• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM SEDIMEN LAUT DENGAN METODE AKTIF DAN PASIF ABSTRAK ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM SEDIMEN LAUT DENGAN METODE AKTIF DAN PASIF ABSTRAK ABSTRACT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Risa/ah Peltemuan //miah Penelitian dan Pengembangan Apfl:kasi /sotop dan RadiaSl; 200 1

PENENTUAN URANIUM DAN THORIUM SEDIMEN LAUT

DENGAN METODE AKTIF DAN PASIF

Ali Annan Lubis dan June Mellawati

Puslitbang Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jakarta

ABSTRAK

Penentuan uranium (U) dan thorium (Th) telah dilakukan dengan metode aktif dan pasif pada contoh sedimen laut. Pada metode aktif, sampel diiradiasi menggunakaIl neutron tenna! dengan fluks 1013 n.cm-2.detik-1 di Reaktor Riset Serbaguna, Siwabessy BAT AN Serpong, U dan Th kemudian ditentukan berdasarkan reaksi 238U(n,y)23~p dan 232Th(n,y)233pa pada energi 277,6 keY dan 311,8 keY. Pada metode pasif, U dan Th ditentukan dari masing-masing aIlak luruhnya yaitu 214Pb dan 212Pb pada energi 351,92 keY dan 238,63 keY. Analisis kuantitatif dilakukan dengan membandingkan sampel terhadap standar acuan IAEA 81-1 (metode aktif) dan IAEA-375 (metode pasif). Konsentrasi U dan Th pada contoh sedirnen laut menggunakan kedua metode menWljukkan basil yang tidakjauh berbeda.

ABSTRACT

The deteImination ofuraniwn (U) and thoriwn (Th) has been done using active and passive method in sea sediment samples. hI the active method, samples were iuadiated in the Research Reactor, Siwabessy

BATAN, Serpong at a thennal neutron with fluxes 1013 n.cm-2s-1. U and Th was determined as 238U(n,y)23~p

and 232Th(n,y)233pa at energies of 277,6 keV and 311,8 keV, respectively. hI the passive method, U and Th

was determined from the daughters product of 214Pb and 212Pb at energies of 351.92 ke V and 238.63 ke V,

respectively. Quantitative analysis was done by comparing the sample with reference materials IAEA SL-l (active method) and IAEA-375 (passive method). Concentmtion of U and Th on the sea sediment sample using both methods show that the results are close with each other.

Kata Kunci : Uraniwn, Thoriwn, Aktivasi Neutron, Aktif, Pasif, Spektrometri Gamma

PENDAHULUAN

galnma menggunakan contoh sedimen taut. Basil

penelitian diharapkan dapat menyumbangkan metode

yang telah acta dan menambah khasanah ilmu

pengetahuan,

khususnya berkaitan dengan pengukuran

radioaktivitas

lingkungan.

Penentuan

U dan Th dengan metode aktif (5,6)

dilakukan berdasarkan

reaksi aktivasi neutron sebagai

berikut:

2,33 hari 23,5 menit 232Th + In 23~ (3,;' 233pa .23Ju 27 hari 1:1,1

.

22,1 menit

Pada proses tersebut, 238U

clan 23~ ditentukan

dari 23~p dan 233Pa. Kedua radionuklida ini

memancarkan

radiasi gamma pada energi 277,6 keY

dan 311,8 keY yang dapat diukur dengan spektrometer

gamma. Sedangkan

pada metode pasif,6), penentuan

U

dan Th ditentukan melalui salah satu anak luruhnya

yaitu 214Pb dan 212Pb yang telah mencapai

kesetimbangan

sekuler antara induk U dan Th dengan

anak luruhnya.

Penelitian tentang keberadaan

radionuklida alam

seperti uranium daD thorium pada sampel lingkungan

seperti air, tanah, sedimen telah banyak dilakukan

dengan tujuan antara lain untuk dijadikan data base dan

monitoring lingkungan.

Penentuan uranium dan thorium telah dilakukan

menggunakan berba~ metode antara lain dengan

spektrometri alpha(l, Solid State Nuclear Track

Detectors (SSNTD)(2), Liquid Scintillation Counting

(LSC)(3). Penentuan

dengan metode spektrometri

alpha

U dan Th ditentukan secara langsung dari 238U

dan

23~ karena masing-masing

memancarkan

sinar alpha.

