1
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFE DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi Kasus Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjsana Program Strata Satu (S-1) Ekonomi Islam
Oleh
RUSDI
Nim: 3215.216
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : RUSDI
Nim : 3215.216
Tempat/ Tanggal Lahir : Ujung Padang/ 15 Februari 1996
Fakultas/ Jurusan : FEBI/ Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Cafe Ditinjau Dari
Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung)
MENYETUJUI
Untuk di munaqasahkan dan dipertahankan dalam sidang Munaqasah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi. Demikian persetujuan ini diberikan untuk dipergunakan seperlunya.
Bukittinggi, 04 Juli 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Gusril Basir SH. M.HUM Yefri Joni, MA
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟alamin puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFE DITINJAU DARI
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM” (studi kasus Uno Cafe Simpang Lapau
Talang Lubuk Basung). Kemudian shalawat beserta salam senantiasa kita mohonkan kepada-Nya agar selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya kepada kita sehingga menjadikan kita menjadikan manusia yang beradab dan berilmu pengetahuan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan. Namun, penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dengan penuh ketulusan dan keiklasan dari beberapa pihak. Maka, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, pertama kali kepada kedua orang tua tercinta ayahanda SUPARDI dan ibunda NURMALAN yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, penuh kesabaran dan penuh pengorbanan. Serta atas bantuan dan arahan yang diberikan, penulis juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Ridha ahida, M.Hum, Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Bapak Dr. Iiz Izmuddin,MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, serta Ibu Rini Elvira, SE.,M.Si, selaku Ketua Jurusa Ekonomi Islam yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk menuntut ilmu di IAIN Bukittinggi.
2. Bapak Gusril Basir, SH, M.Hum selaku pembimbing I dan Bapak Yefri
Joni, MA selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
menyumbangkan buah pikirannya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4
3. Bapak H. Raymond Dantes Lc. M.Ag selaku Pembimbing Akademi (PA) yang telah bersedia membantu memberikan bimbingan serta pengarahan dan nasehatnya demi kelancaran proses belajar penulis.
4. Bapak dan ibu Dosen IAIN Bukittinggi yang juga memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Bapak kepala beserta Staf Perpustakaan IAIN Bukittinggi yang telah yang telah menyediakan fasilitas peminjaman buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak pimpinan beserta manager dan karyawan Uno Cafe Simpang Lapau Tang Lubung Basung yang telah memberikan data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan di Ekonomi Islam khususnya keluarga besar EI-F Angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat, motivasi serta kritikan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Buat kakak penulis, Rosa Lina dan Rosi Novita beserta kakak ipar
Hendra Doni dan Doni Saputra. Adik penulis Rezi Rahmadani, Rani Zulfani, Muhammad Rafi, Ilham Albukari dan M Arrafiq. Ponakan
penulis untuk saat ini satu satunya Arsyfa Salsabila. Mereka semua selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Buat sahabat-sahabat penulis Muhammad Gunalan, Nelsa Aulia,
Yervina Puspita Sari, Nika Putri Ani dan Kr Shaumul Ikshan Muaher, terimakasih sudah jadi sahabat dan jadi motivasi serta
kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis, semoga persahabatan kita menjadi persaudaraan yang abadi, Amin.
10. Buat Racun Mancik And The Geng, Sahabat-Sahabat kos tercinta
Rendi Saputra Salman, Medy Mey Yani, Khairil Fadri dan Ardi Ansyah, dari semester 1 sampai semester akir, serta Geng Tujuh
Serangkai, Itris Hidayat, Khairil Fadri, Rusdi, Nur Izati Afdila, Ulfa
5
persahabatan selama ini semoga persahabatan kita menjadi persaudaraan yang abadi selamanya.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis berharap dan berdo‟a kepada Allah SWT semoga amal dan kebaikan kita semua dirhai oleh Allah SWT dan bernilai ibadah dihadapannya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa didalamnya masih belum terlepas dari kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penulisan maupun penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sajikan karya tulis dalam bentuk skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Bukittinggi, 04 Juli 2019 Penulis,
RUSDI
6
ABSTRAK
Skripsi ini disusun oleh RUSDI, NIM. 3215216. Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi. Skripsi ini berjudul “ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFE DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM” (Studi Kasus Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung).
Latar belakang penelitian ini adalah tingkat persaingan usaha cafe pada saat ini semakin tinggi dengan banyak-nya Cafe-cafe baru yang berdiri dengan dsain yang bagus dan harga produk yang lebih murah dari harga produk yang ada di Uno Cafe. Dengan banyaknya Cafe-cafe baru yang berdiri dapat menurunkan penjualan atau pendapatan Uno Cafe dari sebelumnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field
research) yang bersifat deskriptif kualitatif, objek penelitian ini adalah pimpinan
dan manager Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung. Pengumpulan data yang digunakan melalui Wawancara, Obsevasi Dan Studi Kepustakaan. Teknik analisa data yang digunakan adalah melalui analisis SWOT. Tahapan yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal melalui wawancara. Setelah itu dianalisa dengan menggunakan matrik IFE, Matrik EFE, Matrik SWOT, dan Analisa Tabel Bobot Skor.
Pada Matriks SWOT terdapat empat strategi utama dalam meningkatkan pendapatan yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT. Hasil penelitian menunjukan bahwa SO mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 3,90 diikuti oleh ST 3,46 kemudian WO 2,62 dan WT 2,18.
Ada empat strategi SO yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pendapatan uno cafe simpoang lapau talang yaitu Meningkatkan kualitas produk untuk menembus pangsa pasar yang akan dimasuk, Mengembangkan uasaha Uno Cafe dengan membuka cabang keluar daerah untuk meraih pangsa pasar yang lebih bnyak, Meningkatkan kualitas pelayanan dalam melakukan kerja sama dengan pihak lain dan Keramahan dalam melayani pelanggan akan menimbulkan anggapan yang baik dari pelanggan terhadap produk.
