• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan. (tahun 1975) Departemen Kesehatan (Depkes) memberi nama Biro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan. (tahun 1975) Departemen Kesehatan (Depkes) memberi nama Biro"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

48

4.1.1 Sejarah Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan

Secara historis, perkembangan Pusdiklat Aparatur sejak didirikan tahun 1975 sampai sekarang, mengalami beberapa kali perubahan nama organisasi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pada masanya. Pada awal didirikannya (tahun 1975) Departemen Kesehatan (Depkes) memberi nama Biro V/Pendidikan. Kemudian dalam rangka pengembangan pegawai, pada tahun 1978 Depkes membentuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat).

Seiring dengan perkembangan beban kerja, pada tahun 1985 Pusdiklat dikembangkan menjadi Pusdiknakes dan Pusdiklat Pegawai yang pada waktu itu berada di bawah Setjen Depkes. Dengan adanya perubahan organisasi Depkes menjadi Depkes dan Kesos, pada tahun 1984 Pusdiklat Pegawai ditetapkan menjadi Pusdiklat Kesos dan berada di bawah Badan PPSDM Kesehatan.

Pada tahun 2002 Depkes dan Kesos berubah nama menjadi Depkes dan Pusdiklat Kesos menjadi Pusdiklat Kesehatan. Dengan semakin beratnya beban pembangunan kesehatan maka Pusdiklat Kesehatan diperluas sasaran diklatnya menjadi Pusdiklat SDM Kesehatan. Pada tahun 2010 reformasi birokrasi mengubah nama Depkes, menjadi Kemenkes dan Pusdiklat SDM Kesehatan menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Aparatur.

(2)

Pusdiklat Aparatur mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur.

4.1.2 Visi dan Misi Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan 1) Visi :

Aparatur kesehatan kompeten dan profesional dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia.

2) Misi :

a) Meningkatkan pendidikan dan pelatihan yang bermutu untuk menghasilkan aparatur kesehatan yang kompeten dan profesional dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Indonesia.

b) Meningkatkan pembinaan dan pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan yang profesional, yang ditujukan bagi institusi pendidikan dan pelatihan, tenaga pelatih dan kependidikan dan latihan, maupun pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.

c) Mengembangkan sumberdaya pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan yang memadai jumlah dan jenisnya, teralokasi dengan benar, dan termanfaatkan secara optimal guba menjamin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan yang berkualitas.

d) Mengembangkan pendidikan dan pelatihan aparatur sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan jejaring

(3)

kepentingan pendidikan dan pelatihan aparatur kesehatan.

4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan 1. Tugas Pokok

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur mempunyai tugas :

 Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur.

2. Fungsi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur mempunyai fungsi :

 Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang perencanaan, pengembangan dan pengendalian mutu, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen kesehatan, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional kesehatan.

 Melaksanakan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang perencanaan, pengembangan dan pengendalian mutu, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen kesehatan, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional kesehatan

 Memantau, evaluasi dan penyusunan laporan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan di bidang perencanaan,

(4)

pengembangan dan pengendalian mutu, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan manajemen kesehatan, pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional kesehatan

 Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.

4.1.4 Struktur Organisasi Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan

Struktur Organiasasi Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan :45

45

Staf Kepegawaian Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan

Ketua Pusat

Ka Bid.

Pengembangan dan

Pengendalian Mutu

Ka Bid.

Manajemen

Kepemimpinan

dan Manajemen

Kesehatan

Ka Bid.

Teknis dan

Fungsional

Kesehatan

Ka.Bag Tata

Usaha

Ka Sub Bid. Pengembangan Ka Sub Bid. Pengendalian Mutu Tenaga Fungsional ( Widyaswara) Ka Sub Bid. Fungsional Kesehatan Ka Sub Bid. Diklat Teknis Ka Sub Bid. Manajemen Kesehatan Ka Sub Bid. Diklat Kepemimpinan

(5)

Arti Lambang :

1. Palang Hijau terletak di dalam bunga wijayakusuma dengan lima daun mahkota makna Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional

2. Bunga Wijayakesuma ditopang oleh lima kelompok daun berwarna hijau melambangkan Pancakarya Husada pada hakikatnya adalah penjabaran makna pembangunan kesehatan

3. Bunga Wijayakesuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun berwarna hijau mempunyai makna melambangkan pengabdian luhur

4. Palang Hijau melambangkan pelayanan kesehatan

5. Logo yang bertulliskan ”BAKTI HUSADA” adalah pengabdian dalam upaya kesehatan paripurna

6. Bentuk Garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan dengan berbagai unsur dalam masyarakat.

(6)

4.1.5 Contact Perusahaan

Nama Perusahaan : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementrian Kesehatan

Alamat : Jl.Hang Jebat III/F.3 Kebayoran Baru Kotak Pos No.6015/JKS/GN Jakarta12120

No. Telepon : (021) 7263082 No. Fax : (021) 7262977

4.2 Hasil Penelitian

Peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada responden yang berjumlah 107 orang, dimana yang menjadi responden adalah Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan. Kuisioner tersebut terbagi dalam tiga kategori yaitu identitas responden, Komunikasi Atasan dan Bawahan sebagai (variabel X), dan Pelayanan Prima sebagai (variabel Y).