Akan tetapi sebelumnya barns dilakukan preparasi

sampel untuk memisahkan uranium daD thorium dari

unsur lainnya, disamping itu preparasi

juga berfungsi

untuk pemekatan konsentrasi U dan Th agar dapat

diukur dengan detektor alplm. Metode LSC

memerlukan preparasi Wltuk ekstraksi U daD Th,

selanjutnya pengukuran dilakukan menggunakan

instrumen LSC yang dilengkapi dengan pemisah antara

sinar alpha dan beta yang dipancarkan oleh sampel.

Pada metode SSNTD konsentrasi

U daD Th ditentukan

dari rota basil pancaran sinar alpha pada film yang

diletakkan pada posisi tertentu dekat sarnpel.

Pacta penelitian ini dikembangkan suatu teknik

penentuan U daD Th menggunakan

metode aktif dan

(2)

Risa/ah Pertemuan //miah Pene/itian dan Pengembangan Ap/ikasi /sotop dan RadiaSl; 2001

BAHAN DAN METODE

Bahan. Pada percobaan ini digunakaJl 13 sampel sedimen laut dari lokasi yang berbeda dari pesisir Gresik, Jawa Timur. Sebagai balk'lll standar acllc'lll unttik penentuan kuantitatif digunakan standar IAEA SL-I unttik metode aktif dan IAEA- 375 untuk metode pasif.

ditentukan melalui anak luruhnya, yaitu 214Pb pacta energi 351,92 keY, sedangkan Th daTi anak luruhnya, yaitu 212Pb pacta energi 238,35 keY.

Sebelum dilakukan pencacallan sarnpel, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi detektor untuk menentukan hubungan antara energi dan nomor salur menggunakan sumber standar 152Eu aktivitas 0,22 ~Ci :t 2,5 % (17

juni 1994).

Peralatan. Pacta

percobaan

digunakan peralatan

perangkat Spektrometer Gamma, dengan detektor

GernJanium

kemumian tinggi (High Pure Germanium,

HPGe). Detektor dilengkapi dengan shielding terbuat

dari Pb setebal 10 cm yang dilapisi dengan lembaran

Cu

dan Cd pacta sebelah dalam. Volume detektor adalah

57,54 cm3 dengan resolusi 2,3 keV pacta pengukuran

6OCO

energi 1332,5 keV dan efisiensi relatif terhadap

detektor NaI(TI) 3x3" adala11 10 %. Komputer

dilengbpi perangbt lWlak penganalisis

salur ganda

(Mulichannel Analyzer) AccuSpec

dengan 8192 nomor

salur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Spektrum basil pengukuran salah satu sampel

dengan metode aktif daD pasif dapat dilillat pada

Gambar 1 dan Gambar 2. Data hasil penentuan

U daD

Tll menggunakan

metode aktif dan pasif ditampilkan

pada Tabel 2. Allalisis kuantitatif dengan metode aktif

pacta sampel sedimen laut diperoleh dengan

membandingkan

dengan standar acuan IAEA SL-l,

sedangkan perhitllUgan dengan metode pasif

dibandingkan dengan standar acuan IAEA-375,

menggunakan

persamaan

berikut ini(4):

Peralatan penunjang yang digunakan adalah

oven, kontainer plastik volume 300 mL, alat penggerus

(mortar dan stamfer) daTi agate, vial polietilen volume

1,48 mL, ayakan 100 mesh dan beberapa alat gelas

lainnya.

~ampel =

dimana

W = be rat unsur yang diperhatikan,

CPS = laju cacah

Percobaan dengan metode aktif, 238U daD 23~ ditentukan berdasarkan pengukuran 23~p daD 233Pa pacta energi 277,6 keY daD 311,8 keY, terlillat pacta Gambar I. 23~p mempunyai 5 puncak energi dengan probabilitas yang berbeda. Probabilitas yang tertinggi berada pacta energi 106,12 keY yaitu 22,85 %, kemudian pacta energi 277,6 keY yaitu 14,20 %. Akan tetapi energi yang sesuai dalam penentuan U adalah 277,6 keY karena pacta energi tersebut tidak acta interferensi dari radionuklida lain. Sedangkan 233Pa mempunyai 7 PWICak energi dengan probabilitas tertinggi adalah pacta energi 3118 keY yaitu 36 %, dan pacta energi tersebut tidak acta interferensi dari radionuklida lain, sehingga penentuan Th diperoleh dari energi tersebut.

Waktu paro masing-masing 23~p dan 233Pa yaitu 2,35 llari dan 27 hari. Dengan waktu paro yang demikian, adalah cukup untuk melakukan pencacahan. Sampel basil aktivasi tidak dapat diukur langsung, namun terlebih dahulu didiamkan (cooling time) selama 1 minggu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengamh dari gan~guan radionuklida 24Na (waktu paro 14,96 jam) daD Br (waktu paro 35,5 jam). Seperti diketahui bahwa pacta sampel sedimen laut mengandung senyawa Na daD Br yang cukUp tinggi, sehingga sangat mempengaruhi saat dilakukan pengukuran.

