Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016
1. Mayer, Ralp (1991): The Artist’s Handbook of Materials and Techniques, 5th edn., London, Faber and Faber. 2. Remington, J.S. and W. Francis (1954): Pigments, Their Manufacture, Properties and Uses, London, Leonard Hill Ltd.
4
white spirits turpentine toluene & acetone 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol
picture cleaner Gel Glue
“LocTite”
Bahan dan Alat Standar Konservasi Lukisan
3. Bahan Kimia
1. Peralatan Tukang
2. Peralatan Lukis
Easel Palu Obeng 2 Obeng 1 Obeng 3 MeteranStaple Gun Tarikan Kanvas Solder Lukisan
Pinset, Tweezer, dll.
Berbagai model dan ukuran kwas
Kwas tusir warna
Pisau palet
Papan palet
Set Cat Minyak, dll.
Tempat cuci kwas
PRIMING Varnis
Varnis Terpentin
Tang
a b
Infrared Thermometer
Gambar 08.:Alat ini ideal untuk mengukur suhu permukaan benda (non-kontak), perekat thermosetting, dan inspeksi lampu, rangkaian listrik, dll.
Handheld XRF Spectrometer
Alat Identifikasi Unsur/ Elemen Logam
Gambar 06.:Moisture Meter
Alat Pengukur Kadar Air
Gambar 04.:Gambaran Sarana - Peralatan Observasi, Konservasi, Simpan dan Pamer Lukisan
Chroma Meter
(Konica-Minolta R-410)
Alat Perekam Data Warna
Gambar 05.:
Fume Hood
Portabel
Gambar 01a. Gambar 01b. Gambar 01c.
Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016 Gambar 03.:
pH ORP Meter
Alat Pengukur Keasaman
dan Potensial Redoks
Ultra Violet [A/B] Light Meter
Gambar 07.: Gambar 02.: μW/cm2 Lux 11.830 5.640 650 140 561 230 8 8 Luar Dp Pt Ruang TL 40 Place 0.375 μW/cm2(sensitif); 1.5 μW/cm2(kurang sensitif). a b
Alat pengukur radiasi ultra violet A [320-360 nm] dan ulltra violet B [290-320 nm]. [UV sensor spectrum: 290~390 nm]
Batas Atas & Bawah :
solid & semi-solid pH meter Ryer, Alexander D. (1997): Light Measurement Handbook, Internatiuonal Light, Newburyport, MA 01950
Pengenalan Alat Ukur Klimatologi
Mode/ pengatur besarnya sinar yang terbaca.
Displai/ monitor harga hasil pengamatan. Sensor/ cell penangkap sinar.
Lux Meter
(Alat pengukur
intensitas cahaya)
1. Kuat Penerangan (Illumination, E) E = A (Luas) =F (Fluks) Lumen
m2 = Lux.
2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule. 3. Fluks Cahaya (F) = Energi (Joule/m2)
Waktu (Jam) J
T =
4. Kuat Cahaya (I) = E.RCos Q = Lumen.m = Candela2 Kuat penerangan (lux): Penerangan pada permukaan benda secara merata seluas 1 m2, berjarak 1 m dari titik sumber
cahaya berkekuatan 1 kandela.
Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m2) dari
sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).
Sensor suhu dan kelembaban udara
Sensor radiasi UV dan Intensitas cahaya.
-Ultra Violet Monitor (4 in 1)
(Alat pengukur radiasi ultra violet,
kuat cahaya, suhu dan kelembaban)
KONVERSI ENERGI : 1 Joule = 107 erg.
Kelembaban Udara (RH) = % Suhu Udara (T) = 0C
Kuat Penerangan (E) = Lux
Kuat Radiasi UV (UVR) =
μ
W/Lumen1 kwh = 3.600.000 J. 1 Kalori = 4,1868 J. KONVERSI DAYA: 1 watt = 1 Joule/ detik. 1 HP = 0,746 watt
Energi = kekuatan untuk melakukan usaha. Daya = kekuatan tenaga.
Lampu TL UV, National, 100 volt/ 50 Hz., Type FL 205, λ = 263
n
m. E= 2μ
W/cm2.Tombol untuk suhu, kelembaban udara, kuat cahaya dan radiasi ultra violet.
CATATAN :
E = kuat penerangan, bersatuan Lux; F = fluks cahaya, bersatuan Lumen;
A = luas bidang, bersatuan m2;
J = energi, bersatuan Joule/m2;
T = waktu, bersatuan jam;
R = jarak sumber penerangan dan benda,
bersatuan m;
Q = menyatakan besarnya sudut antara
sumber cahaya dan titik benda yang diterangi, tetapi jika sudutnya tegak lurus maka Q = 0 dan harga Cos Q dapat diabaikan.
