• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. METODELOGI PENELITIAN 1. Paradigma Penelitian

Upaya untuk menekan kepadatan penduduk tersebut salah satunya dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB). KB juga merupakan sarana untuk membantu PUS menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur waktu dan umur suami istri saat kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam keluarga yang disebut pasangan usia subur (Hartanto, 2014).

Adapun jenis kontrasepsi yang dinilai efektif diantaranya IUD dan implant. Namun kedua jenis kontrasepsi itu mempunyai beberapa kekurangan, salah satunya dapat terjadi gangguan siklus haid seperti amenorea, oligomenorea, polimenorea, menoragia, hipomenorea, dan metroragia.

Menurut Irianto (2014) adapun efek samping dari IUD adalah kelainan siklus haid pada akseptor IUD yang biasanya terjadi tidak teratur satu bulan setelah menggunakan IUD hingga beberapa tahun tergantung dari kondisi tubuh pengguna, ketidakteraturan siklus haid ditunjukkan dengan lama haid menjadi lebih panjang (beberapa diantaranya didahului dan diakhiri oleh perdarahan bercak dahulu), jumlah haid menjadi lebih banyak dan datangnya haid (siklus) menjadi lebih pendek, sehingga seakan-akan haidnya datang 2 kali dalam kurun waktu 1 bulan (30 hari) atau polimenorea. (Asria, 2013).

(2)

Sementara itu efek samping yang paling utama dari Implant adalah perubahan pola haid (amenorea) yang terjadi pada hampir 60 % akseptor dalam tahun pertama setelah insersi (Hartanto, 2010). Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka penelitian 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Sumber : Irianto (2014) dan Hartanto (2010) 2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. yaitu penelitian atau penelaah situasi atau sekelompok subjek, yang bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dan proporsi antara gejala satu dengan gejala yang lain atau variabel yang satu dengan yang lain dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus atau sekali saja pada suatu waktu (point time approach). Dalam hal ini pengukuran variabel penggunaan KB IUD dan implant dan kelainan siklus haid dilakukan secara bersamaan.

3. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu penggunaan akseptor KB IUD dan implant, kelainan siklus haid.

Kelainan siklus haid Penggunaan KB IUD Penggunaan KB implant

(3)

4. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati (Hidayat, 2007). Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional

Alat Ukur Hasil ukur Skala Penggunaan

KB IUD dan implant

IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rongga rahim yang terbuat dari plastik fleksibel dengan tujuan untuk menunda kehamilan selama 8-10 tahun (Irianto, 2014). Sedangkan implant merupakan susuk KB hormonal yang memliki efektivitas menunda kehamilan selama 3 tahun untuk Indoplant dan Implanon serta memiliki efektifitas selama 5 tahun Norplant (Sulistywati, 2011). Akseptor KB IUD dan implant yang ada di Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung yang tercatat sampai dengan bulan Juni 2016. Kuesioner 1. Akseptor IUD 2. Akseptor implant Nominal Kelainan siklus haid

Jarak antara tanggal mulainya menstruasi Kelainan siklus menstruasi yang Kuesioner 1.Amenorea 2.Oligomenorea 3.Polimenorea Nominal

(4)

yang lalu dengan menstruasi berikutnya dengan rentang antara 21 sampai 35 hari (Kumalasari & Andhyantoro, 2012) dialami oleh akseptor KB IUD dan implant dihitung berdasarkan siklus pertama hingga siklus berikutnya. Kelainan siklus seperti amenorea (tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut), oligomenore (menstruasi terjadi lebih dari 35 hari) dan polimenore (menstruasi terjadi kurang dari 21 hari) B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi adalah semua akseptor KB IUD dan implant di Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung berdasarkan hasil rekapan laporan bulan Januari sampai Mei tahun 2016 sebanyak 141 akseptor IUD dan 102 akseptor implant dengan total 243 akseptor.

(5)

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel dengan mengambil masing-masing perwakilan populasi dengan tekhnik Random sampling, yaitu pengambilan sampel secara sederhana untuk mendapatkan peluang yang sama pada populasi (Riduwan, 2012).

