• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Garam Rangkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Garam Rangkap"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal, Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal, atom atau molekul penyusun memiliki struktur tetap sedangkan amorf tidak. Zat atom atau molekul penyusun memiliki struktur tetap sedangkan amorf tidak. Zat  padat

 padat memiliki memiliki volume volume dan dan bentuk bentuk tetap. tetap. Ini Ini disebabkan disebabkan karena karena molekul-molekulmolekul-molekul dalam zat padat menduduki tempat yang gelap dalam kristal. Molekul-molekul zat dalam zat padat menduduki tempat yang gelap dalam kristal. Molekul-molekul zat  padat juga mengalami gerakan namun

 padat juga mengalami gerakan namun sangat terbatas.sangat terbatas.

Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Suatu zat cair jika ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Suatu zat cair jika didinginkan, terjadi gerakan translasi molekul-molekul menjadi lebih kecil dan gaya didinginkan, terjadi gerakan translasi molekul-molekul menjadi lebih kecil dan gaya tarik molekul-molekul makin besar hingga setelah mengkristal molekul mempunyai tarik molekul-molekul makin besar hingga setelah mengkristal molekul mempunyai kedudukan tertentu dalam kristal. Panas yang terbentuk pada kristalisasi disebut kedudukan tertentu dalam kristal. Panas yang terbentuk pada kristalisasi disebut  panas

 panas pengkristalan. pengkristalan. Selama Selama pengkristalan pengkristalan terjadi terjadi kesetimbangan kesetimbangan meningkat meningkat dandan akan turun lagi saat pengkristalan selesai.

akan turun lagi saat pengkristalan selesai.

Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang

kation yang berbeda dengan proporsi berbeda dengan proporsi tertentu. tertentu. Garam rangkap Garam rangkap memiliki dua memiliki dua kationkation yang

yang berbeda pada berbeda pada bentuk kristalnya. bentuk kristalnya. Proses Proses pembentukan dari pembentukan dari garam rgaram rangkapangkap terjadi apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul terjadi apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu.

tertentu. Garam-garam itu memiliki Garam-garam itu memiliki struktur tersstruktur tersendiri dan tidak endiri dan tidak harus sama denganharus sama dengan struktur garam komponennya. Salah satu contoh yaitu sintesis ammonium tembaga struktur garam komponennya. Salah satu contoh yaitu sintesis ammonium tembaga (II) sulfat pentahidrat.

(2)

1.2 Maksud dan tujuan Percobaan 1.2 Maksud dan tujuan Percobaan 1.2.1 Maksud

1.2.1 Maksud percobaanpercobaan

Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari cara pembuatan garam rangkap.

cara pembuatan garam rangkap.

1.2.2 Tujuan Percobaan 1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah : Tujuan dari percobaan ini adalah :

1.

1. Membuat garam rangkap Cu(NHMembuat garam rangkap Cu(NH44))22(SO4)(SO4)22.5H.5H22OO

2.

2. Menghitung rendamen dari garam rangkap yang dibuatMenghitung rendamen dari garam rangkap yang dibuat

1.3 Prinsip Percobaan 1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah mensintesis garam rangkap yang dilakukan Prinsip dari percobaan ini adalah mensintesis garam rangkap yang dilakukan dengan cara mereaksikan CuSO

dengan cara mereaksikan CuSO44.5H.5H22O dan (NHO dan (NH44))22SOSO44  dengan pelarut air  dengan pelarut air

menggunakan metode pemanasan hingga terbentuk kristal, selanjutnya dihitung menggunakan metode pemanasan hingga terbentuk kristal, selanjutnya dihitung rendemennya dari garam yang dihasilkan.

(3)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Garam-garam semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna, Garam-garam semua asam telah diketahui; biasanya tidak berwarna,  berbentuk

 berbentuk kristal, kristal, padatan padatan ionik. ionik. Wara Wara timbul timbul dari dari anion-anion anion-anion yang yang berwarna,berwarna, kecuali bilamana kerusakkan diinduksi dalam kisi, misalnya radiasi, juga kecuali bilamana kerusakkan diinduksi dalam kisi, misalnya radiasi, juga menyebabkan pusat warna, melalui penjebakkan elektron dalam lubang. menyebabkan pusat warna, melalui penjebakkan elektron dalam lubang. Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh Garam-garam logam alkali umumnya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air. Unsur-unsur pada hantaran listrik lelehannya, dan kemudahannya larut dalam air. Unsur-unsur pada golongan ini biasanya terhidrasi bilamana anion-anionnya kecil, seperti dalam halida, golongan ini biasanya terhidrasi bilamana anion-anionnya kecil, seperti dalam halida, karena energi hidrasi ion-ion tersebut tidak cukup mengimbangi energi yang karena energi hidrasi ion-ion tersebut tidak cukup mengimbangi energi yang diperlukan untuk memperluas kisi (Cotton dan Wilkinson, 1989).

