• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Manusia Purba di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Manusia Purba di Indonesia"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

A. Manusia Purba di Indonesia

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: b

Para peneliti mengelompokkan jenis-jenis manusia purba berdasarkan perbedaan bentuk atau bagian tubuh. Bagian tubuh yang digunakan untuk mengelompokkan jenis manusia purba antara lain bentuk muka, volume otak, bentuk dan ukuran tengkorak, bentuk susunan gigi, bentuk kaki, dan tinggi badan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1), 2), dan 4).

2. Jawaban: a

Jenis manusia purba tertua di Indonesia adalah Meganthropus yang diperkirakan hidup 2–1 juta tahun silam. Selanjutnya, Pithecanthropus yang terdiri atas Pithecanthropus mojokertensis dan Pithecanthropus erectus atau Homo erectus. Manusia purba jenis Pithecanthropus diperkirakan hidup sekira 2 juta hingga 200 ribu tahun yang lalu. Sementara itu, manusia purba yang termuda adalah Homo sapiens. Manusia purba jenis ini hidup sekira 900.000–40.000 tahun silam. 3. Jawaban: c

Gambar tokoh pada soal adalah pakar paleo-antro-pologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakar ta, Prof. Dr. Teuku Jacob. Beliau berpendapat bahwa Meganthropus merupakan bentuk khusus (yang lebih besar) dari Pithecan-thropus. Meganthropus dapat berevolusi dengan cara adaptif akibat pengaruh lingkungan alam pada masa tertentu.

4. Jawaban: d

Pithecanthropus berasal dari kata pithekos yang berarti kera dan anthropus yang berarti manusia. Sebutan Pithecanthropus didasarkan pada volume kepala fosil Pithecanthropus yang per tama kali ditemukan. Volume kepala Pithecanthropus berada antara kera dan manusia

yaitu 900 cc. Adapun volume kepala kera adalah 600 cc, sedangkan volume kepala manusia minimal 1.000 cc.

5. Jawaban: b

Fosil Pithecanthropus mojokertensis ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1936. Fosil ini berupa tengkorak anak berusia enam tahun yang didasarkan pada sendi rahang bawahnya. Pada penelitian ini, von Koenigswald juga menemukan fosil-fosil antara lain atap tengkorak, beberapa bagian dasar tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.

6. Jawaban: e

Homo erectus memiliki keterampilan sosial yang baik. Mereka mampu me-mastikan manusia lain tidak mencuri makanan yang sedang dimasak atau mencuri api yang sedang menyala, sementara yang lain sibuk mengumpulkan kayu bakar. Oleh karena itu, para ahli menyimpulkan bahwa Homo erectus telah menerapkan sikap kerja sama, memiliki tanggung jawab, dan menjunjung nilai kejujuran.

7. Jawaban: b

Ciri-ciri yang disebutkan dalam soal merujuk pada manusia purba jenis Homo sapiens. Homo sapiens berarti manusia cerdas. Dikatakan cerdas karena manusia purba jenis ini sudah memiliki kemampuan inteligensi yang tinggi dibandingkan manusia purba jenis sebelumnya. Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu Homo wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.

8. Jawaban: c

Homo wajakensis digolongkan ke dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas). Penggolongan ini berdasarkan pada kecerdasan yang dimiliki oleh Homo wajakensis yang sudah mengenal upacara penguburan. Salah satu ahli yang berpendapat demikian adalah von Koenigswald.

(2)

9. Jawaban: a

Homo soloensis juga termasuk dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini hidup sekira 900.000–300.000 tahun yang lalu. Menurut von Koenigswald, manusia purba jenis ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan Homo erectus. Para ahli memperkirakan bahwa Homo soloensis merupakan evolusi dari Pithecanthropus mojo-kertensis.

10. Jawaban: e

Homo floresiensis memiliki ciri-ciri antara lain tinggi badan 100 cm, berat badan 30 kg, dan volume otak kecil. Mereka sudah berjalan tegak dan tidak memiliki dagu. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores sekira 18.000 tahun lalu.

B. Uraian

1. Jawaban:

Homo habilis adalah makhluk yang menyerupai manusia dan primata. Meganthropus palaeojavanicus dikategorikan dalam manusia purba jenis Homo habilis karena pada lokasi penemuan tulang belulangnya ditemukan pula jenis batu yang diduga menjadi peralatan hidupnya.

2. Jawaban:

Pithecanthropus mojokertensis ditemukan di lapisan pleistosen bawah. Fosil Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pertama kali oleh von Koenigswald. Pada penelitian ini, von Koenigswald menemukan fosil berupa tengkorak anak berusia enam tahun, atap tengkorak, beberapa bagian dasar tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan

gigi lepas. Berdasarkan fosil-fosil inilah muncul perkiraan Pithecanthropus mojokertensis hidup 2,5–1,25 juta tahun yang lalu.

3. Jawaban:

Menurut Terrence Twomey, antropolog dari University of Melbourne Australia, Homo erectus memiliki kemampuan be-kerja sama satu sama lain dan tidak mencuri makanan dari orang lain. Terrence Twomey juga menjelaskan bahwa sebagian Homo erectus telah menggunakan api sejak satu juta tahun yang lalu. Homo erectus diduga belajar memanfaatkan api dari sambaran petir atau sumber alami lainnya.

4. Jawaban:

Fosil Homo wajakensis pertama kali ditemukan oleh von Rietschoten pada tahun 1889. Penemuan ini berupa beberapa bagian tengkorak, fragmen rahang bawah, dan beberapa ruas leher. Pada tahun berikutnya, von Rietschoten menemukan fragmen tulang tengkorak, rahang atas dan bawah, serta tulang paha dan tulang kering. Temuan ini selanjutnya diselidiki oleh Eugene Dubois dan diberi nama Homo wajakensis. 5. Jawaban:

Menurut harian Sydney Morning Herald yang terbit pada tanggal 19 November 2009, para ilmuwan menyatakan bahwa hobit yang ditemukan merupakan spesies yang belum diketahui. Pendapat ini berbeda dengan pendapat Prof. Dr. Teuku Jacob. Menurut Prof. Dr. Teuku Jacob, Homo floresiensis bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek moyang dari orang-orang katai Flores yang menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil.

B. Manusia Purba di Afrika

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: e

Penemuan fosil manusia purba jenis Ardipithecus ramidus memunculkan pendapat bahwa fosil tersebut merupakan fosil manusia purba pertama di dunia. Berdasarkan fosil tersebut, para ahli memperkirakan bahwa Ardipithecus ramidus hidup sekira 4,4 juta tahun silam. Akan tetapi, beberapa ahli lainnya memiliki pendapat berbeda. Mereka berpendapat bahwa manusia purba pertama berasal dari wilayah Zimbabwe.

2. Jawaban: c

Urutan usia manusia purba dari yang termuda hingga tertua sebagai berikut.

1) Australopithecus robustus diperkirakan hidup pada 2–1 juta tahun silam.

2) Australopithecus africanus diperkirakan hidup pada 3–2 juta tahun yang lalu.

3) Australopithecus afarensis merupakan manusia purba jenis Australopithecus tertua. Australopithecus afarensis diperkirakan hidup sekira 4 juta tahun lalu.

(3)

3. Jawaban: e

Australopithecus afarensis atau Lucy memiliki tangan panjang dan kaki pendek serta tulang pinggul dan tulang paha yang menunjukkan telah mampu berdiri tegak dan bipedal. Lucy juga sudah mulai meninggalkan ke-tergantungan dari pohon dan memulai kehidupan berbasis di tanah. 4. Jawaban: a

Menurut rekonstruksi para ahli, tubuh Australo-pithecus afarensis atau Lucy mirip simpanse dengan ukuran otak sekira 425 cc. Lucy juga sudah mulai meninggalkan ketergantungan dari pohon dan memulai kehidupan berbasis di tanah. Penemuan fosil baru menegaskan anggota spesies Lucy sudah meninggalkan jejak kaki sebelum 3,6 juta tahun lalu. Oleh karena itu, para ahli setuju apabila Australopithecus afarensis merupakan percabangan pertama dari kera ke manusia.

5. Jawaban: d

Pada tahun 1930-an Raymond Dart menemukan fosil berupa beberapa tulang pinggul dengan ciri mengonfirmasi sikap tegak yang di---milikinya. Berdasarkan temuan fosil-fosil ter--sebut, Raymond Dar t memberikan nama Austra-lopithecus africanus yang berarti manusia kera dari Afrika Selatan. Pemberian nama ini terutama berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan di Sterkfontein dan Makapansgat.

6. Jawaban: c

Australopithecus africanus merupakan spesies hominid awal yang hidup sekira 3–2 juta tahun silam, tepatnya pada masa pliosen. Sementara itu, Australopithecus afarensis di-per-kira-kan hidup pada 3,9 dan 2,9 juta tahun yang lalu. Struktur fosil Australopithecus africanus lebih muda dibandingkan Australopithecus afarensis. Oleh karena itu, para ahli menganggap bahwa Australopithecus africanus merupakan keturunan langsung dari Australopithecus afarensis. 7. Jawaban: b

Ardipithecus ramidus bertempat tinggal di hutan yang memiliki pohon rimbun. Ber-dasarkan analisis fosil gigi diketahui bahwa Ardipithecus ramidus makan buah-buahan, tanaman, daun, dan mamalia kecil. Ardipithecus ramidus me-miliki gigi seri dan gigi taring yang lebih besar dibandingkan kera modern.

8. Jawaban: c

Australopithecus robustus memiliki bentuk tubuh yang lebih tinggi, berat, dan kekar. Selain itu, Australopithecus robustus memiliki ciri-ciri antara lain muka lebih lebar, lebih datar, dan lebih rendah

dibandingkan Australopithecus africanus; rahang dan gigi berukuran besar serta kuat; serta memiliki susunan gigi taring dan gigi seri lebih teratur. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh kombinasi

X1), X3), dan Y2).

