• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN SISWA KELAS IV SDN SERANG 12 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN SISWA KELAS IV SDN SERANG 12 SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KARANGAN

SISWA KELAS IV SDN SERANG 12 SEBAGAI ALTERNATIF

BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

Reni Cahyani

Nenden Sundari

1

Neneng Sri Wulan

2

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Karangan merupakan bentuk tulisan yang diperoleh dari proses pemikiran ide atau gagasan penulisnya. Karangan mulai dapat dipelajari siswa pada tingkat sekolah dasar. Dalam menulis karangan, siswa perlu memperhatikan beberapa aspek seperti penggunaan huruf kapital dan afiks yang membentuk kata agar dapat digunakan tepat sesuai maknanya. Pada penggunaan huruf kapital dan afiks di sekolah dasar masih sering ditemukan kesalahan dalam penulisan maupun penggunaannya saat menulis karangan. Dari hasil temuan terhadap kesalahan-kesalahan yang terdapat pada karangan siswa, dianalisis kemudian dijadikan bahan pembelajaran dalam menulis karangan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada pembelajaran menulis karangan berikutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Penelitian dilakukan dengan menganalisis dokumen berupa karangan siswa kelas IV SDN Serang 12. Peneliti melakukan analisis kesalahan berbahasa berupa kesalahan pada huruf kapital dan afiks, selain itu memanfaatkan kesalahan berbahasa sebagai bahan pembelajaran menulis karangan. Hasil analisis menunjukan bahwa (1) Ditemukan berbagai jenis kesalahan pada penggunaan huruf kapital yaitu kesalahan penulisan huruf pertama pada awal kalimat, kesalahan pada kutipan langsung, kesalahan pada unsur-unsur nama orang, kesalahan pada unsur-unsur nama diri geografi, kesalahan pada nama hari, kesalahan pada unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. (2) Ditemukan jenis kesalahan penggunaan afiks yaitu kesalahan prefiks berupa prefiks ber-, prefiks me-, prefiks se-, dan prefiks ke-, kesalahan sufiks berupa kesalahan sufiks –i, dan kesalahan konfiks berupa kesalahan konfiks me – i dan konfiks ke –an. (3) Berdasarkan hasil penelitian, huruf kapital dan afiks dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran karena dapat memenuhi tiga prinsip bahan pembelajaran yaitu prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip kecukupan. Dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12, dapat dijadikan sebagai bahan pembalajaran menulis karangan sesuai aspek penggunaan huruf kapital dan afiks.

Kata kunci: Kesalahan berbahasa, Karangan, Bahan pembelajaran

1

Penulis penanggung jawab

(2)

ERROR ANALYSIS OF LANGUAGE IN CLASS IV SDN

SERANG 12 AS AN ALTERNATIVE LEARNING MATERIALS

WRITE ESSAYS

Reni Cahyani

Nenden Sundari

Neneng Sri Wulan

Primary School Teacher Education Program, Regional Campus Serang, Indonesia University of Education

ABSTRACT

Essay writing is a form obtained from the process of thought or ideas the author. Authorship start can be studied students at the elementary school level. In writing the essay, students need to consider several aspects such as the use of capital letters and affix to make the word to be used appropriate meaning. On the use of capital letters and affix in primary schools is often found errors in writing or use when writing essays. From the findings of the errors contained in the student essay, analyzed and then used as teaching material in writing essays. The aim is to improve and reduce errors that occur in the next essay writing learning. The method used in this research is content analysis. The study was conducted by analyzing documents in the form of a bouquet of fourth grade students of SDN Serang 12. Researchers conducted error analysis in the form of error in capital letters and affixes, besides utilizing the linguistic fault lines as a learning material to write essays. Results of the analysis showed that (1) Found various types of errors in the use of capital letters is a typing error in the first letter at the beginning of the sentence, an error on a direct quote, errors in the elements of the person's name, an error on the elements behalf geography, mistakes on the name of the day , errors on the elements of geographic name followed by the name of self-geography. (2) Found types of errors are errors affix use prefixes ber- prefix form, his prefix, a prefix, and ke- prefixes, suffixes such errors suffix -i errors, and errors such as mistakes konfiks konfiks me - i and konfiks to - an. (3) Based on the results, capitalization and affixes can be used as learning materials because it can meet the three principles of learning materials, namely the principles of relevance, consistency principle, and the principle of adequacy. It can be concluded that the errors contained in the language essay fourth grade students of SDN Serang 12, can be used as material pembalajaran essay writing appropriate aspects of its use of capital letters and affixes.

