• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYATULLAH KUMAINI NIM. TP. 161429

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AYATULLAH KUMAINI NIM. TP. 161429 "

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh

AYATULLAH KUMAINI NIM. TP. 161429

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

(2)

JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh

AYATULLAH KUMAINI NIM. TP. 161429

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halaman In. 08-PP-

05-01

In.08-FM-PP-05-07 - R-0 - -

Nomor: B,174/D.1.1 /PP.00.9/V/2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan judul : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi

Nama/NIM : Ayatullah Kumaini / TP 161429 Telah di munaqasyahkan pada : Hari Selasa, 19 Mei 2020 Nilai Munaqasyah : 83,8

Dan telah dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Najmul Hayat, M.Pd Yudi Kurniawan, M.Pd, NIP.197207011997031003 NIP.

Penguji I Penguji II

Drs. H. Nazari M,Pd.i Siti Asiah, M.Pd.I

NIP.19601128198503002 NIP.196112191991032002 Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj Armida, M.Pd Tabroni, M.Pd.I

NIP. 196212231990032001 NIP.197004031996031003

Jambi, 19 Mei 2020

Fakultas Tarniyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Sekretaris

Prodi Pendidikan Agama Islam

Habib Muhammad, M.Ag NIP. 19691114199401 1001

(4)

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halaman In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2 Hal : Nota Dinas

Lampiran : - Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;

Nama : Ayatullah Kumaini NIM : TP.161429

Judul Skripsi : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeti 2 Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

(5)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halaman In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2 Hal : Nota Dinas

Lampiran : - Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;

Nama : Ayatullah Kumaini NIM : TP.161429

Judul Skripsi : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 12 Mei 2020 Pembimbing I

Dr Hj. Armida ,M.Pd NIP.196212231990032001

(6)

iv

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Dari Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian- bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 10 Mei 2020

Ayatullah Kumaini NIM:TP161429

(7)

v

Ayahanda syamsir dan Ibunda Jamaiyah,

dengan selalu memperjuangkan hidupku dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang, sebagai bukti dan rasa banggaku,

selalu ada do’a agar beliau diberikan kesehatan,

umur panjang dan terutama selalu ta’at beribadah pada Allah SWT.

Dengan didikan dan pengorbanan yang tak terhingga kepadaku,

sehingga aku bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, Berguna bagi Agama, Bangsa dan terlebih mampu dalam menjalani kehidupan di Masyarakat Untuk kakak-kakak ku yang sudah menjadi motivasi bagiku, Kuucapkan terimah kasih

yang tak terhingga atas segala yang telah diberikan dan perjalan hidupku Dan untuk keluargaku yang kucinta dan kusayangi seumur hidupku.

Juga untuk sahabat-sahabat seperjuanganku, seniorku, adik-adik ku yang selalu mendukung dan memotivasi, memberi arahan serta masukan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Dan semoga Allah memberikan berkah dan ridho-Nya. Amiiin...

(8)

vi

Artinya:”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”(Q.S.Al- Ahzab.21).(Anonim, Departemen Agama, 2008:314)

(9)

vii

SW, Tuhan yang maha ‘alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya. Dengan segala sifat kesempurnaannya-Nya dan Dzat yang mengatur segala apa yang didunia dengan kekuasaan-Nya. Dzat yang telah menganugerahkan kepada manusia akal fikiran dan memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dialah Allah yang tak pernah lepas pengawasannya terhadap apa yang dilakukan manusia dan kepada-Nya lah kita mempertanggung jawabkan Setiap apa yang kita kerjakan.

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW. Untuk segala keluarga serta para sahabat beliau yang senantiasa istiqamah dalam perjuangan Islam. Semoga kita menjadi hamba- hamba pilihan laksana mereka.

Alhamdulillah proses perjuangan dalam penyusunan skripsi ini dengan segala pengorbanan dan rintangan lahir batin telah dapat penulis lalui. Tak ada penggambaran lain yang dapat penulis utarakan selain ucapan syukur yang tiada tara pada Allah SWT karena hanya atas ridha dan pertolongan-Nya lah penulis dapat melalui semua ini. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada:

1. Bapak Prof Dr. Suaidi MA, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dr fadillah M Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan 3. Bapak muklis M.Pd.i. selaku Ketua Jurusan Prodi Pendidikan Agama Islam 4. Dosen pembimbing I Dr. HJ Armida, M.Pd dan dosen pembimbing II

Tabrani M.Pd.i atas bimbingan, arahan dan motivasi yang diberikan.

(10)

viii awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya bisa berdoa, semoga amal ibadah semua pihak dapat diterima dan dicatat oleh Allah SWT. Sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan sebaik-baiknya.

Tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini melainkan Allah yang maha sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini. Dan penulis berharap semoga tulisan ini mempunyai nilai guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Jambi, 10 Mei 2020

Ayatullah kumaini TP.161429

(11)

ix Nim : TP.161429

Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

judul : Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan skunder. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode Obsevasi, Dokumentasi, dan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keadaan kedisiplinan belajar siswa, kendala guru akidah akhlak, dan bagaimana strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa tersebut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa keadaan disiplin belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi yakni masih lemahnya minat belajar siswa, siswa kurang introspeksi diri, dan masih lemahnya hukuman siswa.

Kendala guru yakni siswa suka membuat kegaduhan di dalam kelas, siswa ada yang merokok dan membawa handphone serta membolos masuk kelas. Strategi guru yakni guru memberikan pengarahan, guru memberikan nasihat, dan guru memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar kedisiplinan.

Kata kunci : strategi, akidah akhlak, kedisiplinan belajar

(12)

x

Study Program: Islamic Religious Education (PAI)

title: Teachers' Strategy of Akhlak In Improving Student Discipline in Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi

this thesis discusses about Teachers' Strategy of Akhlak In Improving Student Discipline In Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Regency, this research is a qualitative research by using primary and secondary data source. To obtain the data the researcher use Obsevation, Documentation, and interview method. The purpose of this study is to find out how the state of student learning discipline, constraints of moral teachers, and how the strategy of moral aqid in improving student learning discipline.

The result of the research shows that the condition of student learning discipline in Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi is still weak student interest, students lack self introspection, and still weak student punishment. Constraints of teachers ie students like to make noise in the classroom, there are students who smoke and bring mobile phones and ditching into the classroom. The teacher's strategy is to provide guidance, the teacher gives advice, and the teacher sanction the students who violate the discipline.