diperlukan untuk memperluas kisi (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Menurut Day dan Undewood (2002), garam merupakan salah satu contoh zat Menurut Day dan Undewood (2002), garam merupakan salah satu contoh zat  padat kristal, garam

 padat kristal, garam adalah produk adalah produk lain di luar lain di luar air yang terbentuk air yang terbentuk ketika sebuah ketika sebuah asamasam  bereaksi

 bereaksi dengan dengan sebuah sebuah basa. basa. Sebagai Sebagai contoh, contoh, ketika ketika asam asam klorida klorida dan dan natrium natrium dandan natrium hidroksida beraksi, produknya adalah garam (natrium klorida) dan air. natrium hidroksida beraksi, produknya adalah garam (natrium klorida) dan air. Ditulis secara molekuler sebagai berikut:

Ditulis secara molekuler sebagai berikut: HCl + NaOH

HCl + NaOH  NaCl + H NaCl + H22OO

Ketika jumlah setara garam tertentu dicampur dalam larutan berair dan Ketika jumlah setara garam tertentu dicampur dalam larutan berair dan larutan tersebut diuapkan, garam memiliki dua anion kation yang berbeda atau larutan tersebut diuapkan, garam memiliki dua anion kation yang berbeda atau mungkin terbentuk, misalnya FeSO4.(NH

mungkin terbentuk, misalnya FeSO4.(NH44) 2SO) 2SO44.6H2O di larutan garam berperilaku.6H2O di larutan garam berperilaku

sebagai campuran dari dua individu. Garam-garam ini adalah disebut garam ganda sebagai campuran dari dua individu. Garam-garam ini adalah disebut garam ganda atau garam rangkap, untuk membedakannya dari garam kompleks, yang atau garam rangkap, untuk membedakannya dari garam kompleks, yang menghasilkan kompleks ion dalam larutan (Daintith, 2004).

(4)

Perbedaan antara garam kompleks dan garam rangkap. Dalam beberapa Perbedaan antara garam kompleks dan garam rangkap. Dalam beberapa kejadian, kita dimungkinkan dapat memisahkan garam kompleks dari larutan. Dari kejadian, kita dimungkinkan dapat memisahkan garam kompleks dari larutan. Dari fero sulfat dan KCN, kalium ferosianida yang terbentuk dapat dipisahkan. Dalam fero sulfat dan KCN, kalium ferosianida yang terbentuk dapat dipisahkan. Dalam  beberapa

 beberapa kejadian kejadian suatu suatu percobaan percobaan pemisahan pemisahan tidak tidak memberi memberi hasil hasil yang yang baik baik dandan senyawa kompleks didapatkan hanya stabil dalm keadaan larutan. Suatu garam senyawa kompleks didapatkan hanya stabil dalm keadaan larutan. Suatu garam kompleks harus dibedakan dari garam rangkap. Sebagai contoh sederhana dari suatu kompleks harus dibedakan dari garam rangkap. Sebagai contoh sederhana dari suatu garam rangkap adalah pembentukan feroamonium sulfat dan seluruh deretan-deretan garam rangkap adalah pembentukan feroamonium sulfat dan seluruh deretan-deretan formula tawas.Jika fero-sulfat dan amonium sulfat dibiarkan mengkristal formula tawas.Jika fero-sulfat dan amonium sulfat dibiarkan mengkristal bersama-sama dalam perbandingan yang sesuai, kristal dari keduannya tidak tampak terpisah. sama dalam perbandingan yang sesuai, kristal dari keduannya tidak tampak terpisah. Hasil yang dibentuk adalah satu kristal tunggal. Hal itu menandakan dua molekul Hasil yang dibentuk adalah satu kristal tunggal. Hal itu menandakan dua molekul terpisah telah bergabung membentuk satu molekul tunggal. Dalam peristiwa ini terpisah telah bergabung membentuk satu molekul tunggal. Dalam peristiwa ini garam kompleks serupa dengan garam rangkap. Senyawa kompleks seperti kalium garam kompleks serupa dengan garam rangkap. Senyawa kompleks seperti kalium ferosianida, molekul ferosianida dan kalium sianida tergabung membentuk satu ferosianida, molekul ferosianida dan kalium sianida tergabung membentuk satu molekul tunggal. Akan tetapi, sebenarnya dua peristiwa ini adalah berbeda. Larutan molekul tunggal. Akan tetapi, sebenarnya dua peristiwa ini adalah berbeda. Larutan  pada

 pada fero fero amonium amonium sulfat sulfat mengandung mengandung ion ion fero fero sebanyak sebanyak ion ion sulfat, sulfat, dandan keberadaannya di dalam larutan mudah untuk diuji dalam suatu reaksi keberadaannya di dalam larutan mudah untuk diuji dalam suatu reaksi (Sjahrul, 2010).