(3)

Salah satu pembelajaran menulis yang dapat ditemukan di sekolah dasar adalah menulis karangan. Menulis karangan merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan ke dalam bahasa tulis. Menulis karangan dapat dilakukan dengan menggunakan topik-topik tertentu sebagai acuan dalam menuliskan ide-ide yang akan diceritakan.

Dalam sebuah karangan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti penggunaan ejaan (tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital), pemilihan kata, kesesuaian isi karangan dengan objek yang digambarkan, keterpaduan antar kalimat, dan sebagainya. Penggunaan ejaan dan pemilihan kata yang tidak sesuai pada karangan berarti termasuk ke dalam kategori kesalahan berbahasa yang dilakukan dalam menulis karangan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tiana, S. N. (2014), menunjukan bahwa banyak ditemukan kesalahan berbahasa, terutama dalam penggunaan ejaan yaitu penggunaan huruf kapital, kesalahan kata dan kesalahan penggunaan kalimat pada karangan siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014. Hasil analisis dalam penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, dengan tujuan memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis karangan sehingga dapat mencegah atau menghindari terjadinya kesalahan yang sejenis pada pembelajaran ke depannya, dan siswa pun dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Diperoleh kesalahan berbahasa yang terdapat pada karangan siswa kelas IV SDN Serang 12.

2. Diperoleh bahan pembelajaran menulis karangan berdasarkan analisis

kesalahan berbahasa pada siswa kelas IV SDN Serang 12.

Analisis kesalahan berbahasa merupakan kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh pengguna bahasa itu sendiri, khususnya siswa atau anak yang dalam proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa (Tarigan, 1987).

Analisis kesalahan berbahasa bertujuan untuk, antara lain (Tarigan, 2011, hlm. 61-62) :

a. Mengurutkan penyajian mudah atau sulitnya hal-hal yang diajarkan dalam kelas dan buku teks.

b. Menentukan berbagai hal mengenai bahan yang diajarkan sesuai dengan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan latihan.

c. Menyusun rencana latihan dan pelaksanaan remedial.

d. Menentukan hal-hal yang dipilih untuk pengujian kemahiran siswa.

Analisis kesalahan berbahasa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisisis kesalahan pada penggunaan huruf kapital dan kesalahan pada penggunaan afiks.

1. Huruf kapital

Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Penggunaannya disesuaikan dengan PERMENDIKNAS nomor 46 tahun 2009 (Risha dan Hayatun, 2015, hlm. 5-15).

2. Afiks

Afiks merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata yang jika ditambahkan pada kata dasar maka akan mengubah makna gramatikal (seperti prefiks, infiks, konfiks atau sufiks).

Kesalahan penggunaan afiks yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah kesalahan pada penggunaan prefiks, sufiks, dan konfiks.

Membuat karangan merupakan salah satu kegiatan menulis yang perlu dikuasai oleh setiap siswa di sekolah

(4)

dasar. Mengarang berarti melakukan kegiatan kreatif melalui hasil pemikiran seseorang. Karangan merupakan proses penuangan ide-ide, gagasan, angan-angan, dan perasaan yang disampaikan ke dalam bentuk tulisan, dengan melalui unsur-unsur bahasa (kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana yang utuh). Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun karangan yaitu: (1) Menentukan tema, topik, dan judul. (2) Mengumpulkan bahan. (3) Menyeleksi bahan. (4) Membuat kerangka karangan. (5) Mengembangkan kerangka karangan. (Dalman, 2015).