Keywords: strategy, creed, morality, discipline learning

(13)

xi

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Strategi Guru ... 7

B. Perilaku ... 16

C. Perkembangan Teknologi Informasi ... 20

D. Study Relevan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Pendekatan Penelitian ... 28

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 29

C. Jenis dan Sumber Data ... 29

D. Tenik Pengumpulan Data ... 31

E. Teknik Analisis Data ... 33

F. Uji Keterpercayaan Data ... 34

G. Jadwal Penelitian ... 36

BAN IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum ... 37

1. Historis ... 37

2. Profil Sekolah... 38

3. Visi Dan Misi... 39

4. Tujuan Sekolah... 40

5. Struktur Organisasi ... 42

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik ... 43

7. Sarana dan Prasarana ... 51

(14)

xii

3. Strategi Guru Akidah Akhlak dalam menghadai siswa yang menyimang karena perkembangan teknologi informasi di Madrasah Tsanawiyah Swasta Nururrodhiyah Kota Jambi ... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 69 B. Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(15)

xiii

Muaro Jambi ... 41 Tabel. 4.2. Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah N 2

Muaro Jambi ... 42 Tabel. 4.3. Daftar Sarana Madrasah Tsanawiyah N 2 Muaro Jambi.. ... 46 Tabel. 4.4. Daftar Prasarana Madrasah Tsanawiyah N 2

Muaro Jambi. ... 48

(16)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan giatnya melaksanakan pembangunan, baik pembangunan di bidang fisik maupun dibidang mental spiritual hal ini dapat dilihat dari dasar dan terutama pendidikan nasional yang tercantum dalam UU RI No. 20 THN 2003 Tentang sisitem pendidikan nasional. Menjelaskan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokrasi serta bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, maka suatu hal tidak dapat dihindari adalah perlunya tenaga yang memiliki kemampuan dan terampil disamping merupakan manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah yang Maha Esa, karenanya peran pendidikan makin terasa sangat memiliki arti penting. Tugas itu merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, guru maupun masyarakat lingkungan sekitar.

Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia maka keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada unsur manusianya. Karena unsur manusianya paling menentukan berhasil atau tidak nya pendidikan. Sekolah adalah pihak kedua yang terkait dalam urusan pendidikan, dan tidak kalah penting dari pendidikan di rumah dan di masyarakat. Sekolah melaksankan tugas pendidikan, yakni merealisasikan tujuan yang ingin di capai dan berperan serta dalam memikul tanggung jawab umum dalam mempersiapkan anak yang shalih dan membangun generasi yang maju.

Pendidikan agama merupakan sarana yang paling tepat untuk memberikan perhatian, arahan dan pengertian serta pemahaman tentang akhlak yang mulia dari

1

(17)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN masa kanak−kanak hingga dewasa, dengan maksud agar terbinanya generasi−generasi muda. Adapun menanamkan pendidikan Akhlak bagi para remaja ini adalah untuk mempersiapkan generasi penerus perjuangan bangsa dengan cara memberikan bekal akan tumbuh jasmani dan rohani yang sehat berkepribadian,berbudi luhur serta menjalankan syari’at Islam.

Sesuai dengan hadist yang di riwayatkan oleh Abu hurairah ra. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “ setiap anak di lahirkan dalam keadaan firah atau suci tetapi orang tuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi”. (HR Abu Hurairoh)

oleh karena itu mereka dilahirkan kedunia ini untuk memegang tanggung jawab sekaligus sebagai khalifah di muka bumi. Dalam proses pembelajaran siswa sebagai subjek belajar yang berkembang dan hasil siswa sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor penentu terhadap keberhasilan dan kegagalan pembelajaran adalah disiplin siswa dan perlu perlu mendapat pembinaan terus dari guru. Disiplin sekolah bisa menjadi alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Siswa yang disiplin menjauhkan diri dari sikap suka menganggap enteng tugas dan tanggung jawab, menunda nunda pekerjaan (malas), ceroboh dan tergesa−gesa dalam melakukan suatu pekerjaan, dan sangat menghargai waktu.

Disiplin lahir atas pembiasaan atau latihan sehingga orang yang disiplin akan terlihat dalam kehidupan sehari−hari, ciri−ciri akan tampak di dalam aktifitas di sekolah maupun dirumah.

Kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah, sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajran yang baik. sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib maka kondisinya akan tampak jauh berbeda, untuk mencapai hal tersebut perlu kerja keras dari berbagai elemen sekolah, baik itu kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua, sehingga pelanggaran di sekolah agar cepat di cegah dan ditanggapi dengan baik.

Berbicara kedisiplinan sekolah tidak terlepas dengan persoalan prilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi dikalangan siswa dan remaja pada akhir−akhir ini sudah sangat menghawatirkan, seperti, kehidupan sex bebas,

(18)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN keterlibatan dengan narkoba, dan berbagai tindakan yang menjurus ke arah kriminal lainnya yang dapat merugikan siswa itu sendiri dan merugikan orang lain.

Perilaku keseharian siswa atau peserta didik khususnya di sekolah, sangat berkaitan dengan lingkungan yang ada. Tidak mungkin dapat terwujud siswa berperilaku baik jika lingkungan sekolah atau para guru tidak mencerminkan prilaku yang baik pula. Siswa akan menertawakan jika ketika dituntut untuk disiplin sedangkan para guru sendiri tidak disiplin. Siswa tidak akan mendengarkan ketika dituntut berlaku jujur jika mereka menyaksikan kecurangan yang merebak di lingkungan sekolah. Mereka akan mengejek ketika diperintah untuk menjaga kebersihan sementara dalam keseharian mereka menyaksikan kotoran menumpuk di sekolah. Masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan antara aturan dan norma dengan realitas yang dialami siswa. Untuk itu, pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk mendidik siswa agar dapat di implementasikan dalam kehidupan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya.

Untuk itu sangat diperlukan suatu pendidikan yang selalu mengedepankan dan menanamkan pelajaran Akhlak dalam diri setiap peserta didiknya, karena sikap ini mempunyai dampak luas bagi kehidupan orang lain dalam masyarakat dan negara agar peserta didik itu menjadi anak yang berakhlak. Secara keseluruhan pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling kokoh. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada begaimana proses yang dialami oleh peserta didik.