Kategori Komunikasi Atasan dan Bawahan sebagai (variabel X) terbagi menjadi 10 pernyataan, dan untuk kategori Pelayanan Prima sebagai (variabel Y) terdapat 18 pernyataan. Dengan hal ini dapat melihat sejauh mana Komunikasi Atasan dan Bawahan sebagai (variabel X) berpengaruh terhadap Pelayanan Prima sebagai (variabel Y). dalam hal ini peneliti menggunakan tabel dalam bentuk presentase.

(7)

Pengumpulan data dilakukan terhadap 107 responden tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2015, setelah melalui proses pengeditan identitas rasponden sebagai berikut:

1. Kategori Jenis Kelamin

Table 4.1

Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Perempuan 58 54 %

2. Laki-laki 49 46 %

Jumlah 107 100%

Berdasarka data yang dihasilkan / dikumpulkan jenis kelamin perempuan menunjukan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Jumlah perempuan mencapai 58 orang (54%). Sedangkan laki-laki berjumlah 49 orang (46%).

2. Kategori Usia

Table 4.2

Kategori Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase

1. 20-29 20 19%

2. 30-39 31 29%

3. 40-49 35 33%

4. 50> 21 20%

(8)

Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa usia responden yaitu Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan mayoritas usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 35 responden atau 33%, usia 30-39 tahun sebanyak 31 responden atau 29% , usia 50> tahun sebanyak 21 responden atau 20%, dan usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 20 respondem atau 19%, dan

3. Berdasarkan Kategori Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Kategori Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SMA sederajat 14 13% 2 Diploma 12 11% 3 S1 (Strata 1) 39 36% 4 S2 (Magister) 37 35% 5 S3 (Doctor) 5 5% Jumlah 107 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 107 responden yaitu Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan yang dijadikan sampel penelitian berdasarkan kategori pendidikan terakhir mayoritas pendidikan terakhir adalah sebanyak 36% yang tamatan S1 (Strata 1), 37 responden atau sebanyak 35% yang tamatan S2 (Magister)

(9)

12 responden atau sebanyak 11% responden yang tamatan Diploma, 39 responden dan 5 respoden atau 5 % yang tamatan S3 (Doctor).

4.2.2 Komunikasi Atasan dan Bawahan (Variabel X) Tabel 4.4

Atasan memberikan informasi mengenai kegiatan yang sedang terjadi di perusahaan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 2 4 16 47 38 1.9 3.7 15.0 43.9 35.5 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 1)

Dari data tabel 4.4 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan atasan memberikan informasi mengenai kegiatan yang sedang terjadi di perusahaan hal tersebut dapat dilihat dari 47 orang menjawab Setuju dengan presentase sebanyak 43.9%, sangat Setuju sebanyak 38 responden (35.5 %), kurang Setuju sebanyak 16 responden (15.0%), yang menjawab tidak Setuju 4

(10)

responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 2 responden (1.9%).

Tabel 4.5

Atasan melakukan komunikasi diluar masalah pekerjaan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 2 4 10 51 40 1.9 3.7 9.3 47.7 37.4 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 2)

Dari data tabel 4.5 diatas maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan atasan melakukan komunikasi diluar masalah pekerjaan hal tersebut adalah 51 responden dengan presentase sebanyak 47.7%, yang menjawab sangat Setuju sebanyak 40 responden (37.4 yang menjawab kurang Setuju sebanyak 10 responden (9.3%), yang menjawab tidak Setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 2 responden (1.9%).

(11)

Atasan memberikan solusi ketika terdapat kesulitan dalam pekerjaan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 7 20 46 33 .9 6.5 18.7 43.0 30.8 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 3)

Dari data tabel 4.6 diatas dapat maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan atasan memberikan solusi ketika terdapat kesulitan dalam pekerjaan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 46 responden dengan presentase sebanyak 43.0%,yang menjawab sangat Setuju sebanyak 33 responden (30.8 %), yang menjawab kurang Setuju sebanyak 20 responden (18.7%), yang menjawab tidak Setuju 7 responden (6.5%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(12)

Tabel 4.7 Atasan memberikan penilaian terhadap hasil

kerja yang telah dilakukan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 2 6 10 46 43 1.9 5.6 9.3 43.0 40.2 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 4)

Dari data tabel 4.7 diatas dapat maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Atasan memberikan penilaian terhadap hasil kerja yang telah dilakukan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 46 responden dengan presentase sebanyak 43.0%, yang menjawab sangat Setuju sebanyak 43 responden (40.2 %), yang menjawab kurang Setuju sebanyak 10 responden (9.3%), yang menjawab tidak Setuju 6 responden (5.6%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 2 responden (1.9%).