Bahan ajar atau pembelajaran merupakan materi yang akan diajarkan kepada siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang harus dicapai sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Dalam menentukan bahan ajar atau pembelajaran yang akan digunakan harus mencakup 3 prinsip pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran yaitu prinsip relevansi atau kesesuaian, prinsip konsistensi atau keajegan, dan prinsip kecukupan (Darmadi, 2012).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah analisis isi (content

analysis). Analisis isi merupakan metode

yang dilakukan untuk menganalisis berbagai jenis hasil komunikasi seperti buku, artikel majalah, teks pidato, lagu, esai, dan lain sebagainya yang dapat diaplikasikan dalam ranah pendidikan Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut (Fraenkle dan Wallen, 2008).:

1. Determine Objectives

Dalam penelitian ini peneliti memiliki tujuan khusus, yaitu hasil dari analisis yang dilakukan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran menulis karangan deskripsi bagi siswa kelas IV SDN Serang 12. Dan memperbaiki

kesalahan yang terdapat dalam tulisan siswa, sehingga dapat menghasilkan tulisan atau karangan yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Define Terms

Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti membatasi apa saja yang akan diteliti, yaitu hanya kesalahan berbahasa pada penggunaan huruf kapital dan afiks yang akan diteliti. 3. Specify The Unit of Analysis

Dalam penelitian ini, peneliti mengklasifikasikan kata-kata yang salah dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12.

4. Locate Relevant Data

Dalam penelitian ini menggunakan data berupa karangan siswa kelas IV SDN Serang 12, karena disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penggunaan huruf kapital dan afiks yang terdapat dalam pembelajaran menulis karangan di kelas IV SD.

5. Develop a Rationale

Dalam penelitian ini, peneliti menghubungkan konsep huruf kapital dan afiks dengan hasil analisis temuan yang diperoleh, kemudian dirancang menjadi bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan penelitian itu sendiri. 6. Develop a Sampling Plan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karangan siswa kelas IV di SDN Serang 12, yang berjumlah 35 karangan.

7. Formulate Coding Categories

Dalam penelitian ini, peneliti merancang kategori yang akan diteliti dengan membuat pedoman analisis yang terdiri dari berbagai jenis kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam proses penelitian.

8. Check Realibility and Validity

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan pemeriksaan terhadap data yang akan diteliti dengan mengajukan validasi terhadap pedoman analisis kepada ahli bahasa.

(5)

Kemudian peneliti melakukan realibilitas dengan dosen pembimbing untuk mengecek ulang keakuratan pedoman analisis tersebut.

9. Analyze Data

Dalam tahap ini peneliti menganalisis isi dokumen yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Langkah-langkah analisis yang dilakukan peneliti mulai dari pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12, penjelasan kesalahan, pengklasifikasian kesalahan, dan pengevaluasian kesalahan sampai dijadikan sebagai bahan pembelajaran menulis karangan deskripsi pada kelas IV SDN Serang 12.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri. Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Adapun sumber data yang

dipilih dala dalam penelitian ini adalah karangan siswa kelas IV SDN Serang 12. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu studi dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti terhadap karangan siswa kelas IV, untuk menemukan kesalahan penggunaan huruf kapital dan afiks dalam karangan tersebut.

Peneliti menganalisis data dengan menginput data ke dalam lembar pedoman analisis, mengklasifikasikan data yang telah diperoleh, mengdeskripsikan data yang telah diperoleh, kemudian membuat kesimpulan dan melakukan pengecekan ulang terhadap hasil analisis data yang telah diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital

Kesalahan penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa kelas IV SDN serang ditemukan sebanyak 152

kesalahan, disesuaikan dengan aturan PERMENDIKNAS nomor 46 tahun 2009 yaitu:

a.