Dengan adanya pembelajaran Akidah Akhlak di harapkan siswa lebih disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran, adapun bentuk-bentuk kedisiplinan siswa di antaranya masuk kelas tepat waktu, berseragam sesuai dengan ketentuan sekolah, memperhatikan pembelajaran, mingikuti pelajaran tanpa bolos, memiliki rencana yang teratur, dan mengerjakan tugas.

Namun praktek keseharian dalam proses pembelajan dalam kelas tidak semua guru khusus nya pada guru pendidikan agama Islam mampu memberikan nilai−nilai akhlak/budi pekerti pada setiap pelajaran yang di asuh. Untuk itu

(19)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN seharusnya diberikan secara intensif kepada setiap pelajaran agama islam agar siswa mampu mengintegrasikan antara budi pekerti dengan kehidupan mereka sehari−hari. Disisi lain pada kenyataanya menunjukan bahwa banyak nya guru yang mengajar pendidikan agama islam tidak memiliki latar belakang yang memadai , akibatnya seringkali terjadi diskomunikasi antara siswa dan guru.

Kedudukan siswa, dalam kegiatan pembelajaran sangat strategis dan menentukan. strategis karna siswa adalah tujuan dari pembelajaran dilakukan oleh guru.sedangkan menentukan, karena salah satu faktor utama kegiatan pembelajaran adalah pembentukan akhlak atau prilakku anak yang baik dengan melalui proses pembelajaran dalam kelas. meskipin demikian, setiap pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari permasalahan yang ditimbulkan oleh siswa.siswa yang kurang perhatian kurang termotivasi/berminat untuk belajar sampai pada melakukan prilaku yang kurang terpuji atau luar batas kewajaran.

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi. Merupakan sekolah yang berlabel pendidikan madrasah. Permasalahan yang terlihat sehubungan terciptanya kedisiplinan belajar. Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 muaro jambi ini merupakan satu bagian dari lembaga yang sama-sama dituntut untuk berupaya terus menerus dalam mengembangkan serta mutu pendidikan agar melahirkan suatu pembelajaran yang efektif dan efesien serta memberikan hal-hal ataupun tujuan pendidikan unggul dan bermutu. Namun berdasarkan observasi awal pada tanggal 20 september 2019. penulis mendapatkan bentuk prilaku yang menyebabkan kemerosotan akhlak anak, Dimana keseharian disekolah belum menunjukan kedisiplinan sebagimna mestinya. Indikator siswa tidak disiplin adalah tidak mematuhi tata tertib sekolah, artinya tata tertib yang telah di buat sekolah banyak dilanggar siswa. Hal ini terbukti, pertama, siswa masih lemah nya dalam kemampuan belajar sehingga cenderung tidak terkontrol prilakunya, kedua, siswa kurang introspeksi diri dalam melaksanakan peraturan kelas, seperti ada siswa yang membawa handphone, sehingga anak kurang nyaman dalam berkonsentrasi belajar.

Ada juga siswa yang merokok, disamping itu ada juga siswa yang membolos atau keluar masuk tanpa izin saat jam pelajaran berlangsung di sekolah. Ketiga masih

(20)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN lemah nya hukuman siswa, keempat, randah nya dukungan dari orang tua dalam menyelesaikan masalah anak . Kondisi ini apabila di biarkan terus menerus dan tidak ditanggapi secara serius, maka akan berdampak pada prestasi siswa dan peningkatan kepribadian siswa berdampak negatif terhadap nama baik sekolah dan masyarakat.

Berdasarkan survei pada tanggal 27 september 2019 di Madrasah Tsanawiyah negeri 2 muaro jambi penulis mengamati masih ada prilaku siswa yang kurang terpuji dan menunjukan adanya distory,dimana keinginan guru agar anak−anak menunjukan atau berprilaku terpuji sementara anak sering melakukan prilaku yang kurang baik.hal ini di indikasikan dengan seringkali membuat keresahan dikalangan guru khususnya pada guru pendidikan agama islam yang memliki tanggung jawab dalam mendidik siswa agar berprilaku baik.guru sudah berupaya keras dengan segala tanggung jawab yang dimiliki untuk mendidik siswa menjadi baik, walaupun kenyatanya masih ada siwa yang belum menunjukan perilaku yang terpuji seperti yang di harapkan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.’’

B. Fokus Penelitian

Agar peneliti lebih terfokus pada permasalahan riil dibahas dan mencegah terjadi kesimpangan jalan penyelesaian masalah, serta keterbatasan waktu, kemampuan dan dana,maka penelitian ini dibatasi pada peningkatan strategi yang di lakukan oleh guru mata pelajaran akidak akhlak pada siswa kelas VIII A selama mereka berada di dalam lingkungan sekolah saja, sehingga dalam pembahasannya tidak meluas dan terfokus pada sapek tertentu.

C. Rumusan Masalah

Dari pembahasan/uraian di atas, maka penulis mengajukan tiga pokok permasalahan,yaitu:

(21)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN 1. Bagaimana keadaan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 Muaro Jambi?

2. Apa saja kendala guru akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi?

3. Bagai Mana Strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui keadaan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.

b. Ingin mengetahui kendala guru akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.

c. Ingin mengetahui strategi guru akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.

2. Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

a. sebagai sarana menambah khasanah penegetahuan penulis secara teoritis maupun praktis dalam penelitian lapangan.

b. pihak sekolah yang bersangkutan berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pembinaan akhlak siswa di sekolah.

c. Untuk melengkapi salah satu persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

(22)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Kajian Teori

Untuk mempermudah pemahaman pada penelitian, terlebih dahulu diketahuin kerangka teorinya. karena dari kerangka teori inilah kita bisa memulai langkah untuk membahas permasalahan atas data-data yang di peroleh dilapangan, kerangka teori ini merupakan landasan berpijak dan sekaligus merupakan kerangka pemikiran yang melatar belakangin berbagai bentuk permasalahan nantinya.

1. Strategi Guru

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola- pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain , 2010 :hal.5)

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Tantangan yang dihadapi oleh para penggerak dunia pendidikan saat ini semakin banyak, salah satunya adalah perubahan atmosfer dunia pendidikan yang sebagan besar dipengaruhi oleh adanya perkembangan teknologi yang akan terus terjadi. Selain memberi dampak yang baik bagi peningkatan kualitas pembelajaran ternyata perkembangan teknologi juga memberikan dampak yang kurang baik, untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi dan dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru haruslah aktif dalam mengikuti perkembangan tersebut dan

7

(23)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN memikirikan strategi pembelajaran yang baik untuk para siswa yang dimilikinya.