(13)

Saya merasa puas terhadap komunikasi yang dilakukan atasan dengan menggunakan media

email/sms/memo/dan media massa

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 5 13 52 36 .9 4.7 12.1 48.6 33.6 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 5)

Dari data tabel 4.8 diatas dapat maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan komunikasi yang dilakukan atasan dengan menggunakan media email/sms/memo/dan media massa hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 52 responden dengan presentase sebanyak 48.6%, yang menjawab sangat Setuju sebanyak 36 responden (33.6 %), yang menjawab kurang Setuju sebanyak 13 responden (12.1%), yang menjawab tidak Setuju 5 responden (4.7%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(14)

Tabel 4.9 Atasan menyampaikan pesan kepada

pegawai dalam bentuk lisan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 4 15 57 30 .9 3.7 14.0 53.3 28.0 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 6)

Dari data tabel 4.9 diatas dapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab Setuju tentang pernyataan Atasan menyampaikan pesan kepada pegawai dalam bentuk lisan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 57 responden dengan presentase sebanyak 53.3% ,yang menjawab sangat Setuju sebanyak 30 responden (28.0 %), yang menjawab kurang Setuju sebanyak 15 responden (14.0%), yang menjawab tidak Setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak Setujusebanyak 1 responden (0.9%).

(15)

Atasan terlalu banyak memberikan informasi terhadap pekerjaan yang harus dilakukan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju - 2 3 4 5 - 8 20 38 41 - 7.5 18.7 35.5 38.3 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 7)

Berdasarka data tabel 4.10 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab sangat Setuju tentang pernyataan Atasan terlalu banyak memberikan informasi terhadap pekerjaan yang harus dilakukan hal tersebut dapat dilihat yang menjawab sangat Setuju sebanyak 41 responden (38.3 %), yang menjawab Setuju sebanyak 38 responden (35.5%), yang menjawab kurang Setuju sebanyak 20 responden (18.7%), yang menjawab tidak Setuju 8 responden (7.5%), dan yang menjawab sangat tidak Setuju sebanyak 0 responden.

(16)

Tabel 4.11 Atasan memberikan informasi sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 4 25 49 28 .9 3.7 23.4 45.8 26.2 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 8)

Berdasarka data tabel 4.11 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Atasan memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 49 responden dengan presentase sebanyak 45.8%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 responden (26.2 %), yang menjawab kurang setuju sebanyak 25 responden (23.4%), yang menjawab tidak setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(17)

Atasan selalu mempertimbangkan factor waktu yang tepat dalam memberikan informasi

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 6 19 44 37 .9 5.6 17.8 41.1 34.6 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 9)

Berdasarka data tabel 4.12 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Atasan selalu mempertimbangkan factor waktu yang tepat dalam memberikan informasi hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 44 presentase sebanyak 41.1%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 37 responden (34.6%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 19 responden (17.8%), yang menjawab tidak setuju 6 responden (5.6%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(18)

Tabel 4.13 Atasan memberikan batasan waktu

dalam menyelesaikan pekerjaan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 2 12 51 41 .9 1.9 11.2 47.7 38.3 TOTAL 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 10)

Dari tabel 4.13 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Atasan memberikan batasan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 51 presentase sebanyak 47.7%, dapat dilihat yang menjawab sangat setuju sebanyak 41 responden (38.3%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 12 responden (11.2%), yang menjawab tidak setuju 2 responden (1.9%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(19)

(Variabel Y)

Tabel 4.14

Para pegawai mampu mewujudkan pelayanan yang mereka janjikan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 2 15 54 35 .9 1.9 14.0 50.5 32.7 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 11)

Berdasarka data tabel 4.14 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Atasan memberikan batasan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan Para pegawai mampu mewujudkan pelayanan yang mereka janjikan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 54 presentase sebanyak 50.5%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 responden (32.7%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 15 responden (14.0%), yang menjawab tidak setuju 2 responden (1.9%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(20)

Tabel 4.15

Dapat mewujudkan kepercayaan kepada para peserta pelatihan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 18 15 31 42 .9 16.8 14.0 29.0 39.3 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 12)

Berdasarka data tabel 4.14 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab sangat setuju tentang pernyataan Dapat mewujudkan kepercayaan kepada para peserta pelatihan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 42 presentase sebanyak 39.3%, yang menjawab setuju sebanyak 31 responden (29.0%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 15 responden (14.0%), yang menjawab tidak setuju 18 responden (16.8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(21)

Pegawai sangat sigap dalam membantu peserta pelatihan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 3 5 18 43 38 2.8 4.7 16.8 40.2 35.5 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 13)

Berdasarka data tabel 4.15 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Pegawai sangat sigap dalam membantu peserta pelatihan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 43 presentase sebanyak 40.2%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 38 responden (35.5%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 18 responden (16.8%), yang menjawab tidak setuju 5 responden (4.7%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (2.8%).

