• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Dasar Pltu Paiton Unit 7 Dan 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proses Dasar Pltu Paiton Unit 7 Dan 8"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

[Type the document title]

[Type the document title] [Year]

[Year]

PROSES DASAR PLTU Paiton Unit 7 dan 8

PROSES DASAR PLTU Paiton Unit 7 dan 8

Prinsip kerja PLTU Paiton unit 7 dan 8

Prinsip kerja PLTU Paiton unit 7 dan 8 secara umum adalah pembakaran batubarasecara umum adalah pembakaran batubara pada boiler untuk memanaskan air dan mengubah air

pada boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap yang sangattersebut menjadi uap yang sangat panas

panas yang digunakan untuk menggeyang digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan tenagrakkan turbin dan menghasilkan tenaga listrik daria listrik dari kumparan medan mag

kumparan medan magnet di generator. net di generator. Sistem Pengaturan yang dSistem Pengaturan yang digunakan pada powerigunakan pada power plant ini menggunakan sistem pengaturan Loop tertutup, dimana air yang

plant ini menggunakan sistem pengaturan Loop tertutup, dimana air yang digunakan untukdigunakan untuk beberapa proses merupakan putaran air yang sama, hanya perlu ditambahkan jika memang beberapa proses merupakan putaran air yang sama, hanya perlu ditambahkan jika memang level yang ada kurang dari set pointnya. Bentuknya saja

level yang ada kurang dari set pointnya. Bentuknya saja yang berubah, pada level tertentuyang berubah, pada level tertentu berwujud air, tetapi pada level yang lain

berwujud air, tetapi pada level yang lain berwujud uap.berwujud uap.

Gambar 2.2. Diagram Alir PLTU Paiton Unit 7

Gambar 2.2. Diagram Alir PLTU Paiton Unit 7 dan 8dan 8

Proses berawal dari air yang dipompa ke kondenser, kemudian dari kondenser Proses berawal dari air yang dipompa ke kondenser, kemudian dari kondenser dipompa ke Polisher untuk diproses agar korosi dan pengendapan hilang , setelah dipompa ke Polisher untuk diproses agar korosi dan pengendapan hilang , setelah ituitu dipompa ke

dipompa ke Feed Feed Water Water HeaterHeater 1, 2, 3 dan 1, 2, 3 dan 4 untuk dipanaskan 4 untuk dipanaskan dan kemudian ddan kemudian dialirkan keialirkan ke Daerator untuk menghilangkan gas

Daerator untuk menghilangkan gas – – gas O gas O22 dan CO dan CO22 kemudian dipompa lagi menuju ke kemudian dipompa lagi menuju ke Feed Water Heater 

Feed Water Heater  6, 7, 8 yang selanjutnya akan diteruskan di 6, 7, 8 yang selanjutnya akan diteruskan di Economizer Economizer  untuk dinaikan untuk dinaikan temperaturnya dan selanjutnya menuju ke

temperaturnya dan selanjutnya menuju ke Steam Drum Steam Drum  untuk dipisahkan antara uap dan air untuk dipisahkan antara uap dan air  , setelah itu S

 , setelah itu SuperHeated Steam uperHeated Steam  yang ada akan melalui yang ada akan melalui First Super Heater First Super Heater  , S , Secondary Superecondary Super Heater 

Heater  dan membentuk S dan membentuk Super Heated Steam uper Heated Steam  yang akan digunakan untuk memutar yang akan digunakan untuk memutar HP HP  turbine sehingga tekanan dan temperaturnya akan turun seh

(2)

[Type the document title] [Year]

pemanasan ulang yang terjadi di Re Heater  , dari Re Heater  ini SH Steam  akan dikembalikan untuk Memutar IP  dan LP  Turbin. Didalam turbin ini akan terjadi konversi energi thermal dari Steam menjadi energi mekanis berotasi yang menyebabkan rotor turbin berputar. Perputaran Rotor ini yang akan menggerakkan Generator dan akhirnya oleh generator energi mekanis akan diubah menjadi energi listrik.

