• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ukiran Indah. Untuk Cidokom. Editor: Drs. Helmi Hidayat, MA. Penulis: Clara Agus Putri, dkk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ukiran Indah. Untuk Cidokom. Editor: Drs. Helmi Hidayat, MA. Penulis: Clara Agus Putri, dkk"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)

Editor:

Drs. Helmi Hidayat, MA

Penulis:

Clara Agus Putri, dkk

Ukiran Indah

(2)

LEMBAR TIM PENYUSUN

Ukiran Indah Untuk Cidokom

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

©RIFE2016_Kelompok KKN096

ISBN 978-602-6313-45-4 Tim Penyusun

Editor Drs. Helmi Hidayat, MA

Penyunting Muhammad Syarif Nasution, SH.I Penulis Clara Agus Putri

Layout Zikra Agnia Luthfansa Design Cover Irvan Rizqi Nasution

Gambar Diakses pada 04 Oktober 2016 dari: http://gustafalattas.blogspot.co.id/2013_07_10_archive.html

Kontributor Irvan Rizqi Nasution, Muhammad Elvan Radjab, Zikra Agnia

Luthfansa, Clara Agus Putri, Sumiati Paramban, Afifatul Mahmudah, Prafitri Kumalasari, Gilang Utama Pradnya, Mohammad Rusdiana, Muhammad Muhaimin, Ilda Nuris Sapitri, Bapak Tatang, Bapak H. Asep, dan Mamah Yeyet Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PMM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN RIFE 2016

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 096 di Desa Cidokom yang berjudul: Ukiran Indah Untuk Cidokom telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 8 Februari 2017

Dosen Pembimbing Koord. Program KKN-PpMM

Drs. Helmi Hidayat, MA Eva Nugraha, M.Ag NIP. 196504262014111001 NIP. 197102171998031002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008

(4)

iv

“Menjadi yang tertinggal bukan berarti menjadi yang paling miskin.

Menjadi yang terdepanpun bukan berarti menjadi yang paling kaya.

Begitu juga dengan sebuah desa.” Irvan Rizqi Nasution

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang besar kepada kami sehingga bisa menyelesaikan penyusunan buku laporan KKN-PpMM kelompok 096 ini. Shalawat dan salam juga turut kami aturkan kepada Baginda Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam. Buku ini berisikan laporan KKN-PpMM kelompok 096 yang mengadakan KKN di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor selama 32 hari. Buku ini memuat tentang program-program serta kegiatan kelompok 096 selama mengabdi dalam format KKN-PpMM. Mulai dari awal mengadakan survei lokasi KKN, menentukan permasalahan desa KKN serta gambaran daerah lokasi KKN-PpMM ini diselenggarakan.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan KKN ini:

1. Bapak Drs. Helmi Hidayat, M.A, selaku dosen pembimbing kami. Yang mana telah memberikan kami banyak waktunya untuk membimbing kami.

2. PT. Telkomsel yang telah membantu berupa sumbangan untuk pelaksanaan KKN kami.

3. Bapak Muhammad Syarif Nasution, SH.I, selaku penyunting buku laporan hasil KKN-PpMM RIFE 2016 yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan buku ini.

4. Bapak Eva Nugraha, MA., selaku koordinator KKN-PpMM yang telah memberikan pembekalan mengenai persiapan KKN-PpMM 2016. 5. Bapak Djaka Badranaya, ME., selaku Kepala PPM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada kami dalam pelaksanaan KKN.

6. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pelindung dalam kegiatan KKN 2016.

7. Bapak H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I dan istri, selaku pemilik rumah posko untuk tempat tinggal kami dan orang tua kami selama di Desa Cidokom.

8. Mamah Yeyet, yang telah membagi sebagian rezekinya untuk kelompok KKN RIFE, selama kami di Desa Cidokom.

(6)

vi

9. A Budi dan kawan-kawan, yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran kepada kelompok KKN RIFE.

10. Bapak Hendra selaku ketua RW 03, yang bersedia memberikan wilayah yang dipimpinnya menjadi tempat kami mengabdi dan melaksanakan kegiatan KKN.

11. Bapak Tatang, selaku Kepala Desa Cidokom, yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan kegiatan KKN dan memfasilitasi tempat tinggal selama kami melaksanakan kegiatan KKN.

12. Bapak Syahrudin selaku Sekretaris Desa Cidokom, yang telah memberikan kami kemudahan untuk mengumpulkan data tentang Desa Cidokom.

13. Keluarga besar SDN Cidokom 02 dan Pondok Pesantren Roudatul Hasanah yang telah menerima kami untuk melaksanakan program kerja kami.

14. Para warga di Desa Cidokom yang telah menerima kami dengan baik dan banyak membantu serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan KKN.

Selain itu, kegiatan ini pun tidak akan terlaksana tanpa adanya peran orang tua para anggota kelompok KKN RIFE yang telah mendukung secara moril maupun materil. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah diberikan. Mungkin akan sulit bagi kami untuk membalas semua ini. Akan tetapi kami punya Allah yang tidak pernah tidur, yang tak pernah pilih kasih, dan yang selalu adil kepada setiap hambanya. Kami hanya bisa mendo’akan semoga apa yang telah diberikan kepada kami semua menjadi amal jariyah yang tak akan putus. Allah pasti memiliki ganjaran yang setimpal untuk semuanya.

Semoga buku ini memberi banyak manfaat kepada para pembaca. Tentunya buku yang ada di tangan pembaca ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, kami selaku penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan di masa yang akan datang.

Ciputat, 09 Oktober 2016 Tim Penyusun KKN-PpMM kelompok 096 Ttd Irvan Rizqi Nasution

(7)

vii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ...xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xv

PROLOG ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 3

A. Dasar Pemikiran ... 3

B. Kondisi Umum Desa Cidokom ...5

C. Permasalahan ... 6

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 096... 7

E. Fokus dan Prioritas Program ... 10

F. Sasaran dan Target ... 11

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 13

H. Pendanaan dan Sumbangan ... 14

I. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 17

A. Metode Intervensi Sosial... 17

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 18

BAB III KONDISI DESA CIDOKOM KECAMATAN RUMPIN ... 21

A. Sejarah Singkat Desa Cidokom ... 21

B. Letak Geografis ... 22

C. Struktur Penduduk ... 23

D. Sarana dan Prasarana ... 25

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ... 29

(8)

viii

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ... 35

1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02 ... 35

2. Bimbingan Belajar (Bimbel) ... 37

3. Kontribusi Perpustakaan ... 38 4. Senam Sehat ... 40 5. Belajar Al-Qur’an... 41 6. Pengajian Mingguan ... 43 7. HUT RI ... 44 8. Kerja Bakti ...47

9. Pengadaan Plang Jalan ... 48

10. Pengadaan Plang TPU ... 50

11. Pengadaan Plang Pondok Pesantren ... 51

12. Pengadaan Tugu Desa ... 52

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasmil ... 54

1. Faktor Pendukung ... 54 2. Faktor Penghambat ...55 BAB V PENUTUP ... 57 A. Kesimpulan ... 57 B. Rekomendasi ... 57 EPILOG ... 61

A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM 096 ... 61

B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 155

BIOGRAFI SINGKAT ... 157

Lampiran I ... 163

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1: Fokus dan Prioritas Program ... 10

Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program Pengabdian kepada Masyarakat .... 11

Tabel 1. 3: Waktu Pelaksanaan Pra-KKN PpMM 2016 ... 13

Tabel 1. 4: Waktu Pelaksanaan KKN PpMM 2016 ...14

Tabel 1. 5: Laporan dan Evaluasi Program ...14

Tabel 1. 6: Pendanaan ...14

Tabel 1. 7: Sumbangan... 15

Tabel 3. 1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 23

Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Agama ... 24

Tabel 3. 3: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 24

Tabel 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ... 25

Tabel 3. 5: Sarana dan Prasarana Desa ... 25

Tabel 4. 1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan ... 29

Tabel 4. 2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan ... 30

Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana ... 32

(10)

x

“Keterbatasaan yang dimiliki bukanlah hambatan untuk melangkah maju kedepan”