(22)

Tabel 4.17

Mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 3 6 27 36 35 2.8 5.6 25.2 33.6 32.7 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 14)

Berdasarka data tabel 4.16 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 36 presentase sebanyak 33.6%. yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 responden (32.7%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 27 responden (25.2%), yang menjawab tidak setuju 6 responden (5.6%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (2,8%).

(23)

Pegawai dapat menangani keluhan public secara baik

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 4 19 24 34 26 3.7 17.8 22.4 31.8 24.3 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 15)

Berdasarka data tabel 4.17 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Pegawai dapat menangani keluhan public secara baik hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 34 presentase sebanyak 31.8%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 26 responden (24.3%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 24 responden (22.4%), yang menjawab tidak setuju 19 responden (17.8%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 responden (3.7%).

(24)

Tabel 4.19 Memberikan informasi yang

konsisten dan akurat

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 9 9 42 46 .9 8.4 8.4 39.3 43.0 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 16)

Berdasarka data tabel 4.18 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab sangat setuju tentang pernyataan Memberikan informasi yang konsisten dan akurat hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 46 presentase sebanyak 43.0%, yang menjawab setuju sebanyak 42 responden (39.3%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 9 responden (8.4%), yang menjawab tidak setuju 9 responden (8.4%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(25)

Tabel 4.20 Memiliki sikap sopan santun dan

bersikap ramah dalam berbicara

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 4 23 44 35 .9 3.7 21.5 41.1 32.7 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 17)

Berdasarka data tabel 4.19 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Memiliki sikap sopan santun dan bersikap ramah dalam berbicara hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 44 presentase sebanyak 41.1%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 responden (32.7%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 23 responden (21.5%), yang menjawab tidak setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(26)

Tabel 4.21 Pegawai sangat kredibel dalam

menjawab complain

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 2 6 21 42 36 1.9 5.6 19.6 39.3 33.6 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 18)

Berdasarka data tabel 4.20 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Pegawai sangat kredibel dalam menjawab complain hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 42 presentase sebanyak 39.3%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 36 responden (33.6%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 21 responden (19.6%), yang menjawab tidak setuju 6 responden (5.6%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 responden (1.9%).

(27)

Saya mampu menyampaikan pesan dengan baik

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 3 4 15 48 37 2.8 3.7 14.0 44.9 34.6 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 19)

Berdasarka data tabel 4.21 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Saya mampu menyampaikan pesan dengan baik hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 48 responden presentase sebanyak 44.9%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 37 responden (34.6%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 15 responden (14.0%), yang menjawab tidak setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (2.8%).

(28)

Tabel 4.23

Saya memiliki kemampuan untuk mengetahui kebutuhan peserta pelatihan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 13 24 41 28 .9 12.1 22.4 38.3 26.2 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 20)

Berdasarka data tabel 4.22 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Saya memiliki kemampuan untuk mengetahui kebutuhan peserta pelatihan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan presentase 41 responden sebanyak 38.3%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 responden (26.2%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 24 responden (22.4%), yang menjawab tidak setuju 13 responden (12.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(29)

Perusahaan memiliki ruang tunggu yang nyaman

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 15 26 36 29 .9 14.0 24.3 33.6 27.1 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 21)

Berdasarka data tabel 4.23 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Perusahaan memiliki ruang tunggu yang nyaman hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 36 dengan presentase sebanyak 33.6%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 29 responden (27.1%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 26 responden (24.3%), yang menjawab tidak setuju 15 responden (14.0%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(30)

Tabel 4.25

Perusahaan memiliki lapangan parkir yang aman

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju - 2 3 4 5 - 6 16 52 33 - 5.6 15.0 48.6 30.8 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 22)

Berdasarka data tabel 4.24 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Perusahaan memiliki lapangan parkir yang aman hal tersebut dapat dilihat dari perolehan responden 52 presentase dengan sebanyak 48.6%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 33 responden (30.8%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 16 responden (15.0%), yang menjawab tidak setuju 6 responden (5.6%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 responden.