7
DAFTAR ISI LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBARAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRAK ...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...6
C. Batasan Masalah...6
D. Rumusan Masalah ...6
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian...7
F. Penjelasan Judul ...8
G. Sistematika Penulisan ...9
BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran ...10
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ...19
C. Pemasaran Dalam Islam ...27
D. Ekonomi Islam ...32
E. Analisis SWOT ...34
F. Kajian Terdahulu ...37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...40
8
C. Jenis Dan Sumber Data ...41
1. Data Primer ...41
2. Data Sekunder ...41
D. Teknik Pengumpulan Data ...41
E. Teknik Analisis Data ...42
1. Analisis SWOT ...42
2. Analisa Matriks SWOT ...44
3. Analisis Tabel Bobot Skor ...45
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Uno Cafe ...47
B. Visi Dan Misi Uno Cafe ...48
C. Struktur Organisasi Uno Cafe ...49
D. Kondisi Keseharian Uno Cafe ...51
E. Analisis SWOT Uno Cafe ...52
F. Internal Faktor Evaluasi (IFAS) Dan Eksternal Faktor Evaluasi (EFAS) 1. Analisa Faktor Internal ...53
2. Analisa Faktor Eksternal ...58
G. Matriks SWOT ...62
H. Analisis Tabel Bobot Skor ...67
I. Analisis Penulisan Tentang Strategi Pemasaran Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung Dalam Perspektif Ekonomi Islam ...68
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ...70
B. SARAN ...71 DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
9
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pendapatan Uno Cafe Dari Tahun 2016 Sampai 2018 ...5
Tabel 3.1 Matrik SWOT ...44
Tabel 3.2 Bobot Skor ...46
Tabel 4.1 Struktur Organisasi Uno Cafe ...50
Tabel 4.2 Analisis Swot Uno Cafe ...52
Tabel 4.3 Hasil Analisis Matrik IFE...56
Tabel 4.4 Hasil Analisis Matrik EFE ...61
Tabel 4.5 Formulasi Strategi Uno Cafe ...63
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi tidak akan lepas dari tiga hal yaitu produksi, produsen, atau distribusi atau pemasaran dan konsumen apapun, di manapun dan siapapun dalam skala mikro maupun makro setiap pelaku ekonomi tidak akan pernah bisa lepas dari ketiga hal tersebut.
Sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap pelaku usaha berhadapan dan mengetahui apa itu pemasaran serta memiliki strategis khusus untuk mampu mempertahankan usahanya dalam setiap pemasaran yang ada.
Pemasaran usaha adalah pandangan dan perencanaan terhadap misi khusus yang dipakai perusahaan dalam menjalankan usahanya untuk eksistensi dan kompetensi dalam memuaskan dan menyenangkan pelanggan atau konsumen.
Para pemasar wajib memahami keberagaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami alasan konsumen mengambil keputusan dalam pembelian produk, sehingga pemasar dapat merancang straregi pemasaran yang tepat.
Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memprediksi kecendrungan konsumen untuk bertindak atau bereaksi terhadap informasi produk atau jasa yang diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaranyang sesuai. Mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan
11
pelanggannya sehinggadapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, dan
mempromosikan nya kemasyarakat.1
Dalam menghadapi persaingan, pebisnis dituntut juga untuk melakukan inovasi agar produk yang kita tawarkan memiliki keunggulan dari produk pesaing. Banyak konsep dan definisi tentang inovasi pada umumnya memiliki maksud yang sama yaitu kebaruan. Menurut Peter F Druckerf, inovasi adalah alat spesifik wirausahawan yaitu suatu alat untuk memanfaatkan perubahan sebagai peluang bagi bisnis yang berbeda. Menurutnya inovasi dapat ditampilan sebagai
ilmu,dapat dipelajari dan dapat dipratikan.2
Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menurut setiap pemasar untuk mampu melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan lebih efektif dan efisien. Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang mendasar sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan.
Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maa oleh
pemasar digunakan alat atau instrumen yang dikenal dengan bauran pemasaran.3
Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu : alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran, yang meliputi item alat pemasaran yaitu (1) Produk, yaitu terdiri dari komponen, keragaman produk,
1Usman Efendi, Psikologi Konsumen, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.2016), hal. 196 2 Usman Efendi, Psikologi Konsumen, (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.2016), hal. 197 3Zulkarnain, Ilmu Menjual : Pendekatan Teoritis Dan Kecakapan Menjual, (Yogyakarta:
12
kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan. (2) Price yaitu,terdiri dari daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit. (3) promotion, terdiri dari promosi penjualan periklanan, tenaga penjualan, publik relation dan pemasaran langsung. (4) Place, terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi,
persediaan dan transportasi.4
Semakin banyaknya bisnis makanan yang berkembang, khususnya cafe tidak semuanya bertahan lama. Akibatnya terjadi persaingan usaha antar Cafe yang ketat, karena masyarakat sebagai konsumen mempunyai pilihan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan Cafe.
Islam mengajarkan umatnya untuk melibatkan diri dalam
berbisnis/berdagang untuk mencapai kesejahteraan ekonomi. Rasullulah SAW telah mengajarkan pada umatnya untuk berbisnis/berdadang dengan menjunjung tinggi etika keislaman. Dalam beraktifitas ekenomi, umat islam dilarang melakukan tindakan bathil, Allah berfirman dalam (QS. An-Nisa Ayat 29)
ٍَيِزَّنا آَُّيَأ اَي إُهُتْقَت لا َٔ ْىُكُِْي ٍضا َشَت ٍَْع ًج َساَجِت ٌَُٕكَت ٌَْأ لاِإ ِمِطاَثْناِت ْىُكَُْيَت ْىُكَنا َْٕيَأ إُهُكْأَت لا إَُُيآ ٌَِّإ ْىُكَسُفََْأ ( اًًي ِح َس ْىُكِت ٌَاَك َ َّاللَّ ٕ٢ )
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.
4Syafrizal, Situmorang Helmi, Bisnis Perencanaan Dan Pengembangan, (Jakarta: Mitra
13
Ayat ini memberi syarat, bahwa boleh dilangsungkan perdagangan dengan dasar saling rela antara kedua belah pihak, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan di zalimi.
