• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. TELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN. TELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara,"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3. 1 GAMBARAN UMUM

3.1.1 SEJARAH PERUSAHAAN

TELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara, merupakan penyedia utama layanan sambungan telepon tidak bergerak kabel di Indonesia. PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh TELKOM, juga merupakan operator telepon selular terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan beragam layanan telekomunikasi lainnya termasuk layanan interkoneksi, jaringan, data dan internet serta layanan terkait lainnya. Perusahaan bertujuan untuk mengoperasikan jaringan telekomunikasi dan menyediakan layanan telekomunikasi dan informasi.

Pada tahun 1884, pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan swasta untuk menyediakan layanan pos dan telegraf domestik dan kemudian layanan telegraf internasional. Layanan telepon diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1882. Sampai dengan 1906, layanan telepon disediakan oleh perusahaan swasta yang memiliki lisensi dari pemerintah untuk jangka waktu 25 tahun. Pada tahun 1906, pemerintah kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan seluruh layanan pos dan telekomunikasidi Indonesia. Pada tahun 1961, sebagian besar dari layanan ini dialihkan kepada perusahaan milik negara. Pemerintah memisahkan layanan pos dan telekomunikasi pada tahun 1965 ke

(2)

dalam dua perusahaan milik negara, yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi dipecah menjadi dua perusahaan milik negara, yaitu Perusahaan Umum Telekomunikasi (“Perumtel”) sebagai penyedia layanan telekomunikasi domestik dan internasional serta PT Industri Telekomunikasi Indonesia (“PT INTI”) sebagai perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi. Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional dialihkan kepada PT Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”).

Pada tahun 1991, status Perumtel berubah menjadi perseroan terbatas milik negara dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, yang lebih dikenal dengan nama TELKOM. Sebelum tahun 1995, operasi bisnis TELKOM dibagi ke dalam duabelas wilayah operasi, yang dikenal sebagai “Witel”. Setiap Witel memiliki strukturmanajemen yang bertanggung jawab atas seluruh aspek bisnis di wilayahnya masing-masing, mulai dari penyedia layanan telepon hingga manajemen dan keamanan properti.

Pada tahun 1999, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Telekomunikasi No. 36 (“Undang-undang Telekomunikasi”) yang berlaku efektif pada bulan September2000. Undang-undang tersebut merupakan pedoman yang mengatur reformasi industri telekomunikasi, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan menumbuhkan persaingan usaha yang sehat. Sebelum undang undang tersebut dikeluarkan, TELKOM dan Indosat merupakan pemilik bersama dari sebagian besar perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Reformasi yang dilakukan Pemerintah kemudian menghapus

(3)

kepemilikan bersama tersebut untuk mendorong terciptanya iklim usaha yang kompetitif. Hasilnya, pada tahun 2001 TELKOM mengakuisisi 35,0% saham Indosat di Telkomsel yang menjadikan total saham TELKOM di Telkomsel menjadi sebesar 77,7%, sementara Indosat mengambil alih 22,5% saham TELKOM di Satelindo dan 37,7% saham TELKOM di Lintasarta. Pada tahun 2002, TELKOM menjual 12,7% sahamnya di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”) sehingga kepemilikan saham TELKOM di Telkomsel berkurang menjadi 65,0%.

Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2001, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif TELKOM sebagai satu-satunya penyelenggara layanan telepon tidak bergerak kabel di Indonesia dan Indosat sebagai satu-satunya penyelenggara layanan sambungan langsung internasional (SLI). Hak eksklusif TELKOM sebagai penyedia layanan sambungan lokal dan layanan sambungan langsung jarak jauh berakhir masing-masing pada bulan Agustus 2002 dan Agustus 2003. Pada tanggal 7 Juni 2004, TELKOM meluncurkan layanan SLI.

3.1.2 RUANG LINGKUP USAHA

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan

(4)

telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.

3.1.3 VISI, MISI, TUJUAN, DAN INISIATIF STRATEGI PERUSAHAAN a. Visi PT TELKOM

“ Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional” b. Misi PT TELKOM

¾ Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan harga kompetitif.

¾ Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia

c. Tujuan PT TELKOM

Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & eningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

d. Inisiatif Strategi PT TELKOM

1) Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel / fixed wireline (“FWL”).

(5)

2) Memperkuat & mengembangkan bisnis jaringan tidak bergerak nirkabel / fixed wireless access ( “FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.

3) Melakukan investasi pada jaringan pita lebar (broadband).

4) Mengintegrasikan solusi enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.

5) Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”). 6) Mengembangkan layanan teknologi informasi.