(31)

Tabel 4.26 Perusahaan memiliki petunjuk parkir

kendaraan yang jelas

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 2 10 11 43 41 1.9 9.3 10.3 40.2 38.3 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 23)

Berdasarka data tabel 4.25 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Perusahaan memiliki petunjuk parkir kendaraan yang jelas hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 43 responden dengan presentase sebanyak 40.2%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 41 responden (38.3%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 11 responden (10.3%), yang menjawab tidak setuju 10 responden (9.3%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 responden (1.9%).

(32)

Tabel 4.27

Resepsionis dapat bersikap ramah terhadap para pegawai dan para peserta pelatihan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 3 7 21 33 43 2.8 6.5 19.6 30.8 40.2 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 24)

Berdasarka data tabel 4.26 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Resepsionis dapat bersikap ramah terhadap para pegawai dan para peserta pelatihan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 43 responden dengan presentase sebanyak 40.2%, yang menjawab setuju sebanyak 33 responden (30.8%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 21 responden (19.6%), yang menjawab tidak setuju 7 responden (6.5%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (2.8%).

(33)

Resepsionis dapat bekerjasama dengan baik kepada para pegawai

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 4 14 57 31 .9 3.7 13.1 53.3 29.0 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 25)

Berdasarka data tabel 4.27 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Resepsionis dapat bekerjasama dengan baik kepada para pegawai hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 57 responden dengan presentase sebanyak 53.3%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 31 responden (29.0%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 14 responden (13.1%), yang menjawab tidak setuju 4 responden (3.7%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(34)

Tabel 4.29 Menyediakan tempat penginapan yang

nyaman dan aman kepada peserta pelatihan

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 1 9 22 40 35 .9 8.4 20.6 37.4 32.7 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 26)

Berdasarka data tabel 4.28 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Menyediakan tempat penginapan yang nyaman dan aman kepada peserta pelatihan hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 40 respponden dengan presentase sebanyak 37.4%. yang menjawab sangat setuju sebanyak 35 responden (32.7%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 22 responden (20.6%), yang menjawab tidak setuju 9 responden (8.4%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (0.9%).

(35)

Memiliki ruangan pelatihan dengan fasilitas yang lengkap

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 3 14 20 42 28 2.8 13.1 18.7 39.3 26.2 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 27)

Berdasarka data tabel 4.29 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab setuju tentang pernyataan Memiliki ruangan pelatihan dengan fasilitas yang lengkap hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 42 responden dengan presentase sebanyak 39.3%, yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 responden (26.2%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 20 responden (18.7%), yang menjawab tidak setuju 14 responden (13.1%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 responden (2.8%).

(36)

Tabel 4.31 Ruangan yang digunakan saat

pelatihan sangat nyaman

Skor F %

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 4 7 10 32 54 3.7 6.5 9.3 29.9 50.5 Total 107 100

(Sumber : pernyataan kuisioner no. 28)

Berdasarka data tabel 4.30 diatas maka dapat dikatakan bahwa menurut sebagian besar responden dalam penelitian mayoritas menjawab sangat setuju tentang pernyataan Ruangan yang digunakan saat pelatihan sangat nyaman hal tersebut dapat dilihat dari perolehan 54 responden dengan presentase sebanyak 50.5%, yang menjawab setuju sebanyak 32 responden (29.9%), yang menjawab kurang setuju sebanyak 10 responden (9.3%), yang menjawab tidak setuju 7 responden (6.5%), dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 4 responden (3.7%).

(37)

4.3.1 Uji Korelasi

Uji koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua variable yang menunjukan seberapa berpengaruh hubungan yang terjadi antara antara dua variable antara komunikasi atasan dan bawahan (X) terhadap pelayanan prima (Y) pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan. Berdasarkan hasil output program SPSS 20 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.32

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa korelasi antara variabel X Komunikasi Atasan dan Bawahan terhadap Pelayanan Prima variable Y adalah 0,612. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa Komunikasi Atasan dan Bawahan berpengaruh signifikan terhadap Pelayanan Prima. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,612 menurut kategori sugiyono berikut ini:

Correlations KomunikasiAtasan DanBawahan Pelayanan Prima KomunikasiAtasan DanBawahan Pearson Correlation 1 .612** Sig. (2-tailed) .000 N 107 107 PelayananPrima Pearson Correlation .612** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 107 107

(38)

Tabel 4.33

Tingkat Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Hubungan antara variabel X (komunikasi atasan dan bawahan) dengan variabel Y (Pelayanan prima) berada dalam level 0,612 terletak pada wilayah antara 0,60 – 0,799 yang berarti ada hubungan kuat dan arah hubungan positif.

Karena koefisien korelasi positif, maka dapat ditentukan arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik komunikasi atasan dan bawahan maka akan semakin dapat meningkatkan pelayanan prima bagi para pegawai di Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan.

