• Tidak ada hasil yang ditemukan

s kor 0800309 chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s kor 0800309 chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bola basket ditemukan pada Desember 1891 oleh Dr. James Naismith,

seorang anggota Sekolah Pelatihan YMCA di Springfield, Massachusset. Bola

basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah

permainan anak muda dan pemainnya dominan pria, tapi dewasa ini bola basket

banyak dimainkan oleh wanita. Pada anak usia dini bola basket adalah olahraga

yang sangat digemari dan banyak manfaat yang didapat dengan bertumbuh tinggi.

Pada tingkat satuan pendidikan menengah atas permainan bola basket

adalahsalah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan kepada

siswa.Pembelajaran bola basket melalui kegiatanekstrakulikuler merupakan

bagiandari pendidikan jasmani.Husdarta (2011:3) mengemukakan bahwa:

Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic, dalam kualitas individu baik dalam hal fisik, mental serta emosional.

Dalam dunia pendidikan, olahraga basket merupakan sarana untuk

membentuk karakter sportif, menumbuhkan kerjasama, dan meningkatkan potensi

individu dan tim dalam olahraga serta mengajarkan dasar-dasar pendidikan

kepada siswa.Dalam kenyataannya fungsi diatas masih sulit

dilaksanakan.Hambatan dan kendala di lapangan seperti waktu latihan dan belajar

yang minim yaitu hanya satu kali/minggu, dukungan sekolah terhadap

(2)

ditingkatkan kualitasnya seperti bola dan ring basket.Kegiatan ekstrakulikuler

hanya sebagai penunjang proses pembelajaran formal dan belum mengarah pada

kegiatan yang dikelola secara professional untuk tujuan prestasi.

Menurut peraturan resmi bola basket FIBA (2010:1), mengemukakan

bahwa :

Pertandingan bola basketdimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka.

Perkembangan cabang olahraga basket sangat pesat membawa tuntutan

peningkatan pada kualitas permainan yang ditampilkan terutama teknikdasar

seperti dribbling, lay up, passing, atau shooting.Tim dengan penguasaan teknik

dasar yang baikmemiliki kesempatan lebih besar

memenangkanpertandingan.Tuntutan untuk menguasai teknik-teknik dasar bola

basket menjadi sebuah keharusan.Perkembangan kemampuan dan teknik bermain

akanmeningkat pesat seiring dengan adanya pengembangan dan latihan teknik

dasar basket yang dilaksanakan.

Ada beberapa teknik dasar dalam bola basket yaitumenangkap bola,

mengoper bola, menggiring bola, dan menembak bola. Adapun teknik dasar

yang harus dikuasai oleh setiap pemain bola basket, sebagaimana yang

dijelaskan oleh Ambler dalam Pionir (2011:12) “keterampilan dasar dalam

permainan bola basket yaitu meliputi beberapa keterampilan berikut

ini:Penguasaaan bola (Ball handling), Menangkap bola (Catching), Mengoper bola

(3)

Salah satu teknik dasar yang penting adalah dribbling.Bagi pemula teknik

dribble yang benar sulit untuk dilakukan. Teknik dribble yangbenar memerlukan

latihan danketekunan. Secara fisikposisi tubuh pada saat melakukan dribble sarat

dengan gerakan-gerakan putaran persendian,seperti dijelaskan Damiri

(1999:18-22)

Putaran persendian anggota tubuh pada saat berlari adalah sendi putar yaituArticulatio coxae, Articulatio genus dan Articulatio talocruralis. Pergerakan articulatio digerakkan oleh beberapa otot yang ada disekitar articulation. Otot yang menggerakkan articulatio coxae yaitu muscullus articulatio genusdanArticulatio talocrularis apabila gerakan pergelangan kaki fleksi plantar digerakkan olehgastroknemius dan soleus. Fleksi dorsal digerakkan tibialis anterior.Gerakan beputar pada bagian lengan digerakan oleh Articulatio humeri dan Articulatio cubiti.

Gerakan dribble terkadang sulit dilakukan terutama pada pemula. Gerakan

tubuh harus diimbangi dengan koordinasi mata dan tangan serta gerakan kaki

yangmengarah pada satu titik dengan benar.