7) Mengembangkan bisnis media dan edutainment. 8) Merampingkan portofolio anak perusahaan.

9) Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 10) Melakukan transformasi budaya perusahaan.

3.1.4 PRODUK DAN JASA TELKOM

1. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel

a) TELKOMLokal. TELKOMLokal atau secara khusus mengidentifikasi panggilan antar pelanggan tetap dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu kode area. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp.250 per pulsa.

b) TELKOMSLJJ. TELKOMSLJJ atau panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah

(6)

kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan itu dilakukan.

c) TELKOMSLI-007. Sebelumnya layanan ini dinamai TELKOM International Call (“TIC”) 007 dan diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, TELKOM mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007. Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) 007 adalah layanan jasa komunikasi antar-negara melalui SLI dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107. TELKOMSLI- 007 memberikan tujuh manfaat nyata: real expert, real time and price, real simple,real value, real care, real sound dan real lifestyle.

d) TELKOMSpeedy. Speedy Broadband Access merupakan layanan internet broadband yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 1024 kbps (downstream). Speedy memberikan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada. Untuk memperoleh layanan ini, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM melalui nomor kontak 147 atau Plasa TELKOM, tidak memerlukan penyedia jasa internet lain. Biaya akses dan biaya internet dapat digabung dalam satu tagihan sedangkan penanganan pelanggan (customer service) dilakukan melalui satu pintu, 147 atau Plasa TELKOM. Setiap layanan yang disediakan memiliki

(7)

koneksi tinggi yang sangat handal dan aman melalui kabel modem, yang memungkinkan penggunaan bersamaan dengan pengguna lainnya.

2. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel

a) TELKOMFlexi. TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data yang berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi Code Division Multiple Access (“CDMA”) 2000-IX dan biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Izin penyelenggaraan layanan TELKOMFlexi terbatas pada satu kode area tertentu (limited mobility), karena produk ini tidak memiliki fasilitas roaming seperti halnya pada seluler. TELKOMFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi yang rendah. Jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan juga beragam mulai dari terminal mobile sampai terminal fixed. Untuk terminal mobile pelanggan dapat memilih Flexi pascabayar (FLEXIClassy) dan prabayar (FLEXITrendy) dengan menggunakan handset CDMA, sementara untuk terminal fixed pelanggan dapat menggunakan FLEXIHome yang diakses dengan menggunakan pesawat Fixed Wireless Terminal (“FWT”) dan berbasis ESN (Non Sim Card). Pelanggan juga mempunyai tiga pilihan layanan dasar, yaitu suara, SMS dan data berkecepatan rendah serta Ring Back Tone (“RBT”) sebagai layanan tambahan. FLEXICombo merupakan salah satu produk TELKOMFLEXI yang paling kompetitif karena memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor Flexi dalam satu kartu. FLEXICombo merupakan pengembangan layanan dari FLEXIClassy dan

(8)

Trendy yang khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mobilitas antar kota dan diperuntukan bagi pelanggan dengan rutinitas roaming ke kota-kota tertentu.

3. Seluler

a) Telkomsel. Telkomsel merupakan penyedia jasa telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, yaitu kartuHALO, simPATI dan Kartu As. Telkomsel menawarkan satu layanan pascabayar dan dua layanan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.

b) kartuHALO. Diperkenalkan pertama kali tahun 1995, kartuHALO merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2008 terdapat 1,94 juta pelanggan. Dengan pangsa pasar mencapai 60% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini. kartuHALO memiliki tiga pilihan layanan, yaitu HALO keluarga untuk paket layanan keluarga, HALObebas yang menawarkan sejumlah paket termasuk tarif khusus untuk panggilan ke 10 nomor favorit, gratis 150 SMS per bulan, gratis biaya abonemen dan tariff flat nasional serta HaloHybrid yang merupakan layanan pascabayar yang

(9)

dapat diubah kapanpun menjadi layanan prabayar sewaktu-waktu atau sampai batas penggunaan telepon dicapai.

c) simPATI. Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling sukses. Perbedaan antara layanan prabayar dibandingkan operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/ domestik. Keunggulan kompetitif lain dari simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari penyadapan dan penggandaan), kemudahan akses dan harga yang terjangkau. Semua pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan optimal dan berkesinambungan dari penggunaan kartu tersebut. Telkomsel meluncurkan dua variasi kartu simPATI, yaitu simPATI Ekstra dan simPATI PeDe.

d) Kartu AS. Diluncurkan tahun 2004, produk ini merupakan kartu prabayar yang terjangkau dan murah. kartu AS dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif. Pada September 2008, Telkomsel memperkenalkan paket perdana baru kartu AS Fress yang menawarkan informasi harian dan 100 SMS gratis per bulan.