(Sjahrul, 2010).

Pembentukkan ion kompleks memberikan suatu sifat fisika dan kimia yang Pembentukkan ion kompleks memberikan suatu sifat fisika dan kimia yang  baru

 baru terhadap terhadap zat. zat. Pada Pada kejadian kejadian garam garam rangkap, rangkap, peruraian peruraian menjadi menjadi ion ion mula-mulamula-mula hampir sempurna terjadi, karena itulah sifat kimia tidak mengalami perubahan hampir sempurna terjadi, karena itulah sifat kimia tidak mengalami perubahan (Sjahrul, 2010).

(Sjahrul, 2010).

Kita ketahui bahwa zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap, ini Kita ketahui bahwa zat padat mempunyai volume dan bentuk yang tetap, ini disebabkan karena molekul- molekul dalam zat padat menempati tempat yang tetap disebabkan karena molekul- molekul dalam zat padat menempati tempat yang tetap atau tidak berubah di dalam kristal. Selain itu, molekul-molekul zat padat juga atau tidak berubah di dalam kristal. Selain itu, molekul-molekul zat padat juga

(5)

mengalami pergerakan. Namun, pergerakannya sangat terbatas. Zat padat dapat di mengalami pergerakan. Namun, pergerakannya sangat terbatas. Zat padat dapat di  bedakan

 bedakan antara antara zat zat padat padat kristal kristal dan dan amorf. amorf. Di Di dalam dalam kristal, kristal, atom atom atau atau molekulmolekul  penyusun

 penyusun kristal kristal mempunyai mempunyai struktur struktur yang yang tetap tetap tetapi tetapi dalam dalam zat zat amorf amorf tidak. tidak. ZatZat  padat

 padat amorf amorf dapat dapat dianggap dianggap sebagai sebagai cairan cairan yang yang membeku membeku dengan dengan membutuhkanmembutuhkan waktu yang lama denganviskositas yang sangat besar. Zat padat kristal dan amorf waktu yang lama denganviskositas yang sangat besar. Zat padat kristal dan amorf dapat dibedakan dengan berbagai

dapat dibedakan dengan berbagai cara misalnya dari cara misalnya dari titik leburnya. titik leburnya. Kristal memilkiKristal memilki titik lebur yang pasti, sedangkan zat amorf titik leburnya tidak pasti, tetapi tetap titik lebur yang pasti, sedangkan zat amorf titik leburnya tidak pasti, tetapi tetap  berada dalam suatu interval temperatur (Sukardjo, 1

 berada dalam suatu interval temperatur (Sukardjo, 1985).985).

Tembaga adalah merah muda, yang lunak, dapat di tempa, dan liat. Tembaga Tembaga adalah merah muda, yang lunak, dapat di tempa, dan liat. Tembaga melebur pada 1038

melebur pada 103800C. Karena potensial elektrodanya positif (+ 0,34 V) untukC. Karena potensial elektrodanya positif (+ 0,34 V) untuk  pasangan

 pasangan Cu Cu atau atau CuCu2+2+tembaga tidak latembaga tidak larut dalam asam rut dalam asam klorida dan klorida dan asam sulfatasam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan garam encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut. Kebanyakan garam tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I). Mereka tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I). Mereka mudah dioksidasi menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat diturunkan dari mudah dioksidasi menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat diturunkan dari tembaga(II) oksida CuO hitam. Namun oksidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah tembaga(II) oksida CuO hitam. Namun oksidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit. Garam-garam tembaga dua umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, sulit. Garam-garam tembaga dua umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat,  padat, maupun dalam

 padat, maupun dalam bentuk larutan air. Wbentuk larutan air. Warna ini benar-benar khas arna ini benar-benar khas hanya untuk hanya untuk ionion tetraakuokuprat(II) [Cu(H

tetraakuokuprat(II) [Cu(H22O)O)44]]2+2+ saja. Garam-garam tembaga(II) anhidrat, sepertisaja. Garam-garam tembaga(II) anhidrat, seperti

tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO

tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO4,4, berwarna  berwarna putih putih (atau (atau sedikit sedikit kuning). kuning). DalamDalam

larutan air selalu terdapat ion kompleks tetraakuo atau lebih mudah disebut dengan larutan air selalu terdapat ion kompleks tetraakuo atau lebih mudah disebut dengan ion tembaga(II) Cu

ion tembaga(II) Cu2+2+saja (Svehla, 1990).saja (Svehla, 1990). Pemanfaatan dari CuSO