9. Jawaban: b

Australo-pithecus robustus memiliki rahang dan gigi-gigi terlihat besar dan kuat. Ukuran gigi prageraham dan geraham Australopithecus robustus jauh lebih besar dibandingkan ukur-an gigi taring dan gigi seri. Karakteristik ini me-nunjuk--kan bahwa Australopithecus robustus me-miliki badan lebih kekar dibandingkan Australopithecus afarensis dan Australopithecus africanus.

10. Jawaban: a

Setelah penemuan fosil di gua Broken Hill, Rhodesia Utara, Zimbabwe, Raymond Dart dan Robert Bloom melanjutkan ekskavasi di wilayah tersebut. Dalam ekskavasi lanjutan ini kedua arkeolog tersebut menemukan tulang paha, rahang bawah, dan tulang kering. Kedua arkeolog tersebut menyimpulkan bahwa Homo rhodesiensis merupakan nenek moyang bangsa Afrika dari ras Negroid.

B. Uraian

1. Jawaban:

Menurut para ahli, Australopithecus afarensis merupakan salah satu hominid tertua di dunia. Fosil Australopithecus afarensis yang pertama kali ditemukan diperkirakan berjenis kelamin perempuan yang kemudian diberi nama Lucy. Fosil yang pertama kali ditemukan ini cukup lengkap dan sangat berguna bagi penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, fosil Lucy atau Australopithecus afarensis dijuluki sebagai ”ibu kemanusiaan”.

2. Jawaban:

Raymond Dart menjelaskan ciri-ciri Australo-pithecus africanus antara lain tengkorak relatif tipis, muka lebih besar dibandingkan ruang tengkorak, dahi landai dengan penonjolan kening yang jelas terlihat, dan volume otak sekira 450– 600 cc. Australopithecus africanus memiliki tinggi badan sekira 150 cm dan berat badan sekira 50 kilogram. Selain itu, Australopithecus africanus mampu berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki. Australopithecus africanus bertempat tinggal di tempat terbuka seperti padang rumput.

(4)

3. Jawaban:

Melalui analisis fosil lengan dan jari tangan serta jari kaki, para ahli menyimpulkan bahwa Ardipithecus ramidus memiliki kepandaian memanjat pohon. Meskipun Ardipithecus ramidus menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon, pinggulnya dapat menyesuaikan diri sehingga mampu berjalan tegak di tanah. Ber-dasarkan analisis fosil gigi menunjukkan bahwa Ardipithecus ramidus mengonsumsi buah-buahan, tanaman, daun, dan mamalia kecil. 4. Jawaban:

Australopithecus robustus diperkirakan merupa-kan tipe vegetarian yang menggantungmerupa-kan makan-annya pada tumbuh-tumbuhan, dedaunan,

buah-buahan, dan biji-bijian. Perkiraan ini ber--dasar--kan pada lapisan breksi tempat di-temu-kannya fosil-fosil Australopithecus robustus yang berwarna lebih kecokelatan. Warna kecokelatan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan alam saat itu lebih basah dan lebih hijau dibandingkan sekarang.

5. Jawaban:

Fosil Homo rhodesiensis pertama ditemukan oleh Tom Zwigglar, seorang penambang timah di gua Broken Hill, Rhodesia Utara, Zimbabwe. Penemuan ini selanjutnya diteliti lebih lanjut oleh dua arkeolog, yaitu Raymond Dart dan Robert Bloom.

C. Manusia Purba di Asia

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: b

Pithecanthropus pekinensis juga disebut Sinanthropus pekinensis. Manusia purba ini merupakan manusia purba yang ditemukan di gua Chou Kou Tien, Peking, Cina. Fosil Sinanthropus pekinensis ditemukan oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap sebagai bagian dari kelompok manusia purba jenis Pithecanthropus. Para arkeolog memperkirakan Sinanthropus pekinensis hidup pada 780–600 ribu tahun yang lalu.

2. Jawaban: a

Sinanthropus pekinensis memiliki ciri fisik antara lain kepala mirip kera, hidung pesek, mulut agak maju, tulang alis besar, dan kaki tangan mirip seperti manusia modern. Sinanthropus pekinensis memiliki volume otak 900–1.200 cc.

3. Jawaban: d

Tokoh pada gambar adalah Davidson Black. Ia merupakan penemu fosil manusia purba jenis Sinanthropus pekinensis. Dalam melakukan penelitian, Davidson Black bersikap pantang menyerah meskipun penemuannya tidak men-dapat perhatian besar dari para ilmuwan. Akhir-nya, sikap pantang menyerah Davidson Black membuahkan hasil ketika ia memperoleh dana penelitian dari lembaga Cenozoic Research Laboratory.

4. Jawaban: b

Pada tahun 1929 ahli paleoantropologi Cina bernama Pei Wenzhong melakukan ekskavasi untuk meneliti lebih lanjut mengenai kehidupan purba di sekitar gua Chou Kou Tien, Cina. Dalam ekskavasi di gua tersebut, Pei Wenzhong menemukan batok kepala manusia yang masih utuh. Penemuan tersebut mengundang para peneliti untuk mengadakan penelitian lanjutan. 5. Banyaknya fosil yang ditemukan di sekitar gua

Chou Kou Tien, Cina, menandakan . . . .

a. Chou Kou Tien memiliki kehidupan purba yang lebih maju

b. kehidupan purba Asia tidak hanya ada di wilayah Indonesia

c. banyak peneliti yang melakukan penelitian di Chou Kou Tien

d. Chou Kou Tien menjadi pusat penelitian manusia purba di Cina

e. Chou Kou Tien merupakan salah satu pusat kehidupan purba di Cina

Jawaban: e

Fosil manusia purba yang ditemukan pertama kali di Cina ada di sekitar gua Chou Kou Tien pada tahun 1923. Fosil manusia purba ini kemudian disebut Sinanthropus pekinensis. Penemuan ini mengundang para peneliti untuk melakukan penelitian lanjutan. Penelitian yang dilakukan menghasilkan fosil-fosil yang menunjukkan keberadaan kehidupan purba di sekitar gua Chou Kou Tien.

(5)

6. Jawaban: d

Berdasarkan rekonstruksi fisik dan hasil analisis terhadap lingkungan sekitar, para ahli berpendapat bahwa Sinanthropus pekinensis belum memiliki kemampuan membangun tempat tinggal tetap. Mereka masih tinggal di gua-gua. Untuk men-cukupi kebutuhan hidup mereka masih bergantung pada alam dengan cara mengumpul-kan makanan dari pohon dan berburu binatang.

7. Jawaban: c

Penelitian yang dilakukan pada periode tahun 1949–1966 menemukan banyak fosil dan artefak. Berdasarkan rekonstruksi tersebut, para arkeolog menyimpulkan bahwa Sinanthropus pekinensis mampu berjalan dan berdiri tegak. Para arkeolog juga mengidentifikasi Sinanthropus pekinensis laki-laki memiliki tinggi badan sekira 156 cm, sedangkan Sinanthropus pekinensis perempuan bertinggi badan 140 cm.

8. Jawaban: e

Sinanthropus lantianensis atau Pithecanthropus lantianensis sering disebut manusia Lantian. Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang sejenis dengan Homo erectus. Sesuai namanya, Sinanthropus lantianensis ditemukan di Kota Lantian Country, Cina bagian barat laut. Fosil Sinanthropus lantianensis pertama kali ditemukan pada tahun 1963.

9. Jawaban: c

Berdasarkan rekonstruksi pecahan fosil yang ditemukan, para ahli memperkirakan Sinanthropus lantianensis memiliki volume otak sekira 780 cc. Ukuran ini hampir sama dengan ukuran volume otak Homo erectus yang ditemukan di Indonesia. 10. Jawaban: e

Di sekitar temuan fosil Sinanthropus lantianensis ditemukan beberapa fosil hewan dan artefak. Beberapa artefak yang ditemukan masih dalam kondisi baik dan sudah diserpih dengan rapi. Penemuan artefak batu dan abu menunjukkan bahwa Sinanthropus lantianensis sudah mampu menggunakan peralatan untuk menunjang kehidup-an dan memiliki kehidupan lebih maju daripada Sinanthropus pekinensis.

B. Uraian

1. Jawaban:

Penemuan manusia purba di Indonesia dianggap oleh beberapa ahli sebagai penemuan manusia purba terlengkap di Asia. Meskipun demikian, tidak berar ti di wilayah Asia lainnya tidak ditemu-kan fosil manusia purba. Cina merupakan

salah satu wilayah di Asia yang menjadi tempat hidup manusia purba. Akan tetapi, informasi mengenai penemuan manusia purba di Benua Asia masih terbatas. Manusia purba yang ditemukan di Asia antara lain Sinanthropus pekinensis atau Pithecanthropus pekinensis dan Sinanthropus lantianensis atau Pithecanthropus lantianensis.

2. Jawaban:

Davidson Black mengawali penelitian di gua kapur Chou Kou Tien, Peking. Pada penelitian ini Davidson Black menemukan fosil manusia purba yang diberi nama Sinanthropus pekinensis. Davidson Black berusaha memublikasikan penemuannya dalam jurnal Nature. Akan tetapi, penemuan tersebut tidak mendapatkan perhatian besar dari para ilmuwan lainnya. Selanjutnya, pada tahun 1928 Davidson Black berhasil menemukan kembali fosil tambah-an berupa rahang bawah, beberapa gigi, dan fragmen tengkorak. Hasil penelitian ini semakin memperkuat temuan Davidson Black sebelumnya. Atas penemuan tambahan tersebut, Davidson Black mendapat tambahan dana peneliti-an dari lembaga Cenozoic Research Laboratory. Dana ini dipergunakan untuk penelitian lanjutan.

3. Jawaban:

Penelitian arkeologi tentang manusia purba di Cina pada tahun 1949–1966 berhasil menemukan banyak fosil dan artefak. Dari rekonstruksi tersebut, para arkeolog berhasil menyimpulkan bahwa Sinanthropus pekinensis mampu berjalan dan berdiri tegak.