Kesalahan penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama pada kata yang terdapat di awal kalimat.

Terdapat 120 kesalahan yang terdapat dalam seluruh karangan siswa kelas IV SDN Serang 12. Salah satu contoh karangan yang ditulis oleh HA, kesalahan penggunaan huruf kapital yang ditemukan adalah “Aku dan saudaraku dan teman-temanku pergi berlibur ke taman bunga. di sana aku memetik bunga yang sangat indah”. Seharusnya pada kata di, menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya karena menunjukan kata pertama pada awal kalimat. Kesalahan penggunaan huruf kapital dalam bagian ini merupakan kesalahan yang paling banyak ditemukan dalam karangan siswa. Hal tersebut juga terjadi karena pemahaman konsep siswa dalam menggunakan huruf kapital masih minimum, seperti pada penulisan huruf “s”, siswa masih sulit membedakan antara huruf kapital dan huruf

lowercasenya.

b. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada penulisan huruf pertama nama hari.

Terdapat 8 kesalahan yang dilakukan oleh 8 siswa dari 35 karangan yang ada. Kesalahan yang ditemukan yaitu: (1) Dalam karangan yang ditulis oleh TAA, “Pada hari minggu saya pergi ke pantai bersama keluargaku”. Seharusnya pada kata minggu, menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (2) Dalam karangan yang ditulis oleh ANF, “Pada hari sabtu aku mengungunjungi rumah nenek

(6)

(...)”, seharusnya pada kata sabtu, menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (3) Dalam karangan yang ditulis oleh FU, “Pada hari minggu aku pergi bersama keluargaku di sana”, seharusnya pada kata minggu

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (4) Dalam karangan yang ditulis oleh ND, “Hari minggu aku pergi ke rumah nenek di Jawa timur”, seharusnya pada kata minggu menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (5) Dalam karangan yang ditulis oleh RHA, “Saat hari

sabtu tanggal 2 (...)”, seharusnya

pada kata sabtu menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (6) Dalam arangan yang ditulis oleh RAP, “Hari

minggu aku berlibur ke rumah

nenek (...)”, seharusnya pada kata

minggu menggunakan huruf kapital

pada huruf pertamanya. (7) Dalam karangan yang ditulis oleh MAT, “Pada hari minggu aku dan keluragaku berlibur ke pantai (...)”, seharusnya pada kata minggu

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (8) Dalam karangan yang ditulis oleh UH, “Pada hari minggu aku dan keluarga berkunjung ke pantai”, seharusnya pada kata minggu

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya karena menunjukan nama hari.

c. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada nama diri geografi. Terdapat 16 kesalahan yang dilakukan oleh 7 siswa. Kesalahan yang ditemukan yaitu: (1) Dalam karangan yang ditulis oleh MDH, “Sebelum ke bali aku pergi ke bandara untuk menaiki pesawat terbang”. “(...) setelah sampai di

bali aku dan keluragaku (...)”. Dari

kedua penggalan kalimat tersebut,

seharusnya pada kata bali,

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (2) Dalam karangan yang ditulis oleh ADP, terdapat 2 kesalahan penggunaan huruf kapital yaitu: “Di saat libur aku ke jawa TengaH ke rumah nenekku”. Dan “Kemudian keesokan harinya aku pulang ke

Serang (...)”. Dari kedua penggalan

kalimat tersebut, seharusnya pada kata jawa Tengah dan bali menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (3) Dalam karangan yang ditulis oleh MNA, terdapat 6 kesalahan yaitu: “Rumah nenek ada di bogor (...)”. “(...) sedangkan di bogor suasananya sejuk (...)”. “Selain ada pepohonan di bogor, di bogor pun ada (...)”. “Dia sekolah di serang, SDN 16