4. Data dan Internet

a) TELKOMGlobal -01017. TELKOMGlobal- 01017 merupakan layanan premium untuk panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9% dari tarif SLI untuk semua

(10)

negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat untuk setiap waktu). Layanan Telkom Global 01017 yang resmi dan mudah ini tidak memerlukan perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.

b) TELKOMSave. TELKOMSave adalah layanan panggilan Internasional VoiP standar yang sejenis dengan TELKOMGlobal- 01017 namun menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, setelah itu baru memutar nomor tujuan. Tarif layanan yang dikenakan adalah 69% dari tariff SLI. Layanan ini terdiri dari pascabayar dan prabayar.

c) TELKOMNet Instan. Ini merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Pada konfigurasi koneksi internet pelanggan mengisi dial number 0809 8 9999, konfigurasi DNS dan proxy server dikosongkan. Untuk login, pelanggan mengisi user name: telkomnet@instan dan password: TELKOM. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.

d) plasa.com (www.plasa.com) Layanan portal web TELKOM yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional. Plasa.com diharapkan menjadi portal informasi yang komprehensif dan

(11)

komunitas internet terlengkap yang didukung dengan akses internet yang cepat. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, Online Web Forum, Online Classified Ads services, Online Blogging for netters,Electronic Cards services, Online Webchat services and IRC-like Webchat, Online Messaging services, RSS News clips and Komunitas Sekolah Indonesia (KSI). Kelompok pengembangan plasa.com juga terus mengembangkan saluran baru untuk memperkaya konten online seperti dengan memasukkan musik video di masa mendatang.

e) i-VAS Card. Untuk mendukung para pengguna internet, TELKOM mengeluarkan Internet Value Added Service (“i-VAS”) Card yang merupakan alat pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet. Saat ini beragam layanan telah tersedia di portal internet mulai dari layanan untuk men-download ring tone, aplikasi, e-mail, games dan sebagainya. Sejalan dengan penggunaan internet yang semakin luas di Indonesia, keragaman konten di dunia maya itu semakin banyak. Hal ini tentunya memunculkan kebutuhan sebuah alat pembayaran online terpercaya untuk dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar. Untuk kondisi seperti ini penggunaan kartu kredit kurang cocok karena nilai nominal transaksinya tidak terlalu besar. TELKOM mencoba memberi solusi atas kondisi tersebut dengan meluncurkan produk kartu i-VAS yang mengusung motto “Satu Kartu Multi Layanan Internet” dan menjadi alat

(12)

pembayaran untuk berbagai konten atau layanan internet yang bersifat micropayment, dengan nilai transaksi di bawah Rp.200.000.

f) Ventus. Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi antara e-mail dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile push e-mail yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay e-mail yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone (telepon seluler) atau telepon PDA. Melalui Ventus, pemilik account e-mail dapat menerima atau mengirim pesan elektronik dan tidak hanya melalui SMS, melainkan melalui terminal telepon seluler atau PDA. Ventus termasuk jasa multimedia untuk Penyedia Jasa Aplikasi (‘PJA”), TELKOM berfungsi sebagai sistem relay atas berbagai sistem e-mail yang dimiliki pelanggan atau dikelola oleh TELKOM untuk pengguna akhir. Sebagai penyedia jasa aplikasi, pelanggan akan dipungut bayaran sewa atas pemakaian aplikasi Ventus secara bulanan kepada TELKOM selain biaya kilobyte yang dikenakan kepada pelanggan atas pemakaian jasa GPRS atau PDN yang disediakan oleh operator seluler atau nirkabel. Ventus juga dapat digunakan oleh perusahaan yang mengoperasikan sistem e-mail-nya sendiri, sebagai aplikasi kolaboratif yang vital untuk menunjang kegiatan bisnis.

5. Jaringan dan Interkoneksi

a) TELKOMIntercarrier. TELKOMIntercarrier Merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/OLO) .TELKOMIntercar r ier meliputi layanan interkoneksi jasa,

(13)

interkoneksi jasa internasional, jasa satelit, penyewaan jaringan (leased line), infrastruktur dan fasilitas sharing, layanan data dan jasa akses jaringan domestik.