Pemanfaatan dari CuSO44.5H.5H22O ini sangat luas. Diantaranya yaitu sebagaiO ini sangat luas. Diantaranya yaitu sebagai

fungisida yang merupakan pestisida yang secara spesifik membunuh atau fungisida yang merupakan pestisida yang secara spesifik membunuh atau menghambat cendawan akibat penyakit, reagen analisa kimia, sintesis senyawa menghambat cendawan akibat penyakit, reagen analisa kimia, sintesis senyawa

(6)

organik, pelapisan anti fokling pada kapal, sebagai kabel tembaga, electromagnet, organik, pelapisan anti fokling pada kapal, sebagai kabel tembaga, electromagnet,  papan

 papan sirkuit, sirkuit, solder solder bebas bebas timbal, timbal, dan dan magneton magneton dalam dalam oven oven microwave. microwave. KristalKristal CuSO

CuSO44.5H.5H22O berupa padatan kristal biru ini dapat dibuat dengan mereaksikanO berupa padatan kristal biru ini dapat dibuat dengan mereaksikan

tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang kemudian dipanaskan dan hingga tembaga dengan asam sulfat dan asam nitrat yang kemudian dipanaskan dan hingga terbentuk kristal. Selain dengan bahan baku logam tembaga, kristal CuSO

terbentuk kristal. Selain dengan bahan baku logam tembaga, kristal CuSO44.5H.5H22OO

 juga

 juga bisa bisa dibuat dibuat dari dari tembaga tembaga bekas bekas ataupun ataupun tembaga tembaga dalam dalam bentukbentuk sponge sponge yangyang diperoleh dari larutan CuCl

diperoleh dari larutan CuCl22 (Fitrony, dkk., 2013). (Fitrony, dkk., 2013).

Tembaga banyak digunakan pada berbagai barang elektronik, misalnya Tembaga banyak digunakan pada berbagai barang elektronik, misalnya kabel, kumparan, dan lain-lain. Logam tembaga pada barang-barang tersebut kabel, kumparan, dan lain-lain. Logam tembaga pada barang-barang tersebut mengandung kadar tembaga yang cukup tinggi. Sehingga, biasanya bekas tembaga mengandung kadar tembaga yang cukup tinggi. Sehingga, biasanya bekas tembaga dari barang-barang tersebut diolah kembali menjadi logam tembaga baru untuk dari barang-barang tersebut diolah kembali menjadi logam tembaga baru untuk digunakan pada barang elektronik lagi. Hal itu memunculkan ide pengolahan limbah digunakan pada barang elektronik lagi. Hal itu memunculkan ide pengolahan limbah tembaga untuk diolah menjadi bentuk yang lain dalam rangka peningkatan nilai tembaga untuk diolah menjadi bentuk yang lain dalam rangka peningkatan nilai guna. Salah satunya sebagai bahan baku pembuatan kristal CuSO

guna. Salah satunya sebagai bahan baku pembuatan kristal CuSO44.5H.5H22OO

(Fitrony, dkk., 2013). (Fitrony, dkk., 2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Singh, dkk., (2013), sejumlah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Singh, dkk., (2013), sejumlah nanocomposites

nanocomposites telah disintesis telah disintesis biomimeticallybiomimetically dengan menanamkan berbagai garam dengan menanamkan berbagai garam logam transisi dalam polivinil alkohol (PVA) sebagai matriks preorganised. Garam logam transisi dalam polivinil alkohol (PVA) sebagai matriks preorganised. Garam logam dikurangi menjadi bentuk logam menggunakan larutan natrium borohidrida logam dikurangi menjadi bentuk logam menggunakan larutan natrium borohidrida  berair.

 berair. Komposit Komposit garam/logam garam/logam transisi transisi menunjukkan menunjukkan peningkatan peningkatan stabilitas stabilitas termaltermal yang ditunjukkan dengan pergeseran suhu dekomposisi murni PVA. Stabilitas termal yang ditunjukkan dengan pergeseran suhu dekomposisi murni PVA. Stabilitas termal dijelaskan dalam hal penurunan mobilitas segmental rantai polimer karena ikatan dijelaskan dalam hal penurunan mobilitas segmental rantai polimer karena ikatan garam logam / logam yang membentuk kompleks dengan gugus hidroksil dari rantai garam logam / logam yang membentuk kompleks dengan gugus hidroksil dari rantai  polimer

 polimer dan dan dengan dengan demikian demikian mengurangi mengurangi proses proses perpindahan perpindahan panas panas untukuntuk dekomposisi komposit polimer.