Teknik dribbleadalahgerakan menggiring bolauntukmengecoh lawan.

Dalam permainanbola basket sebenarnya dribble lebih sulit karena lawan siap

menghadang dan merebut bola. Pemain harus memiliki kemampuan dan variasi

gerakan melakukan dribble dengan cepat baik tangan kiri, kanan, atau kombinasi

kanan kiri. Dribble dapat dilakukan sambilberlariatau berjalan cepat.Gerakan

tangan pada saat dribble terkoordinasi dengan mata, dan diperlukan otomatisasi

gerakan tangan yang rumit terutama pada saat perpindahan bola.Dalam permainan

professional variasi gerakan dalam drible bervariatif. Teknik dribble harus tepat,

terutama waktu.Timingpada saat posisi terbaik yaitu tubuh bergerak pada satu arah

(4)

menjelaskan fungsi dribbling yaitu: “by dribbling you can advance the ball up the

court and evade preasure by defender”.

Berdasarkan hasil observasi para kegiatan ekstrakulikuler SMA 24

khususnya tim basket putri. Kemampuan untuk melakukan dribble terutama pada

peserta pemula belum maksimal. Bola yang didrible masih sering mengarah

keluar sehingga sulit dikendalikan, karena pada saat melakukan dribble

pergelangan tangan belum terbiasa mengolah bola atau memainkan bola dengan

baik. Posisi telapak tangan tidak berbentuk mangkuk pada saat mendribble.Bola

dipantulkan dari tangan ke lantai dengan menggunakan pantulan telapak tangan

bukan oleh kekuatan jari sehingga arah bola melebar dan telapak tangan menjadi

sakit.

Keadaan ini sangat wajar mengingat para pemain adalah pebasket pemula

yang belum memahami bagaimana mendribble bola dengan posisi telapak tangan

yang tepat.Kondisi tersebut harus diperbaiki agar terjadi peningkatan kemampuan

mendribble menjadi lebih baik, sehingga kualitas bermain para pebasket putri

SMAN 24 menjadi lebih baik.

Di lapangan kondisinya sangat kompleks dan dinamis.Dribble dominan

dilakukan oleh tangan kanan karena lebih bertenaga dan bola lebih terkontrol.

pengontrolan bola hanya dapat dilakukan dengan tata cara mendribble bola

dengan menggunakan kelenturan jari dengan posisi telapak tangan dan jari

membentuk mangkuk. Pebasketyang tidak mampu mengendalikan dribble mudah

terkecoh dengan gerakan lawan. Lawan dapat merebut dan memperkirakan arah

(5)

Penguasaan bola hanya dapat dilakukan melalui serangkaian latihan

mendrible bola dengan menggunakan alat yang tepat. Latihan yang berlangsung

teratur dan dibantu alat yang tepat akan mudah mencapai hasil maksimal. Salah

satu alat yang digunakan untuk meningkatkan kemampuanmendribble bola

dengan tepat adalah sarung tangan.

Sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan dengan modifikasi

pada bagian titik tengah telapak tangan. Pada bagian tengah telapak tangan,

sarung tersebut ditambah dengan sejenis penghalang berbentuk bulat. Penghalang

tersebut akan membuat tangan membentuk mangkuk pada saat bersentuhan

dengan bola sehingga hanya jari yang mendorong bola bukan telapak tangan.

Latihan dengan sarung tangan modifikasi akan membantu membiasakan telapak

tangan tidak langsung bersentuhan dengan bola pada saat dribble.

Menelaah penelitian mengenai dribble yang baik dengan alat modifikasi

sarung tangan akan memberikan keuntungan bagi pengembangan olahraga basket

terutama peningkatan kemampuan teknik dribble pada pemula. Hasil penelitian

akan memberikan gambaranmengenai teknikdribble yang efektif terutama pada

pemula. Pengalaman latihan akan membuat pebasket memahami, menyadari, dan

mendribble bola dengan posisi tangan yangtepat. Bola berada dalam penguasaan

dan dapat dikendalikan.Gerakan tangan dan bentuk cengkraman pada saat dribble

akan terlihat pada arah bola, bola seperti menempel pada tangan dan kecepatan

bola dapat dikendalikan.

