BENDUNGAN CIPANAS PAKET 1
BENDUNGAN CIPANAS PAKET 1
METODE KERJA BANGUNAN PENGELAK
METODE KERJA BANGUNAN PENGELAK
DRAFT
DRAFT
DENAH PEKERJAAN
DENAH PEKERJAAN
1
1
2
2
LOKASI
LOKASI
PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN UTAMA
1
1..
M
MA
AIIN
ND
DA
AM
M
2
2..
B
BA
AN
NG
GU
UN
NA
AN
N
PENGELAK
PENGELAK
Pada pembahasan kali
Pada pembahasan kali
ini kontraktor hanya
ini kontraktor hanya
akan
membahas
akan
membahas
metode pelaksanaan
metode pelaksanaan
untuk pekerjaan pada
untuk pekerjaan pada
lokasi
Bangunan
lokasi
Bangunan
Pengelak
Pengelak
DRAFT
DRAFT
LOKASI KERJA
Outlet Inlet
Volume Major Item Berdasarkan MC0 Portal Inlet : Galian Tanah : 13,086.10 m3 Galian Batu : 33,344.91 m3 Portal Outlet: Galian Tanah : 13,952.65 m3 Galian Batu : 22,427.65 m3 Galian Terowongan : 21,433.54 m3 Beton K-225 : 11,222.02 m3
Berdasarkan pelaksanaannya,
Pekerjaan Bangunan Pengelak
dibagi menjadi :
1. Portal Inlet Outlet
2. Terowongan Pengelak
Terowongan PengelakPlan
Outlet InletLong Section
DRAFT
FLOWCHART PEKERJAAN
Pekerjaan Portal
Pekerjaan Terowongan Pengelak
Start
Pekerjaan
Persiapan
Clearing
Grubbing
Galian Tanah
Galian Batu
Slope
Protection
Finish
Survey dan Pengukuran Construction DWG Metode Kerja Izin Kerja Vol.Clearing : 11,338.67m2 Vol.Grubbing : 3,404.83m2 Gal.Tanah : 27,038.75m3 Gal. Batu : 55,727.56m3 Wiremesh : 6,976.01m Shotcrete : 6,976.01m
Start
Pekerjaan
Persiapan
Underground
Excavation
Supporting
Pekerjaan Beton
Finish
Survey dan Pengukuran Construction DWG Metode Kerja Izin Kerja Gal.Tunnel : 21,433.54m3 H-beam : 416.38 Ton Shotcrete : 7,704.01m2 Rockbolt : 121.00 Ton Drilling Grouting : variatif
Lining : 11,222.02 m3 Tulangan : 494.05 Ton Plugging : 1,581.50 m3
PEKERJAAN PORTAL
: Disposal Area : Area Pekerjaan
: Mobilisasi material keluar : Mobilisasi dumptruck masuk
PEKERJAAN PORTAL
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
MULAISELESAI
Survey
Clearing dan Grubbing
Area buangan
Ke Disposal Waste Area dan kemudian dibakar
Ke lokasi yang ditunjuk direksi
Excavator
Pepohonan
Pengupasan dilakukan dengan menggunakan Buldozer kemudian diangkut ke atas dump truck dengan menggunakan excavator yang selanjutnya dibawa ke lokasi pembuangan dan dibakar
Excavator
Bulldozer Pepohonan kecil,
semak-semak, sampah dan barang lain yang
tidak dikehendaki
Dump Truk
PEKERJAAN PORTAL
MULAI SELESAISurvey
Penggalian
Ke lokasi
Timbunan
Ke Disposal
Area
Pekerjaan
Galian Tanah
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
Dump TrukPengangkutan ke lokasi timbunan atau stockpile atau area buangan Excavator
Area Galian
Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan excavator untuk selanjutnya dibawa ke Embankment Site (lokasi pekerjaan sudah siap) atau stockpile, material tersebut akan dioptimalkan sebagai formasi timbunan badan jalan sesuai instruksi direksi. Apabil tidak bisa digunakan akan di kirim ke area buangan.
Bulldozer Dump Truk
Penghamparan material galian di lokasi penimbunan dengan menggunakan bulldozer.
PEKERJAAN PORTAL
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
Galian batu dimulai dengan pelonggaran form asi batuan dengan menggunakan Breaker, material batuan yang t elah longgar ini kemudian dipotong dan dikumpulkan dengan menggunakan bulldozer
Dump Truk Excavator
Hasil dari pemecahan batu berupa batuan lepas ini akan secara efektif dimanfaatkan untuk formasi timbunan kecuali ditentukan direksi. Batuan galian yang lebih setelah dimanfaatkan timbunan, apabila cocok untuk konstruksi permanen akan ditimbun di stockpile, sedangkan material galian yang tidak cocok akan diangkut ke area b uangan.