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1: Lambang RIFE 96 ...7

Gambar 3. 1: Peta Desa Cidokom ... 22

Gambar 3. 2: Peta Desa Cidokom yang Menunjukan Beberapa Tempat ... 23

Gambar 3. 3: Kantor Desa Cidokom dan Masjid ... 26

Gambar 3. 4: Sekolah dan Akses Jalan ... 27

Gambar 3. 5: Persawahan dan Situ ... 27

Gambar 3. 6: Ladang dan Kontrakan KKN RIFE 96 ... 27

Gambar 4. 1: KBM di SDN Cidokom 02 ... 36

Gambar 4. 2: Kegiatan Bimbel di Kontrakan KKN RIFE 96 ... 38

Gambar 4. 3: Kegiatan Kontribusi Perpuskataan ... 39

Gambar 4. 4: Kegiatan Senam Sehat ...41

Gambar 4. 5: Kegiatan Belajar Al-Qur'an ... 42

Gambar 4. 6: Kegiatan Pengajian Mingguan ... 44

Gambar 4. 7: Kegiatan HUT RI di SDN Cidokom 02 ... 47

Gambar 4. 8: Kegiatan Kerja Bakti ... 48

Gambar 4. 9: Kegiatan Pengadaan Plang Jalan ... 49

Gambar 4. 10: Kegiatan Pengadaan Plang TPU ... 51

Gambar 4. 11: Kegiatan Pengadaan Plang Pesantren ... 52

Gambar 4. 12: Kegiatan Pengadaan Tugu Selamat Datang ... 54

Gambar Lampiran 2. 1: Kenang-Kenangan untuk SDN Cidokom 02... 181

Gambar Lampiran 2. 2: Kenang-Kenangan untuk Pondok Pesantren Roudatul Hasanah... 182

Gambar Lampiran 3. 1: Pembukaan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ... 183

Gambar Lampiran 3. 2: Lomba Tumpeng Antar RW & Posyandu di Desa Cidokom ... 183

(12)

xii

Gambar Lampiran 3. 3: Peresmian Tugu Selamat Datang Perbatasan Desa

Cidokom ...184

Gambar Lampiran 3. 4: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ...184

Gambar Lampiran 3. 5: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ... 185

Gambar Lampiran 3. 6: Perpisahan dengan Keluarga Mamah Yeyet ... 185

Gambar Lampiran 3. 7: Pembubaran Apel Penutupan KBM ... 186

Gambar Lampiran 3. 8: Penutupan KBM di Sekolah ... 186

Gambar Lampiran 3. 16: Apel Pembukaan KBM di SDN Cidokom 02 ... 187

(13)

xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode 01/Bogor/Rumpin/096 Desa Cidokom [37] Kelompok RIFE Dana Rp16.500.000,- J. Mhsw 11 Orang J. Kegiatan 12 Kegiatan J. Pembangunan 4 Kegiatan fisik

Fisik Pengadaan plang jalan, Pengadaan tugu pembatas desa, Pengadaan plang Tempat Pemakaman Umum (TPU), serta Pengadaan plang Pondok Pesantren.

1.4.37.

096

(14)

xiv

“Bersyukur dengan apa yang kita miliki hari ini. Ya, sesederhana itulah kebahagiaan”

(15)

xv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku Laporan Hasil KKN ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor selama 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 7 fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan RIFE dengan nomor kelompok 96. Kami dibimbing oleh Bapak Drs. Helmi Hidayat, MA. Beliau adalah dosen Jurnalisme, Sejarah Pers Indonesia, Teknik Editing dan Menyunting, Teknik menulis Berita dan Features, serta Bahasa Inggris di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Tidak kurang dari 10 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat. Dengan fokus pada 1 RW yaitu pada RW 03, kegiatan- kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp16.500.000,- rupiah. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp11.000.000,- , dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp5.000.000,-, dan sumbangan sponsor sebesar Rp500.000,-.

Dari kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa,

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bersosialisasi, 3. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga

kebersihan lingkungan desa,

4. Meningkatnya motivasi serta kesadaran peserta didik mengenai pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi,

5. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

6. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara lain: Plang Jalan, Tugu Batas Desa, Plang Pemakaman Umum serta Plang Pondok Pesantren.

Saat merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

(16)

xvi

1. Kurangnya waktu untuk melakukan semua kegiatan yang terencana, karena tidak adanya kesetaraan antara jumlah kegiatan yang dilakukan dengan waktu yang tersedia.

2. Terbatasnya dana untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan, akibatnya ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana atau bahkan berubah sesuai dengan dana yang tersedia.

Walau demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya antara lain:

1. Membuat SOP agar memudahkan masyarakat dalam mengurus surat- surat penting,

2. Mengenalkan teknologi seperti mengetik di komputer kepada murid SD karena tidak tersedia peralatan yang memadai,

3. Pembangunan tugu pembatas desa hanya ada di depan jembatan Cidokom, seharusnya butuh 1 tugu lagi yang dibuat sebagai pembatas Desa Cidokom dengan Desa Gobang,

4. Tidak adanya bak sampah yang memadai di Desa Cidokom, dan 5. Tidak mengadakan seminar tentang Bank Sampah.

Dari beberapa kekurangan-kekurangan tersebut, kami berharap kepada kelompok KKN tahun selanjutnya untuk memperhatikan dan sekiranya melanjutkan serta membenahi kekurangan tersebut.

(17)

1

PROLOG

DEDIKASI TULUS UNTUK BANGSA

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menuntun saya dengan hidayah-Nya untuk bisa membimbing para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cidokom, Rumpin, Bogor, sejak 25 Juli 2016 – 25 Agustus 2016. Dengan segala kesungguhan, pengabdian mereka pada masyarakat yang tertuang dalam Tridarma Perguruan Tinggi terlaksana dengan baik. Semua itu bisa dilihat dari kerja nyata yang mereka lakukan di lokasi KKN.

Pada 2016, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memfokuskan wilayah pelaksanaan KKN di wilayah sekitar kampus meliputi Tangerang dan Bogor. Kelompok 96 yang saya bimbing mendapat tugas melaksanakan KKN di Desa Cidokom. Semua kegiatan mereka dilaporkan dalam buku seri laporan KKN-PpMM ini. Setidaknya ada dua tujuan mengapa buku laporan ini dibuat. Pertama, untuk menjadi bahan laporan kepada pihak penyelenggara. Kedua, untuk menjadi akuntabilitas publik kepada para pihak lain yang berkepentingan.

Buku ini merupakan format baru sistem laporan KKN yang sebelumnya berbentuk dokumen cetak berukuran A4. Perubahan bentuk ini patut diapresiasi sebagai salah satu bentuk kemajuan dalam membuat laporan. Buku ini diharapkan bisa memberi manfaat lebih dibanding laporan-laporan KKN-PpMM sebelumnya.

Dari materi yang tersedia dalam laporan ini, pembaca bisa menilai karya dan pengabdian apa saja yang telah dilakukan Kelompok 96 ini. Mereka telah berdedikasi dalam proses ajar-mengajar di sekolah, terlibat langsung dalam banyak kegiatan adat masyarakat sekitar, membuat terobosan melakukan upacara bendera 17 Agustus di sekolah sekaligus melaksanakan aneka perlombaan siswa untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia itu, serta tak kalah penting adalah membuat tugu desa, 11 nama jalan dan 2 nama TPU.

Semoga apa yang dilakukan para mahasiswa ini menjadi amal jariah buat mereka, yang manfaatnya terasa di dunia dan pahalanya terabadikan di akhirat. Sebagai pembimbing KKN-PpMM kelompok 96 yang berlokasi di Desa Cidokom, saya mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu terlaksananya KKN-PpMM ini, mulai dari lembaga

(18)

2

PPM UIN Jakarta, jajaran pemerintah setempat, dan para mahasiswa yang telah taat dan penuh disiplin menyelesaikan KKN-PpMM.