Kondisi di lapangan sangat sulit diperkirakan terutama kemampuan lawan

(6)

lawan. Penelitian ini akan memberikan pengalaman dan pengetahuan tambahan

bagi siswa untuk memperbaiki kemampuan dribble yang dimiliki. Bagi pelatih

penelaahan ini akan mendorong proses perbaikan hasil latihan pada teknik dribble

dan evaluasi hasil latihan dengan modifikasi sederhana dan mudah.

Latihan dribble dengan modifikasi alat sarung tangan selayaknya dievaluasi

efektivitasnya melalui penelitian ilmiah. Penelitian yang ilmiah akan memberikan

gambaran yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga hasilnya

dapat dipergunakan untuk memperbaiki latihan-latihan untuk meningkatkan

kemampuan dribbling.

Berdasarkan kondisi yang nyata di lapangan bahwa kemampuan teknik

dasar adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan tim dalam

permainan bola basket. Kemampuan teknik dribbling hanya dapat diperoleh

dengan latihan. Latihan yang diperlukan adalah latihan yang efektif dan tepat serta

dibantu dengan alat bantu sarung tangan yang dimodifikasi.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini akan

mengambil judul: “Modifikasi Alat Bantu Sarung Tangan Untuk Meningkatkan

Kemampuan Dribble Pada Cabang Olahraga Basket(Studi Eksperimen Pada Tim Basket Putri

SMAN 24 Bandung).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan

(7)

signifikanmodifikasi alat bantu sarung tangan terhadap peningkatan kemampuan

dribbling dalam cabang olahraga basket putri di SMAN 24 Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam suatu penelitian merupakan sesuatu yang penting

sebagai awal untuk kegiatan selanjutnyadalam upaya mencapai tujuan. Tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi alat bantu

sarung tangan terhadap peningkatan kemampuan dribbling dalam cabang olahraga

basket bagi pemula di SMAN 24 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara individu atau timdiharapkan dapat

bermanfaat baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara umum. Penulis

berharap hasil penelitian dapat memberikan kegunaan atau manfaat sebagai

berikut:

1. Secara Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu

referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam cabang olahragabasket

terutama di FPOK UPI. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi

bagi peneliti dengan materi yang sama terutama atlet puteri sehingga

memperkaya hasil-hasil penelitian pada cabang bola basketpada tingkat

satuan menengah terutama pebasket pemula. Hasil penelitiandapat dijadikan

referensi bagi pelatih ekstrakulikuler basket untuk meningkatkan penggunaan

(8)

2. Secara Praktis

Secara praktis, hasil penelitian dapat direkomendasikan kepada

pembina olahraga atau pelatih ekstrakulikuler pada satuan pendidikan

menengah atas, khususnya cabang olahraga bola basket sebagai salah satu

tambahan referensi ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan peningkatan

dribble.Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi besar bagi

pengembangan dan peningkatan kualitas para pemain bola basket terutama

anggota ekstrakulikuler di SMAN 24 Kota Bandung terutama bagi para

pemula.

Bagi siswa hasil penelitian dapat menambah pengalaman berlatih

dengan menggunakan alat bantu sarung tangan untuk meningkatkan

kemampuan mendribble bola dengan baik.

E.Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pembahasan penelitian yang terlalu luas dan

agar penelitian lebih fokus, maka peneliti melakukan batasan penelitian yaitu:

a. Eksperiman ini hanya dilakukan pada anggota ekstrakulikuler bola basket

putri di SMAN 24 Bandung.

b. Latihan dribble dilakukan 3 kali dalam satu minggu, latihan dilakukan di

lapangan basket SMAN 24 Bandung.

c. Variabel yang diteliti adalah pengaruh modifikasi alat sarung tangan terhadap

(9)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperolah gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

[r]

1998.Derajat Infestasi Parasit Nematoda Orangutan Pongo pygmaeus pygmaeus di Pusat Rehabilitasi Orangutan Di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Universitas

untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Burger Nase di Thamrin Plaza Medan”. 1.2

Penatalaksanaan asma yang resisten steroid adalah sama dengan asma yang tergantung. dengan steroid yaitu mengupayakan penatalaksanaan seoptimal mungkin, dan bila

30% of patients with clinical stage I pure testicular teratoma treated with primary. Retroperitoneal Lymph Node

[r]