• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2019"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 disusun untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam beberapa dasar hukum yaitu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Th. 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi sebagai media pertanggung jawaban kinerja dan sebagai sumber inspirasi bagi perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Dengan adanya LKjIP dapat mewujudkan adanya pemerintahan yang lebih efektif dan akuntabel melalui penguatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

Di sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami serta informasi yang disajikan, Olehnya itu saran yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak tetap kami nantikan. Semoga laporan ini bermanfaat dalam mendukung terwujudnya tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Mamuju, 12 Maret 2020

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat

Drs. H. MUHAMMAD RAHMAT, MM

Pangkat : Pembina Utama Madya NIP : 19640408 198603 1 023

(3)
(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel……… BAB I. PENDAHULUAN... A. Latar Belakang………... B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi……….

Tugas dan Fungsi………. Struktur Organisasi……….. C. Potensi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat……… D. Sumber Daya Manusia……….. E. Sarana dan Prasarana Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat……… F. Sistematika Penyajian………....

BAB II. PERENCANAAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT……….………

A. Perencanaan Strategis……….. B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019……… C. Indikator Kinerja Utama (IKU)………

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA..……...

A. Capaian Kinerja Organisasi………. 1. Kerangka Pengukuran………... 2. Hasil dan Analisis Pengukuran Kinerja………... 3. Realisasi Anggaran………

BAB IV. PENUTUP………

A. Kesimpulan………... B. Rekomendasi dan Saran………..

ii iii iv 1 1 3 4 10 11 13 15 16 17 17 19 20 21 21 21 22 30 33 33 34

(5)

DAFTAR BAGAN & TABEL

Bagan Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

10

Tabel 1.1 Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Pemantauan dan Evaluasi Perkembangan Politik di Daerah.

11

Tabel 1.2 Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Bantuan Keuangan Partai Politik. 11 Tabel 1.3 Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Jumlah Ormas yang memperoleh

Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Provinsi Sulawesi Barat.

12

Tabel 1.4 Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Jumlah Ormas yang memperoleh Surat Keterangan Keberadaan (SKK) di Provinsi Sulawesi Barat.

12

Tabel 1. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 Menurut Golongan.

13

Tabel 2. Banyak Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Tahun 2019.

14

Tabel 3. Jenis Kelamin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

14

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 18-19 Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 22

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 1 23

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 2 24

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 3 24

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 4 25

Tabel 3.6 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 5 27

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasarn Strategis 6 28

Tabel 3.8 Kegiatan-Kegiatan yang mendukung pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2019.

29-30

(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Kelembagaan Perangkat Daerah di Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Badan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016 Nomor 6), pada Bab VII diatur pada Ketentuan Peralihan Pasal 9 menjelaskan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 25 Tahun 2013 yaitu membantu Gubernur dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan Permendagri 11 tahun 2019, merupakan Penjabaran dari Pasal 122 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sehingga dapat memberikan kepastian hukum pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah yang saat ini melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik khususnya kedudukan, tugas, fungsi, struktur dan tata kerja. Maka dari itu pemerintah pusat terus mendorong kepala daerah untuk segera melakukan evaluasi kelembagaan perangkat daerah Kesbangpol yang masih berbentuk kantor menjadi badan dengan berlandaskan Pasal 20 Permendagri No 11 Tahun 2019 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 -

(8)

441 Tahun 2019 tentang nomenklatur perangkat daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

LKjIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2019, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Target kinerja yang harus dicapai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Periode Tahun 2017 - 2022 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKjIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada masing-masing unit satuan kerja yang ada di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

(9)

B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Keberadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat sesuai Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Badan Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2016 Nomor 6), pada Bab VII diatur pada Ketentuan Peralihan Pasal 9 menjelaskan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Barat Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sulawesi Barat tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 25 Tahun 2013 yaitu membantu Gubernur dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan Permendagri 11 tahun 2019, merupakan Penjabaran dari Pasal 122 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sehingga dapat memberikan kepastian hukum pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah yang saat ini melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik khususnya kedudukan, tugas, fungsi, struktur dan tata kerja. Maka dari itu pemerintah pusat terus mendorong kepala daerah untuk segera melakukan evaluasi kelembagaan perangkat daerah Kesbangpol yang masih berbentuk kantor menjadi badan dengan berlandaskan Pasal 20 Permendagri No 11 Tahun 2019 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 - 441 Tahun 2019 tentang nomenklatur perangkat daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Dalam pelaksanaannya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan dan

(10)

penetapan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik.

TUGAS DAN FUNGSI

Uraian tugas dan fungsi serta struktur organisasi aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat Badan.

Sekretariat Badan bertugas memberikan pelayanan administrasi di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi.

Sekretariat Badan dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

b. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

c. Pelaksanaan hubungan masyarakat keuangan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

d. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan aset di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

e. Pengelolaan urusan aparatur sipil negara di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan. Sekretariat Badan terdiri dari :

a. Sub Bagian Program dan Anggaran; b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian Program dan Anggaran bertugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan program dan anggaran, pengelolaan data dan informasi, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta penyusunan laporan kerja.