serang”. Dari empat penggalan

kalimat tersebut, seharusnya pada kata serang dan bogor

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (4) Dalam karangan yang ditulis oleh ND, terdapat 2 kesalahan yaitu: “Hari minggu aku pergi ke rumah nenek di Jawa timur”. “Keesokan harinya aku ke kebun binatang di

surabaya”. Dari dua penggalan

kalimat tersebut, seharusnya pada kata Jawa Timur dan surabaya menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (5) Dalam karangan yang ditulis oleh RANS, terdapat 1 kesalahan yaitu: “Pada saat libur sekolah aku pergi ke rumah nenek di lampung”. Dari penggalan kalimat tersebut, seharusnya pada kata lampung menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (6) Dalam karangan yang ditulis oleh RHA, terdapat 1 kesalahan yaitu: “(...) aku pergi ke pantai kuta yaitu letaknya di bali”. Dari penggalan kalimat tersebut, seharusnya pada

(7)

kata bali menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (7) Dalam karangan yang ditulis oleh SFZ, terdapat 2 kesalahan yaitu: “Lalu aku dan keluargaku membeli oleh-oleh buat nenek di bandung”. Dan “Setelah itu aku bermain dengan temanku di bandung”. Dari dua penggalan kalimat tersebut, seharusnya pada kata bandung menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya karena menunjukan nama diri geografi atau nama kota.

d. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada unsur-unsur nama orang.

Terdapat 1 kesalahan yang terdapat dalam salah satu karangan milik siswa. Contoh kesalahannya adalah “Terus aku bermain sama nanda, di sana mengambil (...)”. Seharusnya pada kata nanda, menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya karena menunjukan nama orang.

e. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama dalam petikan langsung.

Terdapat 2 kesalahan yang dilakukan oleh 2 siswa. Kesalahan yang ditemukan yaitu: (1) Dalam karangan yang ditulis oleh MNA adalah Kata ibuku, “anak-anak hari sudah mulai sore waktunya kalian membersihkan badan kalian”. Seharusnya pada kata anak,

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. (2) Dalam karangan yang ditulis oleh NF, terdapat kesalahan yaitu: (...) ibu berkata, “anak-anak hari sudah mulai malam sekarang ayo bersihkan badan kalian”. Seharusnya pada kata anak,

menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya karena kata tersebut termasuk ke dalam petikan langsung.

f. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama dalam unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.

Terdapat 5 kesalahan yang dilakukan oleh 5 siswa yang ditemuakan dalam hasil karangan mereka. Salah satu contohnya adalah “Aku dan keluargaku pergi ke pantai anyer”. Seharusnya pada kata

pantai anyer, menggunakan huruf

kapital pada huruf pertamanya karena kata tersebut menunjukan nama geografi yang diikuti nama kota.

g. Kesalahan penggunaan posisi huruf kapital

Berdasarkan hasil telaah terhadap karangan siswa kelas IV SDN Serang 12, diperoleh data kesalahan posisi penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia ditemukan pada hampir seluruh kata yang ditulis dalam karangan. Salah satu contohnya adalah karangan yang ditulis oleh AFA “AKU BerliBur Ke PANTAi CeriTA”. Huruf kapital yang digunakan tidak sesuai dengan posisi yang sesuai dengan aturan Ejaan Bahasa Indonesie. Kesalahan tersebut terjadi pada hampir seluruh karangan siswa di kelas IV SDN Serang 12.

2. Analisis Kesalahan Penggunaan Afiks Berikut ini adalah ragam kesalahan afiks yang terjadi pada karangan siswa kelas IV SDN Serang 12.

a. Kesalahan penggunaan prefiks dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12

Bentuk kata yang mengalami kesalahan prefiks yaitu: (1)

Pertengah, bentuk kata tersebut

seharusnya menggunakan konfiks

per –an karena disesuaikan dengan

maknanya yaitu menunjukan tempat sehingga berubah menjadi

(8)

bentuk kata tersebut seharusnya dihilangkan prefiks ber- nya, karena apabila tetap digunakan akan menimbulkan kerancuan pada maknanya sehingga menjadi

jalan-jalan. (3) Menaik, bentuk kata

tersebut seharusnya menggunakan dihilangkan prefiks me- nya karena menimbulkan kerancuan, sehingga diubah menjadi naik. (4) Ngantuk,