Dalam pendidikan strategi biasanya berkaitan dengan metode atau teknik. metode dan teknik memiliki pengertian yang berbeda meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dimulai untuk mencapai tujuan. Sedangkan teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Jadi, metode memiliki pengertian yang lebih luas dan lebih ideal serta konsensional.

Strategi yang baik adalah bila dapat melahirkan metode yang baik pula, sebab metode adalah suatu cara pelaksanaan strategi. (M. Arifin, 2008:hal.39).

Menurut Abin Syamsuddin Makmum didalam buku Martinis Yamin mengatakan bahwa strategi adalah suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapa sasaran yang telah tetapkan. Selanjutnya Mntzberg mendefenisikan strategi sebagai 5P, yaitu : strategi sebagai Perspectif , strategi sebagai Posisi, strategi sebagai Perencanaan, strategi sebagai Pola kegiatan, dan stategi sebagai Penipuan.(Martinis Yamin, 2012:hal.64). Adapun cakupan stategi , yaitu :

a. Mengidentifikasikan dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (output) sepert apa yang harus dicapai dan menjadi sasaran (target) usaha itu,dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukanny.

b. Mempertimbangan dan memilih jalan pendekatan utama (basic ways) manakah yang dipandang paling ampuh (effective) untuk mencapai sasaran tersebut.

c. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) mana yang akan ditempuh sejak titik awal sampai kepada titik akhir dimana tercapainya sasaran tersebut.

d. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur ( criteria) dan patokan ukuran (standard) yang bagaimana dipergunakan dalam mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha tersebut.

(24)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Romiszowski (1981) menyatakan didalam buku Darmansyah bahwa strategi adalah sebagai titik pandangan arah berbuat yang diambil dalam rangka memilih metode pembelajaran yang tepat, yang selanjutnya mengarah pada yang lebih khusus, yaitu rencana, taktik, dan latihan. (Darmansyah, 2011:hal.18).

Selajutnya Nana sudjana mengemukakan didalam buku sunhaji bahwa strategi belajar merupakan tindakan guru melaksanakan rencana mengajar, artinya usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran (tujuan, metode, alat, serta evaluasi) agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, strategi belajar mengajar adalah usaha nyata guru dalam praktik mengajar yang dinilai lebih efektif dan efesien atau politik dan taktik guru yang dilaksanakan dalam praktik mengajar di kelas. (Sunhaji, 2009 :hal.1)

Martinis yamin, memberikan definisi strategi pembelajaran yaitu spesifikasi untuk menyeleksi dan mengatur kejadian-kejadian dan kegiatan- kegiatan dalam satuan pelajaran. (Martinis Yamin, 2012 :hal.67). Strategi pembelajaran berinteraksi dengan situasi belajar. Situasi belajar sering digambarkan dengan model pengembangan pembelajaran, karena itu strategi dan model pengembangan pembelajaran merupakan gabungan metode dan media. Metode dan media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pembelajaran, ia dipakai untuk menyampaikan pesan kepada siswa, disamping itu metode dan media memudahkan siswa memahami dan mengerti materi yang disampaikan kepadanya.

Strategi pembelajaran yang dipilih dan digunakan oleh guru bertitik tolak dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan di awal. Agar diperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna, maka guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran apa yang akan digunakan.

Strategi pembelajaran pada dasarnya adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan. Terdiri dari metode, teknik, dan prosedur yang mampu menjamin peserta didik benar-benar akan dapat mencapai tujuan akhir kegiatan pembelajaran. (Hamzah B, Uno, Nurdin Mohammad. 2011 :hal.6).

(25)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Ada empat stategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal- hal berikut:

1. Mengientifasi serta menetapkan spesifkasi dan kualifasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang di harapkan.

2. memiliki sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3. memiliki dan menetapkan prosedur,metode,dan teknik belajar mengjar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan peganggan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.

4. menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruhan . (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain , 2010 :hal.5)

Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektifitas dan efesiensi proses pembelajaran.

Pengorganisasian, penyampaian, pengelolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen yang disebut sistem pembelajaran.

Strategi, teknik, dan metode sering digunakan secara bergantian, walaupun pada dasarnya istilah-istilah tersebut memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik kearah tujuan yang diinginkan atau dicapai. Sedangkan metode pembelajaran dideinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi, di dalam pelaksanaan sesungguhnya, metode dan teknik memiliki perbedaan. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu,

(26)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN sedangkan teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif.

Dengan kata lain metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda. (Hamzah B, Uno, Nurdin Mohammad. 2011 :hal.7).

Dengan demikian strategi pendidikan islam adalah seperti yang ditujukan Allah dalam firman-Nya surah Al Qashash: 77.

اَمَك ْنِسْحَأ َو.اَيْنُّدلا َنِم َكَبي ِصَن َسْنَت َلا َو .َة َر ِخ ْلْا َراَّدلا ُالله َكاَتا اَمْيِف ِغَتْبا َو َسَفلا ِغْبَت َلا َو .َكْيَلِإ ُالله َنَسْحَا .َنْيِدِسْفُملا ُّب ِحُي َلا َالله َّنِإ . ِض ْرَلاا يِف َدا

ا(

: صصقل ٧٧

)

Artinya:“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagian) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Al Qashash: 77) (Anonim, Departemen agama 2000 : 257)

Jadi strategi adalah perencanaan yang cermat mengenai suatu kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, dan menjadi haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi juga dapat dikatakan metode, teknik, cara atau pendekatan yang digunakan seseorang dalam melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, dicita- citakan serta mendapatkan hasil yang telah ditetapkan.

Dalam beberapa pengertian strategi pembelajaran, disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan, peralatan, dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara aktif dan efesien.

(27)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Itulah betapa pentingnya strategi belajar yang diterapkan seorang guru karena sangat berpengaruh bagi hasil akhir dari kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, Sunhaji menambahkan bahwa strategi diartikan

“sebagai daya upaya guru agar hasil pembelajaran dapat maksimal supaya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna”. (Sunhaji,2009 :hal.2).

Dengan demikian strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode dan teknik yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi, strategi memiliki arti yang lebih luas dari metode dan teknik, artinya metode dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

Defenisi guru yang kita kenal sehari-hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.