(7)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989,

Cotton, F.A. dan Wilkinson, G., 1989, Kimia  Kimia Anorganik Anorganik Dasar Dasar , diterjemahkan oleh, diterjemahkan oleh Sahati Suharto, 1989, UI-Press, Jakarta.

Sahati Suharto, 1989, UI-Press, Jakarta.

Daintith, J., 2004, The Facts On File Dictionary of Inorganic Chemistry, Market Daintith, J., 2004, The Facts On File Dictionary of Inorganic Chemistry, Market

House Books Ltd, New York. House Books Ltd, New York.

Fitrony, Fauzi, R., Qadariyah, L., dan Mahfud, 2013, Pembuatan Kristal Tembaga Fitrony, Fauzi, R., Qadariyah, L., dan Mahfud, 2013, Pembuatan Kristal Tembaga Sulfat Pentahidrat (CuSO4.H2O) dari Tembaga Bekas Kumparan, Jurnal Sulfat Pentahidrat (CuSO4.H2O) dari Tembaga Bekas Kumparan, Jurnal Teknik POMITS,

Teknik POMITS,11 (2): 2337-3539. (2): 2337-3539.

Singh, R., Kulkarni, S.G., dan Naik, N.H., 2013, Effect of Nano Sized Transition Singh, R., Kulkarni, S.G., dan Naik, N.H., 2013, Effect of Nano Sized Transition Metal Salts and Metals on Thermal Decomposition Behavior of Polyvinyl Metal Salts and Metals on Thermal Decomposition Behavior of Polyvinyl Alcohol,

Alcohol, Journal  Journal of of ChemistryChemistry (online),(online), 44 (1): 82-88, (www.amlett.com, DOI: (1): 82-88, (www.amlett.com, DOI: 10.5185/amlett.2013.9305, diakses tanggal 16 November 2013 pukul 15.07 10.5185/amlett.2013.9305, diakses tanggal 16 November 2013 pukul 15.07 WITA).

WITA). Sjahrul, M., 2010,

Sjahrul, M., 2010,  Dasar-Dasar  Dasar-Dasar Kimia Kimia Anorganik Anorganik , PT Umitoha Ukhuwa Grafika,, PT Umitoha Ukhuwa Grafika, Makassar.

Makassar. Svehla, G., 1990,

Svehla, G., 1990,  Buku  Buku Teks Teks Analisis Analisis Anorganik Anorganik Kualitatif Kualitatif Makro Makro dan dan SemimikroSemimikro  Edisi

 Edisi KelimaKelima, diterjemahkan oleh L. Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, PT., diterjemahkan oleh L. Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

(8)

BAB III BAB III METODOLOGI PERCOBAAN METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan 3.1 Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah CuSO

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah CuSO44.5H.5H22O, (NHO, (NH44))22SOSO44,,

akuades, kertas saring

akuades, kertas saring WhatmannWhatmann 41, sabun, dan 41, sabun, dan tissue roll tissue roll ..

3.2 Alat Percobaan 3.2 Alat Percobaan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 50 mL, gelas Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 50 mL, gelas kimia 100 mL, gelas kimia 600 mL, labu erlenmeyer 250 mL, corong, batang kimia 100 mL, gelas kimia 600 mL, labu erlenmeyer 250 mL, corong, batang  pengaduk,

 pengaduk, kaca kaca arloji, bulb, arloji, bulb, sendok tansendok tanduk, duk, desikator, ovendesikator, oven, labu , labu semprot,semprot, hot platehot plate,, dan sikat tabung.

dan sikat tabung.