Percobaan dengan metode pas if, konsentrasi 238U (induk deret uranium) daD 23~ (induk deret thorium) tidak dapat ditentukan secara langsung dari kedua induk tersebut, karena keduanya memancarkan sinar alpha. Sehingga 238U daD 23~ dapat ditentukan dari masing-Metode. Preparasi samoel daD analisis. Sampel

dikeringkan menggunakan oven pacta temperatur 105°C selama 24 jaIn, kemudian digerus menggun.'lkan stamler daD mortar dari agate, dan diayak hingga keht'llusan

100 mesh.

Preparasi sampel untuk pengukuran dengan metode aktif dilakukan dengan menimbang masing-masing sampel daD standar SL-l sebanyak 200 mg, dan dimasukkan kedalam vial polietilen, kemudian vial tersebut dibungkus dengan foil aluminilun dan dimasukkan ke dalaIn kontainer polietilen untuk persiapan aktivasi neutron.

Iradiasi dilakukan bersama-sama menggunakan neutron tennal, dengaII fluks 3 xl013 n.cm-2.detik-1 selarna 15 menit, di Reaktor Riset Serbaguna Siwabessy, BAT AN Serpong. Sampel didiamkan (cooling time) selarna 7 hari, WItuk mengurangi gangguan dari radionuklida berumur paro pendek seperti 24Na datI 82Br. Sampel, standar acuan dan blanko diukur secara bergantian, rnasing-masing selarna 30 menit. Selanjutnya U daD Th diukur rnasing-masing dari 23~p pacta energi 277,6 keY daD 233Pa pacta energi 311,8 keY menggunakan peralatan Spektrometer Gallllna.

Pacta metode pasif, sampel dan standar IAEA-375 ditimbang sebanyak 200 gram daD dimasukkan ke dalam kontainer plastik. Kemudian ditutup rapat dan dibiarkan selama 1 bulan agar tercapai kesetimbangan sekuler antara U daD Th dengan masing-masing anak lundmya daD juga untuk menghindari kemlmgkinan terjadinya penguapan gas radon (222Rn dan 22~) dari sampel. Selanjutnya sampel daD standar tersebut dipersiapkan untuk pencacahan.

Sampel daD standar acuan (IAEA-375) bergantian diukur menggun.1kan peralatan Spektrometer GaInma. L~IIanya pencacallan sekitar 24 jam. U

(3)

Risalah PertemlJan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan );Jlikasi Isolop dan Radiasi, 200 1

masing anak lurululya yaitu 214Pb daD 212Pb. 214Pb mempunyai 3 puncak energi dengan probabilitas tertinggi sebesar 37,10 % adalah pacta energi 351,87 ke V, dan pacta energi tersebut tidak terdapat interferensi dari radionuklida lain. Demikian juga halnya dengan 212Pb yang mempunyai 2 puncak energi dan probabilitas tertinggi sebesar 53,65 % berada pacta energi 238,63 keY.

Dari llasil yang tercantmn di Tabel 2, bahwa

penentuan

dengan metode aktif dan pasif memberikan

konsentrasi

yang berbeda baik U maupun Th. Secara

umwn dapat dililk1t ballwa dengan metode aktif

memberikan nilai yang lebih besar terhadap metode

pasif untuk keduanya U daD Th (dengan tanda +).

Hanya pada sampel 9 yang memberikan perbedaan

yang negatif untuk Th, sedangkan

pada U terdapat 5

sampel

yang memberikan

perbedaan

negatif.

Persentase

perbedaan antara metode aktif dan

pasif dalam penentuan U daD Th berada rata-rata

dibawah 10 %, hal ini menunjukkan bahwa kedua

metode memberikan basil yang mendekati satu dengan

lainnya.

Hasil yang tercantum

pada Tabel 2, digambarkan

dalam bentuk histogram seperti terlihat pada Gambar 3

dall Gambar 4. Dapat dilillat pada Gambar 3 untuk

penentUaIl

U, kedua metode memberikan nilai yang

llampir mendekati.

Delnikian juga halnya pada Gambar

4

menunjukkan bahwa dalam penentuan Th

menggunakan

metode aktif dan pasif memberikan nilai

yang tidak jauh berbeda.

