DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, G. & Sintawati, M. (2013). Strategi Brain–Based learning dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Hand-Out Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya. Yogyakarta : Tidak Dipublikasikan.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Asif, M., Khan, M.M., & Zaman, K. (2010). Comparative study of analytical and synthetic methods of teaching mathematics. Journal of International Academic Research. 10 (3).
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2008). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Badjeber, R. (2015). Penerapan pembelajaran inkuiri model Alberta untuk meningkatkan kemampuan penalaran, koneksi dan kemandirian belajar siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Bajracharya, I.K. (2010). Teaching mathematics through ABC model of critical thinking. Mathematics Education Forum, 2(28) hlm. 13-17.
Balitbang Puspendik BSNP. 2014. Laporan hasil ujian nasional SMP/ MTs tahun pelajaran 2013/2014. Jakarta: Kemdikbud
Chukwuyenum, A.N. (2013). Impact of critical thingking of performance in mathematics among secondary school students in lagos state [Online]. Diakses dari: www.Iosrjournals.org
Colley, B.M., Bilics, A.R., & Lerch, C.M. (2012). Refection: A key component to thinking critically. The Canadian Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3(1).
Darr, C. & Fisher, J. (2004). Self-regulated learning in mathematics class. Paper presented at NZARE conference. [Online]. Diakses dari: http://www.nzcer.org.nz/system/files/13903.pdf.
Danoebroto, S.W. (2015). Teori belajar kontruktivis Piaget dan Vygotsky. Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education. 2(3). hlm.191-198.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.[Online].Diakses dari:
https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf.
Elvina, A. & Tjalla, A. (2008). Hubungan antara Self-Regulated Learning dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Pembelajaran Matematika Pada Siswa SMUN 53 di Jakarta Timur. [Online]. Diakses dari: http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/psychology/2008/Artikel _10404005.pdf.
Ennis, R. H. (1996). Critical thinking. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Facione, P.A.& Facione, N. C. (1994). Holistic critical thingking scoring rubric. The California Academic Press.
Fahim, M. & Pezenski, M. (2012). Manipulating critical thinking skills in test taking. International Journal of Education, 4(1).
Fisher, A. (2009). Berpikir kritis sebuah pengantar. Jakarta: Erlangga.
Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. [Online]. Diakses dari: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
Hargis, J. (2000). The self-regulated learner advantage: learning science on the internet. Electronic Journal of Science Education, 4(4).
Hastaruddin (2014). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP melalui pendekatan matematika realistik. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2).
Herlina, E. (2013). Meningkatkan disposisi berpikir kreatif matematis melalui pendekatan APOS. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi, 1(2).
Innabi, H. (2003). Aspect of critical thinking in clasroom instruction of secondary school mathematics teacher in Jordan. Proceeding Konferensi Internasional The Decidable and the Undecidable in Mathematics Education. Brno, Czech Republic.
Ismaimuza, D. (2011). Kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari pengetahuan awal siswa. Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1).
Julita. (2014). Mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis melalui pembelajaran pencapaian konsep. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi, 2. hlm. 68-73
Jumaisyaroh, T., Napitupulu, E.E., & Hasratuddin. (2014). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa SMP melalui pembelajaran berbasis masalah. Jurnal Kreano FMIPA UNNES, 5(2).
Kuswana, W. S. (2011). Taksonomi berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lestari, K. A. (2013). Implementasi Brain-Based learning untuk meningkatkan kemampuan koneksi dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah menengah pertama. (Tesis). Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Lestari, K.E. & Yudhanegara, M.R. (2015). Penelitian pendidikan matematika. Bandung: Refika Aditama.
Limbach, B. & Waugh, W. (2009). Developing Higher Level Thinking. Journal of Instructional Pedagogies
Lunenburg, F.C. (2011). Critical thinking and constructivism techniques for improve student achievement. National Forum of Teacher Education Journal, 21(3).
Marwaha, P. (2009). The teaching of mathematics. [Online]. Diakses dari: http://www.articlesbase.com/writing-articles/the-teaching-of-mathematics-1058849.html.
Mahmuzah, R. Ikhsan, M. & Yusrizal. (2014). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis siswa SMP dengan menggunakan pendekatan Problem Posing.Jurnal Didaktik Matematika, 1(2).hlm. 43-53.
Maulana, (2008). Pendekatan metakognitif sebagai alternatif pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika PGSD. Jurnal Pendidikan Dasar. (10).
Maya, R. & Sumarmo, U. (2011). Mathematical understanding and proving abilities: experiment with undergraduate student by using moified moore learning approach. International Journal on Mathematics Education, 2. hlm. 231-250.
Montalvo, F.T. & Maria, C.G.T. (2004). Self regulated learning: current and future directions. Electrical Journal of Research in Educational Psychology,2(1), hlm.1-34.
Mulyana, T. (2008). Pembelajaran Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SMA. (Disertasi). Sekolah pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Mulyana, T. (2009). Pembelajaran analitik sintetik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa SMA. Journal Educationist, 3 (1)
Munandar, S.C.U. (2004). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustafa, A. N (2014). Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta self-efficacy dalam pembelajaran matematika melalui discovery learning. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Nugraha, A. (2011). Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif berbasis humanistik untuk menumbuhkan berpikir kritis siswa pada materi himpunan kleas VII. [Online]. Diakses dari: journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpppasca/article/download/1526/1698
Nurningsih. (2013). Meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis melalui problem based learning dengan strategi TAI. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Pamungkas, S.R. (2014). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa smp melalui model pembelajaran ASSURE. (Tesis). Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Peter, E.E. (2012). Critical thinking: essence for teaching mathematics and mathematics problem solving skills. African Journal of Mathematics and Computer Science Research, 5(3), hlm. 39-43
Purnamasari, Y. (2014). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (tgt) terhadap kemandirian belajar dan peningkatan kemampuan penalaran dan koneksi matematik peserta didik SMPN 1 Kota Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, 1(1).