4. Jawaban:

Para ahli ber-pendapat bahwa Sinanthropus pekinen-sis belum membangun tempat tinggal tetap. Mereka masih tinggal di gua-gua. Untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka masih bergantung pada alam dengan cara mengumpul-kan mamengumpul-kanan dari pohon dan berburu binatang. Pendapat ini berdasarkan rekonstruksi fisik dan hasil analisis terhadap lingkungan sekitar. 5. Jawaban:

Fosil Sinanthropus lantianensis pertama kali ditemukan di Kota Lantian Country, Cina bagian barat laut, pada tahun 1963. Akan tetapi, baru pada tahun 1964 penemuan tersebut dipublikasikan oleh Woo Ju Kang. Fragmen pertama yang ditemukan pertama kali ini berupa mandibula (tulang rahang). Dalam ekskavasi selanjutnya, peneliti me-nemukan sebuah tengkorak dengan tulang hidung, rahang kanan, dan tiga gigi.

(6)

D. Manusia Purba di Eropa

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: b

Manusia purba yang sesuai pernyataan pada soal adalah Homo heidelbergensis. Homo heidel-bergensis juga memiliki karakteristik antara lain diperkirakan hidup pada 600 ribu hingga 400 ribu tahun silam, memiliki tinggi badan 210 cm, sudah menggunakan alat-alat yang cukup maju untuk kegiatan berburu, dan sudah menggunakan bahasa dalam tingkat sederhana.

2. Jawaban: d

Para ahli berpendapat bahwa Homo heidel-bergensis memiliki perilaku yang lebih modern. Perilaku modern Homo heidelbergensis ini antara lain telah mengenal pemakaman dan melakukan sesuatu dengan menggunakan tangan kanan. Para ahli juga memperkirakan bahwa Homo heidel-bergensis sudah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.

3. Jawaban: a

Homo heidelbergensis diduga telah menggunakan bahasa walaupun dalam tingkat sederhana. Hal ini didukung dengan bukti morfologi telinga bagian luar dan tengah yang serupa dengan manusia modern. Morfologi telinga tersebut juga berbeda dengan morfologi telinga simpanse. Berdasarkan morfologi tersebut pula diperkirakan bahwa Homo heidelbergensis mampu membedakan sejumlah suara yang berbeda.

4. Jawaban: b

Menurut analisis para ahli, Homo neander-thalensis memiliki cara bertahan hidup yang kurang baik. Meskipun demikian, Homo neander-thalensis memiliki keunggulan daripada Homo heidel-bergensis. Homo neanderthalensis mampu menggunakan peralatan untuk berburu, meramu, dan memasak. Homo neanderthalensis juga sudah mengenal sistem kepercayaan yang dibukti-kan dengan penemuan peralatan kubur. 5. Jawaban: a

Para ahli memperkirakan bahwa kepunahan Homo neanderthalensis disebabkan oleh cuaca dingin yang cukup ekstrem di Eropa. Adanya penyakit endemik juga menjadi penyebab punahnya Homo neanderthalensis. Kepunahan Homo

neander-thalensis yang disebabkan oleh penyakit tampaknya paling masuk akal karena ahli paleoantropologi menemukan jejak-jejak patologi pada sisa fosil mereka.

6. Jawaban: e

Homo neanderthalensis memiliki kemampuan mem-bangun rumah-rumah dari kayu. Homo neanderthalensis juga memiliki kemampuan intelegensi lebih tinggi dibandingkan jenis pendahulunya. Ketika para ahli menganalisis fosil Homo neanderthalensis mereka me-nemu--kan fakta bahwa sebagian besar Homo neander-thalensis mati pada usia sebelum

20 tahun. Oleh karena itu, Homo neanderthalensis tidak menghasilkan banyak peninggalan. 7. Jawaban: c

Homo cro magnon tidak memiliki kaitan genetik dengan Homo neander thalensis. Fakta ini didapatkan setelah ahli genetika bernama Giorgio Bertorelle melakukan tes genetik terhadap fosil Homo cro magnon dan Homo neanderthalensis. Ber-dasarkan hasil tes tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kedua jenis manusia purba tersebut tidak memiliki DNA yang sama.

8. Jawaban: a

Para ahli percaya bahwa Homo cro magnon telah memiliki pola hidup yang nyaman. Gua dan ceruk-ceruk kecil merupakan tempat tinggal Homo cro magnon saat mengarungi kehidupannya.

9. Jawaban: c

Para ahli paleo-antro-pologi membagi evolusi men-jadi tiga ke-lompok. Per tama, tingkat

pramanusia yang ditunjukkan dengan penemuan fosil Australopithecus di Johannesburg, Afrika Selatan, pada tahun 1942. Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 dan termasuk golongan Pithecanthropus. Ketiga, manusia cerdas atau Homo sapiens yang telah mampu menggunakan otak dan nalar. 10. Jawaban: c

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya. Kehidupan manusia di dunia ini mengalami proses evolusi yang panjang dan bertahap.

(7)

B. Uraian

1. Jawaban:

Lee Berger menyebut Homo heidelbergensis sebagai manusia raksasa karena Homo heidel-bergensis memiliki tinggi badan sekira 180–210 cm, serta mempunyai otot badan dan rangka tubuh yang lebih kuat daripada manusia modern. 2. Jawaban:

Perilaku modern Homo heidelbergensis antara lain telah mengenal pemakaman dan melakukan kegiatan menggunakan tangan kanan. Para ahli berpendapat bahwa manusia purba ini merupakan manusia purba pertama di Eropa yang telah mengenal sistem penguburan mayat. Para ahli juga memperkirakan bahwa Homo heidelbergensis sudah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi walaupun dalam tingkat sederhana.

3. Jawaban:

Homo neanderthalensis diperkirakan hidup pada masa pleistosen. Homo neanderthalensis masih satu subspesies dengan Homo sapiens yang hidup di Asia. Beberapa ahli berpendapat bahwa manusia purba ini merupakan tahap peralihan dari Homo erectus ke Homo sapiens. Homo neander-thalensis juga diperkirakan merupakan keturunan Homo heidelbergensis.

4. Jawaban:

Ciri fisik Homo neanderthalensis sebagai berikut. a. Tulang pelipis menonjol.

b. Rahang menonjol. c. Bentuk dahi rendah. d. Dagu tipis.

e. Volume otak 1.400 cc–1.500 cc.

f. Tinggi badan sekira 165–168 cm untuk pria dan 152–156 cm untuk wanita.

g. Kerangka tulang lebih kukuh daripada manusia modern.

5. Jawaban:

Homo cro magnon mempunyai keunggulan fisik dan budaya. Keunggulan fisik terlihat pada kapasitas tenggorak yang mendekati manusia modern. Keunggulan budaya terlihat pada hasil kebudayaan yang lebih modern. Homo cro magnon telah mahir membuat lukisan di dinding dan mampu membuat peralatan dari batu yang cukup indah. Melalui perkembangan budaya tersebut para ahli percaya bahwa Homo cro magnon telah memiliki pola hidup yang nyaman.

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: c

Kata fosil berasal dari bahasa Latin, yaitu fodere yang artinya menggali. Fosil adalah sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Fosil juga diartikan sebagai sisa-sisa kehidupan organik yang telah membatu karena proses kimiawi dan terdapat dalam lapisan tanah. Berdasarkan pengertian tersebut, bahan-bahan fosil dapat berasal dari sisa-sisa tulang manusia, tulang binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Jadi, pengertian yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2), 3), dan 4).

2. Jawaban: a

Ciri yang menonjol pada Meganthropus palaeo-javanicus adalah memiliki rahang kuat dan geraham besar dengan badan tegap. Rahang Meganthropus palaeojavanicus menunjukkan bahwa manusia purba ini mempunyai otot-otot

kunyah sangat kukuh, tulang pipi tebal, tonjolan kening mencolok, tonjolan belakang kepala tajam, me-miliki otot tengkuk yang kuat, dan tidak memiliki dagu.

3. Jawaban: c

Menurut bentuk fosil yang ditemukan, Meganthropus palaeojavanicus termasuk jenis Homo habilis. Homo habilis adalah makhluk yang menyerupai manusia dan primata. Disebut habilis karena pada tempat-tempat penemuan tulang belulangnya ditemukan pula jenis batu yang diperkirakan telah dipergunakan untuk peralatan. 4. Jawaban: a

Indonesia menjadi surga penelitian manusia purba. Oleh karena itu, banyak peneliti dari berbagai disiplin ilmu datang ke Indonesia untuk melakukan penelitian manusia purba. Penelitian yang dilakukan ber tujuan untuk merekonstruksi kehidupan purba yang ada di Indonesia. Selain itu, penelitian manusia purba dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

(8)

5. Jawaban: b

Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia purba tertua yang ditemukan di Pulau Jawa. Fosil manusia purba ini pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 1), 3), dan 6). Sementara itu, data nomor 2), 4), dan 5) merujuk pada manusia purba jenis Homo erectus. 6. Jawaban: a

Meskipun berasal dari jenis yang sama, Pithecan-thropus mojoker tensis memiliki perbedaan dengan Homo erectus. Selain berbeda dalam bentuk fisik, Pithecanthropus mojokertensis tidak hidup sezaman dengan Homo erectus. Pithecanthropus mojokertensis hidup pada 2,5 sampai 1,25 juta tahun silam. Sementara itu, Homo erectus hidup pada masa yang lebih muda. Oleh karena itu, fosil Homo erectus lebih banyak ditemukan.

7. Jawaban: b

Homo wajakensis merupakan salah satu spesies dari manusia purba jenis Homo sapiens. Von Koenigswald menggolongkan Homo wajakensis ke dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas). Hal ini berdasarkan pada kecerdasan yang di-miliki oleh Homo wajakensis yang sudah mengenal upacara penguburan.