Cafe menjadi tempat rekreasi bagi para pengunjung untuk melepas penat hanya dengan produk minuman segar dan makanan yang enak dan bukan produk saja yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih Cafe untuk dikunjungi, pertimbangan tentang hiburan menjadi salah satu alasan, karena Cafe dibuat dengan desain yang sangat nyaman sehingga para konsumen dapat menikmati dan bersantai, dan salah satu Cafe yang unik dan nyaman yaitu Uno Cafe.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 12 Desember 2018, penulis mendapatkan data tentang Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung, yang penulis temukan Bahwa Uno Cafe mulai berdiri pada tahun 2012.
Uno Cafe ini dibuka setiap hari, mulai dari jam 10.00 Pagi sampai jam 11.00 Malam, Uno Cafe memiliki jumlah tenaga kerja 7 orang, dan Uno Cafe berlokasi di Simpang Lapau Talang Lubuk Basung.
Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung tersebut sebelumnya banyak dinikmati pengunjung karena tempatnya yang strategis. Cafe ini ditujukan bukan hanya untuk para remaja tetapi untuk seluruh kalangan dari kalangan Anak-anak sampai kalangan dewasa. Dan kelebihan yang di peroleh Uno Cafe yaitu tempat yang luas, taman bermain Anak-anak serta disediakan Wifi gratis, panggung hiburan dan tempat yang unik untuk berselfi.
14
Tingkat persaingan usaha Cafe Pada saat ini semakin tinggi dengan banyak nya Cafe-Cafe baru yang berdiri dengan desain yang bagus dan harga produk yang lebih murah dari harga produk yang ada di Uno Cafe. Dengan banyaknya Cafe-Cafe baru yang berdiri dapat menurunkan penjualan atau pendapatan Uno Cafe dari sebelumnya.
Tabel 1.1
Pendapatan Uno Cafe dari tahun 2016 sampai 2018
No Tahun Pendapatan 1 2016 1.105.365.000 2 2017 1.113.650.000 3 2018 598.950.000
Sumber Uno Cafe Simpang Lapau Tlang Lubuk Basung
Dari tabel diatas terlihat bahwa pendapatan Uno Cafe dari tahun 2016-2018 terjadi penurunan yang sangat besar pada tahun 2018, terjadinya penurunan pendapatan karena kurangnya strategi dalam pemasaran dan strategi dalam bersaing. Meskipun pendapatan Uno Cafe mangalami penurunan, semua itu tidak membuat pihak Uno Cafe berhenti memikirkan bagaimana untuk meningkatkan kembali pendapatan Uno Cafe pada tahun berikutnya.
Pendapatan yang diperoleh Uno Cafe pada hari-hari biasa di tahun 2016 dan 2017 berkisar Rp 2.000.000 sampai Rp 2.500.000 sedangkan pada hari libur
15
pendapatannya mencapai Rp 3.000.000 sampai Rp 3.500.000. Pada tahun 2018 pendapatannya menurun sehingga pendapatannya mencapai sebesar Rp 1.350.000 sampai Rp 1.650.000 per harinya
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul :
“Analisis Strategi Pemasaran Cafe Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam
(Studi kasus Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung)”
B. Identifikasi Masalah
1. Tingkat pesaingan Uno Cafe dengan Cafe-Cafe yang lain semakin tinggi. 2. Terjadinya penurunan pendapatan Uno Cafe pada tahun 2018.
3. Kurangnya strategi pemasaran yang dilakukan pihak Uno Cafe.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan skripsi ini tidak terlalu luas dan menyimpang dalam pembahasan nantinya, maka penulis membatasi pembahasan sebagai berikut “Analisis Strategi Pemasaran Uno Cafe Simpang Lapau Talang Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam”
D. Rumusan Masalah
Berdasaran pada latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pemasaran Uno Cafe Simpang Lapau Talang.
16
2. Bagaimanakah strategi yang tepat dalam meningkatkan pendapatan Uno Cafe Simpang Lapau Talang.
3. Bagaimanakah tinjauan ekonomi Islam terhadap pemasaran yang dilakukan pihak Uno Cafe Simpang Lapau Talang.
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapatlah penulis mengemukakan tujuan dan kegunaan penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada Uno Cafe Simpang Lapau Talang.
b. Untuk menjelaskan strategi yang paling tepat dalam bersaing dan meningkatkan pendapatan Uno Cafe Simpang Lapau Talang.
c. Untuk melihat dan menjelaskan pandangan ekonomi Islam terhadap strategi yang akan dilakukan oleh Uno Cafe Simpang Lapau Talang. 2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu pengalaman dan sumber pengetahuan dan dapat penulis terapkan dalam kehidupan bermasyarakat ditempat penulis berada. Disamping itu penelitian ini juga untuk menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Islam, Instirut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
17
b. Bagi Pihak Uno Cafe Simpang Lapau Talang
Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk menjalankan strategi pemasaran dalam bersaing dan meningkatkan pendapatan pihak Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung.
F. Penjelasan Judul
Strategi: : Sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sudah
diketahui bahwa sebagian besar kegiatan atau bahkan semua kegiatan yang dilakukan untuk mecapaitujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak atau bagian yang
berkompeten.5
Pemasaran : Merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain.6
Cafe : Merupakan tempat untuk bersantai dan berbincang-bincang
dimana pengunjung dapat memesan minuman dan makanan. Cafe termasuk tipe restoran namun lebih mengutamakan suasana rileks, hiburan dan kenyamanan pengunjung sehingga menyediakan tempat duduk yang nyaman dan alunan musik.
5David Hunger, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi, 2003), hal.9
18
G. Sistematika Penulisan
Agar penulisan dalam skripsi ini tersusun secara sistematis dan terarah, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan Teori
Yang memuat uraian mengenai pengertian strategi pemasaran, pengertian bauran pemasaran (Marketing Mix), pengertian pemasaran usaha dalam islam, dan kajian terdahulu.
BAB III : Metodologi Penelitian
Yang berisikan tentang jenis penelitian yang yang penulis lakukan, sumber data yang digunakan, tektik pengumpulan data dan juga teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian
Yang berisikan tentang hasil penelitian yang penulis lakukan.
BAB V : Kesimpulan
Yang berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang penulis lakukan.