Untuk menguji tingkat signifikasi hubungan antara variabel (X) komunikasi atasan dan bawahan dengan variable (Y) pelayanan prima, maka penulis membandingkan r hitung dengan r tabel, yakni r hitung > r tabel. Dari hasil perhitungan didapatkan r hitungnya lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikan 5% (0,612 > 0,19) artinya terdapat hubungan yang signifikan dari variabel X dengan variabel Y.

(39)

Dalam metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah uji regresi untuk mengetahui sejauhmana Pengaruh Komunikasi Atasan dan Bawahan Terhadap Pelayanan Prima Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk mengolah data dengan variabel X (Komunikasi Atasan dan Bawahan) terhadap variabel Y (Pelayanan Prima ) yang secara rinci dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.34

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

1 .612a .375 .369 6.698

a. Predictors: (Constant), Variabel_X

Model Summary R (korelasi) adalah 0,612 yang berarti menunjukan hubungan yang kuat antara variabel (X) independen dengan variabel (Y) dependent dengan presentase 61,2%. Besar niai R square adalah sebesar 0,375 atau sebesar 37,5%. Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dilihat besarnya pengaruh variabel komunikasi atasan dan bawahan (X) terhadap pelayanan prima (Y) adalah sebesar 37,5%. Sedangkan sisanya adalah 62,5% dijelaskan oleh sebab-sebab atau hubungan-hubungan yang lain yang dapat mempengaruhi pelayanan prima.

Kemudian, langkah berikutnya adalah uji anova, dipergunakan untuk mengetahui sejauhmana variable independent variable (X) komunikasi atasan dan

(40)

bawahan secara bersama-sama secara signifikan dapat mempengaruhi variable dependent atau variable terikat (Y) pelayanan prima.

Tabel 4.35

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 2822.105 1 2822.105 62.907 .000b

Residual 4710.437 105 44.861

Total 7532.542 106

a. Dependent Variable: Variabel_Y (pelayanan prima)

b. Predictors: (Constant), Variabel_X (komunikasi atasan dan bawahan

Dari tabel hasil uji Amova di atas dapat dinyatakan bahwa: Hipotesis dalam penelitian :

Ho = Tidak ada Pengaruh Komunikasi Atasan Dan Bawahan Terhadap Pelayanan Prima Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan.

Ha = Ada Pengaruh Komunikasi Atasan Dan Bawahan Terhadap Pelayanan Prima Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan

1. Penguji Data :

Perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel

Jika : Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima

Jika : Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak

2. Nilai Probabilitas :

- Jika Nilai Probabilitas (sig) < 0,05 ( ) maka H0 ditolak (berpengaruh). - Jika Nilai Probabilitas (sig) > 0,05 ( ) maka Ho (tidak berpengaruh).

(41)

maka H0 ditolak sehingga koefisien regresi dinyatakan signifikan (berpengaruh).

3. Perbandingan Ftabel dan Fhitung dan Sig dan

Hasil : Fhitung = 62.907 > Ftabel = 3.93 maka Ho ditolak

Hasil : (sig) 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak

Berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis menyatakan bahwa Komunikasi Atasan dan Bawahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pelayanan Prima.

Kemudian, penghitungan berikutnya adalah menghitung nilai coefficients regresi beta yang dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y).

Tabel 4.36

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) Komunikasi atasan dan bawahan

22.977 6.098 3.768 .000

1.183 .149 .612 7.931 .000

a. Dependent Variable: Variabel_Y

Dari tabel coefficient di atas dapat diketahui pada kolom B Constanta (a) adalah 22.977, sedangkan nilai komunikasi atasan dan bawahan (b) adalah 1.183. sehingga persamaan regresi dapat dihitung dengan model regresi linier sederhana :

(42)

Besarnya nilai pengaruh komunikasi atasan dan bawahan terhadap pelayanan prima pegawai pusdiklat aparatur kementrian kesehatan, dapat dilihat dari hasil uji Coefficient pada bagian ini dikemukakan nilai konstan (a) = 22.977 dan beta = 1.183 Dengan adanya pengaruh komunikasi atasan dan bawahan terhadap pelayanan prima, dalam rumus regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Hal ini ditunjukan oleh besarnya kefisien regresi pada kolom B, dimana koefisien constant menggantikan a dan koefisien komunikasi atasan dan bawahan menggantikan b dalam persamaan umum regresi linier sederhana yang berbentuk Y=a+bx. Persamaan tersebut menunjukan bahwa skor pelayanan prima (variabel Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1.183 bila terjadi peningkatan sebesar 1 poin pada komunikasi atasan dan bawahan (variabel X).