Bulldozer Material batuan yang telah
dilonggarkan Breaker
Material batuan yang telah dilonggarkan ripper
Pengangkutan ke lokasi timbunan atau stockpile atau area buangan MULAI SELESAI Survey Pemecahan batuan Penggalian Pengangkutan Ke lokasi tanggul Pengangkutan Ke stockpile atau area Spoilbank
Pekerjaan
Galian Batu
DRAFT
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
: Disposal Area : Area Pekerjaan
: Mobilisasi material keluar : Mobilisasi dumptruck masuk
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
Galian terowongan dilakukan dengan metode peledakan. Sikuen galian terowongan dengan metode peledakan meliputi survey dan marking, pengeboran (drilling), pengisian bahan peledak (charging), pelaksanaan peledakan (blasting), ventilating, scalling, dan dilanjutkan dengan instalasi penyangga.
Metode penggalian terowongan adalah NATM (New Austrian Tunneling Methode) dimana cara pembuatan terowongan yang didasarkan pada prinsip mengambil manfaat sebesar mungkin kemampuan batuan untuk menyangga beratnya sendiri dengan pengawasan/ pengaturan gaya-gaya secara hati-hati dan terarah didalam proses pengaturan kembali yang terjadi di sekitar lubang galian, dimulai dari saat lubang dibuat sampai terjadinya suatu keseimbangan baru
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan portal:
Crawler drill atau leg drill untuk pemasangan rock bolt.
Mesin spray shotcrete
1 unit excavator bucket PC 200 kapasitas 8 m3
1 unit excavator PC 200 dengan breaker
3 unit dump truk
Alat welding Shotcrete dan Rock bolt untuk perkuatan lereng portal
Tahapan konstruksi inlet adalah sebagai berikut:
• Lereng yang mengelilingi area yang akan dijadikan
portal terowongan harus diperkuat dengan shotcrete dan rockbolt.
• Pemasangan steel ribs berbentuk persegi sesuai
dengan gambar yang ada, dan dipasang sandbag serta shotcrete.
Ilustrasi Pekerjaan
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
Pekerjaan pengukuran yang dilakukan pada terowongan dengan tujuan untuk menentukan center
line, slope, menentukan bentuk penampang terowongan sesuai dengan drawing dan membuat
pola pemboran untuk peledakan
SURVEY DAN PENGUKURAN
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Ilustrasi Pekerjaan
Pemboran dilakukan sesuai dengan pola peledakan yang telah ditetapkansebelumnya. Banyaknya lubang bor ditentukan dari jenis batuannya. Semakin jelek kondisi batuan maka semakin sedikit lubang bor. Begitu pula dengan kedalaman pemboran tergantung pada kondisi batuan dan kemajuan yang ingin dicapai. Lama pemboran tergantung pada kekerasan batuan. Semakin keras batuan, maka akan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat lubang bor. Diameter pengeboran untuk blasting adalah 38 mm dan dengan kedalaman antara 1.8 – 2.2 m, dengan
metode v-cut.
Pola peledakan terowongan pengelak sangat tergantung dengan kelas RMR batuan. Karena itu dibutuhkan lebih banyak data geologi untuk membuat suatu pola peledakan. Berikut ini merupakan pola peledakan untuk terowongan pengelak, yang masih perlu disesuaikan dengan kondisi geologi terowongan.
Penjelasan
DRILLING
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Ilustrasi Pekerjaan
ChargingCharging adalah pekerjaan pengisian bahan peledak ke dalam lubang tembak yang telah dibor sebelumnya. Pengisian bahan peledak sesuai dengan muatan dasar yang telah dihitung sebelumnya (terlampir). Kemudian setiap lubang ledak dihubungkan dengan detonator dengan berbagai delay time yang sudah ditetapkan. Pekerjaan memasukkan bahan peledak dan persiapan penyalaan ini harus sangat berhati-hati agar tidak meledak saat pemasangan.
Blasting
Proses peledakan adalah proses pelepasan atau pemecahan batuan dengan menggunakan bahan peledak sehingga didapatkan bentukan yang diinginkan dan fragmentasi yang baik agar mempermudah proses selanjutnya yakni mucking. Bahan peledak yang sudah dimasukkan ke lubang ledak kemudian yang telah dihubungkan dengan detonator akan siap diledakkan saat semua alat dan pekerja sudah keluar dari terowongan.