b) T E L K O M V i s i o n . T E L K O M V i s i o n merupakan brand name dari PT. Indonusa Telemedia, salah satu anak perusahaan TELKOM, yang khusus bergerak di bidang TV berbayar. Layanan yang diberikan TELKOMvision adalah TV kabel, jasa internet yang cepat dan TV satelit. TV Cable menggunakan Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”) yang merupakan teknologi yang enggabungkan dua physical access yang terdiri dari serat optik dengan coaxial cable. Saluran TV premium seperti HBO, Cinemax dan Star Movie tersedia dalam satu paket dasar, tanpa harus menambah biaya sewa bulanan. Selain itu, pelanggan TELKOMvision dapat menggunakan layanan internet (broadband internet) dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstream dan 512 Kbps upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan. Dengan menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface Specification (“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung dengan jaringan TELKOMNet melalui Divisi Multimedia TELKOM. Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga melayani TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur satelit TELKOM, yaitu satelit TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan teknologi perpanjangan C-band dan membutuhkan perangkat tambahan berupa parabola mini dan dekoder.

(14)

3.1.5 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi PT TELKOM

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif, dimana peneliti mengembangkan konsep dan penghimpunan fakta, tetapi melakukan hipotesa. Deskriptif bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek).

Rinaldi Firmansyah Direktur Utama dan CEO

Wakil Direktur Utama

B. Eddy Praptono Head of Corporate Affair

B. Eddy Praptono Head Corporate Communication

Para VP 

Tjatur Purwadi Head of Internal Audit

Para VP Para VP  Ermandy Dahlan Direktor Network Solution I Nyoman Gede Direktur Konsumer Arief Yahya Direktur Interprise & Wholesale Para VP, SGM  & EGM  Para VP &  EGM  Para VP &  EGM  Indra Utoyo Direktur IT & Supply (CIO) Sudiro Asno Direktur Keuangan Faisal Syam Direktur Human Capital & GA Prasetyo Direktur Complaince & Rsk Management David Burke EVP Strategic Invesment & Corporate Para VP &  EGM  Para VP &  EGM  Para VP &  EGM  Para VP  Para VP  Corporate Office Business Operations Group 

(15)

3.3. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Devinisi operasional variabel merupakan penjelasan teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Definisi yang dibuat harus jelas dan tepat sehingga dapat memberikan pengertian yang akurat terhadap variabel yang digunakan.

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif yang bisa digunakan penulis menjadi variabel penelitian, antara lain:

1. Perspektif keuangan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi bisnis. Sebab tanpa menghasilkan profit yang sustainable dan cash flow yang sehat, sebuah perusahaan mungkin akan lebih layak disebut sebagai perkumpulan sosial. Dalam perspektif ini tolak ukur yang kerap digunakan sebagai acuan adalah ukuran kinerja keuangan seperti: rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.

2. Perspektif pelanggan yang merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah untuk menggapai kesuksesan, perusahaan juga mesti membuat sejumlah ukuran keberhasilan dalam perspektif pelanggan.

(16)

Sejumlah indicator yang lazim digunakan dalam perspektif pelanggan ini antara lain adalah : tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index & customer focus), jumlah penjualan.

3. Perspektif proses bisnis internal. Beberapa elemen kunci dalam proses bisnis internal yang layak dikendalikan dengan optimal mencakup segenap mata rantai proses produksi/operasi, manajemen mutu, dan juga proses inovasi. Tolak ukur yang biasa digunakan adalah rasio pertumbuhan dan rasio penilaian.

4. Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif ini sejatinya hendak berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan kultur organisasi untuk terus dimekarkan ke titik yang optimal. Dengan kata lain, perspektif ini hendak meletakkan sebuah pondasi yang kokoh dan tegar agar sebuah organisasi bisnis terus bisa mengibarkan keunggulan, tolak ukur yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja pada perspektif ini antara lain adalah: kemampuan pegawai, kepuasan pegawai dan pertumbuhan jumlah pegawai.

(17)

3.4 OPERASIONAL VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN Tabel 3.1

Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

NO VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

1 Perspektif Keuangan

Likuiditas a) Rasio Lancar b) Rasio Cepat

¾ Rasio ¾ Rasio

Leverage a) Rasio Hutang

b) Rasio Hutang Equitas

c) Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)

¾ Rasio ¾ Rasio ¾ Rasio

Aktivitas a) Perputaran Persediaan b) Perputaran Aktiva Tetap c) Perputaran Total Aktiva

¾ Rasio ¾ Rasio ¾ Rasio Profitabilitas a) Margin Laba Atas Penjualan

b) Tingkat Pengembalian Total Aktiva (ROA)

c) Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)

¾ Rasio ¾ Rasio ¾ Rasio 2. Perspektif Pelanggan Kepuasan Pelanggan 1. Costumer Impotant 2. Costomer Satisfaction