Sebagai pembimbing saya berharap perjuangan adik-adik mahasiswa dalam membantu membangun masyarakat tidak terhenti sampai di sini. KKN harus dilihat sebagai langkah awal perjuangan mereka dalam bermasyarakat dan menjadi agen perubahan di tengah mereka. Semoga pengalaman yang didapat dari KKN bermanfaat untuk mereka menempuh masa depan yang gemilang.

Selamat membaca buku kecil ini semoga bermanfaat.

Ciputat, 9 September 2016 S e l a k u D o s e n P e m b i m b i n g KKN-PpMM Kelompok 96

Drs. Helmi Hidayat, MA NIP: 196504262014111001

(19)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang berada pada kisaran angka 250 juta jiwa. Indonesia semestinya menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun ternyata fakta yang ada dilapangan tidak sebaik harapan. Laporan Indeks Pembangunan Manusia 2015 yang dikeluarkan Badan PBB Urusan Program Pembangunan (UNDP) baru-baru ini menyatakan Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen.1 Hal itu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Akan tetapi Indonesia harus terus berkembang untuk menjadi negara maju. Melihat fakta yang ada, perlu adanya dukungan masyarakat demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan peduli akan lingkungan yang ada khususnya daerah yang tertinggal.

Desa Cidokom Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, ternyata termasuk kedalam kelompok desa suburban (yaitu daerah yang berlokasi di dekat pusat atau inti kota)2. Sesuai dengan survei yang kami lakukan, Desa Cidokom dikelilingi oleh daerah pertanian. Tingkat pendidikan warga Desa Cidokom belum cukup baik karena mayoritas tingkat pendidikan masyarakat Desa Cidokom hanya sampai jenjang SMP. Mayoritas warga Desa Cidokom belum memiliki kendaraan pribadi. Mereka masih banyak yang mengandalkan alat transportasi umum. Sepanjang jalan Desa Cidokom pun masih sangat minim penerangan jalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desa Cidokom tidak memiliki fasilitas yang memadai terkait kemajuan desa.

1 Fathiyah Wardah “UNDP: Indeks Pembagunan Manusia Indonesia Alami

Kemajuan” diakses pada 08 September 2016 dari: http://www.voaindonesia.com/a/undp-indeks-pembangunan-manusia-indonesia-alami-kemajuan/3110936.html

2 Eni A dan Tri H “Zona Interaksi Wilayah Desa dan Kota” diakses pada 26

Januari 2017 dari: http://www.ssbelajar.net/2012/12/zona-interaksi-wilayah-desa-dan-kota.html

(20)

4

Seperti anggota tubuh, jika telinga yang gatal tidak mungkin telinga akan menggaruknya sendiri. Dalam pembangunan desa pun pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri untuk menangani terbelakangnya sebuah desa, dibutuhkan bantuan dari masyarakat yang mau mengabdi dan membangun desa dengan baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia yang ada. Pengabdian ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, untuk saling memberikan manfaat kepada sesama. Sebagaimana Hadits Nabi mengatakan “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.3” Pengabdian yang kami lakukan di sini mungkin

tidak besar, akan tetapi kami memiliki harapan semoga apa yang kami tinggalkan dapat berguna dan bermakna bagi kehidupan warga.

Mahasiswa sebagai zoon politicon tetap berada di garis terdepan dengan peran multidimensi dan komprehenshif yang dapat dilakukan olehnya. Sikap kritis mahasiswa serta kemampuan dalam bidang intelektualnya mampu membangun gerbang perubahan bangsa yang cenderung bersifat progresif. Pada kenyataannya mahasiswa dalam mencapai idealismenya memiliki peran yang signifikan di dalam masyarakat, sehingga kehidupan mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ialah, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan langsung terjun ke masyarakat desa dan bersinggungan langsung dengan permasalahan desa yang masih belum terjamah oleh pemerintah pusat.4

Berdasarkan dengan uraian di atas kami pun tergerak untuk mengabdi kepada masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Program Pengabdian pada Masyarakat (PPpM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bentuk implementasi dari pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan berdasarkan program yang telah kami rencanakan bersama-sama. Dengan begitu, bantuan dan pengabdian yang diberikan diharapkan dapat mencapai hasil yang komprehensif dan

3 Rosiful Muzahidin “ Hadits tentang orang yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi

orang lain” diakses pada 7 Februari 2017 dari:

http://rosifulmuzahidin.blogspot.co.id/2012/07/hadits-tentang-orang-yang-terbaik.html

4 Eva Nugraha dan Farid Hamzen, Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada

Masayrakat oleh Mahasiswa (Jakarta: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif

(21)

5 maksimal, mengingat latar belakang fakultas dan jurusan masing-masing anggota sangat beragam.

Program sosial yang kami kerjakan berfokus pada kesejahteraan dan peningkatan Sumber Daya Manusia. Fokus-fokus tersebut dipecah menjadi beberapa program kerja dengan sasaran langsung pada masyarakat. Dengan penuh harap semoga program KKN tahun 2016 ini memberikan dampak positif dan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Cidokom.

B. Kondisi Umum Desa Cidokom

Cidokom adalah desa di Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Desa Cidokom telah dimekarkan menjadi 2 desa, yaitu: Desa Cidokom dan Desa Mekar Jaya. Berdasarkan Pilkades bulan Desember 2012 terpilih sebagai Kepala Desa Mekar Jaya adalah Cecep M., S.Ag. Sedangkan Kepala Desa Cidokom (lama) adalah H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. Masa jabatan H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. berakhir pada Juni 2013, setelah 2 (dua) periode memimpin daerah tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Tatang. Dalam masa kepemimpinan Bapak H. Asep (2007) telah berhasil merintis pembangunan jembatan di atas kali Cisadane, yang menghubungkan Desa Cidokom dengan daerah Kecamatan Cibungbulang dan Ciampea. Sehingga isolasi daerah dapat terbuka.

Pembangunan yang dilakukan berorientasi pada lingkungan. Terbukti, di Desa Cidokom tidak terdapat industri yang berdampak negatif pada lingkungan. Terdapat tempat wisata alam, yaitu adanya Long Horn Village, yaitu tempat rekreasi dan terdapat fasilitas "Bike Trial". Pada hari Minggu/Libur banyak dikunjungi wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya. Selain itu mulai terdapat vila-vila di kawasan perbukitan Cidokom, yang berbatasan dengan desa pemekaran yaitu Desa Mekar Jaya, dari atas perbukitannya memiliki pemandangan yang bagus ke arah cakrawala Tangerang dan Jakarta.5

5“Cidokom, Rumpin Bogor” diakses pada 8 September 2016 dari:

(22)

6

C. Permasalahan

Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Adapun permasalahan berdasarkan hasil survei di Desa Cidokom yang belum terselesaikan cukup banyak. Maka dari itu, kami membagi permasalahan ke dalam beberapa bidang, yaitu: 1. Bidang Pendidikan, 2. Bidang Keagamaan, 3. Bidang Sarana dan Prasarana, 4. Bidang Lingkungan.

1. Bidang Pendidikan

Kurangnya minat untuk belajar pada usia muda. Faktor ekonomi juga menjadi salah satu masalah dalam pendidikan, sehingga tidak sedikit orang tua yang menyuruh anaknya untuk bekerja setelah mereka menamatkan sekolah menengahnya. Bahkan tidak jarang pula yang tidak menamatkan pendidikan sampai ke jenjang sekolah menengah. 2. Bidang Keagamaan

Kemudian adanya minat yang tinggi dalam belajar ilmu agama, ditandai dengan banyaknya yayasan pendidikan agama seperti Pondok Pesantren, TPA/TPQ, serta Majlis Ta’lim

3. Bidang Sarana dan Prasarana

Sarana jalan belum memadai seperti: belum adanya lampu penerangan jalan, nama dan petunjuk jalan, batas desa dan nomor rumah. Serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan sehingga sampah berserakan di mana-mana ditambah lagi dengan kurangnya tempat sampah yang memadai.