19
BAB II
LANDASAN TEORI A. Strategi pemasaran
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasional dan serangkaian proses penciptaan, komunikasi, dan penyampaian nilai bagi pelanggan seta pengelolaan pelnggan dengan cara-cara menguntungkan bagi organisasi pemangku kepentingan (stakeholders). Pemasaran juga merupakan suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.7
American Marketing Association Menyebutkan bahwa pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen dan konsumen.
Adapun tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah:
a. Memaksimumkan konsumsi, dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan secara berulang-ulang. b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang
diinginkan pelanggan. Konsep yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada konsumen lainnya melalui ceritanya.
20
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada konsumen dan menciptakan iklim yang efisien.8
Manajemen pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika manginginkan perusahaannya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandanganyang lebih baik terhadap perusahaan.
Secara devinisi, manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Konsep dan fungsi pemasaran a) Konsep pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberian kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan
8Panji Anoraga, Pengantar Bisnis: Pengelolaan Dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka
21
konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang hanya berorientasi pada produk, dan penjualan.
Inti dari konsep pemasaran meliputi: kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands) manusia. Sangat penting untuk
membedakan kebutuhan, keinginan dan permintaan.9
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu dan sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia. Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan, keamanan dan penghargaan. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar. Kebutuhan ini ada dalam sususnan biologi manusia dan kondisi manusia.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifikterhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Keinginan manusia terus menerus dibentuk dan dibentuk kembali oleh kekuatan masyarakat dan institusi, termasuk tempat-tempat Ibadah, Sekolah-sekolah, Keluarga-keluarga dan korporasi bisnis.
Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Keinginan akan menjadi perminaan, jika didukung oleh kekuatan membeli.
Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa
22
barang, jasa, maupun ide-ide. Istilah lain yang sering digunakan untuk produk adalah penawaran atau solusi. Misalnya sebuah restoran fast-food menawarkan barang-barang seperti (hamburger, kentang goreng,
soft-drink), jasa-jasa (seperti pembelian, memasak, dan tempat duduk) dan ide
(seperti ”hemat waktu”).10
b) Fungsi-fungsi pemasaran 1. Fungsi pertukaran
Dengan pemasaran, pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk(barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
2. Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, udara, darat, dan sebagainya. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi perantara
Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi, penggolongan produk.
23
Dalam kamus besar ilmu pengetahuan, strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup beberapa analisis atas kesempatan-kesempatan pemilikan sasaran, pengembangan strategi perumusan rencana implementasi serta
pengawasan.11
Ada enam tahap dalam proses pemasaran yaitu:
1. Menganalisis kesempatan/peluang pasar yang dapat dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan.
2. Penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh perusahaan.
3. Menilai kedudukan dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau kedudukan perusahaan dalam persaingan pada sasaran pasar yang di layani.
4. Mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan. 5. Mengembangkan rencana perusahaan.
6. Melaksanakan rencana pemasaran yang telah disusun dan
mengendalikannya.12
Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua faktor yang terpisah namun berhubungan dengan erat, yakni:
a) Pasar target/ sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen, yang merupakan “sasaran” perusahaan.
11Save M. Dagum, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: BPFE. 1995), hal.125 12Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
24
b) Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang aan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Kedua faktor ini berhubungan erat. Pasar sasaran merupakan suatu sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju
sasaran tersebut.13
Ada sembilan strategi yang dapat dijalankan dalam menghadapi saingan melalui diferensiasi harga dan mutu atau kualitas yaitu:
1. Kualitas tinggi dan harga tinggi, disebut strategi premium.
2. Kualitas tinggi dan harga sedang/ menengah disebut strategi penetrasi. 3. Kualitas tinggi dan harga murah, disebut strategi superbargain.
4. Kualitas menengah dan harga tinggi, disebut strategi over pricing.
5. Kualitas menengah harga sedang, disebut strategi kualitas/ mutu rata-rata. 6. Kualitas menengah dan harga murah, disebut strategi bargain.
7. Kualitas rendah dan harga tinggi, disebut strategi pukul dan lari. 8. Kualitas rendah dan harga sedng, disebut strategi barang tiruan/palsu.
9. Kualitas rendah dan harga murah, disebut strategi barang barang murah.14
Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran juga merupakan pernyataaanmengenai bagaimana suatu merek atau lini produ dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu
13Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997), hal.231
14 Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013),
25
pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atau pasar sasaran, menentukan posisi persaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk
mencapai dan melayani klien yang dipilih.15
Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan mencakup:
1) Memilih konsumen yang ingin dituju 2) Mengidentifikasikan keinginan konsumen 3) Menentukan bauran pemasaran
Beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menumbus pasar, mengembangkan pasar, mengembangkan produk, diversivikasi, biaya murah, dan pemfokusan pasar.
Dengan penjelasan sebagai berikut: 1) Menembus pasar
Strategi ini digunakan apabila diketahui bahwa masih ada sasaran yang belum mengetahui atau memakai peoduk (barang maupun jasa) disebabkan karena pesaing agresif sehingga belum mempunyai kesempatan membeli.
2) Mengembangkan pasar
Sasaran ini apabila sasaran pembeli lama telah dapat dicapai baik oleh produk kita maupun oleh produk pesaing sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru, sementara produk lama masih berjalan dengan cara memperluas daerah pemasaran.
15Philip Kotler Dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga. 1997),
26
3) Pengembangan produk
Strategi ini mencakup usaha perubahan produk, tetapi menggunakan cara produksi sebelumnya.
4) Diversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Strategi ini sangat efektif untuk mengisi sasaran yang terabaikan atau kosong, sehingga mereka mengikuti pesaing.
5) Biaya murah
Strategi ini didasarkan pada input rendah, sehingga dapat menghasilkan produk yang murah pula, namun dengan ualitas dan standar yang tinggi. 6) Pemfokusan pasar
Strategi ini dilakuan dengan memberikan pelayanan yang sangat terbatas, kelompok pembeli ditentukan dengn jelas agar pelayanan lebih efektif
dan efisien.16
Tujuan perusahaan dalam pemasaran
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaantersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
16Basu Swastha Dharmesta, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty.