3. Gap (sambungan telepon tdk bergerak kabel) • Ordinal • Ordinal 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Rasio Pertumbuhan Rasio Penilaian a) Pertumbuhan Pendapatan b) Pertumbuhan Laba Bersih

c) Pertumbuhan Pendapatan per saham a) Rasio harga saham terhadap pendapatan b) Price Earning Ratio

• Rasio • Rasio • Rasio Rasio 4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan

a) Pertumbuhan Jumlah Karyawan b) Kemampuan Karyawan

c) Kepuasan Karyawan

• Ordinal • Ordinal • Ordinal

(18)

3.5. METODE PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research.) Dari data lapangan diperoleh data primer yang berupa hasil kuesioner, wawancara dan observasi kepada pelanggan dan karyawan. Teknik pengambilan sampel pada kepuasan pelanggan di ambil pada masyarakat pengguna Telkom (Sambungan tidak bergerak kabel) di kawasan Kelapa Dua Tangerang, sedangkan sampel pada karyawan di ambil dari karyawan Plaza Telkom di BSD Tangerang Selatan, jumlah sampel sebanyak 30 pengguna menurut Natsir (2000:221) jumlah sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu. Sedangkan data sekundernya berupa sejarah peruhaan, struktur organisasi, laporan keuangan, skema pengukuran yang tersusun sesuai balanced scorecard dan realisasinya dan data lain-lain perusahaan. Sedangkan penelitian kepustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yang ada dalam text book, jurnal, majalah, makalah dan lain-lain yaitu:

a.` Data Kualitatif

Data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Jenis data kualitatif ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah mengalami proses pengolahan oleh sumbernya.

(19)

b. Data Kuantitatif

Data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sifat data ini adalah data runtun waktu, yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu periode tertentu.

3.6. METODE ANALISA DATA

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel Balanceed Scorecard. Lihat pada tabel di bawah ini:

(20)

Tabel 3.2

Variabel yang digunakan dalam Balanceed Scorecard

Variabel Jenis Rasio Dimensi Rumus

Perspektif Keuangan

Likuiditas

Rasio Lancar Aktiva lancar

Kewajiban lancar

Rasio Cepat Aktiva lancar-Persediaan

Kewajiban lancar

Leverage

Rasio Hutang Total Hutang

Total Aktiva

Rasio Hutang Equity Total Hutang

Total Equity Jumlah Kali Perolehan Bunga

Ebit Beban Bunga

Aktivitas

Perputaran Persediaan Penjualan

Persediaan

Perputaran Aktiva Tetap Penjualan

Aktiva Tetap

Perputaran Total Aktiva Penjualan

Total Aktiva

Profitabilitas

Margin Laba Atas Penjualan Laba Bersih

Penjualan Tingkat Pengembalian Total

Aktiva (ROA)

Laba Bersih Total Aktiva Tingkat Pengembalian Ekuitas

(ROE) Laba Bersih Ekuitas Perspektif Pelanggan Kepuasan Pelanggan

Customer Important (CI)

Gap = CS – CI Customer Satisfaction (CS)

Gap Perspektif Proses

Bisnis Internal Rasio

Pertumbuhan

Rasio Penilaian

a) Pertumbuhan Pendapatan b) Pertumbuhan Laba Bersih c) Pertumbuhan Per lembar

Saham

{

Nilai Akhir }1/n

-1 Nilai Awal

Harga Pasar per saham Laba per Saham Price Earning Ratio (PER)

Perspetif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Pertumbuhan Jumlah Karyawan b. Kepuasan Karyawan c. Kemampuan Karyawan

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran Panjang : (meter dengan pegangan; meter kayu; metermeja dari logam; tongkat duga; meter saku baja; ban ukur; depthtape).. Jangka sorong

Metode Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) digunakan untuk memberikan rekomendasi tempat makan berdasarkan kata pencarian (keyword) dari pengguna dan

Basil Pertanian, laboratorium Bangszl Percontohzn Pengolahan Basil Fertanian dan laboratorium k a a t lenelitian dan Pengem- bangan Teknologi Pangan, Institut Pertanian

– penjamin emisi menyerahkan kpd pemodal melalui agen penjual, – maksimum waktu 12 hari kerja terhitung tanggal berakhirnya

Dapat pula disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang terinci dan sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa perbedaan gambaran makroskopis dan mikroskopis organ paru dan usus halus pada tikus Wistar setelah pemberian warfarin dosis

Es gibt verschiedene Typen von Aufgaben: die Schüler sollen verschiedene Sätze vollenden, selbst etwas schreiben, einen Hörtext hören und danach eine Aufgabe lösen, in einer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terda- pat pengaruh yang signifikan dari variabel nilai dan rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) terhadap variabel