(11)

Sub Bagian Keuangan bertugas melakukan pengelolaan keuangan, penatausahaan urusan persuratan, tata usaha pimpinan, kearsipan, hubungan masyarakat, protokol, perlengkapan dan rumah tangga, aset serta pengelolaan kepegawaian.

2. Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa.

Bidang Idoelogi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa bertugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi di bidang ideologi, wawasan kebanhsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan;

Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan program kerja di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan di wilayah provinsi;

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang idelogi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan di wilayah provinsi;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan di wilayah provinsi;

d. Pelaksanaan koordinasi di bidang ideologi wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan di wilayah provinsi;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang ideologi, wawasan kebangsaan, bela negara, karakter bangsa, pembauran kebangsaan, bhineka tunggal ika dan sejarah kebangsaan di wilayah provinsi;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberkan oleh pimpinan.

Bidang Ideologi, wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, terdiri atas: a. Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; dan

(12)

Sub Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan, koordinasi, serta monitorin, evaluasi, dan pelaporan di bidang ideologi dan wawasan kebangsaan; dan

Sub Bidang Bela Negara dan Karakter Bangsa bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan Kebijakan, koordinasi, serta monitoring, evaluasi, dan pelaporan sejarah kebangsaan dan karakter bangsa.

3. Bidang Politik Dalam Negeri.

Bidang Politik Dalam bertugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan, demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah serta pemantauan situasi politik. Bidang Politik Dalam Negeri dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program kerja di bidang pendidikan politik, etika budaya poltik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah serta pemantauan situasi politik di wilayah provinsi;

b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik,pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah serta pemantauan situasi politik di wilayah provinsi;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan kepala daerah serta pemantauan situasi politik di wilayah provinsi;

d. Pelaksaan koordinasi di bidang pendidikan politik, etika budaya politik,etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah serta pemantauan situasi politik di wilayah provinsi;

(13)

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang pendidikan politik, etika budaya politik, peningkatan demokrasi, fasilitasi kelembagaan pemerintahan, perwakilan dan partai politik, pemilihan umum/pemilihan umum kepala daerah serta pemantauan situasi politik di wilayah provinsi; dan

4. Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan.

Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, pengawasan ormas dan ormas asing.

Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakat dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusun program kerja di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya, fasilitasi pecegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah provinsi;

b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah provinsi;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya,fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah provinsi;

d. Pelaksanaan koordinasi di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya,fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi

(14)

dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah provinsi;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan ekonomi, sosial, budaya,fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan serta pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing di wilayah provinsi;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, terdiri atas :

a. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama; b. Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan.

Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan ekonomi, sosial dan budaya, fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika serta fasilitasi kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan.

Sub Bidang Organisasi Kemasyarakatan bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pendaftaran ormas, pemberdayaan ormas, evaluasi dan mediasi sengketa ormas, pengawasan ormas dan ormas asing.

5. Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik.

Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik bertugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi di bidang kewaspadaan dini, kerjasama inteljen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negar, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi :

(15)

a. Penyusunan program kerja di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

b. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

d. Pelaksanaan koordinasi di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan, serta penanganan konflik di wilayah provinsi;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, terdiri atas : a. Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen; dan b. Sub Bidang Penanganan Konflik.

Sub Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerjasama Intelijen bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen, pemantauan orang asing, tenaga kerja asing dan lembaga asing, kewaspadaan perbatasan antar negara, serta fasilitasi kelembagaan bidang kewaspadaan.

(16)

Sub Bidang Kewaspadaan Penanganan Konflik bertugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan konflik.

STRUKTUR ORGANISASI

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat dilengkapi dengan perangkat organisasi sebagai berikut :

Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat

KEPALA BADAN KASUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN KASUBAG. KEUANGAN KASUBAG. PROGRAM & PELAPORAN SEKRETARIS BADAN

KABID. KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, AGAMA &

ORGANISASI KEMASYARAKATAN KABID. POLITIK DALAM NEGERI KABID. IDEOLOGI, WAWASAN KEBANGSAAN & KARAKTER BANGSA KABID. KEWASPADAAN NASIONAL & PENANGANAN KONFLIK KASUBID. BELA NEGARA & KARAKTER

BANGSA KASUBID. IDEOLOGI &

WAWASAN KEBANGSAAN KASUBID. PENDIDIKAN POLITIK & PENINGKATAN DEMOKRASI KASUBID. FASILITASI KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN, PERWAKILAN & PARTAI POLITIK KASUBID. KETAHANAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA &

AGAMA

KASUBID. ORGANISASI KEMASYARAKATAN

KASUBID. KEWASPADAAN DINI & KERJASAMA INTELIJEN

KASUBID. PENANGANAN KONFLIK

(17)

C. POTENSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Potensi Kesatuan Bangsa dan Politik di Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan Keputusan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 - 441 Tahun 2019 tentang nomenklatur tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat yang terdiri dari 6 Kabupaten yaitu Kesbang Kabupaten Mamuju,Kesbang Kabupaten Mamuju Tengah, Kesbang Kabupaten Pasangkayu, Kesbang Kabupaten Majene, Kesbang Kabupaten Polman dan Kesbang Kabupaten Mamasa dengan perincian sebagaimana pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1.1. Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Pemantauan dan Evaluasi Perkembangan Politik di Daerah

Kabupaten Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/ Kelurahan Jumlah TPS Jumlah Pemilih L P L+P Mamuju 11 101 757 84.567 82.670 167.237 Mamuju Tengah 5 350 38.879 36.286 75.165 Pasangkayu 12 63 395 48.398 45.389 93.787 Majene 8 82 547 54.317 56.567 110.884 Polman 16 167 1.229 149.307 154.557 303.864 Mamasa 17 181 586 58.517 55.790 114.307 Jumlah 69 648 3.864 433.985 431.259 865.244

Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Politik di Daerah Tahun Anggaran 2019 sangat perlu dilakukan dan harus dilaksanakan secara berkesinambungan, karena untuk mengetahui perkembangan politik di daerah dan menciptakan stabilitas politik pemerintahan yang kondusif di daerah. Bantuan Keuangan Partai Politik digunakan sebagai dana penunjang kegiatan pendidikan politik dan operasional sekretariat partai politik. Penggunaan untuk pendidikan politik paling sedikit 60% dari besaran bantuan yang diterima.

Tabel 1.2. Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Bantuan Keuangan Partai Politik

Nama Partai Jumlah Suara Bulan Yang Terima

Partai Nasional Demokrat 1.500 12 44.862.000

(18)

Partai Perindo 1.500 12 17.240.000 Partai Hanura 1.500 12 20.989.500 Partai PAN 1.500 12 28.665.500 Partai PDI 1.500 12 44.907.000 Partai Golkar 1.500 12 48.040.500 Partai PPP 1.500 12 13.494.000 Partai PKB 1.500 12 17.854.500 Partai Demokrat 1.500 12 62.506.500

Tabel 1.3. Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Jumlah Ormas yang memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) di Provinsi Sulawesi Barat :

No. Nama Ormas Nomor & Tanggal SKT

1. Himpunan Pelajar Mahasiswa Kesehatan (Hipermakes) Sulawesi Barat

3100-00-00/649/XI/ 2019 12 November 2019

Tabel 1.4. Potensi Kinerja Kesbangpol. dari segi Jumlah Ormas yang memperoleh Surat Keterangan Keberadaan (SKK) di Provinsi Sulawesi Barat :

No. Nama Ormas Nomor & Tanggal SKT

1. Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan JPKP Provinsi Sulawesi Barat

1100.02.03/12/BKBP 10 Januari 2019

2 Lembaga Investasi Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (Bapan)

1100.02.03/13/BKBP 10 Januari 2019

3 Forum Bayangkara Indonesia DPD FBI Sulawesi Barat

1100.02.03/140/BKBP 24 Maret 2019

4 Komisi Nasional Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LPK-PK) Provinsi Sulawesi Barat

1100.02.03/223/BKBP Mei 2019

5 Komando Bersama Rakyat (Kobra) Sulawesi Barat

1100.02.03/237/BKBP 22 Mei 2019

6 Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) 1100.02.03/247/BKBP 12 Juni 2019 7 Kerukunan Keluarga Bija Turatea (KKBT) 1100.02.03/291/BKBP 15 Juli 2019 8 LSM Garda Taruna Nusantara (Gantara)

9 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

1100.02.03/341/BKBP 22 Agustus 2019

(19)

11 DPW Lembaga Pemberantasan Korupsi Provinsi Sulawesi Barat

1100.02.03/350.a/BKBP 27 Agustus 2019

12 Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (DPD LPRI)

1100.02.03/350.b/BKBP 27 Agustus 2019

13 Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (Peknas)

1100.02.03/857/BKBP 29 Agustus 2019

14 Ikatan Pesantresn Indonesia (DPP IPI) 1100.02.03/362/BKBP 06 September 2019 15 Yayasan Bina Ihsan Zulsaputra 1100.02.03/371/BKBP 17 September 2019 16 Perkumpulan Angkatan Muda Peduli

Ummat Sulawesi Barat

1100.02.03/380/BKBP 23 September 2019

17 Lembaga Komando Pemberantasan Korupsi (Lembaga KPK)

1100.02.03/404/BKBP 07 Oktober 2019

18 Perkumpulan Marolah Malaqbi Sejahtera Sulawesi Barat

1100.02.03/484/BKBP 27 November 2019

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam mengimplementasikan seluruh tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat, sangat diperlukan dukungan sumber daya aparatur yang profesional dan disiplin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat didukung oleh Aparatur Sipil Negara sampai dengan 31 Desember 2019 sebanyak yang dikelompokkan menurut pangkat/golongan dan kualifikasi pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 Menurut Golongan.