1. COAL HANDLING

Batubara merupakan bahan bakar utama PLTU Paiton Unit 7 dan 8. Batubara yang digunakan berupa batubara adaro  , arutmin, kideco  dengan kandungan ash sebesar 1,5%, batubara itu diambil dari tambang batubara di Kalimantan selatan dan akan terus disuply selama pengoperasian. Pengiriman batubara ke plant dilakukan dengan menggunakan dua buah kapal laut yang berkapasitas sekitar 43.000 ton, yang kemudian akan ditampung di Coal Pile  dengan kapasitas 670.000 ton untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan bakar. Sebelum digunakan sebagai bahan bakar, batubara akan melalui beberapa proses yaitu Stacking, Reclaiming dan Processing . Tetapi Coal Handling  hanya akan melaksanakan proses stacking dan Reclaming  , sedangkan untuk Processing  termasuk didalam pengoperasian boiler dan akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Stacking merupakan

proses penumpukana batubara dari kapal laut. Sedangkan Processing merupakan sistem penanganan batubara dari Silo  hingga siap digunakan di Boiler.

Stacking

Stacking  adalah proses pemindahan batubara dari kapal ke Coal Pile. Beberapa istilah dalam Stacking antara lain

a. Jetty 

Jetty  merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut pengangkut batubara di PLTU Paiton Unit 7 dan 8. Kedalaman dermaga ini adalah 18 m dari dasar laut, sehingga memungkinkan kapal-kapal besar merapat. Pada Unit 7 dan ini ada dua Jetty  yaitu jetty A dan Jetty B  . Tiap Jetty mempunyai empat buah Doc Mobil Hopper  yang fungsinya untuk memindahkan batubara dari kapal ke Belt Conveyor. Doc Mobil Hopper  dapat diubah-ubah posissinya sesuai dengan posisi kapal, hal i ni dikontrol oleh operator di Coal Unloading Control building (CUCB).

b. Belt Conveyor

Belt Conveyor  berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat dari karet yang bergerak melewati Head Pulley  dan Tail Pulley  , keduanya berfungsi untuk menggerakkan Belt

Conveyor  , serta Tansioning Pulley  yang berfungsi sebagai peregang Belt conveyor . Untuk menyangga Belt Conveyor  beserta bobot batubara yang diangkut dipasang Idler  pada jarak tertentu diantara Head Pulley  dan Tail Pulley. Idler  adalah bantalan berputar yang dilewati oleh Belt Conveyor . Batubara yang diangkut oleh Conveyor dituangkan dari sebuah bak peluncur (Chute ) diujung Tail Pulley  kemudian bergerak menuju ke arah Head Pulley . Biasanya , muatan batubara akan jatuh ke dalam bak peluncur lainnya yang terletak

dibawah Head Pulley  untuk diteruskan ke conveyor lainnya atau masuk ke bak penyimpan. Disetiap belokan antar Conveyor satu denagn yang lain dihubungkan dengan Transfer

(3)

[Type the document title] [Year]

House  , selain itu pada belt Conveyor ditambahkan juga beberapa aksesori yang bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitasnya, antara lain:

1. Pengambil Sampel 

Dilakukan secara otomatis, jika terdeteksi adanya metal pada batubara pengambil sampel langsung berhenti.

2. Metal Detector 

Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam didalam batu bara yang tercampur pada proses pengiriman.

3. Magnetic Separator

Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam batubara pada proses pengiriman.

4. Belt Scale

Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang diangkut oleh Belt Conveyor .

5. Dust Supasion 

Berfungsi untuk:

- Air Polution kontroller

- Menyemprot ait pada batubara

- Menghemat batubara agar tidak menjadi debu

- Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas dari batubara.

c. Reclaiming

Reclaming  adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile  dan menyalurkan ke Silo . Beberapa istilah dalam reclaiming  antara lain:

d. Coal Pile

Terdapat empat daerah Coal Pile  , berturut-turut dari utara ke selatan yaitu:

1. Inactive

(4)

[Type the document title] [Year]