Untuk pola peledakan, zona hancuran disekitar tepi terowongan harus dipertimbangkan. Oleh karena itu dipilih metode smooth blasting pada bagian tepi terowongan agar hasil bentukan terowongan yang didapat lebih bagus dan mengurangi potensi overbreak (seperti gambar dibawah).
Damage smooth blasting
CHARGING DAN BLASTING
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Ilustrasi Pekerjaan
VENTILATING
Ventilating
Merupakan proses pembersihan debu dan gas beracun hasil dari peledakan. Gas dan debu ini
mengandung zat yang berbahaya bila dihirup. Gas ini akan disedot menggunakan blower yang
dipasang pada terowongan
Ilustrasi Pekerjaan
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Ilustrasi Pekerjaan
CHARGING DAN BLASTING
Scalling
Setelah semua debu dan gas telah dinetralisir dan dinyatakan aman, maka akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu apakah ada misfire (bahan peledak yang tidak meledak). Kemudian dilakukan scalling untuk membersihkan batuan yang masih menggantung pada dinding dan atap terowongan. Batuan ini harus dibersihkan agar tidak jatuh dan menimpa pekerja
Mapping
Pemetaan geologi perlu dilakukan oleh geologist untuk menentukan kondisi geologi terowongan yang sudah diledakkan. Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan tipe batuan dan digunakan untuk menentukan penyangga yang akan digunakan.
Mucking
Merupakan proses pengangkutan material hasil peledakan, yang kemudian dibawa oleh truk ke lokasi spoil bank (0,8 km) .
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Ilustrasi Pekerjaan
SUPPORTING
Suatu konstruksi penyangga sementara yang direncanakan untuk mencegah lepasan (loosening) haruslah dapat memikul beban yang relative besar dalam tempo yang relatif singkat, cukup kaku dan tidak runtuh.
Shotcrete
Merupakan berbagai macam tipe dan klas untuk beton yang disemprotkan seperti shotcrete, adukan encer (gunite) dan mortar dengan aplikasi tekanan (PAM) terdiri dari beton struktur yang disemprot dan material mortar terdiri campuran semen, agregat air dan additive. Suatu lapisan shotcrete yang
“ditembakkan” pada permukaan batuan yang baru saja digali akan membentuk
permukaan keras dengan demikian batuan yang kurang keras diransformasikan menjadi permukaan yang stabil dan keras
Rockbolt
Diameter dan panjang lubang yang dibor pada batu untuk instalasi rock bolt akan disesuaikan dengan petunjuk Direksi untuk menyesuaikan jenis anchor dan akan dibor di lokasi dan arah yang disetujui oleh Direksi. Setiap lubang akan dibersihkan dari semua potongan, kotoran / endapan dan puing hasil pengeboran oleh Penyedia Jasa sebelum rock bolt dimasukkan ke lubang. Prosedur instalasi akan disesuaikan dengan petunjuk Direksi dan tidak mengakibatkan ujung bolt shank atau kerusakan pada galur pada proyeksi ujung rock bolt. Rock bolt harus di tension hingga 50% dari Kapasitas Kerja (Working Capacity) dan di Grouting. Sebanyak 2% rock bolt yang diinstal/ dipasang akan diuji hingga 90% dari Kapasitas Kerja (Working Capacity) Rock
Bolt tersebut. Test rockbolt
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Ilustrasi Pekerjaan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
2 0
Fasilitas Penerangan
Selama proses penggalian terowongan, sistem penerangan dekat muka galian terowongan adalah lampu perpanjangan karena untuk meminimalkan efek ledakan yang dapat merusak lampu. Oleh sebab itu digunakan lampu halogan yang dapat dipindah-pindah
Dewatering
Dewatering dari muka terowongan ke portal akan menggunakan saluran sementara di dalam terowongan. Namun bila terjadi situasi yang diluar rencana sehingga mengakibatkan genangan di dalam terowongan, maka akan digunakan pompa air membuang air keluar terowongan
Ventilasi
Ventilasi yang disediakan untuk tiap pekerjaan akan berisi udara segar yang cukup bagi personil untuk menghindari konsentrasi bahaya kontaminasi pada kesehatan atau keselamatan pekerja. Jumlah minimum udara segar adalah 3.0 m3/ menit per orang
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Flowchart
Ilustrasi Pekerjaan
PEKERJAAN BETON
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
PEKERJAAN TULANGAN
Pekerjaan Tulangan
Besi tulangan harus menggunakan tulangan ulir (D-form) yang dibuat oleh pabrik yang sudah disetujui oleh
direksi harus sesuai dengan standar JIS G 3112 atau ASTM A 15-16 atau standar sejenis yang disetujui oleh
direksi.