8. Jawaban: e

Manusia purba jenis Meganthropus palaeo-javanicus dan Pithecanthropus belum dapat dikategorikan sebagai manusia cerdas. Kategori ini dapat dilihat dari volume otak dan bentuk fisiknya yang belum memiliki persamaan dengan manusia modern seperti saat ini. Sementara itu, Homo sapiens memiliki ciri fisik dan kehidupan yang berbeda dibandingkan manusia-manusia purba sebelumnya. Oleh karena itu, para ahli memperkirakan bentuk Homo sapiens diperkirakan mendekati bentuk manusia modern.

9. Jawaban: e

Tokoh pada gambar soal adalah Eugene Dubois, seorang ahli paleoantropologi dari Belanda. Eugene Dubois merupakan pelopor penelitian manusia purba di Indonesia. Ia men-jadi peneliti manusia purba di Indonesia pada periode 1889– 1909. Eugene Dubois memulai penelitiannya di Sumatra Barat. Pada penelitian ini Eugene Dubois hanya mendapatkan tulang-tulang binatang. Eugene Dubois kemudian memindahkan penelitiannya ke Pulau Jawa, tepatnya di Kedungbrubus dan Trinil, Jawa Timur.

10. Jawaban: c

Peneliti yang terlibat penelitian manusia purba di Indonesia sebagai berikut.

No. Periode Peneliti

1. 1889–1909 Eugene Dubois 2. 1931–1941 von Koenigswald, Teer

Haar, Oppenoorth 3. 1952–1979 Teuku Jacob

11. Jawaban: c

Homo sapiens memiliki dua ciri, yaitu ras Mongoloid dan Austromelanosoid. Beberapa ahli berpendapat bahwa Homo wajakensis termasuk ras Mongoloid karena memiliki bentuk muka yang sangat datar dan pipinya menonjol ke samping. Sementara itu, para ahli lainnya menggolongkan Homo wajakensis dalam ras Austromelanosoid yang menurunkan penduduk Papua dan Melanesia. 12. Jawaban: d

Prof. Dr. Teuku Jacob meyakini bahwa Homo floresiensis bukan merupakan spesies baru. Teuku Jacob berpendapat bahwa Homo floresiensis merupakan nenek moyang dari orang-orang katai Flores yang menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak kecil dan berotak kecil. Sampai sekarang penyakit tersebut masih ditemukan pada beberapa penduduk yang hidup di sekitar gua Liang Bua, Flores.

13. Jawaban: d

Penelitian manusia purba di Indonesia dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode 1889–1909, periode 1931–1941, dan periode 1952–1979. Periode 1952–1979 merupakan penelitian periode pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Selain itu, pada periode ini penelitian dilakukan oleh orang-orang Indonesia yang dipimpin ahli paleoantropologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Teuku Jacob.

14. Jawaban: a

Manusia purba memiliki perbedaan fisik dengan manusia purba lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh volume otak yang dimiliki manusia purba. Volume otak menentukan bentuk fisik dan cara hidup manusia purba. Meganthropus dan Pithecanthropus memiliki volume otak yang jauh berbeda dengan manusia purba jenis Homo sapiens dan juga manusia modern.

15. Jawaban: b

Proses kelahiran manusia memerlukan proses yang panjang. Proses inilah yang disebut evolusi. Evolusi merupakan perubahan berangsur-angsur secara perlahan-lahan. Evolusi bentuk tubuh

(9)

manusia memengaruhi pola dan cara hidup manusia. Manusia yang terus mengalami perubahan fisik pada akhirnya juga memengaruhi kehidupan mereka.

16. Jawaban: a

Pernyataan di atas sesuai dengan manusia purba jenis Australopithecus afarensis. Australopithecus afarensis dikenal dengan nama ”Lucy” karena fosil pertama yang ditemukan diidentifikasi berjenis kelamin perempuan. Menurut rekonstruksi para ahli, Lucy memiliki ciri fisik yang mirip dengan simpanse. Saat ini fosil Lucy disimpan dan dikelola oleh pemerintah Ethiopia.

17. Jawaban: e

Menurut rekonstruksi para ahli, tubuh Australo-pithecus afarensis atau Lucy mirip simpanse dengan ukuran otak sekira 425 cc, muka besar dan menonjol ke depan, leher kuat, perkembangan otot nyata, serta rahang yang kekar. Lucy memiliki tangan panjang dan kaki pendek serta tulang pinggul dan tulang paha yang menunjukkan telah mampu berdiri tegak dan bipedal.

18. Jawaban: a

Para ahli menganggap bahwa manusia purba jenis Australopithecus africanus merupakan keturunan langsung dari Australopithecus afarensis. Perkiraan ini berdasarkan pada struktur fosil Australopithecus africanus lebih muda daripada Australopithecus afarensis. Australopithecus afarensis diperkirakan hidup pada empat juta tahun yang lalu, sedangkan Australopithecus africanus hidup sekira 3–2 juta tahun yang lalu. 19. Jawaban: b

Tokoh pada gambar di atas adalah Raymond Dart, penemu manusia purba jenis Australopithecus africa-nus. Bagian tubuh Australopithecus afri-canus yang ditemukan Raymond Dart adalah tengkorak. Menurut Raymond Dart, fosil temuan-nya ini lebih mengarah kepada fosil manusia. Pendapat ini berdasarkan pada gigi taring yang sudah mereduksi dan sejajar dengan gigi-gigi lainnya.

20. Jawaban: b

Australopithecus afarensis (Lucy) sudah mulai me-ninggal-kan ketergantungan dari pohon dan memulai kehidupan berbasis di tanah. Penemuan fosil baru menegaskan anggota spesies Lucy sudah membuat jejak kaki sebelum 3,6 juta tahun lalu. Jejak kaki ini ditemukan dalam abu vulkanik yang mengeras di Lateoli, Tanzania. Oleh karena itu, para ahli kemudian setuju apabila Austra-lopithecus afarensis merupakan percabangan pertama dari kera ke manusia.

21. Jawaban: a

Para ahli menyimpulkan bahwa Ardipithecus ramidus memiliki kepandaian me-manjat pohon. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan analisis fosil lengan dan jari tangan serta jari kaki.Ardipithecus ramidus bertempat tinggal di hutan yang memiliki pohon yang rimbun. Meskipun Ardipithecus ramidus menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon, pinggulnya dapat menyesuaikan diri sehingga mampu berjalan tegak di tanah. 22. Jawaban: e

Australopithecus robustus memiliki alat-alat mastikasi seperti rahang dan gigi-gigi yang besar dan kuat. Karakteristik ini menunjukkan bahwa Australopithecus robustus memiliki tubuh lebih kekar dibandingkan Australopithecus afarensis dan Australopithecus africanus. Me-nurut para ahli, Australopithecus robustus diperkirakan merupakan tipe vegetarian yang menggantungkan makanan-nya pada tumbuh-tumbuhan, dedaunan, buah-buahan, dan biji-bijian.

23. Jawaban: e

Homo rhodesiensis merupakan hominid yang ditemukan pada lapisan pleistosen atas. Homo rhodesiensis juga disebut juga Homo Africanus atau manusia dari Afrika. Fosil Homo rhodesiensis ditemukan di wilayah Zimbabwe dan sekitarnya. Fosil Homo rhodesiensis yang pertama ditemukan oleh Tom Zwigglar, seorang penambang timah di gua Broken Hill, Rhodesia Utara, Zimbabwe. Penemuan ini selanjutnya diteliti lebih lanjut oleh dua arkeolog, yaitu Raymond Dart dan Robert Bloom.

24. Jawaban: d

Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang ditemukan di Cina. Sinanthropus pekinensis dianggap sebagai bagian dari kelompok manusia purba jenis Pithecanthropus. Pengelompokan ini berdasarkan pada ciri fisik Sinanthropus pekinensis yang mirip Pithecanthropus. Selain itu, Sinanthropus diperkirakan hidup pada masa yang bersamaan dengan Pithecanthropus.

25. Jawaban: b

Sinanthropus lantianensis merupakan manusia purba yang sejenis dengan Homo erectus. Para ahli memperkirakan Sinanthropus lantianensis hidup pada 800 ribu tahun yang lalu. Sinanthro-pus lantianensis memiliki volume otak sekira 780 cc. Selain itu, manusia purba ini sudah meng-gunakan peralatan dari batu yang diserpih rapi. Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan kombinasi

(10)

26. Jawaban: b

Manusia purba yang ditemukan di Afrika ber-asal dari jenis Homo. Pengelompokan ini berdasarkan pada ciri fisik fosil yang ditemukan. Selain itu, manusia purba di Eropa telah memiliki ke-mampuan mendekati keke-mampuan manusia modern. Manusia purba yang ditemukan di Eropa antara lain Homo heidelbergensis, Homo neanderthalensis, dan Homo cro magnon. 27. Jawaban: d

Homo heidelbergensis memiliki tinggi badan rata-rata 180 cm. Manusia purba ini juga memiliki otot badan serta rangka tubuh yang lebih kuat daripada manusia modern. Menurut analisis Lee Berger dari Universitas Witwatersrand, fosil Homo heidel-bergensis yang ditemukan di Eropa Selatan memiliki tinggi badan sekira 210 cm. Berdasarkan penemuan ini, Lee Berger menyebut Homo heidelbergensis sebagai ”manusia raksasa”. 28. Jawaban: b

Para ahli juga memperkirakan bahwa Homo heidelbergensis sudah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi walaupun dalam tingkatan sederhana. Perkiraan ini berdasarkan pada morfologi telinga bagian luar dan tengah yang serupa dengan manusia modern dan berbeda dengan simpanse. Berdasarkan morfologi tersebut juga diperkirakan Homo heidelbergensis mampu membedakan sejumlah suara yang berbeda. 29. Jawaban: c

Menurut analisis para ahli, Homo neander-thalensis memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada Homo heidelbergensis. Homo neander-thalensis mampu menggunakan peralatan untuk berburu, meramu, dan memasak. Homo neander-thalensis juga sudah mengenal sistem ke-percayaan yang dibuktikan dengan penemuan peralatan kubur.