Satuan Ukuran ELSEC 4 in 1 Monitor:
Gambar 09.: Gambar 10.: Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016 Catatan : 1 Watt/cm2 = 683 Lumen/cm2
1 Watt = 75 Lumen; 1 Lux = 1 Lumen/m2
1 Lux = 0,0079 W/cm2 atau 683 Lux = 1 W/cm2
1
μ
(mikro) = 1 / 1.000.000 atau 10-61
n
(nano) = 1 / 1.000.000.000 atau 10-9λ
dibaca “ lambda” = panjang gelombang. 1 lux = 1.464128843338 x 10-7 watt/cm2 (at 555 nm). http://www.easyunitconverter.com/Panel monitor menunjukkan besaran angka dan satuan
KELEMBABAN DAN SUHU UDARA
RH = kelembaban absolut suatu udara kelembaban absolut udara jenuh
pada suhu sama
x
100%2. Satuan-satuan Satuan Suhu (T)
Celcius (C) ===> F = {(C x 9/5) + 32} Reamur (R)
Fahrenheit (F) => C = {(F-32) x 5/9} Kelvin (K) ===> C = (K-273)
Satuan Kelembaban Relatif (RH) = Persen (%)
1. Pengertian/ Definisi
Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan, suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan.
Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai “kelembaban absolut” (absolute
humidity/ AH), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari uap
ini disebut sebagai titik embun (dew point/ DP)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang dapat menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan akan terjadi pengembunan. Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya kelembaban absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara diturunkan ke titik embun.
Kelembaban relatif (relatif humidity/ RH) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelembaban absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.
Contoh:
Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 oC dapat menampung sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.
Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH = 8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan “mengapa jika suatu ruangan tertutup dipanaskan menjadi kering”.
Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka RH = 8.5/ 8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan “mengapa kondensasi terjadi”.
Pengenalan & Petunjuk
Operasional Alat Ukur Klimatologi
Gambar 11.:
Climate Datalogger
Gambar 12.:Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari, minggu atau bulan. Creat ed b y Puji Y . Subagiy o 2016
Thermohygro-barometer elektronik
Wet & Dry Bulb Psychrometer
Alat Pengukur
Suhu dan Kelembaban Udara
Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-alat pengukur RH & T jenis lain.
INAKURASI + 2%
Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi
selisih
har
ga
“Wet & Dry Psychrometer” sangat cocok digunakan untuk kalibrasi, spot reading dan pendataan data klimatologi harian. Kita dapat mengetahui besarnya suhu udara secara langsung pada bagian thermometer yang kering (kiri). Sedangkan RH-nya dapat dicari dengan merujuk selisih harga dengan thermometer yang basah (kanan). Selanjutnya besar- nya RH dapat dicari pada Tabel RH yang biasa disertakan pada saat pembelian alat tersebut.
Maintenans Alat:
Kain yang digunakan untuk melembabi (dengan air distilasi) thermometer merkuri diusahakan selalu bersih, dan air yang digunakan selalu air distilasi.
Sling Psychrometer
Alat ini menyerupai Wet & Dry
Psychrometer, tetapi badan yang
ditempeli thermometer (baik yang dry ataupun wet) dapat diputar, guna melewatkan udara pada
thermometer. Sekarang perangkat
ini telah dimodifikasi dengan tenaga baterai untuk memutar kipas angin yang melewatkan udara yang akan diukur suhu ataupun kelembabannya.
Thermohygrometer
Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.
Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.
Besarmya RH merujuk pada “perubahan ukuran benda/ bahan higroskopis”, seperti: rambut, polymer atau garam kristal.
Tanganan pemegang pena pencatat
Tabung berputar menurut waktu (1, 7 atau 31 hari Pena pencatat
RH dan T
Mengalami “shock” perubahan RH dan T yang sangat
mencolok.
INAKURASI (INACCURACY): + 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)
+ 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi) Referensi:
Bachmann (1992:15-22) Thermohygrograph
Kertas grafis
Besarnya RH dan T yang tertulis pada kertas grafis tidak sinkron dengan waktu yang tertera. Waktu sesungguhnya terlambat (dikurangi) sekitar 30 menit.
Catatan:
Satu orang yang sedang istirahat selama satu jam setara dengan 60 ml air, dan menghasil- kan panas setara dengan 100 watt lampu pijar.
Gambar 13.: Gambar 14.: Gambar 15.: Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016
Bak Penampungan Air Distilasi Control Panel Tempat Keluarnya uap air Tempat masuknya air Bak Penampungan (Uap) Air
Weather Station
Gambar 16.:(Alat Penyerap Uap Air)
Keterangan “Control Panel”
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tombol Operasi (Power) Tombol pengoperasian (RH 60 ~ 65%) Pengoperasian non-stop Tombol “Humidity” Tombol “Defrost” Lampu indikator Humidity Lampu indikator Defrost Control Panel
Dehumidifier
Kelembaban tidak dapat diturunkan dibawah 40%. Efektif untuk 40 ~ 50%.
CATATAN:
Efektif untuk luas ruangan = 10 ~ 16 meter kubik. Suhu ruangan berkisar antara 1 ~ 35 derajat celcius.
Gambar 17.:
(Alat Pelembab Udara)
Humidifier
Gambar 18a.:
(Alat Portabel u/ Pelembab Benda)
Moisturizer
Gambar 18b.:
Alat Kontrol Udara Kelembaban
Ruangan dan Koleksi di Museum
Mesin pembuat air alkali yang bermanfaat untuk penetralan keasaman suatu benda. Air ini untuk mengisi Humidifier atau Moisturizer. Hydrogen water ionizer Gambar 19.: BLUEAIR Air Purifier alat pembersih udara Gambar 20. TOBI Steamer
Alat pemantau kelembaban, suhu, tekanan udara dan arah angin dengan sistem nir-kabel
(wireless). Cr eat ed b y P uji Y . Subagiy o 2016