3.3

3.3 Prosedur PercobaanProsedur Percobaan

Percobaan sintesis senyawa garam rangkap ammonium tembaga(II) sulfat Percobaan sintesis senyawa garam rangkap ammonium tembaga(II) sulfat  pentahidrat

 pentahidrat dengan dengan menimbang menimbang tembaga tembaga sulfat sulfat pentahidrat pentahidrat (CuSO(CuSO44.5H.5H22O) sebanyakO) sebanyak

2,5 gram dan ammonium sulfat (NH

2,5 gram dan ammonium sulfat (NH44))22SOSO44 sebanyak 1,32 gram. Setelah itu,sebanyak 1,32 gram. Setelah itu,

keduanya dimasukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan dicampurkan, lalu keduanya dimasukkan ke dalam gelas kimia 50 mL dan dicampurkan, lalu ditambahkan akuades sebanyak 10 mL. Selanjutnya, larutan dipanaskan sambil ditambahkan akuades sebanyak 10 mL. Selanjutnya, larutan dipanaskan sambil diaduk secara perlahan hingga semua garam larut sempurna dan 1/3 volume larutan diaduk secara perlahan hingga semua garam larut sempurna dan 1/3 volume larutan  berkurang. K

 berkurang. Kemudian, emudian, sambil diadsambil diaduk larutan uk larutan didinginkan dalam didinginkan dalam penangas penangas air hinggaair hingga terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan proses penyaringan terbentuk kristal. Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan proses penyaringan menggunakan kertas

menggunakan kertas WhatmanWhatman 41. Lalu, kristal dikeringkan menggunakan oven dan 41. Lalu, kristal dikeringkan menggunakan oven dan didinginkan di dalam desikator. Setelah proses pendinginan, kristal ditimbang untuk didinginkan di dalam desikator. Setelah proses pendinginan, kristal ditimbang untuk mengetahui beratnya sehingga dapat dihitung persen rendamennya.

(9)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan 4.1 Hasil Pengamatan

1

1 Berat Berat CuSOCuSO44.5H.5H22O O : : 2,50 2,50 gramgram

2

2 Berat Berat (NH(NH44))22SOSO44 : : 1,32 1,32 gramgram

3

3 BM BM (Cu(NH(Cu(NH44))22(SO4)(SO4)22.5H.5H22O) O) : : 381,5 381,5 gram/molgram/mol

4

4 Berat Berat kristal kristal (Cu(NH(Cu(NH44))22(SO4)(SO4)22.5H.5H22O) O) : : 2,90 2,90 gramgram

5 CuSO

5 CuSO44.5H.5H22O dilarutkan dalam 10 ml akuadesO dilarutkan dalam 10 ml akuades

: Warna larutan biru : Warna larutan biru

tua tua 6

6 Campuran Campuran larutan larutan CuSOCuSO44.5H.5H22O dan (NHO dan (NH44))22SOSO44

: Warna larutan biru : Warna larutan biru

tua tua 7

7 Larutan Larutan dipanaskan dipanaskan hingga hingga tersisa tersisa ± ± 4 4 mL mL : : Terbentuk Terbentuk larutan larutan birubiru 8

8 Larutan Larutan didinginkan didinginkan pada pada suhu suhu kamar kamar : : Terbentuk Terbentuk biru biru mudamuda 9

9 Kristal disaringKristal disaring

: Warna kristal biru : Warna kristal biru

muda muda

4.2 Reaksi 4.2 Reaksi

Adapun reaksi yang terjadi, yaitu : Adapun reaksi yang terjadi, yaitu : CuSO

CuSO44.5H.5H22O + (NHO + (NH44))22SOSO44   Cu(NHCu(NH44))22(SO4)(SO4)22.5H.5H22OO

4.3 Perhitungan 4.3 Perhitungan 4.3.1 Mol CuSO 4.3.1 Mol CuSO44.5H.5H22OO 2,5 gram 2,5 gram Mol = Mol = 249,5 249,5 = 0,01002 mol = 0,01002 mol

(10)

4.3.2 Mol (NH 4.3.2 Mol (NH44))22SOSO44 1,32 gram 1,32 gram Mol = Mol = 132 132 = 0,01 mol = 0,01 mol

4.3.3 Perhitungan Berat Teoritis 4.3.3 Perhitungan Berat Teoritis

Reaksi keseluruhan : Reaksi keseluruhan : CuSO

CuSO44.5H.5H22O+(NHO+(NH44))22SOSO44 Cu(NHCu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22OO

• Mol CuSOMol CuSO44.5H.5H22OO  mol(NH mol(NH44))22SOSO44 Cu(NH Cu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22OO

• Mol CuSOMol CuSO44.5H.5H22O =O =

        = =     = 0,01 mol = 0,01 mol • • Mol(NHMol(NH44))22SOSO44 ==       = =     = 0,01mol = 0,01mol •

• Reaksi CuSOReaksi CuSO44.5H.5H22O + O + (NH(NH44))22SOSO44 Cu(NHCu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22OO