Selain itu persamaa regresi linier (Y = 22,977 + 1.183X) dapat diinterpretasikan bahwa setiap perubahan satu satuan komunikasi atasan dan bawahan (X) maka akan terjadi peningkatan sebesar 1.183 satuan pelayanan prima (Y) sejalan dengan konstanta sebesar 22,977.

4.3.3 Uji F

Pengujian dengan menggunakan uji F juga memberikan simpulan yang sama:46

H0 : β = 0 (tidak terdapat pengaruh komunikasi atasan dan bawahan terhadap pelyanan prima)

46

(43)

pelyanan prima)

Statistik hitung F adalah 62.907 (berdasarkan tabel anova pada kolom F, baris regression), sedangkan statistik tabel distribusi F dengan a = 5% adalah 3.93.

p-value yang diperoleh untuk pengujian ini adalah 0,000 (berdasarkan tabel

4.45 kolom sig., baris variable_X yaitu komunikasi atasan dan bawahan) kriteria penolakan H0 dalam pengujian hipotesis ini adalah :

F hitung > F tabel , maka H0 ditolak, H1 diterima

p-value < α maka H0 ditolak, dan H1 diterima

Fhitung : 62.907 > Ftabel 3.93 dan pada α = 5 %, keputusannya adalah H0 ditolak, yaitu terdapat pengaruh komunikasi atasan dan bawahan terhadap pelayanan prima. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari komunikasi atasan dan bawahan terhadap pelayanan prima.

(44)

4.4 Pembahasan

Berdasarkan dengan judul penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu : “Pengaruh Komunikasi Atasan dan Bawahan Terhadap Pelayanan Prima Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan”, peneliti akan membahas data yang telah di kumpulkan dari para responden sebanyak 107 orang. Untuk mengetahui Sejauhmana Pengaruh Komunikasi Atasan dan Bawahan Terhadap Pelayanan Prima Pegawai Pusdiklat Aparatur Kementrian Kesehatan.

Setelah penulis memberikan deskripsi interpretasi temuan data penelitian yang terurai dalam setiap tabel tunggal di atas, maka penulis memberikan uraian pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

Manusia harus berinteraksi dengan manusia yang lainnya sehingga dapat terbentuk kerja sama. Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik, jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan saat bekerja, sehingga tidak terjadinya kesalahan persepsi dalam komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan didalam organisasi.

Komunikasi kebawah merupakan komunikasi atau arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan juga komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan tugas-tugas. Komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan juga sangat penting di dalam dunia pekerjaan. Pesan tersebut pada umumnya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, perintah, disiplin, pertanyaan

(45)

untuk mengetahui tugas-tugasnya dan mengerti seluruh tujuan dan strategi perusahaan. Keterbukaan dan kejujuran kebijakan komunikasi harus dibangun oleh pimpinan dan harus diterima oleh setiap bawahan.

Pelayanan prima juga diperlukan perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa maupun produk langsung. Hal ini berkaitan langsung dengan rasa kepuasan pelanggan. Pelayanan prima dapat dilakukan oleh seluruh unsur personil dalam perusahaan, ini tentu tidak lepas dari peran Public Relations itu sendiri dalam melaksanakan pelayanan prima.

Jika layanan jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang “ideal” (unggul). Sebaliknya jika layanan jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai pelayanan buruk. Baik dan buruknya kualitas pelayanan jasa tergantung pada kemampuan penyedia layanan suatu jasa dalam upaya untuk memenuhi harapan pelanggan secara konsisten, tepat dan memuaskan

Dari hasil penelitian keseluruhan pada kategori responden yang di bagi dalam 3 karakteristik, dapat dilihat bahwa kategori responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas oleh responden berjenis kelamin perempuan dengan presentase 58%. Sedangkan untuk kategori usia, mayoritas dihadiri oleh responden berusia 40 – 49 tahun dengan presentase 33%.

Kemudian untuk kategori pendidikan terakhir, mayoritas responden dihadiri oleh tamatan S1 (Strata 1) dengan presentase 36%. Berdasarkan dari hasil

(46)

diatas, pegawai pusdiklat aparatur kementerian kesehatan menunjukan mayoritas pegawai yang produktif dan komunikasi baik antara atasan dan bawahan sehingga memberikan efek terhadap pelayanan prima, dilihat dari mayoritas diminati oleh kaum perempuan dan penerus – penerus yang masih berusia matang dalam mengembangkan kompetensi dirinya melalui informasi – informasi yang baik sehingga dapat disampaikan oleh para ahli di bidangnya.

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dari 107 responden yang memberikan jawaban dari setiap pernyataan dari setiap variable yang akan dihitung sebagai data penelitian. Penghitungan tersebut digunakan dengan menggunakan skala likert. Teknik pengumpulan sample dalam penelitian ini menggunakan tekhnik stratified random sampling dimana sample di ambil acak pada setiap strata atau divisi, hal ini dilakukan karena melihat populasi di dalam penelitian ini adalah berstrata dimana ada ketua pusat, kasubag, kepbid, kasubid,tenaga fungsional dan para pegawai.