4. Bidang Lingkungan

Kurang adanya kesadaran masyarakat dalam memperingati Hari Nasional. Seperti peringatan Hari Kemerdekaan RI. Kemudian melihat pada kurangnya minat para siswa/ siswi sekolah untuk melakukan kegiatan senam mingguan yang diadakan oleh sekolah.

(23)

7

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 096

1. Pesan Nama dan Logo RIFE Arti Nama

Nama kelompok yang kami pilih adalah RIFE. RIFE adalah kata dalam bahasa inggris dan memiliki arti yang beragam, namun kelompok kami menyepakati bahwa RIFE memiliki arti Menyebar Luas. Kata RIFE kami pilih karena sesuai dengan program KKN yang di mana mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke masyarakat secara menyebar luas dan tidak terfokus hanya pada satu wilayah saja.

Selain itu kata RIFE juga merupakan kependekan dari Glory of Life. Kalimat tersebut juga memiliki arti yang telah kami sepakati yaitu kejayaan dalam hidup. Maksudnya dari arti kalimat tersebut, kejayaan dalam kehidupan adalah ketika kami bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana dikatakan dalam hadits Nabi “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.”6

Arti Lambang

Gambar 1. 1: Lambang RIFE 96

6 Rosiful Muzahidin “ Hadits tentang orang yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang

lain” diakses pada 7 Februari 2017 dari:

(24)

8

Keterangan:

1. Berlian. Dalam lambang ini mahasiswa digambarkan dengan berlian yang mana mahasiswa sebagai wadah atau pot dari kehidupan masyarakat.

2. Daun atau pohon. Dalam lambang ini masyarakat digambarkan dengan daun atau pohon yang akan terus tumbuh dengan perubahan di dalam wadah atau pot yang ada.

3. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk angka 9; 4. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk angka 6;

5. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk huruf R yang mana itu adalah awal huruf dari nama kelompok kami.

6. RIFE96 adalah nama sekaligus nomor urut kelompok kami. 7. Glory of Life merupakan kepanjangan dari RIFE.

2. Kompetensi Anggota Kelompok

Irvan Rizqi Nasution adalah mahasiswa Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal analisis sistem, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga.

Muhammad Elvan Radjab adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal business plan dan marketing plan. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga.

Zikra Agnia Luthfansa adalah mahasiswi Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia Memiliki kompetensi akademik dalam hal sistem basis data, akuntasi dan perbankan syariah. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian menari dan bidang kesenian lainnya.

Clara Agus Putri adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang kesenian dan kerajinan tangan.

(25)

9 Sumiati Paramban adalah mahasiswi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang masak memasak.

Afifatul Mahmudah adalah mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang seni lukis dan gambar.

Prafitri Kumalasari adalah mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal berbahasa Inggris, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang melukis dan menggambar.

Gilang Utama Pradnya adalah mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga dan dia juga salah satu lelaki yang pandai memasak.

Mohammad Rusdiana adalah mahasiswa Jurusan Perbandingan Madzhab Internasional di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik dalam berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian untuk bertani dan olahraga.

Muhammad Muhaimin adalah mahasiswa Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal sejarah, berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian untuk menjadi pembawa acara.

Ilda Nuris Sapitri adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Hadits di Fakultas Ushuludin. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang tarik suara, make up dan hijab stylish.

(26)

10

E. Fokus dan Prioritas Program

Sub ini bertujuan untuk menjelaskan bidang dan program apa saja yang menjadi prioritas pada kelompok ini. Bidang-bidang permasalahan yang akan diselesaikan dikaitkan dengan kemampuan kelompok berdasarkan kompetensi pada poin D di atas. Sedangkan program prioritas disusun berdasarkan tingkat kemungkinan kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam setiap program berisi sejumlah kegiatan yang akan dilakukan, baik oleh kelompok maupun individu dalam kelompok. Berdasarkan dari permasalahan yang sudah ada di Desa Cidokom seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka fokus dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata kelompok KKN RIFE terbagi dalam beberapa bidang yaitu:

Tabel 1. 1: Fokus dan Prioritas Program

Fokus Permasalahan Prioritas Program & Kegiatan

Bidang Pendidikan Cidokom Cerdas

Kegiatan Pelayanan Pengajaran SD

Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar

Kegiatan Pelayanan Kontribusi Perpustakaan

Bidang Keagamaan Cidokom Cinta Al-Qur’an

Kegiatan Pelayanan Pengajaran TPQ/ TPA

Kegiatan Pelayanan Pengajian Mingguan

Bidang Sarana dan Prasarana Identitas Cidokom

Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Jalan

Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang TPU

Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Pondok Pesantren Kegiatan Pelayanan Pengadaan Tugu Desa

Bidang Lingkungan Cidokom Sehat

Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti

(27)

11 Kegiatan Pelayanan Senam Sehat

Cidokom Merdeka

Kegiatan Pelayanan Peringatan HUT RI

F. Sasaran dan Target

Penyusunan pada sub ini lebih ditekankan untuk melanjutkan argumen sub bab E. Fokus dan Prioritas Kegiatan. Pemaparan sasaran dan target dibuat dalam tabel yang berisi kolom no, kegiatan, sasaran, dan target.

Sasaran yang dimaksud lebih pada obyek yang didasari dari suatu kegiatan. Hal itu bisa berupa orang, masyarakat, siswa, lokasi, dll. Adapun target adalah sasaran yang lebih spesifik beserta apa yang dicapai oleh sasaran yang dimaksud. Uraian kalimat pada target meniscayakan adanya jumlah obyek sasaran dan kata predikat yang menunjukkan apa yang akan diperoleh. Karena itulah, target menjadi indikator pencapaian dari hasil sebuah kegiatan. Hasil kegiatan yang baik adalah sesuai dengan sasaran dan target. Hasil baru dikatakan sukses apabila melampaui target. Adapun sasaran peserta dari kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yaitu:

Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program Pengabdian kepada Masyarakat

No Kegiatan Sasaran Target

1 Kegiatan Pelayanan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02

Guru dan murid di SDN Cidokom 02

6 guru terbantu dalam proses mengajar, dan murid kelas 4, 5 dan 6 di SDN Cidokom 02 mendapatkan pelajaran sesuai dengan mata pelajarannya 2 Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar (Bimbel) Anak-anak SD di Desa Cidokom 30 anak-anak SD di Desa Cidokom mendapatkan materi tambahan di luar jam

(28)

12 sekolah 3 Kegiatan Pelayanan Kontribusi Perpustakaan Buku-buku di perpustakaan dan 10 alat peraga

500 buku dan 10 alat peraga tertata dengan rapi sesuai dengan bidang-bidang

pelajaranya 4 Kegiatan Pelayanan

Senam Sehat

Guru dan murid di SDN Cidokom 02

6 guru dan 100 siswa mengikuti senam di sekolah 5 Kegiatan Pelayanan Belajar Al-Qur’an di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah

Asatidz dan santri

di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah 2 Asatidz terbantu dalam proses mengajar. 50 santri mendapatkan

pengajaran baca tulis Al-Qur’an, Menghafal nama-nama Malaikat berserta tugasnya 6 Kegiatan Pelayanan Pengajian Mingguan Mahasiswa KKN RIFE 96 11 Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan pengajian mingguan Parung Badak I

7 Kegiatan Pelayanan Peringatan HUT RI

Seluruh murid dan guru di SDN Cidokom 02

100 murid dan 8 guru SDN Cidokom 02 dapat merayakan peringatan Hari Kemerdekaan

Indonesia. Seperti: upacara bendera dan perlombaan

8 Kegiatan Pelayanan

Kerja Bakti Masyarakat Kapung Parung Badak I

40 Masyarakat Kampung Parung Badak I berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar 9 Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Jalan Jalan utama di Desa Cidokom

11 lokasi jalan utama di Desa Cidokom terpasang plang jalan 10 Kegiatan Pelayanan Tempat 2 TPU di Desa

(29)

13 Pengadaan Plang TPU Pemakaman Umum (TPU) di Desa Cidokom Cidokom terpasang plang TPU 11 Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Pondok Pesantren Jalan menuju Pondok Pesantren Roudatul Hasanah

1 unit plang Pondok Pesantren Roudatul Hasanah terpasang 12 Kegiatan Pelayanan Pengadaan Tugu Desa Perbatasan Desa Cidokom Perbatasan Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun, dan Desa Cidokom dengan Desa Gobang dibangun pembatas desa

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Sub bab ini dibagi ke dalam 3 bagian, pertama: pra KKN-PpMM, kedua: Implementasi Program di Lokasi KKN, dan ketiga: Laporan dan Evaluasi Program.

1. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei – Juli 2016)

Tabel 1. 3: Waktu Pelaksanaan Pra-KKN PpMM 2016

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembentukan Kelompok April 2016

2 Pembekalan 15 April 2016

3 Survei 5 Mei 2016

13 Mei 2016

4 Penyusunan Proposal 25 Juni-20 Juli 2016

(30)

14

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016)

Tabel 1. 4: Waktu Pelaksanaan KKN PpMM 2016

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembukaan di lokasi KKN 26 Juli 2016 2 Pengenalan Lokasi dan

Masyarakat

27 Juli-31 Juli 2016

3 Implementasi Program 1 Agustus-24 Agustus 2016

4 Penutupan 25 Agustus 2016

5 Kunjungan Dosen Pembimbing 26 Juli 2016 13 Agustus 2016 27 Agustus 2016

3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016) Tabel 1. 5: Laporan dan Evaluasi Program

No Uraian Kegiatan Waktu

1 Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM

1 September-15 Oktober 2016 2 Penyelesaian dan Pengunggahan

Film Dokumenter

1 September-15 Oktober 2016 3 Pengesahan dan Penerbitan

Buku Laporan

8 Februari 2017 4 Pengiriman Buku Laporan Hasil

KKN-PpMM

Maret 2017

H. Pendanaan dan Sumbangan

1. Pendanaan

Tabel 1. 6: Pendanaan

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1 Kontribusi mahasiswa anggota

kelompok, @1.000.000 Rp11.000.000,-

2 Dana penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016)

Rp5.000.000,-

(31)

15 2. Sumbangan

Tabel 1. 7: Sumbangan

No. Uraian Asal Sumbangan Bentuk/Jumlah

1 Telkomsel Rp500.000,-

I. Sistematika Penulisan

Sub bab ini menjelaskan tentang kerangka logis pembaban dalam buku. Dimulai dari Prolog hingga Epilog.

Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog, yang berisikan refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.

Bagian berikutnya adalah Bab 1, Pendahuluan. Bagian ini berisi dasar pemikiran, kondisi umum Desa Cidokom, permasalahan, profil kelompok KKN-PpMM 096, fokus dan prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan program, dan pendanaan serta sumbangan.

Bab 2, Metode Pelaksanaan Program. Bagian ini berisi tentang metode yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat. Pada bab ini menjelaskan tentang metode intervensi sosial dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat.

Bab 3, Kondisi Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Desa Cidokom, letak geografis dan struktur penduduk.

Bab 4, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan. Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka pemecahan masalah menggunakan analisis SWOT, bentuk dan hasil kegiatan pelayanan pada masyarakat dan faktor-faktor pencapaian hasil (faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor penghambat).

Bab 5, Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari laporan KKN ini dan juga rekomendasi untuk berbagai pihak seperti pemerintah Desa Cidokom dan jajaran, pusat

(32)

16

pengabdian masyarakat UIN Jakarta, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten serta tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN di Desa Cidokom.

Bagian terakhir adalah Epilog. Epilog berisi kesan masyarakat atas pelaksanaan KKN-PpMM 096 dari kepala Desa Cidokom, dan juga tokoh masyarakat serta penggalan kisah inspiratif KKN dari anggota KKN 096.

(33)

17

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Metode yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah beragam. Secara umum, community development menggambarkan makna yang penting dari dua konsep: community, bermakna kualitas hubungan sosial dan development, perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan bersifat gradual. Makna ini penting untuk arti pengembangan masyarakat yang sesungguhnya.7

Istilah pengembangan masyarakat atau disebut dengan community development telah digunakan secara internasional dalam arti sebagai proses, yakni semua usaha swadaya masyarakat digabungkan dengan usaha- usaha pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat bidang ekonomi, sosial, dan budaya serta untuk mengintegrasikan masyarakat yang ada ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memberikan kesempatan yang memungkinkan masyarakat tersebut membantu secara penuh pada kemajuan dan kemakmuran bangsa.8

Beberapa definisi tentang Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) di antaranya sebagai berikut:

1. Upaya penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilannya mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat di rnasa yang akan datang.9

2. Suatu konsep alternatif pembangunan pada intinya memberi tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dair suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumber daya pribadi, langsung

7 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2014), h.30

8 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2014), h.32

9 Jime Ife, Community Development: Creating Community Alternatives- Vision, Analysis and

(34)

18

(melalui partisipasi), demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.10

3. Kartasasmita mengatakan bahwa memberdayakan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara mengembangkan potensi-potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat seluruh lapisan masyarakat atau dengan kata lain memampukan dan memandirikan masyarakat dengan menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. 11

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Berbagai pendekatan dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN, salah satunya pendekatan pemecahan masalah atau yang disebut dengan probem resolving approach. Pengembangan masyarakat memfokuskan pada tiga elemen penting, yakni:12

1. Kolektivitas masyarakat; 2. Lokasi geografis;

3. Pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. Dengan demikian, komunitas adalah sistem sosial yang dipandang dari dalam kebudayaan yang memiliki suubsistem atau cabang kebudayaan yang fungsional dan disfungsional.

Tahapan-tahapan implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat sebagai berikut:13

1. Identifiakasi masalah adalah suatu kepekaan, sebagai bagian dari komunitas yang terpengaruh oleh masalah yang ada. Terjadi perluasan masalah karena ada pertumbuhan yang tidak berisi atau lebih dominan untuk melakukan tindakan daripada solusinya;

10 John Friedmann, Empowerment The Politics of Alternative Development (Cambridge:

Blackwell Publishers, 1996), h. 145

11 Ginanjar Kartasasmita, Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar

pada Masyarakat (Jakarta: Bappenas, 1996), hal. 141

12 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2014), h.72-73

13 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka

(35)

19 2. Menggerakkan sumber daya yang diperlukan untuk mengaktifkan berbagai jenis kemampuan warga komunitas, mengaktifkan energi dan imajinasi sebagai suatu proses penting dalam pengembangan komunitas;

3. Perencanaan program pengembangan masyarakat dengan membutuhkan semua faktor yang mempengaruhi komunitas. Dengan kerangka perencanaan warga komunitas harus mempunyai kesempatan untuk mengkritik dan memberikan saran membangun; 4. Dengan dukungan penuh warga komunitas dilakukan upaya

penggerakan kapasitas komunitas untuk melayani dan mendukung suatu kegiatan pengembangan masyarakat di atas keragaman warga komunitas ada;

5. Tahap pemecahan masalah yang efektif dan membutuhkan evaluasi, yang berarti tidak ada hal terakhir yang tidak penting.