30. Jawaban: e

Selain memiliki ciri fisik lebih unggul, Homo cro magnon memiliki kebudayaan yang lebih modern. Homo cro magnon telah mahir membuat lukisan di dinding dan mampu membuat alat-alat dari batu yang cukup indah. Melalui perkembangan budaya tersebut para ahli percaya bahwa Homo cro magnon telah memiliki pola hidup yang nyaman.

B. Uraian

1. Jawaban:

Penelitian purbakala di Sangiran diawali oleh P.E.C. Schemulling pada tahun 1864. Schemulling meneliti beberapa penemuan fosil vertebrata di sekitar Sangiran. Selanjutnya, pada tahun 1895

Eugene Dubois mendatangi Sangiran. Akan tetapi, Dubois tidak menghasilkan temuan apa pun. Setelah sekian lama tidak ada penelitian, pada tahun 1932 seorang ahli geografi, L.J.C. van Es, membuat peta geologi di kawasan Sangiran dengan skala 1:20.000. Peta ini kemudian dimanfaatkan von Koenigswald untuk melakukan survei eksploratif di wilayah Sangiran.

2. Jawaban:

Tokoh pada gambar soal adalah von Koenigswald. Pada tahun 1936 von Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba yang kemudian disebut Pithecanthropus mojokertensis. Fosil yang ditemukan ini berupa tengkorak anak berusia enam tahun yang didasarkan pada sendi rahang bawahnya. Selain itu, pada temuan pertama ini ditemukan fosil-fosil antara lain atap tengkorak, beberapa bagian dasar tengkorak, rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas.

3. Jawaban:

Homo erectus memiliki perbedaan dengan Pith-ecanthropus mojokertensis. PithPith-ecanthropus mojoker tensis belum memiliki kecerdasan inteligensi seperti yang dimiliki Homo erectus. Selain itu, bentuk fisik Homo erectus berbeda dengan Pithecanthropus mojokertensis. Per-bedaan fisik ini antara lain besar isi tengkorak, tebal atap tengkorak, bentuk tonjolan kepala dan tonjolan kening, serta daerah telinga.

4. Jawaban:

Homo sapiens dikatakan sebagai manusia cerdas karena mampu membuat peralatan dari batu dan tulang yang digunakan untuk berburu dan meramu. Bentuk Homo sapiens diperkirakan mendekati bentuk manusia modern. Kehidupan manusia purba jenis ini pun sudah mengalami peningkatan daripada manusia purba jenis Meganthropus dan Pithecanthropus. Homo sapiens juga sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang.

5. Jawaban:

Lucy (Australopithecus afarensis) memiliki tangan panjang dan kaki pendek serta tulang pinggul dan tulang paha yang menunjukkan telah mampu berdiri tegak dan bipedal. Lucy juga sudah mulai meninggalkan ketergantungan dari pohon dan memulai kehidupan berbasis di tanah. Penemuan fosil baru menegaskan anggota spesies Lucy sudah membuat jejak kaki sebelum 3,6 juta tahun lalu. Temuan-temuan inilah yang akhirnya disimpulkan dan disetujui para ahli bahwa Lucy merupakan percabangan pertama dari kera ke manusia.

(11)

6. Jawaban:

Fosil Ardipithecus ramidus ditemukan oleh Yohannes Haile Selassie pada tahun 1994 di Ethiopia. Penemuan tersebut mengundang rasa ingin tahu para antropolog dari Universitas Berkeley. Dalam penelitian selanjutnya, para antropolog menemukan struktur kerangka manusia yang cukup lengkap jika dibandingkan penemuan fosil manusia purba lainnya. Para antropolog menemukan sejumlah tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki sebanyak 35 potongan. 7. Jawaban:

Sinanthropus pekinensis atau Pithecanthropus pekinensis memiliki ciri fisik antara lain kepala hampir mirip kera, hidung pesek, mulut agak maju, tulang alis besar, dan kaki tangan mirip seperti manusia modern. Selain itu, Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak 900–1.200 cc.

8. Jawaban:

Sinanthropus lantianensis atau Pithecanthropus lantianensis sering disebut manusia Lantian karena ditemukan di Kota Lantian Country pada tahun 1963. Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang sejenis dengan Homo erectus.

Para ahli memperkirakan bahwa Sinanthropus lantianensis memiliki volume otak sekira 780 cc. Selain itu, Sinanthropus lantianensis me-miliki kemampuan menggunakan peralatan untuk menunjang kehidupan.

9. Jawaban:

Para ahli memperkirakan Homo heidelbergensis sudah mampu menggunakan alat-alat yang cukup maju untuk kegiatan berburu. Binatang yang menjadi buruan Homo heidelbergensis dalam kegiatan berburu antara lain badak, kuda nil, beruang, rusa, dan kuda. Fakta ini dibuktikan dengan penemuan tombak, pentungan, dan lukisan di dinding gua.

10. Jawaban:

Bukti-bukti fosil menunjukkan bahwa sebagian besar Homo neanderthalensis mati pada usia sebelum 20 tahun. Manusia purba jenis ini tidak mampu bertahan hidup pada kondisi alam yang ekstrem. Selain itu, para ahli pun mem-perkirakan

bahwa kepunahan Homo neanderthalensis disebabkan oleh cuaca dingin yang cukup ekstrem di Eropa. Adanya penyakit endemik juga menjadi penyebab punahnya Homo neanderthalensis.

(12)

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: d

Kehidupan dari berburu menjadi bercocok tanam menunjukkan revolusi dalam kehidupan masyarakat praaksara. Pada masa ini manusia mulai mengenal teknologi, diferensiasi pekerjaan, membentuk masyarakat sederhana, dan hidup secara menetap. Sementara itu, sifat nomaden (berpindah-pindah tempat) bukan merupakan ciri masyarakat masa bercocok tanam, melainkan ciri kehidupan masyarakat berburu dan mengumpul-kan mamengumpul-kanan.

2. Jawaban: a

Alat yang dibuat pada masa berburu dan me-ngumpulkan makanan antara lain kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, alat-alat serpih, dan alat-alat dari tulang. Alat-alat tersebut memiliki bentuk sederhana dan kasar karena belum diasah. 3. Jawaban: a

Salah satu kemampuan yang dimiliki masyarakat praaksara yang hidup secara nomaden adalah berburu. Dengan menggunakan peralatan sederhana seperti tombak dan jerat, mereka berusaha menggiring binatang masuk lubang sehingga mudah ditangkap. Saat persediaan makanan habis, mereka akan pindah ke tempat lain yang masih menyediakan bahan makanan, baik berupa tumbuhan maupun hewan buruan. 4. Jawaban: c

Meskipun belum mengenal tulisan, masyarakat praaksara mampu mewariskan masa lalunya. Indikator paling mudah untuk mengetahui cara-cara tersebut adalah melalui masyarakat dan hasil kebudayaan. Sistem primus interpares yang diterapkan masyarakat praaksara masih dilanjut-kan pada masa-masa sesudahnya. Demikian pula dengan hasil kebudayaan masyarakat praaksara.

Melalui benda-benda hasil kebudayaan, kita dapat mengetahui corak kehidupan masyarakat praaksara.

5. Jawaban: c

Kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, dan pahat genggam merupakan contoh peralatan yang digunakan oleh masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan. Pasangan yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2) dan 3). Sementara itu, penjelasan yang benar terkait nomor 1) dan 4) sebagai berikut.

1) Kapak perimbas, tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara digenggam. Kapak perimbas diduga merupakan hasil kebudaya-an Pitheckebudaya-anthropus erectus. Kapak perimbas ditemukan pula di Pakistan, Myanmar, Malaysia, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

2) Pahat genggam, bentuknya lebih kecil dari-pada kapak genggam, berfungsi untuk meng-gemburkan tanah dan mencari umbi-umbian. 6. Jawaban: b

Pada pola kehidupan menetap, manusia purba sudah mampu mengelola alam sekitar. Pola ini ditunjukkan dengan kemampuan mereka bekerja sama dalam kegiatan memenuhi kebutuhan hidup, misalnya memproduksi makanan dan beternak. Dengan hidup menetap, akal pikiran manusia mulai berkembang dan menger ti terhadap perubahan-perubahan hidup yang terjadi.

7. Jawaban: c

Sejak dahulu nenek moyang bangsa Indonesia terkenal dengan etos kerja sama yang disebut gotong royong. Gotong royong merupakan budaya asli masyarakat Indonesia. Budaya tersebut hingga kini masih tetap lestari dan terlihat jelas dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat perdesaan, seperti saat membangun jalan raya dan jembatan.

(13)

8. Jawaban: e

Pada masa bercocok tanam masyarakat pra-aksara telah mengenal kepercayaan yang lebih maju daripada masa sebelumnya. Salah satu bentuk kepercayaan tersebut adalah dinamisme. Dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda tertentu seperti batu dan pohon besar mempunyai kekuatan gaib. Oleh karena itu, benda-benda tersebut dihormati dengan ritual tertentu. 9. Jawaban: b

Ciri-ciri pada soal menggambarkan karakteristik kapak lonjong. Kapak lonjong umumnya terbuat dari batu kali yang berwarna kehitam-hitaman, dibuat dengan cara diupam hingga halus, ditemukan di daerah Maluku, Papua, Sulawesi Utara, Filipina, Taiwan, dan Tiongkok. Adapun kapak perimbas dan kapak penetak merupakan peninggalan masa berburu dan mengumpulkan makanan.

10. Jawaban: b

Peran kaum perempuan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan relatif terbatas.Tugas berburu binatang dilakukan oleh laki-laki, sedang-kan perempuan ber tugas mengumpulsedang-kan makanan, mengurus anak, dan mengajari anaknya meramu makanan.

B. Uraian

1. Jawaban:

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masyarakat praaksara selalu berkelompok dalam melakukan kegiatan berburu. Mereka berkelompok dengan tujuan demi keamanan terutama dalam menghadapi serangan binatang buas.