Rachmayani, D. (2014). Penerapan pembelajaran reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar matematika siswa. Jurnal Pendidikan Unsika, 2(1), hlm.13-23
Rahmat, A. dkk. (2011). Filsafat ilmu lanjutan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rasiman. (2012). Penelusuran proses berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah matematika bagi siswa dengan kemampuan matematika tinggi. Aksioma. 3(1). [online]. Diakses dari: e-jurnal.upgrismg.ac.id/index.php/aksioma/ article/view/221.
Rasiman. & Pramasdyahsari, A.S. (2014). Development of mathematics learning media e-comic based on flip book maker to increase the critical thinking skill and character of junior high school student. International Journal of Education and Research, 2(11). Hlm.536-544.
Richey, T. (1996). Analysis and synthesis on scientific method-based on a study by bernard riemann. [Online]. Diakses dari: www.swemorph.com/pdf/anaeng-r.pdf.
Ristiyah. (2014). Pengaruh pendekatan analitik sintetik terhadap motivasi dan hasil belajar matematika pada materi dimensi tiga siswa kelas X SMA N 1 Getasan. (Tesis). Prodi Pendidikan Matematika FKIP-UKSW, Salatiga.
Rohaeti, E.E., Budiyanto, A.M., & Sumarmo, U. (2014). Enhancing student’s mathematical logikal thinking ability and self regulated learning through problem-based learning. International Journal of Education, 8(1).
Rubiyanto. (2013). Pendekatan analitik dan sintetik matematika. [Online]. Diakses dari: https://ekorubiyanto84.wordpress.com/2013/01/11/pendekatan-analitik-dan-sintetik-matematika/.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada membantu guru, mengembangkan kompetensi dalam pengajaran matematik untuk meningkatkan cara belajar siswa aktif. Bandung: Torsito.
Ruseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Noneksakta Lainnya. Bandung: Tarsito
Sari, R.M.M. (2013). Pengaruh pendekatan creative problem solving (CPS). problem solving (PS), dan direct instruction (DI) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Setiawati, D., Syahputra, E., & Rajagukguk, W. R., (2013). Perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi matematis siswa antara pendekatan contextual teaching and learning dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMKN 1 Bireun. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, 6(1), hlm. 11-13.
Somakim. (2011). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa sekolah menengah perama dengan penggunaan pendidikan matematika realistik.
Journal Forum MIPA, 14(1). [Online]. Diakses dari:
eprints.unsri.ac.id/1526/1/08-Somakim_Matematika-(42-48).pdf.
Sudarman. (2014). Pengaruh strategi pembelajaran blended learning terhadap perolehan belajar konsep dan prosedur pada mahasiswa yang memiliki self regulated learning berbeda. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 21(1). hlm. 107-117.
Sugandi, A.I. (2013). Pendekatan kontekstual sebagai pendekatan dalam pembelajaran matematik yang humanis dalam meningkatkan kemandirian belajar. Prosiding Pendidikan Matematika FMIPA UNY.hlm. 13-112.
Sugiyono, (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulistiyo, J. (2002). Enam hari jago SPSS. Yogyakarta: Cakrawala.
Sumarmo, U. (2006). Kemandirian belajar: apa, mengapa, dan bagaimana dikembangkan pada peserta didik. Makalah Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika di UNY. Tidak Diterbitkan
Sumarmo, U. (2012). Pendidikan Karakter Serta Bengembangan Berfikir dan Disposisi Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan Matematika di NTT.
Sundayana, R. (2014). Statistika penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Supriadi. (2012). Teori belajar matematika dengan pendidikan matematika Indonesia. Jurnal Pendidikan Dasar, (12). hlm. 41-46.
Suriasumantri, J.S. (2007). Filsafat ilmu, sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Suryadi, D. (2013). Membangun budaya baru dalam berpikir matematika. Bandung : Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Suwarma, D.M. (2009). Suatu alternatif pembelajaran kemampuan berpikir kritis matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya.
Syahbana, A. (2012). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa smp melalui pendekatan contextual teaching and learning.[Online]. Diakses dari: www.unja.ac.id/online-journal/online-journal/index.php/.,2(01).
Tamsil, S. (2014). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa pada materi integral melalui pembalajaran langsung-tak langsung. prosiding seminar nasional penddikan matematika STKIP Siliwangi, (2). Hlm.383-391.
Tandiling, E. (2012). Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik, pemahaman matematik, dan self-regulated learning siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah atas. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), hlm. 24-31.
Triana. (2015). Meningkatkan pemahaman siswa tentang merasionalkan bentuk akar menggunakan pendekatan analitik. [Onine]. Diakses dari: https://trianaalwatzri.files.wordpress.com/2015/01/triana-fix.pdf.
Trianto. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan kontekstual. Jakarta: PrenadaMedia.
Yumiati. (2014). Efektivitas pembelajaran connecting, reflecting, organizing, and extending (core) dalam pencapaian dan peningkatan self-regulated learning (SRL) siswa. Prosiding Seminar Nasional Penddikan Matematika STKIP Siliwangi, (2). hlm.120-127.
Zimmerman, B.J. (1989). A social cognitive view of self regulated academic learning. Journal of Psychology. 81(3).hlm. 329-339.