27
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
Artinya, tujuan perusahaan dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar omzet penjualan dari waktu kewaktu. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
b. Untuk menguasai pasar
Tujuannya bagaimana caranya menguasai pasara yang ada dengan cara memperbesar market share nya untuk wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari atau menciptakan peluang baru atau merebut market share pesaing yang ada.
c. Untuk mengurangi saingan
Tujuan perusahaan model ini adalah dengan menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam industri tersebut.
28
d. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran
Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk didepan pelanggannya dengan cara promosi.
e. Untuk memenuhi pihak pihak tertentu
Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya
permintaan pemerintah atau lembaga tertentu.17
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Untuk mengetahui secara jelas mengenai arti bauran pemasaran adalah perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan.
Kotler mendefinisikan bahwa bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dan Fandy Tjiptono merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P:
1) Product (Produk)
Mrupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan kegiatan pelanggan.
17 Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Prenada Media Group,2003),
29
Produk merupakan semua yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
2) Place (Tempat)
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat
dengan mudah memperoleh suatu produk.18
3) Promotioan (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode yaitu, iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka dan hubungan masyaraat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk kekonsumen.
4) Price(Harga)
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, strutur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagaielompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau
oleh konsumen.19
4P ini dijadikan parameter yang harus dikendaliakan oleh manajer pemasaran. Tujuannya adalah untuk membuat keputusan bahwa 4P ini terpusat
18Kasmir Dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Prenada Media. 2003), Hal.78 19
30
pada pelanggan dipasar sasaran untuk menciptakan nilai yang dirasakan dan
menghasilkan respon positif.20
Strategi-Strategi Dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 1. Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produkdisesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Produk dapat berupa barang (benda berwujud) seperti buku, meja, kursi, rumah, mobil, bantal, dll. Sedangakan jasa (tidak berwujud) seperti jasa dokter, jasa perbankan, jasa londry, dan jasa lainnya.
Faktor faktor yang mempengaruhi kesempatan atau peluangan bagi produk baru adalah:
1) Perubahan ekonomi.
2) Perubahan sosial dan budaya. 3) Perubahan teknologi.
4) Perubahan politik.
Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk antara lain:
1) Penentuan logo dan motto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangakan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
31
perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik logo maupun moto harus dirancang dengan benar, pertimbngan pembuatan logo dan moto antara lain:
a. Logo dan moto harus memiliki arti (dalam arti positif) b. Logo dan moto harus menarik perhatian.
c. Logo dan moto harus midah diingat. 2) Menciptakan merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan . pengertian merek sering diartikan sebagai nama, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor lain: a. Mudah diingat.
b. Terkesan baru dan modern. c. Memiliki arti.
d. Menarik perhatian. 3) Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasanpun harus memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk desaim dan warna.
4) Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Didalam label
32
harus menjelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan
dibuat, kapan waktu kadaluwarsa dan informasi lainya.21
2. Strategi harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing
mix.harga adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatalterhadap produkyang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar.
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam menetapkan harga yang tepat terhadap suatu produk adalah:
a. Menentukan tujuan penetapan harga.
b. Memperkirakan permintaan, biaya dan laba.
c. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar. d. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga.
Tujuan penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut: a. Untuk bertahan hidup.
b. Untuk memaksimalkan harga. c. Untuk memperbesar market share. d. Mutu produk.
e. Karena pesaing.
21 Sundrawati, Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus
Di Toko Jesy Busana Muslim Bapangan Mendenrejo Blora), (Semarang: Skripsi UIN Walisongo
33
3. Strategi lokasi dan distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa. Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh konsumennya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Dekat dengan pasar
b. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat
c. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi d. Dekat dengan kawasan industri atau kampus.
Selanjutnya adalah menentukan metode dan jalur distribusi yang akan dipakai dalam menyalurkan produk kepasar. Strategi distribudi digunakan untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.
Foktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi antara lain: a. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar
Karakteristik pelanggan memengaruhi keputusan apakah menggunakan suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangakan sarana pelanggan apakah sasarannya pasar konsumen atau pasar industri.
34
b. Karakteristik produk
Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cendrung menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung. Contohnya, alat kedokteran.
c. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan. Produsen yang memiliki sumberdaya keuangan, manajerial, dan pemasaran yang besar dapat lebih baik menggunakan saluran langsung. Sebaiknya perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik
menggunakan jasa perantara.22
4. Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi/distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru.
Ada tiga macam sarana promosi yang dapat digunakan antara lain: a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion) c. Penjualan pribadi (personal selling)
22
Sundrawati, Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus
Di Toko Jesy Busana Muslim Bapangan Mendenrejo Blora), (Semarang: Skripsi UIN Walisongo
35
Iklan merupakan sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon konsumennya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media seperti:
a. Pemasangan billboard di jalan-jalan strategis.
b. Pencetakan brosur baik disebarkan disetiap cabang atau pusat – pusat perbelanjaan.
c. Pemasangan spandukdilokasi tertentuyang strategis. d. Pemasangan iklan melalui koran.
e. Pemasangan iklan melalui majalah. f. Pemasangan iklan melalui televisi. g. Pemasangan iklan melelui radio.
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik pelanggan agar segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Bagi perusahaan promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
a. Pemberian harga khusus atau potongan harga (diskon) untuk produk tertentu.
b. Pemberian undian kepada setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu.
c. Pemberian cenderamata atau kenang-kenangan lainya kepada konsumen yang loyal.
36
d. Promosi dan penjualan lainnya.23
C. Pemasaran dalam Islam
Secara umum pemasaran Syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan valuedari inisiator kepada stakeholdernya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad-akad dan prinsip-prinsip Syariah, seluruh proses baik seluruh proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai, tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah.
Karakteristik yang terdapat pada pemasaran dalam Islam: 1. Ketuhanan (rabbaniyah)
Salah satu ciri khas pemasaran Syariah adalah sifatnya yang religius. Pemasaran Syariah meyakini bahwa hukum-hukum ketuhanan ini adalah hukum yang paling ideal, paling sempurna, paling tepat untuk segala bentukkebaikan serta paling tepat mencegah segala bentukkerusakan.
Seorang pemasar Syariah meskipun ia tak mampu melihat Allah SWT, ia akan selalu merasa bahwa Allah senantiasa mengawasinya. Sehingga ia akan mampu untuk menghindari segala macam perbuatan yang menyebabkan orang lain tertipu.