2. Jawaban:

Kondisi daerah yang sering dipilih masyarakat praaksara sebagai tempat tinggal pada masa bercocok tanam biasanya berdekatan dengan sumber air dan terletak di alam terbuka. Tempat

di sekitar sumber air dipilih karena keberadaan air memberikan beragam manfaat. Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air juga diperlukan oleh tumbuhan dan hewan. Pola hunian di sekitar air dapat dilihat di sekitar lembah Sungai Bengawan Solo. Menurut para ahli, pada masa praaksara Lembah Sungai Bengawan Solo merupakan tempat yang subur sehingga dijumpai berbagai macam hewan dan tumbuhan.

3. Jawaban:

Manusia purba berburu secara berkelompok. Dengan berkelompok, manusia purba mampu mengembangkan kerja sama. Kerja sama dalam perburuan sangat diperlukan karena pada saat itu manusia masih menggunakan peralatan sederhana dalam berburu, sedangkan hewan yang diburu umumnya berukuran besar. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dalam menangkap hewan buruan. Pola kerja sama ini hendaknya siswa biasakan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Jawaban:

Kehidupan menetap manusia masa praaksara sejalan dengan aktivitas mereka saat bercocok tanam. Keadaan ini terlihat dari lingkungan geografis yang dipilih menjadi tempat tinggal. Manusia masa praaksara memilih tinggal menetap di dataran rendah dan dekat dengan sumber air. Mereka memanfaatkan daerah tersebut sebagai tempat bercocok tanam.

5. Jawaban:

Pada masa bercocok tanam masyarakat praaksara menganggap bahwa roh manusia setelah meninggal tidak hilang, tetapi berada di alam lain yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dahulu. Sewaktu-waktu roh tersebut dapat dipanggil untuk dimintai bantuan. Oleh karena itu, pada saat seseorang meninggal, ia dibekali bermacam keperluan sehari-hari, seperti perhiasan dan periuk.

B. Pengaruh Budaya Bacson–Hoabinh, Dongson, dan Sahuynh di Indonesia

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: d

Kebudayaan Bacson, Dongson, dan Sahuynh merupakan kebudayaan yang berkembang di wilayah Asia Tenggara, tepatnya di Vietnam.

Ketiga kebudayaan tersebut berbentuk budaya logam, terutama perunggu. Kebudayaan tersebut menyebar di Indonesia melalui jalur darat dan jalur laut. Dari proses tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang di Indonesia berasal dari Asia Tenggara.

(14)

2. Jawaban: e

Kebudayaan Bacson–Hoabinh merupakan kebudayaan yang berkembang di Pegunungan Bacson yang terletak di sekitar Teluk Tonkin, Vietnam. Kebudayaan ini dikenalkan oleh Madeleine Colani pada tahun 1920-an. Kebudaya-an ini telah berkembKebudaya-ang sejak periode holosen. Di wilayah tersebut ditemukan alat-alat yang berasal dari masa mesolitikum.

3. Jawaban: a

Berdasarkan penelitian para ahli, kebudayaan Bacson–Hoabinh berkembang di wilayah pesisir. Pendapat tersebut dibuktikan dengan penemuan benda-benda sejenis kebudayaan Bacson– Hoabinh seperti kapak genggam, kapak tulang, dan batuan serpih di bukit-bukit sampah kerang. Tempat penemuan bukit kerang ini terletak di daerah yang tingginya hampir sama dengan permukaan air laut sekarang. Pada periode holosen daerah tersebut merupakan garis pantai.

4. Jawaban: c

Hasil kebudayaan Dongson antara lain nekara perunggu, bejana perunggu, arca perunggu, kapak corong, dan perhiasan perunggu. Adapun hasil kebudayaan Sahuynh antara lain sabit, pisau bertangkai, gelang, kumparan tenun, dan cincin. Oleh karena itu, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pilihan jawaban c.

5. Jawaban: a

Kebudayaan Sahuynh diperkirakan berlangsung tahun 600 sebelum Masehi–1 Masehi. Pada dasarnya kebudayaan Sahuynh mirip dengan kebudayaan Dongson. Kemiripan ini terjadi karena peralatan yang dipakai dalam kebudayaan Sahuynh berasal dari kebudayaan Dongson. 6. Jawaban: d

Kebudayaan Bacson–Hoabinh merupakan suatu budaya besar yang memiliki situs-situs temuan di seluruh daratan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pengaruh budaya Bacson–Hoabinh di Kepulauan Indonesia sebagian besar terdapat di daerah Sumatra. Hal ini lebih dikarenakan letaknya yang lebih dekat dengan tempat asal budaya ini. Situs-situs Hoabinh di Sumatra secara khusus ditemukan di daerah pedalaman pantai timur laut Sumatra, tepatnya sekitar 130 km antara Lhokseumawe dan Medan.

7. Jawaban: c

Kebudayaan Dongson adalah kebudayaan zaman perunggu yang pada awalnya berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia sekira tahun 1000–1 sebelum Masehi. Budaya

perunggu bercorak Dongson tersebar luas di wilayah Asia Tenggara dan Kepulauan Indonesia. Fakta ini terlihat dari adanya kesamaan corak hiasan dan bahan-bahan yang dipergunakan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 2) dan 5).

8. Jawaban: e

Dibandingkan dengan budaya Bacson–Hoabinh di daerah asalnya, pembuatan alat batu yang ditemukan di Sumatra dibuat dengan teknologi lebih sederhana. Hal ini karena pendukung budaya Bacson–Hoabinh lebih menekankan pada aktivitas perburuan dan mengumpulkan makanan di daerah sekitar pantai.

9. Jawaban: e

Kebudayaan Bacson–Hoabinh bercorak mesolitikum yang belum diasah. Contoh perannya yaitu kapak genggam, kapak pendek, alat-alat dari tulang dan tanduk, flakes, dan kjokkenmoddinger. Oleh karena itu, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pilihan e.

10. Jawaban: a

Kebudayaan Sahuynh diketahui melalui penemu-an kubur tempaypenemu-an (jenazah dimasukkpenemu-an ke tempayan besar). Penguburan tersebut adalah adat kebiasaan yang dibawa oleh orang Cham ke Kepulauan Indonesia. Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sahuynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di Laut Sulawesi. Adapun penemuan nekara di Pulau Selayar menjadi bukti pengaruh kebudayaan Dongson di Indonesia.

B. Uraian

1. Jawaban:

Madeleine Colani adalah seorang arkeolog dari Prancis yang memperkenalkan kebudayaan Bacson–Hoabinh. Ia melakukan penelitian mengenai kebudayaan Bacson–Hoabinh pada tahun 1920-an di pegunungan sekitar Teluk Tonkin, Vietnam. Madeleine Colani berpendapat bahwa wilayah sekitar Teluk Tonkin dahulunya merupakan pusat pembuatan alat-alat batu dengan ciri khas dipangkas pada satu atau dua sisi permukaannya. Kebudayaan Bacson–Hoabinh telah berkembang sejak periode holosen, yaitu sekira tahun 10000– 4000 sebelum Masehi dan termasuk kebudayaan mesolitikum.

2. Jawaban:

Di Indonesia alat-alat dari kebudayaan Bacson– Hoabinh dapat ditemukan di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua. Di Sumatra alat-alat batu sejenis kebudayaan

(15)

Bacson–Hoabinh dapat ditemukan di Lhokseumawe dan Medan. Persebaran alat-alat kebudayaan Bacson–Hoabinh paling lengkap terdapat di Sulawesi dan Jawa. Di Sulawesi Paul Sarasin dan Fritz Sarasin menemukan flakes dan ujung mata panah yang bergerigi di gua-gua yang didiami suku Toala. Mereka kemudian menganggap suku Toala sebagai keturunan bangsa Papua Melanosoide yang mengembangkan kebudayaan Bacson– Hoabinh. Di Jawa van Stein Callenfels dan van Heekeren menemukan ujung panah, flakes, batu pipisan, dan alat-alat dari tulang di Sampung, Ponorogo. Van Stein Callenfels kemudian menyebut peralatan tersebut sebagai Sampung Bone Culture.

3. Jawaban:

Perkembangan kebudayaan Dongson di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah mengenal kebudayaan maju, berupa peralatan berbahan logam, terutama perunggu. Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, dan masyarakatnya sudah teratur.

4. Jawaban:

Masyarakat yang berbudaya Dongson telah mengembangkan peralatan berbahan logam, terutama perunggu. Pengolahan logam menunjuk-kan taraf kehidupan yang semakin maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, dan masyarakat-nya sudah teratur. Teknik peleburan logam merupakan teknik yang memerlukan keterampilan tinggi. 5. Jawaban:

Kebudayaan Sahuynh yang ditemukan meliputi peninggalan berikut.

a. Berbagai alat yang bertangkai corong seperti tembilang dan kapak.

b. Berbagai alat yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin, dan gelang berbentuk spiral.

c. Manik-manik emas yang langka dan kawat perak.

C. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: b

Penelitian tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia pada awalnya sering dilakukan oleh ahli arkeologi. Para ahli arkeologi meneliti fosil-fosil dan artefak sehingga memunculkan kesimpulan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Akan tetapi, seiring perkembangan penelitian sejarah Indonesia, ilmu genetika mulai mendapat tempatnya. Melalui penelitian genetika, para ahli dapat menyimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan. Kesimpulan tersebut justru memperkaya penge-tahuan sejarah Indonesia.