- Height : 17 m

- Perimeter Length : 1176 m

- Length of the toe : 21 m

- Usable Volume : 768638 m3

- Bedding Coal volume : 28781 m3

- Total capacty in tonnage adalah

(768638 + 28781) x 0.83 = 66185t tonnes

- Maximum working capacity in tonnage adalah 768638 x 0.83 = 637969t

2. Aktif  ‘A’ 

- Area : 10260 m2

- Height : 9m

- Perimeter Length : 616 m

- Length of the toe : 12 m

- Usable Volume : 59076 m3

- Bedding Coal volume : 5130 m3

- Total capacty in tonnage adalah

(59076 + 5130) x 0.83 = 53290t tonnes

- Maximum working capacity in tonnage adalah

59076 x 0.83 = 49033 t

3.  Aktif ‘B’ 

- Area : 10184 m2

- Height : 9 m

- Perimeter Length : 612 m

- Length of the toe : 12 m

(5)

[Type the document title] [Year]

- Bedding Coal volume : 5092 m3

- Total capacty in tonnage adalah

( 58068 + 5092 ) x 0.83 = 52871t tons

- Maximum working capacity in tonnage adalah

58608 x 0.83 = 48644t

4. Aktif ‘C’ 

- Area : 10184 m2

- Height : 9 m

- Perimeter Length : 612 m

- Length of the toe : 12 m

- Usable Volume : 58608 m3

- Bedding Coal volume : 5092 m3

- Total capacty in tonnage adalah

( 58068 + 5092 ) x 0.83 = 52871t tons

- Maximum working capacity in tonnage adalah

58608 x 0.83 = 48644t

5. Aktif ‘D’ 

- Area : 6992m2

- Height : 9 m

- Perimeter Length : 480 m

- Length of the toe : 12 m

- Usable Volume : 37008 m3

- Bedding Coal volume : 3496 m3

- Total capacty in tonnage adalah

(6)

[Type the document title] [Year]

- Maximum working capacity in tonnage adalah

37008 x 0.83 = 30716t

6. Summary:

- Total tonnage of bedding coal : 39395 tonnes

- Total Volume of all 4 aktif stockpiles : 177037 tonnes

- Total Volume of inaktif stockpiles : 637969 tonnes

- Theoreticaal maximum total : 854401 tonnes

Di Coal Pile  , proses penimbunan dan pengambilan batubara dilakukan dengan alat  yang disebut Stacker/Reklaimer . Alat ini merupakan sebuah konveyor yang kompleks dan

terpasang pada sebuah struktur yang dapat bergerak. Didalam proses penimbunan, stacker menyalurkan batubara melalui sebuah lengan yang dapat diatur agar selalu diam ditempat, sehingga batubara yang tumpah melalui lengan itu akan membentuk timbunan yang tinggi , apabila lengan bergerak maju mundur maka timbunan yang akan dihasil kan menjadi

timbunan yang rapi dan memanjang. Pada saat pengambilan, Reclaiming Bucket  pada stacker akan berputar dan mengeruk batubara yang selanjutnya dituang ke Belt Conveyor  untuk dibawa ke instalasi. Seperti halnya proses penimbunan, Reclaiming Bucket  ini dapat  juga diatur aagar tetap diam ditempat atau maju mundur untuk mengeruk batubara.

e. Coal Silo

Terdapat enam buah Coal Silo  yaitu A, B, C, D, E dan F. Pengisian Silo dilakukan dengan menggunakan Belt conveyor  yang dihubungkan dengan Tripper  , pengopersiannya dilakukan oleh operator di Coal handling Control Building  (CHCB). Silo merupakan bunker tempat menampung batubara di instalasi yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar di boiler. Volume sebuah silo sebesar 600 ton, pengisian ulang dilakukan setiap volume silo kurang dari 30 – 40%. Dari silo batubara dimasukkan ke Pulverizer  dengan menggunakan Coal Feeder  , batubara dari Pulverizer ini yang akan digunakan untuk pembakaran di boiler.

2. BOILER

Dalam power plant, energi secara terus menerus diubah dari satu bentuk ke bentuk lain untuk menghasilkan listrik. Komponen yang mengawali perubahan dan pengaliran energi disebut boiler. Definisi boiler sendiri sebagai sua tu komponen pada power plant adalah suatu bejana tertutup yang secara efisi en mampu mengubah air menjadi steam dengan bantuan panas dari proses pembakaran batubara. Jika dioperasikan dengan benar,

(7)

[Type the document title] [Year]

boiler secara efisien dapat mengubah air dalam volume yang besar menjadi steam yang sangat panas dalam volume yang lebih besar la gi.