Sedangkan menurut Eva Nugraha dalam pembekalan KKN PpMM 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) menekankan pada tiga elemen penting, yaitu: kolektivitas masyarakat, letak geografis, pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. 14 Tahapan- tahapan pendekatan15:

1. Identifikasi masalah

Untuk mengidentifikasikan masalah, perlu diajukan empat pertanyaan: apa masalahnya?, bermasalah menurut siapa?, apa konteksnya sehingga dianggap masalah?, dalam perspektif apa?

2. Menggerakkan sumber daya yang ada (SDA dan SDM)

Yang dimaksud dengan menggerakkan sumber daya yang ada adalah menjalankan pendekatan dengan menggunakan fasilitas berupa manusia sesuai dengan keahliannya dan juga sumber daya berupa hasil alam itu sendiri. Sehingga peranan keduanya bekerja sama dan mendukung satu sama lain.

3. Merencanakan program

14 Eva Nugraha, Beberapa Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016, Dokumen

powerpoint yang disampaikan pada acara Pembekalan KKN 2016 tanggal 15 April 2016

15Eva Nugraha, Beberapa Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016, Dokumen

(36)

20

Apabila sudah ditemukan masalah, yang harus dilakukan adalah merencanakan program-program yang dianggap mampu menyelesaikan masalah.

4. Pemecahan masalah

Pemecahan masalah adalah tindakan nyata dari perencanaan program, dalam hal ini perencanaan diimplementasikan langsung pada tempat sasaran.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan guna mempertimbangkan apakah tujuan sudah terlaksana dengan baik, atau diperlukannya perubahan sehingga tercapainya tujuan.

(37)

21

BAB III

KONDISI DESA CIDOKOM KECAMATAN RUMPIN

A. Sejarah Singkat Desa Cidokom

Cidokom adalah sebuah nama desa yang berada di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mengenai sejarah penamaan Desa Cidokom kurang adanya data yang spesifik, banyak pendapat yang bercerita menurut versinya masing-masing. Seiring berjalannya waktu Desa Cidokom telah dimekarkan menjadi 2 desa, yaitu: Desa Cidokom dan Desa Mekar Jaya.

Berdasarkan Pilkades bulan Desember 2012, yang terpilih sebagai Kepala Desa Mekar Jaya adalah Cecep M., S.Ag. Sedangkan Kepala Desa Cidokom adalah H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. Dalam masa kepemimpinan Lurah Asep Nuryana telah berhasil merintis pembangunan jembatan di atas Kali Cisadane yang diresmikan pada tahun 2007, yang menghubungkan Desa Cidokom dengan daerah Kecamatan Cibungbulang dan Ciampea. Sehingga isolasi daerah dapat dibuka dan transportasi berupa angkutan umum pun bisa beroperasi. Masa jabatan H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. berakhir pada Juni 2013, setelah 2 (dua) periode memimpin daerah tersebut, dan kemudian diteruskan oleh Tatang hingga sekarang.

Pembangunan yang dilakukan berorientasi pada lingkungan. Terbukti, di Desa Cidokom tidak terdapat industri yang berdampak negatif pada lingkungan. Terdapat tempat wisata alam, yaitu adanya arung jeram di Sungai Cisadane dan track sepedah yang ada di perbukitan Cidokom "Bike Trial". Pada hari Minggu/Libur banyak dikunjungi wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya. Selain itu mulai terdapat vila-vila di kawasan perbukitan Cidokom, yang berbatasan dengan desa pemekaran yaitu Desa Mekar Jaya. Dari atas perbukitannya memiliki pemandangan yang bagus ke arah cakrawala Tangerang dan Jakarta.16

16 “Cidokom, Rumpin Bogor” diakses pada 8 September 2016 dari:

(38)

22

B. Letak Geografis

Gambar 3. 1: Peta Desa Cidokom17

Desa Cidokom terletak di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Cidokom berada di bantaran sungai Cisadane dan berada di atas perbukitan. Suhu di wilayah ini relatif dingin. Luas wilayahnya sebesar 954 Ha

Batas wilayah Desa Cidokom sebelah utara berbatasan dengan Desa Mekarsari dan Desa Cibodas, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Leuwi Liang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciaruteun Ilir dan Desa Ciampea, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gobang.

Jarak yang ditempuh untuk menuju Desa Cidokom dari Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah ±48 km dan membutuhkan waktu ±1,5 jam perjalanan, baik menggunakan motor ataupun mobil. Adapun jarak desa dengan Ibu Kota DKI Jakarta adalah ±71 km dan waktu tempuhnya sekitar ±2 jam perjalanan. Di Desa Cidokom terdapat 42 Rukun Tetangga (RT) dan 12 Rukun Warga (RW).

(39)

23

Gambar 3. 2: Peta Desa Cidokom yang Menunjukan Beberapa Tempat18

Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi sasaran dan target oleh Kelompok 096 (RIFE) adalah RW 03 Kampung Parung Badak I. Kampung Parung Badak I terletak di tepi Sungai Cisadane yang menjadikan kampung ini memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti batu dan pasir. Kampung Parung Badak I juga memiliki banyak sawah dan perkebunan yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai ladang mata pencahariannya.

C. Struktur Penduduk

1. Keadaan penduduk menurut Jenis Kelamin19

Tabel 3. 1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Uraian Keterangan

Jumlah laki-laki 3.755 Orang

Jumlah perempuan 3.477 Orang

Total 7.232 Orang

18 Peta di atas diambil dari Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor

tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan.

19Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak

dipublikasikan. Pastikan apa bentuk dokumennya? Hardkopi atau softfile? Diublikasikan atau tidak

(40)

24

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.755 jiwa sedangkan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 3.477 jiwa membuat kelompok KKN memprioritaskan program kerja yang banyak melibatkan kontribusi penduduk dengan jenis kelamin laki-laki seperti, kerja bakti, pembuatan tugu, plang jalan, serta plang TPU.

2. Keadaan penduduk menurut Agama20

Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Agama

Agama Jumlah Penduduk

Islam 7.225 Orang

Non-Islam 7 Orang

Kondisi keadaan penduduk berdasarkan agama adalah mayoritas masyarakat beragama islam. Oleh karena itu, kelompok KKN RIFE mengadakan program kerja bernuansa islami seperti pengajian mingguan, KBM di pondok pesantren.

3. Keadaan penduduk menurut Mata Pencaharian21

Tabel 3. 3: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Jenis Pekerjaan Jumlah

PNS 17 Orang

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 7 Orang

Pedagang 457 Orang

Karwyawan Swasta 322 Orang

Wiraswasta 521 Orang

Petani 357 Orang

Buruh Tani 79 Orang

Pemulung 10 Orang

Jasa 102 Orang

20Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak

dipublikasikan.

21Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak

(41)

25 Dari ragam pekerjaan yang diambil oleh masyarakat Desa Cidokom, terlihat bahwa tingkat pekerjaan buruh adalah yang terbanyak. Ini disebabkan karena para pemuda yang sudah tidak sekolah lebih memilih merantau ke Jakarta dan berkerja sebagai buruh. Baik buruh yang bekerja sebagai tukang bangunan ataupun buruh serabutan lainnya dan mayoritas di sini adalah sebagai buruh porter (pengangkut barang) yang bekerja di wiliyah Tanah Abang.

4. Keadaan penduduk menurut Tingkat Pendidikan22

Tabel 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah penduduk

TK/ TPA/ PAUD 25 Orang

SD/ MI (Paket A) 3.431 Orang

SMP/ SLTP (MTs dan Paket B) 451 Orang SMA/ SLTA (MA dan Paket C) 142 Orang

D1-D3 9 Orang

S1 20 Orang

S2 2 Orang

Pondok Pesantren 50 Orang

Sekolah Luar Biasa 1 Orang

Tingginya angka yang memiliki jenjang pendidikan hanya pada SD yaitu 3.431 orang. Mendasari hal ini kelompok KKN RIFE 96 melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan seperti bimbingan belajar, dan KBM di SDN Cidokom 02.