Golongan

Jumlah

I II III IV

(20)

Tabel 2.Banyaknya Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Tahun

2019.

Pendidikan

Jumlah

SLTP SLTA D1 s/d D3 S1 S2

0 6 4 20 8 38

Tabel 3. Jenis Kelamin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

26 12 38

1) Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang telah mengikuti diklat struktural adalah sebagi berikut:

- Diklatpim IV = 9 orang ; - Diklatpim III = 5 orang ; - Diklatpim II = 1 orang.

2) Jumlah Pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menurut eselon adalah sebagai berikut:

- Eselon II = 1 orang ; - Eselon III = 3 orang ; - Eselon IV = 7 orang ; - Staf Pelaksana = 26 orang.

(21)

E. SARANA DAN PRASARANA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat memerlukan sarana dan prasarana pendukung Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat terletak di Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat Jalan H. Abd. Malik Pattana Endeng Mamuju belum memiliki gedung yang representatif ditunjang dengan sarana dan prasarana peralatan dan perlengkapan kantor seperti meubelair, pendingin ruangan, peralatan komputer serta kendaraan dinas roda 4 dan roda 2; (Daftar Inventaris Barang Terlampir).

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Terselenggaranya pemerintahan yang bersih merupakan prasyarat bagi setiap penyelenggara negara untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia. Untuk itu, maka sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 maka setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dalam rangka pelaksanaan otonomi Daerah maka Pemerintah Daerah harus mempertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat dengan memenuhi prinsip-prinsip penyelenggaraan negara yang bersih dengan cara membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dengan tujuan tersebut maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

C. POTENSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

D. SUMBER DAYA MANUSIA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

E. SARANA DAN PRASARANA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

A. PERENCANAAN STATEGIS

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 C. INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

BAB IV PENUTUP

(23)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI BARAT

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun berdasarkan RPJMD Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2017-2022 dengan memperhatikan berbagai faktor yang ada pada lingkungan khususnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat adalah Dokumen Perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Salah satu sumberdaya yang strategis dalam mengantisipasi berbagai stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat ini dimaksudkan untuk memberikan arah penyelenggaraan membangun SDM yang berkualitas dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan dimulai pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2022 dengan maksud menyatukan gerak langkah seluruh unsur kesatuan bangsa dan politik untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan menetapkan tujuan dan sasaran organisasi dan cara mencapai tujuan dan sasaran.

Berdasarkan RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017 – 2022 maka Visi Gubernur dan Wakil Gubernur adalah :

Visi :

“SULAWESI BARAT MAJU DAN MALAQBI”

MISI :

Dalam rangka pencapaian visi pembangunan daerah Tahun 2017-2022 yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :

 Misi Pertama : Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, Berkepribadian dan Berbudaya.  Misi Kedua : Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Modern, dan Terpercaya.

 Misi Ketiga Membangun dan Menguatkan Konektivitas Antar Wilayah Berbasis Unggulan Strategis.  Misi Keempat : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inovatif dan Berdaya Saing Tinggi.

(24)

 Misi Kelima : Mendorong Pengarusutamaan Lingkungan Hidup untuk Pembangunan Berkelanjutan. Misi yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat adalah Misi Kesatu : Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, Berkepribadian dan Berbudaya, dan Misi Kedua : Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Modern, dan Terpercaya.

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Sulawesi Barat Maju dan Malaqbi

Misi 1 : Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas, Berkepribadian dan Berbudaya Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan fasilitas, SDM yang berkualitas dan berkinerja, mewujudkan stabilitas keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat, dinamika nilai-nilai sosial budaya, agama, ekonomi, Ormas, pembinaan Ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa, pendidikan etika budaya politik serta fasilitas kelembagaan Partai Politik.

Meningkatnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan hak dan kewajiban politik yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya daerah dalam kehidupan berdemokrasi.

Mengadakan sosialisasi, pelatihan dan rapat koordinasi yang berkaitan tentang wawasan dan

pengetahuan masyarakat yang terkait dengan nilai-nilai sosial budaya daerah dalam kehidupan yang berdemokrasi.

Peningkatan SDM yang berkualitas dan berkinerja

Meningkatnya pengembangan da pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat.

Melaksanakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan Pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. Tertanam rasa solidaritas pada masyarakat. Meningkatnya kualitas kehidupan sosial masyarakat yang harmonis antar suku, umat beragama dan golongan. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang kehidupan sosial masyarakat yang harmonis antar suku, beragama dan golongan. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang

(25)

pemahaman nilai-nilai ideologi Pancasila dan kebangsaan dalam kehidupan bernegara.

Misi 2 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Modern dan Terpercaya. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan fasilitas, SDM yang berkualitas dan berkinerja, mewujudkan stabilitas keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat, dinamika nilai-nilai sosial budaya, agama, ekonomi, Ormas, pembinaan Ideologi Pancasila, wawasan kebangsaan dan karakter bangsa, pendidikan etika budaya politik serta fasilitas kelembagaan Partai Politik.