Jenis boiler yang digunakan pada unit 7 dan 8 adalah Drum Type Boiler  , yang memungkinkan terjadinya sirkulasi sebagian air dalam boiler secara terus menerus. Pengoperasian Drum Type Boiler  yang efisien dan aman sangat tergantung pada

sirkulasi air yang konstan di beberapa komponen steam circuit, diantaranya Economizer, Steam Drum dan Boiler Water Circulaating Pump.

a. Economizer

Economizer  berfungsi untuk meningkatkan temperatur air ( pemanasan awal) sebelum masuk ke boiler untuk selanjutnya dialirkan ke steam drum  , komponen ini berada dalam boiler yang terdiri dari rangkaian pipa-pipa (tubes) yang menerima air dari inlet.

Sumber panas yang diperlukan oleh alat tersebut berasal dari gas buang dalam

boiler. Air mengalir dalam pipa –pipa, sementara diluar mengalir gas panas yang berasal dari hasil pembakaran boiler. Selanjutnya steam panas tersebut dimanfaatkan untuk

memanaskan air sehingga temperaturnya meningkat.

Penggunaan Economizer  untuk pemanasan awal sangatlah penting, karena:

1. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi boiler secara keseluruhan, karena panas yang ada pada steam bisa dimanfaatkan untuk melakukan usaha.

2. Dengan memanaskan air sebelum air diubah menjadi steam di Boiler, berarti mempermudah kerja Boiler, hanya sedikit saja panas yang perlu ditambahkan.

3. Pemanasan air hanya akan mengurangi Thermal Shock  pada Boiler.

b. Steam Drum

Berfungsi untuk menyimpan air dalam volume yang besar dan untuk memisahkan uap dari air setelah proses pemanasan yang terjadi dalam Boiler. Secara umunm, ada empat  jenis pipa sambungan dasar yang berhubungan dengan Steam Drum  , yaitu:

1. Feed Water Pipe 

Berfungsi mengalirkan air dari Economizer ke Distribution Pipe yang panjangnya sama persis dengan Steam Drum. Distribute Pipe berfungsi mengalirkan air dari Economizer secara merata keseluruh bagian Steam Drum.

(8)

[Type the document title] [Year]

Ditempatkan disepanjang bagian dasar Steam Drum  dengan jarak yang sama antara  yang satu dengan yang lainnya. Pipa-pipa ini mengalirkan air dari Steam Drum menuju

Boiler Circulating Pump . Boiler Water Circulating Pump  (BWCP) digunakan untuk memompa air dari Downcomer dan mensirkulasikannya menuju Waterwall  yang kemudian air tersebut dipanaskan oleh pembakaran di Boiler dan dikirim kembali ke Steam Drum .

3. Waterwall Pipe 

Terletak dikedua sisi Steam Drum  dan merupakan pipa-pipa kecil yang berderet vertikal dalam Boiler, setiap pipa disambung satu sama l ain agar membentuk selubung yang kontinu dalam Boiler. Konstruksi seperti ini disebut konstruksi membran. Waterwall  bertugas menerima dan mengalirkan air dari Boiler Circulating Pump  kemudian dipanaskan dalam Boiler dan dialirkan ke Steam Drum 

4. Steam Outlet Pipe 

Merupakan sambungan terakhir, diletakkan dibagian atas Steam Drum  untuk memungkinkan Saturated Steam keluar dari Steam Drum  menuju Superheater .

Dalam Steam Drum  , Saturated Steam  akan dipisahkan dan diteruskan untuk

pemanasan lebih lanjut di Superheater  , sedangkan airnya tetap berada dalam Steam drum dan dialirkan ke Down Comer  , dari sini proses akan dimulai lagi.