Langkah awal dalam menentukan jumlah sampel pada teknik Random Sampling adalah mencari jumlah kebutuhan sampel secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Nursalam, 2014) :

n=

N

1+N (d

2

)

Keterangan :

n : Besar sampel yang akan diambil N : Besar populasi

d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,1)

=

243

1+243(0,1

2

)

=

243

1+243(0,01)

=

243

1+2,43

n=

243

3,43

(6)

Jumlah tersebut tersebar pada akseptor IUD dan implant sehingga teknik pengambilan sampel selanjutnya menggunakan Proportioned Random Sampling, dengan rumus persamaan jumlah proporsi sebagai berikut (Riduwan, 2012:66):

ni=

n

1

N

x n

Keterangan :

ni = Besar sampel ( masing – masing akseptor) n1 = Total populasi ( masing – masing akseptor) N = Total populasi secara keseluruhan

n = Besar sampel secara keseluruhan

Tabel 3.2 Perhitungan Proportioned Random Sampling

Alat Kontrasepsi Jumlah Akseptor RUMUS SAMPEL

IUD 141 (141x71) : 243 41

Implant 102 (102x71) : 243 30

Total 243 71

C. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pedekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2009).

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner untuk pengambilan data siklus menstruasi yaitu dengan cara wawancara langsung mengenai siklus haid, Proses pengambilan sampel akan dilakukan dengan bantuan tim peneliti yang sudah dilakukan persiapan untuk meneliti agar mempercepat waktu penelitian.

(7)

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti yaitu kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan data (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini instrumen yang dipakai yaitu kuesioner pedoman wawancara pada responden mengenai siklus haid dan penggunaan alat kontrasepsi KB IUD dan Implant.

D. Prosedur Penelitian

Adapun beberapa tahapan sebelum melakukan penelitian, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Mencari masalah yang terjadi di masyarakat

b. Mengajukan judul penelitian kepada LPPM STIKes A.Yani dan pembimbing

c. Menentukan lahan penelitian

d. Membuat surat izin pengambilan data awal

e. Studi kepustakaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

f. Bekerjasama dengan lahan penelitian sebagai data untuk keperluan administrasi yaitu mengambil jumlah populasi dan sampel dengan wawancara dan angket.

g. Menyusun proposal penelitian. h. Pelaksanaan seminar proposal. i. Perbaikan proposal.

j. Menyusun instrumen dan perbaikan instumen

k. Mengurus perizinan untuk pelaksanaan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

(8)

a. Izin melakukan penelitian dari puskesmas Batujajar Kab. Bandung Barat.

b. Melakukan penelitian .

c. Mengumpulkan hasil penelitian.

d. Menarik kesimpulan dan mengambil kesimpulan dari data yang telah diperoleh berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Tahap Akhir

a. Menyusun laporan hasil penelitian. b. Presentasi hasil penelitian.

c. Pendokumentasian hasil penelitian.

E. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel penelitian diberi skor sesuai dengan bobot jawaban pada tiap-tiap pilihan jawaban dari pertanyaan yang disediakan. Pengolahan data yang dilakukan dengan tahap berikut (Hastono, 2007) :

a. Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isi kuisioner apakah kuisioner sudah diisi dengan lengkap, jelas, dan relevan jawaban dengan pertanyaan, dan konsisten.

b. Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan (Arikunto, 2010). Adapun kode yang akan diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Koding untuk variabel Pengunaan KB : 1. = IUD

2. = Implant

Koding untuk variabel kelainan siklus haid : 1. = Amenorea

(9)

2. = Polimenorea 3. = Oligomenorea c. Entri data

Merupakan kegiatan melakukan entry data dari kuisioner ke dalam program komputer.

d. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Analisa Data

Data yang telah diperoleh dianalisis dan interpretasikan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan aplikasi komputer.

Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan proporsi dari variabel-variabel yang diamati, terdiri dari variable penggunaan kontrasepsi dan kelainan siklus haid. Data yang diperoleh dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel.