Dengan konsep ini seorang pemasar syariah akan sangat hati-hati dalam perilaku pemasarannya dan berusaha untuk tidak merugikan konsumen. Seorang pemasar syariah memiliki orientasi maslahah,
23 Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Prenada Media Group,2003),
37
sehingga tidak hanya mencari keuntungan namun diimbangi pula dengan keberkahan didalamnya.
2. Etis (akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspekkegiatannya. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal ini bersifat universal.
3. Realistis (al-waqi’iyyah)
Realistis atau al-waqi’iyyah yang artinya sesuai dengan kenyataan, tidak mengada-ngada apalagi yang menjurus kepada kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus berlandaskan pada syariat, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna kulit, semua tindakan penuh dengan kejujuran.
4. Humanistis (insaniyyah)
Kegiatan marketing atau pemasaran seharusnya dikembalikan pada karakteristik yang sesungguhnya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasullulah SAW. Perspektif pemasaran dalam Islam adalah ekonomi Rabbani(divinty), realistis, humanis, dan seimbang. Didalam marketing syariah mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral
didalam pelaksanaannya.24
38
Oleh karena itu marketing syariah menjadi penting bagi para tenaga pemasaran untuk melakukan penetrasi pasar sehingga apabila dirumuskan, dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki oleh seorang tenaga pemasaran, yaitu: a). Memiliki kepribadian spritual (takwa), b). Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq), c). Berlaku adil dalam bisnis (al-adl), d). Melayani konsumen dengan rendah hati (khitmah), e). Selalu menepati janji dan tidak curang (tahfif), f). Jujur dan tepercaya (al-amanah), g). Tidak suka berburuk sangka (su’udzon), h). Tidak suka menjelek-jelekan (ghibah), i). Tidak melakukan suap (riswah).
Rasullulah adalah pelopor bisnis yang menggunakan prinsip kujujuran serta transaksi bisnis yang adil. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya. Sifat sifat Rasullulah SAW dalam berbisnis antara lain yaitu:
a. Shiddiq
Shiddiq (benar dan jujur) harus tercermin dalam melakukan
pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan, dengan bertansaksi dengan nasabah dan dalam membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya. Rasullulah senantiasa mengedepankan kebenaran informasi yang diberikan dan jujur dalam menjelaskan keunggulan produk-produk yang dimiliki.
39
Nilai dasarnya adalah integritas, nilai-nilai dalam bisnisnya berupa jujur, iklas, terjamin. Rasullulah jujur terhadap semua pelanggannya saat memasarkan barang, beliau menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk, kejujuran adalah brand-nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam(QS. At-Taubah ayat 119). آَُّيَأَٰٓ َي ٍَيِزَّنٱ ْإَُُياَء ْإُقَّتٱ ََّللّٱ َعَي ْإَُُٕك َٔ ٍَيِقِذ َّصنٱ
ٔٔ٢
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.25 b. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan kredibel. Amanah juga bisa bermakna keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan. Konsekuen amanah adalah mengembalikan setiap hakkepada pemiliknya, baik sedikit maupun banyak dari pada yang dimiliki, dan tidak mengurangi hak orang lain, baik berupa hasil penjualan,
fee,jasa atau upah. Nabi Muhammad SAW selalu berusaha
memenuhi janji, firman Allah SWT dalam (QS. Al-Maidah ayat 1). آَُّيَأَٰٓ َي ٍَيِزَّنٱ ِت ْإُف َۡٔأ ْا ََُُٰٕٓياَء ِدُٕقُعۡنٱ ُأ ُحًَيَِٓت ىُكَن ۡتَّه ِح ِى َع ََۡ ۡلۡٱ يِّه ِحُي َشۡيَغ ۡىُكۡيَهَع ىَهۡتُي اَي َّلاِإ ِذ ۡيَّصنٱ ٌَِّإ ٌۗ و ُشُح ۡىُتََأ َٔ ََّللّٱ ُذي ِشُي اَي ُىُك ۡحَي ٔ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
25 Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktik, (Jakarta:
40 mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.26
c. Fathanah
Fathanah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdasan atau kebijaksanaan. Dalam bisnis, implikasi sifat fathanah adalah bahwa segala aktifitas dalam managemen suatu perusahaan harus dengan kecerdasan, dengam mengoptimalkan semua potensi akal yang ada untuk mencapai tujuan. Para pelaku bisnis syariah juga harus memiliki sifat fathanah , yaitu sifat cerdas, cerdik, dan bijaksana, agar usahanya bisa lebih efektif dan efisien serta mampu mnganalisis situasi persaingan dan perubahan-perubahan (change) dimasa yang akan datang.
d. Tabligh
Sifat tabligh artinya komunukatif dan argumenitatif, seorang pemasar harus mampu menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya dengan jujur dan tidak harus berbohong dan menipu pelanggan. Dia harus menjadi seorang komunikator yang baik yang bisa berbicara benar dan bi
al-hikmah(bijaksana dan tepat sasaran) kepada mitra bisnisnya.
Nilai dasarnya adalah komunukatif dan nilai bisnisnya ialah penjual yang cerdas, deskripsi tugas, delegasi wewenang, kerja
26 Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktik, (Jakarta:
41
tim, mempunyai kendali dan supervisi. Allah berfirman dalan (QS. Al-Ahzab ayat 70-71) آَُّيَأَٰٓ َي ٍَيِزَّنٱ ْإَُُياَء ْإُقَّتٱ ََّللّٱ ااذيِذَس الا َٕۡق ْإُنُٕق َٔ ٠ٓ ۡحِه ۡصُي ِعِطُي ٍَي َٔ ٌۗۡىُكَتَُُٕر ۡىُكَن ۡشِفۡغَي َٔ ۡىُكَه ًَ ۡعَأ ۡىُكَن ََّللّٱ َُّنُٕس َس َٔ ۥ اًًيِظَع ا ًص َٕۡف َصاَف ۡذَقَف ٠ٔ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan Katakanlah Perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.27
D. Ekonomi Islam
a. Pengertian ekonomi Islam
Dalam perspektif ekonomi Islam, ada satu titik awal yang benar-benar harus kita perhatikan yaitu: “ekonomi dalam Islam itu sesungguhnya bermuara kepada akidah Islam, yang bersumber dari syariatnya. Sedangkan dari sisi lain ekonomi Islam bermuara pada Al-Qur‟an Al Karim Dan As-Sunnah Nabawiyah
yang berbahasa Arab.28
Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang mempelajarai masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai syariah.