Meningkatnya

pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Ideologi Pancasila dan kebangsaan dalam kehidupan bernegara.

Mengadakan sosialisasi dan rapat koordinasi akan menjaga pentingnya stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban.

Terciptanya stabilitas ilmu politik, sosial budaya, pertahanan keamanan, ketentraman dan ketertiban.

Meningkatnya waspada dini, deteksi dini dan cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Meningkatnya fasilitasi kelembagaan partai politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada.

Mengadakan fasilitasi dan mediasi

penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada yang stabil.

Peningkatan fasilitasi dan mediasi

penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur berdasarkan sumber daya yang tersedia. Berikut dengan demikian target kinerja

(26)

yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2019 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Gubernur Sulawesi Barat untuk mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini. Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan 13 (Tiga Belas) Program dan 40 (Empat Puluh) kegiatan yang didukung oleh Anggaran Tahun 2019 sebesar Rp. 8.593.631.395,26,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.725.151.035,00,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 4.868.480.360,26,-.

Berikut Perjanjian Kinerja tahun 2019 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

SS 1. Terwujudnya kualitas ASN yang berkompeten dalam perwujudan pemerintahan yang terpercaya.

Persentase ASN yang berkualitas dan berkinerja dibidang kesatuan bangsa dan politik.

90%

SS 2. Meningkatnya kualitas kehidupan sosial masyarakat yang harmonis antar suku, umat beragama dan golongan.

Persentase peserta yang memahami kehidupan

masyarakat yang harmonis antar suku, umat beragama dan golongan.

90%

SS 3. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Ideologi Pancasila dan Kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Persentase masyarakat yang paham akan nilai-nilai Ideologi Pancasila.

80%

SS 4. Meningkatnya wawasan masyarakat tentang pendidikan etika budaya politik yang berlandaskan nilai-nilai sosial budaya daerah dan kehidupan berdemokrasi.

Persentase masyarakat yang dapat mengaktualisasikan pendidikan etika dan budaya politik.

80%

SS 5. Meningkatnya fasilitas

kelembagaan partai politik dan mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada.

Tingkat perkembangan parpol yang terverifikasi.

100 %

(27)

(IDI).

Persentase kabupaten yang dipantau dalam pelaksanaan Pemilukada.

100%

SS 6. Menguatnya pembinaan Ormas, Pencegahan, Penyalahgunaan Narkotika.

Persentase Ormas yang menjalankan program pencegahan, penyalahgunaan Narkotika.

100%

Persentase Ormas yang telah terbina dan memperoleh SKT.

100%

SS 7. Meningkatnya stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui antisipasi dini dan cegah dini.

Persentase angka kriminalitas yang tertangani.

100%

C. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019 sebagai berikut :

1. Persentase ASN yang berkualitas dan berkinerja dibidang kesatuan bangsa dan politik.

2. Persentase peserta yang memahami kehidupan masyarakat yang harmonis antar suku, umat beragama dan golongan.

3. Persentase masyarakat yang paham akan nilai-nilai Ideologi Pancasila.

4. Persentase masyarakat dapat mengaktualisasikanpendidikan etika dan budaya politik. 5. Tingkat perkembangan Parpol yang diverifikasi.

(28)
(29)
(30)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. Kerangka Pengukuran

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

No. SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 >85 – 100% Baik

3 >65 – 85 % Cukup

4 >50 – 65% Kurang

5 50 % Sangat Kurang

Dalam mengukur tingkat persentase Capaian Kinerja menggunakan 2 (dua) rumus yang disesuaikan dengn karakteristik komponen realisasinya yaitu sebagai berikut :

 Semakin tinggi realisasi maka pencapaian kinerja semakin baik : Realisasi

Persentase pencapaian : x 100% Rencana

 Semakin tinggi realisasi semakin rendah pencapaian kinerja : Realisasi – (Realisasi – Rencana)

Persentase pencapaian : x 100 % Rencana

(31)

2. Hasil dan Analisis Pengukuran Kinerja

Pada tahun 2019, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 terdapat 5 (lima) sasaran strategis yang harus diwujudkan pada tahun ini, yaitu :

Terwujudnya kapasitas kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel

dan efektif.

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 1 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya kapasitas kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel dan efektif. Persentase kapasitas kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel dan efektif. 100% 98% 98% 95%

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 1. 98% 95%

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 1 : Terwujudnya kapasitas

kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel dan efektif yang terdiri dari

satu indikator kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai persentase capaian kinerja untuk Tahun 2019 yaitu sebesar 98 % atau kategori sangat baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 ada kenaikan sekitar 3% hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi realisasi semakin baik pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada meningkatnya kualitas, kapasitas, kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel dan efektif sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Terwujudnya kualitas kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang

terpercaya.