Untuk menghitung distribusi frekuensi yaitu dengan rumus (Riduwan, 2012) :

Distribusi Frekuensi (P) =

Dis tri busi frekuensi (F)

Jumlah seluruh observasi (N )

x100 %

Interpretasi hasil data menurut Arikunto (2010) : 1) 0 % dibaca tidak seorangpun dari responden 2) 1-26 % dibaca sebagian kecil dari responden

3) 27-49 % dibaca hampir setengahnya dari responden 4) 50 % dibaca setengahnya dari responden

5) 51-75 % dibaca sebagian besar dari responden 6) 76-99 % dibaca hampir seluruh dari responden 7) 100 % dibaca seluruh responden

(10)

F. Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti kata responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, penulis melakukan permohonan izin kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat untuk mendapatkan ijin dan persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, baru melakukan penelitian ke Puskesmas hingga meminta ijin pada kepala desa yang paling banyak jumlah akseptor Implant dan IUD dibanding desa lain. Menurut Notoatmodjo (2010) ada empat prinsip dasar dan kaidah dalam penelitian, yaitu :

1. Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect For

Human Dignity)

Peneliti akan menjelaskan tentang tujuan penelitian sebelum memberikan informed consent kepada akseptor IUD dan implant sebagai lembar persetujuan bahwa akseptor IUD dan implant bersedia untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Peneliti memberikan kebebasan kepada akseptor IUD dan implant untuk berpartisipasi atau menjadi subjek penelitian atau menolak untuk dijadikan responden.

2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subjek Penelitian

(Respect For Privacy And Confidentiality)

Pada saat dilakukan penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama akseptor IUD dan implant melainkan hanya nomor responden dan nama inisial saja untuk menjaga kerahasiaan responden. Selain itu peneliti juga tidak menyebarluaskan informasi mengenai akseptor IUD dan implant yang mengalami kelainan siklus haid dengan hanya menuliskan nama inisial.

(11)

3. Keadilan dan Inklusivitas/Keterbukaan (Respect For Justice

An Inclusiveness)

Peneliti tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap akseptor IUD dan implant berdasarkan derajatnya, responden diperlakukan sesuai dengan yang seharusnya yaitu pengambilan data dilakukan ditempat yang sama, waktu yang diberikan untuk mengisi kuesioner sama, penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner sama.

4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan

(Balancing Harms And Benefits)

Setelah penelitian selesai dilakukan peneliti menjelaskan pada akseptor KB implant dan IUD mengenai keuntungan dan kerugian dari penggunaan KB implant dan IUD sehingga akseptor mengetahui efek samping yang akan terjadi setelah pemakaian implant. Adapun kerugian yang dialami responden yaitu waktu yang tersita karena mengisi kuesioner penelitan.

G. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di Desa Jelegong Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.

2. Waktu penelitian

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Referensi

Dokumen terkait

Tax management yang bertujuan untuk meminimalisir (atau menganulir) beban pajak secara umum, dapat ditempuh melalui penghindaran pajak (tax avoidance) yang bersifat legal

Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel Islamic Branding tidak berpengaruh terhadap keputusan Konsumen Islam dalam pemilihan Hotel Semesta Semarang maka ada variabel

Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan

Ia berasal dari kalangan keluarga besar yang terkenal dengan keutamaan dan mempunyai kedudukan tinggi di Andalusia (Spanyol). Ayahnya adalah seorang hakim terutama dalam

Pengguguran kandungan juga termasuk tindak pidana, hal ini diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 346, akan tetapi di dalam Undang-Undang

“ Banyaknya zat yang dihasilkan dari reaksi elektrolisis sebanding dengan banyaknya arus listrik yang dialirkan ke dalam larutan “.. Tentukan jumlah faraday yang diperlukan

Mengajukan permohonan perdadaran kepada koordinator Tugas Akhir (sekretaris II) atau ke Ketua Jurusan, dengan mengisikan form pendaftaran pendadaran (judul dalam bahasa inggris wajib

Hulmansyah, Huda, dan Bayu, Analisis Pengaruh Kepemimpinan ... menunjukkan nilai koefisien estimasi standar antar variabel laten dan nilai t signifikansi setelah dilakukan