Selain pipa tersebut, juga terdapat Blowdown Pipa  yang letaknya dibagian bawah Steam Drum  , tepat dibawah permukaan air. Saat air berubah menjadi uap, kotoran-kotoran air akan tetap tinggal di air dalam Steam Drum . Jika konsentrasi kotoran tersebut menjadi tinggi, kemurnian steam yang keluar dari Steam Drum  akan terpengaruh dan akan terbawa ke Super Heater  ataupun ke Turbin. Pipa Blowdown  akan menghilangkan sebagian kotoran air Boiler dari permukaan Steam Drum  , dan mengalirkannya sehingga dapat mengurangi konsentrasi kotoran dalam air Boiler, dan pada akhirnya dapat menjaga Super Heater  dan Turbin tetap bersih.

3. HEATER

a. Superheater

Superheater  merupakan kumpulan pipa Boiler yang terletak dijalan aliran gas panas hasil pembakaran. Panas dari gas ini dipindahkan ke Saturated Steam  yang ada dalam pipa Superheater,  sehingga berubah menjadi Super Heated Steam .

Superheater ini ada dua bagian, yaitu Primary Superheater  dan Secondary

Superheater . Primary Superheater  merupakan pemanas pertama yang dilewati oleh Saturate Steam  setelah keluar dari Steam drum,  setelah itu baru melewati Secondary Superheater 

(9)

[Type the document title] [Year]

dan menjadi Super Heated Steam. SH Steam  akan dialirkan untuk memutar High Presure Turbin  , dan kemudian tekanan dan temperaturnya akan turun.

b. Re-Heater

Setelah tekanan dan temperatur SH Steam  turun maka SH Steam  tersebut akan dikembalikan ke Boiler untuk pemanasan ulang. Pemanasan ulang ini berlangsung di bagian Boiler yang disebut Re-Heater  yang merupakan kumpulan pipa Boiler yang diberi panas dari gas pembakaran seperti Superheater . Jadi Re-Heater  berfungsi untuk menaikkan temperatur SH Steam  tanpa mempengaruhi tekanannya. Di bagian Re Heater  , SH Steam  akan

dikembalikan untuk memutar Intermediate Presure Turbine(IP) dan Low Presure Turbine (LP).

 Air Pre-Heater

 Air Pre-Heater  adalah instrument yang sistem kerjanya berputar dengan putaran rendah dan berfungsi untuk memanasi udara pembakaran sebelum dikirim ke Furnace .

Pemanas Udara pembakaran tersebut diambil dari gas buang hasil pembakaran dari Furnace   yang dialirkan melalui Air Pre-Heater sebelum dibuang ke Chimney.

4. FEED WATER HEATER

Terdapat 8 Feed Water Heater  , yaitu:

a. Feed Water heater 1

Terletak dibagian bawah Condensor, fungsinya untuk memanaskan air yang keluar dari Condensor. Panas yang digunakan berasal dari extration LP Turbine .

b. Feed Water Heater 2, 3, dan 4

Fungsinya untuk memanaskan air sebelum air memasuki Daerator . Panas yang digunakan berasal dari extration LP Turbine .

c. Feed Water Heater 5

Terletak diatas Daerator . Panas yang digunakan berasal dari extration IP Turbine .

d. Feed Wter Heater 6 A-B, 7 A-B dan 8 A-B

Fungsinya untuk memanaskan air yang akan masuk ke Economizer, untuk FW Heater 6  A-B dan 7 A-B panas yang digunakan berasal dari extration IP Turbine  sedangkan untuk

(10)

[Type the document title] [Year]

5. FURNACE

 Ada empat syarat pembakaran yaitu bahan bakar, oksigen, panas dan reaksi kimia.  Akan tetapi untuk pembakan di Boiler perlu adanya syarat tambahan agar pembakaran di

dalam Boiler bekerja dengan efisien yaitu turbulensi dan waktu. Waktu yang cukup harus diupayakan agar campuran yang mudah terbakar dapat terbakar seluruhnya. Aliran bahan bakar dalam Boiler harus cukup lambat untuk memberikan cukup waktu u ntuk pembakaran sempurna, kalau tidak bahan yang mudah terbakar akan terkumpul dalam ketel a tau

cerobong dan menimbulkan bahaya ledakan. Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan Boiler yang tepat, Boiler harus cukup besar untuk memperlambat aliran udara, sehingga sebelum meninggalkan Boiler bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna.