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 2 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut :

(32)

Tabel 3.3 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya kualitas kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang terpercaya. Persentase pemenuhan kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang terpercaya. 100% 98% 98% 97%

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 2. 98% 97%

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 2 : Terwujudnya kualitas

kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang terpercaya yang terdiri dari satu

indikator kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai persentase capaian kinerja untuk Tahun 2019 yaitu sebesar 98 % atau kategori sangat baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 ada kenaikan sekitar 1% hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi realisasi semakin baik pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada meningkatnya kualitas kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang terpercaya dibidang masing-masing.

Terwujudnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan hak dan

kewajiban politik sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dalam kehidupan berdemokrasi.

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 3 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.4 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan hak dan kewajiban politik sesuai dengan nilai-nilai Persentase peserta yang memahami penggunaan hak dan kewajiban politik sesuai dengan nilai-nilai sosial 100% 99% 99% 97%

(33)

sosial budaya dalam kehidupan berdemokrasi. budaya dalam kehidupan berdemokrasi. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan tentang nilai Ideologi Pancasila dan Kebangsaan dalam kehidupan. 100% 99% 99% 99%

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 3. 99% 99%

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 3 : Terwujudnya wawasan dan

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan hak dan kewajiban politik sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dalam kehidupan berdemokrasi yang terdiri dari satu indikator

kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai persentase capaian kinerja untuk Tahun 2019 yaitu sebesar 99 % atau kategori sangat baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 tidak mengalami kenaikan hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi realisasi semakin baik pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Ideologi Pancasila dan Kebangsaan dalam kehidupan berdemokasi sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

Terselenggaranya pengembangan dan pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap

kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat.

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 4 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut.

Tabel 3.5 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 Terselenggaranya pengembangan dan pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap kegiatan Persentase penyelenggaraan pengembangan dan pembinaan Ormas yang terlibat dalam 100% 99% 99% 99%

(34)

kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. setiap kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. Tingkat kualitas kehidupan sosial masyarakat yang harmonis antar suku, umat beragama dan golongan. 100% 94% 94% 97% Jumlah Ormas yang paham akan penyelenggaraan pendidikan 4 Pilar Kebangsaan bagi Pemuda, Pelajar dan Ormas. 40 Orang

40 Orang 40 Orang 40 Orang

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 4. 99% & 40 Orang

99% & 40 Orang

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 4 : Terselenggaranya

pengembangan dan pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat yang terdiri dari satu

indikator kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai persentase capaian kinerja untuk Tahun 2019 yaitu sebesar 99 % atau kategori sangat baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 tidak mengalami kenaikan hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi realisasi semakin baik pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada meningkatnya mengadakan kegiatan berkaitan tentang pengembangan dan pembinaan Ormas dalam kehidupan, serta pembinaan kualitas kehidupan antar suku, umat beragama dan golongan.

Peningkatan waspada dini dan cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat

(35)

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 5 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.6 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 5 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018

1 2 3 4 5 6

Peningkatan waspada dini dan cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persentase pemenuham waspada dini dan cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 100% 99% 99% 98% Jumlah pemantauan orang asing dan lembaga asing 6 Kabupaten. 6 Kabupaten 6 Kabupaten 6 Kabupaten 6 Kabupaten Jumlah peserta Forum Fasilitasi Kewaspadaan Dini Masyarakat 40 Peserta

40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 4. 99%, 6 Kabupaten & 40 Orang 98%, 6 Kabupaten & 40 Orang

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 5 : Peningkatan waspada dini dan

cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari satu indikator kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai

(36)

kategori sangat baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 ada kenaikan 1%, 6 Kabupaten & 40 Orang, hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin tinggi realisasi semakin baik pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada meningkatnya mengadakan kegiatan berkaitan tentang peningkatan keamanan dan kenyaman lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

Peningkatan fasilitasi kelembagaan Partai Politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu

dan Pemilukada.

Untuk mengukur Capaian kinerja pada Sasaran 6 yang dimaksud maka dilakukan pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.7 : Capaian Kinerja Sasaran Strategis 6 Sasaran Strategis Indikator

Kinerja

Target Realisasi % Capaian % Capaian Tahun 2018 1 2 3 4 5 6 Peningkatan fasilitasi kelembagaan Partai Politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada. Persentase pemenuhan fasilitasi kelembagaan Partai Politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada. 100% 92% 95% 99% Jumlah partai politik yang akan diverifikasi dan evaluasi Bantuan Keuangan Partai Politik.

16 Parpol 10 Parpol 10 Parpol 11 Parpol

Jumlah peserta yang mengikuti pemantauan perkembangan politik didaerah.

40 Orang 40 Orang 40 Orang 40 Orang

Jumlah peserta yang mengikuti

400 Orang 400 Orang

(37)

sosialisasi pendidikan budaya politik pemilih pemula.