Penentuan U daD Th dari 214Pb daD 212Pb didasarkan pada kesetimbangan sekuler antara induk daD aDak luruhnya. Kesetimbangan tersebut dianggap tercapai daIam waktu sekitar I bulan. Sehingga pencacahan dapat dilakukan setelah sampel ditutup dan didiamkan minimall bulan. Disamping itu karena daTi U dan Th hingga menuju 214Pb daD 2J2Pb, melalui salah satu anak luruIl yang berbentuk gas yaitu radon r2~ dan 222Rtl) dengaIl waktu palO masing-nmsing 55,6 detik dan 3,8 hari. Hal ini yang menghamskan sampel ditutup rapat agar radon tidak terbuang, daIl lamanya sekitar 7 kali waktu palO untuk dapat dianggap telah tercapai kesetimbangan sekuler.

Batas deteksi konsentrasi minimum (Minimum Detectable Concentration, MDC) dihitung pada tingkat kepercayaan 95 %, berdasarkan persamaan berikut :

KESIMPULAN

U dan Th dapat ditentukan dengan metode aktif

yang diperoleh dari basil aktivasi neutron dengan

mengukuran

produk basil aktivasi yaitu 23~p dan 233Pa

pacta

energi 277,6 keY dan 311,8 keY, ataupun metode

pasif yaitu pengukuran

anak luruhnya yaitu 214Pb

dan

212Pb

pacta

energi 351,92 keY dan 238,35 keY, dengan

asumsi

bahwa telah tercapai ketimbarigan sekuler antara

U dan Th dengan anak luruhnya yaitu 214Pb

dan 212Pb.

Hasil analisis kuantitatif kedua metode ini memberikan

nilai yang mendekati

yaitu perbedaan

rata-rata dibawah

10 % untuk U dan Th. Kedua metode merniliki

karakteristik yang berbeda dengan kelebihan dan

kekurangan satu terlmdap lainnya dan dapat digunakan

untuk menentukan

U dan Th dalam contoh sedimen

laut.

DAFTAR PUSTAKA

1 VARGAS, I.M., TOME, V. F., SANCHEZ, M.A.,

Distribution of Uranium and Thorium in

.s'ediments

and Plants from a Granitic Fluvial

Area, Applied Radiation and Isotopes, (48) NO.8

(1997) 1137-1143.

2. MISDAQ, M.A., BACKCHI, A., KTATA, A.,

Determination of Uranium and Thorium

Contents

inside Different Materials Using Track

Detectors and Mean Critical Angles, Applied

Radiation and Isotopes, (51) (1999) 209-215.

Batas deteksi konsentrasi lninimmn U dan Th pada contoh sedimen laut menggunakan kedlk'l metode dicantumkan pada Tabel 1. MDC dari U dengan metode aktif sekitar dua kali MDC metode pasif, akan tetapi terdapat kondisi sebaliknya pada MDC dc'lri Th. Perbedaan ini disebabkan salah satunya karelta pengaruh perbedaan energi yang digunakaIl yang secara

langsung mempengaruhi besarnya radiasi latar belakang (background). Hal ini sesuai dengan karakteristik detektor HPGe yang digunakan (Gambar I dan Gambar 2) yaitu besarnya radiasi latar belakang semakin kecil dengan bertambalmya energi sebagai akibat dari efek Compton dan foto listrik. Pada penelitian ini, penentuan U dengan metode aktif diperoleh dari luas.'lll dibawah kurva pada energi 277,6 keY sedangkan dengan metode pasif adalall pada energi 311,8 keY. Sementara itu dalam penentuan Tll dengan metode aktif diperoleh dari luasan dibawah kurva pada energi 351,92 keY dan dengan metode pasifpada energi 238,35 keY. Penyebab yang lain dari perbedaan MDC tersebut adalah karena perbedaan efisiensi dan probabilitas sinar gamma pada energi yang digunakan.

Hasil analisis kuantitatif U daD Th pada contoh sedimen laut seperti ditunjukkan pada Tabel 2, semua data baik dengan menggunakan metode aktif maupun pasif, berada di atas barns deteksi konsentrasi minimmn

(MDC) seperti tercantmn pada Tabell.

3. SANCHEZ, M.A.,

MONTERO, R. M.

P.,

ESCOBAR, G. V., Radioactivity in Bottled

Mineral Waters,

Applied Radiation and Isotopes,

(4)

Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aph:kasi IsalOp dan RadiaSl; 2001

4. IAEA, Practical Aspects of Operating a Neutron

Activation

Analysis Laboratory,

IAEA-TECDOC-564, Viem1a,

1990.