a. ID Fan, FD Fan dan PA Fan

Udara pembakaran ada dua macam, yaitu Primary Air  (udara primer) dan Secondary  Air  (udara sekunder). Udara primer dipasok oleh Primary Air Fan  (PA Fan) yang

dihembuskan menuju ke alat penggiling batubara (Pulverizer ) kemudian bersama-sama dengan serbuk batubara dialirkan ke Furnace  untuk dibakar (reaksi kimia). Bercampurnya batubara dan udara dibantu oleh Dumper tetap yaitu pengatur pengadu k udara sehingga menimbulkan turbulensi yang memungkinkan terjadinya pembakaran yang efisien.

Turbulensi mengacu pada gerakan udara didalam Furnace  , gerakan ini perlu karena dapat menyempurnakan pencampuran udara dan bahan bakar.

Udara primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan turbulensi untuk melakukan pencampuran bahan bakar secara sempurna atau memenuhi kebutuhan akan oksigen untuk pembakaran sempurna. Untuk itulah diperlukan pasokan dari udara sekunder yang

dihasilkan oleh FD Fan  bersama ID Fan . Boiler yang bekerja dengan tekanan yang negatif atau dibawah tekanan atmosfir selalu dilengkapi dengan Force Draft Fan (FD Fan)   dan Induced Draft Fan (ID Fan ). Boiler ini disebut dengan Balanced-Draft  yaitu Furnace  dengan kipas tarikan seimbang.

b. Pulverizer

Bongkahan – bongkahan batubara yang seperti batu harus dihancurkan menjadi butiran-butiran halus agar batubara mudah tercampur dengan udara. Pulverizer  adalah alat untuk menggiling batubara sehingga menjadi halus dan kemudian bersama dengan u dara primer akan dialirkan ke Furnace. Fungsi lain dari Pulverizer  adalah untuk mengeringkan batubara sehingga mudah dihaluskan dan dibakar, dan untuk mengklasifikasikan atau

menyaring batubara untuk memastikan bahwa batubara yang masuk ke dalam Boiler benar -benar halus. Batubara yang tidak tergiling akan keluar melalui sebuah lubang dan

ditampung di Pyrites Hopper  dan kemudian dibuang.

Dalam penggunaan Pulverizer yang perlu diperhatikan adalah temperatur dari udara primer, temperatur yang terlalu tinggi dapat menyalakan batubara dari dalam Pulverizer dan menyebabkan ledakan. Jika temperatur terlalu rendah, batubara tidak bisa kering benar dan sulit dihaluskan. Temperatur idealnya kira-kira 650C.

(11)

[Type the document title] [Year]

Pulverizer dilengkapi dengan Feeder (alat pengisi batubara) yang letaknya diatas Pulverizer,  berfungsi untuk menyuplai sejumlah batubara sesuai dengan kebutuhaan. Feeder  ini mendapat suplai batubar dari penampung batubara yan g disebut Silo (Coal Bunker ).

c. Ignitor

Panas yang diperlukan untuk pembakaran disediakan oleh Ignitor . Begitu

pembakaran dimulai, bahan bakar yang terbakar akan memasok panas yang cukup untuk menyalakan bahan bakar baru yang memasuki Boiler dan Ignitor  dapat dimatikan.

6. TURBINE

Konversi energi terjadi pada Turbine Blades  , Turbin mempunyai susunan Blade bergerak berselang seling dengan Blade tetap. Steam akan masuk ke Turbin dan dialirkan langsung ke Turbin Blades, Blades bergerak dan bekerja untuk mengubah energi thermal dalam Steam menjadi energi mekanis berotasi, yang menyebabakan rotor Turbin berputar, perputaran rotor ini akan menggerakkkan Generator dan akhirnya energi mekanik menjadi energi listrik.

Hubungan peralatan serta prinsip kerja dari Turbin ditunjukkan pada gambar. Bagian – bagian dari Turbin:

a. Nozel

Berfungsi untuk merubah energi (pipa pancar) potensial menjadi energi kinetik dari steam.

b. Blades

Berfungsi untuk merubah tenaga kecepatn menjadi tenaga putar.

c. Disck (roda turbin)

Berfungsi untuk meneruskan tenaga putar turbin kepada pesawat yang digerakkan. Tenaga yang dihasilkan adalah tenaga makanis steam.