Rata- rata Persentase Capaian Kinerja SS 4. 95%,10 Parpol, 40 Orang, & 400 Orang 99%,11 Parpol, 40 Orang, & 0 Orang

Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019 pasa sasaran strategis 6 : Peningkatan fasilitasi

kelembagaan Partai Politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada yang

terdiri dari satu indikator kinerja jika dirata-ratakan maka dicapai persentase capaian kinerja untuk Tahun 2019 yaitu sebesar 95%,10 Parpol, 40 Orang, & 400 Orang atau kategori baik, jika dibandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya 2018 ada penurunan sebesar 4%, 1 Parpol yang tidak diberikan Bantuan Keuangan Parpol, 40 Orang dan untuk Sosialisasi pendidikan budaya politik tidak dilaksanakan pada pemilih pemula melainkan dilaksanakan kegiatan pada Pendidikan Politik pada Perempuan Dalam Mengembangkan Kehidupan Berdemokrasi, hal ini menunjukkan bahwa bahwa semakin kurangnya realisasi semakin kurang pula pencapaian kinerja. Hal ini berdasarkan pada menurunnya pemberian anggaran pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat khususnya pada program kegiatan Pendidikan Politik Masyarakat dan Fasilitas Politik Dalam Negeri padahal program kegiatan tersebut sangat mendukung indikator nasional dari segi pendidikan politik dan indikator provinsi dari segi SDMnya.

Tabel 3.8 : Kegiatan-Kegiatan yang mendukung pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2019:

No. Kegiatan Sumber Dana

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat. DAU APBD 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. DAU APBD

3 Penyediaan Alat Tulis Kantor. DAU APBD

4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. DAU APBD 5 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. DAU APBD 6 Penyediaan Makanan dan Minuman. DAU APBD 7 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah. DAU APBD 8 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah. DAU APBD 9 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. DAU APBD 10 Pemeliharaan Rutin / Berkala Mobil Jabatan. DAU APBD 11 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional. DAU APBD 12 Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor. DAU APBD 13 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya. DAU APBD

(38)

14 Pendidikan dan Pelatihan Formal. DAU APBD 15 Rapat Koordinasi Strategis Pimpinan Daerah. DAU APBD 16 Rapat Kerja Teknis dan Sinkronisasi Program Kegiatan Badan Kesatuan

Bangsa dan Politik Se-Provinsi Sulawesi Barat.

DAU APBD

17 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. DAU APBD 18 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. DAU APBD

19 Penyusunan RKA/DPA – SKPD. DAU APBD

20 Penyusunan RKA-P/DPPA – SKPD. DAU APBD

21 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program SKPD. DAU APBD 22 Penyusunan Renstra SKPD (Perencanaan 5 Thn) dan Renja SKPD

(Perencanaan 1 Thn).

DAU APBD

23 Penyusunan Laporan LAKIP, LPPD dan LKPJ. DAU APBD 24 Pemantauan Orang Asing dan Lembaga Asing. DAU APBD 25 Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Konflik Sosial. DAU APBD 26 Pemantauan dan Pengamanan Pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden dan Legislatif.

DAU APBD

27 Fasilitasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat. DAU APBD 28 Sosialisasi Pendidikan Budaya Politik Bagi Pemilih Pemula. DAU APBD 29 Tim Fasilitasi, Identifikasi, Evaluasi dan Penanganan Ormas. DAU APBD 30 Dialog Pemerintah dengan Ormas. DAU APBD 31 Peningkatan Peran FKUB Dalam Memperkuat Kerukunan Hidup Antar

Umat Beragama.

DAU APBD

32 Temu Tokoh Agama, Generasi Muda Antar Umat Beragama. DAU APBD 33 Workshop Verifikasi, Evaluasi dan Pelaporan Bantuan Keuangan Partai

Politik.

DAU APBD

34 Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Politik di Daerah. DAU APBD 35 Pengambangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sulawesi

Barat.

DAU APBD

36 Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi Komunitas Masyarakat Berbasis Keagamaan.

DAU APBD

37 Dialog Lintas SARA Dalam Memperkuat Komitmen Kerukunan Bangsa Untuk Sulawesi Barat Malaqbiq.

DAU APBD

38 Musyawarah Kerja PPWK Sulawesi Barat Dalam Rangka Pembentukan Pengurus Baru Untuk Periode 2019-2024.

DAU APBD

39 Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten se-Sulawesi Barat.

DAU APBD

40 Pembentukan Kader Bela Negara Generasi Muda dan Masyarakat Dalam Wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

(39)

3. Realisasi Anggaran

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2019 memperoleh alokasi dana sebesar Rp. 8.593.631.395,26 (Delapan Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Enam Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Dua Puluh Enam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :

Rincian Realisasi Anggaran per sasaran :

No. SASARAN PROGRAM ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

(%) 1 Terwujudnya kapasitas kelembagaan sebagai perwujudan pemerintahan yang akuntabel dan efektif. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 1.124.705.841.26 1.109.644.797.00 98.66 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 279.025.000.00 237.510.650.00 85.12 Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 98.294.350.00 97.162.450.00 98.85 2 Terwujudnya kualitas kompetensi ASN sebagai perwujudan pemerintahan yang terpercaya. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 396.031.650.00 336.499.000.00 84.97 Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan. 124.913.500.00 123.582.000.00 98.93 3 Terwujudnya wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang penggunaan hak dan kewajiban politik sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dalam

Program Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan. 423.430.000.00 422.267.600.00 99.73 Program Pembinaan Karakter Bangsa. 143.770.400.00 143.560.400.00 99.85

(40)

kehidupan berdemokrasi.