M

M 0,01 0,01 mol mol 0,01mol0,01mol T

T 0,01 0,01 mol mol 0,01mol 0,01mol 0,01mol0,01mol S

S 0 0 0 0 0,01mol0,01mol

• Berat teoritis = mol Cu(NHBerat teoritis = mol Cu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22O x Mr Cu(NHO x Mr Cu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22OO

= 0,01 mol x 381,5 gram/mol = 0,01 mol x 381,5 gram/mol = 3,8150 gram

(11)

4.3.4

4.3.4 Persen RendamenPersen Rendamen

Persen

Persen rendemen rendemen ==                x 100 %x 100 % = =       x 100 %x 100 % = 0,7601 x 100 % = 0,7601 x 100 % = 76,01 % = 76,01 % 4.3 Pembahasan 4.3 Pembahasan

Garam rangkap merupakan perpaduan dari suatu senyawa koordinasi yang Garam rangkap merupakan perpaduan dari suatu senyawa koordinasi yang terikat oleh sejumlah molekul air hidrat. Garam rangkap terbentuk apabila dua garam terikat oleh sejumlah molekul air hidrat. Garam rangkap terbentuk apabila dua garam mengkristal secara bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. mengkristal secara bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini mengandung ion-ion kompleks dan dikenal sebagai senyawa koordinasi garam ini mengandung ion-ion kompleks dan dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Garam rangkap yang disintesis pada percobaan ini adalah atau garam kompleks. Garam rangkap yang disintesis pada percobaan ini adalah kupriammonium sulfat pentahidrat (Cu(NH

kupriammonium sulfat pentahidrat (Cu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22O)yang berwarna biruO)yang berwarna biru

muda. Garam ini terbentuk sebagai hasil reaksi antara CuSO

muda. Garam ini terbentuk sebagai hasil reaksi antara CuSO44.5H.5H22O dan (NHO dan (NH44))22SOSO44..

Adapun warna

Adapun warna garam garam tembaga sulfat tembaga sulfat pentahidrat (CuSOpentahidrat (CuSO44.5H.5H22O) adalah biru muda,O) adalah biru muda,

sedangkan garam ammonium sulfat (NH

sedangkan garam ammonium sulfat (NH44))22SOSO44 berwarna putih. berwarna putih.

Senyawa garam rangkap ammonium tembaga(II) sulfat pentahidrat disintesis Senyawa garam rangkap ammonium tembaga(II) sulfat pentahidrat disintesis dengan

dengan cara cara mencampurkan 2,5 mencampurkan 2,5 gram gram CuSOCuSO4.4.5H5H22O dan 1,32 gram (NHO dan 1,32 gram (NH44))22SOSO44 keke

dalam gelas kimia 50 mL dan ditambahan akuades 10 mL. Lalu, larutannya dalam gelas kimia 50 mL dan ditambahan akuades 10 mL. Lalu, larutannya dipanaskan sambil diaduk secara perlahan hingga semua garam larut sempurna dan dipanaskan sambil diaduk secara perlahan hingga semua garam larut sempurna dan 1/3 dari volume larutan berkurang. Hasil pencampuran itu akan menghasilkan larutan 1/3 dari volume larutan berkurang. Hasil pencampuran itu akan menghasilkan larutan  biru

 biru keruh. keruh. Warna Warna biru biru keruh keruh terjadi terjadi akibat akibat campuran campuran yang yang kurang kurang sempurnasempurna (heterogen), namun akan berangsur-angsur hilang dan membentuk larutan homogen (heterogen), namun akan berangsur-angsur hilang dan membentuk larutan homogen

(12)

 berwarna biru setelah proses

 berwarna biru setelah proses pemanasan. Pemanpemanasan. Pemanasan bertujuan agasan bertujuan agar air dalam larutanar air dalam larutan menguap semua.

menguap semua.

Tahap selanjutnya, larutan didinginkan dalam penangas air sampai terbentuk Tahap selanjutnya, larutan didinginkan dalam penangas air sampai terbentuk kristal. Pendinginan dalam penangas air bertujuan supaya pembentukan kristal lebih kristal. Pendinginan dalam penangas air bertujuan supaya pembentukan kristal lebih cepat. Kemudian kristal yang terbentuk disaring menggunakan kertas saring cepat. Kemudian kristal yang terbentuk disaring menggunakan kertas saring Whatman

Whatman  41, lalu diletakkan di atas cawan petri dan dimasukkan ke oven untuk  41, lalu diletakkan di atas cawan petri dan dimasukkan ke oven untuk dikeringkan. Kristal yang sudah dikeringkan, kemudian didinginkan dalam desikator dikeringkan. Kristal yang sudah dikeringkan, kemudian didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang beratnya menggunakan neraca analitk agar dapat dihitung dan selanjutnya ditimbang beratnya menggunakan neraca analitk agar dapat dihitung  persen

 persen rendemen rendemen garam garam rangkap rangkap ammonium ammonium tembaga(II) tembaga(II) sulfat sulfat pentahidratpentahidrat (Cu(NH

(Cu(NH44))22(SO(SO44))22.5H.5H22O).O).