D. Sarana dan Prasarana

Tabel 3. 5: Sarana dan Prasarana Desa23

Sarana dan Prasarana Jumlah

Kantor Desa 1 Kantor

Posyandu 5 Posyandu

22 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak

dipublikasikan.

23 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak

(42)

26

Poskamling/ Pos Ronda 12 Poskamling

PAUD 1 PAUD

SD Negeri 6 SDN

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 MI Negri

SD Swasta Umum 1 SD Swasta

SLTP Swasta Umum 1 SLTP Swasta

SLTP Swasta Islam 1 SLTP Swasta

Masjid 18 Masjid

Musholla 20 Musholla

Kondisi kantor desa yang terbilang cukup layak, hanya saja kurangnya fasilitas yang ada. Seperti komputer, transportasi, dan perangkat pendukung lainnya. Posyandu masih terbilang kurang memadai karena kurangnya fasilitas sebagaimana posyandu di kota. Sekolah yang terdapat di desa ini sudah cukup memadai dari segi fasilitas seperti lapangan untuk olahraga, kelas-kelas yang layak dan meja kursi yang layak.

(43)

27

Gambar 3. 4: Sekolah dan Akses Jalan

Gambar 3. 5: Persawahan dan Situ

(44)

28

“Kesuksesan sebuah desa tidak diukur dari kemajuan desa yang lain. Tetapi diukur dari bagaimana kepedulian penduduk desa terhadap

kemajuan desa tersebut.” Afifatul Mahmudah

(45)

29

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil oleh pihak yang berkepentingan atau pada analisis kali ini adalah perangkat Desa Cidokom. Pengambilan keputusan tersebut didasari oleh analisa dari Strength (Kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (Kesempatan), dan Threat (Ancaman). Di mana poin petama dan kedua dari SWOT berasal dari internal objek analisa sedangkan dua poin berikutnya berasal dari eksternal objek yang di analisa.24

Tabel 4. 1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN

Internal

Eksternal

Strengths (S) Weakness (W)

• Anak-anak memiliki antusiasme yang tinggi dalam belajar • Gemarnya

anak-anak mengunjungi perpustakaan pada saat jam istirahat • Guru yang mengajar

di sekolah memiliki gelar sarjana.

• Fasilitas sekolah yang cukup memadai

• Wadah untuk memenuhi antusiasme anak-anak belum mencukupi. • Buku-buku yang ada di perpustakaan kurang tertata dengan rapi. • Perekonomian masyarakat menjadi penghambat anak untuk tetap bersekolah

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

• Kegiatan KKN UIN • Membantu guru • Mengadakan

24 “Analisis SWOT”, diakses pada 7 September 2016 dari:

(46)

30 Jakarta 2016 • Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing meningkatkan KBM di sekolah • Mengadakan perawatan pada perpustakaan. • Memotivasi anak untuk terus semangat dalam belajar. bimbingan belajar di luar jam sekolah • Penataan

buku-buku sesuai dengan bidang

pelajarannya.

Threaths (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

• Media mulai mempengaruhi remaja-remaja desa. • Pekerjan yang ada di luar desa, menjadi salah satu faktor masyarakat tidak melanjutkan.

• Mengingatkan para remaja dampak baik dan buruknya media. • Memberikan motivasi pentingnya pendidikan. • Mengadakan bimbingan belajar. • Menata buku-buku di perpustakaan sekolah. • Mengadakan pendekatan lebih terhadap anak-anak dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

• Program Kegiatan Cidokom Cerdas

Tabel 4. 2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan Matrik SWOT 02. BIDANG KEAGAMAAN

Internal Strengths (S) Weakness (W)

• Semangat anak-anak yang tinggi dalam belajar agama.

• Mayoritas penduduk yang beragama islam • Banyaknya fasilitas peribadatan dan • Perekonomian masyarakat menjadi faktor penghambat masyarakat untuk tidak mengikut sertakan anaknya dalam pendidikan agama.

(47)

31 Eksternal

yayasan pendidikan islam.

• Masyarakat

memiliki adat dan budaya dalam mengkaji ajaran Agama Islam di lingkungannya.

• Penerangan jalan yang minim menjadi faktor masyarakat untuk berangkat ke tempat di adakannya pengajian mingguan.

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

• Kegiatan KKN UIN Jakarta 2016 • Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing • Membantu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah • Peserta KKN ikut serta dalam kegiatan

agama yang diadakan oleh masyarakat • Mengadakan bimbingan belajar dan mengaji di tempat tinggal kelompok KKN. • Mengikuti kegiatan yasinan mingguan yang diadakan oleh masyarakat.

Threaths (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

• Media mulai mempengaruhi remaja-remaja desa.

• Mengingatkan para remaja dampak baik dan buruknya media.

• Mengajak remaja atau pemuda desa untuk ikut serta dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajian mingguan • Mengadakan pendekatan lebih terhadap masyarakat, dan saling tukar pikiran. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

(48)

32

Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana Matrik SWOT 03. BIDANG SARANA DAN PRASARANA

Internal

Eksternal

Strengths (S) Weakness (W)

• Masyarakat memiliki semangat tinggi dalam merawat sarana dan prasarana desa.

• Kurangnya sarana dan prasarana di lingkungan desa. • Jala-jalan utama di

desa belum memiliki plang jalan.

• Tempat Pemakaman Umum di desa belum memiliki plang. • Antara Desa

Cidokom dengan desa lainnya belum memiliki tanda pembatas.

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

• Kegiatan KKN UIN Jakarta 2016 • Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing • Memasangkan plang jalan, TPU, serta pondok pesantren. • Membangun tugu

pembatas desa.

• Membuat program pengadaan plang jalan, plang ponpes, plang pemakaman umum desa dan tugu selamat datang

(49)

33 • Pendeknya usia

sarana yang ada.

• Meyakinkan kembali masyarakat agar tetap bersemangat menjaga sarana dan prasarana desa.

• Meremajakan sarana dan prasarana umum yang sudah ada.

Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

• Program Kegiatan Identitas Cidokom • Kerja Bakti

Tabel 4. 4: Matrik SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT 04. BIDANG LINGKUNGAN

Internal Strengths (S) Weakness (W)

• Semangat anak-anak yang tinggi dalam memperingati HUT RI. • Partisipasi guru dalam membantu kegiatan memperingati HUT RI. • Lapangan sekolah yang cukup memadai. • Masyarakat memiliki semangat tinggi dalam merawat lingkungan. • Lingkungan yang masih asri dengan udara yang segar.

• Sumber daya manusia yang kurang memadai untuk memperingati HUT RI.

• Pihak sekolah tidak pernah mengadakan acara untuk memperingati HUT RI di sekolah. • Kurangnya koordinasi pihak desa terhadap pihak sekolah dalam kegiatan memperingati HUT RI. • Kurangnya kesadaran anak-anak dalam berolahraga. • Kurangnya partisipasi guru untuk mengikuti

(50)

34

Eksternal

senam sehat.

• Akses jalan yang kurang terawat sehingga banyaknya semak yang tumbuh.

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

• Adanya Kegiatan KKN UIN Jakarta • Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing • Mengadakan kerjasama untuk memperingati HUT RI di sekolah. • Mahasiswa KKN memberitahukan pentingnya olahraga. • Mengadakan kerja bakti antara mahasiswa dan masyarakat Desa Cidokom. • Mengadakan upacara bendera HUT RI di SDN Cidokom 02 • Mengadakan perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI • Mahasiswa KKN mengadakan senam sehat setiap minggunya di sekolah. • Mengadakan kerja bakti untuk menjaga sarana dan prasarana desa yang sudah ada, menjaga keasrian

desa, dan

membersihkan serta memperlebar jalan.

Threaths (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

• Pendeknya usia

sarana yang ada. • Mahasiswa

KKN melakukan sosialisasi kepada anak-anak sekolah mengenai peringatan HUT RI. • Mahasiswa KKN memberitahukan manfaat dari • Mahasiswa KKN mengajak anak-anak SDN Cidokom 02 untuk memperingati HUT RI. • Mahasiswa KKN melakukan senam sehat mingguan di sekolah.