(12)

[Type the document title] [Year]

Gambar 2.6. Prinsip Kerja dari Turbin

Jadi prinsip kerja Turbin adalah tenaga potensial steam diubah menjadi tanaga kinetis pada Nozel dan tenaga kinetis ini diubah menjadi tenaga putar pada Blade, dengan melalui Disck tenaga putar diubah menjadi tenaga mekanis pada poros.

7. CONDENSER

Setelah LP Turbin  diputar steam kemudian steam akan mengalir menuju C ondenser untuk didinginkan dan berubah menjadi air. Condenser ada dua A dan B yang letaknya dibawah LP Turbin A dan B. Proses yang terjadi steam bersentuhan langsung dengan pipa  yang didalamnya dialiri pendingin berupa air laut . Kondensasi ini mengubah steam menjadi

air yang kemudian ditampung di Condensaate Hot Well . Air laut selain berfungsi sebagai media heat transfer juga berfungsi untuk mendinginkan kondenser juga

mendinginkan Closed Cooling System  (air pendingin). Closed Cooling System  ini

mendinginkan berbagai peralatan yang membutuhkan pendinginan seperti Air Compressor  , Pump dan Generator Stator Cooling  dan juga penting untuk mendinginkan oli u ntuk

pelumasan Turbin. Proses pertukaran panas antar Close Cooling dengan air laut terjadi pada alat yang disebut Heat Exchanger.

Karena adanya Blowdown pada Steam Drum,  maka untuk mengembalikan volume air ke volume semula, pada Condenser terdapat Make-Up Water  untuk menambah volume air. Make Up water  diambil dari Make Up Demineralizing RO . Condenser bekerja dalam kondisi vakum, hal ini dikarenakan proses kondensasi yang terjadi yaitu perubahan steam ke air

(13)

[Type the document title] [Year]

menyebabkan berkurangnya volume. Untuk menjaga agar kondensor dalam keadaan

vakum, maka gas-gas yang dilepas dari steam (ketika steam berubah menjadi air) dipompa keluar oleh vakum pump. Alasan lain keadaan va kum adalah efisiensi, steam yang diambil dari turbin adalah Enthalpi Steam (selisih s team masuk dan keluar) sehingga tekanan

diminimalkan agar energi yang dimanfaatkan semakin besar karena Enthalpinya juga besar.

8. POLISHER

Dari Condensate Hot Well  , condensate water  akan dipompa oleh condensate pump  menuju Polisher . Condesate pumpnya  ada tiga, dua aktif dan satu stand by dengan kapasitas tiap pompa sebesar 50%. Di polisher  terdapat reksin kation dan anion, resin ini berfungsi sebagai:

1. Resin kation : mengikat ion negatif penyebab korosi .

2. Resin anion : mengikat ion positif penyebab kerak atau scale.

Ion- ion tersebuit diikat oleh resin dalam Polisher untuk memurnikan air yang masuk ke Boiler. Parameter ion-ion itu dapat diukur dengan melihat nilai conductyvity-nya (normalnya 0.2 ). Jika nilai conductivity tinggi, bisa berarti dua hal:

1. Terdapat kebocoran air laut di dalam Polisher , terdeteksi dengan Leak Detector.

2. Resin telah jenuh dan harus diregenerasi. Regenerasi resin dapat menggunakan :

- Resin Kation : menggunakan asam kuat ( H2SO4)

- Resin anion : menggunakan basa (NaOH)

Dari Polisher  , air dipanaskan di Feed water Heater  2,3 dan 4 dengan sebelumnya diinjeksi ammonia untuk meningkatkan pH (pH ideal = 9 - 9.5) agar sodium dari air hilang karena sodium akan mengakibatkan kerusakan pada material Boiler . Setelah itu baru ke Feed Water Heater  5 di Daerator.