4 Terselenggaranya

pengembangan dan pembinaan Ormas untuk terlibat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan dan pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat. Program Peningkatan Kapasitas Fungsi dan Keberadan Ormas. 174.643.600.00 173.423.000.00 99.30 Program Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan. 273.704.667.00 259.156.100.00 94.68 5 Peningkatan

waspada dini dan cegah dini gejala gangguan Kamtibmas yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 417.308.352.00 398.274.652.00 95.44 Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan. 130.000.000.00 127.409.200.00 98.01 6 Peningkatan fasilitasi kelembagaan Partai Politik serta mediasi penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada. Program Pendidikan Politik Masyarakat. 680.763.000.00 666.778.754.00 97.95 Program Fasilitas Politik Dalam Negeri. 601.890.000.00 554.700.000.00 92.16

(41)
(42)

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 merupakan wujud dari tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas kinerja pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2017-2022 yang berisi uraian tentang capaian indikator kinerja kegiatan, program dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2019.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kegiatan yang dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat telah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan sejalan dengan apa yang telah ditetapkan dalam RPJMD maupun Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat. Dari target yang ditentukan dan indicator kinerja yang ada, sebagian besar kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat telah mencerminkan kinerja yang berorientasi pada outcome, yaitu bagaimana hasil suatu kegiatan dapat memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat, walaupun masih terdapat kendala dan permasalahan dalam pelaksanaannya.

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, tidak terlepas dari hambatan atau pun kendala. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2019 adalah sebagai berikut:

1. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pelaksanaan seluruh program kegiatan.

2. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan belum sepenuhnya terpenuhi dengan baik.

(43)

3. Perlunya kelengkapan data terkait tentang (Parpol, IDI, Ormas dan Peta Rawan Konflik).

4. Kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah pemprov. Dan pemerintah kabupaten terkait pelaksanaan program kegiatan.

5. Terbatasnya anggaran yang diberikan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019, untuk meningkatkan kinerja pada tahun mendatang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan sekretaris dan kepala bidang yang ada pada lingkup Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat secara lebih intensif untuk melakukan seleksi terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) / Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya masing-masing agar lebih berkualitas.

2. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Tim TAPD terkait pemberian anggaran agar dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang jauh lebih baik ke depan.

3. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik se- Sulawesi Barat di 6 Kabupaten (Mamuju, Mateng, Pasangkayu, Majene, Polman dan Mamasa) di tingkat daerah ; Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum serta beberapa instansi terkait tentang data-data tersebut. 4. Memberikan peningkatan, pengetahuan dan Bimbingan Teknis Intelijen bagi petugas

intel kantor.

5. Membentuk tim-tim teknis terkait beberapa kegiatan untuk Penanganan Rawan Konflik, IDI, Verifikasi Parpol, FKDM, FKUB, FPK, Ormas, Pemantauan Orang Asing dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba).

(44)

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 (LKjIP-BKBP Prov. Sulbar Thn 2019) ini kami sangat mengharapkan masukan dan saran untuk menjadi bahan perbaikan kinerja, kegiatan pada waktu mendatang sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat.

Mamuju, 12 Maret 2020

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat

Drs. H. MUHAMMAD RAHMAT, MM

Pangkat : Pembina Utama Madya NIP : 19640408 198603 1 023

Gambar

Tabel  1.3.    Potensi  Kinerja  Kesbangpol.  dari  segi  Jumlah  Ormas  yang  memperoleh  Surat  Keterangan  Terdaftar  (SKT) di Provinsi Sulawesi Barat :
Tabel 1.  Banyaknya Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik  Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 Menurut Golongan
Tabel 2. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik  Provinsi Sulawesi Barat Menurut Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Tahun
Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, perlu di- lakukan penelitian pengaruh asap cair tempurung kenari terhadap kualitas kimia, fisik dan sensoris daging yang disimpan pada suhu

A dalam pengoptimalan penerapan tax planning mereka, antara lain dengan membuat daftar nominatif dari beban entertainment, menyediakan makanan dan minuman di

Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin, kombinasi dari eksterior ini dapat membuat bagian luar

Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan retailer adalah dengan menciptakan store atmosphere yang aman dan nyaman agar dapat memberi kesan menarik

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara simultan (bersama-sama) antar variabel Bauran Eceran terhadap Struktur

1). Capailah setiap lokasi kebakaran hutan secepat yang dapat dicapai dengan selamat. Seranglah dengan kekuatan penuh, sehingga api mengecil. Jaga hingga

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPPID Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja tahun 2019 ini disusun dengan maksud untuk memenuhi Instruksi