Berdasarkan penilaian pernyataan dari variabel bebas (komunikasi atasan dan bawahan),bahwa dari 10 pernyataan di variable bebas (komunikasi atasan dan bawahan) pernyataan yang paling dominan yang terletak di dalam variable bebas (X) berada pada tabel 4.9 dalam questions nomer 6 yaitu atasan menyampaikan pesan kepada pegawai dalam bentuk lisan dengan perolehan 57 responden menjawab setuju dengan presentase 53.3%. sedangkan yang paling kecil adalah di tabel 4.10 dengan pernyataan atasan terlalu banyak memberikan informasi terhadap pekerjaan yang harus dilakukan dengan perolehan 38 responden mengatakan setuju dengan perolehan presentase 35.5%.

(47)

adalah pernyataan yang paling dominan yang terletak di dalam variable terikat (Y) berada pada tabel 4.28 dalam questions nomer 24 yaitu resepsionis dapat bekerjasama dengan baik kepada para pegawainya dengan perolehan 57 responden menjawab setuju dengan presentase 53.3%. sedangkan yang paling kecil adalah di tabel 4.17 dengan pernyataan pegawai mampu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan perolehan 27 responden mengatakan kurang setuju dengan perolehan presentase 25.2%.

Nilai R (Korelasi) adalah 0,612 yang menunjukan bahwa Komunikasi Atasan dan Bawahan memiliki hubungan yang berhubungan kuat terhadap pelayanan prima dengan presentase 0,612% hal itu dapat dilihat dari tabel interval bahwa 0,612 berada didalam level 0,600-0,799 diamana tingkat hubungannya adalah kuat.. Sedangkan R Square sebesar 0,375 yang berarti bahwa besarnya pengaruh Komunikasi Atasan dan Bawahan (X) Terhadap Pelayanan Prima (Y) adalah sebesar 37,5% jadi komunikasi atasan dan bawahan dapat mempengaruhi pelayanan prima sebesar 37,5% yang sisanya 62.5% di pengaruhi adanya factor lain diluar penelitian ini. Yang dimaksud factor lain adalah kinerja pegawai, motivasi kerja dll.

Dari hasil analisa statistik uji Koefisien Korelasi Product Moment untuk pengaruh komunikasi atasan dan bawahan diperoleh sebesar 0,612 termasuk kategori kuat. Artinya bahwa adanya pengaruh yang kuat antara komunikasi atasan dan bawahan dengan pelayanan prima. Komunikasi atasan dan bawahan dilakukan dalam upaya meningkatkan pelayanan prima kepada peserta pelatihan.

(48)

Dari hasil perhitungan uji ANOVA atau F-test terdapat nilai F hitung.

p-value < α maka H0 ditolak, dan H1 diterima nilai probabilitasnya (sig) sebesar 0.000 < 62.907 maka Ho ditolak. Berarti bahwa Ho ditolak dan Fhitung : 62.907 > Ftabel 3.93 dan pada α = 5 %, keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis menyatakan bahwa Komunikasi Atasan dan Bawahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pelayanan Prima.

Gambar

Tabel 4.7  Atasan memberikan penilaian terhadap hasil
Tabel 4.9  Atasan menyampaikan pesan kepada
Tabel 4.11  Atasan memberikan informasi sesuai
Tabel 4.13  Atasan memberikan batasan waktu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu petani perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli suatu produk (Kotler, 2009). Tujuan penelitian ini

menggunakan suatu metode perhitungan apa yang namanya integral , dimana suatu integral ini dibagi menjadi beberapa bagian bagian yaitu integral tentu dan tak tentu, yang dimana

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan dalam rangka persiapan penyelenggaraan International Olympiad on Astronomy and Astrophysics

Studi ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mana peneliti mencoba untuk menggambarkan seluruh gejala, kejadian, dan fenomena apa

Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 September 2010 dengan seorang remaja yang dibesarkan dalam keluarga tunggal,

Seperti yang dikemukakan oleh Seikides dan Skowronski (dalam Baron 2005) bahwa self-awareness yang baik telah berkembang sejak individu berusia remaja, maka para pecandu

Untuk mengetahui pengaruh rasio Rentabilitas, dalam hal ini BOPO (Biaya Opeasional dengan Pendapatan Operasional) terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum di Indonesia periode

Dengan tarif parkir alternatif dua sebesar Rp 3500 dengan tingkat suku bunga 18%, analisis finansial menunjukan dari Nilai NPV positif, Nilai BCR lebih dari satu dan