2. Jawaban: e

Von Heine Geldern merupakan arkeolog dari Austria yang meneliti tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dia menjelaskan bahwa telah terjadi gelombang migrasi penduduk dari Asia bagian utara ke Asia bagian selatan. Migrasi tersebut memunculkan kebudayaan baru yang disebut kebudayaan Austronesia. Selain itu,

dia melakukan kajian mendalam atas kebudaya-an megalitikum di Asia Tenggara. Adapun pernyataan nomor 1) merupakan kajian yang dilakukan oleh Robert Blust dan pernyataan nomor

3) merupakan kajian yang dilakukan oleh Gorys

Keraf. 3. Jawaban: c

Teori Out of Taiwan dihasilkan setelah adanya penelitian dalam bidang linguistik dan genetik. Menurut Robert Blust, sekira tahun 3500–2500 sebelum Masehi, penduduk Formosa melakukan migrasi ke wilayah selatan. Proses migrasi tersebut menyebabkan munculnya bahasa baru di wilayah Indonesia, yaitu bahasa Proto Melayu Polinesia. Teori ini diperkuat dengan adanya persamaan genetik antara penduduk Indonesia dan penduduk Formosa.

4. Jawaban: c

Teori Out of Taiwan didasarkan pada pendekatan linguistik. Pada periode 1970-an Robert Blust mengadakan penelitian tentang rumpun bahasa Austronesia. Dari penelitian tersebut, Robert Blust

(16)

9. Jawaban: c

Koentjaraningrat, ahli antropologi Indonesia mengamati adanya beberapa gelombang migrasi dengan versi yang berbeda-beda. Koentjaraningrat juga melihat adanya dua sumber asal migrasi, yaitu dari daratan Asia yang dilakukan oleh orang Paleomongoloid dan Benua Australia yang dilakukan oleh Austromelanosoide. Pernyataan a dan b dikemukakan oleh Sangkot marzuki. Adapun pernyataan d dan e dikemukakan oleh Paul Sarasin dan Fritz Sarasin.

10. Jawaban: e

Paul Sarasin dan Fritz Sarasin merupakan naturalis dan etnologis yang meneliti etnologi di Sulawesi pada tahun 1902–1903. Kedua tokoh tersebut menyatakan bahwa populasi asli Indonesia adalah suatu ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Mereka berpendapat bahwa imigran pertama di wilayah Indonesia adalah orang Vedda yang dapat ditemukan di Sri Lanka. Selanjutnya, gelombang migrasi dilakukan oleh orang Proto Melayu yang terjadi sekira tahun 300–200 sebelum Masehi. Mereka berasal dari Provinsi Yunan (Cina) sekarang.

11. Jawaban: b

Sangkot Marzuki membantah jalur migrasi yang telah dikemukakan para ahli sebelumnya. Para ahli menyatakan bahwa terdapat jalur majemuk migrasi nenek moyang bangsa Asia, yakni melalui jalur utara dan jalur selatan. Sangkot kemudian menjelaskan sekira 100 ribu tahun yang lalu nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi dari Afrika menuju Asia Tenggara melalui pesisir. Setelah mendiami wilayah Asia Tenggara, sekira 60 ribu tahun yang lalu barulah mereka menyebar ke wilayah utara Asia. Proses penyebaran ini dilihat dari keanekaragaman genetik yang semakin ke selatan semakin tinggi, sedangkan etnik-etnik di kawasan Asia utara lebih homogen.

12. Jawaban: a

Menurut Koentjaraningrat, arus migrasi bangsa Paleomongoloid juga membawa pengaruh ke-budayaan dan teknologi. Dengan demikian, bangsa Paleomongoloid telah memiliki teknologi maju. Salah satu contohnya adalah pengetahuan menanam padi. Pengetahuan menanam padi di Indonesia berasal dari Pegunungan Assam Utara di India.

13. Jawaban: c

Bangsa Proto Melayu bermigrasi ke Indonesia pada tahun 2.000 sebelum Masehi. Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, serta menemukan kemiripan antara bahasa penduduk

Nusantara dan penduduk Formosa (Taiwan). Bahasa tersebut dikenal dengan bahasa Proto Melayu Polinesia. Rober t Blust kemudian menyimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan. Kesimpulan ini diperkuat dengan pendekatan genetik yang dilakukan Sangkot Marzuki. Menurutnya, beberapa suku di Indonesia dan penduduk Taiwan memiliki DNA yang sama.

5. Jawaban: e

Robert Baron von Heine Geldern menjelaskan bahwa pada masa lampau telah terjadi per-pindahan (migrasi) bangsa-bangsa secara bergelombang dari Asia bagian utara menuju Asia bagian selatan. Mereka kemudian mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar di Afrika sampai Pulau Paskah di Cile, Taiwan, dan Selandia Baru. Selanjutnya, kawasan tersebut di-kenal sebagai wilayah berkebudayaan Austronesia. Jawaban yang benar ditunjukkan oleh pilihan e. 6. Jawaban: e

Sangkot Marzuki merupakan pendukung teori Out of Taiwan. Sangkot Marzuki melakukan tes DNA terhadap beberapa suku di Indonesia dan orang-orang di Taiwan. Hasil tes tersebut menunjukkan kemiripan DNA antara beberapa suku di Indonesia dan orang-orang di Taiwan. Slamet Muljana dan J.H.C. Kern merupakan pendukung teori Out of Yunan. Adapun John Crawfurd merupakan tokoh pendukung teori Nusantara.

7. Jawaban: a

Sebagai seorang nasionalis sejati, Muhammad Yamin menolak teori Out of Yunan dan Out of Taiwan. Menurut pendapatnya, bangsa Indonesia berasal dari wilayah Nusantara sendiri. Pendapat-nya didasarkan pada penemuan fosil dan artefak di Indonesia yang jumlahnya lebih banyak dan lengkap jika dibandingkan dengan temuan di daerah lain. Fosil yang dimaksud adalah Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus soloensis, dan Homo wajakensis. Fosil-fosil tersebut tidak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indo-Cina (Asia Tenggara).

8. Jawaban: d

Teori Nusantara dicetuskan oleh beberapa ahli di antaranya John Crawfurd, Sutan Takdir Alisjahbana, Gorys Keraf, dan Muhammad Yamin. Adapun von Heine Geldern, Slamet Muljana, J.H.C. Kern, dan Asmah Haji Omar merupakan pencetus teori Out of Yunan.

(17)

bentuk mulut dan hidung sedang. Suku bangsa di Indonesia yang menjadi keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku Toraja, suku Sasak, suku Dayak, suku Batak, dan suku Kubu.

14. Jawaban: e

Menurut penelitian arkeologi, bangsa Papua Melanoside berasal dari Pegunungan Bacson di daerah Hoabinh. Kesimpulan ini didasarkan pada kesamaan benda-benda yang dibawa bangsa Papua Melanosoide dengan benda-benda yang ditemukan di Pegunungan Bacson. Benda-benda tersebut adalah pebble dan kapak pendek. 15. Jawaban: c

Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain berkulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang. Karakteristik pada pilihan a menunjukkan ciri fisik bangsa Deutro Melayu. Adapun karakteristik pada pilihan b menunjukkan ciri fisik bangsa Papua Melanosoide.

B. Uraian

1. Jawaban:

Perbedaan pendapat dalam menganalisis peristiwa sejarah merupakan hal yang wajar karena dasar, cara, metode, dan teori yang digunakan juga ber-lainan. Perbedaan pendapat akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perbedaan pendapat harus disikapi secara bijaksana dengan menganalisis, membandingkan, dan memperdalam kajian teori sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang.

2. Jawaban:

Pada awalnya kajian mengenai asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dilakukan hanya dengan penelitian arkeologi. Penelitian dilakukan dengan melakukan kajian terhadap fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Pada per-kembangannya disiplin ilmu lain, seper ti

Antropologi, Linguistik, dan Genetika mulai diguna-kan untuk mengungkapdiguna-kan misteri nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian beberapa disiplin ilmu tersebut muncul beberapa teori tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia di antarnya teori Out of Yunan, teori Out of Taiwan, dan teori Nusantara.

3. Jawaban:

Proses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia menyebabkan masyarakat di Indonesia mengenal kebudayaan dan teknologi baru yang berasal dari Asia. Contoh kebudayaan tersebut adalah penge-tahuan menanam padi. Pengepenge-tahuan menanam padi di Indonesia berasal dari Pegunungan Assam Utara di India. Selain itu, masyarakat Indonesia juga dapat memiliki kemampuan membuat barang-barang dari perunggu. Teknologi perunggu berasal dari wilayah Mesopotamia yang terletak di Asia Barat. Teknologi perunggu masuk ke wilayah Indonesia melalui Lembah Dongson di Vietnam Utara. Teknologi ini kemudian menyebar ke seluruh Indonesia hingga ke wilayah Papua Barat. 4. Jawaban:

Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu muda (neolitikum). Benda-benda hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat baik. Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto Melayu melalui jalan barat, sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalan timur.

5. Jawaban:

Proses migrasi bangsa Deutro Melayu ke Indonesia dilakukan melewati jalur barat, yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian me-nyebar ke beberapa wilayah di Kepulauan Indonesia. Adanya jalur ini dibuktikan dengan penemuan benda-benda logam yang terbuat dari perunggu dan besi di wilayah Indonesia bagian barat.

A. Pilihan ganda

1. Jawaban: a

Masa nirleka sering dikaitkan dengan masa praaksara. Nirleka berasal dari kata ”nir” yang berarti tidak/tanpa dan ”leka” yang berarti tulisan. Jadi, masa nirleka berarti masa ketika manusia tidak atau belum mengenal tulisan.

2. Jawaban: e

Kehidupan masyarakat pada masa praaksara masih cukup sederhana. Pada periode awal praaksara, manusia menggantungkan hidupnya dari alam sekitar. Dengan semangat pantang menyerah, manusia purba berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan berburu hewan dan mengumpulkan makanan seperti umbi-umbian dan buah-buahan yang diambil dari sekitar mereka. Dengan sikap pantang menyerah, mereka dapat melangsungkan hidupnya dari masa ke masa.