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan persen rendemen Dari hasil percobaan yang telah dilakukan persen rendemen Cu(NH

(13)

BAB V BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan persen rendemen Dari hasil percobaan yang telah dilakukan persen rendemen Cu(NH

Cu(NH44))22(SO4)(SO4)22.5H.5H22O yang diperoleh sebesar 76,01 %.O yang diperoleh sebesar 76,01 %.

5.2 Saran 5.2 Saran

Adapun saran untuk laboratorium yaitu agar kebersihan laboratorium tetap Adapun saran untuk laboratorium yaitu agar kebersihan laboratorium tetap dijaga dan alat-alat yang ada di laboratorium lebih dirawat dengan baik.

dijaga dan alat-alat yang ada di laboratorium lebih dirawat dengan baik.

Adapun saran untuk percobaan yaitu agar tugas mappingnya lebih spesifik Adapun saran untuk percobaan yaitu agar tugas mappingnya lebih spesifik agar praktikan bisa lebih teliti dan tidak ceroboh dalam melakukan percobaan agar praktikan bisa lebih teliti dan tidak ceroboh dalam melakukan percobaan sehingga percobaan berjalan efektif dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

(14)

Lampiran 1: Bagan Kerja Lampiran 1: Bagan Kerja

 Ditimbang 2,5 gram garam CuSODitimbang 2,5 gram garam CuSO44.5H.5H22O dan 1,32 gram (NHO dan 1,32 gram (NH44))22SOSO44 ..

 Dilarutkan dengan 10 mL akuades ke dalam gelas kimia 50 mL.Dilarutkan dengan 10 mL akuades ke dalam gelas kimia 50 mL. 

 Dipanaskan sambil Dipanaskan sambil diaduk diaduk secara secara perlahan-lahan perlahan-lahan sampai sampai semuasemua

garam larut sempurna dan 1/3 dari volume larutan berkurang. garam larut sempurna dan 1/3 dari volume larutan berkurang.

 Campuran didinginkan dalam penangas air Campuran didinginkan dalam penangas air .. Kemudian didekantasiKemudian didekantasi

untuk memisahkan kristal dari larutan. untuk memisahkan kristal dari larutan.

 Kristal dikeringkan dalam oven.Kristal dikeringkan dalam oven. 

 Kristal yang dihasilkan kemudian didingikan dalam desikator.Kristal yang dihasilkan kemudian didingikan dalam desikator. 

 Kristal yang dihasilkan kemudian ditimbang.Kristal yang dihasilkan kemudian ditimbang.

CuSO

CuSO44.5H.5H22O dan (NHO dan (NH44))22 SO SO44

Hasil Hasil

(15)

Lampiran II: Foto Hasil Percobaan Lampiran II: Foto Hasil Percobaan

Referensi

Dokumen terkait

Sub-Komite Kredensial, setelah menerima laporan Ketua Kelompok SM, harus mengkaji semua informasi yang tersedia, termasuk semua informasi yang diberikan oleh komite lain dan

Ketua Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Humaniora IAIN Antasari Banjarmasin yang memberikan arahan penulisan skripsi yang sesuai dengan

Salinan Safety Plan tersebut diserahkan ke Supervisor K3 di proyek untuk ditindaklanjuti dengan melakukan Inspeksi Safety : FF/SD-002 (harian, bulanan, tertentu)

Kondisi di tempat penelitian adalah ketinggian air pasang dari laut lebih tinggi dibanding dengan ketinggian air sungai atau bozem.. Hal ini berakibat jika air

Data tidak tersedia Clot Detection test kit: Clot Dispensing diluent, No Clot sample. Suhu

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, untuk menjaga hubungan baik dengan pihak koperasi sehingga untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang bisa memberatkan Sodara/i, agar

Kesesuaian lahan S2 (cukup sesuai) merupakan lahan dengan faktor pembatas yang akan memengaruhi produktivitas umbi ubi kayu, sehingga perlu material tambahan (input)

Konten dari paket produk tersebut adalah sebuah buku Cerita Kisah Banjaran Antareja yang disertai dengan action figure lakon Antareja. Produk ini juga menyertakan