(51)

35 berolahraga. • Meyakinkan kembali masyarakat agar tetap bersemangat menjaga lingkungan. • Mahasiswa KKN mengikuti kegiatan kerja bakti.

Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

• Program Kegiatan Cidokom Merdeka • Program Kegiatan Cidokom Sehat

Dari analisis SWOT di atas kami memutuskan untuk menguatkan kekuatan terbesar yaitu potensi pariwisata yang besar dengan membangun tugu selamat datang dan pengadaan plang jalan untuk mempermudah akses ke Desa Cidokom. Serta mengatasi weakness terbesar yaitu pengaruh budaya negatif dengan kegiatan belajar mengajar di SDN Cidokom 02 dan Ponpes Roudatul Hasanah.

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat

Selama kegiatan KKN-PpMM kelompok 096 berlangsung, ada beberapa bentuk pelayanan masyarakat yang telah dilakukan. Berikut adalah bentuk pelayanan pada masyrakat:

1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02

Bidang Pendidikan

Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 01

Nama Kegiatan RIFE Mengajar Tempat, Tanggal SDN Cidokom 02

1 Agustus-20 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok

Tujuan Membantu guru-guru di SDN Cidokom 02 dalam kegiatan belajar mengajar.

(52)

36

Target 6 guru terbantu dalam proses belajar mengajar dan murid kelas 4, 5 dan 6 di SDN Cidokom 02 mendapatkan pelajaran sesuai dengan mata pelajaraannya

Deskripsi Kegiatan Kegiatan RIFE Mengajar diawali dengan meminta perizinan kepada pihak SDN Cidokom 02. Pembagian kelas dan mata pelajaran dilakukan dengan memusyawarahkannya bersama seluruh anggota kelompok. Hasil dari musyawarah yakni seluruh anggota kelompok mengajar kelas 4, 5 dan 6. Hasil musyawarah setiap anggota KKN RIFE wajib mengajarkan satu mata pelajaran per orangnya. Adapun pilihan mata pelajarannya adalah Matematika kelas 4, dan 5; IPA kelas 5; IPS kelas 4; Pendidikan Kewarganegaraan kelas 4 dan5; serta Bahasa Indonesia kelas 4, dan 5. Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung dari tanggal yang telah disepakati oleh guru dan mahasiswa yakni pada tanggal 01 Agustus-20 Agustus 2016, mulai dari pukul 07.30-12.00 dan dilaksanakan di SDN Cidokom 02.

Hasil Pelayanan 6 guru terbantu dalam proses belajar mengajar siswa/i SDN Cidokom 02

Keberlanjutan

Program Tidak Berlanjut

(53)

37 2. Bimbingan Belajar (Bimbel)

Bidang Pendidikan

Program Pelayanan masyarakat Nomor Kegiatan 02

Nama Kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) Tempat, Tanggal Posko KKN RIFE 2016

1 Agustus-20 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok

Tujuan Memberikan materi tambahan di luar jam sekolah

Sasaran Anak-anak SD di Desa Cidokom khususnya di Kampung parung Badak I. Target 30 anak SD di Desa Cidokom mendapatkan

materi tambahan di luar jam sekolah.

Deskripsi Kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) merupakan salah satu program kerja kelompok KKN RIFE 2016, kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 20 hari yang dimulai dari tanggal 1-20 Agustus 2016. Kegiatan ini berlangsung pada siang hari setelah Shalat Dzuhur. Bimbingan belajar ini di lakukan bergilir oleh setiap anggota KKN RIFE. Karena kegiatan ini berlangsung berbarengan dengan kegiatan mengajar di pondok pesantren. Begitupun dengan anak-anak yang datang untuk belajar, mereka juga memiliki jadwal yang telah ditentukan, seperti dibagi setiap kelasnya. Agar kondisi belajar lebih efektif dan tidak terlalu ramai. Bimbingan belajar ini berlangsung kurang lebih 2-3 jam, tergatung kebutuhan anak-anak yang datang. Terkadang ada yang datang untuk dibantu mengerjakan tugas sekolah yang belum mereka mengerti, hingga yang sengaja datang untuk belajar dan menanyakan beberapa pelajaran yang akan menjadi pelajaran mereka esok. Sesuai dari tujuan kegiatan ini, maka kami kelompok KKN RIFE berupaya semaksimal mungkin agar mereka yang datang tidak pulang dengan tangan kosong.

Hasil Pelayanan 30 orang anak mendapatkan materi tambahan di luar jam sekolah.

(54)

38

Keberlanjutan

Program Tidak berlanjut

3. Kontribusi Perpustakaan

Bidang Pendidikan

Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 04

Nama Kegiatan Partisipasi Perpustakaan Tempat, Tanggal SDN Cidokom 02

01 & 02 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 2 hari

Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok

Tujuan Merapikan rak buku, buku-buku serta alat peraga sesuai dengan bidang pelajarannya

Sasaran Buku-buku dan alat peraga yang ada di perpustakaan SDN Cidokom 02

Target 500 buku dan 10 alat peraga tersusun sesuai dengan bidang pelajarannya.

Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi anggota KKN dalam perawatan perpustakaan yang terdapat di SDN Cidokom 02. Perpustakaan yang terdapat di SDN Cidokom 02 sebenarnya sudah cukup lengkap dengan fasilitas yang memadai akan tetapi perawatan dan rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh para guru dan

(55)

39 murid yang masih kurang, sehingga perpustakaan kurang terawat. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota KKN RIFE. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02 selanjutnya kami hanya merapikan buku-buku yang baru selesai siswa/i baca. Sesekali kami mengarahkan mereka agar menaruh buku di tempat mereka mengambilnya. Selama kelompok KKN RIFE berada di sana, kondisi buku tetap tertata sesuai bidang pelajarannya. Yang sangat disayangkan dari kegiatan ini adalah tidak adanya pengurus perpustakaan di sekolah, karena kurangnya SDM. Hasil Pelayanan 500 buku-buku dan 10 alat peraga di perpustakaan SDN Cidokom 02 tertata dengan rapi sesuai dengan bidang peajarannya.

Keberlanjutan

Program Tidak Berlanjut

Gambar

TABEL IDENTITAS KELOMPOK
Tabel 1. 1: Fokus dan Prioritas Program
Tabel 1. 3: Waktu Pelaksanaan Pra-KKN PpMM 2016
Tabel 1. 6: Pendanaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menarik kesimpulan yang terfokus kepada bentuk ungkapan permohonan, alur komunikasi, dan strategi komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa dalam

Penelitan ini bertujuan mengetahui konstestasi ideologi dalam kumpulan cerpen Anjing Bagus karya Harris Effendi Thahar. Penelitian ini meng- gunakan teori hegemoni

Perubahan yang sangat menonjol yaitu terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama stadium 4, gelombang alfa terjadi pengurangan pada gelombang lambat, terutama

Terdapat hubungan yang signifikan tingkat kepercayaan religius dan budaya terhadap pengambilan keputusan dalam keluarga berencana pada kelompok ibu di wilayah

Karakteristik umur mayoritas peserta pelatihan berada padausia kerja yang produktif dengan tingkat pendidikan formal Sekolah lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan

Hasil uji penetrasi prometazin HCl dan griseofulvin di dalam formula krim yang mengandung VCO dan mengandung DMSO, menunjukkan bahwa penetrasi prometazin HCl dari basis

Pada kenyataannya bahwa jihad merupakan salah satu dari ajaran Islam yang ada dalam kitab suci, maka menjadi penting untuk melihat lebih jauh secara pasti apakah al-Quran

cenderung fluktuatif. Dilihat dari proporsinya terhadap total belanja, belanja urusan PU pemerintah provinsi juga fluktuatif, mengikuti pergerakan belanja riilnya. Hal ini