Bentuk kata tersebut seharusnya menggunakan prefiks me-, karena menunjukan makna “suatu keadaan” sehingga diubah menjadi mengantuk. (5) Mennyewa, bentuk kata tersebut terdapat kesalahan berupa penulisan dua huruf “n” seharusnya “menyewa”. (6) Sesampai, bentuk kata dasar tersebut seharusnya se –

nya karena memiliki makna superlatif sehingga diubah menjadi

sesampainya. (7) Keesok, bentuk

kata tersebut seharusnya ditambahkan akhiran –an sehingga menjadi konfiks ke- an.

b. Kesalahan penggunaan sufiks dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12

Berdasarkan telaah pada karangan

siswa kelas IV SDN Serang 12,

ditemukan satu kesalahan sufiks pada bentuk kata yang digunakan yaitu sufiks –i pada kata „kemasi’ yang memiliki makna „kausatif‟, seharusnya diubah menggunakan prefiks me- sehingga menjadi

mengemas, karena menunjukan makna “melakukan”.

c. Kesalahan penggunaan konfiks dalam karangan siswa kelas IV SDN Serang 12

Berdasarkan telaah pada karangan

siswa kelas IV SDN Serang 12

diperoleh kesalahan penggunaan konfiks yaitu keesokkan dan mengunjungi. (1) Keesokkan,

bentuk kata tersebut terdapat penambahan huruf “k” seharusnya keesokan, karena tidak ada konfiks

kan tetapi yang benar adalah

ke-an. (2) Mengunjungi,

be

ntuk kata tersebut seharusnya menggunakan prefiks ber- agar sesuai dengan maknanya yaitu suatu perbuatan yang aktif.

3. Pemanfaatan Hasil Analisis Sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Karangan

Bahan pembelajaran yang dibuat, pertama menyediakan contoh karangan kemudian siswa ditugaskan untuk mengidentifikasi dan mencatat berbagai jenis huruf kapital yang terdapat dalam karangan. Huruf kapital tersebut disesuaikan dengan hasil analisis kesalahan berbahas pada penggunaan huruf kapital yang dilakukan siswa, antara lain: (1) Kesalahan penggunaan huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama pada kata yang terdapat di awal kalimat. (2) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada penulisan huruf pertama nama hari. (3) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada nama diri geografi. (4) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada unsur-unsur nama orang. (5) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama dalam petikan langsung. (6) Kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf pertama dalam unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Kedua, dari hasil identifikasi terhadap penggunaan huruf kapital, langkah selanjutnya adalah mempelajari cara menyusun karangan yang benar dengan mengaplikasikan penggunaan huruf kapital ke dalam karangan yang akan dibuat. Ketiga, siswa ditugaskan untuk mencatat prefiks, sufiks, dan konfiks yang terdapat dalam karangan yang ditulisnya kemudian diidentifkasi makna yang dimaksud pada bentuk kata atau afiks tersebut. Keempat, siswa mengerjakan evaluasi berupa

(9)

mengisi karangan rumpang yang penggunaan afiksnya belum tepat. Siswa diminta untuk memperbaikinya dengan menggunakan afiks ber- atau

me-.