Mengutip pendapat Laurance D.Hazkew dan Jonathan C.Mc. Lendon dalam bukunya This Is Teaching (hlm.10) Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Sedangkan menurut Jean D.Grbs dan C.Morris Mc Clare dalam Fondation of Teaching An Introducton to modern Education hl.141 guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidkan.(Hamzah B.Uno hal.15)

Sedangkan pengertian guru di dalam undang-undang Republik Indonesia (UURI) No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelanggarakan pendidikan. (Helmawati, 2016:hal.21).

Guru atau pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani maupun rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu

(28)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN melaksanakan tugasnya sebaga makhluk Allah, Khalifah dimuka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

(Nur Uhbiyati. 2013 :hal.113)

H.Abdurrahman dalam buku Nuni Yusvavera Syatra mengemukakan bahwa guru adalah anggota masyarakat yang berkompeten (cakap, mampu dan mempunyai wewenang) dan memperoleh kepercayaan dari masyarakatdan pemerintah untuk melaksanakan tugas fungsi dan peran, serta tanggung jawabnya, baik dalam lembaga pendidikan jalur sekolah maupun lembaga luar sekolah.(Nuni Yusvavera Syatra,2013:hal.56)

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak para orang tua. Mereka ini tatkala menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal itupun menunjukkan pula bahwa orang tua tidakmungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang guru/sekolah karena tidak sembarang orang dapat menjabat guru. (Zakiah Daradjat, 2016 :hal.39)

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ramayulis (2008:hal.63) bahwa tugas guru terbagi menjadi 2 yakni tugas secara umum dan khusus.

Secara umum adalah sebagai warasat al-anbiya yang pada hakikatnya mengebang misi yang mengajarkan manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah,guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.

Adapun secara khusus terbagi menjadi 3 yakni; (1) sebagai pengajar yang bertugas merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun, dan penilaian setelah program itu dilaksanakan (2) sebagai pendidik yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkripadian insan kamil ,seiring dengan tujuan Allah menciptakan manusia (3) sebagai pemimpin, yang memimpin dan mengendaikan diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait.

Pada dasarnya perubahan prilaku yang dapat di tunjukkan oleh peserta didik harus di pengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan

(29)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau dengan perkataan lain, guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku peserta didik. Untuk itulah guru harus dapat menjadi contoh (surin teladan) bagi peserta didik, karena pada dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan yang dapat digugu dan ditiru..

Menurut Zakiah Daradjat (2014 :hal.40 ) Untuk menjadi seorang guru yang dapat mempengaruhi anak didik ke arah kebahagiaan dunia akhirat sesungguhnya tidaklah ringan,artinya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yakni :

1. Takwa kepada Allah sebaga syarat menjadi guru. Sesuai dengan tujuan pendidikan agama islam yaitu mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT maka guru sebagai pendidik harus lah seseorang yang bertaqwa kepada Allah SWT juga karena guru adalah teladan dan contoh bagi murid-muridnya agar mereka bisa menjadi penerus bangsa yang bertaqwa dan berakhalak mulia

2. berilmu sebagai syarat untuk menjadi guru. Guru harus memiliki ij 3. azah yang sesuai dengan ilmu pengetahuan di bidang yang diajarkan

supaya ia diperbolehkan untuk mengajar

4. sehat jasmani sebagai syarat menjadi guru. Kesehatan jasmani sering dijadikan sebagai salah satu syarat bagi seorang yang melamar untuk menjadi guru karena kesehatan badan sangat mepengaruhi semangaat kerja guru yang bisa berdapak pada anak didiknya.

berkelakuan baik sebagai syarat menjadi guru

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Slameto (2010:hal.97) bahwa tugas guru Secara lebih terperinci berpusat pada :

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang

b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai

(30)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai,

dan penyesuaian diri. Demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.

Jika dilihat dari tugas guru, maka dapat disimpulkan bahwa guru tidak hanya bertugas sebagai pentransferan ilmu saja, tetapi guru harus mampu membina perilaku anak didiknya agar menjadi manusia yang berakhlak karimah. Pendidik adalah profil manusia yang setiap hari didengar perkataannya, dilihat dan ditiru perilakunya oleh anak muridnya disekolah.

Oleh karena itu, seorang pendidik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Beriman kepada Allah dan beramal shaleh 2. Menjalankan ibadah dengan taat

3. Memiliki sikap pengabdian yang tinggi kepada dunia pendidikan 4. Ikhlas dalam menjalankan tugas pendidikan

5. Menguasai ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya 6. Profesional dalam menjalankan tugasnya

7. Tegas dan berwibawa dalam menghadapi masalah yang dihadapi murid-muridnya. (Hasan Basri. Beni Ahmad Saebeni, 2010 :hal.93).

Dapat disimpulkan guru adalah sebuah profesi yang mulia sebagai seorang pendidik. Guru harus mempunyai kompetensi khusus untuk mengajar dan menyampaian materi. Dan bukan hanya itu fugsi guru bukan hanya mentrnfer ilmunya saja namun dituntut untuk memperbaiki akhlak anak bangsa agar terciptanya lulusan-luluan yang bermutu dan memiliki akhlak serta inteletal yang baik.

2. Pengertian Akidah Akhlak

(31)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Kata akidah berasal dari bahasa arab, yang berarti ma’uqidah’alaihi al−qaib al−dlamir yakni sesutu yang di tetapkan atau di yakini oleh hati dan persaan (hati nurani), dan berarti ma ta dayyana bihil al ihsan wa l’taqadahu suatu yang di pegangi atau yang di yakini (kebenarannya)oleh manusia.

Dengan demikin secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau keyakinan yang benar benar menetap dan melekat dihati mnusia.

Sedangkan kata akhlak merupkan bentuk jamak dari kata khulukun,yang artinya budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan tabiat. kata tersebut mengandung segi persesuaian dengan perkataan khalkun yang berarti pencipta, demikian juga dengan makhluk yang berarti yang di cipta.

Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memuungkinkan adanya hubungan timbal balik antara makhluk dengan makhluk. Di samping itu sumber akhlak dari khaliq(Allah SWT) dan juga dari makhluk Nya.