Ekonomi Islam dimaknai sebagai ilmu ekonomi yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bagi individu, kelompok, masyarakat maupun pemerintah
27 Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syari’ah dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003), hal.54
28Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam, (Jakarta : Prenadamedia
42
dalam rangka pengorganisasian faktor produksi, distribusi, dan pemanfaatan
barang atau jasayang dihasilkan dan tunduk dalam peraturan Islam.29
b. Karakteristik Ekonomi Islam
1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah yang ada di atasnya
2. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan moral 3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan
4. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan umum
5. Zakat dan larangan riba30
c. Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam
Menurut Syafi‟i Antonio prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam tercermin dalam pandangan Islam mengenai harta dan kegiatan ekonomi. Pandangan tersebut ialah:
a) Pemilik mutlak segala sesuatuyang ada dimuka bumi ini, termasuk harta baik benda maupun alat produksi adalah Allah SWT. Kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanahmengelola dan memanfaatkan sesuatu dengan ketentuannya.
b) Status harta yang dimiliki manusia adalah harta sebagai amanah dari Allah SWT, mengharuskan setiap setiap manusia melaksanakannya
29Havis Aravik, Ekonomi Islam, (Malang: Empatdua. 2016), hal. 1
30 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eklusif Ekonomi Islam, (Jakarta : Prenadamedia
43
dengan baidan benar agar harta tersebut dapat membawa kebahagiaan didunia dan diakhirat.
c) Pemilikan harta dapat dilakukan melalui usaha (‘amal) atau mata pencaharian (ma’isyah) yang halal dan sesuai aturannya.
d) Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang dapat melupakan kematian, melupakan dzikrullah (tidak ingat kepada Allah SWT dengan segala ketentuannya), melupakan shalat dan zakat.
e) Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti melalui kegiatan riba, perjudian, dan berjual beli barang yang dilarang atau haram
sebagaimana dinyatakan dalam berbagai firman-Nya dalam Al-Qur‟an surah Al-Maidah ayat 90-91)
آَُّيَأَٰٓ َي
ٍَيِزَّنٱ
اًَََِّإ ْا ََُُٰٕٓياَء
ُش ًَۡخ ۡنٱ
َٔ
ُشِسۡيًَۡنٱ
َٔ
ُباَصََ ۡلۡٱ
َٔ
ُى َن ۡصَ ۡلۡٱ
ِمًََع ٍِّۡي ٞس ۡج ِس
ٍِ َطۡيَّشنٱ
َف
ُُِٕثَُِت ۡجٱ
ٌَُٕحِه ۡفُت ۡىُكَّهَعَن
٢ٓ
اًَََِّإ
ُذي ِشُي
ٍُ َط ۡيَّشنٱ
ُىُكَُۡيَت َعِقُٕي ٌَأ
َج َٔ َذَعۡنٱ
َٔ
َءَٰٓاَضۡغَثۡنٱ
يِف
ِش ًَۡخۡنٱ
َٔ
ِشِسۡيًَۡنٱ
ِش ۡكِر ٍَع ۡىُكَّذُصَي َٔ
َِّللّٱ
ٍَِع َٔ
ِج َٕهَّصنٱ
ٌََُٕٓتُُّي ىُتََأ ۡمََٓف
٢ٔ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. 91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
E. Analisis SWOT
a. Pengertian analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat suatu unit bisnis tunggal. SWOT singkatan dari
strengths (kekuatan), weakneses (kelemahan), opportunities (peluang), dan treats (ancaman). Pendekatan ini berusaha untuk mengembangkan
kekuatan-44
kekuatan kelemahan internal dan suatu organisasi (loking in) dengan kesempatan dan ancaman-ancaman yang ada pada lingkungan eksternal (loking
out). Strategi-strategi kemudian dapat diformulasi untuk memusatkan perhatian
pada masalah tersebut.31
Jadi dengan menggunakan analisis SWOT akan diperoleh gambaran masa depan suatu perusahaan. Pimpinan perusahaan harus harus dapat menganalisa situasi dan kondisi perusahaan itu sendiri dengan menggunakan serta memperhatikan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
a) Faktor kekuatan
Faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komperatif oleh unit usaha di prusahaankarena satuan bisnis memiliki sumber, keterampilan, produk andalan dan sebagainya lebih kuat dari pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Bidang-bidang keunggulan tersebut antara lainialah kekuatan pada sumber keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan dipasar, loyalitas penggunaan produk dan kepercayaan para berbagai pihak yang bersangkutan.
b) Faktor kelemahan
31 Mugi Rahardjo, Pemasaran Lembaga Keuangan Perbakan, (Surakarta : Lpp
45
Faktor kelemahan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal, sumber keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi memuaskan. Faktor kelemahan ini dilihat pada sasaran dan prasarana yang dimiliki atau yang tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan ketentuan pasar, produk yang tidak atau yang kurang diminati oleh para penggunan atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang tidak memadai. c) Faktor peluang
Peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
d) Faktor ancaman
Faktor ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika tidak diatasi, ancaman yang akan menjadi ganjalan bagi suatu bisnis yang bersangkutan baik untuk
masa sekarang maupun dimasa depan.32
b. Tujuan dan penjabaran analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses, sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
Penjabaran SWOT antara lain :
46
a. Strength (kekuatan), merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan.
b. Weaknesses (kekuatan), merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan.
c. Opportunity (peluang), merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya.
