• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sk Penanggung Jawab Kendaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sk Penanggung Jawab Kendaraan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR UPTD PUSKESMAS KECAMATAN KAMPAR KIRI

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI KECAMATAN KAMPAR KIRI

NOMOR : 138 TAHUN 2016 T E N T A N G

PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI KECAMATAN KAMPAR KIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

KECAMATAN KAMPAR KIRI Menimbang

Mengingat :

:

Bahwa pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri. a Harus berkualitas dan bermutu;

b Bahwa kebersihan dilingkungan UPTD Puskesmas Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri.merupakan elemen pendukung dalam pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu;

c Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri. tentang penanggung jawab kebersihan lingkungan UPTD Puskesmas Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri.

1 Undang – undang Nomor 36 tahun 2009, tentang kesehatan;

2 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

▸ Baca selengkapnya: wewenang penanggung jawab klinik pratama

(2)

Milik Negara/ Daerah;

4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

5 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75/Menkes/SK/II/2014 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

6 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

7 Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014;

8 Peraturan Gubernur Provinsi Riau Jakarta No. 334 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN Menetapkan Kesatu Kedua Ketiga : : : :

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI TENTANG

PENANGGUNG JAWAB KEBERSIHAN LINGKUNGAN UPTD

PUSKESMAS KAMPAR KIRI.

Menunjuk sdra. Supriyatno sebagai penanggung jawab Kebersihan lingkungan di UPTD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Lipatkain pada tanggal April 2016

KEPALA UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Dr. PASNIWATI NIP 196905062000122003

(3)

Tembusan:

1 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar 2 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau

(4)

L La mpi ran : Keputuasan BLUD Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading N om or T ang gal : : 38 TAHUN1 2016 2 9 Januari 2016

TUGAS , TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG PENANGGUNG

JAWAB KEBERSIHAN LINGKUNGAN BLUD PUSKESMAS KECAMATAN

KELAPA GADING

A Tugas penanggung jawab kendaraan operasional BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading:

1 Membuat program kerja petugas kebersihan BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

2 Membuat Cek list kebersihan di BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading. 3 Membuat jadwal petugas kebersihan

B Wewenang penanggung jawab kendaraan operasional BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.

1 Melaporkan tindakan petugas kebersihan yang merugikan BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.

2 Melakukan tindakan dan upaya dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. C Tanggung jawab penanggung jawab kendaraan operasional BLUD Puskesmas

1 Bertanggung jawab terhadap berjalannya program kerja yang dibuat.

2 Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.

(5)

KEPALA BLUD PUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

DINI INDRAWATI NIP 196905062000122003

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PELAYANAN KESEHATAN

KECAMATAN CIPARAY

J a l a n R a y a L a s w i N o . 8 1 9 C i p a r a y T l p . ( 0 2 2 ) 5 9 5 0 3 7 6 K o d e P o s 4 0 3 8 1

KEBIJAKAN KEPALA UPTD YANKES KEC.CIPARAY NOMOR : / / 2/ /

TENTANG

PENANGGUNGJAWAB KEBERSIHAN PUSKESMAS. PROGRAM KERJA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA KEPALA UPTD YANKES KEC CIPARAY

Menimbang : 1 Bahwa Akreditasi Puskesmas merupakan mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

2 Bahwa dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, salah satu syarat kredentialing BPJS terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan harus terakreditasi.

3 Bahwa untuk kepentingan tersebut pada butir (b)dan (c) diatas dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penanggungjawab Kebersihan Puskesmas. Program Kerja Kebersihan Lingkungan

(6)

Mengingat 1 UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, bermutu serta merata dan non diskriminatif;

2 UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian 3 UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

4 UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 5 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

6 Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;

7 Perpres No. 72 tahun 2012 tentang SKN, Bahwa Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

8 Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019;

9 Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN, Pasal 6 ayat 2: Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama juga harus telah terakreditasi; 10 Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik ;

11 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Pasal 39 ayat 1: Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali.

MEMUTUSKAN Menetapkan :

KESATU PENANGGUNGJAWAB KEBERSIHAN PUSKESMAS. PROGRAM KERJA

KEBERSIHAN LINGKUNGAN

KEDUA : Penyelenggaraan yang dimaksud dalam dictum Pertama sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini.

KETIGA : Pelaksananan kegiatan dan dana kegiatan oleh tim yang dimaksud dalam diktum Pertama harus mengacu kepada peraturan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan.

KEEMPAT : Kegiatan sebagaiamana dimaksud Diktum Kedua agar digunakan sebagai pedoman seluruh staf dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Ciparay.

DITETAPKAN DI : Ciparay TANGGAL : 20 April 2015

Kepala UPTD Yankes Kecamatan Ciparay

dr Hj. Rikmasari NIP 19700411 200501 2 009 Tembusan

1 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebagai laporan

(7)

Puskesmas Malowopati

TINDAKAN PERBAIKAN

SPO

No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Malowopati. Dr. Mangunceki NIP: 19840715 Terbitan :01 No. Revisi : 0 Tgl. Mulai Berlaku : Halaman :

1Pengertian  Tindakan perbaikan (corrective action) adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi.  Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan.

 Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang dapat berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban,

 Tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang teridentifikasi melalui:

 Proses penanganan keluhan pelanggan  Proses penanganan ketidaksesuaian layanan  Proses hasil audit internal

 Proses monitoring  Proses analisis data

 Temuan/ laporan lainnya yang ada kaitannya ketidak sesuaian layanan,

2Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan mekanisme tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian, supaya setiap tindakan perbaikan yang

(8)

diambil dapat menghilangkan penyebab ketidaksesuaian serta mencegah berulang kembali.

3Kebijakan Langkah- langkah didalam proses perbaikan dengan menerapkan langkah- langkah SPO yang telah ditetapkan,

4Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 901-2008. 5Prosedur

A Identifikasi Ketidaksesuaian

1 Seluruh Karyawan Mengidentifikasi ketidaksesuaian yang berasal dari:

a Hasil proses pengukuran kepuasan pelanggan b Hasil proses audit internal

c Hasil proses monitoring d Hasil proses analisis data

e Hasil proses penanganan ketidaksesuaian layanan f Temuan/ laporan lainnya

2 Selurh karyawan menyampaikan ketidaksesuaian kepada Koordinator Bagian terkait.

3 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Mencatat ketidaksesuaian pada formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) 4 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan

koordinator upaya Puskesmas dan pelaksana membahas dan menganalisis penyebab ketidaksesuaian

5 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Menetapkan rencana dan jadwal tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian.

Tindakan perbaikan

6 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas beserta pelaksana/ karyawan terkait

7 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Melakukan tindakan perbaikan

(9)

sesuai dengan tindakan perbaikan yang sudah ditetapkan

8 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas Memantau aktifitas tindakan perbaikan yang sedang dilakukan oleh staf terkait.

9 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas menginformasikan aktifitas tindakan perbaikan yang tidak mencapai target kepada Ketua tim mutu,

10 Ketua tim mutu melapor kepada kepala Puskesmas hasil aktifitas tindakan,

11 Ketua tim mutu dan kepala Puskesmas membahas hasil aktifitas tindakan untuk ditindaklanjuti,

12 Ketua tim mutu dan Kepala Puskesmas memberikan pengarahan kepada Koordinator Bagian dan pengelola terkait, tentang langkah-langkah yang perlu diambil.

13 Karyawan terkait, Jika sudah selesai maka menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) pada kolom yang sudah disediakan.

14 Melaporkan kepada Koordinator Bagian atas tindakan perbaikan yang telah dilakukan.

C Verifikasi

15 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas menerima laporan hasil tindakan perbaikan dari staf terkait

16 Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas memeriksa hasil tindakan perbaikan.

17 Jika sudah sesuai maka membubuhkan tandatangan pada kolom verifikasi melakukan Close Out, sebagai penjelasan status tindakan perbaikan sudah selesai dilakukan

18 Jika belum selesai, kembali atau membuat formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) yang baru dan mengulangi prosedur ini.

(10)

19 Menandatangani formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP).

20 Melaporkan hasil tindakan perbaikan yang telah selesai kepada Kepala Puskesmas atau ketua tim mutu,

6Unit Terkait Semua Koordinator pelayanan klinis, administrasi dan manajemen dan koordinator upaya Puskesmas,

7 Rekaman Historis No Halama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang lain membandingkan obat anti jamur spesifik (klotrimasol 1% solusio) dengan obat anti jamur non spesifik (campuran asam borat 3% dalam alkohol 70%) dan hasilnya

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh besarnya pendapatan rata-rata pemilik usaha Pifang (Bipang) dalam memproduksi Pifang (Bipang) tiap bulannya di Desa Enrekeng

Untuk keperluan file sharing ini, aplikasi Pidgin menyediakan protokol Bonjour yang memungkinkan kita dalam melakukan transfer file secara mode offline tanpa terhubung

Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai harga amplitudo maksimum yang tetap dan frekuensi yang lebih tinggi daripada sinyal pemodulasi (sinyal informasi), tetapi

Jika kekuatan fisik lembaran pulp putih dibandingkan dengan SNI 6107:2009 (Spesifikasi Pulp Kraft Putih Kayudaun (LBKP)) maka secara umum kekuatan fisik pulp BBPK masih

Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018 disusun dengan maksud untuk menjadikan acuan dalam menetapkan

Dengan memperhatikan pola kromatogram hasil analisis GCMS kesembilan komponen tersebut dapat diperkirakan bahwa 5 komponen diantaranya (senyawa 24, 26, 28, 29, 36)

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan kestabilan emosi dengan prestasi akademik Mahasiswa Aktif Paduan