6. ZAIDI, J.H., ARIF, M., AHMAD, S., FATIMA, I.,

QURESill, IH., Determination of Natural

Radioactivity in Building Materials Used in The

Rawalpindi/Islamabad Area by Gamma Ray

Spectrometry and Instrumental Activation

Analysis, Applied Radiation and Isotopes 51

(1999) 559-564.

5. HASSAN, A.M., W AHHAB, A.M., NADA, A.,

EL-DINE, W.N., KHAZBAK, A., Detennination

of Uranium and Thorium in Egyptian Monazite

by

GamIna-Ray Spectrometry, Applied

Radiation and Isotopes, (48) NO.1 (1997)

149-152.

Tabel

Konsetrasi deteksi minimum untuk U dan Th pada contoh sedimen laut

menggunakan

metode

aktif dan pasif

u

III

Aktif

Pasif

Aktif

Pasif

Metode

(277,6keV)

(311,8keV)

(351,92keV)

(238,35keV)-MDC

0,72 ppm

0,35 ppm

0,25 ppm

0,44 ppm

Tabel 2. Basil pengukuran

U dan Th dalam sampel sedimen laut menggunakan

metode aktif daD

pasif, standar deviasi dengan tingkat kepercayaan

95 0/0,

nilai dalam tanda kurung adalah

persentase

perbedaan

antara

metode aktif daD pasif terhadap

nilai rata-rata

keduanya

(5)

Risalah Pel1emuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan RadiaSl; ZOO 1 2500 2000 1500 1000 500 0 " 300 I' 6bo 900 I .",' " -" -ERersi (keV) ", " " " .,

':

1200 1500

~.

" 250 275 300 Energi (keV) 325 350

Gambar 1

Spektrum basil pengukurcm sampel sedimen taut dengan metode aktif

(atas), U ditentukan dari 23~p dan dan Th ditentukan dari 233pa (bawah).

1600 1200 UI .~ UI

c

.s

.5

I I I \ 800 400

1

0 \ ~ ~. ,. .I. I I :\ . 0 I 300 .\ .600 900 1200 1500 "\ 'Energi (keV) .\\. .\

~.

16"hO 1200 800 UI B .~ C QI

..

.:

400 0 250 300 Energi(keV) 350

Gambar 2. Spektrum basil pengukurnn sampel sedimen laut dengan metode pasif (atas), U ditentukan dari 214Pb dan dan Th ditentukan daTi 212Pb (bawah)

(6)

Risalah Pet1emudn /lmiah Peneiitian don

E

25

0.. 0.. -20 ::> II) 15 cu

'-~

10

II)

c

0

5

~

~

E

Co Co

-.c

.-.in" cu

~

c Q) II) c

~

30

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

0

1

1

2

2 sampel

3

3 i lsalop dan RadiJs~ 2(x) I

4

4

5

5

Nomorsampel

6

6

7

7

Nomor

sampel

8

8

9

9

sedimen

laut

10

11

12

13

10

11

12 13

Gambar

Tabel 2. Basil pengukuran  U dan Th dalam sampel sedimen laut menggunakan  metode aktif daD pasif, standar deviasi dengan tingkat kepercayaan  95 0/0,  nilai dalam tanda kurung adalah persentase  perbedaan  antara  metode aktif daD pasif terhadap  nilai ra
Gambar 1 Spektrum  basil pengukurcm sampel sedimen taut  dengan metode aktif (atas), U ditentukan dari 23~p dan dan Th ditentukan dari  233pa  (bawah).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa pada penderita tuberkulosis paru mengalami penurunan konsentrasi oksigen darah di perifer dibawah normal (95%).Pada penderita tuberkulosis

C’est un acte sporadique et son signalement est un témoignage de sa non observance» (pp. 91 General mongol, gobernador militar de Jorasán, Nawrūz ayudó a Āāzān a

Segala puji bagi Allah subhana wa ta’ala , yang telah melimpahkan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PERAN BANTUAN

[r]

Untuk mengetahui pengaruh aktivitas inkuiri siswa dalam Outdoor learning pada skor afektif siswa, data dianalisis menggunakan analisis varian dengan regresi linear

Package adalah kontainer atau wadah konseptual yang digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari system yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model

• Maksud dan Tujuan PMKP.10... Rumah sakit menggunakan sumber daya dan individu, kelompok disiplin ilmu dan departemen yang terkait dengan proses atau kegiatan di area

Bedah perbaikan untuk defek sedang hingga besar yang terkait dengan stenosis pulmonal atau hipertensi tergantung pada derajat obstruksi saluran keluar ventrikel kanan