d. Threat (ancaman), merupakan kondisi eksternal yang menghambat
suatu organisasi untuk mencapai organisasinya.33
H. Kajian Terdahulu
Pembahasan topik yang mengarah kepada masalah strategi pemasaran suatu usaha telah penulis analisa dan penulis menemukan judul terdahulu yaitu: 1. Analisis Strategi Pemasaran Parfum Refill Dalam Mengembangkan Usaha Ditinjau Dari Perspekrif Ekonomi Islam (Studi Kasus Azzwars Perfume Bukittinggi)
Penelitian ini dilakukan oleh Fitriati, mahasiswa jurusan ekonomi Islam pada Institut Agama Ialam Negeri (IAIN) Bukittinggi pada tahun 2017.Hasil dari penelitian dan analisa data nya adalah strategi pemasaran Azzwars Parfume telah sesuai dengan prinsip pemasaran islam, baik itu dari segi segmentasi pasaran yang membedakan jenis parfum untuk laki-laki dan perempuan, produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
33J. Julsu, Pengambilan Keputusan Strategic Untuk Organisasi Public Dan Organisasi
47
produk yang berkualitas baik, harga yang kompetitif, tempat atau lokasi toko yang strategis dan mudah dijangkau dan juga promosiyang efektifdan efisien yang mengutamakan silaturahmi seperti halnya yang dicontohkan
oleh Rasulluah SAW.34
2. Strategi pemasaran Green House Lezatta di Koto Hilalang ditinjau dari perspektif ekonomi Islam
Penelitian ini dilakukan oleh Beni Saputra, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam pada Institut Agama Ialam Negeri (IAIN) Bukittinggi pada tahun 2017. Hasil dari penelitian dan analisa data nya adalah produk yang ditawarkan oleh Lezatta tidak sesuai dengan iklan atau promosi yang dilakukan, karena disana juga terdapat banyak bunga plastik yang tidak sesuai dengan promosi yang telah dilakukan, hal ini bertentangan dengan Islam, dimana Islam membatasi bahwa dalam melakukan promosi haruslah
jujur dan tidak ada unsur kebohongan.35
3. Strategi pemasaran Pedagang Busana Muslim menurut perspektif ekonomi Islam (studi khasus Toko Bunda Pasar Atas Kota Bukittinggi)
Penelitian ini dilakukan oleh Yulia Eka Sari, Mahasiswa jurusan ekonomi Islam pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi pada tahun 2018. Hasil dari penelitian dan analisa data nya adalah strategi pemasaran pedagang Busana Muslim belum sepenuhnya sesuai dalam
34Fitriati, Skripsi S1 Ekonomi Islam, Analisis Strategi Pemasaran Parfum Refill Dalam
Mengembangkan Usaha Ditinjau Dari Perspekrif Ekonomi Islam (Studi Kasus Azwars Perfume Bukittinggi), (Bukittinggi : Pustaka Iain Bukittinggi. 2017), hal.81
35Beni Saputra, Skripsi S1 Ekonomi Islam, Satategi Pemasaran Green House Lezatta Di
Koto Hilalang Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam, (Bukittinggi : Pustaka Iain Bukittinggi.
48
ekonomi menurut perspektif Ekonomi Islam. Karena harga yang ditetapkan ditoko Bunda tidak sesuai dengan harga pasar dan selalu berubah-ubah
tergantung pegawai yang menawarkan kepada pembeli.36
Perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu: a). Terdapat perbedaan dalam objek penelitian dan pembahasan yang dilakukan, kajian terdahulu membahas tentang bagaimana perkembangan nya, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi dalam meningkatkan pendapatan. b). Persamaannya yaitu sama sama membahas tentang kajian menurut perspektif ekonomi Islam.
BAB III
36 Yulia Eka Sari, Skripsi S1 Ekonomi Islam, Strategi Pemasaran Pedagang Busana
Muslim Menurut Perspektif Ekonimi Islam (Studi Kasus Ditoko Bunda Pasar Atas Kota Bukittinggi), (Bukittinggi : Pustaka Iain Bukittinggi. 2018), hal.72
49
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenimena yang terjadisekitar objek penelitian dengan maksud mencari jalan penentuan penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu
peristiwa yang terjadi sesungguhnya.37
Penelitian deskriptif kualitatif ini memusatkan perhatian pada strategi pemasaran sehingga dapat meningkatkan volume penjualan pada Cafe yang menjadi objek penelitian.
Jadi jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan fenomena yang terjadi dilapangan dalam bentuk tulisan yang berpedoman pada teori yang didapat diperpustakaan.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai bulan Desember.
C. Jenis Dan Sumber Data
a. Data primer
37Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori Dan Praktek, (Jakarta: Bumi
50
Data primer adalah sumber data penelitian yang diproleh secara langsung dari subjek yang akan diteliti tentang permasalahan yang dibahas. Dalam penelitian ini data primer dari Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung adalah pada bagian pemasaran dan promosi yang dilakukan terhadap menu yang ada. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan pihak Uno Cafe Simpang Lapau Talang Lubuk Basung.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, arsip kepustakaan, maupun yang ada pada jurnal. Dari penelitian ini data sekundernya adalah diperoleh dari hasil kepustakaan, baik berupa bahan-bahan bacaan maupun skripsi terdahulu yang memungkinkan, dan membaca berbagai buku
literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam proposal ini.38
D. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi kepustakaan (library research)
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan berupa literatur-literatur tentang pemasaran, serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
b. Studi lapangan (fild research) a) Wawancara
38Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori Dan Praktek, (Jakarta: Bumi
51
Wawancara merupakan metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Peneliti mendapat keterangan secara lisan dari Informen. Wawancara dilakukan kepada pemimpin dan karyawan Uno
Cafe.39
b) Observasi
Dilakukan guna mendapatkan data-data melalui pengamatan
langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti.40
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dengan menggunakan data referensi baik berupa literatur maupun artikel-artikel yang berhubungan dengan menggambarkan apa yang terjadi
dilapangan.41metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan.42Adapun teknik yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. IFE (Internal Factor Evaluation)
Mengevaluasi faktor-faktor yang berad dilingkungan internal organisasi yaitu berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
2. EFE (Ekternal Factor Evaluation)
39
Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: Prenadamedia Group. 2014), hal.372
40Muhammad Busro, Studi kelayakan Bisnis,(Yogyakarta: Expert. 2017), hal.144 41Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta : Prenadamedia Group.2014), hal. 400
42Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membahas Kasus Bisnis. (Jakarta: PT.