(18)

3. Jawaban: b

Masa berburu dan mengumpulkan makanan merupakan tahap awal kehidupan manusia. Pada masa ini manusia menghabiskan 90% waktu hidupnya dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakat hidup dengan meng-gantungkan kebutuhannya dari alam. Selain itu, masyarakat memilih hidup dengan pola berpindah-pindah (nomaden). Oleh karena itu, masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan memilih hidup di gua. Jawaban yang tepat ditunjukkan oleh pernyataan nomor 1) dan 4). 4. Jawaban: b

Masyarakat pada masa berburu dan mengumpul-kan mamengumpul-kanan belum melakumengumpul-kan pengolahan terhadap sumber daya alam. Ketergantungan manusia terhadap alam sangat tinggi, mereka makan makanan yang sudah disediakan alam. Apabila persediaan makanan menipis, mereka akan meninggalkan tempat tersebut. Oleh karena itu, kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan identik dengan istilah nomaden.

5. Jawaban: e

Teknik a cire perdue merupakan teknik mencetak benda-benda pada masa praaksara dengan menggunakan lilin. Model dari tanah liat kemudian dilapisi lilin. Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda-benda perunggun yang memiliki bentuk dan hiasan rumit seperti arca dan patung perunggu.

6. Jawaban: c

Gambar di atas adalah kapak perimbas. Alat tersebut merupakan salah satu benda yang digunakan masyarakat praaksara pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Kapak perimbas merupakan peralatan pertama yang dibuat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bentuk alat ini runcing pada salah satu sisinya dan kulit batu masih melekat pada pangkalnya. Kapak perimbas banyak digunakan oleh Pithecanthropus erectus untuk memotong dan mengukir kayu serta menjadi senjata.

7. Jawaban: b

Ikatan kelompok pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sangat penting untuk mendukung berlangsungnya kegiatan bersama. Dengan hidup berkelompok manusia purba bisa lebih mudah dalam mendapat makanan. Tugas berburu binatang dilakukan oleh laki-laki, sedangkan perempuan bertugas mengumpulkan makanan, mengurus anak, dan mengajari anaknya dalam meramu makanan.

8. Jawaban: b

Ciri-ciri kehidupan manusia purba pada masa bercocok tanam sebagai berikut.

1) Sudah hidup menetap di suatu wilayah. 2) Berhasil menjinakkan hewan-hewan liar untuk

diternakkan.

3) Mengenal sistem barter atau tukar-menukar barang.

4) Mengenal struktur kepemimpinan kelompok. 5) Hidup dari bercocok tanam.

9. Jawaban: a

Masyarakat pada perundagian sudah mengenal sistem pembagian kerja berdasarkan kemampuan tiap-tiap individu. Golongan undagi, khususnya golongan yang ahli dalam pembuatan logam me-miliki kedudukan terpandang dalam masyarakat. Mereka memiliki kemampuan yang tidak bisa dikuasai oleh semua orang.

10. Jawaban: e

Nekara perunggu dan bejana perunggu banyak difungsikan sebagai perlengkapan upacara untuk memanggil roh leluhur dan memanggil hujan. Sementara itu, moko pada awalnya difungsikan sebagai perlengkapan upacara, tetapi berkembang menjadi alat barter dan mas kawin pernikahan. Adapun kapak corong difungsikan sebagai pemotong kayu. Oleh karena itu, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh nomor 3) dan 4).

11. Jawaban: a

Pada masa perundagian manusia purba sudah menerapkan sistem pembagian kerja berdasarkan kemampuan tiap-tiap individu. Pembagian kerja tersebut disebabkan teknologi perundagian seperti pembuatan alat-alat logam dan gerabah me-merlukan tenaga yang memiliki keahlian khusus. Oleh karena itu, pada masa ini golongan undagi memiliki kedudukan terpandang dalam masyarakat.

12. Jawaban: b

Kebudayaan Bacson–Hoabinh dibawa oleh bangsa Papua Melanosoide. Kebudayaan ini mendapat pengaruh dari bangsa Mongoloid yang telah memiliki peradaban tinggi. Kebudayaan Bacson–Hoabinh meninggalkan beberapa peninggalan, yaitu kapak genggam, kapak tulang, flakes, dan kjokkenmoddinger.

13. Jawaban: c

Hasil kebudayaan Bacson–Hoabinh yang ditemu-kan di Jawa berusia jauh lebih tua daripada hasil kebudayaan yang ditemukan di Sumatra. Fakta ini dibuktikan dengan hasil budaya yang ditemukan di Jawa masih dibuat dengan sederhana. Hasil budaya di Jawa dibuat dengan cara sederhana,

(19)

yaitu belum diserpih atau diasah. Adapun hasil budaya di Sumatra rata-rata sudah diasah dan lebih halus.

14. Jawaban: e

Kebudayaan Dongson sering disebut kebudayaan logam karena barang-barang yang dihasilkan terbuat dari logam. Unsur logam yang sering digunakan, yaitu tembaga, timbel, timah putih, dan perunggu. Hasil budaya Dongson antara lain nekara perunggu, bejana perunggu, arca perunggu, kapak corong, dan perhiasan perunggu. Benda-benda tersebut dibuat dengan menggunakan teknik cetak lilin.

15. Jawaban: b

Pasangan yang tepat antara benda budaya Dongson dan pengertiannya sebagai berikut.

No. Benda Pengertian

1) Arca Benda yang berbentuk makhluk hidup seperti orang yang sedang menari. 2) Nekara Benda berbentuk seperti

dandang telungkup yang berpinggang pada bagian tengahnya.

3) Bejana Benda yang berbentuk seperti periuk, tetapi langsing dan gepeng.

4) Kapak corong Benda yang terbuat dari perunggu yang bagian atasnya berbentuk corong. 5) Perhiasan Benda-benda seperti gelang,

kalung, anting, dan cincin.

16. Jawaban: a

Kebudayaan Bacson–Hoabinh masuk di Indonesia sekira tahun 7000 sebelum Masehi. Budaya ini dibawa oleh bangsa Papua Melanosoide. Hasil budayanya masih berupa alat-alat yang terbuat dari batu. Adapun kebudayaan Dongson masuk di Indonesia pada sekira tahun 1000–1 sebelum Masehi. Kebudayaan Dongson masih mendapat pengaruh dari Cina. Budaya ini dibawa oleh bangsa Austronesia. Hasil budaya Dongson berupa benda-benda yang terbuat dari perunggu (logam). 17. Jawaban: b

Kebudayaan Sahuynh diperkirakan berkembang di Indonesia pada tahun 600 sebelum Masehi–1 Masehi. Pada dasarnya kebudayaan Sahuynh mirip dengan kebudayaan Dongson. Kemiripan ini karena peralatan yang banyak dipakai dalam kebudayaan Sahuynh berasal dari kebudayaan Dongson. Kedua kebudayaan tersebut sama-sama menghasilkan alat-alat yang terbuat dari logam.

18. Jawaban: e

Masyarakat Dongson adalah masyarakat petani dan peternak yang handal. Mereka terampil menanam padi, memiara kerbau dan sapi, serta memancing. Selain ber tani dan beternak, masyarakat Dongson juga dikenal sebagai masyarakat pelaut. Ketika di laut, masyarakat Dongson melayari seluruh Laut Cina dan sebagian laut-laut di belahan bumi selatan dengan perahu panjang.

19. Jawaban: b

Pendapat tentang kebudayaan Dongson yang sampai di Kepulauan Indonesia terbagi dalam dua tahap, yaitu masa neolitikum dan perunggu. Masa neolitikum berlangsung sejak tahun 2000 sebelum Masehi. Masa neolitikum merupakan masa batu tulis dan masa kebudayaan kapak persegi. Adapun masa perunggu berlangsung sejak tahun 500 sebelum Masehi.

20. Jawaban: d

Salah satu peninggalan kebudayaan Dongson adalah perhiasan perunggu seperti yang di-tunjukkan pada gambar di atas. Perhiasan perunggu antara lain berbentuk gelang, kalung, anting-anting, dan cincin. Pada umumnya barang-barang perhiasan tersebut tidak diberi hiasan ukiran. Peninggalan ini ditemukan di Anyer (Banten), Plawangan (Rembang), Gilimanuk (Bali), dan Malelo (Sumba).

21. Jawaban: b

Teori Out of Yunan menjelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Asia Tengah (Yunan). Teori Out of Taiwan men-jelaskan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Kepulauan Formosa (Taiwan). Dari kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari luar wilayah Indonesia.

22. Jawaban: a

Tokoh pada soal adalah Sutan Takdir Alisjahbana, ahli sastra dan kebudayaan Indonesia. Menurut analisisnya, bangsa-bangsa di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Filipina merupakan bangsa Melayu yang berasal dari rumpun bahasa yang sama. Ia juga merupakan pendukung teori Nusantara. Menurutnya, bangsa-bangsa di Asia Tenggara tidak hanya memiliki kesamaan bahasa, tetapi juga kesamaan bentuk fisik dan anggota badan.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan 4IR membuka peluang untuk merevitalisasi kembali industri manufaktur kita, meningkatkan produk- tifitas pekerja, mendorong ekspor netto, serta membuka sekitar 10

Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo atau untuk mengetahui

Membuat alat sistem alat yang dapat melakukan pengaliran air, mengatur debit air yang masuk ke kolam dan mendeteksi suhu di sekitarnya dengan menggunakan

Tambahan defisit anggaran dalam hal realisasi anggaran pendapatan negara dan hibah sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (5), tidak sepenuhnya memenuhi sasaran yang

Bila subjeknya berupa kata ganti orang Bila subjeknya berupa kata ganti orang pada kalimat aktif maka predikat pada pada kalimat aktif maka predikat pada kalimat aktif

hukuman yang tidak manusiawi. Hak memperoleh kebebasan. 53 Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum. Penangkapan, penahanan atau tindak pidana

Terdapat penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perilaku agresif remaja, misalnya dalam penelitian Feriawati (2010) disimpulkan bahwa individu yang

peningkatan kemampuan ber-Bahasa Inggris dan kesimpulan akhir penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran bagi peserta didik.Hasil menunjukkan tingkat respon