Rasulullah SAW bersabda :

َح ُّيِداَدْغَبْلا ٍشاَر ِخ ِنْب ِنَسَحْلا ُنْب ُدَمْحَأ اَنَثَّدَح ٍل َلَِه ُنْب ُناَّبَح اَنَثَّد

ِرِدَكْنُمْلا ِنْب ِدَّمَحُم ْنَع ٍديِعَس ُنْب ِهِ بَر ُدْبَع يِنَثَّدَح َةَلاَضَف ُنْب ُكَراَبُم اَنَثَّدَح ُكِبَرْقَأ َو َّيَلِإ ْمُكِ بَحَأ ْنِم َّنِإ َلاَق َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّاللَّ ىَّلَص ِ َّاللَّ َلوُسَر َّنَأ ٍرِباَج ْنَع ْم

اًق َلَْخَأ ْمُكَنِساَحَأ ِةَماَيِقْلا َم ْوَي اًسِلْجَم يِ نِم

" Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan bin Hirasy Al Baghdadi, telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal, telah menceritakan kepada kami Mubarak bin Fadlalah, telah menceritakan kepadaku Abdu Rabbih bin Sa'id dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus”(HR.Tirmidzi, berbakti dan menyambung silaturahmi,1941).

(32)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Istilah akhlak juga mengandung penegertian etika dan moral. Etika adalah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Sedangkan moral adalah suatu ide−ide yang umum diterima tentang tindakan manusi yang baik dan wajar. Dalam kajian filsafat, istilah etika dibedakan dengan moral, yakni etika lebih bersifat teori dan moral lebih bersifat praktik.

Perbedaan akhlak, etika, dan moral terutama menyangkut sumbernya. Akhalak bersumber dari nabi Muhammad SAW, adapun hadist nya yang berarti “Nabi Muhmmad di utus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlak” Sedangkan etika dan moiral hanya bersumber dari manusia. Karena itu penggunaan etika dan moral yang mengandung pengertian akhlak perlu di tambahi dengan kata “islam”yaitu etika moral Islam.

Sedangkan Istilah akhlak sudah sangat akrab ditengah kehidupan kita. Mungkin hampir semua orang mengertahui arti kata “Akhlak” karena perkatan akhlak selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Akan tetapi, agar lebih jelas dan meyakinkan, kata (Akhlak” masih perlu untuk diartikan secara bahasa maupun istilah. Dengan demikian, pemahaman terhadap kata

“Akhlak” tidak sebatas kebiasaan praktis yang setiap hari kita dengar, tetapi sekaligus dipahami secara filosofis, terutama makna subtansinya. ( Beni Ahmad Saebani, Abdul Hamid, 2010 :hal.13 )

Dalam kamus besar bahasa indonesia (2008 :hal.27) kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Menurut Abudin Nata (2002 :hal. 2) secara etimologis kata akhlak berasal dari bahasa arab, yakni isim masdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan. Sesuai dengan bentuk tsulasi mazid wazan ‘af’ala, yuf’ilu’ if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thabi’ah (kelakuan, tabiat, atau watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman) al-muru’ah (peradaban yang baik) dan Ad-din (agama). (Heri Gunawan, 2014 :hal.4)

(33)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Adapun pengertian akhlak menurut terminologis, penulis merujuk kepada pendapat beberapa para ahli, diantaranya:

(1) Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata (terpatri) dalam jiwa yang darinya menimbulkan perbuatan-perbuatan yang gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (perenungan) terlebih dahulu.

(2) Ibnu Maskawih sebagaimana dikutip oleh Rahmad Djatnika mengatakan akhlak adalah perangai itu adalah keasaan gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran

(3) Ahmad Amin sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah Ya’kub (1993 :hal.12) mengatakan bahwa akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. (Heri Gunawan, 2014 :hal.5)

Definisi-definisi akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan memiliki lima ciri penting dari akhlak, yaitu:

(a) Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga menjadi kepribadiannya.

(b) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur, atau gila

(c) Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yan mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atasdasar kemauan, pilihan, dan keputusan yang bersangkutan.

(34)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (d) Akhlak adalah perbuaan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan

main-main atau karena bersandiwara.

(e) Sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang baik), akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. bukan karena ingin mendapatkan suatu pujian. (Beni Ahmad Saebani, Abdul Hamid, 2010 :hal.14-15 )

Berdasarkan pada beberapa penjelasan dan definisi akhlak diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa akhlak adalah segala sesuatu yang telah tertanam kuat atau terpatri dalam diri seseorang yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang tanpa melalui pemikiran atau perenungan terlebih dahulu. Artinya perbuatan itu dilakukan dengan reflek dan spontan tanpa difikrkan terlebih dahulu. Jika sifat yang tertanam itu darinya muncul perbuatan-perbuatan terpuji menurut rasio dan syari’at maka sifat tersebut dinamakan akhlak yang baik (akhlakul mamudah). Sedangkan jika terlahir perbuatan-perbuatan buruk maka sifat tersebut dinamakan dengan akhlak yang buruk (Akhlakul mazdmumah). (Heri Gunawan, 2014 :hal.6)

Dan ayat lainnya adalah tentang pentinganya pembinaan akhlak sesuai contoh tingkah laku Nabi, QS. Al Qalam: 4

َكَّنِا َو : ملقلا( ٍمْيِظَع ٍقُلُخ ىَلَعَل ٤

)

Artinya:

“Dan sesungguhnya kau adalah benar-benar berbudi pekerti yang luhur”(QS. Al Qalam:4). (Anonim, Departemen Agama 2000: 450)

Tolak ukur yang menentukan apakah itu termasuk akhlak baik dan buruk ialah ketentuan Allah sendiri. Jika baik dinilai oleh Allah maka pasti baik pula esensinya. Demikian pula sebaliknya, segala sesuatu yang dinilai buruk menurut Allah maka pasti buruk pula dalam esensinya. Dalam ajaran islam terdapat perbedaan antara etika dan akhlak. Jika etika dibatasi hanya pada sopan santun pada sesama manusia, serta hanya berkaitan dengan tingkah laku yang bersifat lahiriah. Maka akhlak maknanya lebih luas dari

(35)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN itu,misalnya akhlak kepada Allah, Akhlak kepada sesama makhluk (manusia, binatang atau kepada makhluk yang lainnya.

Akhlak Islam merupakan jiwa dari pendidikan Islam, dan mencapai suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan, karena tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya seorang hamba Allah yang patuh dan tunduk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya serta memiliki sifat-sifat dan akhlak yang mulia.

Antara akidah akhlak memiliki hubungan yang sangat erat. Dapat dipahami bahwa Al−Qur’an dan Al−Hadist merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah,syari’ah, ibadah,mu’amalah dan akhlak,akidah ataupun keimanan merupakan akar atau pokok agama.

Ibadah,nuamalah, dan akhlak bertitik tolak dari akidah. Dalam artian sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah syari’ah merupakan sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, sesama manusia dan dengan makhluk yang lain.