Adapun skenario pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: guru melakukan kegiatan apersepsi, guru menunjukan media berupa pulpen, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “Sebutkan ciri-ciri yang menggambarkan pulpen ini?”, kemudian guru kembali mengajukan pertanyaan, “Apakah ciri-ciri tersebut dapat dikembangkan dan dibuat menjadi sebuah karangan?”, guru mengarahkan siswa dalam menulis sebuah karangan, dengan membuat sebuah contoh karangan berdasarkan penggambaran pulpen, guru bersama siswa mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis karangan, guru menuliskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan, guru bersama siswa mengidentifikasi penggunaan huruf kapital dan afiks yang terdapat dalam karangan yang dicontohkan sebelumnya, lalu guru menyampaikan konsep menulis karangan, guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan jumlah 5-6 orang, guru memberikan lembar kerja siswa dan kartu kata kepada setiap kelompok, kemudian guru menugaskan siswa untuk membuat karangan berdasarkan kartu kata, yang nantinya akan diubah menjadi bentuk kata sesuai dengan isi karngan yang akan ditulis, dan yang terakhir guru memberikan penguatan tentang konsep menulis karangan, penggunaan huruf kapital, dan penggunaan afiks. Dari skenario pembelajaran tersebut, kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan bahan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis terhadap karangan siswa kelas IV SDN Serang 12 berupa, kesalahan penggunaan

huruf kapital dan kesalahan penggunaan afiks. Dan dirancang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam pembelajaran menulis karangan di kelas IV sekolah dasar.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kesalahan berbahasa pada karangan siswa kelas IV SDN Serang 12 yaitu: kesalahan penggunaan huruf kapital meliputi kesalahan huruf pertama yang digunakan pada awal kalimat, kesalahan huruf pertama yang digunakan pada unsur-unsur nama orang, kesalahan huruf pertama yang digunakan pada nama diri geografi, kesalahan huruf pertama yang digunakan pada nama geografi yang diikuti nama diri geografi, kesalahan huruf pertama yang digunakan pada petikan langsung, kesalahan huruf pertama yang digunakan pada nama hari, serta kesalahan posisi penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. Adapun kesalahan afiks yaitu: kesalahan prefiks berupa prefiks ber-,

me-, se-, per-, dan ke-. Kesalahan

sufiks berupa sufiks –i. Dan kesalahan konfiks berupa konfiks me –i dan ke-

an.

Bahan pembelajaran yang diperoleh dari hasil analisis terhadap karangan siswa yaitu menjelaskan konsep penggunaan huruf kapital, kemudian menyusun karangan dengan memperhatikan penggunaan ejaan, serta mengidentifikasi makna afiks yang terdapat dalam karangan.

BIBLIOGRAFI

Dalman. (2015). Keterampilan menulis. Jakarta : PT Raja

(10)

Darmadi, H. (2012). Kemampuan

Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Fraenkle, J. R. dan Norman. E. W. (2008). How To Design and

Evaluate Research In Education.

New York: McGraw-Hill, Higher Education.

Nillas, R. dan Hayatun. N. (2014).

Pedoman Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Wahyu

Media.

Ramlan. (2009). Morfologi Suatu

Tinjauan Deskriptif.

Yogyakarta: C.V. Karyono. Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran

Analisis Kesalahan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tiana, S.N. (2014). Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014. [Online]. Diakses dari http://repository.upi.edu/12682/

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pelaksanaan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap V dengan Risiko Perilaku Merokok di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember ; Feni Susanti, 102310101042; 2014:

Dalam langkah pengumpulan data, pengembang terlebih dahulu menggali informasi pada pendidik untuk mengetahui nilai atau hasil belajar yang di dapat oleh peserta didik

[r]

Jika dengan larutan asam atau pH rendah, gugus amino padaprotein akan. bereaksi dengan ion H+, sehingga protein

Sistim Bagi Hasil Memperkuat Perbankan Syariah Hadapi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat Asam Jawa tidak memanfaatkan pelayanan Puskesmas Aek Torop.. Desain penelitian

From the tabulated data obtained, it can be observed that the PI-zeolite mixed matrix membrane fabricated with medium polymer concentration coated with silicon rubber

Kepala Dinas Kimpraswil Kota yogyakarta/eko suryomaharsono menegaskan bahwa curah hujan yang mengguyur kota /mengakibatkan kerusakan jalan //kerusakan jalan tersebut /dinilai