Sebelum penulangan ditempatkan, permukaan tulangan dan permukaan begel harus bersih dari karat, kotoran,
minyak atau zat-zat lain yang menurut direksi harus dibersihkan sebelum diisi beton. Tulangan harus
ditempatkan dalam posisi yang tepat sehingga ada jarak yang tegas setidaknya 40 mm antara tulangan dan
diantara pekerjaan baja yang diletakkan didekatnya tulangan tidak meleset letaknya pada waktu pengecoran
beton.
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Material dan Bahan
PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting digunakan untuk membentuk
beton dan apabila diperlukan diberi
kayu penyangga sebagai alat bantu.
Permukaan semua bekisting yang
berhubunga dengan beton harus bersih,
kaku, dan kokoh untuk mencegah
hilangnya mortar.
Material yang digunakan dari baja dan
kayu yang sebelumnya harus disetujui
oleh direksi. Kayu harus bagus dan
lurus,
bebas
dari
penyimpangan,
bengkokan dan kekeroposan, serta
lebar dan tebalnya harus sama dan
halus sebelum pembuatan bekisting.
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Sumber Daya
PEKERJAAN BEKISTING
Pekerjaan Water Stop
Waterstop yang digunakan adalah tipe A (lebar 300
mm). Pemasangan waterstop harus sesuai dengan
posisi dalam gambar atau seperti pengarahan dari
direksi. Tidak ada penggunaan waterstop pada
pekerjaan beton sepanjang konduit di bawah
timbunan inti karena tidak ada sambungan beton.
Waterstop harus sesuai dengan syarat JIS K 6773
atau standar lain dan terlebih dahulu disetujui
direksi.
Pemasangan waterstop harus sesuai dengan lebar
material yang dipasang pada beton, pada
masing-masing sisi sambungan. Beton harus ditempatkan
secara hati-hati dan divibrasi di sekitar waterstop.
Waterstop harus mempunyai kekuatan yang
memadai sehingga tetap berada di posisinya pada
waktu pembetonan.
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Penjelasan
Material dan Bahan
PEKERJAAN BEKISTING
Pekerjaan Dowel Bar
Besi tulangan harus menggunakan tulangan /
dowel bar(D-form) yang dibuat oleh pabrik
yang sudah disetujui oleh direksi harus
sesuai dengan standar JIS G 3112 atau
ASTM A 15-16 atau standar sejenis yang
disetujui oleh direksi.
PEKERJAAN TEROWONGAN PENGELAK
Gambaran Umum
DRILLING DAN GROUTING
MULAI
SELESAI
Penentuan titik pengeboran Penegeboran
Pasang Packer
Tes permeabilitasan / Water Test Grouting
Pembersihan & Cek kedalaman
Posisi dan cek kebocoran
Cek kesesuaian spesifikasi
Pekerjaan grouting terdiri dari curtain grouting, sub curtain grouting, dan blanket grouting. Curtain grouting dilaksanakn untuk membentuk zona permeabilitas air rendah di batu pondasi bendungan dan sekitarnya dengan menyuntikkan semen grouting dengan tekanan tertentu ke dalam lubang batu seperti patahan, sambungan dan retakan. Blanket grouting akan dilaksanakan untuk tujuan membentuk zona permeabilitas rendah di bagian yang landai pada batu pondasi bendungan disekitar daerah curtain grouting untuk mengindari kebocoran dan penyebaran curtain grout dan untuk membuat curtain grouting yang efektif, dan juga untuk mengindari kontak berbahaya pada dasar inti kedap air dengan arus rembesan air yang melalui pondasinya.
Material grouting terdiri atas campuran semen Portland, jenis JIS R5210 biasa atau jenis I atau II desain ASTM C150 dan air ditambah dengan campuran yang diperbolehkan. Campuran tersebut akan didesain oleh penyedia jasa dan disetujui oleh Direksi untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu dari batunya. Penggunaan pasir atau zat lainnya harus dengan petunjuk Direksi. Campuran air untuk grouting harus air segar, bersih dan bebas dari zat berbahaya seperti minyak, asam, alkali, garam, zat organic atau berbahaya lainnya.
Untuk curtain grouting, peralatan pengeboran yang mampu mengebor hingga kedalaman 100 m akan digunakan. Bor bit dengan diameter tak kurang dari 45 mm sesuai petunjuk Direksi. Deviasi lubang bor, sesuai dengan posisi yang direncanakan tidak boleh melebihi 3 % dari bagian melintangnya. Kecuali jika diminta oleh Direksi, pengeboran tersebut akan dilakukan tanpa pengambilan contoh. Alat pengeboran yang digunakan type rotary atau type percussion.