9. DAERATOR

Berfungsi untuk menyerap atau menghilangkan gas – gas yang terkandung pada air pengisi Boiler, terutama gas O2 , karena gas ini akan menimbulkan korosi. Gas – gas lain

 yang cukup berbahya adalah karbon dioksida (CO2). Gas O2 dan CO2 akan bereaksi dengan

meterial Boiler dan menimbulkan korosi yang sangat merugikan.

Prinsip kerjanya air yang masih mengandung O2 dan CO2 disemprotkan ke Steam

Daerator  , sehingga gas-gas tersebut diserap secara thermis dan dikeluarkan melalui valve pelepas udara/gas. Selain itu Daerator  juga dapat menaikkan temperatur air pengisi Boiler

(14)

[Type the document title] [Year]

(sampai 1620C). Penempatan posisi Daerator yang tinggi memungkinkan pemberian

suction heat  yang cukup untuk Feed Water Pump. Dari Daerator air akan dipompa dengan tiga feed water pump  , dua pompa yang tenaganya dari extraction IP Turbin  disebut Turbine Driven Pump dan satu pompa yang digerakkan oleh motor disebut Motor Driven Pump  ,

dimana kapasitas tiap pompa 100% menuju Feed Water Heater  6, 7 ,8 A-B dan akan menuju ke Economizer  terus ke Steam Drum .

10. GENERATOR

Generator adalah alat untuk membangkitkan listrik, generator sendiri terdiri dari stator dan rotor. Rotor dihubungkan dengan shaft turbin sehingga berputar bersam-sama. Stator bars di dalam sebuah generator membawa arus hubungan output pembangkit. Arus Direct Current  (DC) dialirkan melalui Brush Gear  yang langsung bersentuhan dengan slip ring yang dipasang jadi satu dengan rotor sehingga akan timbul medan magnet (flux). Jika rotor berputar , medan magnet tersebut memotong kumparan di stator sehingga pada ujung-ujung kumparan stator timbul tegangan listrik. Untuk penyediaan arus listrik Generator diambilkan arus DC dari luar . Setelah sesaat generator timbul tegangan, sehingga melalui exitasi transformer arus AC akan disearahkan oleh rectifier dan arus DC akan kembali ke Generator, proses ini disebut dengan Self Excitation . Dalam sistem tenaga, disamping Generator menyuplai listrik ke jaringan extra tinggi 500 KV, juga dipakai untuk pemakaian sendiri dimana tegangan output Generator diturunkan melalui transformer sesuai dengan kebutuhan. Untuk kebutuhan saat start diambilkan dari 150 KV line. Untuk sistem tegangan ekstra tinggi tenaga listrik yang dihasilkan oleh Power Plant disuply ke  jaringan sebesar 500 KV dan selanjutnya oleh beberapa transformer tegangannya

Gambar

Gambar 2.2. Diagram Alir PLTU Paiton Unit 7
Gambar 2.6. Prinsip Kerja dari Turbin

Referensi

Dokumen terkait

Langkah awal adalah dengan melakukan evaluasi bangunan eksisting pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kepanjen, kemudian hasil yang diperoleh digunakan sebagai

Telaah yang telah dilakukan oleh dosen ahli dan guru biologi bertujuan untuk mengetahui kelayakan LKS secara teoretis berdasarkan aspek penyajian, aspek materi, aspek

Variabel struktur modal berpengaruh pada kinerja keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Jembrana, hal ini disebabkan karena jumlah utang LPD yang

Sehingga dari penelitian ini diharapkan nantinya kita dapat memanfaatkan laboratorium Politeknik Akamigas Palembang dengan baik dan dapat melakukan upaya pengelolaan

Materi penelitian berupa babi betina fase grower yang berumur kurang lebih 2 bulan merupakan keturunan landrace (hasil perkawinan silang menggunakan inseminasi

konsumen maka konsumen akan menolak produk tersebut dan akan mengembalikan produk tersebut, dari pengembalian produk tidak sesuai tersebut pasti berimbas pada

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor: 16.44/DAK.SD/167/PPBJ/434.101/2011 tanggal 17 Nopember 2011 untuk paket pekerjaan sebagai berikut :. Kegiatan :

Data mining secara luas telah digunakan dalam pemasaran langsung untuk mengidentifikasi calon pelanggan untuk produk baru, dengan menggunakan data histori beli,