3. Pengertian Disiplin

Disiplin adalah latihan batin dan watak supaya menaati tata tertib atau kepatuhan pda aturan. Islam mengajarkan kedisiplinan agar dalam hidup ini kita bersikap disiplin,khususnya dalam sholat. Disiplin berasal dari bahasa latin Discare yang berarti belajar, dari kata ini timbul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembanagan makna dalam beberapa pengertian.

Pertama,disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan,dan pengendalian. Kedua,disiplin sebagai pelatihan yang bertuajuan mengembnagkan diri agar dapat berperilaku tertib. Secara umum ada dua pengertian yaitu:

Pengertian umum disiplin yang pertama adalah control dengan memaksakan keutuhan atau prilaku yang tertib. Jika sang guru berfikir dengan cara ini, yang dimaksudkannya adalah bahwa siswa siswi

(36)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN memerlukan seseorang untuk mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi perilaku siswa siswi.

Pengertian umun yang kedua adalah latihan dan mengoreksi yang menguatkan, implikasinya disini adalah bahwa tujuan nya yaitu ‘disiplin diri”

dimana tujuan latihan nya adalah untuk memampukan sesseorang untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri. Sehingga jika hal yang dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar siswa dan siswi sebaiknya mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan menjadikan nya yang lebih dapat mengarahkan dirinya.

Kediplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melelui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setia siswa.

Di dalam ilmu pendidikan yang terdapat pada buku buku digunakan, dikenal dengan dua istilah yaitu ‘disiplin’ dan tanda ‘ketertiban’,tetapi dengan dua istilah “siasat” dan “ketertiban”.

Ketertiban menunjuan pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena di dorong atau disebabkan oleh suatu yang datang dari luar, misalnya karena ingin mendapatkan pujian dari atasan.selanjutnya pengertian “disiplin” dan “siasat”menunjukan pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena di dorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.

Disiplin merupakan suatu aturan dalam pendidikan kata “disiplin”

menunjukan pada sejenis ketertiban aturan dalam mencaoai stendar yang teoat atau mengikuti peraturan yang tepat dalam berprilaku atau melakukan aktifitas. Kediplinan pada diri seseorang tidak dapat tumbuh tanpa ada intervensi dari pendidik,dan itupu dilakukan secara bertahan,sedikit demi sedikit.

(37)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Unsur−unsur disiplin

Hurlock (1999:hal.84) menyatakan bahwa disiplin terdiri dari empat unsur,yaitu:

1. Peraturan

Peraturan adalah pola yng ditetapkan untuk tingkah laku. Pola itu dapat ditetapkan oleh orang tua,guru atau teman beriman. Tujuan peraturan adalah untuk menjadikan anak lebih bermoral dengan menbekali pedoman berprilaku yang di stujui dalam situasi tertentu.setiap individu memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Hal ini dsebabkan oleh tingkat perkembangan individu yng berbeda meskipun usianya sama. Oleh karena itu dalam memberikan peraturan harus melihat usia individu dan tingkat pemahaman masing masing individu.

2. Hukuman

Hukuman berasal dari kata kerja latin, “punier”. Hurlock menyatakan bahwa hukuman berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagi ganjaran atau pembalasan.

3. Penghargaan

Penghargaan merupakan suatu bentuk penghormatan untuk suatu hasil yang baik. penghargaan tidak harus berbentuk materi tetapi dapat berupa kata−kata pujian. Senyuman atau tepukan di panggung. Banyak ornag yang merasa bahwa penghargaan itu tidak perlu dilakukan karena bisa melemahkan anak untuk melakukan apa yang dilakukan. Sikap guru yang menganggap enteng hal ini menyebabkan anak kurang termotivasi unruk belajar. Oleh karena itu guru harus paham tetntang betapa pentingnya memberikan penghargaan atau ganjaran kepada anak khusunya jika mereka berhasil.

Bentuk penghargaan harus di sesuaikan dengan perkembangan anak. Bentuk penghargaan yang efektif adalah penerimaan sosial dengan menerima pujian.

Namun dalam penggunaan nya harus dilakukan secara bijaksana dan mempunyai nilai edukatif, sedangkan hadiah dapat diberikan sebagai

(38)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN penghargaan untuk prilaku yang baik dan dapat menambah rasa harga diri anak.

4. Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Konsistensi tidak sama dengan ketetapan atau tiada perubahan. Dengan demikian konsistensi merupakan suatu kecenderungan menuju kesamaan.disiplin yang konstan akan mengakibatkan tiadanya perubahan untuk menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah. Mempunyai nilai mendidik yang besar yaitu peraturan yang konsisten bisa memacu proses pembelajaran anak.

Dengan adanya konsistensi anak akan terlatih dan terbiasa dengan segala yang di tetapkan sehingga mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal yng salah.

Poerbakawatja mengemukan bahwa disiplin adalah proses pengarahan, mengabadikan kehendak langsung,dorongan dorongan, keinginan atau kepentingan−kepentingan, kepada suatu cita−cita, atau tujuan tertentu untuk mencapai efek yang lebih besar. Penelitian ekosusilo menggambarkan bahwa kedisiplinan merupaan salah satu yang menonjol dari sekolah. Banyak orang tua peserta didik, menyekolahkan anaknya, selain faktor kualitas,motivasi utama nya adalah kedisplinan.

Berdasarkan teori di atas tersebut dapat dipahamu bahwa disiplin merupakan prilaku atau tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik yang ditetapkan secara individu ataupun kelompok sejak aturan itu di terapkan atau di berlakukan.

Kedisiplinan menjadi suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui dari serangkaian prilaku yang menunjukan nilai nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban.kedisiplina dalam proses pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya umtuk menjaga kodisi suasana belajar mengajar berjalan dengan baik, tetapi juga untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setip siswa. Ada beberapa faktor yang memoengaruhi kedisiplinan yaitu diri sendiri, keluarga, dan pergaulan lingkungan.

(39)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa jga dapat mengerti bahwa kedisiplina itu amat sangat penting bagi masa depan kelak,karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh yang bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

4. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degen adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengjaran yang ada, kegiatan ini pada dasarnya, merupakan inti dri perencanaan pembelajaran.

Pemmbelajaran yang akan direncanakan membutuhkan beberapa teori untung merancang nya agar rencana pembelajarn yang di susun benar benar dapat memenuhi harapan dan tujuan pembelajaran. Untuk itu pembelajaran sebagai mana di sebutkan oleh Degen(1989).

Seseorang belajar tidak ditentukan oleh kekuatan kekuatan yang datang dari dalam dirinya,atau oleh stimulus−stimulus yang datang dari lingkungan, akan tetapi merupakan interaksi timbal balik dari determinan−determinan dan determinan−determinan lingkungan (bandura,1977;hal.11−12). Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan pengalaman, motivasi dan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat di ukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan,perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,dari yang tidak santun menjadi santun.

Bentuk−bentuk belajar menurut fungsi psikis adalah sebagai berikut:

a. Belajar dinamik

(40)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Bentuk belajar ini ciri khasnya terletak dalam belajar menghendaki sesuatu secara wajar, sehingga orang tidak menghendaki sembarang hal.

Berkehendak adalah suatu aktivitas psikis yang terarah pada penumbuhan suatu kebutuhan yang di dasari dan di hayati. Penyadaran dan penghayatan kebtuhan dapat menimbulkan dorongan untuk bertindak,sehingga kebutuhan dapat dipenuhi. Karenanya seseorang itu akan selalu ada dinamisasi kebutuhan dalam hidupnya.

b. Belajar Apektif

Ciri khas belajar ini adalah menghayati nilai dari objek−objek yang dihadapi melalui alam perasaan, baik berupa orang, benda, maupun peristiwa.

Ciri yang lain adalah belajar mengungkapkan perassan dalm bentuk ekpresi yang wajar. perasaan seseorang dapat bersifat senang atau tidak senang, kemudian orang itu mendekati apa yang disenangi atau menjauhi apa yang tidak di senangi. Selanjutkan fungsi dinamik dan efektif merupakan dua hal yang berkaitan, karena setiap kehendak dan kemauan disertai perasaan dan setiap perasaan mengandung dorongan untuk berkehendak dan berkemauan.

c. Belajar kognitif

Dalam belajar kognitif orang belajar memperoleh dan mengguanakan bentuk bentuk representasi yang mewakili objek objek yang dihadapi,baik itu orang, benda maupun peristiwa. Objek ini di presentasikan dalam diri orang melalui tanggapan, gagasan, atau lambang.

d. Belajar sensori motorik

Ciri khas belajar ini terletak pada belajar menghadapi dan menanggapi objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia sendiri. Dalam belajar ini baik aktivitas mengamati melalui alat−alat indra (sensorik) maupun berkerak dan menggerakkan (motorik) memegang peranan penting, sehingga gangguan pada alat indra menimbulkan kesulitan dalam mengamati dan bergeraak.

(41)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

B.

Studi Relavan

Penelitian mengenai Strategi guru Akidah Akhlak dalam peningkatan kedisiplinan belajar di Madrarah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi, yang seidentik diantaranya sebagai berikut :

1) Hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa fakultas tarbiyah jurusan pendidikan agama islam yang bernama istiqomah (2011) Institut agama islam negeri sulthan thaha saifuddin jambi, dengan judul peran guru mata pelajaran akidah akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di madrasah Tsanawiyah Nurul Jalal Kota Tebo Kecamatan Tebo ulu Kabupaten Tebo.

2) Hasil penelitian Hanisah Jurusan pendidikan agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi Tahun 2012 dengan Judul upaya orang tua dalam Mendidik Akhlak Anak di desa dusun Mudo Kecamatan Taman Raja Kabupaten muaro jambi.

Dimana yang ditemukan oleh penulis bahwa bentuk akhlak anak di desa dusun mudo ini anak masih ada yang mencuri, yang berkata tidak sopan, dan yang berbohong. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dikarenakan orang tua sibuk bekerja, pendidikan orang tua yang rendah, dan pengaruh pergaulan anak. Untuk itu upaya yang dilakukan orang tua dalam bertanggung jawab atas pendidikan akhlak anaknya yaitu dengan Cara memberikan Contoh berakhlak baik, membiasakan anak berakhlak baik, dan memberikan pujian bagi anak yang berakhlak terpuji, serta memberikan nasehat kepada anak untuk berakhlak terpuji.

3) Hasil penelitian Toharun Jurusan Pendidikan Agama Islam Program Ekstensi Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi Dengan Judul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Disekolah Dasar Negeri 58/IV Kelurahan Jelutung Kecamatan Jelutung Kota Jambi,

(42)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN hasil penelitian diantaranya beberapa bentuk kenakalan yang dilakukan oleh Anak S Negeri 58/IV kelurahan jelutung yaitu tidak menghormati guru, tidak menaati peraturan sekolah, hubungan sesama siswa tidak baik.

Untuk itu guru PAI berupaya untuk melakukan pembinaan dalam bidang akhlak agar anak menjadi insan yang berakhlakul karimah, diantara upaya yang dilakukan ialah guru membina Akhlak melalui Contoh Teladan, guru menasehati siswa agar berakhlakul karimah, guru mengawasi perkembangan akhlak siswa, guru meghukum siswa yang berakhlak buruk.

Kendala yang dihadapi guru dalam pembinaan ini ialah kurangnya kesadaran siswa untuk berakhlak baik, masih banyak siswa yang tidak suka dengan peraturan, mereka ingin mengikuti trend yang ada. Dan kurang nya kerja sama orang tua dengan Guru di sekolah.

Dari beberapa penelitian yang telah dilaksanakan diatas, terlihat jelas bahwa fokus pembahasan penelitian tersebut berbeda dengan fokus pembahasan pada penelitian yang penulis lakukan. Fokus pembahasan pada penelitian yang penulis lakukan lebih terfokus pada Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Muaro Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Negeri

Melakukan pembinaan dengan cara menelpon nasabah yang terlambat membayar angsuran, mengirim surat pemberitahuan atau surat peringatan terhadap debitur yang menunggak

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan poliklinik adalah tingkat baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas rumah

Puji Tuhan P enulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kekuatan Pembuktian Tindak Pidana E-commerce Berbasis Nilai Keadilan ” dengan lancar.. Skripsi ini

Dari hasil evaluasi panitia pengadaan barang / jasa Biro Sarpras Polda Sumsel, menetapkan sebagai berikut :. Nama calon penyedia :

[r]

Kombinasi adalah banyaknya cara susunan unrus - unsur berbeda tanpa memperhatikan urutan.. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning di Kelas II MI NU Margokaton Seyegan Sleman, Skripsi Thesis, UIN